Wa'alaikumussalam wrwb sanak HASMA,

Tugas pemerintah adalah melindungi rakyatnya. Jangan sampai rakyat dibiarkan digiring masuk ke "Killing Ground" yang disiapkan untuk ISIS seperti di Desa Sempu tsb. Peran ulama dan tokoh masyarakat diperlukan melalui Lembaga MUI ,Ormas2 Islam, Majelis Ta'lim dsb untuk mengingatkan umat agar jangan lebih bodoh dari keledai. Kisah Imran bin Muhammad Zein yang digiring masuk Killing Ground pesawat Woyla jangan sampai terulang.

Saya termasuk pendukung dihidupkannya kembali peran Pembinaan Teritorial yang membina dan sekaligus mendeteksi masuknya unsur2 yang menyusup diwilayah teritorial yang merusak/melemahkan Ketahanan Nasional NKRI. Peran Koter telah dikebiri sejak reformasi yang kebablasan dan disesuaikan dengan pesanan pihak asing yang ingin merampas kekayaan alam Indonesia. Berbagai paham yang berasal dari luar telah LINK UP sesuai dengan rumusan skenario karena ada kesamaan sasaran. Skenario tsb perlu disebarluaskan/disosialisasikan agar kita/NKRI jangan terjebak seperti negara2 di Timur Tengah. Disinilah terlihat perlunya kita/NKRI mendapat pemimpin yang kuat jauh dari pesanan Asing via Aseng dan Anteknya.

Wassalam,
AA

On 07/08/2014 13:01, 'asmun sjueib' via RantauNet wrote:
Aww. Duns AA salanjuiknyo apo nan harus wak pabuek?memperkuat silaturohmi ummat Islam Indonesia melalui organisasoi NGO atau lainnya?
Wass.,
Haasma Depok


Pada Rabu, 6 Agustus 2014 23:21, Asmardi Arbi <asmardi.a...@rantaunet.org> menulis:


Komentar mamak:

Yang patut diwaspadai adalah pemilihan tempat yaitu dusun Sempu, yang merupakan desa terisolir dari keramaian , lokasinya di Malang Selatan, ditepi pantai. Kira2 10 menit naik perahu kita sampai disebuah pulau yang bernama pulau Sempu. Pada sekitar tahun 1970-an daerah itu dijadikan tempat latihan Brigif 18/ Trisula/Kostrad, dimana mamak menjadi salah satu Staf penyelenggara latihan Raiders/Infantri Gaya Baru Plus..Pulau Sempu masih dinyatakan sebagai cagar alam dimana disekitarnya banyak hidup banteng liar, macan tutul dan burung Merak. Kami menemukan dirumah penduduk banyak digantung kepala banteng yang kemudian kami bawa kekota Malang untuk diset kembali seperti aslinya kepala banteng dengan pasangan mata merah yang kemudian kami jadikan maskot Batalyon kami YONIF 401/Linud Banteng Raiders Kostrad, dikawasan Srondol Semarang Selatan..

Disamping itu ada mesjid baru dibangun pakai Genset, padahal kawasan itu terisolir, penduduk jarang dan miskin ,ada hutan lindung. Kira2 10 menit berjalan kaki , terdapat desa yang berpenduduk beragama Kristen dan memelihara babi. Malam hari kami sering terganggu oleh anak2 babi yang bermain dibawah tempat tidur kami yang terbuat dari bambu. Kemudian pada umumnya peserta bai'at datang dari kota memakai mobil dan motor. Silahkan dianalisa sendiri, siapa yang mengorganisir dan membiayai kegiatan tsb.

.Wassalam,
AA

On 05/08/2014 09:23, Akmal Nasery Basral wrote:
Bagaimana dengan perkembangan di bawah ini Mak Asmardi?


SENIN, 21 JULI 2014 | 06:25 WIB


  Pendukung Pemimpin Milisi ISIS Dibaiat di Malang

Pendukung Pemimpin Milisi ISIS Dibaiat di Malang
Pria yang diduga sebagai pemimpin militan ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi terlihat menggunakan arloji mewah saat memimpin khotbah salat Jumat di sebuah masjid di Mosul, Irak, 5 Juli 2014. Peristiwa ini diketahui dari rekaman video yang dipublikasikan ke internet. Dailymail.co.uk <http://dailymail.co.uk/>

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*TEMPO.CO <http://tempo.co/>*, *Malang *- Dekarasi Ansharul Khilafah Jawa Timur diselenggarakan dengan sederhana di sebuah masjid di Dusun Sempu, Desa Gading Kulon, Kecamatan Dau, Kota Malang. Hadir sekitar 500 anggota jemaah yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur. Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga terlihat menghadiri deklarasi dan sosialisasi Ansharul Khilafah Jawa Timur.

"Saya tak bisa mendeteksi dari mana. Bisa saja umat NU, Muhammadiyah, JAT juga hadir di sini," kata juru bicara Ansharul Khilafah Jawa Timur, Muhammad Romly, Ahad, 20 Juli 2014. Mereka menyebarkan undangan melalui media sosial dan media/ online/. Selain itu, Romly mengaku tak mengenal satu per satu anggota jemaah yang hadir. Jika tersedia tempat yang lapang, Romly optimistis bisa menghadirkan 2.000 anggota jemaah. (Baca: Deklarasi Ansharul Khilafah DukungISIS Dibubarkan <http://www.tempo.co/read/news/2014/07/20/078594481/Deklarasi-Ansharul-Khilafah-Dukung-ISIS-Dibubarkan>)

Kegiatan tersebut, ujar dia, merupakan spontanitas dari hasil pertemuan dengan jemaah majelis taklim. Romly dipercaya sebagai juru bicara, sehingga kegiatan deklarasi Ansharul Khilafah diselenggarakan di Malang. Dukungan dan desakan deklarasi datang dari berbagai kelompok masyarakat. Jadi, dia mewujudkan penyelenggaraan deklarasi secara sederhana di sebuah masjid di tengah ladang tebu. Lokasi itu terpencil, jauh dari permukiman warga.

Gedung masjid tampak baru selesai dibangun, cat tembok terlihat baru. Bahkan masjid belum teraliri listrik. Sebuah mesin genset menjadi sumber listrik dua buah lampu neon yang menjadi penerangan tertempel di tembok masjid. Sebuah poster besar bertulis Sosialisasi dan Deklarasi Ansharul Khilafah terpampang di depan ruang imam masjid. (Baca: ISISBersumpah Hancurkan Kabah Jika Kuasai Mekah <http://www.tempo.co/read/news/2014/07/04/115590287/ISIS-Bersumpah-Hancurkan-Kabah-Jika-Kuasai-Mekah-->)

Para anggota jemaah duduk bersila, menyimak penjelasan para ustad yang diundang dalam deklarasi tersebut. Ustad M. Fachry dan Ustad Syafuddin Umar menjelaskan tentang Daulah Khilafah Islamiyah. Namun penjelasan tersebut tanpa pengeras suara, sehingga jemaah yang berada di bagian belakang harus menyimak dengan seksama.

Dalam penjelasan yang disorot melalui layar proyektor LCD, mereka menjelaskan jika di Irak telah tegak/ khilafah islamiyah/. Mengakhiri deklarasi, para anggota jaemaah diminta berdiri untuk dibaiat untuk menyatakan setia kepada amir Daulah Khilafah Islamiyah, Syaikh Abu Bakr al-Baghdadi. Secara serempak, mereka mengucapkan kalimat sumpah setia dalam bahasa arab dan bahasa Indonesia.

Pekik takbir bergema bersama-sama seusai upacara pembaiatan. Seusai deklarasi dan pembaiatan, Romly menyangkal jika kelompoknya berkaitan dengan Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS). Menurut dia, ISIS terbagi dalam berbagai faksi dan telah dibubarkan. Selanjutnya, muncul Daulah Khilafah dengan khalifah Syaikh Abu Bakr al-Baghdadi. (Baca: Ini Penampilan Pertama Pemimpin ISIS di Publik <http://www.tempo.co/read/news/2014/07/06/115590806/Ini-Penampilan-Pertama-Pemimpin-ISIS-di-Publik->)

Dia meyakini Daulah Khilafah akan membangun atau meningkatkan peradaban Islam. Serta menghilangkan stigma barat terhadap Islam yang diidentikkan dengan kekerasan dan kemiskinan. Mereka mengaku hanya memberikan dukungan moral dan doa untuk mujahidin. "Tak ada sumbangan dana, untuk hidup saja susah," tutur Romly.

Romly juga menyangkal memberikan pelatihan militer dan mengirim pasukan ke daerah konflik seperti ke Suriah dan Irak. Namun, jika ada yang berangkat ke medan pertempuran, mereka hanya mengaku-ngaku. Dia mengakui jika ada yang pro dan kontra. Namun dia tengah memberikan penjelasan dengan cara yang damai. (Baca: Lini Masa ISIS di Irak <http://www.tempo.co/read/news/2014/07/02/115589673/Lini-Masa-ISIS-di-Irak->)

Seusai deklarasi, mereka membagikan majalah /Al Mustaqbal/ dan stiker menyerupai bendera ISIS. Mereka langsung membubarkan diri, mengendarai sepeda motor dan menumpang mobil untuk kembali ke rumah masing-masing.

*EKO WIDIANTO*




Pada 2 Agustus 2014 05.27, Asmardi Arbi <asmardi.a...@rantaunet.org <mailto:asmardi.a...@rantaunet.org>> menulis:


Modus imperium Yahudi untuk menguasai dunia Islam yang memiliki SDA , SDM dan posisi Geopolitis Strategis belum berubah , yakni
    dengan cara melepas kader binaannya ( CIA ) untuk melemahkan
    kekuatan Islam dari dalam sementara  menyatakan  CALON lawannya
    sebagai teroris agar  bisa diterima logika dunia. Contohnya sudah
    banyak, mulai dari Sadam Husen yang mau menyerang Iran, Osama bin
    Laden di Afghan,  Abu Sayyaf di Filipina Selatan dan sekarang Abu
    Bakar al-Baghdadi..

    Wassalam,
    AA



    On 03/08/2014 09:02, Akmal Nasery Basral wrote:
    MakNgah n.a.h,
    ado nan manyabuik ISIS = Islamic State in Iraq and Syria. Ado
    pulo nan manulih ISIS = Islamic State of Iraq and al-Syam.
    Kaduonya merujuk pada kelompok bersenjata pimpinan Abu Bakr
    al-Bagdadi yang menyatakan mereka telah mendirikan Kekhalifahan
    Islam. Dalam video yang baru beredar, ada seorang anggota dengan
    nama "Abu Muhammad al Indonesi" yang menyerukan agar umat Islam
    ikut bergabung dengan ISIS. Di beberapa TV nasional, tayangan
    ini sedang sering diputar.

    Al-Bagdadi inilah yang disebut Edward Snowden -- eks anggota CIA
    dan NSA yang membocorkan banyak rahasia pemerintah AS sehingga
    menjadi public enemy #1 di mata pemerintahan Obama -- sebagai
    kader didikan dinas intelijen AS, Inggris dan Israel.

    Allahu a'lam.

    Wassalam,

    ANB





-- .


--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke