Trs: [GELORA45] Tim Ahok Kembali Laporkan Saksi Palsu di Persidangan
Pada Kamis, 2 Februari 2017 19:31, "Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Jumat 03 Feb 2017, 00:59 WIB Tim Ahok Kembali Laporkan Saksi Palsu di Persidangan Mei Amelia R - detikNews Foto: Mei Amelia/detikcom Jakarta - Tim pengacara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali melaporkan saksi palsu di persidangan kasus dugaan penodaan agama. Saksi Wilyudin Abdul Rasyid Dhani dinilai memberikan keterangan palsu mengenai tanggal pelaporannya di Polres Bogor. "Salah satu saksi yang namanya Wilyudin Abdul Rasyid Dhani pada waktu itu memberikan keterangan pertama adalah bahwa dalam laporannya itu dibuat pada tanggal 6 September. Dia menganggap bahwa 2016 Pak Ahok memberikan pidato di Kepulauan Seribu, tapi ternyata pada faktanya terjadi pada tanggal 27 September 2016. Demikian juga locus delicti-nya laporan yang bersangkutan telah terjadi di Tegalega, padahal peristiwa terjadi di Kepulauan Seribu," terang Urbanisasi, salah satu tim pengacara Ahok kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (2/2/2017) malam. Urbanisasi juga mengungkap fakta lain yang disampaikan saksi tersebut di persidangan bahwa saksi mengatakan (saat melapor ke polisi) didampingi oleh satu orang. "Tapi ketika dilakukan konfrontasi dengan pihak Babin dan Banitnya, di sana terungkap bahwa ternyata didampingi oleh tiga orang," tambahnya. "Dan yang bersangkutan juga sempat mengatakan sebuah statement yang intinya bahwa ada tekanan ketika itu bahwa pihak kepolisian kalau tidak menerima laporan kami ini maka akan didatangi oleh ribuan umat massa atau ribuan umat datang ke tempat ini," lanjutnya. Atas penyampaian keterangan saksi Wilyudin di persidangan tersebut, Urbanisasi menilai bahwa saksi telah memberikan keterangan palsu. "Sehingga pasal yang kami ajukan yakni Pasal 242 ayat 1 kemudian Pasal 220, 317, 318 KUHP," imbuhnya. Urbanisasi mengatakan, saksi telah disumpah sebelum memberikan keterangannya. "Yang kedua adalah memberikan laporan palsu kepada penguasa dalam artian pihak kepolisian dalam hal ini, sehingga pasal yang kami terapkan di situ ada Pasal 317, 318 dan 220 KUHP," sambungnya. Dengan adanya pelaporan palsu tersebut, menurut Urbanisasi, kliennya sangat dirugikan. Salah satunya, Ahok tidak dapat melakukan kegiatan politiknya dalam Pilkada DKI. "Akibat daripada dilaporkannya maka klien kami mengalami banyak persoalan terutama dalam hal menghadapi Pilkada. Beliau tidak bisa menghadiri atau melakukan kegiatan bersifat kampanye dan juga harus menyelesaikan banyak kegiatan kegiatan yang harus diselesaikan di luar tapi harus menghadapi persoalan ini," tuturnya. Sementara I Wayan, kuasa hukum Ahok lainnya, mengatakan pihak kepolisian tidak bersalah dalam hal ini. Polisi, menurutnya, telah bekerja secara profesional. "Bukan polisi yang salah. Jadi, Polisi saat konfrontir mengakui bahwa keterangan pelapor itu yang dia tulis, jadi tidak ada rekayasa. Kami lihat polisi bekerja secara benar," tuturnya. Dalam laporan bernomor LP/583/11/2017/PMJ/Ditreskrimum, Urbanisasi melaporkan Wilyudin dengan dugaan Pasal 242 KUHP dan atau Pasal 220 KUHP dan atau Pasal 317 KUHP dan atau Pasal 318 KUHP. (mei/rna) #yiv5531097978 #yiv5531097978 -- #yiv5531097978ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv5531097978 #yiv5531097978ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv5531097978 #yiv5531097978ygrp-mkp #yiv5531097978hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv5531097978 #yiv5531097978ygrp-mkp #yiv5531097978ads {margin-bottom:10px;}#yiv5531097978 #yiv5531097978ygrp-mkp .yiv5531097978ad {padding:0 0;}#yiv5531097978 #yiv5531097978ygrp-mkp .yiv5531097978ad p {margin:0;}#yiv5531097978 #yiv5531097978ygrp-mkp .yiv5531097978ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv5531097978 #yiv5531097978ygrp-sponsor #yiv5531097978ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv5531097978 #yiv5531097978ygrp-sponsor #yiv5531097978ygrp-lc #yiv5531097978hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv5531097978 #yiv5531097978ygrp-sponsor #yiv5531097978ygrp-lc .yiv5531097978ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv5531097978 #yiv5531097978actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv5531097978 #yiv5531097978activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv5531097978 #yiv5531097978activity span {font-weight:700;}#yiv5531097978 #yiv5531097978activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv5531097978 #yiv5531097978activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv5531097978 #yiv5531097978activity span span {color:#ff7900;}#yiv5531097978 #yiv5531097978activity span .yiv5531097978underline {text-decoration:underline;}#yiv5531097978 .yiv5531097978attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv5531097978 .yiv5531097978attach div
Trs: [nasional-list] Fw: [GELORA45] Video Pak Haji Perintahkan Bunuh Ahok Dengan Imingan 1 Milyar, Ini Kah Wajah Islam Indonesia ?
Pada Senin, 2 Januari 2017 1:25, "'Chan CT' sa...@netvigator.com [nasional-list]"menulis: 發佈日期:2016年11月8日Provokator 1 Milyar bunuh Ahok dilaporkan Polisi. Provokator bapak haji sorban hijau (dikabarkan bernama Ustadz Salman merupakan suruhan pihak tertentu. Pihak apa itu? INGIN SAYA katakan disini TAPI TIDAK BOLEH Prrree!), yang berjanji memberi uang 1 Milyar bagi yang bisa Bunuh Ahok dilaporkan ke polisi. Segera provokator satu ini akan ditangkap dan diproses secara hukum, mengingat tindakannya merupakan tindakan provokasi dan menebar kebencian yang melanggar hukum. Provokator 1 Milyar, Ini Jawaban AHOK! https://www.youtube.com/watch?v=NqBIuHWLt7s Provokator 1 Milyar bunuh Ahok dilaporkan Polisihttps://www.youtube.com/watch?v=RNZz5xyp494 From: jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Monday, January 2, 2017 5:50 AMTo: GELORA45@yahoogroups.com Subject: [GELORA45] Video Pak Haji Perintahkan Bunuh Ahok Dengan Imingan 1 Milyar, Ini Kah Wajah Islam Indonesia ? Padahal ada polisi disitu. Video Pak Haji Perintahkan Bunuh Ahok Dengan Imingan 1 Milyar, Ini Kah Wajah Islam Indonesia ? #yiv1990545854 #yiv1990545854 -- #yiv1990545854ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv1990545854 #yiv1990545854ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv1990545854 #yiv1990545854ygrp-mkp #yiv1990545854hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv1990545854 #yiv1990545854ygrp-mkp #yiv1990545854ads {margin-bottom:10px;}#yiv1990545854 #yiv1990545854ygrp-mkp .yiv1990545854ad {padding:0 0;}#yiv1990545854 #yiv1990545854ygrp-mkp .yiv1990545854ad p {margin:0;}#yiv1990545854 #yiv1990545854ygrp-mkp .yiv1990545854ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv1990545854 #yiv1990545854ygrp-sponsor #yiv1990545854ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv1990545854 #yiv1990545854ygrp-sponsor #yiv1990545854ygrp-lc #yiv1990545854hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv1990545854 #yiv1990545854ygrp-sponsor #yiv1990545854ygrp-lc .yiv1990545854ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv1990545854 #yiv1990545854actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv1990545854 #yiv1990545854activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv1990545854 #yiv1990545854activity span {font-weight:700;}#yiv1990545854 #yiv1990545854activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv1990545854 #yiv1990545854activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv1990545854 #yiv1990545854activity span span {color:#ff7900;}#yiv1990545854 #yiv1990545854activity span .yiv1990545854underline {text-decoration:underline;}#yiv1990545854 .yiv1990545854attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv1990545854 .yiv1990545854attach div a {text-decoration:none;}#yiv1990545854 .yiv1990545854attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv1990545854 .yiv1990545854attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv1990545854 .yiv1990545854attach label a {text-decoration:none;}#yiv1990545854 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv1990545854 .yiv1990545854bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv1990545854 .yiv1990545854bold a {text-decoration:none;}#yiv1990545854 dd.yiv1990545854last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv1990545854 dd.yiv1990545854last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv1990545854 dd.yiv1990545854last p span.yiv1990545854yshortcuts {margin-right:0;}#yiv1990545854 div.yiv1990545854attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv1990545854 div.yiv1990545854attach-table {width:400px;}#yiv1990545854 div.yiv1990545854file-title a, #yiv1990545854 div.yiv1990545854file-title a:active, #yiv1990545854 div.yiv1990545854file-title a:hover, #yiv1990545854 div.yiv1990545854file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv1990545854 div.yiv1990545854photo-title a, #yiv1990545854 div.yiv1990545854photo-title a:active, #yiv1990545854 div.yiv1990545854photo-title a:hover, #yiv1990545854 div.yiv1990545854photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv1990545854 div#yiv1990545854ygrp-mlmsg #yiv1990545854ygrp-msg p a span.yiv1990545854yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv1990545854 .yiv1990545854green {color:#628c2a;}#yiv1990545854 .yiv1990545854MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv1990545854 o {font-size:0;}#yiv1990545854 #yiv1990545854photos div {float:left;width:72px;}#yiv1990545854 #yiv1990545854photos div div {border:1px solid #66;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv1990545854 #yiv1990545854photos div label {color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv1990545854 #yiv1990545854reco-category {font-size:77%;}#yiv1990545854 #yiv1990545854reco-desc {font-size:77%;}#yiv1990545854
Trs: [GELORA45] MUI: Ahok Minta Maaf Tapi Tim Medsosnya Berseberangan
Pada Kamis, 2 Februari 2017 20:03, "Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Wong iki ngomong opo seh? Yg namanya medsos khan ya orang2 pribadi.Dari tempo hari juga orang2 sudah mengatakan yg sama yg intinya fatwa pesanan, demo pesanan.---"Di medsos ada jebakan 'Batman', ada keterkaitan dengan SBY. Memang di situ yang diserang SBY tapi seolah kami adalah menjadi bagian dari aliansi politik SBY. Itu yang membuat kami tersinggung. Sikap keagamaan MUI terkait penistaan agama adalah proses biasa saja tidak terkait SBY," tegasnya. ...MUI: Ahok Minta Maaf Tapi Tim Medsosnya Berseberangan Kamis, 2 Februari 2017 | 12:40 [JAKARTA] Majelis Ulama Indonesia berpendapat pernyataan maaf dari pihak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kepada MUI bersifat setengah-setengah."Sebenarnya permohonan maaf Bapak Ahok dengan tim kuasanya itu 'split' (terpisah). Di satu pihak Pak Ahok minta maaf, tapi tim 'buzzer' medsos bilang 'melecehkan'," kata Ketua Komisi Informasi dan Komunikasi MUI Masduki Baidlowi di Jakarta, Kamis.Dia mengatakan buzzer media sosial dari pihak Ahok mengeluaran pernyataan-pernyataan yang berseberangan yang sifatnya menebarkan peperangan media dengan prinsip "apapun yang terjadi dengan MUI, yang penting Ahok itu menang".Menurut dia, sebaiknya pihak Ahok menyampaikan permohonan maaf yang sebenarnya agar tidak ada persoalan lanjutan. Sebelumnya, terjadi polemik karena pihak Ahok dituding melukai umat Islam dengan memperlakukan Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin dengan cara yang tidak baik di persidangan dugaan penistaan agama.Atas peristiwa tersebut, Masduki mengatakan seharusnya pihak Ahok tidak melakukan tindakan yang kurang berkenan kepada Ma'ruf Amin. "Kami MUI, melihat ini adalah persoalan besar yang tidak menyangkut kiai saja. Dia adalah simbol dua kekuatan, pertama dia adalah Rais Aam PB Nahdlatul Ulama dan Ketum MUI yang dihormati," kata dia.Di tingkat arus bawah, menurut dia, sudah muncul banyak protes terhadap tindakan pihak Ahok tetapi Masduki mengatakan pihaknya berupaya meredam protes itu agar tidak mengarah pada aksi."Protes sudah terjadi di bawah, di mana-mana. Kami redam protes itu. Nahdliyin Jatim sudah mau datang ke Jakarta," ucapnya Pihak Ahok, kata dia, juga sempat menuding MUI turut bermain politik dengan mengaitkan terjadi pembicaraan pimpinan MUI dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono."Di medsos ada jebakan 'Batman', ada keterkaitan dengan SBY. Memang di situ yang diserang SBY tapi seolah kami adalah menjadi bagian dari aliansi politik SBY. Itu yang membuat kami tersinggung. Sikap keagamaan MUI terkait penistaan agama adalah proses biasa saja tidak terkait SBY," tegasnya. [Ant/L-9] #yiv7320506609 #yiv7320506609 -- #yiv7320506609ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv7320506609 #yiv7320506609ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv7320506609 #yiv7320506609ygrp-mkp #yiv7320506609hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv7320506609 #yiv7320506609ygrp-mkp #yiv7320506609ads {margin-bottom:10px;}#yiv7320506609 #yiv7320506609ygrp-mkp .yiv7320506609ad {padding:0 0;}#yiv7320506609 #yiv7320506609ygrp-mkp .yiv7320506609ad p {margin:0;}#yiv7320506609 #yiv7320506609ygrp-mkp .yiv7320506609ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv7320506609 #yiv7320506609ygrp-sponsor #yiv7320506609ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv7320506609 #yiv7320506609ygrp-sponsor #yiv7320506609ygrp-lc #yiv7320506609hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv7320506609 #yiv7320506609ygrp-sponsor #yiv7320506609ygrp-lc .yiv7320506609ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv7320506609 #yiv7320506609actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv7320506609 #yiv7320506609activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv7320506609 #yiv7320506609activity span {font-weight:700;}#yiv7320506609 #yiv7320506609activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv7320506609 #yiv7320506609activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv7320506609 #yiv7320506609activity span span {color:#ff7900;}#yiv7320506609 #yiv7320506609activity span .yiv7320506609underline {text-decoration:underline;}#yiv7320506609 .yiv7320506609attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv7320506609 .yiv7320506609attach div a {text-decoration:none;}#yiv7320506609 .yiv7320506609attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv7320506609 .yiv7320506609attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv7320506609 .yiv7320506609attach label a {text-decoration:none;}#yiv7320506609 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv7320506609 .yiv7320506609bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv7320506609 .yiv7320506609bold a {text-decoration:none;}#yiv7320506609 dd.yiv7320506609last p a
[GELORA45] Trs: SBY Bicara soal Fakta Percakapan dengan Ma'ruf Amin pada 7 Oktober [5 Attachments]
Pada Rabu, 1 Februari 2017 22:34, Sri Isnimenulis: SBY Bicara soal Fakta Percakapan dengan Ma'ruf Amin pada 7 Oktober https://www.facebook.com/tr?id=821834581260832ev=PageViewnoscript=1; width="1" height="1"> http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=ae29337bcb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE;>http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=1761cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HEREn=ae29337b;> - - News - Nasional SBY Bicara soal Fakta Percakapan dengan Ma'ruf Amin pada 7 Oktober Rabu, 1 Februari 2017 | 18:04 WIB Terkait JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberi penjelasan soal tuduhan terkait komunikasinya dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin terkait sikap keagamaan MUI mengenai kasus penistaan agama yang menjerat Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.Tuduhan ini terungkap dalam sidang penistaan agama yang didakwakan kepada Ahok, yang menghadirkan Ma'ruf Amin sebagai saksi.Saat itu, kuasa hukum Ahok, Humphrey Djemat, bertanya kepada Ma'ruf soal komunikasinya dengan SBY. Humphrey mengatakan bahwa SBY pada 7 Oktober 2016 menelepon Ma'ruf dan meminta MUI untuk mengeluarkan fatwa terkait kasus Ahok.SBY pun memberikan penjelasan mengenai komunikasi antara dia dan Ma'ruf Amin pada 7 Oktober tersebut.Saat itu, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat dijadwalkan menemui Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.Menurut SBY, percakapan dia dengan Ma'ruf Amin memang ada. Namun, percakapan itu tidak terkait tugas Ma'ruf sebagai Ketua MUI. Saat bertemu pasangan Agus-Sylvi, posisi Ma'ruf sebagai Rois Aam PBNU."Tidak ada kaitan dengan kasus Pak Ahok, dengan tugas MUI, dengan tugas mengeluarkan fatwa," ujar SBY dalam konferensi pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2017).SBY kemudian menjelaskan latar belakang terjadinya komunikasi itu. Saat Agus-Sylvi bertemu sejumlah pengurus PBNU, sejumlah orang bertanya mengenai kabar SBY."Mereka (pengurus PBNU) yang lengkap mengira saya ikut. Saya bilang, tidak mungkin, Agus sudah mandiri, nanti dibilang di bawah bayang-bayang ayahnya," ujar SBY.Saat tahu bahwa ada yang menanyakan kabarnya, SBY pun menghubungi stafnya di sana. "Ada staf di sana yang menyambungkan percakapan saya dengan Pak Ma'ruf Amin terkait pertemuan itu, dan berdiskusi dengan yang lain," ujar SBY.SBY mengaku ingin bertemu dan berdiskusi dengan Ma'ruf Amin terkait masalah Islam dan dunia.(Baca juga: SBY Tak Ingin Dirinya dan Jokowi Saling Curiga)SBY pun meluruskan pernyataan Ma'ruf Amin yang sebelumnya dituduh telah membantah adanya percakapan tersebut.Menurut SBY, Ma'ruf tidak membantah mengenai adanya percakapan, tetapi membantah bahwa MUI diminta membuatkan fatwa atau sikap keagamaan oleh SBY."Tidak ada percakapan langsung yang berkaitan dengan tugas kami, MUI, yang berkaitan dengan menetapkan pendapat keagamaan atau apa pun namanya," kata SBY.SBY pun membantah tuduhan memengaruhi Ma'ruf Amin untuk mengeluarkan fatwa terkait kasus Ahok.(Baca: SBY: Silakan Tanya MUI Apa Sikap Keagamaan Lahir di Bawah Tekanan SBY)Menurut SBY, MUI merupakan majelis yang membuat fatwa atau sikap keagamaan dengan cara dimusyawarahkan terlebih dulu dan tidak tergantung kepada Ma'ruf sebagai ketua."Tanyakan saja kepada MUI. (Mereka) memang ada ketuanya, tetapi mereka itu majelis, segala sesuatu dimusyawarahkan," tutur SBY."Silakan ditanyakan apakah pendapat keagamaan MUI itu lahir di bawah tekanan SBY atau di bawah tekanan siapa pun. Saya kira mudah sekali, daripada nanti saya dikira defensif, silakan tanya langsung," kata dia.Menurut Ahok, informasi telepon antara SBY dan Ma'ruf diketahui tim kuasa hukumnya dari pemberitaan di media.(Baca juga: Kata Ahok, Telepon antara SBY-Ketua MUI Diketahui dari Media)Dalam kesempatan terpisah, Humprey Djemat, salah seorang kuasa hukum terdakwa kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mempertanyakan pernyataan SBY yang merasa disadap.Humprey mengatakan, selama persidangan pada Selasa (1/2/2017) kemarin, dia tak ada sama sekali menyebut kata "rekaman"."Jadi, jangan mengambil kesimpulan sendiri. Memang kita bilang rekaman? Kan tidak ada. Kenapa dibilang rekaman," kata Djemat saat ditemui di kawasan Jalan Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2017).(Baca: Kuasa Hukum Ahok Pertanyakan Ucapan SBY soal "Rekaman") Ketua MUI Jadi Saksi, Ini yang Didalami Pengacara Ahok Ikuti perkembangan berita ini dalam topik: - Sidang Ahok Dugaan Penodaan Agama | Penulis | : Dani Prabowo | | Editor | : Bayu Galih | TAG: - - - - komentar Shares#yiv0639841098 .yiv0639841098title-patnership{width:100%;height:auto;text-align:right;font-size:13px;padding:5px 0;}#yiv0639841098 .yiv0639841098title-patnership img{border:none;padding-left:3px;width:auto;height:auto;vertical-align:middle;}
Trs: [GELORA45] Sidang kedelapan Ahok lahirkan kekisruhan baru
Pada Rabu, 1 Februari 2017 20:45, "Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Berita SBY telpon Ma'ruf Amin ada disini, pada berita2 tgl 7 Okt 2016:http://pilkada.liputan6.com/read/2620355/sby-telepon-ulama-nu-saat-agus-yudhoyono-minta-restu-maju-pilkada http://news.detik.com/berita/d-3315343/kh-maruf-amin-saya-yakin-warga-nu-dukung-agus-sylvi Sikap Keagamaan MUI ada pada Berita MUI tgl 13 Nov 2016:http://mui.or.id/index.php/2016/11/13/pendapat-dan-sikap-keagamaan-mui-terkait-pernyataan-basuki-tjahaja-purnama/ ---"Apakah pada hari Kamis, sebelum bertemu paslon (pasangan calon) nomor satu pada hari Jumat, ada telepon dari Pak SBY pukul 10.16 WIB yang menyatakan, pertama mohon diatur pertemuan dengan Agus dan Sylvi bisa diterima di kantor PBNU, kedua minta segera dikeluarkan fatwa tentang penistaan agama?" tanya Humphrey kepada Ma'ruf. Ma'ruf membantah hal itu. "Tidak ada," jawabnya Sidang kedelapan Ahok lahirkan kekisruhan baru ADDRESS: Oleh : Bonardo Maulana Wahono | 17:22 WIB - Rabu , 01 Februari 2017 Ketua MUI, Ma'ruf Amin, hadir menjadi saksi pada persidangan kedelapan perkara dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di di Gedung Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Selasa (31/1). © Isra Triansyah /Antara Foto"Saya bukan tokoh NU tapi saya warga jam'iyyah NU sejak bayi. Saya tersinggung atas hardikan Ahok terhadap KH Makruf Amin. Saya ikut protes sebagai warga NU," demikian kicauan Mohammad Mahfud M.D. (yang telah disempurnakan penulisannya) lewat akun pribadi di Twitter, Selasa (31/1/2017).Cuitan itu ditujukan kepada calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, yang menjalani lanjutan sidang kasus dugaan penistaan agama sebagai terdakwa, pada hari yang sama Mahfud menyatakan sesalan.Pun, bukan mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu semata yang mengajukan keberatan. Banyak warga internet di Twitter ikut menyuarakan protes, meski tidak sedikit pula yang berupaya mendudukkan persoalan dengan wajar.Abdullah Gymnastiar, yang lazim disapa AA Gym, termasuk sosok yang melemparkan ketidaksetujuan atas lontaran dari kubu Ahok di ruang sidang di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, pada Selasa itu.Dalam tulisan yang dikutip secara verbatim, ia menukas: "Demi Alloh, tak rela KH Ma'ruf Amin, guru /orang tua /ulama kami, pimpinan MUI yg Amat kami hormati cintai, direndahkan dan Diancam siapapun".Akhmad Sahal, salah satu tokoh muda Nahdlatul Ulama, langsung menanggapi cetusan AA Gym, "Gus Dur dihina fisiknya oleh Rizieq Shihab di TV. Gus Mus di-ndas2kan, Kiai Said dihujat, Pak Quraish disesat2kan. Tp (AA Gym) kok diem aja".Dalam gelombang ketidaksetujuan yang dilabeli tanda pagar #AhokFitnahUlama, telah lebih dari 23 ribu kicauan yang dicatatkan Twitter ketika artikel ini ditulis.Lalu, apa sesungguhnya perkara yang memicu pembicaraan hangat di Twitter itu?Jaksa penuntut umum sidang kedelapan dengan terdakwa Ahok menghadirkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Ma'ruf Amin sebagai saksi dengan status, pemimpin lembaga yang telah menerbitkan Keputusan Pendapat dan Sikap Keagamaan ihwal salah satu isi pidato Ahok di Kepulauan Seribu.Dalam sidang, anggota tim kuasa hukum Basuki, Humphrey Djemat, menyatakan bahwa mantan presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, telah menelepon Ma'ruf sebelum nama disebut terakhir bertemu Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, pasangan calon kepala daerah DKI periode 2017-2022.Dilansir Kompas.com, pertemuan dimaksud terjadi pada 7 Oktober 2016 di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Kramat Raya, Jakarta Pusat."Apakah pada hari Kamis, sebelum bertemu paslon (pasangan calon) nomor satu pada hari Jumat, ada telepon dari Pak SBY pukul 10.16 WIB yang menyatakan, pertama mohon diatur pertemuan dengan Agus dan Sylvi bisa diterima di kantor PBNU, kedua minta segera dikeluarkan fatwa tentang penistaan agama?" tanya Humphrey kepada Ma'ruf. Ma'ruf membantah hal itu. "Tidak ada," jawabnya.Ahok, Kompas.com menulis, memberikan penekanan bahwa pengacaranya memiliki bukti tentang adanya telepon dari Susilo "SBY" Bambang Yudhoyono tersebut. Meski demikian, tidak ada penjelasan tentang bentuk bukti dimaksud.Dalam pemberitaan Kompas.com itu, Ma'ruf dilukiskan lagi-lagi memberikan bantahan. Dalam hemat Ahok, seturut Kompas.com, Ma'ruf tidak objektif karena dinilai mendukung salah satu paslon dalam Pilkada DKI. Ia pun sempat mengatakan, "kami akan proses secara hukum saksi, untuk membuktikan bahwa kami memiliki data yang sangat lengkap".Ma'ruf, yang juga Rais Aam NU, keberatan disebut mendukung pasangan Agus-Sylviana. Menurut dia, pertemuannya di kantor PBNU bukan dalam rangka memberi dukungan. Menurutnya, Agus-Sylvi datang ke kantor PBNU dan diterima Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj. Ma'ruf mengaku diminta Said untuk mampir dan datang ke kantor PBNU."Ya tetap pada keterangan saya, cuma
[GELORA45] 'HARU' Video Ahok Minta Maaf Kepada KH Ma' Ruf Amin 'Saya Tdk Ada Niat Melaporkan Beliau'
'HARU' Video Ahok Minta Maaf Kepada KH Ma' Ruf Amin 'Saya Tdk Ada Niat Melaporkan Beliau' | | | | || | | | || 'HARU' Video Ahok Minta Maaf Kepada KH Ma' Ruf Amin 'Saya T... 'HARU' Video Ahok Minta Maaf Kepada KH Ma' Ruf Amin 'Saya Tdk Ada Niat Melaporkan Beliau' Th... | | | |
[GELORA45] Trs: [perhimpunanpersaudaraan] SBY: Ada yang Larang Presiden Jokowi Bertemu Saya -- Jika SBY Meminta Bertemu, Jokowi Akan Luangkan Waktu
Jika kepala telah terbentur ke tembok, segala upaya perlu dilakukan. Itulah yang dialami Presiden Bekas ini. Tampilkan pesan asli Pada Kamis, 2 Februari 2017 7:04, "A Awind estiaw...@gmail.com [perhimpunanpersaudaraan]"menulis: http://nasional.kompas.com/read/2017/02/01/16464921/sby.ada.yang.larang.presiden.jokowi.bertemu.saya SBY: Ada yang Larang Presiden Jokowi Bertemu Saya Rabu, 1 Februari 2017 | 16:46 WIB - - - - - 8628Shares KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono berbicara kepada wartawan di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2017).JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden keenam RI yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, ada pihak yang melarang Presiden Joko Widodo untuk bertemu dengannya.Pihak tersebut, kata SBY, adalah orang-orang yang berada di lingkaran Presiden."Konon, beliau (Jokowi) ingin bertemu dengan saya, tapi dilarang oleh dua atau tiga orang di sekitar beliau untuk bertemu saya. Hebat juga dua-tiga orang itu bisa melarang Presiden bertemu sahabatnya," kata SBY dalam keterangan pers, di Jakarta, Rabu (1/2/2017).SBY mengatakan, ia memendam keinginan bertemu Jokowi untuk mengklarifikasi segala hal yang dikaitkan dengannya.Menurut SBY, ia dituduh menggerakkan dan mendanai aksi damai pada 4 November 2016, tudingan terkait upaya makar, dan sejumlah tuduhan lainnya."Sayang sekali, saya belum ada kesempatan bertemu Presiden Jokowi. Kalau bertemu, saya ingin bicara blakblakan, siapa yang menyampaikan informasi dan intelijen kepada beliau kalau saya mendanai 411, dan lain-lain," papar SBY."Saya ingin melakukan klarifikasi secara baik, dengan tujuan dan niat yang baik, agar tidak menyimpan praduga atau saling curiga," lanjut dia.Dalam keterangan persnya pada hari ini, SBY akan menyampaikan tanggapan terkait keterangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang mengaitkan dirinya dengan fatwa MUI soal penodaan agama. Pernyataan Ahok disampaikan dalam persidangan kasus penodaan agama yang berlangsung pada Selasa (31/1/2017). Ikuti perkembangan berita ini dalam topik: - Sidang Ahok Dugaan Penodaan Agama | Penulis | : Dani Prabowo | | Editor | : Inggried Dwi Wedhaswary | TAG: - Jokowi - Joko Widodo - SBY - Presiden Joko Widodo - Presiden Jokowi = http://nasional.kompas.com/read/2017/02/02/11250201/jika.sby.meminta.bertemu.jokowi.akan.luangkan.waktu Jika SBY Meminta Bertemu, Jokowi Akan Luangkan Waktu Kamis, 2 Februari 2017 | 11:25 WIB - - - - - 2221Shares KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers di Gedung Bank Indonesia, Senin (19/12/2016). Bank Indonesia meluncurkan uang NKRI baru dengan menampilkan 12 pahlawan nasional, Adapun uang desain baru yang diluncurkan hari ini mencakup tujuh pecahan uang rupiah kertas dan empat pecahan uang rupiah logam. Terkait - "Saya Bukan Mengetahui tapi Disodorkan Berita SBY Telepon Ketua MUI" - Pengacara Ahok Anggap SBY Akui Minta MUI Terbitkan Fatwa - Pernyataan Ahok soal Hubungan SBY-Ma'ruf Bisa Pengaruhi Elektabilitas - Kemunculan SBY Dinilai Bisa Jadi Beban Elektoral buat Agus - SBY: Sekarang "Bola" Ada di Tangan Penegak Hukum dan Presiden - Ini Transkrip Lengkap Pernyataan SBY soal Telepon ke Ma'ruf Amin... - SBY Minta Penjelasan soal Dugaan Penyadapan, Ini Kata Jokowi JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo berjanji akan meluangkan waktu untuk bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.Namun, hal itu menunggu permohonan bertemu dari SBY yang juga merupakan Presiden keenam RI tersebut."Kan saya sudah sampaikan bolak-balik, waktunya akan diatur. Tetapi kalau ada permintaan," ujar Jokowi saat diwawancarai wartawan di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2017).Disinggung juga soal pernyataan SBY tentang adanya orang di lingkaran Jokowi yang melarang untuk bertemu SBY, dia enggan menjawabnya.(Baca: SBY: Ada yang Larang Presiden Jokowi Bertemu Saya)"Tanyakannya ke Mensesneg, bukan ke saya," ujar Jokowi.SBY sebelumnya mengaku ingin bertemu Jokowi. SBY merasa perlu bertemu untuk membicarakan banyak hal terkait berbagai isu, terutama soal tuduhan yang selama ini diarahkan kepadanya.Keinginan itu disampaikan SBY dalam jumpa pers di kantor DPP Demokrat, Jakarta, Rabu (1/2/2017) sore.SBY mengaku mendapat informasi dari tiga orang sumber bahwa sebenarnya Jokowi ingin bertemu dengannya. Namun, ada pihak yang melarang."Tetapi, dilarang dua, tiga orang di sekeliling beliau. Dalam hati saya, hebat juga yang bisa melarang Presiden kita untuk bertemu sahabatnya yang juga mantan presiden," ucap dia.Sekretaris Kabinet Pramono Anung membantah hal itu. Tidak
[GELORA45] Trs: [perhimpunanpersaudaraan] Jawaban Jokowi untuk permintaan SBY soal penyadapan
Memang semestinya SBY bertanya dan berurusan dengan pihak pengadilan, bukan dengan Jokowi. Kalau ingin ketemu Jokowi, waktunya bisa diatur. Bravo jawaban Jokowi. Pada Kamis, 2 Februari 2017 7:23, "A Awind estiaw...@gmail.com [perhimpunanpersaudaraan]"menulis: http://www.antaranews.com/berita/610259/jawaban-jokowi-untuk-permintaan-sby-soal-penyadapan?utm_source=topnews_medium=home_campaign=news Jawaban Jokowi untuk permintaan SBY soal penyadapan Kamis, 2 Februari 2017 13:08 WIB | 511 Views Pewarta: Bayu Prasetyo Pernyataan Pers SBY Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pernyataan pers soal dugaan penyadapan percakapan telepon dirinya dengan Ketum MUI KH Ma'ruf Amin di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (1/2/2017). (ANTARA/Widodo S. Jusuf) Itu juga isu pengadilan, tanyakan ke sana, tanyakan. Yang berbicara tanyakan, jangan barangnya dibawa ke saya. Yang bicara itu isu pengadilan Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa dia menyerahkan sepenuhnya proses dan fakta persidangan yang muncul dalam sidang kasus penodaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, termasuk isu penyadapan, kepada Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Sehari sebelumya Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono meminta Presiden Jokowi memberi penjelasan soal dugaan dia disadap. "Itu kan isu pengadilan itu, isunya di pengadilan dan yang bicara itu kan pengacara, pengacaranya Pak Ahok dan Pak Ahok," kata Jokowi ditemui di Balai Sidang Jakarta usai membuka Konferensi Forum Rektor Indonesia Tahun 2017, Kamis. Presiden Jokowi bahwa dia tidak ada kaitannya dengan fakta persidangan yang muncul dalam sidang yang diselenggarakan di Gedung Kementerian Pertanian itu. Kemarin, SBY meminta dugaan penyadapan saat berkomunikasi via telepon bersama Rais Aam PBNU Maruf Amin yang dijadikan bukti oleh kuasa hukum Ahok, diusut oleh aparat hukum. Selain itu, tim pengacara Ahok mengungkapkan kepemilikan bukti komunikasi antara SBY dan Maruf yang berkaitan dengan keputusan fatwa MUI dalam kaitannya dengan kasus penodaan agama tersebut. SBY juga meminta para pihak yang memiliki bukti percakapan untuk memberikan bukti kepadanya. Menanggapi hal tersebut, Presiden Jokowi mengatakan seluruh proses hukum termasuk mengenai bukti adalah domain proses hukum di pengadilan. "Itu juga isu pengadilan, tanyakan ke sana, tanyakan. Yang berbicara tanyakan, jangan barangnya dibawa ke saya. Yang bicara itu isu pengadilan," ujar Jokowi. Mengenai harapan SBY untuk diskusi terbuka dengan Jokowi, Presiden mengatakan akan mengatur waktu yang tepat jika telah ada permintaan pertemuan dari pihak SBY. "Kan saya bilang waktunya akan diatur kalau ada permintaan," tegas Jokowi.Editor: Jafar M SidikCOPYRIGHT © ANTARA 2017 #yiv0468404275 #yiv0468404275 -- #yiv0468404275ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv0468404275 #yiv0468404275ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv0468404275 #yiv0468404275ygrp-mkp #yiv0468404275hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv0468404275 #yiv0468404275ygrp-mkp #yiv0468404275ads {margin-bottom:10px;}#yiv0468404275 #yiv0468404275ygrp-mkp .yiv0468404275ad {padding:0 0;}#yiv0468404275 #yiv0468404275ygrp-mkp .yiv0468404275ad p {margin:0;}#yiv0468404275 #yiv0468404275ygrp-mkp .yiv0468404275ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv0468404275 #yiv0468404275ygrp-sponsor #yiv0468404275ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv0468404275 #yiv0468404275ygrp-sponsor #yiv0468404275ygrp-lc #yiv0468404275hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv0468404275 #yiv0468404275ygrp-sponsor #yiv0468404275ygrp-lc .yiv0468404275ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv0468404275 #yiv0468404275actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv0468404275 #yiv0468404275activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv0468404275 #yiv0468404275activity span {font-weight:700;}#yiv0468404275 #yiv0468404275activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv0468404275 #yiv0468404275activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv0468404275 #yiv0468404275activity span span {color:#ff7900;}#yiv0468404275 #yiv0468404275activity span .yiv0468404275underline {text-decoration:underline;}#yiv0468404275 .yiv0468404275attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv0468404275 .yiv0468404275attach div a {text-decoration:none;}#yiv0468404275 .yiv0468404275attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv0468404275 .yiv0468404275attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv0468404275 .yiv0468404275attach label a {text-decoration:none;}#yiv0468404275 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv0468404275 .yiv0468404275bold
[GELORA45] Trs: [nasional-list] Surat Megawati: PDI-P Tak Ada Kaitan PKI ataupun Komunisme [1 Attachment]
Pada Jumat, 3 Februari 2017 7:46, "'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [nasional-list]"menulis: [Attachment(s) from j.gedearka included below] http://nasional.kompas.com/read/2017/02/03/11001991/surat.megawati.pdi-p.tak.ada.kaitan.pki.ataupun.komunisme Surat Megawati: PDI-P Tak Ada Kaitan PKI ataupun Komunisme Jumat, 3 Februari 2017 | 11:00 WIB - - - - - 11 Shares KOMPAS/ALIF ICHWAN Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Terkait - Yakin Komunisme Sudah Mati, Ketua MPR Minta Aparat Hukum Tak Berlebihan - Komnas HAM: Komunisme Itu Sudah Enggak Laku, Sudah Bangkrut - Tindak Pidana Ajaran Komunisme dalam Revisi KUHP Dianggap Tak Jelas - Sulit Buktikan Ada Korban Nyata, Delik Komunisme dalam Revisi KUHP Dipertanyakan - Buku Komunisme Disita di Pameran Internasional, Pemerintah Kekang Pengetahuan? - Isu Serbuan Pekerja Asal China dan Komunisme, Ini Kata Panglima TNI - Menteri Agama Nilai Komunisme seperti Hantu untuk Menakut-nakuti JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menegaskan, mereka tidak memiliki kaitan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) atau ajaran komunisme. Hal itu ditegaskan lewat surat penjelasan dan instruksi bernomor 2588/IN/DPP/II/2017 tertanggal 2 Februari 2017, yang ditandatangani oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto. "PDI Perjuangan tidak memiliki kaitan apa pun dengan PKI ataupun ajaran komunisme karena PDI Perjuangan sebagai partai nasionalis yang menjunjung tinggi dan melaksanakan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, demokrasi, dan keadilan sosial yang terkandung dalam Pancasila," begitu bunyi poin ketiga surat tersebut. Megawati, dalam surat itu, menuliskan bahwa hal ini perlu ditegaskan karena mencermati dinamika politik Tanah Air yang berkembang, khususnya berkaitan dengan berbagai isu dan agenda politik. Isu tersebut tersebar oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab serta mengaitkan PDI-P dengan PKI dan ajaran komunisme. Presiden kelima RI itu menginstruksikan semua kadernya di Indonesia untuk dapat menyosialisasikan penjelasan ini kepada masyarakat serta tetap menjaga situasi dan kondisi yang kondusif di Indonesia. Saat dikonfirmasi terkait surat tersebut, Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pareira menuturkan, sudah terjadi upaya adu domba di masyarakat melalui penyebaran fitnah dan kebencian. Hal itu mengancam situasi dan kondisi yang kondusif di masyarakat. Andreas menilai, penegasan bahwa PDI-P tak berkaitan dengan PKI dan ajaran komunisme sangat penting untuk disampaikan. "Urgent karena isu itu diembuskan sudah sejak beberapa bulan terakhir ini, dan menjelang Pilkada ini semakin gencar," ujarnya. Berikut isi lengkap surat tersebut: "Merdeka!!! Mencermati dinamika sosial politik Tanah Air yang berkembang akhir-akhir ini, khususnya adanya berbagai isu dan propaganda politik, oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang telah mengait-kaitkan PDI Perjuangan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan ajaran komunisme. Situasi sosial politik tersebut patut diduga dilakukan untuk menimbulkan keresahan dan memicu konflik di tengah-tengah masyarakat yang dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa. Atas dasar hal-hal tersebut di atas, DPP PDI Perjuangan memberikan penjelasan dan penegasan sebagai berikut: 1. PDI Perjuangan adalah partai politik yang berazaskan Pancasila sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945 sesuai dengan jiwa dan semangat lahirnya 1 Juni 1945 (Pasal 5 ayat (1) Anggaran Dasar Partai); 2. Seluruh Anggota, Kader dan pengurus PDI Perjuangan di seluruh tingkatan WAJIB untuk menerima, memahami dan melaksanakan azas partai sebagaimana termaktub dalam poin (1) di atas (Pasal 18 huruf (a) dan (b) Anggaran Dasar Partai dan Pasal 1 ayat 2 huruf (b) Anggaran Rumah Tangga Partai); 3. PDI Perjuangan tidak memiliki kaitan apapun dengan PKI maupun ajaran komunisme karena PDI Perjuangan sebagai partai nasionalis yang menjunjung tinggi dan melaksanakan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, demokrasi dan keadilan sosial yang terkandung dalam Pancasila. 4. Seluruh anggota, kader dan pengurus PDI Perjuangan berkewajiban untuk melaksanakan nilai-nilai Pancasila tersebut dalam praktik kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 5. Menginstruksikan kepada seluruh anggota, kader dan pengurus PDI Perjuangan di seluruh Indonesia untuk dapat mensosialisasikan penjelasan resmi DPP Partai ini kepada semua pihak dengan sebaik-baiknya serta tetap menjaga situasi dan kondisi yang kondusif bagi terciptanya rasa dan semangat persaudaraan kebangsaan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai bersama ini. Demikian penjelasan dan instruksi DPP Partai ini kami sampaikan, untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya."
[GELORA45] Trs: [perhimpunanpersaudaraan] Presiden Duterte Akhiri Gencatan Senjata dengan Pemberontak Komunis
Pada Jumat, 3 Februari 2017 20:35, "Mohammad Kasim emkasi...@gmail.com [perhimpunanpersaudaraan]"menulis: - - - - - - - - - - - - - News - Internasional Presiden Duterte Akhiri Gencatan Senjata dengan Pemberontak Komunis Jumat, 3 Februari 2017 | 19:00 WIB - - - - - 252SharesNOEL CELIS / POOL / AFPPresiden Filipina, Rodrigo Duterte. Terkait - Duterte Umumkan Gencatan Senjata dengan Pemberontak Komunis - Duterte Telah Bertemu dengan Tokoh Pemberontak Komunis - Duterte Tawarkan 4 Posisi di Kabinet, Apa Reaksi Pemberontak Komunis Filipina? - Pemimpin Pemberontak Komunis Filipina Pun Berharap kepada Duterte - Pemberontak Komunis Filipina Tewaskan 9 Tentara MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Jumat (3/2/2017), mengakhir gencatan senjata dengan pemberontak komunis yang dilakukan sejalan dengan proses perundingan tahun lalu. Keputusan itu diambil dua hari setekah Partai Komunis Filipina mengumumkan secara sepihak untuk mengakhiri gencatan senjata. Militer Filipina kemudian mengatakan, selama sepekan saja sebanyak enam orang prajurit tewas akibat serangan pemberontak komunis. "Saya kehilangan banyak prajurit hanya dalam waktu 48 jam, maka saya berpikir melanjutkan gencatan senjata tak akan menghasilkan sesuatu," ujar Duterte dalam pidatonya. "Saya sebenarnya tak ingin melakukan ini tetapi inilah yang diinginkan komunis, tak ada lagi yang bisa saya lakukan. Jadi mari berperang hingga 50 tahun lagi," kata Duterte. Duterte tak menjelaskan apakah rencana pembicaraan damai putaran keempat yang dijadwalkan digelar di Oslo, Norwegia pada April mendatang juga akan dihentikan. Perundingan di Italia pekan lalu berakhir tanpa kesepakatan apapun atau penghentian tembak menembak secara permanen. Duterte mengatakan, dia sangat kecewa dengan kondisi ini karena dia yakin pemerintahannya memiliki peluang emas untuk mencapai kesepakatan damai dengan pemberontak. Dalam pidatonya, Duterte juga mengkritik pemberontak yang mengajukan tuntutan yang disebutnya tak masuk akal misalnya pembebasan 400 anggotanya yang dipenjara pemerintah. Duterte mengatakan, dia sudah membebaskan 18 pemimpin pemberontak untuk memulai pembicaraan damai tahun lalu tetapi Duterte menegaskan dia juga harus menjamin keselamatan pasukannya. "Saya sangat ingin mencoba tetapi tuntutan mereka terlalu besar dan tak mungkin saya penuhi," kata Duterte. Sementara itu, keputusan Duterte mengakhir gencatan senjata disambut baik panglima angkatan bersenjata Filipina Jenderal Eduardo Ano. "Kami akan mengejar dan mencegah mereka melakukan kekerasan dan kegiatan kriminal di tengah masyarakat. Dan kami akan menghantam mereka dengan keras," ujar Eduardo.Kedua pihak yang berseteru menyatakan gencatan senjata secara terpisah pada Agustus tahun lalu dan semua kesepakatan informal dilakukan di saat pembicaraan berlangsung di Roma. Namun, pada Rabu pekan lalu, pemberontak komunis menyatakan mengakhiri gencatan senjata dan menudung aparat Filipina melakukan pelanggaran HAM di beberapa desa yang dikuasai pemberontak. | Editor | : Ervan Hardoko | | Sumber | : AFP, | TAG: - pemberontakan - filipina - Presiden Rodrigo Duterte - komunis Apakah Anda ingin men-share artikel ini?0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Sangat Tidak InginSangat Ingin - Terpopuler - Terkomentari + indeks - 1Giliran Presiden Trump Bertengkar dengan Schwarzeneggerdibaca 70.650 kali - 2Dilantik Jadi Menlu AS, Inilah Janji Rex Tillersondibaca 11.532 kali - 3"Seluruh Wilayah AS Dikelilingi Tembok dengan Kawat Duri..."dibaca 10.997 kali - 4Terdesak, CEO Uber Mundur dari Grup Penasihat Bisnis Presiden Trumpdibaca 8.599 kali - 5Warga Mongolia Sumbang Uang, Perhiasan, dan Ternak demi Bayar Utang Negaradibaca 8.194 kali - Jumat, 3 Februari 2017 Melawan Trump, Karyawan Twitter Sumbang Rp 13 Miliar - Jumat, 3 Februari 2017 Protes Kebijakan Trump, 1.000 Toko Kelontong di New York Tutup - Index Berita - - Perkebunan di Australia Kekurangan Tenaga Pemetik BuahKamis, 2 Februari 2017 - Ratusan Ubur-ubur Biru Terdampar di Pantai BrisbaneKamis, 2 Februari 2017 - Pesawat Kecil Jatuh di Australia, Mantan Finalis Putri Banten TewasJumat, 27 Januari 2017 Produced by ABC Australia - Rabu, 14 Desember 201610 Hal yang Belum Anda Tahu tentang Melania Trump - Kamis, 1 Desember 2016Selain Burka, 5 Busana Ini Pun Pernah Dilarang - Index Berita - - News - Nasional - Regional - Megapolitan - Internasional - Olah Raga - Sains - Edukasi - Infografis - Surat Pembaca - Ekonomi - Bola - Tekno - Entertainment - Otomotif - Health - Female - Travel - Properti - Foto - Video
Trs: [GELORA45] KPK Tetapkan Musa Zainudin dan Yudi Widiana Tersangka Suap
Pada Sabtu, 4 Februari 2017 2:11, "'Sunny' am...@tele2.se [GELORA45]"menulis: Koruptor harus dituntut bukan saja karena korupsi, tetapi juga karena menista agama, kalau agama tertuduh melarang korupsi, pencurian, perampokan dilakukan. Jadi kalau terbukti korupsi dilakukan maka hukuman yang diputuskan oleh pengadilan harus dua kali lipat. Seandainya agama tidak melarang pencurian atau karupsi maka dianggap tidak menista agama. Kalau mengaku atheis atau tidak beragama apakah bisa bebas dari penistaan agama? Tentu tidak, karena hukum di negara neo-Mojopahit melarang warganya tidak boleh tidak beragama dan agama harus diakui oleh negara. Cilaka jadinya, karena sekalipun tidak korupsi dihukum, contohnya seorang pemuda di Padang beberapa tahun silam, dia menyatakan dirinya atheis, pemuda ini dihukum dua tahun dikurung dalam penjara. From: mailto:GELORA45@yahoogroups.com Sent: Friday, February 3, 2017 1:03 PMTo: GELORA45@yahoogroups.com ; kh djie Subject: Re: [GELORA45] KPK Tetapkan Musa Zainudin dan Yudi Widiana Tersangka Suap Iyaaa, ... mestinya tokoh-tokoh macam begini lah yang MENISTA, MERUSAK Agama ISLAM sesungguhnya, dan, ... olehkarenanya patut dijatuhi HUKUMAN lebih BERAT! From: kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] Sent: Friday, February 3, 2017 6:26 PMTo: Gelora45 ; Sunny Subject: Re: [GELORA45] KPK Tetapkan Musa Zainudin dan Yudi Widiana Tersangka Suap Wah, pakai nama Nabi lagi... 2017-02-03 10:40 GMT+01:00 'Sunny' am...@tele2.se [GELORA45] : res : Bagaimana korupsi bisa diberantas di negara neo-Mojopahit, kalau anggota-anggota partai agama jago korupsi? http://www.lampost.co/berita/ kpk-tetapkan-musa-zainudin- dan-yudi-widiana-tersangka- suap KPK Tetapkan Musa Zainudin dan Yudi Widiana Tersangka Suap Jum'at, 03 Februari 2017 14:55 WIB Gedung KPK/MTVN Jakarta -- Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Musa Zainuddin dan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Yudi Widiana Adia ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya diduga korupsi proyek jalan pada Kementeriaan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) di Maluku dan Maluku Utara. Juru bicara KPK Febri Diansyah tak membantah penetapan tersangka keduanya. Dalam waktu dekat, KPK akan mengumumkan pengembangan kenaikan status dua anggota Dewan itu. "Pengumuman akan dilakukan segera, baik nama atau pun sangkaan terhadap tersangka. Saat ini kita belum dapat mengonfirmasi," kata Febri saat dikonfirmasi, Jumat 3 Februari 2017. Febri mengakui telah ada perkembangan dalam kasus dugaan korupsi proyek jalan di Maluku. Penyidik perlu mengumpulkan bukti permulaan yang cukup buat meningkatkan status seseorang menjadi tersangka. "Penetapan tersangka dalam proses penyidikan dilakukan jika terdapat bukti permulaan yang cukup," ujar dia. Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif membenarkan KPK telah melakukan ekspose kasus dugaan korupsi proyek jalan KemenPUPR di Maluku dan Maluku Utara. Ekspose dilakukan buat mendapatkan tersangka baru. Laode tak ingat apakah surat perintah penyidikan (sprindik) buat Yudi Widiana dan Musa Zainudin telah ditandatangani atau belum. "Saya masih ingat pernah ada ekspose, tapi saya lupa dia sudah ditandatangani, dinaikan (ke penyidikan apa belum)," kata Laode di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 31 Januari 2017. KPK menetapkan delapan orang tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pembangunan jalan pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini. Tiga di antaranya anggota Komisi V DPR. Mereka Damayanti Wisnu Putranti dari PDI Perjuangan, Budi Supriyanto dari Golkar dan Andi Taufan Tiro dari PAN. Ketiganya diduga menerima fee hingga miliaran rupiah dari Direktur PT Windhu Tunggal Utama, Abdul Khoir. Sementara itu, tersangka lainnya yakni Komisaris PT Cahaya Mas, Sok Kok Seng alias Aseng, Kepala BPJN IX Maluku dan Maluku Utara, Amran HI Mustary, Abdul Khoir serta dua rekan Damayanti, Dessy A. Edwin dan Julia Prasetyarini. #yiv8790689751 #yiv8790689751 -- #yiv8790689751ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv8790689751 #yiv8790689751ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv8790689751 #yiv8790689751ygrp-mkp #yiv8790689751hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv8790689751 #yiv8790689751ygrp-mkp #yiv8790689751ads {margin-bottom:10px;}#yiv8790689751 #yiv8790689751ygrp-mkp .yiv8790689751ad {padding:0 0;}#yiv8790689751 #yiv8790689751ygrp-mkp .yiv8790689751ad p {margin:0;}#yiv8790689751 #yiv8790689751ygrp-mkp .yiv8790689751ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv8790689751 #yiv8790689751ygrp-sponsor #yiv8790689751ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv8790689751 #yiv8790689751ygrp-sponsor #yiv8790689751ygrp-lc #yiv8790689751hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv8790689751 #yiv8790689751ygrp-sponsor
Trs: [GELORA45] Dituduh Zina, Foto Wanita Ini Dihukum Cambuk Hebohkan Media Asing Hingga Jadi Headline
Pada Jumat, 3 Februari 2017 10:51, "'Sunny' am...@tele2.se [GELORA45]"menulis: Mereka memenuhit tuntutan biologis yang diberikan oleh sang Maha Berkuasa atas langit dan bumi, koq dibilang berzinah, apakah tidak menghina sang Maha berkuasa? From: mailto:GELORA45@yahoogroups.com Sent: Friday, February 3, 2017 2:52 AMTo: GELORA45@yahoogroups.com ; Jonathan Goeij Subject: Re: [GELORA45] Dituduh Zina, Foto Wanita Ini Dihukum Cambuk Hebohkan Media Asing Hingga Jadi Headline Lho, ... kalau dituduh berzinah itukan TIDAK bisa sendirian, mesti ada pasangannya dan biasanya pasaangan laki-perempuan, tapi, kenapa hanya yang perempuan yang dicambuk? Apa dia memperkosa yang lelaki dan dianggap lelaki nya yang pasif dan dipihak yang BENAR? Bukankah kalau terhadap pelacur juga yang laki yang biasanya aktif bahkan agresif, ...! Aneh juga hukum cambuk bisa TETAP diberlakukan sampai jaman modern, ... From: Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Friday, February 3, 2017 7:05 AMTo: Yahoogroups Subject: [GELORA45] Dituduh Zina, Foto Wanita Ini Dihukum Cambuk Hebohkan Media Asing Hingga Jadi Headline Dituduh Zina, Foto Wanita Ini Dihukum Cambuk Hebohkan Media Asing Hingga Jadi Headline | | | | | | | | | | | Dituduh Zina, Foto Wanita Ini Dihukum Cambuk Hebohkan Media Asing Hingga Ja... Seorang perempuan asal Aceh ini terpaksa menahan sakit menerima hukum cambuk. - Halaman all | | | | Kamis, 2 Februari 2017 20:02 Wanita asal Aceh ini menerima hukuman cambuk di depan publik karena dituduh berbuat zina TRIBUN-MEDAN.com - Sambil mencengkeram kuat kepala dengan tangannya saat ia dipukul di bagian pundaknya, seorang perempuan asal Aceh ini terpaksa menahan sakit menerima hukum cambuk.Cambukan itu dia terima sebanyak 26 kali karena terbukti oleh hukum syariah telah melakukan hubungan seks di luar nikah.Berita hukum cambuk ini menjadi headline di situs terkemuka Daily Mail pada Kamis (2/2/2017) dengan memajang foto aksi hukum cambuk para pelaku oleh seorang eksekutor besar-besar di beranda utama situs tersebut.Terlihat seorang perempuan bersama dengan seorang laki-laki dituduh melakukan zina yang jelas-jelas dilarang karena melawan hukum syariah yang cukup ketat di sana. Baca: Tak Ada Agenda Sidang, Ahok Blusukan di Lokasi Ini Tapi Warga Sepi Seperti yang terlihat dalam gambar wanita itu dipaksa untuk berlutut di atas panggung dekat sebuah masjid di Provinsi Aceh. Pasangan ini menerima 26 kali hukuman cambuk di Aceh Hukuman itu disaksikan oleh banyak pasang mata yang tentunya membuat para pelaku malu hingga diharapkan mereka jera untuk tidak melakukan hubungan terlarang itu lagi. Baca: SBY Sebut Tiga Orang Larang Bertemu Jokowi, Johan Budi: Siapa yang Menghalangi? Pria yang dituduh melakukan zina tampak ketakutan saat tongkat eksekutor hukuman mencambuk punggungnya sebanyak 26 kali. Sambil menahan sakit wanita ini dicambuk di depan umum Terlihat dia menangis saat menerima cambukan dari seorang eksekutor Saat itu juga suara cambukan memecah kesunyian saat eksekusi berlangsung ditengah kerumunan orang yang sedang menyaksikan hukuman itu.Pada satu titik, wanita yang mengenakan jilbab itu tampaknya terjatuh ke depan dan mencengkeram kepalanya saat dia menangis kesakitan.Setelah hukuman itu berakhir, pria yang dituduh berhubungan di luar nikah juga disuruh naik ke atas panggung sambil diapit oleh dua petugas laki-laki.Dia juga dipaksa untuk berdiri di sana sementara untuk menahan 26 kali cambukan seperti yang terlihat dala m foto, dia juga menangis saat menerima hukumannya.Aceh merupakan satu provinsi di Indonesia, yang penduduknya dengan mayoritas menganut agama Islam sehingga memungkinkan pemerintahannya untuk menerapkan hukum syariah Islam. Setelah mencambuk sang perempuan, pria ini juga mendapat hukuman yang sama Terima hukuman cambuk Di bawah hukum tersebut para pria dan wanita, yang bukan pasangannya, tidak diperbolehkan untuk terlalu dekat apalagi melakukan zina karena sebuah 'khalwat' pelanggaran, jika tidak mengindahkan peraturan itu maka hukuman cambuk di depan publik lah konsekuensinya.Tidak hanya itu hubungan gay, judi dan minum alkohol juga bisa mendapatkan hukuman cambuk di Aceh yang mulai menerapkan hukum Syariah setelah diberikan otonomi khusus pada tahun 2001.Kendati mendapatkan protes terkait hukuman cambuk karena dianggap melanggar oleh pejuang hak asasi, Aceh tetap menerapkan hukum syariah tersebut.Tahun lalu, Banda Aceh melarang perempuan berada di tempat hiburan setelah jam 11 ke atas kecuali mereka ditemani oleh suami atau anggota keluarga laki-laki.Bahkan Aceh juga telah melarang pria dan wanita yang belum menikah untuk naik bersama-sama berboncengan naik sepeda motor. #yiv3240236482 #yiv3240236482 -- #yiv3240236482ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv3240236482 #yiv3240236482ygrp-mkp hr {border:1px solid
[GELORA45] Trs: [perhimpunanpersaudaraan] Pertemuan SBY dan Anggota DPRD Pendukung Agus-Sylvi Tertutup
Pada Sabtu, 4 Februari 2017 6:40, "A Awind estiaw...@gmail.com [perhimpunanpersaudaraan]"menulis: https://news.detik.com/berita/d-3413651/pertemuan-sby-dan-anggota-dprd-pendukung-agus-sylvi-tertutup?_ga=1.193683309.1179203962.1486186564 Sabtu 04 Feb 2017, 12:08 WIB Dinamika Pilgub DKI Pertemuan SBY dan Anggota DPRD Pendukung Agus-Sylvi Tertutup Ray Jordan - detikNews Share 0Tweet Share 00 komentar Ketum Partai Demokrat SBY menerima anggota DPRD DKI yang mendukung Agus-Sylviana, Sabtu (4/2/2017). Foto: Ray Jordan/detikcom FOKUS BERITA: Jakarta Memilih Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima 28 anggota DPRD DKI yang mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Penerimaan dukungan itu dilakukan SBY secara tertutup. Penerimaan anggota DPRD DKI itu dilakukan di Lantai 3 Gedung Wisma Proklamasi, Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat. SBY tiba di lokasi pukul 11.45 WIB, Sabtu (4/2/2017). SBY terlihat mengenakan kemeja 'taktis' bermotif loreng warna cokelat. Begitu masuk ruangan, SBY langsung bersalaman dengan anggota DPRD DKI dan para kader Demokrat. | Ketum Partai Demokrat SBY menerima anggota DPRD DKI yang mendukung Agus-Sylviana, Sabtu (4/2/2017) Foto: Ray Jordan/detikcom | Pertemuan akan dilakukan dengan kegiatan diskusi. SBY duduk didampingi oleh Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan dan Ketua Tim Pemenangan Agus-Sylvi, Nachrowi Ramli. Sebelum pertemuan, SBY dan para anggota DPRD DKI itu berfoto bersama dengan mengacungkan jari telunjuk tanda nomor 'Satu'. "Agus-Sylvi, satu," teriak peserta pertemuan. | Ketum Partai Demokrat SBY menerima anggota DPRD DKI yang mendukung Agus-Sylviana, Sabtu (4/2/2017) Foto: Ray Jordan/detikcom | Para anggota DPRD DKI yang diteirma SBY itu berasal dari empat partai pendukung Agus-Sylvi, yakni Partai Demokrat, PAN, PKB dan PPP. Pertemuan dilakukan secara tertutup dari wartawan. Rencananya, setelah pertemuan akan dilakukan jumpa pers, namun Sekjen Demokrat Hinca mengatakan, SBY tak akan ikut dalam jumpa pers tersebut. "SBY nanti tidak akan ikut jumpa pers, ini hanya tingkatan DPD saja," katanya. (jor/fdn) #yiv6722588009 #yiv6722588009 -- #yiv6722588009ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv6722588009 #yiv6722588009ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv6722588009 #yiv6722588009ygrp-mkp #yiv6722588009hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv6722588009 #yiv6722588009ygrp-mkp #yiv6722588009ads {margin-bottom:10px;}#yiv6722588009 #yiv6722588009ygrp-mkp .yiv6722588009ad {padding:0 0;}#yiv6722588009 #yiv6722588009ygrp-mkp .yiv6722588009ad p {margin:0;}#yiv6722588009 #yiv6722588009ygrp-mkp .yiv6722588009ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv6722588009 #yiv6722588009ygrp-sponsor #yiv6722588009ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv6722588009 #yiv6722588009ygrp-sponsor #yiv6722588009ygrp-lc #yiv6722588009hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv6722588009 #yiv6722588009ygrp-sponsor #yiv6722588009ygrp-lc .yiv6722588009ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv6722588009 #yiv6722588009actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv6722588009 #yiv6722588009activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv6722588009 #yiv6722588009activity span {font-weight:700;}#yiv6722588009 #yiv6722588009activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv6722588009 #yiv6722588009activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv6722588009 #yiv6722588009activity span span {color:#ff7900;}#yiv6722588009 #yiv6722588009activity span .yiv6722588009underline {text-decoration:underline;}#yiv6722588009 .yiv6722588009attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv6722588009 .yiv6722588009attach div a {text-decoration:none;}#yiv6722588009 .yiv6722588009attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv6722588009 .yiv6722588009attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv6722588009 .yiv6722588009attach label a {text-decoration:none;}#yiv6722588009 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv6722588009 .yiv6722588009bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv6722588009 .yiv6722588009bold a {text-decoration:none;}#yiv6722588009 dd.yiv6722588009last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv6722588009 dd.yiv6722588009last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv6722588009 dd.yiv6722588009last p span.yiv6722588009yshortcuts {margin-right:0;}#yiv6722588009 div.yiv6722588009attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv6722588009 div.yiv6722588009attach-table {width:400px;}#yiv6722588009 div.yiv6722588009file-title a, #yiv6722588009
[GELORA45] Trs: [nasional-list] Gayung Bersambut, Jokowi Akan Bertemu SBY Setelah Pilkada [1 Attachment]
Pada Sabtu, 4 Februari 2017 7:21, "'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [nasional-list]"menulis: [Attachment(s) from j.gedearka included below] http://nasional.kompas.com/read/2017/02/03/18565551/gayung.bersambut.jokowi.akan.bertemu.sby.setelah.pilkada Gayung Bersambut, Jokowi Akan Bertemu SBY Setelah Pilkada Jumat, 3 Februari 2017 | 18:56 WIB - - - - - 4693 Shares Abror/presidenri.go.id Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo Terkait - Johan Budi Minta SBY Sebut Penghalang Bertemu dengan Jokowi - Istana: Masa Lewat Media? Kan Biasanya Jokowi-SBY Saling Telepon - Bahasa Tubuh di Balik Pidato SBY... - Gayung SBY yang Tak Bersambut... - Membandingkan Reaksi SBY dan Jokowi yang Merasa Disadap - JK: Kalau SBY Mau Ketemu Presiden, Sebaiknya Setelah Tanggal 15 JAKARTA, KOMPAS.com — Gayung bersambut. Keinginan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono untuk bertemu Presiden Joko Widodo segera terlaksana. Setelah di televisi SBY menyampaikan keinginannya untuk bertemu, Presiden Jokowi kemudian merencanakan pertemuan itu. "Kemarin (setelah konferensi pers SBY), beliau (Presiden Jokowi) memang berencana bertemu Pak SBY. (Rencana) Sudah ada," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (3/2/2017). (Baca: SBY: Saya Mau Blakblakan kepada Pak Jokowi...) Berdasarkan kalkulasi Luhut, pertemuan Jokowi-SBY tidak digelar pada waktu dekat. Pertemuan keduanya akan dirasa lebih pas jika digelar setelah pelaksanaan Pilkada serentak, pertengahan Februari 2017. "Mungkin waktunya (bertemu) sekarang tidak pas. Mungkin ini setelah Pilkada akan lebih pas. Tentu ada hitungannyalah," ujar Luhut. Luhut memastikan bahwa pertemuan tersebut akan terlaksana tanpa melalui penghubung. Soal apa topik pembicaraan keduanya nanti, Luhut tidak bisa bicara banyak. Namun, saat ini Presiden Jokowi sangat membutuhkan kondisi negara yang stabil dan damai karena tengah mati-matian menggenjot sektor ekonomi. "Saya melihat (pertemuan Jokowi-SBY) hanya supaya tenang. Kalau tenang ya sudah, nanti yang mau menang (Pilkada) siapa pun silakan-silakan saja," ujar Luhut. (Baca: Jika SBY Meminta Bertemu, Jokowi Akan Luangkan Waktu) Presiden Jokowi sebelumnya berjanji akan meluangkan waktu untuk bertemu dengan SBY. Namun, hal itu menunggu permohonan bertemu dari SBY yang juga merupakan Presiden keenam RI tersebut. "Kan saya sudah sampaikan bolak-balik, waktunya akan diatur, tetapi kalau ada permintaan," ujar Jokowi. Adapun Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, keinginan SBY bertemu Jokowi adalah hal yang wajar. Namun, Wapres menyarankan, pertemuan itu digelar setelah Pilkada serentak. (Baca: JK: Kalau SBY Mau Ketemu Presiden, Sebaiknya Setelah Tanggal 15) “Saya kira Pak Jokowi pasti menerimanya. Ya setidak-tidaknya setelah tanggal 15 (Februari)-lah supaya tidak menjadi isu politik,” kata Kalla. Lebih jauh, Wapres meminta semua pihak dapat menahan diri agar tidak memperkeruh situasi jelang pencoblosan. (Baca: SBY Tak Ingin Dirinya dan Jokowi Saling Curiga) SBY sebelumnya mengaku ingin bertemu dengan Jokowi. SBY merasa perlu bertemu untuk membicarakan banyak hal terkait berbagai isu, terutama soal tuduhan yang selama ini diarahkan kepadanya. "Saya sebetulnya ingin melakukan klarifikasi secara baik dengan niat dan tujuan baik supaya tidak menyimpang, baik Pak Jokowi maupun saya, prasangka, praduga, perasaan enak atau tidak enak, atau saling curiga," ucap SBY. SBY kembali menyinggung soal dirinya yang dituduh menggerakkan dan mendanai aksi 4 November 2016, kemudian soal tuduhan dirinya terlibat upaya makar. Bahkan, tuduhan dia memerintah mengebom Istana. "Oleh karena itu, bagus kalau saya bisa bertemu, sekali lagi blakblakan apa yang terjadi, apa yang beliau dengar supaya ada dialog, mana yang benar, mana yang tidak benar," ucap SBY. SBY mengaku mendapat informasi dari tiga orang sumber bahwa sebenarnya Jokowi ingin bertemunya. SBY tak menyebut siapa sumber tersebut. "Tetapi, dilarang dua, tiga, orang di sekeliling beliau. Dalam hati saya, hebat juga yang bisa melarang Presiden kita untuk bertemu sahabatnya yang juga mantan presiden," ucap dia. | Penulis | : Fabian Januarius Kuwado | | Editor | : Sandro Gatra | TAG: - Jokowi - SBY - Luhut Binsar Panjaitan #yiv7077822836 #yiv7077822836 -- #yiv7077822836ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv7077822836 #yiv7077822836ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv7077822836 #yiv7077822836ygrp-mkp #yiv7077822836hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv7077822836 #yiv7077822836ygrp-mkp #yiv7077822836ads {margin-bottom:10px;}#yiv7077822836 #yiv7077822836ygrp-mkp .yiv7077822836ad {padding:0
[GELORA45] Pendukung Agus-Sylvi “Kabur” Pilih Ahok-Djarot yang Sudah Terbukti, Bukan Baru Mimpi & Umbar Janji
Pendukung Agus-Sylvi “Kabur” Pilih Ahok-Djarot yang Sudah Terbukti, Bukan Baru Mimpi & Umbar Janji | | | | || | | | || Pendukung Agus-Sylvi “Kabur” Pilih Ahok-Djarot yang Sudah Terbukti, Bukan B... Pemilih Agus-Sylvi Lari ke Ahok-Djarot. Peneliti SMRC Sirojudin Abbas menilai sebagian pemilih pasangan Agus Har... | | | |
Trs: [GELORA45] Bela KH Ma'ruf Amin, GP Ansor Rapatkan Barisan
Ini namanya membela yang salah. Ma'ruf Amin berkomplot dengan SBY agar Agus bisa menang dalam Pilkada Jakarta. Sebagai ketua GP Ansor, harus cerah memandang keadaan yang benar. Pada Rabu, 1 Februari 2017 6:56, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Rabu , 01 Februari 2017, 12:16 WIB Bela KH Ma'ruf Amin, GP Ansor Rapatkan Barisan Red: Muhammad SubarkahRepublika/Bowo PribadiKetua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor H Yaqut Cholil Qoumas meyampaikan paparannya pada Dialog Pencegahan Faham Radikal Terorisme dan ISIS bagi Pemuda Ansor se- Jawa Tengah di Balai Diponegoro, Semarang, Kamis (28/4). REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengurus Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor menyayangkan sikap Basuki Tjajaha Purnama (Ahok) dan tim pengacaranya kepada KH Ma'ruf Amin dalam sidang kasus dugaan penistaan agama yang digelar di gedung Kementerian Pertanian (Kementan) Selasa (31/1) lalu. Sikap dan perkataan Ahok dinilai merendahkan kapasitas KH Maruf Amin sebagai saksi ahli dalam dugaan penistaan agama Islam. “GP Ansor tidak akan tinggal diam dan dengan ini menyatakan siap mendampingi dan membela Kyai Ma’ruf Amin, sebagai pimpinan tertinggi kami, secara lahir dan batin dalam koridor hukum,” ujar Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut C Qoumas, dalam rilisnya kepada Republika.co.id, Rabu (1/1). Yaqut mengatakan, perilaku maupun kata-kata dari Ahok maupun tim pengacaranya dalam persidangan justru seolah-olah menempatkan Kiai Maruf sebagai terdakwa. Bahkan cecaran-cecaran pertanyaan maupun tuduhan serta kata-kata kasar yang ditujukan kepada Kyai Ma’ruf Amin lebih merupakan sikap yang menontonkan argumentum ad hominem -atau menyerang pribadi Kyai Ma’ruf. “Harus terdakwa dan tim pengacara konsentrasi untuk mematahkan argumen Kyai Maruf yang menyatakan terdakwa menista agama, bukan malah menyerang sisi pribadi yang tidak ada kaitannya dengan materi dakwaan,” ujarnya. Keponakan KH Mustofa Bisri menegaskan jika KH Maruf Amin memiliki kompetensi mumpuni sebagai ahli hukum Islam. Bahkan KH Maruf merupakan rais aam Syuriah PBNU yang memberikan arah gerak hukum (Islam) dalam tubuh NU. “Berdasarkan pengamatan kami, beliau saat memberikan keterangan sudah sesuai dengan kompetensi maupun kapasitasnya sebagai baik sebagai fuqaha, rais aam PBNU maupun sebagai ketua umum MUI. Tetapi reaksi terdakwa dan tim pembela hukumnya begitu berlebihan, bahkan ada ancaman untuk mempolisikan KH Maruf Amin,” katanya. Yaqut menambahkan kader Ansor di seluruh Indonesia siap datang ke Jakarta untuk membela kehormatan KH Ma'ruf Amin. Hanya saja dia meminta agar saat kader Ansor untuk tenang dan menunggu instruksi dari pengurus pusat. “Kami mengingatkan agar kader Ansor tetap satu komando,” katanya. Yaqut menambahkan kader Ansor di seluruh Indonesia siap datang ke Jakarta untuk membela kehormatan KH Maruf Amin. Hanya saja dia meminta agar saat kader Ansor untuk tenang dan menunggu instruksi dari pengurus pusat. “Kami mengingatkan agar kader Ansor tetap satu komando,” katanya. #yiv7641810878 #yiv7641810878 -- #yiv7641810878ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv7641810878 #yiv7641810878ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv7641810878 #yiv7641810878ygrp-mkp #yiv7641810878hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv7641810878 #yiv7641810878ygrp-mkp #yiv7641810878ads {margin-bottom:10px;}#yiv7641810878 #yiv7641810878ygrp-mkp .yiv7641810878ad {padding:0 0;}#yiv7641810878 #yiv7641810878ygrp-mkp .yiv7641810878ad p {margin:0;}#yiv7641810878 #yiv7641810878ygrp-mkp .yiv7641810878ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv7641810878 #yiv7641810878ygrp-sponsor #yiv7641810878ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv7641810878 #yiv7641810878ygrp-sponsor #yiv7641810878ygrp-lc #yiv7641810878hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv7641810878 #yiv7641810878ygrp-sponsor #yiv7641810878ygrp-lc .yiv7641810878ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv7641810878 #yiv7641810878actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv7641810878 #yiv7641810878activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv7641810878 #yiv7641810878activity span {font-weight:700;}#yiv7641810878 #yiv7641810878activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv7641810878 #yiv7641810878activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv7641810878 #yiv7641810878activity span span {color:#ff7900;}#yiv7641810878 #yiv7641810878activity span .yiv7641810878underline {text-decoration:underline;}#yiv7641810878 .yiv7641810878attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv7641810878 .yiv7641810878attach div a {text-decoration:none;}#yiv7641810878 .yiv7641810878attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv7641810878 .yiv7641810878attach label
[GELORA45] Trs: [nasional-list] MUI: tidak ada bahasan tafsir Al-Maidah 51
Pada Rabu, 1 Februari 2017 1:34, "Marco 45665 comoprim...@gmail.com [nasional-list]"menulis: MUI: tidak ada bahasan tafsunnysir Al-Maidah 51 "Kami tidak bahas kandungan atau tafsir Al-Maidah yang kami bahas hanya ucapan terdakwa saja," ucap Maruf saat memberikan kesaksian dalam lanjutan sidang Ahok di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa. _ > ... Lalu Apa dan menyangkut apa UCAPAN SANG TERDAKWA ...? ** Mohon dijawab oleh Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin - Haahaaa KAPOLRI PUN pernah bilang kepada MOHAMMAD RIZIEQ sbb : " MULUTMU adalah HARIMAU MU" - Kita ikut menambahnya sbb: Zika Kau tak méngenal Apa ittuu BUMERANG ...zanganlah Kau coba2 melemparnya Zoohhirr . dan Képalmu pulalah yang balik terluka oleh Polahmu Bah !! - Sédangkan Mamak pun sélalu bilang " Hai Zohhirr... Zangan kau berdusta pada Dirimu - apalagi Bedusta dan Menzolimi orang lain dengan membawa- namaku dan Kitab Suciku serta mengatas namakan nama ALLAH.. maka Kau kan lebih berdosa dan lebih KAFIR dari semua UMATKU - yang Kau Anggap Kafir dan Kau Kafirkan semau MU HukumanKU adalah NERAKA bagi Dirimu. - Bukan Hakmu untuk MENGADILI Umatku dan MAHLUKKU yang lainnya sebagai KAFIR . Mereka semua adalah UMATKU - MAHLUK ciptaanku dan BUKAN UMATMU- maupun MAHLUKMU! ** Mungkin demikianlah Allah Subhanawattaalla akan bersabda , jika saja Kita sbg MAHLUKNYA diberikan kesempatan mendapatkan "Wahyunya" untuk bisa mendengarkan Sabdanya...Ammii ,...ya Robilallamin 2017-01-31 21:13 GMT+01:00 'Sunny' am...@tele2.se [nasional-list] : Apa yang mau ditafsir? hehehe http://www.antaranews.com/ berita/609805/mui-tidak-ada- bahasan-tafsir-al-maidah-51 MUI: tidak ada bahasan tafsir Al-Maidah 51 Selasa, 31 Januari 2017 11:31 WIB | 3.548 ViewsPewarta: Benardy Ferdiansyah Saksi Sidang Ahok Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin (tengah) berjalan sebelum mengikuti sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (31/1/2017). Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan lima saksi dalam sidang lanjutan dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (ANTARA/Reno Esnir) Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maruf Amin mengatakan tidak ada pembahasan soal kandungan atau tafsir Surat Al-Maidah ayat 51 saat melakukan penelitian dan pembahasan terkait ucapan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Kepulauan Seribu. "Kami tidak bahas kandungan atau tafsir Al-Maidah yang kami bahas hanya ucapan terdakwa saja," ucap Maruf saat memberikan kesaksian dalam lanjutan sidang Ahok di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa. Dalam kesempatan itu, Maruf juga mengaku tidak pernah melihat secara langsung video pidato Ahok di Kapulauan Seribu pada 27 September 2016 lalu. "Saya hanya tahu dari media cetak dan televisi. Yang mengecek itu tim dari MUI, tim yang melihat video itu. Saya hanya terima laporan masyarakat ada yang lisan dan tertulis," tuturnya. Ia menyatakan MUI harus merespons soal laporan masyarakat itu karena telah menyangkut masalah hukum dan harus disampaikan kepada penegak hukum. "Tidak ada instruksi dari golongan atau kelompok, kami sampaikan saja kepada penegak hukum," ucap Maruf. Maruf menyatakan sikap dan pendapat keagamaan terkait penodaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dibahas oleh empat komisi di dalam MUI. "Empat komisi yang terdiri dari komisi fatwa, undang-undang, pengkajian, dan informasi melakukan penelitian dan investigasi di lapangan kemudian melakukan pembahasan," katanya. Setelah dilakukan pembahasan di empat komisi itu, kata Maruf, hasilnya dilaporkan kepada pengurus harian. "Kemudian dibahas lagi di pengurus harian termasuk saya. Pengurus harian itu ada ketua umum, wakil ketua, dan sekretaris-sekretaris. Pengurus harian inti ada sekitar 20 orang," katanya. Maruf menyatakan setelah pembahasan dalam pengurus harian kemudian lahir sikap dan pendapat keagamaan MUI yang menyimpulkan bahwa ucapan "dibohongi pakai Surat Al-Maidah ayat 51" itu mengandung penghinaan terhadap agama dan ulama. Jaksa Penuntut Umum (JPU) sendiri menghadirkan lima saksi dalam sidang kedelapan Ahok di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa. Lima saksi itu antara lain dua saksi dari nelayan di Pulang Panggang, Kepulauan Seribu, yaitu Jaenudin alias Panel bin Adim dan Sahbudin alias Deni. Selanjutnya Ketua Umum MUI Maruf Amin dan Komisioner KPU DKI Jakarta, Dahlia Umar. Satu saksi lagi yaitu Ibnu Baskoro sebagai saksi pelapor. Ahok dikenakan dakwaan alternatif yakni Pasal 156a dengan ancaman 5 tahun penjara dan Pasal 156 KUHP dengan ancaman 4 tahun penjara. Menurut Pasal 156 KUHP, barang siapa di muka umum
[GELORA45] BERANI !!! RUHUT SITOMPUL Bongkar KONGKALIKONG Ketua MUI dan SBY Dalam Kasus AHOK
BERANI !!! RUHUT SITOMPUL Bongkar KONGKALIKONG Ketua MUI dan SBY Dalam Kasus AHOK | | | | || | | | || BERANI !!! RUHUT SITOMPUL Bongkar KONGKALIKONG Ketua MUI dan SBY Dalam Kasu... BERANI !!! RUHUT SITOMPUL Bongkar KONGKALIKONG Ketua MUI dan SBY Dalam Kasus AHOK | | | |
[GELORA45] Trs: [nasional-list] Fw: Ketua MUI Diduga Ditelpon SBY Sebelum Menyatakan Ahok Menista Agama!
Tampilkan pesan asli Pada Rabu, 1 Februari 2017 1:41, "'Chan CT' sa...@netvigator.com [nasional-list]"menulis: From: B.DORPI P. Sent: Wednesday, February 1, 2017 7:28 AM https://seword.com/politik/ketua-mui-diduga-ditelpon-sby-sebelum-menyatakan-ahok-menista-agama/ Ma’ruf Amin, Kyai yang juga Ketua MUI itu hari ini didatangkan ke sidang Ahok sebagai saksi.Kesaksiannya sangat penting didengar karna MUI organisasi yang dipimpinnya mengeluarkan “Sikap Keagamaan” bahwa pidato Ahok telah menista agama dan penghinaan terhadap Ulama.Padahal MUI dan tim investigasinya TIDAK hadir saat Ahok berpidato juga TIDAK melihat video pidato Ahok secara utuh.Mereka hanya memusatkan pada kata “dibohongi pakai Al Maidah 51”. Dan voilaa.. jadilah Ahok sebagai penista agama!Tetapi adakah motif busuk tersembunyi atas pengeluaran sikap keagamaan MUI tersebut?Apakah didasarkan pada ketulusan hati nurani ataukah ada pesanan dari kekuatan politik tertentu? Disidang inilah semua kemunafikannya terbongkar. Kyai itu sempat mengelak saat dikonfrontir, ia berbohong! Lalu, masihkah ia pantas disebut sebagai Kyai? Berikut ini beberapa kemunafikan Ma’ruf Amin sebagai Ketua MUI yang terungkap dalam sidang kasus Ahok hari ini; - MUI mengeluarkan Sikap Keagamaan atas ucapan Ahok karna desakan masyarakat. Pertanyaannya: masyarakat yang mana? Bahkan MUI sudah membentuk tim investigasi yang terdiri dari 20 orang sebelum pidato editan Ahok viral di media sosial.Dalam hal ini MUI seperti mencari-cari kesalahan Ahok. Tanya kenapa? - Ma’ruf Amin berusaha menutupi masa lalunya yang pernah menjadi anggota Wantimpres di era SBY - Ma’ruf Amin akhirnya mengakui mendukung Agus-Sylvi karna memiliki banyak kesamaan, setelah sebelumnya membantah. Salah satunya karna kesamaan akidah dan sopan santun. Walaupun dia mengakui MUI tidak bisa menyuruh pengikutnya untuk memilih salah satu calon. - Ma’ruf Amin akhirnya mengakui ada komunikasi antara SBY dan dirinya sebelum Agus-Sylvi sowan ke PBNU, lagi.. setelah sebelumnya membantah. Dalam hal ini, Ma’ruf Amin sudah berlaku sebagai Tuhan, yang menghakimi orang lain tanpa peradilan.Padahal ia tau jelas bahwa mayoritas muslim Indonesia selama ini berkiblat pada MUI untuk menentukan suatu hal yang haram dan halal.Ia tau jelas apa yang dikeluarkan MUI akan di ikuti oleh umat muslim Indonesia, tetapi dengan sadar dan waras ia malah mempermainkan hak orang lain.Bahkan menurut kuasa hukum Ahok, MUI terkesan terburu-buru dalam mengeluarkan Sikap Keagamaan itu, Ada apa, Pak Ma’ruf? Apakah dugaan yang selama ini beredar benar adanya? Bahwa MUI dalam mengeluarkan Sikap Keagamaan atas kasus Ahok sudah disetir oleh sebuah kekuatan besar? Rasanya Kyai ini tau betul apa hukumannya bila berbohong, ya kan Pak Kyai? Sementara itu, Ahok menyatakan keberatan atas kesaksian yang diberikan Ma’ruf Amin, - Ahok keberatan ucapannya disebut menghina ulama Karna yang dimaksud “orang” dalam pidatonya adalah para politikus busuk yang sering menggunakan Al Maidah 51 sebagai senjata. - Ia pun keberatan bila dikatakan warga Kepulauan Seribu marah padanya tetapi tidak berani mengatakan yang sebenarnya. Hal ini sangat kontradiksi dengan fakta bahwa warga Kepulauan Seribu tertawa bersamanya saat pidato dulu, dan menyambutnya penuh sukacita saat kemarin Ahok kembali kesana untuk melakukan kampanye.Logikanya kalau warga marah, ya gak mungkin dong mereka malah menyambut Ahok pake marawis segala? Pasti sudah habis kena bacok si Ahok. Ya kan? - Lalu Ahok juga keberatan MUI menunjuk Rizieq Shihab sebagai ahli agama. Bagaimana mau dijadikan ahli agama? Sebelum ada kasus saja, Rizieq Shihab udah napsu banget pengen nyingkirin Ahok,Rizieq sudah punya ketidaksukaan secara pribadi pada Ahok sebelumnya.Apalagi lagi dengan beredarnya sex chat si “habib sayaaan” dengan “Firza sayaaanggg” belakangan ini.. - Ahok juga keberatan saat Ma’ruf Amin meralat pertemuannya dengan paslon 1 Agus-Sylvi, padahal kuasa hukum Ahok memiliki data dan bukti pertemuan itu. Ahok bahkan akan melaporkan Ma’ruf Amin yang membantah pernah ditelpon SBY atas tuduhan memberikan keterangan palsu. Saya berterimakasih, saudara saksi ngotot di depan hakim bahwa saksi tidak berbohong. Kami akan proses secara hukum saksi untuk membuktikan bahwa kami memiliki data yang sangat lengkap. Dan percayalah, kalau Anda mendzalimi saya, yang Anda lawan adalah Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha Esa. Dan saya akan buktikan satu persatu dipermalukan Ungkap Ahok sambil bergetar saat mengakhiri keberatannya. Tetapi sampai berakhir kesaksiannya, Ma’ruf Amin masih tidak mengakui SBY menelponnya meminta mengeluarkan fatwa penistaan agama atas ucapan Ahok. Bila melihat alur cerita dari kesaksian ini, tidak diragukan lagi Ciracas menggunakan MUI untuk menggagalkan pencalonan Ahok sebagai gubernur.Segitu gak PD nya Ciracas untuk memenangkan pertarungan di DKI, Sampai
Trs: [GELORA45] KPU DKI Sudah Beri Surat ke Agus-Sylvi soal Pelanggaran Administrasi
Ini namanya membohongi penduduk Jakarta. Belum jadi Gubernur saja sudah berbohong. Apalagi kalau sudah jadi Gubernur, lupa semua janji. Pada Rabu, 1 Februari 2017 0:52, "Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Sebenarnya, saya kira lebih mendekati ke sogokan. ---KPU DKI Sudah Beri Surat ke Agus-Sylvi soal Pelanggaran AdministrasiSelasa, 31 Januari 2017 | 20:36 WIB Calon gubernur DKI Jakarta 2017, Agus Harimurti Yudhoyono memaparkan visi misi saat debat kedua calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (27/1/2017). Temanya membahas reformasi birokrasi serta pelayanan publik dan penataan kawasan perkotaan. JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan, KPU DKI sudah memberikan surat tindak lanjut rekomendasi temuan Bawaslu DKI yang menyatakan program Rp 1 miliar per RW yang dicanangkan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, sebagai pelanggaran administrasi.Surat tindak lanjut rekomendasi tersebut ditujukan langsung kepada Agus-Sylvi."Sudah ditindaklanjuti, dari Bawaslu oleh KPU langsung disampaikan kepada pasangan calon," ujar Sumarno di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2017).Sumarno mengatakan, KPU DKI hanya meneruskan surat rekomendasi temuan pengawasan dari Bawaslu DKI. KPU DKI tak lagi membuat kesimpulan apa pun."KPU tinggal menindaklanjuti saja, tidak membuat kesimpulan apapun karena Bawaslu sudah membuat kesimpulan," kata dia.Meski begitu, KPU DKI saat itu bertemu dengan tim kampanye Agus-Sylvi. Berdasarkan penjelasan tim kampanye Agus-Sylvi, kata Sumarno, program Rp 1 miliar per RW merupakan elaborasi dari visi dan misi Agus-Sylvi."Kami pernah ketemu dengan tim kampanye pasangan calon, mereka mengatakan itu elaborasi dari visi-misi yang sudah disampaikan. Memang secara eksplisit tidak tercantum di dalam program mereka yang disampaikan kepada KPU, tetapi mereka menyampaikan bahwa ini adalah elaborasinya," ucap Sumarno.Dalam salinan surat tindak lanjut rekomendasi temuan Bawaslu DKI yang dikeluarkan KPU DKI tertanggal 5 Desember 2016 yang diterima Kompas.com, KPU DKI meminta Agus-Sylvi mengampanyekan program sesuai dengan visi-misi mereka."KPU Provinsi DKI Jakarta menyampaikan agar dalam pelaksanaan kampanye, Pasangan Calon No Urut 1 senantiasa merujuk pada visi, misi dan program yang telah disampaikan pada KPU Provinsi DKI Jakarta pada saat pendaftaran calon," demikian bagian dari isi surat tersebut.Bawaslu DKI Jakarta sebelumnya menyatakan program Rp 1 miliar per RW milik Agus-Sylvi sebagai pelanggaran administrasi karena program tersebut tidak tercantum dalam visi dan misi yang dilaporkan Agus-Sylvi ke KPU DKI Jakarta. | Penulis | : Nursita Sari | | Editor | : Egidius Patnistik | #yiv7670068489 #yiv7670068489 -- #yiv7670068489ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv7670068489 #yiv7670068489ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv7670068489 #yiv7670068489ygrp-mkp #yiv7670068489hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv7670068489 #yiv7670068489ygrp-mkp #yiv7670068489ads {margin-bottom:10px;}#yiv7670068489 #yiv7670068489ygrp-mkp .yiv7670068489ad {padding:0 0;}#yiv7670068489 #yiv7670068489ygrp-mkp .yiv7670068489ad p {margin:0;}#yiv7670068489 #yiv7670068489ygrp-mkp .yiv7670068489ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv7670068489 #yiv7670068489ygrp-sponsor #yiv7670068489ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv7670068489 #yiv7670068489ygrp-sponsor #yiv7670068489ygrp-lc #yiv7670068489hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv7670068489 #yiv7670068489ygrp-sponsor #yiv7670068489ygrp-lc .yiv7670068489ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv7670068489 #yiv7670068489actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv7670068489 #yiv7670068489activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv7670068489 #yiv7670068489activity span {font-weight:700;}#yiv7670068489 #yiv7670068489activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv7670068489 #yiv7670068489activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv7670068489 #yiv7670068489activity span span {color:#ff7900;}#yiv7670068489 #yiv7670068489activity span .yiv7670068489underline {text-decoration:underline;}#yiv7670068489 .yiv7670068489attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv7670068489 .yiv7670068489attach div a {text-decoration:none;}#yiv7670068489 .yiv7670068489attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv7670068489 .yiv7670068489attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv7670068489 .yiv7670068489attach label a {text-decoration:none;}#yiv7670068489 blockquote
Trs: [GELORA45] Yenny Wahid Berharap Ahok Urungkan Niat Laporkan Ketua MUI
Kalau benar/benar ingin menegakkan hukum di Indonesia, kebohongan harus dibongkar. Ma´aruf Amin berbohong bahwa dia tidak pernah berteleponan dengan SBY, padahal pak Ahok punya bukti. Sebaiknya semua dibongkar, agar ketahuan siapa sebenarnya SBY yang ambisi kekuasaan itu. Dia rela mengacau Indonesia demi menjadikan anaknya gubernur Jakarta agar bisa melindungi SBY atas berbagai kejahatannya. Pada Selasa, 31 Januari 2017 23:39, "Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Apakah Yenny bersedia memediasi?... Yenny Wahid Berharap Ahok Urungkan Niat Laporkan Ketua MUI Selasa, 31 Januari 2017 | 21:51 WIB Direktur Eksekutif The Wahid Institute Yenny Wahid memberikan pengantar saat diskusi bertema kekerasan berbasis agama di The Wahid Institute, Jakarta, Senin (28/2/2011). Diskusi tersebut dihadiri sejumlah tokoh agama dan peneliti, antara lain Romo Mardiatmadja, Pdt Albertus Patty, Nurkholis Hidayat, Khoirul Anam, dan Dr Jajat Burhanuddin. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Wahid Institute Yenny Wahid mengimbau tim advokasi terdakwa kasus dugaan penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengurungkan niat melaporkan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin ke polisi. Rencana melaporkan itu berkaitan dengan kesaksian Ma'ruf dalam persidangan Ahok yang digelar Pengadilan Negeri Jakarta Utara di Auditorium Kementan, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2017). "Kami berharap agar baik Pak Ahok maupun pengacaranya mengurungkan niatnya untuk membawa KH Ma'ruf Amin ke pangadilan menyangkut kesaksian beliau hari ini," kata Yenny, melalui pernyataan tertulis, Selasa malam. (Baca: Ahok Akan Laporkan Ketua MUI yang Bantah Terima Telepon dari SBY) Cicit pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari itu mengaku memahami setiap warga negara memiliki hak untuk melapor ke polisi bila merasa dirugikan atau diperlakukan tak adil. Namun, Yenny berharap Ahok dan tim advokasi mempertimbangkan situasi kebatinan bangsa Indonesia yang dia nilai saat ini rentan terpecah belah. Yenny menambahkan, saat ini tak sedikit aksi saling tuntut yang berujung pada laporan kepolisian. Hal itu dia anggap menguras energi bangsa. "Alangkah eloknya kalau justru Pak Ahok menunjukkan sikap besar hati dan memilih pendekatan dialogis dengan pihak KH Ma'ruf Amin," ucap Yenny. (Baca: Ketua MUI Keberatan Dianggap Dukung Agus-Sylvi) Putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan selalu mengedepankan klarifikasi ketika menghadapi masalah sehingga tidak tercipta konflik horizontal. Gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, keberatan dengan keterangan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ma'ruf Amin mengenai pertemuan dengan pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, pada 7 Oktober 2016. Menurut Ahok, Ma'ruf menutupi latar belakangnya yang pernah menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ahok mengatakan, pengacaranya memiliki bukti tentang adanya telepon dari SBY kepada Ma'ruf agar bertemu dengan Agus-Sylviana. Namun, Ma'ruf membantah adanya telepon itu. (Baca: Komisi Hukum MUI Kritik Pertanyaan Pengacara Ahok kepada Ma'ruf Amin) #yiv4100658059 #yiv4100658059 -- #yiv4100658059ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv4100658059 #yiv4100658059ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv4100658059 #yiv4100658059ygrp-mkp #yiv4100658059hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv4100658059 #yiv4100658059ygrp-mkp #yiv4100658059ads {margin-bottom:10px;}#yiv4100658059 #yiv4100658059ygrp-mkp .yiv4100658059ad {padding:0 0;}#yiv4100658059 #yiv4100658059ygrp-mkp .yiv4100658059ad p {margin:0;}#yiv4100658059 #yiv4100658059ygrp-mkp .yiv4100658059ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv4100658059 #yiv4100658059ygrp-sponsor #yiv4100658059ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv4100658059 #yiv4100658059ygrp-sponsor #yiv4100658059ygrp-lc #yiv4100658059hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv4100658059 #yiv4100658059ygrp-sponsor #yiv4100658059ygrp-lc .yiv4100658059ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv4100658059 #yiv4100658059actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv4100658059 #yiv4100658059activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv4100658059 #yiv4100658059activity span {font-weight:700;}#yiv4100658059 #yiv4100658059activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv4100658059 #yiv4100658059activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv4100658059 #yiv4100658059activity span span {color:#ff7900;}#yiv4100658059 #yiv4100658059activity span
Trs: [GELORA45] 'Dunia tidak seindah yang diimpikan': Sembilan kicauan SBY yang paling menyita perhatian publik
Pada Selasa, 7 Februari 2017 5:58, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: 'Dunia tidak seindah yang diimpikan': Sembilan kicauan SBY yang paling menyita perhatian publik - 4 jam lalu KirimHak atas fotoBLOOMBERGSusilo Bambang Yudhoyono kembali menjadi bahan pembicaraan, terutama karena cuit-cuitannya belakangan ini. Pada Senin (06/02), misalnya, dia meminta 'keadilan' menyusul adanya aksi sejumlah massa di depan rumahnya."Saya bertanya kepada Bapak Presiden & Kapolri, apakah saya tidak memiliki hak untuk tinggal di negeri sendiri, dengan hak asasi yang saya miliki?" cuitnya. "Saya hanya meminta keadilan. Soal keselamatan jiwa saya, sepenuhnya saya serahkan kepada Allah SWT."Pernyataan ini langsung dicuit ulang lebih dari 1.500 kali oleh netizen dan mendapat respons beragam- salah satunya dengan tagar 'Curhat Lebay'.Berikut sembilan kicauan SBY selama satu tahun terakhir (Februari 2016-Februari 2017) yang paling banyak dicuit ulang dan menyita perhatian netizen:1. 'Alamatkan saja kepada saya...'Bagi yang ingin terus salahkan pemerintahan yang lalu, alamatkan saja kepada saya (SBY). Saya pemimpin & saya bertanggung jawab@SBYudhoyono, Februari 2016GettyKicauan pada Februari 2016 ini dibagikan lebih dari 2.100 kali dan ditulis karena SBY merasa bahwa pemerintahannya "masih sering dikambinghitamkan dan disalahkan oleh pihak yang tengah berkuasa."Ada respons yang pro dan kontra terhadap pernyataan ini. Sebagian mengatakan, "kepemimpinan bapak gak ada yang salah kok pak." Lainnya mengatakan, "Pak, Anda itu Presiden RI ke-6. Dan Anda juga jenderal bintang empat. Apa pantas mengeluh di media sosial?"2. 'Jangan mau diadu domba'Hak atas fotoTWITTERDi re-tweet hingga 1.644 kali, cuitan pada tanggal 21 Maret 2016 ini dibuat setelah Presiden Joko Widodo mengunjungi proyek mangkrak Hambalang (yang mulai dibangun pada masa kepemimpinan SBY) pada 18 Maret.Petanda tidak enak antara kedua figur sebetulnya sudah terasa beberapa pekan sebelumnya ketika SBY mengkritik pemerintahan sekarang terkait konflik dalam PSSI. "Rakyat mulai lelah, bingung & kehilangan harapan bakal terselesaikannya krisis & kemelut PSSI & persepakbolaan Indonesia," cuitnya pada bulan Februari.Pada awal Maret SBY melakukan rangkaian kunjungan di Pulau Jawa (Tour De Java) dan dia berpikir bahwa kunjungan Jokowi ke Hambalang punya pesan khusus."Sejumlah pihak tak senang dengan "SBY Tour de Java", bahkan katanya safari tersebut dihancurkan Presiden Jokowi yang datang ke Hambalang," cuit SBY."Jika ada yang bilang Pak Jokowi hancurkan Tour de Java SBY, saya tak percaya. Mengapa saya bertemu kader & rakyat mau dihancurkan? Aspirasi rakyat (yang muncul dalam Tour de Java SBY) bukan untuk dihancurkan, justru harus didengar. Bukankah pemimpin mesti mendengar?"Dia kemudian mencuit soal 'jangan mau diadu domba.' Beberapa netizen bertanya, "memang siapa yang mau mengadu domba?" Pertanyaan yang sampai kini belum jelas jawabannya.3. 'Dunia tak seindah yang (Anda) impikan'Hak atas fotoTWITTERDunia mungkin tidak seindah yang SBY impikan, tetapi ini menjadi salah satu cuitan SBY yang paling banyak dicuit ulang oleh netizen.Tampaknya ini bagian dari ucapan selamat Paskah yang dia nyatakan dua menit kemudian. "Semoga umat Kristiani yang tengah merayakan Paskah juga bertekad & berupaya untuk membangun Indonesia & dunia yang lebih baik."4. 'Minta pertolongan Tuhan'Hak atas fotoTWITTERAnda masih duduk di bangku SMA? Jika ya, inilah pesan SBY untuk Anda, terutama ketika mengikuti ujian nasional.Dicuit untuk menyemangati siswa-siswi, SBY berpesan, "persiapan yang baik, belajar yang fokus & sungguh-sungguh, serta keyakinan diri yang tinggi adalah kunci sukses."Tak ketinggalan "mohon pertolongan Tuhan dan restu orang tua".5. Momen 40 tahun pernikahanPengguna media sosial memang sering merespons negatif cuitan-cuitan SBY. Tapi tidak kali ini.Tampaknya, ulang tahun pernikahan SBY dan Ani Yudhoyono ikut dirayakan oleh netizen.Sebanyak 2.046 cuitan ulang dan lebih dari 4.000 tanda suka untuk cuitan pada bulan Juli ini: "Alhamdulillah hari ini, 30 Juli 2016, SBY dan Ibu Ani memperingati 40 tahun pernikahan. #40thnSBYAni."6. 'Sasarannya bukan Bapak'F+FHak atas fotoTHOMAS TRUTSCHEL / GETTYKetua MUI Ma'ruf Amin tidak punya akun Twitter, tapi itu tidak menghalangi SBY untuk menyampaikan pesan padanya melalui 'burung biru' itu.Dalam cuitannya yang dibagikan lebih dari 5.300 kali ini, SBY menulis, "Bapak Ma'ruf Amin, senior saya, mohon sabar dan tegar. Jika kita dimata-matai, sasarannya bukan Bapak. Kita percaya Allah Maha Adil."Anda agak bingung tentang konteksnya? SBY merasa dirinya disadap terkait percakapan telepon dengan Ma'ruf Amin. Lengkapnya bisa disimak di sini.7. Rukun dan bersatu?Cuit ini ditulis tak lama setelah cuitan tentang Ma'ruf Amin. Dibagikan lebih dari 2.200 kali, cuitnya berbunyi, "tidak ada yang lebih membahagiakan selain bangsa ini rukun dan
[GELORA45] Bls: [nasional-list] Manuver SBY Malah Jadi Senjata Makan Tuan
Pada Selasa, 7 Februari 2017 6:58, Chalik Hamidmenulis: Kini warga sudah tidak bisa dibohongi SBY lagi. Dosa-dosanya terus terbayang di depan mata rakyat Indonesia. Di tahun 2004 dia bisa merengek-rengek seolah kesakitan karena dinista. Kini gaya itu sudah tidak laku, karena semua orang tahu apa yang sudah ia perbuat selama 10 tahun berkuasa, hanya nol besar. Malah belakangan ini, kesalahan-kesalahannya muncul satu demi satu: masalah Bank Century, kriminalisasi Antasari Azhar, penghilangan dokumen Munir, proyek mangkrak, Hambalang, pengangkatan Patrialis Akbar sebagai Hakim Agung dan yang terakhir teleponan dengan Ma´aruf Amin agar Ahok dijadikan penista agama, dan banyak lagi yang lain. Pada Selasa, 7 Februari 2017 6:29, "'Sunny' am...@tele2.se [nasional-list]" menulis: https://indonesiana.tempo.co/read/107680/2017/02/03/ajat.jurnalis/manuver-sby-malah-jadi-senjata-makan-tuan UMAT 03 FEBRUARI 2017 20:45 WIB Manuver SBY Malah Jadi Senjata Makan Tuan Menyimak berita tentang Presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono, belakangan ini, bahkan jauh hari setelah lengser keprabon, seringkali menimbulkan tandatanya besar dalam benak. Betapa tidak, sikap dan pernyataannya begitu kental dengan kontroversi.Seperti yang terjadi sekarang ini. Berawal di pengadilan, dalam persidangan kasus penistaan agama dengan terdakwa Ahok. Saat itu, tim pengacara Ahok mengaku memiliki bukti soal komunikasi antara SBY dan Ketua Umum MUI, Ma’ruf Amin yang dihadirkan sebagai saksi."Apakah pada hari Kamis, sebelum bertemu paslon (pasangan calon) nomor satu pada hari Jumat, ada telepon dari Pak SBY pukul 10.16 WIB yang menyatakan, pertama, mohon diatur pertemuan dengan Agus dan Sylvi bisa diterima di kantor PBNU. Kedua, minta segera dikeluarkan fatwa tentang penistaan agama?" tanya Humprey Djemat, salah satu pengacara Ahok kepada Ma’ruf Amin.Sontak SBY pun bereaksi. Pernyataan tim pengacara Ahok tersebut menimbulkan dugaan adanya penyadapan percakapan antara SBY dengan Ma’ruf Amin. Ia meminta aparat penegak hukum dan Presiden Jokowi bersikap dengan masalah itu. Bagaimanapun, cetusnya, tindakan penyadapan tanpa adanya izin pengadilan sebagai tindakan ilegal dan kejahatan serius.Menilik reaksi SBY, publik melihatnya seperti seorang kakek yang kebakaran jenggot saja tampaknya. Presiden keenam itu sama sekali tidak tabayyun, atawa mengklarifikasinya kepada pihak yang mulai melemparkan permasalahannya, yaitu Ahok dan tim pengacaranya. SBY malah langsung bicara di depan publik. Berseru kepada Polri, Kejaksaan, dan Presiden supaya segera mengambil tindakan.Bahkan jauh berbeda dengan reaksinya tempo hari saat beredar isu penyadapan yang dilakukan pihak intelejen Australia.Bagaimanapun sikap SBY yang seperti itu, selain justru menimbulkan kegaduhan, publik pun menilai kalau Ketua Umum Partai Demokrat ini seolah-olah sedang menelanjangi dirinya sendiri lagi. Watak dan karakter seorang SBY yang sesungguhnya itu semakin tampak jelas, ya seperti begitulah.Begitulah memang sikap SBY dalam menyikapi sesuatu permasalahan. Tidak saja masalah yang menyangkut pribadinya, melainkan juga jika berpendapat terhadap persoalan yang timbul di negeri ini secara umum. Kalau tidak merasa prihatin dan sedang teraniaya, maka kadangkala diapun bersikap menggurui, seolah menunjukkan dirinya sebagai salah seorang Presiden yang bisa terpilih dalam dua periode.Sehingga sudah tak aneh lagi dengan celetukan orang yang mengatakan SBY tampak begitu sensitif, dan galau, bak seorang wanita yang akan memasuki masa menopause saja layaknya. Tidak menutup kemungkinan bagi orang yang memiliki perasaan mudah jatuh kasihan, tanpa reserve lagi akan mudah pula untuk bersimpati melihatnya.Apabila kita membuka kembali catatan lama, bagaimana SBY mampu merebut dukungan suara terbanyak di Pilpres 2004 lalu, salah satu faktor yang menguntungkannya adalah karena banyak rakyat yang merasa simpati terhadapnya. Kita ingat, ketika itu SBY menjadi media darling, dan dianggap sebagai sosok yang teraniaya karena perlakuan Megawati. Sebagai Presiden yang sedang berkuasa, sementara SBY sendiri sebagai punggawa dalam kabinet yang dipimpin putri Bung Karno itu, SBY dianggap sebagai anak buah yang tidak setia, bahkan menusuk dari belakang, karena ketahuan akan ikut bertarung dalam Pilpres 2004, sekaligus akan jadi pesaingnya. Maka Megawati pun dengan kekuasaannya, seakan mempersempit ruang gerak SBY. Dan karena itu pula Megawati dianggap publik sedang membuat SBY teraniaya.Sebagaimana watak bangsa Indonesia pada umumnya, mudah bersimpati terhadap hal yang berbau ketidakadilan, mudah jatuh kasihan terhadap korban kesewenang-wenangan, maka dalam kasus yang terjadi pada SBY saat itu pun berlaku juga. Megawati dikalahkan, dan SBY mendapat suara terbanyak di antara para kontestan Pilpres 2004.Sehingga saat ini pun publik banyak menarik kesimpulan, sikap SBY
[GELORA45] Trs: [nasional-list] Manuver SBY Malah Jadi Senjata Makan Tuan
Kini warga sudah tidak bisa dibohongi SBY lagi. Dosa-dosanya terus terbayang di depan mata rakyat Indonesia. Di tahun 2004 dia bisa merengek-rengek seolah kesakitan karena dinista. Kini gaya itu sudah tidak laku, karena semua orang tahu apa yang sudah ia perbuat selama 10 tahun berkuasa, hanya nol besar. Malah belakangan ini, kesalahan-kesalahannya muncul satu demi satu: masalah Bank Century, kriminalisasi Antasari Azhar, penghilangan dokumen Munir, proyek mangkrak, Hambalang, pengangkatan Patrialis Akbar sebagai Hakim Agung dan yang terakhir teleponan dengan Ma´aruf Amin agar Ahok dijadikan penista agama, dan banyak lagi yang lain. Pada Selasa, 7 Februari 2017 6:29, "'Sunny' am...@tele2.se [nasional-list]"menulis: https://indonesiana.tempo.co/read/107680/2017/02/03/ajat.jurnalis/manuver-sby-malah-jadi-senjata-makan-tuan UMAT 03 FEBRUARI 2017 20:45 WIB Manuver SBY Malah Jadi Senjata Makan Tuan Menyimak berita tentang Presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono, belakangan ini, bahkan jauh hari setelah lengser keprabon, seringkali menimbulkan tandatanya besar dalam benak. Betapa tidak, sikap dan pernyataannya begitu kental dengan kontroversi.Seperti yang terjadi sekarang ini. Berawal di pengadilan, dalam persidangan kasus penistaan agama dengan terdakwa Ahok. Saat itu, tim pengacara Ahok mengaku memiliki bukti soal komunikasi antara SBY dan Ketua Umum MUI, Ma’ruf Amin yang dihadirkan sebagai saksi."Apakah pada hari Kamis, sebelum bertemu paslon (pasangan calon) nomor satu pada hari Jumat, ada telepon dari Pak SBY pukul 10.16 WIB yang menyatakan, pertama, mohon diatur pertemuan dengan Agus dan Sylvi bisa diterima di kantor PBNU. Kedua, minta segera dikeluarkan fatwa tentang penistaan agama?" tanya Humprey Djemat, salah satu pengacara Ahok kepada Ma’ruf Amin.Sontak SBY pun bereaksi. Pernyataan tim pengacara Ahok tersebut menimbulkan dugaan adanya penyadapan percakapan antara SBY dengan Ma’ruf Amin. Ia meminta aparat penegak hukum dan Presiden Jokowi bersikap dengan masalah itu. Bagaimanapun, cetusnya, tindakan penyadapan tanpa adanya izin pengadilan sebagai tindakan ilegal dan kejahatan serius.Menilik reaksi SBY, publik melihatnya seperti seorang kakek yang kebakaran jenggot saja tampaknya. Presiden keenam itu sama sekali tidak tabayyun, atawa mengklarifikasinya kepada pihak yang mulai melemparkan permasalahannya, yaitu Ahok dan tim pengacaranya. SBY malah langsung bicara di depan publik. Berseru kepada Polri, Kejaksaan, dan Presiden supaya segera mengambil tindakan.Bahkan jauh berbeda dengan reaksinya tempo hari saat beredar isu penyadapan yang dilakukan pihak intelejen Australia.Bagaimanapun sikap SBY yang seperti itu, selain justru menimbulkan kegaduhan, publik pun menilai kalau Ketua Umum Partai Demokrat ini seolah-olah sedang menelanjangi dirinya sendiri lagi. Watak dan karakter seorang SBY yang sesungguhnya itu semakin tampak jelas, ya seperti begitulah.Begitulah memang sikap SBY dalam menyikapi sesuatu permasalahan. Tidak saja masalah yang menyangkut pribadinya, melainkan juga jika berpendapat terhadap persoalan yang timbul di negeri ini secara umum. Kalau tidak merasa prihatin dan sedang teraniaya, maka kadangkala diapun bersikap menggurui, seolah menunjukkan dirinya sebagai salah seorang Presiden yang bisa terpilih dalam dua periode.Sehingga sudah tak aneh lagi dengan celetukan orang yang mengatakan SBY tampak begitu sensitif, dan galau, bak seorang wanita yang akan memasuki masa menopause saja layaknya. Tidak menutup kemungkinan bagi orang yang memiliki perasaan mudah jatuh kasihan, tanpa reserve lagi akan mudah pula untuk bersimpati melihatnya.Apabila kita membuka kembali catatan lama, bagaimana SBY mampu merebut dukungan suara terbanyak di Pilpres 2004 lalu, salah satu faktor yang menguntungkannya adalah karena banyak rakyat yang merasa simpati terhadapnya. Kita ingat, ketika itu SBY menjadi media darling, dan dianggap sebagai sosok yang teraniaya karena perlakuan Megawati. Sebagai Presiden yang sedang berkuasa, sementara SBY sendiri sebagai punggawa dalam kabinet yang dipimpin putri Bung Karno itu, SBY dianggap sebagai anak buah yang tidak setia, bahkan menusuk dari belakang, karena ketahuan akan ikut bertarung dalam Pilpres 2004, sekaligus akan jadi pesaingnya. Maka Megawati pun dengan kekuasaannya, seakan mempersempit ruang gerak SBY. Dan karena itu pula Megawati dianggap publik sedang membuat SBY teraniaya.Sebagaimana watak bangsa Indonesia pada umumnya, mudah bersimpati terhadap hal yang berbau ketidakadilan, mudah jatuh kasihan terhadap korban kesewenang-wenangan, maka dalam kasus yang terjadi pada SBY saat itu pun berlaku juga. Megawati dikalahkan, dan SBY mendapat suara terbanyak di antara para kontestan Pilpres 2004.Sehingga saat ini pun publik banyak menarik kesimpulan, sikap SBY yang seperti sedang galau gundah-gulana, karena prihatin dengan fitnah yang menimpa dirinya,
[GELORA45] Trs: [perhimpunanpersaudaraan] Kapolda Metro Sebut Ada Aksi Massa pada 11, 12, dan 15 Februari 2017
Pada Selasa, 7 Februari 2017 6:59, "A Awind estiaw...@gmail.com [perhimpunanpersaudaraan]"menulis: http://megapolitan.kompas.com/read/2017/02/07/12063971/kapolda.metro.sebut.ada.aksi.massa.pada.11.12.dan.15.februari.2017 Kapolda Metro Sebut Ada Aksi Massa pada 11, 12, dan 15 Februari 2017 Selasa, 7 Februari 2017 | 12:06 WIB - - - - - 469Shares Nursita Sari (kiri ke kanan): Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno, Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksamana, Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan, dan Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti dalam jumpa pers terkait koordinasi pengamanan Pilkada DKI Jakarta 2017 di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (7/2/2017). Terkait - Politik Sandera dalam Pilkada DKI Jakarta - Bagaimana Cara KPU DKI Memastikan E-KTP untuk Pilkada DKI 2017 Asli? - Survei Median: Ahok-Djarot Kalah jika Pilkada DKI Dua Putaran - Anies Mengaku Dapat Banyak Dukungan Jelang Pencoblosan Pilkada DKI - Anies Akan Terus Gaungkan Kesan Positif Jelang Pilkada DKI - Pemerintah Tak Ingin Ada Kegaduhan Jelang Pilkada DKI Jakarta - E-KTP "Hoax" yang Panaskan Pilkada DKI 2017 JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak Polda Metro Jaya telah mendapatkan informasi adanya pengumpulan massa pada tanggal 11, 12, dan 15 Februari 2017. Bahkan, polisi sudah menerima surat pemberitahuan untuk unjuk rasa pada 11 Februari 2017."Dari surat pemberitahuan yang kami dapatkan, tanggal 11 Februari, massa yang akan berunjuk rasa melakukan pengumpulan massa di Istiqlal, Shalat Subuh, lanjut dan berjalan kaki ke Monas," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan di kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (7/2/2017).Dari Monas, massa akan berjalan kaki ke Bundaran HI melalui Jalan MH Thamrin dan kembali ke Monas. Mereka kemudian akan membubarkan diri.Selain 11 Februari, polisi juga mendapatkan informasi adanya pengumpulan massa pada 12 Februari. Mereka akan membaca dan menamatkan (khataman) Al Quran di Masjid Istiqlal."Tanggal 15 juga rencana ada Shalat Subuh bersama di Istiqlal dan langgar-langgar masjid lainnya dan berjalan ke TPS, akan mencoblos dan mengawasi TPS. Padahal, kita tahu TPS sudah ada yang mengawasi," kata dia.Dengan adanya informasi pengumpulan massa tersebut, Iriawan mengimbau massa untuk mematuhi peraturan perundang-undangan, yakni Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Penyampaian Pendapat di Muka Umum.Dia mengingatkan massa untuk menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain, tidak mengganggu ketertiban umum, menjaga keutuhan dan persatuan bangsa, dan kewajiban-kewajiban lainnya yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan."Nanti apabila unjuk rasa tersebut tidak mematuhi undang-undang yang berlaku, maka unjuk rasa akan dibubarkan berdasarkan Pasal 15 (UU Nomor 9 Tahun 1998). Ada ketentuan untuk kami membubarkan, tentu dibantu aparat TNI," ucap Iriawan.Selain itu, massa yang tidak mematuhi peraturan perundang-undangan juga dapat dikenakan sanksi pidana.Pada kesempatan yang sama, Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksamana mengatakan, Kodam Jaya akan sepenuhnya membantu polisi untuk mengamankan jalannya unjuk rasa, mengingat waktu-waktu pelaksanaan unjuk rasa tersebut sama dengan pelaksanaan Pilkada."Kami membantu Polda Metro Jaya dengan kekuatan pasukan berapa pun yang diminta Kapolda demi menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat DKI," kata Teddy.Kompas TV FPI Unjuk Rasa ke Mabes Polri Ikuti perkembangan berita ini dalam topik: - Pilkada DKI 2017 | Penulis | : Nursita Sari | | Editor | : Ana Shofiana Syatiri | TAG: - Pilkada DKI Jakarta 2017 #yiv2389807624 #yiv2389807624 -- #yiv2389807624ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv2389807624 #yiv2389807624ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv2389807624 #yiv2389807624ygrp-mkp #yiv2389807624hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv2389807624 #yiv2389807624ygrp-mkp #yiv2389807624ads {margin-bottom:10px;}#yiv2389807624 #yiv2389807624ygrp-mkp .yiv2389807624ad {padding:0 0;}#yiv2389807624 #yiv2389807624ygrp-mkp .yiv2389807624ad p {margin:0;}#yiv2389807624 #yiv2389807624ygrp-mkp .yiv2389807624ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv2389807624 #yiv2389807624ygrp-sponsor #yiv2389807624ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv2389807624 #yiv2389807624ygrp-sponsor #yiv2389807624ygrp-lc #yiv2389807624hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv2389807624 #yiv2389807624ygrp-sponsor #yiv2389807624ygrp-lc .yiv2389807624ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv2389807624 #yiv2389807624actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv2389807624 #yiv2389807624activity
[GELORA45] Trs: [nasional-list] Prabowo Kembali Tabuh Genderang Kegaduhan?
Pada Selasa, 7 Februari 2017 7:03, "'Sunny' am...@tele2.se [nasional-list]"menulis: https://indonesiana.tempo.co/read/107669/2017/02/02/ajat.jurnalis/prabowo-kembali-tabuh-genderang-kegaduhan KAMIS 02 FEBRUARI 2017 22:03 WIB Prabowo Kembali Tabuh Genderang Kegaduhan? Entah apa yang ada di benak Prabowo Subianto, pensiunan Letnan Jenderal TNI AD, dalam menyikapi Pilkada DKI Jakarta 2017. Tiba-tiba saja ia menyatakan ada calon yang maju dengan cara licik.Pernyataan ketua umum partai Gerindra ini, tanpa menudingkan telunjuknya pada salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur memang. Tidak pada AHY-Silvy, tidak pada Ahok-djarot, dan mustahil pada pasangan Anies-Sandi yang jelas-jelas dukungannya duet partai Gerindra dengan PKS. Bisa jadi yang dimaksud Prabowo antara AHY-Silvy dan Ahok-Djarot.Hanya saja kalau ditelaah lebih jauh, rasanya tidak mungkin kalau telunjuk Prabowo mengarah pada pasangan AHY-Silvy. Paslon nomor satu ini tampaknya sama sekali belum ada masalah dengan penguasa Hambalang ini. Kalau pun ada, paling rivalitas antara partai Gerindra dengan partai Demokrat. Tapi dalam Pemilu 2014 lalu, perolehan suara partai Gerindra mampu mengungguli partai pimpinan SBY yang notabene ayah dari calon Gubernur nomor urut satu itu. Malahan kalau boleh dibilang, hubungan antara Prabowo dengan SBY selama ini tokh adem-adem saja.Maka dugaan publik pun mengerucut pada paslon nomor urut dua, Ahok-Djarot. Terutama calon Gubernurnya sendiri, yakni Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok. Betapa tidak, beberapa fakta sahih menguatkan dugaan dengan yang dikatakan Prabowo sebagai calon yang licik itu.Bermula saat Pilkada DKI 2012. Duet Jokowi-Ahok didukung PDIP dan partai Gerindra. Jelasnya pasangan itu, Jokowi sebagai calon Gubernur diajukan PDIP, dan Ahok yang menjadi calon wakil Gubernurnya diusung partai Gerindra, karena memang ketika itu mantan Bupati Belitung timur tersebut merupakan kader partainya Prabowo.Hanya saja, saat Jokowi maju dalam pilpres 2014, dan bersaing dengan Prabowo, Ahok menyatakan keluar dari partai Gerindra. Bisa jadi ketika itu penyebab pecah kongsi Ahok dengan partai Gerindra, karena kemungkinan besar gara-gara Ahok berpaling, tidak mendukung Prabowo, dia justru malah mendukung Jokowi.Secara manusiawi, saat itu, wajar kalau Prabowo merasa ditusuk dari belakang oleh orang yang telah dibesarkannya itu. Bisa jadi Ahok dianggap sebagai orang yang tidak tahu terima kasih. Tetapi bisa jadi juga Ahok sendiri tidak setolol itu. Dirinya kemungkinan besar memiliki pertimbangan sendiri, mengapa saat itu dia tidak mendukung Prabowo, dan mengapa dia keluar dari partai Gerindra.Memang dinamika, dan kalau boleh disebut juga kegaduhan, baik menjelang, saat, dan sesudah Pilpres 2014 lalu, ditambah dengan pecah kongsi antara Ahok dengan Prabowo (partai Gerindra), lambat laun, seiring dengan berjalannya waktu, sudah kembali adem-ayem. Apalagi dengan intens-nya pertemuan antara Jokowi dengan Prabowo, baik di Hambalang maupun di Istana Merdeka, seakan menyiratkan perseteruan, atawa rivalitas kedua kubu itu sudah kembali sirna.Ya, usai berjabat tangan, berpelukan, bahkan saat di Hambalang dua ‘musuh’ itu sudah berhaha-hihi saat menunggang kuda, publik pun ikut gembira. Beban dalam dada musnah seketika. Tak sedikit yang memuji Prabowo sebagai tokoh nasional yang elegan. Bahkan ada pula yang menyebutnya negarawan yang berjiwa besar.Sungguh. Bagaimanapun rakyat sudah sedemikian lelahnya disuguhi kegaduhan demi kegaduhan yang terjadi selama ini, di negeri ini. Dan dengan sikap Prabowo tempo hari, rakyat pun merasa sedikit bernapas lega lagi.Akan tetapi, usai berorasi dalam acara kampanye untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut pemilihan tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, betapa publik dibuat terhenyak oleh pernyataannya itu.Dengan tegas dan lugas, dikatakannya ada calon yang maju pada Pilkada DKI Jakarta dengan cara yang licik. Dan tudingan itu kemungkinan besar akan menyulut timbulnya kegaduhan, atawa paling tidak gesekan atara satu kubu dengan yang lain, sebagaimana yang telah terjadi selama ini, akan semakin meruncing. Apalagi bagi para pendukung yang bersumbu pendek.Memang, terlepas dari suatu kewajaran dalam suasana kampanye dalam sistem demokrasi, saling mengadu program, saling cela kelemahan, bahkan saling menjatuhkan mental satu sama lain, akan tetapi statemen yang dilontarkan seorang Prabowo, yang sudah diberi predikat sebagai negarawan berjiwa besar, terasa naif terdengar. Bahkan tidak menutup kemungkinan, predikat pendendam, dan bersumbu pendek akan kembali terulang ditudingkan. #yiv0515179294 #yiv0515179294 -- #yiv0515179294ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv0515179294 #yiv0515179294ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv0515179294 #yiv0515179294ygrp-mkp #yiv0515179294hd
Trs: [GELORA45] Ahok-Djarot Unggul, Tapi Harus Waspada
Pada Senin, 6 Februari 2017 20:21, "Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Jika Ahok-Djarot masuk ke putaran kedua Pilkada DKI 2017, menurut analisa Median, suara pendukung Anies-Sandi dan Agus-Sylvi kemungkinan akan bergabung. Analisa ini mengacu pada catatan petahana dari Median yang mengatakan elektabilitas Ahok-Djarot sebesar 29,8%, di atas Anies-Sandi (27,8%) dan Agus-Sylvi (26,1%). Sementara itu, ada sebanyak 16,3% yang belum memutuskan. “Ada faktor lain yang cukup menarik. Pemilih Anies-Sandi dan Agus-Sylvi punya kemiripan basis pendukung beragama Islam,” jelas Sudarto. ... Ahok-Djarot Unggul, Tapi Harus Waspada | | | | || | | | | | Ahok-Djarot Unggul, Tapi Harus Waspada By Arya Adikristya Dari lima hasil lembaga survei, paslon nomor urut dua dinyatakan unggul. Meski begitu, Median menilai kesempatan... | | | | Reporter: Arya Adikristya06 Februari, 2017 Ahok berdialog mengenai penerbitan buku tirto.id - Media Survei Nasional (Median) menyebut pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, unggul sementara dalam hasil survei elektabilitas Pilkada DKI Jakarta 2017. Meski begitu, Direktur Riset Median, Sudarto mengatakan kans paslon nomor urut 2 dalam memenangkan pilkada akan susah. “Jumlah pendukung Anies dan Agus jika digabungkan masih lebih tinggi, dibandingkan dengan jumlah pemilih Ahok sendiri,” ucap Sudarto dalam konferensi pers di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, pada Senin siang (6/2). Sebelumnya, Sudarto menjelaskan kalau kemungkinan besar Pilkada DKI Jakarta 2017 akan masuk dalam putaran kedua. “Ini karena sampai saat ini tidak ada paslon yang mencapai elektabilitas hingga 50 persen. Semua lembaga survei di Jakarta sudah mengakui peluang besar adanya putaran kedua,” tambahnya. Jika Ahok-Djarot masuk ke putaran kedua Pilkada DKI 2017, menurut analisa Median, suara pendukung Anies-Sandi dan Agus-Sylvi kemungkinan akan bergabung. Analisa ini mengacu pada catatan petahana dari Median yang mengatakan elektabilitas Ahok-Djarot sebesar 29,8%, di atas Anies-Sandi (27,8%) dan Agus-Sylvi (26,1%). Sementara itu, ada sebanyak 16,3% yang belum memutuskan. “Ada faktor lain yang cukup menarik. Pemilih Anies-Sandi dan Agus-Sylvi punya kemiripan basis pendukung beragama Islam,” jelas Sudarto. Disebutkan dalam rilisan survei Median hingga Februari 2017, pendukung Ahok-Djarot yang beragama Islam berjumlah 21,9%, sedangkan Anies-Sandi sebesar 32,3%, dan Agus-Sylvi sebesar 29,5%. Menurut Sudarto, kemiripan karakter pendukung pada paslon nomor urut 1 dan 3 akan berpengaruh pada elektabilitas Ahok-Djarot. “Mereka (Ahok-Djarot—red) harus susah payah andai tembus ke putaran kedua,” nilainya. Kemungkinan kalah Ahok-Djarto kian membesar, karena Median mendapat data sebanyak 45,4% responden menginginkan Basuki Tjahaja Purnama tidak lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sedangkan 38,3% lainnya masih ingin Ahok memimpin kembali, dengan diikuti 16,3% responden yang belum menjawab. Sudarto pun menjelaskan bahwa media massa memegang peran penting dalam hal ini. “Persepsi pemilih banyak terpengaruh oleh pemberitaan media. Media punya kekuatan untuk menaik-turunkan elektabilitas pasangan calon jika mau,” ujarnya. Sepanjang November-Desember 2016, banyak lembaga survei politik menunjukkan bahwa pasangan Agus-Sylvi unggul dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun hasil tersebut berbanding terbalik dengan laporan terbaru dari berbagai lembaga survei politik pada rentang Januari-Februari 2017 ini. Laporan Median ini tidak jauh berbeda dengan hasil lembaga survei lainnya, seperti Charta Politika yang mengeluarkan laporan pada Rabu (1/2) lalu. Charta Politika menunjukkan bahwa pasangan Ahok-Djarot dipilih oleh 36,8% responden, sementara pasangan Anies-Sandi (27 %) menyusul, dan pasangan Agus-Sylvi (25,9%) berada di posisi terakhir. Selain kedua lembaga tersebut, Populi Center, Indikator Politik Indonesia dan Saiful Mujani Research and Consulting (SMCR) juga telah mengeluarkan laporan terbaru. Ketiga lembaga ini menunjukan hasil yang sama. Pasangan Ahok-Djarot unggul dengan angka masing-masing lembaga yaitu Populi Center (36,7%), Indikator (38,2%) dan SMRC (34,8%). Sedangkan paslon Anies-Sandi masih menempel ketat di belakang dengan angka masing-masing lembaga yaitu Populi Center (28,5%), Indikator (23,8%) dan SMRC (26,4%). Sisanya, lembaga survei lain menunjukkan pasangan Agus-Sylvi jauh menurun ketimbang laporan November 2016. Masing-masing lembaga mengeluarkan angka berikut; Populi Center (25%), Indikator (23,6%) dan SMRC (22,5%). Baca juga artikel terkait AHOK-DJAROT atau tulisan menarik lainnya Damianus Andreas (tirto.id - dam/dam) #yiv8522777567 #yiv8522777567 -- #yiv8522777567ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv8522777567
Trs: [GELORA45] Fakta! Gus Dur Habis-Habisan Dukung Ahok, Ini Alasannya
Pada Selasa, 7 Februari 2017 4:20, "ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Jangan lupa fakta mutakhir, Ahok boleh - dan sudah - jadi gubernur. --- jonathangoeij@... wrote: Video yg ini jernih dan terang:Fakta! Gus Dur Habis-Habisan Dukung Ahok, Ini Alasannya #yiv0173488289 #yiv0173488289 -- #yiv0173488289ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv0173488289 #yiv0173488289ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv0173488289 #yiv0173488289ygrp-mkp #yiv0173488289hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv0173488289 #yiv0173488289ygrp-mkp #yiv0173488289ads {margin-bottom:10px;}#yiv0173488289 #yiv0173488289ygrp-mkp .yiv0173488289ad {padding:0 0;}#yiv0173488289 #yiv0173488289ygrp-mkp .yiv0173488289ad p {margin:0;}#yiv0173488289 #yiv0173488289ygrp-mkp .yiv0173488289ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv0173488289 #yiv0173488289ygrp-sponsor #yiv0173488289ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv0173488289 #yiv0173488289ygrp-sponsor #yiv0173488289ygrp-lc #yiv0173488289hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv0173488289 #yiv0173488289ygrp-sponsor #yiv0173488289ygrp-lc .yiv0173488289ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv0173488289 #yiv0173488289actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv0173488289 #yiv0173488289activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv0173488289 #yiv0173488289activity span {font-weight:700;}#yiv0173488289 #yiv0173488289activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv0173488289 #yiv0173488289activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv0173488289 #yiv0173488289activity span span {color:#ff7900;}#yiv0173488289 #yiv0173488289activity span .yiv0173488289underline {text-decoration:underline;}#yiv0173488289 .yiv0173488289attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv0173488289 .yiv0173488289attach div a {text-decoration:none;}#yiv0173488289 .yiv0173488289attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv0173488289 .yiv0173488289attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv0173488289 .yiv0173488289attach label a {text-decoration:none;}#yiv0173488289 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv0173488289 .yiv0173488289bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv0173488289 .yiv0173488289bold a {text-decoration:none;}#yiv0173488289 dd.yiv0173488289last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv0173488289 dd.yiv0173488289last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv0173488289 dd.yiv0173488289last p span.yiv0173488289yshortcuts {margin-right:0;}#yiv0173488289 div.yiv0173488289attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv0173488289 div.yiv0173488289attach-table {width:400px;}#yiv0173488289 div.yiv0173488289file-title a, #yiv0173488289 div.yiv0173488289file-title a:active, #yiv0173488289 div.yiv0173488289file-title a:hover, #yiv0173488289 div.yiv0173488289file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv0173488289 div.yiv0173488289photo-title a, #yiv0173488289 div.yiv0173488289photo-title a:active, #yiv0173488289 div.yiv0173488289photo-title a:hover, #yiv0173488289 div.yiv0173488289photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv0173488289 div#yiv0173488289ygrp-mlmsg #yiv0173488289ygrp-msg p a span.yiv0173488289yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv0173488289 .yiv0173488289green {color:#628c2a;}#yiv0173488289 .yiv0173488289MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv0173488289 o {font-size:0;}#yiv0173488289 #yiv0173488289photos div {float:left;width:72px;}#yiv0173488289 #yiv0173488289photos div div {border:1px solid #66;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv0173488289 #yiv0173488289photos div label {color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv0173488289 #yiv0173488289reco-category {font-size:77%;}#yiv0173488289 #yiv0173488289reco-desc {font-size:77%;}#yiv0173488289 .yiv0173488289replbq {margin:4px;}#yiv0173488289 #yiv0173488289ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv0173488289 #yiv0173488289ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv0173488289 #yiv0173488289ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv0173488289 #yiv0173488289ygrp-mlmsg select, #yiv0173488289 input, #yiv0173488289 textarea {font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv0173488289 #yiv0173488289ygrp-mlmsg pre, #yiv0173488289 code {font:115% monospace;}#yiv0173488289 #yiv0173488289ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}#yiv0173488289 #yiv0173488289ygrp-mlmsg #yiv0173488289logo {padding-bottom:10px;}#yiv0173488289 #yiv0173488289ygrp-msg p a {font-family:Verdana;}#yiv0173488289 #yiv0173488289ygrp-msg p#yiv0173488289attach-count span
[GELORA45] Trs: sby.saya.tidak.ingin.negeri.kita [4 Attachments]
Yang bikin gaduh Indonesia kan pak SBY sendiri. Yang telepon Ma´akruf Amin agar keluarkan fatwa penistaan agama terhadap Ahok kan SBY. Dulu yang ngibuli Mega dengan mengatakan tidak mencalonkan diri jadi Presiden kan pak SBY. Yang tidak menyelesaikan dan menghilangkan dokumen Munir kan pak SBY. Yang makan uang Bank Century 7,3 trilyun kan SBY. Yang kriminalisasi Antasari Azhar hingga masuk penjara 18 tahun kan SBY. Yang makan uang proyek mangkrak kan juga SBY. Yang makan uang Hambalang juga SBY. Yang memelihara Anas Urbaningrum, Andi Malarangeng, Nazarudin, Anjelina Sondag, Jero Wacik, Sutan Batugana dan banyak koruptor lainnya, kan ini semua SBY. Jadi, yang bikin negeri kita gaduh itu sebenarnya memang SBY. Untuk menutupi semua kejahatan itu, SBY sangat berkepentingan mencari pelindung. Untuk itu, dengan seluruh kekuatan harus mengangkat Agus Harimurti menjadi Gubernur. Dan nanti kemudian di tahun 2019 bisa dinobatkan menjadi Presiden. Untuk keperluan itu SBY menggunakan semua kekuatan termasuk MUI dan FPI Habib Rizieq.Massa Rakyat warga Indonesia sudah tidak bisa dikibuli. Mereka melihat dengan jelas yang bikin kacau Indonesia itu adalah SBY, manusia serakah mabuk kuasa. Sudah berkuasa selama 10 tahun, masih merasa kurang. Mereka juga melihat masa lalu SBY yang untuk bisa masuk Akademi Militer, dengan tega mengorbankan isteri dan anak-anaknya, yang hingga pada akhirnya membuangnya sama sekali demi untuk berhasil mempersunting isteri sekarang. Pada Sabtu, 4 Februari 2017 20:06, Sri Isnimenulis: SBY: Saya Tidak Ingin Negeri Kita Gaduh https://www.facebook.com/tr?id=821834581260832ev=PageViewnoscript=1; width="1" height="1"> http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=adeec3b5cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE;>http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=1767cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HEREn=adeec3b5;> - News - Megapolitan SBY: Saya Tidak Ingin Negeri Kita Gaduh KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengkampanyekan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (4/2/2017). Terkait - JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyebut dirinya berupaya menjaga Indonesia tetap damai, aman, dan sejahtera. Komitmennya ini disampaikan saat berorasi untuk apel siaga calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (4/2/2017)."Meskipun sekarang saya menjadi rakyat biasa, saya tetap mencintai negeri ini. Saya tidak ingin negeri kita gaduh. Jangan dibolak-balik. Saya tidak ingin negeri kita tercerai-berai," kata SBY di hadapan ratusan relawan empat parpol pendukung Agus dan Sylviana Murni.SBY berpandangan, saat ini Indonesia pada umumnya dan Jakarta khususnya, sedang mengalami situasi yang memprihatinkan. Untuk itu, SBY menilai perlu pemimpin baru untuk Jakarta dan atas dasar itulah dia mendukung pasangan Agus-Sylvi. (Baca: SBY Berpesan ke Parpol Pengusung Agus-Sylvi, kalau Perlu Tidak Tidur)"Saya tidak ingin pemimpin-pemimpinnya tidak amanah dan mencintai rakyatnya sendiri. Hati saudara bisa saya baca. Kita ingin berjuang secara baik seraya memohon pertolongan Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, Jakarta berubah ke arah yang lebih baik dengan hadirnya Agus-Sylvi sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta," tutur SBY. Memaknai Kicauan SBY di Media Sosial Ikuti perkembangan berita ini dalam topik: - Pilkada DKI 2017 | Penulis | : Andri Donnal Putera | | Editor | : Fidel Ali | #yiv2479338947 .yiv2479338947title-patnership{width:100%;height:auto;text-align:right;font-size:13px;padding:5px 0;}#yiv2479338947 .yiv2479338947title-patnership img{border:none;padding-left:3px;width:auto;height:auto;vertical-align:middle;} http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=a99416aecb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE;>http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=1107cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HEREn=a99416ae;> -- You received this message because you are subscribed to the Google Groups "forumdiskusi" group. To unsubscribe from this group and stop receiving emails from it, send an email to diskusiforum+unsubscr...@googlegroups.com. To post to this group, send email to diskusifo...@googlegroups.com. Visit this group at https://groups.google.com/group/diskusiforum. For more options, visit https://groups.google.com/d/optout. tr?id=821834581260832=PageView=1 Description: Binary data avw.php?zoneid=1767=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE=adeec3b5 Description: Binary data avw.php?zoneid=1107=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE=a99416ae Description: Binary data
Trs: [GELORA45] “Pendoedoek Tionghoa Membantoe Kita...” [1 Attachment]
Pada Minggu, 5 Februari 2017 5:27, "'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]"menulis: BETUUUL bung Lin! Nenek dalam tempurung yang satu ini mulutnya saja berteriak kiri, hakekatnya KANAN dan bahkan rasis! Begitu BENCI dan anti Tiongkok, segala yang berbau Tionghoa juga di HINA, di HUJAT seenak udelnya, ... sudah TIDAK WARAS! From: Hsin Hui Lin ehh...@gmail.com [GELORA45] Sent: Sunday, February 5, 2017 2:33 AMTo: Tatiana Lukman ; GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] “Pendoedoek Tionghoa Membantoe Kita...” That Stack High In Transit yg sok progressif kiri ternyata RacistSuharto yg membantai.ratusan juta rakyat.Indonesia apakah juga chin. Lin On Jan 30, 2017 5:20 PM, "Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]" wrote: Kenapa kamu nggak pakai istilah 'china'??? artinya sebetulnya sama, bukan? karena sama-sama sipit dan berkulit kuning. Dengan demikian kamu menyesuaikan dengan keadaan aktuil...Kan jaman sudah berubah...jadi harus disesuaikan dengan kenyataan sekarang, bukan? On Monday, January 30, 2017 9:22 AM, "'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]" wrote: · News · Nasional “Pendoedoek Tionghoa Membantoe Kita...” Senin, 30 Januari 2017 | 07:04 WIB KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTAPengendara melintasi mural bergambar Bung Tomo di Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (3/11/15). Bung Tomo menjadi ikon perlawanan arek-arek Suroboyo dalam pertempuran 10 Nomber 1945 yang kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan. KOMPAS.com – “Rakjat Tionghoa poen insjaf akan hal ini. Dengan bekerdja bersama, bahoe-membahoe dengan bangsa Indonesia, rakjat Tionghoa toeroet berdjoeang di Soerabaja oentoek Indonesia Merdeka”. Demikian tertulis dalam salah satu halaman Harian Merdeka edisi 17 Februari 1946. Sang penulis menggambarkan gigihnya warga Tionghoa dalam menegakan kedaulatan Indonesia sebagai negara merdeka. Artikel yang dibuat dalam rangka memperingati peristiwa pertempuran 10 November 1945 itu, diberi judul, “Pendoedoek Tionghoa Membantoe Kita”. *** Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya merupakan simbol Indonesia sebagai sebuah negara melawan kolonialisme. Diawali dari kekalahan Jepang dari sekutu dengan pemboman Hiroshima dan Nagasaki 6 Agustus 1945, terjadi kekosongan kekuasaan di Tanah Air. Hal ini dimanfaatkan rakyat bangkit mengusir para penjajah. Berhasil, Soekarno pun memproklamirkan kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 melalui pengibaran bendera merah putih di Jakarta. (Baca: Budaya Tionghoa di Jakarta dan Cerita Gedung Candra Naya) Dari mulut ke mulut, surat kabar, selebaran hingga sinyal radio, kabar kemerdekaan merambat cepat ke daerah. Rakyat kian bersemangat mengusir penjajah dari tanah air. Pertempuran rakyat dengan sisa-sisa tentara Jepang terjadi di mana-mana. Termasuk di Surabaya yang saat itu bernama Soerabaja. Menyerbu ke gelanggang pertempuran Tangal 25 Oktober 1945, tentara Inggris mendarat di Surabaya. Tujuannya dua, melucuti tentara Jepang dan mengembalikan administrasi Indonesia kepada pemerintahan Hindia Belanda atau NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Lagi, pertempuran tidak terelakan. Dikutip dari buku yang ditulis Iwan Santosa berjudul “Tionghoa dalam Sejarah Kemiliteran”, penduduk Tionghoa di Surabaya langsung membentuk Tentara Keamanan Rakyat Chungking (Republik Tiongkok). “Mereka menyerbu ke gelanggang pertempuran,” tulis Iwan. Beberapa pemuda Tionghoa membentuk Angkatan Muda Tionghoa (AMT). Mereka bergabung langsung ke Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI) pimpinan Bung Tomo. Beberapa di antaranya adalah Giam Hian Tjong dan Auwyang Tjoe Tek. Auwyang Tjoe Tek merupakan ahli proyektil (amunisi dan peledak). Ia mendapatkan kemampuan itu saat ikut berperang di Tiongkok melawan Jepang. Harian Merdeka memuji betapa rapat tali persaudaraan antara putra-putri Indonesia dengan warga Tionghoa. Harian Merdeka mencantumkan empat foto yang menggambarkan kedekatan itu. Satu di antaranya adalah foto pejuang pribumi sedang berbagi api rokok dengan warga Tionghoa yang turut berperang. Namun, pihak Indonesia kehilangan banyak nyawa. Kantor berita Reuters hari itu melansir berita, ribuan orang Indonesia menjadi korban agresi militer sekutu. Anak-anak dan perempuan turut menjadi korban. Warga Tionghoa termasuk di dalamnya. Diperkirakan, 1.000 orang Tionghoa tewas dan 5.000 lainnya luka-luka akibat perang. Angka ini belum termasuk pejuang pribumi. Sementara, catatan resmi Inggris dalam ‘Kronik Revolusi Indonesia’ karya Pramoedya Ananta Toer menyebut, jumlah penduduk yang tewas mencapi 6.315 orang, Palang Biru Tercatat pula Barisan Palang Merah Tionghoa di Surabaya dengan giat memberikan pertolongan kepada korban perang. Siauw Giok Tjhan dalam ‘Renungan Seorang Patriot Indonesia’ mencatat, selain maju ke medan perang, Angkatan Muda Tionghoa
[GELORA45] Trs: [nasional-list] PDIP utus Risma menangkan Pilkada Papua Barat
Pada Minggu, 5 Februari 2017 3:18, "'Sunny' am...@tele2.se [nasional-list]"menulis: http://www.antaranews.com/berita/610720/pdip-utus-risma-menangkan-pilkada-papua-barat PDIP utus Risma menangkan Pilkada Papua Barat Minggu, 5 Februari 2017 08:57 WIB | 705 ViewsPewarta: Toyiban Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkasa) Serentak 2017. (kpu.go.id)PDIP utus Risma menangkan Pilkada Papua Barat Manokwari (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengutus Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk menyukseskan calon gubernur dan wakil gubernur Papua Barat pada Pilkada Serentak 15 Februari 2017. Saat tiba di Bandar Udara Rendani, Manokwari, Minggu, Risma mengatakan, selama berada di Manokwari akan mengikuti beberapa agenda penting, baik agenda politik maupun sosial lainnya. "Masyarakat meminta saya menyeberang ke Pulau Mansinam untuk mengikuti ulang tahun pekabaran Injil yang akan dilaksanakan hari ini dan dipusatkan di situ," kata Risma lagi. Selain itu, lanjutnya, beberapa komunitas mama Papua di daerah tersebut mengundang untuk melihat hasil penjualan produk yang selama ini mereka lakukan. "Ada komunitas mama Papua yang belajar di Surabaya untuk membuat beberapa produk ekonomi. Saat ini di antara mereka sudah mulai berjualan di Manokwari, dan pada kesempatan ini mereka mengundang saya untuk melihat hasil dari belajar mereka di Surabaya," ujarnya lagi. Agenda politik terkait pemenangan pasangan Dominggus Mandacan dan Muhammad Lakotani, kata Risma pula, pada Minggu malam akan beramah-tamah dengan sejumlah tokoh masyarakat di daerah tersebut. Pertemuan itu, katanya lagi, tak lain untuk membahas suksesi pemenangan kandidat yang diusung PDIP, Partai Nasional Demokrat, dan Partai Amanat Nasional sebagai gubernur dan wakil gubernur Papua Barat. Risma tiba di Bandara Rendani Manokwari sekitar pukul 06.55 WIT. Ia disambut Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacan yang juga kader PDIP. Prosesi adat pun mewarnai penyambutan kader PDIP tersebut. Editor: Unggul Tri RatomoCOPYRIGHT © ANTARA 2017 #yiv6181433663 #yiv6181433663 -- #yiv6181433663ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv6181433663 #yiv6181433663ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv6181433663 #yiv6181433663ygrp-mkp #yiv6181433663hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv6181433663 #yiv6181433663ygrp-mkp #yiv6181433663ads {margin-bottom:10px;}#yiv6181433663 #yiv6181433663ygrp-mkp .yiv6181433663ad {padding:0 0;}#yiv6181433663 #yiv6181433663ygrp-mkp .yiv6181433663ad p {margin:0;}#yiv6181433663 #yiv6181433663ygrp-mkp .yiv6181433663ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv6181433663 #yiv6181433663ygrp-sponsor #yiv6181433663ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv6181433663 #yiv6181433663ygrp-sponsor #yiv6181433663ygrp-lc #yiv6181433663hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv6181433663 #yiv6181433663ygrp-sponsor #yiv6181433663ygrp-lc .yiv6181433663ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv6181433663 #yiv6181433663actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv6181433663 #yiv6181433663activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv6181433663 #yiv6181433663activity span {font-weight:700;}#yiv6181433663 #yiv6181433663activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv6181433663 #yiv6181433663activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv6181433663 #yiv6181433663activity span span {color:#ff7900;}#yiv6181433663 #yiv6181433663activity span .yiv6181433663underline {text-decoration:underline;}#yiv6181433663 .yiv6181433663attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv6181433663 .yiv6181433663attach div a {text-decoration:none;}#yiv6181433663 .yiv6181433663attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv6181433663 .yiv6181433663attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv6181433663 .yiv6181433663attach label a {text-decoration:none;}#yiv6181433663 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv6181433663 .yiv6181433663bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv6181433663 .yiv6181433663bold a {text-decoration:none;}#yiv6181433663 dd.yiv6181433663last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv6181433663 dd.yiv6181433663last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv6181433663 dd.yiv6181433663last p span.yiv6181433663yshortcuts {margin-right:0;}#yiv6181433663 div.yiv6181433663attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv6181433663 div.yiv6181433663attach-table {width:400px;}#yiv6181433663 div.yiv6181433663file-title a, #yiv6181433663 div.yiv6181433663file-title a:active, #yiv6181433663 div.yiv6181433663file-title a:hover, #yiv6181433663 div.yiv6181433663file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv6181433663
[GELORA45] Bls: [wahana-news] Disidang Peradilan Cara Ahok Bertanya pada KH. Ma’ruf Amin Tak Ada yang Salah
Pada Minggu, 5 Februari 2017 7:50, Chalik Hamidmenulis: Pada Minggu, 5 Februari 2017 7:28, "'Chan CT' sa...@netvigator.com [wahana-news]" menulis: Ternyata, Disidang Peradilan Cara Ahok Bertanya pada KH. Ma’ruf Amin Tak Ada yang Salah https://www.youtube.com/watch?v=r-7kg48YQp4 #yiv2280655357 -- #yiv2280655357ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv2280655357 #yiv2280655357ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv2280655357 #yiv2280655357ygrp-mkp #yiv2280655357hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv2280655357 #yiv2280655357ygrp-mkp #yiv2280655357ads {margin-bottom:10px;}#yiv2280655357 #yiv2280655357ygrp-mkp .yiv2280655357ad {padding:0 0;}#yiv2280655357 #yiv2280655357ygrp-mkp .yiv2280655357ad p {margin:0;}#yiv2280655357 #yiv2280655357ygrp-mkp .yiv2280655357ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv2280655357 #yiv2280655357ygrp-sponsor #yiv2280655357ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv2280655357 #yiv2280655357ygrp-sponsor #yiv2280655357ygrp-lc #yiv2280655357hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv2280655357 #yiv2280655357ygrp-sponsor #yiv2280655357ygrp-lc .yiv2280655357ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv2280655357 #yiv2280655357actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv2280655357 #yiv2280655357activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv2280655357 #yiv2280655357activity span {font-weight:700;}#yiv2280655357 #yiv2280655357activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv2280655357 #yiv2280655357activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv2280655357 #yiv2280655357activity span span {color:#ff7900;}#yiv2280655357 #yiv2280655357activity span .yiv2280655357underline {text-decoration:underline;}#yiv2280655357 .yiv2280655357attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv2280655357 .yiv2280655357attach div a {text-decoration:none;}#yiv2280655357 .yiv2280655357attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv2280655357 .yiv2280655357attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv2280655357 .yiv2280655357attach label a {text-decoration:none;}#yiv2280655357 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv2280655357 .yiv2280655357bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv2280655357 .yiv2280655357bold a {text-decoration:none;}#yiv2280655357 dd.yiv2280655357last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv2280655357 dd.yiv2280655357last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv2280655357 dd.yiv2280655357last p span.yiv2280655357yshortcuts {margin-right:0;}#yiv2280655357 div.yiv2280655357attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv2280655357 div.yiv2280655357attach-table {width:400px;}#yiv2280655357 div.yiv2280655357file-title a, #yiv2280655357 div.yiv2280655357file-title a:active, #yiv2280655357 div.yiv2280655357file-title a:hover, #yiv2280655357 div.yiv2280655357file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv2280655357 div.yiv2280655357photo-title a, #yiv2280655357 div.yiv2280655357photo-title a:active, #yiv2280655357 div.yiv2280655357photo-title a:hover, #yiv2280655357 div.yiv2280655357photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv2280655357 div#yiv2280655357ygrp-mlmsg #yiv2280655357ygrp-msg p a span.yiv2280655357yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv2280655357 .yiv2280655357green {color:#628c2a;}#yiv2280655357 .yiv2280655357MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv2280655357 o {font-size:0;}#yiv2280655357 #yiv2280655357photos div {float:left;width:72px;}#yiv2280655357 #yiv2280655357photos div div {border:1px solid #66;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv2280655357 #yiv2280655357photos div label {color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv2280655357 #yiv2280655357reco-category {font-size:77%;}#yiv2280655357 #yiv2280655357reco-desc {font-size:77%;}#yiv2280655357 .yiv2280655357replbq {margin:4px;}#yiv2280655357 #yiv2280655357ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv2280655357 #yiv2280655357ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv2280655357 #yiv2280655357ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv2280655357 #yiv2280655357ygrp-mlmsg select, #yiv2280655357 input, #yiv2280655357 textarea {font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv2280655357 #yiv2280655357ygrp-mlmsg pre, #yiv2280655357 code {font:115% monospace;}#yiv2280655357 #yiv2280655357ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}#yiv2280655357 #yiv2280655357ygrp-mlmsg #yiv2280655357logo {padding-bottom:10px;}#yiv2280655357 #yiv2280655357ygrp-msg p a {font-family:Verdana;}#yiv2280655357 #yiv2280655357ygrp-msg
[GELORA45] Trs: [wahana-news] Disidang Peradilan Cara Ahok Bertanya pada KH. Ma’ruf Amin Tak Ada yang Salah
Pada Minggu, 5 Februari 2017 7:28, "'Chan CT' sa...@netvigator.com [wahana-news]"menulis: Ternyata, Disidang Peradilan Cara Ahok Bertanya pada KH. Ma’ruf Amin Tak Ada yang Salah https://www.youtube.com/watch?v=r-7kg48YQp4 #yiv2969725223 #yiv2969725223 -- #yiv2969725223ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv2969725223 #yiv2969725223ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv2969725223 #yiv2969725223ygrp-mkp #yiv2969725223hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv2969725223 #yiv2969725223ygrp-mkp #yiv2969725223ads {margin-bottom:10px;}#yiv2969725223 #yiv2969725223ygrp-mkp .yiv2969725223ad {padding:0 0;}#yiv2969725223 #yiv2969725223ygrp-mkp .yiv2969725223ad p {margin:0;}#yiv2969725223 #yiv2969725223ygrp-mkp .yiv2969725223ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv2969725223 #yiv2969725223ygrp-sponsor #yiv2969725223ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv2969725223 #yiv2969725223ygrp-sponsor #yiv2969725223ygrp-lc #yiv2969725223hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv2969725223 #yiv2969725223ygrp-sponsor #yiv2969725223ygrp-lc .yiv2969725223ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv2969725223 #yiv2969725223actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv2969725223 #yiv2969725223activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv2969725223 #yiv2969725223activity span {font-weight:700;}#yiv2969725223 #yiv2969725223activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv2969725223 #yiv2969725223activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv2969725223 #yiv2969725223activity span span {color:#ff7900;}#yiv2969725223 #yiv2969725223activity span .yiv2969725223underline {text-decoration:underline;}#yiv2969725223 .yiv2969725223attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv2969725223 .yiv2969725223attach div a {text-decoration:none;}#yiv2969725223 .yiv2969725223attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv2969725223 .yiv2969725223attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv2969725223 .yiv2969725223attach label a {text-decoration:none;}#yiv2969725223 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv2969725223 .yiv2969725223bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv2969725223 .yiv2969725223bold a {text-decoration:none;}#yiv2969725223 dd.yiv2969725223last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv2969725223 dd.yiv2969725223last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv2969725223 dd.yiv2969725223last p span.yiv2969725223yshortcuts {margin-right:0;}#yiv2969725223 div.yiv2969725223attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv2969725223 div.yiv2969725223attach-table {width:400px;}#yiv2969725223 div.yiv2969725223file-title a, #yiv2969725223 div.yiv2969725223file-title a:active, #yiv2969725223 div.yiv2969725223file-title a:hover, #yiv2969725223 div.yiv2969725223file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv2969725223 div.yiv2969725223photo-title a, #yiv2969725223 div.yiv2969725223photo-title a:active, #yiv2969725223 div.yiv2969725223photo-title a:hover, #yiv2969725223 div.yiv2969725223photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv2969725223 div#yiv2969725223ygrp-mlmsg #yiv2969725223ygrp-msg p a span.yiv2969725223yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv2969725223 .yiv2969725223green {color:#628c2a;}#yiv2969725223 .yiv2969725223MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv2969725223 o {font-size:0;}#yiv2969725223 #yiv2969725223photos div {float:left;width:72px;}#yiv2969725223 #yiv2969725223photos div div {border:1px solid #66;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv2969725223 #yiv2969725223photos div label {color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv2969725223 #yiv2969725223reco-category {font-size:77%;}#yiv2969725223 #yiv2969725223reco-desc {font-size:77%;}#yiv2969725223 .yiv2969725223replbq {margin:4px;}#yiv2969725223 #yiv2969725223ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv2969725223 #yiv2969725223ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv2969725223 #yiv2969725223ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv2969725223 #yiv2969725223ygrp-mlmsg select, #yiv2969725223 input, #yiv2969725223 textarea {font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv2969725223 #yiv2969725223ygrp-mlmsg pre, #yiv2969725223 code {font:115% monospace;}#yiv2969725223 #yiv2969725223ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}#yiv2969725223 #yiv2969725223ygrp-mlmsg #yiv2969725223logo {padding-bottom:10px;}#yiv2969725223 #yiv2969725223ygrp-msg p a {font-family:Verdana;}#yiv2969725223 #yiv2969725223ygrp-msg p#yiv2969725223attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv2969725223 #yiv2969725223ygrp-reco
Trs: [GELORA45] Begini Suasana Kemeriahan Konser Gue 2
Pada Minggu, 5 Februari 2017 5:01, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Begini Suasana Kemeriahan Konser Gue 2 Johan Tallo 04 Feb 2017, 16:38 WIB - - - - - 10Para pendukung Ahok - Djarot berjoget saat menghadiri konser gue 2 di Jakarta, Sabtu (4/2). Sejumlah musisi papan atas Indonesia mendukung pasangan calon nomer 2 Ahok - Djarot pada Pilkada DKI Jakarta. (Liputan6.com/Johan Tallo)Para pendukung Ahok - Djarot saat menyaksikan para musisi bernyanyi pada konser gue 2 di Jakarta, Sabtu (4/2). Sejumlah musisi papan atas Indonesia mendukung pasangan calon nomer 2 Ahok - Djarot pada Pilkada DKI Jakarta. (Liputan6.com/Johan Tallo)Pendukung Ahok - Djarot saat menyaksikan para musisi bernyanyi pada konser gue 2 di Jakarta, Sabtu (4/2). Sejumlah musisi papan atas Indonesia mendukung pasangan calon nomer 2 Ahok - Djarot pada Pilkada DKI Jakarta. (Liputan6.com/Johan Tallo)Para pendukung Ahok - Djarot berjoget saat menghadiri konser gue 2 di Jakarta, Sabtu (4/2). Sejumlah musisi papan atas Indonesia mendukung pasangan calon nomer 2 Ahok - Djarot pada Pilkada DKI Jakarta. (Liputan6.com/Johan Tallo)Pendukung Ahok - Djarot saat menyaksikan para musisi bernyanyi pada konser gue 2 di Jakarta, Sabtu (4/2). Sejumlah musisi papan atas Indonesia mendukung pasangan calon nomer 2 Ahok - Djarot pada Pilkada DKI Jakarta. (Liputan6.com/Johan Tallo)Pendukung Ahok - Djarot saat menyaksikan para musisi bernyanyi pada konser gue 2 di Jakarta, Sabtu (4/2). Sejumlah musisi papan atas Indonesia mendukung pasangan calon nomer 2 Ahok - Djarot pada Pilkada DKI Jakarta. (Liputan6.com/Johan Tallo) #yiv0832915148 #yiv0832915148 -- #yiv0832915148ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv0832915148 #yiv0832915148ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv0832915148 #yiv0832915148ygrp-mkp #yiv0832915148hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv0832915148 #yiv0832915148ygrp-mkp #yiv0832915148ads {margin-bottom:10px;}#yiv0832915148 #yiv0832915148ygrp-mkp .yiv0832915148ad {padding:0 0;}#yiv0832915148 #yiv0832915148ygrp-mkp .yiv0832915148ad p {margin:0;}#yiv0832915148 #yiv0832915148ygrp-mkp .yiv0832915148ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv0832915148 #yiv0832915148ygrp-sponsor #yiv0832915148ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv0832915148 #yiv0832915148ygrp-sponsor #yiv0832915148ygrp-lc #yiv0832915148hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv0832915148 #yiv0832915148ygrp-sponsor #yiv0832915148ygrp-lc .yiv0832915148ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv0832915148 #yiv0832915148actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv0832915148 #yiv0832915148activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv0832915148 #yiv0832915148activity span {font-weight:700;}#yiv0832915148 #yiv0832915148activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv0832915148 #yiv0832915148activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv0832915148 #yiv0832915148activity span span {color:#ff7900;}#yiv0832915148 #yiv0832915148activity span .yiv0832915148underline {text-decoration:underline;}#yiv0832915148 .yiv0832915148attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv0832915148 .yiv0832915148attach div a {text-decoration:none;}#yiv0832915148 .yiv0832915148attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv0832915148 .yiv0832915148attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv0832915148 .yiv0832915148attach label a {text-decoration:none;}#yiv0832915148 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv0832915148 .yiv0832915148bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv0832915148 .yiv0832915148bold a {text-decoration:none;}#yiv0832915148 dd.yiv0832915148last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv0832915148 dd.yiv0832915148last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv0832915148 dd.yiv0832915148last p span.yiv0832915148yshortcuts {margin-right:0;}#yiv0832915148 div.yiv0832915148attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv0832915148 div.yiv0832915148attach-table {width:400px;}#yiv0832915148 div.yiv0832915148file-title a, #yiv0832915148 div.yiv0832915148file-title a:active, #yiv0832915148 div.yiv0832915148file-title a:hover, #yiv0832915148 div.yiv0832915148file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv0832915148 div.yiv0832915148photo-title a, #yiv0832915148 div.yiv0832915148photo-title a:active, #yiv0832915148 div.yiv0832915148photo-title a:hover, #yiv0832915148 div.yiv0832915148photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv0832915148 div#yiv0832915148ygrp-mlmsg #yiv0832915148ygrp-msg p a span.yiv0832915148yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv0832915148 .yiv0832915148green {color:#628c2a;}#yiv0832915148
[GELORA45] Trs: [nasional-list] SBY: Seharusnya "Pensiun", tapi Saya Putuskan "Turun Gunung" di Jakarta
Turun Gunung? Hati-hati pak, sudah kelewat gemuk. Nanti jatuh terjerembab, nggak ada yang bisa nolong. Pada Minggu, 5 Februari 2017 6:55, "'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [nasional-list]"menulis: http://megapolitan.kompas.com/read/2017/02/04/17505721/sby.seharusnya.pensiun.tapi.saya.putuskan.turun.gunung.di.jakarta SBY: Seharusnya "Pensiun", tapi Saya Putuskan "Turun Gunung" di Jakarta Sabtu, 4 Februari 2017 | 17:50 WIB - - - - - 17846 Shares GARRY ANDREW LOTULUNG Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono berbicara kepada wartawan di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2017). Susilo Bambang Yudhoyono memberi penjelasan soal tuduhan terkait komunikasinya dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia Maruf Amin terkait sikap keagamaan MUI mengenai kasus penistaan agama yang menjerat Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Terkait - SBY Bertemu Anggota DPRD DKI dari Parpol Pengusung Agus-Sylvi - SBY: Semoga Bangsa Indonesia Adil dan Aman - Pengacara Ahok Berniat Laporkan SBY, Ini Komentar Partai Demokrat - SBY Berpesan ke Parpol Pengusung Agus-Sylvi, kalau Perlu Tidak Tidur - SBY: Kalau Tidak Sayang Warganya, Bukan Pemimpin Jakarta JAKARTA, KOMPAS.com -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menilai dirinya sebagai tokoh bangsa perlu untuk turun ke masyarakat lagi saat ini. Hal itu dikarenakan kondisi bangsa Indonesia yang dinilai SBY jauh dari kata baik. "Saya ini sebetulnya seorang veteran. Saya dulu berdiri di panggung kampanye pada pemilihan presiden tahun 2004 dan 2009. Mestinya saya sudah pensiun. Tetapi mengapa kali ini saya turun gelanggang, karena saya melihat situasi yang memprihatinkan. Situasi Jakarta dan situasi Tanah Air kita," kata SBY pada apel siaga Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (4/2/2017). Menurut SBY, Jakarta sebagai miniatur Indonesia harus segera dibenahi. Selain itu, SBY juga memandang perlunya pemimpin baru yang punya hati terhadap warganya sendiri. "Kami ingin Jakarta di masa depan makin baik, makin maju, tidak terus goncang seperti sekarang ini. Tidak boleh saudaranya berjarak satu sama lain, tidak boleh pemimpinnya tidak amanah, tidak boleh pemimpinnya tidak mencintai rakyatnya sendiri," tutur SBY. Oleh karena itulah, SBY memutuskan "turun gunung". "Untuk itulah kami datang, untuk itulah saya turun gelanggang. Karena saya yakin, Agus-Sylvi akan mengubah Jakarta ke arah yang lebih baik," tutur SBY. Apel siaga tersebut dihadiri ratusan relawan dan partai pengusung Agus-Sylvi, yakni Partai Demokrat, PKB, PPP, dan PAN. Mereka mendapat pesan langsung dari SBY untuk mengupayakan pemenangan Agus-Sylvi dengan maksimal menjelang pencoblosan pada 15 Februari 2017. Secara terpisah, Agus mengaku senang dengan kehadiran SBY. Menurut Agus, orang yang ada di apel siaga tadi merasakan semangat yang menggelora melalui orasi SBY. "Saya yakin masyarakat Jakarta yang melihat penampilan perdana Pak SBY hari ini akan punya sebuah getaran yang berbeda karena dia punya pengalaman sepuluh tahun. Kini, beliau turun gelanggang lagi," ujar Agus. Bersama dengan SBY pada acara tersebut, turut hadir Agus, Sylvi, Ani Yudhoyono, dan petinggi dari Partai Demokrat, PKB, PAN, dan PPP. Namun, Sylvi hanya hadir sebentar lalu pergi melanjutkan agendanya pada hari ini. Kompas TV Agus-Sylvi Gelar Apel Siaga Relawan Ikuti perkembangan berita ini dalam topik: - Pilkada DKI 2017 | Penulis | : Andri Donnal Putera | | Editor | : Sabrina Asril | TAG: - Agus-Sylviana - Susilo Bambang Yudhoyono - Pilkada DKI Jakarta 2017 #yiv9570137049 #yiv9570137049 -- #yiv9570137049ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv9570137049 #yiv9570137049ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv9570137049 #yiv9570137049ygrp-mkp #yiv9570137049hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv9570137049 #yiv9570137049ygrp-mkp #yiv9570137049ads {margin-bottom:10px;}#yiv9570137049 #yiv9570137049ygrp-mkp .yiv9570137049ad {padding:0 0;}#yiv9570137049 #yiv9570137049ygrp-mkp .yiv9570137049ad p {margin:0;}#yiv9570137049 #yiv9570137049ygrp-mkp .yiv9570137049ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv9570137049 #yiv9570137049ygrp-sponsor #yiv9570137049ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv9570137049 #yiv9570137049ygrp-sponsor #yiv9570137049ygrp-lc #yiv9570137049hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv9570137049 #yiv9570137049ygrp-sponsor #yiv9570137049ygrp-lc .yiv9570137049ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv9570137049 #yiv9570137049actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv9570137049 #yiv9570137049activity
Trs: [GELORA45] Sidang kesembilan Ahok: Pengacara anggap saksi ahli 'tak independen'
Pada Selasa, 7 Februari 2017 18:24, "Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Sidang kesembilan Ahok: Pengacara anggap saksi ahli 'tak independen' | | | | || | | | || Sidang kesembilan Ahok: Pengacara anggap saksi ahli 'tak independen'... Kubu Ahok menolak saksi anggota komisi fatwa MUI Muhammad Hamdan Rasyid yang dihadirkan jaksa dengan alasan saks... | | | | - 33 menit lalu KirimHak atas fotoAFPImage captionTim pembela Ahok tidak meminta keterangan saksi ahli dari MUI karena menganggapnya 'bukan saksi ahli yang kompeten'.Sidang kesembilan terhadap gubernur petahana DKI Jakarta. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menghadirkan dua saksi fakta dan dua saksi ahli, termasuk soal digital forensik dan kata 'pemimpin' yang menjadi perkara dalam kasus dugaan penistaan agama tersebut.Sama seperti sidang pekan lalu, sidang yang digelar hari Selasa (07/02), juga 'diwarnai kontroversi'.Pekan lalu, muncul tuduhan dari pengacara Ahok bahwa saksi Ketua MUI, KH Ma'ruf Amin, mendapat telepon dari mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait fatwa penistaan agama, kali ini kubu Ahok menolak saksi anggota komisi fatwa MUI Muhammad Hamdan Rasyid yang dihadirkan jaksa penuntut."Ternyata beliau itu adalah pengurus MUI, dan sebagai anggota di Komisi Fatwa, sedangkan yang sekarang dipersoalkan adalah berkaitan dengan pendapat sikap keagamaan MUI," kata Humphrey Djemat, anggota pembela Ahok, kepada para wartawan."Nah kalau beliau sebagai ahli yang seharusnya independen tapi memberikan keterangan yang sama dan mendukung yang disampaikan MUI, termasuk juga yang kemarin disampaikan Ketua MUI, bagi kita ini sesuatu yang tidak bisa diterima," kata Humphrey. - Sidang ketujuh Ahok: saksi fakta 'tidak menyadari' ada dugaan penistaan agama - Sidang Ahok: giliran pendukung Ahok serukan tangkap Rizieq Shihab Humphrey juga menyebut bahwa keterangan dalam BAP yang mengutip pernyataan Hamdan Rasyid isinya "persis sama" dengan BAP yang berisi keterangan dari Ketua MUI KH Ma'ruf Amin, "termasuk poin-poin dan kesalahan-kesalahannya", dan diambil oleh penyidik yang sama. Jaksa berbeda pandangan Atas dasar alasan itu juga, tim pembela Ahok tidak meminta keterangan dari saksi ahli karena tidak menganggapnya sebagai saksi ahli yang kompeten.Namun, dalam sidang, jaksa mengatakan kesaksian anggota komisi fatwa MUI diperlukan karena kasus yang menimpa Ahok menyangkut penistaan agama.Dan setelah mempertimbangkan beberapa menit pendapat serta keberatan dari kedua belah pihak, majelis hakim memutuskan untuk tetap mendengar keterangan Muhammad Hamdan Rasyid sebagai saksi ahli."Pada prinsipnya, pihak penuntut umum maupun penasihat hukum berhak mengajukan ahli, siapa pun. Masalah apakah ahli tersebut akan majelis pertimbangkan atau pakai dalam putusan, itu tentu majelis akan mendengar lebih dahulu dan menilai apakah ahli ini independen atau tidak seperti yang saudara khawatirkan tadi," kata ketua majelis hakim, Dwiarso, saat memimpin sidang.Sidang kesembilan ini juga menghadirkan dua saksi nelayan dari Kepulauan Seribu, Jaenudin dan Sahbudin, yang dalam keterangan di sidang mengatakan bahwa mereka tidak terlalu memperhatikan ketika Gubernur Ahok mengucapkan tafsir Quran yang kini menjadi inti kasus dugaan penistaan agama tersebut dan tidak mengetahui adanya penistaan agama.Persidangan berikutnya terhadap Ahok akan berlangsung dua hari sebelum pencoblosan pilkada DKI Jakarta dan diperkirakan sidang akan mempengaruhi keputusan pemilih.Bagaimanapun, beberapa jajak pendapat terakhir menempatkan Ahok tetap unggul dibanding dua calon lainnya, Agus Harimurti Yudhoyono dan Anies Baswedan. #yiv0565969056 #yiv0565969056 -- #yiv0565969056ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv0565969056 #yiv0565969056ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv0565969056 #yiv0565969056ygrp-mkp #yiv0565969056hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv0565969056 #yiv0565969056ygrp-mkp #yiv0565969056ads {margin-bottom:10px;}#yiv0565969056 #yiv0565969056ygrp-mkp .yiv0565969056ad {padding:0 0;}#yiv0565969056 #yiv0565969056ygrp-mkp .yiv0565969056ad p {margin:0;}#yiv0565969056 #yiv0565969056ygrp-mkp .yiv0565969056ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv0565969056 #yiv0565969056ygrp-sponsor #yiv0565969056ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv0565969056 #yiv0565969056ygrp-sponsor #yiv0565969056ygrp-lc #yiv0565969056hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv0565969056 #yiv0565969056ygrp-sponsor #yiv0565969056ygrp-lc .yiv0565969056ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv0565969056 #yiv0565969056actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv0565969056 #yiv0565969056activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv0565969056
Trs: [GELORA45] DPR Dibuat Bingung oleh Menhan dan Panglima
Pada Selasa, 7 Februari 2017 19:32, "ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Wakil silakan bingung, Rakyat tidak perlu bingung. Sebab, helikopter AW101 ini dibeli sebagai heli kepresidenan / VVIP.Rakyat ketawa saja kalau orang DPR dari partai berkuasa pura-pura ikut bingung. Yang jelas, tidak terlihat wakil Rakyat maupun petinggi yang kebingungan melihat Rakyat dihantam berbagai bencana. --- ambon@... wrote: res : Agaknya taktik seperti : “If you can’t convince, then confuse them”, dipakai oleh kedua petinggi rezim neo-Mojopahit untuk membingungkan DPRnya.hehehehhe http://www.jawapos.com/read/2017/02/07/107919/dpr-dibuat-bingung-oleh-menhan-dan-panglima DPR Dibuat Bingung oleh Menhan dan Panglima SELASA, 07 FEB 2017 16:28 Menteri Pertahanan Ryamizard Ryachudu (kiri) dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. (Hendra Eka/Jawa Pos) JawaPos.com - Pernyataan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo membuat komisi I DPR bingung. Kebingunganitu buntut dari ketidaktahuan dua pejabat itu terkait pembelian heli Agusta Westland AW 101. "Kalau misalnya panglima mengatakan tidak tahu menahu, menhan tidak tau menahu, ya DPR, komisi I jadi bingung," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafidz di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/2). Sangat aneh sekali ketika kedua petinggi negara itu tidak mengetahui alutsista pertahanan negara yang dibeli. "Ya bagaimana kalau panglima dan menhan tidak tau menahu, komisi I kan infonya dari mitra kita, ya keduanya tadi," sebut Meutya. Soal ketidaktahuan Gatot, lantaran adanya Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 28/2015, namun menurut politikus Partai Golkar itu bahwa peraturan tersebut mengikat bukan hanya untuk pembelian alutsista seperti AW 101 saja. "Tapi terkait kepada seluruh penganggaran ya. Bukan cuma satu-dua barang," pungkas politikus Partai Golkar itu. Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan ketidaktahuannya terkait pembelian heli Agusta Westland AW 101 dalam rapat kerja bersama komisi I DPR dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Gatot mengaku tidak tahu, karena kewenangannya dalam membuat rencana anggaran sekaligus belanja barang dipangkas sejak adanya Permenhan 28/2015 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Pertahanan Negara. Kehadiran peraturan tersebut membuat tugas, kewajiban, atau wewenang TNI untuk membuat rencana kerja dan anggaran (RKA) tidak ada lagi. Dalam hal penganggaran, panglima TNI berkedudukan sama dengan kepala unit organisasi (UO) angkatan karena hanya diberi tanggung jawab UO Mabes TNI. Lantas Gatot menilai peraturan itu bertentangan dengan UU 34/2004 tentang TNI. (dna/JPG) #yiv6489252944 #yiv6489252944 -- #yiv6489252944ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv6489252944 #yiv6489252944ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv6489252944 #yiv6489252944ygrp-mkp #yiv6489252944hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv6489252944 #yiv6489252944ygrp-mkp #yiv6489252944ads {margin-bottom:10px;}#yiv6489252944 #yiv6489252944ygrp-mkp .yiv6489252944ad {padding:0 0;}#yiv6489252944 #yiv6489252944ygrp-mkp .yiv6489252944ad p {margin:0;}#yiv6489252944 #yiv6489252944ygrp-mkp .yiv6489252944ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv6489252944 #yiv6489252944ygrp-sponsor #yiv6489252944ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv6489252944 #yiv6489252944ygrp-sponsor #yiv6489252944ygrp-lc #yiv6489252944hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv6489252944 #yiv6489252944ygrp-sponsor #yiv6489252944ygrp-lc .yiv6489252944ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv6489252944 #yiv6489252944actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv6489252944 #yiv6489252944activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv6489252944 #yiv6489252944activity span {font-weight:700;}#yiv6489252944 #yiv6489252944activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv6489252944 #yiv6489252944activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv6489252944 #yiv6489252944activity span span {color:#ff7900;}#yiv6489252944 #yiv6489252944activity span .yiv6489252944underline {text-decoration:underline;}#yiv6489252944 .yiv6489252944attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv6489252944 .yiv6489252944attach div a {text-decoration:none;}#yiv6489252944 .yiv6489252944attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv6489252944 .yiv6489252944attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv6489252944 .yiv6489252944attach label a {text-decoration:none;}#yiv6489252944 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv6489252944 .yiv6489252944bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv6489252944 .yiv6489252944bold a {text-decoration:none;}#yiv6489252944 dd.yiv6489252944last p a
Trs: [GELORA45] Sajak Nurdiana: AYAM JANTAN [1 Attachment]
Pada Rabu, 8 Februari 2017 13:10, "wuting...@sina.com [GELORA45]"menulis: Nurdiana: AYAM JANTAN 2017Tahun Ayam, Ayam Jantan berranggah merah, Warna warni berbulu indah,, Kaki kuning bertaji runcing, Berkokok nyaring di Fajar Menyingsing, Menyambut mentari terbit, Ufuk Timur terang benderang, Pagi mengganti malam kelam. Di 2017 dunia buncah, Timur Tengah kacau balau, Bukan musibah alam raya, Ulah manusia rebutan kuasa, Bentrok terjadi di satu negeri, Campurtangan asing “mengipasi”, Ajaran jihad tak takut mati, Demi Negara Islam Sedunia. Teror bersimaharajalela, Sumber rebutan kuasa, Bentrok bersenjata jadi perang, Libia, Siria, Irak, Yemen, bagai dipanggang. Timur Tengah jadi neraka, Penduduk hidup tersiksa, Harta benda musnah binasa, Betapa sedih berpisah kekasih. Kampung tersayang ditinggalkan, Mengungsi ke luarnegeri, Priya wanita, tua dan muda Sampai-sampai bayi dalam gendongan,, Banyak yang tenggelam kapalnya karam, Mati ditelan samudera raya, Mayat bocah sampai terkapar, Di pantai tergeletak dibelai ombak, Eropa dilanda krisis pengungsi, Ratusan ribu sampai jutaan, Pengungsian terdahsyat dalam sejarah, Dunia gelita dilanda malapetaka, Berkumandang suara bela hak manusia, Bertarung penerima dan penolak pengungsi, Raksasa Tua utamakan diri, Terkatung-katung nasib pengungsi. , Di saat jagat bagai kiamat, Di Timur berkokok Ayam Jantan, Menyambut Fajar gantikan malam, Naga Raksasa angkat kepala, Junjung tinggi Palu Arit, Seperlima penduduk dunia, Bersatu kokoh bak Tembok Besar, Bangun negeri lenyapkan kemiskinan Rakyat bahagia berdendang sayang, Menggaung dengung Dong Fang Hong,1) Disusul dendang Chun Tian De Gushi,2) Mengiringi irama “Bangunlah Kaum Yang Terhina ! Bangunlah Kaum Yang Lapar !, Bergolak membangun “hidup cukup sejahtera”3), Mewujudkan semboyan Yi Dai Yi Lu, 4) Membangun tahap awal sosialisme. Ayam Jantan berkokok nyaring, Menyambut Fajar Menyingsing,, Menyongsong datang zaman baru: Zaman Jalan Sutera Abad 21. 9-2-2017. Keterangan: 1) Lagu Merah Di Ufuk Timur, pujaan pada Mao Zedong. 2) Lagu Kisah di Musim Semi, pujaan pada Deng Xiaoping. 3) Melaksanakan Plan Lima Tahun ke13, melenyapkan kemiskinan, membangun masyarakat cukup sejahtera. 4) Satu Jalur dan Satu Jalan, semboyan yang dicetuskan Presiden Xi Jinping, gagasan membangun Jalan Sutera Abad 21. #yiv9705047520 #yiv9705047520 -- #yiv9705047520ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv9705047520 #yiv9705047520ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv9705047520 #yiv9705047520ygrp-mkp #yiv9705047520hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv9705047520 #yiv9705047520ygrp-mkp #yiv9705047520ads {margin-bottom:10px;}#yiv9705047520 #yiv9705047520ygrp-mkp .yiv9705047520ad {padding:0 0;}#yiv9705047520 #yiv9705047520ygrp-mkp .yiv9705047520ad p {margin:0;}#yiv9705047520 #yiv9705047520ygrp-mkp .yiv9705047520ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv9705047520 #yiv9705047520ygrp-sponsor #yiv9705047520ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv9705047520 #yiv9705047520ygrp-sponsor #yiv9705047520ygrp-lc #yiv9705047520hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv9705047520 #yiv9705047520ygrp-sponsor #yiv9705047520ygrp-lc .yiv9705047520ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv9705047520 #yiv9705047520actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv9705047520 #yiv9705047520activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv9705047520 #yiv9705047520activity span {font-weight:700;}#yiv9705047520 #yiv9705047520activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv9705047520 #yiv9705047520activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv9705047520 #yiv9705047520activity span span {color:#ff7900;}#yiv9705047520 #yiv9705047520activity span .yiv9705047520underline {text-decoration:underline;}#yiv9705047520 .yiv9705047520attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv9705047520 .yiv9705047520attach div a {text-decoration:none;}#yiv9705047520 .yiv9705047520attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv9705047520 .yiv9705047520attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv9705047520 .yiv9705047520attach label a {text-decoration:none;}#yiv9705047520 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv9705047520 .yiv9705047520bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv9705047520 .yiv9705047520bold a {text-decoration:none;}#yiv9705047520 dd.yiv9705047520last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv9705047520 dd.yiv9705047520last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv9705047520 dd.yiv9705047520last p span.yiv9705047520yshortcuts {margin-right:0;}#yiv9705047520 div.yiv9705047520attach-table div div a
Trs: [GELORA45] Ahok: Saya Ingin Semua Masyarakat Punya Sertifikat Tanah
Pada Rabu, 8 Februari 2017 17:20, "Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Bagaimana dengan mereka yg telah digusur th 2015 dan 2016, tidak ada bantuan pengurusan sertifikat ataupun pembebasan biaya sehingga tidak mempunyai sertifikat. Harus diatur ganti rugi yang layak bagi para tergusur itu. ---"Tanah-tanah mesti dibereskan sertifikatnya. Saya mau semua masyarakat punya sertifikat, yang nggak punya sertifikat, kita urus. Tanah sengketa kita ambil alih, kalau ada waduk atau empang, kita tawarin bisnis 80:20," tutur Ahok di Marunda, Jakarta Utara, Rabu (1/2/2017). ..."Sekarang bikin sertifikat sudah gratis, Bu. Jangan sampai nggak punya sertifikat. Kalau ada sertifikat, lebih mahal harga tanahnya," papar Ahok. ...Rabu 01 Feb 2017, 23:36 WIB Ahok: Saya Ingin Semua Masyarakat Punya Sertifikat Tanah Bisma Alief Laksana - detikNews Foto: Bisma Alief/detikcom Jakarta - Dalam beberapa kali blusukan, cagub DKI Jakarta nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menekankan pentingnya warga memiliki sertifikat tanah. Dia berjanji Pemprov DKI akan membantu warga mengurus sertifikat. "Tanah-tanah mesti dibereskan sertifikatnya. Saya mau semua masyarakat punya sertifikat, yang nggak punya sertifikat, kita urus. Tanah sengketa kita ambil alih, kalau ada waduk atau empang, kita tawarin bisnis 80:20," tutur Ahok di Marunda, Jakarta Utara, Rabu (1/2/2017). Soal struktur PNS DKI, Ahok mengatakan belum tentu melakukan perombakan. Dia masih ingin melihat kinerja mereka selama ini. "Belum tentu (ada perombakan). Kalau dia memenuhi standar kerjanya, nggak dirombak. Kan kita punya ukuran, sekarang saya kerjanya gampang. Kalau sekarang kita lebih gampang karena semua orang terukur kerjanya, ada angka," tutur Ahok. "Urusan Jakarta cuma urusan mecat yang malas saja, kok. Kalau yang rajin kerja, pasti beres sebetulnya," sambungnya. Ahok memang kembali mengingatkan warga soal sertifikat hak milik tanah ketika blusukan di Marunda. Alasannya, dengan memiliki sertifikat hak milik, harga tanah mereka bisa meningkat. "Ibu sudah punya sertifikat?" tanya Ahok kepada salah satu warga. "Belum, Pak, masih akta jual-beli," jawab warga. "Sekarang bikin sertifikat sudah gratis, Bu. Jangan sampai nggak punya sertifikat. Kalau ada sertifikat, lebih mahal harga tanahnya," papar Ahok. (bis/jor) #yiv7511024947 #yiv7511024947 -- #yiv7511024947ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv7511024947 #yiv7511024947ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv7511024947 #yiv7511024947ygrp-mkp #yiv7511024947hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv7511024947 #yiv7511024947ygrp-mkp #yiv7511024947ads {margin-bottom:10px;}#yiv7511024947 #yiv7511024947ygrp-mkp .yiv7511024947ad {padding:0 0;}#yiv7511024947 #yiv7511024947ygrp-mkp .yiv7511024947ad p {margin:0;}#yiv7511024947 #yiv7511024947ygrp-mkp .yiv7511024947ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv7511024947 #yiv7511024947ygrp-sponsor #yiv7511024947ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv7511024947 #yiv7511024947ygrp-sponsor #yiv7511024947ygrp-lc #yiv7511024947hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv7511024947 #yiv7511024947ygrp-sponsor #yiv7511024947ygrp-lc .yiv7511024947ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv7511024947 #yiv7511024947actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv7511024947 #yiv7511024947activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv7511024947 #yiv7511024947activity span {font-weight:700;}#yiv7511024947 #yiv7511024947activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv7511024947 #yiv7511024947activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv7511024947 #yiv7511024947activity span span {color:#ff7900;}#yiv7511024947 #yiv7511024947activity span .yiv7511024947underline {text-decoration:underline;}#yiv7511024947 .yiv7511024947attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv7511024947 .yiv7511024947attach div a {text-decoration:none;}#yiv7511024947 .yiv7511024947attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv7511024947 .yiv7511024947attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv7511024947 .yiv7511024947attach label a {text-decoration:none;}#yiv7511024947 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv7511024947 .yiv7511024947bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv7511024947 .yiv7511024947bold a {text-decoration:none;}#yiv7511024947 dd.yiv7511024947last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv7511024947 dd.yiv7511024947last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv7511024947 dd.yiv7511024947last p span.yiv7511024947yshortcuts {margin-right:0;}#yiv7511024947 div.yiv7511024947attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv7511024947 div.yiv7511024947attach-table
[GELORA45] Trs: [nasional-list] Kembali Jadi Gubernur Aktif, Ahok Akan,Resmikan RPTRA Kalijodo [1 Attachment]
Tampilkan pesan asli Pada Rabu, 8 Februari 2017 8:26, "'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [nasional-list]"menulis: [Attachment(s) from j.gedearka included below] http://megapolitan.kompas.com/read/2017/02/08/13115301/kembali.jadi.gubernur.aktif.ahok.akan.resmikan.rptra.kalijodo Kembali Jadi Gubernur Aktif, Ahok Akan Resmikan RPTRA Kalijodo Rabu, 8 Februari 2017 | 13:11 WIB - - - - - 154 Shares Jessi Carina Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ajak anaknya, Nicholas Sean Purnama, bermain sepeda BMX di RTH Kalijodo, Sabtu (17/12/2016). Terkait - Sejarah Kalijodo Akan Tergambar dalam Mural - "Bomber" Percantik Kalijodo lewat Grafiti - Pendukung Ahok-Djarot "Flash Mob" hingga "Mannequin Challenge" di Kalijodo - Andre Hehanusa dan Lita Zein Hibur Pendukung Ahok-Djarot di Kalijodo - Pendukung Ahok-Djarot Padati Kalijodo - Kadis Pertamanan DKI: RPTRA Kalijodo Sudah Selesai Dibangun - Toilet Ber-AC dan Fasilitas Lainnya di RPTRA Kalijodo - Penjelasan Buni Yani Datang ke UBK dan Pidato Sri Bintang di Kolong Tol Kalijodo JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur non aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok segera mengakhiri masa kampanyenya pada 11 Februari 2017. Kegiatan pertama yang akan dilakukan oleh Basuki alias Ahok sebagai gubernur adalah meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo, pada Minggu (12/2/2017). "Saya masuk Minggu. Nah teman-teman yang nyumbang (bangun RPTRA Kalijodo), suruh saya resmiin (RPTRA Kalijodo)," ujar Ahok, di sela-sela kampanyenya di Tegal Alur, Jakarta Barat, Rabu (8/2/2017). Adapun pihak yang memberikan program CSR terhadap pembangunan RPTRA Kalijodo adalah Sinarmas Land. Kalijodo yang awalnya merupakan tempat lokalisasi ditertibkan dan diubah menjadi taman dengan skatepark bertaraf internasional sejak Februari 2016. "Supaya (Kalijodo) dirawat," ucap Ahok. Kawasan Kalijodo juga mulai dipercantik dengan kreasi grafiti dan mural. Pada Minggu (5/2/2017) sore, grafiti dan mural dikerjakan oleh ArtSip Jakarta 2017. Kompas TV Kerennya Kalijodo Baru Ikuti perkembangan berita ini dalam topik: - Geger Kalijodo | Penulis | : Kurnia Sari Aziza | | Editor | : Ana Shofiana Syatiri | TAG: - Kalijodo #yiv5637173397 #yiv5637173397 -- #yiv5637173397ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv5637173397 #yiv5637173397ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv5637173397 #yiv5637173397ygrp-mkp #yiv5637173397hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv5637173397 #yiv5637173397ygrp-mkp #yiv5637173397ads {margin-bottom:10px;}#yiv5637173397 #yiv5637173397ygrp-mkp .yiv5637173397ad {padding:0 0;}#yiv5637173397 #yiv5637173397ygrp-mkp .yiv5637173397ad p {margin:0;}#yiv5637173397 #yiv5637173397ygrp-mkp .yiv5637173397ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv5637173397 #yiv5637173397ygrp-sponsor #yiv5637173397ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv5637173397 #yiv5637173397ygrp-sponsor #yiv5637173397ygrp-lc #yiv5637173397hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv5637173397 #yiv5637173397ygrp-sponsor #yiv5637173397ygrp-lc .yiv5637173397ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv5637173397 #yiv5637173397actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv5637173397 #yiv5637173397activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv5637173397 #yiv5637173397activity span {font-weight:700;}#yiv5637173397 #yiv5637173397activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv5637173397 #yiv5637173397activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv5637173397 #yiv5637173397activity span span {color:#ff7900;}#yiv5637173397 #yiv5637173397activity span .yiv5637173397underline {text-decoration:underline;}#yiv5637173397 .yiv5637173397attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv5637173397 .yiv5637173397attach div a {text-decoration:none;}#yiv5637173397 .yiv5637173397attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv5637173397 .yiv5637173397attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv5637173397 .yiv5637173397attach label a {text-decoration:none;}#yiv5637173397 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv5637173397 .yiv5637173397bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv5637173397 .yiv5637173397bold a {text-decoration:none;}#yiv5637173397 dd.yiv5637173397last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv5637173397 dd.yiv5637173397last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv5637173397 dd.yiv5637173397last p span.yiv5637173397yshortcuts {margin-right:0;}#yiv5637173397 div.yiv5637173397attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv5637173397
[GELORA45] Trs: : Bawaslu DKI Telusuri Jam Tangan Berlogo Agus-Sylvi yang Berpotensi Politik Uang [3 Attachments]
Pada Rabu, 8 Februari 2017 22:20, Sri Isnimenulis: Bawaslu DKI Telusuri Jam Tangan Berlogo Agus-Sylvi yang Berpotensi Politik Uang https://www.facebook.com/tr?id=821834581260832ev=PageViewnoscript=1; width="1" height="1"> http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=adeec3b5cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE;>http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=1767cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HEREn=adeec3b5;> - News - Megapolitan Bawaslu DKI Telusuri Jam Tangan Berlogo Agus-Sylvi yang Berpotensi Politik Uang Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti di Kantor Bawaslu DKI, Sunter Agung, Jakarta Utara, Rabu (8/2/2017). Terkait - Bagaimana Cara Agus Menulis Bukunya dalam Tiga Bulan? - JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan informasi mengenai pembagian jam tangan berlogo pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan satu DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.Bawaslu DKI Jakarta mendapatkan informasi ada orang di Jakarta Utara yang menerima jam tangan tersebut."Lagi ditelusuri di mana, siapa aja nih yang nerima ini. Didapatnya (informasinya) di Jakarta Utara, makanya lagi ditelusuri. Kami minta bantuan Panwaslu Jakarta Utara," ujar Mimah di Kantor Bawaslu DKI, Sunter Agung, Jakarta Utara, Rabu (8/2/2017).Dari informasi yang diterima Bawaslu, jam tangan tersebut dibagikan dalam sebuah acara di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/2/2017).Oleh karena lokasi pembagiannya di luar wilayah DKI Jakarta, Bawaslu DKI menelusuri penerima jam tangan tersebut di berada di Jakarta."(Lagi) di-cross check kebenarannya siapa di Jakarta Utara yang menerima, sedang ditelusuri," kata dia.Mimah mengatakan, pembagian jam tangan berlogo "Agus-Sylvi" itu berpotensi sebagai politik uang apabila terbukti ada yang membagikan."Nanti dilihat syarat-syarat formilnya sama gakkumdu (penegakkan hukum terpadu). Kan dugaannya itu politik uang yang mengarah ke tindak pidana," ucap Mimah.Sebelumnya beredar informasi dan foto jam tangan berlogo Agus-Sylvi di media sosial. Jam tersebut ditaruh di dalam kotak dengan tali jam seperti kulit dan mesin berwarna emas.Juru bicara tim pemenangan Agus-Sylvi, Rico Rustombi, membantah pihaknya mengeluarkan jam tangan tersebut. Dia mengatakan, itu merupakan kampanye hitam (black campaign). Rico menjelaskan, bila ada relawan yang memproduksi jam tersebut, maka tim pemenangan akan mengetahuinya."Ada jam tangan dengan berlogo Agus-Sylvi, apakah itu black campaign? Yes," kata Rico, Minggu (5/2/2017). Ikuti perkembangan berita ini dalam topik: - Pilkada DKI 2017 | Penulis | : Nursita Sari | | Editor | : Ana Shofiana Syatiri | Shares#yiv0681873462 .yiv0681873462title-patnership{width:100%;height:auto;text-align:right;font-size:13px;padding:5px 0;}#yiv0681873462 .yiv0681873462title-patnership img{border:none;padding-left:3px;width:auto;height:auto;vertical-align:middle;} - About Us - - Advertise - - Policy - - Pedoman Media Siber - - Career - - Contact Us - - Site Map ©2008 - 2015 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. - - - - http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=a99416aecb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE;>http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=1107cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HEREn=a99416ae;> Close Ads X -- You received this message because you are subscribed to the Google Groups "forumdiskusi" group. To unsubscribe from this group and stop receiving emails from it, send an email to diskusiforum+unsubscr...@googlegroups.com. To post to this group, send email to diskusifo...@googlegroups.com. Visit this group at https://groups.google.com/group/diskusiforum. For more options, visit https://groups.google.com/d/optout. tr?id=821834581260832=PageView=1 Description: Binary data avw.php?zoneid=1767=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE=adeec3b5 Description: Binary data avw.php?zoneid=1107=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE=a99416ae Description: Binary data
Trs: [GELORA45] Aksi 11 Februari Hanya Boleh Dilakukan di Masjid Istiqlal
Pada Kamis, 9 Februari 2017 4:51, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Aksi 11 Februari Hanya Boleh Dilakukan di Masjid Istiqlal Kamis, 9 Februari 2017 06:18 WIB Ratusan massa Front Pembela Islam (FPI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/1/2017). Aksi FPI tersebut dilakukan untuk mengawal jalannya pemeriksaan Habib Rizieq Shihab sebagai saksi terkait dugaan kasus penghinaan rectoverso di lembaran uang baru dari Bank Indonesia, yang disebutnya mirip logo palu arit. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, polisi mengarahkan aksi 11 Februari 2017 mendatang terpusat di Masjid Istiqlal.Hal tersebut dikarenakan konsep dan rencana awal aksi tersebut untuk beribadah.Baca: Polisi Ancam Bubarkan Demonstrasi 112, Novel Bamukmin: Alasan Polisi Apaan?"Karena kan yang disampaikan ingin ibadah. Maka ibadah yang dilakukan ya di masjid mana yang paling tepat, yakni Istiqlal," ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (8/2/2017).Polisi melarang adanya aktivitas di jalan raya seperti jalan bersama sepanjang Jalan MH Thamrin sebagaimana direncanakan sebelumnya.Untuk menyamakan persepsi, kata dia, Polda Metro Jaya intens melakukan komunikasi dengan pihak penyelenggara aksi."Karena ini mengganggu orang yang beraktivitas. Karena kegiatan unjuk rasa ini berdekatan dengan masa tenang," kata Martinus.Martinus mengaku tak ada pengerahan personel ekstra untuk mengamankan aksi tersebut karena fokus pada pelaksanaan Pilkada serentak 15 Februari 2017.Pengamanan akan terpusat di objek vital yang merupakan pusat keramaian. Wilayah ini, kata dia, sudah harus sejak jauh hari dipantau keamanannya."Kebutuhan penanganan peristiwa bisa sangat banyak, bisa tidak. Pergeseran personel jumlahnya tidak bisa kita tentukan sekarang," kata dia.Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengancam akan membubarkan massa aksi 11 Februari 2017 jika mereka mengganggu jalan umum.Pihaknya sudah menerima pemberitahuan terkait aksi 11, 12, dan 15 Februari 2017, namun memutuskan tidak menerbitkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP).Argo mengatakan, analisis dan evaluasi yang dilakukan intelijen menjadi pertimbangan polisi tidak mengizinkan aksi tersebut. Ia tidak menyebut secara spesifik alasan intelijen.Dari surat pemberitahuan yang diterima polisi, pada 11 Februari 2017 massa akan berkumpul di Masjid Istiqlal untuk Shalat Subuh. Mereka akan berjalan kaki ke Monas lalu lanjut ke Bundaran HI.( Ambaranie Nadia Kemala Movanita) #yiv9592906129 #yiv9592906129 -- #yiv9592906129ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv9592906129 #yiv9592906129ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv9592906129 #yiv9592906129ygrp-mkp #yiv9592906129hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv9592906129 #yiv9592906129ygrp-mkp #yiv9592906129ads {margin-bottom:10px;}#yiv9592906129 #yiv9592906129ygrp-mkp .yiv9592906129ad {padding:0 0;}#yiv9592906129 #yiv9592906129ygrp-mkp .yiv9592906129ad p {margin:0;}#yiv9592906129 #yiv9592906129ygrp-mkp .yiv9592906129ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv9592906129 #yiv9592906129ygrp-sponsor #yiv9592906129ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv9592906129 #yiv9592906129ygrp-sponsor #yiv9592906129ygrp-lc #yiv9592906129hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv9592906129 #yiv9592906129ygrp-sponsor #yiv9592906129ygrp-lc .yiv9592906129ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv9592906129 #yiv9592906129actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv9592906129 #yiv9592906129activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv9592906129 #yiv9592906129activity span {font-weight:700;}#yiv9592906129 #yiv9592906129activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv9592906129 #yiv9592906129activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv9592906129 #yiv9592906129activity span span {color:#ff7900;}#yiv9592906129 #yiv9592906129activity span .yiv9592906129underline {text-decoration:underline;}#yiv9592906129 .yiv9592906129attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv9592906129 .yiv9592906129attach div a {text-decoration:none;}#yiv9592906129 .yiv9592906129attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv9592906129 .yiv9592906129attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv9592906129 .yiv9592906129attach label a {text-decoration:none;}#yiv9592906129 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv9592906129 .yiv9592906129bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv9592906129 .yiv9592906129bold a {text-decoration:none;}#yiv9592906129 dd.yiv9592906129last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv9592906129 dd.yiv9592906129last p
Trs: [GELORA45] Polisi Duga Ada Penyimpangan Dana Aksi 411 dan 212
Pada Kamis, 9 Februari 2017 4:45, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Polisi Duga Ada Penyimpangan Dana Aksi 411 dan 212 Kamis, 9 Februari 2017 07:37 WIB Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI Bachtiar Nasir menjawab pertanyaan wartawan saat tiba untuk menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/2/2017). Bachtiar Nasir diperiksa terkait kasus dugaan makar untuk tersangka Sri Bintang Pamungkas dan Rachmawati Soekarnoputri. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, Bachtiar Nasir, dipanggil Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) atau money laundrying.Rupanya, Direktorat II Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri tengah melakukan penyidikan kasus dugaan pencucian uang terkait dana sumbangan-sumbangan masyarakat untuk Aksi Bela Islam yang ditampung di Yayasan Keadilan untuk Semua atau Yayasan Justice for All.Diduga ada pengalihan kekayaan atau aset yayasan tersebut yang menjadi tindak pidana pencucian uang."Nama yayasannya, Yayasan Keadilan untuk Semua," kata Direktur II Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Agung Setya, di kantor Bareskrim Polri, Gedung KKP, Jakarta.Bachtiar Nasir dijadwalkan menjalani pemeriksaan penyidik Subdit TPPU/money laundering Dittipideksus Bareskrim Mabes Polri pada Rabu, 8 Februari 2017.Sesuai surat panggilan, Bachtiar Nasir hendak diperiksa sebagai saksi kasus pengalihan kekayaan yayasan kepada pembina, pengurus dan pengawas baik dalam bentuk gaji, baik upah maupun honorarium atau bentuk lain yang dapat dinilai dengan uang.Namun, Bachtiar Nasir tidak memenuhi panggilan pemeriksaan tersebut karena merasa ada kesalahan pada surat tersebut.Surat panggilan pemeriksaan juga baru dikirimkan penyidik dua hari sebelum jadwal hari-H pemeriksaan.Baca: Kepada Penyidik Kak Ema Mengaku Teman Dekat Firza HuseinMenurut Agung, Bachtiar Nasir dipanggil sebagai saksi karena keterangannya diperlukan untuk penyidikan kasus tersebut.Agung mengakui awal penyelidikan kasus ini bukan dari pelaporan masyarakat, melainkan dari temuan adanya bukti penyimpangan dugaan TPPU."Banyak data dari macam-macam. Dari PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) juga ada," ungkapnya.Menurutnya, sejumlah temuan penyidik terkait penyimpangan kekayaan atau aset yayasan tersebut akan menjadi pendalaman materi dalam pemeriksaan saksi, termasuk kepada Bachtiar Nasir.Anggota tim advokasi GNPF-MUI, Kapitra Ampera meyakinkan pihaknya, termasuk Bachtiar Nasir, bisa mempertanggungjawabkan penggunaan dana sumbangan dari umat tersebut."Kedua ini menyangkut dengan Yayasan Keadilan untuk Semua. Kebetulan dipakai untuk menampung sumbangan-sumbangan dari masyarakat dalam Aksi Bela Islam II dan III. Insya Allah, ini bisa dipertanggungjawabkan oleh pengurus GNPF," kata Kapitra Ampera.Kapitra Ampera hadir di Kantor Bareskrim sebagai perwakilan Ketua GNPF-MUI, Bachtiar Nasir, yang dipanggil penyidik untuk menjalani pemeriksaan.Baca: AKBP Brotoseno Terima Suap Rp 1,9 Miliar untuk Biaya Berobat OrangtuaIa menduga Bachtiar Nasir selaku Ketua GNPF-MUI dipanggil Bareskrim Polri untuk diperiksa terkait kasus ini karena ingin menggali peran dia di Yayasan Keadilan untuk Semua.Kapitra meyakinkan, Bachtiar Nasir tidak terlibat dalam struktur pengurus yayasan Keadilan untuk semua maupun dugaan pencucian uang yang tengah disidik Bareskrim Polri.Selain itu, ada atau tidaknya nama Bachtiar Nasir dalam pengurus Yayasan Keadilan untuk Semua bisa dilihat dari akta notaris pendirian yayasan jika yayasan tersebut terdaftar."Kami akan buktikan Bachtiar Nasir tak ada hubungannya dengan yayasan itu. Dia bukan pendiri, pembina, dan pengawas. Dan dia tidak masuk dalam struktur yayasan," kata dia.Informasi yang diterima Kapitra dari penyidik, bahwa kasus ini tidak berasal dari laporan masyarakat, melainkan temuan internal Dittipideksus Bareskrim Polri.Meski kasusnya sudah tahap penyidikan, penyidik belum menentukan tersangkanya."Kami menyambut hangat saja. Selagi sesuai dengan prosedur hukum, kami siap datang untuk memenuhi panggilan," kata Kapitra.Ia pun berharap agar jadwal ulang pemeriksaan untuk Bachtiar Nasir tidak dilakukan dalam waktu dekat."Kalau bisa habis pemilu. Tapi, kapan waktunya itu hak penyidik," ujarnya. (coz/wly) #yiv8877614646 #yiv8877614646 -- #yiv8877614646ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv8877614646 #yiv8877614646ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv8877614646 #yiv8877614646ygrp-mkp #yiv8877614646hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv8877614646 #yiv8877614646ygrp-mkp #yiv8877614646ads {margin-bottom:10px;}#yiv8877614646 #yiv8877614646ygrp-mkp .yiv8877614646ad {padding:0 0;}#yiv8877614646
Trs: #sastra-pembebasan# Fw: [GELORA45] Demi satu suara yang begitu berharga... di Pilkada DKI Jakarta
Pada Kamis, 9 Februari 2017 1:29, "'Chan CT' sa...@netvigator.com [sastra-pembebasan]"menulis: From: Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Thursday, February 9, 2017 5:51 AM Demi satu suara yang begitu berharga... di Pilkada DKI Jakarta | | | | | | | | | | | Demi satu suara yang begitu berharga... di Pilkada DKI Jakarta - BBC Indonesia Gegap-gempita pilkada ibu kota ternyata cukup ampuh untuk membawa beberapa pemilik KTP Jakarta yang bermukim di ... | | | | Isyana ArthariniBBC Indonesia - 6 jam lalu KirimHak atas fotoGETTY IMAGES Image captionPilkada DKI Jakarta akan berlangsung pada 15 Februari nanti. Gegap-gempita pilkada ibu kota ternyata cukup ampuh untuk membawa beberapa pemilik KTP DKI Jakarta yang bermukim di luar negeri untuk 'pulang kampu ng' demi memberikan suara bagi kandidat pilihan mereka.Saat pemilihan presiden dan wakil presiden atau anggota DPR berlangsung, para WNI yang tinggal di luar negeri bisa memberikan suara di tempat tinggalnya masing-masing sesuai prosedur standar yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum bekerjasama dengan KBRI.Namun lain halnya dengan pemilihan kepala daerah. - Membangun Jakarta? Debat kedua cagub Jakarta dinilai lebih baik - Debat kedua cagub DKI Jakarta: Masih 'dangkal' dan 'normatif' Seperti dikatakan oleh Ketua KPUD DKI Sumarno, para pemilih yang akan menggunakan hak suaranya pada Pilkada DKI Jakarta 2017 agar kembali ke Jakarta jika ingin menggunakan hak suaranya.Dan inilah yang dilakukan oleh beberapa orang yang diwawancara oleh BBC Indonesia. Salah satunya adalah Latifa Alatas yang sudah 22 tahun tinggal di Perth, Australia.Sudah sejak tiga minggu lalu, Latifa berada di Jakarta untuk mengikuti berbagai rangkaian kampanye kandidat pilihannya dan, terutama, untuk mencoblos pada pilkada, 15 Februari 2017 nanti.Hak atas fotoEPA/HOTLI SIMANJUNTAKImage captionPilkada 15 Februari berlangsung di 33 provinsi secara serentak, termasuk di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. "Baru tanggal 16 saya pulang (ke Perth)," katanya.Kunjungan kali ini bukan yang pertama yang dia lakukan terkait pilkada DKI Jakarta.Dua bulan sebelumnya pun dia sempat pulang agar bisa mengurus pendaftaran sebagai pemilih serta verifikasi data pemilih."Karena saya pikir satu suara lumayan juga kan, kalau 1.000, kurang satu, kan nggak jadi 1.000. Apalagi sekarang lagi seru-serunya. Ada teman saya juga. Dua orang kita di sini. Memang saya sering pulang, tapi kali ini, seru melihat pemilihannya," kata Latifa.Ini baru pertama kalinya Latifa pulang untuk mencoblos pada pilkada karena momentum yang dianggapnya penting. Mengantispasi 'beda tipis' Sementara teman Latifa, Siswati McLernon, yang sudah 14 tahun tinggal di Perth, Australia, sudah merencanakan sejak jauh-jauh hari untuk pulang ke Jakarta demi mencoblos. Tapi bagaimana Siswati melihat nilai satu suara bagi kandidat yang akan dipilihnya?Image captionWarga RI di luar negeri, seperti di London, hanya bisa mencoblos di tempat tinggalnya hanya saat pemiluhan umum dan presiden. "Kalau beda (suara) tipis-tipis, nanti ada tambahan satu poin (suara), kan lumayan juga," katanya.Bukan hanya keluar uang untuk tiket pesawat, Siswati bahkan sempat kehilangan gelang emas saat berdesak-desakan saat mendatangi kampanye kandidat pilihan yang didatanginya. - Debat cagub Jakarta: "miskin inovasi, kurang inovasi, inovatif tapi utopis" - Pilkada DKI: Antara menyukai dan memilih calon Namun berbagai pengeluaran dan kerugian tak membuatnya berhenti karena Siswati menyatakan sudah siap untuk kembali datang jika pilkada DKI Jakarta berlangsung dua putaran, dan kandidat pilihannya lolos ke putaran kedua."Sampai sepuluh kali putaran, saya akan dat ang lagi,"tegasnya. Siap untuk putaran kedua Baik Latifa dan Siswati mengakui sama-sama punya waktu luang karena usia anak-anak mereka yang sudah dewasa dan memungkinkan untuk ditinggal.Namun Andi Trinanto, yang bekerja sebagai insinyur di Singapura, juga m eluangkan waktu dan mengambil cuti dari kantornya untuk mengikuti pilkada DKI.Bahkan, sejak awal pilkada DKI diumumkan tahapannya, Andi sudah langsung merencanakan untuk mencoblos dan membeli tiket sejak jauh-jauh hari agar lebih murah.Alasannya?"Karena gaungnya seru banget ya. Kayaknya kalau n ggak terlibat, nggak asyik juga, seperti pilpres kemarin (2014) itu, kan seru, jadi harus nyoblos lah. Terus terang, satu pasangan calon yang saya pilih itu, saya harapkan harus menang," kata Andi.Baru pada pemilihan kepala daerah kali inilah, Andi memutuskan untuk pulang. "Waktu Pak Jokowi (menjadi kandidat gubernur DKI Jakarta), saya nggak milih, nggak pulang," kata Andi.Dan sama halnya seperti Siswati, jika nantinya kandidat pilihan Andi lolos ke putaran dua, dia akan datang lagi untuk memastikan kemenangan kan didatnya itu. #yiv5921094111 #yiv5921094111 -- #yiv5921094111ygrp-mkp {border:1px
[GELORA45] Trs: [perhimpunanpersaudaraan] Tentara Filipina Tangkap Pemimpin Pemberontak Komunis
Pada Senin, 6 Februari 2017 12:38, "Mohammad Kasim emkasi...@gmail.com [perhimpunanpersaudaraan]"menulis: x - 1 - 0 - 0 - Mail - Copy - 0 Home > News > InternasionalSenin , 06 Februari 2017, 18:23 WIB Tentara Filipina Tangkap Pemimpin Pemberontak Komunis Red: Ani NursalikahmanilatodayPasukan pemberontak komunis FilipinaREPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Tentara Filipina pada Senin (6/2) menangkap pemimpin pemberontak komunis, beberapa hari setelah Presiden Rodrigo Duterte mencabut gencatan senjata dengan pemberontak dan pertempuran terjadi di sejumlah wilayah.Duterte pada Jumat mengumumkan pemerintah mencabut gencatan senjata dengan Tentara Rakyat Baru (NPA) dan dia memerintahkan pasukan bersiap melakukan pertempuran dengan mengatakan pemberontak mengeluarkan permintaan besar meskipun pemerintah memberikan kelonggaran.Pemimpin pemberontak Ariel Arbitratio, yang ditangkap pada Senin adalah salah satu gerilyawan yang dibebaskan pada tahun lalu saat pemerintah melanjutkan perundingan perdamaian. Dia ditangkap saat melewati pos penjagaan di Kota Davao, Filipina selatan, kata juru bicara militer."Dia ditangkap atas perintah Presiden Duterte untuk menangkap kembali yang dibebaskan sementara untuk mengikuti perundingan perdamaian. Dia dan seorang rekan akan kembali dimasukkan ke dalam penjara," kata juru bicara itu, Kapten Rhyan Batchar kepada wartawan. Sengketa pemerintah dengan NPA, sayap militer Partai komunis Filipina, dimulai pada 1969 dan lebih dari 40 ribu orang menjadi korban. Duterte, yang menang dalam pemilu tahun lalu, telah meningkatkan harapan untuk mengakhiri pemberontakan komunis yang menghambat perkembangan selama bertahun-tahun, terutama di bagian tengah Filipina.Pada bulan lalu, pemerintah meminta Departemen Luar Negeri untuk menyingkirkan pendiri dan pemimpin gerakan pemberontakan itu, Jose Ma. Namun, kedua pihak saling tuduh adanya pelanggaran gencatan senjata dan bernegosiasi dalam keadaan yang kurang baik."Ayo berperang," kata Duterte dalam pidato pada Senin, menyebut pemberontak "anak manja", yang menuntut terlalu banyak dari pemerintah. Dia menyebut NPA kelompok teroris.Juru bicara militer lain mengatakan terdapat peningkatan jumlah bentrokan antara pihak militer dan pemberontak di bagian tengah dan selaran negara dalam dua hari terakhir. Tiga orang pemberontak lainnya ditangkap dan satu tewas dalam bentrokan, ujar juru bicara kemiliteran Kolonel Edgard Arevalo.Pada Ahad, para tentara menewaskan seorang gerilyawan dalam aksi baku tembak yang berlangsung selama 30 menit di pulau Mindoro, pertempuran juga terjadi di Iloilo dan Masbate, Filipina tengah, Arevalo menambahkan. Terdapat sekitar 25 ribu petempur NPA pada awalnya namun berkurang menjadi sekitar 3.000 orang. Militer mengatakan pemberontak itu berpusat di bagian pantai timur, tempat terdapat banyak tumbuhan dan tambang, yang menjadi sumber pendapatan utama pemberontak tersebut.Sumber : Antara1SHARE - 1 - 0 - 0 - Mail - Copy 0KOMENTARTAG#tentara filipina#pemberontak komunis filipina#rodrigo duterte BERITA TERKAIT - Kemenhan Ingin Duterte Sahkan Keterlibatan Militer dalam Perang Narkoba - Amnesti Internasional: Polisi Filipina Bertindak Layaknya Penjahat - Duterte Minta Cina Kirim Kapal Patroli Perangi Abu Sayyaf - Duterte Perpanjang Periode Perang Lawan Narkotika - Duterte akan Hukum Mati Polisi yang Tewaskan Warga Korsel BERITA LAINNYA POLITIK36 detik yang lalu Teten Minta SBY tak Perlu Khawatir MAKRO1 menit yang lalu Toko Tani Indonesia Pangkas 5 Rantai Distribusi MOBIL2 menit yang lalu Beginilah Gaya Kolaborasi Toyota dan Suzuki ASIA POP8 menit yang lalu Video Monster EXO Ditonton 100 Juta Kali GLOBAL9 menit yang lalu Tentara Filipina Tangkap Pemimpin Pemberontak Komunis POPULAR - Ini Sosok James Robart yang Menghentikan Kebijakan Imigran Trump - Pemerintahan Trump Yakin akan Menangkan Banding - Trump akan Turun Tangan Atasi Konflik Ukraina - Trump Pertimbangkan Kebijakan Larangan Ikhwanul Muslimin - Larangan Dicabut, Imigran Muslim Tiba di AS Berurai Air Mata - Laporan PBB Sebut Myanmar Musnahkan Etnis Rohingya - Iran Balas Jatuhkan Sanksi Bagi Amerika Serikat - Hakim Seattle Lawan Trump, Maskapai Terbangkan Muslim Masuk AS - Warga Ottawa Menunjukkan Rasa Solidaritas ke Muslim - Sebagian Besar Warga Inggris Anggap Donald Trump Sebagai Ancaman - Sahabat Khawatirkan Kesehatan Mental Donald Trump - Menhan AS: Iran Sponsor Terorisme Terbesar - AS Batalkan 60 Ribu Visa Warga Tujuh Negara Muslim - Deplu Berlakukan Lagi 60 Ribu Visa yang Dicabut di Bawah Perintah Trump - Sejarah Hari Ini: Nasser Menjadi Presiden Persatuan Mesir-Suriah - Ini Sosok James Robart yang Menghentikan Kebijakan Imigran Trump - Pemerintahan Trump Yakin
[GELORA45] Trs: [nasional-list] Kadis PU Papua Ditangkap KPK, Gubernur: Mikael Tidak Bersalah
Pada Senin, 6 Februari 2017 16:18, "'Sunny' am...@tele2.se [nasional-list]"menulis: http://sp.beritasatu.com/home/kadis-pu-papua-ditangkap-kpk-gubernur-mikael-tidak-bersalah/118255 Kadis PU Papua Ditangkap KPK, Gubernur: Mikael Tidak Bersalah Senin, 6 Februari 2017 | 14:14Lukas Enembe. [Google] Berita Terkait - KPK Geledah Kantor Dinas PU Papua Terkait Dugaan Korupsi Proyek Jalan - Korupsi, Sekda Papua Barat Dituntut 2 Tahun Penjara - AJI Kecam Penghalangan Wartawan Meliput Sidang Mantan Bupati Merauke - Mau Liputan Sidang Mantan Bupati Merauke, Wartawan Diancam - Kejati Papua Tebang Pilih dalam Penanganan Kasus Korupsi [JAYAPURA] Gubernur Papua Lukas Enembe menduga ada kepentingan politik dibalik penetapan tersangka Kepala Dinas PU Papua, Mikael Kambuaya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan, ia meyakini Mikael Kambuaya (MK) tidak bersalah dalam kasus ini.“Saya yakin Mikael tidak bersalah, saya dihubungi dia bilang katanya nanti kita dapat tangkap semua. Ketahuan disitu, kalau dia katakan seperti itu” ucap Gubernur di halaman kantor Gubernur Dok II Jayapura, Senin (6/2) pagi.Menurutnya, MK tidak bersalah justru yang bersalah adalah orang lain atau ada kepentingan politik yang membuat dia ditangkap. "Saya kasih tahu, saya ini masih Gubernur Provinsi Papua sampai 9 April 2018,” tegasnya.Dalam apel, Gubernur menyindir negara yang sangat gencar menyelesaikan persoalan korupsi. Namun di sisi lain justru tidak ada tindakan penyelesaian terhadap kasus pelanggaran HAM khususnya yang terjadi di Papua. "Ini kelemahan negara, dimana negara tidak kelola baik provinsi ini. Orang Papua banyak di bunuh tidak pernah diselesaikan” katanya.“Saya dengar Komnas HAM mau selesaikan tapi sampai hari ini belum rampung. Justru orang datang disini melihat peristiwa – peristiwa yang terjadi. Sebab semestinya kalau ingin meng-Indonesiakan Papua, caranya berbeda dengan membuat masyarakat sejahtera dan damai sehingga kita bisa taat dan tunduk pada negara,” katanya lagi.Meski begitu, Lukas mengatakan, jika penetapan Mikael Kambuaya adalah murni kasus dugaan pidana korupsi, maka biarlah prosesnya berjalan sebagaimana mestinya. Namun jika karena ada agenda politik, maka Gubernur menyatakan siap “perang”.“Saya ini kepala suku dan kita bisa perang disini. Saya suruh perang bisa. Makanya kita akan lihat kalau muatannya untuk kepentingan Pilkada, berarti kita disuruh perang dan bikin kacau Papua. Tetapi kalau murni hukum kita harap proses hukum akan jalan sebagaimana mestinya. Tetapi kalau murni kepentingan politik saya katakan kita akan perang,” tegasnya.Sebelumnya , KPK telah menetapkan Kepala Dinas PU Papua Mikael Kambuaya sebagai tersangka dalam proyek pembangunan ruas jalan Kemiri – Depapre yang bersumber dari APBD Perubahan 2015 sebesar Rp 89,5 miliar. Indikasi kerugian keuangan negaranya sebesar Rp 42 miliar.Sementara perusahaan swasta sebagai pemenang lelang proyek tersebut yaitu Bintuni Energy Persada (BEP). Dalam kasus ini KPK sudah memeriksa tujuh saksi yakni berinisial BT, ET, FE, IPA, NY, RBF dan KS. Mereka sebagian besar bekerja sebagai staf di Dinas PU Papua. [154] #yiv6021004420 #yiv6021004420 -- #yiv6021004420ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv6021004420 #yiv6021004420ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv6021004420 #yiv6021004420ygrp-mkp #yiv6021004420hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv6021004420 #yiv6021004420ygrp-mkp #yiv6021004420ads {margin-bottom:10px;}#yiv6021004420 #yiv6021004420ygrp-mkp .yiv6021004420ad {padding:0 0;}#yiv6021004420 #yiv6021004420ygrp-mkp .yiv6021004420ad p {margin:0;}#yiv6021004420 #yiv6021004420ygrp-mkp .yiv6021004420ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv6021004420 #yiv6021004420ygrp-sponsor #yiv6021004420ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv6021004420 #yiv6021004420ygrp-sponsor #yiv6021004420ygrp-lc #yiv6021004420hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv6021004420 #yiv6021004420ygrp-sponsor #yiv6021004420ygrp-lc .yiv6021004420ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv6021004420 #yiv6021004420actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv6021004420 #yiv6021004420activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv6021004420 #yiv6021004420activity span {font-weight:700;}#yiv6021004420 #yiv6021004420activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv6021004420 #yiv6021004420activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv6021004420 #yiv6021004420activity span span {color:#ff7900;}#yiv6021004420 #yiv6021004420activity span .yiv6021004420underline {text-decoration:underline;}#yiv6021004420 .yiv6021004420attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv6021004420 .yiv6021004420attach div a
[GELORA45] Trs: [wahana-news] ORASI AHOK BIKIN MERINDING - KONSER GUE DUA
Pada Senin, 6 Februari 2017 8:15, 'Chalik Hamid' via forumdiskusimenulis: Pada Senin, 6 Februari 2017 7:35, "'Chan CT' sa...@netvigator.com [wahana-news]" menulis: ORASI AHOK BIKIN MERINDING - KONSER GUE DUAhttps://www.youtube.com/watch?v=e0pVgY4zpDY Sindiran Jenaka Butet Kartaredjasa pada Agus bin SBY dan Anies #KonserGue2https://www.youtube.com/watch?v=U5naIaoIK2E #yiv5152323593 -- #yiv5152323593ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv5152323593 #yiv5152323593ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv5152323593 #yiv5152323593ygrp-mkp #yiv5152323593hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv5152323593 #yiv5152323593ygrp-mkp #yiv5152323593ads {margin-bottom:10px;}#yiv5152323593 #yiv5152323593ygrp-mkp .yiv5152323593ad {padding:0 0;}#yiv5152323593 #yiv5152323593ygrp-mkp .yiv5152323593ad p {margin:0;}#yiv5152323593 #yiv5152323593ygrp-mkp .yiv5152323593ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv5152323593 #yiv5152323593ygrp-sponsor #yiv5152323593ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv5152323593 #yiv5152323593ygrp-sponsor #yiv5152323593ygrp-lc #yiv5152323593hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv5152323593 #yiv5152323593ygrp-sponsor #yiv5152323593ygrp-lc .yiv5152323593ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv5152323593 #yiv5152323593actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv5152323593 #yiv5152323593activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv5152323593 #yiv5152323593activity span {font-weight:700;}#yiv5152323593 #yiv5152323593activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv5152323593 #yiv5152323593activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv5152323593 #yiv5152323593activity span span {color:#ff7900;}#yiv5152323593 #yiv5152323593activity span .yiv5152323593underline {text-decoration:underline;}#yiv5152323593 .yiv5152323593attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv5152323593 .yiv5152323593attach div a {text-decoration:none;}#yiv5152323593 .yiv5152323593attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv5152323593 .yiv5152323593attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv5152323593 .yiv5152323593attach label a {text-decoration:none;}#yiv5152323593 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv5152323593 .yiv5152323593bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv5152323593 .yiv5152323593bold a {text-decoration:none;}#yiv5152323593 dd.yiv5152323593last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv5152323593 dd.yiv5152323593last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv5152323593 dd.yiv5152323593last p span.yiv5152323593yshortcuts {margin-right:0;}#yiv5152323593 div.yiv5152323593attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv5152323593 div.yiv5152323593attach-table {width:400px;}#yiv5152323593 div.yiv5152323593file-title a, #yiv5152323593 div.yiv5152323593file-title a:active, #yiv5152323593 div.yiv5152323593file-title a:hover, #yiv5152323593 div.yiv5152323593file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv5152323593 div.yiv5152323593photo-title a, #yiv5152323593 div.yiv5152323593photo-title a:active, #yiv5152323593 div.yiv5152323593photo-title a:hover, #yiv5152323593 div.yiv5152323593photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv5152323593 div#yiv5152323593ygrp-mlmsg #yiv5152323593ygrp-msg p a span.yiv5152323593yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv5152323593 .yiv5152323593green {color:#628c2a;}#yiv5152323593 .yiv5152323593MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv5152323593 o {font-size:0;}#yiv5152323593 #yiv5152323593photos div {float:left;width:72px;}#yiv5152323593 #yiv5152323593photos div div {border:1px solid #66;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv5152323593 #yiv5152323593photos div label {color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv5152323593 #yiv5152323593reco-category {font-size:77%;}#yiv5152323593 #yiv5152323593reco-desc {font-size:77%;}#yiv5152323593 .yiv5152323593replbq {margin:4px;}#yiv5152323593 #yiv5152323593ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv5152323593 #yiv5152323593ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv5152323593 #yiv5152323593ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv5152323593 #yiv5152323593ygrp-mlmsg select, #yiv5152323593 input, #yiv5152323593 textarea {font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv5152323593 #yiv5152323593ygrp-mlmsg pre, #yiv5152323593 code {font:115% monospace;}#yiv5152323593 #yiv5152323593ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}#yiv5152323593 #yiv5152323593ygrp-mlmsg #yiv5152323593logo {padding-bottom:10px;}#yiv5152323593
[GELORA45] Trs: [perhimpunanpersaudaraan] SBY Dinilai Mainkan Dramaturgi Politik untuk Raih Simpati
Pada Senin, 6 Februari 2017 11:31, "Mohammad Kasim emkasi...@gmail.com [perhimpunanpersaudaraan]"menulis: TAG - News - Nasional SBY Dinilai Mainkan Dramaturgi Politik untuk Raih Simpati Senin, 6 Februari 2017 | 14:51 WIB - - - - - 3514SharesKompas.com / Dani PrabowoRomo Benny SusetyoJAKARTA, KOMPAS.com – Pengamat sosial Romo Benny Susetyo menilai, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyo tengah mencoba menarik simpati publik dengan melontarkan pernyataan terkait dugaan penyadapan terhadap dirinya.Pada keterangan persnya pekan lalu, SBY merasa dirinya telah disadap. Ia menanggapi pernyataan yang disampaikan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama dan tim kuasa hukumnya dalam sidang dugaan penodaan agama.“Dramaturgi dimainkan untuk meraih simpati publik,” kata Benny, saat diskusi bertajuk ‘Bila SBY Minta Bertemu Jokowi: Nunggu Lebaran, Kali!” di Jakarta, Senin (6/2/2017).Sebagai Presiden keenam RI, SBY, kata dia, seharusnya SBY menunjukkan sikap seorang negarawan.Bukan sebaliknya, memainkan dramaturgi politik untuk mencapai tujuan politik tertentu.Teori yang dipopulerkan Erving Goffman itu, menurut Benny, lumrah digunakan seorang politisi dalam strategi komunikasi politik kepada lawan politiknya.“Bahwa dalam komunikasi politik itu ada yang namanya panggung depan dan panggung belakang. Yang namanya panggung depan, yang seolah-olah dia bermain sinetron, yang seolah-olah dizalimi,” ujar dia.Benny lantas mencontohkan sikap Presiden ketiga RI, BJ Habibie yang dinilainya menunjukkan seorang negarawan yang baik.Habibie melepaskan seluruh kepentingan politik dan membantu pemerintahan saat ini untuk menyelesaikan persoalan yang ada.Menurut dia, SBY tak akan kesulitan untuk berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo bila bersedia bersikap layaknya seorang negarawan.“Kalau untuk kepentingan politik kekuasaan, maka komunikasi politik yang terjadi tidak cair. Yang terjadi intrik, kalau itu dibangun terus menerus, maka politik tidak stabil,” kata dia. | Penulis | : Dani Prabowo | | Editor | : Inggried Dwi Wedhaswary | TAG: - SBY Apakah Anda ingin men-share artikel ini?0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Sangat Tidak InginSangat Ingin - Terpopuler - Terkomentari + indeks - 1Mantan Sekjen PKS Taufik Ridho Meninggal Duniadibaca 31.950 kali - 2SBY Kumpulkan RT/RW di Sentul, Polisi Pastikan Foto Firza Husein, Jangan Ketinggalan Berita Kemarindibaca 14.852 kali - 3Datangi KPK, Choel Mallarangeng Minta Dirinya Segera Ditahandibaca 14.164 kali - 4Rekonsiliasi dan Janji Politik Jokowi yang Diingkari...dibaca 9.730 kali - 5SBY Dinilai Mainkan Dramaturgi Politik untuk Raih Simpatidibaca 9.067 kali - News - Nasional - Regional - Megapolitan - Internasional - Olah Raga - Sains - Edukasi - Infografis - Surat Pembaca - Ekonomi - Bola - Tekno - Entertainment - Otomotif - Health - Female - Travel - Properti - Foto - Video - Forum - Indeks Berita - Indeks Headlines - Indeks Berita Pilihan - Indeks Topik Pilihan - Indeks Terpopuler - Indeks Terkomentari - About Us - - Advertise - - Policy - - Pedoman Media Siber - - Career - - Contact Us - - Site Map ©2008 - 2015 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. - - - - #yiv0331830558 #yiv0331830558 -- #yiv0331830558ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv0331830558 #yiv0331830558ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv0331830558 #yiv0331830558ygrp-mkp #yiv0331830558hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv0331830558 #yiv0331830558ygrp-mkp #yiv0331830558ads {margin-bottom:10px;}#yiv0331830558 #yiv0331830558ygrp-mkp .yiv0331830558ad {padding:0 0;}#yiv0331830558 #yiv0331830558ygrp-mkp .yiv0331830558ad p {margin:0;}#yiv0331830558 #yiv0331830558ygrp-mkp .yiv0331830558ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv0331830558 #yiv0331830558ygrp-sponsor #yiv0331830558ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv0331830558 #yiv0331830558ygrp-sponsor #yiv0331830558ygrp-lc #yiv0331830558hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv0331830558 #yiv0331830558ygrp-sponsor #yiv0331830558ygrp-lc .yiv0331830558ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv0331830558 #yiv0331830558actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv0331830558 #yiv0331830558activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv0331830558 #yiv0331830558activity span {font-weight:700;}#yiv0331830558 #yiv0331830558activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv0331830558 #yiv0331830558activity span a
Trs: [GELORA45] Gus Nuril: Sekarang Banyak yang Mendadak NU
Pada Senin, 6 Februari 2017 16:43, "Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Gus Nuril: Sekarang Banyak yang Mendadak NU Senin, 6 Februari 2017 | 07:53 WIB Pendiri Banser Nahdlatul Ulama (NU) yang juga pemimpin Pondok Pesantren Abdurrahman Wahid Soko Tunggal, Nuril Arifin Husein atau Gus Nuril dalam acara Istighosah Kebangsaan Nahdliyin Jakarta, di Jalan Talang Nomor 3, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/2/2017) malam. JAKARTA, KOMPAS.com — Pendiri Banser Nahdlatul Ulama (NU) yang juga pemimpin Pondok Pesantren Abdurrahman Wahid Soko Tunggal, Nuril Arifin Husein, menyayangkan banyak provokasi yang terjadi beberapa hari belakangan ini. Menurut pria yang akrab disapa Gus Nuril tersebut, banyak pihak tak bertanggung jawab memprovokasi NU."Sekarang ini banyak orang jualan 'penggorengan', NU saking cantiknya dianggap tahu bulat, digoreng sana goreng sini," kata Gus Nuril dalam Istigasah Kebangsaan Nahdliyin Wilayah DKI Jakarta, di Jalan Talang Nomor 3, Jakarta Pusat, Minggu (5/2/2017) malam.Gus Nuril mengatakan, provokasi terjadi setelah timbulnya permasalahan antara terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ma'ruf Amin. Ma'ruf menjadi saksi dalam persidangan dugaan penodaan agama dengan terdakwa Ahok."(Masalah ini) digoreng, (banyak orang) mendadak jadi NU. 'Gimana ente ulama dihina, enggak mau bangkit, enggak mau bela?' Kapan ente jadi NU? Pas Gus Mus dihina, enggak ada yang bela," tanya Gus Nuril.Kemudian, Gus Nuril mengajak anggota Banser Jakarta Selatan Muhammad Wasroni yang berencana akan melakukan aksi di Rumah Lembang pada Selasa (7/2/2017) untuk naik ke atas panggung dengan Ahok.Banser sebelumnya berencana menyambangi markas pemenangan tim Ahok-Djarot untuk menuntut permintaan maaf Ahok secara langsung kepada Ma'ruf.Wasroni kemudian menyalami Ahok dan beberapa politisi lain yang duduk di atas panggung, seperti Djan Faridz dan Humphrey Djemat. Selain itu, Wasroni juga mencium tangan Nusron Wahid."Padahal (Wasroni), wonge (orangnya) paling baik lho, hanya gara-gara 'penggorengan', mau kerahkan 500 Banser ke Rumah Lembang. Sudah damai ya, enggak jadi penggerudukan, Ahok tenang aja," kata Gus Nuril setelah melihat Ahok dan Wasroni salaman bersama.Pada persidangan, Selasa (31/1/2017), tim kuasa hukum Ahok mencecar Ma'ruf mengenai terbitnya pendapat dan sikap keagamaan MUI, dugaan dukungan kepada pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, hingga telepon antara Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ma'ruf.Beberapa pihak dari NU mengecam sikap Ahok yang sempat disebut akan memproses hukum Ma'ruf. (Baca: Luhut Sebut Ketua MUI Ma'ruf Amin Punya Pengaruh Besar)Belakangan, Ahok membantah akan memproses hukum Ma'ruf. Dia menyebut akan memolisikan saksi pelapor yang diduga memberi keterangan palsu, seperti Muchsin Al Attas dan Novel Bamukmin.Ahok kemudian meminta maaf melalui keterangan tertulis kepada wartawan dan sebuah tayangan video. Dia meminta maaf karena dianggap memojokkan Ma'ruf saat persidangan kasus dugaan penodaan agama. #yiv3892433989 #yiv3892433989 -- #yiv3892433989ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv3892433989 #yiv3892433989ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv3892433989 #yiv3892433989ygrp-mkp #yiv3892433989hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv3892433989 #yiv3892433989ygrp-mkp #yiv3892433989ads {margin-bottom:10px;}#yiv3892433989 #yiv3892433989ygrp-mkp .yiv3892433989ad {padding:0 0;}#yiv3892433989 #yiv3892433989ygrp-mkp .yiv3892433989ad p {margin:0;}#yiv3892433989 #yiv3892433989ygrp-mkp .yiv3892433989ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv3892433989 #yiv3892433989ygrp-sponsor #yiv3892433989ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv3892433989 #yiv3892433989ygrp-sponsor #yiv3892433989ygrp-lc #yiv3892433989hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv3892433989 #yiv3892433989ygrp-sponsor #yiv3892433989ygrp-lc .yiv3892433989ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv3892433989 #yiv3892433989actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv3892433989 #yiv3892433989activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv3892433989 #yiv3892433989activity span {font-weight:700;}#yiv3892433989 #yiv3892433989activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv3892433989 #yiv3892433989activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv3892433989 #yiv3892433989activity span span {color:#ff7900;}#yiv3892433989 #yiv3892433989activity span .yiv3892433989underline {text-decoration:underline;}#yiv3892433989 .yiv3892433989attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv3892433989
Trs: [GELORA45] Timses Ahok Anggap Kesaksian Ma'ruf Amin Terlalu Dipolitisir
Pada Minggu, 5 Februari 2017 19:07, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Timses Ahok Anggap Kesaksian Ma'ruf Amin Terlalu Dipolitisir Khairur Rasyid 05 Feb 2017, 08:32 WIB Timses Ahok anggap kesaksian Ma'ruf Amin terlalu dipolitisasi Liputan6.com, Jakarta - Kesaksian Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin dalam sidang kasus dugaan penistaan Agama dengan tersangka Ahok kian melebar. Timses Ahok menilai isu baru yakni penistaan terhadap ulama oleh Ahok dan pengacaranya sarat permainan isu yang dipolitisasi lawan politik."Harapan kami dari timses isu ini berhenti tidak digoreng-goreng lagi, enggak dipersoalkan lagi, insya Allah soal bagaimana minta maafnya ke depan, secara langsung atau bagaimana, kami selalu menunggu waktu dan kesempatan dari KH Ma'ruf Amin," ujar Timses Ahok-Djarot, Guntur Romli di Jakarta, Sabtu 4 Februari 2017.Dia menambahkan, masalah kata-kata tak etis dan ancaman terhadap Ma'ruf Amin sudah diselesaikan dengan permintaan maaf Ahok. Dan Ma'ruf Amin juga telah memaafkannya."Keduanya kan sudah memaafkan dan dimaafkan jadi enggak usah lagi ada goreng-goreng isu," ucap Guntur.Namun Guntur mengakui sangat menyayangkan sikap Ahok dan pengacaranya yang mencecar seorang kiai sepuh dalam persidangan. Seharusnya Ahok dapat mengontrol emosi saat persidangan itu. Guntur berpesan agar urusan terkait ini tidak lagi dibesar-besarkan apalagi membawa nama marwah ulama."Ini hanya perkara soal politik, jangan ada tarik-tarik kiai dan ormas NU. Kan kasian sudah dicap penista agama juga ditambah penista ulama. Soalnya kita kan menjaga keutuhan bangsa ini menyebarkan Islam yang rahmatan lil alamin," terang dia.Selain timses Ahok, pengacara Ahok, Tomy Sihotang pun merasa isu terkait Ahok dan Ma'ruf terasa sekali ada agenda politiknya."Ya masing masing bisa menyimpulkan sendiri, ini kasus politik tarik ke NU, tarik majelis ulama. Kiai-kiai ini kan dihormati oleh Ahok," jelas Tomy Sihotang.Tomy menambahkan agenda besarnya dari semua isu yang berkembang adalah Ahok tidak bisa mengikuti Pilkada kembali lantaran telah menjadi terpidana."Mungkin jelas ini kasus yang bisa dikaitkan ke politik, kalau Ahok ditahan sesuai permintaan saksi, selesai Ahok, memang itu targetnya. Biar enggak ikut pilkada," tutup Tomy.Putar Balik FaktaSementara itu, Wakil Ketua Umum Demokrat Roy Suryo menilai keinginan pengacara Ahok untuk menghadirkan SBY dalam persidangan sebagai sikap yang terbalik. Permintaan itu dilakukan terkait ucapan SBY yang menyebut ada yang menyadap percakapan dirinya dengan Ketua MUI KH Ma'ruf Amin."Gara gara masalah ini kan, seolah olah Pak SBY yang salah, mau panggil SBY sama melaporkan. Di sini sudah terbalik-balik yang benar jadi salah, yang salah jadi benar," terang Roy Suryo di Jakarta, Sabtu 4 Februari 2017.Mantan Menteri pemuda dan ohlaraga ini menilai, rencana tim pengacara Ahok tersebut untuk mengalihkan kasus penistaan agama yang sedang dijalani Ahok."Ini kan seperti yang sebelumnya, untuk menutupi isu penistaan agama. Tim menyebarkan isu yang melebar, seperti Habib Novel yang pernah diramaikan oleh isu terkait Fitsa Hats," terang Roy Suryo. #yiv1160914200 #yiv1160914200 -- #yiv1160914200ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv1160914200 #yiv1160914200ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv1160914200 #yiv1160914200ygrp-mkp #yiv1160914200hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv1160914200 #yiv1160914200ygrp-mkp #yiv1160914200ads {margin-bottom:10px;}#yiv1160914200 #yiv1160914200ygrp-mkp .yiv1160914200ad {padding:0 0;}#yiv1160914200 #yiv1160914200ygrp-mkp .yiv1160914200ad p {margin:0;}#yiv1160914200 #yiv1160914200ygrp-mkp .yiv1160914200ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv1160914200 #yiv1160914200ygrp-sponsor #yiv1160914200ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv1160914200 #yiv1160914200ygrp-sponsor #yiv1160914200ygrp-lc #yiv1160914200hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv1160914200 #yiv1160914200ygrp-sponsor #yiv1160914200ygrp-lc .yiv1160914200ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv1160914200 #yiv1160914200actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv1160914200 #yiv1160914200activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv1160914200 #yiv1160914200activity span {font-weight:700;}#yiv1160914200 #yiv1160914200activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv1160914200 #yiv1160914200activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv1160914200 #yiv1160914200activity span span {color:#ff7900;}#yiv1160914200 #yiv1160914200activity span .yiv1160914200underline {text-decoration:underline;}#yiv1160914200 .yiv1160914200attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv1160914200 .yiv1160914200attach div a
Trs: [GELORA45] Di video ini Jokowi, SBY & Habib Rizieq menyanyi bersama, bikin adem
Pada Minggu, 5 Februari 2017 3:53, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: https://www.brilio.net/wow/di-video-ini-jokowi-sby-habib-rizieq-menyanyi-bersama-bikin-adem-170203k.html Irwan Khoiruddin 03 Februari 2017 21:27 Di video ini Jokowi, SBY & Habib Rizieq menyanyi bersama, bikin adem Kompak banget. - - - - - 5K - SHARES Brilio.net - Sudah berbulan-bulan belakangan masyarakat dihujani dengan banyak pemberitaan panasnya perpolitikan Indonesia. Seakan-akan semua tokoh partai dan para pemimpin di negeri ini sedang bertarung hebat dan tak mungkin bisa akur lagi.Namun coba lihat video lawas ini. Video berdurasi 4 menitan tersebut memperlihatkan para pemimpin negeri ini mulai dari Presiden Jokowi, SBY, Megawati bahkan Rizieq Sihab, seperti sedang berkolaborasi dalam menyanyikan lagu Indonesia Tanah Air Beta karangan Ismail Marzuki.Video yang sebenarnya sudah beberapa tahun diunggah ini kembali viral di media sosial. Hal ini dimungkinkan karena banyak netizen yang melihat perpolitikan saat ini sedang sangat panas dan berbahaya jika sampai memecah belah bangsa.Karenanya video ini kembali banyak dibagikan karena dianggap cocok meredam suasana. Simak videonya berikut ini:https://www.youtube.com/watch?v=IDXoX7tg7AI #yiv1098633110 #yiv1098633110 -- #yiv1098633110ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv1098633110 #yiv1098633110ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv1098633110 #yiv1098633110ygrp-mkp #yiv1098633110hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv1098633110 #yiv1098633110ygrp-mkp #yiv1098633110ads {margin-bottom:10px;}#yiv1098633110 #yiv1098633110ygrp-mkp .yiv1098633110ad {padding:0 0;}#yiv1098633110 #yiv1098633110ygrp-mkp .yiv1098633110ad p {margin:0;}#yiv1098633110 #yiv1098633110ygrp-mkp .yiv1098633110ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv1098633110 #yiv1098633110ygrp-sponsor #yiv1098633110ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv1098633110 #yiv1098633110ygrp-sponsor #yiv1098633110ygrp-lc #yiv1098633110hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv1098633110 #yiv1098633110ygrp-sponsor #yiv1098633110ygrp-lc .yiv1098633110ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv1098633110 #yiv1098633110actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv1098633110 #yiv1098633110activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv1098633110 #yiv1098633110activity span {font-weight:700;}#yiv1098633110 #yiv1098633110activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv1098633110 #yiv1098633110activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv1098633110 #yiv1098633110activity span span {color:#ff7900;}#yiv1098633110 #yiv1098633110activity span .yiv1098633110underline {text-decoration:underline;}#yiv1098633110 .yiv1098633110attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv1098633110 .yiv1098633110attach div a {text-decoration:none;}#yiv1098633110 .yiv1098633110attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv1098633110 .yiv1098633110attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv1098633110 .yiv1098633110attach label a {text-decoration:none;}#yiv1098633110 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv1098633110 .yiv1098633110bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv1098633110 .yiv1098633110bold a {text-decoration:none;}#yiv1098633110 dd.yiv1098633110last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv1098633110 dd.yiv1098633110last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv1098633110 dd.yiv1098633110last p span.yiv1098633110yshortcuts {margin-right:0;}#yiv1098633110 div.yiv1098633110attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv1098633110 div.yiv1098633110attach-table {width:400px;}#yiv1098633110 div.yiv1098633110file-title a, #yiv1098633110 div.yiv1098633110file-title a:active, #yiv1098633110 div.yiv1098633110file-title a:hover, #yiv1098633110 div.yiv1098633110file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv1098633110 div.yiv1098633110photo-title a, #yiv1098633110 div.yiv1098633110photo-title a:active, #yiv1098633110 div.yiv1098633110photo-title a:hover, #yiv1098633110 div.yiv1098633110photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv1098633110 div#yiv1098633110ygrp-mlmsg #yiv1098633110ygrp-msg p a span.yiv1098633110yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv1098633110 .yiv1098633110green {color:#628c2a;}#yiv1098633110 .yiv1098633110MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv1098633110 o {font-size:0;}#yiv1098633110 #yiv1098633110photos div {float:left;width:72px;}#yiv1098633110 #yiv1098633110photos div div {border:1px solid #66;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv1098633110 #yiv1098633110photos div label
[GELORA45] Trs: [perhimpunanpersaudaraan] Pengacara Ahok Setuju Hak Angket, asal SBY yang Pertama Diperiksa [1 Attachment]
Pada Minggu, 5 Februari 2017 7:37, "A Awind estiaw...@gmail.com [perhimpunanpersaudaraan]"menulis: http://nasional.kompas.com/ read/2017/02/04/13442561/ pengacara.ahok.setuju.hak. angket.asal.sby.yang.pertama. diperiksa Pengacara Ahok Setuju Hak Angket, asal SBY yang Pertama Diperiksa Sabtu, 4 Februari 2017 | 13:44 WIB - - - - - 10494 Shares GARRY ANDREW LOTULUNG Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono berbicara kepada wartawan di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2017). Susilo Bambang Yudhoyono memberi penjelasan soal tuduhan terkait komunikasinya dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia Maruf Amin terkait sikap keagamaan MUI mengenai kasus penistaan agama yang menjerat Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Terkait - Fraksi Gerindra Masih Tunggu Draf Usulan Hak Angket Penyadapan - Nasdem Tolak Usulan Hak Angket soal Isu Penyadapan SBY - Anggap Hak Angket Serius, Golkar Tunggu Penjelasan Demokrat - Wacana Hak Angket soal Dugaan Penyadapan SBY, Ini Kata Wapres - PDI-P Kumpulkan Parpol Koalisi Pemerintah jika Hak Angket Bergulir - Polri dan BIN Sangkal Ada Penyadapan, Demokrat Bersikeras Lanjutkan Hak Angket - Demokrat Tetap Yakin Hak Angket Dugaan Penyadapan Didukung Fraksi Lain - Kata Setya Novanto soal Usulan Hak Angket Isu Penyadapan SBY JAKARTA, KOMPAS.com — Pengacara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Tommy Sihotang, mengaku mendukung wacana penggunaan hak angket DPR untuk menyelidiki soal dugaan penyadapan terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Wacana itu digulirkan Fraksi Demokrat di DPR untuk menyikapi fakta persidangan kasus Ahok. Namun, menurut Tommy, yang diperiksa pertama kali apabila hak angket itu dilakukan adalah SBY. Alasannya, SBY yang mengembuskan adanya penyadapan komunikasi antara dirinya dengan Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin. (Baca: PDI-P Anggap Berlebihan Wacana Hak Angket soal Isu Penyadapan SBY) Sementara tim pengacara tidak pernah menyebut wujud bukti yang dimiliki. "Praktis saja, yang disebut hak angket tadi saya setuju buat hak angket dan orang yang pertama kali diperiksa adalah Pak SBY karena beliaulah yang menggulirkan adanya penyadapan itu," ujar Tommy dalam diskusi bertajuk "Ngeri-ngeri Sadap" di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/2/2017). Tommy menuturkan, tim penasihat Ahok ingin mengetahui dari mana adanya informasi mengenai penyadapan itu. Sebab, mereka tidak pernah mengatakan ada penyadapan di dalam persidangan. "Kami ingin tahu juga penyadapan apa yang beliau tahu, buka hak angket dan periksa beliau itu yang pertama-tama mengatakan adanya penyadapan," kata dia. (Baca: Kata Setya Novanto soal Usulan Hak Angket Isu Penyadapan SBY) Sementara itu, Wakil Ketua DPP Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan, hak angket tersebut sudah digulirkan di DPR meskipun masih ada pro dan kontra. "Memang di Gedung DPR kami jajaki untuk kemudian digulirkan dan ada beberapa fraksi yang memang pro dan kontra, ada yang setuju, ada yang belum, kita tunggu saja," ucap Roy dalam kesempatan yang sama. Hak angket adalah hak yang dimiliki anggota Dewan untuk melakukan penyelidikan. Hak ini diusulkan oleh paling sedikit 25 anggota DPR dan lebih dari satu fraksi. Hak angket juga harus disetujui lebih dari 50 plus satu anggota DPR dalam rapat paripurna. | Penulis | : Nursita Sari | | Editor | : Sandro Gatra | TAG: - SBY - Sidang Ahok - Dugaan Penyadapan SBY - Hak Angket #yiv6108231973 #yiv6108231973 -- #yiv6108231973ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv6108231973 #yiv6108231973ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv6108231973 #yiv6108231973ygrp-mkp #yiv6108231973hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv6108231973 #yiv6108231973ygrp-mkp #yiv6108231973ads {margin-bottom:10px;}#yiv6108231973 #yiv6108231973ygrp-mkp .yiv6108231973ad {padding:0 0;}#yiv6108231973 #yiv6108231973ygrp-mkp .yiv6108231973ad p {margin:0;}#yiv6108231973 #yiv6108231973ygrp-mkp .yiv6108231973ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv6108231973 #yiv6108231973ygrp-sponsor #yiv6108231973ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv6108231973 #yiv6108231973ygrp-sponsor #yiv6108231973ygrp-lc #yiv6108231973hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv6108231973 #yiv6108231973ygrp-sponsor #yiv6108231973ygrp-lc .yiv6108231973ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv6108231973 #yiv6108231973actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv6108231973 #yiv6108231973activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv6108231973 #yiv6108231973activity span {font-weight:700;}#yiv6108231973 #yiv6108231973activity span:first-child
Trs: [GELORA45] Habis Cuti Kampanye, Ahok Bakal Jabat Gubernur DKI Aktif Lagi
Pada Rabu, 8 Februari 2017 1:35, "Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Habis Cuti Kampanye, Ahok Bakal Jabat Gubernur DKI Aktif Lagi | | | | || | | | | | Habis Cuti Kampanye, Ahok Bakal Jabat Gubernur DKI Aktif Lagi By Jitunews.com Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bakal kembali menduduki posisi Gubernur DKI Jakarta aktif usai masa kampanye berak... | | | | Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bakal kembali menduduki posisi Gubernur DKI Jakarta aktif usai masa kampanye berakhir pada tanggal 11 Februari mendatang. 7 Februari 2017 16:55 WIB - - | Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersama Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono. | detik.com | JAKARTA, JITUNEWS.COM - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bakal kembali menduduki posisi Gubernur DKI Jakarta aktif usai masa kampanye berakhir pada tanggal 11 Februari mendatang.Kesaksian Hamdan Diragukan Kuasa Hukum Ahok, Majelis Hakim Tetap Lanjutkan PersidanganRencananya, serah terima jabatan dari Plt Gubernur Sumarsono (Soni) kepada Ahok bakal digelar di Kelapa Gading tanggal 11 Februari pada sore hari."Pak Ahok kembali sebagai gubernur tanggal 12 (Februari). Tanggal 11 Februari sore, serah terima sama saya," ujar Sumarsono di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (7/2). Dengan adanya serah terima jabatan tersebut, Ahok bakal menjabat Gubernur DKI aktif kembali meskipun status hukumnya saat ini adalah terdakwa dalam kasus dugaan pelecehan agama."Memang jadwalnya belum diberhentikan, sebagai Gubernur dan wakil Gubernur DKI, sah resmi," jelas Sumarsono.Untuk diketahui, berdasarkan Pasal 83, undang-undang (UU) Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah diberhentikan sementara tanpa melalui usulan DPRD karena didakwa melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun.Usai Saksikan Video Pidato Ahok, Kedua Saksi Nelayan Mengaku Kecewa | Dapatkan update berita Jitunews.com via Email, klik di sini! | Penulis | : | Vicky Anggriawan | #yiv7327341832 #yiv7327341832 -- #yiv7327341832ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv7327341832 #yiv7327341832ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv7327341832 #yiv7327341832ygrp-mkp #yiv7327341832hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv7327341832 #yiv7327341832ygrp-mkp #yiv7327341832ads {margin-bottom:10px;}#yiv7327341832 #yiv7327341832ygrp-mkp .yiv7327341832ad {padding:0 0;}#yiv7327341832 #yiv7327341832ygrp-mkp .yiv7327341832ad p {margin:0;}#yiv7327341832 #yiv7327341832ygrp-mkp .yiv7327341832ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv7327341832 #yiv7327341832ygrp-sponsor #yiv7327341832ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv7327341832 #yiv7327341832ygrp-sponsor #yiv7327341832ygrp-lc #yiv7327341832hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv7327341832 #yiv7327341832ygrp-sponsor #yiv7327341832ygrp-lc .yiv7327341832ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv7327341832 #yiv7327341832actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv7327341832 #yiv7327341832activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv7327341832 #yiv7327341832activity span {font-weight:700;}#yiv7327341832 #yiv7327341832activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv7327341832 #yiv7327341832activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv7327341832 #yiv7327341832activity span span {color:#ff7900;}#yiv7327341832 #yiv7327341832activity span .yiv7327341832underline {text-decoration:underline;}#yiv7327341832 .yiv7327341832attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv7327341832 .yiv7327341832attach div a {text-decoration:none;}#yiv7327341832 .yiv7327341832attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv7327341832 .yiv7327341832attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv7327341832 .yiv7327341832attach label a {text-decoration:none;}#yiv7327341832 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv7327341832 .yiv7327341832bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv7327341832 .yiv7327341832bold a {text-decoration:none;}#yiv7327341832 dd.yiv7327341832last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv7327341832 dd.yiv7327341832last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv7327341832 dd.yiv7327341832last p span.yiv7327341832yshortcuts {margin-right:0;}#yiv7327341832 div.yiv7327341832attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv7327341832 div.yiv7327341832attach-table {width:400px;}#yiv7327341832 div.yiv7327341832file-title a, #yiv7327341832 div.yiv7327341832file-title a:active, #yiv7327341832 div.yiv7327341832file-title a:hover, #yiv7327341832 div.yiv7327341832file-title a:visited
[GELORA45] Pedas!! Anak Presiden Ke-4 Sindir Presiden Ke-6 SBY - Gusdur Sering Didemo Fpi Biasa Aja
Pedas!! Anak Presiden Ke-4 Sindir Presiden Ke-6 SBY - Gusdur Sering Didemo Fpi Biasa Aja | | | | || | | | || Pedas!! Anak Presiden Ke-4 Sindir Presiden Ke-6 SBY - Gusdur Sering Didemo ... | | | |
[GELORA45] Trs: #sastra-pembebasan# 15 Foto tunjukkan beda kampanye akbar kandidat Pilkada DKI 2017
Tampilkan pesan asli Pada Rabu, 8 Februari 2017 4:05, "'Chan CT' sa...@netvigator.com [sastra-pembebasan]"menulis: Kirim Ulang: mudah-mudahan sekarang foto bisa nampak, ...! Irwan Khoiruddin 07 Februari 2017 15:42https://www.brilio.net/politik/15-foto-tunjukkan-beda-kampanye-akbar-kandidat-pilkada-dki-2017-170207s.html 15 Foto tunjukkan beda kampanye akbar kandidat Pilkada DKI 2017 Ketiganya memiliki pendukung yang militan. Brilio.net - Pilkada DKI Jakarta kini sudah menjelang masa-masa akhir kampanye. Para kandidat cagub dan cawagub menggelar kampanye akbar untuk memenangkan persaingan yang tinggal hitungan hari. Paslon nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat pada 4 Februari 2017 menggelar kampanye akbar di Senayan, Jakarta Selatan dengan dihadiri Ketua Umum DPP PDI Megawati Soekarno Putri.Sedangkan paslon satu, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni menggelar apel siaga pada 4 Februari 2017 di GOR Ciracas yang dihadiri Ketua Umum DPP Partai Demokrat. Agus menyatakan belum melakukan kampanye akbar. Dia mengaku bakal banyak kejutan di dalam kampanye akbar sebagai penutup kampanyenya. Namun acara apel siaga bersama para tim pendukungnya pun berjalan dengan ramai dan cukup meriah.Paslon nomor tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno juga berhasil membuat suasana Lapangan Banteng, Jakarta Pusat menjadi lautan manusia pada Minggu (5/2). Lalu seperti apa perbandingan suasana kampanye ketiga paslon itu. Berikut 15 fotonya yang brilio.net rangkum dari media sosial, Selasa (7/2):1. Apel siaga dihadiri juga oleh Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono.foto: Instagram.com/AHY_lovers 2. SBY masih menjadi idola bagi kader partainya.foto: Instagram.com/AHY_lovers 3. Ini Agus Yudhoyono saat berorasi di depan kader pendukungnya.foto: Instagram.com/AHY_lovers 4. GOR tersebut terlihat penuh dengan kader dan simpatisan partai.foto: Instagram.com/AHY_lovers 5. Pasangan Agus-Sylvi maju di pilkada dengan dukungan Partai Demokrat, PKB, PPP dan PAN.foto: Instagram.com/AHY_lovers 6. Konser Gue 2 untuk mendukung Ahok-Djarot berjalan dengan meriah.foto: Instagram.com/#KonserGue2 7. Kampanye akbar tersebut diramaikan dengan band legendaris Slank.foto: Instagram.com/#KonserGue2 8. Berlangsung di Senayan dan penuh dengan baju kotak-kotak.foto: Instagram.com/#KonserGue2 9. Kampanye akbar juga dihadiri mantan Presiden RI ke-5, Megwawati Soekarno Putri.foto: Instagram.com/#KonserGue2 10. Mirip dengan Konser Presiden Jokowi dulu.foto: Instagram.com/#KonserGue2 11. Kampanye penutup Anis-Sandi juga tak kalah ramai.foto: Instagram.com/jakartamajubersama 12. Meski hanya diusung dua partai, Gerindra dan PKS.foto: Instagram.com/jakartamajubersama 13. Ketum DPP Gerindra Prabowo juga mengungkapkan jika rakyat ingin dirinya jadi presiden, maka Anies-Sandi harus menang dulu.foto: Instagram.com/jakartamajubersama 14. Meriah dan tertib.foto: Instagram.com/jakartamajubersama 15. Tak kalah ramai dengan Konser Gue 2.foto: Instagram.com/jakartamajubersama #yiv9149640251 #yiv9149640251 -- #yiv9149640251ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv9149640251 #yiv9149640251ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv9149640251 #yiv9149640251ygrp-mkp #yiv9149640251hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv9149640251 #yiv9149640251ygrp-mkp #yiv9149640251ads {margin-bottom:10px;}#yiv9149640251 #yiv9149640251ygrp-mkp .yiv9149640251ad {padding:0 0;}#yiv9149640251 #yiv9149640251ygrp-mkp .yiv9149640251ad p {margin:0;}#yiv9149640251 #yiv9149640251ygrp-mkp .yiv9149640251ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv9149640251 #yiv9149640251ygrp-sponsor #yiv9149640251ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv9149640251 #yiv9149640251ygrp-sponsor #yiv9149640251ygrp-lc #yiv9149640251hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv9149640251 #yiv9149640251ygrp-sponsor #yiv9149640251ygrp-lc .yiv9149640251ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv9149640251 #yiv9149640251actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv9149640251 #yiv9149640251activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv9149640251 #yiv9149640251activity span {font-weight:700;}#yiv9149640251 #yiv9149640251activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv9149640251 #yiv9149640251activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv9149640251 #yiv9149640251activity span span {color:#ff7900;}#yiv9149640251 #yiv9149640251activity span .yiv9149640251underline {text-decoration:underline;}#yiv9149640251 .yiv9149640251attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv9149640251 .yiv9149640251attach div a {text-decoration:none;}#yiv9149640251 .yiv9149640251attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv9149640251 .yiv9149640251attach label
Trs: [GELORA45] 'Mohon Maaf, Presiden Kami Idiot'
Pada Rabu, 8 Februari 2017 4:10, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: 'Mohon Maaf, Presiden Kami Idiot' Selasa, 07 Februari 2017 – 10:58 WIB Foto: Tom Bihn via The Huffington Post jpnn.com -Belum satu bulan memerintah negeri yang katanya paling berpengaruh di dunia, Donald Trump sudah bikin geram rakyatnya sendiri.Kebijakan Trump membuat Amerika Serikat bergolak. Setengah warga AS tak bisa menerima kelakuan Trump. Keputusan Trump membuat sebagian warganya geram. Termasuk yang paling heboh: travel ban terhadap sejumlah negara muslim.Mungkin publik Amerika Serikat sedang berlomba-lomba meminta maaf habis-habisan kepada negara-negara lain atas ulah Trump.Aksi minta maaf atas tindakan Trump juga dilakukan sebuah pabrik kantong kanvas khusus cucian. Perusahaan kecil milik Tom Bihn itu menyelipkan permohonan maaf lewat label instruksi mencuci yang kecil mungil di balik baju. Supaya lebih tersamar, ujaran itu ditulis dalam bahasa Prancis.Sekilas, tag tersebut hanya berisi instruksi mencuci. Tapi, jika diperhatikan, bagian paling bawah tertulis ’’Nous sommes desoles que notre president soit un idiot’’. Lalu, di bawahnya lagi tertulis ’’Nous n’avons pas vote pour lui’’. Jika diterjemahkan, artinya adalah ’’Maafkan, presiden kami seorang idiot. Kami tidak memilihnya’’.Perusahaan yang berbasis di Port Angeles, Washington, itu menyatakan, label cuci tersebut dibuat pada 2004. Yakni saat George W. Bush terpilih menjadi presiden.’’Kami pakai bahasa Prancis karena produknya dipasarkan di Kanada yang punya dua bahasa resmi,’’ tegas mereka sebagaimana dikutip Huffington Post.Jadi, bukan murni buat Trump!Bihn menjelaskan, keterangan itu sebenarnya bukan ejekan. Dia bersikeras ungkapan itu tidak perlu dipermasalahkan. ’’Orang-orang di sana (seluruh dunia, Red) juga mikir, beberapa presiden adalah idiot. Jadi, kalimat-kalimat itu adalah sebuah pesan universal,’’ tegas Bihn. (huffington post/fam/c19/na/jpnn) #yiv4498432480 #yiv4498432480 -- #yiv4498432480ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv4498432480 #yiv4498432480ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv4498432480 #yiv4498432480ygrp-mkp #yiv4498432480hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv4498432480 #yiv4498432480ygrp-mkp #yiv4498432480ads {margin-bottom:10px;}#yiv4498432480 #yiv4498432480ygrp-mkp .yiv4498432480ad {padding:0 0;}#yiv4498432480 #yiv4498432480ygrp-mkp .yiv4498432480ad p {margin:0;}#yiv4498432480 #yiv4498432480ygrp-mkp .yiv4498432480ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv4498432480 #yiv4498432480ygrp-sponsor #yiv4498432480ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv4498432480 #yiv4498432480ygrp-sponsor #yiv4498432480ygrp-lc #yiv4498432480hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv4498432480 #yiv4498432480ygrp-sponsor #yiv4498432480ygrp-lc .yiv4498432480ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv4498432480 #yiv4498432480actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv4498432480 #yiv4498432480activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv4498432480 #yiv4498432480activity span {font-weight:700;}#yiv4498432480 #yiv4498432480activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv4498432480 #yiv4498432480activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv4498432480 #yiv4498432480activity span span {color:#ff7900;}#yiv4498432480 #yiv4498432480activity span .yiv4498432480underline {text-decoration:underline;}#yiv4498432480 .yiv4498432480attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv4498432480 .yiv4498432480attach div a {text-decoration:none;}#yiv4498432480 .yiv4498432480attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv4498432480 .yiv4498432480attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv4498432480 .yiv4498432480attach label a {text-decoration:none;}#yiv4498432480 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv4498432480 .yiv4498432480bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv4498432480 .yiv4498432480bold a {text-decoration:none;}#yiv4498432480 dd.yiv4498432480last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv4498432480 dd.yiv4498432480last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv4498432480 dd.yiv4498432480last p span.yiv4498432480yshortcuts {margin-right:0;}#yiv4498432480 div.yiv4498432480attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv4498432480 div.yiv4498432480attach-table {width:400px;}#yiv4498432480 div.yiv4498432480file-title a, #yiv4498432480 div.yiv4498432480file-title a:active, #yiv4498432480 div.yiv4498432480file-title a:hover, #yiv4498432480 div.yiv4498432480file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv4498432480 div.yiv4498432480photo-title a, #yiv4498432480 div.yiv4498432480photo-title a:active, #yiv4498432480 div.yiv4498432480photo-title a:hover,
Trs: [GELORA45] Asep Iriawan Sebut Unsur Kesengajaan Pernyataan Ahok Menodakan Agama Belum Terbuktikan
Pada Rabu, 8 Februari 2017 5:22, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: GEMPAR! Kang Asep Iriawan Sebut Unsur Kesengajaan Pernyataan Ahok Menodakan Agama Belum Terbuktikan #yiv3275498873 #yiv3275498873 -- #yiv3275498873ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv3275498873 #yiv3275498873ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv3275498873 #yiv3275498873ygrp-mkp #yiv3275498873hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv3275498873 #yiv3275498873ygrp-mkp #yiv3275498873ads {margin-bottom:10px;}#yiv3275498873 #yiv3275498873ygrp-mkp .yiv3275498873ad {padding:0 0;}#yiv3275498873 #yiv3275498873ygrp-mkp .yiv3275498873ad p {margin:0;}#yiv3275498873 #yiv3275498873ygrp-mkp .yiv3275498873ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv3275498873 #yiv3275498873ygrp-sponsor #yiv3275498873ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv3275498873 #yiv3275498873ygrp-sponsor #yiv3275498873ygrp-lc #yiv3275498873hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv3275498873 #yiv3275498873ygrp-sponsor #yiv3275498873ygrp-lc .yiv3275498873ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv3275498873 #yiv3275498873actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv3275498873 #yiv3275498873activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv3275498873 #yiv3275498873activity span {font-weight:700;}#yiv3275498873 #yiv3275498873activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv3275498873 #yiv3275498873activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv3275498873 #yiv3275498873activity span span {color:#ff7900;}#yiv3275498873 #yiv3275498873activity span .yiv3275498873underline {text-decoration:underline;}#yiv3275498873 .yiv3275498873attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv3275498873 .yiv3275498873attach div a {text-decoration:none;}#yiv3275498873 .yiv3275498873attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv3275498873 .yiv3275498873attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv3275498873 .yiv3275498873attach label a {text-decoration:none;}#yiv3275498873 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv3275498873 .yiv3275498873bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv3275498873 .yiv3275498873bold a {text-decoration:none;}#yiv3275498873 dd.yiv3275498873last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv3275498873 dd.yiv3275498873last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv3275498873 dd.yiv3275498873last p span.yiv3275498873yshortcuts {margin-right:0;}#yiv3275498873 div.yiv3275498873attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv3275498873 div.yiv3275498873attach-table {width:400px;}#yiv3275498873 div.yiv3275498873file-title a, #yiv3275498873 div.yiv3275498873file-title a:active, #yiv3275498873 div.yiv3275498873file-title a:hover, #yiv3275498873 div.yiv3275498873file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv3275498873 div.yiv3275498873photo-title a, #yiv3275498873 div.yiv3275498873photo-title a:active, #yiv3275498873 div.yiv3275498873photo-title a:hover, #yiv3275498873 div.yiv3275498873photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv3275498873 div#yiv3275498873ygrp-mlmsg #yiv3275498873ygrp-msg p a span.yiv3275498873yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv3275498873 .yiv3275498873green {color:#628c2a;}#yiv3275498873 .yiv3275498873MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv3275498873 o {font-size:0;}#yiv3275498873 #yiv3275498873photos div {float:left;width:72px;}#yiv3275498873 #yiv3275498873photos div div {border:1px solid #66;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv3275498873 #yiv3275498873photos div label {color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv3275498873 #yiv3275498873reco-category {font-size:77%;}#yiv3275498873 #yiv3275498873reco-desc {font-size:77%;}#yiv3275498873 .yiv3275498873replbq {margin:4px;}#yiv3275498873 #yiv3275498873ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv3275498873 #yiv3275498873ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv3275498873 #yiv3275498873ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv3275498873 #yiv3275498873ygrp-mlmsg select, #yiv3275498873 input, #yiv3275498873 textarea {font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv3275498873 #yiv3275498873ygrp-mlmsg pre, #yiv3275498873 code {font:115% monospace;}#yiv3275498873 #yiv3275498873ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}#yiv3275498873 #yiv3275498873ygrp-mlmsg #yiv3275498873logo {padding-bottom:10px;}#yiv3275498873 #yiv3275498873ygrp-msg p a {font-family:Verdana;}#yiv3275498873 #yiv3275498873ygrp-msg p#yiv3275498873attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv3275498873 #yiv3275498873ygrp-reco #yiv3275498873reco-head
Trs: [GELORA45] Ini Kata Mendagri Soal Status Ahok Pasca Kampanye
Pada Rabu, 8 Februari 2017 1:30, "Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Ini Kata Mendagri Soal Status Ahok Pasca Kampanye | | | | || | | | | | Ini Kata Mendagri Soal Status Ahok Pasca Kampanye - Wartakota Bila tuntutan hukuman jaksa kurang dari lima tahun penjara, maka Ahok akan kembali bekerja sebagai gubernur DKI ... | | | | Senin, 6 Februari 2017 12:05 Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo WARTA KOTA, GAMBIR - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo akan menunggu tuntutan jaksa dalam persidangan kasus dugaan penodaan agama, terkait status Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), pasca-masa kampanye Pilkada 2017.Mengenakan seragam dinas Kementerian Dalam Negeri, Tjahjo menjelaskan bila tuntutan hukuman jaksa kurang dari lima tahun penjara, maka Ahok akan kembali bekerja sebagai gubernur DKI Jakarta.Namun, bila tuntutan jaksa lima tahun penjara atau lebih, maka Ahok akan diberhentikan sementara dari jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta.Dan bila hingga batas akhir kampanye, jaksa belum menyampaikan tuntutan, menurut Tjahjo Kumolo, maka Ahok akan kembali bekerja sebagai gubernur DKI Jakarta."Kita lihat nanti tuntutan jaksa ya. Kalau lima tahun atau lebih, diberhentikan sementara. Kalau kurang dari lima tahun, kita kembalikan lagi sebagai gubernur," tutur Tjahjo Kumolo, sebelum nengikuti rapat koordinasi pengamanan Pilkada Serentak 2017, di Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (6/2/2017)."Kalau belum ada tuntutan pas akhir kampanye, kita kembalikan sebagai gubernur," tambah Tjahjo Kumolo.Ahok kini sedang menjalani sidang kasus penistaan agama sebagai terdakwa. (Lendy Ramadhan) #yiv1145719308 #yiv1145719308 -- #yiv1145719308ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv1145719308 #yiv1145719308ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv1145719308 #yiv1145719308ygrp-mkp #yiv1145719308hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv1145719308 #yiv1145719308ygrp-mkp #yiv1145719308ads {margin-bottom:10px;}#yiv1145719308 #yiv1145719308ygrp-mkp .yiv1145719308ad {padding:0 0;}#yiv1145719308 #yiv1145719308ygrp-mkp .yiv1145719308ad p {margin:0;}#yiv1145719308 #yiv1145719308ygrp-mkp .yiv1145719308ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv1145719308 #yiv1145719308ygrp-sponsor #yiv1145719308ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv1145719308 #yiv1145719308ygrp-sponsor #yiv1145719308ygrp-lc #yiv1145719308hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv1145719308 #yiv1145719308ygrp-sponsor #yiv1145719308ygrp-lc .yiv1145719308ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv1145719308 #yiv1145719308actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv1145719308 #yiv1145719308activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv1145719308 #yiv1145719308activity span {font-weight:700;}#yiv1145719308 #yiv1145719308activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv1145719308 #yiv1145719308activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv1145719308 #yiv1145719308activity span span {color:#ff7900;}#yiv1145719308 #yiv1145719308activity span .yiv1145719308underline {text-decoration:underline;}#yiv1145719308 .yiv1145719308attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv1145719308 .yiv1145719308attach div a {text-decoration:none;}#yiv1145719308 .yiv1145719308attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv1145719308 .yiv1145719308attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv1145719308 .yiv1145719308attach label a {text-decoration:none;}#yiv1145719308 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv1145719308 .yiv1145719308bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv1145719308 .yiv1145719308bold a {text-decoration:none;}#yiv1145719308 dd.yiv1145719308last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv1145719308 dd.yiv1145719308last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv1145719308 dd.yiv1145719308last p span.yiv1145719308yshortcuts {margin-right:0;}#yiv1145719308 div.yiv1145719308attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv1145719308 div.yiv1145719308attach-table {width:400px;}#yiv1145719308 div.yiv1145719308file-title a, #yiv1145719308 div.yiv1145719308file-title a:active, #yiv1145719308 div.yiv1145719308file-title a:hover, #yiv1145719308 div.yiv1145719308file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv1145719308 div.yiv1145719308photo-title a, #yiv1145719308 div.yiv1145719308photo-title a:active, #yiv1145719308 div.yiv1145719308photo-title a:hover, #yiv1145719308 div.yiv1145719308photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv1145719308 div#yiv1145719308ygrp-mlmsg #yiv1145719308ygrp-msg p a span.yiv1145719308yshortcuts
Trs: [GELORA45] Rizieq Shihab mangkir dari pemeriksaan sebagai tersangka
Pada Selasa, 7 Februari 2017 18:20, "Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Rizieq Shihab mangkir dari pemeriksaan sebagai tersangka | | | | || | | | || Rizieq Shihab mangkir dari pemeriksaan sebagai tersangka - BBC Indonesia Pimpinan FPI, Rizieq Shihab, tidak memenuhi panggilan Kepolisian Daerah Jawa Barat untuk menjalani pemeriksaan s... | | | | - 9 jam lalu KirimHak atas fotoBAGUS INDAHONO / EPAImage captionRizieq Shihab dijadikan tersangka oleh Polda Jabar pada 30 Januari 2017 lalu atas dugaan penistaan lambang negara dan pencemaran nama baik proklamator.Pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab tidak memenuhi panggilan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat untuk menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan penodaan Pancasila dan pencemaran nama presiden pertama Soekarno, pada Selasa(07/01).Bantuan Hukum Front (BHF) FPI, selaku tim kuasa hukum Rizieq, memastikan ketidakhadiran Rizieq dengan alasan hak berhalangan."Ada udzur syar'i atau alasan hak berhalangan. Klien kami kelelahan sehingga berhalangan hadir," kata Ketua BHF FPI Jabar, Ki Agus M Choiri kepada wartawan di Bandung, Julia Alazka. - Rizieq ditetapkan sebagai tersangka kasus penodaan simbol negara - Massa FPI di Bandung tolak Rizieq Shihab ‘dikriminalisasi’ - FUI : Ada unsur 'rekayasa dan kriminalisasi' dalam kasus Rizieq Agus tidak menjelaskan lebih lanjut apa yang menjadi halangan bagi Rizieq Shihab untuk mangkir dari panggilan pertama sebagai tersangka. Ia mengaku tidak mendapat penjelasan dari pihak keluarga kliennya itu."Kami menunggu dari Jakarta mengenai hal udzurnya," kata Agus.Hak atas fotoJULIA ALAZKAImage captionBeberapa pengunjuk rasa mengusung spanduk bertuliskan kalimat 'siap perang' jika FPI dibubarkan.Mengenai mangkirnya Rizieq, Agus mengatakan, pihaknya akan datang menyampaikan alasan ketidakhadiran Rizieq ke Polda Jabar. Namun hingga Selasa siang, belum ada satu pun pihak Rizieq yang datang ke Polda Jabar.Hal tersebut juga disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan di Mapolda Jabar, Selasa siang. Yusri mengatakan pihaknya belum mendapat konfirmasi alasan ketidakhadiran Rizieq Shihab pada panggilan pertama ini."Kita harapkan adanya konfirmasi, apakah ada alasan yang pasti dan bisa diterima mengenai ketidakhadiran Rizieq Shihab untuk pemanggilan pertama," ujar Yusri.Yusri mengatakan, jika memang Rizieq dipastikan tidak hadir, Polda Jabar akan melayangkan surat pemanggilan kedua dengan tenggat waktu satu minggu bagi tersangka untuk memenuhi pemanggilan tersebut."Kalau sudah pemanggilan kedua tidak datang, satu hari setelah itu, kita keluarkan surat perintah untuk membawa ke Mapolda sini, untuk dilakukan pemeriksaan, secara paksa," ujar Yusri.Rizieq Shihab dijadikan tersangka oleh Polda Jabar pada 30 Januari 2017 lalu atas dugaan pelanggaran Pasal 154 A di KUHP dan Pasal 320 tentang penistaan lambang negara dan pencemaran nama baik proklamator.Selain kasus dugaan penistaan Pancasila yang ditangani Polda Jawa Barat, Rizieq juga menghadapi kasus 'gambar simbol komunis' di lembaran uang rupiah. #yiv6781274386 #yiv6781274386 -- #yiv6781274386ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv6781274386 #yiv6781274386ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv6781274386 #yiv6781274386ygrp-mkp #yiv6781274386hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv6781274386 #yiv6781274386ygrp-mkp #yiv6781274386ads {margin-bottom:10px;}#yiv6781274386 #yiv6781274386ygrp-mkp .yiv6781274386ad {padding:0 0;}#yiv6781274386 #yiv6781274386ygrp-mkp .yiv6781274386ad p {margin:0;}#yiv6781274386 #yiv6781274386ygrp-mkp .yiv6781274386ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv6781274386 #yiv6781274386ygrp-sponsor #yiv6781274386ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv6781274386 #yiv6781274386ygrp-sponsor #yiv6781274386ygrp-lc #yiv6781274386hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv6781274386 #yiv6781274386ygrp-sponsor #yiv6781274386ygrp-lc .yiv6781274386ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv6781274386 #yiv6781274386actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv6781274386 #yiv6781274386activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv6781274386 #yiv6781274386activity span {font-weight:700;}#yiv6781274386 #yiv6781274386activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv6781274386 #yiv6781274386activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv6781274386 #yiv6781274386activity span span {color:#ff7900;}#yiv6781274386 #yiv6781274386activity span .yiv6781274386underline {text-decoration:underline;}#yiv6781274386 .yiv6781274386attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv6781274386
Trs: [GELORA45] Bupati Bantul pertahankan camat Katolik yang ditolak sejumlah warga
Pada Selasa, 7 Februari 2017 18:32, "Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Upaya yg dilakukan Bupati Bantul cukup baik dan perlu dihargai, tetapi kenapa kok hal seperti ini hanya dilakukan pada pejabat non-Islam.---Hasil musyawarah memutuskan, hampir 100% tokoh agama dan tokoh masyarakat yang hadir menyetujui keputusan Suhartono dalam mengangkat Yulius sebagai Camat Pajangan dan tidak mempermasalhkan perbedaan agama. ... Bupati Bantul pertahankan camat Katolik yang ditolak sejumlah warga | | | | || | | | || Bupati Bantul pertahankan camat Katolik yang ditolak sejumlah warga - BBC I... Camat Pajangan yang sebelumnya sempat ditolak sejumlah warga karena beragama Katolik, akhirnya dipertahankan ole... | | | | - 4 jam lalu KirimImage captionBupati Suharsono mengaku sudah melakukan survei dan mengumumpulkan komponen masyarakat untuk menyelesaikan 'kasus penolakan camat Pajangan'.Bupati Bantul, Yogyakarta, akhirnya memutuskan untuk mempertahankan Yulius Suharta sebagai camat Pajangan setelah menyimpulkan penolakan yang sempat disuarakan sejumlah warga 'tidak mewakili seluruh masyarakat' Kecamatan Pajangan."Tidak ada alasan untuk memutasinya," kata Bupati Suharsono, Rabu (07/02).Ia menjelaskan pihaknya melakukan survei dengan mendatangi secara langsung tiga desa yang secara adminsitratif berada di Kecamatan Pajangan, yakni Desa Sendangsari, Desa Guwosari, dan Desa Triwidadi. - Camat beragama Katolik di Bantul dipilih karena 'memiliki kemampuan' - Tidak Semua Warga Pajangan Bantul Menolak Camat beragama Katolik - Penolakan camat Katolik di Yogyakarta kuatkan predikat 'Yogyakarta yang paradoks' Survei dilakukan secara acak dengan bertanya langsung kepada masyarakat apakah benar masyarakat menolak Yulius Suharta sebagai camat Pajangan karena memeluk Katolik.Hasilnya, kata Suharsono, masyarakat tidak tahu adanya penolakan tersebut dan tidak mempersamasalahkan Yulius sebagai camat Pajangan. "Jadi tiga orang yang menolak (Yulius) itu tidak mewakili masyarakat," kata Suhartono.Setelah melakukan survei, Suhartono mengumpulkan sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kecamatan Pajangan. Ada 65 orang diundang Suhartono untuk melakukan kordinasi dan musyawarah. Suhartono juga mengundang tiga orang yang melakukan penolakan terhadap Yulius.Namun pertemuan hanya dihadiri sekitar 60-an orang, karena tiga orang yang menolak Yulius sebagai camat Pajangan tidak hadir walau kehadirannya mereka sangat diharapkan untuk mengetahui alasan penolakan, seperti dilaporkan wartawan di Yogykarta, Yaya Ulya, untuk BBC Indonesia.Hasil musyawarah memutuskan, hampir 100% tokoh agama dan tokoh masyarakat yang hadir menyetujui keputusan Suhartono dalam mengangkat Yulius sebagai Camat Pajangan dan tidak mempermasalhkan perbedaan agama."Kesimpulannya, mendukung keputusan saya," katanya. "Tokoh masyarakat dan tokoh agama yang mewakili masyarakat setuju dengan keputusan saya." Sudah 'dilakukan kajian mendalam' Hak atas fotoYAYA ULYAImage captionCamat Pajangan Yulius Suharta sempat ditolak sejumlah warga 'dengan alasan' ia beragama Katolik sementara mayoritas warga di kecamatan yang ia pimpin beragama Islam.Suhartono menambahkan, sebelum menetapkan Yulius sebagai camat Pajangan pada Desember 2016, dirinya sudah melakukan penilian dan pengujian yang mendalam, ditambah dengan tes psikologi. "Jadi saya tidak ngawur, sudah sesuai prosedur," imbuhnya.Pengangkatan Yulius sebagai camat di Bantul menjadi pembicaraan nasional setelah sejumlah warga mengakukan keberatan dengan alasan mayoritas warga di Kecamatan Pajangan adalah Muslim sementara Yulius adalah pemeluk Katolik. Para pemrotes mendesak bupati memindahkan Yulius ke kecamatan lain di Bantul.Keberatan disuarakan saat mendatangai kantor DPRD Bantul pada Jumat (06/01). Tiga hari kemudian, warga yang menolak Yulius bersama anggota DPRD Bantul dari Fraksi PKS, PPP, Golkar, PKB, PAN, dan Gerindra, mendatangi bupati untuk menyampaikan keberatan.Menanggapi keputusan bupati untuk tetap mempertahankan camat Pajangan, Suwandi, wakil ketua Komisi A DPRD Bantul dari Fraksi PPP, mengaku belum tahu. Ia mengatakan Komisi A akan membicarakan persoalan ini, karena yang menerima keluhan warga adalah Komisi A."Nanti akan kami bicarakan lebih lanjut," katanya.Ketua Frakasi PDI Perjuangan DPRD Bantul, Timbul Harjana, menyatakan mendukung keputusan bupati untuk tetap menetapkan Yulius sebagai camat Pajangan. "Itu (penetapan Yulius sebagai Camat Pajangan) sudah benar, dan kami mendukung keputusan Bupati Bantul," katanya.Camat Panjangan, Yulius, yang menjadi pusat polemik, saat dihubungi mengatakan tetap menjalankan aktifitas seperti biasanya. "Jadi sampai saat ini saya masih sebagai Camat Pajangan," katanya.Bupati Bantul berharap masyarakat memahami keputusan pengangkatan Yulius berdasarkan uji kelayakan dan uji kompetensi, bukan berdasarkan
[GELORA45] Trs: [nasional-list] Gus Ipul: Kiai dan Ulama Imbau Tak Perlu Ikut,Aksi 112 di Jakarta [8 Attachments]
Tampilkan pesan asli Pada Selasa, 7 Februari 2017 17:17, "'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [nasional-list]"menulis: [Attachment(s) from j.gedearka included below] https://news.detik.com/berita/d-3416331/gus-ipul-kiai-dan-ulama-imbau-tak-perlu-ikut-aksi-112-di-jakarta?_ga=1.28637945.493161813.1486446304 Selasa 07 Feb 2017, 21:33 WIB Gus Ipul: Kiai dan Ulama Imbau Tak Perlu Ikut Aksi 112 di Jakarta Rois Jajeli - detikNews Share 0Tweet Share 00 komentar Foto: Agung Pambudhy/detikcomJakarta - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengimbau masyarakat Jawa Timur, khususnya warga nahdliyin (NU), untuk tidak ikut aksi 112 di Jakarta. Gus Ipul, sapaan akrabnya, mendapat amanat dari kiai dan ulama. "Saya sudah bertemu dengan kiai dan ulama. Beliau sudah menyampaikan pernyataannya agar tidak perlu datang ke Jakarta," kata Saifullah, Selasa (7/2/2017). Terlebih ketika di Jakarta tengah berlangsung proses pemilihan gubernur. Dia khawatir aksi 112 disalahartikan menjadi bermotif politik. "Jakarta biar diselesaikan orang Jakarta. Sedangkan di Jawa Timur harus mengembangkan terus apa yang sekarang terjadi," jelasnya. Gus Ipul, yang juga salah satu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, mengatakan belakangan ini banyak wacana yang berkembang, khususnya di kalangan keluarga besar NU. Salah satu yang dinilainya cukup melelahkan adalah persoalan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin. Namun KH Ma'ruf Amin sudah memaafkan Ahok. Gus Ipul berharap warga NU mengikuti sikap Ma'ruf. "Mari berpikir jernih dan tenang. Kami tidak ingin NU terseret ke arah yang bisa menjauhkan dari khitahnya," harapnya. Menurutnya, biarlah proses pilkada ditangani partai politik. Dia meminta NU tidak dibawa-bawa, baik nama maupun simbol-simbolnya. "Kami memaklumi perbedaan-perbedaan. Karena itu, kami serahkan semuanya kepada masyarakat dan umat," jelas mantan Ketua Umum PP GP Ansor ini. (bag/fjp) #yiv1219539842 #yiv1219539842 -- #yiv1219539842ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv1219539842 #yiv1219539842ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv1219539842 #yiv1219539842ygrp-mkp #yiv1219539842hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv1219539842 #yiv1219539842ygrp-mkp #yiv1219539842ads {margin-bottom:10px;}#yiv1219539842 #yiv1219539842ygrp-mkp .yiv1219539842ad {padding:0 0;}#yiv1219539842 #yiv1219539842ygrp-mkp .yiv1219539842ad p {margin:0;}#yiv1219539842 #yiv1219539842ygrp-mkp .yiv1219539842ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv1219539842 #yiv1219539842ygrp-sponsor #yiv1219539842ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv1219539842 #yiv1219539842ygrp-sponsor #yiv1219539842ygrp-lc #yiv1219539842hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv1219539842 #yiv1219539842ygrp-sponsor #yiv1219539842ygrp-lc .yiv1219539842ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv1219539842 #yiv1219539842actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv1219539842 #yiv1219539842activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv1219539842 #yiv1219539842activity span {font-weight:700;}#yiv1219539842 #yiv1219539842activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv1219539842 #yiv1219539842activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv1219539842 #yiv1219539842activity span span {color:#ff7900;}#yiv1219539842 #yiv1219539842activity span .yiv1219539842underline {text-decoration:underline;}#yiv1219539842 .yiv1219539842attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv1219539842 .yiv1219539842attach div a {text-decoration:none;}#yiv1219539842 .yiv1219539842attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv1219539842 .yiv1219539842attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv1219539842 .yiv1219539842attach label a {text-decoration:none;}#yiv1219539842 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv1219539842 .yiv1219539842bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv1219539842 .yiv1219539842bold a {text-decoration:none;}#yiv1219539842 dd.yiv1219539842last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv1219539842 dd.yiv1219539842last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv1219539842 dd.yiv1219539842last p span.yiv1219539842yshortcuts {margin-right:0;}#yiv1219539842 div.yiv1219539842attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv1219539842 div.yiv1219539842attach-table {width:400px;}#yiv1219539842 div.yiv1219539842file-title a, #yiv1219539842 div.yiv1219539842file-title a:active, #yiv1219539842 div.yiv1219539842file-title a:hover, #yiv1219539842 div.yiv1219539842file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv1219539842
Trs: [GELORA45] Ngeri-ngeri Sadap, Misteri Penguping Telepon SBY
Pada Sabtu, 4 Februari 2017 6:21, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Yg satu mau menekankan fatwa pesanan, yg satunya lagi penyadapan. ha ha ha pada main politik. Secara tehnik "no digital communications is secured" termasuk cell phone, pada waktu seseorang berbicara di cell-phone suara ini akan di convert ke digital utk di transmit ke other-end dan diconvert kembali kesuara, jadi data digital ini akan tersimpan didatabase provider terkecuali kalau dihapus. Ingat yg dibocorkan Snowden para providers menyerahkan data ke NSA. Jadi disini tinggal minta persetujuan/perintah pengadilan utk meminta rekaman pembicaraan itu ke provider. ---Jumat 03 Feb 2017, 18:47 WIB Ngeri-ngeri Sadap, Misteri Penguping Telepon SBY Danu Damarjati - detikNews Foto: Ilustrasi: Mindra Purnomo Jakarta - Isu sadap-menyadap mengemuka. Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono merasa ada yang menguping sambungan teleponnya. Soal siapa yang menguping percakapan SBY, itu masih menjadi misteri. Awal mula isu ini berasal dari persidangan kasus dugaan penodaan agama, dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dalam persidangan yang digelar di Gedung Kementerian Pertanian pada 31 Januari lalu itu, pihak jaksa menghadirkan Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin. Sejak saat itu, kontroversi menjadi ke mana-mana. Awalnya yang dipermasalahkan publik adalah sikap Ahok yang tak sopan ke Ma'ruf. Kemudian barulah isu penyadapan dibahas serius, bahkan SBY menggelar jumpa pers. Pihak Kepresidenan dan penegak hukum ikut menanggapi kemudian. Dalam persidangan itu, seolah-olah ada dugaan bahwa pembicaran telepon antara SBY dengan Ma'ruf Amin disadap. SBY, saat jumpa pers, mengungkapkan bahwa sahabatnya juga sempat tak mau menerima telepon darinya karena khawatir disadap orang. Awal Mula: Sidang Ahok Saat itu, pengacara Ahok bernama Humphrey Djemat menanyakan kepada Ma'ruf soal ada atau tidaknya telepon dari SBY pada pukul 10.16 WIB. Tema perbincangannya diduga terkait pencalonan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni di Pilgub DKI 2017. Ma'ruf menjawab, tak ada telepon semacam itu. "Sudah ditanya berulang kali mengatakan tidak ada, untuk itu kami akan berikan buktinya," kata Humphrey menanggapi jawaban Ma'ruf. | Foto: Pool/Seto Wardhana | Ahok ikut berbicara menanggapi Ma'ruf dalam persidangan itu. Karena bantahan soal telepon SBY, Ahok mengaku berencana melaporkan Ma'ruf ke polisi. "Saya berterima kasih Saudara ngotot di depan hakim meralat ini, mengaku tidak berbohong. Kami akan memproses secara hukum. Untuk bisa membuktikan bahwa kami punya data lengkap," kata Ahok saat itu. Belakangan, Ahok mengklarifikasi bahwa dirinya tak bermaksud memproses hukum Ma'ruf. Ahok juga meminta maaf kepada Ma'ruf. Dia juga mengetahui adanya informasi soal komunikasi via telepon antara SBY dan Ma'ruf lewat situs berita daring. SBY Sampaikan Dugaan Bahwa Dirinya Disadap Isu ini tambah 'ngeri' saja. SBY menggelar jumpa pers di Wisma Proklamasi, Jakarta, pada 1 Februari lalu. Dia menduga dirinya sendiri disadap, meski dirinya sendiri juga tak terlalu yakin bahwa dirinya disadap. "Jadi, menurut saya, antara yakin dan tidak saya disadap," kata SBY pada acara itu. | Foto: Grandyos Zafna | Dia tak habis pikir ada orang yang meyadap dirinya. Sebagai Presiden ke-6, dia mendapat pengamanan dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Dia menuntut Jokowi beserta penegak hukum memberikan klarifikasi atas misteri sadap-menyadap ini. "Kalau institusi negara, Polri, BIN, menurut saya, negara bertanggung jawab. Saya berharap berkenan Pak Presiden Jokowi menjelaskan dari mana transkrip penyadapan itu siapa yang bertanggung jawab. Kita hanya mencari kebenaran. Ini negara kita sendiri, bukan negara orang lain, bagus kalau kita bisa menyelesaikannya dengan baik, adil, dan bertanggung jawab, kata SBY. Jokowi dan Penegak Hukum Menanggapi Presiden Jokowi akhirnya menanggapi secara langsung isu penyadapan ini. Dia berpendapat bahwa isu itu adalah isu yang muncul di persidangan dan tak perlu dibawa-bawa sampai ke dirinya. "Begini loh, saya hanya ingin menyampaikan yang kemarin ya. Itu kan isu pengadilan, dan yang bicara itu kan pengacaranya Pak Ahok dan Pak Ahok. Iya nggak? Iya kan," kata Jokowi di Jakarta Convention Center, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (2/2/2017). | Foto: Danu Damarjati-detikcom | Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga menanggapi. JK heran bagaimana pengacara Ahok bisa tahu sambungan telepon itu dilakukan pukul 10.16 WIB. Tapi JK menegaskan pemerintah tidak mengetahui soal penyadapan. Selebihnya, biarlah polisi yang mencari tahu. "Memang sedikit mengejutkan juga statement atau pernyataan atau tuntutan penasihat hukumnya Ahok. Dia tahu bahwa Kiai Ma'ruf menelepon jam 10.16, pakai menit lagi kan, dan (tahu) isinya. Jadi dua lagi. Tentu ada keyakinan dan pengetahuan tentang telepon itu," ujar JK di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta
[GELORA45] Trs: [nasional-list] Pengacara Ahok Akan Minta SBY Bersaksi di,Persidangan [1 Attachment]
Pada Sabtu, 4 Februari 2017 7:15, "'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [nasional-list]"menulis: [Attachment(s) from j.gedearka included below] http://megapolitan.kompas.com/read/2017/02/04/10501051/pengacara.ahok.akan.minta.sby.bersaksi.di.persidangan Pengacara Ahok Akan Minta SBY Bersaksi di Persidangan Sabtu, 4 Februari 2017 | 10:50 WIB - - - - - 4697 Shares GARRY ANDREW LOTULUNG Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono berbicara kepada wartawan di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2017). Susilo Bambang Yudhoyono memberi penjelasan soal tuduhan terkait komunikasinya dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia Maruf Amin terkait sikap keagamaan MUI mengenai kasus penistaan agama yang menjerat Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Terkait - PKB Tak Mau Ikut Demokrat Gulirkan Hak Angket Penyadapan - Fahri Hamzah Usulkan DPR Bentuk Pansus Penyadapan - Fraksi Gerindra Masih Tunggu Draf Usulan Hak Angket Penyadapan - Nasdem Tolak Usulan Hak Angket soal Isu Penyadapan SBY - Wacana Hak Angket soal Dugaan Penyadapan SBY, Ini Kata Wapres - Polri dan BIN Sangkal Ada Penyadapan, Demokrat Bersikeras Lanjutkan Hak Angket - Demokrat Tetap Yakin Hak Angket Dugaan Penyadapan Didukung Fraksi Lain - Kata Setya Novanto soal Usulan Hak Angket Isu Penyadapan SBY - Trimedya: Daripada Bicara Penyadapan, Lebih Baik Bahas Kasus HAM JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu penasihat hukum terdakwa kasus dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Tommy Sihotang, mengatakan akan meminta Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono untuk dihadirkan di dalam persidangan. Permintaan itu akan dilakukan terkait dengan ucapan Yudhoyono yang menyebut ada yang menyadap percakapan dirinya dengan Ketua MUI KH Ma'ruf Amin. "Terlintas di pikiran tim penasihat hukum untuk meminta majelis panggil mantan Presiden SBY, jelaskan di persidangan dari mana beliau itu bisa menyimpulkan ada penyadapan," ujar Tommy dalam sebuah diskusi bertajuk "Ngeri-ngeri Sadap" di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/2/2017). Baca juga: Polri dan BIN Sangkal Ada Penyadapan, Demokrat Bersikeras Lanjutkan Hak Angket Tommy menjelaskan, tim penasihat hukum Ahok tidak pernah mengatakan adanya penyadapan di dalam persidangan. Mereka hanya membahas mengenai adanya percakapan antara Yudhoyono dan Ma'ruf. "Yang menarik adalah Pak SBY kalau enggak salah yang pertama yang mengatakan ada penyadapan. Jadi istilah penyadapan itu tidak keluar dari penasihat hukum," kata dia. Tommy menegaskan, tim penasihat hukum Ahok tidak melakukan penyadapan. Tim penasihat hukum Ahok ingin majelis hakim menghadirkan Yudhoyono di persidangan untuk menjelaskan semuanya. "Yang paling soft di sidang yang akan datang kemungkinan kami akan minta majelis hakim untuk panggil, jelaskan di persidangan supaya clear, supaya jangan ada dusta di antara kita dan gunjang-ganjing," ucap Tommy. Dalam sidang lanjutan dugaan penodaan agama yang beragendakan mendengarkan kesaksian Ma'ruf pada Selasa (31/1/2017), tim penasihat hukum Ahok menuding ada komunikasi antara SBY dan Ma'ruf. Isinya disebut permintaan agar Ma'ruf menerima kunjungan pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, di Kantor PBNU. Selain itu, tim penasihat hukum Ahok menyatakan komunikasi berisi permintaan Yudhoyono agar MUI segera mengeluarkan fatwa terkait ucapan Ahok saat kunjungannya ke Kepulauan Seribu pada 27 September 2016. Dalam persidangan, tim penasihat hukum Ahok mengaku memiliki bukti atas tudingannya itu. Kompas TV Memaknai Kicauan SBY di Media Sosial Ikuti perkembangan berita ini dalam topik: - Sidang Ahok Dugaan Penodaan Agama | Penulis | : Nursita Sari | | Editor | : Farid Assifa | TAG: - Dugaan Penyadapan SBY #yiv9966831608 #yiv9966831608 -- #yiv9966831608ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv9966831608 #yiv9966831608ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv9966831608 #yiv9966831608ygrp-mkp #yiv9966831608hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv9966831608 #yiv9966831608ygrp-mkp #yiv9966831608ads {margin-bottom:10px;}#yiv9966831608 #yiv9966831608ygrp-mkp .yiv9966831608ad {padding:0 0;}#yiv9966831608 #yiv9966831608ygrp-mkp .yiv9966831608ad p {margin:0;}#yiv9966831608 #yiv9966831608ygrp-mkp .yiv9966831608ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv9966831608 #yiv9966831608ygrp-sponsor #yiv9966831608ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv9966831608 #yiv9966831608ygrp-sponsor #yiv9966831608ygrp-lc #yiv9966831608hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv9966831608 #yiv9966831608ygrp-sponsor #yiv9966831608ygrp-lc .yiv9966831608ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv9966831608
[GELORA45] Trs: [wahana-news] ORASI AHOK BIKIN MERINDING - KONSER GUE DUA
Pada Senin, 6 Februari 2017 7:35, "'Chan CT' sa...@netvigator.com [wahana-news]"menulis: ORASI AHOK BIKIN MERINDING - KONSER GUE DUAhttps://www.youtube.com/watch?v=e0pVgY4zpDY Sindiran Jenaka Butet Kartaredjasa pada Agus bin SBY dan Anies #KonserGue2https://www.youtube.com/watch?v=U5naIaoIK2E #yiv3445432263 #yiv3445432263 -- #yiv3445432263ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv3445432263 #yiv3445432263ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv3445432263 #yiv3445432263ygrp-mkp #yiv3445432263hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv3445432263 #yiv3445432263ygrp-mkp #yiv3445432263ads {margin-bottom:10px;}#yiv3445432263 #yiv3445432263ygrp-mkp .yiv3445432263ad {padding:0 0;}#yiv3445432263 #yiv3445432263ygrp-mkp .yiv3445432263ad p {margin:0;}#yiv3445432263 #yiv3445432263ygrp-mkp .yiv3445432263ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv3445432263 #yiv3445432263ygrp-sponsor #yiv3445432263ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv3445432263 #yiv3445432263ygrp-sponsor #yiv3445432263ygrp-lc #yiv3445432263hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv3445432263 #yiv3445432263ygrp-sponsor #yiv3445432263ygrp-lc .yiv3445432263ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv3445432263 #yiv3445432263actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv3445432263 #yiv3445432263activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv3445432263 #yiv3445432263activity span {font-weight:700;}#yiv3445432263 #yiv3445432263activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv3445432263 #yiv3445432263activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv3445432263 #yiv3445432263activity span span {color:#ff7900;}#yiv3445432263 #yiv3445432263activity span .yiv3445432263underline {text-decoration:underline;}#yiv3445432263 .yiv3445432263attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv3445432263 .yiv3445432263attach div a {text-decoration:none;}#yiv3445432263 .yiv3445432263attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv3445432263 .yiv3445432263attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv3445432263 .yiv3445432263attach label a {text-decoration:none;}#yiv3445432263 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv3445432263 .yiv3445432263bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv3445432263 .yiv3445432263bold a {text-decoration:none;}#yiv3445432263 dd.yiv3445432263last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv3445432263 dd.yiv3445432263last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv3445432263 dd.yiv3445432263last p span.yiv3445432263yshortcuts {margin-right:0;}#yiv3445432263 div.yiv3445432263attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv3445432263 div.yiv3445432263attach-table {width:400px;}#yiv3445432263 div.yiv3445432263file-title a, #yiv3445432263 div.yiv3445432263file-title a:active, #yiv3445432263 div.yiv3445432263file-title a:hover, #yiv3445432263 div.yiv3445432263file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv3445432263 div.yiv3445432263photo-title a, #yiv3445432263 div.yiv3445432263photo-title a:active, #yiv3445432263 div.yiv3445432263photo-title a:hover, #yiv3445432263 div.yiv3445432263photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv3445432263 div#yiv3445432263ygrp-mlmsg #yiv3445432263ygrp-msg p a span.yiv3445432263yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv3445432263 .yiv3445432263green {color:#628c2a;}#yiv3445432263 .yiv3445432263MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv3445432263 o {font-size:0;}#yiv3445432263 #yiv3445432263photos div {float:left;width:72px;}#yiv3445432263 #yiv3445432263photos div div {border:1px solid #66;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv3445432263 #yiv3445432263photos div label {color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv3445432263 #yiv3445432263reco-category {font-size:77%;}#yiv3445432263 #yiv3445432263reco-desc {font-size:77%;}#yiv3445432263 .yiv3445432263replbq {margin:4px;}#yiv3445432263 #yiv3445432263ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv3445432263 #yiv3445432263ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv3445432263 #yiv3445432263ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv3445432263 #yiv3445432263ygrp-mlmsg select, #yiv3445432263 input, #yiv3445432263 textarea {font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv3445432263 #yiv3445432263ygrp-mlmsg pre, #yiv3445432263 code {font:115% monospace;}#yiv3445432263 #yiv3445432263ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}#yiv3445432263 #yiv3445432263ygrp-mlmsg #yiv3445432263logo {padding-bottom:10px;}#yiv3445432263 #yiv3445432263ygrp-msg p a {font-family:Verdana;}#yiv3445432263 #yiv3445432263ygrp-msg p#yiv3445432263attach-count span
[GELORA45] Kena loe!! terbongkar sudah drama mpok sylvi , Ahok bicara: santun santun pengecut
Kena loe!! terbongkar sudah drama mpok sylvi , Ahok bicara: santun santun pengecut | | | | || | | | || Kena loe!! terbongkar sudah drama mpok sylvi , Ahok bicara: santun santun p... Jebakan mpok sylvi pada istri ahok,veronika tan (reupload) maret 2015 | | | |
[GELORA45] Ahok disambut "bak pahlawan" saat blusukan di Kalideres-Jakbar, 05-02-2017
Ahok disambut "bak pahlawan" saat blusukan di Kalideres-Jakbar, 05-02-2017 | | | | || | | | || Ahok disambut "bak pahlawan" saat blusukan di Kalideres-Jakbar, 0... | | | |
[GELORA45] PIDATO AHOK DI ISTIGHOSAH NU 5 FEBRUARI .PILKADA DKI 2017 #KENDORchanel
PIDATO AHOK DI ISTIGHOSAH NU 5 FEBRUARI .PILKADA DKI 2017 #KENDORchanel | | | | || | | | || PIDATO AHOK DI ISTIGHOSAH NU 5 FEBRUARI .PILKADA DKI 2017 #KENDORchanel | | | |
Trs: [GELORA45] Ahok Datang, Ibu-ibu Peserta Istighosah Berhamburan
Mereka berhamburan ingin berfoto bareng dengan AHOK. Ahok melayani ibu-ibu dan para hadirin lainnya untuk berfoto, baru kemudian Ahok menyampaikan pidatonya yang disambut hangat oleh para hadirin. Pada Senin, 6 Februari 2017 5:23, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Ahok Datang, Ibu-ibu Peserta Istighosah Berhamburan #yiv7738683157 #yiv7738683157 -- #yiv7738683157ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv7738683157 #yiv7738683157ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv7738683157 #yiv7738683157ygrp-mkp #yiv7738683157hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv7738683157 #yiv7738683157ygrp-mkp #yiv7738683157ads {margin-bottom:10px;}#yiv7738683157 #yiv7738683157ygrp-mkp .yiv7738683157ad {padding:0 0;}#yiv7738683157 #yiv7738683157ygrp-mkp .yiv7738683157ad p {margin:0;}#yiv7738683157 #yiv7738683157ygrp-mkp .yiv7738683157ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv7738683157 #yiv7738683157ygrp-sponsor #yiv7738683157ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv7738683157 #yiv7738683157ygrp-sponsor #yiv7738683157ygrp-lc #yiv7738683157hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv7738683157 #yiv7738683157ygrp-sponsor #yiv7738683157ygrp-lc .yiv7738683157ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv7738683157 #yiv7738683157actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv7738683157 #yiv7738683157activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv7738683157 #yiv7738683157activity span {font-weight:700;}#yiv7738683157 #yiv7738683157activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv7738683157 #yiv7738683157activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv7738683157 #yiv7738683157activity span span {color:#ff7900;}#yiv7738683157 #yiv7738683157activity span .yiv7738683157underline {text-decoration:underline;}#yiv7738683157 .yiv7738683157attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv7738683157 .yiv7738683157attach div a {text-decoration:none;}#yiv7738683157 .yiv7738683157attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv7738683157 .yiv7738683157attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv7738683157 .yiv7738683157attach label a {text-decoration:none;}#yiv7738683157 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv7738683157 .yiv7738683157bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv7738683157 .yiv7738683157bold a {text-decoration:none;}#yiv7738683157 dd.yiv7738683157last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv7738683157 dd.yiv7738683157last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv7738683157 dd.yiv7738683157last p span.yiv7738683157yshortcuts {margin-right:0;}#yiv7738683157 div.yiv7738683157attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv7738683157 div.yiv7738683157attach-table {width:400px;}#yiv7738683157 div.yiv7738683157file-title a, #yiv7738683157 div.yiv7738683157file-title a:active, #yiv7738683157 div.yiv7738683157file-title a:hover, #yiv7738683157 div.yiv7738683157file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv7738683157 div.yiv7738683157photo-title a, #yiv7738683157 div.yiv7738683157photo-title a:active, #yiv7738683157 div.yiv7738683157photo-title a:hover, #yiv7738683157 div.yiv7738683157photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv7738683157 div#yiv7738683157ygrp-mlmsg #yiv7738683157ygrp-msg p a span.yiv7738683157yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv7738683157 .yiv7738683157green {color:#628c2a;}#yiv7738683157 .yiv7738683157MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv7738683157 o {font-size:0;}#yiv7738683157 #yiv7738683157photos div {float:left;width:72px;}#yiv7738683157 #yiv7738683157photos div div {border:1px solid #66;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv7738683157 #yiv7738683157photos div label {color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv7738683157 #yiv7738683157reco-category {font-size:77%;}#yiv7738683157 #yiv7738683157reco-desc {font-size:77%;}#yiv7738683157 .yiv7738683157replbq {margin:4px;}#yiv7738683157 #yiv7738683157ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv7738683157 #yiv7738683157ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv7738683157 #yiv7738683157ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv7738683157 #yiv7738683157ygrp-mlmsg select, #yiv7738683157 input, #yiv7738683157 textarea {font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv7738683157 #yiv7738683157ygrp-mlmsg pre, #yiv7738683157 code {font:115% monospace;}#yiv7738683157 #yiv7738683157ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}#yiv7738683157 #yiv7738683157ygrp-mlmsg #yiv7738683157logo {padding-bottom:10px;}#yiv7738683157 #yiv7738683157ygrp-msg p a {font-family:Verdana;}#yiv7738683157 #yiv7738683157ygrp-msg
[GELORA45] Pengamat : AHOK Bisa Menjadi Panutan Yang Tak Hanya Sekedar Omongan Doang
Pengamat : AHOK Bisa Menjadi Panutan Yang Tak Hanya Sekedar Omongan Doang - Berita Terbaru Hari Ini | | | | || | | | || Pengamat : AHOK Bisa Menjadi Panutan Yang Tak Hanya Sekedar Omongan Doang -... Untuk Update Berita Terbaru Selanjutnya Silakan Subscribe Gratis https://www.youtube.com/channel/UCVz1BnVSnGWvGv... | | | |
[GELORA45] AHOK Dan Ketum PBNU Said Aqil Akan Hadiri Istighosah Kebangsaan Yang Di Gagas Oleh Warga Nadliyin NU
AHOK Dan Ketum PBNU Said Aqil Akan Hadiri Istighosah Kebangsaan Yang Di Gagas Oleh Warga Nadliyin NU | | | | || | | | || AHOK Dan Ketum PBNU Said Aqil Akan Hadiri Istighosah Kebangsaan Yang Di Gag... AHOK Dan Ketum PBNU Said Aqil Akan Hadiri Istighosah Kebangsaan Yang Di Gagas Oleh Nadliyin NU | | | |
Trs: [GELORA45] Riziek....
Pada Senin, 6 Februari 2017 2:53, "kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]"menulis: http://www.martirnkri.com/ 2017/02/Kapolda-Metro-Jaya- Berikan-Bocoran-Soal-Kasus- baladacintarizieq-Hasilnya- Sangat-Mengagetkan.html BerandaBeritaNasional Kapolda Metro Jaya Berikan Bocoran Soal Kasus baladacintarizieq, Hasilnya Sangat Mengagetkan Sunday, February 5, 2017foto tribunnews.com MARTIRNKRI.COM - Polda Metro Jaya masih terus mengusut kasus dugaan pornog... Ini Postingan Kontroversi Dokter Otto Rajasa Yang Membuat Dirinya Di Sidang Oleh MUI Balikpapan Video Kapolres Sragen Rangkul Bahu Ketua FPI & Menghardiknya Lantaran Ngeyel Mau Razia Atribut Natal Argumen Smart Komjen Pol (Purn) Susno Duadji Patahkan Isu Murahan Indonesia Diserbu TKA China Polres Magelang Periksa Ketua FPI Setempat Soal Spanduk Berbau Provokasi MARTIRNKRI.COM - Polda Metro Jaya masih terus mengusut kasus dugaan pornografi 'baladacintariezieq' di percakapan via WhatsApp yang disebut-sebut antara Firza Husein dan imam besar FPI Habib Rizieq Syihab. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan mengatakan, pihaknya tidak kesulitan mengungkap kasus tersebut. "Itu tidak terlalu sulit, hampir sama dengan kasus Luna-Ariel, sehingga tidak bisa dibantah," kata Irjen Iriawan di sela-sela pertemuan dengan tokoh agama dan masyarakat di Jalan Warakas VI, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (5/2/2017). Iriawan menuturkan, pihaknya akan mengundang saksi ahli untuk meneliti keaslian foto dan audio dalam percakapan WhatsApp tersebut, apakah betul Firza Husein atau bukan. "Tentunya ahli yang meneliti apakah yang bersangkutan yang ada di video itu," imbuh Iriawan. Iriawan menambahkan, pihaknya tidak sulit mengungkap keaslian foto-foto tersebut. "Karena kita akan telusuri (dari) ahli fotografi forensik, ada ilmu kedokteran, ada lekuk tubuh yang tidak bisa dibantah apakah itu Firza Husein atau bukan," sambungnya. Polda Metro Jaya telah meminta keterangan sejumlah saksi dalam kasus tersebut. Polisi juga telah meningkatkan status kasus ke tahap penyidikan. Tapi sejauh ini, polisi belum menentukan siapa tersangkanya. Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, Firza bisa dijerat UU Pornografi apabila terbukti memproduksi foto yang mengandung unsur pornografi tersebut. "Jika terbukti memproduksi-itu kan fotonya diduga Firza ya-bisa dikenakan UU Pornografi," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar kepada detikcom, Kamis (2/2/17). Kapolda: Televisi Rumah Firza Mirip dengan Foto di baladacintarizieq Polda Metro Jaya menyita satu set televisi dari rumah Firza Husein di kawasan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu. Televisi tersebut dipastikan identik dengan yang ada di foto-foto yang tersebar di 'baladacintarizieq' dan media sosial lainnya. "Ya identik, tv-nya identik, semua identik," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan di sela-sela pertemuan dengan tokoh agama dan masyarakat di Jalan Warakas VI, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (5/2/2017). Selain televisi, penyidik juga menyita selembar kain seprai dari rumah Firza saat penggeledahan terdahulu. Baik Firza maupun Rizieq telah membantah foto-foto tersebut. Rizieq sendiri mengaku sudah kenyang dengan berbagai fitnah kepadanya. Namun, menurut Kapolda, polisi tidak butuh pengakuan dari keduanya. "Kita nggak perlu pengakuan, yang penting sesuai crime scientific investigation itu tidak bisa dibantah," tegas Iriawan. Iriawan menambahkan, kejadian tersebut betul terjadi. "TKP nya ada, ada semua, kami tidak perlu pengakuan," imbuhnya. Mengenai foto tersebut, Habib Rizieq Syihab menegaskan hal itu merupakan fitnah. "Baik, tentang beredarnya ada rekaman fitnah yang mengatasnamakan Firza Husein, juga saya sekali lagi saya katakan itu semua adalah fitnah," kata Rizieq di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (1/2). Sedangkan pengacara Firza Husein, Aziz Yanuar, membantah keberadaan percakapan WhatsApp yang disebut antara Firza dan Habib Rizieq Syihab di situs baladacintarizieq[dot]com. Percakapan WA itu beredar dalam sepekan ini. "Reaksinya kecewa ya, pasti membantah karena tidak sesuai dengan fakta yang diakui oleh beliau," kata Aziz saat dihubungi detikcom, Kamis (2/2/2017). sumber: detik.com #yiv5234150578 #yiv5234150578 -- #yiv5234150578ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv5234150578 #yiv5234150578ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv5234150578 #yiv5234150578ygrp-mkp #yiv5234150578hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv5234150578 #yiv5234150578ygrp-mkp #yiv5234150578ads {margin-bottom:10px;}#yiv5234150578 #yiv5234150578ygrp-mkp .yiv5234150578ad {padding:0 0;}#yiv5234150578 #yiv5234150578ygrp-mkp .yiv5234150578ad p {margin:0;}#yiv5234150578 #yiv5234150578ygrp-mkp .yiv5234150578ad a
Trs: #sastra-pembebasan# Fw: [GELORA45] Di Balik Kata “CINA”
Pada Senin, 6 Februari 2017 2:33, "'Chan CT' sa...@netvigator.com [sastra-pembebasan]"menulis: From: jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Monday, February 6, 2017 4:05 AM Di Balik Kata “CINA” Apa sebenarnya arti kata “Cina”? Mengapa orang-orang keturunan Cina di Indonesia merasa keberatan untuk dipanggil “Cina”? Bahkan beberapa tahun yang lalu pernah ada sinetron Indonesia yang berjudul “Jangan Panggil Aku Cina”. Apa arti kata “Cina” sebenarnya dan mengapa kata itu menjadi sangat sulit diterima?Lalu bagaimana pula dengan kata “Tiongkok”, “Tionghoa” dan “Mandarin” yang sering digunakan untuk menyebut negara, bangsa dan bahasa China? Dari mana asal kata-kata tersebut? Saya mencoba mengumpulkan data-data untuk memberikan informasi mengenai hal itu.ASAL KATA “CINA”Sebenarnya nama Cina atau China sendiri sudah dikenal oleh orang Barat sebelum Marco Polo masuk ke Tiongkok (Marco Polo masuk ke Tiongkok pada zaman Dinasti Yuan), dan periode semenjak ditutupnya Jalur Sutera hingga zaman Marco Polo sama sekali tidak ada kontak antara Barat dengan Cina (saat itu pula pedagang-pedagang dari Arab dan Gujarat belum lagi merintis jalur laut yang menghubungkan antara Barat dengan Cina). Kalau kita ingat pula ada salah satu pepatah Arab yang mengatakan: “Uthlubul ‘ilma walaw bish shiin” atau “Tuntutlah Ilmu sampai ke Negeri Cina” (di sini Cina dituliskan dalam bahasa Arab “Shiin”). Katakanlah Islam baru tiba di Arab tahun 600-an Masehi dan masuk ke Cina era Khalifah Utsman bin Affan, yang manapun, nama “Shiin” atau “Cina” berarti sudah dikenal 1200 tahun sebelum Invasi Jepang ke Cina.(http://www.eramuslim.com/ustadz/hds/…ina-adakah.htm)Kata Cina sendiri diperkirakan berasal dari serapan bahasa Barat untuk menyebut “Negara Qin (baca: Cin)”. Pada era Reunifikasi Cina, Negara Qin menyatukan seluruh Cina Daratan dalam satu aturan, satu ukuran, satu negara, satu bahasa, dan satu tulisan, yaitu Aturan Qin, Ukuran Qin, Negara Qin, Bahasa Qin, dan Tulisan Qin. “Tulisan Qin” (The Qin Writing) ini lalu menjadi dasar bagi tulisan Cina hingga sekarang. Besar kemungkinan dari nama tulisan inilah nama “Cina” diserap.Oleh orang Arab, Qin disebut sebagai “Shiin”, kemungkinan besar ini lalu diparafrasekan menjadi “Sino”, dari sini (mungkin) nama “Sino” lalu dibawa ke Eropa dan diserap dalam Dialek Germanic “Chine” (Franks: baca “Sin”), yang pada akhirnya lalu oleh orang Inggris menjadi “China” (ini karena sebagian bahasa Inggris terpengaruh juga oleh serapan dari bahasa Perancis selain dari Induk Bahasa Germanic).Teori Pertama, ketika Napoleon Bonaparte menguasai Eropa (termasuk Belanda), mungkin juga kata ini masuk ke Belanda yang lalu membawanya ke Indonesia.Teori kedua adalah bahwa kata “Cina” berasal dari bahasa Portugis “Cino” (kemungkinan besar terpengaruh dialek Perancis) yang lalu terbawa ke Melayu.Teori ketiga adalah bahwa dari Arab, kata “Shiin” dibawa ke Nusantara yang lalu diadopsi menjadi “Cina”. Yang manapun teori ini…yang pasti adalah bahwa kata yang baku dalam bahasa Indonesia sebenarnya adalah “CINA” bukan “CHINA”. Ini karena dalam Aksara Jawa, tidak dikenal “CH” dan sebutan “Ai” untuk “i”. Mengenai dari akar bahasa mana dikenal Cina, mungkin sekali adalah dari Bahasa Jawa, tapi “CHINA” adalah EJAAN YANG HANYA DIKENAL DALAM BAHASA INGGRIS (padahal Inggris baru masuk ke Indonesia tahun 1805). Bahasa Jerman sebagai induk bahasa Inggris hanya mengenal “China”(dibaca: Cina).ASAL KATA “TIONGKOK” DAN “TIONGHOA”Tiongkok berasal dari kata “Zhong Guo” (baca: Chung Kuo) yang diartikan sebagai “Negara Pusat” atau “Dataran Pusat”. Sementara itu Tionghoa berasal dari kata “Zhong Hua” (baca: Chung Hua) atau yang berarti “Segala sesuatu mengenai Dataran (Negara) Pusat”. Tiongkok dipakai untuk menyebut seluruh wilayah nasional Cina, sementara Tionghoa menunjukkan hal kebangsaan. Menyebut “Tiongkok dan Tionghoa” sama saja seperti menyebut “Great Britain dan British”. Oleh karena itu, kita tidak menyebut “Negara Tionghoa” melainkan “Negara Tiongkok”, juga tidak menyebut “Bahasa Tiongkok” tapi “Bahasa Tionghoa”.ASAL KATA “MANDARIN”“Mandarin” sendiri sebenarnya berasal dari kata “Mantrin” atau dalam Bahasa Melayu berarti “Magistrate” (ini berasosiasi dengan kata “Mantri” yang lalu diartikan sebagai “Menteri”). Ini mungkin untuk menyebut Perwalian dari Dinasti Ming di Tiongkok atas wilayah-wilayah koloni di sekitar “Nan Hai” atau Laut China Selatan (antara lain Cham Papura, Tumasik, Malaya, Majapahit, Cha-li-fo-che, dan Annam).(http://akula9.blogspot.com/2007/11/another-china-discussion-dari-forum-ke.html)MENGAPA “CINA” BERKONOTASI NEGATIFSaya pernah bertanya kepada beberapa teman keturunan Cina, mengapa mereka tidak mau dipanggil “Cina” tetapi tidak keberatan kalau dipanggil dengan sebutan China (baca: Cayna), Chinese (Caynis) atau Tionghoa. Mereka bilang, tidak terlalu tahu alasannya namun rasanya tidak enak saja
[GELORA45] Rikwanto Tertawakan SBY yg katakan di SADAP
Rikwanto Tertawakan SBY yg katakan di SADAP | | | | || | | | || Rikwanto Tertawakan SBY yg katakan di SADAP Rikwanto Tertawakan SBY yg katakan di SADAP | | | |
[GELORA45] Trs: [wahana-news] Sajak Nurdiana: RAKSASA TUA MENANG PEMILU.
Pada Senin, 6 Februari 2017 5:22, "wuting...@sina.com [wahana-news]"menulis: Nurdiana: RAKSASA TUA MENANG PEMILU Raksasa Tua menang Pemilu, Menyeringai acungkan tunjuk: Galak bersorak “Gue nomor satu !” “Gue yang utama !” Bak gagak bersuara serak, Sana sini garang membentak, Musuh pun kian tambah banyak, Yang dirangkul Jepang bersobat akrab. Jepang garang memanggang perang, Menjarah Asia Perang Dunia, Luka-luka masih menganga, Tiada berobah Sang pencetus perang. . Raksasa batalkan berbagai janji. Cegah pengunjung serta pengungsi, Sampai sampai negeri dipagari besi, Iran berlawan dijatuhi sangksi. Mau jinakkan Beruang Utara, Bersekutu lawan Naga Raksasa, Asia Pasifik dan dunia ingin dikangkangi, Mau galakkan Perang Dingin lagi ? 6-2-2017 #yiv7133817903 #yiv7133817903 -- #yiv7133817903ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv7133817903 #yiv7133817903ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv7133817903 #yiv7133817903ygrp-mkp #yiv7133817903hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv7133817903 #yiv7133817903ygrp-mkp #yiv7133817903ads {margin-bottom:10px;}#yiv7133817903 #yiv7133817903ygrp-mkp .yiv7133817903ad {padding:0 0;}#yiv7133817903 #yiv7133817903ygrp-mkp .yiv7133817903ad p {margin:0;}#yiv7133817903 #yiv7133817903ygrp-mkp .yiv7133817903ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv7133817903 #yiv7133817903ygrp-sponsor #yiv7133817903ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv7133817903 #yiv7133817903ygrp-sponsor #yiv7133817903ygrp-lc #yiv7133817903hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv7133817903 #yiv7133817903ygrp-sponsor #yiv7133817903ygrp-lc .yiv7133817903ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv7133817903 #yiv7133817903actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv7133817903 #yiv7133817903activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv7133817903 #yiv7133817903activity span {font-weight:700;}#yiv7133817903 #yiv7133817903activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv7133817903 #yiv7133817903activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv7133817903 #yiv7133817903activity span span {color:#ff7900;}#yiv7133817903 #yiv7133817903activity span .yiv7133817903underline {text-decoration:underline;}#yiv7133817903 .yiv7133817903attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv7133817903 .yiv7133817903attach div a {text-decoration:none;}#yiv7133817903 .yiv7133817903attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv7133817903 .yiv7133817903attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv7133817903 .yiv7133817903attach label a {text-decoration:none;}#yiv7133817903 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv7133817903 .yiv7133817903bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv7133817903 .yiv7133817903bold a {text-decoration:none;}#yiv7133817903 dd.yiv7133817903last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv7133817903 dd.yiv7133817903last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv7133817903 dd.yiv7133817903last p span.yiv7133817903yshortcuts {margin-right:0;}#yiv7133817903 div.yiv7133817903attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv7133817903 div.yiv7133817903attach-table {width:400px;}#yiv7133817903 div.yiv7133817903file-title a, #yiv7133817903 div.yiv7133817903file-title a:active, #yiv7133817903 div.yiv7133817903file-title a:hover, #yiv7133817903 div.yiv7133817903file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv7133817903 div.yiv7133817903photo-title a, #yiv7133817903 div.yiv7133817903photo-title a:active, #yiv7133817903 div.yiv7133817903photo-title a:hover, #yiv7133817903 div.yiv7133817903photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv7133817903 div#yiv7133817903ygrp-mlmsg #yiv7133817903ygrp-msg p a span.yiv7133817903yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv7133817903 .yiv7133817903green {color:#628c2a;}#yiv7133817903 .yiv7133817903MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv7133817903 o {font-size:0;}#yiv7133817903 #yiv7133817903photos div {float:left;width:72px;}#yiv7133817903 #yiv7133817903photos div div {border:1px solid #66;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv7133817903 #yiv7133817903photos div label {color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv7133817903 #yiv7133817903reco-category {font-size:77%;}#yiv7133817903 #yiv7133817903reco-desc {font-size:77%;}#yiv7133817903 .yiv7133817903replbq {margin:4px;}#yiv7133817903 #yiv7133817903ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv7133817903 #yiv7133817903ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv7133817903 #yiv7133817903ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv7133817903
Trs: [GELORA45] Wow Konser Gue 2 Tembus 8 Juta Umat
Pada Senin, 6 Februari 2017 5:01, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Wow Konser Gue 2 Tembus 8 Juta Umat 33BY BANI RIZAL ON FEBRUARY 5, 2017POLITIKBegitulah komentar salah seseorang pengunjung di fans page Niluh Djelantik menanggapi upload foto yang memiliki judul “Konser Gue 2 hari ini dilihat dari bumi bulat kami” sebagai sebuah satier untuk para pembaca yang mengharapkan hal tersebut ditulis sebagai bahan olokan mereka nantinya apabila kesan yang diciptakan oleh berita ini adalah palsu.Dalam konser yang cukup meriah kali ini, aktifitas di media sosial menjadi cukup sensasional dikarenakan oleh beberapa tokoh-tokoh panelis yang mendribelkan (*maksud saya mendeskripsikan) acara tersebut menjadi sebuah bahan topik di halaman fanspage facebook mereka dan menjadi tontonan masyarakat yang sependapat dengan tokoh-tokoh tersebut.Disini yang menarik adalah, kita bisa menyaksikan sebuah tontonan yang cukup unik, dimana kita bisa melihat masyarakat memiliki pendapat yang cukup beragam, dan kita juga bisa melihat perbedaan dari sudut pandang jenis yang tinggal di dalam bumi bulat dengan jenis yang tinggal di bumi datar yang saya tidak paham ialah, mengapa saya dan kura-kura tidak sepaham dengan yang berada di tempat yang datar? Mungkin karena saya dan kura-kura bisa membedakan mana yang realita berdasar kejadian, mana yang realita berdasar karangan. Mari kita ulas beberapa fenomena.Pertama, kita bisa berfikir secara logika dampak yang akan dimunculkan dari adanya acara Konser Gue 2 ini sudah jelas yang pasti adalah “Penonton Sepi” – pola pikir seperti ini cukup dikatakan biasa menginggat memang ada (pihak) yang tidak menyukai Basuki-Djarot. Sehingga isu seperti ini tentu jelas akan dipertontonkan ke muka publik dengan harapan bagi yang tidak mengetahui dari kubu petahana akan tertawa dan dari kubu yang bukan petahana akan memperoloknya, kenapa kubu pertahana akan tertawa? Karena sudah jelas ini hanyalah celotehan sesaat yang memang dibuat (oleh para anti) untuk itu tujuannya “menjelekan”. dan mengapa yang bukan petahana akan memperoloknya? Karena mereka tentu saja punya harapan dan tujuan lain dari maksud mengatakan Konser Gue 2 ini sepi kepada para pembacanya yang sungguh setia itu.Kedua, apa siasat yang akan diambil untuk memperlihatkan “Harapan” yang bukan dari golongan petahana? Harapan disini ya sudah jelas bahwa Konser Gue 2 ini sepi, yaitu penentuan angle view dan waktu timing kapan pengunjung belum ramai ditempat, hal ini terbukti sekali dengan video-video hate-speech yang dikeluarkan beberapa pihak yang bisa kita lihat di jejaring sosial seperti facebook, twitter, youtube. Mereka menampilkan sebuah konten yang di dalamnya memuat kejadian dimana acara Konser Gue 2 ini belum dimulai dan sudah mau berakhir, dan mereka juga memiliki konsep merekam di sudut-sudut atau bahkan menggunakan drone disaat timing yang mereka harapkan tersebut “diawal sebelum konser dan diakhir menjelang konser berakhir”Bahkan salah seorang panelis yang cetar membahana membuat sebuah tulisan seperti ini : “Gambar sangat mudah diedit. Karena itu, berikut saya upload video kiriman teman tentang konser Slank salam gigit jari yang ngakunya dihadiri oleh ribuan massa. Ribuan? ” – Dibawahnya tampilkan video yang seperti saya katakan sebelumnya – menampilan konsep angle view dari sudut dengan waktu timming “diawal sebelum konser dan diakhir menjelang konser berkahir” Sumber : Video Dari Fanspage Cetar Membahana Hal ini tentunya menjadikan bahan guyonan bagi kura-kura yang tentunya hadir dalam acara tersebut, melihat fakta dilapangan bahwa sungguh luar biasanya hari ini, dimana ada bu Megawati berpidato, konser Slank dan beberapa artis lainnya, serta ada sebuah pantun jenaka yang membuat seluruh penonton yang hadir disitu menjadi tertawa berikut isi dari pantunnyaPantun Butet Kertaradjasa di Konser Gue 2 “Jaka sembung makan mangga gadung, waspadalah kalau Jakarta mendung, karena otak enggak nyambung berfantasilah Jakarta jadi Kota Terapung,”“Menguras banjir janganlah memakai panci, mengurus banjir jangan hanya dengan fantasi. Yang lain baru sebatas janji, Ahok dan Djarot sudah terbukti,”“Prajurit mengundurkan diri namanya disersi, harusnya didenda karena yang mengongkosi negara. “Dilengser dari menteri banting setir ngejar ambisi, jadi kutu loncat tak mengapa asalkan bisa berkuasa,”“Ngakunya bersih suci, tapi hobinya baca novel stensilan, hati-hati kalau berjalan, bisa kepeleset lendir di mana-mana. Kalau rakyat ingin pelayanan tanpa sogokan, pasangan Ahok dan Djarot sudah membuktikan,” #Gue2Melihat kemeriahan dari acara tersebut, apapun isu yang beredar di media sosial atau media mana saja yang terkait membahas hal ini, harap kita sebagai pembaca kura-kura menyikapi dengan baik hal seperti ini dan menganggapnya sebagai cerita yang biasa saja. Tidak usah dipusingkan apalagi menjadikan ini suatu bentuk kemarahan atau
[GELORA45] Trs: [perhimpunanpersaudaraan] Hadiri Istigosah Nahdliyin Jakarta, Ahok Diserbu Ibu-ibu
Sebuah berita gembira dari umat Islam dalam menyambut Ahok yang non muslim. Ini merupakan sebuah cambuk ke atas pundak Habib Riziek yang kini sudah menjadi tersangka menghina Pancasila. Pada Senin, 6 Februari 2017 7:04, "A Awind estiaw...@gmail.com [perhimpunanpersaudaraan]"menulis: http://megapolitan.kompas.com/read/2017/02/05/21234871/hadiri.istigosah.nahdliyin.jakarta.ahok.diserbu.ibu-ibu Hadiri Istigosah Nahdliyin Jakarta, Ahok Diserbu Ibu-ibu Minggu, 5 Februari 2017 | 21:23 WIB - - - - - 13320Shares Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat menghadiri istighosah kebangsaan Nahdliyin, di Jalan Talang, Jakarta Pusat, Minggu (5/2/2017). Terkait - Ahok Nilai 3 E-KTP dengan Foto Sama Sengaja Disebar untuk Bangun Opini - Ahok Kaget Kapolres Jakarta Barat Hadir di Lokasi Kampanyenya - Sedang Berteduh, Ahok Tiba-tiba Ditarik Seorang Ibu ke Teras Rumah - Kampanye Ahok di Kalideres Disebut Tak Berizin - "Eh Ada Pak Ahok, Tahu-tahu Nongol Saja" JAKARTA, KOMPAS.com - Ibu-ibu peserta istighosah kebangsaan Nahdliyin wilayah DKI Jakarta langsung berdiri dan berhamburan keluar saat calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menghadiri acara yang diselenggarakan di Jalan Talang, Jakarta Pusat, Minggu (5/2/2017) malam. Ceritanya, sekitar pukul 18.30, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Djan Faridz tengah menyampaikan sambutan. Dalam sambutannya, dia menginginkan pengajian rutin warga Nahdliyin Jakarta kembali diselenggarakan setiap bulan. Kemudian ibu-ibu yang duduk di barisan belakang menyadari kedatangan Ahok langsung berusaha menghampiri. Aksi mereka itu menarik perhatian peserta lainnya. Akibatnya banyak peserta yang berhamburan ke pintu masuk. Sementara itu, Djan masih terus menyampaikan sambutannya. Peserta istighosah masih terus mengikuti Ahok sampai ke panggung. Ajudan Ahok terlihat kesulitan mengawal mantan Bupati Belitung Timur itu karena banyak peserta yang mengerubungi. "Pak Ahok nya dikasih jalan ya, Bu," kata pembawa acara. (Baca: 11 Februari, Ahok-Djarot Gelar Pesta Rakyat di Kemayoran) Peserta istighosah terus berusaha berfoto bersama Ahok menggunakan ponsel sampai akhirnya naik ke atas panggung. Setelah naik ke atas panggung, Ahok terlihat menyalami tamu yang hadir, di antaranya Djan, Humphrey Djemat, Gus Nuril, Taufik Damas, Nusron Wahid, dan lain-lain. Dalam sambutannya, Djan sempat berseloroh terkait peserta istighosah yang terus mengejar Ahok. "Gara-gara saya pelihara jenggot sama kumis, jadi kesaing gantengnya sama Pak Basuki," kata Djan tertawa. Selain itu, masih dalam sambutannya, Djan meminta warga Nahdliyin untuk menjadi pemersatu bangsa dan tidak mudah terprovokasi. "NU (Nahdlatul Ulama) cinta Islam, NU sayang Pancasila, NU setia dengan NKRI, NU tidak pernah membeda-bedakan umat manusia. NU itu pluralis," kata Djan. Kompas TV Bahas Kompensasi DKI, Ahok Nilai AHY-Sylvi Tak Paham UU Ikuti perkembangan berita ini dalam topik: - Pilkada DKI 2017 | Penulis | : Kurnia Sari Aziza | | Editor | : Indra Akuntono | TAG: - Ahok - Djan Faridz - Pilkada DKI Jakarta 2017 #yiv3732828335 #yiv3732828335 -- #yiv3732828335ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv3732828335 #yiv3732828335ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv3732828335 #yiv3732828335ygrp-mkp #yiv3732828335hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv3732828335 #yiv3732828335ygrp-mkp #yiv3732828335ads {margin-bottom:10px;}#yiv3732828335 #yiv3732828335ygrp-mkp .yiv3732828335ad {padding:0 0;}#yiv3732828335 #yiv3732828335ygrp-mkp .yiv3732828335ad p {margin:0;}#yiv3732828335 #yiv3732828335ygrp-mkp .yiv3732828335ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv3732828335 #yiv3732828335ygrp-sponsor #yiv3732828335ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv3732828335 #yiv3732828335ygrp-sponsor #yiv3732828335ygrp-lc #yiv3732828335hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv3732828335 #yiv3732828335ygrp-sponsor #yiv3732828335ygrp-lc .yiv3732828335ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv3732828335 #yiv3732828335actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv3732828335 #yiv3732828335activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv3732828335 #yiv3732828335activity span {font-weight:700;}#yiv3732828335 #yiv3732828335activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv3732828335 #yiv3732828335activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv3732828335 #yiv3732828335activity span span {color:#ff7900;}#yiv3732828335 #yiv3732828335activity span .yiv3732828335underline
Trs: [nasional-list] Fw: [GELORA45] Masa Tenang Pilkada DKI, Kapolda Minta Aksi 112 Dibatalkan
Pada Senin, 6 Februari 2017 2:39, "'Chan CT' sa...@netvigator.com [nasional-list]"menulis: From: jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Monday, February 6, 2017 2:35 AM Masa Tenang Pilkada DKI, Kapolda Minta Aksi 112 Dibatalkan MINGGU, 05 FEBRUARI 2017 | 16:12 WIBKapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochammad Iriawan menyambangi sejumlah tokoh ulama dan jajaran Kepolisian Jakarta Utara, di bawah kolong Tol Pelita, Warakas, Jakarta Utara, 5 Februari 2017. Tempo/Egi AdyatamaTEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan mengimbau masyarakat tak menggelar aksi pada 11 Februari 2017 (112). "Saya mengimbau seluruh masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan tersebut, mari kita lakukan kegiatan lain yang mungkin bisa lebih bermanfaat," kata Iriawan saat ditemui di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Ahad, 5 Februari 2017. Iri awan mengaku telah mendengar rencana aksi massa 112. Namun ia menegaskan, hingga saat ini, belum ada pemberitahuan resmi ataupun surat izin aksi yang masuk Polda Metro Jaya. Ia pun meminta aksi ini diurungkan. Baca juga: Demi Ahok-Djarot, Sejumlah Artis Rela Konser Tak Dibayar Sambangi Tokoh Agama, Kapolda Metro Jaya Ingatkan Soal Persatuan Apalagi 11 Februari 2017 adalah hari yang ditetapkan KPU sebagai hari terakhir kampanye tiga pasangan calon Gubernur DKI Jakarta. Iriawan menuturkan tanggal itu seharusnya digunakan sebagai masa tenang menjelang pemilihan yang akan dilaksanakan pada 15 Februari 2017."Kami harapkan tidak ada unjuk rasa dan aksi turun ke jalan, sehingga nantinya dalam minggu tenang kami bisa membersihkan semua alat peraga yang ada di jalan," ucapnya. Iriawan pun menegaskan, kepolisian tidak berada di pihak salah satu pasangan calon mana pun dalam pilkada ini. Pelarangan aksi itu, kata dia, murni untuk menjaga situasi Jakarta aga r tetap kondusif. "Aparat keamanan tidak ada urusan dengan pemilihan gubernur. Siapa pun yang menang, tetap Jakarta harus aman. Itu bingkainya. Jakarta harus kondusif," ujar mantan Kapolda Jawa Barat itu. EGI ADYATAMA #yiv5739564804 #yiv5739564804 -- #yiv5739564804ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv5739564804 #yiv5739564804ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv5739564804 #yiv5739564804ygrp-mkp #yiv5739564804hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv5739564804 #yiv5739564804ygrp-mkp #yiv5739564804ads {margin-bottom:10px;}#yiv5739564804 #yiv5739564804ygrp-mkp .yiv5739564804ad {padding:0 0;}#yiv5739564804 #yiv5739564804ygrp-mkp .yiv5739564804ad p {margin:0;}#yiv5739564804 #yiv5739564804ygrp-mkp .yiv5739564804ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv5739564804 #yiv5739564804ygrp-sponsor #yiv5739564804ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv5739564804 #yiv5739564804ygrp-sponsor #yiv5739564804ygrp-lc #yiv5739564804hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv5739564804 #yiv5739564804ygrp-sponsor #yiv5739564804ygrp-lc .yiv5739564804ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv5739564804 #yiv5739564804actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv5739564804 #yiv5739564804activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv5739564804 #yiv5739564804activity span {font-weight:700;}#yiv5739564804 #yiv5739564804activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv5739564804 #yiv5739564804activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv5739564804 #yiv5739564804activity span span {color:#ff7900;}#yiv5739564804 #yiv5739564804activity span .yiv5739564804underline {text-decoration:underline;}#yiv5739564804 .yiv5739564804attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv5739564804 .yiv5739564804attach div a {text-decoration:none;}#yiv5739564804 .yiv5739564804attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv5739564804 .yiv5739564804attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv5739564804 .yiv5739564804attach label a {text-decoration:none;}#yiv5739564804 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv5739564804 .yiv5739564804bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv5739564804 .yiv5739564804bold a {text-decoration:none;}#yiv5739564804 dd.yiv5739564804last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv5739564804 dd.yiv5739564804last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv5739564804 dd.yiv5739564804last p span.yiv5739564804yshortcuts {margin-right:0;}#yiv5739564804 div.yiv5739564804attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv5739564804 div.yiv5739564804attach-table {width:400px;}#yiv5739564804 div.yiv5739564804file-title a, #yiv5739564804 div.yiv5739564804file-title a:active, #yiv5739564804 div.yiv5739564804file-title a:hover, #yiv5739564804 div.yiv5739564804file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv5739564804
[GELORA45] Trs: [perhimpunanpersaudaraan] Agar Tak ada Fitnah, SBY Diharapkan Sebut Penghalang Pertemuan dengan Jokowi
Pada Jumat, 3 Februari 2017 7:33, "A Awind estiaw...@gmail.com [perhimpunanpersaudaraan]"menulis: http://sp.beritasatu.com/home/agar-tak-ada-fitnah-sby-diharapkan-sebut-penghalang-pertemuan-dengan-jokowi/118226 Agar Tak ada Fitnah, SBY Diharapkan Sebut Penghalang Pertemuan dengan Jokowi Jumat, 3 Februari 2017 | 9:35Jokowi dan SBY [konfrontasi] Berita Terkait - Ditegaskan Tak ada Penyadapan, Demokrat Masih Minta Polisi Usut - Pengamat: SBY Terlihat Menyudutkan Presiden Jokowi - Tak Hadiri Sidang Tahunan MPR, SBY Disebut Sedang Pulang Kampung - Menkumham Bantah Tuduhan SBY Terkait Hukum di Indonesia - SBY Ucapan Selamat Tahun Baru [JAKARTA] Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diharapkan dapat membuka pihak yang menghalangi keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu SBY. Tujuannya, agak tidak ada fitnah di ruang publik.“Harus dibuka memang. Karena SBY dapat informasi dan sebut ada dua atau tiga orang yang halangi Jokowi bertemu SBY, kalau ternyata informasi SBY itu tidak A1, kan jadi fitnah,” kata pengamat politik dari Universitas Padjajaran (Unpad), Muradi kepada SP, Jumat (3/2).Menurut Muradi, SBY sebagai negarawan sepatutnya tidak melakukan fitnah. “Apalagi kalau katanya-katanya. Dibuka saja dengan asumsi Pak SBY tunjuk hidung,” ujarnya.Secara khusus, dia optimistis tidak ada pihak yang menghalangi pertemuan. “Keputusan kan ada di Pak Jokowi mau bertemu atau tidak,” ucapnya.Menurutnya, Jokowi dan SBY tak perlu bertemu secepatnya. “Nanti saja bertemu setelah Pilkada Serentak 15 Februari 2017 selesai. Biar sama-sama tiga calon kepala daerah di DKI konsentrasi,” katanya.Sebelumnya, harapan agar SBY menyebut pihak penghalang disampaikan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Johan Budi. “Sekarang era terbuka. Saya sarankan sama Pak SBY, disebut saja siapa yang menghalangi,” kata Johan.Dia menegaskan, Jokowi dan SBY tidak mempunyai permasalahan pribadi. “Keduanya punya hubungan yang baik. Coba tanya Pak SBY pernah telepon dengan Pak Jokowi enggak? Saya yakin pernah, dulu ya, dulu,” tegasnya.Dia menjelaskan, tokoh yang ingin bertemu Jokowi, tak selalu mengajukan permohonan. Sebab, Jokowi terkadang justru yang berinisiatif menemui. “Pak Jokowi bertemu ratusan tokoh, dengan masyarakat, ribuan orang, bahkan jutaan. Pasti ada yang Pak Jokowi ingin bertemu, dengan mendatangi bisa juga. Ada juga mereka yang ingin bertemu Pak Jokowi,” ujarnya.Seperti diberitakan, SBY mengatakan, rencana pertemuannya dengan Jokowi dihalang-halangi sejumlah orang. “Ada tiga sumber mengatakan beliau (Jokowi) ingin bertemu dengan saya, tapi dilarang oleh dua atau tiga orang di sekitar beliau. Hebat juga yang bisa melarang presiden bertemu sahabatnya yang juga mantan presiden,” kata SBY saat jumpa pers di Kantor DPP PD, Jakarta, Rabu (1/2). [C-6] #yiv8045336923 #yiv8045336923 -- #yiv8045336923ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv8045336923 #yiv8045336923ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv8045336923 #yiv8045336923ygrp-mkp #yiv8045336923hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv8045336923 #yiv8045336923ygrp-mkp #yiv8045336923ads {margin-bottom:10px;}#yiv8045336923 #yiv8045336923ygrp-mkp .yiv8045336923ad {padding:0 0;}#yiv8045336923 #yiv8045336923ygrp-mkp .yiv8045336923ad p {margin:0;}#yiv8045336923 #yiv8045336923ygrp-mkp .yiv8045336923ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv8045336923 #yiv8045336923ygrp-sponsor #yiv8045336923ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv8045336923 #yiv8045336923ygrp-sponsor #yiv8045336923ygrp-lc #yiv8045336923hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv8045336923 #yiv8045336923ygrp-sponsor #yiv8045336923ygrp-lc .yiv8045336923ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv8045336923 #yiv8045336923actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv8045336923 #yiv8045336923activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv8045336923 #yiv8045336923activity span {font-weight:700;}#yiv8045336923 #yiv8045336923activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv8045336923 #yiv8045336923activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv8045336923 #yiv8045336923activity span span {color:#ff7900;}#yiv8045336923 #yiv8045336923activity span .yiv8045336923underline {text-decoration:underline;}#yiv8045336923 .yiv8045336923attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv8045336923 .yiv8045336923attach div a {text-decoration:none;}#yiv8045336923 .yiv8045336923attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv8045336923 .yiv8045336923attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv8045336923 .yiv8045336923attach label a {text-decoration:none;}#yiv8045336923 blockquote {margin:0 0 0
Trs: [GELORA45] Didesak Minta Maaf ke Ketua MUI, Ahok: Kenapa Kita yang Minta Maaf
Pada Rabu, 1 Februari 2017 18:27, "Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Rabu 01 Feb 2017, 13:26 WIB Didesak Minta Maaf ke Ketua MUI, Ahok: Kenapa Kita yang Minta Maaf? | | | | || | | | | | Didesak Minta Maaf ke Ketua MUI, Ahok: Kenapa Kita yang Minta Maaf? Diminta oleh PKB meminta maaf ke Ketua MUI, Ahok balik bertanya kenapa dirinya yang harus meminta maaf. | | | | Bisma Alief Laksana - detikNews Foto: Bisma Alief/detikcom Jakarta - PKB menyebut nahdliyin marah dan menuntut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta maaf kepada Ketua MUI Ma'ruf Amin. Ahok malah bertanya, kenapa dirinya yang harus meminta maaf. "Aku nggak ngerti kenapa kita yang minta maaf. Itu yang penghasut adu domba, yang adu domba kan jubir, memang kita ada apa? Nggak ada apa-apa, makanya harus meredakan suasana itu yang adu domba itu yang dilempengin," kata Ahok kepada wartawan di sela-sela kunjungan ke Marunda, Jakarta Utara, Rabu (1/2/2017). Ahok merasa ada pihak yang mengadu domba dirinya dengan PBNU dengan menyebutnya melecehkan ulama setelah kesaksian Ketua MUI dalam sidang kasus penistaan agama kemarin. Ahok heran karena selama ini justru NU-lah yang paling banyak membelanya. "Aduh itu ya, saya pikir itu kacau juga tuh, gini ya, politik sama Pilkada itu jadi sadis tahu nggak. Ini orang tua, ini pak kiai. Rais PBNU lagi. Selama ini kan NU yang paling bela saya," kata Ahok kepada wartawan di sela-sela blusukan ke Marunda, Jakarta Utara, Rabu (1/2/2017). Soal pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan kuasa hukumnya ditegaskan Ahok sebagai bagian dari mencari penjelasan semata. Kuasa hukumnya tentu berupaya membebaskan dirinya dari pidana. "Tentu di sana, jaksa menggali sesuatu dapat bahan buat bikin saya terpidana dong. Nah penasihat hukum saya tentu juga berusaha menggali menanya-nanya supaya saya bebas dari pidana. Tentu dalam dialog di sana tentu nanya bukan tidak menghormati," terang Ahok. "Kalau ketemu Pak Kiai tentu kita hormati, apalagi orang NU lagi. NU orang Muhammadiyah udah ada hubungan baik. Cuma di sidang manggilnya saudara saksi, kayak gitu langsung diplesetin nggak hormati ulama, nggak hormati kiai. Saya lihat tadi pagi sudah adu domba saya lagi, terus ada lagi tim jubir dari pasangan yang lain udah bilang menghina integritas PBNU, aduh orang yang bekerja relawan saya itu orang NU loh. Itu relawan Nusantara itu NU di Jakarta yang bantu keliling kampanye," imbuh Ahok. Sebelumnya diberitakan, Ahok mempersoalkan bantahan Ketum MUI Ma'ruf Amin soal percakapan telepon dengan Susilo Bambang Yudhoyono. Ma'ruf dalam persidangan membantah menerima panggilan telepon dari SBY. "Meralat tanggal 7 Oktober ketemu paslon nomor 1, jelas-jelas itu mau menutupi Saudara Saksi menutupi riwayat hidup pernah menjadi Wantimpres SBY. Tanggal 6 (Oktober) disampaikan pengacara saya ada bukti telepon (dari SBY) untuk minta dipertemukan. Untuk itu, Saudara Saksi tidak pantas menjadi saksi, tidak objektif lagi ini, sudah mengarah mendukung paslon 1," kata Ahok dalam sidang menanggapi kesaksian Ma'ruf. Karena bantahan soal telepon SBY itu, Ahok mengaku berencana melaporkan Ma'ruf ke polisi. "Saya berterima kasih Saudara ngotot di depan hakim meralat ini, mengaku tidak berbohong. Kami akan memproses secara hukum. Untuk bisa membuktikan bahwa kami punya data lengkap," imbuhnya. Hal inilah yang kemudian membuat PKB menyebut nahdliyin marah dan menuntut Ahok meminta maaf kepada tokoh besar NU itu. "PBNU dan nahdlyin lagi marah besar. Panas dan keras di dalam. Apalagi sikap ansor. (Ahok) jangan mempolitisir urusan hukum Kiai Ma'ruf mau ditelepon atau menelepon siapa pun adalah hak beliau," kata Wasekjen PKB Daniel Johan. "Bahkan secara pribadi mempunyai pilihan politik kepada siapa pun juga adalah hak beliau yang dilindungi UU. Dan itu tidak ada urusannya dengan Ahok. Ahok tidak berhak mengatur, apalagi memvonis hak warga negara, apalagi seorang kiai besar seperti Kiai Ma'ruf," imbuhnya. #yiv1183081598 #yiv1183081598 -- #yiv1183081598ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv1183081598 #yiv1183081598ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv1183081598 #yiv1183081598ygrp-mkp #yiv1183081598hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv1183081598 #yiv1183081598ygrp-mkp #yiv1183081598ads {margin-bottom:10px;}#yiv1183081598 #yiv1183081598ygrp-mkp .yiv1183081598ad {padding:0 0;}#yiv1183081598 #yiv1183081598ygrp-mkp .yiv1183081598ad p {margin:0;}#yiv1183081598 #yiv1183081598ygrp-mkp .yiv1183081598ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv1183081598 #yiv1183081598ygrp-sponsor #yiv1183081598ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv1183081598 #yiv1183081598ygrp-sponsor #yiv1183081598ygrp-lc #yiv1183081598hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv1183081598 #yiv1183081598ygrp-sponsor
Trs: [GELORA45] Ketua MUI Ma'ruf Amin Maafkan Ahok
Pada Rabu, 1 Februari 2017 18:32, "Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Ketua MUI Ma'ruf Amin Maafkan Ahok | | | | || | | | | | Ketua MUI Ma'ruf Amin Maafkan Ahok - Tribunnews.com Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin memaafkan Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purn... | | | | Rabu, 1 Februari 2017 21:34 WIB Ketua MUI Ma'aruf Amin bersaksi dalam sidang Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama dalam kasus dugaan penistaan agama di Auditorium Kementrian Pertanian, Jakarta, Selasa (31/1/2017). Sidang lanjutan yang ke delapan ini diagendakan mendengarkan keterangan saksi salah satunya ketua MUI, Ma'aruf Amin dan anggota KPUD DKI Jakarta Dahlia. THE JAKARTA POST/Seto Wardhana/Pool TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin memaafkan Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.Ma'ruf mengatakan, sebenarnya, dia belum mendengar mengenai permintaan maaf Ahok yang sudah disampaikan melalui media. Namun, pada prinsipnya, dia memaafkan Ahok yang sudah bersedia meminta maaf."Namanya orang sudah minta maaf masa tidak dimaafkan," kata Ma'ruf kepada Kompas.com, Rabu (1/2/2017). Baca: Ahok Minta Maaf ke Maruf Amin Ma'ruf yang juga Ketua Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini mengimbau kepada semua kader PBNU di seluruh Tanah Air untuk juga memaafkan Ahok.Menurut dia, kader PBNU harus tenang dan bisa menahan diri."Kami enggak ada yang musuh-musuhan," ucap Ma'ruf.Dalam persidangan kasus penodaan agama kemarin, Ahok sempat mengancam akan memproses hukum Ma'ruf. Baca: GP Ansor Siaga Satu Bela Kiai Maruf Amin Menurut Ahok, Ma'ruf yang hadir sebagai saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum menutupi latar belakangnya yang pernah menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).Selain itu, Ahok mengatakan, pengacaranya memiliki bukti tentang adanya telepon dari SBY kepada Ma'ruf agar Ma'ruf bertemu dengan Agus-Sylviana.Namun, Ma'ruf membantah adanya telepon itu.Perihal percakapan pada 7 Oktober 2016 itu juga sudah dijelaskan oleh SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. SBY mengatakan, percakapan tidak ada kaitannya dengan kasus Ahok.Belakangan, Ahok menyatakan permintaan maaf kepada Ketua MUI Ma'ruf Amin.Dia juga menegaskan tidak akan melaporkan Ma'ruf Amin."Saya meminta maaf kepada KH Ma'ruf Amin apabila terkesan memojokkan beliau," kata dia.Penulis : Ihsanuddin #yiv8685933774 #yiv8685933774 -- #yiv8685933774ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv8685933774 #yiv8685933774ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv8685933774 #yiv8685933774ygrp-mkp #yiv8685933774hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv8685933774 #yiv8685933774ygrp-mkp #yiv8685933774ads {margin-bottom:10px;}#yiv8685933774 #yiv8685933774ygrp-mkp .yiv8685933774ad {padding:0 0;}#yiv8685933774 #yiv8685933774ygrp-mkp .yiv8685933774ad p {margin:0;}#yiv8685933774 #yiv8685933774ygrp-mkp .yiv8685933774ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv8685933774 #yiv8685933774ygrp-sponsor #yiv8685933774ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv8685933774 #yiv8685933774ygrp-sponsor #yiv8685933774ygrp-lc #yiv8685933774hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv8685933774 #yiv8685933774ygrp-sponsor #yiv8685933774ygrp-lc .yiv8685933774ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv8685933774 #yiv8685933774actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv8685933774 #yiv8685933774activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv8685933774 #yiv8685933774activity span {font-weight:700;}#yiv8685933774 #yiv8685933774activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv8685933774 #yiv8685933774activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv8685933774 #yiv8685933774activity span span {color:#ff7900;}#yiv8685933774 #yiv8685933774activity span .yiv8685933774underline {text-decoration:underline;}#yiv8685933774 .yiv8685933774attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv8685933774 .yiv8685933774attach div a {text-decoration:none;}#yiv8685933774 .yiv8685933774attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv8685933774 .yiv8685933774attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv8685933774 .yiv8685933774attach label a {text-decoration:none;}#yiv8685933774 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv8685933774 .yiv8685933774bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv8685933774 .yiv8685933774bold a {text-decoration:none;}#yiv8685933774 dd.yiv8685933774last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv8685933774 dd.yiv8685933774last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv8685933774 dd.yiv8685933774last p
[GELORA45] Trs: Upacara Perpisahan Khidmat
Pada Senin, 23 Januari 2017 3:13, 'Thomas Nuraga' via forumdiskusimenulis: Tuhan adalah gembalakuTak kan kekurangan aku DIA membaringkanku di padang yang berumput hijau DIA membimbingku ke air yang tenang Mazmur 23: 1-6 Dengan rasa sedih yang mendalam, dan disertai rasa terima kasih atas semua yangbeliau berikan kepada kami, kami memberitahukan kepada teman-teman, bahwasetelah menempuh hidup yang panjang penuh dengan rasa cinta dan perhatianterhadap sesama teman, suami, bapak dan bapak mertua kami yang tercinta Mohammad Jusuf pada usia 81 tahun telah meninggalkan kami.Kami merasa terhibur bahwa beliau setelah melalui perjuangan yang berat selamabeberapa bulan yang lalu, kini telah menemukan ketenangan. Tangerang, 10 Agustus 1935 Amstelveen, 21 Januari 2017 Sri Roekminingsih Meika dan Mike Dwika Wilhelminastraat 18 1182 ET Amstelveen Jenazah dibawa ke Uitvaartcentrum Westgaardedari PC Hooft Uitvaartverzorging, Ookmeerweg 273 Amsterdam, hanya untuk keluarga. Upacara pengabuan jenazah dilangsungkan pada hari Jumat 27 Januari jam 15.30di Crematorium Westgaarde, Ookmeerweg 275 Amsterdam. Setelah upacara diberi kesempatan untuk memberikan pernyataan belasungkawakepada keluarga di kamar tamu. -- You received this message because you are subscribed to the Google Groups "forumdiskusi" group. To unsubscribe from this group and stop receiving emails from it, send an email to diskusiforum+unsubscr...@googlegroups.com. To post to this group, send email to diskusifo...@googlegroups.com. Visit this group at https://groups.google.com/group/diskusiforum. For more options, visit https://groups.google.com/d/optout.
[GELORA45] Trs: [nasional-list] Kuda Troya CIA di Ranah Budaya [1 Attachment]
Tampilkan pesan asli Pada Senin, 23 Januari 2017 5:07, "'Chan CT' sa...@netvigator.com [nasional-list]"menulis: Kuda Troya CIA di Ranah Budaya Selama 50 tahun lebih CIA menerapkan strategi untuk mempengaruhi masyarakat dunia ketiga lewat produk-produk kebudayaan. Di Indonesia strategi itu berjalan sukses, bersama dengan kejatuhan Bung Karno 20 Januari 2017http://koransulindo.com/kuda-troya-cia-di-ranah-budaya/ Finks: How the CIA Tricked the World’s Best Writers [Foto: istimewa] Koran Sulindo – Munculnya sebuah buku Finks: How the CIA Tricked the World’s Best Writers yang ditulis Joel Whitney menandai 50 tahun badan intelijen Amerika Serikat (AS) menyusup ke ranah sastra dan kebudayaan. Kendati bukan pertama yang menguak hal itu, buku yang diterbitkan akhir tahun lalu mengungkap bagaimana CIA merekrut sastrawan Eropa dan di berbagai belahan dunia untuk melawan pengaruh komunisme. Kali pertama fakta ini terungkap lewat reportase wartawan New York Times Tom Wicker pada April 1966. Kemudian, dilanjutkan oleh majalah Ramparts melalui reportase wartawannya bernama Warren Hinckle. Selanjutnya, Frances Stonor Saunders meneliti dokumen-dokumen yang termasuk “deklasifikasi” menemukan hubungan CIA dengan Congress for Cultural Freedom (CCF) yang kemudian dibukukan sebagai Who Paid the Piper? CIA and the Cultural Cold War pada 1999. Jejak CIA melalui CCF dapat ditemui di berbagai negara termasuk Indonesia. Setidaknya lembaga ini disebut memiliki kantor perwakilan di 35 negara. Mereka juga menerbitkan lebih dari 20 majalah bergengsi dan mendanai penulis serta sastrawan ternama yang anti-komunis. Dalam buku itu, Whitney merinci bagaimana CIA merancang operasi budaya semasa Perang Dingin. Salah satunya membongkar karya-karya sastra yang dimuat dalam majalahThe Paris Review. Di majalah itu kerap memuat wawancara beberapa nama sastrawan dunia seperti Ernest Hemingway, William Faulkner, T S Eliot, Thornton Wilder dan Vladimir Nabokov. Juga menerbitkan karya fiksi dan puisi seperti Jean Genet, Samuel Beckett, Philip Larkin, V S Naipaul dan Philip Roth. Ketika majalah tersebut diluncurkan pada 1953, salah satu dari tiga pendirinya yaitu novelis Peter Matthiessen diketahui bekerja untuk CIA. Majalah itu rupanya hanya dijadikan sebagai kedok. Pendiri lainnya, George Plimpton menyadari sumber dana majalah berasal dari CCF yang didanai CIA. Di buku yang sama, CIA disebut terlibat langsung dalam usaha menerbitkan karya klasik sastrawan Rusia Boris Pasternak. Karyanya yang terkenal berjudul Doctor Zhivago. Ia sosok yang mengaku independen ketika Revolusi Rusia berkecamuk pada 1917. Pemerintah Uni Soviet kala itu berusaha menekannya karena karyanya itu. CIA melakukan berbagai cara untuk mempromosikan Doctor Zhivago. Bahkan lembaga tersebut memborong ribuan bukunya agar masuk dalam daftar best-seller. Dari situ kemudian, CIA melobi panitia Nobel agar sosok Paternak mendapatkan Nobel Sastra. Meski akhirnya Paternak mendapatkan Nobel Sastra, ia kemudian menolaknya. Selain di Eropa, dalam bukunya itu, Whitney juga menuliskan secara gamblang bagaimana CIA menyusup ke Amerika Latin lewat majalah del Congreso por la Libertad de la Culturaatau sering disebut sebagai Cuadernos. Ini dimaksudkan untuk menangkal pengaruh Revolusi Kuba yang dilandasi semangat marxisme. Majalah ini pada akhirnya mampu membujuk kelompok kiri radikal agar yakin bahwa AS pernah melakukan sejumlah kebaikan di Amerika Latin. Tampaknya, wacana di publikasi mampu meredam kebencian orang-orang kiri moderat terhadap AS. Memang, orang-orang kiri moderat ini secara praksis tidak terlalu komunis. Setelah Revolusi Kuba, orang-orang seperti inilah yang menjadi target CIA. Ketimbang berhadapan langsung dengan kiri radikal, CIA justru memilih “bersekutu” dengan kelompok penulis “kiri” moderat yang dapat menjangkau lebih banyak orang. “Itu sebabnya, kenapa operasi kebudayaan penuh kerahasiaan. Tanpa diskusi publik mengenai tujuan-tujuan mereka yang sebenarnya, tidak akan ada akuntabilitas, dan kamu bisa leluasa mengganti-ganti targetnya,” kata Whitney dalam sebuah wawancara divice.com pada awal tahun ini. Whitney mengatakan, alasan CIA merekrut penulis “kiri’ seperti Gabriel Marquez karena mereka ingin menjadi wasit dari berbagai perdebatan intelektual antara kiri progresif dan kiri moderat terutama di bidang sastra dan kebudayaan. Majalah yang mereka bangun itu kemudian menjadi wasit yang selalu memenangkan salah satu pihak. Maka, tidak usah heran ketika kiri moderat selalu menguasai pemberitaan media massa ketimbang kiri progresif yang anti-perang justru terpinggirkan. Kata Whitney, ini mirip semacam trik Kuda Troya, ketika mereka menggunakan figur Garcia Márquez, peraih Nobel dengan karyanya One Hundred Years of Solitude itu. Sastrawan yang dibina CIA selalu menguasai debat kebudayaan, semisal selama Revolusi Kuba. Tentu hal ini terkesan alamiah. Tapi, tentu saja
Trs: [GELORA45] WG: European Parliament resolution of 19 January 2017 on Indonesia, notably the case of Hosea Yeimo and Ismael Alua and the Governor of Jakarta
Pada Minggu, 22 Januari 2017 12:13, "'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de [GELORA45]"menulis: Resolusi Parlemen Eropa ttg Indonesia 19 Januari 2017 Berikut ini saya forward Resolusi Parlemen Eropa 19 Januari 2017, yg isinya antara lain menyambut baik pembebasan dengan jaminan aktivis politik Papua, Hosea Yeimo, dan Ismael Alua, yang ditahan dan didakwa sebagai pemberontak menurut KUHP Indonesia. Selanjutnya, resolusi Parlemen Eropa mengecam segala tindak kekerasan dan mengingatkan ttg komitmen pemerintahan Jokowi yg bermaksud menyelesaikan masalah Papua dengan dialog. Didalam resolusinya Parlemen Eropa juga mengecam berkembangnya intoleransi di Indonesia terhadap kaum minoritas etnis, agama dan kaum minoritas gender (LGBT). Parlemen Eropa juga mengungkapkan keprihatinan yang mendalam atas kasus penistaan agama yang didakwakan kepada Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan menegaskan, bahwa hak kebebasan mengutarakan pendapat dan pikiran sesuai dengan hukum HAM inernasional perlu ditegakkan. [ "Notes with concern the blasphemy case against Ahok; stresses that freedom of expression and freedom of thought, conscience and religion are protected under international human rights law " ].. Selengkapnya: (1) http://www.satuharapan.com/read-detail/read/resolusi-parlemen-eropa-serukan-pembebasan-aktivis-papua (2) http://www.europarl.europa.eu/sides/getDoc.do?type=TA=P8-TA-2017-0002=EN˚=P8-RC-2017-0072 Arif.H. -- The European Parliament resolution of 19 January 2017 on Indonesia -Original-Nachricht- Betreff: European Parliament resolution of 19 January 2017 on Indonesia, notably the case of Hosea Yeimo and Ismael Alua and the Governor of Jakarta Datum: 2017-01-22T02:09:14+0100 Von: "Watch Indonesia!" An: "Watch Indonesia!" Press coverage Responsible for the article below are author and publication. The contribution does not necessarily mirror the views of Watch Indonesia! --- European Parliament, 19.1.2017 http://www.europarl.europa.eu/sides/getDoc.do?type=TA=P8-TA-2017-0002=EN˚=P8-RC-2017-0072 European Parliament resolution of 19 January 2017 on Indonesia, notably the case of Hosea Yeimo and Ismael Alua and the Governor of Jakarta (2017/2506(RSP)) The European Parliament, – having regard to its previous resolutions on Indonesia, in particular that of 26 February 2014 on the draft Council decision on the conclusion of the Framework Agreement on Comprehensive Partnership and Cooperation between the European Community and its Member States, of the one part, and the Republic of Indonesia, of the other part, with the exception of matters related to readmission(1) , – having regard to the EU-Indonesia Partnership and Cooperation Agreement (PCA), which entered into force on 1 May 2014, – having regard to the statement of 23 May 2015 by Vice-President of the Commission / High Representative of the Union for Foreign Affairs and Security Policy (VP/HR) Federica Mogherini on the prospect of further executions in Indonesia, – having regard to the statement of 27 July 2016 by the European External Action Service (EEAS) spokesperson on the planned executions in Indonesia, – having regard to the 6th European Union-Indonesia Human Rights Dialogue of 28 June 2016, – having regard to the Bangkok Declaration on Promoting an ASEAN-EU Global Partnership for Shared Strategic Goals of 14 October 2016, – having regard to the Universal Declaration of Human Rights of 10 December 1948, – having regard to the International Covenant on Civil and Political Rights, which Indonesia ratified in 2006, – having regard to the Convention against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment of 1987, – having regard to Rules 135(5) and 123(4) of its Rules of Procedure, A. whereas Indonesia is the world’s fourth most populous nation, the third largest democracy, the largest Muslim majority country, with millions of followers of other beliefs, and a diverse society comprising of 255 million citizens of various ethnicities, languages and cultures; B. whereas Indonesia is an important partner of the EU; whereas relations between the EU and Indonesia, a G20 member, are strong; whereas the EU and Indonesia share the same values as regards human rights, governance and democracy; C. whereas, in the first Ministerial Strategic Dialogue (8 April 2016), the Foreign Minister of Indonesia and the VP/HR jointly declared their decision to ‘move the relationship to a new level of partnership’ between the EU and Indonesia; D. whereas on 19 December 2016 Hosea Yeimo and Ismael Alua, two Papuan political activists, were detained and charged with ‘rebellion’ under the Indonesian Criminal Code, following peaceful political activities; whereas Hosea Yeimo and Ismael Alua
Trs: [GELORA45] FW: Bupati Bantul Pertahankan Camat NonMuslim: Sesuai Pancasila
Pada Senin, 23 Januari 2017 12:51, "'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de [GELORA45]"menulis: Bupati Bantul Pertahankan Camat NonMuslim: Sesuai Pancasila Wawancara: ... - Apa pertimbangan Anda mengangkat Yulius Suharta?+ Sesuai dengan kompetensinya. Saya tes psikologi. Saya tidak mengangkatnya dari sudut pandang agama. Tidak ada aturan yang saya langgar. - Ada tim penilainya?+ Dari Jurusan Psikologi Universitas Gadjah Mada dan Kepolisian Daerah Yogyakarta. Seleksi melalui lelang pihak ketiga. Saya tak sembarangan mengangkat orang. - Kenapa Anda tempatkan dia di Pajangan? + Untuk menyatukan sesama umat beragama agar saling menghargai, menjaga kerukunan, menegakkan Undang-Undang Dasar 1945 dan Bhineka Tunggal Ika, yang tidak membeda-bedakan suku, agama, dan ras. . Selengkapnya:https://nasional.tempo.co/read/news/2017/01/22/078838651/bupati-bantul-pertahankan-camat-nonmuslim-sesuai-pancasila A.H. #yiv1808705563 #yiv1808705563 -- #yiv1808705563ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv1808705563 #yiv1808705563ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv1808705563 #yiv1808705563ygrp-mkp #yiv1808705563hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv1808705563 #yiv1808705563ygrp-mkp #yiv1808705563ads {margin-bottom:10px;}#yiv1808705563 #yiv1808705563ygrp-mkp .yiv1808705563ad {padding:0 0;}#yiv1808705563 #yiv1808705563ygrp-mkp .yiv1808705563ad p {margin:0;}#yiv1808705563 #yiv1808705563ygrp-mkp .yiv1808705563ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv1808705563 #yiv1808705563ygrp-sponsor #yiv1808705563ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv1808705563 #yiv1808705563ygrp-sponsor #yiv1808705563ygrp-lc #yiv1808705563hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv1808705563 #yiv1808705563ygrp-sponsor #yiv1808705563ygrp-lc .yiv1808705563ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv1808705563 #yiv1808705563actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv1808705563 #yiv1808705563activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv1808705563 #yiv1808705563activity span {font-weight:700;}#yiv1808705563 #yiv1808705563activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv1808705563 #yiv1808705563activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv1808705563 #yiv1808705563activity span span {color:#ff7900;}#yiv1808705563 #yiv1808705563activity span .yiv1808705563underline {text-decoration:underline;}#yiv1808705563 .yiv1808705563attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv1808705563 .yiv1808705563attach div a {text-decoration:none;}#yiv1808705563 .yiv1808705563attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv1808705563 .yiv1808705563attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv1808705563 .yiv1808705563attach label a {text-decoration:none;}#yiv1808705563 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv1808705563 .yiv1808705563bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv1808705563 .yiv1808705563bold a {text-decoration:none;}#yiv1808705563 dd.yiv1808705563last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv1808705563 dd.yiv1808705563last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv1808705563 dd.yiv1808705563last p span.yiv1808705563yshortcuts {margin-right:0;}#yiv1808705563 div.yiv1808705563attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv1808705563 div.yiv1808705563attach-table {width:400px;}#yiv1808705563 div.yiv1808705563file-title a, #yiv1808705563 div.yiv1808705563file-title a:active, #yiv1808705563 div.yiv1808705563file-title a:hover, #yiv1808705563 div.yiv1808705563file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv1808705563 div.yiv1808705563photo-title a, #yiv1808705563 div.yiv1808705563photo-title a:active, #yiv1808705563 div.yiv1808705563photo-title a:hover, #yiv1808705563 div.yiv1808705563photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv1808705563 div#yiv1808705563ygrp-mlmsg #yiv1808705563ygrp-msg p a span.yiv1808705563yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv1808705563 .yiv1808705563green {color:#628c2a;}#yiv1808705563 .yiv1808705563MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv1808705563 o {font-size:0;}#yiv1808705563 #yiv1808705563photos div {float:left;width:72px;}#yiv1808705563 #yiv1808705563photos div div {border:1px solid #66;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv1808705563 #yiv1808705563photos div label {color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv1808705563 #yiv1808705563reco-category {font-size:77%;}#yiv1808705563 #yiv1808705563reco-desc {font-size:77%;}#yiv1808705563 .yiv1808705563replbq {margin:4px;}#yiv1808705563 #yiv1808705563ygrp-actbar div a:first-child
[GELORA45] 'Bela Ahok' Ini Pernyataan Mengejutkan Bupati Kepulauan Seribu - Berita Terbaru Hari Ini
'Bela Ahok' Ini Pernyataan Mengejutkan Bupati Kepulauan Seribu - Berita Terbaru Hari Ini | | | | || | | | || 'Bela Ahok' Ini Pernyataan Mengejutkan Bupati Kepulauan Seribu - Be... 'Bela Ahok' Ini Pernyataan Mengejutkan Bupati Kepulauan Seribu - Berita Terbaru Hari Ini Thanks for Subc... | | | |
[GELORA45] JOKOWI MARAH BESAR !! Usai Diperiksa Bareskrim Terkait Korupsi Dana Bansos Sylviana Sebut Jokowi
JOKOWI MARAH BESAR !! Usai Diperiksa Bareskrim Terkait Korupsi Dana Bansos Sylviana Sebut Jokowi | | | | || | | | || JOKOWI MARAH BESAR !! Usai Diperiksa Bareskrim Terkait Korupsi Dana Bansos ... JOKOWI MARAH BESAR !! Usai Diperiksa Bareskrim Terkait Korupsi Dana Bansos Sylviana Sebut Jokowi JAKARTA - Calon... | | | |
[GELORA45] Trs: [nasional-list] Bupati Bantul Pertahankan Camat NonMuslim: Sesuai Pancasila [1 Attachment]
Pada Senin, 23 Januari 2017 15:47, "'Chan CT' sa...@netvigator.com [nasional-list]"menulis: Bupati Bantul Pertahankan Camat NonMuslim: Sesuai Pancasila MINGGU, 22 JANUARI 2017 | 17:11 WIBhttps://nasional.tempo.co/read/news/2017/01/22/078838651/bupati-bantul-pertahankan-camat-nonmuslim-sesuai-pancasilaBupati Bantul Drs.H. Suharsono. wikipedia.org TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebelas bulan menjadi Bupati Bantul, Yogyakarta, Suharsono tiga kali menghadapi tindakan intoleransi. Pada Juli 2016, sekelompok orang meminta dia menutup Gereja Baptis Indonesia Saman di Kecamatan Semon. Tiga bulan kemudian, kelompok yang sama meminta pemerintah membongkar patung Yesus di Gereja Santo Yakobus Alfeus di Kecamatan Pajangan. Bulan ini kelompok yang sama berdemonstrasi meminta Suharsono mencopot Yulius Suharta, yang ia lantik menjadi Camat Pajangan pada 30 Desember 2016, karena beragama Katolik. Seperti sebelumnya, Suharsono bergeming. Ia menolak mengikuti permintaan-permintaan itu. “Saya angkat dia sesuai dengan kompetensinya, bukan karena agamanya,” kata dia. Suharsono menjadi bupati dengan mengalahkan calon inkumben. Bersama Abdul Halim, ia membukukan 52,8 persen suara. Berikut ini wawancara Widiarsi Agustina dan Shinta Maharani dari Tempo dengan politikus Gerindra 59 tahun dan mantan polisi berpangkat komisaris besar ini pada Kamis 12 Januari 2017, seperti dimuat dalam Majalah Tempo yang terbit pada 16 Januari 2017. Apa pertimbangan Anda mengangkat Yulius Suharta? Sesuai dengan kompetensinya. Saya tes psikologi. Saya tidak mengangkatnya dari sudut pandang agama. Tidak ada aturan yang saya langgar. Ada tim penilainya? Dari Jurusan Psikologi Universitas Gadjah Mada dan Kepolisian Daerah Yogyakarta. Seleksi melalui lelang pihak ketiga. Saya tak sembarangan mengangkat orang. Kenapa Anda tempatkan dia di Pajangan? Untuk menyatukan sesama umat beragama agar saling menghargai, menjaga kerukunan, menegakkan Undang-Undang Dasar 1945 dan Bhineka Tunggal Ika, yang tidak membeda-bedakan suku, agama, dan ras. Pemrotres tak terima karena masyarakat Pajangan mayoritas muslim Sudah saya cek, yang memprotes itu hanya sekelompok kecil. Saya sudah turun ke lapangan. Di Kecamatan Pajangan ada tiga kelurahan. Justru mereka tidak tahu ada masalah seperti ini. Jadi Anda akan mempertahankan Yulius sebagai Camat Pajangan? Ya, wong kerja saja belum, kok saya disuruh mengganti? Apa dosa dia? Saya akan mendiskusikannya dulu dengan satuan perangkat kerja daerah. Saya tidak akan menggunakan kepemimpinan otoriter. Februari baru ambil kesimpulan, tetap sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Partai pendukung Anda malah mendukung kelompok intoleran Saya sudah memanggil mereka. Saya sampaikan rencana dan programnya. Sudah ada diskusi dan mereka mendukung. Enggak ada masalah. Yang komplain cuma sekelompok kecil dari tokoh agama. Kok, enak sekali merintah bupati? Ada permintaan Camat Pajangan dipindah ke daerah yang penduduknya mayoritas nonmuslim Saya lihat dahulu. Keputusan saya berdasarkan survei. Yogyakarta terlihat semakin intoleran. Apakah seperti itu menurut Anda? Saya muslim yang ingin menciptakan kerukunan beragama. Soal Gereja Baptis Indonesia Saman yang diperkarakan gara-gara izinnya tidak ada selama 10 tahun, saya panggil Forum Kerukunan Umat Beragama. Ini agama diakui pemerintah, kenapa dilarang? Menteri dan presiden pun enggak punya hak dan wewenang membubarkan. Saya izinkan GBI Saman berdiri. Orang-orang mendemonstrasi saya. Ada ketuanya bersama delapan orang. Saya ajak diskusi. Lalu saya bilang gereja saya izinkan berdiri dengan syarat melampirkan 60 tanda tangan dari masyarakat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Kelompok itu menduga tanda tangan itu palsu. Kok tahu? Mereka jawab mau mengecek. Saya bilang silakan cek. Tapi wewenang Anda sebatas mengecek. Kalau tanda tangan terbukti palsu, jangan emosional. Saya bilang, yang ambil tindakan adalah saya, bukan Anda. Kalau Anda emosional, mengebom pakai molotov, orang yang saya cari adalah Anda. Anda orang pertama yang saya tangkap. Anda tak takut ditekan mereka? Enggak. Saya kenyang pengalaman dalam menangani kasus. Enggak bingung dengan kasus seperti ini. Sudah biasa di Jakarta. Yang penting sesuai dengan undang-undang. Kalau ada yang protes, saya tunjukkan dasarnya. Saya tidak ngawur. Siapa kelompok intoleran ini? Mereka kelompok Islam fanatik garis keras. MAJALAH TEMPO #yiv5698441156 #yiv5698441156 -- #yiv5698441156ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv5698441156 #yiv5698441156ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv5698441156 #yiv5698441156ygrp-mkp #yiv5698441156hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv5698441156 #yiv5698441156ygrp-mkp #yiv5698441156ads {margin-bottom:10px;}#yiv5698441156 #yiv5698441156ygrp-mkp .yiv5698441156ad {padding:0 0;}#yiv5698441156
[GELORA45] Trs: [nasional-list] Isu PKI Dihembuskan di Pilgub Banten, Antasari: Itu Tak Dewasa
Pada Selasa, 24 Januari 2017 17:50, "'Sunny' am...@tele2.se [nasional-list]"menulis: res : Kalau hampir tiap hari diberitqkan tentang PKI dan kegiatan mereka, hal ini bisa berarti PKI itu tetap hidup di berbagai pelosok negeri, malah mungkin sekali mereka juga berada dibawah kolong tempat tidur para penguasa rezim neo-Mojopahit dan para pendukungnya yang memakai lambang agama. http://sp.beritasatu.com/home/isu-pki-dihembuskan-di-pilgub-banten-antasari-itu-tak-dewasa/118110 Isu PKI Dihembuskan di Pilgub Banten, Antasari: Itu Tak DewasaSelasa, 24 Januari 2017 | 21:06Antasari Azhar Berita Terkait - Komunitas Buruh Senang Didatangi Rano Karno - Relawan Rano-Embay Gelar Pengobatan Gratis di Kota Serang - Lestarikan Masakan Khas Banten, Rano Makan Laksa Tangerang - Kunjungan ke Rempoa, Rano Disambut Acara Palang Pintu - Catut Nama LSI, Timses Pasangan Wahidin-Andika Dipolisikan [SERANG] Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar menyebut calon gubernur Banten nomor urut 1, Wahidin Halim tidak dewasa dalam berpilkada ketika menuding ada PKI di Banten."Dewasalah Pak Wahidin, jangan buat gaduh hanya demi pilkada. Pilkada itu bicara program dan visi/misi, bukan menanam kebencian seperti itu," ujar Antasari Azhar di Tangerang, Selasa (24/01).Menurut Antasari, komentar tersebut sudah keterlaluan, apalagi tanpa dibarengi dengan bukti. Sikap tersebut tidak elegan untuk meraih kekuasaan."Itu sudah keterlaluan, bisa buktikan enggak, kalau hanya untuk meloloskan saat pilkada itu sangat tidak elegan," ujarnya.Pikiran SesatSedangkan pengamat Politik Maksimus Ramses Lalongkoe menilai, pernyataan Wahidin tersebut tidak lebih dari pikiran sesat. Pernyataan menggaungkan melawan PKI itu suatu pernyataan sesat, karena tidak dapat dibuktikan kebenaran tentang keberadaan PKI di Banten. "Itu pernyataan sesat yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya," kata Ramses di Jakarta, Selasa.Ramses yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia ini justru sangsi terhadap ucapan Wadihin tersebut. Ramses menilai pernyataan itu bisa jadi desain politik untuk mendulang dukungan publik, padahal sesungguhnya PKI itu tidak ada lagi.Sebagai calon pemimpin, kata Ramses, harusnya menyampaikan fakta kepada masyarakat bukan malah menyampaikan isu liar yang hanya menyesatkan publik. Publik sebagai pemilih harus dicerdaskan dengan materi kampanye yang bernilai edukasi bukan provokatif.Sebab, kata Ramses, pertarungan pilkada adalah pertarungan konsep, gagasan, dan visi-misi, bukan pertarungan informasi sesat yang justru menimbulkan kecurigaan publik terhadap calon tersebut.Seperti diketahui, Wahidin Halim Calon Gubernur Banten Nomor urut 1 yang berpasangan dengan Andika Hazrumy, anak dari Ratu Atut Chosiyah, saat kampanye di Lapangan Sun Burst BSD kota Tangerang Selatan mengatakan bahwa dirinya menggaungkan untuk melawan PKI (Partai Komunis Indonesia)."Kita akan melawan PKI, kita semangat jihad melawan kebatilan, di sini ada PKI enggak, kita akan lawan PKI," ujar Wahidin. [PR/L-9] #yiv7089161591 #yiv7089161591 -- #yiv7089161591ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv7089161591 #yiv7089161591ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv7089161591 #yiv7089161591ygrp-mkp #yiv7089161591hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv7089161591 #yiv7089161591ygrp-mkp #yiv7089161591ads {margin-bottom:10px;}#yiv7089161591 #yiv7089161591ygrp-mkp .yiv7089161591ad {padding:0 0;}#yiv7089161591 #yiv7089161591ygrp-mkp .yiv7089161591ad p {margin:0;}#yiv7089161591 #yiv7089161591ygrp-mkp .yiv7089161591ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv7089161591 #yiv7089161591ygrp-sponsor #yiv7089161591ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv7089161591 #yiv7089161591ygrp-sponsor #yiv7089161591ygrp-lc #yiv7089161591hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv7089161591 #yiv7089161591ygrp-sponsor #yiv7089161591ygrp-lc .yiv7089161591ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv7089161591 #yiv7089161591actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv7089161591 #yiv7089161591activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv7089161591 #yiv7089161591activity span {font-weight:700;}#yiv7089161591 #yiv7089161591activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv7089161591 #yiv7089161591activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv7089161591 #yiv7089161591activity span span {color:#ff7900;}#yiv7089161591 #yiv7089161591activity span .yiv7089161591underline {text-decoration:underline;}#yiv7089161591 .yiv7089161591attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv7089161591 .yiv7089161591attach div a {text-decoration:none;}#yiv7089161591 .yiv7089161591attach img
[GELORA45] Trs: : Antasari Daripada Cuit-cuit Bilang Negara Kacau, Mending Pak SBY Bantu Buka Kasus Saya - Kompas.com [2 Attachments]
Pada Selasa, 24 Januari 2017 12:09, Sri Isnimenulis: Antasari: Daripada "Cuit-cuit" Bilang Negara Kacau, Mending Pak SBY Bantu Buka Kasus Saya - Kompas.com https://www.facebook.com/tr?id=821834581260832ev=PageViewnoscript=1; width="1" height="1"> http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=ae29337bcb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE;>http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=1761cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HEREn=ae29337b;> - News - Nasional Antasari: Daripada "Cuit-cuit" Bilang Negara Kacau, Mending Pak SBY Bantu Buka Kasus Saya Senin, 23 Januari 2017 | 20:47 WIBLutfy Mairizal Putra Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar di Taman Ismail Marzuki usai menghadiri pagelaran teater kebangsaan JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, menanggapi Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, yang melalui akun Twitter-nya mengeluhkan kondisi negara.SBY menyebut bahwa juru fitnah dan penyebar hoax tengah menguasai negeri.Antasari mengatakan, daripada melakukan posting yang berisi keluhan, lebih baik jika SBY membantu mengungkap kasusnya."Seharusnya, kalau Pak SBY cuit-cuitan, bantu bongkar kasus saya. Siapa pelaku sesungguhnya?" kata Antasari seusai menghadiri pergelaran teater kebangsaan "Tripikala" di Gedung Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (23/1/2017).Antasari merupakan terpidana kasus pembunuhan bos PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnain.Ia divonis 18 tahun pada tahun 2009, saat SBY menjabat presiden."Daripada beliau cuit-cuit di Twitter bilang negara ini kacau, wong enggak kacau kok. Kalau kacau, enggak ada yang bisa terlaksana, mending dia bantu buka kasus saya. Dia tahu kok. Pada era beliau terjadinya," ujar Antasari.Sejak 14 Agustus 2015, Antasari mulai menjalani asimilasi setelah menjalani setengah masa hukuman pidana.Pada 10 November 2016, Antasari menjalani masa bebas bersyarat. Ikuti perkembangan berita ini dalam topik: - Antasari Bebas #yiv5926089094 .yiv5926089094title-patnership{width:100%;height:auto;text-align:right;font-size:13px;padding:5px 0;}#yiv5926089094 .yiv5926089094title-patnership img{border:none;padding-left:3px;width:auto;height:auto;vertical-align:middle;} http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=a05aed0ccb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE;>http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=2425cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HEREn=a05aed0c;> - Terpopuler - Terkomentari + indeks - 2 Sindiran "Ngeluh sama Tuhan Kok di Twitter" pada HUT Megawati...dibaca 60.464 kali + indeks http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=ad740362cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE;>http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=1109cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HEREn=ad740362;> Close Ads X -- You received this message because you are subscribed to the Google Groups "forumdiskusi" group. To unsubscribe from this group and stop receiving emails from it, send an email to diskusiforum+unsubscr...@googlegroups.com. To post to this group, send email to diskusifo...@googlegroups.com. Visit this group at https://groups.google.com/group/diskusiforum. For more options, visit https://groups.google.com/d/optout. tr?id=821834581260832=PageView=1 Description: Binary data avw.php?zoneid=1761=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE=ae29337b Description: Binary data
[GELORA45] Saudi Menjadi Modern, Indonesia Menjadi "Primitif"?
INDONESIA Saudi Menjadi Modern, Indonesia Menjadi “Primitif”? Masyarakat Islam Saudi kini telah bergeliat menuju “umat modern”, sementara (sebagian) kaum Muslim Indonesia justru sedang bereuforia menjadi “masyarakat klasik”. Berikut paparan Sumanto al Qurtuby.Sejak beberapa tahun terakhir mengajar di sebuah universitas riset di Arab Saudi, saya melihat ada perubahan sosio-kultural-keagamaan yang sangat fundamental di negara-kerajaan ini. Mungkin perubahan ini luput dari pengamatan para peneliti, sarjana, akademisi, jurnalis, maupun pembuat kebijakan publik."Wajah kultural” Saudi dulu dan kini sudah sangat berbeda, setidaknya di kawasan urban bukan dicountryside atau di "daerah pedesaan”. Dulu, ketika membicarakan hal-ikhwal yang berkaitan dengan Saudi, kita langsung membayangkan Afganistan di zaman Taliban. Tapi sejak dekade terakhir, banyak perubahan positif dan signifikan di negara yang kini dipimpin oleh Raja Salman.Perubahan sosio-kultural itu terjadi hampir di semua sektor dan isu: pendidikan, ketenagakerjaan, perekonomian, perbankan, peranan perempuan, tata-busana, bahasa, makanan-minuman, interaksi sosial, persepsi keagamaan, dlsb. Beberapa kali saya mengadakan survei ditambah dengan wawancara dan obrolan dengan ratusan warga Saudi, kesimpulannya juga sama: "wajah kultural” Saudi sedang mengalami perubahan besar.Fenomena menarik Ada beberapa fenomena menarik yang bisa dijadikan sebagai alat ukur perubahan sosial ini. Misalnya, dulu tradisi berpakaian disini memang sangat "tradisional”. Yang laki-laki mengenakan jubah putih panjang (thaub) lengkap dengan kain penutup kepala dan kadang-kadang dilengkapi dengan pedang seperti penggunaan keris untuk pelengkap busana bagi orang Jawa jaman dulu. Desain jubah dan penutup kepala ini bermacam-macam. Masing-masing daerah dan suku di Saudi memilki adat dan tata-cara berbusana yang berlainan.Penulis: Sumanto al QurtubyTapi sekarang pemandangan ini sudah susah didapat, kecuali mungkin di kampung-kampung atau di daerah pinggiran yang belum terjamah oleh globalisasi dan modernisasi. Masyarakat laki-laki Saudi, khususnya generasi tua, sekarang lebih suka mengenakan "jubah nasional” ketimbang "jubah suku” mereka. Sementara kalangan mudanya lebih memilih pakaian kasual seperti jeans, kaos, kemeja, "katok-kolor” alias celana training, dlsb.Yang perempuan juga sama. Dulu, kaum perempuan Saudi, jika di area publik, hanya berbusanaabaya hitam gelombor lengkap dengan kain penutup wajah, baik itu bernama niqab, burqa ataukhimar. Kini, perempuan Saudi mengenakan bermacam-macam desain dan jenis busana. Abaya tidak lagi melulu berwarna hitam polos tapi warna-warni (colorful), dan bahkan dilengkapi dengan pernak-pernik bordir yang sangat menawan. "Abaya bordir” yang warna-warni ini menjadi trendperempuan Saudi modern. Bahkan kini banyak desain abaya yang dibuat "slim fit” seukuran tubuh, tidak lagi gelombor ala "jilbab Syahrini”. Menurut murid-murid Saudiku, desain abaya slim fit ini supaya tampak lebih modern, gaul, dan seksi tentunya. - 5 HAL YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN PEREMPUAN ARAB SAUDI Menyetir Mobil Tidak ada UU resmi yang larang perempuan menyetir mobil. Tetapi kepercayaan keagamaan yang mendalam melarangnya. Menurut ulama Arab Saudi, perempuan yang menyetir "tidak mengindahkan nilai-nilai sosial". 2011 sekelompok perempuan mengorganisir kampanye "Women2Drive" dengan menempatkan foto-foto mereka ketika menyetir mobil untuk membangkitkan kesadaran perempuan. Kampanye tidak sukses. 12345Bukan hanya itu, banyak perempuan Saudi yang kini hanya mengenakan abaya dan hijab (kain penutup kepala) saja tanpa dilengkapi dengan kain penutup wajah, khususnya mereka yang tinggal di Jeddah atau kota-kota metropolitan mini di Provinsi Ash-Sharqiyah. Jika mereka sedang liburan ke manca negara, baik di Arab Teluk (khususnya Uni Emirat Arab) apalagi ke negara-negara Barat, banyak dari mereka yang bahkan tidak mengenakan abaya, apalagi kain penutup kepala dan penutup wajah, melainkan pakai celana panjang "pantalon" atau "busana perempuan modern” lain. Fenomena ini sudah menjadi "rahasia umum”. Tentu saja masih banyak juga yang tetap memelihara tradisi berbusana "ala Saudi” meskipun berada di luar Saudi.Kebangkitan perempuanContoh perubahan sosial lain adalah tentang "gerakan feminisme” yang cukup menggeliat sejak dekade terakhir. Memang dibanding dengan negara-negara Arab Teluk lain seperti Uni Emirat Arab atau Qatar, Arab Saudi agak terlambat menanggapi isu-isu peranan perempuan ini. Tetapi bukan berarti tidak ada perubahan sama sekali menyangkut hak-hak kaum perempuan Saudi. Misalnya, sudah sejak Raja Faisal, kaum perempuan mendapatkan kesempatan menuntut ilmu sampai perguruan tinggi, bukan hanya di bangku-bangku madrasah. Saudi bahkan memiliki "kampus perempuan” terbesar di dunia bernama Princess Nora University. - PEREMPUAN MUSLIM TERKAYA SEDUNIA Putri Ameerah al Taweel dari Arab Saudi Putri
Trs: [GELORA45] Seriuskah polisi tangani berbagai pengaduan terhadap pimpinan FPI?
Pada Selasa, 24 Januari 2017 3:22, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: "Sering kali sesuatu yang nonkasus pada hakikatnya, kemudian dikasuskan. Misalnya pembicaraan Gubernur Ahok di Pulau Seribu, kalau dilihat secara saksama, sebetulnya kan jelas bahwa itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan tuduhan (penistaan agama); tapi kemudian direkayasa sedemikian rupa sampai ratusan ribu umat berdemonstrasi di Jakarta. Ini kan murni mobokrasi, demokrasi berdasarkan tekanan massa," tuturnya. ..."Nah sekarang kita lihat, dia yang juga punya banyak kasus dengan bukti-bukti yang sangat jelas, bisa dikutip dari pidatonya, ceramahnya, orasinya yang bersifat agitatif ... tentu masyarakat juga berhak untuk melaporkan itu." ..."Kelemahannya adalah sekarang di pengaturan pasal kita bagaimana kita mendudukkan secara jelas mana bentuk penghinaan, mana yang merupakan argumen, mana yang pendapat ... bagaimana kebebasan berpendapat didudukkan bersamaan dengan hal-hal itu. ... Seriuskah polisi tangani berbagai pengaduan terhadap pimpinan FPI? - 4 jam lalu KirimHak atas fotoMAST IRHAM/EPAImage captionRizieq Shihab mengklaim berbagai laporan terhadap dirinya menimbulkan kesan adanya "kriminalisasi ulama".Kepolisian mengaku serius menanggapi pengaduan-pengaduan yang diarahkan kepada pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan menepis tudingan adanya "kriminalisasi ulama".Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan pihaknya hanya menjalankan tugas dengan menindaklanjuti laporan masyarakat."Kita tidak mengkriminalkan, tapi kita memproses sesuai laporan ... kalau kita tidak tindaklanjuti kan keliru," katanya kepada BBC Indonesia ketika ditemui saat pemeriksaan Rizieq Shihab di markas Polda Metro Jaya, Senin (23/01).Rizieq diperiksa Mapolda Metro Jaya terkait ucapannya bahwa rectoverso logo Bank Indonesia di uang kertas baru tampak seperti palu arit, yang ia persepsikan sebagai lambang Partai Komunis Indonesia (PKI). - Dicecar 23 pertanyaan, Rizieq bersikukuh ada logo 'palu arit' - FUI : Ada unsur 'rekayasa dan kriminalisasi' dalam kasus Rizieq - Gubernur BI: Tidak ada uang Rupiah yang memuat simbol 'Palu dan Arit' Pemeriksaan Rizieq diramaikan aksi massa dari sejumlah ormas; antara lain FPI, Forum Betawi Rempug, dan Forum Umat Islam. Sebagian dari mereka mengaku berada di sana untuk "membela ulama", walaupun polisi sejauh ini baru menangani Rizieq Shihab."Kalau setiap persoalan kecil kemudian saya dilaporkan di mana-mana, tentunya persepsi masyarakat ada kriminalisasi ulama, ada kriminalisasi tokoh, ada kriminalisasi habaib. Akhirnya timbul kesan di tengah masyarakat: andaikata saya menginjak seekor semut, niscaya semut akan digiring untuk melaporkan saya," kata Rizieq Shihab kepada wartawan.Image captionMassa berunjuk rasa di depan Polda Metro Jaya saat pemeriksaan Rizieq Shihab berlangsung, Senin (23/01).'Titik balik'Pengamat masalah Islam, Novriantoni Kahar, berpendapat pemeriksaan polisi terhadap Rizieq Shihab bukan bentuk kriminalisasi ulama atau upaya meredam FPI, namun karena polisi memang berkewajiban "menindaklanjuti aduan-aduan jika mereka melihat itu masuk akal".Adapun bermunculannya laporan terkait Rizieq Shihab, menurut Novriantoni, merupakan respons sejumlah elemen masyarakat terhadap tindakan pengerahan massa yang ia lakukan bersama FPI selama ini."Sering kali sesuatu yang nonkasus pada hakikatnya, kemudian dikasuskan. Misalnya pembicaraan Gubernur Ahok di Pulau Seribu, kalau dilihat secara saksama, sebetulnya kan jelas bahwa itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan tuduhan (penistaan agama); tapi kemudian direkayasa sedemikian rupa sampai ratusan ribu umat berdemonstrasi di Jakarta. Ini kan murni mobokrasi, demokrasi berdasarkan tekanan massa," tuturnya.Novriantoni, yang juga seorang dosen di Universitas Paramadina, memandang saat ini ada semacam "titik balik" saat masyarakat merasa resah dengan cara demikian, sehingga muncul gerakan dari masyarakat sendiri untuk melaporkan balik Rizieq Shihab yang mereka anggap bisa merekayasa apa saja."Nah sekarang kita lihat, dia yang juga punya banyak kasus dengan bukti-bukti yang sangat jelas, bisa dikutip dari pidatonya, ceramahnya, orasinya yang bersifat agitatif ... tentu masyarakat juga berhak untuk melaporkan itu."Image captionMassa dari sejumlah ormas keagamaan menyatakan dukungan kepada Rizieq Shihab, yang belakangan ini beberapa kali dilaporkan ke polisi terkait ucapannya.Belakangan ini, Rizieq memang telah dilaporkan ke polisi beberapa kali terkait ucapannya. Dua pekan lalu, ia diperiksa Polda Jabar sebagai terlapor kasus dugaan penistaan Pancasila oleh Sukmawati Sukarnoputri. Laporan itu dilatarbelakangi pernyataan Rizieq dalam sebuah video ceramahnya di Jawa Barat yang beredar dua tahun lalu.Dan di penghujung 2016, ia dilaporkan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) atas
Trs: [GELORA45] PM Belanda meminta orang yang tidak suka tinggal di sana agar pergi
Pada Senin, 23 Januari 2017 21:15, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: PM Belanda meminta orang yang tidak suka tinggal di sana agar pergi - 3 jam lalu KirimHak atas fotoREUTERSImage captionPM Mark Rutte (tengah) juga mengungkapkan dia mengerti seruan agar orang-orang yang tidak berintegrasi meninggalkan Belanda.Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, meminta orang-orang yang tidak suka tinggal di negaranya untuk pergi dari negara itu.Dalam wawancara dengan surat kabar nasional Algemeen Dagblad, dia mengatakan aneh bahwa beberapa orang menolak untuk bersalaman dengan perempuan.PM Rutte menambahkan para pendatang baru yang menyalahgunakan kebebasan dengan berupaya memaksakan norma-norma budanya sendiri sebagai hal yang 'menjengkelkan'. - Politisi anti-Islam, Geert Wilders, bersalah menghina satu kelompok - Sidang atas politisi Belanda yang anti-Islam, Geert Wilders, dimulai - Nelayan dan pegiat desak Belanda hentikan keterlibatan di proyek reklamasi Jakarta "Jika Anda hidup di dalam satu negara dengan cara bahwa berhubungan dengan orang lain adalah mengganggu Anda, maka Anda mempunyai pilihan. Anda tidak harus berada di sini," tegasnya.Komentar ini disampaikan menjelang pemilihan umum pada bulan Maret.Jajak pendapat sejauh ini memperlihakan Partai Kebebasan pimpinan Geert Wilders yang anti-Islam dan antiimigran unggul dalam jajak pendapat, seperti dilaporkan wartawan BBC Anna Holligan dari Den Haag. Isu imigran di pemilu Hak atas fotoREUTERSImage captionPartai Geert Wilders, yang anti-Islam dan antiimigrasi, dalam posisi unggul menjelang pemilu Maret, berdasarkan jajak pendapat.Awal Desember, pengadilan menyatakan Wilders bersalah menghina satu kelompok dan memicu diskriminasi namun tidak sampai dihukum karena hakim berpendapat vonis bersalah sudah cukup untuk menghukum seorang anggota parlemen yang dipilih secara demokratis.Tahun 2011, politikus kontroversial itu dinyatakan tidak bersalah dalam dakwaan pidato kebencian karena mengkritik Islam setelah membandingkannya dengan Nazi dan menyerukan larangan atas Alquran. - Turis Belanda dipenjara karena menghina agama Buddha - Dubes Belanda untuk Cina diskors karena 'ada afair' - Pria Belanda rela menunggu 10 hari di bandara demi kekasih Masalah imigrasi tampaknya menjadi salah satu isu yang akan mengemuka dalam pemilihan umum yang digelar pada 15 Maret 2017 mendatang untuk memilih 150 anggota parlemen.Perdana Menteri Mark Rutte -pemimpin Partai untuk Kebebasan dan Demokrasi yang beraliran politik kanan tengah- juga mengungkapkan dia memahami seruan agar orang-orang yang tidak berintegrasi meninggalkan Belanda."Saya memiliki perasaan yang sama juga. Berperilaku normal atau pergi," tuturnya dalam wawancara dengan Algemeen Dagblad tersebut. #yiv9874214283 #yiv9874214283 -- #yiv9874214283ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv9874214283 #yiv9874214283ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv9874214283 #yiv9874214283ygrp-mkp #yiv9874214283hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv9874214283 #yiv9874214283ygrp-mkp #yiv9874214283ads {margin-bottom:10px;}#yiv9874214283 #yiv9874214283ygrp-mkp .yiv9874214283ad {padding:0 0;}#yiv9874214283 #yiv9874214283ygrp-mkp .yiv9874214283ad p {margin:0;}#yiv9874214283 #yiv9874214283ygrp-mkp .yiv9874214283ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv9874214283 #yiv9874214283ygrp-sponsor #yiv9874214283ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv9874214283 #yiv9874214283ygrp-sponsor #yiv9874214283ygrp-lc #yiv9874214283hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv9874214283 #yiv9874214283ygrp-sponsor #yiv9874214283ygrp-lc .yiv9874214283ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv9874214283 #yiv9874214283actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv9874214283 #yiv9874214283activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv9874214283 #yiv9874214283activity span {font-weight:700;}#yiv9874214283 #yiv9874214283activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv9874214283 #yiv9874214283activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv9874214283 #yiv9874214283activity span span {color:#ff7900;}#yiv9874214283 #yiv9874214283activity span .yiv9874214283underline {text-decoration:underline;}#yiv9874214283 .yiv9874214283attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv9874214283 .yiv9874214283attach div a {text-decoration:none;}#yiv9874214283 .yiv9874214283attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv9874214283 .yiv9874214283attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv9874214283 .yiv9874214283attach label a {text-decoration:none;}#yiv9874214283 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv9874214283 .yiv9874214283bold
[GELORA45] Trs: #sastra-pembebasan# Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan [1 Attachment]
Pada Selasa, 24 Januari 2017 4:13, "'Chan CT' sa...@netvigator.com [sastra-pembebasan]"menulis: Pertumbuhan tidak Kurangi KemiskinanPenulis: Sri Mulyani Indrawati Menteri KeuanganJum'at, 20 January 2017 00:20 WIBhttp://mediaindonesia.com/news/read/88433/pertumbuhan-tidak-kurangi-kemiskinan/2017-01-20 ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya SAYA melihat di seluruh dunia banyak negara yang mengalami ketimpangan pesat dari mulai 0,35% sampai mendekati 0,5%. Bahkan di Amerika Latin sampai 0,7%. Artinya betul-betul cuma segelintir orang yang merasakan kesejahteraan. Brasil dikatakan sukses karena Presiden Lula mengoreksi dari 0,7% jadi 0,6%. Itu dalam satu dekade menjadi presiden. Satu upaya yang luar biasa keras. Indonesia saat mencapai 0,4% alarm berbunyi. Ini berbahaya. Komentar datang dari mana-mana, media massa, masyarakat, partai politik, hingga stakeholder, dan ini disuarakan. Presiden Jokowi merespons dengan berbagai kebijakan karena kita tidak ingin naik lagi. Ini tidak mudah karena harus berlanjut dalam jangka menengah. Kalau kita lihat angka kemiskinan, yang harus diwaspadai adalah pertumbuhan kita tidak bisa mengurangi kemiskinan secara lebih cepat. Intervensinya bukan hanya melalui cash transfer, tapi juga memotong tali kemiskinan antargenerasi. Kalau keluarga miskin tidak bisa memberikan nutrisi anak mereka sejak di dalam perut sehingga anak tidak sehat, tidak punya akses kesehatan, tidak punya akses pendidikan, pasti anak mereka akan miskin dan cucu mereka juga demikian. Inilah kemiskinan antargenerasi. Inilah yang dipotong dan akhirnya diciptakan kartu pintar, kartu kesehatan. Mungkin ini sifatnya terlihat populis, tapi ini kebijakan yang harus dilakukan. Dari sisi stabilitas, inflasi dan nilai tukar bisa mengalami stabilitas dengan komparasinya di dalam dan luar negeri. Di dalam negeri secara historis dan di luar dengan negara-negara setara kita. Inflasi 2016 ialah yang terendah dalam satu dekade terakhir dan nilai tukar kita bisa bertahan atau bahkan mengalami apresiasi cukup sedikit di 2016, ketika seluruh dunia mengalami pelemahan di saat dolar AS mengalami penguatan luar biasa. Daya saingEksternal ekspor dan impor serta cadangan devisa kita relatif comfortable. Kalau kita lihat, cadangan devisa di atas US$100 miliar dengan ekspor dan impor yang selalu kita buat imbang. Yang paling penting adalah capital inflow atau arus modal karena mereka percaya terhadap prospek dan stabilitas ekonomi Indonesia. Bagaimana kita melihat tantangan mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Kita lihat dalam konteks hari ini berarti berbicara mengenai konteks tentang bagaimana memberantas kemiskinan, bagaimana mengurangi ketimpangan, bagaimana membuat masyarakat kita produktif memiliki daya saing. Dari sisi institusi karena orang sering lupa bahwa keberhasilan suatu negara maju dia tidak hanya berdasarkan hanya dari pembangunan fisik, dia juga membutuhkan pembangunan institusi. Institusi harus memiliki tata kelola yang baik, bersih, dan efektif. Ada institusi yang bersih, tetapi dia tidak efektif maka tidak banyak berguna juga. Dia bagus untuk inspirasi, tetapi tidak mampu untuk melayani masyarakat. Jadi, kita perlu institusi yang tata kelolanya baik, bersih, tetapi efektif. Ini adalah tantangan pembangunan bagi banyak negara di dunia. Saya dalam kapasitas pekerjaan saya sebelumnya melihat banyak negara di dunia mengalami apa yang disebut middle income trap. Dia biasanya mampu dari negara miskin, yaitu pendapatannya di bawah US$1.000 per kapita menjadi sekitar US$3.000-US$3.500. Kemudian dia stuck saja di sana. Lama-lama sampai mendekati US$10 ribu-US$11 ribu per kapita, tetapi dia tidak pernah naik menjadi high income country. Biasanya ciri-cirinya ialah tata kelola dan institusi yang bersih dan efektif sangat tertinggal dari kemajuan ekonominya sehingga waktu muncul kelas menengah masyarakat yang menginginkan aspirasi pemerintahan yang bersih yang berfungsi dan akuntabel, selalu dikecewakan. Kekecewaan terus-menerus, apalagi menjadi penyakit yang sangat sering terjadi, adalah munculnya apa yang disebut elite capture. Ada sekelompok elite atau biasanya elite di dekat mereka yang sudah menguasai negara tersebut, yang hanya terus-menerus memfokuskan policy-nya untuk kebaikan elite itu sendiri, dan itu terjadi di banyak negara. Apakah itu namanya menjadi oligarki, atau menjadi kronisme, namanya bisa macam-macam. Tetapi Anda bisa lihat dari Afrika hingga Timur Tengah, Rusia, Amerika Latin, Asia, banyak negara yang tidak pernah bisa lepas dari elite capture itu, biasanya mereka mengalami trap di tengah. Ini adalah salah satu pekerjaan rumah yang sangat luar biasa di dalam institusi. Makanya kami di Kementerian Keuangan dari 10 tahun lalu hingga sekarang berbicara tentang reform. Itu karena saya percaya Indonesia berhak dan harus memiliki institusi yang kuat dan bersih serta akuntabel. Tanggung jawab
Trs: [GELORA45] Gambar Palu Arit Ditemukan dalam Buku Sekolah
Di beberapa pabrik kelihatan banyak palu. Para buruh memegangnya dengan erat dan menggunakannya dengan rapi sebagai alat kerja. Di ladang-ladang, kaum tani memegang arit dengan baik ketika memanen padi. Namun demikian alat kerja ini terus dimusuhi. Oleh sebab itu kaum buruh bersama pabriknya dan kaum tani dengan ladangnya harus dimusnahkan, demi memenuhi hasrat Habib Riziek, si tukang kacau yang sedang diperiksa Polisi. Pada Selasa, 24 Januari 2017 3:37, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Gambar Palu Arit Ditemukan dalam Buku Sekolah - Senin, 23 Januari 2017 / 22:37 WIB - Editor : Ivan Aditya BANDUNG (KRjogja.com) - Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Yusri Yunus melaporkan perihal penemuan buku kisi-kisi ujian nasional (UN) yang bermotif palu arit. Buku tersebut ditemukan di SMAN 1 Kawali, Kabupaten Ciamis."Gambar dengan motif palu arit ditemukan termuat dalam buku kisi-kisi ujian nasional halaman 16, dengan judul New Mentor: Rahasia Cerdas Membedah Kisi–Kisi UN Bahasa Inggris SMA/MA 2016 yang terdiri dari 170 halaman," kata Yusri, Senin (23/01/2017).Menurut dia, pada halaman 16 di bagian latihan soal, termuat sebuah teks tulisan berjudul ‘Announcing the Robert S Kenny Prize’. Tulisan itu dilengkapi dengan gambar palu arit di bawahnya dan dua buah soal pilihan di sampingnya. Tulisan tersebut dalam bahasa Inggris yang intinya menceritakan penghargaan kepada pejuang buruh dan marxis.Buku diketahui diterbitkan dari tim penulis dari Mas Media Buana Pustaka, dengan editor Qurrota Ayuni. Adapun Pengadaan buku tersebut bersumber dari alokasi dana BOS SMA 1 Kecamatan Kawali. Berdasarkan penemuan tersebut, kepolisian beserta pihak terkait melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak sekolah untuk menarik peredaran buku tersebut dari siswa-siswi SMAN 1 Kawali kelas XII. (*) #yiv6679195415 #yiv6679195415 -- #yiv6679195415ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv6679195415 #yiv6679195415ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv6679195415 #yiv6679195415ygrp-mkp #yiv6679195415hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv6679195415 #yiv6679195415ygrp-mkp #yiv6679195415ads {margin-bottom:10px;}#yiv6679195415 #yiv6679195415ygrp-mkp .yiv6679195415ad {padding:0 0;}#yiv6679195415 #yiv6679195415ygrp-mkp .yiv6679195415ad p {margin:0;}#yiv6679195415 #yiv6679195415ygrp-mkp .yiv6679195415ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv6679195415 #yiv6679195415ygrp-sponsor #yiv6679195415ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv6679195415 #yiv6679195415ygrp-sponsor #yiv6679195415ygrp-lc #yiv6679195415hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv6679195415 #yiv6679195415ygrp-sponsor #yiv6679195415ygrp-lc .yiv6679195415ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv6679195415 #yiv6679195415actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv6679195415 #yiv6679195415activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv6679195415 #yiv6679195415activity span {font-weight:700;}#yiv6679195415 #yiv6679195415activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv6679195415 #yiv6679195415activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv6679195415 #yiv6679195415activity span span {color:#ff7900;}#yiv6679195415 #yiv6679195415activity span .yiv6679195415underline {text-decoration:underline;}#yiv6679195415 .yiv6679195415attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv6679195415 .yiv6679195415attach div a {text-decoration:none;}#yiv6679195415 .yiv6679195415attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv6679195415 .yiv6679195415attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv6679195415 .yiv6679195415attach label a {text-decoration:none;}#yiv6679195415 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv6679195415 .yiv6679195415bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv6679195415 .yiv6679195415bold a {text-decoration:none;}#yiv6679195415 dd.yiv6679195415last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv6679195415 dd.yiv6679195415last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv6679195415 dd.yiv6679195415last p span.yiv6679195415yshortcuts {margin-right:0;}#yiv6679195415 div.yiv6679195415attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv6679195415 div.yiv6679195415attach-table {width:400px;}#yiv6679195415 div.yiv6679195415file-title a, #yiv6679195415 div.yiv6679195415file-title a:active, #yiv6679195415 div.yiv6679195415file-title a:hover, #yiv6679195415 div.yiv6679195415file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv6679195415 div.yiv6679195415photo-title a, #yiv6679195415 div.yiv6679195415photo-title a:active, #yiv6679195415 div.yiv6679195415photo-title a:hover, #yiv6679195415 div.yiv6679195415photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv6679195415
Trs: [GELORA45] Megawati Soekarnoputri Resmi Dilaporkan ke Polisi, Kado Ultah ke-70
Pada Selasa, 24 Januari 2017 1:39, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Hasil "serahkan pada hukum"-nya Jokowi? ---“Tapi persoalannya sekarang, apa polisi berani panggil Mega di tengah penegakan hukum belakangan ini yang lebih pada pendekatan kekuasaan?” tandas Fauzi. ...Senin, 23 Januari 2017 | 21:45 WIB Megawati Soekarnoputri Resmi Dilaporkan ke Polisi, Kado Ultah ke-70 Nasional RidwanMegawati Soekarnoputri. (Instagram) POJOKSATU.id, JAKARTA – Megawati Soekarnoputri akhirnya dilaporkan ke polisi. Ketua Umum PDI Perjuangan itu resmi dilaporkan ke Bareskrim Polri tepat di hari ulang tahunnya yang ke-70, Senin (23/1/2017).Megawati dilaporkan oleh Baharuzaman, humas LSM Aliansi Anak Bangsa Gerakan Anti Penodaan Agama. Laporan Baharuzaman diterima Bareskrim Polri dengan nomor polisi: LP/79/I/2017/Bareskrim.Baharuzaman yang merupakan warga Jalan Kebon Jahe, Gambir, Jakarta Pusat, melaporkan Megawati atas dugaan tindak pidana penodaan agama sesuai pasal 156 dan 156 (a) KUHP.Laporan tersebut merupakan buntut dari pidato Megawati Soekarnoputri pada peringatan Hari Jadi PDIP ke- 44 yang digelar di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (10/1/2017) lalu.Selain Baharuzaman, Gabungan Ulama Bersatu Indonesia (GUIB) di Jawa Timur juga disebut-sebut bakal melaporkan Megawati ke Mapolda Jawa Timur (Jatim).Kabarnya, GUIB akan melaporkan Megawati ke Polda Jatim pada Jumat (27/1/2017) mendatang. Hal tersebut dibenarkan pengurus GUIB Jatim, Ustaz Choiruddin.“Insya Allah di Jatim, GUIB akan melaporkan hal yang sama di Polda bertepatan dengan pelaksanaan Tabligh Akbar yang kita gelar pada Jumat (27/1/2017) mendatang,” imbuh Ustaz Choiruddin.Sebelumnya, Panglima Korps Mahasiswa Gerakan Pemuda Islam Indonesia (Kopma GPII), M. Zulfikar Fauzi, mengatakan pihaknya siap melaporkan Megawati ke kepolisian.“Jika tak ada lagi kelompok masyarakat yang melaporkan Megawati ke Polda Metro, biar kami yang maju,” tegas Zulfikar.“Bagi kami tak boleh ada siapapun di negeri ini yang kebal hukum, termasuk Megawati. Semuanya sama di depan hukum,” imbuh Zulfikar dalam keterangan tertulis yang dikirimkan lewat e-mail, Rabu (18/1).Menurutnya, wajib hukumnya bagi polisi memanggil dan memeriksa Megawati jika ada pihak yang memperkarakan isi pidatonya ke ranah hukum. Kepolisian pun harus berani memanggil paksa jika nantinya Megawati tidak mau memenuhi panggilan.“Tapi persoalannya sekarang, apa polisi berani panggil Mega di tengah penegakan hukum belakangan ini yang lebih pada pendekatan kekuasaan?” tandas Fauzi.(one/ald/pojoksatu) #yiv6771623875 #yiv6771623875 -- #yiv6771623875ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv6771623875 #yiv6771623875ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv6771623875 #yiv6771623875ygrp-mkp #yiv6771623875hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv6771623875 #yiv6771623875ygrp-mkp #yiv6771623875ads {margin-bottom:10px;}#yiv6771623875 #yiv6771623875ygrp-mkp .yiv6771623875ad {padding:0 0;}#yiv6771623875 #yiv6771623875ygrp-mkp .yiv6771623875ad p {margin:0;}#yiv6771623875 #yiv6771623875ygrp-mkp .yiv6771623875ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv6771623875 #yiv6771623875ygrp-sponsor #yiv6771623875ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv6771623875 #yiv6771623875ygrp-sponsor #yiv6771623875ygrp-lc #yiv6771623875hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv6771623875 #yiv6771623875ygrp-sponsor #yiv6771623875ygrp-lc .yiv6771623875ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv6771623875 #yiv6771623875actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv6771623875 #yiv6771623875activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv6771623875 #yiv6771623875activity span {font-weight:700;}#yiv6771623875 #yiv6771623875activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv6771623875 #yiv6771623875activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv6771623875 #yiv6771623875activity span span {color:#ff7900;}#yiv6771623875 #yiv6771623875activity span .yiv6771623875underline {text-decoration:underline;}#yiv6771623875 .yiv6771623875attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv6771623875 .yiv6771623875attach div a {text-decoration:none;}#yiv6771623875 .yiv6771623875attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv6771623875 .yiv6771623875attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv6771623875 .yiv6771623875attach label a {text-decoration:none;}#yiv6771623875 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv6771623875 .yiv6771623875bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv6771623875 .yiv6771623875bold a {text-decoration:none;}#yiv6771623875 dd.yiv6771623875last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv6771623875 dd.yiv6771623875last p span
Trs: [GELORA45] Film "The Last Barongsai" Angkat Isu Toleransi Antar Umat Beragama, Ini Kata Rano Karno
Pada Selasa, 24 Januari 2017 6:37, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: Film "The Last Barongsai" Angkat Isu Toleransi Antar Umat Beragama, Ini Kata Rano Karno Andira Putri Senin, 23 Januari 2017 18:20:21 TABLOIDBINTANG.COM -Film The Last Barongsai garapan Karnos Film, rumah produksi Rano Karno siap dirilis tanggal 26 Januari mendatang. Film ini bercerita tentang pelestarian budaya Barongsai milik masyarakat Tionghoa yang sudah mulai luntur.Tema budaya dan tradisi sangat kuat ditampilkan selama dua jam film The Last Barongsai. Salah satu yang menarik perhatian adalah kehidupan toleransi antar agama. Isu ini terasa relevan di tengah kondisi Indonesia saat ini.Menanggapi hal tersebut, Rano Karno terlihat santai."Buat saya nggak ada masalah sih dengan situasi saat ini," ujar Rano Karno ketika ditemui setelah pemutaran perdana The Last Barongsai di CGV, Grand Indonesia, Jumat (20/1).Rano Karno menambahkan jika kemiripan tema dengan isu saat ini bukanlah kesengajaan. Pasalnya, produksi The Last Barongsai sudah berlangsung sejak lama."Film ini dibuat 2 tahun lalu. Ide cerita saya tulis sekitar tahun 2008 atau 2009," tambah Rano Karno.Meski membantah soal kemiripan isu, Rano Karno mengakui jika ia memang mencari waktu yang pas untuk merilis The Last Barongsai."Memang saya sengaja menunggu momen, yaitu Imlek," tutup Rano Karno. (dira/gur) #yiv1932631259 #yiv1932631259 -- #yiv1932631259ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv1932631259 #yiv1932631259ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv1932631259 #yiv1932631259ygrp-mkp #yiv1932631259hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv1932631259 #yiv1932631259ygrp-mkp #yiv1932631259ads {margin-bottom:10px;}#yiv1932631259 #yiv1932631259ygrp-mkp .yiv1932631259ad {padding:0 0;}#yiv1932631259 #yiv1932631259ygrp-mkp .yiv1932631259ad p {margin:0;}#yiv1932631259 #yiv1932631259ygrp-mkp .yiv1932631259ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv1932631259 #yiv1932631259ygrp-sponsor #yiv1932631259ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv1932631259 #yiv1932631259ygrp-sponsor #yiv1932631259ygrp-lc #yiv1932631259hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv1932631259 #yiv1932631259ygrp-sponsor #yiv1932631259ygrp-lc .yiv1932631259ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv1932631259 #yiv1932631259actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv1932631259 #yiv1932631259activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv1932631259 #yiv1932631259activity span {font-weight:700;}#yiv1932631259 #yiv1932631259activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv1932631259 #yiv1932631259activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv1932631259 #yiv1932631259activity span span {color:#ff7900;}#yiv1932631259 #yiv1932631259activity span .yiv1932631259underline {text-decoration:underline;}#yiv1932631259 .yiv1932631259attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv1932631259 .yiv1932631259attach div a {text-decoration:none;}#yiv1932631259 .yiv1932631259attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv1932631259 .yiv1932631259attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv1932631259 .yiv1932631259attach label a {text-decoration:none;}#yiv1932631259 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv1932631259 .yiv1932631259bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv1932631259 .yiv1932631259bold a {text-decoration:none;}#yiv1932631259 dd.yiv1932631259last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv1932631259 dd.yiv1932631259last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv1932631259 dd.yiv1932631259last p span.yiv1932631259yshortcuts {margin-right:0;}#yiv1932631259 div.yiv1932631259attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv1932631259 div.yiv1932631259attach-table {width:400px;}#yiv1932631259 div.yiv1932631259file-title a, #yiv1932631259 div.yiv1932631259file-title a:active, #yiv1932631259 div.yiv1932631259file-title a:hover, #yiv1932631259 div.yiv1932631259file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv1932631259 div.yiv1932631259photo-title a, #yiv1932631259 div.yiv1932631259photo-title a:active, #yiv1932631259 div.yiv1932631259photo-title a:hover, #yiv1932631259 div.yiv1932631259photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv1932631259 div#yiv1932631259ygrp-mlmsg #yiv1932631259ygrp-msg p a span.yiv1932631259yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv1932631259 .yiv1932631259green {color:#628c2a;}#yiv1932631259 .yiv1932631259MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv1932631259 o {font-size:0;}#yiv1932631259 #yiv1932631259photos div {float:left;width:72px;}#yiv1932631259 #yiv1932631259photos div div {border:1px solid #66;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv1932631259
[GELORA45] Trs: [nasional-list] La Nyalla: Indonesia Wajib Menjadi Negara Republik Islam Indonesia
La Nyalla sudah terang-terangan menunjukkan bahwa dia anti NKRI. Dia bertentangan dengan UUD45 dan Pancasila. Dia sudah menunjukkan wajahnya yang sebenarnya. Oleh sebab itu aparat penegak hukum selayaknya mengambil tindakan tegas terhadap diri dia. Pada Rabu, 25 Januari 2017 0:18, "'Sunny' am...@tele2.se [nasional-list]"menulis: http://zaman-ed.blogspot.se/2017/01/la-nyalla-indonesia-wajib-menjadi.html Kamis, 19 Januari 2017 La Nyalla: Indonesia Wajib Menjadi Negara Republik Islam Indonesia La Nyalla Mattalitti, ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa Timur membagikan idenya melalui pesan WAnya melalui nomor ponsel 081316885961 pada group sebagai berikut: Anjing menggonggong kafilah berlalu. Pribahasa ini tepat utk Jokowi. Saat rakyatnya kelaparan dan dahaga beliau diam , saat rakyat terusir dari negeri kelahiranya beliau diam, saat ekonomi negara di rampok cina beliau diam, saat hukum tdk mampu adil beliau diam, saat kerukunan dan keharnonisan agama di ujung tanduk kedaulatan beliau senang dgn membawa bom atom utk segera terjdnya huru hara negara dan pertikaian agama islam sunni versus islam syiah,idkam versus nasrani dan idlam versus komunis, bahkan saat negaranya telah di rongrong beliau oleh cina maka beliau malah semakin menjd senang dan tersenyum lebar. Lantas siapa Presiden Jokowi ini sebenarnya ? Benarkah beliau Presiden negeri ini ataukah penguasa bagian dari indocina atau bagian vatikan ? Sebaiknya jika memang jalan kepantasan utk kebaikan sudah tertutup maka saatnya wajibnya bagi seluruh rakyat dan khususnya bagi umat utk menyusun draff pemerintahan baru baik di bawah kendali langsung wapres atau pangliam TNI semata mata demi keadilan dan kedaulatan masa depan bangsa ini yg saat kondisi ini secara depac to sudah di kendalkan oleh cina (komunis) dan barat nasrani. Revolusi tauhid menyongsong khalifah islam terakhir hrs segara di bentuk dan indonesia wajib menjd negara republik islam indonesia. Saya rasa ini jawaban tepat utk menyelesaikan musibah bangsa ini. Sy percaya pada akhirnya kebenaran akan selamanya menang atas segala kejahatan. Dan semoga kita tdk menjd manusia yg tak berguna di hadapan Allah dgn ucapan manusia tdk berguna adalah sesorg yg bodoh dan diam dgn kebodohannya dan sesorg yg alim (pandai) diam dgn kepandaianya maka alamat rusaklah bangsa tersebut. Demikian ungkapan riwayat para org sholeh. Wslm. Sumber: http://kliping-milist.blogspot.co.id/2017/01/beritabumi-la-nyalla-indonesia-wajib.html #yiv4349501965 #yiv4349501965 -- #yiv4349501965ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv4349501965 #yiv4349501965ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv4349501965 #yiv4349501965ygrp-mkp #yiv4349501965hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv4349501965 #yiv4349501965ygrp-mkp #yiv4349501965ads {margin-bottom:10px;}#yiv4349501965 #yiv4349501965ygrp-mkp .yiv4349501965ad {padding:0 0;}#yiv4349501965 #yiv4349501965ygrp-mkp .yiv4349501965ad p {margin:0;}#yiv4349501965 #yiv4349501965ygrp-mkp .yiv4349501965ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv4349501965 #yiv4349501965ygrp-sponsor #yiv4349501965ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv4349501965 #yiv4349501965ygrp-sponsor #yiv4349501965ygrp-lc #yiv4349501965hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv4349501965 #yiv4349501965ygrp-sponsor #yiv4349501965ygrp-lc .yiv4349501965ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv4349501965 #yiv4349501965actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv4349501965 #yiv4349501965activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv4349501965 #yiv4349501965activity span {font-weight:700;}#yiv4349501965 #yiv4349501965activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv4349501965 #yiv4349501965activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv4349501965 #yiv4349501965activity span span {color:#ff7900;}#yiv4349501965 #yiv4349501965activity span .yiv4349501965underline {text-decoration:underline;}#yiv4349501965 .yiv4349501965attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv4349501965 .yiv4349501965attach div a {text-decoration:none;}#yiv4349501965 .yiv4349501965attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv4349501965 .yiv4349501965attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv4349501965 .yiv4349501965attach label a {text-decoration:none;}#yiv4349501965 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv4349501965 .yiv4349501965bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv4349501965 .yiv4349501965bold a {text-decoration:none;}#yiv4349501965 dd.yiv4349501965last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv4349501965 dd.yiv4349501965last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv4349501965 dd.yiv4349501965last p span.yiv4349501965yshortcuts
[GELORA45] Trs: [nasional-list] Mass Organizations in Bali Say No to FPIi
Pada Selasa, 24 Januari 2017 20:57, "'Sunny' am...@tele2.se [nasional-list]"menulis: http://jakartaglobe.id/news/mass-organizations-bali-say-no-fpi/ Mass Organizations in Bali Say No to FPIi Denpasar. A number mass organizations in Bali gathered for the "Diversity of Republic of Indonesia" rally at the Niti Praja Lumintang square in Denpasar, Bali, on Sunday morning (22/01) to demand the disbandment of hardline Muslim group Islamic Defenders Front, or FPI.Amron, the coordinator of the Bali Ansor Youth Movement — one of Indonesia's biggest Islamic organization Nahdlatul Ulama's youth groups — said the rally was held to promote harmony and tolerance between followers of different religious in Bali, known as the Island of the Gods.The rally also called for the disbandment of the FPI, which Amron said had spread fake news about illegal raids allegedly conducted by Bali's traditional civic guard, known locally as pecalang.FPI spokesman Munarman had claimed last year that pecalang had been used in Bali to attack the homes of Muslims and prevent them from conducting Friday prayers.Amron denied Munarman's accusation and said that on the contrary pecalang are always on hand to help out Muslims and Christians celebrate Idul Fitri and Christmas."We strongly reject FPI's baseless accusations. Please, don't use religion to divide our people. Let's unite for a peaceful Indonesia," another rally coordinator Komang Mertayasa said, as reported by state news agency Antara.Komang said FPI is a serious threat to the country's spirit of unity in diversity, or Bhinneka Tunggal Ika.The Bali Police's cybercrime unit is currently handling a defamation charge filed by several mass organizations in Bali. Munarman's questioning is set to be completed by Jan. 25.FPI has failed to gain a stronghold in Bali in over a decade, with residents in the Hindu-majority island often complaining about their disruptive activities. #yiv9485891539 #yiv9485891539 -- #yiv9485891539ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv9485891539 #yiv9485891539ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv9485891539 #yiv9485891539ygrp-mkp #yiv9485891539hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv9485891539 #yiv9485891539ygrp-mkp #yiv9485891539ads {margin-bottom:10px;}#yiv9485891539 #yiv9485891539ygrp-mkp .yiv9485891539ad {padding:0 0;}#yiv9485891539 #yiv9485891539ygrp-mkp .yiv9485891539ad p {margin:0;}#yiv9485891539 #yiv9485891539ygrp-mkp .yiv9485891539ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv9485891539 #yiv9485891539ygrp-sponsor #yiv9485891539ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv9485891539 #yiv9485891539ygrp-sponsor #yiv9485891539ygrp-lc #yiv9485891539hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv9485891539 #yiv9485891539ygrp-sponsor #yiv9485891539ygrp-lc .yiv9485891539ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv9485891539 #yiv9485891539actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv9485891539 #yiv9485891539activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv9485891539 #yiv9485891539activity span {font-weight:700;}#yiv9485891539 #yiv9485891539activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv9485891539 #yiv9485891539activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv9485891539 #yiv9485891539activity span span {color:#ff7900;}#yiv9485891539 #yiv9485891539activity span .yiv9485891539underline {text-decoration:underline;}#yiv9485891539 .yiv9485891539attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv9485891539 .yiv9485891539attach div a {text-decoration:none;}#yiv9485891539 .yiv9485891539attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv9485891539 .yiv9485891539attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv9485891539 .yiv9485891539attach label a {text-decoration:none;}#yiv9485891539 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv9485891539 .yiv9485891539bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv9485891539 .yiv9485891539bold a {text-decoration:none;}#yiv9485891539 dd.yiv9485891539last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv9485891539 dd.yiv9485891539last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv9485891539 dd.yiv9485891539last p span.yiv9485891539yshortcuts {margin-right:0;}#yiv9485891539 div.yiv9485891539attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv9485891539 div.yiv9485891539attach-table {width:400px;}#yiv9485891539 div.yiv9485891539file-title a, #yiv9485891539 div.yiv9485891539file-title a:active, #yiv9485891539 div.yiv9485891539file-title a:hover, #yiv9485891539 div.yiv9485891539file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv9485891539 div.yiv9485891539photo-title a, #yiv9485891539 div.yiv9485891539photo-title a:active, #yiv9485891539 div.yiv9485891539photo-title a:hover,
[GELORA45] Kami umat Islam
Bambang Djalisnetra dan Yoseph T Taher membagikan kiriman Willy R Wirantaprawira. Willy R Wirantaprawira bersama Cyntha Wirantaprawira.
Trs: [GELORA45] ‘Palestina mesti berterima kasih’ benderanya dibawa di ‘demonstrasi damai’
Secara konkrit agar Pak Hidayat Nur Wahid mengetahui bahwa Kedutaan Besar Palestina tidak rela benderanya dibawa dan dikibarkan oleh FPI Habib Riziek. Palestina mengetahui FPI dan Pak Riziek adalah perusak negara dan bangsa Indonesia. Bagi bangsa Palestina benderanya adalah suci dan tidak rela dinodai oleh perusak Islam seperti FPI dan MUI. Kita salut kepada Kedutaan Besar Palestina di Jakarta yang begitu kritis memandang situasi di Indonesia. Pada Kamis, 26 Januari 2017 17:13, "Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"menulis: ‘Palestina mesti berterima kasih’ benderanya dibawa di ‘demonstrasi damai’ | | | | || | | | || ‘Palestina mesti berterima kasih’ benderanya dibawa di ‘demonstrasi damai’ ... Politisi Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid, memandang pihak Palestina seharusnya berterima kasih bend... | | | | - 26 Januari 2017 KirimHak atas fotoJULIA ALAZKAImage captionSeorang peserta Aksi Bela Ulama dari FPI Kota Bandung membawa bendera Palestina dalam unjuk rasa di Bandung, Kamis (26/01).Anggota Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid, memandang pihak Palestina seharusnya berterima kasih benderanya dibawa dalam demonstrasi damai di Indonesia. Namun, Kuasa Usaha Kedutaan Besar Palestina di Jakarta mengatakan bendera Palestina dikibarkan pihak antipemerintah (Indonesia) untuk memicu konflik di Indonesia.Seraya merujuk keberpihakan rakyat dan pemerintah Indonesia sejak era Presiden Sukarno terhadap Palestina, Hidayat menegaskan bahwa merupakan suatu kewajaran bendera Palestina dibawa dan dikibarkan dalam demonstrasi."Palestina dan benderanya selalu mendapat tempat yang khusus di Indonesia. Dengan bendera Palestina yang dibawa dalam demonstrasi damai dan diikuti jutaan orang itu kan justru menguatkan dan mengingatkan posisi Indonesia untuk tetap selalu bersama dengan Palestina. Itu juga menandakan betapa Palestina tetap di hati umat dan didukung umat. Justru mestinya pihak Palestina berterima kasih," tutur Hidayat kepada wartawan BBC Indonesia, Jerome Wirawan. - Kedubes Palestina 'sesalkan' penggunaan benderanya di 'unjuk rasa tak damai' - Dicecar 23 pertanyaan, Rizieq bersikukuh ada logo 'palu arit' - Demo Gaza, isu politik atau agama? Hidayat mempertanyakan alasan Kedutaan Palestina mengeluarkan pernyataan yang "menyesalkan" pengibaran bendera negara itu dalam sejumlah aksi unjuk rasa 'tidak damai' terkait urusan dalam negeri Indonesia beberapa bulan terakhir."Mereka dirugikan apa dengan adanya bendera Palestina di situ? Kecuali demonstrasi yang anarkis, merugikan kepentingan politik maupun perjuangan Palestina, bendera Palestina dibakar, lalu Kedutaan Palestina protes ya wajar. Kalau kemudian benderanya digunakan warga Indonesia untuk berdemonstrasi dan demonya yang damai, sangat bermartabat...saya mempertanyakan keberatannya apa sih pihak Kedutaan Palestina sampai mengeluarkan pernyataan semacam itu?"Hak atas fotoAFP/GOH CHAI HINImage captionBendera Palestina dalam di depan Pengadilan Jakarta Utara dalam persidangan Basuki Tjahaja Purnama atas dugaan penistaan agama.Pertanyaan tersebut disusul kemudian oleh penegasan bahwa pengibaran bendera Palestina bukan baru terjadi beberapa bulan terakhir."Sejak dari dulu demonstrasi di Indonesia, terutama dari umat Islam, seringkali melibatkan dan membawa bendera Palestina Dan dari dulu pun tidak pernah ada protes dari Kedutaan Palestina," ujarnya.Secara terpisah, sebagaimana dikutip berbagai media, Sekjen Dewan Syuro DPD FPI Jakarta Novel Bamukmin tidak peduli dengan keberatan Kedutaan Palestina sebab kedutaan tersebut tidak mewakili suara rakyat Palestina. Tidak mau dikibarkan kalangan garis keras Dalam percakapan melalui telepon, Kuasa Usaha Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, Taher Ibrahim Abdallah Hamad, menjelaskan kepada BBC Indonesia alasan pihaknya mengeluarkan pernyataan resmi berisi keberatan bendera Palestina dikibarkan dalam demonstrasi di Indonesia."Ada saatnya bendera kami turut dikibarkan dalam acara yang bagus, seperti hari kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus. Kami berterima kasih. Tapi kami tidak mau bendera kami dikibarkan pihak antipemerintah (Indonesia) untuk memicu konflik di Indonesia," tegasnya.Hak atas fotoJULIA ALAZKAImage captionSantri dari Brigade Santri (Brigast) Ciamis mengenakan syal bermotif bendera Indonesia dan Palestina dalam Aksi Bela Ulama di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (26/01).Dia lalu menyitir sejumlah peristiwa pengibaran bendera Palestina, antara lain dalam pertandingan sepak bola di Glasgow, Skotlandia."Kalau yang seperti ini kami setuju. Tapi, dalam demonstrasi di Indonesia, kalangan garis keras membawa bendera kami. Kami tidak mau yang seperti ini," ujar Taher.Fenomena pengibaran bendera Palestina dalam aksi-aksi demonstrasi di Indonesia mendapat sorotan pengamat masalah Timur