Wa'alaikum salaam. w. w.
 
 Lai ambo buya...,
 Lai taranga imbau buya...
 Alhamdulillah diskusi jo buya cukup hangat...
 Cuma, nampak dek ambo, buya agak sagan-sagan sangenek...
 Ambo ko ndak urang sia-sia ko do buya ... 
 Imbau ambo ndak kadangaran...
 Apo lai dek Da Gamawan jo Da Fauzi,
 Kunun pulo da Syamsir di Santa kuruih tun..
 Kok di tanyo urang di kota Padang atau di Minang ...
 Indak ado nan bi tantu jo St. Sinaro tu doh...
 Ndak samo jo buya do...
 Jadi kok taraso dek buya, hampai sen...
 Dibandiangkan jo Buya, ambo taretong mudo,
 Mudo pangalaman...
 Kok digantuang kaji singan iko,...
 Lai ndak ka lambiak matah urusan ko..?
 Anak mudo-mudo nan ka manggurapai di balakang ambo banyak..
 Di bawah ko, ambo taruihkan komen Rahima ateh nan buya sampaikan...

--- On Tue, 4/14/09, Rahima <rahimarahim@ yahoo.com> wrote :

Ada pernyataan Buya disana bilang Urang Minang Raso Paresonyo tinggi(?).
Hmmm....tidak seperti itu kalilah. Kalau soal itu, banyak juga orang Minang 
yang tak perperasaan. 
Berapa tahun saya di bumi Minang ini, apa yang saya alami? Saya yang hidup 
banyak di P.Siantar dan Mesir, lebih banyak nahan hatinya hidup bertetangga 
dengan orang yang kurang raso jo paresonyo.
Yang banyak saya lihat adalah :"Lamak di awak TAK katuju di Urang", 
kalau ada maunya, baiknya minta ampun. 
Maunya kita saja yang berkorban, dia kagak mau berkorban. Maunya halaman 
kita rusak, halamannya jangan dirusak. 
Justru daerah Jawa, dan kalimantan saya rasakan banyak menimbang perasaan 
orang lain. Soal Raso pareso, tergantung orangnya juga, dari daerah manapun 
dianya. Kalau perasaannya tinggi, yang tetap tinggi juga dari daerah manapun 
dianya. Jadi, ngak perlulah terlalu membanggakan, khawatir tidak sesuai antara 
slogan dan realitanya. Bukan dipuji, malah bawa malu.
 Kalau kita memang mau Adat Bersandikan Syara', Syara' bersandikan Kitabullah.
Segala tingkah laku, kebiasaan kita seharusnya berdasarkan Agamalah. 
Karena Adat itu sendirikan artinya "kebiasaan". Jadi, segala kebiasaan kita 
haruslah berdasarkan Syara'.
 Kalau kita katakan, pokoknya ABS-SBK adalah adat yang sabana Adat. Segala 
sesuatu yang sandarkan pada agama, itulah adat orang Minang yang asli. 
Wah,..sampai sekarang realitanya belum saya temukan.Yang ada, makan, minum, 
baca Bismillah, dan diakhiri dengan alhamdulillah, dan segalanya, kalau mau 
masuk rumah baca Assalamu'alaikum. 
Itu namanya Adab-adab, bukan Adat. Adab=tata cara, sopan santun. 
Ini bukan orang Minang saja yang memilikinya, non Minang juga punya adab-adab 
yang baik koq. kalau mau tidur baca do'a, kalau ketemu saling memberi salam.
 Kemudian, masalah Bundo Kanduang disamakan dengan Ratu lebah. Bagaimana sih 
sebenarnya lebah itu, jenisnya apa saja, kerja lebah jantan, betina apa yah?. 
Lantas, bagaimana dengan firman Allah Ta'ala yang mengatakan :"Lelaki 
itu pemimpin kaum wanita"?
 Ratu lebah itu tugasnya apa, mengaturkah, memimpinkah? Apakah seperti itu 
yang harus kita tiru. yang pantas kita tiru dari lebah adalah madunya, yang 
selalu memberikan kesehatan bagi yang sakit. Bukan sang Ratu yang 
mengatur kaum jantannya. Ini sama saja dengan kondisi Ratu Balqis. Bukankah 
pada akhirnya Ratu balqis tunduk juga pada kaum pria(Nabi Sulaiman?)
 Allah memang memberikan alam takambang pada kita ummat manusia. Segala type 
dan tamsil banyak digunakan. 
Tinggal kitanya saja lagi yang milih dari ajaran alam takambang itu. 
Tiru aja sifat semut, yang suka bekerja bersama-sama, berat sama dipikul, 
itu pantas kita contoh, tapi semut suka hinggap dimakanan kita terutama yang 
manis-manis, kalau analogi ini saya pakai, apa semua dari sifat semut yang 
tukang makan makanan diatas meja, terutama yang manis-manis kita tiru juga. 
sambar saja semua, ngak penting itu milik siapa, asalkan makannya kita ngak 
sendiri, tapi beramai-ramai, karena gotong royong dalam makan bersama. 
 
Jadi, yang ditiru sebagai Bundo kanduang itu apanya dari Ratu lebah?
 Seharusnya kaum wanita, terutama para Ibu, hendaknya meniru sikap dari 
istri Rasulullah, Ummahatul Mukminin, dan istri sahabat yang baik-baik. 
Bukan meniru sikap ratu Balqis, sebelum beriman kepada Nabi Sulaiman. 
Apa beda antara Ratu Lebah dan ratu Balqis? Saya lihat persamaannya sama-
sama memimpin dan mengatur. Apakah ini sesuai dengan firman Allah Ta'ala 
"Arrijaalu qawwaauuna 'alannisaa". Sekali lagi, Allah memberikan pilihan-
pilihan dengan berbagai macam contoh, pohon baik dan pohon jelek. Mana 
yang akan kita tiru, semua itu berupa pilihan-pilihan kita.
 Mungkin ini saja dulu Da Sutan.  Mohon maaf, kalau belum memuaskan karena 
keterbatasan ilmu, pandangan dan pengalaman saya.
Wassalamu'alaikum. Rahima
 
Barek komentar ko buya,... kito cari jalan penyelesaiannyo,
buliah ndak lambiak matah urusan ko. Mungkin di siko pulo
kito dapek maagiah opini ka Pak Saaf untuak ABS BSK nyo,
sabab di Padang Ekspress tulisan ambo di tulak, kini lah
lamo sudah tu, katiko ambo cari baliak, indak basuo tulisan tu
lai do. Maulang mambuek baliak lah balain pulo isinyo.
Singan iko dulu buya...
 
Wassalam
 
St. Sinaro


--- On Tue, 4/14/09, buyamasoedabidin <buyamasoedabi...@gmail.com> wrote:

From: buyamasoedabidin <buyamasoedabi...@gmail.com>
Subject: [...@ntau-net] Re: Merantau ke Deli: Lelaki Minang dalam Memori... Baa 
?
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Tuesday, April 14, 2009, 5:19 AM


Wassalamu'alaykum wa rahmatullahi wa barakatuh,

Ma nyo Engku Sutan Sinaro,
Nan lah bana nan angku sampaikan,
sasuai no tampek tagak awak,
Pembicaraan Islam dalam cito ... 
adalah Islam sebagai ajaran dari Allah 
Subhanahu wa Ta'ala  
nan indak dipengaruhi oleh 
penafsiran-penafsiran sepihak,
hanyo nan alah di tantukan dek Rasulullah SAW juo.
Ingang iko kito baparantian,
Tarimo kasih angku,

Wassalam
Buya HMA


      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi;
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke