http://www.antaranews.com/berita/166820/presiden-perwira-tni-polri-jangan-bercita-cita-jadi-gubernur
2016-09-22 23:12 GMT-04:00 Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com>: > > Kerja berat partai koalisi menghadapi Pilkada DKI 2017, ditambah lagi > kalau suara pecah tiga. > > Penggelembungan DPT... > > Apa bisa ditembus daerah glodok dan konsentrasi non pri lainnya, disistu > PPK, PPS dan KPPS nya mereka semua. Apalagi kalau EKTP nya sudah disiapka > lebih dulu. > > Mudah-mudahan dimulai dari sekarang koalisi aktif ikut mendata > konsentrasi-konsentrasi yang rawan penggelembungan. > > Selamat pilkada DKI 2017 > > Maturidi > > > Matuidi > > > > > Pada 22 September 2016 20.12, palito_kato via RantauNet < > rantaunet@googlegroups.com> menulis: > >> Kekhawatiran saya pribadi disini adalah pendataan pemilih sebagaimana >> juga jadi perhatian pak Pelmi Dt Sati Mahadirajo. >> >> Jakarta itu kota urban yg sudah metropolitan. Dokumen kependudukan >> warganya banyak dari daerah hinterland. >> >> Pendataan pemilih ini rujukannya adalah penduduk DKI. Artinya, harus >> memiliki dokumen kependudukan DKI Jakarta (kartu keluarga dan/atau KTP). >> >> Pemilih yang didata oleh petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) harus >> bisa dibuktikan dengan memiliki KK/KTP DKI Jakarta. >> >> Harus berKTP/KK DKI ini, juga rigid diatur dalam Peraturan KPU. Karena, >> pada 2015 lalu, Mendagri Tjahyo Kumolo menegaskan, seluruh penduduk >> Indonesia telah menjalani proses rekam elektronik dokumen kependudukannya. >> >> Dimana permainan curangnya? >> >> 1 Rekruitmen PPDP ini tersendiri dan merupakan rekrutan perdana dari >> elemen panitia adhoc pilkada. Biasanya minim pengawasan. >> >> 2. Kerja PPDP ini juga tak jadi perhatian padahal, ini adalah nyawa >> seseorang utk dinyatakan berhak jadi pemilih pilkada DKI. >> >> 3. Disini lah permainan WANI PIRO itu pak maturidi. Pihak yg mau main >> curang, memaksa sekelompok warga (jumlahnya potensi jutaan orang) utk >> didaftarkan jadi pemilih. >> >> Alasannya bisa macam2. Mereka sudah lama di jakarta, baru datang namun >> telah dilengkapi surat pindah dll. Dengan fulus, maka masuk lah mereka >> kedalam daftar pemilih. >> >> Karena minus pengawasan pihak terkait, maka praktek culas ini akan >> mulus-mulus saja. Penduduk haram itu akan masuk dalam daftar pemilih. Jika >> telah terdaftar, maka mereka berhak ikut mencoblos. >> >> Walau pengumuman DPS sebelum ditetapkan jadi DPT, juga dilaksanakan >> secara terbuka, biasanya nyaris tak pernah dapat koreksi dari pasangan >> calon apalagi partai pendukungnya. Jangankan dikoreksi, dilihat saja tidak, >> oleh para pihak. >> >> Sementara, Untuk memudahkan warga, KPU telah meluncurkan aplikasi yang >> bisa diakses secara online melalui desktop atau smartphone, apakah >> seseorang telah tercatat sebagai pemilih pilkada 2017. >> >> Maka, ayo cermati proses pemutakhiran data pemilih ini. Kapan dimulainya? >> Tengah berlangsung saat ini. Biasanya, waktu pemutakhiran data pemilih ini >> sampai 40 hari sebelum ditetapkan jadi DPS. >> >> Proses penetapan DPS ini sebenarnya juga transparan. Dilakukan dalam >> rapat yang bersifat terbuka dengan menghadirkan ketua RT, RW dan tokoh >> masyarakat sekitar TPS. >> >> Di proses ini, banyak orang-orang baik yang acuh, apalagi di jakarta yang >> penduduknya kerap tak kenal dengan tetangga. >> >> Jika ini berjalan mulus, maka orang2 yang berhasil memasukan "penduduk >> haram" ini kedalam daftar pemilih, sudah bisa dipastikan, akan melenggang >> jadi pemenang. >> >> >> Ayo kawal proses pendataan pemilih ini. Karena disinilah PERMAINAN CURANG >> ini dilakukan. >> >> Kenapa begitu, orang2 yang masuk curang ini telah dibayar utk mencoblos >> calon tertentu. Sementara, warga asli yang terdaftar sebagai pemilih, >> dihari pencoblosan malah berpikir utk pergi liburan >> >> >> Lalu, bagaimana mengidentifikasi di suatu TPS ada "pemilih haram" ini? >> >> Jawabnya gampang saja, jika ada partisipasi pemilkih yang bisa mencapai >> 75 persen lebih, maka segera lah periksa DPT. Teliti satu per satu, apakah >> benar nama-nama yang tercantum disana adalah warga setempat. >> >> Jika jawabannya memang bukan warga setempat, cimporong balau lah namo nyo >> lai. Lah tasorong mako ka tau.. >> >> Semoga sharingnya bermanfaat. >> >> Imran, tingga di padang. >> Powered by Telkomsel BlackBerry® >> ------------------------------ >> *From: * palito_kato via RantauNet <rantaunet@googlegroups.com> >> *Date: *Thu, 22 Sep 2016 11:30:27 +0000 >> *To: *mailing list<rantaunet@googlegroups.com> >> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com >> *Subject: *Bls: Re: Re: [R@ntau-Net] Pilkada DKI 2017 mengasyikan juga >> diikuti >> >> Sedot data ini cerita yg dimainkan terus sepanjang pemilu. Agaknya >> sebagian kita termakan isu ini. Padahal, itu saya pikir dijadikan decoy >> (pengalih perhatian) semata... >> >> >> Sampai detik ini, Yang dianggap sah itu adalah proses penghitungan dan >> rekapitulasi perolehan suara secara manual. (Ada pasalnya secara rigit di >> UU Pilkada dan Peraturan KPU). saya lupa pasal berapanya. >> >> Lalu, kenapa kita masih ribut saja dengan sedot menyedot data itu. >> Padahal, itu tak dianggap. >> >> Pertanyaan skrg, Kenapa ditampilkan secara digital oleh KPU? >> >> 1. Itu diniatkan KPU untuk terbuka alias transparansi. >> >> 2. Kemudian, masyarakat punya alat ukur untuk membanding dan mengkoreksi >> jika ada indikasi permainan ditingkat penyelenggara. Minimal di TPS dia >> berdomisili. >> >> Jika setiap orang baik dan berintegritas di TPS melakukan cross check >> secara daring (online), tentu validitas nya akan makin teruji. >> >> 3. Selanjutnya, utk memberi kemudahan bagi masyarakat yang selalu tak >> sabaran menanti hasil akhir pemilu. >> >> Yang perlu digaris bawahi, yang dianggap SAH adalah penghitungan MANUAL. >> >> Penghitungan manual ini, dilakukan dalam rapat pleno terbuka yang >> menghadirkan para pihak terkait sampai tokoh2 masyarakat. >> >> Demikian pak maturidi. >> >> Selain itu, yang saya yakini, sekarang ini proses pencoblosan dan >> penghitungan suara pilkada, sudah sedemikian terbuka dan transparan. >> >> Jangan lah kita terus terjebak isu murahan. Sekarang ini, ayoooo kita >> pahami aturan main di pilkada. >> >> Bapak bisa sedot aturan main pilkada itu di website KPU dengan alamat >> www.kpu.go.id/jdih. >> >> Ayo kita kawal pemilu ini berjalan sesuai ketentuan. >> >> Imran >> Tingga di padang, pernah jadi PPK pilkada 2015. >> Powered by Telkomsel BlackBerry® >> ------------------------------ >> *From: * Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com> >> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com >> *Date: *Thu, 22 Sep 2016 15:59:20 +0700 >> *To: *rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com> >> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com >> *Subject: *Re: Re: [R@ntau-Net] Pilkada DKI 2017 mengasyikan juga diikuti >> >> Tk pak Palito. >> >> Hanya saya tetap kuatir kalau saksi yang dipakai di TPS bukan kader dan >> malah saya saksikan sendiri untuk menyaksikan perhitungan suara ada 2 >> pembantu rumah tangga yang direkrut yang pekerjaannya sehari hari tukang >> cuci, sampai dimanalah keguaannya prt ini di TPS. >> >> Baiklah kalau menurut info Palito kemungkinan pengggelembungan suara tak >> mungkin lagi karena sudah begitu ketat. >> >> Kalau begitu bagaimana keluhan yang disuarakan halaman sebelah ini: >> >> *Saafroedin Bahar* >> <https://www.facebook.com/saafroedin.bahar1?hc_ref=NEWSFEED&fref=nf> >> >> 20 jam >> <https://www.facebook.com/saafroedin.bahar1/posts/1443491782343934> · >> >> [image: https://www.facebook.com/rsrc.php/v3/yB/r/-pz5JhcNQ9P.png] >> >> Mengingat pengalaman pahit tahun 2012 dan 2014, adalah merupakan suatu >> hal yg mutlak utk memperkirakan akan terjadinya berbagai bentuk kecurangan. >> Perkirakanlah dengan cermat, dan gagalkan. >> >> Top of Form >> >> Suka <https://www.facebook.com/>Tunjukkan lebih banyak tanggapan >> >> Komentari <https://www.facebook.com/>Bagikan <https://www.facebook.com/> >> >> 50 Pelmi Dt Sati Mahadirajo dan 49 lainnya >> <https://www.facebook.com/ufi/reaction/profile/browser/?ft_ent_identifier=1443491782343934&av=100005502673813> >> >> *Komentar* >> >> [image: Pelmi Dt Sati Mahadirajo] >> <https://www.facebook.com/pelmi.dtsatimahadirajo.9?fref=ufi> >> >> Bottom of Form >> >> Pelmi Dt Sati Mahadirajo >> <https://www.facebook.com/pelmi.dtsatimahadirajo.9?fref=ufi> Agar tidak >> terulang Permainan Kotor Tahun 2014 ( sedot data dan permainan2 licik >> pemilu )....setiap TPS dalam Pilkada DKI 2017 nanti , diawasi oleh kader >> kader yang benar2 Mau berbuat untuk Perubahan DKI atau Negara ini....jadi , >> pergunakan lah kader Partai Koalisi untuk bekerja semaksimal mungkin dalam >> pemantaauan Hasil TPS TPS nanti....Cek benar2 dulu Daftar Pemilih Tetap dan >> Sementara....croscek langsung....apakah wajib pilih benar2 warga dalam satu >> TPS ...? hati2 warga siluman ...aseng2 dan pendatang luar DKI....dan pantau >> pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara serta rekapitulasi tingkat >> Lurah dan Kecamatan serta sampai ke Kotamadya.....PARTAI HARUS BEKERJA >> KERAS , jangan SIBUK SAAT KAMPANYE DAN LENGAH SAAT PILKADA ....ikuti setiap >> langkah2 Pilkada...(Y) (Y) (Y) ....kalau bisa biayai para mahasiswa untuk >> sebagai Pemantau Pemilu ....jangan terulang lagi kecolongan Pemilu >> 2014....KITA SAAT INI SUDAH MERASAKAN PENDERITAAN NYA ...baru 2 Tahun sudah >> sangat susah kehidupan Berbangsa dan Bernegara. >> >> >> Tambahan lagi pak Palito, bagaimana pula dengan penyedotan data, mungkin >> pak Palito ada infonya , terima kasih >> >> >> >> Maturidi >> >> >> >> >> >> >> Pada 22 September 2016 14.11, palito_kato via RantauNet < >> rantaunet@googlegroups.com> menulis: >> >>> Pak maturidi. >>> Ada dua proses di sini yakni penghitungan suara dan rekapitulasi hasil >>> penghitungan suara. >>> >>> Proses penghitungan suara, hanya ada di TPS >>> >>> Proses rekapitulasi hasil penghitungan suara, dilakukan secara >>> berjenjang mulai dari PPK (kecamatan), KPU Kota/kabupaten dan terakhir di >>> provinsi. >>> >>> Setiap terjadi kesalahan penjumlahan, maka langsung dikoreksi pada >>> setiap tingkatan rekapitulasi. >>> >>> Jika tak puasc, saksi pasangan calon (paslon) bisa meminta untuk dibuka >>> lagi kotak surat suara utk dilakukan proses penghitungan kembali. >>> >>> Sejauh pengamatan saya, sulit bermain curang di proses penghitungan >>> suara maupun rekapitulasi berjenjang. >>> >>> Yakin lah pak, masih banyak orang jujur dan berintegritas di negeri ini. >>> Biar lebih jelas, bertanya juga lah bapak pada warga yang pernah jadi >>> penyelenggara di Duri itu. Biar bapak punya perspektif baru soal permainan >>> dalam wani piro itu. >>> >>> Karena, Saya pikir, bapak terlalu takut soal wani piro. >>> >>> Yang saya perhatikan, wani piro itu berada di tataran pemilih. >>> Permainannya juga makin canggih. Ini lah yang harusnya kita perhatikan >>> bersama. Serangan fajar. >>> >>> untuk penyelenggara, susah terlaksananya. Selain pengawasan yang ketat, >>> sanksi pidana dan denda juga menanti jika ketahuan main2 dgn wani piro itu. >>> >>> Utk tambahan info, pemerintah juga telah menaikan standar honor >>> penyelenggara panitia ad hoc (ppk, pps, dan kpps serta panwas). Gaji >>> komisioner nya juga jauh lebih baik. Utk Tingkat provinsi sudah di angka >>> belasan juta rupiah. >>> >>> >>> Demikian pak maturidi. >>> >>> Semoga bapak punya perspektif baru soal pelaksanaan pilkada ini. >>> Powered by Telkomsel BlackBerry® >>> ------------------------------ >>> *From: * Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com> >>> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com >>> *Date: *Thu, 22 Sep 2016 10:27:28 +0700 >>> *To: *rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com> >>> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com >>> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Pilkada DKI 2017 mengasyikan juga diikuti >>> >>> >>> Ass wr wbr Sanak di palanta n.a.h >>> >>> >>> >>> Tk infonya pak Imran. >>> >>> Di TPS yang sarananya lengkap mungkin semua bisa berjalan seperti alur >>> 1- 7, namun didaerah yang masih berkekurangan disanan sini APALAGI DIDAERAH >>> “WANI PIRO”, alur no 4, 5 dan 6 itu jadi masalah: >>> >>> >>> >>> “4. usai perolehan suara C1 diisi oleh petugas KPPS dengan mencocokan C1 >>> plano, dokumen tersebut ditandatangani pengawas lapangan Panwaslu, saksi >>> pasangan calon dan petugas KPPS serta pemantau.. >>> >>> >>> >>> 5. Biasanya proses penghitungan suara di TPS ini juga disaksikan >>> masyarakat sekitar.. >>> >>> >>> >>> 6. Panwas lapangan, saksi paslon, KPPS dan pemantau dan para pihak >>> lainnya, akan diberikan salinan dokumen C1 ini oleh petugas KPPS.” >>> >>> >>> >>> Saksi maupun pemantau sangat rawan bila dihadapkan dengan wani piro. >>> Ini tidak semua, masih banyak penyelenggara pemilu/pilkada yang >>> baik-baik. >>> >>> >>> >>> Saksi masing-masing paslon sebaiknya 2 ata 3 orang disetiap TPS, >>> selama ini nampaknya hanya satu orang, ini rawan disusupi wani piro, karena >>> tak ada pembanding. >>> >>> >>> >>> Mudah-mudahan di Pilkada DKI 2017 ini diperhatikan betul pengamanan data >>> autentik oleh pemuka masyarakat DKI karena lawan sudah berpengalaman. >>> >>> >>> >>> Didaerah pekeja, para pemilih habis mencoblos, kembali ketempat kerja >>> masing-masing. >>> >>> >>> >>> >>> >>> Di TPS yang tidak mempan wani piro, TPS akan berjalan baik. >>> >>> >>> >>> Sepengetahuan pak Imran, apa saksi paslon bisa menscan C1 di alur 4, yang >>> sudah berisi perolehan suara itu. Kalau ini bisa, ini data autentik bagi >>> timses calon, maka suara itu bisa langsung dikirim ke pusat timses >>> masing-masing. >>> >>> >>> >>> Bila sudah ke kelurahan, kecamatan dst keautentikannya sudah diragukan, >>> inilah yang bikin ramai di MK. >>> >>> >>> >>> MK dalam menyelesaiakn perkara pemilu waktunya terbatas, harus segera >>> memberikan kepastian hukum. >>> >>> >>> >>> Drama di MK dalam kasus pemilu 2014 lalu, cukup jadi pelajaran. >>> >>> >>> >>> >>> >>> Wass >>> >>> >>> >>> >>> >>> Maturidi >>> >>> Pada 21 September 2016 23.42, Fashridjal M. Noor < >>> fashridjalmn...@gmail.com> menulis: >>> >>>> 👆Gubernur lalim bisa mencegah banjir di DKI Jakarta? >>>> >>>> On Sep 21, 2016 23:40, "Fashridjal M. Noor" <fashridjalmn...@gmail.com> >>>> wrote: >>>> >>>>> http://wartakota.tribunnews.com/2016/09/19/breaking-news-kan >>>>> tor-ahok-pun-kebanjiran-pns-kocar-kacir-buka-sepatu >>>>> >>>>> On Sep 21, 2016 23:33, "Fitrianto" <fitr.tanju...@gmail.com> wrote: >>>>> >>>>>> Melihat partai yg mengaku2 Islam tidak bisa bersatu, melayu santun >>>>>> ternyata jadi sasaran suap pengusaha keturunan, dan gubernur yg alim gak >>>>>> bisa mencegah banjir di daerahnya, kemungkinan besar Ahok menang pilkada >>>>>> DKI. >>>>>> >>>>>> Wassalam >>>>>> fitr >>>>>> >>>>>> 2016-09-21 5:04 GMT-04:00 'Imran Al' via RantauNet < >>>>>> rantaunet@googlegroups.com>: >>>>>> >>>>>>> alur kerja scan C1: >>>>>>> 1. Ditulis KPPS dengan merujuk hasil penghitungan suara ditingkat >>>>>>> TPS. >>>>>>> >>>>>>> 2. Hasil perolehan suara ini harus sama dengan C1 plano (ukuran >>>>>>> besar yang digunakan untuk hitungan secara teli) lalu disalin ke form C1 >>>>>>> yang dibuat rangkap 8... >>>>>>> >>>>>>> 3. satu dari delapan rangkap itu, diberi tanda hologram. >>>>>>> >>>>>>> 4. usai perolehan suara C1 diisi oleh petugas KPPS dengan mencocokan >>>>>>> C1 plano, dokumen tersebut ditandatangani pengawas lapangan Panwaslu, >>>>>>> saksi >>>>>>> pasangan calon dan petugas KPPS serta pemantau.. >>>>>>> >>>>>>> 5. Biasanya proses penghitungan suara di TPS ini juga disaksikan >>>>>>> masyarakat sekitar.. >>>>>>> >>>>>>> 6. Panwas lapangan, saksi paslon, KPPS dan pemantau dan para pihak >>>>>>> lainnya, akan diberikan salinan dokumen C1 ini oleh petugas KPPS. >>>>>>> >>>>>>> 7. C1 berhologram ini kemudian dikirim secara berjenjang ke PPS >>>>>>> (kelurahan), PPK (kecamatan) untuk kemudian menjalani proses scan di >>>>>>> kantor >>>>>>> KPU kota/kabupaten. >>>>>>> >>>>>>> 7. Usai di scan, langsung diaplod ke website KPU... >>>>>>> >>>>>>> pertanyaan saya ke bapak maturidi, kenapa masih ada kecurigaan pada >>>>>>> penghitungan suara di tingkat TPS dengan proses yang begitu transparan >>>>>>> dan >>>>>>> dokumennya dimiliki oleh banyak pihak terkait... >>>>>>> >>>>>>> imran, >>>>>>> tingga di padang, >>>>>>> pernah jadi penyelenggara pilkada di tingkat kecamatan pada 2015 >>>>>>> lalu... >>>>>>> >>>>>>> >>>>>>> >>>>>>> Pada Rabu, 21 September 2016 13:48, Maturidi Donsan < >>>>>>> maturid...@gmail.com> menulis: >>>>>>> >>>>>>> >>>>>>> >>>>>>> Sanak dipalanta n.a.h >>>>>>> >>>>>>> Pilkada DKI 2017 mengasyikan juga diikuti. >>>>>>> >>>>>>> Ada juga baiknya kita bincang Pilkada maupun Pilpres yang lalu, >>>>>>> masing-masing kita mungkin menyaksikan. Mudah-mudahan ada gunanya untuk >>>>>>> menghadapi pemilu/pilkada yang akan datang. >>>>>>> >>>>>>> Pada Pilpres 2014, di TPS nampaknya ada team pemenang kekurangan >>>>>>> saksi untuk menyaksikan perhitungan suara, ini terlihat ada pembantu >>>>>>> rumah tangga yang direkrut untuk menyaksikan perhitungan hasil suara. >>>>>>> >>>>>>> Apalah yang bisa dilakukan PRT, mungkin hanya sekedar mlihat, >>>>>>> setelah itu dapat honor 150 ribu. >>>>>>> >>>>>>> Kemungkinan besar kecurangan itu dimulai dari TPS dan seterusnya. >>>>>>> Isi formulir C1 itu sudah mulai di manipulasi dari TPS. >>>>>>> >>>>>>> Seandainya saksi calon dilengkapi dengan alat penscan formulir C1 >>>>>>> yang sudah ditanda tangani petugas TPS termasuk saksi, begitu discan >>>>>>> langsung kirim ke Pusat. Kalau menscan harus izin KPU pusat, >>>>>>> seharusnya izin tsb diurus dari sekarang atau mungkin sudah ada dalam >>>>>>> UU/peraturan KPU. >>>>>>> >>>>>>> Pada 2014 yang lalu saksi TPS untuk salah satu calon ini yang >>>>>>> menjadi kelemahan. Ini kelihatan waktu disidangkan di MK. >>>>>>> >>>>>>> Selanjutnya penyedotan data, bagaimana pula kerjanya alat ini, >>>>>>> mungkin rang lapau ada yang tahu, mari kita berbagi. >>>>>>> >>>>>>> Kalau Formulir C1 itu tidak bisa discan oleh saksi, >>>>>>> kecurangan-kecurangan mungkin akan berlanjut. >>>>>>> >>>>>>> Umat Islam Jkt harus all out - up to date untuk mendapatkan scan >>>>>>> formulir C1 itu disetiap TPS. Memang perlu biaya besar, disetiap TPS >>>>>>> paling >>>>>>> tidak 2 orang saksi (2 shift – kadang penghitungan suara sampai magrib) >>>>>>> harus ada dilengkapi alat scan >>>>>>> >>>>>>> Lebih baik lagi kalau ada INVESTIGATIVE REPORTER seperti ide Pak >>>>>>> Saaf. >>>>>>> >>>>>>> Umat islam JKT yang akan mati-matian untuk mengalahkan AHOK, kalau >>>>>>> kurang melengkapi dengan alat yang cukup, rasanya berat. >>>>>>> >>>>>>> Selama ini umat islam mungkin terlalu mengandalkan tokoh tapi kurang >>>>>>> mengamankan data. Meskipun kemaren di Istiqlal sudah ngumpul Pak >>>>>>> Amin Rais, Hidayat Nurwahid, Didin Haifiduddin dst, belum menjamin kalau >>>>>>> data tidak diamankan. >>>>>>> >>>>>>> Pengusung Ahok juga akan all out dengan peralatan cangih dari taipan >>>>>>> door to door demi memenangkan Ahok. >>>>>>> >>>>>>> Mohon kalau ada yang punya data, bagaimana pula kerjanya penyedotan >>>>>>> data ?. >>>>>>> >>>>>>> Wass, >>>>>>> >>>>>>> Maturidi (L/78) Talang Solok Kutianyia, Duri Riau >>>>>>> >>>>>>> -- >>>>>>> . >>>>>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di >>>>>>> tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >>>>>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >>>>>>> =========================================================== >>>>>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >>>>>>> * DILARANG: >>>>>>> 1. Email besar dari 200KB; >>>>>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >>>>>>> 3. Email One Liner. >>>>>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) >>>>>>> serta mengirimkan biodata! >>>>>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >>>>>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >>>>>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >>>>>>> mengganti subjeknya. >>>>>>> =========================================================== >>>>>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting >>>>>>> keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ >>>>>>> --- >>>>>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di >>>>>>> Google Grup. >>>>>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup >>>>>>> ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >>>>>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout >>>>>>> . >>>>>>> >>>>>>> >>>>>>> -- >>>>>>> . >>>>>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di >>>>>>> tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >>>>>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >>>>>>> =========================================================== >>>>>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >>>>>>> * DILARANG: >>>>>>> 1. Email besar dari 200KB; >>>>>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >>>>>>> 3. Email One Liner. >>>>>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) >>>>>>> serta mengirimkan biodata! >>>>>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >>>>>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >>>>>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >>>>>>> mengganti subjeknya. >>>>>>> =========================================================== >>>>>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting >>>>>>> keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ >>>>>>> --- >>>>>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di >>>>>>> Google Grup. >>>>>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup >>>>>>> ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >>>>>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout >>>>>>> . >>>>>>> >>>>>> >>>>>> -- >>>>>> . >>>>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >>>>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >>>>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >>>>>> =========================================================== >>>>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >>>>>> * DILARANG: >>>>>> 1. Email besar dari 200KB; >>>>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >>>>>> 3. Email One Liner. >>>>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) >>>>>> serta mengirimkan biodata! >>>>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >>>>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >>>>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >>>>>> mengganti subjeknya. >>>>>> =========================================================== >>>>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan >>>>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ >>>>>> --- >>>>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di >>>>>> Google Grup. >>>>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup >>>>>> ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >>>>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >>>>>> >>>>> -- >>>> . >>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >>>> =========================================================== >>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >>>> * DILARANG: >>>> 1. Email besar dari 200KB; >>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >>>> 3. Email One Liner. >>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) >>>> serta mengirimkan biodata! >>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >>>> mengganti subjeknya. >>>> =========================================================== >>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan >>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ >>>> --- >>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google >>>> Grup. >>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >>>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >>>> >>> >>> -- >>> . >>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >>> =========================================================== >>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >>> * DILARANG: >>> 1. Email besar dari 200KB; >>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >>> 3. Email One Liner. >>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta >>> mengirimkan biodata! >>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >>> mengganti subjeknya. >>> =========================================================== >>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan >>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ >>> --- >>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google >>> Grup. >>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >>> >>> -- >>> . >>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >>> =========================================================== >>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >>> * DILARANG: >>> 1. Email besar dari 200KB; >>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >>> 3. Email One Liner. >>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta >>> mengirimkan biodata! >>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >>> mengganti subjeknya. >>> =========================================================== >>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan >>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ >>> --- >>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google >>> Grup. >>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >>> >> >> -- >> . >> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >> =========================================================== >> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >> * DILARANG: >> 1. Email besar dari 200KB; >> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >> 3. Email One Liner. >> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta >> mengirimkan biodata! >> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >> mengganti subjeknya. >> =========================================================== >> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: >> http://groups.google.com/group/RantauNet/ >> --- >> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google >> Grup. >> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >> >> -- >> . >> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >> =========================================================== >> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >> * DILARANG: >> 1. Email besar dari 200KB; >> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >> 3. Email One Liner. >> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta >> mengirimkan biodata! >> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >> mengganti subjeknya. >> =========================================================== >> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: >> http://groups.google.com/group/RantauNet/ >> --- >> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google >> Grup. >> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >> >> -- >> . >> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >> =========================================================== >> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >> * DILARANG: >> 1. Email besar dari 200KB; >> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >> 3. Email One Liner. >> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta >> mengirimkan biodata! >> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >> mengganti subjeknya. >> =========================================================== >> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: >> http://groups.google.com/group/RantauNet/ >> --- >> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google >> Grup. >> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >> > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.