Tentang Gelar di pariaman, kebetulan ambo tanyokan ka Urang Tuo ambo, tuo-tuo 
di Kampuang ambo, dan obervasi ambo sorang di Pariaman. Kebetulan ayah ambo 
bergelar Bagindo. 

Tentang namo Pariaman sendiri, versi yang ambo pegang saat ini adolah sbb:
Pariaman berasal dari kata Barri Amman, artinya tanah daratan yang aman. Iko 
referensi nyo buku tetnang Minangkaau yang ambo baco waktu tahun 1 kuliah dulu 
(ambo sia namo pengarangnyo). Menurut versi ini, kota Pariaman sendiri dibangun 
oleh komunitas Arab yang waktu itu melakukan perniagaan dari Baru ke Indrapura 
(seperti ktia ketahui barus adalah penghasil kamfer dan salido adlah pengashil 
emas berada di wilayah Indrapura, keduanya sama2 kerajaan kuno di pantai 
barat). dalampernajalan dengan kapal laut, mereka menghadapi laut lepas dan 
angin yang tidak menentu. Biasanya mereka berlabuh di sebuah tanah dataran yang 
lautnya tenang karena diapit pulau, tidak berkarang, yaitu derah Tiku - 
Pariaman yang kita kenal sekarang. 

Adapun kata Parayaman ambo dapek dari Novel Historiografi "Maharaja 
Adityawarman" yang ditulis oleh Bpk Ridjaluddin Shar.

Tapi kesimpulan ambo, penamaan Pariaman bukan berasal dari bahasa Minang, 
karena orang Minang sendiri menyebut Pariaman dengan Piaman, berbeda dengan 
daerah-daerah lain  di Minangkabau yang tidak mengalami perubahan fonem bagi 
lidah orang Minang.

Maaf, lagi-lagi ambo bukan sejarawan, tapi sangat suka sejarah...jadi hipotesa 
masih sangat2 dangkal..

tks


Bot Sosani Piliang
Just an Ordinary Man with Extra Ordinary Dream
www.botsosani.wordpress.com
Hp. 08123885300

--- On Tue, 9/28/10, rony <ro...@pthidroflex.com> wrote:

From: rony <ro...@pthidroflex.com>
Subject: RE: [...@ntau-net] Pemberian Gelar di Pariaman Memang patrilineal...
To: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tuesday, September 28, 2010, 12:36 AM




 
 






Semakin menarik nih keterangan dari Sanak Bot rang Piliang 

   

Tapi ambo hanyo minta keterangan ttg referensi/rujukan dari
keterangan Sanak Bot, darimaa didapek? 

   

Apolai ttg asal usul kato ‘pariaman’ nan ditulih dlm ejaan
Sanskrit ‘parayaman’ tu, darimaa sanak Bot dapek info tu? 

Buliah kito cek nantinyo.. 

   

Mokasih ateh tukuak tambahnyo.. 

   

Wassalam 

Rang tanjuang  

   

   



From:
rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com] On Behalf Of Bot
S Piliang

Sent: Tuesday, September 28, 2010 11:24 AM

To: rantaunet@googlegroups.com

Subject: [...@ntau-net] Pemberian Gelar di Pariaman Memang patrilineal... 



   


 
  
  Mencoba menjelaskan saketek tentang pemberian gelar di
  Tiku - Pariaman

  

  Di Tiku-Pariaman (Piaman Laweh) ada 2 macam gelar bagi seorang laki-laki
  dewasa (telah menikah), yaitu gelar status sosial dan gelar adat.

  Berbeda dengan masyarakat Minang di Pedalaman (darek), Gelar yang dipegang
  oleh laki-laki Pariaman dahulu berasal dari status dan peran sosial di
  masyarakat. Tradisi ini merupakan pengaruh Aceh yang mulai memegang kontrol
  Tiku-Parayaman (nama sanskert untuk
  pariaman) setelah mangkatnya Maharaja Adityawarman sampai abad ke
  16. 

  Gelar tersebut terdiri atas:

  Sidi, yang berasal dari kata Saidi, yang biasanya dipegang oleh keturunan
  arab/gujarat dan tokoh-tokoh agama.

  Bagindo, biasanya di miliki oleh keluarga aristokrat, pemilik tanah, dan
  representasi masyarakat pribumi dari pedalaman Minangkabau. Dahulu, yang
  memiliki gelar bagindo biasanya adalah para wali korong, wali nagari dan
  pemimpin sosial.

  Sutan, berasal dari kata Sultan, yang dulunya dalah gelar untuk para
  pedagang-pedagang Aceh. Pada perkembangannya Sutan diberikan kepada setiap
  urang Sumando Laki-laki rang Pariaman yang bukan berasal dari Pariaman.

  Marah, marah tidak begitu populer di Pariaman, tapi banyak di gunakan di
  Padang dan Pauh. Fungsi gelar Marah hampir sama dengan Bagindo, representasi
  Pagaruyung, juga banyak menjadi penghulu adat/hulubalang.

  Saat ini, gelar tersebut tidak mencerminkan lagi fungsi peran status
  sosialnya, namun lebih menunjukkan silsilah ayah dan keturunan saja.

  

  Adapaun gelar adat tetap dipakai, tapi tidak semua bisa mendapatkan gelar
  tersebut. Sistem pemberian pun mengikuti sistem Matrilineal persis seperti di
  Lihak nan Tigo. Akan tetapi gelar adat di Pariaman hanya berupa gelar datuk
  dan hanya boleh diturunkan dari Mamak kepada Kemenakan dengan prosesi adat
  tertentu. Seperti Kakek saya Alm, beliau menggunakan 2 gelar; Sidi Maridun Dt
  Katumangguangan

  Sidi adalah gelar dari ayah, dan Datuak Katumangguangan adalah gelar adat
  (kebetulan kakek dahulunya adalah penghulu/datuak suku Koto di Cimparuah
  Pariaman).

  

  Mudah-mudahan bisa mencerahkan.

  

  salam

  

  Bot Sosani Piliang

  Just an Ordinary Man with Extra Ordinary Dream

  www.botsosani.wordpress.com

  Hp. 08123885300

  

  

   
  
 


   

--


. 



 



-- 

.

* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~

* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.

===========================================================

UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:

- DILARANG:

  1. E-mail besar dari 200KB;

  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 

  3. One Liner.

- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet

- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting

- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply

- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.

===========================================================

Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.




      

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.
  • ... zubir . amin
  • ... Arman Bahar
  • ... asfarinal, asfarinal, asfarinal, asfarinal nanang, nanang, nanang, nanang
  • ... Arman Bahar
  • ... Armen Zulkarnain
  • ... Darwin Chalidi
  • ... sjamsir_sjarif
  • ... Bot S Piliang
  • ... Anzori
  • ... rony
  • ... Bot S Piliang
  • ... Datuk Endang
  • ... iqbal rahman
  • ... rony
  • ... iqbal rahman
  • ... Akhir, Zainul (zainula)
  • ... Firson Maryutenli
  • ... Sutan Sinaro
  • ... taufiqrasjid
  • ... sjamsir_sjarif
  • ... taufiqrasjid

Kirim email ke