RE: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins
Akan lebih menarik lagi, kalau misalnya, split jadi 15:85, bukan 85:15 untuk first commercial discovery saja he he he Hwarakadahhh...pak Awang bisa "gulung koming" nih ... -Original Message- From: Zamzam Nurzaman [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 13, 2005 1:51 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins Pertanyaan mungkin keluar dari manager lain seperti ini:" Umumnya yang proven di Indonesia timur, play nya mesti karbonat, apakah di daerah yang anda sebutkan tersebut playnya bakalan sama?, bagaimana dengan prospek turbiditnya?, bukankah di Banyumas turbiditnya malahan banyak tersingkap?, apa akan banyak turbidit lain di area oil windows?, Bukankah di barat Sumatra Barat (bengkulu) pernah ada bor eksplorasi di suatu antiklin dengan play turbidit tapi kok hasilnya nihil? ..Ono opo awaknyooo?" He..he ..h sangat menarik going to foreland basin play! Cheers Zammy -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 13, 2005 1:32 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins Ini pertanyaan tembak langsung dan gaya manajer he..he.. Dalam beberapa kali kesempatan presentasi dan diskusi di depan group new venture yang berminat di Indonesia, setelah saya berbicara tektonik, stratigrafi, petroleum system dst., dst., pertanyaan dari top manager yang hadir selalu sama : "Menurut Anda, di mana areal yang paling prospek di cekungan ini, di wilayah ini ?" Tim geosaintis-nya, biasanya menggumam sambil memegang dagu masing : hmmm... Dalam keterbatasan interpretasi dan data, saya berpendapat cekungan2 di barat Sumatra, di selatan Bayah, dan Banyumas bisa jadi pilihan pertama untuk eksplorasi lebih jauh cekungan tipe ini. hmmm... salam, awang "Suwandi Utoro, Edi (edsuwan)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Awang, kalau menurut bapak dimana di Indonesia ini yang fore-arc basinnya masih potensial untuk dieksplorasi lebih jauh ? Terima kasih atas penjelasannya. Salam, Edot - Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - -- This e-mail, including any attached files, may contain confidential and privileged information for the sole use of the intended recipient. Any review, use, distribution, or disclosure by others is strictly prohibited. If you are not the intended recipient (or authorized to receive information for the intended recipient), please contact the sender by reply e-mail and delete all copies of this message. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins
Pertanyaan mungkin keluar dari manager lain seperti ini:" Umumnya yang proven di Indonesia timur, play nya mesti karbonat, apakah di daerah yang anda sebutkan tersebut playnya bakalan sama?, bagaimana dengan prospek turbiditnya?, bukankah di Banyumas turbiditnya malahan banyak tersingkap?, apa akan banyak turbidit lain di area oil windows?, Bukankah di barat Sumatra Barat (bengkulu) pernah ada bor eksplorasi di suatu antiklin dengan play turbidit tapi kok hasilnya nihil? ..Ono opo awaknyooo?" He..he ..h sangat menarik going to foreland basin play! Cheers Zammy -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 13, 2005 1:32 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins Ini pertanyaan tembak langsung dan gaya manajer he..he.. Dalam beberapa kali kesempatan presentasi dan diskusi di depan group new venture yang berminat di Indonesia, setelah saya berbicara tektonik, stratigrafi, petroleum system dst., dst., pertanyaan dari top manager yang hadir selalu sama : "Menurut Anda, di mana areal yang paling prospek di cekungan ini, di wilayah ini ?" Tim geosaintis-nya, biasanya menggumam sambil memegang dagu masing : hmmm... Dalam keterbatasan interpretasi dan data, saya berpendapat cekungan2 di barat Sumatra, di selatan Bayah, dan Banyumas bisa jadi pilihan pertama untuk eksplorasi lebih jauh cekungan tipe ini. hmmm... salam, awang "Suwandi Utoro, Edi (edsuwan)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Awang, kalau menurut bapak dimana di Indonesia ini yang fore-arc basinnya masih potensial untuk dieksplorasi lebih jauh ? Terima kasih atas penjelasannya. Salam, Edot - Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins
Junior geologist ke managerjauh amat atuh jaraknya pak hehe, mungkin harus ngalamin beberapa unconformity dulu :-) Terima kasih atas pencerahannya. Salam, Edot -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 13, 2005 1:32 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins Ini pertanyaan tembak langsung dan gaya manajer he..he.. Dalam beberapa kali kesempatan presentasi dan diskusi di depan group new venture yang berminat di Indonesia, setelah saya berbicara tektonik, stratigrafi, petroleum system dst., dst., pertanyaan dari top manager yang hadir selalu sama : "Menurut Anda, di mana areal yang paling prospek di cekungan ini, di wilayah ini ?" Tim geosaintis-nya, biasanya menggumam sambil memegang dagu masing : hmmm... Dalam keterbatasan interpretasi dan data, saya berpendapat cekungan2 di barat Sumatra, di selatan Bayah, dan Banyumas bisa jadi pilihan pertama untuk eksplorasi lebih jauh cekungan tipe ini. hmmm... salam, awang "Suwandi Utoro, Edi (edsuwan)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Awang, kalau menurut bapak dimana di Indonesia ini yang fore-arc basinnya masih potensial untuk dieksplorasi lebih jauh ? Terima kasih atas penjelasannya. Salam, Edot - Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
[iagi-net-l] RPTK - si pisau bermata dua.
teman-temin... bicara soal RPTK ini menarik loo. RPTK (Rencana Penempatan Tenaga Kerja) ini sangat mungkin menjadi pisau bermata dua. Dapat saja menguntungkan namun juga sangat mungkin merugikan (disalahgunakan). Posisi managerial ini yg paling sering dipakai untuk membuat jenjang dalam RPTK, memberikan posisi (kontrol) bagi investor maupun "host country" (psst ... tentunya dg mengharapkan mental "nasionalisme" dari incumbent). Disisi lain. Hampir semua perusahaan masih banyak yg memberikan posisi manajerial ini memiliki "harga" yg lebih dibanding profesional. Posisi manajer merupakan posisi idaman, apalagi dengan iming2 tunjangan serta fasilitas yg lebih ketimbang posisi profesional. Akhirnya (hampir) semua pegawai bermimpi untuk menjadi manajer, dan beberapa menjadi enggan menjadi geophysicist atau geologist. Dengan modal sabar meniti karir bebrapa mampu menduduki jabatan manajer ini ... howgh !. ... loh kan keren kalau jadi manajer, kan bisa dibanggakan didepan mertua, ... apalagi kalau nanti pas lebaran :) Mungkin karena semua berlomba-lomba menjadi manajer inilah yang akhirnya profesional geoscientist kurang diperhatikan. Banyak yg karena mentok akhirnya mereka ini para "inpat" ( ... wah istilah inpat ini aku pakai ya, Vit) "terpaksa" rela untuk bergeser profesi dari Chief Geologist menjadi Manajer Admin, Manajer HR, manajer ... apapun lah ... asalkan manajer dg segala fasilitasnya Dan disini "inpat", menjadi orang pertama kan ? Seperti yg diuraikan pak Untung dibawah itu. Kembali ke RPTK tadi, ... dari sisi investor, maka posisi-posisi ini menjadi bahan tukar menukar atau bargaining dengan host country. Yg ditunjukkan hanyalah prosentasi "inpat" vs "expat" secara menyeluruh, dan seringkali akan memenuhi target lah. Wong disitu tidak dibilang bahwa orang Indonnya menjadi manajer explorasi, tetapi manajer HR atau admin. Sehingga tidak ada yg dilanggar dalam peraturan atau komitment "Indonesianisasi". Disini Indonesianisasi looh ... ingat bukan "alih teknologi". Namun yg namanya manajer di perusahaan itu ya terbatas jumlahnya, manager explorasi ya satu, tapi karena banyak yang "minta" (nuntut) untuk menjadi manajer, akhirnya struktur organisasi diubah, siapa saja bisa jadi manager. Apalagi dengan matrix organisation, sebuah team kecilpun dipimpin oleh manajer ... lah iya lah wong fungsinya memanej satu team. Nah, disinilah banyak manajer bermunculan, dan level teknikal terasa ditinggalkan. Pada saat ini, dimana dicari lebih banyak "pekerja" ketimbang "pengatur", maka terasalah bahwa kurangnya penghargaan profesional yg ada. Banyak yg hengkang. Dan kondisi ini tentusaja "mengenakkan" investor asing memasukkan "bule" ... Nah seperti yg ditulis Pak Untung, apakah IAGI ndak kosen? Wah setahu saya ketumnya yg sekarang konsen banggeet. Makanya beliau mengajak temantemin utk terus mendalami profesi geologi, kalau jadi geologist ya jadilah geologist yg handal, sehingga tentunya bisa mendapatkan porsi yg wajar. Kalau toh porsinya tidak didapat disini ya disana. Sukur-sukur malah menduduki manajer ... lak gitu. Jadi pesan saya, kalau toh dalam RPTK anda sudah diplot untuk menduduki sebuah jabatan, janganlah membuat hal itu menjadikan sebuah kepastian yg bakal terjadi. RPTK itu lebih banyak utk kebutuhan politis ketimbang kebutuhan teknis. Jadi apasaja, asalkan menjadi yang terbaik, pasti laku deh ... sumpih !!! tuuh petrophysics yg dulu banyak yg enggan sekarang sedang langka ... gimana kalau dibayar sehari 700-900US$/day mau ? upst ! Nah "alih teknologi" ada dimana. Lenyap dimakan RPTK ! Alih teknologi sangat mungkin terjadi seandainya jenjang profesi dibuat dan dijalankan. Dan sangat tidak mudah mengkader seseorang utk menjadi petrophysicist, atau menjadikan structural geologist, atau seq stratigrapher dsb. Profesi2 ini sangat khusus, spesifik, namun kebutuhannya tidak sepanjang tahun. Sehingga akan sangat sulit sebuah perusahaan kecil "memelihara" seorang profesional setingkat Doktor di perusahaannya. ya akhirnya memang RPTK tidak mungkin dibuat untuk jenjang profesi khusus, karena kebutuhan perusahaan tidaklah sama. Masak setiap perusahaan harus ada sequence stratigrapher ... kalau manajer eksplorasi memang harus ada. Lantas bagaimana ? Wah ya kalau udah kompleks begini tentunya aku sendiri ga mampu mengurai panjang-panjang. Pengalamanku masih cethek Salah satu yg bisa saya tawarkan adalah, ambillah salahsatu jenis profesi yg paling disukai, jadilah yg terbaik dibidang itu dan Jadilah freelancer !! Jadilah mercenaries (pasukan bayaran). Tawaran menjadi Manager Explorasi freelance juga ada looh Apakah kemudian masalahnya selesei ... ? Wah, kalau berbicara ini ya tentusaja belum apa-apa, banyak pertanyaan yg harus dijawab apakah si freelancer bisa digaji sesuai dengan profesinya ... ?dengan "harga pasar" ? Pasar mana lokal jakarta, regional SEA atau global ? Aturan penggajian dari Migas/Bappenas mungkin dirasakan belum bisa mencakup "harga" profesi2 bang
RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins
Pak Awang, kalau menurut bapak dimana di Indonesia ini yang fore-arc basinnya masih potensial untuk dieksplorasi lebih jauh ? Terima kasih atas penjelasannya. Salam, Edot -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 13, 2005 12:12 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins Edot, Betul, provenance di dua sisi fore-arc basins bisa tak menguntungkan tipe kualitas sedimen di fore-arc. Di satu sisi punya volcanic arc, di sisi lain ada uplifted melange complex. Kita tak merendahkan volcanic arcs sebagai penyumbang reservoir, sebab di Jawa ada beberapa field punya reservoir volkani-klastik turbidit. Tetapi, masalah sorting yang buruk dan alterasi reservoir yang negatif bisa lebih diderita di fore-arc. Sedimen tak punya jarak yang panjang untuk dicuci, immature, sebab provenance sedimen sering begitu dekat dengan depresi fore-arc basin. Material volkanik dan melange disusun oleh mineral2 yang tak stabil di kondisi TP saat ini, mereka gampang terubah menutup pori (semoga tak senegatif itu). Fore-arc yang dalam juga mungkin kekayaan organik-nya sudah jauh berkurang, dibandingkan kekayaan organik di back-arc basin yang sering berlimpah di epeiric sea (shelf) areanya. Redeposited source ala deepwater Makassar rasanya sulit terbentuk di situ sebab kita punya barrier volcanic arc yang besar, kecuali ada sistem delta di sisi luar volcanic arc yang tumbuh dan menyambung ke sistem fore-arc, ini malah bisa bagus. Fore-arc basins di Myanmar, seperti ditulis Pak Aris, harus dilihat dulu setting-nya, apakah ia benar fore-arc basins ? Apa volcanic arc reference-nya. Setahu saya, Pegunungan Arakan di selatan Chittagong, dan Bilauktaung di utara Mergui, adalah pegunungan lipatan ekor collision Himalaya. Kalau memang volcanic ranges tentu betul fore-arc dan ini menggembirakan. Mendekati sumber sedimennya di Bengal Bay, tentu sedimen2 fore-arcs semakin tebal dari poros Jawa ke Sumatra ke Myanmar. Untuk alasan yang sama pula kenapa di selatan Jawa tak ada outer arc ala Nias-Mentawai sedangkan di Sumatra ada; sedimen asal Bengal sudah terlalu tipis di selatan Jawa. salam, awang "Suwandi Utoro, Edi (edsuwan)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Awang & netters lainnya, Beberapa waktu lalu saya pernah baca well report salah satu sumur yang dibor di Nias Block yaitu Ibusuma-1. hasil pengeboran Ibusuma-1 ini ditemukan juga lapisan batugamping yang sangat tebal (kurang lebih 600-700 feet) berumur Middle Miocene dengan 2 feet gas show di top dari lapisan batugamping ini. Sehingga dengan ketebalan gas seperti itu memang skalanya sangat kecil sekali seperti yang pak Awang ungkapkan. Kembali ke pernyataan pak Awang, No.1 selain yang disebutkan oleh pak Awang, mungkin karena sedimen yang diendapkan di fore-arc basin ini tipis jika dibandingkan dengan di back-arc basin yang mengakibatkan efek dari over burden atau burial history-nya menjadi tidak significant dalam proses pematangan HC. No.2 kalau kita amati memang fore-arc ini dari segi provenance sedimennya kurang menguntungkan selain di-supply oleh sedimen-sedimen asal volcanic arc dari bagian lain dia di-supply juga oleh material-material sedimen dari prisma akresi ke depocenter dari fore-arc basin ini, sehingga susah sekali kita berharap akan mendapatkan provenance yang bagus untuk reservoir-nya. No.3 mungkin karena basinnya kurang dalam sehingga tidak / kurang berkembang sedimen klastika halus yang kaya akan material organik, mungkin seperti itu ya pak ? Mohon pencerahannya. Beberapa gas field di Myanmar yang pak Aris sebutkan mungkin fore-arc basin-nya lebih tebal jika dibandingkan dengan fore-arc basin di Indonesia khususnya di South Jawa fore-arc dan West Sumatra fore-arc, sehingga semua unsur dalam petroleum system di fore-arc basin di Myanmar tersebut bekerja dengan efektif. Terima kasih. Salam, Edot -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 13, 2005 8:32 AM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins Adalah Jawa Shell yang pertama kali berani masuk ke South Java forearc dengan mengebor Alveolina-1 dan Borelis-1 (1971) yang menemukan gamping Miosen yang bagus tapi no HCs (source problem). Eksplorasi di Nias, Sibolga, Bengkulu, offshore Bayah, offshore selatan Jawa pernah dilakukan tetapi sangat minim. Ada penemuan biogenic gas skala kecil di Nias-Sibolga, ada oil show di Bengkulu. Belum menggembirakan. Karena back-arc basin lebih dahulu sukses dan terbukti prolific, orang lebih senang mengerjakan basin tipe ini. Akibatnya, riset tentang fore-arc basin jauh tertinggal. Maka, kita tak tahu pasti apakah sebenarnya tantangan dan risiko di wilayah frontier ini. Ini yang sempat dipikirkan orang. (1) GG yang rendah, cool basin, membahayakan pematangan SR, (2) kualitas source rock rendah, (3) kualitas reservoir rock rendah. No. 1 disebabk
RE: [iagi-net-l] Shallow Gas di Onshore dan Laut dalam.
Shofi, Menurut saya shallow gas di onshore bisa terjadi karena migrasi dari deeper structure ke shallow formation. Di offshore , bisa terjadi hal yang sama, migrasi dari deeper structure + terbentuk nya biogenic gas. Di laut dalam, shallow gas hazard banyak juga ditemukan dalam bentuk Frozen Gas. Salam, Budi -Original Message- From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 12, 2005 5:13 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Shallow Gas di Onshore dan Laut dalam. Barangkali ada rekans yang bisa bantu saya terhadap salah satu pertanyaan anak didik saya di kursus wellsite. Terus terang saja, saya gak punya knowledge untuk menjawabnya. 1. Adakah Shallow gas di daerah pengeboran onshore? kalo ada gimana genesanya? dan kalo gak ada apa alasannya. 2. Kira kira shallow gas itu ditemukan di daerah marine di kedalamaman sekitar berapa? dan apa alasannya? 3. Adakah shallow gas di laut dalam (deep water drilling). Pertanyaan terakhir ini muncul dalam diskusi determinasi shallow gas hazard dengan tim satu team. Tim berpendapat bahwa shallow gas tidak dijumpai di laut dalam dan karenanya tidak perlu pilot hole. -- Salam hangat Shofi - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
[iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins
Ini pertanyaan tembak langsung dan gaya manajer he..he.. Dalam beberapa kali kesempatan presentasi dan diskusi di depan group new venture yang berminat di Indonesia, setelah saya berbicara tektonik, stratigrafi, petroleum system dst., dst., pertanyaan dari top manager yang hadir selalu sama : "Menurut Anda, di mana areal yang paling prospek di cekungan ini, di wilayah ini ?" Tim geosaintis-nya, biasanya menggumam sambil memegang dagu masing : hmmm... Dalam keterbatasan interpretasi dan data, saya berpendapat cekungan2 di barat Sumatra, di selatan Bayah, dan Banyumas bisa jadi pilihan pertama untuk eksplorasi lebih jauh cekungan tipe ini. hmmm... salam, awang "Suwandi Utoro, Edi (edsuwan)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Awang, kalau menurut bapak dimana di Indonesia ini yang fore-arc basinnya masih potensial untuk dieksplorasi lebih jauh ? Terima kasih atas penjelasannya. Salam, Edot - Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.
RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )
Pak Awang, Terima kasih atas pencerahannya.. Salam edo -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 13, 2005 11:53 AM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) Edo, Pengklasifikasian fore-arc, intra-arc, back-arc basins harus mengacu kepada arc (volcanic arc). Maka, kita harus mencari dulu di mana volcanic arc-nya. Kalau bukan volcanic arc, hati-hati, kita akan salah menafsirkannya, sebab kalau sekedar tinggian, non-volcanic pun bisa. Di Indonesia, ada 10 basin yang SAAT INI cocok disebut fore-arc basins : 1. Meulaboh, 2. Nias, 3. Mentawai-Bengkulu : di depan Barisan volcanic arc; 4. SW Java, 5. South Central Java, 6. SE Java, 7. South Java, 8. South Bali-Lombok, dan 9. Sawu : di depan Jawa-Nusa Tenggara volcanic arcs, dan 10. South Minahasa : di depan North Sulawesi volcanic arcs. SAAT INI karena basin bisa multi-history alias setting tektonik-nya bisa berganti-ganti sepanjang zaman geologi. Bintuni Basin, kalau mengacu ke Lengguru FTB (fold-thrust belt) tak bisa disebut fore-arc, ini bukan volcanic arc. Kalau asal FTB ini sama dengan Central Range Papua, hanya ia terseret dua couple strike-slip di Kepala Burung (Sorong dan Tarera-Aiduna), maka Bintuni hanya sekedar foredeep sebuah foreland basin yang biasa dibatasi oleh fold thrust belt hasil collision; justru ini sangat khas foreland basin (lihat contoh lain untuk Barito foredeep yang dibatasi Meratus, dan Salawati foredeep yang dibatasi oleh Sorong FTB). Keberadaan Misool-Onin Geanticline justru menguatkan bahwa Bintuni adalah sangat khas foreland basin. Suatu foreland basin akan punya foredeep dan forebulge di sisi yang berlawanan. Nah, Bintuni Deep di Muturi itu adalah foredeep-nya dan Misool-Onin adalah forebulgenya. Misool Onin pun berlaku sebagai forebulge buat Salawati yang punya foredeep di selatan Sorong Fault. Dan, dalam sejarahnya, kalau kita tarik sampai ke Mesozoik, Bintuni hanyalah peri-cratonic graben, alias passive margin basin yang retak di sekitar Triassic Jurassic dari NW Australia margin. Karena collision Melanesian orogeny-lah (yang membentuk Central Ranges of Papua dan Lengguru Belt) ia lalu jadi foreland basin. Maka, saya tak menemukan bukti bahwa Bintuni pernah jadi fore-arc. Tak ada volcanic arc yang cukup kuat yang bisa dijadikan pegangan buat menaruh Bintuni maupun Salawati sebagai fore-arc basins. salam, awang "Edward, Syafron" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ini pendapat saya pribadi pak Awang, hampir disemua report ARCO menyebutkan kalau Bintuni adalah Foreland basin... Mengapa bisa berbeda.?, karena ada dua episode neogene tektonik penting yang involve di daerah Bintuni ini yaitu terbentuknya Lengguru Fold Belt yang meyebabkan terbentuknya Foredeep Bintuni basin ayng didalamnya diendapkan Steenkol dan Klasafet dan yang kedua adalah Banda Arch collision yang menyebabkan terbentuknya Misool Onin Ridge... Disini menariknya, kalau kita mengacu pada Misool Onin Ridge ini, memang intuni basin digolongkan Foreland Basin, tapi kalau melihat tektonik yang sedikit lebih tua dari itu atau mengacu pada lengguru Fold belt, Bintuni basin bisa digolongkan sebagai fore arc basin... Memang tektonik yang complex didaerah ini bisa menyebabkan perbedaan pendapat, apalagi kalau mengacu pada Tektonik yang lebih tua yaitu pada saat Australian Plate collision dengan Island arch dari Pacific plate pada umur Oligocene, maka area didaerah Bintuni semuanya adalah Fore arc basin Salam edo -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 13, 2005 8:53 AM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) Menarik kalau Edo menyebut Bintuni sebagai fore-arc basin. Apakah ini pendapat BP, he..he.. ? Seperti Pak Ukat, saya juga mengklasifikasikannya sebagai Foreland Basin : foredeepnya persis sebelah barat Lengguru Belt, dan platformnya jauh ke barat ke bagian barat Teluk Berau menuju Misool. Salawati pun adalah Foreland, tetapi ia kemudian jadi Transform Margin karena efek Sorong Fault dengan sangat kuat mempengaruhi cekungan ini sejak Pliosen. salam, awang Ukat Sukanta wrote: Kalau Bintuni Basin, kalau saya menamakannya Foreland Basin. -Original Message- From: Edward, Syafron [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 13, 2005 7:23 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) Tidak usah jauh-jauh, Di Indonesia juga ada Field ditemukan di Fore-Arc basin yaitu Tangguh Field Papua (Bintuni Basin) Salam Explorasi edo -Original Message- From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 12, 2005 1:46 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan
RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )
Betul sekali, didaerah Bintuni memang memiliki problem overpressure yang salah satu penyebabnya adalah cepatnya sedimentasi Klasafet dan Steenkool di Bintuni Basin.. Salam edo -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 13, 2005 8:41 AM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) Betul Pak Nataniel, kasus-kasus overpressuring yang pernah saya amati di beberapa tempat (selatan Sorong Fault di foredeep Salawati, selatan Yapen Fault di foredeep Rombebai, di Bintuni di barat Lengguru belt, di Selat Madura di selatan Madura inverted island, di Banyumas, di inner Kutei, dan Makassar Strait) semuanya berhubungan dengan sedimentasi yang cepat dan sulitnya dewatering dari clay terjadi. salam, awang Nataniel Mangiwa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: (Sedimentasi Cepat) Rapid Sedimentation ini juga yang divonis sebagai penyebab Overpressure di Delta Mahakam. jadi kalau kita mempelajari regional setting suatu daerah dan sempat terjadi rapid sedimentation maka kita sudah bisa mengira-ngira di mana akan ketemu Overpressure. Terimakasih Pak Awang On 10/13/05, Awang Satyana wrote: Overpressure di Banyumas terjadi oleh sedimentasi cepat saat terjadi peralihan dari intra-arc setting ke fore-arc setting, kira-kira di Intra-Miocene time. Fore-arc setting menyediakan space accomodation yang voluminous yang begitu dekatnya dengan sebuah tinggian ex intra-arc setting. Ke depresi itulah eroded sediments dibuang dalam waktu yang cepat, dan overpressuring pun terjadi. Di Banyumas jelas terlihat pergeseran magmatic arc Oligo-Miosen Old Andesite Gabon Formation ke volcanic arc Mio-Pliosen di wilayah North Serayu ke sebelah utara. salam, awang - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )
Abah, fore-arc dan foreland basin sama-sama lahir di era plate-tectonic setting akhir 1960-an dan awal 1970-an, tetapi dari penulis yang berbeda2.. Foreland basins di satu hal bisa overlaps dengan back-arc basins. Lalu, ada juga pengembangan pengertian untuk foreland basins yang terjadi di sekitar pertengahan tahun 1990-an. Foreland basins pada awalnya didefinisikan sebagai cekungan2 muka daratan, cekungan2 di depan massa kontinen yang cratonic. Ke dalam klasifikasi ini masuk semua cekungan di Sumatra (NSB, CSB, SSB, West Java, East Java, Barito, Kutei, dll.). Ini mengacu kepada tulisan Soeparjadi et al. (1975) yang membagi cekungan di SE Asia jadi : outer arc, foreland, interior cratonic, open shelf on continental margin. Pertengahan tahun 1990-an, AAPG mengeluarkan sebuah edisi khusus tentang foreland basins. Kalau dibaca di dalamnya, foreland basins yang dimaksud di sini adalah yang mengacu ke model di Canadian Rockies, yaitu suatu depresi yang dibatasi oleh suatu tinggian fold thrust belt (sekaligus provenance sedimen) di sisi luarnya dan ke depresi itulah sumber sedimen ditumpahkan. Maka, setelah Barisan naik, semua bagian barat NSB, CSB, SSB akan punya bagian foreland basins, bukan ? Tetapi, definisi fore-arc dan foreland cukup rigid perbedaannya sehingga tak sulit membedakannya. salam, awang [EMAIL PROTECTED] wrote: > Pak Ukat dan Awang Tolong saya mohon pencerahan (sudah agak lupa) apa term forc arc basin dan foreland basin itu berasal dari theori tektonik yang sama? Si Abah Menarik kalau Edo menyebut Bintuni sebagai fore-arc basin. Apakah ini > pendapat BP, he..he.. ? Seperti Pak Ukat, saya juga mengklasifikasikannya > sebagai Foreland Basin : foredeepnya persis sebelah barat Lengguru Belt, > dan platformnya jauh ke barat ke bagian barat Teluk Berau menuju Misool. > > Salawati pun adalah Foreland, tetapi ia kemudian jadi Transform Margin > karena efek Sorong Fault dengan sangat kuat mempengaruhi cekungan ini > sejak Pliosen. > > salam, > awang > > Ukat Sukanta wrote: > > Kalau Bintuni Basin, kalau saya menamakannya Foreland Basin. > > -Original Message- > From: Edward, Syafron [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Thursday, October 13, 2005 7:23 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : > RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) > > Tidak usah jauh-jauh, Di Indonesia juga ada Field ditemukan di Fore-Arc > basin yaitu Tangguh Field Papua (Bintuni Basin) > > Salam Explorasi > edo > > -Original Message- > From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, October 12, 2005 1:46 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : > RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) > > Sekedar pertanyaan, > bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field > (tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di sistem > Fore-arc basin ini? > > dan, ada juga pertanyaan teknis yaitu: kira-kira darimana penyebab > overpressure zone yang ada di sumur Jati-1? > > terimakasih > > On 10/12/05, Awang Satyana wrote: > Untuk itu, saya sangat berharap bahwa Lundin Banyumas berhasil dengan > Jati-1, sumur yang sedang dibornya di fore-arc basin Banyumas. Nah, ini > memang sumur yang risikonya sangat tinggi tetapi BPMIGAS mendukungnya > dengan penuh. Sebelum sampai ke titik bor Jati, mungkin ada tiga tahun > sendiri dihabiskan untuk membangun pengetahuan geologi yang komprehensif > untuk Banyumas fore-arc, termasuk melakukan survai seismik di Karang > Sambung dan mencari reservoir klastik Eosen sampai ke Citarum dan Bayah. > > Kalau kita mencari contoh bagaimana berbagai studi dan survai dilakukan > di suatu cekungan termasuk bagaimana drama pencarian partner untuk > berbagi risiko (?) atau keberhasilan (?) sampai menggiring ke penajakan > sebuah sumur eksplorasi, Blok Banyumas akan menjadi contoh yang baik. > > Saat ini, sumur Jati-1 tengah mengalami kesulitan menembus barier yang > dulu juga menjadi barier sumur2 Pertamina dan menghentikannya : > overpressured zone ! Saat diskusi dulu, itu sudah kita peringatkan, > semoga Lundin telah cukup mempunyai solusi untuk itu. > > Di Banyumas, rembesan lumayan subur, masa kita tidak berhasil juga > mencari si mutiara hitam ini setelah lebih dari 30 tahun ? > > Fore-arc dan intra-arc basins adalah salah satu dari sekian tantangan > eksplorasi di Indonesia. Itu ada dalam perhatian secara khusus oleh > BPMIGAS saat ini mengacu kepada perannya yang tertuang dalam UU Migas > 2001. BPMIGAS sedang mengubah organisasinya, dan akan ada satu bagian > baru di dalamnya yang menangani masalah evaluasi cekungan/new venture. > Bagian ini akan berasosiasi nantinya dengan Ditjen Migas dalam urusan > yang sama. > > Jangan kuatir, mestinya kita telah banyak belajar dari model2 penawaran > lahan lima tahun terakhir ini, di mana kekuatan dan kelemahannya, semua > akan dievaluasi untuk menuju ke pena
RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins
Edot, Betul, provenance di dua sisi fore-arc basins bisa tak menguntungkan tipe kualitas sedimen di fore-arc. Di satu sisi punya volcanic arc, di sisi lain ada uplifted melange complex. Kita tak merendahkan volcanic arcs sebagai penyumbang reservoir, sebab di Jawa ada beberapa field punya reservoir volkani-klastik turbidit. Tetapi, masalah sorting yang buruk dan alterasi reservoir yang negatif bisa lebih diderita di fore-arc. Sedimen tak punya jarak yang panjang untuk dicuci, immature, sebab provenance sedimen sering begitu dekat dengan depresi fore-arc basin. Material volkanik dan melange disusun oleh mineral2 yang tak stabil di kondisi TP saat ini, mereka gampang terubah menutup pori (semoga tak senegatif itu). Fore-arc yang dalam juga mungkin kekayaan organik-nya sudah jauh berkurang, dibandingkan kekayaan organik di back-arc basin yang sering berlimpah di epeiric sea (shelf) areanya. Redeposited source ala deepwater Makassar rasanya sulit terbentuk di situ sebab kita punya barrier volcanic arc yang besar, kecuali ada sistem delta di sisi luar volcanic arc yang tumbuh dan menyambung ke sistem fore-arc, ini malah bisa bagus. Fore-arc basins di Myanmar, seperti ditulis Pak Aris, harus dilihat dulu setting-nya, apakah ia benar fore-arc basins ? Apa volcanic arc reference-nya. Setahu saya, Pegunungan Arakan di selatan Chittagong, dan Bilauktaung di utara Mergui, adalah pegunungan lipatan ekor collision Himalaya. Kalau memang volcanic ranges tentu betul fore-arc dan ini menggembirakan. Mendekati sumber sedimennya di Bengal Bay, tentu sedimen2 fore-arcs semakin tebal dari poros Jawa ke Sumatra ke Myanmar. Untuk alasan yang sama pula kenapa di selatan Jawa tak ada outer arc ala Nias-Mentawai sedangkan di Sumatra ada; sedimen asal Bengal sudah terlalu tipis di selatan Jawa. salam, awang "Suwandi Utoro, Edi (edsuwan)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Awang & netters lainnya, Beberapa waktu lalu saya pernah baca well report salah satu sumur yang dibor di Nias Block yaitu Ibusuma-1. hasil pengeboran Ibusuma-1 ini ditemukan juga lapisan batugamping yang sangat tebal (kurang lebih 600-700 feet) berumur Middle Miocene dengan 2 feet gas show di top dari lapisan batugamping ini. Sehingga dengan ketebalan gas seperti itu memang skalanya sangat kecil sekali seperti yang pak Awang ungkapkan. Kembali ke pernyataan pak Awang, No.1 selain yang disebutkan oleh pak Awang, mungkin karena sedimen yang diendapkan di fore-arc basin ini tipis jika dibandingkan dengan di back-arc basin yang mengakibatkan efek dari over burden atau burial history-nya menjadi tidak significant dalam proses pematangan HC. No.2 kalau kita amati memang fore-arc ini dari segi provenance sedimennya kurang menguntungkan selain di-supply oleh sedimen-sedimen asal volcanic arc dari bagian lain dia di-supply juga oleh material-material sedimen dari prisma akresi ke depocenter dari fore-arc basin ini, sehingga susah sekali kita berharap akan mendapatkan provenance yang bagus untuk reservoir-nya. No.3 mungkin karena basinnya kurang dalam sehingga tidak / kurang berkembang sedimen klastika halus yang kaya akan material organik, mungkin seperti itu ya pak ? Mohon pencerahannya. Beberapa gas field di Myanmar yang pak Aris sebutkan mungkin fore-arc basin-nya lebih tebal jika dibandingkan dengan fore-arc basin di Indonesia khususnya di South Jawa fore-arc dan West Sumatra fore-arc, sehingga semua unsur dalam petroleum system di fore-arc basin di Myanmar tersebut bekerja dengan efektif. Terima kasih. Salam, Edot -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 13, 2005 8:32 AM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins Adalah Jawa Shell yang pertama kali berani masuk ke South Java forearc dengan mengebor Alveolina-1 dan Borelis-1 (1971) yang menemukan gamping Miosen yang bagus tapi no HCs (source problem). Eksplorasi di Nias, Sibolga, Bengkulu, offshore Bayah, offshore selatan Jawa pernah dilakukan tetapi sangat minim. Ada penemuan biogenic gas skala kecil di Nias-Sibolga, ada oil show di Bengkulu. Belum menggembirakan. Karena back-arc basin lebih dahulu sukses dan terbukti prolific, orang lebih senang mengerjakan basin tipe ini. Akibatnya, riset tentang fore-arc basin jauh tertinggal. Maka, kita tak tahu pasti apakah sebenarnya tantangan dan risiko di wilayah frontier ini. Ini yang sempat dipikirkan orang. (1) GG yang rendah, cool basin, membahayakan pematangan SR, (2) kualitas source rock rendah, (3) kualitas reservoir rock rendah. No. 1 disebabkan kolom air yang lumayan tebal dan jauh dari mantle convection di bawah kontinen yang sirkulasinya membawa termal ke permukaan. No 1 dan 3 disebabkan volcanic impurities yang lebih banyak dibandingkan di back-arc basin, no. 3 juga karena tak ada sumber granit yang bisa kontribusi quartz sst seperti di back-arc yang punya granitic continental craton. Apakah itu benar ? Bisa
Re: RE: [iagi-net-l] unconformity
> Implikasinya sangat akan jelas terhadap perubahan reservoir quality karena > unconformity akan berasosiasi dengan lingkungan high energy di setiap system > tract manapun. > > Zammy Kembali ke pertanyaan semula, utk uncf karena tektonik apakah lebih bagus/jelek kualitas reservoirnya drpada uncf karena eustatic ? rdp - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )
Edo, Pengklasifikasian fore-arc, intra-arc, back-arc basins harus mengacu kepada arc (volcanic arc). Maka, kita harus mencari dulu di mana volcanic arc-nya. Kalau bukan volcanic arc, hati-hati, kita akan salah menafsirkannya, sebab kalau sekedar tinggian, non-volcanic pun bisa. Di Indonesia, ada 10 basin yang SAAT INI cocok disebut fore-arc basins : 1. Meulaboh, 2. Nias, 3. Mentawai-Bengkulu : di depan Barisan volcanic arc; 4. SW Java, 5. South Central Java, 6. SE Java, 7. South Java, 8. South Bali-Lombok, dan 9. Sawu : di depan Jawa-Nusa Tenggara volcanic arcs, dan 10. South Minahasa : di depan North Sulawesi volcanic arcs. SAAT INI karena basin bisa multi-history alias setting tektonik-nya bisa berganti-ganti sepanjang zaman geologi. Bintuni Basin, kalau mengacu ke Lengguru FTB (fold-thrust belt) tak bisa disebut fore-arc, ini bukan volcanic arc. Kalau asal FTB ini sama dengan Central Range Papua, hanya ia terseret dua couple strike-slip di Kepala Burung (Sorong dan Tarera-Aiduna), maka Bintuni hanya sekedar foredeep sebuah foreland basin yang biasa dibatasi oleh fold thrust belt hasil collision; justru ini sangat khas foreland basin (lihat contoh lain untuk Barito foredeep yang dibatasi Meratus, dan Salawati foredeep yang dibatasi oleh Sorong FTB). Keberadaan Misool-Onin Geanticline justru menguatkan bahwa Bintuni adalah sangat khas foreland basin. Suatu foreland basin akan punya foredeep dan forebulge di sisi yang berlawanan. Nah, Bintuni Deep di Muturi itu adalah foredeep-nya dan Misool-Onin adalah forebulgenya. Misool Onin pun berlaku sebagai forebulge buat Salawati yang punya foredeep di selatan Sorong Fault. Dan, dalam sejarahnya, kalau kita tarik sampai ke Mesozoik, Bintuni hanyalah peri-cratonic graben, alias passive margin basin yang retak di sekitar Triassic Jurassic dari NW Australia margin. Karena collision Melanesian orogeny-lah (yang membentuk Central Ranges of Papua dan Lengguru Belt) ia lalu jadi foreland basin. Maka, saya tak menemukan bukti bahwa Bintuni pernah jadi fore-arc. Tak ada volcanic arc yang cukup kuat yang bisa dijadikan pegangan buat menaruh Bintuni maupun Salawati sebagai fore-arc basins. salam, awang "Edward, Syafron" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ini pendapat saya pribadi pak Awang, hampir disemua report ARCO menyebutkan kalau Bintuni adalah Foreland basin... Mengapa bisa berbeda.?, karena ada dua episode neogene tektonik penting yang involve di daerah Bintuni ini yaitu terbentuknya Lengguru Fold Belt yang meyebabkan terbentuknya Foredeep Bintuni basin ayng didalamnya diendapkan Steenkol dan Klasafet dan yang kedua adalah Banda Arch collision yang menyebabkan terbentuknya Misool Onin Ridge... Disini menariknya, kalau kita mengacu pada Misool Onin Ridge ini, memang intuni basin digolongkan Foreland Basin, tapi kalau melihat tektonik yang sedikit lebih tua dari itu atau mengacu pada lengguru Fold belt, Bintuni basin bisa digolongkan sebagai fore arc basin... Memang tektonik yang complex didaerah ini bisa menyebabkan perbedaan pendapat, apalagi kalau mengacu pada Tektonik yang lebih tua yaitu pada saat Australian Plate collision dengan Island arch dari Pacific plate pada umur Oligocene, maka area didaerah Bintuni semuanya adalah Fore arc basin Salam edo -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 13, 2005 8:53 AM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) Menarik kalau Edo menyebut Bintuni sebagai fore-arc basin. Apakah ini pendapat BP, he..he.. ? Seperti Pak Ukat, saya juga mengklasifikasikannya sebagai Foreland Basin : foredeepnya persis sebelah barat Lengguru Belt, dan platformnya jauh ke barat ke bagian barat Teluk Berau menuju Misool. Salawati pun adalah Foreland, tetapi ia kemudian jadi Transform Margin karena efek Sorong Fault dengan sangat kuat mempengaruhi cekungan ini sejak Pliosen. salam, awang Ukat Sukanta wrote: Kalau Bintuni Basin, kalau saya menamakannya Foreland Basin. -Original Message- From: Edward, Syafron [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 13, 2005 7:23 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) Tidak usah jauh-jauh, Di Indonesia juga ada Field ditemukan di Fore-Arc basin yaitu Tangguh Field Papua (Bintuni Basin) Salam Explorasi edo -Original Message- From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 12, 2005 1:46 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) Sekedar pertanyaan, bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field (tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di sistem Fore-arc basin ini? dan, ada juga pertanyaan teknis yaitu: kira-kir
RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )
> Pak Ukat dan Awang Tolong saya mohon pencerahan (sudah agak lupa) apa term forc arc basin dan foreland basin itu berasal dari theori tektonik yang sama? Si Abah Menarik kalau Edo menyebut Bintuni sebagai fore-arc basin. Apakah ini > pendapat BP, he..he.. ? Seperti Pak Ukat, saya juga mengklasifikasikannya > sebagai Foreland Basin : foredeepnya persis sebelah barat Lengguru Belt, > dan platformnya jauh ke barat ke bagian barat Teluk Berau menuju Misool. > > Salawati pun adalah Foreland, tetapi ia kemudian jadi Transform Margin > karena efek Sorong Fault dengan sangat kuat mempengaruhi cekungan ini > sejak Pliosen. > > salam, > awang > > Ukat Sukanta <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Kalau Bintuni Basin, kalau saya menamakannya Foreland Basin. > > -Original Message- > From: Edward, Syafron [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Thursday, October 13, 2005 7:23 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : > RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) > > Tidak usah jauh-jauh, Di Indonesia juga ada Field ditemukan di Fore-Arc > basin yaitu Tangguh Field Papua (Bintuni Basin) > > Salam Explorasi > edo > > -Original Message- > From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, October 12, 2005 1:46 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : > RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) > > Sekedar pertanyaan, > bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field > (tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di sistem > Fore-arc basin ini? > > dan, ada juga pertanyaan teknis yaitu: kira-kira darimana penyebab > overpressure zone yang ada di sumur Jati-1? > > terimakasih > > On 10/12/05, Awang Satyana wrote: > Untuk itu, saya sangat berharap bahwa Lundin Banyumas berhasil dengan > Jati-1, sumur yang sedang dibornya di fore-arc basin Banyumas. Nah, ini > memang sumur yang risikonya sangat tinggi tetapi BPMIGAS mendukungnya > dengan penuh. Sebelum sampai ke titik bor Jati, mungkin ada tiga tahun > sendiri dihabiskan untuk membangun pengetahuan geologi yang komprehensif > untuk Banyumas fore-arc, termasuk melakukan survai seismik di Karang > Sambung dan mencari reservoir klastik Eosen sampai ke Citarum dan Bayah. > > Kalau kita mencari contoh bagaimana berbagai studi dan survai dilakukan > di suatu cekungan termasuk bagaimana drama pencarian partner untuk > berbagi risiko (?) atau keberhasilan (?) sampai menggiring ke penajakan > sebuah sumur eksplorasi, Blok Banyumas akan menjadi contoh yang baik. > > Saat ini, sumur Jati-1 tengah mengalami kesulitan menembus barier yang > dulu juga menjadi barier sumur2 Pertamina dan menghentikannya : > overpressured zone ! Saat diskusi dulu, itu sudah kita peringatkan, > semoga Lundin telah cukup mempunyai solusi untuk itu. > > Di Banyumas, rembesan lumayan subur, masa kita tidak berhasil juga > mencari si mutiara hitam ini setelah lebih dari 30 tahun ? > > Fore-arc dan intra-arc basins adalah salah satu dari sekian tantangan > eksplorasi di Indonesia. Itu ada dalam perhatian secara khusus oleh > BPMIGAS saat ini mengacu kepada perannya yang tertuang dalam UU Migas > 2001. BPMIGAS sedang mengubah organisasinya, dan akan ada satu bagian > baru di dalamnya yang menangani masalah evaluasi cekungan/new venture. > Bagian ini akan berasosiasi nantinya dengan Ditjen Migas dalam urusan > yang sama. > > Jangan kuatir, mestinya kita telah banyak belajar dari model2 penawaran > lahan lima tahun terakhir ini, di mana kekuatan dan kelemahannya, semua > akan dievaluasi untuk menuju ke penawaran yang lebih baik. > > Tidak sulit memanggil service company untuk melakukan gravity atau > magnetics regional di lahan-lahan yang akan ditawarkan. Model itu telah > dilakukan 3 tahun ke belakang untuk seismik speculative survey. > Sekarang yang sedang dibenahi adalah masalah bagaimana pembebanan biaya > itu dalam hubungannya dengan kontrak PSC. > > Tantangan eksplorasi Indonesia masih sangat besar. Dalam tantangan, > selalu ada peluang berhasil dan risiko gagal. Tanpa menjawab tantangan > itu sudah pasti kita akan gagal ! > > salam, > awang > > > Kuntadi Nugrahanto wrote: > Setuju dengan Anda, mari kita lihat seeps dengan optimistis. > Dan saya setuju sekali kalau usaha eksplorasi di daerah fore arc basins > di seluruh Indonesia harus dimulai dengan menawarkan banyak blok di > daerah2 tersebut dengan penawaran jangka waktu eksplorasi yg lebih > panjang, komitmen dan bagi hasil PSC yang jauh lebih menarik mengingat > faktor resiko yang sangat tinggi ini. > > Oleh karenanya mungkin perlu ada suatu sesi penawaran khusus dari > pemerintah RI untuk menawarkan wilayah fore arc basins ini dalam satu > term sekaligus dlm waktu bersamaan. Dengan telah adanya beberapa sumur > yang di bor dan terdapat indikasi hidrokarbon, tentunya bisa menambah > menarik investor untuk mengkaji daerah dimaksud. Perpetaan gaya berat > dan gravit
Re: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi ---> Re: [iagi-net-l] kok susahbanget nyari geoscientist???
Masalah yang dibawa Ibu atau mbak atau bapak ini sangat menarik. Kita seharusnya concern tentang hal ini. Masak terus-menerus jadi orang kedua/ketiga atau keempatlah di perusahaan minyak di negara kita ini. perlu bicarakan di IAGI, HAGI dan hasilnya berikan kepada pemerintah. Masak tidak dibaca pendapat dari orang-orang profesional. Sekian. M. Untung - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Thursday, October 13, 2005 7:33 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi ---> Re: [iagi-net-l] kok susahbanget nyari geoscientist??? > > Hehehe...ntar lewat japri aja ya Mas :-))) > > Ngomong2, mungkin apa yang dibilang sama Mas Ferdi itu ada benarnya juga. > KPS jadi 'harus' ambil geologist yang lebih muda, mentraining mereka, > karena yang pengalaman pada tidak ada di tempat. > > Masalahnya, sebenarnya terjadi ndak sih, transfer technology di dunia > Migas? Setiap tahun kita isi RPTK, tetapi setiap yang expatnya diganti, > bukannya yang 'inpat' yang naik tapi malah yang masuk 'expat' lain. > Fair2an aja deh, terutama KPS dari Barat. Saya kerja di 2 oil companies, > kejadiannya selalu begitu, malah untuk level team leader saja masih expat > juga yang pegang. Jadi, apa memang terjadi transfer teknologi? Terus > siapa yang kontrol? Yang saya lihat sih karena tidak ada geologist yang > sesuai 'spec' jadinya ada alasan mereka impor. Jadi yang muda2 harus > bener2 agressive supaya bisa maju. > > Mudah2an fenomena ini tidak ada di bidang batubara, mineral dan yang pasti > tidak adalah di perusahaan negara ya. > > salam, > > Parvita H. Siregar > Geologist-ENI Indonesia > Atrium Mulia 3A floor > Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B10-11 > Jakarta 12910 Indonesia > Tel: (62-21) 3000-3200, 5296-2200 > Fax: (62-21) 3000-3230 > mailto:[EMAIL PROTECTED] > > > > > > > Franciscus B > Sinartio To: iagi-net@iagi.or.id > <[EMAIL PROTECTED] cc: > hoo.com> Subject: Re: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi ---> Re: > [iagi-net-l] kok susah banget nyari geoscientist??? > 10/10/2005 > 06:43 PM > Please respond > to iagi-net > > > > > > > jadi kapan Ferdi dan Vita kirim CV ke Petronas. > ditunggu nih. > > fbs > > > --- [EMAIL PROTECTED] wrote: > > > > > Kok saya melihat bahwa dengan banyaknya teman > > -teman G&G berpengalaman > > yang keluar negeri (malaysia, Me, beberapa ke ue), > > justru memberikan dampak yang positive berhubungan > > dengan banyaknya fresh > > graduate di indonesia ya..? > > Kalau saya lihat orang india...mereka membuat link > > yang baik antara orang > > yang bekerja di luar negeri dengan rekan - rekannya > > di dalam negeri dengan > > cara menarik > > sebanyak - banyaknya rekan mereka untuk bekerja di > > luar... > > Mis : kalau di mudlogging service : untuk kawasan > > asia ..banyak sekali > > expatnya yang berasal dari india > > > > Kalau saya jadi SBY nih (ngimpi kali ye..) justru > > teman - teman yang > > bekerja di luar negeri dan bisa membantu mengekspor > > TKI (intelektual) ke > > luar negeri itu saya kasih bintang jasa... > > Sudah bisa mencari devisa buat negara ( pasti > > gajinya kan juga ditransfer > > buat istri, anak, orang tua, pacar yang ada di di > > Indonesia), bisa membantu > > ekspor TKI (paling enggak informasi) > > dan sapa tahu saat sudah punya modal, bisa bikin > > usaha di Indonesia dan > > membuat lapangan kerja baru... > > > > dibandingkan dengan pengusaha hitam yang mencari > > keuntungan di indonesia > > dan kemudian memarkir dananya di luar negeri dan > > membiarkan Indonesia > > bangkrut.teman - teman G&G yang sudah kerja di > > luar jauh lebih berguna > > ... > > > > masalah brain drain..menurut saya enggak usah kuatir > > justru dengan banyaknya cadangan hc yang belum > > ditemukan di Indonesia , > > cadangan Indonesia malah justru tersimpan dengan > > baik untuk anak cucu > > kita... > > biar Indonesia enggak tergantung lagi sama SDA dan > > mulai beralih ke SDM dan > > industri lain ( Jepang enggak punya SDA juga bisa > > maju..) > > Entar kalau teman - teman yang udah banyak > > pengalaman pada pulang kan malah > > bisa mencari dan memproduksi dengan lebih effesien.. > > > > Jadi buat teman - teman yang sudah kerja di luar > > ..tetap saja kerja diluar > > tapi jangan lupa markir penghasilannya di > > Indonesia.. > > > > Buat Mas Vicky..jadi kapan buka jalur ke > > Myanmar...?? > > > > Kartiko Samodro > > > > > > > > > > - > > > > > > > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/i
RE: [iagi-net-l] point-bar modelling
Para modeller, Dalam Object based modeling, kita gunakan control Facies Body, pilih geometry (saya pakai Body shape Aeolian Sand Dune karena bentuknya mirip point bar/meander bar), kemudian Set probabilitas major-minor width, orientation, thickness dll. Mainkan juga rasio persen kehadirannya dibanding facies yang lain. Baru mainkan rulenya, misalnya fasies yang mana memotong yang lain, misalnya dipotong lagi sama crevase splay atau lainnya. Yang penting kita membagi indikator facies benar dulu secara electro facies di setiap sumur, interpretatif memang, perlu sedikit nyeni dan realistic, jadi sarannya Cak Noor manual memang perlu di saat moles-moles terakhir Pemodelan point bar sangat tergantung sinusoidal system channelnya, dan penentuan orientasi semua facies tersebut. Jika punya data dipmeter dan atau FMI minimal dua sumur dalam satu body point bar tentunya kita bisa tahu mana head dan mana tail serta beloknya menganan atau mengiri. Nah berangkat dari sini set point bar nun di seberang sungai jauh sana dalam satu morfologi cekungan yang sama baru bisa dimodelkan. Untuk bisa memodelkan high resolution lateral acretionnya kemungkinan hanya bisa dimodelkan untuk satu kasus single point bar dengan cara memasukan bebeberapa surface bidang akresi yang bisa ditrace dari detail log corelation dan FMI. Segitu dulu semoga mebantu. Salam, Zamzam -Original Message- From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 13, 2005 12:08 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] point-bar modelling Ris, Kalau mau praktis sih bedain saja antara depositional setting dengan facies pengisinya jadi untuk depositional settingnya kamu bisa pakai model based fluvial channel nah setelah jadi, "container" ini baru diisi dengan modelling lithofaciesnya. Jadi modellingnya dua tahap. Kesulitannya : agak semi manual. salam, - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Wednesday, October 12, 2005 5:41 AM Subject: [iagi-net-l] point-bar modelling > > friends - > > buat yang suka bikin 3d modeling di petrel, boleh share caranya bikin > point-bar modeling? yang paling gampang emang bikin fluvial channel > modelling, tapi kan yang namanya sand itu lebih banyak diendapkan sebagai > point-bar, bukan mengisi penuh dalam channel-nya. jadi, saya pengin tahu > cara buat point-bar modelling dengan model-based. lebih bagus kalau kalau > bisa ada: > > - accretion process, sesuai dengan evolusi channelnya (linear to meander). > bagus lagi kalau bisa diset meandering degree-nya. > - channel avulsion and migration. > > regards - > > > > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) > - > > - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Ka
RE: RE: [iagi-net-l] unconformity
Implikasinya sangat akan jelas terhadap perubahan reservoir quality karena unconformity akan berasosiasi dengan lingkungan high energy di setiap system tract manapun. Zammy -Original Message- From: Hasan Sidi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 12, 2005 4:02 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: RE: [iagi-net-l] unconformity Kalau anda percaya adanya submarine channel, tentunya tidak sulit untuk menerima adanya submarine unconformity. Submarine channel juga menggerus (erosive). Balik ke pertanyaan awal tentang membedakan unconformity karena tectonism vs eustatic, selain untuk kepentingan akademik, ada implikasi ekonomis nya gak yach? Ada bukti perbedaan reservoir quality yang berarti gitu? FHS > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, October 12, 2005 3:40 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Rif: RE: [iagi-net-l] unconformity > > Mumpung lagi membahas ketidakselarasan, > > Pada beberapa penampang seismik di laut dalam seringkali saya > melihat ketidak selarasan pada puncak-puncak thrust faults > meskipun sejarah geologinya menunjukkan bahwa bagian tersebut > tidak pernah terangkat melebihi muka air laut. Nampaknya, > untuk menciptakan ketidakselarasan tidak harus selalu > terangkat melebihi muka air laut, mungkin karena di laut > dalam ada arus bawah laut yang bisa menjadi agen erosi. Tapi > ini hanya hipotesa saya, ada yang bisa menjelaskan lebih detail? > > Deddy - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] point-bar modelling
Ris, Kalau mau praktis sih bedain saja antara depositional setting dengan facies pengisinya jadi untuk depositional settingnya kamu bisa pakai model based fluvial channel nah setelah jadi, "container" ini baru diisi dengan modelling lithofaciesnya. Jadi modellingnya dua tahap. Kesulitannya : agak semi manual. salam, - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Wednesday, October 12, 2005 5:41 AM Subject: [iagi-net-l] point-bar modelling > > friends - > > buat yang suka bikin 3d modeling di petrel, boleh share caranya bikin > point-bar modeling? yang paling gampang emang bikin fluvial channel > modelling, tapi kan yang namanya sand itu lebih banyak diendapkan sebagai > point-bar, bukan mengisi penuh dalam channel-nya. jadi, saya pengin tahu > cara buat point-bar modelling dengan model-based. lebih bagus kalau kalau > bisa ada: > > - accretion process, sesuai dengan evolusi channelnya (linear to meander). > bagus lagi kalau bisa diset meandering degree-nya. > - channel avulsion and migration. > > regards - > > > > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) > - > > - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
[iagi-net-l] PERKENALAN PERALATAN GEOFISIKA DAN GEOLOGI
Bekasi, 13 Oktober 2005 Kepada Yth : Anggota IAGI. di Tempat Dengan hormat, Sebelumnya kami mohon maaf jika kehadiran kami disini sebagai salah satu anggota IAGI mengganggu diskusi Bapak/Ibu dan saudara-saudara di forum ini. Perkenalkan Kami adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan peralatan Geofisika dan Pertambangan. Kami juga telah ditunjuk sebagai Agen Tunggal di Indonesia untuk produk-produk dari : 1. Advanced Geoscience Inc. (AGI), Automatic Multi Channel & Multi Electrodes Earth Resisitivity and IP Meter 2. GEM Advanced Magnetometers, OVERHOUSER Magnetometer/Gradiometer/VLF, AIRBORNE SYSTEM 4. GF Instruments, Drill Cores Scanner, Gamma-Ray Spectrometer, Conductivity Meter. 5. Japan Marine Corporation (JMC), Echo Sounder, Fish Finder, GPS Track Plotter. 3. PASI s.r.l, Exploration Seismograph Series, 3D-Borohole Geophone DHTG50/100, Enery Source for Seismics. 4. IDS, GPR Radar system for Geological & Environmental Research. Seandainya produk-produk yang kami ageni, ada yang sesuai dengan keperluan Bapak/Ibu, kami mohon kiranya Bapak/Ibu dapat menghubungi/mengundang kami untuk menjelaskan lebih lanjut atau untuk menyampaikan penawaran harga sesuai dengan peralatan yang diperlukan. Panganggit Sasmito Geophysical Engineer. PT. MITRA INTIMARGA Griya Metropolitan Blok B 5/2 Pekayon Jaya, Bekasi Selatan 17148 I N D O N E S I A Telp. No. : +6221 8242 7404 Fax No. : +6221 822 5951 E-mail : [EMAIL PROTECTED] Website : www.ptmitra.com --
RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins
Pak Awang & netters lainnya, Beberapa waktu lalu saya pernah baca well report salah satu sumur yang dibor di Nias Block yaitu Ibusuma-1. hasil pengeboran Ibusuma-1 ini ditemukan juga lapisan batugamping yang sangat tebal (kurang lebih 600-700 feet) berumur Middle Miocene dengan 2 feet gas show di top dari lapisan batugamping ini. Sehingga dengan ketebalan gas seperti itu memang skalanya sangat kecil sekali seperti yang pak Awang ungkapkan. Kembali ke pernyataan pak Awang, No.1 selain yang disebutkan oleh pak Awang, mungkin karena sedimen yang diendapkan di fore-arc basin ini tipis jika dibandingkan dengan di back-arc basin yang mengakibatkan efek dari over burden atau burial history-nya menjadi tidak significant dalam proses pematangan HC. No.2 kalau kita amati memang fore-arc ini dari segi provenance sedimennya kurang menguntungkan selain di-supply oleh sedimen-sedimen asal volcanic arc dari bagian lain dia di-supply juga oleh material-material sedimen dari prisma akresi ke depocenter dari fore-arc basin ini, sehingga susah sekali kita berharap akan mendapatkan provenance yang bagus untuk reservoir-nya. No.3 mungkin karena basinnya kurang dalam sehingga tidak / kurang berkembang sedimen klastika halus yang kaya akan material organik, mungkin seperti itu ya pak ? Mohon pencerahannya. Beberapa gas field di Myanmar yang pak Aris sebutkan mungkin fore-arc basin-nya lebih tebal jika dibandingkan dengan fore-arc basin di Indonesia khususnya di South Jawa fore-arc dan West Sumatra fore-arc, sehingga semua unsur dalam petroleum system di fore-arc basin di Myanmar tersebut bekerja dengan efektif. Terima kasih. Salam, Edot -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 13, 2005 8:32 AM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins Adalah Jawa Shell yang pertama kali berani masuk ke South Java forearc dengan mengebor Alveolina-1 dan Borelis-1 (1971) yang menemukan gamping Miosen yang bagus tapi no HCs (source problem). Eksplorasi di Nias, Sibolga, Bengkulu, offshore Bayah, offshore selatan Jawa pernah dilakukan tetapi sangat minim. Ada penemuan biogenic gas skala kecil di Nias-Sibolga, ada oil show di Bengkulu. Belum menggembirakan. Karena back-arc basin lebih dahulu sukses dan terbukti prolific, orang lebih senang mengerjakan basin tipe ini. Akibatnya, riset tentang fore-arc basin jauh tertinggal. Maka, kita tak tahu pasti apakah sebenarnya tantangan dan risiko di wilayah frontier ini. Ini yang sempat dipikirkan orang. (1) GG yang rendah, cool basin, membahayakan pematangan SR, (2) kualitas source rock rendah, (3) kualitas reservoir rock rendah. No. 1 disebabkan kolom air yang lumayan tebal dan jauh dari mantle convection di bawah kontinen yang sirkulasinya membawa termal ke permukaan. No 1 dan 3 disebabkan volcanic impurities yang lebih banyak dibandingkan di back-arc basin, no. 3 juga karena tak ada sumber granit yang bisa kontribusi quartz sst seperti di back-arc yang punya granitic continental craton. Apakah itu benar ? Bisa ya, bisa tidak. Yang jelas tak seluruhnya benar. Kita tak punya dasar untuk membenarkannya sebab penelitian kita untuk fore-arc sangat minim. Maka, fore-arc tetap peluang, tetapi juga tentu ada risikonya. salam, awang [EMAIL PROTECTED] wrote: mungkin rada basic... Apa saja sih perbedaan tantangan/ risiko dari fore arc basin dibandingkan back arc basin...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+> | | [EMAIL PROTECTED]| | | onas.com.my | | | | | | 13/10/2005 08:08 | | | AM | | | Please respond to| | | iagi-net | | | | |-+> >--- -| | | | To: | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : | RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )| >--- -| kalau yang ini pak ketum iagi sangat faseh. yang jelas sudah ada gas-nya adalah ex-meulaboh block sama nias block, forearc basin di pantai barat aceh, sumut dan sumbar. di bengkulu dilaporkan ada oil show. tapi kalau kita lihat negara jiran, justru ada producing gas field di pandorra field, papua new guinea. terus kalau kita terusin ke utara dari panbat sumatra ada giant gas field di myanmar (yetagun, yadana), mungkin menerus sampai krishna godavari di india (tapi udah different tectonic setting). Nataniel Mangiwa iagi-net@iagi.or.id @gmail.com> cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : 12/10/2005 02:46 RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) PM Please respond to iagi-net Sekedar pertanyaan, bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field (tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di sis
RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )
Ini pendapat saya pribadi pak Awang, hampir disemua report ARCO menyebutkan kalau Bintuni adalah Foreland basin... Mengapa bisa berbeda.?, karena ada dua episode neogene tektonik penting yang involve di daerah Bintuni ini yaitu terbentuknya Lengguru Fold Belt yang meyebabkan terbentuknya Foredeep Bintuni basin ayng didalamnya diendapkan Steenkol dan Klasafet dan yang kedua adalah Banda Arch collision yang menyebabkan terbentuknya Misool Onin Ridge... Disini menariknya, kalau kita mengacu pada Misool Onin Ridge ini, memang intuni basin digolongkan Foreland Basin, tapi kalau melihat tektonik yang sedikit lebih tua dari itu atau mengacu pada lengguru Fold belt, Bintuni basin bisa digolongkan sebagai fore arc basin... Memang tektonik yang complex didaerah ini bisa menyebabkan perbedaan pendapat, apalagi kalau mengacu pada Tektonik yang lebih tua yaitu pada saat Australian Plate collision dengan Island arch dari Pacific plate pada umur Oligocene, maka area didaerah Bintuni semuanya adalah Fore arc basin Salam edo -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 13, 2005 8:53 AM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) Menarik kalau Edo menyebut Bintuni sebagai fore-arc basin. Apakah ini pendapat BP, he..he.. ? Seperti Pak Ukat, saya juga mengklasifikasikannya sebagai Foreland Basin : foredeepnya persis sebelah barat Lengguru Belt, dan platformnya jauh ke barat ke bagian barat Teluk Berau menuju Misool. Salawati pun adalah Foreland, tetapi ia kemudian jadi Transform Margin karena efek Sorong Fault dengan sangat kuat mempengaruhi cekungan ini sejak Pliosen. salam, awang Ukat Sukanta <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kalau Bintuni Basin, kalau saya menamakannya Foreland Basin. -Original Message- From: Edward, Syafron [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 13, 2005 7:23 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) Tidak usah jauh-jauh, Di Indonesia juga ada Field ditemukan di Fore-Arc basin yaitu Tangguh Field Papua (Bintuni Basin) Salam Explorasi edo -Original Message- From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 12, 2005 1:46 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) Sekedar pertanyaan, bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field (tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di sistem Fore-arc basin ini? dan, ada juga pertanyaan teknis yaitu: kira-kira darimana penyebab overpressure zone yang ada di sumur Jati-1? terimakasih On 10/12/05, Awang Satyana wrote: Untuk itu, saya sangat berharap bahwa Lundin Banyumas berhasil dengan Jati-1, sumur yang sedang dibornya di fore-arc basin Banyumas. Nah, ini memang sumur yang risikonya sangat tinggi tetapi BPMIGAS mendukungnya dengan penuh. Sebelum sampai ke titik bor Jati, mungkin ada tiga tahun sendiri dihabiskan untuk membangun pengetahuan geologi yang komprehensif untuk Banyumas fore-arc, termasuk melakukan survai seismik di Karang Sambung dan mencari reservoir klastik Eosen sampai ke Citarum dan Bayah. Kalau kita mencari contoh bagaimana berbagai studi dan survai dilakukan di suatu cekungan termasuk bagaimana drama pencarian partner untuk berbagi risiko (?) atau keberhasilan (?) sampai menggiring ke penajakan sebuah sumur eksplorasi, Blok Banyumas akan menjadi contoh yang baik. Saat ini, sumur Jati-1 tengah mengalami kesulitan menembus barier yang dulu juga menjadi barier sumur2 Pertamina dan menghentikannya : overpressured zone ! Saat diskusi dulu, itu sudah kita peringatkan, semoga Lundin telah cukup mempunyai solusi untuk itu. Di Banyumas, rembesan lumayan subur, masa kita tidak berhasil juga mencari si mutiara hitam ini setelah lebih dari 30 tahun ? Fore-arc dan intra-arc basins adalah salah satu dari sekian tantangan eksplorasi di Indonesia. Itu ada dalam perhatian secara khusus oleh BPMIGAS saat ini mengacu kepada perannya yang tertuang dalam UU Migas 2001. BPMIGAS sedang mengubah organisasinya, dan akan ada satu bagian baru di dalamnya yang menangani masalah evaluasi cekungan/new venture. Bagian ini akan berasosiasi nantinya dengan Ditjen Migas dalam urusan yang sama. Jangan kuatir, mestinya kita telah banyak belajar dari model2 penawaran lahan lima tahun terakhir ini, di mana kekuatan dan kelemahannya, semua akan dievaluasi untuk menuju ke penawaran yang lebih baik. Tidak sulit memanggil service company untuk melakukan gravity atau magnetics regional di lahan-lahan yang akan ditawarkan. Model itu telah dilakukan 3 tahun ke belakang untuk seismik speculative survey. Sekarang yang sedang dibenahi adalah masalah bagaimana pembebanan biaya itu dalam hubungannya dengan kontrak PSC. Tanta
RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )
Menarik kalau Edo menyebut Bintuni sebagai fore-arc basin. Apakah ini pendapat BP, he..he.. ? Seperti Pak Ukat, saya juga mengklasifikasikannya sebagai Foreland Basin : foredeepnya persis sebelah barat Lengguru Belt, dan platformnya jauh ke barat ke bagian barat Teluk Berau menuju Misool. Salawati pun adalah Foreland, tetapi ia kemudian jadi Transform Margin karena efek Sorong Fault dengan sangat kuat mempengaruhi cekungan ini sejak Pliosen. salam, awang Ukat Sukanta <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kalau Bintuni Basin, kalau saya menamakannya Foreland Basin. -Original Message- From: Edward, Syafron [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 13, 2005 7:23 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) Tidak usah jauh-jauh, Di Indonesia juga ada Field ditemukan di Fore-Arc basin yaitu Tangguh Field Papua (Bintuni Basin) Salam Explorasi edo -Original Message- From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 12, 2005 1:46 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) Sekedar pertanyaan, bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field (tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di sistem Fore-arc basin ini? dan, ada juga pertanyaan teknis yaitu: kira-kira darimana penyebab overpressure zone yang ada di sumur Jati-1? terimakasih On 10/12/05, Awang Satyana wrote: Untuk itu, saya sangat berharap bahwa Lundin Banyumas berhasil dengan Jati-1, sumur yang sedang dibornya di fore-arc basin Banyumas. Nah, ini memang sumur yang risikonya sangat tinggi tetapi BPMIGAS mendukungnya dengan penuh. Sebelum sampai ke titik bor Jati, mungkin ada tiga tahun sendiri dihabiskan untuk membangun pengetahuan geologi yang komprehensif untuk Banyumas fore-arc, termasuk melakukan survai seismik di Karang Sambung dan mencari reservoir klastik Eosen sampai ke Citarum dan Bayah. Kalau kita mencari contoh bagaimana berbagai studi dan survai dilakukan di suatu cekungan termasuk bagaimana drama pencarian partner untuk berbagi risiko (?) atau keberhasilan (?) sampai menggiring ke penajakan sebuah sumur eksplorasi, Blok Banyumas akan menjadi contoh yang baik. Saat ini, sumur Jati-1 tengah mengalami kesulitan menembus barier yang dulu juga menjadi barier sumur2 Pertamina dan menghentikannya : overpressured zone ! Saat diskusi dulu, itu sudah kita peringatkan, semoga Lundin telah cukup mempunyai solusi untuk itu. Di Banyumas, rembesan lumayan subur, masa kita tidak berhasil juga mencari si mutiara hitam ini setelah lebih dari 30 tahun ? Fore-arc dan intra-arc basins adalah salah satu dari sekian tantangan eksplorasi di Indonesia. Itu ada dalam perhatian secara khusus oleh BPMIGAS saat ini mengacu kepada perannya yang tertuang dalam UU Migas 2001. BPMIGAS sedang mengubah organisasinya, dan akan ada satu bagian baru di dalamnya yang menangani masalah evaluasi cekungan/new venture. Bagian ini akan berasosiasi nantinya dengan Ditjen Migas dalam urusan yang sama. Jangan kuatir, mestinya kita telah banyak belajar dari model2 penawaran lahan lima tahun terakhir ini, di mana kekuatan dan kelemahannya, semua akan dievaluasi untuk menuju ke penawaran yang lebih baik. Tidak sulit memanggil service company untuk melakukan gravity atau magnetics regional di lahan-lahan yang akan ditawarkan. Model itu telah dilakukan 3 tahun ke belakang untuk seismik speculative survey. Sekarang yang sedang dibenahi adalah masalah bagaimana pembebanan biaya itu dalam hubungannya dengan kontrak PSC. Tantangan eksplorasi Indonesia masih sangat besar. Dalam tantangan, selalu ada peluang berhasil dan risiko gagal. Tanpa menjawab tantangan itu sudah pasti kita akan gagal ! salam, awang Kuntadi Nugrahanto wrote: Setuju dengan Anda, mari kita lihat seeps dengan optimistis. Dan saya setuju sekali kalau usaha eksplorasi di daerah fore arc basins di seluruh Indonesia harus dimulai dengan menawarkan banyak blok di daerah2 tersebut dengan penawaran jangka waktu eksplorasi yg lebih panjang, komitmen dan bagi hasil PSC yang jauh lebih menarik mengingat faktor resiko yang sangat tinggi ini. Oleh karenanya mungkin perlu ada suatu sesi penawaran khusus dari pemerintah RI untuk menawarkan wilayah fore arc basins ini dalam satu term sekaligus dlm waktu bersamaan. Dengan telah adanya beberapa sumur yang di bor dan terdapat indikasi hidrokarbon, tentunya bisa menambah menarik investor untuk mengkaji daerah dimaksud. Perpetaan gaya berat dan gravitasi regional di bbrapa tempat pilihan perlu dilakukan lebih dulu sepertinya Mas Awang? apakah ada perusahaan Airborne gravity / magnetics yang mau invest di sini untuk mengetahui seberapa dalam dan terbentuk dari litologi apa sih kitchen yang ada di sabuk fore arc ini? Apakah memang intrusinya ataupun karbonatnya tersebar merata atau hanya setempat? semua ini
Re: [iagi-net-l] point-bar modelling
tambahan dikit : ( kalau tidak salah pak Budi & team menggunakan Roxar / Petrel untuk memodelkan reservoir ini ). Field yang dikerjakan oleh pak Budi Satrio di level "I reservoir" terlihat sangat jelas trend channelnya, plus strategi pengembangannya, kearah selatan sedikit, ada field NG-nya Talisman, level I juga sangat jelas terlihat pola channel, levee, dan point bar ( point barnya sangat terlihat jelas ) dsb. Dari field NG ini, kearah Barat Laut, reservoir2 tertentu menerus sampai field yang saya kerjakan. Semoga bisa dijadikan sebagai analog. Wassm, Adi T |-+---> | | [EMAIL PROTECTED]| | | nas.com.my | | | | | | 13/10/2005 09:25| | | AM | | | Please respond | | | to iagi-net | | | | |-+---> >--| | | |To: | |cc: | |Subject: Re: [iagi-net-l] point-bar modelling | >--| Contoh real adalah XX-1 well ( appraisal well, malay basin ) yang 3 bln yang lalu di drill tepat di channel morphology dan hasilnya adalah dominan carbonaceous shale. Untuk memodelkan point bar, saya setuju dengan pendekatan mas Aris ( Object Based ), dengan cara menghitung dari orientasi, amplitude, wavelength dsb ( kemungkinan malahan yang muncul adalah orientasi channel, banyaknya channel yang bisa saling potong memotong, dan semua pola ini akan terisi oleh warna kuning/sand, dan diantaranya terpisahkan oleh levee atau floodplain deposits ---> bukan ini yang diinginkan oleh mas Aris khan ? ). Parameter lain didalam Object Based Modeling yang bisa digunakan adalah "flowline". Dengan membandingkan antara sand thickness, dan kemungkinan lebar channel belt ( saya ada x plot-nya mas, dari bbrp contoh sand thickness VS channel belt width dari bbrp analog sungai ), dan melakukan beberapa facies realisasi dan di-run beberapa kali. Dari hasil realisasi tsb, dipilih kemungkinan yang paling banyak muncul, dan yang lebih mempunyai bobot geology ( dan yang terpenting adalah tie dengan wells dan sesuai dengan keinginan/pesanan hee he he..). Cara lainnya adalah, dengan Sequential Indicator Simulation ( SIS ). Kalau morphology channel tsb bisa dilihat di seismic, orientasi channel dan prediksi channel belt width dari xplot bisa dijadikan sebagai "batasan" anatara morphology channel / channel deposits dengan facies yang dianggap sebagai non reservoir. Di dalam 2D trend morphology channel tsb, bisa dipecah lagi menjadi bbrp 2D trend berdasarkan rock quality/facies dsb. Jadi, jumlah 2D trend = jumlah facies ( sesuai keinginan dan pesenan juga ...). Metode SIS, selain menggunakan 2D trend, variogram range untuk min, max dan vertical tetap bisa dimainkan. Bisa juga divariasi dengan " Co - Krigging " dari data property lainnya yang sudah masuk di Model, misal : seismic cube / 3D trend. Proses akresinya, saya kurang begitu tahu bagaimana cara memodelkannya. Pendapat saya, dengan memainkan K player, kita bisa melihat facies model/petrophysical model setiap layer ( dari top / base ). Sehingga, secara tidak langsung, sejarah geologi akan tampak di models. Cara lain melihat adalah dengan Sim Box View (3D), akan terlihat bagian channel, levee, floodplain, atau variasi thickness dari stacking channels. - Adi - |-+> | | [EMAIL PROTECTED]| | | onas.com.my | | || | | 13/10/2005 08:05 | | | AM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+> > --| | | |To: | |cc: | |Subject: Re: [iagi-net-l] point-bar modelling | > --| fer - untuk mengguide purely dari object modeling without seismic constraint, bisa dari orientation, amplitude dan
Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )
Betul Pak Nataniel, kasus-kasus overpressuring yang pernah saya amati di beberapa tempat (selatan Sorong Fault di foredeep Salawati, selatan Yapen Fault di foredeep Rombebai, di Bintuni di barat Lengguru belt, di Selat Madura di selatan Madura inverted island, di Banyumas, di inner Kutei, dan Makassar Strait) semuanya berhubungan dengan sedimentasi yang cepat dan sulitnya dewatering dari clay terjadi. salam, awang Nataniel Mangiwa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: (Sedimentasi Cepat) Rapid Sedimentation ini juga yang divonis sebagai penyebab Overpressure di Delta Mahakam. jadi kalau kita mempelajari regional setting suatu daerah dan sempat terjadi rapid sedimentation maka kita sudah bisa mengira-ngira di mana akan ketemu Overpressure. Terimakasih Pak Awang On 10/13/05, Awang Satyana wrote: Overpressure di Banyumas terjadi oleh sedimentasi cepat saat terjadi peralihan dari intra-arc setting ke fore-arc setting, kira-kira di Intra-Miocene time. Fore-arc setting menyediakan space accomodation yang voluminous yang begitu dekatnya dengan sebuah tinggian ex intra-arc setting. Ke depresi itulah eroded sediments dibuang dalam waktu yang cepat, dan overpressuring pun terjadi. Di Banyumas jelas terlihat pergeseran magmatic arc Oligo-Miosen Old Andesite Gabon Formation ke volcanic arc Mio-Pliosen di wilayah North Serayu ke sebelah utara. salam, awang - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.
Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins
Adalah Jawa Shell yang pertama kali berani masuk ke South Java forearc dengan mengebor Alveolina-1 dan Borelis-1 (1971) yang menemukan gamping Miosen yang bagus tapi no HCs (source problem). Eksplorasi di Nias, Sibolga, Bengkulu, offshore Bayah, offshore selatan Jawa pernah dilakukan tetapi sangat minim. Ada penemuan biogenic gas skala kecil di Nias-Sibolga, ada oil show di Bengkulu. Belum menggembirakan. Karena back-arc basin lebih dahulu sukses dan terbukti prolific, orang lebih senang mengerjakan basin tipe ini. Akibatnya, riset tentang fore-arc basin jauh tertinggal. Maka, kita tak tahu pasti apakah sebenarnya tantangan dan risiko di wilayah frontier ini. Ini yang sempat dipikirkan orang. (1) GG yang rendah, cool basin, membahayakan pematangan SR, (2) kualitas source rock rendah, (3) kualitas reservoir rock rendah. No. 1 disebabkan kolom air yang lumayan tebal dan jauh dari mantle convection di bawah kontinen yang sirkulasinya membawa termal ke permukaan. No 1 dan 3 disebabkan volcanic impurities yang lebih banyak dibandingkan di back-arc basin, no. 3 juga karena tak ada sumber granit yang bisa kontribusi quartz sst seperti di back-arc yang punya granitic continental craton. Apakah itu benar ? Bisa ya, bisa tidak. Yang jelas tak seluruhnya benar. Kita tak punya dasar untuk membenarkannya sebab penelitian kita untuk fore-arc sangat minim. Maka, fore-arc tetap peluang, tetapi juga tentu ada risikonya. salam, awang [EMAIL PROTECTED] wrote: mungkin rada basic... Apa saja sih perbedaan tantangan/ risiko dari fore arc basin dibandingkan back arc basin...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+> | | [EMAIL PROTECTED]| | | onas.com.my | | | | | | 13/10/2005 08:08 | | | AM | | | Please respond to| | | iagi-net | | | | |-+> >| | | | To: | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )| >| kalau yang ini pak ketum iagi sangat faseh. yang jelas sudah ada gas-nya adalah ex-meulaboh block sama nias block, forearc basin di pantai barat aceh, sumut dan sumbar. di bengkulu dilaporkan ada oil show. tapi kalau kita lihat negara jiran, justru ada producing gas field di pandorra field, papua new guinea. terus kalau kita terusin ke utara dari panbat sumatra ada giant gas field di myanmar (yetagun, yadana), mungkin menerus sampai krishna godavari di india (tapi udah different tectonic setting). Nataniel Mangiwa iagi-net@iagi.or.id @gmail.com> cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : 12/10/2005 02:46 RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) PM Please respond to iagi-net Sekedar pertanyaan, bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field (tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di sistem Fore-arc basin ini? dan, ada juga pertanyaan teknis yaitu: kira-kira darimana penyebab overpressure zone yang ada di sumur Jati-1? terimakasih - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://f
Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )
(Sedimentasi Cepat) Rapid Sedimentation ini juga yang divonis sebagai penyebab Overpressure di Delta Mahakam. jadi kalau kita mempelajari regional setting suatu daerah dan sempat terjadi rapid sedimentation maka kita sudah bisa mengira-ngira di mana akan ketemu Overpressure. Terimakasih Pak Awang On 10/13/05, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Overpressure di Banyumas terjadi oleh sedimentasi cepat saat terjadi peralihan dari intra-arc setting ke fore-arc setting, kira-kira di Intra-Miocene time. Fore-arc setting menyediakan space accomodation yang voluminous yang begitu dekatnya dengan sebuah tinggian ex intra-arc setting. Ke depresi itulah eroded sediments dibuang dalam waktu yang cepat, dan overpressuring pun terjadi. Di Banyumas jelas terlihat pergeseran magmatic arc Oligo-Miosen Old Andesite Gabon Formation ke volcanic arc Mio-Pliosen di wilayah North Serayu ke sebelah utara. salam, awang - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] point-bar modelling
Contoh real adalah XX-1 well ( appraisal well, malay basin ) yang 3 bln yang lalu di drill tepat di channel morphology dan hasilnya adalah dominan carbonaceous shale. Untuk memodelkan point bar, saya setuju dengan pendekatan mas Aris ( Object Based ), dengan cara menghitung dari orientasi, amplitude, wavelength dsb ( kemungkinan malahan yang muncul adalah orientasi channel, banyaknya channel yang bisa saling potong memotong, dan semua pola ini akan terisi oleh warna kuning/sand, dan diantaranya terpisahkan oleh levee atau floodplain deposits ---> bukan ini yang diinginkan oleh mas Aris khan ? ). Parameter lain didalam Object Based Modeling yang bisa digunakan adalah "flowline". Dengan membandingkan antara sand thickness, dan kemungkinan lebar channel belt ( saya ada x plot-nya mas, dari bbrp contoh sand thickness VS channel belt width dari bbrp analog sungai ), dan melakukan beberapa facies realisasi dan di-run beberapa kali. Dari hasil realisasi tsb, dipilih kemungkinan yang paling banyak muncul, dan yang lebih mempunyai bobot geology ( dan yang terpenting adalah tie dengan wells dan sesuai dengan keinginan/pesanan hee he he..). Cara lainnya adalah, dengan Sequential Indicator Simulation ( SIS ). Kalau morphology channel tsb bisa dilihat di seismic, orientasi channel dan prediksi channel belt width dari xplot bisa dijadikan sebagai "batasan" anatara morphology channel / channel deposits dengan facies yang dianggap sebagai non reservoir. Di dalam 2D trend morphology channel tsb, bisa dipecah lagi menjadi bbrp 2D trend berdasarkan rock quality/facies dsb. Jadi, jumlah 2D trend = jumlah facies ( sesuai keinginan dan pesenan juga ...). Metode SIS, selain menggunakan 2D trend, variogram range untuk min, max dan vertical tetap bisa dimainkan. Bisa juga divariasi dengan " Co - Krigging " dari data property lainnya yang sudah masuk di Model, misal : seismic cube / 3D trend. Proses akresinya, saya kurang begitu tahu bagaimana cara memodelkannya. Pendapat saya, dengan memainkan K player, kita bisa melihat facies model/petrophysical model setiap layer ( dari top / base ). Sehingga, secara tidak langsung, sejarah geologi akan tampak di models. Cara lain melihat adalah dengan Sim Box View (3D), akan terlihat bagian channel, levee, floodplain, atau variasi thickness dari stacking channels. - Adi - |-+> | | [EMAIL PROTECTED]| | | onas.com.my | | || | | 13/10/2005 08:05 | | | AM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+> >--| | | |To: | |cc: | |Subject: Re: [iagi-net-l] point-bar modelling | >--| fer - untuk mengguide purely dari object modeling without seismic constraint, bisa dari orientation, amplitude dan wavelenth channel, serta proporsi point bar di peak/through meandering channel. sebenarnya sih bisa diselesaikan secara matematis. kalau dari seismic yang terlihat bisa channel (ini berarti channel morphology not channel deposit), atau point bar (deposition result of channel process). justru kalau yang terlihat channel, mungkin malah itu justru the latest process of channel system yaitu abandonment channel yang umumnya terisi sama mud material. itulah sebabnya, beberapa "channel" feature di seismic nggak ada isinya, karena yang terlihat adalah "channel morphology" bukan "channel deposit". mungkin ada yang berpengalaman mengebor "channel" feature di seismic tapi malah kosong.. ini bisa deepwater channel, fluvial channel atau channel2 yg lain. regards - Ferdinandus.KARTIKO-SAMODR [EMAIL PROTECTED]To: cc: 13/10/2005 07:57 AMSubject: Re: [iagi-net-l] point-bar modelling Please respond to iagi-net Mas Aris Boleh tahu .. Data apa yang Mas gunakan untuk mengguide posisi dan penyebaran point bar tersebut di tengah channel ( mis : di sisi kiri , kanan dari channel, panjangnya dsb..) Kalau data seismic
RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )
Kalau Bintuni Basin, kalau saya menamakannya Foreland Basin. -Original Message- From: Edward, Syafron [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 13, 2005 7:23 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) Tidak usah jauh-jauh, Di Indonesia juga ada Field ditemukan di Fore-Arc basin yaitu Tangguh Field Papua (Bintuni Basin) Salam Explorasi edo -Original Message- From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 12, 2005 1:46 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) Sekedar pertanyaan, bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field (tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di sistem Fore-arc basin ini? dan, ada juga pertanyaan teknis yaitu: kira-kira darimana penyebab overpressure zone yang ada di sumur Jati-1? terimakasih On 10/12/05, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Untuk itu, saya sangat berharap bahwa Lundin Banyumas berhasil dengan Jati-1, sumur yang sedang dibornya di fore-arc basin Banyumas. Nah, ini memang sumur yang risikonya sangat tinggi tetapi BPMIGAS mendukungnya dengan penuh. Sebelum sampai ke titik bor Jati, mungkin ada tiga tahun sendiri dihabiskan untuk membangun pengetahuan geologi yang komprehensif untuk Banyumas fore-arc, termasuk melakukan survai seismik di Karang Sambung dan mencari reservoir klastik Eosen sampai ke Citarum dan Bayah. Kalau kita mencari contoh bagaimana berbagai studi dan survai dilakukan di suatu cekungan termasuk bagaimana drama pencarian partner untuk berbagi risiko (?) atau keberhasilan (?) sampai menggiring ke penajakan sebuah sumur eksplorasi, Blok Banyumas akan menjadi contoh yang baik. Saat ini, sumur Jati-1 tengah mengalami kesulitan menembus barier yang dulu juga menjadi barier sumur2 Pertamina dan menghentikannya : overpressured zone ! Saat diskusi dulu, itu sudah kita peringatkan, semoga Lundin telah cukup mempunyai solusi untuk itu. Di Banyumas, rembesan lumayan subur, masa kita tidak berhasil juga mencari si mutiara hitam ini setelah lebih dari 30 tahun ? Fore-arc dan intra-arc basins adalah salah satu dari sekian tantangan eksplorasi di Indonesia. Itu ada dalam perhatian secara khusus oleh BPMIGAS saat ini mengacu kepada perannya yang tertuang dalam UU Migas 2001. BPMIGAS sedang mengubah organisasinya, dan akan ada satu bagian baru di dalamnya yang menangani masalah evaluasi cekungan/new venture. Bagian ini akan berasosiasi nantinya dengan Ditjen Migas dalam urusan yang sama. Jangan kuatir, mestinya kita telah banyak belajar dari model2 penawaran lahan lima tahun terakhir ini, di mana kekuatan dan kelemahannya, semua akan dievaluasi untuk menuju ke penawaran yang lebih baik. Tidak sulit memanggil service company untuk melakukan gravity atau magnetics regional di lahan-lahan yang akan ditawarkan. Model itu telah dilakukan 3 tahun ke belakang untuk seismik speculative survey. Sekarang yang sedang dibenahi adalah masalah bagaimana pembebanan biaya itu dalam hubungannya dengan kontrak PSC. Tantangan eksplorasi Indonesia masih sangat besar. Dalam tantangan, selalu ada peluang berhasil dan risiko gagal. Tanpa menjawab tantangan itu sudah pasti kita akan gagal ! salam, awang Kuntadi Nugrahanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Setuju dengan Anda, mari kita lihat seeps dengan optimistis. Dan saya setuju sekali kalau usaha eksplorasi di daerah fore arc basins di seluruh Indonesia harus dimulai dengan menawarkan banyak blok di daerah2 tersebut dengan penawaran jangka waktu eksplorasi yg lebih panjang, komitmen dan bagi hasil PSC yang jauh lebih menarik mengingat faktor resiko yang sangat tinggi ini. Oleh karenanya mungkin perlu ada suatu sesi penawaran khusus dari pemerintah RI untuk menawarkan wilayah fore arc basins ini dalam satu term sekaligus dlm waktu bersamaan. Dengan telah adanya beberapa sumur yang di bor dan terdapat indikasi hidrokarbon, tentunya bisa menambah menarik investor untuk mengkaji daerah dimaksud. Perpetaan gaya berat dan gravitasi regional di bbrapa tempat pilihan perlu dilakukan lebih dulu sepertinya Mas Awang? apakah ada perusahaan Airborne gravity / magnetics yang mau invest di sini untuk mengetahui seberapa dalam dan terbentuk dari litologi apa sih kitchen yang ada di sabuk fore arc ini? Apakah memang intrusinya ataupun karbonatnya tersebar merata atau hanya setempat? semua ini insya Allah dapat terjawab dengan perpetaan dimaksud. Regards, kuntadi - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) :
Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )
Overpressure di Banyumas terjadi oleh sedimentasi cepat saat terjadi peralihan dari intra-arc setting ke fore-arc setting, kira-kira di Intra-Miocene time. Fore-arc setting menyediakan space accomodation yang voluminous yang begitu dekatnya dengan sebuah tinggian ex intra-arc setting. Ke depresi itulah eroded sediments dibuang dalam waktu yang cepat, dan overpressuring pun terjadi. Di Banyumas jelas terlihat pergeseran magmatic arc Oligo-Miosen Old Andesite Gabon Formation ke volcanic arc Mio-Pliosen di wilayah North Serayu ke sebelah utara. salam, awang [EMAIL PROTECTED] wrote: kalau yang ini pak ketum iagi sangat faseh. yang jelas sudah ada gas-nya adalah ex-meulaboh block sama nias block, forearc basin di pantai barat aceh, sumut dan sumbar. di bengkulu dilaporkan ada oil show. tapi kalau kita lihat negara jiran, justru ada producing gas field di pandorra field, papua new guinea. terus kalau kita terusin ke utara dari panbat sumatra ada giant gas field di myanmar (yetagun, yadana), mungkin menerus sampai krishna godavari di india (tapi udah different tectonic setting). Nataniel Mangiwa @gmail.com> cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : 12/10/2005 02:46 RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) PM Please respond to iagi-net Sekedar pertanyaan, bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field (tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di sistem Fore-arc basin ini? dan, ada juga pertanyaan teknis yaitu: kira-kira darimana penyebab overpressure zone yang ada di sumur Jati-1? terimakasih - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.
Re: [iagi-net-l] Shallow Gas di Onshore dan Laut dalam.
Shofi, 1. Shallow gas bisa terjadi di mana saja, di offshore maupun onshore, kebetulan saja banyak kejadian dilaporkan di offshore. Contoh di onshore : di wilayah Bentu, Segat, Sumatra Tengah. Kalau lihat penampang seismik wilayah ini, tak ada bedanya dengan shallow gas di wilayah offshore Madura misalnya, atau di utara Pulau Salawati persis di selatan Sorong Fault. Genesa shallow gas ya tetap sama di mana juga, a.l. butuh rapid sedimentation dan lingkungan yang semi tertutup - semi enclosed basin, dan masih di wilayah di mana bakteri metanogen masih bisa hidup (< 80 deg C). 2. Shallow gas tak beda dengan biogenik, ada dalam fase diagenetik transformasi source rocks, hanya dia lebih dangkal saja. Karena agen perubahannya adalah bakteri, maka dia akan ada di lapisan-lapisan pasir misalnya yang temperaturnya tak melebihi 80 deg C. Berapa dalam ? Itu akan bergantung kepada GG setempat, semakin dingin bisa semakin dalam. Semakin panas akan semakin dangkal. 3. Shallow gas di laut dalam ada, tetapi sudah terkristal dalam kisi-kisi es di antara butir batuan karena temperatur laut dalam yang sangat dingin (jauh lebih dalam dari zone termohaline). Itulah yang kita sebut gas hydrate. Di Makassar Strait banyak, di laut dalamnya, ini bisa jadi geo-hazard, tetapi ini pun potensi gas yang lumayan. Dua sumur di Selat Madura tahun 2000 blow-up gara-gara shallow gas. Setelah itu, pengeboran di wilayah ini selalu menggunakan pilot hole. Di wilayah laut dalam kalau target berada di wilayah gas hydrate, perlu juga pilot hole untuk meyakinkan efek gas kick sejauh mana. salam, awang Budi Satrio <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Tentang no.3, determinasi shallow gas hazard : Untuk determinasi very shallow gas hazard, dalam hubungan dengan pembangunan platform, determinasi gas hazard pada laut dangkal dilakukan dengan melakukan high density shallow target seismic memakai vessel pada area sekitar 2 km x 2 km dari titik yang akan dipasang platform ditambah dengan data soil boring. Sedangkan untuk keperluan drilling ke target reservoir dengan measured depth yang lebih dalam dan azimuth yang beragam arah, tentunya bisa di guide dengan data seismik lokal/regional terhadap trajectory propose well tsb. Semoga membantu On 10/12/05, Shofiyuddin wrote: > > Barangkali ada rekans yang bisa bantu saya terhadap salah satu pertanyaan > anak didik saya di kursus wellsite. Terus terang saja, saya gak punya > knowledge untuk menjawabnya. > 1. Adakah Shallow gas di daerah pengeboran onshore? kalo ada gimana > genesanya? dan kalo gak ada apa alasannya. > 2. Kira kira shallow gas itu ditemukan di daerah marine di kedalamaman > sekitar berapa? dan apa alasannya? > 3. Adakah shallow gas di laut dalam (deep water drilling). Pertanyaan > terakhir ini muncul dalam diskusi determinasi shallow gas hazard dengan > tim > satu team. Tim berpendapat bahwa shallow gas tidak dijumpai di laut dalam > dan karenanya tidak perlu pilot hole. > > -- > Salam hangat > > Shofi > > -- Budi Satrio - Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.
[iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins
mungkin rada basic... Apa saja sih perbedaan tantangan/ risiko dari fore arc basin dibandingkan back arc basin...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+> | | [EMAIL PROTECTED]| | | onas.com.my | | || | | 13/10/2005 08:08 | | | AM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+> >| | | | To: | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )| >| kalau yang ini pak ketum iagi sangat faseh. yang jelas sudah ada gas-nya adalah ex-meulaboh block sama nias block, forearc basin di pantai barat aceh, sumut dan sumbar. di bengkulu dilaporkan ada oil show. tapi kalau kita lihat negara jiran, justru ada producing gas field di pandorra field, papua new guinea. terus kalau kita terusin ke utara dari panbat sumatra ada giant gas field di myanmar (yetagun, yadana), mungkin menerus sampai krishna godavari di india (tapi udah different tectonic setting). Nataniel Mangiwa cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : 12/10/2005 02:46 RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) PM Please respond to iagi-net Sekedar pertanyaan, bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field (tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di sistem Fore-arc basin ini? dan, ada juga pertanyaan teknis yaitu: kira-kira darimana penyebab overpressure zone yang ada di sumur Jati-1? terimakasih - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )
Terimakasih Pak Aris dan Pak Edo On 10/13/05, Edward, Syafron <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Tidak usah jauh-jauh, Di Indonesia juga ada Field ditemukan di Fore-Arc basin yaitu Tangguh Field Papua (Bintuni Basin) Salam Explorasi edo On 10/13/05, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote: kalau yang ini pak ketum iagi sangat faseh. yang jelas sudah ada gas-nya adalah ex-meulaboh block sama nias block, forearc basin di pantai barat aceh, sumut dan sumbar. di bengkulu dilaporkan ada oil show. tapi kalau kita lihat negara jiran, justru ada producing gas field di pandorra field, papua new guinea. terus kalau kita terusin ke utara dari panbat sumatra ada giant gas field di myanmar (yetagun, yadana), mungkin menerus sampai krishna godavari di india (tapi udah different tectonic setting). - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi ---> Re: [iagi-net-l] kok susah banget nyari geoscientist???
Hehehe...ntar lewat japri aja ya Mas :-))) Ngomong2, mungkin apa yang dibilang sama Mas Ferdi itu ada benarnya juga. KPS jadi 'harus' ambil geologist yang lebih muda, mentraining mereka, karena yang pengalaman pada tidak ada di tempat. Masalahnya, sebenarnya terjadi ndak sih, transfer technology di dunia Migas? Setiap tahun kita isi RPTK, tetapi setiap yang expatnya diganti, bukannya yang 'inpat' yang naik tapi malah yang masuk 'expat' lain. Fair2an aja deh, terutama KPS dari Barat. Saya kerja di 2 oil companies, kejadiannya selalu begitu, malah untuk level team leader saja masih expat juga yang pegang. Jadi, apa memang terjadi transfer teknologi? Terus siapa yang kontrol? Yang saya lihat sih karena tidak ada geologist yang sesuai 'spec' jadinya ada alasan mereka impor. Jadi yang muda2 harus bener2 agressive supaya bisa maju. Mudah2an fenomena ini tidak ada di bidang batubara, mineral dan yang pasti tidak adalah di perusahaan negara ya. salam, Parvita H. Siregar Geologist-ENI Indonesia Atrium Mulia 3A floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B10-11 Jakarta 12910 Indonesia Tel: (62-21) 3000-3200, 5296-2200 Fax: (62-21) 3000-3230 mailto:[EMAIL PROTECTED] Franciscus B Sinartio To: iagi-net@iagi.or.id <[EMAIL PROTECTED] cc: hoo.com> Subject: Re: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi ---> Re: [iagi-net-l] kok susah banget nyari geoscientist??? 10/10/2005 06:43 PM Please respond to iagi-net jadi kapan Ferdi dan Vita kirim CV ke Petronas. ditunggu nih. fbs --- [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Kok saya melihat bahwa dengan banyaknya teman > -teman G&G berpengalaman > yang keluar negeri (malaysia, Me, beberapa ke ue), > justru memberikan dampak yang positive berhubungan > dengan banyaknya fresh > graduate di indonesia ya..? > Kalau saya lihat orang india...mereka membuat link > yang baik antara orang > yang bekerja di luar negeri dengan rekan - rekannya > di dalam negeri dengan > cara menarik > sebanyak - banyaknya rekan mereka untuk bekerja di > luar... > Mis : kalau di mudlogging service : untuk kawasan > asia ..banyak sekali > expatnya yang berasal dari india > > Kalau saya jadi SBY nih (ngimpi kali ye..) justru > teman - teman yang > bekerja di luar negeri dan bisa membantu mengekspor > TKI (intelektual) ke > luar negeri itu saya kasih bintang jasa... > Sudah bisa mencari devisa buat negara ( pasti > gajinya kan juga ditransfer > buat istri, anak, orang tua, pacar yang ada di di > Indonesia), bisa membantu > ekspor TKI (paling enggak informasi) > dan sapa tahu saat sudah punya modal, bisa bikin > usaha di Indonesia dan > membuat lapangan kerja baru... > > dibandingkan dengan pengusaha hitam yang mencari > keuntungan di indonesia > dan kemudian memarkir dananya di luar negeri dan > membiarkan Indonesia > bangkrut.teman - teman G&G yang sudah kerja di > luar jauh lebih berguna > ... > > masalah brain drain..menurut saya enggak usah kuatir > justru dengan banyaknya cadangan hc yang belum > ditemukan di Indonesia , > cadangan Indonesia malah justru tersimpan dengan > baik untuk anak cucu > kita... > biar Indonesia enggak tergantung lagi sama SDA dan > mulai beralih ke SDM dan > industri lain ( Jepang enggak punya SDA juga bisa > maju..) > Entar kalau teman - teman yang udah banyak > pengalaman pada pulang kan malah > bisa mencari dan memproduksi dengan lebih effesien.. > > Jadi buat teman - teman yang sudah kerja di luar > ..tetap saja kerja diluar > tapi jangan lupa markir penghasilannya di > Indonesia.. > > Buat Mas Vicky..jadi kapan buka jalur ke > Myanmar...?? > > Kartiko Samodro > > > > > - > > - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )
Tidak usah jauh-jauh, Di Indonesia juga ada Field ditemukan di Fore-Arc basin yaitu Tangguh Field Papua (Bintuni Basin) Salam Explorasi edo -Original Message- From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 12, 2005 1:46 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) Sekedar pertanyaan, bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field (tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di sistem Fore-arc basin ini? dan, ada juga pertanyaan teknis yaitu: kira-kira darimana penyebab overpressure zone yang ada di sumur Jati-1? terimakasih On 10/12/05, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Untuk itu, saya sangat berharap bahwa Lundin Banyumas berhasil dengan Jati-1, sumur yang sedang dibornya di fore-arc basin Banyumas. Nah, ini memang sumur yang risikonya sangat tinggi tetapi BPMIGAS mendukungnya dengan penuh. Sebelum sampai ke titik bor Jati, mungkin ada tiga tahun sendiri dihabiskan untuk membangun pengetahuan geologi yang komprehensif untuk Banyumas fore-arc, termasuk melakukan survai seismik di Karang Sambung dan mencari reservoir klastik Eosen sampai ke Citarum dan Bayah. Kalau kita mencari contoh bagaimana berbagai studi dan survai dilakukan di suatu cekungan termasuk bagaimana drama pencarian partner untuk berbagi risiko (?) atau keberhasilan (?) sampai menggiring ke penajakan sebuah sumur eksplorasi, Blok Banyumas akan menjadi contoh yang baik. Saat ini, sumur Jati-1 tengah mengalami kesulitan menembus barier yang dulu juga menjadi barier sumur2 Pertamina dan menghentikannya : overpressured zone ! Saat diskusi dulu, itu sudah kita peringatkan, semoga Lundin telah cukup mempunyai solusi untuk itu. Di Banyumas, rembesan lumayan subur, masa kita tidak berhasil juga mencari si mutiara hitam ini setelah lebih dari 30 tahun ? Fore-arc dan intra-arc basins adalah salah satu dari sekian tantangan eksplorasi di Indonesia. Itu ada dalam perhatian secara khusus oleh BPMIGAS saat ini mengacu kepada perannya yang tertuang dalam UU Migas 2001. BPMIGAS sedang mengubah organisasinya, dan akan ada satu bagian baru di dalamnya yang menangani masalah evaluasi cekungan/new venture. Bagian ini akan berasosiasi nantinya dengan Ditjen Migas dalam urusan yang sama. Jangan kuatir, mestinya kita telah banyak belajar dari model2 penawaran lahan lima tahun terakhir ini, di mana kekuatan dan kelemahannya, semua akan dievaluasi untuk menuju ke penawaran yang lebih baik. Tidak sulit memanggil service company untuk melakukan gravity atau magnetics regional di lahan-lahan yang akan ditawarkan. Model itu telah dilakukan 3 tahun ke belakang untuk seismik speculative survey. Sekarang yang sedang dibenahi adalah masalah bagaimana pembebanan biaya itu dalam hubungannya dengan kontrak PSC. Tantangan eksplorasi Indonesia masih sangat besar. Dalam tantangan, selalu ada peluang berhasil dan risiko gagal. Tanpa menjawab tantangan itu sudah pasti kita akan gagal ! salam, awang Kuntadi Nugrahanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Setuju dengan Anda, mari kita lihat seeps dengan optimistis. Dan saya setuju sekali kalau usaha eksplorasi di daerah fore arc basins di seluruh Indonesia harus dimulai dengan menawarkan banyak blok di daerah2 tersebut dengan penawaran jangka waktu eksplorasi yg lebih panjang, komitmen dan bagi hasil PSC yang jauh lebih menarik mengingat faktor resiko yang sangat tinggi ini. Oleh karenanya mungkin perlu ada suatu sesi penawaran khusus dari pemerintah RI untuk menawarkan wilayah fore arc basins ini dalam satu term sekaligus dlm waktu bersamaan. Dengan telah adanya beberapa sumur yang di bor dan terdapat indikasi hidrokarbon, tentunya bisa menambah menarik investor untuk mengkaji daerah dimaksud. Perpetaan gaya berat dan gravitasi regional di bbrapa tempat pilihan perlu dilakukan lebih dulu sepertinya Mas Awang? apakah ada perusahaan Airborne gravity / magnetics yang mau invest di sini untuk mengetahui seberapa dalam dan terbentuk dari litologi apa sih kitchen yang ada di sabuk fore arc ini? Apakah memang intrusinya ataupun karbonatnya tersebar merata atau hanya setempat? semua ini insya Allah dapat terjawab dengan perpetaan dimaksud. Regards, kuntadi - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]),
RE: [iagi-net-l] unconformity
Kalau ada tectonik di lingkungan delta front, saya kira akan sangat besar pengaruhnya. Delta front, slopenya cukup terjal, dan daerahnya akan kurang stabil yang kalau terjadi tectonic akan terjadi faulting, folding, sliding yang akan berakibat slumping dan meninggal slump scar dibagian delta frontnya. Akibat tectonic ini, secara lokal mungkin tidak kelihatan effect, tapi mungkin di luar daerah kita akan kelihatan. Seperti yang diutarakan netters, erosi akan terjadi dimana saja, didarat diatas permukaan air laut (subaerial erosion) atau dibawah air laut (submarine erosion). Erosi dilaut bahkan bisa terjadi tiap hari, selamat sediment yang berada diatas Fair Weather Wave Base akan selalu mengalami erosi harian. Air laut naik turun, FWWB pun ngikut, dan site of erosion pun akan pindah-pindah mengikutinya. Unconformity tidak selalu karena erosi, teorinya, non-deposition pun akan terjadi unconformity. Salam, US -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 12, 2005 11:00 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] unconformity Untuk daerah delta mis :delta front-pro delta Apa mungkin terjadi bahwa : terjadi pengangkatan...tapi karena efek pengangkatan tidak sampai ke atas permukaan air laut maka erosional surface (truncation) seperti unconformity di darat tidak terjadi.. dan lalu diendapkan lapisan diatasnya yang mengikuti permukaan surface yang sebelumnya sehingga erosional surfacenya seperti paralel...? Nah apakah batas antara lapisan sebelum dan sesudah pengangkatan tadi dapat kita sebut sebagai uncomformity karena tektonik walaupun truncationnya tidak begitu nampak...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+--> | | "Ukat Sukanta" | | | <[EMAIL PROTECTED]| | | energi.com>| | | | | | 12/10/2005 10:39 AM| | | Please respond to | | | iagi-net | | | | |-+--> >--- -| | | | To: | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] unconformity | >--- -| Kalau kita punya angular unconformity (seperti truncation) ini disebabkan karena tectonics. Pertamanya folding sediments di bagian bawah kemudian tererosi, jadinya angular unconformity. Unconformity juga bisa parallel, tapi ditempat tertentu mungkin akan menemukan onlap/downlap sediment diatas unconformity..ini karena non-tectonics. Salam, US -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 12, 2005 9:18 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] unconformity Mau tanya Bagaimana kita bisa membedakan unconformity yang disebabkan oleh tectonic dengan yang disebabkan oleh eustatic di seismic section dan di logs untuk deltaic..? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santo
Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )
kalau yang ini pak ketum iagi sangat faseh. yang jelas sudah ada gas-nya adalah ex-meulaboh block sama nias block, forearc basin di pantai barat aceh, sumut dan sumbar. di bengkulu dilaporkan ada oil show. tapi kalau kita lihat negara jiran, justru ada producing gas field di pandorra field, papua new guinea. terus kalau kita terusin ke utara dari panbat sumatra ada giant gas field di myanmar (yetagun, yadana), mungkin menerus sampai krishna godavari di india (tapi udah different tectonic setting). Nataniel Mangiwa cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : 12/10/2005 02:46 RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) PM Please respond to iagi-net Sekedar pertanyaan, bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field (tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di sistem Fore-arc basin ini? dan, ada juga pertanyaan teknis yaitu: kira-kira darimana penyebab overpressure zone yang ada di sumur Jati-1? terimakasih - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] point-bar modelling
fer - untuk mengguide purely dari object modeling without seismic constraint, bisa dari orientation, amplitude dan wavelenth channel, serta proporsi point bar di peak/through meandering channel. sebenarnya sih bisa diselesaikan secara matematis. kalau dari seismic yang terlihat bisa channel (ini berarti channel morphology not channel deposit), atau point bar (deposition result of channel process). justru kalau yang terlihat channel, mungkin malah itu justru the latest process of channel system yaitu abandonment channel yang umumnya terisi sama mud material. itulah sebabnya, beberapa "channel" feature di seismic nggak ada isinya, karena yang terlihat adalah "channel morphology" bukan "channel deposit". mungkin ada yang berpengalaman mengebor "channel" feature di seismic tapi malah kosong.. ini bisa deepwater channel, fluvial channel atau channel2 yg lain. regards - Ferdinandus.KARTIKO-SAMODR [EMAIL PROTECTED]To: cc: 13/10/2005 07:57 AMSubject: Re: [iagi-net-l] point-bar modelling Please respond to iagi-net Mas Aris Boleh tahu .. Data apa yang Mas gunakan untuk mengguide posisi dan penyebaran point bar tersebut di tengah channel ( mis : di sisi kiri , kanan dari channel, panjangnya dsb..) Kalau data seismic ...apakah memang terlihat distribusi dari point barnya atau hanya channelnya saja? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+> | | [EMAIL PROTECTED]| | | onas.com.my | | || | | 12/10/2005 12:42 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+> > | | | | To: | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] point-bar modelling | > | justru itu pertanyaannya, kalau teorinya sih tahu tapi cara bikinnya yang belum tahu. kalau file-nya bo tye sudah punya lengkip. itu pun si bo tidak konsisten, slide2 intronya cerita tentang point bar deposition, tapi waktu di slide ke 33 onwards untuk stratigraphic simulationnya masih juga pakai fluvial channel model, bukan point bar model. regards - Rovicky Dwi PutrohariTo: iagi-net@iagi.or.id <[EMAIL PROTECTED] cc: om> Subject: Re: [iagi-net-l] point-bar modelling 12/10/2005 12:25 PM Please respond to iagi-net Pak Aris sudah lihat presentasinya Bo Tye ? Kalau ga salah beliau mengisi AAPG tour ke KL taun lalu di KL explorationist talk. " Alluvial Basin-Filling Processes and Quantitative Determination of Channel and Channel-belt Dimensions Using Cores and Logs " Aku ada ppt filenya tapi guede ga bisa lewat imil, considered a publication by AAPG, jadi bisa di share. Tapi kayaknya teorinya looh, bukan spesifik utk Petrel. RDP On 10/12/05, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > friends - > > buat yang suka bikin 3d modeling di petrel, boleh share caranya bikin > point-bar modeling? yang paling gampang emang bikin fluvial channel > modelling, tapi kan yang namanya sand itu lebih banyak diendapkan sebagai > point-bar, bukan mengisi penuh dalam channel-nya. jadi, saya pengin tahu > cara buat point-bar modelling dengan model-based. lebih bagus kalau kalau > bisa ada: > > - accretion process, sesuai dengan evolusi channelnya (linear to meander). > bagus lagi kalau bisa diset meandering degree-nya. > - channel avulsion and migration. > > regards - > > > > - > To unsubscribe, send email to: iagi
Re: [iagi-net-l] point-bar modelling
Mas Aris Boleh tahu .. Data apa yang Mas gunakan untuk mengguide posisi dan penyebaran point bar tersebut di tengah channel ( mis : di sisi kiri , kanan dari channel, panjangnya dsb..) Kalau data seismic ...apakah memang terlihat distribusi dari point barnya atau hanya channelnya saja? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+> | | [EMAIL PROTECTED]| | | onas.com.my | | || | | 12/10/2005 12:42 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+> >| | | | To: | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] point-bar modelling | >| justru itu pertanyaannya, kalau teorinya sih tahu tapi cara bikinnya yang belum tahu. kalau file-nya bo tye sudah punya lengkip. itu pun si bo tidak konsisten, slide2 intronya cerita tentang point bar deposition, tapi waktu di slide ke 33 onwards untuk stratigraphic simulationnya masih juga pakai fluvial channel model, bukan point bar model. regards - Rovicky Dwi PutrohariTo: iagi-net@iagi.or.id <[EMAIL PROTECTED] cc: om> Subject: Re: [iagi-net-l] point-bar modelling 12/10/2005 12:25 PM Please respond to iagi-net Pak Aris sudah lihat presentasinya Bo Tye ? Kalau ga salah beliau mengisi AAPG tour ke KL taun lalu di KL explorationist talk. " Alluvial Basin-Filling Processes and Quantitative Determination of Channel and Channel-belt Dimensions Using Cores and Logs " Aku ada ppt filenya tapi guede ga bisa lewat imil, considered a publication by AAPG, jadi bisa di share. Tapi kayaknya teorinya looh, bukan spesifik utk Petrel. RDP On 10/12/05, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > friends - > > buat yang suka bikin 3d modeling di petrel, boleh share caranya bikin > point-bar modeling? yang paling gampang emang bikin fluvial channel > modelling, tapi kan yang namanya sand itu lebih banyak diendapkan sebagai > point-bar, bukan mengisi penuh dalam channel-nya. jadi, saya pengin tahu > cara buat point-bar modelling dengan model-based. lebih bagus kalau kalau > bisa ada: > > - accretion process, sesuai dengan evolusi channelnya (linear to meander). > bagus lagi kalau bisa diset meandering degree-nya. > - channel avulsion and migration. > > regards - > > > > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) > - > > -- Education can't stop natural disasters from occurring, but it can help people prepare for the possibilities --- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryow
RE: RE: [iagi-net-l] unconformity
Mas Hasan Yang dimaksud dengan submarine channel ini apakah erosi yang terjadi pada saat muka laut lagi naik...?..jadi erosi di bawah muka air laut.? kira - kira apa yang mendorong adannya submarine channel ini ya...? saya pernah ketemu beberapa case (di log) , di mana pola yang ada menunjukan pola fining upward yang kemudian langsung terpotong dengan channel Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+> | | "Hasan Sidi" | | | <[EMAIL PROTECTED]| | | n.com> | | || | | 12/10/2005 05:02 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+> >| | | | To: | | cc: | | Subject: RE: RE: [iagi-net-l] unconformity | >| Kalau anda percaya adanya submarine channel, tentunya tidak sulit untuk menerima adanya submarine unconformity. Submarine channel juga menggerus (erosive). Balik ke pertanyaan awal tentang membedakan unconformity karena tectonism vs eustatic, selain untuk kepentingan akademik, ada implikasi ekonomis nya gak yach? Ada bukti perbedaan reservoir quality yang berarti gitu? FHS > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, October 12, 2005 3:40 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Rif: RE: [iagi-net-l] unconformity > > Mumpung lagi membahas ketidakselarasan, > > Pada beberapa penampang seismik di laut dalam seringkali saya > melihat ketidak selarasan pada puncak-puncak thrust faults > meskipun sejarah geologinya menunjukkan bahwa bagian tersebut > tidak pernah terangkat melebihi muka air laut. Nampaknya, > untuk menciptakan ketidakselarasan tidak harus selalu > terangkat melebihi muka air laut, mungkin karena di laut > dalam ada arus bawah laut yang bisa menjadi agen erosi. Tapi > ini hanya hipotesa saya, ada yang bisa menjelaskan lebih detail? > > Deddy - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )
Sekedar pertanyaan, bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field (tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di sistem Fore-arc basin ini? dan, ada juga pertanyaan teknis yaitu: kira-kira darimana penyebab overpressure zone yang ada di sumur Jati-1? terimakasih On 10/12/05, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Untuk itu, saya sangat berharap bahwa Lundin Banyumas berhasil dengan Jati-1, sumur yang sedang dibornya di fore-arc basin Banyumas. Nah, ini memang sumur yang risikonya sangat tinggi tetapi BPMIGAS mendukungnya dengan penuh. Sebelum sampai ke titik bor Jati, mungkin ada tiga tahun sendiri dihabiskan untuk membangun pengetahuan geologi yang komprehensif untuk Banyumas fore-arc, termasuk melakukan survai seismik di Karang Sambung dan mencari reservoir klastik Eosen sampai ke Citarum dan Bayah. Kalau kita mencari contoh bagaimana berbagai studi dan survai dilakukan di suatu cekungan termasuk bagaimana drama pencarian partner untuk berbagi risiko (?) atau keberhasilan (?) sampai menggiring ke penajakan sebuah sumur eksplorasi, Blok Banyumas akan menjadi contoh yang baik. Saat ini, sumur Jati-1 tengah mengalami kesulitan menembus barier yang dulu juga menjadi barier sumur2 Pertamina dan menghentikannya : overpressured zone ! Saat diskusi dulu, itu sudah kita peringatkan, semoga Lundin telah cukup mempunyai solusi untuk itu. Di Banyumas, rembesan lumayan subur, masa kita tidak berhasil juga mencari si mutiara hitam ini setelah lebih dari 30 tahun ? Fore-arc dan intra-arc basins adalah salah satu dari sekian tantangan eksplorasi di Indonesia. Itu ada dalam perhatian secara khusus oleh BPMIGAS saat ini mengacu kepada perannya yang tertuang dalam UU Migas 2001. BPMIGAS sedang mengubah organisasinya, dan akan ada satu bagian baru di dalamnya yang menangani masalah evaluasi cekungan/new venture. Bagian ini akan berasosiasi nantinya dengan Ditjen Migas dalam urusan yang sama. Jangan kuatir, mestinya kita telah banyak belajar dari model2 penawaran lahan lima tahun terakhir ini, di mana kekuatan dan kelemahannya, semua akan dievaluasi untuk menuju ke penawaran yang lebih baik. Tidak sulit memanggil service company untuk melakukan gravity atau magnetics regional di lahan-lahan yang akan ditawarkan. Model itu telah dilakukan 3 tahun ke belakang untuk seismik speculative survey. Sekarang yang sedang dibenahi adalah masalah bagaimana pembebanan biaya itu dalam hubungannya dengan kontrak PSC. Tantangan eksplorasi Indonesia masih sangat besar. Dalam tantangan, selalu ada peluang berhasil dan risiko gagal. Tanpa menjawab tantangan itu sudah pasti kita akan gagal ! salam, awang Kuntadi Nugrahanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Setuju dengan Anda, mari kita lihat seeps dengan optimistis. Dan saya setuju sekali kalau usaha eksplorasi di daerah fore arc basins di seluruh Indonesia harus dimulai dengan menawarkan banyak blok di daerah2 tersebut dengan penawaran jangka waktu eksplorasi yg lebih panjang, komitmen dan bagi hasil PSC yang jauh lebih menarik mengingat faktor resiko yang sangat tinggi ini. Oleh karenanya mungkin perlu ada suatu sesi penawaran khusus dari pemerintah RI untuk menawarkan wilayah fore arc basins ini dalam satu term sekaligus dlm waktu bersamaan. Dengan telah adanya beberapa sumur yang di bor dan terdapat indikasi hidrokarbon, tentunya bisa menambah menarik investor untuk mengkaji daerah dimaksud. Perpetaan gaya berat dan gravitasi regional di bbrapa tempat pilihan perlu dilakukan lebih dulu sepertinya Mas Awang? apakah ada perusahaan Airborne gravity / magnetics yang mau invest di sini untuk mengetahui seberapa dalam dan terbentuk dari litologi apa sih kitchen yang ada di sabuk fore arc ini? Apakah memang intrusinya ataupun karbonatnya tersebar merata atau hanya setempat? semua ini insya Allah dapat terjawab dengan perpetaan dimaksud. Regards, kuntadi - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] DeCaKet
Betul sekali Abah, justru itu saya kasih kutipan diatas..bukan untuk saya tetapi untuk IAGI dan semuanya tentunya. Kalau untuk maju tentu kita harus mencoba melakukan sesuau berbeda yang tentunya akn mengundang banyak kritik yang membangun ataupun menjatuhkan... Salam, Ben Sapiie - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Foto Struktur Batuan Sedimen?
Mbak Vita, Terima kasih beratsss sekali lagi untuk kiriman fotonya. Hasilnya sudah bisa dilihat di situs FOSI. Satu foto bahkan bisa digunakan semuanya, karena bagian foto yang berbeda bisa digunakan untuk halaman yang berbeda pula. Ayuk siapa lagi yang bersedia mendonasikan hasil hasil jepretannya? Minarwan On 10/10/05, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Pak, saya kirim lewat japri saja ya. Saya punya beberapa foto yang mungkin > menarik untuk situs FOSI. > > Parvita H. Siregar > > > Minarwan > <[EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id > .com>cc: > Subject: [iagi-net-l] Foto > Struktur Batuan Sedimen? > 10/09/2005 > 07:17 PM > Please respond > to iagi-net > > > > > > > Bapak/Ibu yth, > > Kami sedang mencari foto-foto struktur singkapan batuan sedimen (hasil > field trip) untuk dijadikan latar belakang bagian kepala dari > halaman-halaman di situs FOSI (http://fosi.iagi.or.id). Foto yang > sekarang digunakan diambil dari singkapan di sungai Cipamingkis (entah > hasil jepretan siapa?). Karena tidak ada foto lain yang bisa dipajang > (dan demi menghemat waktu mendesain situs tersebut), potongan foto > silang siur itu digunakan untuk setiap halaman di situs FOSI. Nah > supaya tidak terkesan monoton, sekarang saatnya ada tambahan sedikit > variasi. > > Mudah-mudahan ada yang berbaik hati mendonasikan foto-foto singkapan > hasil jepretannya supaya bisa digunakan untuk situs FOSI. > > Salam, > Minarwan > - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Current poll results: Ketum IAGI 2006-2008
Rupanya HAGI juga lagi mau milih Ketum baru, Barusan kemarin saya dikirimi kartu suara untuk dicoblos dan dikirimkan ke HAGI lagi ( dalam amplop tetutup yg sudah disiapkan ) , juga disertai dg profil Caketumnya lengkap dg fotonya( ada tiga Caketum) dan program singkat masing masing ( Visi & Misi ) Bagaimana bagi yang tidak dapat datang milih langsung Ketum IAGI dalam Munas nanti ? Ism Subject: [iagi-net-l] Current poll results: Ketum IAGI 2006-2008 Current poll results 12 Oct 2005 Siapakah Ketum IAGI 2006-2008 pilihan anda ? Achmad Luthfi 10.64 % (10) Batara Sakti Simanjuntak 25.53 % (24) Benyamin Sapiie 35.11 % (33) M. Lobo Balia 6.38 % (6) Ridwan Djamaluddin 13.83 % (13) Abstain ... 8.51 % (8) Total votes: 94 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Shallow Gas di Onshore dan Laut dalam.
Tentang no.3, determinasi shallow gas hazard : Untuk determinasi very shallow gas hazard, dalam hubungan dengan pembangunan platform, determinasi gas hazard pada laut dangkal dilakukan dengan melakukan high density shallow target seismic memakai vessel pada area sekitar 2 km x 2 km dari titik yang akan dipasang platform ditambah dengan data soil boring. Sedangkan untuk keperluan drilling ke target reservoir dengan measured depth yang lebih dalam dan azimuth yang beragam arah, tentunya bisa di guide dengan data seismik lokal/regional terhadap trajectory propose well tsb. Semoga membantu On 10/12/05, Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Barangkali ada rekans yang bisa bantu saya terhadap salah satu pertanyaan > anak didik saya di kursus wellsite. Terus terang saja, saya gak punya > knowledge untuk menjawabnya. > 1. Adakah Shallow gas di daerah pengeboran onshore? kalo ada gimana > genesanya? dan kalo gak ada apa alasannya. > 2. Kira kira shallow gas itu ditemukan di daerah marine di kedalamaman > sekitar berapa? dan apa alasannya? > 3. Adakah shallow gas di laut dalam (deep water drilling). Pertanyaan > terakhir ini muncul dalam diskusi determinasi shallow gas hazard dengan > tim > satu team. Tim berpendapat bahwa shallow gas tidak dijumpai di laut dalam > dan karenanya tidak perlu pilot hole. > > -- > Salam hangat > > Shofi > > -- Budi Satrio
[iagi-net-l] Current poll results: Ketum IAGI 2006-2008
Current poll results 12 Oct 2005 Siapakah Ketum IAGI 2006-2008 pilihan anda ? Achmad Luthfi 10.64 % (10) Batara Sakti Simanjuntak 25.53 % (24) Benyamin Sapiie 35.11 % (33) M. Lobo Balia 6.38 % (6) Ridwan Djamaluddin13.83 % (13) Abstain ... 8.51 % (8) Total votes: 94 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Rif: RE: RE: [iagi-net-l] unconformity
Disini yang menarik Bang Hasan, Ada beberapa kasus yang menunjukkan bahwa di deepwater channel system justru berhenti dibelakang toe thrust system yang membentuk pond sediment (kalau nggak salah tipe endapan ini sudah terbukti ekonomis di Kutei Basin). Apakah ini merupakan agen erosi yang utama di laut dalam? Bagaimana dengan bottom current? Dan juga slope failure dari unconsolidated material yang mungkin memegang peranan penting penyebab deepwater unconformity Dengan mengetahui penyebab ketidakselarasan di laut dalam bisa membantu prediksi arah penyebaran reservoir apalagi kalau kita percaya teori bahwa resedimented deposit cenderung memiliki reservoir properties yang lebih baik dari sebelumnya. Di deepwater Nigeria pernah di drill submarine fan yang sediment provonancenya dipercaya berasal dari deepwater thrust system didekatnya dan ternyata sedimennya banyak mengandung redeposited limestone. Deddy "Hasan Sidi" <[EMAIL PROTECTED]> 12/10/2005 11.02 Per favore, rispondere a iagi-net Per: Cc: Oggetto:RE: RE: [iagi-net-l] unconformity Kalau anda percaya adanya submarine channel, tentunya tidak sulit untuk menerima adanya submarine unconformity. Submarine channel juga menggerus (erosive). Balik ke pertanyaan awal tentang membedakan unconformity karena tectonism vs eustatic, selain untuk kepentingan akademik, ada implikasi ekonomis nya gak yach? Ada bukti perbedaan reservoir quality yang berarti gitu? FHS > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, October 12, 2005 3:40 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Rif: RE: [iagi-net-l] unconformity > > Mumpung lagi membahas ketidakselarasan, > > Pada beberapa penampang seismik di laut dalam seringkali saya > melihat ketidak selarasan pada puncak-puncak thrust faults > meskipun sejarah geologinya menunjukkan bahwa bagian tersebut > tidak pernah terangkat melebihi muka air laut. Nampaknya, > untuk menciptakan ketidakselarasan tidak harus selalu > terangkat melebihi muka air laut, mungkin karena di laut > dalam ada arus bawah laut yang bisa menjadi agen erosi. Tapi > ini hanya hipotesa saya, ada yang bisa menjelaskan lebih detail? > > Deddy - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
[iagi-net-l] Shallow Gas di Onshore dan Laut dalam.
Barangkali ada rekans yang bisa bantu saya terhadap salah satu pertanyaan anak didik saya di kursus wellsite. Terus terang saja, saya gak punya knowledge untuk menjawabnya. 1. Adakah Shallow gas di daerah pengeboran onshore? kalo ada gimana genesanya? dan kalo gak ada apa alasannya. 2. Kira kira shallow gas itu ditemukan di daerah marine di kedalamaman sekitar berapa? dan apa alasannya? 3. Adakah shallow gas di laut dalam (deep water drilling). Pertanyaan terakhir ini muncul dalam diskusi determinasi shallow gas hazard dengan tim satu team. Tim berpendapat bahwa shallow gas tidak dijumpai di laut dalam dan karenanya tidak perlu pilot hole. -- Salam hangat Shofi
RE: RE: [iagi-net-l] unconformity
Kalau anda percaya adanya submarine channel, tentunya tidak sulit untuk menerima adanya submarine unconformity. Submarine channel juga menggerus (erosive). Balik ke pertanyaan awal tentang membedakan unconformity karena tectonism vs eustatic, selain untuk kepentingan akademik, ada implikasi ekonomis nya gak yach? Ada bukti perbedaan reservoir quality yang berarti gitu? FHS > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, October 12, 2005 3:40 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Rif: RE: [iagi-net-l] unconformity > > Mumpung lagi membahas ketidakselarasan, > > Pada beberapa penampang seismik di laut dalam seringkali saya > melihat ketidak selarasan pada puncak-puncak thrust faults > meskipun sejarah geologinya menunjukkan bahwa bagian tersebut > tidak pernah terangkat melebihi muka air laut. Nampaknya, > untuk menciptakan ketidakselarasan tidak harus selalu > terangkat melebihi muka air laut, mungkin karena di laut > dalam ada arus bawah laut yang bisa menjadi agen erosi. Tapi > ini hanya hipotesa saya, ada yang bisa menjelaskan lebih detail? > > Deddy - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: Rif: RE: [iagi-net-l] unconformity
> another problem ...walaupun kelihatan paralel...gimana tahu kalau ada gap > umur tanpa adanya biostrat? Pada intinya unconformity adalah "ketidak sinambungan". Walaupun sejatinya "gap" tsb adalah gap waktu, namun sebagai geologist anda bisa mengindikasi adanya gap berdasarkan atas pattern. Ketidak sinambungan proses merupakan indikasi adanya "gap". Disinilah anda sebagai geologist dengan ilmu "trendologi" dapat memperkirakannya. Dalam proses geologi sering terjadi perulangan (siklus) misal abcdeabcdeabcdeabcdeabcde -- kelihatan siklusnya kan? nah kalau : asdfgasdfgasdfgdfgdfgdfgdfgdfg ---> Silahkan main2 dimana gap" wertwertwertwertwertwerwerwerwerwer ---> Silahkan main2 dimana gap" Nah skrg kalau ada punya urutan parasequence tentunya anda akan tahu mana yg berurutan mana yg melompati satu subcycle dsb, dan dimana tempat kira-kira ada perubahan pattern. Disitulah anda dapat "menebak" dimana unconformity-na Jangan terpaku harus dengan adanya umur dating (misal biostrat), lah wong ada dating kalau resolusinya ngga memenuhi juga percuma kan ? RDP - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: Rif: RE: [iagi-net-l] unconformity
another problem ...walaupun kelihatan paralel...gimana tahu kalau ada gap umur tanpa adanya biostrat? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+> | | oki musakti | | | <[EMAIL PROTECTED]| | | o.com> | | || | | 12/10/2005 03:59 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+> >| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: Re: Rif: RE: [iagi-net-l] unconformity | >| Dalam definisi unconformity, secara explisit dan implisit (tergantung definisi yang mana) harus ada unsur 'significant gap' pemisahan antara strata dibawah dan diatasnya. Ini yang membedakan unconformity dengan sekedar erosional surface biasa. Kalau almarhum mbah George Allen sering mengistilahkan unconformity (dan sequence boundary) dengan istilah 'time warp' ala Star Trek karena tidak ada hubungan antara endapan dibawah dengan diatasnya. Kalau kasus angular unconformity di toe thrust seperti cerita Deddy, tergantung apakah gap antara antara sedimentasi, lithifikasi, struktur dan erosi yang terjadi pada strata bawah dengan proses sedimentasi strata diatasnya dianggap sebagai 'significant'. Kalau 'ya' maka bisa kita sebut unconformity. Kalau saya sih akan bilang iya itu memang unconformity. [EMAIL PROTECTED] wrote: Mumpung lagi membahas ketidakselarasan, Pada beberapa penampang seismik di laut dalam seringkali saya melihat ketidak selarasan pada puncak-puncak thrust faults meskipun sejarah geologinya menunjukkan bahwa bagian tersebut tidak pernah terangkat melebihi muka air laut. Nampaknya, untuk menciptakan ketidakselarasan tidak harus selalu terangkat melebihi muka air laut, mungkin karena di laut dalam ada arus bawah laut yang bisa menjadi agen erosi. Tapi ini hanya hipotesa saya, ada yang bisa menjelaskan lebih detail? Deddy "Tony Basoeki B. Dwi Soelistyo" 12/10/2005 08.37 Per favore, rispondere a iagi-net Per: Cc: Oggetto: RE: [iagi-net-l] unconformity Ferdi, Mau menambahkan (soalnya saya melihat ada 2 pertanyaan yang anda ajukan), jawabannya adalah MUNGKIN untuk pertanyaan : " terjadi pengangkatan...tapi karena efek pengangkatan tidak sampai ke atas permukaan air laut maka erosional surface (truncation) seperti unconformity di darat tidak terjadi..dan lalu diendapkan lapisan diatasnya yang mengikuti permukaan surface yang sebelumnya sehingga erosional surfacenya seperti paralel...?" TAPIseperti yang dijelaskan oleh beberapa rekan sebelumnya..pada tempat yang anda gambarkan di atas (terangkat tapi tidak sampai ke permukaan laut)tidak terbentuk/terjadi yang namanya erosional surface. Yang terjadi adalah life as usual (dalam artian tetap terjadi proses sedimentasi di daerah tersebut) dengan akomodasi sedimentasi yang sedikit/banyak berkurang (karena terangkat, khan ?) Pertanyaan ke 2 sudah dijawab dengan jelas oleh rekan-rekan lainnya. salam, Tony B. Soelistyo -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 12, 2005 12:00 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] unconformity Untuk daerah delta mis :delta front-pro delta Apa mungkin terjadi bahwa : terjadi pengangkatan...tapi karena efek pengangkatan tidak sampai ke atas permukaan air laut maka erosional surface (truncation) seperti unconformity di darat tidak terjadi.. dan lalu diendapkan lapisan diatasnya yang mengikuti permukaan surface yang sebelumnya sehingga erosional surfacenya seperti paralel...? Nah apakah batas antara lapisan sebelum dan sesudah pengangkatan tadi dapat kita sebut sebagai uncomformity karena tektonik walaupun truncationnya tidak begitu nampak...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+--> | | "Ukat Sukanta" | | | | | energi.com> | | | | | | 12/10/2005 10:39 AM| | | Please respond to | | | iagi-net | | | | |-+--> >--- -| | | | To: | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] unconformit
Re: Rif: RE: [iagi-net-l] unconformity
Dalam definisi unconformity, secara explisit dan implisit (tergantung definisi yang mana) harus ada unsur 'significant gap' pemisahan antara strata dibawah dan diatasnya. Ini yang membedakan unconformity dengan sekedar erosional surface biasa. Kalau almarhum mbah George Allen sering mengistilahkan unconformity (dan sequence boundary) dengan istilah 'time warp' ala Star Trek karena tidak ada hubungan antara endapan dibawah dengan diatasnya. Kalau kasus angular unconformity di toe thrust seperti cerita Deddy, tergantung apakah gap antara antara sedimentasi, lithifikasi, struktur dan erosi yang terjadi pada strata bawah dengan proses sedimentasi strata diatasnya dianggap sebagai 'significant'. Kalau 'ya' maka bisa kita sebut unconformity. Kalau saya sih akan bilang iya itu memang unconformity. [EMAIL PROTECTED] wrote: Mumpung lagi membahas ketidakselarasan, Pada beberapa penampang seismik di laut dalam seringkali saya melihat ketidak selarasan pada puncak-puncak thrust faults meskipun sejarah geologinya menunjukkan bahwa bagian tersebut tidak pernah terangkat melebihi muka air laut. Nampaknya, untuk menciptakan ketidakselarasan tidak harus selalu terangkat melebihi muka air laut, mungkin karena di laut dalam ada arus bawah laut yang bisa menjadi agen erosi. Tapi ini hanya hipotesa saya, ada yang bisa menjelaskan lebih detail? Deddy "Tony Basoeki B. Dwi Soelistyo" 12/10/2005 08.37 Per favore, rispondere a iagi-net Per: Cc: Oggetto: RE: [iagi-net-l] unconformity Ferdi, Mau menambahkan (soalnya saya melihat ada 2 pertanyaan yang anda ajukan), jawabannya adalah MUNGKIN untuk pertanyaan : " terjadi pengangkatan...tapi karena efek pengangkatan tidak sampai ke atas permukaan air laut maka erosional surface (truncation) seperti unconformity di darat tidak terjadi..dan lalu diendapkan lapisan diatasnya yang mengikuti permukaan surface yang sebelumnya sehingga erosional surfacenya seperti paralel...?" TAPIseperti yang dijelaskan oleh beberapa rekan sebelumnya..pada tempat yang anda gambarkan di atas (terangkat tapi tidak sampai ke permukaan laut)tidak terbentuk/terjadi yang namanya erosional surface. Yang terjadi adalah life as usual (dalam artian tetap terjadi proses sedimentasi di daerah tersebut) dengan akomodasi sedimentasi yang sedikit/banyak berkurang (karena terangkat, khan ?) Pertanyaan ke 2 sudah dijawab dengan jelas oleh rekan-rekan lainnya. salam, Tony B. Soelistyo -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 12, 2005 12:00 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] unconformity Untuk daerah delta mis :delta front-pro delta Apa mungkin terjadi bahwa : terjadi pengangkatan...tapi karena efek pengangkatan tidak sampai ke atas permukaan air laut maka erosional surface (truncation) seperti unconformity di darat tidak terjadi.. dan lalu diendapkan lapisan diatasnya yang mengikuti permukaan surface yang sebelumnya sehingga erosional surfacenya seperti paralel...? Nah apakah batas antara lapisan sebelum dan sesudah pengangkatan tadi dapat kita sebut sebagai uncomformity karena tektonik walaupun truncationnya tidak begitu nampak...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+--> | | "Ukat Sukanta" | | | | | energi.com> | | | | | | 12/10/2005 10:39 AM| | | Please respond to | | | iagi-net | | | | |-+--> >--- -| | | | To: | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] unconformity | >--- -| Kalau kita punya angular unconformity (seperti truncation) ini disebabkan karena tectonics. Pertamanya folding sediments di bagian bawah kemudian tererosi, jadinya angular unconformity. Unconformity juga bisa parallel, tapi ditempat tertentu mungkin akan menemukan onlap/downlap sediment diatas unconformity..ini karena non-tectonics. Salam, US -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 12, 2005 9:18 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] unconformity Mau tanya Bagaimana kita bisa membedakan unconformity yang disebabkan oleh tectonic dengan yang disebabkan oleh eustatic di seismic section dan di logs untuk deltaic..? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.o
Rif: RE: [iagi-net-l] unconformity
Mumpung lagi membahas ketidakselarasan, Pada beberapa penampang seismik di laut dalam seringkali saya melihat ketidak selarasan pada puncak-puncak thrust faults meskipun sejarah geologinya menunjukkan bahwa bagian tersebut tidak pernah terangkat melebihi muka air laut. Nampaknya, untuk menciptakan ketidakselarasan tidak harus selalu terangkat melebihi muka air laut, mungkin karena di laut dalam ada arus bawah laut yang bisa menjadi agen erosi. Tapi ini hanya hipotesa saya, ada yang bisa menjelaskan lebih detail? Deddy "Tony Basoeki B. Dwi Soelistyo" <[EMAIL PROTECTED]> 12/10/2005 08.37 Per favore, rispondere a iagi-net Per: Cc: Oggetto:RE: [iagi-net-l] unconformity Ferdi, Mau menambahkan (soalnya saya melihat ada 2 pertanyaan yang anda ajukan), jawabannya adalah MUNGKIN untuk pertanyaan : " terjadi pengangkatan...tapi karena efek pengangkatan tidak sampai ke atas permukaan air laut maka erosional surface (truncation) seperti unconformity di darat tidak terjadi..dan lalu diendapkan lapisan diatasnya yang mengikuti permukaan surface yang sebelumnya sehingga erosional surfacenya seperti paralel...?" TAPIseperti yang dijelaskan oleh beberapa rekan sebelumnya..pada tempat yang anda gambarkan di atas (terangkat tapi tidak sampai ke permukaan laut)tidak terbentuk/terjadi yang namanya erosional surface. Yang terjadi adalah life as usual (dalam artian tetap terjadi proses sedimentasi di daerah tersebut) dengan akomodasi sedimentasi yang sedikit/banyak berkurang (karena terangkat, khan ?) Pertanyaan ke 2 sudah dijawab dengan jelas oleh rekan-rekan lainnya. salam, Tony B. Soelistyo -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 12, 2005 12:00 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] unconformity Untuk daerah delta mis :delta front-pro delta Apa mungkin terjadi bahwa : terjadi pengangkatan...tapi karena efek pengangkatan tidak sampai ke atas permukaan air laut maka erosional surface (truncation) seperti unconformity di darat tidak terjadi.. dan lalu diendapkan lapisan diatasnya yang mengikuti permukaan surface yang sebelumnya sehingga erosional surfacenya seperti paralel...? Nah apakah batas antara lapisan sebelum dan sesudah pengangkatan tadi dapat kita sebut sebagai uncomformity karena tektonik walaupun truncationnya tidak begitu nampak...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+--> | | "Ukat Sukanta" | | | <[EMAIL PROTECTED]| | | energi.com>| | | | | | 12/10/2005 10:39 AM| | | Please respond to | | | iagi-net | | | | |-+--> >--- -| | | | To: | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] unconformity | >--- -| Kalau kita punya angular unconformity (seperti truncation) ini disebabkan karena tectonics. Pertamanya folding sediments di bagian bawah kemudian tererosi, jadinya angular unconformity. Unconformity juga bisa parallel, tapi ditempat tertentu mungkin akan menemukan onlap/downlap sediment diatas unconformity..ini karena non-tectonics. Salam, US -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 12, 2005 9:18 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] unconformity Mau tanya Bagaimana kita bisa membedakan unconformity yang disebabkan oleh tectonic dengan yang disebabkan oleh eustatic di seismic section dan di logs untuk deltaic..? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddi