Oo begitu.. Makasi suhu. Setidaknya newbie dapet pencerahan.
Apakah saat ini TKIM dan INKP tidak mengikuti jejak GGRM dan INDF utk
cari peluang di bisnis lain?


On 8/16/09, t_bumi <t_b...@yahoo.co.id> wrote:
> --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Jacob Oen" <oenja...@...> wrote:
>>
>> Pak t_bumi,
>>
>> Selain BUMI, INKP dan TKIM, emiten mana lagi yang memiliki hutang banyak?
>>
>> What about INDF, BLTA ?
>>
>> Sip : tbumi
>
> Setiap emiten pasti ada hutang, yg penting apakah roda bisnisnya
>
> bisa berputar lancar utk membayar hutang hutang tsb.
>
> Utk mendapatkan bahan kayu dari hutan disaat ini sudah tak
>
> segampang dulu lagi, tentunya ini akan sangat memukul produsen
>
> (bubur) kertas seperti INKP dan TKIM. Dgn terganggunya produksi
>
> tsb tentunya akan terganggu juga penjualan eksportnya dan akhirnya
>
> akan berakibat ke pembayaran hutang hutangnya.
>
> BLTA boleh dikatakan roda bisnisnya masih bagus dimana
>
> sebagian kapal tankernya mengangkut CPO dari Malaysia. Emiten
>
> ini juga sdh listing di Singapore.
>
> Dulunya INDF adalah saham selalu tertidur pulas, hanya produknya
>
> di saat itu tak banyak saingannya khususnya mie instant.
>
> Disaat ini persaingan baru di mie instant sangat banyak, maka itu
>
> INDF cepat menambah bisnisnya di sektor lain yaitu CPO dimana
>
> INDF mengakuisisi LSIP. Setelah masuk ke LSIP, maka roda bisnis
>
> INDF sdh membaik dan sahamnya INDF boleh dikatakan ikut naik juga.
>
> Gudang Garam juga sdh masuk ke lahan kelapa sawit, boleh dikatakan
>
> CPO mempunyai prospek bisnis yang sangat bagus.
>
>
>
>

-- 
Sent from my mobile device

Kirim email ke