RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum

2004-06-14 Terurut Topik Awang Satyana
Ferdi,
 
Karbonat (CaCO3) adalah zat anorganik, bukan organik, walapupun dipakai sebagai 
cangkang hewan-hewan laut. Karbon pun sebagai unsur adalah anorganik, sebagai senyawa 
ia bisa organik (seperti karbohidrat) atau anorganik (seperti karbonat). Kapan ia 
anorganik atau organik bisa dilihat di siklus karbon. Pembedaan organik dan anorganik 
di kimia berasal dari Berzelius tahun 1806 yang punya konsep senyawa bisa disebut 
organik kalau ia mempunyai daya hidup (vis vitalis). 
 
Sintesis Fischer-Tropsch (FT) di laboratorium/industri berjalan melalui hidrogenasi CO 
atau CO2 dengan bantuan katalis logam golongan VIII (besi, kobal, nikel, platina, 
dst.). Ikatan C dan O akan diurai lalu diganti menjadi ikatan C-H yang saling bereaksi 
sehingga bisa membentuk makromolekul mirip hidrokarbon. Bahan mentahnya jadi harus ada 
sumber C dan sumber H dengan bantuan panas dan katalis.
 
Di alam, sintesis FT bisa terjadi. Sumber C adalah karbonat yang diurai oleh panas. 
Sumber H adalah proses serpentinisasi peridotit di lingkungan berair dalam suasana 
reduksi (reduksi H2O). Katalis adalah batuan2 yang banyak mengandung unsur logam 
golongan VIII yaitu ofiolit (Fe-Co-Ni-Pt). Kalau melihat ini maka yang paling memenuhi 
syarat adalah sistem active plate margin (baik subduction maupun collision) dengan 
subducted carbonate masuk ke palung dan astenosfer, terurai jadi CO2 oleh panas, 
terurai lagi jadi C, bersamaan dengan serpentinisasi peridotit di lingkungan palung 
dan katalis ofiloit, membebaskan H, lalu reaksi C-H terjadi dan hidrokarbon pun 
terbentuk. Akumulasi hidrokarbon di lingkungan2 geotektonik collision dengan sistem 
karbonat yang tebal bisa dicurigai bahwa hidrokarbonnya asal sintesis FT. Misalnya di 
Arabian Plate dan Zagros Mountains, Venezuela, juga beberapa collision zones di 
Indonesia Timur (yang saya jadikan paper di Majalah Geologi Indonesia vol. 18, no. 1,
 April 2003).
 
Di lingkungan intruded carbonate ? Yang sudah jelas dihasilkan adalah penguraian 
karbonat jadi CO2 yang kemudian bermigrasi mencemari akumulasi gas di sekitarnya. 
Banyak contoh mekanisme asal CO2 ini di Sumatra-Jawa. Untuk jadi hidrokarbon ? Banyak 
syarat di sintesis F-T tidak dipenuhi oleh sistem ini.
 
Akan menarik melihat ciri kimia hidrokarbon organik dan anorganik. Sayang, sedikit 
sekali publikasi untuk hal ini. Apakah di hidrokarbon anorganik ada biomarker seperti 
di HC organik, belum diketahui. Kalau sekedar ikatan rantai C-H yang simpel ada, kalau 
sudah yang tidak jenuh, aromatik, dan siklik seperti benzena, belum tahu. Pertanyaan 
yang lebih mendasar adalah menentukan dengan pasti apakah suatu akumulasi yang 
diketahui ini organik atau anorganik.
 
Di Indonesia, ada beberapa akumulasi gas skala besar-giant yang rasanya sulit 
dijelaskan kalau ia terjadi secara organik. Saya sedang mengumpulkan data gas 
geochemistry-nya sebelum terburu-buru bilang ini anorganic gas.
 
Salam,
awang
 
KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pak Awang 
sebenarnya bagaimana definisi yang dikatakan biogenic dan abiogenic...?
karena kalau dari tulisan ini , 

Untuk membuat hc dengan sistem abiogenic dibutuhkan carbonate ( sebagai 
penyumbang unsur C ), sedang carbonate sendiri sebenarnya adalah zat 
organic juga ( pada awalnya)
Jadi apakah sistem fischer - tropsch ini bisa berlaku di area yang 
merupakan jalur subduction/colision tanpa adanya carbonate...?

Apakah dengan sistem ini bisa juga digunakan untuk daerah carbonate yang 
terkena intrusi..? dan apakah jenis intrusinya juga mempengaruhi proses 
pembentukan hc dari carbonate ini...?
misalnya komposisi kimiawi intrusinya asam / basa dsb.(karena kalau 
serpentinit berarti berhubungan dengan magma yang basa.. sedang sistem 
vulkanik / gunung api lebih ke asam...cmiiw) sehingga mungkin kita tidak 
akan menemukan hc dari carbonate di daerah vulkanik

kalau kita melakukan test geochemia terhadap hc yang diperkirakan dari 
organic dan dari anorganic apakah ada significant perbedaan unsurnya ...? 

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/GG 
0542- 533852









-
Do you Yahoo!?
Friends.  Fun. Try the all-new Yahoo! Messenger

RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum

2004-06-14 Terurut Topik Awang Satyana
Sesederhana CH4 pun ia sudah bisa disebut organik. Apalagi, kalau kita kaitkan dengan 
proses pembentukan gas biogenik (biogenik - dibentuk secara biologis - organik). Gas 
biogenik terbentuk melalui aktivitas bakteri pada kerogen, kerogen adalah zat organik, 
di lingkungan diagenetik pada temperatur di bawah 80 atau 85 deg C. Gas biogenik 
disusun oleh  99 % metan. 
 
Sebenarnya, istilah gas biogenik dipakai untuk membedakannya dengan gas termogenik 
yang dibentuk oleh thermal breakdown kerogen di lingkungan katagenetik dan 
metagenetik. Hanya, kerogen itu organik juga yang artinya bio-genik juga. Jadi karena 
lebih ke proses untuk membedakannya, maka yang selama ini kita sebut biogenic gas akan 
lebih cocok disebut bacterial gas, dan thermogenic gas tetap thermogenic gas. Tapi, 
yang sudah terlanjur banyak dipakai, ya memang sulit mengubahnya. Dry thermogenic gas 
secara komposisi akan sama dengan bacterial gas, tetapi ciri isotop karbon nya sangat 
jauh, dengan cara itu membedakannya. Yang bacterial gas lebih negatif dari -60 per 
mile, yang dry thermogenic gas lebih positif dari -30 per mile. Mudah kan 
membedakannya.
 
Salam,
awang

Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
Unsur awal dari rantai organic biasanya dengan methane CH4 (cukup stabil 
berupa gas dengan rumus dasar CnH2n+2). Seandainya methane ini kekurangan 
satu H menjadi CH3 akan tidak stabil, maka dua unsur methene akan bergabung 
membentuk ethane (C2H6), Rantai C5H12 sudah berupa benda cair ... 
sehingga membentuk rantai puanjang hingga C27 yg sudah bersifat fisik 
padat ...

Nah pertanyaannya sejak kapan mau disebut organik ?
Biogenic gas mostly berisi CH4 ?

jadi inget plajaran kimia SMA dulu .
Atom -- Unsur -- Senyawa ... ?

RDP





-
Do you Yahoo!?
Friends.  Fun. Try the all-new Yahoo! Messenger

RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum

2004-06-14 Terurut Topik Awang Satyana
Hopane (C29 dan C30) adalah jenis triterpane yang paling umum diketahui. Triterpane 
adalah biomarker yang asalnya diduga berupa bacterial triterpenoid. Triterpenoid 
sendiri hanya terjadi di higher plants dalam jumlah kecil. Triterpan sering ditemukan 
di minyak dan bitumen yang terutama berasal dari triterpenoid yang disintesis 
mikroorganisme. Beberapa bacterial triterpenoid sebenarnya punya 35 atom karbon 
daripada di normal hopane series yang punya atom karbon 27-30. Atom karbon 31-35 ini 
umum disebut extended hopanes dan sering muncul di ujung paling kanan di kurva GCMS 
terpane. Ada di karbonat, harus diperiksa sejarah sedimentasinya dulu. Tumbuhan 
(algae) biasa tercampur ke dalam sistem marin yang kemudian membentuk karbonat yang 
kemudian jadi source. Oil yang asalnya dari karbonat tak terlalu gampang dibedakan 
dengan biomarker, gammacerane index kadang-kadang bisa dipakai. Parameter lain adalah 
isotop deuterium (H3) sebab deuterium content oil yang source-nya karbonat lebih tinggi
 daripada shale-sourced oils.
 
Uraian di atas tidak dalam konteks petroleum anorganik dari karbonat, tetapi dalam 
konteks organic petroleum dari source yang mungkin karbonat atau marl paling tidak. 
Jadi, Ferdi, hopane bukanlah ciri anorganic petroleum dari karbonat, justru ia bukti 
kuat bahwa petroleum itu organik.
 
Salam,
awang

KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus [EMAIL PROTECTED] wrote:
Menarik

saya sempat baca sedikit ada beberapa unsur geokimia yang menunjukan 
lingkungan karbonat 
seperti 2-methylhopanes,hexahydrobenzohopanes,norhopane (c29 hopane )
tapi saya tidak tahu detailnya unsur apa itu dan bagaimana dia ada di 
sistem karbonat

Mungkin yang banyak bermain dengan geokimia bisa menambahkan beberapa 
parameter geokimia lainnya..?

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/GG 
0542- 533852








-
Do you Yahoo!?
Friends.  Fun. Try the all-new Yahoo! Messenger

RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum

2004-06-14 Terurut Topik Eddy Subroto
Sebenarnya apa yang dibaca Mas Ferdi benar juga. Beberapa biomarker,
seperti 2-methylhopanes,hexacyclic hopanes, dan 30-norhopanes sering
dipakai sebagai penunjuk minyak yang berasal dari batuan induk karbonatan.
Biasanya karbonat marin atau yang berlingkungan sabkha. Penggunaan
30-norhopanes (30-norhopana), yaitu suatu seri hopana yang kehilangan
karbon di nomor 30, merupakan topik studi saya dan saya tulis di Chemical
Geology volume 93, halaman 179-192 bertajuk 30-Norhopanes: their
occurence in sediments and crude oils. Penggunaan 30-norhopana ini pernah
pula saya tulis di Proceedings IPA tahun 1992 berjudul: The use of
30-norhopane series, a novel carbonate biomarker, in source rock to crude
oil correlation in the North Sumatra Basin, Indonesia. Saya tidak perlu
menulis lagi tentang triterpana karena Mas Awang sudah menjelaskannya
dengan baik.

Kehadiran seri 30-norhopana ini biasanya berkaitan dengan lingkungan yang
kondusif untuk pembentukan karbonat marin. Hanya saja material ini terikat
erat dalam kerogen, sehingga kehadirannya akan terdeteksi dengan mudah
pada material organik yang sudah matang atau pada minyak bumi. Senyawa
yang umum terdeteksi adalah C28 dan C30. Sebenarnya juga C29, akan tetapi
C29 dari seri norhopana ini ternyata sama dengan C29 dari seri hopana
normal.

Sementara itu dulu cerita saya, semoga ada manfaatnya.

Wasalam,
Eddy Subroto

 Hopane (C29 dan C30) adalah jenis triterpane yang paling umum diketahui.
 Triterpane adalah biomarker yang asalnya diduga berupa bacterial
 triterpenoid. Triterpenoid sendiri hanya terjadi di higher plants dalam
 jumlah kecil. Triterpan sering ditemukan di minyak dan bitumen yang
 terutama berasal dari triterpenoid yang disintesis mikroorganisme.
 Beberapa bacterial triterpenoid sebenarnya punya 35 atom karbon daripada
 di normal hopane series yang punya atom karbon 27-30. Atom karbon 31-35
 ini umum disebut extended hopanes dan sering muncul di ujung paling
 kanan di kurva GCMS terpane. Ada di karbonat, harus diperiksa sejarah
 sedimentasinya dulu. Tumbuhan (algae) biasa tercampur ke dalam sistem
 marin yang kemudian membentuk karbonat yang kemudian jadi source. Oil
 yang asalnya dari karbonat tak terlalu gampang dibedakan dengan
 biomarker, gammacerane index kadang-kadang bisa dipakai. Parameter lain
 adalah isotop deuterium (H3) sebab deuterium content oil yang source-nya
 karbonat lebi
  h tinggi
  daripada shale-sourced oils.

 Uraian di atas tidak dalam konteks petroleum anorganik dari karbonat,
 tetapi dalam konteks organic petroleum dari source yang mungkin karbonat
 atau marl paling tidak. Jadi, Ferdi, hopane bukanlah ciri anorganic
 petroleum dari karbonat, justru ia bukti kuat bahwa petroleum itu
 organik.

 Salam,
 awang





-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum

2004-06-13 Terurut Topik KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus
Pak Awang 
sebenarnya bagaimana definisi yang dikatakan biogenic dan abiogenic...?
karena kalau  dari tulisan ini , 

Untuk membuat hc dengan sistem abiogenic dibutuhkan carbonate ( sebagai 
penyumbang  unsur  C ), sedang carbonate sendiri sebenarnya adalah zat 
organic juga ( pada awalnya)
Jadi apakah sistem fischer - tropsch ini bisa berlaku di area yang 
merupakan jalur subduction/colision tanpa adanya carbonate...?

Apakah dengan sistem ini bisa juga digunakan untuk daerah carbonate yang 
terkena intrusi..? dan apakah jenis intrusinya juga mempengaruhi proses 
pembentukan hc  dari carbonate ini...?
misalnya komposisi kimiawi intrusinya asam / basa dsb.(karena kalau 
serpentinit berarti berhubungan dengan magma yang basa.. sedang sistem 
vulkanik / gunung api lebih ke asam...cmiiw) sehingga mungkin kita tidak 
akan menemukan hc dari carbonate di daerah vulkanik

kalau kita melakukan test geochemia terhadap hc yang diperkirakan dari 
organic dan dari anorganic apakah ada significant perbedaan unsurnya ...? 

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/GG 
0542- 533852






Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
06/13/2004 12:25 AM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum



Saya pikir, daripada berdebat apakah petroleum itu biogenic atau abiogenic 
origin, atau mana yang benar teori organik atau anorganik; lebih baik 
menggunakan waktu kita yang sempit ini (karena begitu banyaknya yang harus 
dikerjakan) untuk mengeksplorasi baik petroleum biogenik maupun abiogenik. 


Saya pikir juga kedua jenis petroleum itu ada. Migas di sedimentary basins 
itu apa ? Buat saya, itu organik sebab akan sulit kalau diterangkan dengan 
asal anorganik. Migas jauh di batuan beku seperti di ladang-ladang gas ex 
USSR itu apa. Itu anorganik sebab kalau diterangkan dengan asal organik 
akan sulit.

Jadi, seperti biasanya, kita anut saja kedua teori itu dan gunakan 
sebagaimana mestinya. Jadi kita berada di tengah2, di kedua ujungnya 
sebagaimana biasanya biarlah berdiri ilmuwan2 yang ekstrim yang ngotot 
dengan teorinya. Di geologi atau ilmu apapun dua teori berlawanan itu 
selalu ada : uniformitarianisme vs. katastrofisme, fixistic vs. 
mobilistic. Teori memang begitu, padahal faktanya sering kedua2nya terjadi 
bersamaan, jadi ga salahlah kalau berdiri di tengah, bukan ga punya 
pendirian.

Untuk Indonesia, khusus riset tentang anorganic theory of petroleum origin 
tidak bisa disebut tertinggal dibanding negara2 lain. Hampir semua negara 
juga belum maju risetnya tentang ini sebab memang tak melirik ke situ. 
Memang baru dua tahun belakangan ini saja teori anorganik digali lebih 
internasional melalui simposium AAPG bekerja sama dengan beberapa 
institusi lain. Dulu, tahun 1974, waktu AAPG Bull memuat tulisan panjang 
lebar Porvirev tentang anorganic theory, AAPG perlu memberi catatan khusus 
karena takut dituduh bahwa AAPG telah melirik ke teori anorganik Rusia. 
Tulisan2 teori anorganik yang pernah muncul di AAPG Bull bisa dihitung 
dengan jumlah jari sebelah tangan saja. Memang jangan dicari di situ.

Sekitar 2-3 tahun yl. kita pernah diskusikan di IAGI-net tentang abiogenic 
origin of petroleum, dengan judul Syntheis Fischer-Tropsch for Abiogenic 
Petroleum (barangkali masih ada yang ingat ?). Tahun lalu di Majalah 
Geologi Indonesia (edisi Juni 2003 ?) saya tulis penerapan Sintesis F-T 
ini khusus buat kemungkinan kejadiannya di lingkungan geotektonik 
Indonesia Timur. Saya kutip abstrak dan kesimpulannya : 

 

Fischer-Tropsch Petroleum Formation in Collision Zones 

of  Eastern Indonesia : Possible Abiogenic Genesis of  Petroleum 

 

ABSTRACT

 

Possibility of abiogenic petroleum formation by Fischer-Tropsch synthesis 
in the collision zones of Eastern Indonesia is preliminary reviewed, 
including : Banggai-Sula, Buton-Tukang Besi, Banda Arc of 
Timor-Seram-Buru, Halmahera, and Irian Jaya. Positive results are 
indicated. 

Fischer-Tropsch synthesis is a well known industrial process whereby 
million of tons of oil resembling petroleum are produced from CO or CO2 
and H2 reacting on a metallic iron or iron-oxide catalyst. This process 
can occur in geotectonic environment mainly in lithospheric plate 
interaction of collision and subduction zones. CO2 is provided by thermal 
degassing of subducted carbonate which react with H2 resulted from 
water-induced serpentinization of ophiolite to form synthetic hydrocarbons 
in reduction condition.

Evidence of the presence of abiogenic hydrocarbons formed by F-T synthesis 
in collision zones of Eastern Indonesia should be worked out. Both organic 
and abiogenic petroleum may contribute one area to add resource inventory. 
An understanding of the origin of petroleum of organic and/or abiogenic is 
a crucial element in the design of successful exploration strategies and 
in their production. Abiogenic origin of petroleum may not be ignored

RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum

2004-06-13 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Unsur awal dari rantai organic biasanya dengan methane CH4 (cukup stabil 
berupa gas dengan rumus dasar CnH2n+2). Seandainya methane ini kekurangan 
satu H menjadi CH3 akan tidak stabil, maka dua unsur methene akan bergabung 
membentuk ethane (C2H6), Rantai C5H12 sudah berupa benda cair  ... 
sehingga membentuk rantai puanjang hingga C27 yg sudah bersifat fisik 
padat ...

Nah pertanyaannya sejak kapan mau disebut organik ?
Biogenic gas mostly berisi CH4 ?
jadi inget plajaran kimia SMA dulu .
Atom -- Unsur -- Senyawa ... ?
RDP
From: KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus [EMAIL PROTECTED]
Pak Awang
sebenarnya bagaimana definisi yang dikatakan biogenic dan abiogenic...?
karena kalau  dari tulisan ini ,
Untuk membuat hc dengan sistem abiogenic dibutuhkan carbonate ( sebagai
penyumbang  unsur  C ), sedang carbonate sendiri sebenarnya adalah zat
organic juga ( pada awalnya)
Jadi apakah sistem fischer - tropsch ini bisa berlaku di area yang
merupakan jalur subduction/colision tanpa adanya carbonate...?
Apakah dengan sistem ini bisa juga digunakan untuk daerah carbonate yang
terkena intrusi..? dan apakah jenis intrusinya juga mempengaruhi proses
pembentukan hc  dari carbonate ini...?
misalnya komposisi kimiawi intrusinya asam / basa dsb.(karena kalau
serpentinit berarti berhubungan dengan magma yang basa.. sedang sistem
vulkanik / gunung api lebih ke asam...cmiiw) sehingga mungkin kita tidak
akan menemukan hc dari carbonate di daerah vulkanik
kalau kita melakukan test geochemia terhadap hc yang diperkirakan dari
organic dan dari anorganic apakah ada significant perbedaan unsurnya ...?
Regards
Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/GG
0542- 533852


Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
06/13/2004 12:25 AM
Please respond to iagi-net
To: [EMAIL PROTECTED]
cc:
Subject:RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum

Saya pikir, daripada berdebat apakah petroleum itu biogenic atau abiogenic
origin, atau mana yang benar teori organik atau anorganik; lebih baik
menggunakan waktu kita yang sempit ini (karena begitu banyaknya yang harus
dikerjakan) untuk mengeksplorasi baik petroleum biogenik maupun abiogenik.
Saya pikir juga kedua jenis petroleum itu ada. Migas di sedimentary basins
itu apa ? Buat saya, itu organik sebab akan sulit kalau diterangkan dengan
asal anorganik. Migas jauh di batuan beku seperti di ladang-ladang gas ex
USSR itu apa. Itu anorganik sebab kalau diterangkan dengan asal organik
akan sulit.
Jadi, seperti biasanya, kita anut saja kedua teori itu dan gunakan
sebagaimana mestinya. Jadi kita berada di tengah2, di kedua ujungnya
sebagaimana biasanya biarlah berdiri ilmuwan2 yang ekstrim yang ngotot
dengan teorinya. Di geologi atau ilmu apapun dua teori berlawanan itu
selalu ada : uniformitarianisme vs. katastrofisme, fixistic vs.
mobilistic. Teori memang begitu, padahal faktanya sering kedua2nya terjadi
bersamaan, jadi ga salahlah kalau berdiri di tengah, bukan ga punya
pendirian.
Untuk Indonesia, khusus riset tentang anorganic theory of petroleum origin
tidak bisa disebut tertinggal dibanding negara2 lain. Hampir semua negara
juga belum maju risetnya tentang ini sebab memang tak melirik ke situ.
Memang baru dua tahun belakangan ini saja teori anorganik digali lebih
internasional melalui simposium AAPG bekerja sama dengan beberapa
institusi lain. Dulu, tahun 1974, waktu AAPG Bull memuat tulisan panjang
lebar Porvirev tentang anorganic theory, AAPG perlu memberi catatan khusus
karena takut dituduh bahwa AAPG telah melirik ke teori anorganik Rusia.
Tulisan2 teori anorganik yang pernah muncul di AAPG Bull bisa dihitung
dengan jumlah jari sebelah tangan saja. Memang jangan dicari di situ.
Sekitar 2-3 tahun yl. kita pernah diskusikan di IAGI-net tentang abiogenic
origin of petroleum, dengan judul Syntheis Fischer-Tropsch for Abiogenic
Petroleum (barangkali masih ada yang ingat ?). Tahun lalu di Majalah
Geologi Indonesia (edisi Juni 2003 ?) saya tulis penerapan Sintesis F-T
ini khusus buat kemungkinan kejadiannya di lingkungan geotektonik
Indonesia Timur. Saya kutip abstrak dan kesimpulannya :

Fischer-Tropsch Petroleum Formation in Collision Zones
of  Eastern Indonesia : Possible Abiogenic Genesis of  Petroleum

ABSTRACT

Possibility of abiogenic petroleum formation by Fischer-Tropsch synthesis
in the collision zones of Eastern Indonesia is preliminary reviewed,
including : Banggai-Sula, Buton-Tukang Besi, Banda Arc of
Timor-Seram-Buru, Halmahera, and Irian Jaya. Positive results are
indicated.
Fischer-Tropsch synthesis is a well known industrial process whereby
million of tons of oil resembling petroleum are produced from CO or CO2
and H2 reacting on a metallic iron or iron-oxide catalyst. This process
can occur in geotectonic environment mainly in lithospheric plate
interaction of collision and subduction zones. CO2 is provided by thermal
degassing of subducted carbonate which react with H2 resulted from
water-induced serpentinization of ophiolite

RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum

2004-06-11 Terurut Topik KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus
Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/GG 
0542- 533852






[EMAIL PROTECTED]
06/11/2004 10:14 AM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum






Memang betul apa yang Herman katakan. Saya tahu teori ini dari bukunya pak
Koesoema, emang waktu sekolah dulu, dan beberapa
tambahan reference setelah di perminyakan. Tapi ya itu tadi, cuman saya
endapan di otak sebagai salah satu reference saja, dan tidak
mencoba memahami lebih lanjut, karena memang tidak populer di dunia
perminyakan Indonesia. Dari apa yang tertulis di bawah,
kelihatannya kita harus menengok lagi dan memahami lebih banyak tentang
teori abiogenic ini. Dan kalau memang benar terbukti,
akan membantu Indonesia utk tidak menjadi net oil exporter.

Herman,
gimana khabar Gemusut discovery vs. Kakap discovery ???

Salam,
Teguh P.



  
  Darman, Herman H   
  BSP-TSX/4   To: [EMAIL PROTECTED]   
 
  [EMAIL PROTECTED]cc:
  ell.com Subject:  RE: [iagi-net-l] 
The Origin of Petroleum 
  
  06/11/2004 09:52   
  AM   
  Please respond to   
  iagi-net   
  
  




Teguh,

Waktu saya belajar di ABerdeen, pelajaran geochemistry menggali 
teori-teori
ini. Teori abiogenic dipakai umum di Rusia dan sebagian North Sea. Tapi
memang di Indonesia belum banyak dipakai.

Salam,

Herman

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 11 June 2004 09:31
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum






Saya rasa teman-teman ada yang sudah banyak yang baca tulisan dibawah di
Oilgas-proof mailing list oleh salah seorang senior geologist di 
Indonesia,
yaitu pak Rudy Phoa. Salah satu dari Thingking Out of the Box,menurut
saya.
Siapa tahu ada teman-teman yang belum baca. Sangat Menarik dan boleh
direnungkan
sambil minum kopi di depan atau di taman belakang rumah selama weekend.
Salam,
Teguh

Perth, June 2004: Rudy S.K. PHOA

Is the origin of petroleum Biogenic and/or Abiogenic ?

The Issue:
Being a member of the Western School, most Geochemists and Petroleum
Geologists in Indonesia (including me) remain convinced that crude oil and
natural gas have organic origins. Are we correct with our view? Have we
ignored or neglected something? What is the impact if we have left out the
abiotic theory and what should we do?

The debate about the biogenic or abiotic origin of the hydrocarbons has
heavily intensified in recent years. In 2003, the AAPG Research Committee
took an informal limited Hedberg Conference (80 to 100 participants).
The debate keeps getting hotter. On June 9 ? 12, 2004, a formal Hedberg
AAPG Conference will be held at the Institute of Petroleum in London with
the topic Origin of Petroleum ? Biogenic and/or Abiogenic and its
significance in Hydrocarbon Exploration and Production. The Organizers are
Brian Abbott of the Institute, Michel T. Halbouty, Peter Odell of Erasmus
University, Barry Katz of Chevron Texaco and E.A. Mancini of Alabama
University.  Day 1 will deal with the origin questions and case studies,
day 2 on the exploration strategies using both models and day 3 with the
migration issues under both scenarios. This is essentially the big issue
between the Western and the Eastern (Russian) school of thoughts. In the
past, we hardly give a room to see what the Russian have on their table.
Language problems? No, majority of the Russian Papers are translated in
English.

Those in favor of the Biogenic Origin have advanced the following
observations:
1.Petroleum contains groups of molecules, which are clearly identified
as
breakdown products of organic molecules that occur in plants. Michael
Lewan, the famous research Geochemist for the USGS in Denver feels that
his research has done a very good job of stimulating production of
Petroleum in the Lab. The Lab and fieldwork have put together a very good
picture.

Comments:
J.F. Kenney et al of Gas Resources Corp. in Houston (2002) concluded that
there is no real debate about the origin of petroleum. Natural petroleum
does NOT evolve from biological material.

2.Petroleum frequently shows rotation of the plane of polarization.
This
is normally a characteristic of biological matter and absent in fluid of
non- biological origin.
This optical activity is sometimes totally absent and it would be
difficult to suppose that thorough destruction of the biological molecules
had occurred.

3.Some Petroleum shows a clear preference for molecule with an odd
number
of carbon atoms over those with an even number. Such are from breakdown of
a class of molecules that are common in biological substances.

As for the optical activity, the odd and even carbon number are sometimes
totally absent. Thomas Gold

RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum

2004-06-10 Terurut Topik Darman, Herman H BSP-TSX/4
Teguh,

Waktu saya belajar di ABerdeen, pelajaran geochemistry menggali teori-teori ini. Teori 
abiogenic dipakai umum di Rusia dan sebagian North Sea. Tapi memang di Indonesia belum 
banyak dipakai.

Salam,

Herman

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 11 June 2004 09:31
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum






Saya rasa teman-teman ada yang sudah banyak yang baca tulisan dibawah di
Oilgas-proof mailing list oleh salah seorang senior geologist di Indonesia,
yaitu pak Rudy Phoa. Salah satu dari Thingking Out of the Box,menurut
saya.
Siapa tahu ada teman-teman yang belum baca. Sangat Menarik dan boleh
direnungkan
sambil minum kopi di depan atau di taman belakang rumah selama weekend.
Salam,
Teguh

Perth, June 2004: Rudy S.K. PHOA

Is the origin of petroleum Biogenic and/or Abiogenic ?

The Issue:
Being a member of the Western School, most Geochemists and Petroleum
Geologists in Indonesia (including me) remain convinced that crude oil and
natural gas have organic origins. Are we correct with our view? Have we
ignored or neglected something? What is the impact if we have left out the
abiotic theory and what should we do?

The debate about the biogenic or abiotic origin of the hydrocarbons has
heavily intensified in recent years. In 2003, the AAPG Research Committee
took an informal limited Hedberg Conference (80 to 100 participants).
The debate keeps getting hotter. On June 9  12, 2004, a formal Hedberg
AAPG Conference will be held at the Institute of Petroleum in London with
the topic Origin of Petroleum  Biogenic and/or Abiogenic and its
significance in Hydrocarbon Exploration and Production. The Organizers are
Brian Abbott of the Institute, Michel T. Halbouty, Peter Odell of Erasmus
University, Barry Katz of Chevron Texaco and E.A. Mancini of Alabama
University.  Day 1 will deal with the origin questions and case studies,
day 2 on the exploration strategies using both models and day 3 with the
migration issues under both scenarios. This is essentially the big issue
between the Western and the Eastern (Russian) school of thoughts. In the
past, we hardly give a room to see what the Russian have on their table.
Language problems? No, majority of the Russian Papers are translated in
English.

Those in favor of the Biogenic Origin have advanced the following
observations:
1.Petroleum contains groups of molecules, which are clearly identified
as
breakdown products of organic molecules that occur in plants. Michael
Lewan, the famous research Geochemist for the USGS in Denver feels that
his research has done a very good job of stimulating production of
Petroleum in the Lab. The Lab and fieldwork have put together a very good
picture.

Comments:
J.F. Kenney et al of Gas Resources Corp. in Houston (2002) concluded that
there is no real debate about the origin of petroleum. Natural petroleum
does NOT evolve from biological material.

2.Petroleum frequently shows rotation of the plane of polarization.
This
is normally a characteristic of biological matter and absent in fluid of
non- biological origin.
This optical activity is sometimes totally absent and it would be
difficult to suppose that thorough destruction of the biological molecules
had occurred.

3.Some Petroleum shows a clear preference for molecule with an odd
number
of carbon atoms over those with an even number. Such are from breakdown of
a class of molecules that are common in biological substances.

As for the optical activity, the odd and even carbon number are sometimes
totally absent. Thomas Gold (USGS, 1993) theorizes that biology is not a
nuclear reactor. It cant make carbon-13 or 12.

4.Petroleum is mostly found in sedimentary deposits.
Oil and Gas Exploration is focused in sedimentary basins.


Debate about the origin of Petroleum:
Dimitri Mendeleev (1877): Petroleum was born in the depths of the Earth
and it is only there that we seek its origin. Mendeleev is the Great
Russian Father of Chemistry that created the Periodic System that every
student in this world learn in high school during the beginning of his
Chemistry lessons. It is not fair just to ignore the thought of this great
man, just because we come from a different school?

Kudryavtsev (1959), the most prominent and strongest advocate of the
abionic theory argued that no petroleum resembling the chemical
composition of natural crudes has ever been made from genuine plant
material in the laboratory and in conditions resembling those in nature.
This statement has since become known as Kudryavtsevs Rule and many
examples have been noted in different parts of the world.

Most notable voices outside Russia was Sir Robert Robinson, President of
the Royal Society (1963, 1966): He studied the chemical make-up of natural
Petroleum in great detail and concluded that they were mostly far too
hydrogen-rich to be a likely product of the decay of plant debris. It
cannot be emphasized 

RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum

2004-06-10 Terurut Topik Teguh_Prasetyo




Memang betul apa yang Herman katakan. Saya tahu teori ini dari bukunya pak
Koesoema, emang waktu sekolah dulu, dan beberapa
tambahan reference setelah di perminyakan. Tapi ya itu tadi, cuman saya
endapan di otak sebagai salah satu reference saja, dan tidak
mencoba memahami lebih lanjut, karena memang tidak populer di dunia
perminyakan Indonesia. Dari apa yang tertulis di bawah,
kelihatannya kita harus menengok lagi dan memahami lebih banyak tentang
teori abiogenic ini. Dan kalau memang benar terbukti,
akan membantu Indonesia utk tidak menjadi net oil exporter.

Herman,
gimana khabar Gemusut discovery vs. Kakap discovery ???

Salam,
Teguh P.



   

  Darman, Herman H

  BSP-TSX/4   To:   [EMAIL PROTECTED]   
  
  [EMAIL PROTECTED]cc:
 
  ell.com Subject:  RE: [iagi-net-l] The Origin 
of Petroleum  
   

  06/11/2004 09:52 

  AM   

  Please respond to

  iagi-net 

   

   





Teguh,

Waktu saya belajar di ABerdeen, pelajaran geochemistry menggali teori-teori
ini. Teori abiogenic dipakai umum di Rusia dan sebagian North Sea. Tapi
memang di Indonesia belum banyak dipakai.

Salam,

Herman

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 11 June 2004 09:31
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum






Saya rasa teman-teman ada yang sudah banyak yang baca tulisan dibawah di
Oilgas-proof mailing list oleh salah seorang senior geologist di Indonesia,
yaitu pak Rudy Phoa. Salah satu dari Thingking Out of the Box,menurut
saya.
Siapa tahu ada teman-teman yang belum baca. Sangat Menarik dan boleh
direnungkan
sambil minum kopi di depan atau di taman belakang rumah selama weekend.
Salam,
Teguh

Perth, June 2004: Rudy S.K. PHOA

Is the origin of petroleum Biogenic and/or Abiogenic ?

The Issue:
Being a member of the Western School, most Geochemists and Petroleum
Geologists in Indonesia (including me) remain convinced that crude oil and
natural gas have organic origins. Are we correct with our view? Have we
ignored or neglected something? What is the impact if we have left out the
abiotic theory and what should we do?

The debate about the biogenic or abiotic origin of the hydrocarbons has
heavily intensified in recent years. In 2003, the AAPG Research Committee
took an informal limited Hedberg Conference (80 to 100 participants).
The debate keeps getting hotter. On June 9  12, 2004, a formal Hedberg
AAPG Conference will be held at the Institute of Petroleum in London with
the topic Origin of Petroleum  Biogenic and/or Abiogenic and its
significance in Hydrocarbon Exploration and Production. The Organizers are
Brian Abbott of the Institute, Michel T. Halbouty, Peter Odell of Erasmus
University, Barry Katz of Chevron Texaco and E.A. Mancini of Alabama
University.  Day 1 will deal with the origin questions and case studies,
day 2 on the exploration strategies using both models and day 3 with the
migration issues under both scenarios. This is essentially the big issue
between the Western and the Eastern (Russian) school of thoughts. In the
past, we hardly give a room to see what the Russian have on their table.
Language problems? No, majority of the Russian Papers are translated in
English.

Those in favor of the Biogenic Origin have advanced the following
observations:
1.Petroleum contains groups of molecules, which are clearly identified
as
breakdown products of organic molecules that occur in plants. Michael
Lewan, the famous research Geochemist for the USGS in Denver feels that
his research has done a very good job of stimulating production