Absolutely correct! Thanks for the info pak t_bumi.
Sent from my XL BlackBerry®. [When the heart is good, everything else is good.] -----Original Message----- From: "t_bumi" <t_b...@yahoo.co.id> Date: Sun, 16 Aug 2009 06:52:28 To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com> Subject: Re: [ob] Oil --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Jacob Oen" <oenja...@...> wrote: > > Pak t_bumi, > > Selain BUMI, INKP dan TKIM, emiten mana lagi yang memiliki hutang banyak? > > What about INDF, BLTA ? > > Sip : tbumi Setiap emiten pasti ada hutang, yg penting apakah roda bisnisnya bisa berputar lancar utk membayar hutang hutang tsb. Utk mendapatkan bahan kayu dari hutan disaat ini sudah tak segampang dulu lagi, tentunya ini akan sangat memukul produsen (bubur) kertas seperti INKP dan TKIM. Dgn terganggunya produksi tsb tentunya akan terganggu juga penjualan eksportnya dan akhirnya akan berakibat ke pembayaran hutang hutangnya. BLTA boleh dikatakan roda bisnisnya masih bagus dimana sebagian kapal tankernya mengangkut CPO dari Malaysia. Emiten ini juga sdh listing di Singapore. Dulunya INDF adalah saham selalu tertidur pulas, hanya produknya di saat itu tak banyak saingannya khususnya mie instant. Disaat ini persaingan baru di mie instant sangat banyak, maka itu INDF cepat menambah bisnisnya di sektor lain yaitu CPO dimana INDF mengakuisisi LSIP. Setelah masuk ke LSIP, maka roda bisnis INDF sdh membaik dan sahamnya INDF boleh dikatakan ikut naik juga. Gudang Garam juga sdh masuk ke lahan kelapa sawit, boleh dikatakan CPO mempunyai prospek bisnis yang sangat bagus.