Masalahnya lain, Pak. Jangan karena mengusung beda pendapat lalu kita 
membolehkan orang ngomong seenaknya. Itu bukan demokrasi yang betul.

Nah, yang ditulis oleh Urpas itu bukan sekadar beda pendapat, tapi sudah 
menghina dina, merendahkan, dan melecehkan ajaran Islam, khususnya syariat 
Islam. Kalau dia orang Islam, tentu dia sembahyang atau minimal puasa, padahal 
shalat dan puasa itu adalah syariat Islam juga. Nah apakah dia konsisten dengan 
yang dia katakan? Menghina apa yang dia rendahkan?

Oke, memang ada segelintir orang yang tidak setuju peenarpan syariat Islam di 
Indonesia, namun pendapat yang mereka kemukakan masih tetap elegan, tidak 
menghina atau merendahkan. Tapi yang diucapkan Urpas? Naudzubillah min zalik, 
kalau bapak-bapak membaca kembali tulisannya sebelum ini, maka kalau Bapak 
mempunyai rasa cinta kepada agama dan tidak ingin agama bapak dihina, tentulah 
sudah mendidih darah bapak membacanya. Tapi kalau bapak menganggapnya biasa-
biasa saja, maka tanyakanlah kepada diri sendiri sampai sejauh mana kecintaan 
anda kepada Allah dan rasulnya?

wassalam'

Quoting Iswandri <[EMAIL PROTECTED]>:

> ambo satuju pulo....jaan gara-gara beda warna kito bacakak, jaan
> gara-gara
> beda pikiran kito batangka...kini baa nan karancak untuak mambangun
> nagari
> kito minang kabau....nan tacinto....
> ----- Original Message -----
> From: Ojie Said <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Friday, May 31, 2002 3:21 AM
> Subject: Re: [RantauNet] Mohon Urpas dikeluarkan saja
> 
> 
> > Assamua'laikum ww..
> >
> > Saya sangat setuju sekali dengan pendapat Sdr. Indra
> > Pilliang...benar dalam hidup ini kita telah diciptakan
> > oleh Allah Swt bermacam macam, ada putih dan hitam ,
> > ada manis dan pahit, ada tinggi dan rendah
> > dll...cobalah kita belajar untuk tidak marah dan
> > berpikiran lapang, kalau ada orang lain yang tidak
> > sependapat dengan kita.
> >
> > Jadi dengan cara mengeluarkan Upsa (siapapun namanya)
> > itu tidak benar dan saya kurang setuju. Jadi sama
> > dengan mengeksikusi seseorang...hanya karena berbeda
> > pendapat?....Kalau seandainya di dunia nyata , dia
> > akan dikeroyok rame rame..Allah SWT pun tidak sekejam
> > itu. Kenapa kita tidak belajar untuk menerima
> > perbedaan?...dunia itu justeru indah karena banyak
> > warna warna....
> >
> > maaf..kalau ada kata kata saya yang tidak berkenan,
> > karena saya bukan penulis yang baik seperti Sdr. IP,
> > tetapi saya harus menyampaikan pendapat apa adanya.
> > Dan saya bangga sebagai urang awak, karena belajar
> > kelakar (Beda pendapat) dari kecil...:)
> >
> > wassalam...
> >
> >
> > RP
> >
> >
> >
> > --- Indra Piliang <[EMAIL PROTECTED]> ote:
> > > Beberapa waktu lalu, saya membeli buku hasil seminar
> > > tentang Sumatera Barat di TIM, tahun lalu. Buku itu
> > > saya hadiahkan kepada teman saya, Saldi Isra, yang
> > > menjadi dosen FH Unand Padang dan penulis yang
> > > produktif untuk persoalan amandemen konstitusi.
> > >
> > > Saya ingat sekali bagaimana Taufik Abdullah begitu
> > > memburangsang. "Orang Minang kini terlalu suka
> > > menepuk dada. Jarang yang suka mentertawakan diri.
> > > Kalau dibaca karya-karya sastra tahun 1930-an, lihat
> > > betapa begitu intensifnya urang Minang mentertawakan
> > > diri. Semuanya ditertawakan, mulai dari Surau, Adat,
> > > urang tua, semuanya."
> > >
> > > Saya juga ingat, betapa intensifnya polemik sesama
> > > orang Minang di koran-koran, bahkan membahana sampai
> > > Eropa. Bagaimana tajamnya polemik antara penjunjung
> > > adat dengan penjunjung agama. bagaimana kencangnya
> > > hinaan atas adat, juga atas Islam. Tapi toh,
> > > semuanya berjalan baik, dan justru menghidupkan
> > > dunia intelektual Minang.
> > >
> > > karakter dan pemikiran apa sih yang tak ada di
> > > Minang? Sosialisme, komunisme, Islamisme,
> > > nasionalisme, semuanya ada. Mulai filsafat sampai
> > > teknik memanjatkan beruk ke kepala, eh, kelapa. Toh
> > > tak terdengar adanya pengusiran yang memalukan. tak
> > > terdengar adanya pembunuhan. bahkan hampir semuanya
> > > menjadi pimpinan. Kenapa? karena ada kepercayaan,
> > > bahwa inti keunggulan komparatif budaya Minang
> > > adalah mengakui dan membiarkan adanya perbedaan.
> > > "Saya tak setuju pendapat anda. Tapi saya akan
> > > membela mati-matian hak anda untuk menyatakannya"
> > > begitu kata Voltaire.
> > >
> > > Lihat juga bagaimana sengitnya polemik antara Agus
> > > Salim dengan Radjiman Wediodiningrat, antara Tan
> > > Malaka dengan Stalin, antara Natsir dengan Soekarno.
> > > Semuanya hidup, semuanya bercahaya, semuanya
> > > menggali pikiran-pikiran terdalam, baik dari masa
> > > lalu atau untuk masa depan.
> > >
> > > Kalau teman-teman disini berlaku aniaya terhadap
> > > orang lain yang mengeluarkan pendapatnya, di alam
> > > maya, menggunakan teknologi bikinan orang-orang
> > > Barat, ya sudah, silakan masuk ke jeruji besi
> > > pikiran masing-masing. Silakan tafakur saja sendiri.
> > > Untuk apa pula gunanya forum yang amat bagus ini.
> > >
> > > Saya kira si Upaih ini hanya bermain-main dengan
> > > logika. Kalau si A boleh, kenapa si B tak boleh? Apa
> > > bedanya? Anggap aja ini permainan, jangan terlalu
> > > dimasukkan kedalam hati. kalau memang teman-teman
> > > punya logika lain, ya, mainkan juga. "Oke, andai si
> > > A adalah SiAmang, andai si B adalah siBeruk, boleh
> > > saja Si A dan Si B kawin-mawin seenaknya. Karena siA
> > > bukan siAmang, dan siB bukan siBeruk, makanya tak
> > > bisa kawin-mawin seenaknya.
> > >
> > > Permainan logika ini bisa diteruskan. Karena siA
> > > adalah siAmat, dan siB adalah siBudi, maka susah
> > > dong mengawinkan siA dengan siB. Oke, seandainya
> > > mereka kawin, maka tak ada yang namanya si Upaih.
> > > Lha, gimana mungkin si Upaih ada, karena siA dan siB
> > > tak punya alat-alat lengkap reproduksi. Silakan
> > > teruskan.
> > >
> > > Masalah ini sudah terlalu sering dilontarkan. Saya
> > > sering sedih memikirkannya. Koq berbeda pendapat tak
> > > dibolehkan?
> > >
> > > Keroyok aja logika si Upaih, pasti dia kelabakan,
> > > lalu mengangkat bendera putih.
> > >
> > > Kalau teman-teman tak suka logika si Upaih, saya
> > > sebetulnya juga bisa mengajukan satu pertanyaan:
> > >
> > > Kenapa sih harus berdoa untuk kemenangan PS Semen
> > > Padang? Apa lawan SP itu orang kafir? Apa seluruh
> > > pemain SP itu orang Padang? Apa coba referensinya
> > > dalam agama, sehingga harus membela permainan yang
> > > tak ada di zaman Nabi. Kalau seluruh pemain dan
> > > penonton di Senayan tak shalat Maghrib, karena
> > > sering saya lihat pertandingannya pas Maghrib, apa
> > > teman-teman turut menanggung dosanya? Ini logika
> > > sederhana saja, kalau semuanya dihubungkan dengan
> > > agama.
> > >
> > > ijp
> > >
> >
> >
> > __________________________________________________
> > Do You Yahoo!?
> > Yahoo! - Official partner of 2002 FIFA World Cup
> > http://fifaworldcup.yahoo.com
> >
> > RantauNet http://www.rantaunet.com
> >
> > Isikan data keanggotaan anda di
> http://www.rantaunet.com/register.php3
> > ===============================================
> > Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di:
> http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
> >
> > ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
> > Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
> > -mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda]
> > -berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda]
> > Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda
> kurung
> > ===============================================
> >
> 
> 
> RantauNet http://www.rantaunet.com
> 
> Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
> ===============================================
> Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di:
> http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
> 
> ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
> Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
> -mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda]
> -berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda]
> Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
> ===============================================
> 

RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===============================================

Kirim email ke