Ass,wr,wb.
Supayo indak jadi polemik, cubolah dunsanak Edizal
kalualah dari pertapaannyo, jalehkan sajaleh jalehnyo, jaan nan indak
ditanyo manjaweknyo. Mohon Gamut dapek manahan diri.
Uda Zul, selamat menuntaskan
manasiknya.
Wass,
Mulyadi St.Bangsawan (46 +)
----- Original Message -----
Sent: Monday, October 20, 2003 6:47
AM
Subject: Re: [RantauNet.Com] Kita
Bersaudara
Saya menunggu jawaban Edizal , bukan jawaban seorang lawyer
Server
mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan
semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: http://www.rantaunet.com/sumbangan.php ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Om,
Mau
bermain dengan kata-kata? Well, mari kita bermain dengan
kata-kata.
Jika Om mengatakan bersaudara dengan A atau B, apa konteks
yang Om pakai untuk menggambarkan bahwa Om emang bersaudara dengan orang
tersebut? Persamaan bukan? Misalnya, Om sama-sama memiliki satu orang ayah,
satu orang ibu dengan seseorang maka Om sebut si A atau si B sebagai saudara
kandung. Begitu pula jika Om mengatakan bahwa sesama orang Islam itu
bersaudara, apa dasarnya? Karena kita sama-sama beragama islam bukan? satu
lagi, biar Om tambah ngerti, jika sesama orang Minang itu disebut
badunsanak, apa latar belakangnya? Karena berasal dari wilayah dan
menyandang kebudayaan yang sama, bukan?
Nah, sekarang jika bermaksud
menolak, dalam konteks evolusi sebagai sesama makluk cipta Tuhan dari Mana
Om menolak konteks kalau kita tidak bersaudara dengan sapi atau
babi?
Kata orang bijak, kecerdasan itu didapat dari mengali dengan
membagi dan membuat perbedaan diantara keduanya. Dengan penjelasan ini
semoga Om bisa mengerti apa yang dimkasud orang lain "dalam konteks evolusi
kita bersaudara dengan sapi atau babi." Tapi kalau gak ngerti juga, apa
boleh buat....
--Gm
|