RE: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins

2005-10-12 Terurut Topik Bambang Murti
Akan lebih menarik lagi, kalau misalnya, split jadi 15:85, bukan 85:15
untuk first commercial discovery saja he he he  Hwarakadahhh...pak
Awang bisa "gulung koming" nih ...

-Original Message-
From: Zamzam Nurzaman [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, October 13, 2005 1:51 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] RE: [iagi-net-l] Tantangan
Fore-arc & Intra-Arc Basins

Pertanyaan mungkin keluar dari manager lain seperti ini:" Umumnya yang
proven di Indonesia timur, play nya mesti karbonat, apakah di daerah
yang anda sebutkan tersebut playnya bakalan sama?, bagaimana dengan
prospek turbiditnya?, bukankah di Banyumas turbiditnya malahan banyak
tersingkap?, apa akan banyak turbidit lain di area oil windows?,
Bukankah di barat Sumatra Barat (bengkulu) pernah ada bor eksplorasi di
suatu antiklin dengan play turbidit tapi kok hasilnya nihil? ..Ono opo
awaknyooo?"

He..he ..h sangat menarik going to foreland basin play!

Cheers
Zammy


-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, October 13, 2005 1:32 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] RE: [iagi-net-l] Tantangan
Fore-arc & Intra-Arc Basins

Ini pertanyaan tembak langsung dan gaya manajer he..he..
 
Dalam beberapa kali kesempatan presentasi dan diskusi di depan group new
venture yang berminat di Indonesia, setelah saya berbicara tektonik,
stratigrafi, petroleum system dst., dst., pertanyaan dari top manager
yang hadir selalu sama : "Menurut Anda, di mana areal yang paling
prospek di cekungan ini, di wilayah ini ?" Tim geosaintis-nya, biasanya
menggumam sambil memegang dagu masing : hmmm...
 
Dalam keterbatasan interpretasi dan data, saya berpendapat cekungan2 di
barat Sumatra, di selatan Bayah, dan Banyumas bisa jadi pilihan pertama
untuk eksplorasi lebih jauh cekungan tipe ini.
 
hmmm...
 
salam,
awang

"Suwandi Utoro, Edi (edsuwan)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Pak Awang, kalau menurut bapak dimana di Indonesia ini yang fore-arc
basinnya masih potensial untuk dieksplorasi lebih jauh ?
Terima kasih atas penjelasannya.

Salam,
Edot
  



-
 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-

--
This e-mail, including any attached files, may contain confidential and 
privileged information for the sole use of the intended recipient.  Any review, 
use, distribution, or disclosure by others is strictly prohibited.  If you are 
not the intended recipient (or authorized to receive information for the 
intended recipient), please contact the sender by reply e-mail and delete all 
copies of this message.

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins

2005-10-12 Terurut Topik Zamzam Nurzaman
Pertanyaan mungkin keluar dari manager lain seperti ini:" Umumnya yang proven 
di Indonesia timur, play nya mesti karbonat, apakah di daerah yang anda 
sebutkan tersebut playnya bakalan sama?, bagaimana dengan prospek turbiditnya?, 
bukankah di Banyumas turbiditnya malahan banyak tersingkap?, apa akan banyak 
turbidit lain di area oil windows?, Bukankah di barat Sumatra Barat (bengkulu) 
pernah ada bor eksplorasi di suatu antiklin dengan play turbidit tapi kok 
hasilnya nihil? ..Ono opo awaknyooo?"

He..he ..h sangat menarik going to foreland basin play!

Cheers
Zammy


-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, October 13, 2005 1:32 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & 
Intra-Arc Basins

Ini pertanyaan tembak langsung dan gaya manajer he..he..
 
Dalam beberapa kali kesempatan presentasi dan diskusi di depan group new 
venture yang berminat di Indonesia, setelah saya berbicara tektonik, 
stratigrafi, petroleum system dst., dst., pertanyaan dari top manager yang 
hadir selalu sama : "Menurut Anda, di mana areal yang paling prospek di 
cekungan ini, di wilayah ini ?" Tim geosaintis-nya, biasanya menggumam sambil 
memegang dagu masing : hmmm...
 
Dalam keterbatasan interpretasi dan data, saya berpendapat cekungan2 di barat 
Sumatra, di selatan Bayah, dan Banyumas bisa jadi pilihan pertama untuk 
eksplorasi lebih jauh cekungan tipe ini.
 
hmmm...
 
salam,
awang

"Suwandi Utoro, Edi (edsuwan)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Pak Awang, kalau menurut bapak dimana di Indonesia ini yang fore-arc
basinnya masih potensial untuk dieksplorasi lebih jauh ?
Terima kasih atas penjelasannya.

Salam,
Edot
  



-
 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins

2005-10-12 Terurut Topik Suwandi Utoro, Edi (edsuwan)
Junior geologist ke managerjauh amat atuh jaraknya pak hehe, mungkin
harus ngalamin beberapa unconformity dulu :-)
Terima kasih atas pencerahannya.

Salam,
Edot 

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, October 13, 2005 1:32 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] RE: [iagi-net-l] Tantangan
Fore-arc & Intra-Arc Basins

Ini pertanyaan tembak langsung dan gaya manajer he..he..
 
Dalam beberapa kali kesempatan presentasi dan diskusi di depan group new
venture yang berminat di Indonesia, setelah saya berbicara tektonik,
stratigrafi, petroleum system dst., dst., pertanyaan dari top manager
yang hadir selalu sama : "Menurut Anda, di mana areal yang paling
prospek di cekungan ini, di wilayah ini ?" Tim geosaintis-nya, biasanya
menggumam sambil memegang dagu masing : hmmm...
 
Dalam keterbatasan interpretasi dan data, saya berpendapat cekungan2 di
barat Sumatra, di selatan Bayah, dan Banyumas bisa jadi pilihan pertama
untuk eksplorasi lebih jauh cekungan tipe ini.
 
hmmm...
 
salam,
awang

"Suwandi Utoro, Edi (edsuwan)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Pak Awang, kalau menurut bapak dimana di Indonesia ini yang fore-arc
basinnya masih potensial untuk dieksplorasi lebih jauh ?
Terima kasih atas penjelasannya.

Salam,
Edot
  



-
 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] RPTK - si pisau bermata dua.

2005-10-12 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
teman-temin... bicara soal RPTK ini menarik loo.

RPTK (Rencana Penempatan Tenaga Kerja) ini sangat mungkin menjadi
pisau bermata dua. Dapat saja menguntungkan namun juga sangat mungkin
merugikan (disalahgunakan). Posisi managerial ini yg paling sering
dipakai untuk membuat jenjang dalam RPTK, memberikan posisi (kontrol)
bagi investor maupun "host country" (psst ... tentunya dg mengharapkan
mental "nasionalisme" dari incumbent).

Disisi lain. Hampir semua perusahaan masih banyak yg memberikan posisi
manajerial ini memiliki "harga" yg lebih dibanding profesional. Posisi
manajer merupakan posisi idaman, apalagi dengan iming2 tunjangan serta
fasilitas yg lebih ketimbang posisi profesional. Akhirnya (hampir)
semua pegawai bermimpi untuk menjadi manajer, dan beberapa menjadi
enggan menjadi geophysicist atau geologist. Dengan modal sabar meniti
karir bebrapa mampu menduduki jabatan manajer ini ... howgh !.


... loh kan keren kalau jadi manajer, kan bisa dibanggakan didepan mertua,
... apalagi kalau nanti pas lebaran :)


Mungkin karena semua berlomba-lomba menjadi manajer inilah yang
akhirnya profesional geoscientist kurang diperhatikan. Banyak yg
karena mentok akhirnya mereka ini para "inpat" ( ... wah istilah inpat
ini aku pakai ya, Vit) "terpaksa" rela untuk bergeser profesi dari
Chief Geologist menjadi Manajer Admin, Manajer HR, manajer ... apapun
lah ... asalkan manajer dg segala fasilitasnya 
Dan disini "inpat", menjadi orang pertama kan ? Seperti yg diuraikan
pak Untung dibawah itu.

Kembali ke RPTK tadi, ... dari sisi investor, maka posisi-posisi ini
menjadi bahan tukar menukar atau bargaining dengan host country. Yg
ditunjukkan hanyalah prosentasi "inpat" vs "expat" secara menyeluruh,
dan seringkali akan memenuhi target lah. Wong disitu tidak dibilang
bahwa orang Indonnya menjadi manajer explorasi, tetapi manajer HR atau
admin. Sehingga tidak ada yg dilanggar dalam peraturan atau komitment
"Indonesianisasi". Disini Indonesianisasi looh ... ingat bukan "alih
teknologi".

Namun yg namanya manajer di perusahaan itu ya terbatas jumlahnya,
manager explorasi ya satu, tapi karena banyak yang "minta" (nuntut)
untuk menjadi manajer, akhirnya struktur organisasi diubah, siapa saja
bisa jadi manager. Apalagi dengan matrix organisation, sebuah team
kecilpun dipimpin oleh manajer ... lah iya lah wong fungsinya memanej
satu team. Nah, disinilah banyak manajer bermunculan, dan level
teknikal terasa ditinggalkan.

Pada saat ini, dimana dicari lebih banyak "pekerja" ketimbang
"pengatur", maka terasalah bahwa kurangnya penghargaan profesional yg
ada. Banyak yg hengkang. Dan kondisi ini tentusaja "mengenakkan"
investor asing memasukkan "bule" ... 

Nah seperti yg ditulis Pak Untung, apakah IAGI ndak kosen?
Wah setahu saya ketumnya yg sekarang konsen banggeet. Makanya beliau
mengajak temantemin utk terus mendalami profesi geologi, kalau jadi
geologist ya jadilah geologist yg handal, sehingga tentunya bisa
mendapatkan porsi yg wajar. Kalau toh porsinya tidak didapat disini ya
disana. Sukur-sukur malah menduduki manajer ... lak gitu.

Jadi pesan saya, kalau toh dalam RPTK anda sudah diplot untuk
menduduki sebuah jabatan, janganlah membuat hal itu menjadikan sebuah
kepastian yg bakal terjadi. RPTK itu lebih banyak utk kebutuhan
politis ketimbang kebutuhan teknis.

Jadi apasaja, asalkan menjadi yang terbaik, pasti laku deh ... sumpih !!!
tuuh petrophysics yg dulu banyak yg enggan sekarang sedang langka ...
gimana kalau dibayar sehari 700-900US$/day  mau ?
upst !

Nah "alih teknologi" ada dimana. Lenyap dimakan RPTK !

Alih teknologi sangat mungkin terjadi seandainya jenjang profesi
dibuat dan dijalankan. Dan sangat tidak mudah mengkader seseorang utk
menjadi petrophysicist, atau menjadikan structural geologist, atau seq
stratigrapher dsb. Profesi2 ini sangat khusus, spesifik, namun
kebutuhannya tidak sepanjang tahun. Sehingga akan sangat sulit sebuah
perusahaan kecil "memelihara" seorang profesional setingkat Doktor di
perusahaannya. ya akhirnya memang RPTK tidak mungkin dibuat untuk
jenjang profesi khusus, karena kebutuhan perusahaan tidaklah sama.
Masak setiap perusahaan harus ada sequence stratigrapher ... kalau
manajer eksplorasi memang harus ada.

Lantas bagaimana ?

Wah ya kalau udah kompleks begini tentunya aku sendiri ga mampu
mengurai panjang-panjang. Pengalamanku masih cethek 
Salah satu yg bisa saya tawarkan adalah, ambillah salahsatu jenis
profesi yg paling disukai, jadilah yg terbaik dibidang itu dan 
Jadilah freelancer !! Jadilah mercenaries (pasukan bayaran). Tawaran
menjadi Manager Explorasi freelance juga ada looh 

Apakah kemudian masalahnya selesei ... ?

Wah, kalau berbicara ini ya tentusaja belum apa-apa, banyak pertanyaan
yg harus dijawab  apakah si freelancer bisa digaji sesuai dengan
profesinya ... ?dengan "harga pasar" ? Pasar mana  lokal jakarta,
regional SEA atau global ?
Aturan penggajian dari Migas/Bappenas mungkin dirasakan belum bisa
mencakup "harga" profesi2 bang

RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins

2005-10-12 Terurut Topik Suwandi Utoro, Edi (edsuwan)
Pak Awang, kalau menurut bapak dimana di Indonesia ini yang fore-arc
basinnya masih potensial untuk dieksplorasi lebih jauh ?
Terima kasih atas penjelasannya.

Salam,
Edot
  

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, October 13, 2005 12:12 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins

Edot,
 
Betul, provenance di dua sisi fore-arc basins bisa tak menguntungkan
tipe kualitas sedimen di fore-arc. Di satu sisi punya volcanic arc, di
sisi lain ada uplifted melange complex. Kita tak merendahkan volcanic
arcs sebagai penyumbang reservoir, sebab di Jawa ada beberapa field
punya reservoir volkani-klastik turbidit. Tetapi, masalah sorting yang
buruk dan alterasi reservoir yang negatif bisa lebih diderita di
fore-arc. Sedimen tak punya jarak yang panjang untuk dicuci, immature,
sebab provenance sedimen sering begitu dekat dengan depresi fore-arc
basin. Material volkanik dan melange disusun oleh mineral2 yang tak
stabil di kondisi TP saat ini, mereka gampang terubah menutup pori
(semoga tak senegatif itu).
 
Fore-arc yang dalam juga mungkin kekayaan organik-nya sudah jauh
berkurang, dibandingkan kekayaan organik di back-arc basin yang sering
berlimpah di epeiric sea (shelf) areanya. Redeposited source ala
deepwater Makassar rasanya sulit terbentuk di situ sebab kita punya
barrier volcanic arc yang besar, kecuali ada sistem delta di sisi luar
volcanic arc yang tumbuh dan menyambung ke sistem fore-arc, ini malah
bisa bagus.
 
Fore-arc basins di Myanmar, seperti ditulis Pak Aris, harus dilihat dulu
setting-nya, apakah ia benar fore-arc basins ? Apa volcanic arc
reference-nya. Setahu saya, Pegunungan Arakan di selatan Chittagong, dan
Bilauktaung di utara Mergui, adalah pegunungan lipatan ekor collision
Himalaya. Kalau memang volcanic ranges tentu betul fore-arc dan ini
menggembirakan. 
 
Mendekati sumber sedimennya di Bengal Bay, tentu sedimen2 fore-arcs
semakin tebal dari poros Jawa ke Sumatra ke Myanmar. Untuk alasan yang
sama pula kenapa di selatan Jawa tak ada outer arc ala Nias-Mentawai
sedangkan di Sumatra ada; sedimen asal Bengal sudah terlalu tipis di
selatan Jawa.
 
salam,
awang

"Suwandi Utoro, Edi (edsuwan)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Pak Awang & netters lainnya,
Beberapa waktu lalu saya pernah baca well report salah satu sumur yang
dibor di Nias Block yaitu Ibusuma-1. hasil pengeboran Ibusuma-1 ini
ditemukan juga lapisan batugamping yang sangat tebal (kurang lebih
600-700 feet) berumur Middle Miocene dengan 2 feet gas show di top dari
lapisan batugamping ini. Sehingga dengan ketebalan gas seperti itu
memang skalanya sangat kecil sekali seperti yang pak Awang ungkapkan.

Kembali ke pernyataan pak Awang, No.1 selain yang disebutkan oleh pak
Awang, mungkin karena sedimen yang diendapkan di fore-arc basin ini
tipis jika dibandingkan dengan di back-arc basin yang mengakibatkan efek
dari over burden atau burial history-nya menjadi tidak significant dalam
proses pematangan HC. No.2 kalau kita amati memang fore-arc ini dari
segi provenance sedimennya kurang menguntungkan selain di-supply oleh
sedimen-sedimen asal volcanic arc dari bagian lain dia di-supply juga
oleh material-material sedimen dari prisma akresi ke depocenter dari
fore-arc basin ini, sehingga susah sekali kita berharap akan mendapatkan
provenance yang bagus untuk reservoir-nya. No.3 mungkin karena basinnya
kurang dalam sehingga tidak / kurang berkembang sedimen klastika halus
yang kaya akan material organik, mungkin seperti itu ya pak ? Mohon
pencerahannya.

Beberapa gas field di Myanmar yang pak Aris sebutkan mungkin fore-arc
basin-nya lebih tebal jika dibandingkan dengan fore-arc basin di
Indonesia khususnya di South Jawa fore-arc dan West Sumatra fore-arc,
sehingga semua unsur dalam petroleum system di fore-arc basin di Myanmar
tersebut bekerja dengan efektif.

Terima kasih.

Salam,
Edot


-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, October 13, 2005 8:32 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins

Adalah Jawa Shell yang pertama kali berani masuk ke South Java forearc
dengan mengebor Alveolina-1 dan Borelis-1 (1971) yang menemukan gamping
Miosen yang bagus tapi no HCs (source problem). Eksplorasi di Nias,
Sibolga, Bengkulu, offshore Bayah, offshore selatan Jawa pernah
dilakukan tetapi sangat minim. Ada penemuan biogenic gas skala kecil di
Nias-Sibolga, ada oil show di Bengkulu. Belum menggembirakan. Karena
back-arc basin lebih dahulu sukses dan terbukti prolific, orang lebih
senang mengerjakan basin tipe ini. Akibatnya, riset tentang fore-arc
basin jauh tertinggal. Maka, kita tak tahu pasti apakah sebenarnya
tantangan dan risiko di wilayah frontier ini.

Ini yang sempat dipikirkan orang. (1) GG yang rendah, cool basin,
membahayakan pematangan SR, (2) kualitas source rock rendah, (3)
kualitas reservoir rock rendah. No. 1 disebabk

RE: [iagi-net-l] Shallow Gas di Onshore dan Laut dalam.

2005-10-12 Terurut Topik Budi Sukamto
Shofi,

Menurut saya shallow gas di onshore bisa terjadi karena migrasi dari deeper
structure ke shallow formation. Di offshore , bisa terjadi hal yang sama,
migrasi dari deeper structure + terbentuk nya biogenic gas.

Di laut dalam, shallow gas hazard banyak juga ditemukan dalam bentuk Frozen
Gas.

Salam,

Budi



-Original Message-
From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, October 12, 2005 5:13 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Shallow Gas di Onshore dan Laut dalam.

Barangkali ada rekans yang bisa bantu saya terhadap salah satu pertanyaan
anak didik saya di kursus wellsite. Terus terang saja, saya gak punya
knowledge untuk menjawabnya.
1. Adakah Shallow gas di daerah pengeboran onshore? kalo ada gimana
genesanya? dan kalo gak ada apa alasannya.
2. Kira kira shallow gas itu ditemukan di daerah marine di kedalamaman
sekitar berapa? dan apa alasannya?
3. Adakah shallow gas di laut dalam (deep water drilling). Pertanyaan
terakhir ini muncul dalam diskusi determinasi shallow gas hazard dengan tim
satu team. Tim berpendapat bahwa shallow gas tidak dijumpai di laut dalam
dan karenanya tidak perlu pilot hole.

--
Salam hangat

Shofi

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins

2005-10-12 Terurut Topik Awang Satyana
Ini pertanyaan tembak langsung dan gaya manajer he..he..
 
Dalam beberapa kali kesempatan presentasi dan diskusi di depan group new 
venture yang berminat di Indonesia, setelah saya berbicara tektonik, 
stratigrafi, petroleum system dst., dst., pertanyaan dari top manager yang 
hadir selalu sama : "Menurut Anda, di mana areal yang paling prospek di 
cekungan ini, di wilayah ini ?" Tim geosaintis-nya, biasanya menggumam sambil 
memegang dagu masing : hmmm...
 
Dalam keterbatasan interpretasi dan data, saya berpendapat cekungan2 di barat 
Sumatra, di selatan Bayah, dan Banyumas bisa jadi pilihan pertama untuk 
eksplorasi lebih jauh cekungan tipe ini.
 
hmmm...
 
salam,
awang

"Suwandi Utoro, Edi (edsuwan)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Pak Awang, kalau menurut bapak dimana di Indonesia ini yang fore-arc
basinnya masih potensial untuk dieksplorasi lebih jauh ?
Terima kasih atas penjelasannya.

Salam,
Edot
  



-
 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.

RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

2005-10-12 Terurut Topik Edward, Syafron
Pak Awang,
Terima kasih atas pencerahannya..

Salam
edo 

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, October 13, 2005 11:53 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was :
RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

Edo,
 
Pengklasifikasian fore-arc, intra-arc, back-arc basins harus mengacu
kepada arc (volcanic arc). Maka, kita harus mencari dulu di mana
volcanic arc-nya. Kalau bukan volcanic arc, hati-hati, kita akan salah
menafsirkannya, sebab kalau sekedar tinggian, non-volcanic pun bisa.
 
Di Indonesia, ada 10 basin yang SAAT INI cocok disebut fore-arc basins :
1. Meulaboh, 2. Nias, 3. Mentawai-Bengkulu : di depan Barisan volcanic
arc; 4. SW Java, 5. South Central Java, 6. SE Java, 7. South Java, 8.
South Bali-Lombok, dan 9. Sawu : di depan Jawa-Nusa Tenggara volcanic
arcs, dan 10. South Minahasa : di depan North Sulawesi volcanic arcs.
SAAT INI karena basin bisa multi-history alias setting tektonik-nya bisa
berganti-ganti sepanjang zaman geologi.
 
Bintuni Basin, kalau mengacu ke Lengguru FTB (fold-thrust belt) tak bisa
disebut fore-arc, ini bukan volcanic arc. Kalau asal FTB ini sama dengan
Central Range Papua, hanya ia terseret dua couple strike-slip di Kepala
Burung (Sorong dan Tarera-Aiduna), maka Bintuni hanya sekedar foredeep
sebuah foreland basin yang biasa dibatasi oleh fold thrust belt hasil
collision; justru ini sangat khas foreland basin (lihat contoh lain
untuk Barito foredeep yang dibatasi Meratus, dan Salawati foredeep yang
dibatasi oleh Sorong FTB). 
 
Keberadaan Misool-Onin Geanticline justru menguatkan bahwa Bintuni
adalah sangat khas foreland basin. Suatu foreland basin akan punya
foredeep dan forebulge di sisi yang berlawanan. Nah, Bintuni Deep di
Muturi itu adalah foredeep-nya dan Misool-Onin adalah forebulgenya.
Misool Onin pun berlaku sebagai forebulge buat Salawati yang punya
foredeep di selatan Sorong Fault.
 
Dan, dalam sejarahnya, kalau kita tarik sampai ke Mesozoik, Bintuni
hanyalah peri-cratonic graben, alias passive margin basin yang retak di
sekitar Triassic Jurassic dari NW Australia margin. Karena collision
Melanesian orogeny-lah (yang membentuk Central Ranges of Papua dan
Lengguru Belt) ia lalu jadi foreland basin.
 
Maka, saya tak menemukan bukti bahwa Bintuni pernah jadi fore-arc. Tak
ada volcanic arc yang cukup kuat yang bisa dijadikan pegangan buat
menaruh Bintuni maupun Salawati sebagai fore-arc basins.
 
salam,
awang

"Edward, Syafron" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Ini pendapat saya pribadi pak Awang, hampir disemua report ARCO
menyebutkan kalau Bintuni adalah Foreland basin...

Mengapa bisa berbeda.?, karena ada dua episode neogene tektonik penting
yang involve di daerah Bintuni ini yaitu terbentuknya Lengguru Fold Belt
yang meyebabkan terbentuknya Foredeep Bintuni basin ayng didalamnya
diendapkan Steenkol dan Klasafet dan yang kedua adalah Banda Arch
collision yang menyebabkan terbentuknya Misool Onin Ridge...

Disini menariknya, kalau kita mengacu pada Misool Onin Ridge ini, memang
intuni basin digolongkan Foreland Basin, tapi kalau melihat tektonik
yang sedikit lebih tua dari itu atau mengacu pada lengguru Fold belt,
Bintuni basin bisa digolongkan sebagai fore arc basin...

Memang tektonik yang complex didaerah ini bisa menyebabkan perbedaan
pendapat, apalagi kalau mengacu pada Tektonik yang lebih tua yaitu pada
saat Australian Plate collision dengan Island arch dari Pacific plate
pada umur Oligocene, maka area didaerah Bintuni semuanya adalah Fore arc
basin

Salam
edo 

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, October 13, 2005 8:53 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was :
RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

Menarik kalau Edo menyebut Bintuni sebagai fore-arc basin. Apakah ini
pendapat BP, he..he.. ? Seperti Pak Ukat, saya juga
mengklasifikasikannya sebagai Foreland Basin : foredeepnya persis
sebelah barat Lengguru Belt, dan platformnya jauh ke barat ke bagian
barat Teluk Berau menuju Misool.

Salawati pun adalah Foreland, tetapi ia kemudian jadi Transform Margin
karena efek Sorong Fault dengan sangat kuat mempengaruhi cekungan ini
sejak Pliosen.

salam,
awang

Ukat Sukanta wrote:

Kalau Bintuni Basin, kalau saya menamakannya Foreland Basin.

-Original Message-
From: Edward, Syafron [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, October 13, 2005 7:23 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was :
RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

Tidak usah jauh-jauh, Di Indonesia juga ada Field ditemukan di Fore-Arc
basin yaitu Tangguh Field Papua (Bintuni Basin)

Salam Explorasi
edo

-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, October 12, 2005 1:46 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan

RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

2005-10-12 Terurut Topik Edward, Syafron
Betul sekali, didaerah Bintuni memang memiliki problem overpressure yang
salah satu penyebabnya adalah cepatnya sedimentasi Klasafet dan
Steenkool di Bintuni Basin..

Salam
edo 

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, October 13, 2005 8:41 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was :
RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

Betul Pak Nataniel, kasus-kasus overpressuring yang pernah saya amati di
beberapa tempat (selatan Sorong Fault di foredeep Salawati, selatan
Yapen Fault di foredeep Rombebai, di Bintuni di barat Lengguru belt, di
Selat Madura di selatan Madura inverted island, di Banyumas, di inner
Kutei, dan Makassar Strait) semuanya berhubungan dengan sedimentasi yang
cepat dan sulitnya dewatering dari clay terjadi.
 
salam,
awang

Nataniel Mangiwa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
(Sedimentasi Cepat) Rapid Sedimentation ini juga yang divonis sebagai
penyebab Overpressure di Delta Mahakam. jadi kalau kita mempelajari
regional setting suatu daerah dan sempat terjadi rapid sedimentation
maka kita sudah bisa mengira-ngira di mana akan ketemu Overpressure.

Terimakasih Pak Awang

On 10/13/05, Awang Satyana wrote:
Overpressure di Banyumas terjadi oleh sedimentasi cepat saat terjadi
peralihan dari intra-arc setting ke fore-arc setting, kira-kira di
Intra-Miocene time. Fore-arc setting menyediakan space accomodation yang
voluminous yang begitu dekatnya dengan sebuah tinggian ex intra-arc
setting. Ke depresi itulah eroded sediments dibuang dalam waktu yang
cepat, dan overpressuring pun terjadi.

Di Banyumas jelas terlihat pergeseran magmatic arc Oligo-Miosen Old
Andesite Gabon Formation ke volcanic arc Mio-Pliosen di wilayah North
Serayu ke sebelah utara.

salam,
awang

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi
Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M.
Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan
Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



-
 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

2005-10-12 Terurut Topik Awang Satyana
Abah,
 
fore-arc dan foreland basin sama-sama lahir di era plate-tectonic setting akhir 
1960-an dan awal 1970-an, tetapi dari penulis yang berbeda2.. 
 
Foreland basins di satu hal bisa overlaps dengan back-arc basins. Lalu, ada 
juga pengembangan pengertian untuk foreland basins yang terjadi di sekitar 
pertengahan tahun 1990-an. Foreland basins pada awalnya didefinisikan sebagai 
cekungan2 muka daratan, cekungan2 di depan massa kontinen yang cratonic. Ke 
dalam klasifikasi ini masuk semua cekungan di Sumatra (NSB, CSB, SSB, West 
Java, East Java, Barito, Kutei, dll.). Ini mengacu kepada tulisan Soeparjadi et 
al. (1975) yang membagi cekungan di SE Asia jadi : outer arc, foreland, 
interior cratonic, open shelf on continental margin.
 
Pertengahan tahun 1990-an, AAPG mengeluarkan sebuah edisi khusus tentang 
foreland basins. Kalau dibaca di dalamnya, foreland basins yang dimaksud di 
sini adalah yang mengacu ke model di Canadian Rockies, yaitu suatu depresi yang 
dibatasi oleh suatu tinggian fold thrust belt (sekaligus provenance sedimen) di 
sisi luarnya dan ke depresi itulah sumber sedimen ditumpahkan. Maka, setelah 
Barisan naik, semua bagian barat NSB, CSB, SSB akan punya bagian foreland 
basins, bukan ?
 
Tetapi, definisi fore-arc dan foreland cukup rigid perbedaannya sehingga  tak 
sulit membedakannya.
 
salam,
awang

[EMAIL PROTECTED] wrote:
> Pak Ukat dan Awang

Tolong saya mohon pencerahan (sudah agak lupa) apa term forc arc
basin dan foreland basin itu berasal dari theori tektonik yang sama?


Si Abah

Menarik kalau Edo menyebut Bintuni sebagai fore-arc basin. Apakah ini
> pendapat BP, he..he.. ? Seperti Pak Ukat, saya juga mengklasifikasikannya
> sebagai Foreland Basin : foredeepnya persis sebelah barat Lengguru Belt,
> dan platformnya jauh ke barat ke bagian barat Teluk Berau menuju Misool.
>
> Salawati pun adalah Foreland, tetapi ia kemudian jadi Transform Margin
> karena efek Sorong Fault dengan sangat kuat mempengaruhi cekungan ini
> sejak Pliosen.
>
> salam,
> awang
>
> Ukat Sukanta wrote:
>
> Kalau Bintuni Basin, kalau saya menamakannya Foreland Basin.
>
> -Original Message-
> From: Edward, Syafron [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, October 13, 2005 7:23 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was :
> RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )
>
> Tidak usah jauh-jauh, Di Indonesia juga ada Field ditemukan di Fore-Arc
> basin yaitu Tangguh Field Papua (Bintuni Basin)
>
> Salam Explorasi
> edo
>
> -Original Message-
> From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, October 12, 2005 1:46 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was :
> RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )
>
> Sekedar pertanyaan,
> bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field
> (tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di sistem
> Fore-arc basin ini?
>
> dan, ada juga pertanyaan teknis yaitu: kira-kira darimana penyebab
> overpressure zone yang ada di sumur Jati-1?
>
> terimakasih
>
> On 10/12/05, Awang Satyana wrote:
> Untuk itu, saya sangat berharap bahwa Lundin Banyumas berhasil dengan
> Jati-1, sumur yang sedang dibornya di fore-arc basin Banyumas. Nah, ini
> memang sumur yang risikonya sangat tinggi tetapi BPMIGAS mendukungnya
> dengan penuh. Sebelum sampai ke titik bor Jati, mungkin ada tiga tahun
> sendiri dihabiskan untuk membangun pengetahuan geologi yang komprehensif
> untuk Banyumas fore-arc, termasuk melakukan survai seismik di Karang
> Sambung dan mencari reservoir klastik Eosen sampai ke Citarum dan Bayah.
>
> Kalau kita mencari contoh bagaimana berbagai studi dan survai dilakukan
> di suatu cekungan termasuk bagaimana drama pencarian partner untuk
> berbagi risiko (?) atau keberhasilan (?) sampai menggiring ke penajakan
> sebuah sumur eksplorasi, Blok Banyumas akan menjadi contoh yang baik.
>
> Saat ini, sumur Jati-1 tengah mengalami kesulitan menembus barier yang
> dulu juga menjadi barier sumur2 Pertamina dan menghentikannya :
> overpressured zone ! Saat diskusi dulu, itu sudah kita peringatkan,
> semoga Lundin telah cukup mempunyai solusi untuk itu.
>
> Di Banyumas, rembesan lumayan subur, masa kita tidak berhasil juga
> mencari si mutiara hitam ini setelah lebih dari 30 tahun ?
>
> Fore-arc dan intra-arc basins adalah salah satu dari sekian tantangan
> eksplorasi di Indonesia. Itu ada dalam perhatian secara khusus oleh
> BPMIGAS saat ini mengacu kepada perannya yang tertuang dalam UU Migas
> 2001. BPMIGAS sedang mengubah organisasinya, dan akan ada satu bagian
> baru di dalamnya yang menangani masalah evaluasi cekungan/new venture.
> Bagian ini akan berasosiasi nantinya dengan Ditjen Migas dalam urusan
> yang sama.
>
> Jangan kuatir, mestinya kita telah banyak belajar dari model2 penawaran
> lahan lima tahun terakhir ini, di mana kekuatan dan kelemahannya, semua
> akan dievaluasi untuk menuju ke pena

RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins

2005-10-12 Terurut Topik Awang Satyana
Edot,
 
Betul, provenance di dua sisi fore-arc basins bisa tak menguntungkan tipe 
kualitas sedimen di fore-arc. Di satu sisi punya volcanic arc, di sisi lain ada 
uplifted melange complex. Kita tak merendahkan volcanic arcs sebagai penyumbang 
reservoir, sebab di Jawa ada beberapa field punya reservoir volkani-klastik 
turbidit. Tetapi, masalah sorting yang buruk dan alterasi reservoir yang 
negatif bisa lebih diderita di fore-arc. Sedimen tak punya jarak yang panjang 
untuk dicuci, immature, sebab provenance sedimen sering begitu dekat dengan 
depresi fore-arc basin. Material volkanik dan melange disusun oleh mineral2 
yang tak stabil di kondisi TP saat ini, mereka gampang terubah menutup pori 
(semoga tak senegatif itu).
 
Fore-arc yang dalam juga mungkin kekayaan organik-nya sudah jauh berkurang, 
dibandingkan kekayaan organik di back-arc basin yang sering berlimpah di 
epeiric sea (shelf) areanya. Redeposited source ala deepwater Makassar rasanya 
sulit terbentuk di situ sebab kita punya barrier volcanic arc yang besar, 
kecuali ada sistem delta di sisi luar volcanic arc yang tumbuh dan menyambung 
ke sistem fore-arc, ini malah bisa bagus.
 
Fore-arc basins di Myanmar, seperti ditulis Pak Aris, harus dilihat dulu 
setting-nya, apakah ia benar fore-arc basins ? Apa volcanic arc reference-nya. 
Setahu saya, Pegunungan Arakan di selatan Chittagong, dan Bilauktaung di utara 
Mergui, adalah pegunungan lipatan ekor collision Himalaya. Kalau memang 
volcanic ranges tentu betul fore-arc dan ini menggembirakan. 
 
Mendekati sumber sedimennya di Bengal Bay, tentu sedimen2 fore-arcs semakin 
tebal dari poros Jawa ke Sumatra ke Myanmar. Untuk alasan yang sama pula kenapa 
di selatan Jawa tak ada outer arc ala Nias-Mentawai sedangkan di Sumatra ada; 
sedimen asal Bengal sudah terlalu tipis di selatan Jawa.
 
salam,
awang

"Suwandi Utoro, Edi (edsuwan)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Pak Awang & netters lainnya,
Beberapa waktu lalu saya pernah baca well report salah satu sumur yang
dibor di Nias Block yaitu Ibusuma-1. hasil pengeboran Ibusuma-1 ini
ditemukan juga lapisan batugamping yang sangat tebal (kurang lebih
600-700 feet) berumur Middle Miocene dengan 2 feet gas show di top dari
lapisan batugamping ini. Sehingga dengan ketebalan gas seperti itu
memang skalanya sangat kecil sekali seperti yang pak Awang ungkapkan.

Kembali ke pernyataan pak Awang, No.1 selain yang disebutkan oleh pak
Awang, mungkin karena sedimen yang diendapkan di fore-arc basin ini
tipis jika dibandingkan dengan di back-arc basin yang mengakibatkan efek
dari over burden atau burial history-nya menjadi tidak significant dalam
proses pematangan HC. No.2 kalau kita amati memang fore-arc ini dari
segi provenance sedimennya kurang menguntungkan selain di-supply oleh
sedimen-sedimen asal volcanic arc dari bagian lain dia di-supply juga
oleh material-material sedimen dari prisma akresi ke depocenter dari
fore-arc basin ini, sehingga susah sekali kita berharap akan mendapatkan
provenance yang bagus untuk reservoir-nya. No.3 mungkin karena basinnya
kurang dalam sehingga tidak / kurang berkembang sedimen klastika halus
yang kaya akan material organik, mungkin seperti itu ya pak ? Mohon
pencerahannya.

Beberapa gas field di Myanmar yang pak Aris sebutkan mungkin fore-arc
basin-nya lebih tebal jika dibandingkan dengan fore-arc basin di
Indonesia khususnya di South Jawa fore-arc dan West Sumatra fore-arc,
sehingga semua unsur dalam petroleum system di fore-arc basin di Myanmar
tersebut bekerja dengan efektif.

Terima kasih.

Salam,
Edot


-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, October 13, 2005 8:32 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins

Adalah Jawa Shell yang pertama kali berani masuk ke South Java forearc
dengan mengebor Alveolina-1 dan Borelis-1 (1971) yang menemukan gamping
Miosen yang bagus tapi no HCs (source problem). Eksplorasi di Nias,
Sibolga, Bengkulu, offshore Bayah, offshore selatan Jawa pernah
dilakukan tetapi sangat minim. Ada penemuan biogenic gas skala kecil di
Nias-Sibolga, ada oil show di Bengkulu. Belum menggembirakan. Karena
back-arc basin lebih dahulu sukses dan terbukti prolific, orang lebih
senang mengerjakan basin tipe ini. Akibatnya, riset tentang fore-arc
basin jauh tertinggal. Maka, kita tak tahu pasti apakah sebenarnya
tantangan dan risiko di wilayah frontier ini.

Ini yang sempat dipikirkan orang. (1) GG yang rendah, cool basin,
membahayakan pematangan SR, (2) kualitas source rock rendah, (3)
kualitas reservoir rock rendah. No. 1 disebabkan kolom air yang lumayan
tebal dan jauh dari mantle convection di bawah kontinen yang
sirkulasinya membawa termal ke permukaan. No 1 dan 3 disebabkan volcanic
impurities yang lebih banyak dibandingkan di back-arc basin, no. 3 juga
karena tak ada sumber granit yang bisa kontribusi quartz sst seperti di
back-arc yang punya granitic continental craton.

Apakah itu benar ? Bisa 

Re: RE: [iagi-net-l] unconformity

2005-10-12 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
> Implikasinya sangat akan jelas terhadap perubahan reservoir quality karena
> unconformity akan berasosiasi dengan lingkungan high energy di setiap system
> tract manapun.
>
>  Zammy

Kembali ke pertanyaan semula, utk uncf karena tektonik apakah lebih
bagus/jelek kualitas reservoirnya drpada uncf karena eustatic ?

rdp

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

2005-10-12 Terurut Topik Awang Satyana
Edo,
 
Pengklasifikasian fore-arc, intra-arc, back-arc basins harus mengacu kepada arc 
(volcanic arc). Maka, kita harus mencari dulu di mana volcanic arc-nya. Kalau 
bukan volcanic arc, hati-hati, kita akan salah menafsirkannya, sebab kalau 
sekedar tinggian, non-volcanic pun bisa.
 
Di Indonesia, ada 10 basin yang SAAT INI cocok disebut fore-arc basins : 1. 
Meulaboh, 2. Nias, 3. Mentawai-Bengkulu : di depan Barisan volcanic arc; 4. SW 
Java, 5. South Central Java, 6. SE Java, 7. South Java, 8. South Bali-Lombok, 
dan 9. Sawu : di depan Jawa-Nusa Tenggara volcanic arcs, dan 10. South Minahasa 
: di depan North Sulawesi volcanic arcs. SAAT INI karena basin bisa 
multi-history alias setting tektonik-nya bisa berganti-ganti sepanjang zaman 
geologi.
 
Bintuni Basin, kalau mengacu ke Lengguru FTB (fold-thrust belt) tak bisa 
disebut fore-arc, ini bukan volcanic arc. Kalau asal FTB ini sama dengan 
Central Range Papua, hanya ia terseret dua couple strike-slip di Kepala Burung 
(Sorong dan Tarera-Aiduna), maka Bintuni hanya sekedar foredeep sebuah foreland 
basin yang biasa dibatasi oleh fold thrust belt hasil collision; justru ini 
sangat khas foreland basin (lihat contoh lain untuk Barito foredeep yang 
dibatasi Meratus, dan Salawati foredeep yang dibatasi oleh Sorong FTB). 
 
Keberadaan Misool-Onin Geanticline justru menguatkan bahwa Bintuni adalah 
sangat khas foreland basin. Suatu foreland basin akan punya foredeep dan 
forebulge di sisi yang berlawanan. Nah, Bintuni Deep di Muturi itu adalah 
foredeep-nya dan Misool-Onin adalah forebulgenya. Misool Onin pun berlaku 
sebagai forebulge buat Salawati yang punya foredeep di selatan Sorong Fault.
 
Dan, dalam sejarahnya, kalau kita tarik sampai ke Mesozoik, Bintuni hanyalah 
peri-cratonic graben, alias passive margin basin yang retak di sekitar Triassic 
Jurassic dari NW Australia margin. Karena collision Melanesian orogeny-lah 
(yang membentuk Central Ranges of Papua dan Lengguru Belt) ia lalu jadi 
foreland basin.
 
Maka, saya tak menemukan bukti bahwa Bintuni pernah jadi fore-arc. Tak ada 
volcanic arc yang cukup kuat yang bisa dijadikan pegangan buat menaruh Bintuni 
maupun Salawati sebagai fore-arc basins.
 
salam,
awang

"Edward, Syafron" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Ini pendapat saya pribadi pak Awang, hampir disemua report ARCO
menyebutkan kalau Bintuni adalah Foreland basin...

Mengapa bisa berbeda.?, karena ada dua episode neogene tektonik penting
yang involve di daerah Bintuni ini yaitu terbentuknya Lengguru Fold Belt
yang meyebabkan terbentuknya Foredeep Bintuni basin ayng didalamnya
diendapkan Steenkol dan Klasafet dan yang kedua adalah Banda Arch
collision yang menyebabkan terbentuknya Misool Onin Ridge...

Disini menariknya, kalau kita mengacu pada Misool Onin Ridge ini, memang
intuni basin digolongkan Foreland Basin, tapi kalau melihat tektonik
yang sedikit lebih tua dari itu atau mengacu pada lengguru Fold belt,
Bintuni basin bisa digolongkan sebagai fore arc basin...

Memang tektonik yang complex didaerah ini bisa menyebabkan perbedaan
pendapat, apalagi kalau mengacu pada Tektonik yang lebih tua yaitu pada
saat Australian Plate collision dengan Island arch dari Pacific plate
pada umur Oligocene, maka area didaerah Bintuni semuanya adalah Fore arc
basin

Salam
edo 

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, October 13, 2005 8:53 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was :
RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

Menarik kalau Edo menyebut Bintuni sebagai fore-arc basin. Apakah ini
pendapat BP, he..he.. ? Seperti Pak Ukat, saya juga
mengklasifikasikannya sebagai Foreland Basin : foredeepnya persis
sebelah barat Lengguru Belt, dan platformnya jauh ke barat ke bagian
barat Teluk Berau menuju Misool.

Salawati pun adalah Foreland, tetapi ia kemudian jadi Transform Margin
karena efek Sorong Fault dengan sangat kuat mempengaruhi cekungan ini
sejak Pliosen.

salam,
awang

Ukat Sukanta wrote:

Kalau Bintuni Basin, kalau saya menamakannya Foreland Basin.

-Original Message-
From: Edward, Syafron [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, October 13, 2005 7:23 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was :
RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

Tidak usah jauh-jauh, Di Indonesia juga ada Field ditemukan di Fore-Arc
basin yaitu Tangguh Field Papua (Bintuni Basin)

Salam Explorasi
edo

-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, October 12, 2005 1:46 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was :
RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

Sekedar pertanyaan,
bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field
(tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di sistem
Fore-arc basin ini?

dan, ada juga pertanyaan teknis yaitu: kira-kir

RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

2005-10-12 Terurut Topik yrsnki
> Pak Ukat dan Awang

  Tolong saya mohon pencerahan (sudah agak lupa) apa term forc arc
  basin dan foreland basin itu berasal dari theori tektonik  yang sama?


  Si Abah

  Menarik kalau Edo menyebut Bintuni sebagai fore-arc basin. Apakah ini
> pendapat BP, he..he.. ? Seperti Pak Ukat, saya juga mengklasifikasikannya
> sebagai Foreland Basin : foredeepnya persis sebelah barat Lengguru Belt,
> dan platformnya jauh ke barat ke bagian barat Teluk Berau menuju Misool.
>
> Salawati pun adalah Foreland, tetapi ia kemudian jadi Transform Margin
> karena efek Sorong Fault dengan sangat kuat mempengaruhi cekungan ini
> sejak Pliosen.
>
> salam,
> awang
>
> Ukat Sukanta <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kalau Bintuni Basin, kalau saya menamakannya Foreland Basin.
>
> -Original Message-
> From: Edward, Syafron [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, October 13, 2005 7:23 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was :
> RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )
>
> Tidak usah jauh-jauh, Di Indonesia juga ada Field ditemukan di Fore-Arc
> basin yaitu Tangguh Field Papua (Bintuni Basin)
>
> Salam Explorasi
> edo
>
> -Original Message-
> From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, October 12, 2005 1:46 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was :
> RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )
>
> Sekedar pertanyaan,
> bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field
> (tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di sistem
> Fore-arc basin ini?
>
> dan, ada juga pertanyaan teknis yaitu: kira-kira darimana penyebab
> overpressure zone yang ada di sumur Jati-1?
>
> terimakasih
>
> On 10/12/05, Awang Satyana wrote:
> Untuk itu, saya sangat berharap bahwa Lundin Banyumas berhasil dengan
> Jati-1, sumur yang sedang dibornya di fore-arc basin Banyumas. Nah, ini
> memang sumur yang risikonya sangat tinggi tetapi BPMIGAS mendukungnya
> dengan penuh. Sebelum sampai ke titik bor Jati, mungkin ada tiga tahun
> sendiri dihabiskan untuk membangun pengetahuan geologi yang komprehensif
> untuk Banyumas fore-arc, termasuk melakukan survai seismik di Karang
> Sambung dan mencari reservoir klastik Eosen sampai ke Citarum dan Bayah.
>
> Kalau kita mencari contoh bagaimana berbagai studi dan survai dilakukan
> di suatu cekungan termasuk bagaimana drama pencarian partner untuk
> berbagi risiko (?) atau keberhasilan (?) sampai menggiring ke penajakan
> sebuah sumur eksplorasi, Blok Banyumas akan menjadi contoh yang baik.
>
> Saat ini, sumur Jati-1 tengah mengalami kesulitan menembus barier yang
> dulu juga menjadi barier sumur2 Pertamina dan menghentikannya :
> overpressured zone ! Saat diskusi dulu, itu sudah kita peringatkan,
> semoga Lundin telah cukup mempunyai solusi untuk itu.
>
> Di Banyumas, rembesan lumayan subur, masa kita tidak berhasil juga
> mencari si mutiara hitam ini setelah lebih dari 30 tahun ?
>
> Fore-arc dan intra-arc basins adalah salah satu dari sekian tantangan
> eksplorasi di Indonesia. Itu ada dalam perhatian secara khusus oleh
> BPMIGAS saat ini mengacu kepada perannya yang tertuang dalam UU Migas
> 2001. BPMIGAS sedang mengubah organisasinya, dan akan ada satu bagian
> baru di dalamnya yang menangani masalah evaluasi cekungan/new venture.
> Bagian ini akan berasosiasi nantinya dengan Ditjen Migas dalam urusan
> yang sama.
>
> Jangan kuatir, mestinya kita telah banyak belajar dari model2 penawaran
> lahan lima tahun terakhir ini, di mana kekuatan dan kelemahannya, semua
> akan dievaluasi untuk menuju ke penawaran yang lebih baik.
>
> Tidak sulit memanggil service company untuk melakukan gravity atau
> magnetics regional di lahan-lahan yang akan ditawarkan. Model itu telah
> dilakukan 3 tahun ke belakang untuk seismik speculative survey.
> Sekarang yang sedang dibenahi adalah masalah bagaimana pembebanan biaya
> itu dalam hubungannya dengan kontrak PSC.
>
> Tantangan eksplorasi Indonesia masih sangat besar. Dalam tantangan,
> selalu ada peluang berhasil dan risiko gagal. Tanpa menjawab tantangan
> itu sudah pasti kita akan gagal !
>
> salam,
> awang
>
>
> Kuntadi Nugrahanto wrote:
> Setuju dengan Anda, mari kita lihat seeps dengan optimistis.
> Dan saya setuju sekali kalau usaha eksplorasi di daerah fore arc basins
> di seluruh Indonesia harus dimulai dengan menawarkan banyak blok di
> daerah2 tersebut dengan penawaran jangka waktu eksplorasi yg lebih
> panjang, komitmen dan bagi hasil PSC yang jauh lebih menarik mengingat
> faktor resiko yang sangat tinggi ini.
>
> Oleh karenanya mungkin perlu ada suatu sesi penawaran khusus dari
> pemerintah RI untuk menawarkan wilayah fore arc basins ini dalam satu
> term sekaligus dlm waktu bersamaan. Dengan telah adanya beberapa sumur
> yang di bor dan terdapat indikasi hidrokarbon, tentunya bisa menambah
> menarik investor untuk mengkaji daerah dimaksud. Perpetaan gaya berat
> dan gravit

Re: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi ---> Re: [iagi-net-l] kok susahbanget nyari geoscientist???

2005-10-12 Terurut Topik mohamad untung
Masalah yang dibawa Ibu atau mbak atau bapak ini sangat menarik. Kita
seharusnya concern tentang hal ini. Masak terus-menerus jadi orang
kedua/ketiga atau keempatlah di perusahaan minyak di negara kita ini. perlu
bicarakan di IAGI, HAGI dan hasilnya berikan kepada pemerintah. Masak tidak
dibaca pendapat dari orang-orang profesional.  Sekian.
M. Untung
- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, October 13, 2005 7:33 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi ---> Re: [iagi-net-l]
kok susahbanget nyari geoscientist???


>
> Hehehe...ntar lewat japri aja ya Mas :-)))
>
> Ngomong2, mungkin apa yang dibilang sama Mas Ferdi itu ada benarnya juga.
> KPS jadi 'harus' ambil geologist yang lebih muda, mentraining mereka,
> karena yang pengalaman pada tidak ada di tempat.
>
> Masalahnya, sebenarnya terjadi ndak sih, transfer technology di dunia
> Migas?  Setiap tahun kita isi RPTK, tetapi setiap yang expatnya diganti,
> bukannya yang 'inpat' yang naik tapi malah yang masuk 'expat' lain.
> Fair2an aja deh, terutama KPS dari Barat.  Saya kerja di 2 oil companies,
> kejadiannya selalu begitu, malah untuk level team leader saja masih expat
> juga yang pegang.  Jadi, apa memang terjadi transfer teknologi?  Terus
> siapa yang kontrol?  Yang saya lihat sih karena tidak ada geologist yang
> sesuai 'spec' jadinya ada alasan mereka impor.  Jadi yang muda2 harus
> bener2 agressive supaya bisa maju.
>
> Mudah2an fenomena ini tidak ada di bidang batubara, mineral dan yang pasti
> tidak adalah di perusahaan negara ya.
>
> salam,
>
> Parvita H. Siregar
> Geologist-ENI Indonesia
> Atrium Mulia 3A floor
> Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B10-11
> Jakarta 12910 Indonesia
> Tel: (62-21) 3000-3200, 5296-2200
> Fax: (62-21) 3000-3230
> mailto:[EMAIL PROTECTED]
>
>
>
>
>
>
> Franciscus B
> Sinartio To: iagi-net@iagi.or.id
> <[EMAIL PROTECTED]   cc:
> hoo.com> Subject: Re: [iagi-net-l]
Marketing lulusan geologi ---> Re:
>   [iagi-net-l] kok susah banget
nyari geoscientist???
> 10/10/2005
> 06:43 PM
> Please respond
> to iagi-net
>
>
>
>
>
>
> jadi kapan Ferdi dan Vita kirim CV ke Petronas.
> ditunggu nih.
>
> fbs
>
>
> --- [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> >
> > Kok saya melihat bahwa dengan banyaknya  teman
> > -teman G&G  berpengalaman
> > yang keluar negeri (malaysia, Me, beberapa ke ue),
> > justru memberikan dampak yang positive berhubungan
> > dengan banyaknya fresh
> > graduate di indonesia ya..?
> > Kalau saya lihat orang india...mereka membuat link
> > yang baik antara orang
> > yang bekerja di luar negeri dengan rekan - rekannya
> > di dalam negeri dengan
> > cara menarik
> > sebanyak - banyaknya rekan mereka untuk bekerja di
> > luar...
> > Mis : kalau di mudlogging service : untuk kawasan
> > asia ..banyak sekali
> > expatnya yang berasal dari india
> >
> > Kalau saya jadi SBY nih (ngimpi kali ye..) justru
> > teman - teman yang
> > bekerja di luar negeri dan bisa membantu mengekspor
> > TKI (intelektual) ke
> > luar negeri itu saya kasih bintang jasa...
> > Sudah bisa mencari devisa buat negara ( pasti
> > gajinya kan juga ditransfer
> > buat istri, anak, orang tua, pacar yang ada di di
> > Indonesia), bisa membantu
> > ekspor TKI (paling enggak informasi)
> > dan sapa tahu saat sudah punya modal, bisa bikin
> > usaha di Indonesia  dan
> > membuat lapangan kerja baru...
> >
> > dibandingkan dengan pengusaha hitam yang mencari
> > keuntungan di indonesia
> > dan kemudian memarkir dananya di luar negeri dan
> > membiarkan Indonesia
> > bangkrut.teman - teman G&G yang sudah kerja di
> > luar jauh lebih berguna
> > ...
> >
> > masalah brain drain..menurut saya enggak usah kuatir
> > justru dengan banyaknya cadangan hc yang belum
> > ditemukan di Indonesia ,
> > cadangan Indonesia malah justru tersimpan dengan
> > baik untuk anak cucu
> > kita...
> > biar Indonesia enggak tergantung lagi sama SDA dan
> > mulai beralih ke SDM dan
> > industri lain ( Jepang enggak punya SDA juga bisa
> > maju..)
> > Entar kalau teman - teman yang udah banyak
> > pengalaman pada pulang kan malah
> > bisa mencari dan memproduksi dengan lebih effesien..
> >
> > Jadi buat teman - teman yang sudah kerja di luar
> > ..tetap saja kerja diluar
> > tapi jangan lupa markir penghasilannya di
> > Indonesia..
> >
> > Buat Mas Vicky..jadi kapan buka jalur ke
> > Myanmar...??
> >
> > Kartiko Samodro
> >
> >
> >
> > >
> -
> >
> >
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/i

RE: [iagi-net-l] point-bar modelling

2005-10-12 Terurut Topik Zamzam Nurzaman
Para modeller,

Dalam Object based modeling, kita gunakan control Facies Body, pilih
geometry (saya pakai Body shape Aeolian Sand Dune karena bentuknya mirip
point bar/meander bar),  kemudian Set probabilitas major-minor width,
orientation, thickness dll. Mainkan juga rasio persen kehadirannya dibanding
facies yang lain. Baru mainkan rulenya, misalnya fasies yang mana memotong
yang lain, misalnya dipotong lagi sama crevase splay atau lainnya. Yang
penting kita membagi indikator facies benar dulu secara electro facies di
setiap sumur, interpretatif memang, perlu sedikit nyeni dan realistic, jadi
sarannya Cak Noor manual memang perlu di saat moles-moles terakhir  

Pemodelan point bar sangat tergantung sinusoidal system channelnya, dan
penentuan orientasi semua facies tersebut. Jika punya data dipmeter dan atau
FMI minimal dua sumur dalam satu body point bar tentunya kita bisa tahu mana
head dan mana tail serta beloknya menganan atau mengiri. Nah berangkat dari
sini set point bar nun di seberang sungai jauh sana dalam satu morfologi
cekungan yang sama baru bisa dimodelkan.  Untuk bisa memodelkan high
resolution lateral acretionnya kemungkinan hanya bisa dimodelkan untuk satu
kasus single point bar dengan cara memasukan bebeberapa surface bidang
akresi yang bisa ditrace dari detail log corelation dan FMI.  

Segitu dulu semoga mebantu.

Salam,

Zamzam

-Original Message-
From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, October 13, 2005 12:08 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] point-bar modelling

Ris,
Kalau mau praktis sih bedain saja antara depositional setting dengan facies
pengisinya jadi untuk depositional settingnya kamu bisa pakai model
based fluvial channel nah setelah jadi, "container" ini baru diisi
dengan modelling lithofaciesnya. Jadi modellingnya dua tahap.

Kesulitannya : agak semi manual.

salam,


- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, October 12, 2005 5:41 AM
Subject: [iagi-net-l] point-bar modelling


>
> friends -
>
> buat yang suka bikin 3d modeling di petrel, boleh share caranya bikin
> point-bar modeling? yang paling gampang emang bikin fluvial channel
> modelling, tapi kan yang namanya sand itu lebih banyak diendapkan sebagai
> point-bar, bukan mengisi penuh dalam channel-nya. jadi, saya pengin tahu
> cara buat point-bar modelling dengan model-based. lebih bagus kalau kalau
> bisa ada:
>
> - accretion process, sesuai dengan evolusi channelnya (linear to meander).
> bagus lagi kalau bisa diset meandering degree-nya.
> - channel avulsion and migration.
>
> regards -
>
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> -
>
>



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Ka

RE: RE: [iagi-net-l] unconformity

2005-10-12 Terurut Topik Zamzam Nurzaman
Implikasinya sangat akan jelas terhadap perubahan reservoir quality karena
unconformity akan berasosiasi dengan lingkungan high energy di setiap system
tract manapun.

 Zammy

-Original Message-
From: Hasan Sidi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, October 12, 2005 4:02 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: RE: [iagi-net-l] unconformity

Kalau anda percaya adanya submarine channel, tentunya tidak sulit untuk
menerima adanya submarine unconformity. Submarine channel juga menggerus
(erosive).  

Balik ke pertanyaan awal tentang membedakan unconformity karena tectonism vs
eustatic, selain untuk kepentingan akademik, ada implikasi ekonomis nya gak
yach? Ada bukti perbedaan reservoir quality yang berarti gitu?

FHS

> -Original Message-
> From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday, October 12, 2005 3:40 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Rif: RE: [iagi-net-l] unconformity
> 
> Mumpung lagi membahas ketidakselarasan,
> 
> Pada beberapa penampang seismik di laut dalam seringkali saya 
> melihat ketidak selarasan pada puncak-puncak thrust faults 
> meskipun sejarah geologinya menunjukkan bahwa bagian tersebut 
> tidak pernah terangkat melebihi muka air laut. Nampaknya, 
> untuk menciptakan ketidakselarasan tidak harus selalu 
> terangkat melebihi muka air laut, mungkin karena di laut 
> dalam ada arus bawah laut yang bisa menjadi agen erosi. Tapi 
> ini hanya hipotesa saya, ada yang bisa menjelaskan lebih detail?
> 
> Deddy

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] point-bar modelling

2005-10-12 Terurut Topik Noor Syarifuddin
Ris,
Kalau mau praktis sih bedain saja antara depositional setting dengan facies
pengisinya jadi untuk depositional settingnya kamu bisa pakai model
based fluvial channel nah setelah jadi, "container" ini baru diisi
dengan modelling lithofaciesnya. Jadi modellingnya dua tahap.

Kesulitannya : agak semi manual.

salam,


- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, October 12, 2005 5:41 AM
Subject: [iagi-net-l] point-bar modelling


>
> friends -
>
> buat yang suka bikin 3d modeling di petrel, boleh share caranya bikin
> point-bar modeling? yang paling gampang emang bikin fluvial channel
> modelling, tapi kan yang namanya sand itu lebih banyak diendapkan sebagai
> point-bar, bukan mengisi penuh dalam channel-nya. jadi, saya pengin tahu
> cara buat point-bar modelling dengan model-based. lebih bagus kalau kalau
> bisa ada:
>
> - accretion process, sesuai dengan evolusi channelnya (linear to meander).
> bagus lagi kalau bisa diset meandering degree-nya.
> - channel avulsion and migration.
>
> regards -
>
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> -
>
>



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] PERKENALAN PERALATAN GEOFISIKA DAN GEOLOGI

2005-10-12 Terurut Topik Sales
Bekasi, 13 Oktober 2005

Kepada Yth :
Anggota IAGI.
di
Tempat

Dengan hormat,

Sebelumnya kami mohon maaf jika kehadiran kami disini sebagai salah satu
anggota IAGI mengganggu diskusi Bapak/Ibu dan saudara-saudara di forum ini.

Perkenalkan Kami adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan
peralatan Geofisika dan Pertambangan.
Kami juga telah ditunjuk sebagai Agen Tunggal di Indonesia untuk
produk-produk dari :

1. Advanced Geoscience Inc. (AGI), Automatic Multi Channel & Multi Electrodes 
Earth Resisitivity and IP Meter
2. GEM Advanced Magnetometers, OVERHOUSER Magnetometer/Gradiometer/VLF, 
AIRBORNE SYSTEM
4. GF Instruments, Drill Cores Scanner, Gamma-Ray Spectrometer, Conductivity 
Meter.
5. Japan Marine Corporation (JMC), Echo Sounder, Fish Finder, GPS Track Plotter.
3. PASI s.r.l, Exploration Seismograph Series, 3D-Borohole Geophone DHTG50/100, 
Enery Source for Seismics.
4. IDS, GPR Radar system for Geological & Environmental Research.

Seandainya produk-produk yang kami ageni, ada yang sesuai dengan keperluan 
Bapak/Ibu,
kami mohon kiranya Bapak/Ibu dapat menghubungi/mengundang kami untuk 
menjelaskan lebih lanjut atau untuk
menyampaikan penawaran harga sesuai dengan peralatan yang diperlukan.

Panganggit Sasmito
Geophysical Engineer.

PT. MITRA INTIMARGA
Griya Metropolitan Blok B 5/2
Pekayon Jaya, Bekasi Selatan 17148
I N D O N E S I A
Telp. No. : +6221 8242 7404
Fax No. : +6221 822 5951
E-mail : [EMAIL PROTECTED]
Website : www.ptmitra.com
--



RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins

2005-10-12 Terurut Topik Suwandi Utoro, Edi (edsuwan)
Pak Awang & netters lainnya,
Beberapa waktu lalu saya pernah baca well report salah satu sumur yang
dibor di Nias Block yaitu Ibusuma-1. hasil pengeboran Ibusuma-1 ini
ditemukan juga lapisan batugamping yang sangat tebal (kurang lebih
600-700 feet) berumur Middle Miocene dengan 2 feet gas show di top dari
lapisan batugamping ini. Sehingga dengan ketebalan gas seperti itu
memang skalanya sangat kecil sekali seperti yang pak Awang ungkapkan.

Kembali ke pernyataan pak Awang, No.1 selain yang disebutkan oleh pak
Awang, mungkin karena sedimen yang diendapkan di fore-arc basin ini
tipis jika dibandingkan dengan di back-arc basin yang mengakibatkan efek
dari over burden atau burial history-nya menjadi tidak significant dalam
proses pematangan HC. No.2 kalau kita amati memang fore-arc ini dari
segi provenance sedimennya kurang menguntungkan selain di-supply oleh
sedimen-sedimen asal volcanic arc dari bagian lain dia di-supply juga
oleh material-material sedimen dari prisma akresi ke depocenter dari
fore-arc basin ini, sehingga susah sekali kita berharap akan mendapatkan
provenance yang bagus untuk reservoir-nya. No.3 mungkin karena basinnya
kurang dalam sehingga tidak / kurang berkembang sedimen klastika halus
yang kaya akan material organik, mungkin seperti itu ya pak ? Mohon
pencerahannya.

Beberapa gas field di Myanmar yang pak Aris sebutkan mungkin fore-arc
basin-nya lebih tebal jika dibandingkan dengan fore-arc basin di
Indonesia khususnya di South Jawa fore-arc dan West Sumatra fore-arc,
sehingga semua unsur dalam petroleum system di fore-arc basin di Myanmar
tersebut bekerja dengan efektif.

Terima kasih.

Salam,
Edot
 

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, October 13, 2005 8:32 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins

Adalah Jawa Shell yang pertama kali berani masuk ke South Java forearc
dengan mengebor Alveolina-1 dan Borelis-1 (1971) yang menemukan gamping
Miosen yang bagus tapi no HCs (source problem). Eksplorasi di Nias,
Sibolga, Bengkulu, offshore Bayah, offshore selatan Jawa pernah
dilakukan tetapi sangat minim. Ada penemuan biogenic gas skala kecil di
Nias-Sibolga, ada oil show di Bengkulu. Belum menggembirakan. Karena
back-arc basin lebih dahulu sukses dan terbukti prolific, orang lebih
senang mengerjakan basin tipe ini. Akibatnya, riset tentang fore-arc
basin jauh tertinggal. Maka, kita tak tahu pasti apakah sebenarnya
tantangan dan risiko di wilayah frontier ini.
 
Ini yang sempat dipikirkan orang. (1) GG yang rendah, cool basin,
membahayakan pematangan SR, (2) kualitas source rock rendah, (3)
kualitas reservoir rock rendah. No. 1 disebabkan kolom air yang lumayan
tebal dan jauh dari mantle convection di bawah kontinen yang
sirkulasinya membawa termal ke permukaan. No 1 dan 3 disebabkan volcanic
impurities yang lebih banyak dibandingkan di back-arc basin, no. 3 juga
karena tak ada sumber granit yang bisa kontribusi quartz sst seperti di
back-arc yang punya granitic continental craton.
 
Apakah itu benar ? Bisa ya, bisa tidak. Yang jelas tak seluruhnya benar.
Kita tak punya dasar untuk membenarkannya sebab penelitian kita untuk
fore-arc sangat minim. Maka, fore-arc tetap peluang, tetapi juga tentu
ada risikonya.
 
salam,
awang

[EMAIL PROTECTED] wrote:

mungkin rada basic...

Apa saja sih perbedaan tantangan/ risiko dari fore arc basin
dibandingkan back arc basin...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+>
| | [EMAIL PROTECTED]|
| | onas.com.my |
| | |
| | 13/10/2005 08:08 |
| | AM |
| | Please respond to|
| | iagi-net |
| | |
|-+>
>---
-|
| |
| To: |
| cc: |
| Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was :

| RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )|
>---
-|





kalau yang ini pak ketum iagi sangat faseh. yang jelas sudah ada gas-nya
adalah ex-meulaboh block sama nias block, forearc basin di pantai barat
aceh, sumut dan sumbar. di bengkulu dilaporkan ada oil show. tapi kalau
kita lihat negara jiran, justru ada producing gas field di pandorra
field, papua new guinea. terus kalau kita terusin ke utara dari panbat
sumatra ada giant gas field di myanmar (yetagun, yadana), mungkin
menerus sampai krishna godavari di india (tapi udah different tectonic
setting).




Nataniel Mangiwa

iagi-net@iagi.or.id
@gmail.com> cc:

Subject: Re: [iagi-net-l]
Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was :
12/10/2005 02:46 RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) PM

Please respond to

iagi-net






Sekedar pertanyaan,
bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field
(tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di sis

RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

2005-10-12 Terurut Topik Edward, Syafron
Ini pendapat saya pribadi pak Awang, hampir disemua report ARCO
menyebutkan kalau Bintuni adalah Foreland basin...

Mengapa bisa berbeda.?, karena ada dua episode neogene tektonik penting
yang involve di daerah Bintuni ini yaitu terbentuknya Lengguru Fold Belt
yang meyebabkan terbentuknya Foredeep Bintuni basin ayng didalamnya
diendapkan Steenkol dan Klasafet dan yang kedua adalah Banda Arch
collision yang menyebabkan terbentuknya Misool Onin Ridge...

Disini menariknya, kalau kita mengacu pada Misool Onin Ridge ini, memang
intuni basin digolongkan Foreland Basin, tapi kalau melihat tektonik
yang sedikit lebih tua dari itu atau mengacu pada lengguru Fold belt,
Bintuni basin bisa digolongkan sebagai fore arc basin...

Memang tektonik yang complex didaerah ini bisa menyebabkan perbedaan
pendapat, apalagi kalau mengacu pada Tektonik yang lebih tua yaitu pada
saat Australian Plate collision dengan Island arch dari Pacific plate
pada umur Oligocene, maka area didaerah Bintuni semuanya adalah Fore arc
basin

Salam
edo 

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, October 13, 2005 8:53 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was :
RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

Menarik kalau Edo menyebut Bintuni sebagai fore-arc basin. Apakah ini
pendapat BP, he..he.. ? Seperti Pak Ukat, saya juga
mengklasifikasikannya sebagai Foreland Basin : foredeepnya persis
sebelah barat Lengguru Belt, dan platformnya jauh ke barat ke bagian
barat Teluk Berau menuju Misool.
 
Salawati pun adalah Foreland, tetapi ia kemudian jadi Transform Margin
karena efek Sorong Fault dengan sangat kuat mempengaruhi cekungan ini
sejak Pliosen.
 
salam,
awang

Ukat Sukanta <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Kalau Bintuni Basin, kalau saya menamakannya Foreland Basin.

-Original Message-
From: Edward, Syafron [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, October 13, 2005 7:23 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was :
RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

Tidak usah jauh-jauh, Di Indonesia juga ada Field ditemukan di Fore-Arc
basin yaitu Tangguh Field Papua (Bintuni Basin)

Salam Explorasi
edo

-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, October 12, 2005 1:46 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was :
RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

Sekedar pertanyaan,
bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field
(tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di sistem
Fore-arc basin ini?

dan, ada juga pertanyaan teknis yaitu: kira-kira darimana penyebab
overpressure zone yang ada di sumur Jati-1?

terimakasih

On 10/12/05, Awang Satyana wrote:
Untuk itu, saya sangat berharap bahwa Lundin Banyumas berhasil dengan
Jati-1, sumur yang sedang dibornya di fore-arc basin Banyumas. Nah, ini
memang sumur yang risikonya sangat tinggi tetapi BPMIGAS mendukungnya
dengan penuh. Sebelum sampai ke titik bor Jati, mungkin ada tiga tahun
sendiri dihabiskan untuk membangun pengetahuan geologi yang komprehensif
untuk Banyumas fore-arc, termasuk melakukan survai seismik di Karang
Sambung dan mencari reservoir klastik Eosen sampai ke Citarum dan Bayah.

Kalau kita mencari contoh bagaimana berbagai studi dan survai dilakukan
di suatu cekungan termasuk bagaimana drama pencarian partner untuk
berbagi risiko (?) atau keberhasilan (?) sampai menggiring ke penajakan
sebuah sumur eksplorasi, Blok Banyumas akan menjadi contoh yang baik.

Saat ini, sumur Jati-1 tengah mengalami kesulitan menembus barier yang
dulu juga menjadi barier sumur2 Pertamina dan menghentikannya :
overpressured zone ! Saat diskusi dulu, itu sudah kita peringatkan,
semoga Lundin telah cukup mempunyai solusi untuk itu.

Di Banyumas, rembesan lumayan subur, masa kita tidak berhasil juga
mencari si mutiara hitam ini setelah lebih dari 30 tahun ?

Fore-arc dan intra-arc basins adalah salah satu dari sekian tantangan
eksplorasi di Indonesia. Itu ada dalam perhatian secara khusus oleh
BPMIGAS saat ini mengacu kepada perannya yang tertuang dalam UU Migas
2001. BPMIGAS sedang mengubah organisasinya, dan akan ada satu bagian
baru di dalamnya yang menangani masalah evaluasi cekungan/new venture.
Bagian ini akan berasosiasi nantinya dengan Ditjen Migas dalam urusan
yang sama.

Jangan kuatir, mestinya kita telah banyak belajar dari model2 penawaran
lahan lima tahun terakhir ini, di mana kekuatan dan kelemahannya, semua
akan dievaluasi untuk menuju ke penawaran yang lebih baik.

Tidak sulit memanggil service company untuk melakukan gravity atau
magnetics regional di lahan-lahan yang akan ditawarkan. Model itu telah
dilakukan 3 tahun ke belakang untuk seismik speculative survey.
Sekarang yang sedang dibenahi adalah masalah bagaimana pembebanan biaya
itu dalam hubungannya dengan kontrak PSC.

Tanta

RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

2005-10-12 Terurut Topik Awang Satyana
Menarik kalau Edo menyebut Bintuni sebagai fore-arc basin. Apakah ini pendapat 
BP, he..he.. ? Seperti Pak Ukat, saya juga mengklasifikasikannya sebagai 
Foreland Basin : foredeepnya persis sebelah barat Lengguru Belt, dan 
platformnya jauh ke barat ke bagian barat Teluk Berau menuju Misool.
 
Salawati pun adalah Foreland, tetapi ia kemudian jadi Transform Margin karena 
efek Sorong Fault dengan sangat kuat mempengaruhi cekungan ini sejak Pliosen.
 
salam,
awang

Ukat Sukanta <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Kalau Bintuni Basin, kalau saya menamakannya Foreland Basin.

-Original Message-
From: Edward, Syafron [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, October 13, 2005 7:23 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was :
RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

Tidak usah jauh-jauh, Di Indonesia juga ada Field ditemukan di Fore-Arc
basin yaitu Tangguh Field Papua (Bintuni Basin)

Salam Explorasi
edo

-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, October 12, 2005 1:46 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was :
RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

Sekedar pertanyaan,
bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field
(tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di sistem
Fore-arc basin ini?

dan, ada juga pertanyaan teknis yaitu: kira-kira darimana penyebab
overpressure zone yang ada di sumur Jati-1?

terimakasih

On 10/12/05, Awang Satyana wrote:
Untuk itu, saya sangat berharap bahwa Lundin Banyumas berhasil dengan
Jati-1, sumur yang sedang dibornya di fore-arc basin Banyumas. Nah, ini
memang sumur yang risikonya sangat tinggi tetapi BPMIGAS mendukungnya
dengan penuh. Sebelum sampai ke titik bor Jati, mungkin ada tiga tahun
sendiri dihabiskan untuk membangun pengetahuan geologi yang komprehensif
untuk Banyumas fore-arc, termasuk melakukan survai seismik di Karang
Sambung dan mencari reservoir klastik Eosen sampai ke Citarum dan Bayah.

Kalau kita mencari contoh bagaimana berbagai studi dan survai dilakukan
di suatu cekungan termasuk bagaimana drama pencarian partner untuk
berbagi risiko (?) atau keberhasilan (?) sampai menggiring ke penajakan
sebuah sumur eksplorasi, Blok Banyumas akan menjadi contoh yang baik.

Saat ini, sumur Jati-1 tengah mengalami kesulitan menembus barier yang
dulu juga menjadi barier sumur2 Pertamina dan menghentikannya :
overpressured zone ! Saat diskusi dulu, itu sudah kita peringatkan,
semoga Lundin telah cukup mempunyai solusi untuk itu.

Di Banyumas, rembesan lumayan subur, masa kita tidak berhasil juga
mencari si mutiara hitam ini setelah lebih dari 30 tahun ?

Fore-arc dan intra-arc basins adalah salah satu dari sekian tantangan
eksplorasi di Indonesia. Itu ada dalam perhatian secara khusus oleh
BPMIGAS saat ini mengacu kepada perannya yang tertuang dalam UU Migas
2001. BPMIGAS sedang mengubah organisasinya, dan akan ada satu bagian
baru di dalamnya yang menangani masalah evaluasi cekungan/new venture.
Bagian ini akan berasosiasi nantinya dengan Ditjen Migas dalam urusan
yang sama.

Jangan kuatir, mestinya kita telah banyak belajar dari model2 penawaran
lahan lima tahun terakhir ini, di mana kekuatan dan kelemahannya, semua
akan dievaluasi untuk menuju ke penawaran yang lebih baik.

Tidak sulit memanggil service company untuk melakukan gravity atau
magnetics regional di lahan-lahan yang akan ditawarkan. Model itu telah
dilakukan 3 tahun ke belakang untuk seismik speculative survey.
Sekarang yang sedang dibenahi adalah masalah bagaimana pembebanan biaya
itu dalam hubungannya dengan kontrak PSC.

Tantangan eksplorasi Indonesia masih sangat besar. Dalam tantangan,
selalu ada peluang berhasil dan risiko gagal. Tanpa menjawab tantangan
itu sudah pasti kita akan gagal !

salam,
awang


Kuntadi Nugrahanto wrote:
Setuju dengan Anda, mari kita lihat seeps dengan optimistis.
Dan saya setuju sekali kalau usaha eksplorasi di daerah fore arc basins
di seluruh Indonesia harus dimulai dengan menawarkan banyak blok di
daerah2 tersebut dengan penawaran jangka waktu eksplorasi yg lebih
panjang, komitmen dan bagi hasil PSC yang jauh lebih menarik mengingat
faktor resiko yang sangat tinggi ini.

Oleh karenanya mungkin perlu ada suatu sesi penawaran khusus dari
pemerintah RI untuk menawarkan wilayah fore arc basins ini dalam satu
term sekaligus dlm waktu bersamaan. Dengan telah adanya beberapa sumur
yang di bor dan terdapat indikasi hidrokarbon, tentunya bisa menambah
menarik investor untuk mengkaji daerah dimaksud. Perpetaan gaya berat
dan gravitasi regional di bbrapa tempat pilihan perlu dilakukan lebih
dulu sepertinya Mas Awang? apakah ada perusahaan Airborne gravity /
magnetics yang mau invest di sini untuk mengetahui seberapa dalam dan
terbentuk dari litologi apa sih kitchen yang ada di sabuk fore arc ini?
Apakah memang intrusinya ataupun karbonatnya tersebar merata atau hanya
setempat? semua ini

Re: [iagi-net-l] point-bar modelling

2005-10-12 Terurut Topik aditrianto

tambahan dikit : ( kalau tidak salah pak Budi & team menggunakan Roxar /
Petrel untuk memodelkan reservoir ini ).
Field yang dikerjakan oleh pak Budi Satrio di level "I reservoir" terlihat
sangat jelas trend channelnya, plus strategi pengembangannya, kearah
selatan sedikit, ada field NG-nya Talisman, level I juga sangat jelas
terlihat pola channel, levee, dan point bar ( point barnya sangat terlihat
jelas ) dsb. Dari field NG ini, kearah Barat Laut, reservoir2 tertentu
menerus sampai field yang saya kerjakan.

Semoga bisa dijadikan sebagai analog.

Wassm, Adi T




|-+--->
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   nas.com.my  |
| |   |
| |   13/10/2005 09:25|
| |   AM  |
| |   Please respond  |
| |   to iagi-net |
| |   |
|-+--->
  
>--|
  | 
 |
  |To: 
 |
  |cc:  
 |
  |Subject: Re: [iagi-net-l] point-bar modelling
 |
  
>--|





Contoh real adalah XX-1 well ( appraisal well, malay basin ) yang 3 bln
yang lalu di drill tepat di channel morphology dan hasilnya adalah dominan
carbonaceous shale.

Untuk memodelkan point bar, saya setuju dengan pendekatan mas Aris ( Object
Based ), dengan cara menghitung dari orientasi, amplitude, wavelength dsb
( kemungkinan malahan yang muncul adalah orientasi channel, banyaknya
channel yang bisa saling potong memotong, dan semua pola ini akan terisi
oleh warna kuning/sand, dan diantaranya terpisahkan oleh levee atau
floodplain deposits ---> bukan ini yang diinginkan oleh mas Aris khan ? ).
Parameter lain didalam Object Based Modeling yang bisa digunakan adalah
"flowline". Dengan membandingkan antara sand thickness, dan kemungkinan
lebar channel belt ( saya ada x plot-nya mas, dari bbrp contoh sand
thickness VS channel belt width dari bbrp analog sungai ), dan melakukan
beberapa facies realisasi dan di-run beberapa kali. Dari hasil realisasi
tsb, dipilih kemungkinan yang paling banyak muncul, dan yang lebih
mempunyai bobot geology ( dan yang terpenting adalah tie dengan wells dan
sesuai dengan keinginan/pesanan hee he he..).
Cara lainnya adalah, dengan Sequential Indicator Simulation ( SIS ). Kalau
morphology channel tsb bisa dilihat di seismic, orientasi channel dan
prediksi channel belt width dari xplot bisa dijadikan sebagai "batasan"
anatara morphology channel / channel deposits dengan facies yang dianggap
sebagai non reservoir. Di dalam 2D trend morphology channel tsb, bisa
dipecah lagi menjadi bbrp 2D trend berdasarkan rock quality/facies dsb.
Jadi, jumlah 2D trend = jumlah facies ( sesuai keinginan dan pesenan juga
...). Metode SIS, selain menggunakan 2D trend, variogram range untuk min,
max dan vertical tetap bisa dimainkan. Bisa juga divariasi dengan " Co -
Krigging " dari data property lainnya yang sudah masuk di Model, misal :
seismic cube / 3D trend.

Proses akresinya, saya kurang begitu tahu bagaimana cara memodelkannya.
Pendapat saya, dengan memainkan K player, kita bisa melihat facies
model/petrophysical model setiap layer ( dari top / base ). Sehingga,
secara tidak langsung, sejarah geologi akan tampak di models. Cara lain
melihat adalah dengan Sim Box View (3D), akan terlihat bagian channel,
levee, floodplain, atau variasi thickness dari stacking channels.

- Adi -





|-+>
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   onas.com.my  |
| ||
| |   13/10/2005 08:05 |
| |   AM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>
  >
  
--|

  |
  |
  |To:  
  |
  |cc:
  |
  |Subject: Re: [iagi-net-l] point-bar modelling
  |
  >
  
--|





fer -

untuk mengguide purely dari object modeling without seismic constraint,
bisa dari orientation, amplitude dan 

Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

2005-10-12 Terurut Topik Awang Satyana
Betul Pak Nataniel, kasus-kasus overpressuring yang pernah saya amati di 
beberapa tempat (selatan Sorong Fault di foredeep Salawati, selatan Yapen Fault 
di foredeep Rombebai, di Bintuni di barat Lengguru belt, di Selat Madura di 
selatan Madura inverted island, di Banyumas, di inner Kutei, dan Makassar 
Strait) semuanya berhubungan dengan sedimentasi yang cepat dan sulitnya 
dewatering dari clay terjadi.
 
salam,
awang

Nataniel Mangiwa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
(Sedimentasi Cepat) Rapid Sedimentation ini juga yang divonis sebagai
penyebab Overpressure di Delta Mahakam. jadi kalau kita mempelajari
regional setting suatu daerah dan sempat terjadi rapid sedimentation
maka kita sudah bisa mengira-ngira di mana akan ketemu Overpressure.

Terimakasih Pak Awang

On 10/13/05, Awang Satyana wrote:
Overpressure di Banyumas terjadi oleh sedimentasi cepat saat terjadi
peralihan dari intra-arc setting ke fore-arc setting, kira-kira di
Intra-Miocene time. Fore-arc setting menyediakan space accomodation
yang voluminous yang begitu dekatnya dengan sebuah tinggian ex
intra-arc setting. Ke depresi itulah eroded sediments dibuang dalam
waktu yang cepat, dan overpressuring pun terjadi.

Di Banyumas jelas terlihat pergeseran magmatic arc Oligo-Miosen Old
Andesite Gabon Formation ke volcanic arc Mio-Pliosen di wilayah North
Serayu ke sebelah utara.

salam,
awang

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



-
 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.

Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins

2005-10-12 Terurut Topik Awang Satyana
Adalah Jawa Shell yang pertama kali berani masuk ke South Java forearc dengan 
mengebor Alveolina-1 dan Borelis-1 (1971) yang menemukan gamping Miosen yang 
bagus tapi no HCs (source problem). Eksplorasi di Nias, Sibolga, Bengkulu, 
offshore Bayah, offshore selatan Jawa pernah dilakukan tetapi sangat minim. Ada 
penemuan biogenic gas skala kecil di Nias-Sibolga, ada oil show di Bengkulu. 
Belum menggembirakan. Karena back-arc basin lebih dahulu sukses dan terbukti 
prolific, orang lebih senang mengerjakan basin tipe ini. Akibatnya, riset 
tentang fore-arc basin jauh tertinggal. Maka, kita tak tahu pasti apakah 
sebenarnya tantangan dan risiko di wilayah frontier ini.
 
Ini yang sempat dipikirkan orang. (1) GG yang rendah, cool basin, membahayakan 
pematangan SR, (2) kualitas source rock rendah, (3) kualitas reservoir rock 
rendah. No. 1 disebabkan kolom air yang lumayan tebal dan jauh dari mantle 
convection di bawah kontinen yang sirkulasinya membawa termal ke permukaan. No 
1 dan 3 disebabkan volcanic impurities yang lebih banyak dibandingkan di 
back-arc basin, no. 3 juga karena tak ada sumber granit yang bisa kontribusi 
quartz sst seperti di back-arc yang punya granitic continental craton.
 
Apakah itu benar ? Bisa ya, bisa tidak. Yang jelas tak seluruhnya benar. Kita 
tak punya dasar untuk membenarkannya sebab penelitian kita untuk fore-arc 
sangat minim. Maka, fore-arc tetap peluang, tetapi juga tentu ada risikonya.
 
salam,
awang

[EMAIL PROTECTED] wrote:

mungkin rada basic...

Apa saja sih perbedaan tantangan/ risiko dari fore arc basin dibandingkan
back arc basin...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+>
| | [EMAIL PROTECTED]|
| | onas.com.my |
| | |
| | 13/10/2005 08:08 |
| | AM |
| | Please respond to|
| | iagi-net |
| | |
|-+>
>|
| |
| To: |
| cc: |
| Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: 
[Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )|
>|





kalau yang ini pak ketum iagi sangat faseh. yang jelas sudah ada gas-nya
adalah ex-meulaboh block sama nias block, forearc basin di pantai barat
aceh, sumut dan sumbar. di bengkulu dilaporkan ada oil show. tapi kalau
kita lihat negara jiran, justru ada producing gas field di pandorra field,
papua new guinea. terus kalau kita terusin ke utara dari panbat sumatra ada
giant gas field di myanmar (yetagun, yadana), mungkin menerus sampai
krishna godavari di india (tapi udah different tectonic setting).




Nataniel Mangiwa

iagi-net@iagi.or.id
@gmail.com> cc:

Subject: Re: [iagi-net-l]
Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was :
12/10/2005 02:46 RE: [Geo_unpad] Rembesan
Minyak Blok Banten )
PM

Please respond to

iagi-net






Sekedar pertanyaan,
bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field
(tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di
sistem Fore-arc basin ini?

dan, ada juga pertanyaan teknis yaitu: kira-kira darimana penyebab
overpressure zone yang ada di sumur Jati-1?

terimakasih









-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)
-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-






This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above. It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://f

Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

2005-10-12 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
(Sedimentasi Cepat) Rapid Sedimentation ini juga yang divonis sebagai
penyebab Overpressure di Delta Mahakam. jadi kalau kita mempelajari
regional setting suatu daerah dan sempat terjadi rapid sedimentation
maka kita sudah bisa mengira-ngira di mana akan ketemu Overpressure.

Terimakasih Pak Awang

On 10/13/05, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Overpressure di Banyumas terjadi oleh sedimentasi cepat saat terjadi
peralihan dari intra-arc setting ke fore-arc setting, kira-kira di
Intra-Miocene time. Fore-arc setting menyediakan space accomodation
yang voluminous yang begitu dekatnya dengan sebuah tinggian ex
intra-arc setting. Ke depresi itulah eroded sediments dibuang dalam
waktu yang cepat, dan overpressuring pun terjadi.

Di Banyumas jelas terlihat pergeseran magmatic arc Oligo-Miosen Old
Andesite Gabon Formation ke volcanic arc Mio-Pliosen di wilayah North
Serayu ke sebelah utara.

salam,
awang

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] point-bar modelling

2005-10-12 Terurut Topik aditrianto

Contoh real adalah XX-1 well ( appraisal well, malay basin ) yang 3 bln
yang lalu di drill tepat di channel morphology dan hasilnya adalah dominan
carbonaceous shale.

Untuk memodelkan point bar, saya setuju dengan pendekatan mas Aris ( Object
Based ), dengan cara menghitung dari orientasi, amplitude, wavelength dsb
( kemungkinan malahan yang muncul adalah orientasi channel, banyaknya
channel yang bisa saling potong memotong, dan semua pola ini akan terisi
oleh warna kuning/sand, dan diantaranya terpisahkan oleh levee atau
floodplain deposits ---> bukan ini yang diinginkan oleh mas Aris khan ? ).
Parameter lain didalam Object Based Modeling yang bisa digunakan adalah
"flowline". Dengan membandingkan antara sand thickness, dan kemungkinan
lebar channel belt ( saya ada x plot-nya mas, dari bbrp contoh sand
thickness VS channel belt width dari bbrp analog sungai ), dan melakukan
beberapa facies realisasi dan di-run beberapa kali. Dari hasil realisasi
tsb, dipilih kemungkinan yang paling banyak muncul, dan yang lebih
mempunyai bobot geology ( dan yang terpenting adalah tie dengan wells dan
sesuai dengan keinginan/pesanan hee he he..).
Cara lainnya adalah, dengan Sequential Indicator Simulation ( SIS ). Kalau
morphology channel tsb bisa dilihat di seismic, orientasi channel dan
prediksi channel belt width dari xplot bisa dijadikan sebagai "batasan"
anatara morphology channel / channel deposits dengan facies yang dianggap
sebagai non reservoir. Di dalam 2D trend morphology channel tsb, bisa
dipecah lagi menjadi bbrp 2D trend berdasarkan rock quality/facies dsb.
Jadi, jumlah 2D trend = jumlah facies ( sesuai keinginan dan pesenan juga
...). Metode SIS, selain menggunakan 2D trend, variogram range untuk min,
max dan vertical tetap bisa dimainkan. Bisa juga divariasi dengan " Co -
Krigging " dari data property lainnya yang sudah masuk di Model, misal :
seismic cube / 3D trend.

Proses akresinya, saya kurang begitu tahu bagaimana cara memodelkannya.
Pendapat saya, dengan memainkan K player, kita bisa melihat facies
model/petrophysical model setiap layer ( dari top / base ). Sehingga,
secara tidak langsung, sejarah geologi akan tampak di models. Cara lain
melihat adalah dengan Sim Box View (3D), akan terlihat bagian channel,
levee, floodplain, atau variasi thickness dari stacking channels.

- Adi -





|-+>
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   onas.com.my  |
| ||
| |   13/10/2005 08:05 |
| |   AM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>
  
>--|
  | 
 |
  |To: 
 |
  |cc:  
 |
  |Subject: Re: [iagi-net-l] point-bar modelling
 |
  
>--|





fer -

untuk mengguide purely dari object modeling without seismic constraint,
bisa dari orientation, amplitude dan wavelenth channel, serta proporsi
point bar di peak/through meandering channel. sebenarnya sih bisa
diselesaikan secara matematis.

kalau dari seismic yang terlihat bisa channel (ini berarti channel
morphology not channel deposit), atau point bar (deposition result of
channel process). justru kalau yang terlihat channel, mungkin malah itu
justru the latest process of channel system yaitu abandonment channel yang
umumnya terisi sama mud material.

itulah sebabnya, beberapa "channel" feature di seismic nggak ada isinya,
karena yang terlihat adalah "channel morphology" bukan "channel deposit".
mungkin ada  yang berpengalaman mengebor "channel" feature di seismic tapi
malah kosong.. ini bisa deepwater channel, fluvial channel atau
channel2 yg lain.

regards -






  Ferdinandus.KARTIKO-SAMODR
  [EMAIL PROTECTED]To:
  
 cc:
  13/10/2005 07:57 AMSubject: Re:
  [iagi-net-l] point-bar modelling
  Please respond to iagi-net






Mas Aris

Boleh tahu ..

Data apa yang Mas gunakan untuk mengguide posisi dan penyebaran point bar
tersebut di tengah channel ( mis : di sisi kiri , kanan dari channel,
panjangnya dsb..)
Kalau data seismic 

RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

2005-10-12 Terurut Topik Ukat Sukanta

Kalau Bintuni Basin, kalau saya menamakannya Foreland Basin.

-Original Message-
From: Edward, Syafron [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, October 13, 2005 7:23 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was :
RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

Tidak usah jauh-jauh, Di Indonesia juga ada Field ditemukan di Fore-Arc
basin yaitu Tangguh Field Papua (Bintuni Basin)

Salam Explorasi
edo

-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, October 12, 2005 1:46 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was :
RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

Sekedar pertanyaan,
bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field
(tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di sistem
Fore-arc basin ini?

dan, ada juga pertanyaan teknis yaitu: kira-kira darimana penyebab
overpressure zone yang ada di sumur Jati-1?

terimakasih

On 10/12/05, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Untuk itu, saya sangat berharap bahwa Lundin Banyumas berhasil dengan
Jati-1, sumur yang sedang dibornya di fore-arc basin Banyumas. Nah, ini
memang sumur yang risikonya sangat tinggi tetapi BPMIGAS mendukungnya
dengan penuh. Sebelum sampai ke titik bor Jati, mungkin ada tiga tahun
sendiri dihabiskan untuk membangun pengetahuan geologi yang komprehensif
untuk Banyumas fore-arc, termasuk melakukan survai seismik di Karang
Sambung dan mencari reservoir klastik Eosen sampai ke Citarum dan Bayah.

Kalau kita mencari contoh bagaimana berbagai studi dan survai dilakukan
di suatu cekungan termasuk bagaimana drama pencarian partner untuk
berbagi risiko (?) atau keberhasilan (?) sampai menggiring ke penajakan
sebuah sumur eksplorasi, Blok Banyumas akan menjadi contoh yang baik.

Saat ini, sumur Jati-1 tengah mengalami kesulitan menembus barier yang
dulu juga menjadi barier sumur2 Pertamina dan menghentikannya :
overpressured zone ! Saat diskusi dulu, itu sudah kita peringatkan,
semoga Lundin telah cukup mempunyai solusi untuk itu.

Di Banyumas, rembesan lumayan subur, masa kita tidak berhasil juga
mencari si mutiara hitam ini setelah lebih dari 30 tahun ?

Fore-arc dan intra-arc basins adalah salah satu dari sekian tantangan
eksplorasi di Indonesia. Itu ada dalam perhatian secara khusus oleh
BPMIGAS saat ini mengacu kepada perannya yang tertuang dalam UU Migas
2001. BPMIGAS sedang mengubah organisasinya, dan akan ada satu bagian
baru di dalamnya yang menangani masalah evaluasi cekungan/new venture.
Bagian ini akan berasosiasi nantinya dengan Ditjen Migas dalam urusan
yang sama.

Jangan kuatir, mestinya kita telah banyak belajar dari model2 penawaran
lahan lima tahun terakhir ini, di mana kekuatan dan kelemahannya, semua
akan dievaluasi untuk menuju ke penawaran yang lebih baik.

Tidak sulit memanggil service company untuk melakukan gravity atau
magnetics regional di lahan-lahan yang akan ditawarkan. Model itu telah
dilakukan 3 tahun ke belakang untuk seismik speculative survey.
Sekarang yang sedang dibenahi adalah masalah bagaimana pembebanan biaya
itu dalam hubungannya dengan kontrak PSC.

Tantangan eksplorasi Indonesia masih sangat besar. Dalam tantangan,
selalu ada peluang berhasil dan risiko gagal. Tanpa menjawab tantangan
itu sudah pasti kita akan gagal !

salam,
awang


Kuntadi Nugrahanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Setuju dengan Anda, mari kita lihat seeps dengan optimistis.
Dan saya setuju sekali kalau usaha eksplorasi di daerah fore arc basins
di seluruh Indonesia harus dimulai dengan menawarkan banyak blok di
daerah2 tersebut dengan penawaran jangka waktu eksplorasi yg lebih
panjang, komitmen dan bagi hasil PSC yang jauh lebih menarik mengingat
faktor resiko yang sangat tinggi ini.

Oleh karenanya mungkin perlu ada suatu sesi penawaran khusus dari
pemerintah RI untuk menawarkan wilayah fore arc basins ini dalam satu
term sekaligus dlm waktu bersamaan.  Dengan telah adanya beberapa sumur
yang di bor dan terdapat indikasi hidrokarbon, tentunya bisa menambah
menarik investor untuk mengkaji daerah dimaksud.  Perpetaan gaya berat
dan gravitasi regional di bbrapa tempat pilihan perlu dilakukan lebih
dulu sepertinya Mas Awang? apakah ada perusahaan Airborne gravity /
magnetics yang mau invest di sini untuk mengetahui seberapa dalam dan
terbentuk dari litologi apa sih kitchen yang ada di sabuk fore arc ini?
Apakah memang intrusinya ataupun karbonatnya tersebar merata atau hanya
setempat? semua ini insya Allah dapat terjawab dengan perpetaan
dimaksud.

Regards, kuntadi

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : 

Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

2005-10-12 Terurut Topik Awang Satyana
Overpressure di Banyumas terjadi oleh sedimentasi cepat saat terjadi peralihan 
dari intra-arc setting ke fore-arc setting, kira-kira di Intra-Miocene time. 
Fore-arc setting menyediakan space accomodation yang voluminous yang begitu 
dekatnya dengan sebuah tinggian ex intra-arc setting. Ke depresi itulah eroded 
sediments dibuang dalam waktu yang cepat, dan overpressuring pun terjadi.
 
Di Banyumas jelas terlihat pergeseran magmatic arc Oligo-Miosen Old Andesite 
Gabon Formation ke volcanic arc Mio-Pliosen di wilayah North Serayu ke sebelah 
utara. 
 
salam,
awang

[EMAIL PROTECTED] wrote:

kalau yang ini pak ketum iagi sangat faseh. yang jelas sudah ada gas-nya
adalah ex-meulaboh block sama nias block, forearc basin di pantai barat
aceh, sumut dan sumbar. di bengkulu dilaporkan ada oil show. tapi kalau
kita lihat negara jiran, justru ada producing gas field di pandorra field,
papua new guinea. terus kalau kita terusin ke utara dari panbat sumatra ada
giant gas field di myanmar (yetagun, yadana), mungkin menerus sampai
krishna godavari di india (tapi udah different tectonic setting).




Nataniel Mangiwa 
@gmail.com> cc: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : 
12/10/2005 02:46 RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten ) 
PM 
Please respond to 
iagi-net 





Sekedar pertanyaan,
bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field
(tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di
sistem Fore-arc basin ini?

dan, ada juga pertanyaan teknis yaitu: kira-kira darimana penyebab
overpressure zone yang ada di sumur Jati-1?

terimakasih









-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



-
 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.

Re: [iagi-net-l] Shallow Gas di Onshore dan Laut dalam.

2005-10-12 Terurut Topik Awang Satyana
Shofi,
 
1. Shallow gas bisa terjadi di mana saja, di offshore maupun onshore, kebetulan 
saja banyak kejadian dilaporkan di offshore. Contoh di onshore : di wilayah 
Bentu, Segat, Sumatra Tengah. Kalau lihat penampang seismik wilayah ini, tak 
ada bedanya dengan shallow gas di wilayah offshore Madura misalnya, atau di 
utara Pulau Salawati persis di selatan Sorong Fault. Genesa shallow gas ya 
tetap sama di mana juga, a.l. butuh rapid sedimentation dan lingkungan yang 
semi tertutup - semi enclosed basin, dan masih di wilayah di mana bakteri 
metanogen masih bisa hidup (< 80 deg C).
 
2. Shallow gas tak beda dengan biogenik, ada dalam fase diagenetik transformasi 
source rocks, hanya dia lebih dangkal saja. Karena agen perubahannya adalah 
bakteri, maka dia akan ada di lapisan-lapisan pasir misalnya yang temperaturnya 
tak melebihi 80 deg C. Berapa dalam ? Itu akan bergantung kepada GG setempat, 
semakin dingin bisa semakin dalam. Semakin panas akan semakin dangkal.
 
3. Shallow gas di laut dalam ada, tetapi sudah terkristal dalam kisi-kisi es di 
antara butir batuan karena temperatur laut dalam yang sangat dingin (jauh lebih 
dalam dari zone termohaline). Itulah yang kita sebut gas hydrate. Di Makassar 
Strait banyak, di laut dalamnya, ini bisa jadi geo-hazard, tetapi ini pun 
potensi gas yang lumayan. 
 
Dua sumur di Selat Madura tahun 2000 blow-up gara-gara shallow gas. Setelah 
itu, pengeboran di wilayah ini selalu menggunakan pilot hole. Di wilayah laut 
dalam kalau target berada di wilayah gas hydrate, perlu juga pilot hole untuk 
meyakinkan efek gas kick sejauh mana.
 
salam,
awang

Budi Satrio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Tentang no.3, determinasi shallow gas hazard :
Untuk determinasi very shallow gas hazard, dalam hubungan dengan pembangunan
platform, determinasi gas hazard pada laut dangkal dilakukan dengan
melakukan high density shallow target seismic memakai vessel pada area
sekitar 2 km x 2 km dari titik yang akan dipasang platform ditambah dengan
data soil boring. Sedangkan untuk keperluan drilling ke target reservoir
dengan measured depth yang lebih dalam dan azimuth yang beragam arah,
tentunya bisa di guide dengan data seismik lokal/regional terhadap
trajectory propose well tsb. Semoga membantu
On 10/12/05, Shofiyuddin wrote:
>
> Barangkali ada rekans yang bisa bantu saya terhadap salah satu pertanyaan
> anak didik saya di kursus wellsite. Terus terang saja, saya gak punya
> knowledge untuk menjawabnya.
> 1. Adakah Shallow gas di daerah pengeboran onshore? kalo ada gimana
> genesanya? dan kalo gak ada apa alasannya.
> 2. Kira kira shallow gas itu ditemukan di daerah marine di kedalamaman
> sekitar berapa? dan apa alasannya?
> 3. Adakah shallow gas di laut dalam (deep water drilling). Pertanyaan
> terakhir ini muncul dalam diskusi determinasi shallow gas hazard dengan
> tim
> satu team. Tim berpendapat bahwa shallow gas tidak dijumpai di laut dalam
> dan karenanya tidak perlu pilot hole.
>
> --
> Salam hangat
>
> Shofi
>
>


--
Budi Satrio


-
 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.

[iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins

2005-10-12 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO

mungkin rada  basic...

Apa saja sih perbedaan tantangan/ risiko dari fore arc basin dibandingkan
back arc basin...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+>
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   onas.com.my  |
| ||
| |   13/10/2005 08:08 |
| |   AM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>
  
>|
  | 
   |
  |   To:  
   |
  |   cc:   
   |
  |   Subject:  Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was 
: RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )|
  
>|





kalau yang ini pak ketum iagi sangat faseh. yang jelas sudah ada gas-nya
adalah ex-meulaboh block sama nias block, forearc basin di pantai barat
aceh, sumut dan sumbar. di bengkulu dilaporkan ada oil show. tapi kalau
kita lihat negara jiran, justru ada producing gas field di pandorra field,
papua new guinea. terus kalau kita terusin ke utara dari panbat sumatra ada
giant gas field di myanmar (yetagun, yadana), mungkin menerus sampai
krishna godavari di india (tapi udah different tectonic setting).




  Nataniel Mangiwa

 cc:

Subject: Re: [iagi-net-l]
Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was :
  12/10/2005 02:46  RE: [Geo_unpad] Rembesan
Minyak Blok Banten )
  PM

  Please respond to

  iagi-net






Sekedar pertanyaan,
bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field
(tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di
sistem Fore-arc basin ini?

dan, ada juga pertanyaan teknis yaitu: kira-kira darimana penyebab
overpressure zone yang ada di sumur Jati-1?

terimakasih









-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)
-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-






This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

2005-10-12 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
Terimakasih Pak Aris dan Pak Edo

On 10/13/05, Edward, Syafron <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Tidak usah jauh-jauh, Di Indonesia juga ada Field ditemukan di
Fore-Arc basin yaitu Tangguh Field Papua (Bintuni Basin)

Salam Explorasi
edo

On 10/13/05, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

kalau yang ini pak ketum iagi sangat faseh. yang jelas sudah ada
gas-nya adalah ex-meulaboh block sama nias block, forearc basin di
pantai barat aceh, sumut dan sumbar. di bengkulu dilaporkan ada oil
show. tapi kalau kita lihat negara jiran, justru ada producing gas
field di pandorra field, papua new guinea. terus kalau kita terusin ke
utara dari panbat sumatra ada giant gas field di myanmar (yetagun,
yadana), mungkin menerus sampai krishna godavari di india (tapi udah
different tectonic setting).

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi ---> Re: [iagi-net-l] kok susah banget nyari geoscientist???

2005-10-12 Terurut Topik parvita . siregar

Hehehe...ntar lewat japri aja ya Mas :-)))

Ngomong2, mungkin apa yang dibilang sama Mas Ferdi itu ada benarnya juga.
KPS jadi 'harus' ambil geologist yang lebih muda, mentraining mereka,
karena yang pengalaman pada tidak ada di tempat.

Masalahnya, sebenarnya terjadi ndak sih, transfer technology di dunia
Migas?  Setiap tahun kita isi RPTK, tetapi setiap yang expatnya diganti,
bukannya yang 'inpat' yang naik tapi malah yang masuk 'expat' lain.
Fair2an aja deh, terutama KPS dari Barat.  Saya kerja di 2 oil companies,
kejadiannya selalu begitu, malah untuk level team leader saja masih expat
juga yang pegang.  Jadi, apa memang terjadi transfer teknologi?  Terus
siapa yang kontrol?  Yang saya lihat sih karena tidak ada geologist yang
sesuai 'spec' jadinya ada alasan mereka impor.  Jadi yang muda2 harus
bener2 agressive supaya bisa maju.

Mudah2an fenomena ini tidak ada di bidang batubara, mineral dan yang pasti
tidak adalah di perusahaan negara ya.

salam,

Parvita H. Siregar
Geologist-ENI Indonesia
Atrium Mulia 3A floor
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B10-11
Jakarta 12910 Indonesia
Tel: (62-21) 3000-3200, 5296-2200
Fax: (62-21) 3000-3230
mailto:[EMAIL PROTECTED]






  
Franciscus B
  
Sinartio To: iagi-net@iagi.or.id
  
<[EMAIL PROTECTED]   cc:
  
hoo.com> Subject: Re: [iagi-net-l] 
Marketing lulusan geologi ---> Re: 
  [iagi-net-l] kok susah banget nyari 
geoscientist??? 
10/10/2005  
  
06:43 PM
  
Please respond  
  
to iagi-net 
  

  

  




jadi kapan Ferdi dan Vita kirim CV ke Petronas.
ditunggu nih.

fbs


--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

>
> Kok saya melihat bahwa dengan banyaknya  teman
> -teman G&G  berpengalaman
> yang keluar negeri (malaysia, Me, beberapa ke ue),
> justru memberikan dampak yang positive berhubungan
> dengan banyaknya fresh
> graduate di indonesia ya..?
> Kalau saya lihat orang india...mereka membuat link
> yang baik antara orang
> yang bekerja di luar negeri dengan rekan - rekannya
> di dalam negeri dengan
> cara menarik
> sebanyak - banyaknya rekan mereka untuk bekerja di
> luar...
> Mis : kalau di mudlogging service : untuk kawasan
> asia ..banyak sekali
> expatnya yang berasal dari india
>
> Kalau saya jadi SBY nih (ngimpi kali ye..) justru
> teman - teman yang
> bekerja di luar negeri dan bisa membantu mengekspor
> TKI (intelektual) ke
> luar negeri itu saya kasih bintang jasa...
> Sudah bisa mencari devisa buat negara ( pasti
> gajinya kan juga ditransfer
> buat istri, anak, orang tua, pacar yang ada di di
> Indonesia), bisa membantu
> ekspor TKI (paling enggak informasi)
> dan sapa tahu saat sudah punya modal, bisa bikin
> usaha di Indonesia  dan
> membuat lapangan kerja baru...
>
> dibandingkan dengan pengusaha hitam yang mencari
> keuntungan di indonesia
> dan kemudian memarkir dananya di luar negeri dan
> membiarkan Indonesia
> bangkrut.teman - teman G&G yang sudah kerja di
> luar jauh lebih berguna
> ...
>
> masalah brain drain..menurut saya enggak usah kuatir
> justru dengan banyaknya cadangan hc yang belum
> ditemukan di Indonesia ,
> cadangan Indonesia malah justru tersimpan dengan
> baik untuk anak cucu
> kita...
> biar Indonesia enggak tergantung lagi sama SDA dan
> mulai beralih ke SDM dan
> industri lain ( Jepang enggak punya SDA juga bisa
> maju..)
> Entar kalau teman - teman yang udah banyak
> pengalaman pada pulang kan malah
> bisa mencari dan memproduksi dengan lebih effesien..
>
> Jadi buat teman - teman yang sudah kerja di luar
> ..tetap saja kerja diluar
> tapi jangan lupa markir penghasilannya di
> Indonesia..
>
> Buat Mas Vicky..jadi kapan buka jalur ke
> Myanmar...??
>
> Kartiko Samodro
>
>
>
> >
-
>
>


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

RE: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

2005-10-12 Terurut Topik Edward, Syafron
Tidak usah jauh-jauh, Di Indonesia juga ada Field ditemukan di Fore-Arc
basin yaitu Tangguh Field Papua (Bintuni Basin)

Salam Explorasi
edo 

-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, October 12, 2005 1:46 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was :
RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

Sekedar pertanyaan,
bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field
(tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di sistem
Fore-arc basin ini?

dan, ada juga pertanyaan teknis yaitu: kira-kira darimana penyebab
overpressure zone yang ada di sumur Jati-1?

terimakasih

On 10/12/05, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Untuk itu, saya sangat berharap bahwa Lundin Banyumas berhasil dengan
Jati-1, sumur yang sedang dibornya di fore-arc basin Banyumas. Nah, ini
memang sumur yang risikonya sangat tinggi tetapi BPMIGAS mendukungnya
dengan penuh. Sebelum sampai ke titik bor Jati, mungkin ada tiga tahun
sendiri dihabiskan untuk membangun pengetahuan geologi yang komprehensif
untuk Banyumas fore-arc, termasuk melakukan survai seismik di Karang
Sambung dan mencari reservoir klastik Eosen sampai ke Citarum dan Bayah.

Kalau kita mencari contoh bagaimana berbagai studi dan survai dilakukan
di suatu cekungan termasuk bagaimana drama pencarian partner untuk
berbagi risiko (?) atau keberhasilan (?) sampai menggiring ke penajakan
sebuah sumur eksplorasi, Blok Banyumas akan menjadi contoh yang baik.

Saat ini, sumur Jati-1 tengah mengalami kesulitan menembus barier yang
dulu juga menjadi barier sumur2 Pertamina dan menghentikannya :
overpressured zone ! Saat diskusi dulu, itu sudah kita peringatkan,
semoga Lundin telah cukup mempunyai solusi untuk itu.

Di Banyumas, rembesan lumayan subur, masa kita tidak berhasil juga
mencari si mutiara hitam ini setelah lebih dari 30 tahun ?

Fore-arc dan intra-arc basins adalah salah satu dari sekian tantangan
eksplorasi di Indonesia. Itu ada dalam perhatian secara khusus oleh
BPMIGAS saat ini mengacu kepada perannya yang tertuang dalam UU Migas
2001. BPMIGAS sedang mengubah organisasinya, dan akan ada satu bagian
baru di dalamnya yang menangani masalah evaluasi cekungan/new venture.
Bagian ini akan berasosiasi nantinya dengan Ditjen Migas dalam urusan
yang sama.

Jangan kuatir, mestinya kita telah banyak belajar dari model2 penawaran
lahan lima tahun terakhir ini, di mana kekuatan dan kelemahannya, semua
akan dievaluasi untuk menuju ke penawaran yang lebih baik.

Tidak sulit memanggil service company untuk melakukan gravity atau
magnetics regional di lahan-lahan yang akan ditawarkan. Model itu telah
dilakukan 3 tahun ke belakang untuk seismik speculative survey.
Sekarang yang sedang dibenahi adalah masalah bagaimana pembebanan biaya
itu dalam hubungannya dengan kontrak PSC.

Tantangan eksplorasi Indonesia masih sangat besar. Dalam tantangan,
selalu ada peluang berhasil dan risiko gagal. Tanpa menjawab tantangan
itu sudah pasti kita akan gagal !

salam,
awang


Kuntadi Nugrahanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Setuju dengan Anda, mari kita lihat seeps dengan optimistis.
Dan saya setuju sekali kalau usaha eksplorasi di daerah fore arc basins
di seluruh Indonesia harus dimulai dengan menawarkan banyak blok di
daerah2 tersebut dengan penawaran jangka waktu eksplorasi yg lebih
panjang, komitmen dan bagi hasil PSC yang jauh lebih menarik mengingat
faktor resiko yang sangat tinggi ini.

Oleh karenanya mungkin perlu ada suatu sesi penawaran khusus dari
pemerintah RI untuk menawarkan wilayah fore arc basins ini dalam satu
term sekaligus dlm waktu bersamaan.  Dengan telah adanya beberapa sumur
yang di bor dan terdapat indikasi hidrokarbon, tentunya bisa menambah
menarik investor untuk mengkaji daerah dimaksud.  Perpetaan gaya berat
dan gravitasi regional di bbrapa tempat pilihan perlu dilakukan lebih
dulu sepertinya Mas Awang? apakah ada perusahaan Airborne gravity /
magnetics yang mau invest di sini untuk mengetahui seberapa dalam dan
terbentuk dari litologi apa sih kitchen yang ada di sabuk fore arc ini?
Apakah memang intrusinya ataupun karbonatnya tersebar merata atau hanya
setempat? semua ini insya Allah dapat terjawab dengan perpetaan
dimaksud.

Regards, kuntadi

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi
Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M.
Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan
Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]),

RE: [iagi-net-l] unconformity

2005-10-12 Terurut Topik Ukat Sukanta

Kalau ada tectonik di lingkungan delta front, saya kira akan sangat
besar pengaruhnya. Delta front, slopenya cukup terjal, dan daerahnya
akan kurang stabil yang kalau terjadi tectonic akan terjadi faulting,
folding, sliding yang akan berakibat slumping dan meninggal slump scar
dibagian delta frontnya. Akibat tectonic ini, secara lokal mungkin tidak
kelihatan effect, tapi mungkin di luar daerah kita akan kelihatan.

Seperti yang diutarakan netters, erosi akan terjadi dimana saja, didarat
diatas permukaan air laut (subaerial erosion) atau dibawah air laut
(submarine erosion). Erosi dilaut bahkan bisa terjadi tiap hari, selamat
sediment yang berada diatas Fair Weather Wave Base akan selalu mengalami
erosi harian. Air laut naik turun, FWWB pun ngikut, dan site of erosion
pun akan pindah-pindah mengikutinya. Unconformity tidak selalu karena
erosi, teorinya, non-deposition pun akan terjadi unconformity.

Salam,
US

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, October 12, 2005 11:00 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] unconformity


Untuk daerah delta  mis :delta front-pro delta

Apa mungkin terjadi bahwa :

terjadi pengangkatan...tapi karena efek pengangkatan tidak sampai ke
atas
permukaan air laut maka erosional surface (truncation) seperti
unconformity
di darat tidak terjadi..
dan lalu diendapkan lapisan diatasnya yang mengikuti permukaan surface
yang
sebelumnya sehingga erosional surfacenya seperti paralel...?
Nah apakah batas antara lapisan sebelum dan sesudah pengangkatan tadi
dapat
kita sebut sebagai uncomformity karena tektonik walaupun truncationnya
tidak begitu nampak...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+-->
| |   "Ukat Sukanta" |
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   energi.com>|
| |  |
| |   12/10/2005 10:39 AM|
| |   Please respond to  |
| |   iagi-net   |
| |  |
|-+-->

>---
-|
  |
|
  |   To:   
|
  |   cc:
|
  |   Subject:  RE: [iagi-net-l] unconformity
|

>---
-|





Kalau kita punya angular unconformity (seperti truncation) ini
disebabkan karena tectonics. Pertamanya folding sediments di bagian
bawah kemudian tererosi, jadinya angular unconformity.

Unconformity juga bisa parallel, tapi ditempat tertentu mungkin akan
menemukan onlap/downlap sediment diatas unconformity..ini karena
non-tectonics.

Salam,
US

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]

Sent: Wednesday, October 12, 2005 9:18 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] unconformity

Mau tanya

Bagaimana kita bisa membedakan unconformity yang disebabkan oleh
tectonic
dengan yang disebabkan oleh eustatic di seismic section dan di logs
untuk
deltaic..?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santo

Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

2005-10-12 Terurut Topik arissetiawan

kalau yang ini pak ketum iagi sangat faseh. yang jelas sudah ada gas-nya
adalah ex-meulaboh block sama nias block, forearc basin di pantai barat
aceh, sumut dan sumbar. di bengkulu dilaporkan ada oil show. tapi kalau
kita lihat negara jiran, justru ada producing gas field di pandorra field,
papua new guinea. terus kalau kita terusin ke utara dari panbat sumatra ada
giant gas field di myanmar (yetagun, yadana), mungkin menerus sampai
krishna godavari di india (tapi udah different tectonic setting).




  
  Nataniel Mangiwa  
  
 cc: 
  
Subject: Re: [iagi-net-l] 
Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was :
  12/10/2005 02:46  RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak 
Blok Banten ) 
  PM
  
  Please respond to 
  
  iagi-net  
  

  

  



Sekedar pertanyaan,
bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field
(tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di
sistem Fore-arc basin ini?

dan, ada juga pertanyaan teknis yaitu: kira-kira darimana penyebab
overpressure zone yang ada di sumur Jati-1?

terimakasih









-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] point-bar modelling

2005-10-12 Terurut Topik arissetiawan

fer -

untuk mengguide purely dari object modeling without seismic constraint,
bisa dari orientation, amplitude dan wavelenth channel, serta proporsi
point bar di peak/through meandering channel. sebenarnya sih bisa
diselesaikan secara matematis.

kalau dari seismic yang terlihat bisa channel (ini berarti channel
morphology not channel deposit), atau point bar (deposition result of
channel process). justru kalau yang terlihat channel, mungkin malah itu
justru the latest process of channel system yaitu abandonment channel yang
umumnya terisi sama mud material.

itulah sebabnya, beberapa "channel" feature di seismic nggak ada isinya,
karena yang terlihat adalah "channel morphology" bukan "channel deposit".
mungkin ada  yang berpengalaman mengebor "channel" feature di seismic tapi
malah kosong.. ini bisa deepwater channel, fluvial channel atau
channel2 yg lain.

regards -






   
  Ferdinandus.KARTIKO-SAMODR
   
  [EMAIL PROTECTED]To:  

 cc:
   
  13/10/2005 07:57 AMSubject: Re: 
[iagi-net-l] point-bar modelling 
  Please respond to iagi-net
   

   

   




Mas Aris

Boleh tahu ..

Data apa yang Mas gunakan untuk mengguide posisi dan penyebaran point bar
tersebut di tengah channel ( mis : di sisi kiri , kanan dari channel,
panjangnya dsb..)
Kalau data seismic ...apakah memang terlihat distribusi dari point barnya
atau hanya channelnya saja?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+>
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   onas.com.my  |
| ||
| |   12/10/2005 12:42 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>
  >
|

  |
|
  |   To:   
|
  |   cc:
|
  |   Subject:  Re: [iagi-net-l] point-bar modelling
|
  >
|






justru itu pertanyaannya, kalau teorinya sih tahu tapi cara bikinnya yang
belum tahu.

kalau file-nya bo tye sudah punya lengkip. itu pun si bo tidak konsisten,
slide2 intronya cerita tentang point bar deposition, tapi waktu di slide ke
33 onwards untuk stratigraphic simulationnya masih juga pakai fluvial
channel model, bukan point bar model.

regards -





  Rovicky Dwi

  PutrohariTo:  iagi-net@iagi.or.id

  <[EMAIL PROTECTED] cc:

  om>  Subject: Re: [iagi-net-l]
point-bar modelling

  12/10/2005 12:25

  PM

  Please respond

  to iagi-net






Pak Aris sudah lihat presentasinya Bo Tye ?
Kalau ga salah beliau mengisi AAPG tour ke KL taun lalu di KL
explorationist talk.
" Alluvial Basin-Filling Processes and Quantitative Determination of
Channel and Channel-belt Dimensions Using Cores and Logs "
Aku ada ppt filenya tapi guede ga bisa lewat imil, considered a
publication by AAPG, jadi bisa di share.
Tapi kayaknya teorinya looh, bukan spesifik utk Petrel.

RDP

On 10/12/05, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> friends -
>
> buat yang suka bikin 3d modeling di petrel, boleh share caranya bikin
> point-bar modeling? yang paling gampang emang bikin fluvial channel
> modelling, tapi kan yang namanya sand itu lebih banyak diendapkan sebagai
> point-bar, bukan mengisi penuh dalam channel-nya. jadi, saya pengin tahu
> cara buat point-bar modelling dengan model-based. lebih bagus kalau kalau
> bisa ada:
>
> - accretion process, sesuai dengan evolusi channelnya (linear to
meander).
> bagus lagi kalau bisa diset meandering degree-nya.
> - channel avulsion and migration.
>
> regards -
>
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi

Re: [iagi-net-l] point-bar modelling

2005-10-12 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO

Mas Aris

Boleh tahu ..

Data apa yang Mas gunakan untuk mengguide posisi dan penyebaran point bar
tersebut di tengah channel ( mis : di sisi kiri , kanan dari channel,
panjangnya dsb..)
Kalau data seismic ...apakah memang terlihat distribusi dari point barnya
atau hanya channelnya saja?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+>
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   onas.com.my  |
| ||
| |   12/10/2005 12:42 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>
  
>|
  | 
   |
  |   To:  
   |
  |   cc:   
   |
  |   Subject:  Re: [iagi-net-l] point-bar modelling
   |
  
>|





justru itu pertanyaannya, kalau teorinya sih tahu tapi cara bikinnya yang
belum tahu.

kalau file-nya bo tye sudah punya lengkip. itu pun si bo tidak konsisten,
slide2 intronya cerita tentang point bar deposition, tapi waktu di slide ke
33 onwards untuk stratigraphic simulationnya masih juga pakai fluvial
channel model, bukan point bar model.

regards -





  Rovicky Dwi

  PutrohariTo:  iagi-net@iagi.or.id

  <[EMAIL PROTECTED] cc:

  om>  Subject: Re: [iagi-net-l]
point-bar modelling

  12/10/2005 12:25

  PM

  Please respond

  to iagi-net






Pak Aris sudah lihat presentasinya Bo Tye ?
Kalau ga salah beliau mengisi AAPG tour ke KL taun lalu di KL
explorationist talk.
" Alluvial Basin-Filling Processes and Quantitative Determination of
Channel and Channel-belt Dimensions Using Cores and Logs "
Aku ada ppt filenya tapi guede ga bisa lewat imil, considered a
publication by AAPG, jadi bisa di share.
Tapi kayaknya teorinya looh, bukan spesifik utk Petrel.

RDP

On 10/12/05, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> friends -
>
> buat yang suka bikin 3d modeling di petrel, boleh share caranya bikin
> point-bar modeling? yang paling gampang emang bikin fluvial channel
> modelling, tapi kan yang namanya sand itu lebih banyak diendapkan sebagai
> point-bar, bukan mengisi penuh dalam channel-nya. jadi, saya pengin tahu
> cara buat point-bar modelling dengan model-based. lebih bagus kalau kalau
> bisa ada:
>
> - accretion process, sesuai dengan evolusi channelnya (linear to
meander).
> bagus lagi kalau bisa diset meandering degree-nya.
> - channel avulsion and migration.
>
> regards -
>
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> -
>
>


--
Education can't stop natural disasters from occurring,
but it can help people prepare for the possibilities ---

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)
-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryow

RE: RE: [iagi-net-l] unconformity

2005-10-12 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO

Mas Hasan
Yang dimaksud dengan submarine channel ini apakah erosi yang terjadi pada
saat muka laut lagi naik...?..jadi erosi di bawah muka air laut.?
kira - kira apa yang mendorong adannya submarine channel ini ya...?
saya pernah ketemu beberapa case (di log) , di mana pola yang ada
menunjukan pola fining upward yang kemudian langsung terpotong dengan
channel

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+>
| |   "Hasan Sidi" |
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   n.com>   |
| ||
| |   12/10/2005 05:02 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>
  
>|
  | 
   |
  |   To:  
   |
  |   cc:   
   |
  |   Subject:  RE: RE: [iagi-net-l] unconformity   
   |
  
>|




Kalau anda percaya adanya submarine channel, tentunya tidak sulit untuk
menerima adanya submarine unconformity. Submarine channel juga menggerus
(erosive).

Balik ke pertanyaan awal tentang membedakan unconformity karena tectonism
vs
eustatic, selain untuk kepentingan akademik, ada implikasi ekonomis nya gak
yach? Ada bukti perbedaan reservoir quality yang berarti gitu?

FHS

> -Original Message-
> From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, October 12, 2005 3:40 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Rif: RE: [iagi-net-l] unconformity
>
> Mumpung lagi membahas ketidakselarasan,
>
> Pada beberapa penampang seismik di laut dalam seringkali saya
> melihat ketidak selarasan pada puncak-puncak thrust faults
> meskipun sejarah geologinya menunjukkan bahwa bagian tersebut
> tidak pernah terangkat melebihi muka air laut. Nampaknya,
> untuk menciptakan ketidakselarasan tidak harus selalu
> terangkat melebihi muka air laut, mungkin karena di laut
> dalam ada arus bawah laut yang bisa menjadi agen erosi. Tapi
> ini hanya hipotesa saya, ada yang bisa menjelaskan lebih detail?
>
> Deddy

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)
-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-






This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Tantangan Fore-arc & Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

2005-10-12 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
Sekedar pertanyaan,
bisa sedikit di sharing pengetahuannya Pak, di mana daerah/field
(tentunya di luar Indonesia) yang sudah proven menghasilkan HC di
sistem Fore-arc basin ini?

dan, ada juga pertanyaan teknis yaitu: kira-kira darimana penyebab
overpressure zone yang ada di sumur Jati-1?

terimakasih

On 10/12/05, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Untuk itu, saya sangat berharap bahwa Lundin Banyumas berhasil dengan
Jati-1, sumur yang sedang dibornya di fore-arc basin Banyumas. Nah,
ini memang sumur yang risikonya sangat tinggi tetapi BPMIGAS
mendukungnya dengan penuh. Sebelum sampai ke titik bor Jati, mungkin
ada tiga tahun sendiri dihabiskan untuk membangun pengetahuan geologi
yang komprehensif untuk Banyumas fore-arc, termasuk melakukan survai
seismik di Karang Sambung dan mencari reservoir klastik Eosen sampai
ke Citarum dan Bayah.

Kalau kita mencari contoh bagaimana berbagai studi dan survai
dilakukan di suatu cekungan termasuk bagaimana drama pencarian partner
untuk berbagi risiko (?) atau keberhasilan (?) sampai menggiring ke
penajakan sebuah sumur eksplorasi, Blok Banyumas akan menjadi contoh
yang baik.

Saat ini, sumur Jati-1 tengah mengalami kesulitan menembus barier yang
dulu juga menjadi barier sumur2 Pertamina dan menghentikannya :
overpressured zone ! Saat diskusi dulu, itu sudah kita peringatkan,
semoga Lundin telah cukup mempunyai solusi untuk itu.

Di Banyumas, rembesan lumayan subur, masa kita tidak berhasil juga
mencari si mutiara hitam ini setelah lebih dari 30 tahun ?

Fore-arc dan intra-arc basins adalah salah satu dari sekian tantangan
eksplorasi di Indonesia. Itu ada dalam perhatian secara khusus oleh
BPMIGAS saat ini mengacu kepada perannya yang tertuang dalam UU Migas
2001. BPMIGAS sedang mengubah organisasinya, dan akan ada satu bagian
baru di dalamnya yang menangani masalah evaluasi cekungan/new venture.
Bagian ini akan berasosiasi nantinya dengan Ditjen Migas dalam urusan
yang sama.

Jangan kuatir, mestinya kita telah banyak belajar dari model2
penawaran lahan lima tahun terakhir ini, di mana kekuatan dan
kelemahannya, semua akan dievaluasi untuk menuju ke penawaran yang
lebih baik.

Tidak sulit memanggil service company untuk melakukan gravity atau
magnetics regional di lahan-lahan yang akan ditawarkan. Model itu
telah dilakukan 3 tahun ke belakang untuk seismik speculative survey.
Sekarang yang sedang dibenahi adalah masalah bagaimana pembebanan
biaya itu dalam hubungannya dengan kontrak PSC.

Tantangan eksplorasi Indonesia masih sangat besar. Dalam tantangan,
selalu ada peluang berhasil dan risiko gagal. Tanpa menjawab tantangan
itu sudah pasti kita akan gagal !

salam,
awang


Kuntadi Nugrahanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Setuju dengan Anda, mari kita lihat seeps dengan optimistis.
Dan saya setuju sekali kalau usaha eksplorasi di daerah fore arc
basins di seluruh Indonesia harus dimulai dengan menawarkan banyak
blok di daerah2 tersebut dengan penawaran jangka waktu eksplorasi yg
lebih panjang, komitmen dan bagi hasil PSC yang jauh lebih menarik
mengingat faktor resiko yang sangat tinggi ini.

Oleh karenanya mungkin perlu ada suatu sesi penawaran khusus dari
pemerintah RI untuk menawarkan wilayah fore arc basins ini dalam satu
term sekaligus dlm waktu bersamaan.  Dengan telah adanya beberapa
sumur yang di bor dan terdapat indikasi hidrokarbon, tentunya bisa
menambah menarik investor untuk mengkaji daerah dimaksud.  Perpetaan
gaya berat dan gravitasi regional di bbrapa tempat pilihan perlu
dilakukan lebih dulu sepertinya Mas Awang? apakah ada perusahaan
Airborne gravity / magnetics yang mau invest di sini untuk mengetahui
seberapa dalam dan terbentuk dari litologi apa sih kitchen yang ada di
sabuk fore arc ini? Apakah memang intrusinya ataupun karbonatnya
tersebar merata atau hanya setempat? semua ini insya Allah dapat
terjawab dengan perpetaan dimaksud.

Regards, kuntadi

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] DeCaKet

2005-10-12 Terurut Topik Benyamin Sapiie
Betul sekali Abah, justru itu saya kasih kutipan diatas..bukan untuk
saya tetapi untuk IAGI dan semuanya tentunya. Kalau untuk maju tentu kita
harus mencoba melakukan sesuau berbeda yang tentunya akn mengundang banyak
kritik yang membangun ataupun menjatuhkan...

Salam,

Ben Sapiie




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Foto Struktur Batuan Sedimen?

2005-10-12 Terurut Topik Minarwan
Mbak Vita,

Terima kasih beratsss sekali lagi untuk kiriman fotonya. Hasilnya
sudah bisa dilihat di situs FOSI. Satu foto bahkan bisa digunakan
semuanya, karena bagian foto yang berbeda bisa digunakan untuk halaman
yang berbeda pula.

Ayuk siapa lagi yang bersedia mendonasikan hasil hasil jepretannya?

Minarwan

On 10/10/05, [EMAIL PROTECTED]
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pak, saya kirim lewat japri saja ya.  Saya punya beberapa foto yang mungkin
> menarik untuk situs FOSI.
>
> Parvita H. Siregar
>
>
> Minarwan
> <[EMAIL PROTECTED]   To: iagi-net@iagi.or.id
> .com>cc:
>  Subject: [iagi-net-l] Foto 
> Struktur Batuan Sedimen?
> 10/09/2005
> 07:17 PM
> Please respond
> to iagi-net
>
>
>
>
>
>
> Bapak/Ibu yth,
>
> Kami sedang mencari foto-foto struktur singkapan batuan sedimen (hasil
> field trip) untuk dijadikan latar belakang bagian kepala dari
> halaman-halaman di situs FOSI (http://fosi.iagi.or.id). Foto yang
> sekarang digunakan diambil dari singkapan di sungai Cipamingkis (entah
> hasil jepretan siapa?). Karena tidak ada foto lain yang bisa dipajang
> (dan demi menghemat waktu mendesain situs tersebut), potongan foto
> silang siur itu digunakan untuk setiap halaman di situs FOSI. Nah
> supaya tidak terkesan monoton, sekarang saatnya ada tambahan sedikit
> variasi.
>
> Mudah-mudahan ada yang berbaik hati mendonasikan foto-foto singkapan
> hasil jepretannya supaya bisa digunakan untuk situs FOSI.
>
> Salam,
> Minarwan
>

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Current poll results: Ketum IAGI 2006-2008

2005-10-12 Terurut Topik ismail
Rupanya HAGI juga lagi mau milih Ketum baru, Barusan kemarin saya dikirimi 
kartu suara untuk dicoblos dan dikirimkan ke HAGI lagi ( dalam amplop 
tetutup yg sudah disiapkan ) , juga disertai dg profil Caketumnya lengkap dg 
fotonya( ada tiga Caketum) dan program singkat masing masing ( Visi & Misi )
Bagaimana bagi yang tidak dapat datang milih langsung Ketum IAGI dalam Munas 
nanti ?


Ism

Subject: [iagi-net-l] Current poll results: Ketum IAGI 2006-2008


Current poll results 12 Oct 2005

Siapakah Ketum IAGI 2006-2008 pilihan anda ?

Achmad Luthfi   10.64 % (10)
Batara Sakti Simanjuntak   25.53 % (24)
Benyamin Sapiie   35.11 % (33)
M. Lobo Balia   6.38 % (6)
Ridwan Djamaluddin   13.83 % (13)
Abstain ...   8.51 % (8)

Total votes: 94

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Shallow Gas di Onshore dan Laut dalam.

2005-10-12 Terurut Topik Budi Satrio
Tentang no.3, determinasi shallow gas hazard :
Untuk determinasi very shallow gas hazard, dalam hubungan dengan pembangunan
platform, determinasi gas hazard pada laut dangkal dilakukan dengan
melakukan high density shallow target seismic memakai vessel pada area
sekitar 2 km x 2 km dari titik yang akan dipasang platform ditambah dengan
data soil boring. Sedangkan untuk keperluan drilling ke target reservoir
dengan measured depth yang lebih dalam dan azimuth yang beragam arah,
tentunya bisa di guide dengan data seismik lokal/regional terhadap
trajectory propose well tsb. Semoga membantu
 On 10/12/05, Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Barangkali ada rekans yang bisa bantu saya terhadap salah satu pertanyaan
> anak didik saya di kursus wellsite. Terus terang saja, saya gak punya
> knowledge untuk menjawabnya.
> 1. Adakah Shallow gas di daerah pengeboran onshore? kalo ada gimana
> genesanya? dan kalo gak ada apa alasannya.
> 2. Kira kira shallow gas itu ditemukan di daerah marine di kedalamaman
> sekitar berapa? dan apa alasannya?
> 3. Adakah shallow gas di laut dalam (deep water drilling). Pertanyaan
> terakhir ini muncul dalam diskusi determinasi shallow gas hazard dengan
> tim
> satu team. Tim berpendapat bahwa shallow gas tidak dijumpai di laut dalam
> dan karenanya tidak perlu pilot hole.
>
> --
> Salam hangat
>
> Shofi
>
>


--
Budi Satrio


[iagi-net-l] Current poll results: Ketum IAGI 2006-2008

2005-10-12 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Current poll results 12 Oct 2005

Siapakah Ketum IAGI 2006-2008 pilihan anda ?

Achmad Luthfi 10.64 % (10)
Batara Sakti Simanjuntak  25.53 % (24)
Benyamin Sapiie   35.11 % (33)
M. Lobo Balia 6.38 % (6)
Ridwan Djamaluddin13.83 % (13)
Abstain ...   8.51 % (8)

Total votes: 94

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Rif: RE: RE: [iagi-net-l] unconformity

2005-10-12 Terurut Topik deddy . sebayang
Disini yang menarik Bang Hasan,
Ada beberapa kasus yang menunjukkan bahwa di deepwater channel system 
justru berhenti dibelakang toe thrust system yang membentuk pond sediment 
(kalau nggak salah tipe endapan ini sudah terbukti ekonomis di Kutei 
Basin). Apakah ini merupakan agen erosi yang utama di laut dalam? 
Bagaimana dengan bottom current? Dan juga slope failure dari 
unconsolidated material yang mungkin memegang peranan penting penyebab 
deepwater unconformity Dengan mengetahui penyebab ketidakselarasan di 
laut dalam bisa membantu prediksi arah penyebaran reservoir apalagi kalau 
kita percaya teori bahwa resedimented deposit cenderung memiliki reservoir 
properties yang lebih baik dari sebelumnya. Di deepwater Nigeria pernah di 
drill submarine fan yang sediment provonancenya dipercaya berasal dari 
deepwater thrust system didekatnya dan ternyata sedimennya banyak 
mengandung redeposited limestone.

Deddy






"Hasan Sidi" <[EMAIL PROTECTED]>
12/10/2005 11.02
Per favore, rispondere a iagi-net

 
Per:
Cc: 
Oggetto:RE: RE: [iagi-net-l] unconformity


Kalau anda percaya adanya submarine channel, tentunya tidak sulit untuk
menerima adanya submarine unconformity. Submarine channel juga menggerus
(erosive). 

Balik ke pertanyaan awal tentang membedakan unconformity karena tectonism 
vs
eustatic, selain untuk kepentingan akademik, ada implikasi ekonomis nya 
gak
yach? Ada bukti perbedaan reservoir quality yang berarti gitu?

FHS

> -Original Message-
> From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday, October 12, 2005 3:40 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Rif: RE: [iagi-net-l] unconformity
> 
> Mumpung lagi membahas ketidakselarasan,
> 
> Pada beberapa penampang seismik di laut dalam seringkali saya 
> melihat ketidak selarasan pada puncak-puncak thrust faults 
> meskipun sejarah geologinya menunjukkan bahwa bagian tersebut 
> tidak pernah terangkat melebihi muka air laut. Nampaknya, 
> untuk menciptakan ketidakselarasan tidak harus selalu 
> terangkat melebihi muka air laut, mungkin karena di laut 
> dalam ada arus bawah laut yang bisa menjadi agen erosi. Tapi 
> ini hanya hipotesa saya, ada yang bisa menjelaskan lebih detail?
> 
> Deddy

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-





[iagi-net-l] Shallow Gas di Onshore dan Laut dalam.

2005-10-12 Terurut Topik Shofiyuddin
Barangkali ada rekans yang bisa bantu saya terhadap salah satu pertanyaan
anak didik saya di kursus wellsite. Terus terang saja, saya gak punya
knowledge untuk menjawabnya.
1. Adakah Shallow gas di daerah pengeboran onshore? kalo ada gimana
genesanya? dan kalo gak ada apa alasannya.
2. Kira kira shallow gas itu ditemukan di daerah marine di kedalamaman
sekitar berapa? dan apa alasannya?
3. Adakah shallow gas di laut dalam (deep water drilling). Pertanyaan
terakhir ini muncul dalam diskusi determinasi shallow gas hazard dengan tim
satu team. Tim berpendapat bahwa shallow gas tidak dijumpai di laut dalam
dan karenanya tidak perlu pilot hole.

--
Salam hangat

Shofi


RE: RE: [iagi-net-l] unconformity

2005-10-12 Terurut Topik Hasan Sidi
Kalau anda percaya adanya submarine channel, tentunya tidak sulit untuk
menerima adanya submarine unconformity. Submarine channel juga menggerus
(erosive).  

Balik ke pertanyaan awal tentang membedakan unconformity karena tectonism vs
eustatic, selain untuk kepentingan akademik, ada implikasi ekonomis nya gak
yach? Ada bukti perbedaan reservoir quality yang berarti gitu?

FHS

> -Original Message-
> From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday, October 12, 2005 3:40 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Rif: RE: [iagi-net-l] unconformity
> 
> Mumpung lagi membahas ketidakselarasan,
> 
> Pada beberapa penampang seismik di laut dalam seringkali saya 
> melihat ketidak selarasan pada puncak-puncak thrust faults 
> meskipun sejarah geologinya menunjukkan bahwa bagian tersebut 
> tidak pernah terangkat melebihi muka air laut. Nampaknya, 
> untuk menciptakan ketidakselarasan tidak harus selalu 
> terangkat melebihi muka air laut, mungkin karena di laut 
> dalam ada arus bawah laut yang bisa menjadi agen erosi. Tapi 
> ini hanya hipotesa saya, ada yang bisa menjelaskan lebih detail?
> 
> Deddy

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: Rif: RE: [iagi-net-l] unconformity

2005-10-12 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
> another problem ...walaupun kelihatan paralel...gimana tahu kalau ada gap
> umur tanpa adanya biostrat?

Pada intinya unconformity adalah "ketidak sinambungan".
Walaupun sejatinya "gap" tsb adalah gap waktu, namun sebagai geologist
anda bisa mengindikasi adanya gap berdasarkan atas pattern. Ketidak
sinambungan proses merupakan indikasi adanya "gap". Disinilah anda
sebagai geologist dengan ilmu "trendologi" dapat memperkirakannya.

Dalam proses geologi sering terjadi perulangan (siklus)

misal
 abcdeabcdeabcdeabcdeabcde -- kelihatan siklusnya kan?

nah kalau :

asdfgasdfgasdfgdfgdfgdfgdfgdfg ---> Silahkan main2 dimana gap"
wertwertwertwertwertwerwerwerwerwer ---> Silahkan main2 dimana gap"

Nah skrg kalau ada punya urutan parasequence tentunya anda akan tahu
mana yg berurutan mana yg melompati satu subcycle dsb, dan dimana
tempat kira-kira ada perubahan pattern. Disitulah anda  dapat
"menebak" dimana unconformity-na

Jangan terpaku harus dengan adanya umur dating (misal biostrat), lah
wong ada dating kalau resolusinya ngga memenuhi juga percuma kan ?


RDP

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: Rif: RE: [iagi-net-l] unconformity

2005-10-12 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO

another problem ...walaupun kelihatan paralel...gimana tahu kalau ada gap
umur tanpa adanya biostrat?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+>
| |   oki musakti  |
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   o.com>   |
| ||
| |   12/10/2005 03:59 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>
  
>|
  | 
   |
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
   |
  |   cc:   
   |
  |   Subject:  Re: Rif: RE: [iagi-net-l] unconformity  
   |
  
>|




Dalam definisi unconformity, secara explisit dan implisit (tergantung
definisi yang mana) harus ada unsur 'significant gap' pemisahan antara
strata dibawah dan diatasnya. Ini yang membedakan unconformity dengan
sekedar erosional surface biasa.

Kalau almarhum mbah George Allen sering mengistilahkan unconformity (dan
sequence boundary) dengan istilah 'time warp' ala Star Trek karena tidak
ada hubungan antara endapan dibawah dengan diatasnya.

Kalau kasus angular unconformity di toe thrust seperti cerita Deddy,
tergantung apakah gap antara antara sedimentasi, lithifikasi, struktur dan
erosi yang terjadi pada strata bawah dengan proses sedimentasi strata
diatasnya dianggap sebagai 'significant'. Kalau 'ya' maka bisa kita sebut
unconformity. Kalau saya sih akan bilang iya itu memang unconformity.





[EMAIL PROTECTED] wrote:
Mumpung lagi membahas ketidakselarasan,

Pada beberapa penampang seismik di laut dalam seringkali saya melihat
ketidak selarasan pada puncak-puncak thrust faults meskipun sejarah
geologinya menunjukkan bahwa bagian tersebut tidak pernah terangkat
melebihi muka air laut. Nampaknya, untuk menciptakan ketidakselarasan
tidak harus selalu terangkat melebihi muka air laut, mungkin karena di
laut dalam ada arus bawah laut yang bisa menjadi agen erosi. Tapi ini
hanya hipotesa saya, ada yang bisa menjelaskan lebih detail?

Deddy





"Tony Basoeki B. Dwi Soelistyo"
12/10/2005 08.37
Per favore, rispondere a iagi-net


Per:
Cc:
Oggetto: RE: [iagi-net-l] unconformity


Ferdi,

Mau menambahkan (soalnya saya melihat ada 2 pertanyaan yang anda
ajukan), jawabannya adalah MUNGKIN untuk pertanyaan :
" terjadi pengangkatan...tapi karena efek pengangkatan tidak sampai ke
atas
permukaan air laut maka erosional surface (truncation) seperti
unconformity
di darat tidak terjadi..dan lalu diendapkan lapisan diatasnya yang
mengikuti permukaan surface yang sebelumnya sehingga erosional
surfacenya seperti paralel...?"

TAPIseperti yang dijelaskan oleh beberapa rekan sebelumnya..pada
tempat yang anda gambarkan di atas (terangkat tapi tidak sampai ke
permukaan laut)tidak terbentuk/terjadi yang namanya erosional
surface. Yang terjadi adalah life as usual (dalam artian tetap terjadi
proses sedimentasi di daerah tersebut) dengan akomodasi sedimentasi yang
sedikit/banyak berkurang (karena terangkat, khan ?)

Pertanyaan ke 2 sudah dijawab dengan jelas oleh rekan-rekan lainnya.

salam,
Tony B. Soelistyo

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, October 12, 2005 12:00 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] unconformity


Untuk daerah delta mis :delta front-pro delta

Apa mungkin terjadi bahwa :

terjadi pengangkatan...tapi karena efek pengangkatan tidak sampai ke
atas
permukaan air laut maka erosional surface (truncation) seperti
unconformity
di darat tidak terjadi..
dan lalu diendapkan lapisan diatasnya yang mengikuti permukaan surface
yang
sebelumnya sehingga erosional surfacenya seperti paralel...?
Nah apakah batas antara lapisan sebelum dan sesudah pengangkatan tadi
dapat
kita sebut sebagai uncomformity karena tektonik walaupun truncationnya
tidak begitu nampak...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+-->
| | "Ukat Sukanta" |
| | | | energi.com> |
| | |
| | 12/10/2005 10:39 AM|
| | Please respond to |
| | iagi-net |
| | |
|-+-->

>---
-|
|
|
| To:
|
| cc:
|
| Subject: RE: [iagi-net-l] unconformit

Re: Rif: RE: [iagi-net-l] unconformity

2005-10-12 Terurut Topik oki musakti
Dalam definisi unconformity, secara explisit dan implisit (tergantung definisi 
yang mana) harus ada unsur 'significant gap' pemisahan antara strata dibawah 
dan diatasnya. Ini yang membedakan unconformity dengan sekedar erosional 
surface biasa.
 
Kalau almarhum mbah George Allen sering mengistilahkan unconformity (dan 
sequence boundary) dengan istilah 'time warp' ala Star Trek karena tidak ada 
hubungan antara endapan dibawah dengan diatasnya.
 
Kalau kasus angular unconformity di toe thrust seperti cerita Deddy, tergantung 
apakah gap antara antara sedimentasi, lithifikasi, struktur dan erosi yang 
terjadi pada strata bawah dengan proses sedimentasi strata diatasnya dianggap 
sebagai 'significant'. Kalau 'ya' maka bisa kita sebut unconformity. Kalau saya 
sih akan bilang iya itu memang unconformity.
 
 
 


[EMAIL PROTECTED] wrote:
Mumpung lagi membahas ketidakselarasan,

Pada beberapa penampang seismik di laut dalam seringkali saya melihat 
ketidak selarasan pada puncak-puncak thrust faults meskipun sejarah 
geologinya menunjukkan bahwa bagian tersebut tidak pernah terangkat 
melebihi muka air laut. Nampaknya, untuk menciptakan ketidakselarasan 
tidak harus selalu terangkat melebihi muka air laut, mungkin karena di 
laut dalam ada arus bawah laut yang bisa menjadi agen erosi. Tapi ini 
hanya hipotesa saya, ada yang bisa menjelaskan lebih detail?

Deddy





"Tony Basoeki B. Dwi Soelistyo" 
12/10/2005 08.37
Per favore, rispondere a iagi-net


Per: 
Cc: 
Oggetto: RE: [iagi-net-l] unconformity


Ferdi, 

Mau menambahkan (soalnya saya melihat ada 2 pertanyaan yang anda
ajukan), jawabannya adalah MUNGKIN untuk pertanyaan : 
" terjadi pengangkatan...tapi karena efek pengangkatan tidak sampai ke
atas
permukaan air laut maka erosional surface (truncation) seperti
unconformity
di darat tidak terjadi..dan lalu diendapkan lapisan diatasnya yang
mengikuti permukaan surface yang sebelumnya sehingga erosional
surfacenya seperti paralel...?"

TAPIseperti yang dijelaskan oleh beberapa rekan sebelumnya..pada
tempat yang anda gambarkan di atas (terangkat tapi tidak sampai ke
permukaan laut)tidak terbentuk/terjadi yang namanya erosional
surface. Yang terjadi adalah life as usual (dalam artian tetap terjadi
proses sedimentasi di daerah tersebut) dengan akomodasi sedimentasi yang
sedikit/banyak berkurang (karena terangkat, khan ?)

Pertanyaan ke 2 sudah dijawab dengan jelas oleh rekan-rekan lainnya.

salam,
Tony B. Soelistyo

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, October 12, 2005 12:00 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] unconformity


Untuk daerah delta mis :delta front-pro delta

Apa mungkin terjadi bahwa :

terjadi pengangkatan...tapi karena efek pengangkatan tidak sampai ke
atas
permukaan air laut maka erosional surface (truncation) seperti
unconformity
di darat tidak terjadi..
dan lalu diendapkan lapisan diatasnya yang mengikuti permukaan surface
yang
sebelumnya sehingga erosional surfacenya seperti paralel...?
Nah apakah batas antara lapisan sebelum dan sesudah pengangkatan tadi
dapat
kita sebut sebagai uncomformity karena tektonik walaupun truncationnya
tidak begitu nampak...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+-->
| | "Ukat Sukanta" |
| | | | energi.com> |
| | |
| | 12/10/2005 10:39 AM|
| | Please respond to |
| | iagi-net |
| | |
|-+-->

>---
-|
|
|
| To: 
|
| cc:
|
| Subject: RE: [iagi-net-l] unconformity
|

>---
-|





Kalau kita punya angular unconformity (seperti truncation) ini
disebabkan karena tectonics. Pertamanya folding sediments di bagian
bawah kemudian tererosi, jadinya angular unconformity.

Unconformity juga bisa parallel, tapi ditempat tertentu mungkin akan
menemukan onlap/downlap sediment diatas unconformity..ini karena
non-tectonics.

Salam,
US

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]

Sent: Wednesday, October 12, 2005 9:18 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] unconformity

Mau tanya

Bagaimana kita bisa membedakan unconformity yang disebabkan oleh
tectonic
dengan yang disebabkan oleh eustatic di seismic section dan di logs
untuk
deltaic..?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above. It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.o

Rif: RE: [iagi-net-l] unconformity

2005-10-12 Terurut Topik deddy . sebayang
Mumpung lagi membahas ketidakselarasan,

Pada beberapa penampang seismik di laut dalam seringkali saya melihat 
ketidak selarasan pada puncak-puncak thrust faults meskipun sejarah 
geologinya menunjukkan bahwa bagian tersebut tidak pernah terangkat 
melebihi muka air laut. Nampaknya, untuk menciptakan ketidakselarasan 
tidak harus selalu terangkat melebihi muka air laut, mungkin karena di 
laut dalam ada arus bawah laut yang bisa menjadi agen erosi. Tapi ini 
hanya hipotesa saya, ada yang bisa menjelaskan lebih detail?

Deddy





"Tony Basoeki B. Dwi Soelistyo" <[EMAIL PROTECTED]>
12/10/2005 08.37
Per favore, rispondere a iagi-net

 
Per:
Cc: 
Oggetto:RE: [iagi-net-l] unconformity


Ferdi, 

Mau menambahkan (soalnya saya melihat ada 2 pertanyaan yang anda
ajukan), jawabannya adalah MUNGKIN untuk pertanyaan : 
" terjadi pengangkatan...tapi karena efek pengangkatan tidak sampai ke
atas
permukaan air laut maka erosional surface (truncation) seperti
unconformity
di darat tidak terjadi..dan lalu diendapkan lapisan diatasnya yang
mengikuti permukaan surface yang sebelumnya sehingga erosional
surfacenya seperti paralel...?"

TAPIseperti yang dijelaskan oleh beberapa rekan sebelumnya..pada
tempat yang anda gambarkan di atas (terangkat tapi tidak sampai ke
permukaan laut)tidak terbentuk/terjadi yang namanya erosional
surface. Yang terjadi adalah life as usual (dalam artian tetap terjadi
proses sedimentasi di daerah tersebut) dengan akomodasi sedimentasi yang
sedikit/banyak berkurang (karena terangkat, khan ?)

Pertanyaan ke 2 sudah dijawab dengan jelas oleh rekan-rekan lainnya.

salam,
Tony B. Soelistyo

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, October 12, 2005 12:00 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] unconformity


Untuk daerah delta  mis :delta front-pro delta

Apa mungkin terjadi bahwa :

terjadi pengangkatan...tapi karena efek pengangkatan tidak sampai ke
atas
permukaan air laut maka erosional surface (truncation) seperti
unconformity
di darat tidak terjadi..
dan lalu diendapkan lapisan diatasnya yang mengikuti permukaan surface
yang
sebelumnya sehingga erosional surfacenya seperti paralel...?
Nah apakah batas antara lapisan sebelum dan sesudah pengangkatan tadi
dapat
kita sebut sebagai uncomformity karena tektonik walaupun truncationnya
tidak begitu nampak...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+-->
| |   "Ukat Sukanta" |
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   energi.com>|
| |  |
| |   12/10/2005 10:39 AM|
| |   Please respond to  |
| |   iagi-net   |
| |  |
|-+-->
 
>---
-|
  |
|
  |   To:   
|
  |   cc:
|
  |   Subject:  RE: [iagi-net-l] unconformity
|
 
>---
-|





Kalau kita punya angular unconformity (seperti truncation) ini
disebabkan karena tectonics. Pertamanya folding sediments di bagian
bawah kemudian tererosi, jadinya angular unconformity.

Unconformity juga bisa parallel, tapi ditempat tertentu mungkin akan
menemukan onlap/downlap sediment diatas unconformity..ini karena
non-tectonics.

Salam,
US

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]

Sent: Wednesday, October 12, 2005 9:18 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] unconformity

Mau tanya

Bagaimana kita bisa membedakan unconformity yang disebabkan oleh
tectonic
dengan yang disebabkan oleh eustatic di seismic section dan di logs
untuk
deltaic..?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddi