Waalaikumsalam.Wr.Wb. Terimakasih ayahanda,atas nasehatnya ( karena saya di panggil ananda,lebih baik saya menjawabnya dengan ayahanda ).
Untuk umur okaylah saya panggil Bapak Masdar ini,saya sudah tahu sedikit pak Masdar ini ,dan beliau ini belajar dari Eropah saya juga tahu. Kemaren,ketika beliau datang ke Mesir, permasalahan sangat besar sekali ( kalau boleh dikatakan sampai pertengkaran badan,alias hampir pukul memukul dengan bapak Masdar ini,sampai ada yang mengatakan " Kalau saja masdar ini melakukan semua ini di Mesir,maka akan saya bunuh ia ! " ,orang yang mengucapkan ini kebetulan bukan mahasiswa,tapi dari luar juga ,karena saking parahnya permasalahan yang akan dibawa oleh Bapak Masdar ini,kalau di perturutkan akan merusak nama Indonesia,khususnya mahasiswa yang ada di Kairo,KBRI,PPMI.( tapi saya ngak mau memperpanjag masalah ini di depan publik yang tidak tahu menahu permasalahan yang terjadi di Kairo,akibat kedatangan bapak Masdar ini. ). Kita yang mahasiswa S2,S3,sudah berusaha keras agar dapat berdiskusi langsung ,masalah yang ia kemukakan dengan bapak Masdar itu,namun sayangnya pergi begitu saja,tidak mau menghadapi kami-kami agar baradu argumen.Kenapa kita tidak mahu pernyataannya ini di sampaikan pada pemerintah Mesir ? Karena akibat yang akan kami tanggung akan besar sekali terhadap tiga ribu mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Mesir.Sudah cukup kami menanggung kesulitan,di tuduh terorislah,dan segala macam,hanya karena satu yang berbuat rusak semua nama mahasiswa yang sedang belajar di Mesir itu. Karena setitik Nila,rusak susu sebelanga.Inilah ,boleh dikatakan permasalahan yang berat dan besar,yang menimbulkan emosi semua pihak,bukan sekedar pendapatnya yang kami emosikan,karena kami di Kairo menyadari dari dulu agama Islam itu punya banyak mazhab ( saya menyadari sekali akan hal ini,dan ini sering saya sampaikan ).Tapi keemosian kami bukan karena pendapatnya,tapi sikap dan akibat yang akan kami tanggung dari apa yang akan di perbuatnya di Mesir terhadap pemerintah Mesir. Kalau bapak Masdar itu gampang saja,selesai ia menyampaikan pendapatnya,ia pergi ,sementara kami yang akan menghadapi dan menanggung resiko akibatnya.Dan ini yang kami jaga.Maka sebelum sampai kepemerintah Mesir,kami menginginkan diskusi dulu dengan kami yang ada di Mesir itu ( beberapa mahasiswa yang S2,S3,termasuk saya,Muchlis hanafi, Hadi ),dan teman2 lainnya yang siap menghadapi beliau untuk berdiskusi secara baik-baik,tapi apa yang terjadi ? Pergi begitu saja , pulang ke Indonesia,dengan tanpa mau langsung menghadapi adu argumen ( face to face ) terhadap pendapatnya itu pada kami. Bagi kami bukan masalah ia berasal dari NU,PKB,atau apa.Di Kairo sendiri banyak dari NU,PKB,PKS.Saya pribadi tidak berpihak kemana2,cuman mendukung mana yang lebih mendekati kebenaran saja.Tapi tugas kami menjaga ribuan mahasiswa lainnya yang belajar di Mesir ini,agar tidak terkena akibat yang dilakukan oleh satu dua orang mahasiswa yang berasal dari Indonesia,Eropah,atau dari mana saja. Pahit getir yang kami hadapi dari akibat beberapa orang bangsa kita sendiri sudah cukup kami alami di Kairo ini,sehingga kesulitan hidup,akibat semua ini kami di Kairo juga yang menanggung,terutama mahasiswanya,.( Maaf jangan diperpanjang lagi permasalahan ini,karena toh,.pak Masdar telah pergi begitu saja dari kami,yang sempat memang menimbulkan emosi yang cukup parah dikalangan mahasiswa,masyarakat di Kairo ). Kami sudah menyampaikan dengan baik-baik agar kita berdiskusi dengan baik-baik pada Pak Masdar ini,namun begitulah yang terjadi.Yah,..sudahlah,..namun sebagai mahasiswa,kami pun wajib menjaga nama baik mahasiswa Indonesia di negara Mesir ini,baik itu dari segelincir mahasiswa itu sendiri,ataupun dari mahasiswa yang pernah belajar di Eropah,atau lainnya.Itu saja. Dan mungkin ayahanda sendiripun tidak mengetahui permasalahan kami dengan bapak Masdar ini yang sebenarnya,kenapa sampai seemosi itu kami,sekali lagi bukan hanya sekedar pendapatnya saja,tapi banyak rentetan yang akan kami tanggung,itulah puncak emosi kami,karena bapak Masdar sendiri juga,tidak mau langsung menghadapi kami dengan diskusi ( face to face ),dan apa akibat yang akan kami tanggung dari semua ini,tentu ayahanda tidak mengetahuinya, yang ayahnda ketahui sikap dam kata-kata emosi baik itu dari saya pribadi,ataupun teman-teman saya itu,sampai keluar kata " Picisan ",dari teman saya itu,padahal sebelumnya semua rentetan tawaran baik telah kami kemukakan ,namun sayangnya begitulah yang terjadi . Kalau kami tidak mencegah,pasti resiko berat dan besar,akan dihadapi oleh ribuan mahasiswa Indonesia yang ada di Mesir,dan akan sedikit yang belajar,atau boleh dikatakan tidak boleh sama sekali bangsa Indonesia meneguk ilmu di Al Azhar itu,karena selain dipersulit,bisa jadi tidak boleh sama sekali,dan akan banyak lagi mahasiswa Indonesia yang di penjara berbulan lamanya di sel nya Mesir,sebagaimana yang sudah-sudah pernah terjadi.Dan semua ini adalah tugas kami untuk menajaga nama baik dan menimbulkan kerusuhan di Mesir itu.Termasuk kedatangan Pak Masdar ini. Wassalam.Ananda Rahima.( 34 ) --- Isna Huriati <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Assalamu'alaikum wr wb. > Setelah sekian lama saya tidak mengikuti RN, maka > sejak 2 minggu yng > lalu saya kembali menyimak ciloteh urang awak di > palanta ko. > Saya ingin menanggapi email ananda Rahima dibawah > ini. Saya bukan > menanggapi materinya ( karena saya bukan ahlinya) > tetapi cara dalam > menyatakan ketidak setujuan terhadap pendapat orang > lain. __________________________________ Do you Yahoo!? Yahoo! Finance: Get your refund fast by filing online. http://taxes.yahoo.com/filing.html ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net ____________________________________________________