Assalamu'alaikum wr.wb.
Ibu Isna yang saya hormati,
Saya juga berterima kasih atas tanggapan email ibu
ini, yang menunjukkan betapa luhurnya budi ibu sekalipun sudah berumur dan
tentu saja sudah banyak pengalaman yang dilalui, namun tetap saja menunjukkan
kerendahan hati bahwa kita manusia sebenarnya tidak ada apa apanya dihadapan
Allah.
Ilmu ilmu yang kita miliki ini sebenarnya ibarat
setetes air ditengah lautan dihadapan Allah yang maha berilmu. Moga moga kita
semua tidak melupakan itu dan tetap belajar dan tidak cepat berpuas diri, benar
seperti kata ibu semakin banyak yang kita ketahui semakin banyak jua yang tidak
kita ketahui.
Teknology dunia maya ini memang menakjubkan, namun
tetap saja kita sebagai subyeknya harus pandai pandai memanfaatkan teknology ini
untuk kebaikan dan terutama untuk kemaslahatan umat, internet ini menurut uni
saya adalah ibarat sebuah perpustakaan yang maha besar yang cuma berada diujung
jari kita, kita bisa mengakses apa saja kalau kita mau, mulai dari bagaimana
merakit bahan peledak sampai bagaimana kita mengotak atik email pribadi orang
untuk melakukan fitnah misalnya. Semua berpulang kepada diri kita
masing masing dan moral value yang kita miliki.
Benar kata ibu, diinternet ini kita bisa dapatkan
begitu banyak source2 / link2 mengenai pengetahuan islam yang baik,
bahkan dengan messenger2 yang biasa dipakai untuk chit-chat bagi kaum
muda, oleh orang2 yang haus hatinya akan siraman rohani digunakan untuk halaqah2
dan ceramah2 secara online.
Bersyukurlah kita umat Islam dengan kemajuan
teknology ini, walaupun bangsa lain yang menemukannya namun kita bisa juga
menikmatinya untuk kepentingan dan kelancaran ibadah kita.
Setentangan harapan ibu agar palanta ini bisa jadi
tempat urun rembug bagi pemecahan2 dikampung kita, sebenarnya yang paling pas
menjelaskannya adalah sanak Miko dan Mak Darul, namun sedikit saya ingin
menyampaikan karena mungkin mereka masih sibuk sehingga belum sempat membaca
postingan ibu tempo hari.
Sebenarnya palanta ini memang tidak dimoderatorasi,
semua diserahkan kepada para netter untuk menjaga ketentraman dan kelangsungan
milis ini, sekiranya ada netter yang mbeling atau berfikir ngladrah maka tiap
anggota bisa mengajukan keberatannya dan tak tertutup nge-ban netter tersebut
asal disetujui oleh sejumlah anggota tertentu.
Sedangkan menyangkut yang specifik permasalahan
dikampung, untuk itu RN ini sebenarnya telah membuat bilik2 yang khusus
membicarakan masalah2 tertentu yang insya Allah dulu digagas oleh saudara Ronal,
yaitu diantaranya bilik ekonomi, pendidikan, rang-mudo dan yang
lainnya.
Saya tidak tahu persis bagaimana kelangsungan
bilik2 ini sekarang, namun memang anggota RN yang membernya 1000 lebih
ini nampaknya lebih suka berkumpul dipalanta daripada dibilik bilik,
entahlah kenapa. Mungkin saja karena kita memang lebih suka kumpul2 dibandingkan
harus dibilikkan seperti itu...heheh...:)
mungkin kata orang jawa, "mangan ora mangan asal
kumpul..."
Namun pada intinya memang sudah ada
yang berusaha menjalankan apa yang menjadi harapan2 ibu tersebut, cuma
saja karena anggota yang begini banyak dan tersebar dimanca negara, maka
terkadang menjadi kendala tersendiri merealisasikan apa2 yang
dibicarakan dipalanta atau dibilik dalam wujud yang
nyata.
Sekian rasanya yang bisa saya informasikan, lebih
dan kurangnya mohon dimaafkan, juga untuk yang ada di dapur RN semoga penjelasan
saya ini tidak dianggap melancangi hak sanak2 disana, sekiranya ada yang kurang
tepat mohon agar dibetulkan
wassalam
Adrisman
|
____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net ____________________________________________________