http://www.antaranews.com/berita/166820/presiden-perwira-tni-polri-jangan-bercita-cita-jadi-gubernur



2016-09-22 23:12 GMT-04:00 Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com>:

>
> Kerja berat partai  koalisi menghadapi  Pilkada DKI 2017, ditambah lagi
> kalau suara  pecah tiga.
>
> Penggelembungan DPT...
>
> Apa bisa ditembus daerah glodok dan konsentrasi non pri lainnya, disistu
> PPK, PPS dan KPPS nya mereka semua. Apalagi  kalau EKTP nya sudah disiapka
> lebih dulu.
>
> Mudah-mudahan dimulai dari sekarang koalisi aktif ikut mendata
> konsentrasi-konsentrasi yang rawan penggelembungan.
>
> Selamat pilkada DKI 2017
>
> Maturidi
>
>
> Matuidi
>
>
>
>
> Pada 22 September 2016 20.12, palito_kato via RantauNet <
> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>
>> Kekhawatiran saya pribadi disini adalah pendataan pemilih sebagaimana
>> juga jadi perhatian pak Pelmi Dt Sati Mahadirajo.
>>
>> Jakarta itu kota urban yg sudah metropolitan. Dokumen kependudukan
>> warganya banyak dari daerah hinterland.
>>
>> Pendataan pemilih ini rujukannya adalah penduduk DKI. Artinya, harus
>> memiliki dokumen kependudukan DKI Jakarta (kartu keluarga dan/atau KTP).
>>
>> Pemilih yang didata oleh petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) harus
>> bisa dibuktikan dengan memiliki KK/KTP DKI Jakarta.
>>
>> Harus berKTP/KK DKI ini, juga rigid diatur dalam Peraturan KPU. Karena,
>> pada 2015 lalu, Mendagri Tjahyo Kumolo menegaskan, seluruh penduduk
>> Indonesia telah menjalani proses rekam elektronik dokumen kependudukannya.
>>
>> Dimana permainan curangnya?
>>
>> 1 Rekruitmen PPDP ini tersendiri dan merupakan rekrutan perdana dari
>> elemen panitia adhoc pilkada. Biasanya minim pengawasan.
>>
>> 2. Kerja PPDP ini juga tak jadi perhatian padahal, ini adalah nyawa
>> seseorang utk dinyatakan berhak jadi pemilih pilkada DKI.
>>
>> 3. Disini lah permainan WANI PIRO itu pak maturidi. Pihak yg mau main
>> curang, memaksa sekelompok warga (jumlahnya potensi jutaan orang) utk
>> didaftarkan jadi pemilih.
>>
>> Alasannya bisa macam2. Mereka sudah lama di jakarta, baru datang namun
>> telah dilengkapi surat pindah dll. Dengan fulus, maka masuk lah mereka
>> kedalam daftar pemilih.
>>
>> Karena minus pengawasan pihak terkait, maka praktek culas ini akan
>> mulus-mulus saja. Penduduk haram itu akan masuk dalam daftar pemilih. Jika
>> telah terdaftar, maka mereka berhak ikut mencoblos.
>>
>> Walau pengumuman DPS sebelum ditetapkan jadi DPT, juga dilaksanakan
>> secara terbuka, biasanya nyaris tak pernah dapat koreksi dari pasangan
>> calon apalagi partai pendukungnya. Jangankan dikoreksi, dilihat saja tidak,
>> oleh para pihak.
>>
>> Sementara, Untuk memudahkan warga, KPU telah meluncurkan aplikasi yang
>> bisa diakses secara online melalui desktop atau smartphone, apakah
>> seseorang telah tercatat sebagai pemilih pilkada 2017.
>>
>> Maka, ayo cermati proses pemutakhiran data pemilih ini. Kapan dimulainya?
>> Tengah berlangsung saat ini. Biasanya, waktu pemutakhiran data pemilih ini
>> sampai 40 hari sebelum ditetapkan jadi DPS.
>>
>> Proses penetapan DPS ini sebenarnya juga transparan. Dilakukan dalam
>> rapat yang bersifat terbuka dengan menghadirkan ketua RT, RW dan tokoh
>> masyarakat sekitar TPS.
>>
>> Di proses ini, banyak orang-orang baik yang acuh, apalagi di jakarta yang
>> penduduknya kerap tak kenal dengan tetangga.
>>
>> Jika ini berjalan mulus, maka orang2 yang berhasil memasukan "penduduk
>> haram" ini kedalam daftar pemilih, sudah bisa dipastikan, akan melenggang
>> jadi pemenang.
>>
>>
>> Ayo kawal proses pendataan pemilih ini. Karena disinilah PERMAINAN CURANG
>> ini dilakukan.
>>
>> Kenapa begitu, orang2 yang masuk curang ini telah dibayar utk mencoblos
>> calon tertentu. Sementara, warga asli yang terdaftar sebagai pemilih,
>> dihari pencoblosan malah berpikir utk pergi liburan
>>
>>
>> Lalu, bagaimana mengidentifikasi di suatu TPS ada "pemilih haram" ini?
>>
>> Jawabnya gampang saja, jika ada partisipasi pemilkih yang bisa mencapai
>> 75 persen lebih, maka segera lah periksa DPT. Teliti satu per satu, apakah
>> benar nama-nama yang tercantum disana adalah warga setempat.
>>
>> Jika jawabannya memang bukan warga setempat, cimporong balau lah namo nyo
>> lai. Lah tasorong mako ka tau..
>>
>> Semoga sharingnya bermanfaat.
>>
>> Imran, tingga di padang.
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>> ------------------------------
>> *From: * palito_kato via RantauNet <rantaunet@googlegroups.com>
>> *Date: *Thu, 22 Sep 2016 11:30:27 +0000
>> *To: *mailing list<rantaunet@googlegroups.com>
>> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
>> *Subject: *Bls: Re: Re: [R@ntau-Net] Pilkada DKI 2017 mengasyikan juga
>> diikuti
>>
>> Sedot data ini cerita yg dimainkan terus sepanjang pemilu. Agaknya
>> sebagian kita termakan isu ini. Padahal, itu saya pikir dijadikan decoy
>> (pengalih perhatian) semata...
>>
>>
>> Sampai detik ini, Yang dianggap sah itu adalah proses penghitungan dan
>> rekapitulasi perolehan suara secara manual. (Ada pasalnya secara rigit di
>> UU Pilkada dan Peraturan KPU). saya lupa pasal berapanya.
>>
>> Lalu, kenapa kita masih ribut saja dengan sedot menyedot data itu.
>> Padahal, itu tak dianggap.
>>
>> Pertanyaan skrg, Kenapa ditampilkan secara digital oleh KPU?
>>
>> 1. Itu diniatkan KPU untuk terbuka alias transparansi.
>>
>> 2. Kemudian, masyarakat punya alat ukur untuk membanding dan mengkoreksi
>> jika ada indikasi permainan ditingkat penyelenggara. Minimal di TPS dia
>> berdomisili.
>>
>> Jika setiap orang baik dan berintegritas di TPS melakukan cross check
>> secara daring (online), tentu validitas nya akan makin teruji.
>>
>> 3. Selanjutnya, utk memberi kemudahan bagi masyarakat yang selalu tak
>> sabaran menanti hasil akhir pemilu.
>>
>> Yang perlu digaris bawahi, yang dianggap SAH adalah penghitungan MANUAL.
>>
>> Penghitungan manual ini, dilakukan dalam rapat pleno terbuka yang
>> menghadirkan para pihak terkait sampai tokoh2 masyarakat.
>>
>> Demikian pak maturidi.
>>
>> Selain itu, yang saya yakini, sekarang ini proses pencoblosan dan
>> penghitungan suara pilkada, sudah sedemikian terbuka dan transparan.
>>
>> Jangan lah kita terus terjebak isu murahan. Sekarang ini, ayoooo kita
>> pahami aturan main di pilkada.
>>
>> Bapak bisa sedot aturan main pilkada itu di website KPU dengan alamat
>> www.kpu.go.id/jdih.
>>
>> Ayo kita kawal pemilu ini berjalan sesuai ketentuan.
>>
>> Imran
>> Tingga di padang, pernah jadi PPK pilkada 2015.
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>> ------------------------------
>> *From: * Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com>
>> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
>> *Date: *Thu, 22 Sep 2016 15:59:20 +0700
>> *To: *rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com>
>> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
>> *Subject: *Re: Re: [R@ntau-Net] Pilkada DKI 2017 mengasyikan juga diikuti
>>
>> Tk pak Palito.
>>
>> Hanya saya tetap kuatir kalau saksi yang dipakai di TPS bukan kader dan
>> malah saya saksikan sendiri untuk menyaksikan perhitungan suara ada 2
>> pembantu rumah tangga yang direkrut yang pekerjaannya sehari hari tukang
>> cuci, sampai dimanalah keguaannya prt ini di TPS.
>>
>> Baiklah kalau menurut info Palito kemungkinan pengggelembungan suara tak
>> mungkin lagi karena sudah begitu ketat.
>>
>> Kalau begitu  bagaimana keluhan  yang disuarakan halaman sebelah ini:
>>
>> *Saafroedin Bahar*
>> <https://www.facebook.com/saafroedin.bahar1?hc_ref=NEWSFEED&fref=nf>
>>
>> 20 jam
>> <https://www.facebook.com/saafroedin.bahar1/posts/1443491782343934> ·
>>
>> [image: https://www.facebook.com/rsrc.php/v3/yB/r/-pz5JhcNQ9P.png]
>>
>> Mengingat pengalaman pahit tahun 2012 dan 2014, adalah merupakan suatu
>> hal yg mutlak utk memperkirakan akan terjadinya berbagai bentuk kecurangan.
>> Perkirakanlah dengan cermat, dan gagalkan.
>>
>> Top of Form
>>
>> Suka <https://www.facebook.com/>Tunjukkan lebih banyak tanggapan
>>
>> Komentari <https://www.facebook.com/>Bagikan <https://www.facebook.com/>
>>
>> 50 Pelmi Dt Sati Mahadirajo dan 49 lainnya
>> <https://www.facebook.com/ufi/reaction/profile/browser/?ft_ent_identifier=1443491782343934&av=100005502673813>
>>
>> *Komentar*
>>
>> [image: Pelmi Dt Sati Mahadirajo]
>> <https://www.facebook.com/pelmi.dtsatimahadirajo.9?fref=ufi>
>>
>> Bottom of Form
>>
>> Pelmi Dt Sati Mahadirajo
>> <https://www.facebook.com/pelmi.dtsatimahadirajo.9?fref=ufi> Agar tidak
>> terulang Permainan Kotor Tahun 2014 ( sedot data dan permainan2 licik
>> pemilu )....setiap TPS dalam Pilkada DKI 2017 nanti , diawasi oleh kader
>> kader yang benar2 Mau berbuat untuk Perubahan DKI atau Negara ini....jadi ,
>> pergunakan lah kader Partai Koalisi untuk bekerja semaksimal mungkin dalam
>> pemantaauan Hasil TPS TPS nanti....Cek benar2 dulu Daftar Pemilih Tetap dan
>> Sementara....croscek langsung....apakah wajib pilih benar2 warga dalam satu
>> TPS ...? hati2 warga siluman ...aseng2 dan pendatang luar DKI....dan pantau
>> pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara serta rekapitulasi tingkat
>> Lurah dan Kecamatan serta sampai ke Kotamadya.....PARTAI HARUS BEKERJA
>> KERAS , jangan SIBUK SAAT KAMPANYE DAN LENGAH SAAT PILKADA ....ikuti setiap
>> langkah2 Pilkada...(Y) (Y) (Y) ....kalau bisa biayai para mahasiswa untuk
>> sebagai Pemantau Pemilu ....jangan terulang lagi kecolongan Pemilu
>> 2014....KITA SAAT INI SUDAH MERASAKAN PENDERITAAN NYA ...baru 2 Tahun sudah
>> sangat susah kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
>>
>>
>> Tambahan lagi pak Palito, bagaimana pula dengan penyedotan data, mungkin
>> pak Palito ada infonya , terima kasih
>>
>>
>>
>> Maturidi
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> Pada 22 September 2016 14.11, palito_kato via RantauNet <
>> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>>
>>> Pak maturidi.
>>> Ada dua proses di sini yakni penghitungan suara dan rekapitulasi hasil
>>> penghitungan suara.
>>>
>>> Proses penghitungan suara, hanya ada di TPS
>>>
>>> Proses rekapitulasi hasil penghitungan suara, dilakukan secara
>>> berjenjang mulai dari PPK (kecamatan), KPU Kota/kabupaten dan terakhir di
>>> provinsi.
>>>
>>> Setiap terjadi kesalahan penjumlahan, maka langsung dikoreksi pada
>>> setiap tingkatan rekapitulasi.
>>>
>>> Jika tak puasc, saksi pasangan calon (paslon) bisa meminta untuk dibuka
>>> lagi kotak surat suara utk dilakukan proses penghitungan kembali.
>>>
>>> Sejauh pengamatan saya, sulit bermain curang di proses penghitungan
>>> suara maupun rekapitulasi berjenjang.
>>>
>>> Yakin lah pak, masih banyak orang jujur dan berintegritas di negeri ini.
>>> Biar lebih jelas, bertanya juga lah bapak pada warga yang pernah jadi
>>> penyelenggara di Duri itu. Biar bapak punya perspektif baru soal permainan
>>> dalam wani piro itu.
>>>
>>> Karena, Saya pikir, bapak terlalu takut soal wani piro.
>>>
>>> Yang saya perhatikan, wani piro itu berada di tataran pemilih.
>>> Permainannya juga makin canggih. Ini lah yang harusnya kita perhatikan
>>> bersama. Serangan fajar.
>>>
>>> untuk penyelenggara, susah terlaksananya. Selain pengawasan yang ketat,
>>> sanksi pidana dan denda juga menanti jika ketahuan main2 dgn wani piro itu.
>>>
>>> Utk tambahan info, pemerintah juga telah menaikan standar honor
>>> penyelenggara panitia ad hoc (ppk, pps, dan kpps serta panwas). Gaji
>>> komisioner nya juga jauh lebih baik. Utk Tingkat provinsi sudah di angka
>>> belasan juta rupiah.
>>>
>>>
>>> Demikian pak maturidi.
>>>
>>> Semoga bapak punya perspektif baru soal pelaksanaan pilkada ini.
>>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>> ------------------------------
>>> *From: * Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com>
>>> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
>>> *Date: *Thu, 22 Sep 2016 10:27:28 +0700
>>> *To: *rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com>
>>> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
>>> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Pilkada DKI 2017 mengasyikan juga diikuti
>>>
>>>
>>> Ass wr wbr Sanak di palanta n.a.h
>>>
>>>
>>>
>>> Tk  infonya pak Imran.
>>>
>>> Di TPS  yang sarananya lengkap mungkin semua bisa berjalan seperti alur
>>> 1- 7, namun didaerah yang masih berkekurangan disanan sini APALAGI DIDAERAH
>>> “WANI PIRO”, alur no 4, 5 dan 6 itu jadi masalah:
>>>
>>>
>>>
>>> “4. usai perolehan suara C1 diisi oleh petugas KPPS dengan mencocokan C1
>>> plano, dokumen tersebut ditandatangani pengawas lapangan Panwaslu, saksi
>>> pasangan calon dan petugas KPPS serta pemantau..
>>>
>>>
>>>
>>> 5. Biasanya proses penghitungan suara di TPS ini juga disaksikan
>>> masyarakat sekitar..
>>>
>>>
>>>
>>> 6. Panwas lapangan, saksi paslon, KPPS dan pemantau dan para pihak
>>> lainnya, akan diberikan salinan dokumen C1 ini oleh petugas KPPS.”
>>>
>>>
>>>
>>> Saksi maupun pemantau  sangat rawan bila dihadapkan dengan wani piro.
>>> Ini tidak semua, masih banyak  penyelenggara pemilu/pilkada yang
>>> baik-baik.
>>>
>>>
>>>
>>> Saksi masing-masing paslon sebaiknya 2 ata 3 orang  disetiap TPS,
>>> selama ini nampaknya hanya satu orang, ini rawan disusupi wani piro, karena
>>> tak ada pembanding.
>>>
>>>
>>>
>>> Mudah-mudahan di Pilkada DKI 2017 ini diperhatikan betul pengamanan data
>>> autentik  oleh pemuka masyarakat DKI karena lawan sudah berpengalaman.
>>>
>>>
>>>
>>> Didaerah pekeja, para pemilih habis mencoblos,  kembali ketempat kerja
>>> masing-masing.
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>> Di TPS yang tidak mempan wani piro, TPS akan berjalan baik.
>>>
>>>
>>>
>>> Sepengetahuan pak Imran, apa saksi paslon bisa menscan C1 di alur 4,  yang
>>> sudah berisi perolehan suara itu. Kalau ini bisa, ini data autentik bagi
>>> timses calon,   maka suara itu bisa langsung dikirim ke pusat timses
>>> masing-masing.
>>>
>>>
>>>
>>> Bila sudah ke kelurahan, kecamatan dst keautentikannya sudah diragukan,
>>> inilah yang bikin ramai di MK.
>>>
>>>
>>>
>>> MK dalam menyelesaiakn perkara pemilu waktunya terbatas, harus segera
>>> memberikan kepastian hukum.
>>>
>>>
>>>
>>> Drama di MK  dalam kasus pemilu 2014  lalu, cukup jadi pelajaran.
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>> Wass
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>> Maturidi
>>>
>>> Pada 21 September 2016 23.42, Fashridjal M. Noor <
>>> fashridjalmn...@gmail.com> menulis:
>>>
>>>> 👆Gubernur lalim bisa mencegah banjir di DKI Jakarta?
>>>>
>>>> On Sep 21, 2016 23:40, "Fashridjal M. Noor" <fashridjalmn...@gmail.com>
>>>> wrote:
>>>>
>>>>> http://wartakota.tribunnews.com/2016/09/19/breaking-news-kan
>>>>> tor-ahok-pun-kebanjiran-pns-kocar-kacir-buka-sepatu
>>>>>
>>>>> On Sep 21, 2016 23:33, "Fitrianto" <fitr.tanju...@gmail.com> wrote:
>>>>>
>>>>>> Melihat partai yg mengaku2 Islam tidak bisa bersatu, melayu santun
>>>>>> ternyata jadi sasaran suap pengusaha keturunan, dan gubernur yg alim gak
>>>>>> bisa mencegah banjir di daerahnya, kemungkinan besar Ahok menang pilkada
>>>>>> DKI.
>>>>>>
>>>>>> Wassalam
>>>>>> fitr
>>>>>>
>>>>>> 2016-09-21 5:04 GMT-04:00 'Imran Al' via RantauNet <
>>>>>> rantaunet@googlegroups.com>:
>>>>>>
>>>>>>> alur kerja scan C1:
>>>>>>> 1. Ditulis KPPS dengan merujuk hasil penghitungan suara ditingkat
>>>>>>> TPS.
>>>>>>>
>>>>>>> 2. Hasil perolehan suara ini harus sama dengan C1 plano (ukuran
>>>>>>> besar yang digunakan untuk hitungan secara teli) lalu disalin ke form C1
>>>>>>> yang dibuat rangkap 8...
>>>>>>>
>>>>>>> 3. satu dari delapan rangkap itu, diberi tanda hologram.
>>>>>>>
>>>>>>> 4. usai perolehan suara C1 diisi oleh petugas KPPS dengan mencocokan
>>>>>>> C1 plano, dokumen tersebut ditandatangani pengawas lapangan Panwaslu, 
>>>>>>> saksi
>>>>>>> pasangan calon dan petugas KPPS serta pemantau..
>>>>>>>
>>>>>>> 5. Biasanya proses penghitungan suara di TPS ini juga disaksikan
>>>>>>> masyarakat sekitar..
>>>>>>>
>>>>>>> 6. Panwas lapangan, saksi paslon, KPPS dan pemantau dan para pihak
>>>>>>> lainnya, akan diberikan salinan dokumen C1 ini oleh petugas KPPS.
>>>>>>>
>>>>>>> 7. C1 berhologram ini kemudian dikirim secara berjenjang ke PPS
>>>>>>> (kelurahan), PPK (kecamatan) untuk kemudian menjalani proses scan di 
>>>>>>> kantor
>>>>>>> KPU kota/kabupaten.
>>>>>>>
>>>>>>> 7. Usai di scan, langsung diaplod ke website KPU...
>>>>>>>
>>>>>>> pertanyaan saya ke bapak maturidi, kenapa masih ada kecurigaan pada
>>>>>>> penghitungan suara di tingkat TPS dengan proses yang begitu transparan 
>>>>>>> dan
>>>>>>> dokumennya dimiliki oleh banyak pihak terkait...
>>>>>>>
>>>>>>> imran,
>>>>>>> tingga di padang,
>>>>>>> pernah jadi penyelenggara pilkada di tingkat kecamatan pada 2015
>>>>>>> lalu...
>>>>>>>
>>>>>>>
>>>>>>>
>>>>>>> Pada Rabu, 21 September 2016 13:48, Maturidi Donsan <
>>>>>>> maturid...@gmail.com> menulis:
>>>>>>>
>>>>>>>
>>>>>>>
>>>>>>> Sanak dipalanta n.a.h
>>>>>>>
>>>>>>>  Pilkada  DKI 2017 mengasyikan juga diikuti.
>>>>>>>
>>>>>>> Ada juga baiknya  kita  bincang Pilkada maupun Pilpres yang lalu,
>>>>>>> masing-masing kita mungkin menyaksikan. Mudah-mudahan ada gunanya  untuk
>>>>>>> menghadapi pemilu/pilkada yang akan datang.
>>>>>>>
>>>>>>> Pada Pilpres 2014, di TPS  nampaknya ada team pemenang kekurangan
>>>>>>> saksi untuk menyaksikan  perhitungan suara, ini terlihat ada  pembantu
>>>>>>> rumah tangga yang direkrut untuk menyaksikan perhitungan hasil suara.
>>>>>>>
>>>>>>> Apalah yang bisa dilakukan PRT, mungkin hanya sekedar mlihat,
>>>>>>> setelah itu dapat honor 150 ribu.
>>>>>>>
>>>>>>> Kemungkinan besar kecurangan itu dimulai dari TPS dan seterusnya.
>>>>>>> Isi formulir C1 itu sudah mulai di manipulasi  dari TPS.
>>>>>>>
>>>>>>> Seandainya saksi calon dilengkapi dengan alat  penscan formulir C1
>>>>>>> yang sudah ditanda tangani petugas TPS termasuk saksi, begitu discan
>>>>>>> langsung kirim ke Pusat. Kalau  menscan  harus izin KPU pusat,
>>>>>>> seharusnya izin tsb diurus dari sekarang atau mungkin sudah ada dalam
>>>>>>> UU/peraturan KPU.
>>>>>>>
>>>>>>> Pada 2014 yang lalu saksi TPS untuk salah satu calon ini  yang
>>>>>>> menjadi kelemahan. Ini kelihatan waktu disidangkan di MK.
>>>>>>>
>>>>>>> Selanjutnya penyedotan data, bagaimana pula kerjanya alat ini,
>>>>>>> mungkin rang lapau ada yang tahu, mari kita berbagi.
>>>>>>>
>>>>>>> Kalau Formulir C1 itu tidak bisa discan oleh saksi,
>>>>>>> kecurangan-kecurangan mungkin akan berlanjut.
>>>>>>>
>>>>>>> Umat Islam Jkt harus all out -  up to date untuk mendapatkan scan
>>>>>>> formulir C1 itu disetiap TPS. Memang perlu biaya besar, disetiap TPS 
>>>>>>> paling
>>>>>>> tidak 2 orang saksi (2 shift – kadang penghitungan suara sampai magrib)
>>>>>>> harus ada  dilengkapi alat scan
>>>>>>>
>>>>>>> Lebih baik lagi kalau ada   INVESTIGATIVE REPORTER seperti ide Pak
>>>>>>> Saaf.
>>>>>>>
>>>>>>> Umat islam JKT yang akan mati-matian  untuk mengalahkan AHOK, kalau
>>>>>>> kurang melengkapi dengan alat yang cukup, rasanya berat.
>>>>>>>
>>>>>>> Selama ini umat islam mungkin terlalu mengandalkan tokoh tapi kurang
>>>>>>> mengamankan data.  Meskipun kemaren di Istiqlal sudah ngumpul Pak
>>>>>>> Amin Rais, Hidayat Nurwahid, Didin Haifiduddin dst, belum menjamin kalau
>>>>>>> data  tidak diamankan.
>>>>>>>
>>>>>>> Pengusung Ahok juga akan all out dengan peralatan cangih dari taipan
>>>>>>> door to door demi memenangkan Ahok.
>>>>>>>
>>>>>>> Mohon kalau ada yang punya data, bagaimana pula kerjanya penyedotan
>>>>>>> data ?.
>>>>>>>
>>>>>>> Wass,
>>>>>>>
>>>>>>>  Maturidi (L/78) Talang Solok Kutianyia, Duri Riau
>>>>>>>
>>>>>>> --
>>>>>>> .
>>>>>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di
>>>>>>> tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>>>>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>>>>>> ===========================================================
>>>>>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>>>>>> * DILARANG:
>>>>>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>>>>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>>>>>> 3. Email One Liner.
>>>>>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7)
>>>>>>> serta mengirimkan biodata!
>>>>>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>>>>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>>>>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>>>>>> mengganti subjeknya.
>>>>>>> ===========================================================
>>>>>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting
>>>>>>> keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>>>>>> ---
>>>>>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di
>>>>>>> Google Grup.
>>>>>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup
>>>>>>> ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>>>>>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout
>>>>>>> .
>>>>>>>
>>>>>>>
>>>>>>> --
>>>>>>> .
>>>>>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di
>>>>>>> tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>>>>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>>>>>> ===========================================================
>>>>>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>>>>>> * DILARANG:
>>>>>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>>>>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>>>>>> 3. Email One Liner.
>>>>>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7)
>>>>>>> serta mengirimkan biodata!
>>>>>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>>>>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>>>>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>>>>>> mengganti subjeknya.
>>>>>>> ===========================================================
>>>>>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting
>>>>>>> keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>>>>>> ---
>>>>>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di
>>>>>>> Google Grup.
>>>>>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup
>>>>>>> ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>>>>>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout
>>>>>>> .
>>>>>>>
>>>>>>
>>>>>> --
>>>>>> .
>>>>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>>>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>>>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>>>>> ===========================================================
>>>>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>>>>> * DILARANG:
>>>>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>>>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>>>>> 3. Email One Liner.
>>>>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7)
>>>>>> serta mengirimkan biodata!
>>>>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>>>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>>>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>>>>> mengganti subjeknya.
>>>>>> ===========================================================
>>>>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
>>>>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>>>>> ---
>>>>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di
>>>>>> Google Grup.
>>>>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup
>>>>>> ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>>>>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>>>>>
>>>>> --
>>>> .
>>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>>> ===========================================================
>>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>>> * DILARANG:
>>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>>> 3. Email One Liner.
>>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7)
>>>> serta mengirimkan biodata!
>>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>>> mengganti subjeknya.
>>>> ===========================================================
>>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
>>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>>> ---
>>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>>>> Grup.
>>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>>>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>>>
>>>
>>> --
>>> .
>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>> ===========================================================
>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>> * DILARANG:
>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>> 3. Email One Liner.
>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>>> mengirimkan biodata!
>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>> mengganti subjeknya.
>>> ===========================================================
>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>> ---
>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>>> Grup.
>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>>
>>> --
>>> .
>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>> ===========================================================
>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>> * DILARANG:
>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>> 3. Email One Liner.
>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>>> mengirimkan biodata!
>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>> mengganti subjeknya.
>>> ===========================================================
>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>> ---
>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>>> Grup.
>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>>
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===========================================================
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===========================================================
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>> Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===========================================================
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===========================================================
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>> Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===========================================================
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===========================================================
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>> Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke