--- Isna Huriati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Assalamu'alaikum wr wb'
> Hari ini saya melihat ada 4 posting email dari
> Rahima.
> Yang untuk saya pribadi, ini adalah terakhir saya 
> menanggapi tulisan 
> tulisan Rahima.  Karena mencak mencak disini, malu
> kita. Palanta ini 
> pengunjungnya bermacam macam, terus menerus
> membicarakan ini dengan cara 
> yang bertele tele , debat kusir., kasihan orang
> lain. Lebih baik 
> diteruskan di  Pintu Koto.,  kalau nak Rahima udah
> pulang nanti. 
>  Disana  semua orang kenal siapa kita.  Sekalian
> Rahima bisa memutuskan 
> mau memanggil saya nama aja, atau bapak atau ibu.

Waalaikumsalam.Wr.Wb.

 Ibunda Husna ,sudah dari awal postingan mengenai hal
ini saya sampaikan," Saya sekedar mencopykan dan mohon
jangan di jadikan polemik,dan tujuan saya cuman
sekedar mengingatkan saja,agar ummat islam
berhati-hati dalam menanggapi apa saja yang
disampaikan orang masalah Islam,terutama kalau hal itu
jelas bertentangan dengan nash-nash yang sudah
ada.Saya mengingatkan agar setiap kita melihat Islam
itu bukan dari satu ayat,tapi disana banyak ayat-ayat
lain yang saling menjelaskannya.

Namun ibu menanggapi hal yang tidak saya duga sama
sekali ( bukan nasehat terhadap diri saya,nasehat saya
terima,kalau memang itu benar ,makanya saya ucapkan
terimakasih dan ngak mau memperpanjang nasehat itu )

Ibunda mengatakan saya kampanye,mengajak orang tidak
mengikuti pendapat,kalau saya tidak setuju.Jelas
pendapat pak masdar saya tidak setuju,karena
bertentangan dengan nash-nash lainnya,wajar saya
mengingatkan ummat islam,tapi bukan kampanye,beda
sekali kampanye dengan mengingatkan manusia agar tidak
terjerumus kedalam hal yang benar -benar itu ngak ada
dalam Islam.

Ibunda malah menyebutkan masalah Masdar dari  NU,saya
sendiri ngak kepikir kesana.bagi saya tetap memegang
prinsip,tidak pernah melihat seseorang dari
partainya,tapi melihat pendapatnya.Karena bisa jadi di
partai mana sajapun pasti selalu saja ada yang
baik,ada yang jelek dari mereka.Ngak sedikit dari
orang NU yang baik,mahasiswa kairo juga banyak
penganut NU,begitupun dengan lainnya.


Dan tidak sedikit juga orang NU,atau partai lainnya,
yang pemikirannya banyak menyimpang,salah satu contoh
Islam tidak mewajibkan Shalat,Jilbab,masalah
haji,Shalat itu hanya doa saja tanpa sujud dan
rukuk,mentafsirkan laailaahaillallah dengan " Tiada
Tuhan selain Tuhan,yang pada hakikatnya terjemahan
yang tepat adalah " Tiada Tuhan selain Allah " .


Saya sebagai orang yang tahu Islam kewajiban saya
mencegah penyimpangan itu semampu saya dengan
memberikan argumen yang saya ketahui pula dari nash Al
Qur'an dan hadist.tapi sungguh saya tidak
menyamaratakan itu dari NU,itu sebabnya saya tak
menyinggung-nyinggung dari partai apa Pak Masdar
itu,untuk menghindari hal semacam itulah.Tapi justru
ibu yang pertama sekali menyebutkan hal ini.Bahkan
mengatakan saya kampanye ? Kampanye berbeda dengan
mengingatkan.Kampanye itu urusan politik,tapi
mengingatkan adalah kewajiban ummat islam semuanya.

Dan hal lain lagi yang saya merasakan ibu cepat sekali
mengambil kesimpulan,mengatakan saya emosilah,akibat
saya memanggil ibu dengan ayahanda.Wajar sekali saya
rasa,dan masih terasa sangat sopan,saya memanggil "
Ayahanda ".Soal salah benar,bagaimana saya tahu ibu
perempuan atau lelaki,karena persepsi saya sebelumnya
memang saya mengenal Husna itu adalah nama teman juga
nama kepala sekolah ananda dulu,wajar sekali saya
memanggil dengan sebutan ayahanda,yang saya rasa cukup
sopan,eh..malah ibunda mengatakan saya emosi.

Bukankah berulang kali ibunda mengatakan yang baik itu
adalah budi ? Salah satu baik budi itu ,kita kan harus
berprasangka baik dan tidak cepat menuduh,atau
mengatakan seseorang itu,emosi,ngak sopan,kampanye,
begini dan begitu,sebelum terbukti kebenarannya
?.Bukankah begitu ibunda ?

Tetapi memang sering terjadi,seorang ibu menasehati
anaknya agar jangan mencuri,jangan berbohong,padahal
begitu seringnya juga ,tanpa disadari sang ibu lebih
sering berbohong pada anaknya ,atau suami,serta orang
lain, tersebut.Tanpa disadari,mengatakan mama ngak ada
duitlah,mama pergi ke pasar,padahal bukan kesana,ngak
ada ini ,ngak ada itu,dan seterusnya banyak hal
terjadi semacam ini.


Makanya bagi saya hal itupun sudah terbiasa saya lihat
dan rasakan sendiri dari siapa saja,apalagi di dunia
maya ini.Dan ini saya cukup mengerti sekali .Itu
sebabnya,saya sendiripun dalam menasehati orang selalu
mengatakan nasehat ini pada dasarnya juga buat saya
pribadi.Kita sering marah,kalau kita di kritik
orang,padahal kita juga sering mengkritik orang,dan
segala macam hal.

Dalam hal membicarakan agama secara mendetail di RN
ini,sebagimana yang ibu ungkapkan bukan disini
tempatnya ??,karena tidak sesuai dengan aturan ?

Setahu saya dari dulu yang dibicarakan masalah agama
ini sampai tuntas dan mendetail.Sangat merugi sekali
kalau belajar agama,tidak sampai detail.Soal tempatnya
dimana,saya rasa RN tidak menghalangi orang belajar
agama sampai detail disini,,karena jelas Minang itu
bersandikan Sarak,Syara' bersandikan kitabullah.kalau
tidak diketahui ( disini,disaat di diskusikan itu
secara detail,akan menambah kekaburan dan kegamangan
pemikiran kita sendiri ).


Wajar saja ,kalau begitu Kristenisasi,lemahnya iman
seseorang,apalagi banyak terjadi kristenisasi di
Sumbar,karena kurangnya kita memahami Islam secara
mendalam ,dan men detail .Saya kurang setuju  dengan
pendapat ibu mengatakan belajar agama secara detail
bukan disini tempatnya.Subnahallah,wa
masyaAllah,apalah jadinya manusia kalau tidak memahami
Islam secara baik dan mendalam serta yang
benar.Apalagi kalau memang hal itu sedang
didiskusikan.

salah satu contoh akibat mengambil agama secara
detail,mengatakan haji kapan saja boleh,asal kan di
bulan yang empat,dengan hanya mengambil ayat yang satu
saja,tidak mempelajarinya secara detail.

Mengatakan Jilbab tidak wajib,karena dalam bahasa
Arabnya Jilbab adalah pakaian jubah panjang,bukan
menutup kepala,tanpa melihat ayat yang lainnya ada
kata yang berartikan selendang yang menutupi sampai
dada,juga hadist rasulullah memberikan penjelasan
batasan yang wajib di tutupi.

Mengatakan shalat cukup do'a saja,karena dikatakan
Do'a adalah kunci,atau isi ibadah.Ngak melihat secara
rinci dan detail ayat,dan hadist yang lain.

Dan masih banyak lagi,contoh yang hampir sama.Karena
mempelajari agama secara detail itulah ,maka diambil
suatu hukum yang tepat.Tidak sebagaimana yang
dilakukan oleh para kaum Liberal,orientalis,dan
lainnya,mencomot satu ayat,melupakan ayat
lainnya,menafsirkan kata-kata Al Qur'an,bukan diambil
dari Al Qur'an atau bahasa Arab itu sendiri,memotong
ayat,atau hadist,dan segala macamnya.
 

Untuk mencapai kebenaran itu haruslah dipelajari
secara detail,jangan memahami agama,hadist , ayat
secara ringkas ,atau kulit luar nya saja.Yang
dihindari adalah perdebatan yang membawa
permusuhan,dan itu selalu saya peringatkan dari awal
tulisan saya.Bukankah yang baik itu adalah budi,yang
sempurna itu adalah agama  Islam ?



wassalam.Rahima


> 
> Palanta ini adalah forum urang Minang malapehkan
> taragak, 
> bersilaturrahmi, bertukar informasi dan berdiskusi
> dengan cara yang 
> santun Saya rasa semua yang aktif disini kembalilah
> baca  Tata Tertib 
> Rantau Net . Tinggal klik  
> 
> http://groups.or.id/mailman/subscribe/rantau-net
> 
> Karena saya melihat posting email sudah tidak
> kostruktif  lagi.  Mari 
> kita bicarakan topik topik yang sesuai tata tertib, 
> kalau tidak 
> mengerti tata tertib lebih baik menonton aja. Kita
> mengatakan jamaah 
> haji kita tidak disiplin, tidak mau mengikuti
> aturan, mungkin betul. 
>  Tapi kita yang bergabung di palanta ini saja yang
> saya anggap 
>  terpelajar,  ternyata juga tidak mampu
> mendisiplinkan diri sesuai 
> dengan aturan.  Di Palanta ini ada aturan yang
> disebut "  Tata Tertib".. 
>  Maka mari mulai dari diri sendiri dulu, jangan
> muluk muluk berbuat 
> sesuatu untuk  Indonesia  Belajar mendisiplinkan
> diri terhadap aturan 
> yang telah disepakati waktu bergabung di palanta
> ini. . Begitu banyak 
> hal mengenai Minangkabau yang bisa kita bicarakan. 
> Daerah kita 
> membutuhkan buah pikiran dan kerja nyata dari warga
> Minang dimanapun 
> mereka berada.   Posting keagamaan yang detail saya
> rasa bukan disini 
> tempatnya, sesuai tata tertib. Kalau tinggal di
> Jakarta wah tidak usah 
> disebut , begitu banyak ceramah keagamaan, buku buku
> , TV setiap pagi, 
>  nara sumbernya juga hebat hebat, S1,S2, S3, tidak
> pakai S juga banyak 
> contohnya Aa. Gym yang saat ini sangat kondang, 
> karena santun dalam 
> menyampaikan pendapat, rendah hati.   Kata belau "
> kalau orang memuji 
> saya, karena mereka tidak tahu kekurangan saya.
> Aduuuuh enaknya 
> didengar, menyadarkan kita yang merasa hebat ini
> semakin kecil 
> dihadapann Allah ".  Bagi netter yang berada
> ditempat lain begitu banyak 
> situs situs keagamaan yang bisa dijelajahi.' nara
> sumbernya juga hebat 
> hebat.
>  
> Saya ingin mengulangi ucapan  " Dalam kerendahan
> hati ada ketinggian 
> budi. Nan baiak iyolah budi ,  nan indah iyolah baso
> "
> 
> Wassalam
> Isna Huriati
> 
> Rahima wrote:
> 
> >Waalaikumsalam.Wr.Wb.
> >
> >Soal nama,banyak sekali di dunia maya ini tidak
> bisa
> >dibedakan.Dan betapa banyaknya diantara kita yang
> >salah manggil.Dan itu tidak dapat di jadikan
> menjadi
> >tolak ukur,seseorang  emosi menghadapi ibunda ?
> justru
> >saya yang merasa aneh,orang biasa aja di bilang
> >emosi,kalau saya emosi saya pakai kata-kata
> >kasar.Alhamdulillah saya ngak emosi,bahkan sangat
> >tenang .Apalagi kalau nama tersebut bisa di pakai
> >untuk lelaki dan perempuan.Ananda punya teman
> lelaki
> >namanya Isna.Dan  juga pernah punya guru namanya
> pak
> >Huriati.
> >
> >
> >Sikap Pak Masdar lari,bukan karena melihat sikon
> >kami,tapi karena tidak mau berdiskusi dan menjawab
> >argument yang kami berikan sebelumnya.mereka banyak
> >rombongannya,bukan seorang.Kenapa harus
> takut?,kalau
> >memang berani dan benar dengan pernyataan yang
> >dibuat,silahkan face to face dengan kami secara
> >langsung.jangankan face to face,menjawab mail atas
> >tanggapan kami saja,atas pernyataannya haji boleh
> saja
> >di bulan syawal,Dzulkaedah dan empat bulan
> >sebelumnya,ngak mau.
> >
> >Jawab terakhirnya apa..? Yah..itu cuman pemikiran
> >saya.Makanya kami bilang,kalau cuman
> pemikiran,harus
> >berlandaskan argument yang tepat donk,jangan
> mencomot
> >satu ayat,melupakan ayat lain,juga hadist lain.Kita
> >ajak diskusi besoknya lagi ,..eh..sudah kabur..(
> >hehehe..ini bukan nada sok hebat,tapi lucu rasanya
> >seorang tokoh,tidak menyelesaikan masalah yang ia
> buat
> >sendiri,bendingan kita yang masih muda-muda ini,ini
> >pak Masdar sudah cukup berumur,yang di hadapi toh
> >masih muda-muda,dan ketika itu jawaban nya juga
> >emosi,sehingga saat diancam begituan doank
> >,..seharusnya dibilang donk,saya tidak takut dengan
> >ancaman saudara,kalau saya yakin apa yang saya
> >sampaikan ini benar,dan tidak akan merusak nama
> bangsa
> >Indonesia ).
> >
> >jangankan untuk menjawab itu,kita ajak berdiskusi
> atas
> >pernyataannya itu saja malah kabur.Bagi kami hal
> ini
> >suatu hal yang sangat aneh sekali.kalau orang biasa
> >yang kabur wajar2 saja,tapi ini seorang yang
> katanya "
> >tokoh ".Akhirnya saya berfikir,wajar saja teman
> saya
> >baik yang di Amerika sana,maupun teman saya muchlis
> >itu mengatakannya " Mujtahid Picisan ",Dengan arti
> >kata,tidak dapat mempertanggung jawabkan
> >pernyataannya,dan tidak berani berdiskusi langsung
> >menghadapi argumen yang dikemukakan oleh mahasiswa.
> >
> >
> >Dan sepanjang setahu ananda ulama dan Imam-imam
> dari
> >Mujtahid zaman dahulu tidak seperti itu dalam
> >menghadapi perbedaan,mereka bahkan siap dan mampu
> di
> >penjarakan demi mempertahankan pendapatnya
> itu.kalau
> >ia merasa memang benar,dan benar2 sudah matang
> dalam
> >berpendapat sebelum ia mengeluarkannya di depan
> >publik.
> >
> >
> >Kalau anak muda bersikap tersesa-gesa mengeluarkan
> >pendapat wajar saja,jiwanya masih muda,namun yang
> >sudah berumur ,seharusnya lebih bersikap arif dan
> >bijaksana lagi.
> >
> >
> >Sebagaimana yang disebutkan,kalau mau
> >berdiskusi,silahkan ajukan argumen
> masing-masing,tapi
> >kalau argument itu di tolak,jangan takut,tapi
> >dihadapi.Kenapa harus takut hanya sekedar ancaman
> yang
> >jelas hal itu tidak mungkin terjadi ?.Koq takut
> >sih,.kalau jadi tokoh itu ngak ada yang
> ditakutkannya
> >selain yang diatas sana.Sikap larinya tersebut
> >menambah kurangnya simpati orang padanya.
> >
> >Wassalam.Rahima.
> >
> >
> >
> >--- Isna Huriati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >>  Assalamu'alaikum wr wb
> >>1. Emosi tidak akan pernah menyelesaikan
> persoalan. 
> >>Kepiawaian dalam 
> >>mengendalikan emosi dalam  menyampaikan sesuatu, 
> >>dalam menanggapi 
> >>sesuatu, bahkan dalam menghadapi hinaan.
> menunjukkan
> >>derajad seseorang.
> >>. Saya kira sdr. Masdar sudah mengambil keputusan
> >>yang tepat, yaitu 
> >>setelah melihat situasi yang emosial dia pergi.
> 
=== message truncated ===>
____________________________________________________
> Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda,
> silahkan ke: 
> http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
> ____________________________________________________


__________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! Finance: Get your refund fast by filing online.
http://taxes.yahoo.com/filing.html
____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke