kalo saya yg terpenting benerin dulu mental, budi pekerti, intinya bener tri
satya & dasa darmanya jalan dulu.. baru yg lainnya, apalah artinya baju
berubah kl jiwanya tdk berubah....bangunlah jiwanya....
 
Kita Pramuka/Pandu adalah titipan bangsa kita sejak dahulu kala.... Ingat di
lagu kebenagsaan terdapat kalimat ..... Jadi Pandu Ibuku.... lalu di lagu
Indnoesia Raya yg baru ditemukan juga terdapat teks.... Majulah
Pandunya..... 
 
So dr banyak keinginan untuk ganti ini ganti itu mendingan ganti jiwanya
dulu deh....
 
Life for Success
Regards,

HENDRY RISJAWAN - YC0LKJ

Mind Motivator & Trainer

 

  _____  

From: pramuka@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
deden syefrudin
Sent: Senin, 27 Agustus 2007 13:54
To: pramuka@yahoogroups.com
Subject: Re: [Pramuka] Apa betul seragam Pramuka perlu diubah ?



salam Pramuka

saya sangat setuju dengan kak hendro soal kiasan dasar pakaian pramuka,
namun 
penting juga untuk mengakomodir keinginan agar baju pramuka itu ngak panas
sekali kalo kita melakukan kegiatan dilapangan... mungkin siasatnya 
dengan bahan baju yang lebih mudah menyerap keringat.... 
selanjutnya juga agar tanda-tanda/lencana dalam bentuk bahan kain sehingga
memudahkan untuk bergerak di lapangan... gimana ?

atau memang setelah diberitahukan oleh kak hendro masih ada keinginan
berubah warna...
saya sich berpendapat semua seragam itu baik, lebih baik lagi kalo jiwanya
yang lebih baik
nah kalo seragam penggalang, penegak dan pendega sampai dengan pembina masih
sama modelnya... masih menarik apa ngak yach?

regard 
deden

rimata66 <[EMAIL PROTECTED] <mailto:rimata66%40yahoo.com> com> wrote:

Salam Pramuka,

Apa yang salah dengan seragam Pramuka ? Dari model, kalau kita 
bandingkan dengan berbagai NSO yang lain maka seragam pandu itu ya 
modelnya memang mirip, mengadopsi seragam tentara. Ga apa-apa, 
asal "jiwa"nya jiwa Pandu. Model ini dari dulu hingga kini ya 
seperti itu.

Warna ? Kalau warna mau diubah maka kita harus kembali lagi ke 
Kiasan Dasar. Ada kaitan langsung tak langsung dengan kiasan dasar 
yang juga mewarnai pilihan warna. Warna tanah Indonesia yang 
diperjuangkan kita dari masa ke masa yang melekat pada kias Sejarah 
Perjuangan Bangsa yang menjadi rohnya Kiasan Dasar. Kiasan dasar 
Gerakan Pramuka itu khas karena tidak kita temui di negara lain. Apa 
konsekuensi mengubah warna dengan kiasan dasar ?

Pilihan warna memang selera pribadi. Saya sendiri lebih suka dengan 
warna khaki. Saya pribadi sangat interested dengan seragam pandu 
Thailand. Klasik, tapi tetap tampil elegan.

Apakah warna mencolok akan membuat kaum muda tertarik ? Kalau warna 
yang menarik mungkin seragam Pengakap warnanya paling cerah walau 
birunya lebih berwarna nuansa laut dan di hutan/gunung buat saya 
tidak nyambung.

Saya kok berpendapat bahwa bukan soal model dan warna yang bikin 
tampilan Pramuka tidak menarik tapi suasananya. Atau mungkin pilihan 
bahan yang dipakai.

Belakangan ini bahan seragam kebanyakan menggunakan bahan kain untuk 
celana pria, macam rapillo dsb. Memang untuk penampilan, jatuhnya 
jadi bagus. Seingat saya, Pramuka mulai sangat memperhatikan 
penampilan setelah pertengahan tahun 80-an. Pramuka jadi punya 
kebutuhan untuk tampil bagus dan dapat diperbandingkan dengan 
organisasi remaja sebayanya misal Paskibra.

Tapi seragam dengan bahan ini punya kelemahan. Bahannya tidak nyaman 
dipakai, panas. Dan konsekuensinya jadi tidak pas dipakai ketika 
kita betul-betul melakukan kegiatan di alam terbuka. Apalagi lencana 
kita yang sangat dominan menggunakan logam, yang mudah jatuh bila 
kualitas penitinya buruk, membuat makin tidak kena sebagai seragam 
seorang pencinta kegiatan alam terbuka. Kesan militeristiknya jadi 
kuat.

Tahun 70-an ketika saya baru jadi Pramuka, bahan seragamnya lebih 
menarik. Saya paling suka warna yang banyak dipakai di akhir 70-an 
awal 80an di Bandung yang agak kehijauan.

Terlepas dari itu memang kalau pakai seragam Pramuka kesannya jadi 
formal sekali. Dengan makin banyaknya birokrat jadi Pramuka maka 
kultur itu jadi makin kuat. Suasana di Kwartir-kwartir menjadi 
sangat formal, bukan lagi markasnya Pandu/Pramuka. Saya saja ketika 
baru jadi Wakil Ketua Kwarcab jadi risi karena perlakuan protokoler 
pada saya kok jadi seperti pada pejabat pemerintah ? Untungnya 
sekarang sudah mulai cair kembali ....

Jadi bukan seragamnya yang harus berubah tapi orang-orangnya yang 
harus beruba.

Jangan jadi Pandu salon, yang cuma muncul di upacara-upacara saja 
(ingat warning ini sudah ditulis BP tahun 1922 di buku Rovering to 
Success). Pakaian PDUB yang baru muncul makin memperjelas potret 
pandu-pandu salon.

Semoga saya tidak menjadi menggurui.
Punten ah.

Hendro Prakoso

---------------------------------
Boardwalk for $500? In 2007? Ha! 
Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo!
Games.

[Non-text portions of this message have been removed]



 


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke