RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum
Ferdi, Karbonat (CaCO3) adalah zat anorganik, bukan organik, walapupun dipakai sebagai cangkang hewan-hewan laut. Karbon pun sebagai unsur adalah anorganik, sebagai senyawa ia bisa organik (seperti karbohidrat) atau anorganik (seperti karbonat). Kapan ia anorganik atau organik bisa dilihat di siklus karbon. Pembedaan organik dan anorganik di kimia berasal dari Berzelius tahun 1806 yang punya konsep senyawa bisa disebut organik kalau ia mempunyai daya hidup (vis vitalis). Sintesis Fischer-Tropsch (FT) di laboratorium/industri berjalan melalui hidrogenasi CO atau CO2 dengan bantuan katalis logam golongan VIII (besi, kobal, nikel, platina, dst.). Ikatan C dan O akan diurai lalu diganti menjadi ikatan C-H yang saling bereaksi sehingga bisa membentuk makromolekul mirip hidrokarbon. Bahan mentahnya jadi harus ada sumber C dan sumber H dengan bantuan panas dan katalis. Di alam, sintesis FT bisa terjadi. Sumber C adalah karbonat yang diurai oleh panas. Sumber H adalah proses serpentinisasi peridotit di lingkungan berair dalam suasana reduksi (reduksi H2O). Katalis adalah batuan2 yang banyak mengandung unsur logam golongan VIII yaitu ofiolit (Fe-Co-Ni-Pt). Kalau melihat ini maka yang paling memenuhi syarat adalah sistem active plate margin (baik subduction maupun collision) dengan subducted carbonate masuk ke palung dan astenosfer, terurai jadi CO2 oleh panas, terurai lagi jadi C, bersamaan dengan serpentinisasi peridotit di lingkungan palung dan katalis ofiloit, membebaskan H, lalu reaksi C-H terjadi dan hidrokarbon pun terbentuk. Akumulasi hidrokarbon di lingkungan2 geotektonik collision dengan sistem karbonat yang tebal bisa dicurigai bahwa hidrokarbonnya asal sintesis FT. Misalnya di Arabian Plate dan Zagros Mountains, Venezuela, juga beberapa collision zones di Indonesia Timur (yang saya jadikan paper di Majalah Geologi Indonesia vol. 18, no. 1, April 2003). Di lingkungan intruded carbonate ? Yang sudah jelas dihasilkan adalah penguraian karbonat jadi CO2 yang kemudian bermigrasi mencemari akumulasi gas di sekitarnya. Banyak contoh mekanisme asal CO2 ini di Sumatra-Jawa. Untuk jadi hidrokarbon ? Banyak syarat di sintesis F-T tidak dipenuhi oleh sistem ini. Akan menarik melihat ciri kimia hidrokarbon organik dan anorganik. Sayang, sedikit sekali publikasi untuk hal ini. Apakah di hidrokarbon anorganik ada biomarker seperti di HC organik, belum diketahui. Kalau sekedar ikatan rantai C-H yang simpel ada, kalau sudah yang tidak jenuh, aromatik, dan siklik seperti benzena, belum tahu. Pertanyaan yang lebih mendasar adalah menentukan dengan pasti apakah suatu akumulasi yang diketahui ini organik atau anorganik. Di Indonesia, ada beberapa akumulasi gas skala besar-giant yang rasanya sulit dijelaskan kalau ia terjadi secara organik. Saya sedang mengumpulkan data gas geochemistry-nya sebelum terburu-buru bilang ini anorganic gas. Salam, awang KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Awang sebenarnya bagaimana definisi yang dikatakan biogenic dan abiogenic...? karena kalau dari tulisan ini , Untuk membuat hc dengan sistem abiogenic dibutuhkan carbonate ( sebagai penyumbang unsur C ), sedang carbonate sendiri sebenarnya adalah zat organic juga ( pada awalnya) Jadi apakah sistem fischer - tropsch ini bisa berlaku di area yang merupakan jalur subduction/colision tanpa adanya carbonate...? Apakah dengan sistem ini bisa juga digunakan untuk daerah carbonate yang terkena intrusi..? dan apakah jenis intrusinya juga mempengaruhi proses pembentukan hc dari carbonate ini...? misalnya komposisi kimiawi intrusinya asam / basa dsb.(karena kalau serpentinit berarti berhubungan dengan magma yang basa.. sedang sistem vulkanik / gunung api lebih ke asam...cmiiw) sehingga mungkin kita tidak akan menemukan hc dari carbonate di daerah vulkanik kalau kita melakukan test geochemia terhadap hc yang diperkirakan dari organic dan dari anorganic apakah ada significant perbedaan unsurnya ...? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 - Do you Yahoo!? Friends. Fun. Try the all-new Yahoo! Messenger
RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum
Sesederhana CH4 pun ia sudah bisa disebut organik. Apalagi, kalau kita kaitkan dengan proses pembentukan gas biogenik (biogenik - dibentuk secara biologis - organik). Gas biogenik terbentuk melalui aktivitas bakteri pada kerogen, kerogen adalah zat organik, di lingkungan diagenetik pada temperatur di bawah 80 atau 85 deg C. Gas biogenik disusun oleh 99 % metan. Sebenarnya, istilah gas biogenik dipakai untuk membedakannya dengan gas termogenik yang dibentuk oleh thermal breakdown kerogen di lingkungan katagenetik dan metagenetik. Hanya, kerogen itu organik juga yang artinya bio-genik juga. Jadi karena lebih ke proses untuk membedakannya, maka yang selama ini kita sebut biogenic gas akan lebih cocok disebut bacterial gas, dan thermogenic gas tetap thermogenic gas. Tapi, yang sudah terlanjur banyak dipakai, ya memang sulit mengubahnya. Dry thermogenic gas secara komposisi akan sama dengan bacterial gas, tetapi ciri isotop karbon nya sangat jauh, dengan cara itu membedakannya. Yang bacterial gas lebih negatif dari -60 per mile, yang dry thermogenic gas lebih positif dari -30 per mile. Mudah kan membedakannya. Salam, awang Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Unsur awal dari rantai organic biasanya dengan methane CH4 (cukup stabil berupa gas dengan rumus dasar CnH2n+2). Seandainya methane ini kekurangan satu H menjadi CH3 akan tidak stabil, maka dua unsur methene akan bergabung membentuk ethane (C2H6), Rantai C5H12 sudah berupa benda cair ... sehingga membentuk rantai puanjang hingga C27 yg sudah bersifat fisik padat ... Nah pertanyaannya sejak kapan mau disebut organik ? Biogenic gas mostly berisi CH4 ? jadi inget plajaran kimia SMA dulu . Atom -- Unsur -- Senyawa ... ? RDP - Do you Yahoo!? Friends. Fun. Try the all-new Yahoo! Messenger
RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum
Hopane (C29 dan C30) adalah jenis triterpane yang paling umum diketahui. Triterpane adalah biomarker yang asalnya diduga berupa bacterial triterpenoid. Triterpenoid sendiri hanya terjadi di higher plants dalam jumlah kecil. Triterpan sering ditemukan di minyak dan bitumen yang terutama berasal dari triterpenoid yang disintesis mikroorganisme. Beberapa bacterial triterpenoid sebenarnya punya 35 atom karbon daripada di normal hopane series yang punya atom karbon 27-30. Atom karbon 31-35 ini umum disebut extended hopanes dan sering muncul di ujung paling kanan di kurva GCMS terpane. Ada di karbonat, harus diperiksa sejarah sedimentasinya dulu. Tumbuhan (algae) biasa tercampur ke dalam sistem marin yang kemudian membentuk karbonat yang kemudian jadi source. Oil yang asalnya dari karbonat tak terlalu gampang dibedakan dengan biomarker, gammacerane index kadang-kadang bisa dipakai. Parameter lain adalah isotop deuterium (H3) sebab deuterium content oil yang source-nya karbonat lebih tinggi daripada shale-sourced oils. Uraian di atas tidak dalam konteks petroleum anorganik dari karbonat, tetapi dalam konteks organic petroleum dari source yang mungkin karbonat atau marl paling tidak. Jadi, Ferdi, hopane bukanlah ciri anorganic petroleum dari karbonat, justru ia bukti kuat bahwa petroleum itu organik. Salam, awang KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus [EMAIL PROTECTED] wrote: Menarik saya sempat baca sedikit ada beberapa unsur geokimia yang menunjukan lingkungan karbonat seperti 2-methylhopanes,hexahydrobenzohopanes,norhopane (c29 hopane ) tapi saya tidak tahu detailnya unsur apa itu dan bagaimana dia ada di sistem karbonat Mungkin yang banyak bermain dengan geokimia bisa menambahkan beberapa parameter geokimia lainnya..? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 - Do you Yahoo!? Friends. Fun. Try the all-new Yahoo! Messenger
RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum
Sebenarnya apa yang dibaca Mas Ferdi benar juga. Beberapa biomarker, seperti 2-methylhopanes,hexacyclic hopanes, dan 30-norhopanes sering dipakai sebagai penunjuk minyak yang berasal dari batuan induk karbonatan. Biasanya karbonat marin atau yang berlingkungan sabkha. Penggunaan 30-norhopanes (30-norhopana), yaitu suatu seri hopana yang kehilangan karbon di nomor 30, merupakan topik studi saya dan saya tulis di Chemical Geology volume 93, halaman 179-192 bertajuk 30-Norhopanes: their occurence in sediments and crude oils. Penggunaan 30-norhopana ini pernah pula saya tulis di Proceedings IPA tahun 1992 berjudul: The use of 30-norhopane series, a novel carbonate biomarker, in source rock to crude oil correlation in the North Sumatra Basin, Indonesia. Saya tidak perlu menulis lagi tentang triterpana karena Mas Awang sudah menjelaskannya dengan baik. Kehadiran seri 30-norhopana ini biasanya berkaitan dengan lingkungan yang kondusif untuk pembentukan karbonat marin. Hanya saja material ini terikat erat dalam kerogen, sehingga kehadirannya akan terdeteksi dengan mudah pada material organik yang sudah matang atau pada minyak bumi. Senyawa yang umum terdeteksi adalah C28 dan C30. Sebenarnya juga C29, akan tetapi C29 dari seri norhopana ini ternyata sama dengan C29 dari seri hopana normal. Sementara itu dulu cerita saya, semoga ada manfaatnya. Wasalam, Eddy Subroto Hopane (C29 dan C30) adalah jenis triterpane yang paling umum diketahui. Triterpane adalah biomarker yang asalnya diduga berupa bacterial triterpenoid. Triterpenoid sendiri hanya terjadi di higher plants dalam jumlah kecil. Triterpan sering ditemukan di minyak dan bitumen yang terutama berasal dari triterpenoid yang disintesis mikroorganisme. Beberapa bacterial triterpenoid sebenarnya punya 35 atom karbon daripada di normal hopane series yang punya atom karbon 27-30. Atom karbon 31-35 ini umum disebut extended hopanes dan sering muncul di ujung paling kanan di kurva GCMS terpane. Ada di karbonat, harus diperiksa sejarah sedimentasinya dulu. Tumbuhan (algae) biasa tercampur ke dalam sistem marin yang kemudian membentuk karbonat yang kemudian jadi source. Oil yang asalnya dari karbonat tak terlalu gampang dibedakan dengan biomarker, gammacerane index kadang-kadang bisa dipakai. Parameter lain adalah isotop deuterium (H3) sebab deuterium content oil yang source-nya karbonat lebi h tinggi daripada shale-sourced oils. Uraian di atas tidak dalam konteks petroleum anorganik dari karbonat, tetapi dalam konteks organic petroleum dari source yang mungkin karbonat atau marl paling tidak. Jadi, Ferdi, hopane bukanlah ciri anorganic petroleum dari karbonat, justru ia bukti kuat bahwa petroleum itu organik. Salam, awang - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum
Pak Awang sebenarnya bagaimana definisi yang dikatakan biogenic dan abiogenic...? karena kalau dari tulisan ini , Untuk membuat hc dengan sistem abiogenic dibutuhkan carbonate ( sebagai penyumbang unsur C ), sedang carbonate sendiri sebenarnya adalah zat organic juga ( pada awalnya) Jadi apakah sistem fischer - tropsch ini bisa berlaku di area yang merupakan jalur subduction/colision tanpa adanya carbonate...? Apakah dengan sistem ini bisa juga digunakan untuk daerah carbonate yang terkena intrusi..? dan apakah jenis intrusinya juga mempengaruhi proses pembentukan hc dari carbonate ini...? misalnya komposisi kimiawi intrusinya asam / basa dsb.(karena kalau serpentinit berarti berhubungan dengan magma yang basa.. sedang sistem vulkanik / gunung api lebih ke asam...cmiiw) sehingga mungkin kita tidak akan menemukan hc dari carbonate di daerah vulkanik kalau kita melakukan test geochemia terhadap hc yang diperkirakan dari organic dan dari anorganic apakah ada significant perbedaan unsurnya ...? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] 06/13/2004 12:25 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum Saya pikir, daripada berdebat apakah petroleum itu biogenic atau abiogenic origin, atau mana yang benar teori organik atau anorganik; lebih baik menggunakan waktu kita yang sempit ini (karena begitu banyaknya yang harus dikerjakan) untuk mengeksplorasi baik petroleum biogenik maupun abiogenik. Saya pikir juga kedua jenis petroleum itu ada. Migas di sedimentary basins itu apa ? Buat saya, itu organik sebab akan sulit kalau diterangkan dengan asal anorganik. Migas jauh di batuan beku seperti di ladang-ladang gas ex USSR itu apa. Itu anorganik sebab kalau diterangkan dengan asal organik akan sulit. Jadi, seperti biasanya, kita anut saja kedua teori itu dan gunakan sebagaimana mestinya. Jadi kita berada di tengah2, di kedua ujungnya sebagaimana biasanya biarlah berdiri ilmuwan2 yang ekstrim yang ngotot dengan teorinya. Di geologi atau ilmu apapun dua teori berlawanan itu selalu ada : uniformitarianisme vs. katastrofisme, fixistic vs. mobilistic. Teori memang begitu, padahal faktanya sering kedua2nya terjadi bersamaan, jadi ga salahlah kalau berdiri di tengah, bukan ga punya pendirian. Untuk Indonesia, khusus riset tentang anorganic theory of petroleum origin tidak bisa disebut tertinggal dibanding negara2 lain. Hampir semua negara juga belum maju risetnya tentang ini sebab memang tak melirik ke situ. Memang baru dua tahun belakangan ini saja teori anorganik digali lebih internasional melalui simposium AAPG bekerja sama dengan beberapa institusi lain. Dulu, tahun 1974, waktu AAPG Bull memuat tulisan panjang lebar Porvirev tentang anorganic theory, AAPG perlu memberi catatan khusus karena takut dituduh bahwa AAPG telah melirik ke teori anorganik Rusia. Tulisan2 teori anorganik yang pernah muncul di AAPG Bull bisa dihitung dengan jumlah jari sebelah tangan saja. Memang jangan dicari di situ. Sekitar 2-3 tahun yl. kita pernah diskusikan di IAGI-net tentang abiogenic origin of petroleum, dengan judul Syntheis Fischer-Tropsch for Abiogenic Petroleum (barangkali masih ada yang ingat ?). Tahun lalu di Majalah Geologi Indonesia (edisi Juni 2003 ?) saya tulis penerapan Sintesis F-T ini khusus buat kemungkinan kejadiannya di lingkungan geotektonik Indonesia Timur. Saya kutip abstrak dan kesimpulannya : Fischer-Tropsch Petroleum Formation in Collision Zones of Eastern Indonesia : Possible Abiogenic Genesis of Petroleum ABSTRACT Possibility of abiogenic petroleum formation by Fischer-Tropsch synthesis in the collision zones of Eastern Indonesia is preliminary reviewed, including : Banggai-Sula, Buton-Tukang Besi, Banda Arc of Timor-Seram-Buru, Halmahera, and Irian Jaya. Positive results are indicated. Fischer-Tropsch synthesis is a well known industrial process whereby million of tons of oil resembling petroleum are produced from CO or CO2 and H2 reacting on a metallic iron or iron-oxide catalyst. This process can occur in geotectonic environment mainly in lithospheric plate interaction of collision and subduction zones. CO2 is provided by thermal degassing of subducted carbonate which react with H2 resulted from water-induced serpentinization of ophiolite to form synthetic hydrocarbons in reduction condition. Evidence of the presence of abiogenic hydrocarbons formed by F-T synthesis in collision zones of Eastern Indonesia should be worked out. Both organic and abiogenic petroleum may contribute one area to add resource inventory. An understanding of the origin of petroleum of organic and/or abiogenic is a crucial element in the design of successful exploration strategies and in their production. Abiogenic origin of petroleum may not be ignored
RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum
Unsur awal dari rantai organic biasanya dengan methane CH4 (cukup stabil berupa gas dengan rumus dasar CnH2n+2). Seandainya methane ini kekurangan satu H menjadi CH3 akan tidak stabil, maka dua unsur methene akan bergabung membentuk ethane (C2H6), Rantai C5H12 sudah berupa benda cair ... sehingga membentuk rantai puanjang hingga C27 yg sudah bersifat fisik padat ... Nah pertanyaannya sejak kapan mau disebut organik ? Biogenic gas mostly berisi CH4 ? jadi inget plajaran kimia SMA dulu . Atom -- Unsur -- Senyawa ... ? RDP From: KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus [EMAIL PROTECTED] Pak Awang sebenarnya bagaimana definisi yang dikatakan biogenic dan abiogenic...? karena kalau dari tulisan ini , Untuk membuat hc dengan sistem abiogenic dibutuhkan carbonate ( sebagai penyumbang unsur C ), sedang carbonate sendiri sebenarnya adalah zat organic juga ( pada awalnya) Jadi apakah sistem fischer - tropsch ini bisa berlaku di area yang merupakan jalur subduction/colision tanpa adanya carbonate...? Apakah dengan sistem ini bisa juga digunakan untuk daerah carbonate yang terkena intrusi..? dan apakah jenis intrusinya juga mempengaruhi proses pembentukan hc dari carbonate ini...? misalnya komposisi kimiawi intrusinya asam / basa dsb.(karena kalau serpentinit berarti berhubungan dengan magma yang basa.. sedang sistem vulkanik / gunung api lebih ke asam...cmiiw) sehingga mungkin kita tidak akan menemukan hc dari carbonate di daerah vulkanik kalau kita melakukan test geochemia terhadap hc yang diperkirakan dari organic dan dari anorganic apakah ada significant perbedaan unsurnya ...? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] 06/13/2004 12:25 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum Saya pikir, daripada berdebat apakah petroleum itu biogenic atau abiogenic origin, atau mana yang benar teori organik atau anorganik; lebih baik menggunakan waktu kita yang sempit ini (karena begitu banyaknya yang harus dikerjakan) untuk mengeksplorasi baik petroleum biogenik maupun abiogenik. Saya pikir juga kedua jenis petroleum itu ada. Migas di sedimentary basins itu apa ? Buat saya, itu organik sebab akan sulit kalau diterangkan dengan asal anorganik. Migas jauh di batuan beku seperti di ladang-ladang gas ex USSR itu apa. Itu anorganik sebab kalau diterangkan dengan asal organik akan sulit. Jadi, seperti biasanya, kita anut saja kedua teori itu dan gunakan sebagaimana mestinya. Jadi kita berada di tengah2, di kedua ujungnya sebagaimana biasanya biarlah berdiri ilmuwan2 yang ekstrim yang ngotot dengan teorinya. Di geologi atau ilmu apapun dua teori berlawanan itu selalu ada : uniformitarianisme vs. katastrofisme, fixistic vs. mobilistic. Teori memang begitu, padahal faktanya sering kedua2nya terjadi bersamaan, jadi ga salahlah kalau berdiri di tengah, bukan ga punya pendirian. Untuk Indonesia, khusus riset tentang anorganic theory of petroleum origin tidak bisa disebut tertinggal dibanding negara2 lain. Hampir semua negara juga belum maju risetnya tentang ini sebab memang tak melirik ke situ. Memang baru dua tahun belakangan ini saja teori anorganik digali lebih internasional melalui simposium AAPG bekerja sama dengan beberapa institusi lain. Dulu, tahun 1974, waktu AAPG Bull memuat tulisan panjang lebar Porvirev tentang anorganic theory, AAPG perlu memberi catatan khusus karena takut dituduh bahwa AAPG telah melirik ke teori anorganik Rusia. Tulisan2 teori anorganik yang pernah muncul di AAPG Bull bisa dihitung dengan jumlah jari sebelah tangan saja. Memang jangan dicari di situ. Sekitar 2-3 tahun yl. kita pernah diskusikan di IAGI-net tentang abiogenic origin of petroleum, dengan judul Syntheis Fischer-Tropsch for Abiogenic Petroleum (barangkali masih ada yang ingat ?). Tahun lalu di Majalah Geologi Indonesia (edisi Juni 2003 ?) saya tulis penerapan Sintesis F-T ini khusus buat kemungkinan kejadiannya di lingkungan geotektonik Indonesia Timur. Saya kutip abstrak dan kesimpulannya : Fischer-Tropsch Petroleum Formation in Collision Zones of Eastern Indonesia : Possible Abiogenic Genesis of Petroleum ABSTRACT Possibility of abiogenic petroleum formation by Fischer-Tropsch synthesis in the collision zones of Eastern Indonesia is preliminary reviewed, including : Banggai-Sula, Buton-Tukang Besi, Banda Arc of Timor-Seram-Buru, Halmahera, and Irian Jaya. Positive results are indicated. Fischer-Tropsch synthesis is a well known industrial process whereby million of tons of oil resembling petroleum are produced from CO or CO2 and H2 reacting on a metallic iron or iron-oxide catalyst. This process can occur in geotectonic environment mainly in lithospheric plate interaction of collision and subduction zones. CO2 is provided by thermal degassing of subducted carbonate which react with H2 resulted from water-induced serpentinization of ophiolite
RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum
Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 [EMAIL PROTECTED] 06/11/2004 10:14 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum Memang betul apa yang Herman katakan. Saya tahu teori ini dari bukunya pak Koesoema, emang waktu sekolah dulu, dan beberapa tambahan reference setelah di perminyakan. Tapi ya itu tadi, cuman saya endapan di otak sebagai salah satu reference saja, dan tidak mencoba memahami lebih lanjut, karena memang tidak populer di dunia perminyakan Indonesia. Dari apa yang tertulis di bawah, kelihatannya kita harus menengok lagi dan memahami lebih banyak tentang teori abiogenic ini. Dan kalau memang benar terbukti, akan membantu Indonesia utk tidak menjadi net oil exporter. Herman, gimana khabar Gemusut discovery vs. Kakap discovery ??? Salam, Teguh P. Darman, Herman H BSP-TSX/4 To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]cc: ell.com Subject: RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum 06/11/2004 09:52 AM Please respond to iagi-net Teguh, Waktu saya belajar di ABerdeen, pelajaran geochemistry menggali teori-teori ini. Teori abiogenic dipakai umum di Rusia dan sebagian North Sea. Tapi memang di Indonesia belum banyak dipakai. Salam, Herman -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 11 June 2004 09:31 To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum Saya rasa teman-teman ada yang sudah banyak yang baca tulisan dibawah di Oilgas-proof mailing list oleh salah seorang senior geologist di Indonesia, yaitu pak Rudy Phoa. Salah satu dari Thingking Out of the Box,menurut saya. Siapa tahu ada teman-teman yang belum baca. Sangat Menarik dan boleh direnungkan sambil minum kopi di depan atau di taman belakang rumah selama weekend. Salam, Teguh Perth, June 2004: Rudy S.K. PHOA Is the origin of petroleum Biogenic and/or Abiogenic ? The Issue: Being a member of the Western School, most Geochemists and Petroleum Geologists in Indonesia (including me) remain convinced that crude oil and natural gas have organic origins. Are we correct with our view? Have we ignored or neglected something? What is the impact if we have left out the abiotic theory and what should we do? The debate about the biogenic or abiotic origin of the hydrocarbons has heavily intensified in recent years. In 2003, the AAPG Research Committee took an informal limited Hedberg Conference (80 to 100 participants). The debate keeps getting hotter. On June 9 ? 12, 2004, a formal Hedberg AAPG Conference will be held at the Institute of Petroleum in London with the topic Origin of Petroleum ? Biogenic and/or Abiogenic and its significance in Hydrocarbon Exploration and Production. The Organizers are Brian Abbott of the Institute, Michel T. Halbouty, Peter Odell of Erasmus University, Barry Katz of Chevron Texaco and E.A. Mancini of Alabama University. Day 1 will deal with the origin questions and case studies, day 2 on the exploration strategies using both models and day 3 with the migration issues under both scenarios. This is essentially the big issue between the Western and the Eastern (Russian) school of thoughts. In the past, we hardly give a room to see what the Russian have on their table. Language problems? No, majority of the Russian Papers are translated in English. Those in favor of the Biogenic Origin have advanced the following observations: 1.Petroleum contains groups of molecules, which are clearly identified as breakdown products of organic molecules that occur in plants. Michael Lewan, the famous research Geochemist for the USGS in Denver feels that his research has done a very good job of stimulating production of Petroleum in the Lab. The Lab and fieldwork have put together a very good picture. Comments: J.F. Kenney et al of Gas Resources Corp. in Houston (2002) concluded that there is no real debate about the origin of petroleum. Natural petroleum does NOT evolve from biological material. 2.Petroleum frequently shows rotation of the plane of polarization. This is normally a characteristic of biological matter and absent in fluid of non- biological origin. This optical activity is sometimes totally absent and it would be difficult to suppose that thorough destruction of the biological molecules had occurred. 3.Some Petroleum shows a clear preference for molecule with an odd number of carbon atoms over those with an even number. Such are from breakdown of a class of molecules that are common in biological substances. As for the optical activity, the odd and even carbon number are sometimes totally absent. Thomas Gold
RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum
Teguh, Waktu saya belajar di ABerdeen, pelajaran geochemistry menggali teori-teori ini. Teori abiogenic dipakai umum di Rusia dan sebagian North Sea. Tapi memang di Indonesia belum banyak dipakai. Salam, Herman -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 11 June 2004 09:31 To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum Saya rasa teman-teman ada yang sudah banyak yang baca tulisan dibawah di Oilgas-proof mailing list oleh salah seorang senior geologist di Indonesia, yaitu pak Rudy Phoa. Salah satu dari Thingking Out of the Box,menurut saya. Siapa tahu ada teman-teman yang belum baca. Sangat Menarik dan boleh direnungkan sambil minum kopi di depan atau di taman belakang rumah selama weekend. Salam, Teguh Perth, June 2004: Rudy S.K. PHOA Is the origin of petroleum Biogenic and/or Abiogenic ? The Issue: Being a member of the Western School, most Geochemists and Petroleum Geologists in Indonesia (including me) remain convinced that crude oil and natural gas have organic origins. Are we correct with our view? Have we ignored or neglected something? What is the impact if we have left out the abiotic theory and what should we do? The debate about the biogenic or abiotic origin of the hydrocarbons has heavily intensified in recent years. In 2003, the AAPG Research Committee took an informal limited Hedberg Conference (80 to 100 participants). The debate keeps getting hotter. On June 9 12, 2004, a formal Hedberg AAPG Conference will be held at the Institute of Petroleum in London with the topic Origin of Petroleum Biogenic and/or Abiogenic and its significance in Hydrocarbon Exploration and Production. The Organizers are Brian Abbott of the Institute, Michel T. Halbouty, Peter Odell of Erasmus University, Barry Katz of Chevron Texaco and E.A. Mancini of Alabama University. Day 1 will deal with the origin questions and case studies, day 2 on the exploration strategies using both models and day 3 with the migration issues under both scenarios. This is essentially the big issue between the Western and the Eastern (Russian) school of thoughts. In the past, we hardly give a room to see what the Russian have on their table. Language problems? No, majority of the Russian Papers are translated in English. Those in favor of the Biogenic Origin have advanced the following observations: 1.Petroleum contains groups of molecules, which are clearly identified as breakdown products of organic molecules that occur in plants. Michael Lewan, the famous research Geochemist for the USGS in Denver feels that his research has done a very good job of stimulating production of Petroleum in the Lab. The Lab and fieldwork have put together a very good picture. Comments: J.F. Kenney et al of Gas Resources Corp. in Houston (2002) concluded that there is no real debate about the origin of petroleum. Natural petroleum does NOT evolve from biological material. 2.Petroleum frequently shows rotation of the plane of polarization. This is normally a characteristic of biological matter and absent in fluid of non- biological origin. This optical activity is sometimes totally absent and it would be difficult to suppose that thorough destruction of the biological molecules had occurred. 3.Some Petroleum shows a clear preference for molecule with an odd number of carbon atoms over those with an even number. Such are from breakdown of a class of molecules that are common in biological substances. As for the optical activity, the odd and even carbon number are sometimes totally absent. Thomas Gold (USGS, 1993) theorizes that biology is not a nuclear reactor. It cant make carbon-13 or 12. 4.Petroleum is mostly found in sedimentary deposits. Oil and Gas Exploration is focused in sedimentary basins. Debate about the origin of Petroleum: Dimitri Mendeleev (1877): Petroleum was born in the depths of the Earth and it is only there that we seek its origin. Mendeleev is the Great Russian Father of Chemistry that created the Periodic System that every student in this world learn in high school during the beginning of his Chemistry lessons. It is not fair just to ignore the thought of this great man, just because we come from a different school? Kudryavtsev (1959), the most prominent and strongest advocate of the abionic theory argued that no petroleum resembling the chemical composition of natural crudes has ever been made from genuine plant material in the laboratory and in conditions resembling those in nature. This statement has since become known as Kudryavtsevs Rule and many examples have been noted in different parts of the world. Most notable voices outside Russia was Sir Robert Robinson, President of the Royal Society (1963, 1966): He studied the chemical make-up of natural Petroleum in great detail and concluded that they were mostly far too hydrogen-rich to be a likely product of the decay of plant debris. It cannot be emphasized
RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum
Memang betul apa yang Herman katakan. Saya tahu teori ini dari bukunya pak Koesoema, emang waktu sekolah dulu, dan beberapa tambahan reference setelah di perminyakan. Tapi ya itu tadi, cuman saya endapan di otak sebagai salah satu reference saja, dan tidak mencoba memahami lebih lanjut, karena memang tidak populer di dunia perminyakan Indonesia. Dari apa yang tertulis di bawah, kelihatannya kita harus menengok lagi dan memahami lebih banyak tentang teori abiogenic ini. Dan kalau memang benar terbukti, akan membantu Indonesia utk tidak menjadi net oil exporter. Herman, gimana khabar Gemusut discovery vs. Kakap discovery ??? Salam, Teguh P. Darman, Herman H BSP-TSX/4 To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]cc: ell.com Subject: RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum 06/11/2004 09:52 AM Please respond to iagi-net Teguh, Waktu saya belajar di ABerdeen, pelajaran geochemistry menggali teori-teori ini. Teori abiogenic dipakai umum di Rusia dan sebagian North Sea. Tapi memang di Indonesia belum banyak dipakai. Salam, Herman -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 11 June 2004 09:31 To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum Saya rasa teman-teman ada yang sudah banyak yang baca tulisan dibawah di Oilgas-proof mailing list oleh salah seorang senior geologist di Indonesia, yaitu pak Rudy Phoa. Salah satu dari Thingking Out of the Box,menurut saya. Siapa tahu ada teman-teman yang belum baca. Sangat Menarik dan boleh direnungkan sambil minum kopi di depan atau di taman belakang rumah selama weekend. Salam, Teguh Perth, June 2004: Rudy S.K. PHOA Is the origin of petroleum Biogenic and/or Abiogenic ? The Issue: Being a member of the Western School, most Geochemists and Petroleum Geologists in Indonesia (including me) remain convinced that crude oil and natural gas have organic origins. Are we correct with our view? Have we ignored or neglected something? What is the impact if we have left out the abiotic theory and what should we do? The debate about the biogenic or abiotic origin of the hydrocarbons has heavily intensified in recent years. In 2003, the AAPG Research Committee took an informal limited Hedberg Conference (80 to 100 participants). The debate keeps getting hotter. On June 9 12, 2004, a formal Hedberg AAPG Conference will be held at the Institute of Petroleum in London with the topic Origin of Petroleum Biogenic and/or Abiogenic and its significance in Hydrocarbon Exploration and Production. The Organizers are Brian Abbott of the Institute, Michel T. Halbouty, Peter Odell of Erasmus University, Barry Katz of Chevron Texaco and E.A. Mancini of Alabama University. Day 1 will deal with the origin questions and case studies, day 2 on the exploration strategies using both models and day 3 with the migration issues under both scenarios. This is essentially the big issue between the Western and the Eastern (Russian) school of thoughts. In the past, we hardly give a room to see what the Russian have on their table. Language problems? No, majority of the Russian Papers are translated in English. Those in favor of the Biogenic Origin have advanced the following observations: 1.Petroleum contains groups of molecules, which are clearly identified as breakdown products of organic molecules that occur in plants. Michael Lewan, the famous research Geochemist for the USGS in Denver feels that his research has done a very good job of stimulating production