Assalamualaikum Wr.Wb. -------------------- Rahim Rahima menulis: Saudara Indra Piliang: Apa yang harus kita lakukan sekarang..? -----deleted--------- Mulailah perombakan itu dari diri kita sendiri,..keluarga kita,...hindari Korupsi,Perkuat pertahanan sikap keagamaanmu,Kamu wahai para istri,janganlah banyak menuntut lagi pada suamimu itu ! "Agama" yang kuatkarena tanpa itu kita akan pincang.Tanpa Iman yang teguh,rasa kebersamaan yang tinggi,rasa persaudaraan,serta merasakan penderitaan orang lain,serta masih banyak....lagi yang harus dibenahi.Yang jelas mulai dari diri sendiri,bekerjalah dgn baik,sesuai dgn tugas masing-masing. Demikian dulu dari saya(Cairo 28-03-02,Rahimarahim) ---------------------------------------------------------- Pendapat saya: Semua sudah tahu bahwa merubah diri sendiri itu yang paling sulit dilakukan manusia, semua "agama" selalu menganjurkan manusia untuk merubah diri. Tapi secara sistemik masyarakat, non sense mengharapkan orang akan merubah diri, jadi harus ada sistem hukum yang pas untuk itu. Katanya ada syariah Islam, sayangnya nggak proven dalam sejarah zaman sekarang ini. ----------------------------------------------------------- Dari Angku Nofendri menulis: Hampir 99,99% yang mengaku ummat Islam tidak mengerti syariah Islam Tgl Kirim 12/11/2001 11:19:45 AM dari Suripto Achmad Tohir Komentar untuk topik: Syariat Islam, Mengapa Ditakuti? ----------------------------- Maaf kalau boleh dikatakan hampir 99,99% secara extreem termasuk para ulamanya yang mengaku umat Islam diseluruh dunia hampir tidak faham betul tentang syariat Islam. Kalau mereka faham betul tentang syariat Islam pasti tidak akan mempertentangkan atau mempermasalahkannya, sebab mereka tahu bahwa syariat Islam itu datang dari Sang Maha Pencipta yang tentunya dengan segala perhitunganNYa sangat sangat cocok kalau diterapkan kepada hamba hamba ciptaanNya. Tetapi karena interest manusia yang sangat berlebihan sehingga mereka mengira dengan membuat aturan aturan mereka sendiri mereka akan berhasil, tetapi apa kenyataannya ? Hampir hampir 99,99% yang mengaku yang mengaku umat Islam diseluruh dunia bermental korup, miskin dan bodoh. --------------------------------------------------------------------- Pendapat saya: Artinya Islam itu gagal mencerdaskan ummatnya, fakta, sebagai muslim tidak perlu malu mengakui, agama lain, sama saja. --------------------------------------------------------------------- --- Indra Piliang <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Pengamatan Prof. Rotberg ini menakutkan kita, > mestinya. Indonesia termasuk dari sekitar 42 negara > yang menuju negara yang "gagal". Indikator negara > yang gagal yang disebutkan Rotberg (....cenderung > menghadapi konflik yang berkelanjutan, tidak aman, > kekerasan komunal maupun kekerasan negara sangat > tinggi, permusuhan karena etnik, agama, ataupun > bahasa, teror, jalan-jalan atau infrastruktur fisik > lainnya dibiarkan rusak) sudah banyak tampak di > Indonesia. Bahkan lebih banyak yang belum > disebutkan, seperti separatisme, institusionalisasi > politik yang merambat pelan bahkan (menurut diskusi > saya semalam bersama narasumber Bima Arya dari CPPS > Paramadina di Jakarta News FM) berjalan > mundur/membelakang, permisifisme kalangan > penyelanggara negara, ketiadaan platform perjuangan > sebagai konsensus bersama di berbagai kalangan > (partai-partai politik, penyelenggara negara, civil > society, atau juga pers), ketidakjelasan penegakkan > hukum, standar penegakkan HAM yang gagap, > partisipasi politik yang rendah dan irrasional, etc. > Adakah yang bisa kita lakukan, wahai kawan? ----------------------------------------------------------- Urpas menulis: NKRI negara "gagal"? bukan NKRI adalah negara gagal! (tidak perlu pakai tanda kutip); saya sudah sering bilang; memang harus nunggu profesor dulu yang bicara baru rakyat banyak dan para "pengamat" terbuka incat matanya; solusinya? seperti yang saya sudah sering bilang juga, bubarkan secara baik-baik, jangan meniru yugoslavia, kita bikin lebih baik dari bubarnya USSR atau Cekoslowakia; singkatnya begitu. =urpas= ------------------------------------------------------------ Pendapat saya: Awal kegagalan itu karena membuat negara yang berdasarkan "ketuhanan yang maha esa", Tuhan yang disuruh mengurus negara. Harusnya memulai dari manusia untuk manusia dalam rangka pengabdian kepada Tuhan. ------------------------------------------------------------
Ferry Permata menulis: Batua, di nagari Minang Darussalam (kok iko lai katuju), dengan tetap bersatu jo RI. mengenai PRRI ambo indak jaleh doh, kok model-modelnyo yo kiro-kiro model SI di Aceh. Syariah nan a ka ditagakkan yaitu syariah kabanaran, wahab maa, yo wahab kabanaran, baa syariah jo wahab nan "kabanaran" ko(kok paralu disabuik Syariah Minang), ndak mamacik salah ciek dari nan ado. Syariah ko bapangka ka Al quran jo hadist. Manganai aturan main hukum nan ka diberlakukan itu sebatas kemampuan, ndak musti nan salah tu sadonyo ditabeh sekaligus, ciek-ciek, tapi konsisten. nan ma alun bisa ditabeh, let it be. Misal di Minang berlaku SI, mungkin Perjudian, korupsi, prostitusi masih ado, dst dst. kiniko nan penting SI di Minang. Baa mako ambo bakareh ka SI, 1. Islam ko punyo pedoman nan lah jaleh-jaleh kok bapegang dijamin salamik, yaitu alquran jo hadist. artinyo dilua tu ndak ado jaminan bakal salamik, manga pulo ndak diambiak nan jaleh-jaleh salamaik ?. 2. Alquran ko umpamo panjaniah aia, jiko dimasukkan ka aia karuah kok dihanokkan nyo hanok, aia tatap karuah, kok dibuka-buka aia makin lamo makin janiah. Umpamo Minang manerapkan SI, kok paralu indak usah langsuang diterapkan hukum SI, di hanokkan sajo. mungkin anak cucu nan ka manerapkannyo, nan penting pedoman untuak awak jo anak cucu alah awak salasaikan, lah tabaia juo ciek utang, kok ndak kini bilo lei. 3. Selagi dia islam, berlaku terhadapnya peraturan Islam. Hukum islam itu wajib dan memaksa untuk diterapkan, diluar itu disebut, fasik, munafiq, dsb. Penerapannya bisa per orang bisa perkelompok, per orangan yaitu melaksanakan perintah dan larangannNya. perkelompok, yaitu dengan memberikan aturan yang akan diterapkan kepada kelompok tersebut. perkelompok lebih efektif, karena akan terlihat pola dan kekuatan disitu. 4. Sabananyo Minang alah menerapkan SI, "Adaik basandi syarak, syarak basandi kitabullah". salamoko ambo raso ndak ado masalah, nan Positif banyak, nan negatif tetap ado, umpamo: prostitusi, judi, korupsi masih meraja lela, karena memang kito alun mampu menerapkan SI di Minang terhadap yang di atas, let it be. Jadi apo nan dicamehkan dari SI, SI ko indak labiah dari penyegaran. SI ko yo ndak samo jo paruik, doh. antah kok ka tajua lo akidah dek Indomie, mungkin masalah paruik paralu didaulukan. Kopi ciek lei, ----------------------------------------------------- Pandapek ambo: Syarak mangato, adat mamakai. Angku Ferry, kok buliah ambo usulkan, jan dibiasokan malupokan sejarah. Banyak urang Islam nan baitu disitu pulo pangka dari kegagalan karano sejarah tu hukum alam atau sunatullah. Baa kaba ajo Indra, lai kabataruihkan kaji ko, lah tasemba pulo paratian angku dek urang Betawi nan malapia induak-induak jo anak-anak miskin. Salam, SBN RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 =============================================== Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===============================================