Anak almarhum Malik Abdullah ado dimilisko. Cuma indak aktif. Beliau Ketua
MinangUSA Foundation. Salamaik untuk Ajo Malik atas pengakuan pemerintah ko.

Wassalaamu'alaikum WW

Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
Jakarta - Sterling, Virginia USA
------------------------------------------------------------


2014-08-25 0:18 GMT-04:00 Nofend St. Mudo <nof...@rantaunet.org>:

> PERNAH SEKELAS DENGAN TAN MALAKA : Dahlan Abdullah Pantas Jadi Pahlawan
> Nasional
>
> (126 Views) August 25, 2014 9:42 am | Published by Admin | No comment
>
> Padang, Singgalang Mungkin, belum banyak yang mengenal nama H. Bagindo
> Dahlan Abdullah. Ia urang awak asli Pariaman. Tokoh besar Indonesia yang
> harum namanya hingga ke luar negeri. Ia senior Bung Hatta, seangkatan
> dengan Tan Malaka. Ikut pula memperjuangkan kemerdekaan. Saat ini, dia
> sedang diajukan sebagai pahlawan Indonesia.
>
> Dahlan Abdullah menyumbangkan banyak jerih payah untuk tanah air. Aktif
> dalam banyak organisasi perjuangan kemerdekaan. Pernah menjadi walikota,
> burgermeester Jakarta (waktu itu masih kota bernama Hindia Belanda) hingga
> menjadi duta besar di Irak. Ia juga salah seorang pendiri Universitas
> Indonesia dan Universitas Islam Indonesia.
> Sungguh nama Dahlan Abdullah sudah sejak lama harum di luar negeri.
> Makamnya di Irak dimuliakan. Pusaranya terletak di komplek pemakaman Syekh
> Abdul Kadir Jailani.
>
> Lalu, mengapa nama Dahlan hilang berpuluh tahun lamanya di negeri sendiri?
> Bahkan setelah 69 tahun Indonesia merdeka? Pun juga di tanah kelahirannya?
> Tak perlu dicari kemana jawabnya.
>
> Sekarang, keluarganya bersama peneliti Suryadi di Universitas Leiden,
> sedang memperjuangkan Dahlan Abdullah masuk sebagai jajaran pahlawan yang
> pantas dikenang dalam sejarah Indonesia. Pemerintah Kota Pariaman pun ikut
> dalam barisan terdepan memperjuangkannya.
>
> Senin (25/8) ini, Pemerintah Kota Pariaman akan meresmikan namanya sebagai
> salah satu nama ruas jalan di kota itu. Pemerintah setempat pun sudah
> beberapa kali menggelar seminar tentangnya demi memperkenalkannya pada
> generasi sekarang. Sebelum peresmian ruas jalan pun akan digelar seminar
> serupa.
>
> Lalu, agaknya benar pulalah istilah buah tak jatuh dari pohonnya. Jika di
> masa lalu Abdullah Dahlan gemilang untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia,
> saat ini, cucunya ikut pula mengisi kemerdekaan Indonesia.
> Adalah Iqbal Alan Abdullah, cucu tertua Dahlan Abdullah yang saat ini
> menjadi wakil rakyat di Komisi V DPR-RI dari Partai Hanura. Sang cucu
> pulalah yang sekarang giat memperjuangkan agar jasa sang kakek tak
> tenggelam dan terlupa begitu saja.
>
> Iqbal mengatakan, ia kaget mengetahui di Unversitas Leiden Belanda banyak
> dokumentasi data tentang perjuangan kakeknya. Mulai dari keaktifannya
> berangan sejak menjadi pelajar di negara itu, hingga perjalanan hajinya.
> Semuanya ada dokumentasi di sana.
>
> Iqbal kepada Singgalang, Minggu (24/8), mengatakan, saat ini sebagai cucu,
> ia bersama pihak keluarga, terutama anak-anak Dahlan Abdullah, Malik
> Abdullah, Gandasari Abdullah dan Jamalludin Abdullah, terus menelusuri
> perjuangan Dahlan. Nanti, bersama Suryadi, buku tentang Dahlan Abdullah pun
> akan diterbitkan.
>
> Iqbal merasa kakeknya perlu masuk dalam dokumentasi sejarah Indonesia
> sebagai pahlawan demi generasi mendatang, terutama urang Piaman. Ia
> menilai, sejarah bisa membuat bangsa menjadi percaya diri dan besar. Urang
> Piaman perlu tahu, ada tokoh besar yang terlahir di tanah itu, sehingga
> mereka termotivasi untuk maju.
>
> Sekilas Hidup Dahlan
> Dahlan Abdullah lahir di Pasia, Pariaman, 15 Juni 1895. Setelah tamat di
> sekolah rendah, Dahlan melanjutkan pendidikannya ke sekolah Raja
> (Kweekschool) di Fort de Kock (sekarang: Bukittinggi). Di sekolah ini ia
> duduk sekelas dengan Tan Malaka.
>
> Iqbal mengatakan, sekolah Raja ini merupakan sekolah ala Eropa yang sangat
> bergengsi pada waktu itu dan hanya bisa dimasuki sedikit golongan elit
> Minangkabau.
> “Saya heran, kenapa Kakek (Dahlan Abdullah—red) bisa masuk sekolah itu
> karena keluarga saat itu bukan dari golongan elit Minangkabau,” ujarnya.
>
> Karena keenceran otaknya, selepas dari Sekolah Raja, Dahlan melanjutkan
> sekolah ke negeri Belanda bersama Tan Malaka. Sekolahnya ke Belanda juga
> bersamaan dengan Djamaludin Rasad dan Zainuddin Rasad. Bertiga mereka
> akhirnya tercatat sebagai putra Pariaman pertama yang melanjutkan
> pendidikan ke Eropa (Negeri Belanda).
> Di negeri Belanda ia bergabung dengan Perhimpunan Hindia untuk ikut serta
> memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sekembali ke Tanah Air, dia lalu
> bergabung dengan Partai Indonesia Raya (Parindra).
>
> Ia sempat menjadi Dewan Kota Batavia, anggota Badan Pekerja Harian kota
> Batavia. Lalu pada masa penjajahan jepang, sempat diangkat menjadi Tokubetu
> Huku Sityoo atau Walikota Khusus Walikota Jakarta dan menjadi walikota
> (burgesmeester) Jakarta. Dalam masa perjuangan itu, dia sempat pula
> ditangkap dan dipenjara oleh Belanda. (403)
>
>
> http://hariansinggalang.co.id/pernah-sekelas-dengan-tan-malaka-dahlan-abdullah-pantas-jadi-pahlawan-nasional/
>
>
> --
>
>
>
> *Wassalam*
>
>
>
> *Nofend St. Mudo37th/Cikarang | Asa: Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok
> SelatanTweet: @nofend <http://twitter.com/#!/@nofend> | YM: rankmarola  *
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke