[GELORA45] Pilih DI's Way

2020-06-27 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]

Pilih DI's Way 
27 June 2020
https://www.disway.id/r/984/pilih-di-s-way

Oleh : Dahlan Iskan

Lagi-lagi kejutan. Dari negara itu lagi.

Diumumkannya: tanggal 19 Juni lalu. Badan Administrasi Obat Nasional 
menyetujui penemuan vaksin jenis baru lagi. Untuk imunisasi Covid-19. 
Yang, kata penemunya, lebih canggih.


Namanya: vaksin mRNA (messenger ribonucleic acid).

Penemunya: Institut Penelitian Medis Militer.

Pimpinan proyek penelitian: Qin Chengfeng.

Vaksin mRNA itu sudah mencapai tahap berhasil bagi seorang ilmuwan. 
Yakni sudah disetujui untuk dilakukan uji klinis.


Itu berarti sudah lolos uji-uji yang lain. Termasuk sudah diuji ke tikus 
dan monyet. Saatnya diujikan ke manusia. Itu yang disebut uji klinis.


Seperti juga penemuan obat pada umumnya, uji klinis itu perlu tiga 
tahap: disuntikkan ke sejumlah orang untuk mengetahui manjur tidaknya. 
Di tahap ini diperlukan 50 sampai 100 orang relawan. Agar bisa diperoleh 
variasi umur, variasi dosis dan variasi waktu yang cukup.


Kalau fase pertama itu lolos masuk fase kedua. Diperlukan relawan dengan 
jumlah yang setara. Fase kedua ini untuk mengetahui efek samping dari 
obat baru.


Fase terakhir diperlukan lebih banyak lagi relawan. Untuk mendapatkan 
bahan evaluasi yang lebih luas.


Temuan baru ini tidak sama dengan temuan tim Mayjen Chen Wei yang lalu.

Temuan tim Chen Wei sudah berada di tahap terakhir. Tinggal menunggu 
hasilnya. Sekitar sebulan lagi.


Setelah itu, mestinya, tinggal mengajukan izin produksi dan izin edar. 
Maka tidak lama lagi vaksin Covid-19 temuan peneliti militer di Wuhan 
itu mestinya bisa mulai dipakai. Perkiraan saya sekitar bulan September 
atau Oktober.


Sudah jelas, kata Chen Wei, hasil uji klinis tahap 1 dan 2 sangat gemilang.

Ternyata ada penemuan baru lagi. Dan masih tetap mengejutkan. Setidaknya 
secara keilmuan.


Di Tiongkok sendiri temuan terbaru ini disebut sebagai varietas vaksin 
teknologi tinggi.


Vaksin mRNA ini disebut sampai bisa menginduksi respon T-cell pelindung.

Apa itu sel T?

Tubuh manusia terbentuk dari bermilyar-milyar sel. Atau bahkan 
triliunan. Jenis sel-nya pun macam-macam. Salah satunya disebut sel T.


Saya pernah mendapat penjelasan detail tentang peran sel T ini dalam 
tubuh manusia. Yakni saat saya menjalani/stem cell/.


Waktu itu saya menyediakan diri sebagai pejabat tinggi pertama yang mau 
menjalani/stem cell/oleh dokter putra bangsa sendiri: Dr. dr. Purwati. 
Peneliti dari Universitas Airlangga Surabaya.


Setelah tiga kali menjalani peremajaan sel itu, saya menghadiri ceramah 
Dr Mahathir Mohamad. Saya kaget melihat kesegaran fisiknya. Beda sekali 
dengan dua tahun sebelumnya. Saat saya bertemu beliau di Kuala Lumpur. 
Saat itu beliau sakit-sakitan. Bahkan perlu dipapah.


Melihat kesegaran Pak Mahathir saya pun menginformasikannya ke Dokter 
Purwati. Termasuk info yang saya peroleh di Kuala Lumpur. Bahwa Pak 
Mahathir bisa segar begitu karena menjalani/stem cell/khusus:/stem 
cell/sel T.


Saya pikir itu baru. Ternyata Dokter Purwati juga sudah mendalami sel T itu.

”Saya juga bisa melakukannya,” ujar Dokter Purwati. ”Mau?” tanyanyi.

Saya pun mau. Saya pun menjalani/stem cell/khusus untuk sel T.

Saat itulah saya mendapat penjelasan apa itu sel T. Itulah sel yang 
tugasnya mengatur keseimbangan antar sel. Agar jumlah sel di tubuh kita 
proporsional. Termasuk jumlah sel yang membentuk imunitas.


Kalau sel T yang ada di tubuh seseorang sudah banyak yang menua berarti 
kemampuan ”petugas” pengatur sel itu juga sudah berkurang.


Saya ingin sel T saya berfungsi dengan baik.

Maka darah saya diambil. Dokter Pur memilah-milah sel yang ada di darah 
itu. Jutaan sel yang bukan sel T disingkirkan. Dia hanya memilih satu 
sel T saja. Yang paling sehat dan bentuknya paling sempurna. Sel sehat 
itu lantas dibiakkan di dalam laboratoriumnyi.


Setelah sel T itu dibiakkan menjadi 200 juta --yang semuanya sel muda 
dan sehat-- dimasukkan ke tubuh saya.


Enam bulan kemudian saya menjalani/stem cell/T sekali lagi. Dan sekali lagi.

Dalam dua tahun terakhir sekitar 1 miliar sel T yang muda sudah 
dimasukkan ke tubuh saya.


Sampai hari ini saya sudah melakukan lebih 10 kali/stem cell/. Tidak 
satu kali pun di luar negeri.


Kalau temuan vaksin mRNA itu sampai bisa menginduksi sel T, berarti 
penemuan tim Qing Chengfeng itu memang baru.


Menurut Cheng-feng, vaksin baru itu nanti sekaligus bisa mengatasi 
replikasi virus.


Yang juga baru adalah pengaturan rute teknis vaksin itu. Agar bisa 
mencapai sasaran dengan jalan pintas yang lebih cepat.


Uraiannya sangat teknis. Termasuk bagaimana mengekspresikan protein. 
Sampai tubuh memiliki kekebalan pada Covid-19.


Saya menjadi bingung.

Pilih cepat tapi dapat vaksin temuan Mayjen Chen Wei dari Wuhan itu atau 
menunggu lebih lama untuk dapat vaksin dari Chengfeng ini.


Saya pilih yang lain: mempersiapkan Harian DI's 

[GELORA45] Dahlan Iskan-Corona vaccin, stem cells

2020-06-27 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
https://www.disway.id/r/984/pilih-di-s-way


Re: [GELORA45] Membakar Bendera

2020-06-27 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Yang bikin karikatur dari Barat. Bilang Boycott China, tetapi cari murah,
pesan dari China..

Op zo 28 jun. 2020 om 01:36 schreef ChanCT :

> Tapi,  kalau saja betul Tshirt bertuliskan "Boycott China" itu
> produksi Tiongkok, bukankah itu lebih menampar Tiongkok sendiri! Bukan
> menampar muka Trump, ...???
>
>
>
> kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] 於 2020/6/28 上午 01:03 寫道:
>
>
> Yang bikin orang tertawa karikatur Trump lagi ngomong Boycott China.
> Di karikatur sebelahnya ada pabrik di Tiongkok sedang bikin T shirt
> pesanan dari Amerika untuk demonstrasi bertuliskan Boycott China...
>
> Op za 27 jun. 2020 om 18:29 schreef 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl
> [GELORA45] :
>
>>
>>
>>
>>
>> --
>> j.gedearka >
>>
>> https://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1867-membakar-bendera
>>
>> Sabtu 27 Juni 2020, 05:00 WIB
>>
>> Membakar Bendera
>>
>> Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group | Editorial
>>
>>   Membakar Bendera MI/Ebet Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group.
>> SAYA mendadak kepingin bikin dan jualan bendera bergambar martil-sabit dan
>> bendera bergambar kepala banteng. Musim demo menolak Rancangan Undang-
>> Undang Haluan Ideologi Pancasila serupa sekarang ini kiranya membuat kedua
>> bendera laku keras. Orang bakal banyak membutuhkan kedua bendera untuk
>> dibawa berunjuk rasa lalu dibakar. Supaya bisnis bendera saya laris manis,
>> saya akan berpromosi begini: ‘tak usah gusar bendera dibakar, beli lagi
>> saja yang anyar’. Tak takut dituduh komunis karena bikin dan jualan bendera
>> terutama yang bergambar martil-sabit? Kalau ada yang menuduh begitu, itu
>> keliru besar. Saya justru kapitalis. Kurang kapitalis bagaimana seorang
>> yang mencari keuntungan dari konfl ik di antara dua kelompok? Di Kota
>> Khomein, Iran, ada pabrik bendera bernama Diba Parcham. Akhir Januari lalu,
>> kantor berita Reuters memberitakan pabrik itu memproduksi 2.000 bendera
>> Amerika dan Israel setiap bulan untuk memenuhi permintaan pasar. Pabrik
>> tersebut menghabiskan 450.000 meter kain untuk membuat kedua bendera itu
>> per tahun. Orang Iran membeli bendera Amerika dan Israel bukan untuk
>> dikibar, melainkan dibakar saat unjuk rasa menentang kedua negara bersekutu
>> itu. Bendera simbol sakral bagi setiap negara, bangsa, atau kelompok.
>> Bendera menjadi representasi kehormatan satu bangsa. Oleh karena itu, saya
>> heran tetapi bersyukur Amerika dan Israel tidak baper dan gusar bendera
>> mereka dibakar. Mungkin Amerika dan Israel berpikir buat apa gusar bendera
>> dibakar, toh bisa bikin atau beli lagi yang anyar. Bayangkan bila kedua
>> negara baper dan gusar lalu merapatkan barisan untuk menyerang Iran demi
>> membela kehormatan bangsa. Saya tak kuasa membayangkan bila Amerika atau
>> Israel baper dan gusar, merapatkan barisan, lalu menyerang Indonesia karena
>> orang Indonesia berulang kali berunjuk rasa di muka Kedubes Amerika sambil
>> membakar bendera Amerika dan Israel. Di satu sisi, di negara kita, serupa
>> di Iran, orang gemar melampiaskan protes atau kemarahan dengan membakar
>> bendera. Satu kelompok Islam di sini doyan membakar bendera bergambar
>> martil-sabit saat berunjuk rasa berbau antikomunisme. Banyak orang
>> bertanya, kok mereka punya bendera itu; kok mereka simpan bendera itu; dari
>> mana mereka dapat bendera itu. Tidak mungkin dari saya karena bisnis
>> bendera saya cuma cita-cita, tidak nyata. Tidak mungkin dari pabrik di Iran
>> karena mereka tak bikin bendera martil-sabit. Di sisi lain, kita kiranya
>> menganggap bendera betul-betul sakral, simbol kehormatan, yang harus dibela
>> dan dipertahankan. Kita, berbeda dengan Amerika dan Israel, kontan baper
>> dan gusar setengah mati bila bendera kita dibakar Ketua Umum PDIP Megawati
>> menyerukan kader partai merapatkan barisan setelah bendera partainya
>> dibakar massa yang berunjuk rasa di depan kompleks parlemen, Kamis (25/6).
>> ‘Saya siap untuk mengasah tanduk…’, tulis seorang teman kader PDIP pada
>> status di laman Facebook-nya... Sejumlah kelompok Islam memprotes keras
>> pembakaran bendera bertuliskan ‘Laa ilaaha illallah’ dalam tulisan Arab
>> oleh organisasi Banser NU di peringatan Hari Santri di Garut, Jawa Barat,
>> Oktober 2018. Banser NU menganggap itu bendera HTI, organisasi terlarang..
>> Kelompok Islam yang memprotesnya menganggap itu bendera tauhid. Ada
>> paradoks di diri bangsa ini dalam memperlakukan bendera. Semua menganggap
>> bendera sakral, tetapi kita gemar membakarnya. Bila semua, kita dan mereka,
>> menganggap bendera sakral, semestinya kita tak saling membakarnya. Kita tak
>> mau bendera kita dibakar. Pun mereka tak mau bendera mereka dibakar.
>> Seorang lelaki, yang istrinya sedang mengandung, tewas dibakar massa atas
>> tuduhan, baru tuduhan, mencuri amplifier satu musala di Bekasi, Jawa Barat,
>> Agustus 2017. Lalu, seorang transpuan meninggal dibakar para preman atas
>> tuduhan, masih tuduhan, mencuri telepon seluler salah seorang preman di
>> Cilincing, Jakarta, April 2020. Adakah 

Re: [GELORA45] Membakar Bendera

2020-06-27 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
Tapi,  kalau saja betul Tshirt bertuliskan "Boycott China" itu 
produksi Tiongkok, bukankah itu lebih menampar Tiongkok sendiri! Bukan 
menampar muka Trump, ...???




kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] 於 2020/6/28 上午 01:03 寫道:

Yang bikin orang tertawa karikatur Trump lagi ngomong Boycott China.
Di karikatur sebelahnya ada pabrik di Tiongkok sedang bikin T shirt
pesanan dari Amerika untuk demonstrasi bertuliskan Boycott China...

Op za 27 jun. 2020 om 18:29 schreef 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl 
 [GELORA45] >:




-- 
j.gedearka mailto:j.gedea...@upcmail.nl>>


https://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1867-membakar-bendera

Sabtu 27 Juni 2020, 05:00 WIB

Membakar Bendera

Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group | Editorial

  Membakar Bendera MI/Ebet Usman Kansong Dewan Redaksi Media
Group. SAYA mendadak kepingin bikin dan jualan bendera bergambar
martil-sabit dan bendera bergambar kepala banteng. Musim demo
menolak Rancangan Undang- Undang Haluan Ideologi Pancasila serupa
sekarang ini kiranya membuat kedua bendera laku keras. Orang bakal
banyak membutuhkan kedua bendera untuk dibawa berunjuk rasa lalu
dibakar. Supaya bisnis bendera saya laris manis, saya akan
berpromosi begini: ‘tak usah gusar bendera dibakar, beli lagi saja
yang anyar’. Tak takut dituduh komunis karena bikin dan jualan
bendera terutama yang bergambar martil-sabit? Kalau ada yang
menuduh begitu, itu keliru besar. Saya justru kapitalis. Kurang
kapitalis bagaimana seorang yang mencari keuntungan dari konfl ik
di antara dua kelompok? Di Kota Khomein, Iran, ada pabrik bendera
bernama Diba Parcham. Akhir Januari lalu, kantor berita Reuters
memberitakan pabrik itu memproduksi 2.000 bendera Amerika dan
Israel setiap bulan untuk memenuhi permintaan pasar. Pabrik
tersebut menghabiskan 450.000 meter kain untuk membuat kedua
bendera itu per tahun. Orang Iran membeli bendera Amerika dan
Israel bukan untuk dikibar, melainkan dibakar saat unjuk rasa
menentang kedua negara bersekutu itu. Bendera simbol sakral bagi
setiap negara, bangsa, atau kelompok. Bendera menjadi representasi
kehormatan satu bangsa. Oleh karena itu, saya heran tetapi
bersyukur Amerika dan Israel tidak baper dan gusar bendera mereka
dibakar. Mungkin Amerika dan Israel berpikir buat apa gusar
bendera dibakar, toh bisa bikin atau beli lagi yang anyar.
Bayangkan bila kedua negara baper dan gusar lalu merapatkan
barisan untuk menyerang Iran demi membela kehormatan bangsa. Saya
tak kuasa membayangkan bila Amerika atau Israel baper dan gusar,
merapatkan barisan, lalu menyerang Indonesia karena orang
Indonesia berulang kali berunjuk rasa di muka Kedubes Amerika
sambil membakar bendera Amerika dan Israel. Di satu sisi, di
negara kita, serupa di Iran, orang gemar melampiaskan protes atau
kemarahan dengan membakar bendera. Satu kelompok Islam di sini
doyan membakar bendera bergambar martil-sabit saat berunjuk rasa
berbau antikomunisme. Banyak orang bertanya, kok mereka punya
bendera itu; kok mereka simpan bendera itu; dari mana mereka dapat
bendera itu. Tidak mungkin dari saya karena bisnis bendera saya
cuma cita-cita, tidak nyata. Tidak mungkin dari pabrik di Iran
karena mereka tak bikin bendera martil-sabit. Di sisi lain, kita
kiranya menganggap bendera betul-betul sakral, simbol kehormatan,
yang harus dibela dan dipertahankan. Kita, berbeda dengan Amerika
dan Israel, kontan baper dan gusar setengah mati bila bendera kita
dibakar Ketua Umum PDIP Megawati menyerukan kader partai
merapatkan barisan setelah bendera partainya dibakar massa yang
berunjuk rasa di depan kompleks parlemen, Kamis (25/6). ‘Saya siap
untuk mengasah tanduk…’, tulis seorang teman kader PDIP pada
status di laman Facebook-nya... Sejumlah kelompok Islam memprotes
keras pembakaran bendera bertuliskan ‘Laa ilaaha illallah’ dalam
tulisan Arab oleh organisasi Banser NU di peringatan Hari Santri
di Garut, Jawa Barat, Oktober 2018. Banser NU menganggap itu
bendera HTI, organisasi terlarang. Kelompok Islam yang
memprotesnya menganggap itu bendera tauhid. Ada paradoks di diri
bangsa ini dalam memperlakukan bendera. Semua menganggap bendera
sakral, tetapi kita gemar membakarnya. Bila semua, kita dan
mereka, menganggap bendera sakral, semestinya kita tak saling
membakarnya. Kita tak mau bendera kita dibakar. Pun mereka tak mau
bendera mereka dibakar. Seorang lelaki, yang istrinya sedang
mengandung, tewas dibakar massa atas tuduhan, baru tuduhan,
mencuri amplifier satu musala di Bekasi, Jawa Barat, Agustus 2017.
Lalu, seorang transpuan meninggal dibakar para preman atas
tuduhan, masih tuduhan, mencuri telepon seluler salah seorang
preman di Cilincing, Jakarta, April 2020. Adakah 

[GELORA45] Thairebels pay a price for coming above ground

2020-06-27 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
https://asiatimes.com/2020/06/thai-rebels-pay-a-price-for-coming-above-ground/



*Thai rebels pay a price for coming above ground*

Thai military rebuffs BRN's unilateral ceasefire with violence, killing off
a Covid-19 chance for peace in restive southern region

*By **DON PATHAN* JUNE 21, 2020

A Thai soldier with an assault rifle takes position outside the Rattanaupap
temple in Narathiwat province on January 19, 2019 following an attack by
black-clad gunmen that killed two Buddhist monks. Photo: AFP/Madaree Tohlala

YALA – After 17 years of fighting that has claimed over 7,000 lives, laying
down arms was never going to be easy for Thailand’s Barisan Revolusi
National (BRN), the long-standing separatist movement that controls
virtually all of the southern conflict’s on-the-ground combatants.

De-escalation efforts have been hounded by the Thai Army’s relentless
assaults, with rotating top brass soldiers consistently bent on “teaching
them a lesson,” according to a Thai military source who spoke on condition
of anonymity.

But after years of hiding in the shadows as one of the world’s few
nameless, faceless insurgencies, BRN is starting to come above ground,
reaching out to the international community and raising its public profile
through initiatives that are winning it sympathy and in spots even praise.

Whether those moves represent a path to peace is in question. Thailand’s
top brass was reportedly not amused following BRN’s signing in January of a
“Deed of Commitment” with Geneva Call, an international nongovernmental
organization (NGO) that promotes rules of war with non-state actors
worldwide.

BRN vowed via the commitment to step up its protection of children in
conflict, in line with humanitarian principles and international norms.
Rights groups have previously criticized certain of the insurgent group’s
attacks that have killed and injured civilians.

* *

In a bigger step onto the international stage, BRN heeded United Nations
Secretary-General Antonio Guterres’ call for a pause in armed conflicts
worldwide in a global humanitarian effort to curb the spread of Covid-19.
The announcement represented the first de facto unilateral ceasefire since
the conflict erupted in January 2004.

These initiatives have won BRN certain international kudos and jolted many
in Thailand’s top brass, with some hardliners reportedly blaming the Peace
Dialogue Panel, comprised of representatives from various agencies and
ministries that make up the government’s negotiation team, for not doing
enough to contain the BRN.

The secretive talks have born certain fruit, though they are now at risk of
collapse after recent violent incidents on both sides. According to
government sources, certain generals plan to lobby the government, led by
former coup-maker army commander Prayut Chan-ocha, to stack the
government’s panel with even more stonewalling soldiers.

Thai Prime Minister Prayut Chan-ocha (R) greets Muslim religious officials
during a visit in Thailand’s southern province of Narathiwat on January 20,
2020, to hold a cabinet meeting. Photo: AFP/Madaree Tohlala

The current army chief, General Apirat Kongsompong, has reportedly never
liked the idea of talking to the BRN as he feels it gives the group
unwarranted legitimacy.

The military has long categorized the violence in Thailand’s Malay-speaking
southern region, encompassing the provinces of Yala, Narathiwat, Pattani
and parts of Songkhla, as “disturbances” rather than “insurgency.”



By framing the conflict as an issue of law and order, with rebels often
referred to as law-breaking “bandits”, Thailand’s top brass have
persistently rebuffed any “internationalization” of the conflict, including
calls for outside group mediation that has helped to resolve other global
armed conflicts.

While the top brass may reject the BRN’s latest move to engage the
international community, soldiers at the operation level hold different
views. Many Thai security forces would like to see the BRN extend their
ceasefire beyond the pandemic, which is currently winding down as the
country returns to normalcy after a lockdown.

The end of the pandemic and emergency rule could see the return of
anti-military and anti-government protests which were gaining momentum but
then lost steam due to the viral outbreak. A BRN ceasefire would give the
military more space and troops to contend with any significant new street
actions in the capital, Bangkok.

To be sure, BRN’s decision to sign the Geneva Call agreement and declare a
unilateral ceasefire was not just for public consumption. Rather, it was an
effort by BRN’s political wing to show the group’s elders and their own
rank and file that their negotiators can boost the movement’s international
standing.

BRN’s powerful military wing was against the idea of entering into direct
talks with state officials until certain conditions were met. Those 

[GELORA45] Crisis like no other’ will shrink Indonesia’s economy, IMF forecastsAdrian Wail AkhlasThe Jakarta PostJakarta / Thu, June 25, 2020 / 01:31 pm “In countries with high shares of infor

2020-06-27 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
https://www.thejakartapost.com/news/2020/06/25/crisis-like-no-other-will-shrink-indonesias-economy-imf-forecasts.html?utm_source=Newsletter_medium=Mailchimp_campaign=mailchimp-june_term=crisis-imf



‘Crisis like no other’ will shrink Indonesia’s economy, IMF forecasts

   - Adrian Wail Akhlas

   The Jakarta Post

Jakarta   /   Thu, June 25, 2020   /   01:31 pm

“In countries with high shares of informal employment, lockdowns have led
to joblessness and abrupt income losses for many of those workers,” the
report reads. “The adverse impact on low-income households is acute,
imperiling the significant progress made in reducing extreme poverty in the
world.”

Read also: IMF forecasts economic carnage as virus cases surge in Americas


More than 3.06 million Indonesians have either been laid-off or furloughed
as of May 27, according to Manpower Ministry data. The government expects
that 5.5 million of the country’s workforce, dominated by those working in
the informal sector, will lose their jobs this year following slowing
economic activity.

The COVID-19 pandemic has disrupted businesses and factories as people are
forced to stay at home to contain the coronavirus spread. Indonesia’s
economic growth cooled to 2.97 percent in the first quarter as household
spending and investment plunged.

Finance Minister Sri Mulyani Indrawati has projected that the economy will
contract by more than 3 percent year-on-year in the second quarter
.
She expects full-year growth of 1 percent under the baseline scenario but a
full-year contraction of 0.4 percent under the worst-case scenario.

On Wednesday, the IMF also trimmed Indonesia’s economic growth forecast for
next year to 6.1 percent, down from its earlier projection of 8.2 percent,
as the path to recovery remains uncertain.

The global economy, meanwhile, would plunged into the deepest recession
since the Great Depression of the 1930s, as household spending weakened,
while investment subdued, the fund projected.

“The projections of weaker private consumption reflect a combination of a
large adverse aggregate demand shock from social distancing and lockdowns,
as well as a rise in precautionary savings,” it reads. “Moreover,
investment is expected to be subdued as firms defer capital expenditures
amid high uncertainty.”

Read also: Clouds thicken over Indonesia’s economic growth as uncertainties
persist


Uncertainty surrounding the global economy, including the trajectory of the
virus and vaccine trials, are key factors shaping the outlook, the report
goes on to say.

“The downturn could be less severe than forecast if economic normalization
proceeds faster than currently expected in areas that have reopened,” it
reads, while adding that downside risks, such as future outbreaks, remain
significant.

Policymakers, the IMF suggests, should consider strengthening fiscal
stimulus measures to respond to deteriorating economic conditions.

“Temporary targeted cash transfers to low-income households that kick in
when the unemployment rate or jobless claims rise above a certain
threshold—can be highly effective in dampening downturns.”

The Indonesian government has allocated Rp 695.2 trillion (US$ 49.3
billion) worth of COVID-19 spending to boost economic growth and strengthen
healthcare systems amid the pandemic.

The IMF’s gloomy projection adds to an already long list of weakening
expectations for the Indonesian economy made by other international
institutions.

The World Bank has projected 0 percent growth for Indonesia this year as
the global economy is expected to see its deepest downturn since World War
II.

The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)
expect the Indonesian
economy to shrink 2.8 percent this year

even
if the government manages to avoid a second wave of infections. If it is
hit by a second wave, however, the economy could witness a 3.9 percent
contraction.

Read also: GDP to contract by 3.1% in Q2 on COVID-19 headwinds


The Asian Development Bank (ADB) projected Indonesia’s gross domestic
product (GDP) to shrink 1 percent this year, which would be the weakest
performance since the 1998 Asian financial crisis.

Meanwhile, international rating agency Moody’s Investor Service expected
Indonesia’s economy to shrink by 0.8 percent this year, followed by a
strong rebound of 6.1 percent in 2021.





+Indonesia’s economy is on track for a significant 

[GELORA45] Jack Ma: I've Had Lots Of Failures And Rejections |

2020-06-27 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
https://www.youtube.com/watch?v=1O3ghiyirvU


AW: [GELORA45] Bahaya Laten ORBA: Stempel Komunis!

2020-06-27 Terurut Topik Roeslan roesla...@googlemail.com [GELORA45]
REFLEKSI :

 

APAKAH BUNG KARNO HARI INI MASIH

MEMILIKI KEBENARAN?

 

Di Indonesia Marxisme namapaknya telah meberikan inspirasi pada Bung Karno 
dalam menciptakan teori Marhainisme,yaitu  Marxisme yang disesuaikan dengan 
kondesi masyarakat Indonesia di era penjahanan kolonialisme Belanda. Teori Bung 
Karno tentang Marhainisme mengacu pada terbentuknya suatu masyarakat Indonesia 
yang Merdeka, Berdaulat,Adil dan makmur, yang oleh Bung Karno disebut 
Sosialisme Indonesia.Yaitu suatu masyarakat yang adil dan makmur, menentang 
adanya ``exploitation de l´homme par l´homme``  (penghisapan manusia atsa 
manusia). Itulah sebabnya, maka Bung Karno Hari  ini masih memiliki 
dibenarkan!!! . Karena gagasan Bung Karno tersebut, menurut penamatan saya, 
sesuai dengan pandangan Islamisme, yang tercantum dalam Al Quran: Surat Al 
An´am ayat 145, yang mengatakan : ``HARAM`` hukumnya, memakan darah yang 
mengalir. Sama haramnya dengan memakan bangkai (mayat) natau babi.

Dalam konteks ini saya berpendapat bahwa: Haram memakan darah yang menyalir 
jangan hanya di pahami secara harfiah saja, tetapi harus juga dipahami secara 
hakiki. Contoh  secara harfiah: misalnya jika seseorang melukai tubuh seseorang 
lain sehingga berdarah, lalu si pelakunya itu menghisap darah yang mengalir 
pada diri korbannya;maka proses itulah yang bisa dikategorikan pada proses yang 
hafiah, yaitu suatu proses yang mudah dilihat. Tapi lain halnya dengan memahami 
proses secara hakiki, karena memahami secara hakiki itu, tidak cupup hanya 
melihat secar harfiah, pemahaman secara hakiki itu tidak dapat  dilihat dengn 
mata telanjang, melinkan harus dilihat dengan menggunakan``mata hati``(batin); 
Contoh:  Menurut aturan ekonomi Kapitalis neoliberal, suatu korporasi dalam 
suatu perusahaan dibolehkan membayar sangat rendah kepada para pekerjanya 
dengan alasan upah minimum ,yang telah ditentukan oleh kebijakkan kapitalis 
neoliberal, dengan alasan penghematan, dan memaksa pekerjaanya untuk bekerja 12 
jam setiap harinya. Ini berarti bahwa  kapitalis neoloberal  telah menghalalkan 
penghisapan darah yang mengalir dalam tubuh manusia; dengan cara penggunaan 
tenga kerja manusia, dengan upah minimum,yang sangat rendah, seharga lontong 
tanpa telur. Upah minimun seperti itu adalah merupakan pencerminan adanya 
penghisapan manusi atas manuaia. Dalam konteks ini, Teori Marhaenisme-nya Bung 
Karno menolak adanya apa yang di sebut ``exploitation de l´homme par l´homme``, 
yaitu   penghisapan manusia atsa manusia, karena mengbaikan hak-hak hidup yang 
layak bagi kehidupan.

Penomena seperti inilah yang terjadi dalam masyarakat Kapitalis, yang sekarang 
ini sudah meluas dan berkambang menjadi Kapitalis Neoliberal Neoliberal, yang 
cara pengisapnya lebih brutal jika dibandingkan dengan cara penghisapan yang 
dilakukan oleh kapitalisme jalan lurus, menurut ajaran ekoniminya adam Schmidt. 

Harap dipahami bahwa tanpa adanya darah yang mebgalir dalam tubuh si pekerja, 
maka si kapitalis tidak akan bisa hidup makmur dan memiliki uang yang 
berlimpah-limpah,yang diperoleh dengan cara  penghisapan manusia atsa manusia..

Jadi bisa dipecaya bahwa: Suara Hati nurani Bung Karno yang menolak keras 
adanya budaya ``exploitation de l´homme par l´homme``, yaitu budaya penghisapan 
manusia atsa manusia; tidak ada salahnya, oleh karena itu sangat relevan untuk 
dibenarkan dan didukung. Atas dasar inilah maka bung Karno meciptakan suatu 
teori untuk melawan sistem kapitalisme dan Feodalisme; Teori itu tertuang dalam 
tulisan yang bejudul Marhainisme, yang bersumber dari Mrxisme. 

Menurut pengamatan saya teori Marhaenisme ciptaan Bung Karno sejalan dengan 
pemikiran Islamisme, ini tercermin dalam Surat AL Humanzah. Surat Al Humanzah 
adalah surat yang ke 104 semuanya turun di Mekah. Ini tertulis dalam Al Quran. 
Jumlah ayatnya ada 9. Didalam surat itu (ayat 1-4) dikatakan : 1.Celakalah bagi 
setiap insan yang suka mengumpat dan mencela. 2. Celakalah orang-orang yang 
selalu menimbun-nimbung harta, dan menghitung-hitung kekayaan.. 3. Dikiranya 
bahwa kekayaannya itu akan dapat mengabadikan hidupnya. 4. Tidak!.Dia akan 
dilemparkan ke dalam neraka Hutamah.(dikutib dari ALQURAN terbitan : ``Fa. 
SUMATERA, Jl. R. Dewi sartika 33 Bandung. cetakan ke IV.1978- Penyusun BACHTIAR 
SURIN, Jus  21-30. buku warna Biru. Ditanda tangani oleh An Kepala badan 
Litbang Lektur Agama H.SAWABI IHSAN: NIP:150012535) 

 

Menurut pengamatan saya orang-orang yang menumpuk-numpuk harta itu adalah 
Kapitalis, yang sekarang berkembang biak menjadi kapitalis neoliberal ; yang 
melakukan penindasan dan penhisapan terhadp kaum Buruh, Tani dan Rakyat 
Indonesia pada umunnya secara brutal yaitu:``exploitation de l´homme par 
l´homme``,ini tercermin juga di rezim NKRI yang berlindung dibawah payung hukum 
yang disebut upah minimum a´la kapitalis neolibera, dengan alasan 
``penghematan`` ``(austerität).

Sayangnya banyak orang yang masih tidak mengerti apa makna kata "penghematan" 
(austerität) yang 

[GELORA45] Working in China's poorest village

2020-06-27 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
https://www.youtube.com/watch?v=Mvy2iSVrHfw


[GELORA45] BONGKAR Penyebabnya Kegagalan dan ttg Demokrasi Kriminal

2020-06-27 Terurut Topik 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
1.:
HUTANG NEGARA ! Rizal Ramli Blak Blakan BONGKAR Penyebabnya Kegagalan
ini
https://www.youtube.com/watch?v=mwWJdaRkJTs

2.:
Revly Harun dan RR ttg Demokrasi Kriminal
https://www.youtube.com/watch?v=j7myw-jIwUc


Re: [GELORA45] Membakar Bendera

2020-06-27 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Yang bikin orang tertawa karikatur Trump lagi ngomong Boycott China.
Di karikatur sebelahnya ada pabrik di Tiongkok sedang bikin T shirt
pesanan dari Amerika untuk demonstrasi bertuliskan Boycott China...

Op za 27 jun. 2020 om 18:29 schreef 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl
[GELORA45] :

>
>
>
>
> --
> j.gedearka 
>
> https://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1867-membakar-bendera
>
> Sabtu 27 Juni 2020, 05:00 WIB
>
> Membakar Bendera
>
> Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group | Editorial
>
>   Membakar Bendera MI/Ebet Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group. SAYA
> mendadak kepingin bikin dan jualan bendera bergambar martil-sabit dan
> bendera bergambar kepala banteng. Musim demo menolak Rancangan Undang-
> Undang Haluan Ideologi Pancasila serupa sekarang ini kiranya membuat kedua
> bendera laku keras. Orang bakal banyak membutuhkan kedua bendera untuk
> dibawa berunjuk rasa lalu dibakar. Supaya bisnis bendera saya laris manis,
> saya akan berpromosi begini: ‘tak usah gusar bendera dibakar, beli lagi
> saja yang anyar’. Tak takut dituduh komunis karena bikin dan jualan bendera
> terutama yang bergambar martil-sabit? Kalau ada yang menuduh begitu, itu
> keliru besar. Saya justru kapitalis. Kurang kapitalis bagaimana seorang
> yang mencari keuntungan dari konfl ik di antara dua kelompok? Di Kota
> Khomein, Iran, ada pabrik bendera bernama Diba Parcham. Akhir Januari lalu,
> kantor berita Reuters memberitakan pabrik itu memproduksi 2.000 bendera
> Amerika dan Israel setiap bulan untuk memenuhi permintaan pasar. Pabrik
> tersebut menghabiskan 450.000 meter kain untuk membuat kedua bendera itu
> per tahun. Orang Iran membeli bendera Amerika dan Israel bukan untuk
> dikibar, melainkan dibakar saat unjuk rasa menentang kedua negara bersekutu
> itu. Bendera simbol sakral bagi setiap negara, bangsa, atau kelompok.
> Bendera menjadi representasi kehormatan satu bangsa. Oleh karena itu, saya
> heran tetapi bersyukur Amerika dan Israel tidak baper dan gusar bendera
> mereka dibakar. Mungkin Amerika dan Israel berpikir buat apa gusar bendera
> dibakar, toh bisa bikin atau beli lagi yang anyar. Bayangkan bila kedua
> negara baper dan gusar lalu merapatkan barisan untuk menyerang Iran demi
> membela kehormatan bangsa. Saya tak kuasa membayangkan bila Amerika atau
> Israel baper dan gusar, merapatkan barisan, lalu menyerang Indonesia karena
> orang Indonesia berulang kali berunjuk rasa di muka Kedubes Amerika sambil
> membakar bendera Amerika dan Israel. Di satu sisi, di negara kita, serupa
> di Iran, orang gemar melampiaskan protes atau kemarahan dengan membakar
> bendera. Satu kelompok Islam di sini doyan membakar bendera bergambar
> martil-sabit saat berunjuk rasa berbau antikomunisme. Banyak orang
> bertanya, kok mereka punya bendera itu; kok mereka simpan bendera itu; dari
> mana mereka dapat bendera itu. Tidak mungkin dari saya karena bisnis
> bendera saya cuma cita-cita, tidak nyata. Tidak mungkin dari pabrik di Iran
> karena mereka tak bikin bendera martil-sabit. Di sisi lain, kita kiranya
> menganggap bendera betul-betul sakral, simbol kehormatan, yang harus dibela
> dan dipertahankan. Kita, berbeda dengan Amerika dan Israel, kontan baper
> dan gusar setengah mati bila bendera kita dibakar Ketua Umum PDIP Megawati
> menyerukan kader partai merapatkan barisan setelah bendera partainya
> dibakar massa yang berunjuk rasa di depan kompleks parlemen, Kamis (25/6)..
> ‘Saya siap untuk mengasah tanduk…’, tulis seorang teman kader PDIP pada
> status di laman Facebook-nya.. Sejumlah kelompok Islam memprotes keras
> pembakaran bendera bertuliskan ‘Laa ilaaha illallah’ dalam tulisan Arab
> oleh organisasi Banser NU di peringatan Hari Santri di Garut, Jawa Barat,
> Oktober 2018. Banser NU menganggap itu bendera HTI, organisasi terlarang.
> Kelompok Islam yang memprotesnya menganggap itu bendera tauhid. Ada
> paradoks di diri bangsa ini dalam memperlakukan bendera. Semua menganggap
> bendera sakral, tetapi kita gemar membakarnya. Bila semua, kita dan mereka,
> menganggap bendera sakral, semestinya kita tak saling membakarnya. Kita tak
> mau bendera kita dibakar. Pun mereka tak mau bendera mereka dibakar.
> Seorang lelaki, yang istrinya sedang mengandung, tewas dibakar massa atas
> tuduhan, baru tuduhan, mencuri amplifier satu musala di Bekasi, Jawa Barat,
> Agustus 2017. Lalu, seorang transpuan meninggal dibakar para preman atas
> tuduhan, masih tuduhan, mencuri telepon seluler salah seorang preman di
> Cilincing, Jakarta, April 2020. Adakah kalian merapatkan barisan dan
> mengasah tanduk untuk membela lelaki dan transpuan yang dibakar itu? Adakah
> kalian berunjuk rasa bergelombang-gelombang menuntut aparat menegakkan
> hukum atas perkara pembakaran kedua manusia itu? Kita kiranya lebih
> menghargai bendera daripada manusia. Kita rupanya lebih menghormati
> kebendaan daripada kemanusiaan. Padahal, bendera yang musnah dibakar bisa
> diganti dengan yang baru, tetapi manusia yang mati dibakar tak tergantikan.

[GELORA45] Gugatan Feminisme atas Pemikiran Ekonomi Dunia

2020-06-27 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


-- 
j.gedearka 





https://news.detik.com/kolom/d-5070551/gugatan-feminisme-atas-pemikiran-ekonomi-dunia?tag_from=wp_cb_kolom_list


Pustaka

Gugatan Feminisme atas Pemikiran Ekonomi Dunia

M. Fauzi Sukri - detikNews

Sabtu, 27 Jun 2020 13:41 WIB
0 komentar
SHARE URL telah disalin
adam smith
Jakarta -

Judul Buku: Siapa yang Memasak Makan Malam Adam Smith?; Penulis: Katrine 
Marḉal; Penerjemah: Ninus D. Andarnuswari; Penerbit: Marjin Kiri, Mei, 2020; 
Tebal: viii + 226

Kata ekonomi memang berasal dari bahasa Yunani oikos, yang berarti rumah, tapi 
para ekonom tak pernah mau tahu apa yang sesungguhnya terjadi di dalam rumah. 
Apa yang disebut work from home di seluruh dunia sejak pandemi Covid-19 adalah 
ejekan, perendahan, pengabaian, penghinaan, bahkan jelas ketidakadilan ekonomi 
terhadap apa pun yang dikerjakan perempuan di rumah.

Merawat (manusia, tumbuhan, hewan), mengasuh manusia, memasak makanan, mencuci 
benda-benda, menyenangkan manusia, atau pokoknya apa pun yang dikerjakan di 
rumah, yang banyak dilakukan perempuan dari bangun tidur di pagi hari sampai 
tidur lagi di malam hari, tidak boleh diakui sebagai bekerja. Dan sebab itu 
terlarang mendapat upah/gaji yang maksimal sepantasnya.

Tentu saja tidak ada contoh yang lebih ironis bahkan tragis daripada seorang 
perempuan bernama Margaret Douglas. Pada usia 28 tahun, Margaret Douglas 
melahirkan satu-satunya putra yang akan dikenal di seluruh dunia: Adam Smith, 
sang bapak ilmu ekonomi modern, penulis buku ampuh The Wealth of Nation An 
Inquiry into the Nature and Causes the Wealth of Nations (1776). Suami Margaret 
meninggal saat kandungannya berusia sekitar 3 bulan. Dia janda dan tidak pernah 
menikah lagi.

Saat berumur 2 tahun, Adam Smith cilik mewarisi seluruh kekayaan ayahnya. 
Margaret Douglas hanya mampu mengajukan klaim atas sepertiga dari warisan itu. 
Praktis, sejak anaknya berumur 2 tahun, hidup keuangan Margaret tergantung pada 
kuasa finansial anaknya. Dan kebutuhan hidup Adam Smith tergantung pada si 
janda Margaret sampai Margaret meninggal pada usia 84 tahun pada 1778 (hanya 
dua tahun setelah buku termasyhur Adam Smith terbit).

Dalam biografi Adam Smith, John Rae menulis, "Ibunya sejak awal hingga akhir 
adalah jantung kehidupan Smith." Margaret Douglaslah yang mengurusi Adam Smith 
bahkan terus ikut mendampingi ke mana pun ia pindah. Adam Smith juga dibantu 
sepupunya, Janet Douglas, yang meninggal pada 1788. Sepupunya ini juga orang 
penting di rumah Adam Smith. Menjelang ajalnya, Adam Smith menulis pada 
temannya: "Dia [Janet] akan meninggalkanku sebagai salah satu laki-laki paling 
kesepian dan tak berdaya di Skotlandia."

Namun, seperti yang disorot Katrine Marḉal dengan tajam, Adam Smith tidak 
pernah memasukkan apa yang dilakukan ibunya dan sepupunya sebagai "aktivitas 
ekonomi". Ada cacat besar dalam ilmu ekonomi (klasik dan neoklasik termasuk 
neoliberalisme) dan apa yang kemudian disebut manusia ekonomi (homo economics).

Salah satu aforisme Adam Smith dalam buku termasyhurnya yang kemudian jadi 
teori ekonomi paling banyak dibahas mencerminkan cacat ini: "Bukan karena 
kebaikan hati tukang daging, tukang minuman, atau tukang roti kita bisa 
mendapatkan makan malam kita, melainkan karena mereka memikirkan 
kepentingan-diri mereka sendiri-sendiri."

Manusia ekonomi itu bersifat rasional (kalkulatif-fungsional), individual, 
bertindak demi egoisme personal bahkan sangat egois, dan tentu saja berwatak 
serakah. Dan begitulah konon sifat dasar pasar yang serba maha tahu kepentingan 
manusia. Semua sifat homo economicus ini, jika dikalkulasi secara kolektif, 
justru baik dan mendatangkan kemakmuran bangsa (the wealth of nations).

Namun, meski jelas penuh fiksi, agar bisa berfungsi homo economicus harus 
mencadangkan aktivitas perempuan sebagai aktivitas non-ekonomis. Hanya lelaki 
yang boleh bertindak berdasarkan teori fiktif homo economicus seperti bertindak 
demi kepentingan diri sendiri. Sementara perempuan terlarang egois, tidak boleh 
materialistik --jadi perempuan mata duitan, dan aktivitasnya bernilai ekonomis 
jauh lebih rendah. Seperti dikatakan Katrine, dalam ilmu ekonomi, "kasih sayang 
harus dicadangkan dalam kaleng buat penggunaan pribadi. Kalau tidak, segala 
sesuatu akan rusak." Dan begitulah pembenaran terhadap pengebirian dan 
perendahan kerja ekonomi perempuan.

Ilmu ekonomi digerakkan oleh, dalam kata-kata Adam Smith, invisible hand 
(tangan tak terlihat), seraya memaksa dan mengorbankan aktivitas ekonomi 
perempuan sebagai "hati tak terlihat". Kerja yang bersifat kompetitif ekonomis 
berada di ruang publik; kerja perempuan harus di ranah domestik yang tak diakui 
secara ekonomis. Dan kalau pun dianggap sebagai kerja, seperti yang dipikirkan 
ekonom peraih Nobel Gery Becker, seperti kasus pekerja rumah tangga yang 
dikerjakan banyak TKW Indonesia, jam kerjanya tak kenal ampun, dengan gaji 
sangat rendah. Kerja perempuan hanya aktivitas ekonomi kedua (second economics) 
sebagaimana eksistensi 

[GELORA45] Membakar Bendera

2020-06-27 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


-- 
j.gedearka 


https://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1867-membakar-bendera



Sabtu 27 Juni 2020, 05:00 WIB 

Membakar Bendera 

Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group | Editorial 

  Membakar Bendera MI/Ebet Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group. SAYA 
mendadak kepingin bikin dan jualan bendera bergambar martil-sabit dan bendera 
bergambar kepala banteng. Musim demo menolak Rancangan Undang- Undang Haluan 
Ideologi Pancasila serupa sekarang ini kiranya membuat kedua bendera laku 
keras. Orang bakal banyak membutuhkan kedua bendera untuk dibawa berunjuk rasa 
lalu dibakar. Supaya bisnis bendera saya laris manis, saya akan berpromosi 
begini: ‘tak usah gusar bendera dibakar, beli lagi saja yang anyar’. Tak takut 
dituduh komunis karena bikin dan jualan bendera terutama yang bergambar 
martil-sabit? Kalau ada yang menuduh begitu, itu keliru besar. Saya justru 
kapitalis. Kurang kapitalis bagaimana seorang yang mencari keuntungan dari 
konfl ik di antara dua kelompok? Di Kota Khomein, Iran, ada pabrik bendera 
bernama Diba Parcham. Akhir Januari lalu, kantor berita Reuters memberitakan 
pabrik itu memproduksi 2.000 bendera Amerika dan Israel setiap bulan untuk 
memenuhi permintaan pasar. Pabrik tersebut menghabiskan 450.000 meter kain 
untuk membuat kedua bendera itu per tahun. Orang Iran membeli bendera Amerika 
dan Israel bukan untuk dikibar, melainkan dibakar saat unjuk rasa menentang 
kedua negara bersekutu itu. Bendera simbol sakral bagi setiap negara, bangsa, 
atau kelompok. Bendera menjadi representasi kehormatan satu bangsa. Oleh karena 
itu, saya heran tetapi bersyukur Amerika dan Israel tidak baper dan gusar 
bendera mereka dibakar. Mungkin Amerika dan Israel berpikir buat apa gusar 
bendera dibakar, toh bisa bikin atau beli lagi yang anyar. Bayangkan bila kedua 
negara baper dan gusar lalu merapatkan barisan untuk menyerang Iran demi 
membela kehormatan bangsa. Saya tak kuasa membayangkan bila Amerika atau Israel 
baper dan gusar, merapatkan barisan, lalu menyerang Indonesia karena orang 
Indonesia berulang kali berunjuk rasa di muka Kedubes Amerika sambil membakar 
bendera Amerika dan Israel. Di satu sisi, di negara kita, serupa di Iran, orang 
gemar melampiaskan protes atau kemarahan dengan membakar bendera. Satu kelompok 
Islam di sini doyan membakar bendera bergambar martil-sabit saat berunjuk rasa 
berbau antikomunisme. Banyak orang bertanya, kok mereka punya bendera itu; kok 
mereka simpan bendera itu; dari mana mereka dapat bendera itu. Tidak mungkin 
dari saya karena bisnis bendera saya cuma cita-cita, tidak nyata. Tidak mungkin 
dari pabrik di Iran karena mereka tak bikin bendera martil-sabit. Di sisi lain, 
kita kiranya menganggap bendera betul-betul sakral, simbol kehormatan, yang 
harus dibela dan dipertahankan. Kita, berbeda dengan Amerika dan Israel, kontan 
baper dan gusar setengah mati bila bendera kita dibakar Ketua Umum PDIP 
Megawati menyerukan kader partai merapatkan barisan setelah bendera partainya 
dibakar massa yang berunjuk rasa di depan kompleks parlemen, Kamis (25/6). 
‘Saya siap untuk mengasah tanduk…’, tulis seorang teman kader PDIP pada status 
di laman Facebook-nya. Sejumlah kelompok Islam memprotes keras pembakaran 
bendera bertuliskan ‘Laa ilaaha illallah’ dalam tulisan Arab oleh organisasi 
Banser NU di peringatan Hari Santri di Garut, Jawa Barat, Oktober 2018. Banser 
NU menganggap itu bendera HTI, organisasi terlarang. Kelompok Islam yang 
memprotesnya menganggap itu bendera tauhid. Ada paradoks di diri bangsa ini 
dalam memperlakukan bendera. Semua menganggap bendera sakral, tetapi kita gemar 
membakarnya. Bila semua, kita dan mereka, menganggap bendera sakral, semestinya 
kita tak saling membakarnya. Kita tak mau bendera kita dibakar. Pun mereka tak 
mau bendera mereka dibakar. Seorang lelaki, yang istrinya sedang mengandung, 
tewas dibakar massa atas tuduhan, baru tuduhan, mencuri amplifier satu musala 
di Bekasi, Jawa Barat, Agustus 2017. Lalu, seorang transpuan meninggal dibakar 
para preman atas tuduhan, masih tuduhan, mencuri telepon seluler salah seorang 
preman di Cilincing, Jakarta, April 2020. Adakah kalian merapatkan barisan dan 
mengasah tanduk untuk membela lelaki dan transpuan yang dibakar itu? Adakah 
kalian berunjuk rasa bergelombang-gelombang menuntut aparat menegakkan hukum 
atas perkara pembakaran kedua manusia itu? Kita kiranya lebih menghargai 
bendera daripada manusia. Kita rupanya lebih menghormati kebendaan daripada 
kemanusiaan. Padahal, bendera yang musnah dibakar bisa diganti dengan yang 
baru, tetapi manusia yang mati dibakar tak tergantikan. Di manakah rasa 
kemanusiaan yang adil dan beradab kita ketika kita gusar bendera dibakar, 
tetapi sabar kala manusia dibakar?  

Sumber: https://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1867-membakar-bendera








[GELORA45] Selamatkan Milenial dari Narkoba

2020-06-27 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


-- 
j.gedearka 



https://mediaindonesia.com/editorials/detail_editorials/2046-selamatkan-milenial-dari-narkoba




 Sabtu 27 Juni 2020, 05:00 WIB 

Selamatkan Milenial dari Narkoba 

Administrator | Editorial 

  SEBAGAI salah satu kejahatan luar biasa, peredaran narkoba masih saja 
merajalela. Daya rusak bagi masa depan bangsa pun semakin mencemaskan, lantaran 
ia kian agresif menyandera kaum milenial dengan kenikmatan palsu yang 
mematikan. Para bandar narkoba memang tidak mengenal masa. Sejak dulu, mereka 
terus menggelontorkan barang terlarang itu ke pasaran. Demi fulus dalam jumlah 
tak terbatas, mereka tak peduli akan derita berkepanjangan para korban. Demi 
keuntungan gila-gilaan, mereka tega menjerumuskan nasib bangsa ke jurang 
kehancuran. Itulah yang dialami negeri ini hingga saat ini. Benar bahwa sudah 
banyak upaya untuk memerangi narkoba, tetapi harus diakui hasilnya masih jauh 
dari yang diharapkan. Peredaran narkoba tak lantas mereda, tetapi terus 
menggila. Yang lebih mengkhawatirkan, para pengedar narkoba kian gencar 
menyasar kaum milenial. Data Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan jumlah 
penyalah guna narkoba pada 2017 sebanyak 3,37 juta jiwa dengan rentang usia 
10-59 tahun. Angka itu naik menjadi 3,7 juta orang pada 2019, sedangkan 
pengguna narkoba di kalangan pelajar atau kelompok milenial tak 
tanggungtanggung mencapai 2,29 juta pada 2018. Pada konteks itulah kita 
sepakat, amat sepakat, dengan penegasan Wakil Presiden Ma’ruf Amin bahwa bangsa 
ini harus meningkatkan kewaspadaan dan keseriusan untuk menghadapi serangan 
narkoba. Dalam sambutannya pada peringatan Hari Antinarkotika Internasional 
secara virtual, kemarin, Wapres mengingatkan generasi milenial pada rentang 
usia 15-35 tahun mesti mendapat perhatian khusus agar tak terpapar virus 
narkoba. Generasi milenial akan menjadi tumpuan bagi keberadaan bangsa ini pada 
tahun-tahun mendatang. Merekalah yang akan menjadi nakhoda atau awak kapal 
besar bernama Indonesia. Tentu mereka harus sehat fi sik dan mental agar bisa 
produktif. Tentu mereka harus diselamatkan dari jerat narkoba agar menjadi 
manusia yang berguna. Namun, harus kita akui bahwa tidaklah mudah untuk 
membebaskan anak-anak bangsa, khususnya generasi milenial, dari narkoba. 
Tantangan itu justru semakin berat selama pandemi korona. Pandemi membuat 
banyak aktivitas berhenti yang memicu stres warga dan banyak di antara mereka 
mencari pelampiasan dengan mengonsumsi narkoba. Di lain sisi, pasokan tetap 
deras mengalir. Pandemi bahkan membuat para bandar kian gencar menyelundupkan 
barang-barang laknat itu, utamanya melalui laut. BNN mengungkap 14 jaringan 
narkotika internasional yang menjadikan Indonesia sebagai pasar yang 
menggiurkan. Jelas bahwa narkoba masih menjadi ancaman serius, sangat serius, 
bagi bangsa. Karena itu, kita pun harus serius, sangat serius, untuk 
menghadapinya. Beragam upaya untuk memberantas narkoba tidak hanya harus 
semakin intensif, tetapi juga mesti lebih masif, dilakukan. Strategi supply 
reduction untuk menekan peredaran dari awal mutlak digencarkan dengan sepenuh 
hati. Begitu juga dengan penegakan hukum. Tak boleh ada lagi kompromi dengan 
para bandar dan pengedar. Rakyat tidak ingin lagi ada bandar yang dihukum 
ringan. Rakyat tak ingin lagi mendengar ada pengedar yang masih leluasa 
menjalankan bisnis haram mereka dari balik penjara. Sudahi kebaikan hati kepada 
para perusak anak bangsa itu, tempatkan mereka sebagai musuh yang harus 
diperangi dengan kesungguhan hati. Upaya yang tak kalah penting ialah 
konsistensi dalam memberikan edukasi untuk menumbuhkan kesadaran kepada 
masyarakat bahwa narkoba musuh bersama. Dengan edukasi tiada henti, masyarakat 
akan sadar bahwa narkoba sangat berbahaya dan harus dijauhi. Kita tidak mau 
punya generasi yang rapuh akibat narkoba. Kita harus menyelamatkan anakanak 
bangsa, termasuk generasi milenial, dari cengkeraman narkoba supaya negara ini 
punya masa depan.

Sumber: 
https://mediaindonesia.com/editorials/detail_editorials/2046-selamatkan-milenial-dari-narkoba








[GELORA45] Mendikbud: "Pernikahan massal" SMK dan industri saling menguntungkan

2020-06-27 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


-- 
j.gedearka 



https://www.antaranews.com/berita/1577354/mendikbud-pernikahan-massal-smk-dan-industri-saling-menguntungkan


Mendikbud: "Pernikahan massal" SMK dan industri saling menguntungkan

Sabtu, 27 Juni 2020 19:08 WIB

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim dalam rapat kerja secara virtual di Jakarta, 
Senin (22/6/2020). (ANTARA/Indriani)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar 
Makarim mengatakan "pernikahan massal" antara sekolah menengah kejuruan (SMK) 
dengan industri akan saling menguntungkan satu sama lain.

"Esensi dari program ini baik SMK maupun industri akan saling menguntungkan," 
ujar Nadiem dalam webinar di Jakarta, Sabtu.

Dia menjelaskan "pernikahan massal" antara SMK dan industri tidak hanya sekedar 
kerja sama biasa. Tetapi kerja sama yang intens mulai dari penyusunan 
kurikulum, pembelajaran, hingga praktik kerja industri dirancang secara 
bersama-sama.

Kurikulum SMK, tidak hanya disusun oleh pihak sekolah tetapi juga bersama-sama 
dengan mitra industri. Tenaga pengajar pun tidak hanya guru di sekolah itu, 
praktisi di industri pun harus terlibat.

Baca juga: Dirjen Vokasi : SMK harus "nikah" dengan industri

Baca juga: Presiden apresiasi industri bermitra dengan SMK

"Kita harus lihat hasilnya mana, surat pernikahannya mana. Surat pernikahan itu 
tidak sah kalau tidak ada perjanjian rekrutmen," kata Nadiem.

Kalau belum ada surat dan pernyataan akan merekrut lulusan tersebut, maka itu 
berarti industri masih tidak yakin dengan kualitas lulusan sekolah itu.

"Kalau sudah ada surat itu, berarti kalau saya (sebagai industri) sudah teken 
(tandatangan) menerima lulusan untuk kerja di industri, itu baru pernikahan 
yang sah," kata dia.

Selain itu, industri juga dapat memberikan beasiswa dan ikatan dinas kepada 
pihak sekolah yang diajak kerjasama. Kemudian, pengenalan teknologi dan proses 
kerja industri kepada para guru sertifikasi kompetensi.

“Branding industri itu diberikan kepada murid lulusan, karena dia percaya 
dengan program (kurikulum) itu, dan juga join research project merupakan satu 
contoh paket pernikahan,” tutur dia.

Nadiem menjelaskan industri membutuhkan banyak sekali sumber daya manusia (SDM) 
siap kerja. Akan tetapi ketersediaannya tenaga kerja yang ada kurang memadai 
bahkan lulusan SMK banyak yang menganggur.

Hal itu terjadi karena kompetensi lulusan yang dihasilkan SMK tidak sesuai 
dengan apa yang dibutuhkan oleh industri.

Jika program "pernikahan massal" itu terwujud, kata dia, maka industri 
diuntungkan karena dapat mengurangi biaya pelatihan dan SMK juga diuntungkan 
karena lulusannya diserap industri. Industri harus dapat melihat SMK sebagai 
sarana untuk mencetak SDM yang memiliki kompetensi dan harganya pun kompetitif.*

Baca juga: Bupati Bekasi: Kurikulum SMK sesuai kebutuhan industri

Baca juga: Gubernur Jatim: Industri pariwisata magnet investasi efektif

Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2020









[GELORA45] Pasar Sindu Sanur jadi pasar tradisional digital berbasis QRIS

2020-06-27 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


-- 
j.gedearka 



https://bali.antaranews.com/berita/200122/pasar-sindu-sanur-jadi-pasar-tradisional-digital-berbasis-qris




Pasar Sindu Sanur jadi pasar tradisional digital berbasis QRIS

Sabtu, 27 Juni 2020 18:26 WIB

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati bersama Wali Kota 
Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia 
Provinsi Bali Trisno Nugroho serta undangan lainnya dalam acara peresmian Pasar 
Sindu jadi Kawasan Pasar Tradisional Digital Berbasis QRIS (Antaranews Bali/Ni 
Luh Rhisma/2020)
Denpasar (ANTARA) - Pasar Sindu Sanur, Kota Denpasar diresmikan menjadi Kawasan 
Pasar Tradisional Digital Berbasis QRIS yang diluncurkan secara langsung oleh 
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati bersama Wali Kota 
Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia 
Provinsi Bali Trisno Nugroho.

"Pemerintah Provinsi Bali mengapresiasi dan mendorong ini (Pasar Sindu). 
Menjadi keniscayaan kita untuk mengikuti teknologi. Apalagi di pasar itu banyak 
transaksi," kata Wagub Bali yang akrab dipanggil Cok Ace dalam acara peresmian 
tersebut di Pelataran Pasar Sindu Sanur, Denpasar, Sabtu.

Pihaknya berharap dengan 'cashless' ini dimulai dari pasar-pasar, akan jadi 
lebih efisien dan efektif dan menurunkan risiko tertular COVID-19 melalui media 
uang dan sebagainya.

Baca juga: BI Bali targetkan 100.000 pengguna manfaatkan QRIS hingga akhir Juni 
2020

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan 
pencanangan Kawasan Pasar Tradisional Digital Berbasis QRIS (Quick Response 
Code Indonesian Standard (QRIS) merupakan sebuah upaya untuk mendukung 
penerapan adaptasi Normal Baru di pasar tradisional.

"Pasar itu penting banget buat masyarakat Bali dan masyarakat di Indonesia 
sehingga pasar harus disiapin untuk normal baru dengan faceshield, masker dan 
sebagainya. Oleh karena itu, kami semua di perbankan ingin mempercepat Bali 
agar bisa siap New Normal," ujarnya pada acara yang sekaligus dirangkaikan 
dengan Launching Gerakan 10 Ribu Masker/Faceshield oleh Perbankan Bali itu.

Menurut Trisno, Pasar Sindu saat ini sudah memiliki sarana pemasaran berbasis 
digital yaitu melalui web pasar (https://pasarsindusanur.com/) yang disediakan 
oleh BRI. Demikian pula cara pembayarannya sudah dapat dilakukan secara digital 
melalui transaksi pembayaran yang bersifat "contactless" seperti QRIS.

"Dengan QRIS, selain transaksi bersifat cepat, mudah, dan aman juga dapat 
mengurangi risiko penularan virus," ujarnya.

Baca juga: BI Bali anjurkan wisatawan gunakan nontunai saat "Normal Baru"

Dia mengemukakan, pedagang-pedagang Pasar Sindu sudah menerapkan transaksi 
pembayaran berbasis QRIS yang sudah disediakan antara lain oleh BPD Bali, Bank 
Mandiri dan BRI dengan sarana dan prasarana yang telah berbasis digital 
tersebut, Pasar Sindu telah siap bertransformasi menjadi kawasan Pasar 
Tradisional Digital dengan berbasis QRIS.

Menurut Trisno Nugroho, kegiatan kali ini sebenarnya mencakup dua aspek, yaitu 
aspek protokol kesehatan dan aspek protokol bertransaksi dalam masa pandemi 
COVID-19 dan dalam menghadapi tata kehidupan baru.

Pada aspek kesehatan, Gerakan 10.000 Masker dan Face Shield ini merupakan 
bentuk kepedulian dari perbankan di Provinsi Bali di mana masker dan face 
shield menjadi sarana utama untuk mencegah penularan COVID-19

Kegiatan tersebut tidak berhenti di sini, Gerakan 10.000 masker dan face shield 
serta digitalisasi transaksi di wilayah Kota Denpasar ini akan dilanjutkan di 
pasar dan area lainnya seperti UMKM sampai dengan pedagang kaki lima.
 
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho dalam acara 
peresmian Pasar Sindu jadi Kawasan Pasar Tradisional Digital Berbasis QRIS 
(Antaranews Bali/Ni Luh Rhisma/2020)


Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra menyampaikan sosialisasi dan 
penyebarluasan informasi di masyarakat sangatlah penting di tengah pandemi 
COVID-19 ini. Dengan demikian, kendati di tengah pandemi, masyarakat dapat 
tetap produktif dan aman dalam melaksanakan usaha.

"Kuncinya adalah bagaimana kita wajib beradaptasi dengan kebiasaan baru, 
sehingga kesadaran, keberuntungan dan keselamatan dapat diwujudkan, serta mampu 
memberikan dukungn terhadap produktifitas dan keamanan dalam berniaga yang 
bebas COVID-19," ujarnya.

Baca juga: Dinas PUPR Denpasar lakukan tes geoteknik cek keretakan di Pasar 
Badung

Pasar tradisional dan pasar rakyat sebagai motor penggerak perekonomian harus 
terus produktif. Dengan catatan faktor keselamatan dan kesehatan seluruh elemen 
pasar tetap menjadi prioritas utama. Hal ini mengingat karena tren penyebaran 
kasus COVID-19 saat ini di Kota Denpasar didominasi klaster pasar tradisional.

Rai Mantra juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung 
penuh penerapan kebiasaan baru di pasat tradisional.

Menurutnya, pencanangan Kawasan Pasar Digital berbasis QRIS, memberikan bantuan 
masker dan face shield, 

[GELORA45] Mendikbud: "Pernikahan massal" SMK dan industri saling menguntungkan

2020-06-27 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]



-- 
j.gedearka 



https://www.antaranews.com/berita/1577354/mendikbud-pernikahan-massal-smk-dan-industri-saling-menguntungkan


Mendikbud: "Pernikahan massal" SMK dan industri saling menguntungkan

Sabtu, 27 Juni 2020 19:08 WIB

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim dalam rapat kerja secara virtual di Jakarta, 
Senin (22/6/2020). (ANTARA/Indriani)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar 
Makarim mengatakan "pernikahan massal" antara sekolah menengah kejuruan (SMK) 
dengan industri akan saling menguntungkan satu sama lain.

"Esensi dari program ini baik SMK maupun industri akan saling menguntungkan," 
ujar Nadiem dalam webinar di Jakarta, Sabtu.

Dia menjelaskan "pernikahan massal" antara SMK dan industri tidak hanya sekedar 
kerja sama biasa. Tetapi kerja sama yang intens mulai dari penyusunan 
kurikulum, pembelajaran, hingga praktik kerja industri dirancang secara 
bersama-sama.

Kurikulum SMK, tidak hanya disusun oleh pihak sekolah tetapi juga bersama-sama 
dengan mitra industri. Tenaga pengajar pun tidak hanya guru di sekolah itu, 
praktisi di industri pun harus terlibat.

Baca juga: Dirjen Vokasi : SMK harus "nikah" dengan industri

Baca juga: Presiden apresiasi industri bermitra dengan SMK

"Kita harus lihat hasilnya mana, surat pernikahannya mana. Surat pernikahan itu 
tidak sah kalau tidak ada perjanjian rekrutmen," kata Nadiem.

Kalau belum ada surat dan pernyataan akan merekrut lulusan tersebut, maka itu 
berarti industri masih tidak yakin dengan kualitas lulusan sekolah itu.

"Kalau sudah ada surat itu, berarti kalau saya (sebagai industri) sudah teken 
(tandatangan) menerima lulusan untuk kerja di industri, itu baru pernikahan 
yang sah," kata dia.

Selain itu, industri juga dapat memberikan beasiswa dan ikatan dinas kepada 
pihak sekolah yang diajak kerjasama. Kemudian, pengenalan teknologi dan proses 
kerja industri kepada para guru sertifikasi kompetensi.

“Branding industri itu diberikan kepada murid lulusan, karena dia percaya 
dengan program (kurikulum) itu, dan juga join research project merupakan satu 
contoh paket pernikahan,” tutur dia.

Nadiem menjelaskan industri membutuhkan banyak sekali sumber daya manusia (SDM) 
siap kerja. Akan tetapi ketersediaannya tenaga kerja yang ada kurang memadai 
bahkan lulusan SMK banyak yang menganggur.

Hal itu terjadi karena kompetensi lulusan yang dihasilkan SMK tidak sesuai 
dengan apa yang dibutuhkan oleh industri.

Jika program "pernikahan massal" itu terwujud, kata dia, maka industri 
diuntungkan karena dapat mengurangi biaya pelatihan dan SMK juga diuntungkan 
karena lulusannya diserap industri. Industri harus dapat melihat SMK sebagai 
sarana untuk mencetak SDM yang memiliki kompetensi dan harganya pun kompetitif.*

Baca juga: Bupati Bekasi: Kurikulum SMK sesuai kebutuhan industri

Baca juga: Gubernur Jatim: Industri pariwisata magnet investasi efektif

Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2020









[GELORA45] Fw: Text belasungkawa

2020-06-27 Terurut Topik S Manap rana...@yahoo.se [GELORA45]
 

   - Vidarebefordrat meddelande - Från: Warsito Darmosukarto 
Till: Sumarman Manap Skickat: lördag 
27 juni 2020 17:06:30 CESTÄmne: Text belasungkawa
 
Kami mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Bung Sugiman pada tanggal 25 
Juni 2020.

Pada paroh pertama tahun 1960, Bung Sugiman adalah mahasiswa ikatan dinas di 
Universitas Persahabatan Bangsa-bangsa Moskow. Setelah Orde Baru berkuasa, Bung 
Sugiman mengalami nasib yang sama seperti mahasiswa progresif yang lain yaitu 
tidak bisa pulang. Bekerja sama dengan mahasiswa-mahasiswa progresif lain, Bung 
Sugiman adalah sosok yang aktif membela Bung Karno dan melawan Orde Baru 
Suharto.

Kini Bung Sugiman sudah tiada. Selamat jalan, Bung, semoga berada dalam 
kedamaian di peristirahatan abadi. Peranan aktif Bung dalam perjuangan tidaklah 
terlupakan. 

Atas nama sahabat-sahabat di Swedia,
Warsito Darmosukarto


Sent from my iPhone (Otis Warsito)  

[GELORA45] aul Robeson Speaks! 1948 Senate Testimony

2020-06-27 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
https://www.youtube.com/watch?v=6y-xfqP6FOE


[GELORA45] BKPM Bentuk Satgas, Jawa Barat Siap Tampung Relokasi Investasi dari Tiongkok

2020-06-27 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
https://indopos.co.id/read/2020/06/26/239854/bkpm-bentuk-satgas-jawa-barat-siap-tampung-relokasi-investasi-dari-tiongkok/




BKPM Bentuk Satgas, Jawa Barat Siap Tampung Relokasi Investasi dari Tiongkok
Editor Ali Rahman
 Jumat,
26 Juni 2020 - 21:15
 Share







indopos.co.id – Pandemi Covid-19 secara langsung mengganggu rantai pasokan
global yang dalam dua dekade terakhir berpusat di Tiongkok. Hal tersebut
menyebabkan negara-negara produsen seperti Amerika Serikat dan Jepang
berencana merelokasi rantai pasoknya dari negeri tirai bambu tersebut.

Fenomena ini menjadi angin segar bagi peluang investasi dalam negeri,
karena perusahaan-perusahaan Amerika dan Jepang berencana merelokasi
investasinya dari Tiongkok ke negara-negara lain di Asia Tenggara.
Baca Juga :

Seorang Penumpang Garuda Tiba di Sorong Positif Covid-19


Pemerintah melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatur
strategi dalam memuluskan datangnya peluang investasi ke Indonesia dengan
membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) khusus yang bertugas memfasilitasi
calon investor.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, Satgas khusus ini ditujukan untuk
‘menjemput bola’ perusahaan-perusahaan yang akan melakukan relokasi
investasi, agar tertarik masuk ke Indonesia. ”Saya buat Satgas di bawah
pimpinan saya langsung,” kata Bahlil, di Jakarta, Senin (22/6/2020)..
Baca Juga :

Kasus Positif Covid-19 Bertambah 1.385


Tim Satgas tersebut memiliki tiga tugas khusus. Pertama, mendeteksi
perusahaan-perusahaan yang akan melakukan relokasi. Kedua, mengecek
kemudahan-kemudahan yang diberikan negara-negara lain. Ketiga, memberi
kewenangan kepada mereka untuk membuat keputusan dalam bernegosiasi. “Itu
penting diberikan agar cepat jalannya,” tegas Bahlil.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambut baik upaya yang dilakukan BKPM
ini. Pria yang akrab disapa Kang Emil ini juga menegaskan, Jawa Barat siap
menampung relokasi investasi dari Tiongkok maupun berbagai investasi baru.
Baca Juga :

92.964 Warga Surabaya Telah Jalani Tes Cepat Covid-19 Gratis


Saat ini Jawa Barat menjadi salah satu jantung industri nasional. Provinsi
ini dipadati oleh kawasan industri. Setidaknya, terdapat lebih dari 20
kawasan industri yang berlokasi di Jawa Barat dengan luas lahan yang
tergolong besar dibandingkan kawasan industri di daerah lain. Bahkan,
kawasan industri yang tergolong terbesar di Asia Tenggara berada di Jawa
Barat, yakni kawasan industri Karawang, Bekasi dan Cikarang.

Sejak tahun lalu, Provinsi Jawa Barat sudah mengincar peluang investasi
dengan maraknya relokasi investasi dari Tiongkok. Pada acara West Java
Investment Summit 2019 pada Oktober tahun lalu, misalnya, sebanyak 26 nota
kesepahaman atau *memorandum of understanding* (MoU) diteken antara
pihak-pihak yang terlibat dalam proyek investasi di Jawa Barat.

Dalam beberapa tahun terakhir, realisasi investasi di Jawa Barat beberapa
kali menduduki peringkat pertama di Indonesia. Sepanjang 2019, misalnya,
realisasi investasi di Jawa Barat mencapai Rp137,5 triliun. Beberapa
investasi besar yang masuk ke Jawa barat pada tahun lalu antara lain Amazon
dengan investasi sebesar Rp40 triliun dan Hyundai yang menggelontorkan
investasi sebesar Rp100 triliun.

Namun, dengan adanya Covid-19, industri di Jawa Barat mengalami penurunan.
“Sektor jasa mengalami penurunan mencapai 4,8 persen, dan sektor industri
manufaktur menurun 4,2 persen, akibat 

[GELORA45] Kelompok Anti-vaksin Makin Giat di Medsos Saat Pandemi

2020-06-27 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200627170720-192-518185/kelompok-anti-vaksin-makin-giat-di-medsos-saat-pandemi?utm_source=notifikasi_campaign=browser_medium=desktop


Kelompok Anti-vaksin Makin Giat di Medsos Saat Pandemi
CNN Indonesia | Sabtu, 27/06/2020 20:35 WIB
Bagikan :
Jakarta, CNN Indonesia --

Kelompok yang menentang penggunaan vaksin
, anti-vaxxers, semakin gencar
menyebarkan gagasan mereka melalui media sosial di tengah kondisi pandemi virus
corona  (Covid-19
).

Mereka menyatakan sebuah chip akan disisipkan ke dalam vaksin dan membuat
penerimanya sakit. Teori itu muncul ketika vaksin Covid-19 belum tersedia
dan para ilmuwan sedang melipatgandakan upaya untuk menemukannya.

Anti-vaxxers adalah sekelompok kecil orang yang tidak percaya pada
vaksinasi. Kelompok itu telah mengambil keuntungan dari pandemi untuk
melipatgandakan gerakannya di media sosial.

Salah satu bentuk gerakan mereka terlihat dalam video "Plandemic", yang
menyebut krisis Covid-19 adalah buatan pemerintah. Video itu telah ditonton
jutaan kali di YouTube dan platform streaming lainnya.
Lihat juga: WHO: Program Vaksin Covid-19 Butuh Dana Rp425 Triliun


Melansir *AFP*, Anti-vaxxers menyebut zat dengan nama yang terdengar
menakutkan, yakni fenoksietanol, kalium klorida ditemukan dalam vaksin.
Mereka menyebut zat itu adalah racun.

Hal itu telah dibagikan ribuan kali di Facebook sejak akhir April 2020.

Peneliti psikologi sosial di Universitas Rennes, Sylvain Delouvee, menyebut
retorika anti-vax bukanlah hal baru. Saat ini, mereka telah mendapatkan
sorotan yang sangat besar selama pandemi.

Dia menyebut media sosial telah menciptakan ruang promosi yang sangat
efisien untuk anti-vaxxers. Terlepas dari klaim sejumlah platform yang akan
membatasi konten anti-virus viral, berita palsu tetap saja berkembang.

Di Amerika Serikat, Delouvee menyebut gerakan anti-vax, anti-masker, dan
anti-karantina telah berkumpul bersama-sama dengan alasan menjaga kebebasan
individu. Namun, anti-vaksin mengambil lebih banyak porsi di ranah daring.
Lihat juga: Daftar Vaksin Covid-19 yang Memasuki Tahap Uji Coba Manusia


Peneliti dari Universitas George Washington, David Broniatowski pandemi
telah mengubah lanskap informasi yang belum jelas. Salah satu artikel yang
ditemukan mengklaim bahwa vaksin mengandung bahan kimia beracun yang sama
dengan zat yang digunakan untuk injeksi mematikan.

"Kami masih menyelidiki pertanyaan apakah penentang vaksin lebih aktif
karena pandemi, atau apakah mereka hanya lebih terlihat karena meningkatnya
perhatian yang diberikan pada pandemi," katanya.

Melasnir *South China Morning Post
*,
peneliti Universitas Maryland, Amelia Jamison, menyebut perhatian yang
diberikan kepada Covid-19 telah memungkinkan anti-vaxxers untuk melipat
gandakan narasi yang ada menjadi berita.

"Ada grup kecil tapi sangat vokal seperti ini di internet. Ini baru saja
memberi energi kembali pada mereka," kata Jamison.




Wellcome Global Monitor menyatakan sekitar 80 persen responden sangat
setuju bahwa vaksin itu aman. Tujuh persen orang mengatakan bahwa mereka
ragu atau sangat tidak setuju. Sementara 11 persen tidak memiliki pendapat.

Organisasi Kesehatan Dunia mengklasifikasikan keraguan terhadap vaksin
sebagai salah satu dari 10 ancaman terhadap kesehatan global pada 2019.

*(jps/ayp)*


[GELORA45] Prodia

2020-06-27 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Kisah sukses Laboratorium Prodia. Dua dari pendirinya adalah ex dosen
Farmasi Atmajaya Solo : Drs. Kho Ping Hian (Andi Wijaya) dan Drs. Goei Yoe
Swan (P. Gunawan). Kho Ping Hian, orang Klaten, lulusan Farmasi ITB. Goei
Yoe Swan lulusan UGM :

https://swa.co.id/swa/review/kisah-andi-wijaya-membesarkan-prodia-dibukukan

https://prodiaohi.co.id/profile-ceo-prodia-group

https://id.wikipedia.org/wiki/Laboratorium_Klinik_Prodia

https://prodia.co.id/id/tentang-prodia/overview

https://www.netralnews.com/news/persona/read/31641/andi-wijaya-sang-pendiri-prodia-menjadi-besar-dengan-bermimpi-besar


[GELORA45] Re: Tanpa masker ?

2020-06-27 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
Di Swedia, pada umumnya orang tidak pakai masker, terkecuali orang Asia
*Jepang, Tionghoa, Korea, Taiwan, Philippines yang rajin pakai masker.


[GELORA45] Unileverdan Coca Cola Boikot Iklan Facebook

2020-06-27 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200627103931-92-518092/unilever-dan-coca-cola-boikot-iklan-facebook?utm_source=notifikasi_campaign=browser_medium=desktop


Unilever dan Coca Cola Boikot Iklan Facebook

CNN Indonesia | Sabtu, 27/06/2020 10:55 WIB


Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah perusahaan besar memboikot *Facebook
* dengan tidak memasang iklan
pada platform tersebut. Boikot yang dilakukan merupakan bentuk protes
setelah Facebook dinilai gagal mengatasi ujaran kebencian.

Berdasarkan laporan *CNN
*,
setidaknya ada 12 perusahaan besar yang memboikot Facebook. Beberapa
diantaranya adalah Unilever, rumah produksi Magnolia Pictures, Coca Cola
dan produsen perlengkapan outdoor The North Face.

Unilever menyatakan akan menarik iklan dan setidaknya akan memboikot iklan
di Facebook sampai akhir 2020. Penjelasan itu terdapat dalam situs resmi
mereka.


Lihat juga:

 Lepas dari Jeratan Krisis, Pemerintah Andalkan Produksi Lokal


"Saat ini melanjutkan iklan di platform ini (Facebook) tidak akan berguna
bagi masyarakat. Kompleksitas lanskap budaya saat ini menempatkan tanggung
jawab baru sebuah merek untuk belajar, merespons dan bertindak untuk
mendorong ekosistem digital yang aman," pernyataan Unilever dikutip dari
CNN, Sabtu (27/6).

Sementara, The North Face menyatakan ikut memboikot Facebook melalui
twitter. Keputusan mereka juga berlaku pada jejaring media sosial instagram
yang dimiliki oleh Facebook.

"The North Face menghentikan semua kegiatan dan iklan berbayar di Amerika
Serikat dengan Facebook sampai kebijakan yang lebih ketat untuk
menghentikan konten rasis, kekerasan, kebencian dan informasi tidak benar
yang beredar di platform itu," pernyataan The North Face.
Lihat juga:

 BKPM Buka Lagi Layanan Tatap Muka Era New Normal


Pihak Facebook mengaku menghormati keputusan sejumlah perusahaan atau merek
yang memboikot mereka. Pernyataan itu disampaikan oleh Vice President
Global Business Group Facebook Carolyn Everson.

"Kami sangat menghormati apa pun keputusan merek dan fokus pada pekerjaan
penting untuk menghilangkan ujaran kebencian dan memberikan informasi
pemungutan suara yang kritis," kata Everson.

Selain tiga perusahaan di atas, perusahaan yang ikut memboikot Facebook
adalah Arc'teryx, Ben & Jerry's, Dashlane, Eddie Bauer, Eileen Fisher,
Patagonia, REI, Upwork dan Verizon

Sedangkan Coca Cola, sebagai salah satu brand yang kuat dalam dunia
periklanan global pun mengikuti jejak brand lainnya mengumumkan akan
menangguhkan iklan di media sosial termasuk Facebook selama 30 hari.

"Tidak ada tempat untuk rasisme di dunia dan tidak ada tempat untuk rasisme
di media sosial," papar James Quincey, CEO The Coca-Cola Company dalam
pernyataan singkat.