Ass,wr,wb.

Ambo satuju jo apo nan di respon oleh dunsanak Adrisman ka Ibu Isna tu,
tapi dek ambo baru mancogok hari ko di palanta ko satalah labiah kurang 43
hari indak mancogok disiko.
Si Miko kini sadang mananti untuak mandapekkan tiket pulang di Bandara SMB
II Palembang. Ambo alun sempat katamu jo baliau. Kabanyo baliau tugeh di
Palembang samanjak ambo masih di tanah suci beberapo hari nan lalu.

Wassalam,
M.St.Bangsawan

> Assalamu'alaikum wr.wb.
>
> Ibu Isna yang saya hormati,
> Saya juga berterima kasih atas tanggapan email ibu ini, yang menunjukkan
> betapa luhurnya budi ibu sekalipun sudah berumur dan tentu saja sudah
> banyak pengalaman yang dilalui, namun tetap saja menunjukkan kerendahan
> hati bahwa kita manusia sebenarnya tidak ada apa apanya dihadapan Allah.
> Ilmu ilmu yang kita miliki ini sebenarnya ibarat setetes air ditengah
> lautan dihadapan Allah yang maha berilmu. Moga moga kita semua tidak
> melupakan itu dan tetap belajar dan tidak cepat berpuas diri, benar
> seperti kata ibu semakin banyak yang kita ketahui semakin banyak jua yang
> tidak kita ketahui.
>
> Teknology dunia maya ini memang menakjubkan, namun tetap saja kita sebagai
> subyeknya harus pandai pandai memanfaatkan teknology ini untuk kebaikan
> dan terutama untuk kemaslahatan umat, internet ini menurut uni saya adalah
> ibarat sebuah perpustakaan yang maha besar yang cuma berada diujung jari
> kita, kita bisa mengakses apa saja kalau kita mau, mulai dari bagaimana
> merakit bahan peledak sampai bagaimana kita mengotak atik email pribadi
> orang untuk melakukan fitnah misalnya. Semua berpulang kepada diri kita
> masing masing dan moral value yang kita miliki.
> Benar kata ibu, diinternet ini kita bisa dapatkan begitu banyak source2 /
> link2 mengenai pengetahuan islam yang baik, bahkan dengan messenger2 yang
> biasa dipakai untuk chit-chat bagi kaum muda, oleh orang2 yang haus
> hatinya akan siraman rohani digunakan untuk halaqah2 dan ceramah2 secara
> online.
> Bersyukurlah kita umat Islam dengan kemajuan teknology ini, walaupun
> bangsa lain yang menemukannya namun kita bisa juga menikmatinya untuk
> kepentingan dan kelancaran ibadah kita.
>
> Setentangan harapan ibu agar palanta ini bisa jadi tempat urun rembug bagi
> pemecahan2 dikampung kita, sebenarnya yang paling pas menjelaskannya
> adalah sanak Miko dan Mak Darul, namun sedikit saya ingin menyampaikan
> karena mungkin mereka masih sibuk sehingga belum sempat membaca postingan
> ibu tempo hari.
> Sebenarnya palanta ini memang tidak dimoderatorasi, semua diserahkan
> kepada para netter untuk menjaga ketentraman dan kelangsungan milis ini,
> sekiranya ada netter yang mbeling atau berfikir ngladrah maka tiap anggota
> bisa mengajukan keberatannya dan tak tertutup nge-ban netter tersebut asal
> disetujui oleh sejumlah anggota tertentu.
> Sedangkan menyangkut yang specifik permasalahan dikampung, untuk itu RN
> ini sebenarnya telah membuat bilik2 yang khusus membicarakan masalah2
> tertentu yang insya Allah dulu digagas oleh saudara Ronal, yaitu
> diantaranya bilik ekonomi, pendidikan, rang-mudo dan yang lainnya.
> Saya tidak tahu persis bagaimana kelangsungan bilik2 ini sekarang, namun
> memang anggota RN yang membernya 1000 lebih ini nampaknya lebih suka
> berkumpul dipalanta daripada dibilik bilik, entahlah kenapa. Mungkin saja
> karena kita memang lebih suka kumpul2 dibandingkan harus dibilikkan
> seperti itu...heheh...:)
> mungkin kata orang jawa, "mangan ora mangan asal kumpul..."
>
> Namun pada intinya memang sudah ada yang berusaha menjalankan apa yang
> menjadi harapan2 ibu tersebut, cuma saja karena anggota yang begini banyak
> dan tersebar dimanca negara, maka terkadang menjadi kendala tersendiri
> merealisasikan apa2 yang dibicarakan dipalanta atau dibilik dalam wujud
> yang nyata.
>
> Sekian rasanya yang bisa saya informasikan, lebih dan kurangnya mohon
> dimaafkan, juga untuk yang ada di dapur RN semoga penjelasan saya ini
> tidak dianggap melancangi hak sanak2 disana, sekiranya ada yang kurang
> tepat mohon agar dibetulkan
>
> wassalam
> Adrisman
>
>
>
>
>   ----- Original Message -----
>   From: Isna Huriati
>   To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)
>   Sent: Thursday, February 19, 2004 7:21 PM
>   Subject: Re: Re ( 2 ): [EMAIL PROTECTED] Seputar tanggapan
>
>
>   Waalaikumsalam wr wb.
>
>   maaf didelete............
>
>   Dan kata orang semakin banyak kita tahu ternyata  semakin  banyak yang
> tidak kita ketahui,  yang kita ketahui hanyalah sebesar noktah, betapa
> kecilnya kita dihadapan Dia.  Mudah mudah an keadan itu  dapat
> menjadikan kita lebih rendah hati,  menghidarkan kita dari rasa sombong
> meskipun didalam hati , karena Dia Maha Tahu , dan Dia sangat tidak
> menyukainya ( begitulah yang saya pelajari ).
>    Kemajuan teknology dunia maya ini ternyata sangat menakjubkan
> kegunaannya baik untuk kejahatan maupun kebaikan.  Tentu kita hanya mau
> pakai buat kebaikan.
>
>   maaf didelete............
>
>   Saya suka mengkhayal, andaikan palanta ini bisa betul betul sebagai
> media urun rembuk memecahkan persoalan kampung kita, wah bagus sekali  .
>
>   maaf didelete............
>
>   Wassalam
>
> ____________________________________________________
> Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
> http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
> ____________________________________________________

____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke