-----Original Message-----
From: Hadeer <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Tuesday, April 27, 1999 1:58 PM
Subject: Re: Pemimpin berbudaya Timur
AKHIRNYA.... seorang mahasiswa ITB yang seharusnya mempunyai pikiran jernih dan mampu melihat "diatas" (beyond) segala sesuatunya... tapi akhirnya hanya menulis email yang seperti ini ...."buta" kali ya ???
Mana spirit email mu yang diawal-awal....."JANGAN LUPAKAN KAMI, PEMUDA-PEMUDI, SEBAGAI TULANG PUNGGUNG BANGSA YANG CINTA AKAN PROSES PENGKADERAN DARI ENGKAU (PARA PEMIMPIN BANGSA)..." ...(saya copykan lagi tuch...)..... malu dong sama masa lalu .... :-)
Cepet bener berganti haluan ....ha...ha.....
Ehm....cape'....it's to obvious... :-(
Hadeer
----------
> From: Frarev Sitorus <[EMAIL PROTECTED]>
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: Re: Pemimpin berbudaya Timur
> Date: 27 April 1999 13:41
>
> Saya setuju menurut pendapat bahwa " Mbak MS enggan untuk diajak
> berdiskusi". Kemudian ditarik kesimpulan bahwa mbak MS tersebut
> ke-intelektulannya kurang/begolah... :-0
> Meskipun memiliki ke-intelektualan yang brilian, seperti doktor
> dan profes0r, apakah memang sudah teruji pada masa kekusaan pak Harto,
> mantan presiden RI, dan orde baru yang sangat kuat? Memang, mbak MS sangat
> pendiam sehingga tampak kurang intelek, tetapi beliau sangat baik untuk
> mengambil keputusan diantara pengikutnya yang memiliki kemampuan berbagai
> bidang dengan team work yang baik juga...
> Yah...bagaimanapun masing - masing memakai strategi manajemen
> dalam menentukan prioritas sekarang ini berbeda - beda. Masing - masing
> kita dapat menilainya sendiri kok ( Hak kita kan...)
>
Terima kasih atas ulasan seorang yang
mengandalkan analisa intelektualnya seperti anda Bung Hadeer. Saya yang kurang
intelek ini sangat menyayangkan karena ada saja dari antara kita ini dalam
mengambil kesimpulan dan kritikan dari fakta yang dibaca hanya SEPENGGAL saja
tanpa alur pemikiran yang jelas dari suatu tulisan yang membawanya sebagai
seorang oposan kelas pemula.
Wajar memang kalau orang mempunyai talenta
yang berbeda . Ada orang yang mengkritik sangat primitif karena dia tidak
tau bahwa dia tidak mengerti. Dan ada orang yang mengkritik dengan sederhana dan
tajam karena dia tau bahwa dia mengerti. Dan ada juga orang yang mengkritik
seperti orang lupa ingatan karena dia tidak tau bahwa dia mengerti.
Saya
menilai bahwa semakin kritisnya para intelektual Indonesia sekarang ini yang
menunjukkan perubahan. Salah satunya bung Hadeer.
Dari saya kaum tertindas
peace
- Pemimpin berbudaya Timur Endra Susila
- Re: Pemimpin berbudaya Timur Frarev Sitorus
- Re: Pemimpin berbudaya Timur Dodo D.
- Re: Pemimpin berbudaya Timur FRAREV SITORUS
- Re: Pemimpin berbudaya Timur Dodo D.
- Re: Pemimpin berbudaya Timur Yusuf-Wibisono
- Re: Pemimpin berbudaya Timur Sarah Bumpas
- Re: Pemimpin berbudaya Timur Dodo D.
- Re: Pemimpin berbudaya Timur Hadeer
- FRAREV SITORUS