[iagi-net-l] email Pak Benny Wahyu dan Pak Muhardjo / Pak Parlaungan

2007-03-01 Terurut Topik Yuminti, Selvi (PTI - SOR)
Bapak2 dan Ibu2,
 
Adakah yang tahu email atau kontak Pak Benny Wahyu (IMA) dan Pak
Muhardjo / Pak Parlaungan (Rio Tinto)
Mohon infonya,
 
 
 
 
Salam,
Selvi


[iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] GLOBAL EXPANSION TECTONICS / Expanding Earth Teori ?

2007-03-01 Terurut Topik Awang Satyana
Global expansion tectonics atau "expanding earth" adalah idea lama yang 
kontroversial yang telah muncul sejak zaman Alfred Wegener mengajukan teori 
"continental drift" pada tahun 1920-an, beberapa publikasi bahkan menyebutkan 
bahwa hipotesis global expansion tectonics punya akar pemikiran sejak akhir 
1800an. Expanding earth tergabung ke dalam hipotesis continental drift Wegener, 
digunakannya sebagai salah satu mekanisme.
   
  Waktu zaman survey geologi marin memuncak pada tahun 1950-an kemudian menerus 
ke tahun 1960-an, hipotesis continental drift Wegener terbukti benar walaupun 
telah 40 tahun lebih dilupakan orang. Lalu, hipotesis expanding earth pun 
mendapat perhatian lagi sebab expanding earth pernah ditulis Wegener sebagai 
asosiasi continental drift. Tak kurang dari Bruce Heezen atau Tuzo Wilson, 
ilmuwan2 yang terlibat dalam melahirkan teori tektonik lempeng, tertarik dan 
mengerjakan hipotesis expanding earth pada awalnya. 
   
  Hanya, expanding earth kemudian ditinggalkan kebanyakan orang menjelang akhir 
tahun 1960-an, saat itu kebanyakan orang tengah terpesona dengan teori tektonik 
sejagat yang baru (new global tectonics) : tektonik lempeng. Tetapi, sebuah 
teori di dalam ilmu pengetahuan sebenarnya tak pernah mati sama-sekali. Memang, 
pendukungnya tak banyak dibandingkan pendukung teori tektonik lain, tetapi 
kumpulan yang sedikit ini cukup penting dalam karya-karyanya. Para pendukung 
expanding earth kebanyakan adalah ahli-ahli tektonik yang bermukim di Australia 
atau belahan dunia selatan lainnya. Mengapa ? Mungkin,  karena diwarisi oleh 
tokoh utama expanding earth : Samuel Warren Carey, seorang profesor emeritus 
dari University of Tasmania dan mantan presiden Australian and New Zealand 
Association for the Advancement of Science.
   
  Pada awal tahun 1950-an, Carey mengembangkan teori konveksi bagi continental 
drift yang persis sama dengan yang dikembangkan Harry Hess dan Dietz sepuluh 
tahun kemudian dan menyebutnya sebagai sea-floor spreading. Kata sebuah sumber, 
sebenarnya, Carey telah mengirimkan pemikirannya itu untuk diterbitkan di 
jurnal yang diterbitkan oleh American Geophysical Union, tetapi ditolak dengan 
diberi catatan : "naif dan tak bisa dipublikasikan" Sepuluh tahun kemudian, 
tulisannya ternyata terbukti benar. 
   
  Carey menekuni hipotesis expansion tectonics/expanding earth sejak 
pertengahan 1950-an ketika mengalami kegagalan merekontruksi Pangaea pada bola 
bumi dengan dimensi seperti sekarang. Bagaimanapun rekonstruksinya, suatu gap 
rekonstruksi selalu terjadi. "Rekonstruksi superbenua ala Wegener seperti di 
bukunnya ("The Origin of Continents and Seas - 1928") dapat dengan mudah 
digambar di atas kertas, tetapi coba rekonstruksikan di bola dunia berskala 
seperti dimensi sekarang - tidak pernah akan akurat" demikian kata tulis Carey 
di sebuah publikasinya. 
   
  Bagaimana Carey mengatasi kesulitan "missing link of global synthesis ini ?" 
Expanding Earth ! Bumi pada masa Pangaea tidaklah sama ukurannya dengan Bumi 
pada masa kini. "It was not my method that was at fault, but my implicit 
assumption that the earth of Pangaea was the same size as the earth today. The 
assembly of Pangaea was not possible on a globe of present radius, but on 
smaller globe, ...these difficulties vanished"  begitu tulis Carey. Carey telah 
menemukan missing link. Sejak itu, Sam Carey telah menjadi pembela expanding 
earth yang gigih.
   
  Banyak problema continental gap kalau mau memaksakan merekonstruksi benua2 
itu menjadi superbenua dengan menggunakan bola dunia berukuran seperti sekarang 
ke masa Pangaea. Gap2 seperti itu dalam expanding earth disebut "paradox", 
misalnya ada : the Pacific Paradox, the Arctic Paradox, the India-Gondwana 
Paradox, dan the Double Equator Paradox. Semua gap dan paradox ini akan hilang 
begitu direkonstruksi pada bola dunia yang lebih kecil ukurannya. Berarti, 
"earth is expanding" (!). Keberadaan gap-gap ini diakui juga dalam teori plate 
tectonics, misalnya dalam publikasi H.G.Owen (1983 : Cambridge Univ. Press ) 
"Atlas of continental displacement, 200 million years to the present"  Mengenai 
gap-gap ini bisa dipelajari lebih jauh dalam tulisan Meservey (Science 166, 
hal. 609-611, th. 1969) "Topological inconsistency of continental drift on the 
present-sized earth".
   
  Tahun 1976, setelah merasa menemukan banyak bukti hipotesis expanding earth, 
Carey menerbitkan bukunya "The Expanding Earth" (Elsevier, Amsterdam) dan 
diperkuat lagi dalam bukunya yang lain (1988) "Theories of the earth and 
Universe" (Stanford Univ. Press). Tahun 1976 atau 1977, Carey pernah 
mempresentasikan teorinya itu dengan penerapan Indonesia dan Asia pada 
pertemuan ilmiah tahunan IPA. Lucunya, kalau tidak salah, bersamaan juga Warren 
Hamilton, tokoh plate tectonics Indonesia mempresentasikan karyanya berjudul 
"Subduction in the Indonesian Region". 
   
  Apakah expanding earth dan plate tectonics berseberangan ? Sebagian penganut 
expanding earth 

Re: [iagi-net-l] Kapan pembentukan sesar Opak ?

2007-03-01 Terurut Topik Salahuddin Husein

Mas Vick,

untuk timing inisiasi Patahan Opak, saya sependapat dengan pak Awang,
kemungkinan memang pre-deposisi F. Wonosari atau setelah pengendapan OAF
(Miosen Tengah). Dugaan saya tersebut berdasarkan pada pelamparan F. Sentolo
yang hanya berkembang di bagian barat Patahan Opak (pada mandala Yogyakarta
Low). Di bagian timur, ekuivalen F. Sentolo, yaitu F. Kepek, berkembang pada
Wonosari Plateu. Kedua formasi tersebut, yakni F. Sentolo dan F. Kepek,
dibatasi oleh Baturagung Range. Dari peta geologi lembar Yogyakarta
(Rahardjo dkk., 1995), terlihat bahwa hubungan morfologi tinggian Baturagung
Range dengan dataran Yogyakarta Low disebelah baratnya dibatasi oleh Patahan
Opak. Mungkin saja pengangkatan Baturagung Range melalui aktifasi Patahan
Opak dimulai pra-deposisi F. Wonosari dan F. Jonggrangan dan terus hingga
pengendapan F. Sentolo dan F. Kepek, bahkan hingga saat ini.

Data pengeboran di sepanjang alur Sungai Opak (T. Geologi UGM, 2006)
menunjukkan batuan alas aluvium Merapi di sana bukan hanya napal F. Sentolo,
melainkan juga dijumpai breksi andesit F. Nglanggran. Kemungkinan secara
lokal pada saat itu sudah berkembang paleo-high yang dikontrol oleh sistem
Patahan Opak. Hal ini cukup jelas terlihat pada beberapa data geofisika yang
pernah dilakukan oleh UGM. Bahkan hingga saat ini di daerah tersebut secara
visual tinggian-tinggian lokal tersebut masih bisa dijumpai sebagai
bukit-bukit kecil yang tersusun oleh F. Semilir dan terisolasi oleh aluvium
Merapi, dengan kelurusan-kelurusan N-S dan NE-SW.

At least, the Opak Fault System is not as simple as we thought before :-)

udin


On 3/2/07, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Waddduh info yang bagus Mas Udin, tapi blaik kesimpulan sementara
(gambarku)
jadi jadi salah deh :(
Brati, apakah ada kemungkinan patahan Opak terjadi setelah Miosen ya ?

Kalau memang formasi sentolo dibawah endapan Merapi di Jogja Low mencapai
kedalaman 150 meter tentunya pengeboran yang dilakukan Time Geologi UPN
hanya sampai 45 meter memang tidak akan menemukan apa-apa.

Untuk menganalisa (bukan membuktikan) fenomena bunyi "Glung" itu sendiri
bisa menjadi serius kalau saja bisa dilakukan dengan audio recorder atau
dengan jejaring-geophone. Saya yakin seandainya ada getaran dari satu
sumber
yang sama bisa dideteksi paling gtidak dengan tiga titik untuk menentukan
dimana lokasi sumber getarnya (sumber suaranya).

Perubahan sistem hydrology yang aku sitir di blog itu hanyalah untuk
daerah
yg didominasi batugamping. Tentusaja tidak akan teramati di Yogyakarta
Low.
http://rovicky.wordpress.com/2007/03/01/amblong/

Din,
Kalau boleh tahu lokasi pengeboran yang dilakukan oleh McDonald (1984) ini
lokasinya dimana ya ? Atau kalau boleh aku minta papernya donk :) di email
lewat Japri saja. Thanks

salam
rdp



Re: [iagi-net-l] Kapan pembentukan sesar Opak ?

2007-03-01 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Waddduh info yang bagus Mas Udin, tapi blaik kesimpulan sementara (gambarku)
jadi jadi salah deh :(
Brati, apakah ada kemungkinan patahan Opak terjadi setelah Miosen ya ?

Kalau memang formasi sentolo dibawah endapan Merapi di Jogja Low mencapai
kedalaman 150 meter tentunya pengeboran yang dilakukan Time Geologi UPN
hanya sampai 45 meter memang tidak akan menemukan apa-apa.

Untuk menganalisa (bukan membuktikan) fenomena bunyi "Glung" itu sendiri
bisa menjadi serius kalau saja bisa dilakukan dengan audio recorder atau
dengan jejaring-geophone. Saya yakin seandainya ada getaran dari satu sumber
yang sama bisa dideteksi paling gtidak dengan tiga titik untuk menentukan
dimana lokasi sumber getarnya (sumber suaranya).

Perubahan sistem hydrology yang aku sitir di blog itu hanyalah untuk daerah
yg didominasi batugamping. Tentusaja tidak akan teramati di Yogyakarta Low.
http://rovicky.wordpress.com/2007/03/01/amblong/

Din,
Kalau boleh tahu lokasi pengeboran yang dilakukan oleh McDonald (1984) ini
lokasinya dimana ya ? Atau kalau boleh aku minta papernya donk :) di email
lewat Japri saja. Thanks

salam
rdp
On 3/2/07, Salahuddin Husein <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Mas Vicky,

Penelitian MacDonald dkk (1984) dengan menggunakan metode geolistrik dan
pemboran geoteknik yang mampu mencapai kedalaman 150 m menunjukkan batuan
dasar Yogyakarta  Low adalah batugamping berlapis dan batupasir napalan
Formasi Sentolo (Miosen Akhir - Pliosen). Sehingga, tampaknya andaikata
ada
rongga dibawah endapan Merapi, tentunya bukan dari F. Sentolo tersebut.
Mungkin dari formasi dibawahnya.

Dilihat dari tatanan stratigrafi regional, dibawah F. Sentolo adalah F.
Jonggrangan (ekuivalen F. Wonosari untuk mandala Kulonprogo High). Hingga
saat ini belum diketahui apakah F. Jonggrangan berada dibawah Yogyakarta
Low, yang bisa dituding sebagai sumber bunyi "glung" tersebut. Sebab
tentunya untuk mencapai kedalaman menembus ketebalan F. Sentolo dibawah
Yogyakarta Low diperlukan pemboran hingga lebih dari 250 m (diperkirakan
dari ketebalan aluvium Merapi + ketebalan F. Sentolo). Jawaban untuk
pencarian jawaban sumber bunyi misterius tersebut tentunya bisa dilakukan
dengan melihat kembali data-data geofisika yang pernah dikumpulkan di
Yogyakarta Low.

Perubahan sistem hidrogeologi akibat gempabumi 27 Mei tengah dilakukan
oleh
Tim T. Geologi UGM. Namun karena fokusnya adalah untuk meneliti fenomena
likuifaksi, maka sasarannya hanyalah sistem hidrogeologi yang dangkal
saja.
Hasil sementara menunjukkan adanya keteraturan pola likuifaksi yang
dikontrol oleh sebaran patahan mikro dan variasi jenis litologi akuifer
airtanah dangkal.

udin

On 3/1/07, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Terimakasih Pak Awang,
> Mengapa saya menanyakan apakah ada reef Wonosari dibawah Jogja adalah
> menyangkut kekhawatiran sinkhole yang ada di guatemala. Di Guatemala
> ini batuan dasarnya batugamping dimana mekanismenya ditakutkan
> masyarakat apalagi didukung adanya isse "Glung" di Jogja. Banyak yg
> khawatir adanya kemungkinan sinkhole ini ada disekitar Opak.
>
> Saya berpikir, seandainya di Jogja Low tidak ada karbonat maka
> kemungkinan adanya rongga disekitar Patahan Opak sangat kecil. Apalagi
> kalau genesanya seperti dugaan Pak Awang, bahwa batugamping wonosari
> hanya akan tumbuh pada daerah tinggian (wonosari High di timur dan
> Sentalo High dibarat).
>
> Sebenernya gejala lain menjelang terjadinya amblesan terekam dalam
> issue yg beredar didaerah ini, misalnya swara gemuruh ("Glung"), namun
> fenomena ini yg sulit dibuktikan karena swaranya tidak pernah ada yg
> terrekam dengan tape (audio recorder).. Juga adanya perubahan
> hydrology (air yg muncrat atau aliran yg hilang masuk ke tanah. Hanya
> saja kedua gejala ini bisa jadi gejala-gejala yg menjadi attribute
> pasca gempa, yang bukan hanya monopoli pre sinkhole.
>
> Salut kepada T Geologi UPN membantu menenangkan masyarakat serta
> berusaha menjawab dengan melakukan pengeboran, namun tidak menjumpai
> rongga pada kedalaman dibawah 40 meter.
> Saya tidak tau apa yg mendasari Geol UPN sehingga memilih titik lokasi
> pengeboran disitu. Kalau memang gejala Glung ini adalah fenomena
> ilmiah, tentunya bisa direkam terlebih dahulu dengan alat geophone
> atau penelitian bawah permukaan lainnya. Kegagalan menemukan lubang
> ini, tentusaja tidak bisa dipakai sebagai kesimpulan tidak ada rongga.
>
> Yang menarik adalah fenomena sinkhole sering didahului adanya
> perubahan sistem hydrologi. Nah apakah sudah ada yg meneliti perubahan
> hydrologi ini ? Walaupun mungkin perubahan hydrologi ini bisa saja
> karena fenomena pasca gempa, bukan fenomena sinkhole juga ... duh
> sulit !.
>
> rdp
>
>





--
http://rovicky.wordpress.com/


[iagi-net-l] Info Pak Tavip Setiawan

2007-03-01 Terurut Topik julianta panjaitan
IAGI netter,


Ada yang tau info keberadaan Pak Tavip Setiawan
beserta emailnya.


Salam,

Julianta


 

Bored stiff? Loosen up... 
Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.
http://games.yahoo.com/games/front


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention 
and Exhibition, 
Patra Bali, 19 - 22 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Kapan pembentukan sesar Opak ?

2007-03-01 Terurut Topik Salahuddin Husein

Mas Vicky,

Penelitian MacDonald dkk (1984) dengan menggunakan metode geolistrik dan
pemboran geoteknik yang mampu mencapai kedalaman 150 m menunjukkan batuan
dasar Yogyakarta  Low adalah batugamping berlapis dan batupasir napalan
Formasi Sentolo (Miosen Akhir - Pliosen). Sehingga, tampaknya andaikata ada
rongga dibawah endapan Merapi, tentunya bukan dari F. Sentolo tersebut.
Mungkin dari formasi dibawahnya.

Dilihat dari tatanan stratigrafi regional, dibawah F. Sentolo adalah F.
Jonggrangan (ekuivalen F. Wonosari untuk mandala Kulonprogo High). Hingga
saat ini belum diketahui apakah F. Jonggrangan berada dibawah Yogyakarta
Low, yang bisa dituding sebagai sumber bunyi "glung" tersebut. Sebab
tentunya untuk mencapai kedalaman menembus ketebalan F. Sentolo dibawah
Yogyakarta Low diperlukan pemboran hingga lebih dari 250 m (diperkirakan
dari ketebalan aluvium Merapi + ketebalan F. Sentolo). Jawaban untuk
pencarian jawaban sumber bunyi misterius tersebut tentunya bisa dilakukan
dengan melihat kembali data-data geofisika yang pernah dikumpulkan di
Yogyakarta Low.

Perubahan sistem hidrogeologi akibat gempabumi 27 Mei tengah dilakukan oleh
Tim T. Geologi UGM. Namun karena fokusnya adalah untuk meneliti fenomena
likuifaksi, maka sasarannya hanyalah sistem hidrogeologi yang dangkal saja.
Hasil sementara menunjukkan adanya keteraturan pola likuifaksi yang
dikontrol oleh sebaran patahan mikro dan variasi jenis litologi akuifer
airtanah dangkal.

udin

On 3/1/07, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Terimakasih Pak Awang,
Mengapa saya menanyakan apakah ada reef Wonosari dibawah Jogja adalah
menyangkut kekhawatiran sinkhole yang ada di guatemala. Di Guatemala
ini batuan dasarnya batugamping dimana mekanismenya ditakutkan
masyarakat apalagi didukung adanya isse "Glung" di Jogja. Banyak yg
khawatir adanya kemungkinan sinkhole ini ada disekitar Opak.

Saya berpikir, seandainya di Jogja Low tidak ada karbonat maka
kemungkinan adanya rongga disekitar Patahan Opak sangat kecil. Apalagi
kalau genesanya seperti dugaan Pak Awang, bahwa batugamping wonosari
hanya akan tumbuh pada daerah tinggian (wonosari High di timur dan
Sentalo High dibarat).

Sebenernya gejala lain menjelang terjadinya amblesan terekam dalam
issue yg beredar didaerah ini, misalnya swara gemuruh ("Glung"), namun
fenomena ini yg sulit dibuktikan karena swaranya tidak pernah ada yg
terrekam dengan tape (audio recorder).. Juga adanya perubahan
hydrology (air yg muncrat atau aliran yg hilang masuk ke tanah. Hanya
saja kedua gejala ini bisa jadi gejala-gejala yg menjadi attribute
pasca gempa, yang bukan hanya monopoli pre sinkhole.

Salut kepada T Geologi UPN membantu menenangkan masyarakat serta
berusaha menjawab dengan melakukan pengeboran, namun tidak menjumpai
rongga pada kedalaman dibawah 40 meter.
Saya tidak tau apa yg mendasari Geol UPN sehingga memilih titik lokasi
pengeboran disitu. Kalau memang gejala Glung ini adalah fenomena
ilmiah, tentunya bisa direkam terlebih dahulu dengan alat geophone
atau penelitian bawah permukaan lainnya. Kegagalan menemukan lubang
ini, tentusaja tidak bisa dipakai sebagai kesimpulan tidak ada rongga.

Yang menarik adalah fenomena sinkhole sering didahului adanya
perubahan sistem hydrologi. Nah apakah sudah ada yg meneliti perubahan
hydrologi ini ? Walaupun mungkin perubahan hydrologi ini bisa saja
karena fenomena pasca gempa, bukan fenomena sinkhole juga ... duh
sulit !.

rdp




Re: [iagi-net-l] West Sulawesi (was:Tender Winners)

2007-03-01 Terurut Topik Haryo Mustapha

Sore ini jam 15:00 pengumuman di kantor Migas lantai 15

Haryo

- Original Message - 
From: "Ferry Bastaman Hakim" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Friday, March 02, 2007 8:36 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] West Sulawesi (was:Tender Winners)



Membantu supaya lebih jelas,

Area yg dimaksud oleh Pak Eddy sbg pusat cekungan tsb adalah persis
berada di dalam Blok Sadang dan South Mandar yang ditawarkan dalam
tender kemarin.

Btw, kok belum ada woro2 dari migas pemenang tender kemarin ya ..?

Ferry

-Original Message-
From: Eddy Subroto [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, March 01, 2007 2:48 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] West Sulawesi (was:Tender Winners)

Mas Herry,

Kalau Anda hafal posisi sumur Taka Talu 1 dan 2, Makassar Strait, dan
Martaban yang saling berdekatan dan sumur Pelangi di sebelah timurnya.
Maka, kalau Anda menarik garis lurus dari kelompok sumur di barat ke
Pelangi, pusat cekungan itu ada di sebelah selatan pertengahan garis
lurus
tersebut.

Wasalam,
EAS


Pak Eddy,

"Lapisan Miosen pun sudah matang di pusat cekungan"
pusat cekungan yg dimaksud, ke arah utara atau timur sumur2 tsb?

Sumur-sumur tersebut berada di sebelah timur Paternoster Platform,

dekat

rift kecil berarah E-W (Sebuku rift?). Saya pikir pemodelan cekungan

nya

bisa applicable untuk rift tsb, bukan ke semua cekungan Makassar
Selatan, cmiiw. Ada satu sumur menembus sampai basal conglomerate

Eocene

Syn-rift sequence, walaupun bukan di graben, mungkin bisa digunakan
sebagai data tambahan (Pangkat-1).

Well terkini yg dibor disana mengindikasikan ada problem dengan
kehadiran dan volume SR, Lombosang-1 di bagian Sulawesi juga

menunjukkan

problem yg sama..

Salam,
Herry


- Original Message 
From: Eddy Subroto <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, 1 March, 2007 11:22:19 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] West Sulawesi (was:Tender Winners)


Manambahi keterangan Pak Awang. Kebetulan saat ini saya dan tim sedang
studi (dana dari BPMIGAS) di daerah Selat Makassar. Yang sudah hampir
selesai adalah Cekungan Makassar Selatan dengan mengacu pada beberapa
sumur seperti Tanakeke, Martaban, Makassar Strait, Pelangi, Taka Talu
dan lainnya. Di dalam studi ini kami melakukan pemodelan cekungan.

Dari

model tersebut, secara umum diketahui bahwa interval Eosen dan

Oligosen

sudah sangat matang bahkan yang Eosen sudah setara dengan Ro 3% ke

atas.

Mohon dicatat, bahwa ini adalah kondisi saat ini. Jadi, tentunya untuk
mencapai kematangan yang sekarang lapisan Eosen dan Oligosen tersebut
pasti pernah mengalami jenjang kurang matang, matang, sangat matang,

dan

terlalu matang. Artinya mungkin saja minyak sudah pernah dihasilkan

dari

lapisan ini dan sekarang terperangkap di sekitar cekungan ini.

Lapisan Miosen pun sudah matang di pusat cekungan. Dengan demikian,
tidak tertutup kemungkinan lapisan Miosen ini pun dapat bertindak
sebagai batuan induk, paling tidak untuk di daerah tengah cekungan.
Hanya saja studi korelasi belum dapat dilakukan karena kami tidak
memiliki data biomarker.

Jadi, kalau Pak Awang atau kawan lain ada yang memilikinya, dengan
senang hati kami akan melakukan studinya.

wasalam,
EAS


Pak Edison,

Kelihatannya sedimen Miosen dari Kutei tak sampai ke sisi West
Sulawesi ini, terlalu jauh. Data seismik yang memotong seluruh Selat
Makassar menunjukkan bahwa telah terjadi penipisan sedimen Miosen

yang

signifikan hanya sampai di tengah MakassaR Strait. Sumur Pangkal-1
(Zodan-Zudavi Papalang), sumur paling jauh dari Kutei membuktikan hal
ini. Sedimen Miosen di West Sulawesi memang tebal (sebagian karena
tectonic
thickening), tetapi itu berasal dari West Sulawesi sendiri. Bahkan
sedimen inilah yang mampir ke lokasi Pangkal dan menimbulkan
brightspot yang luar biasa.

Semua sumur hampir dibor di tempat tinggi, kita tak akan mengharapkan
source yang matang, tetapi ekivalennya di deeper facies bisa jadi
matang. Ini suatu paradoks di geokimia yang mesti diwaspadai, source
data selalu berasal dari titik bor yang umumnya dibor di wilayah
tinggi dan oksik, jadi pasti punya kualitas minimal pada SR-nya.

Maka,

kualitas SR pada sumur jangan memutuskan kualitas SR secara
keseluruhan. Kalau ada sumur dibor di kitchen, nah, itulah data yang
akurat.

Salam,
awang










Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the
36th IAGI Annual Convention and Exhibition,  Patra Bali, 19 - 22
November 2007





To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mul

[iagi-net-l] FW: Berita Duka

2007-03-01 Terurut Topik H. Edison Sirodj (PCSB)



Innalillahi wainna ilaihirajiun..

Telah berpulang ke rahmatullah teman baik  kita  MOH AMNI MALIKI (Ex
Exploration MOI)  ,  tadi malam,  1 Mar 2007 jam 21:00..

Rumah duka, Taman Lebak Bulus, II/5, Lebak Lestari Indah.

Best regards,
Welly Amris
ExxonMobil Oil Indonesia, Inc
* [EMAIL PROTECTED]




DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it ("Message") is 
intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain 
confidential information.  You are hereby notified that the taking of any 
action in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination, 
distribution, printing or copying of this Message or any part thereof by anyone 
other than the intended recipient(s) is strictly prohibited.  If you have 
received this Message in error, you should delete this Message immediately and 
advise the sender by return e-mail. Opinions, conclusions and other information 
in this Message that do not relate to the official business of PETRONAS or its 
Group of Companies shall be understood as neither given nor endorsed by 
PETRONAS or any of the companies within the Group.

DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it ("Message") is 
intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain 
confidential information.  You are hereby notified that the taking of any 
action in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination, 
distribution, printing or copying of this Message or any part thereof by anyone 
other than the intended recipient(s) is strictly prohibited.  If you have 
received this Message in error, you should delete this Message immediately and 
advise the sender by return e-mail. Opinions, conclusions and other information 
in this Message that do not relate to the official business of PETRONAS or its 
Group of Companies shall be understood as neither given nor endorsed by 
PETRONAS or any of the companies within the Group.


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention 
and Exhibition,
Patra Bali, 19 - 22 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] seleksi (Re: [iagi-net-l] FW: IPA sponsored field studyopportunity_v1)

2007-03-01 Terurut Topik ahmadilhami


Wong Pinter Kuwi kalah karo Wong Bejo , Wong Bejo Kalah Karo Wong Gendeng
(Primbon Sontoloyo)



 
  Rovicky Dwi   
 
  PutrohariTo:  iagi-net@iagi.or.id 
 
  <[EMAIL PROTECTED] cc:  (bcc: Ahmad 
Ilhami/IDN/PCOSB/Petronas)   
  om>  Subject: Re: [iagi-net-l] 
seleksi (Re: [iagi-net-l] FW: IPA sponsored 
   field study opportunity_v1)  
 
  03/02/2007 07:59  
 
  AM
 
  Please respond
 
  to iagi-net   
 

 

 



On 3/2/07, Hartadi, Edo Tri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> rdp
> "ip rendah, bodo, males organisasi ... cuman wong bejo"
>
> Bang Rovicky, berarti seharusnya dalam argumen yang dibawah... Bejo
> harus dijadikan salah satu parameter kesuksesan...
> Kadangkala... Ketiga parameter yang sebelumnya juga tidak akan cukup,
> jika dia tidak bejo...
> Sehingga... Sebenernya "bejo" sudah sangat cukup walaupun tanpa IP
> tinggi, Organisasi, dan Cerdas, begitu bukan?
>
> eTH


Waaah ya ndak gitu,
itu kan berlaku buat mereka "yang sudah sukses", aku sendiri tidak
bisa mengkategorikan diriku sudah sukses.


Sukses itu kan persepsi personal.


Persepsiku sukses adalah, seandainya generasi penerus atau adik-adik
dibawahku "lebih baik dari aku". nah kalau yang dibawah sudah merasa
dirinya lebih baik dari generasiku, aku akan menyatakan generasiku
juga sukses   otherwise sapa saja boleh menyatakan diriku gagal
total !


pripun ?


RDP




Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual
Convention and Exhibition,
Patra Bali, 19 - 22 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-









DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it ("Message") is 
intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain 
confidential information.  You are hereby notified that the taking of any 
action in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination, 
distribution, printing or copying of this Message or any part thereof by anyone 
other than the intended recipient(s) is strictly prohibited.  If you have 
received this Message in error, you should delete this Message immediately and 
advise the sender by return e-mail. Opinions, conclusions and other information 
in this Message that do not relate to the official business of PETRONAS or its 
Group of Companies shall be understood as neither given nor endorsed by 
PETRONAS or any of the companies within the Group.


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention 
and Exhibition, 
Patra Bali, 19 - 22 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi I

RE: [iagi-net-l] West Sulawesi (was:Tender Winners)

2007-03-01 Terurut Topik Ferry Bastaman Hakim

Membantu supaya lebih jelas,

Area yg dimaksud oleh Pak Eddy sbg pusat cekungan tsb adalah persis
berada di dalam Blok Sadang dan South Mandar yang ditawarkan dalam
tender kemarin.

Btw, kok belum ada woro2 dari migas pemenang tender kemarin ya ..?

Ferry

-Original Message-
From: Eddy Subroto [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, March 01, 2007 2:48 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] West Sulawesi (was:Tender Winners)

Mas Herry,

Kalau Anda hafal posisi sumur Taka Talu 1 dan 2, Makassar Strait, dan
Martaban yang saling berdekatan dan sumur Pelangi di sebelah timurnya.
Maka, kalau Anda menarik garis lurus dari kelompok sumur di barat ke
Pelangi, pusat cekungan itu ada di sebelah selatan pertengahan garis
lurus
tersebut.

Wasalam,
EAS

> Pak Eddy,
>
> "Lapisan Miosen pun sudah matang di pusat cekungan"
> pusat cekungan yg dimaksud, ke arah utara atau timur sumur2 tsb?
>
> Sumur-sumur tersebut berada di sebelah timur Paternoster Platform,
dekat
> rift kecil berarah E-W (Sebuku rift?). Saya pikir pemodelan cekungan
nya
> bisa applicable untuk rift tsb, bukan ke semua cekungan Makassar
> Selatan, cmiiw. Ada satu sumur menembus sampai basal conglomerate
Eocene
> Syn-rift sequence, walaupun bukan di graben, mungkin bisa digunakan
> sebagai data tambahan (Pangkat-1).
>
> Well terkini yg dibor disana mengindikasikan ada problem dengan
> kehadiran dan volume SR, Lombosang-1 di bagian Sulawesi juga
menunjukkan
> problem yg sama..
>
> Salam,
> Herry
>
>
> - Original Message 
> From: Eddy Subroto <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Thursday, 1 March, 2007 11:22:19 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] West Sulawesi (was:Tender Winners)
>
>
> Manambahi keterangan Pak Awang. Kebetulan saat ini saya dan tim sedang
> studi (dana dari BPMIGAS) di daerah Selat Makassar. Yang sudah hampir
> selesai adalah Cekungan Makassar Selatan dengan mengacu pada beberapa
> sumur seperti Tanakeke, Martaban, Makassar Strait, Pelangi, Taka Talu
> dan lainnya. Di dalam studi ini kami melakukan pemodelan cekungan.
Dari
> model tersebut, secara umum diketahui bahwa interval Eosen dan
Oligosen
> sudah sangat matang bahkan yang Eosen sudah setara dengan Ro 3% ke
atas.
> Mohon dicatat, bahwa ini adalah kondisi saat ini. Jadi, tentunya untuk
> mencapai kematangan yang sekarang lapisan Eosen dan Oligosen tersebut
> pasti pernah mengalami jenjang kurang matang, matang, sangat matang,
dan
> terlalu matang. Artinya mungkin saja minyak sudah pernah dihasilkan
dari
> lapisan ini dan sekarang terperangkap di sekitar cekungan ini.
>
> Lapisan Miosen pun sudah matang di pusat cekungan. Dengan demikian,
> tidak tertutup kemungkinan lapisan Miosen ini pun dapat bertindak
> sebagai batuan induk, paling tidak untuk di daerah tengah cekungan.
> Hanya saja studi korelasi belum dapat dilakukan karena kami tidak
> memiliki data biomarker.
>
> Jadi, kalau Pak Awang atau kawan lain ada yang memilikinya, dengan
> senang hati kami akan melakukan studinya.
>
> wasalam,
> EAS
>
>> Pak Edison,
>>
>> Kelihatannya sedimen Miosen dari Kutei tak sampai ke sisi West
>> Sulawesi ini, terlalu jauh. Data seismik yang memotong seluruh Selat
>> Makassar menunjukkan bahwa telah terjadi penipisan sedimen Miosen
yang
>> signifikan hanya sampai di tengah MakassaR Strait. Sumur Pangkal-1
>> (Zodan-Zudavi Papalang), sumur paling jauh dari Kutei membuktikan hal
>> ini. Sedimen Miosen di West Sulawesi memang tebal (sebagian karena
>> tectonic
>> thickening), tetapi itu berasal dari West Sulawesi sendiri. Bahkan
>> sedimen inilah yang mampir ke lokasi Pangkal dan menimbulkan
>> brightspot yang luar biasa.
>>
>> Semua sumur hampir dibor di tempat tinggi, kita tak akan mengharapkan
>> source yang matang, tetapi ekivalennya di deeper facies bisa jadi
>> matang. Ini suatu paradoks di geokimia yang mesti diwaspadai, source
>> data selalu berasal dari titik bor yang umumnya dibor di wilayah
>> tinggi dan oksik, jadi pasti punya kualitas minimal pada SR-nya.
Maka,
>> kualitas SR pada sumur jangan memutuskan kualitas SR secara
>> keseluruhan. Kalau ada sumur dibor di kitchen, nah, itulah data yang
>> akurat.
>>
>> Salam,
>> awang
>
>
>
>
>


> Hot News!!!
> CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
> [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the
> 36th IAGI Annual Convention and Exhibition,  Patra Bali, 19 - 22
> November 2007
>


> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://w

[iagi-net-l] Fwd: Nature Geoscience: new for January 2008

2007-03-01 Terurut Topik Awang Satyana
Sekedar info. Sebuah majalah baru berhubungan dengan ilmu-ilmu kebumian (earth 
sciences), termasuk geologi,  akan diterbitkan oleh "Nature". Majalah itu akan 
berjudul, "Nature Geoscience", terbit perdana Januari 2008.
   
  salam,
  awang

Nature Publishing Group <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Date: Wed, 21 Feb 2007 10:59:28 -0500 (EST)
From: "Nature Publishing Group"<[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Nature Geoscience: new for January 2008

Announcing Nature Geoscience – first issue January 2008 

Launching in January 2008, Nature Geoscience will be a monthly multi-
disciplinary journal aimed at bringing together the most significant 
research across the entire spectrum of the Earth Sciences.
http://ealerts.nature.com/cgi-bin24/DM/y/eccN0SomcM0Hjv0BMXe0EY

Published in print and online, the journal's content will reflect the 
core subject disciplines of the Earth Sciences and related subject areas. 
Coverage will extend from atmospheric science, climate science, 
geochemistry, geology, oceanography, planetary science, seismology and 
tectonics to space physics and volcanology. 

Edited by Heike Langenberg, PhD, the journal will contain primary 
research, review articles, news and views, reports highlighting important 
papers published in other journals, commentary and analysis.

To find out more about Nature Geoscience including the aims and scope 
click here http://ealerts.nature.com/cgi-bin24/DM/y/eccN0SomcM0Hjv0BMXe0EY

Sign up for Nature Geoscience e-alerts
To stay informed about Nature Geoscience, including information on call 
for papers (Spring 2007) and further editorial appointments, register 
at the link below to receive both the e-mail newsletter and, upon 
publication, the monthly table of contents e-alerts.
http://ealerts.nature.com/cgi-bin24/DM/y/eccN0SomcM0Hjv0BMXf0EZ 

Save 30% – subscribe at pre-publication rate
Personal subscriptions to Nature Geoscience are available at a special 
pre-publication rate of $98/£55/€85. Order your personal subscription 
to Nature Geoscience now and ensure you receive the first issue on 
publication using the link below.
http://ealerts.nature.com/cgi-bin24/DM/y/eccN0SomcM0Hjv0BMXg0Ea


-

As a registered user of Nature Publishing Group's Web sites, our 
database indicates that you have opted-in to receive NPG Product 
Information and Special Offers. If you no longer wish to receive 
these emails or to discontinue all email services from Nature
Publishing Group, please update your online account.
http://ealerts.nature.com/cgi-bin24/DM/y/eccN0SomcM0Hjv0Z5d0E4
(You will need to log in to be recognised as a Nature registrant)

For further technical assistance, please contact our registration
department mailto:[EMAIL PROTECTED]

For print subscription enquiries, please contact our subscription
department mailto:[EMAIL PROTECTED]

For other enquiries, please contact our customer feedback department
mailto:[EMAIL PROTECTED]

Nature Publishing Group
75 Varick Street, 9th floor | New York | NY 10013-1917 USA

Nature Publishing Group's worldwide offices:
London - Paris - Munich - New Delhi - Tokyo - Melbourne
San Diego - San Francisco - Washington - New York - Boston
Hong Kong - Melbourne - Gurgaon - Mexico City - Basingstoke

Macmillan Publishers Limited is a company incorporated in England and
Wales under company number 785998 and whose registered office is located 
at Brunel Road, Houndmills, Basingstoke, Hampshire RG21 6XS.

© 2007 Nature Publishing Group


 
-
Bored stiff? Loosen up...
Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.

Re: [iagi-net-l] seleksi (Re: [iagi-net-l] FW: IPA sponsored field study opportunity_v1)

2007-03-01 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

On 3/2/07, Hartadi, Edo Tri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

rdp
"ip rendah, bodo, males organisasi ... cuman wong bejo"

Bang Rovicky, berarti seharusnya dalam argumen yang dibawah... Bejo
harus dijadikan salah satu parameter kesuksesan...
Kadangkala... Ketiga parameter yang sebelumnya juga tidak akan cukup,
jika dia tidak bejo...
Sehingga... Sebenernya "bejo" sudah sangat cukup walaupun tanpa IP
tinggi, Organisasi, dan Cerdas, begitu bukan?

eTH


Waaah ya ndak gitu,
itu kan berlaku buat mereka "yang sudah sukses", aku sendiri tidak
bisa mengkategorikan diriku sudah sukses.

Sukses itu kan persepsi personal.

Persepsiku sukses adalah, seandainya generasi penerus atau adik-adik
dibawahku "lebih baik dari aku". nah kalau yang dibawah sudah merasa
dirinya lebih baik dari generasiku, aku akan menyatakan generasiku
juga sukses   otherwise sapa saja boleh menyatakan diriku gagal
total !

pripun ?

RDP


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, 
Patra Bali, 19 - 22 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] seleksi (Re: [iagi-net-l] FW: IPA sponsored field study opportunity_v1)

2007-03-01 Terurut Topik mohammad syaiful

bejo itu adalah pemberian yg maha memberi, jadi memang di luar
pemikiran manusia seperti oh shofi, he..he..

salam,
syaiful

On 3/2/07, Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Orang pinter, cerdas, IP tinggi, organisasi bagus ... kalo gak bejo ya ...
gimana gitu 
Jadi orang BEJO jadi orang enak  tapi untuk jadi BEJO sering dengan
kerja extra keras, tidak harus pinter 
eee jadi balik lagi .


sudahin aja diskusi ini, gak selesai selesai karena masalah BEJO ini gak
bisa diukur dengan parameter apapun!!!
seperti halnya kenapa orang pilih bakwan goreng pinggir jalan daripada beli
pizza padahal uangnya ada ... karena selera ... ya selera gak bisa diukur
 BEJO pun sama!!


On 3/2/07, Hartadi, Edo Tri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> rdp
> "ip rendah, bodo, males organisasi ... cuman wong bejo"
>
> Bang Rovicky, berarti seharusnya dalam argumen yang dibawah... Bejo
> harus dijadikan salah satu parameter kesuksesan...
> Kadangkala... Ketiga parameter yang sebelumnya juga tidak akan cukup,
> jika dia tidak bejo...
> Sehingga... Sebenernya "bejo" sudah sangat cukup walaupun tanpa IP
> tinggi, Organisasi, dan Cerdas, begitu bukan?
>
> eTH
>




--
Mohammad Syaiful - Explorationist
Mobile: 62-812-9372808
Email: [EMAIL PROTECTED]

Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
Head Office:
Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, 
Patra Bali, 19 - 22 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] seleksi (Re: [iagi-net-l] FW: IPA sponsored field study opportunity_v1)

2007-03-01 Terurut Topik Shofiyuddin

Orang pinter, cerdas, IP tinggi, organisasi bagus ... kalo gak bejo ya ...
gimana gitu 
Jadi orang BEJO jadi orang enak  tapi untuk jadi BEJO sering dengan
kerja extra keras, tidak harus pinter 
eee jadi balik lagi .


sudahin aja diskusi ini, gak selesai selesai karena masalah BEJO ini gak
bisa diukur dengan parameter apapun!!!
seperti halnya kenapa orang pilih bakwan goreng pinggir jalan daripada beli
pizza padahal uangnya ada ... karena selera ... ya selera gak bisa diukur
 BEJO pun sama!!


On 3/2/07, Hartadi, Edo Tri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


rdp
"ip rendah, bodo, males organisasi ... cuman wong bejo"

Bang Rovicky, berarti seharusnya dalam argumen yang dibawah... Bejo
harus dijadikan salah satu parameter kesuksesan...
Kadangkala... Ketiga parameter yang sebelumnya juga tidak akan cukup,
jika dia tidak bejo...
Sehingga... Sebenernya "bejo" sudah sangat cukup walaupun tanpa IP
tinggi, Organisasi, dan Cerdas, begitu bukan?

eTH



RE: [iagi-net-l] seleksi (Re: [iagi-net-l] FW: IPA sponsored field study opportunity_v1)

2007-03-01 Terurut Topik Hartadi, Edo Tri
rdp
"ip rendah, bodo, males organisasi ... cuman wong bejo"

Bang Rovicky, berarti seharusnya dalam argumen yang dibawah... Bejo
harus dijadikan salah satu parameter kesuksesan...
Kadangkala... Ketiga parameter yang sebelumnya juga tidak akan cukup,
jika dia tidak bejo...
Sehingga... Sebenernya "bejo" sudah sangat cukup walaupun tanpa IP
tinggi, Organisasi, dan Cerdas, begitu bukan?

eTH

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, March 01, 2007 12:41 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] seleksi (Re: [iagi-net-l] FW: IPA sponsored
field study opportunity_v1)


Aku berani bertaruh "ada hubungan antara IP dengan kecerdasan dan
bahkan kesuksesan". Coba saja diuji dengan "statistik", saya yakin
modus akan muncul pada pernyataan diatas yaitu ada hubungan antara
kecerdasan, IP dan kesuksesan.

Sayangnya, selalu saja oarang yag "sukses" karena tiga hal diatas
relatif diam dan tidak mengemuka suaranya. Lebih banyak
argumentasi-argumentasi yang berlandaskan azas ANOMALI yang muncul
secara acak dan kasuistis. misal :
- Aku dulu IPnya rendah toh sekarang bisa sukses.
- Aku ini tidak tergolong cerdas (IQ nunduk) toh sekarang bisa menjadi
manajer
- Walaupun aku IP tinggi aku ini bukan anak cerdas, tetapi tetep juga
sukses.

Salah satu argumentasi anomali :
Anakku dulu disuruh blajar susah banget dia bilang "Bill Gates ...
sekolah ndak lulus sekarang kaya, tetapi anaknya tetep sekolah dan
kiliah", aku cuman jawab "Lah emangnya kamu Billgates ? Kamu cuman
anaknya Rovicky yg biasa saja, dan bukan cerdas, jadi tetep saja kau
harus kerja keras"

Mungkin kita bisa buat crosplot 3D antara kecerdasan, kesuksesan, dan
IP disekolah. Aku kok yakin untuk tujuan praktis menggunakan IP
sebagai tolok ukur seleksi masih akan valid dan dapat dipertanggung
jawabkan alasannya. Nah kalau bisa ditambah dengan faktor aktif
organisasi pasti juga akan terlihat hasilnya.

Memang bener
IP tinggi saja ... tidak cukup
Organisasi thok  ndak memenuhi syarat
Cerdas doank ... sampun mundur aja sana

Jadi, buat mahasiswa --> kalau mau sukses harus punya nulai plus
ketiga-tiganya
Memang tidak ada superman di dunia ini, tetapi dunia ini sangat kejam
sekejam ibu kota dan untuk saat ini "bagus saja tidak cukup ! "
mesti bagsbang !

rdp
"ip rendah, bodo, males organisasi ... cuman wong bejo"

On 3/1/07, Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> ikutan juga ya..
> menarik juga ulasan2 yang sudah ada.
> kalau misalnya yang "kurang mampu" selalu "belajar" dalam hidupnya
maka saya yakin dia bisa berhasil dalam hidup(&karier) juga.
> jadi metode yang dilakukan untuk dapat nilai tinggi diterapkan dalam
hidup.
>
> IP memang tidak selalu bisa di identikkan dengan kecerdasan.  tapi
apakah hanya orang yang cerdas yang bisa berhasil dalam pekerjaan?
> menurut artikel2 yang sudah banyak di terbitkan, manusia itu hanya
pakai kurang dari 15 % dari kapasitas otaknya.  Einstein saja katanya
hanya pakai 15 % an.  saya tidak tahu bagaimana ngukurnya.  tapi banyak
sekali yang quote hasil penelitian ini.
> Nah kalau ini benar maka tidak perlu jadi orang jenius,  cukup orang
biasa-biasa saja yang mau pake kapasitas otaknya.
> dan lingkungan pergaulan dan tantangan yang diterima yang membuat
orang memakai otaknya secara optimum atau tidak . (justru itu ada
pendapat seperti yang disebutkan Oki)
> jadi mungkin tidak ada orang yang dilahirkan sudah menjadi jenius dan
lebih dari pada yang lain.
>
> kalau menurut saya recruitment yang optimum akan dicapai kalau memakai
prinsip "put the right man on the right place".
> mungkin perusahaan minyak boleh belajar dari rekruitmen pemain
sepakbola atau olahraga yang lain di klub2 dunia.
> setiap calon pemain di recruit berdasarkan dimana dia bisa kontribusi
dalam team.  misalnya yang kidal dan kuat larinya bisa ditempatkan di
kiri luar(tentu saja harus sering latihan bola dan bisa dreeble bola).
> kalau di geoscientist,  yang kuat matematiknya (sering di identik kan
dengan jenius) di pekerjakan sebagai geophysicist yang ngerjain
processing dan modelling atau yang lain yang perlu analisa matematik
yang tinggi.  dst... dst..
>
> sebagai tambahan,  ada satu artikel di salah satu penerbitan AAPG
tahun 80 an yang menyatakan bahwa keberhasilan seseorang sebagai
geoscientist dalam dunia perminyakan tergantung dari dua tahun pertama
dia. karena pada dua tahun pertama itulah ditumbuhkan minat akan cabang2
geoscientistnya dan juga saat mendapatkan fondasi2 yang diperlukan.
>
> ada lagi pendapat:  yang bisa berhasil adalah yang bisa menyesuaikan
diri dengan perubahan.
>
> fbs
> IP saya sih biasa2 saja, tidak tinggi tapi cukup untuk lulus
>
>
>
> Wayan Ismara Heru Young <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> saya tertarik dengan kalimat bapak shofi : Butuh kecerdasan yang
tinggi untuk menghasilkan karya yang bagus.
> tapi apa kecerdasan selalu tercermin pada IP pak?
>
> saya rasa IP itu gabungan antara kecerdasan dan keseriusan (seberapa
banyak waktu yg dipakai untuk be

[iagi-net-l] Dapatkah geothermal menghasilkan tekanan 300 bar ?

2007-03-01 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Sedikit bermain-main angka dengan tekanan Lusi
dari komentar diweblog.

rovicky.wordpress.com


Komentar baru pada tulisan #1627 "Bola Beton Tembus Pusat Semburan "
Penulis: ompapang
E-mail: ompapang@

Komentar:
Dapatkah geothermal menghasilkan tekanan 300 bar sehingga dapat
menaikkan lumpur setinggi 3000 meter? Menurut saya perlu beberapa
syarat.Diantaranya adalah harus ada ada rongga dimana lumpur panas
mempunyai permukaan untuk penguapan air ( evaporation surface )
sehingga dapat menghasilkan uap yang mempunyai tekanan tinggi.Kalau
toh ada evaporation surface, tekanan uap jenuh pada critical point
hanya 225,65 kg/cm2 (jadi belum sampai 300 bar ) pada suhu 374.15
der.C,sehingga walaupun suhu lebih dari 400 der C ,selama bentuknya
masih uap jenuh (saturated steam ),maka tekanannya panced pada 225,65
kg/cm2.Lain halnya bila uap tersebut menjadi superheated steam.Dengan
suhu 650 der.C, saturated steam dapat menjadi superheated steam dengan
tekanan 300 atm abs ( 300 bar ).Pertanyaannya bagaimanakah proses
saturated menjadi superheated steam dikedalaman bumi sana ?
Sebagai gambaran pada konstruksi ketel uap (steam boiler) sebagai
hasil teknologi manusia kita dapat mengetahui proses terjadinya air
menjadi uap bertekanan tinggi.Pada steam boiler (jenis pipa air ) ada
bagian ruang air (waterspace) disebut drum bawah yang  penuh berisi
air dan dihubungkan dengan pipa-pipa pemanas (penuh air juga ) ke
steam space/ruang uap (disebut drum atas) yang berisi air  kira -kira
setengah tinggi(tidak penuh),sehingga ada permukaan air (evaporation
surface) yang memungkinkan air menjadi uap. Agar didapat evaporation
surface dengan luas yang maksimal,maka kedua drum dipasang pada posisi
horisontal.Air dipompakan kedalam drum bawah (waterspace),kemudian
dipanasi dalam pipa-pipa air yang berada ditungku/dapur pemanas.Air
panas akan masuk drum atas.Karena di drum atas air panas mempunyai
evaporation surface maka terjadilah perubahan bentuk air menjadi
uap.Makin tinggi suhunya ,makin tinggi pula tekanannya sampai tercapai
critical point sebesar 225,65 kg/cm2.Ada
juga jenis steam boiler dengan konstruksi lorong api,misal ketel
lokomotif uap  dimana air yang dipanasi berada diluar pipa/lorong
api,berbeda dengan yang diuraikan diatas,dimana air yang dipanasi
berada didalam pipa ( disebut pipa air).Untuk mendapatkan tekanan yang
lebih besar maka saturated steam dipanasi lagi menjadi superheated
steam dalam instalasi/ruang tersendiri sebelum dipakai sebagai sumber
tenaga (misal untuk turbin uap).Sebagai contoh generator listrik yang
digerakkan oleh turbin uap dengan tekanan uap  300 bar dan suhu 650
der.C, dapat menghasilkan daya bersih sekitar 120 Mw.
Kembali kepada sumber lumpur panas, pertanyaan yang pertama: adakah
rongga yang memungkinkan terbentuknya evaporation surface? Yang kedua:
adakah rongga lain yang dapat berfungsi sebagai ruang pemanasan lebih
("superheatasi")?Dan yang ketiga : bagaimana cara saturated steam dari
rongga yang bertekanan 225,65 kg/cm2 masuk/pindah kedalam rongga yang
bertekanan 300 kg/cm2 (300 bar).Kalau ketiga pertanyaan itu dapat
terjawab semua, maka dapat dipastikan bahwa tekanan 300 bar atau lebih
(ada yang memperkirakan 4000 psi) yang mampu mendorong lumpur
menyembur diatas adalah disebabkan adanya geothermal atau dapur magma
dikedalaman lebih dari 3000 meter. Tetapi bila tidak,maka
kemungkinannya adalah karena tekanan hidrostatis dan sedikit
geothermal dari gunung yang berhubungan atau adanya batuan entah apa
namanya yang membebani sehingga lumpur tertekan dalam
jebakan/perangkap.
Kebetulan lapisan batuan yang ada diatasnya dilobangi dengan
bor,sehingga lumpur mendapat jalan keluar dari jebakannya. Ini persis
kalau kita memencet cemplon hangat,kemudian menusuk dengan sendok
garpu hingga gula jawa cair muncrat keluar.Jal ... kata orang
semarang.

Anda bisa melihat semua komentar pada tulisan ini disini:
http://hotmudflow.wordpress.com/2007/02/25/bola-beton-tembus-pusat-semburan/#comments
--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, 
Patra Bali, 19 - 22 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Nara sumber: Kasus Erupsi lumpur

2007-03-01 Terurut Topik Yo Sumartojo
Rekan-rekan geologiawan:

Dr. Peter Tingate adalah dosen di Australian Petroleum School, Universitas 
Adelaide, Australia Selatan; dia juga menyelidiki gejala "overpressure",

alamat : [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]

Dr. Mark R.P.Tingay dulu juga di Australian Petroleum School; sekarang ada di 
Universitas Karlsruhe, Jerman. Dia yang menyelidiki gejala overpressure di 
Brunei.

alamatnya: [EMAIL PROTECTED]

SIlakan melihat singkatan makalah dia di:

http://jgs.geoscienceworld.org/cgi/content/abstract/162/1/39

semoga berguna.

Maaf saya membuat kesalahan sebelumnya tentang nama Tingate dan Tingay!

Jojok Sumartojo
Marietta, Georgia, USA



> 
> From: "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: 2007/03/01 Thu AM 10:38:10 EST
> To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Nara sumber:  Kasus Erupsi lumpur
> 
> Apakah Peter Tingate atau Peter Tingay?
> RPK
> - Original Message - 
> From: "Yo Sumartojo" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Tuesday, February 27, 2007 12:07 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Nara sumber: Kasus Erupsi lumpur
> 
> 
> > Rekan-rekan geologiawan,
> >
> > alamat Dr. Tingate yalah:
> >
> > [EMAIL PROTECTED]
> >
> > Maaf, tidak ada "ruang" antara Peter dan Tingate.
> >
> > salam,
> >
> > Sumartojo
> >>
> >> From: Yo Sumartojo <[EMAIL PROTECTED]>
> >> Date: 2007/02/26 Mon AM 11:59:46 EST
> >> To: 
> >> CC: <[EMAIL PROTECTED]>
> >> Subject: [iagi-net-l] Nara sumber:  Kasus Erupsi lumpur
> >>
> >> Rekan-rekan geologiawan,
> >>
> >> 1. Kalau ingin membaca lebih lanjut tentang Lusi, cobalah lihat situs 
> >> dibawah in, makalah oleh Dr. Richard Davies dkk. dalam Geological Society 
> >> of America Online-Journal berjudul:
> >>
> >> "Birth of a mud volcano:  East Java, 29 May 2006"
> >>
> >> http://www.gsajournals.org/perlserv/?request=get-document&doi=10.1130%2FGSAT01702A.1
> >>
> >> 2. Tentang makalah oleh Dr. Peter Tingate (kasus di Brunei) dosen di 
> >> Australian Petroleum School, Universitas Adelaide di Australia Selatan, 
> >> hubungi dia langsung dan minta turunan foto makalah dia. Alamatnya:
> >>
> >> Peter. [EMAIL PROTECTED]
> >>
> >>
> >> Semoga ada gunanya.
> >>
> >> Jojok ("Yo") Sumartojo
> >> Marietta, Georgia, USA
> >>
> >>
> >>
> >>
> >> 
> >> Hot News!!!
> >> CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to 
> >> [EMAIL PROTECTED]
> >> Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual 
> >> Convention and Exhibition,
> >> Patra Bali, 19 - 22 November 2007
> >> 
> >> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> >> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> >> No. Rek: 123 0085005314
> >> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> >> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> >> No. Rekening: 255-1088580
> >> A/n: Shinta Damayanti
> >> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> >> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >> -
> >>
> >
> >
> > 
> > Hot News!!!
> > CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to 
> > [EMAIL PROTECTED]
> > Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual 
> > Convention and Exhibition,
> > Patra Bali, 19 - 22 November 2007
> > 
> > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > -
> > 
> 
> 
> 
> Hot News!!!
> CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
> Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention 
> and Exhibition, 
> Patra Bali, 19 - 22 November 2007
> 
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek

Re: [iagi-net-l] Surat Terbuka Kepada Ketua IAGI -3 (habis)

2007-03-01 Terurut Topik yrsnki



    Pak Kusumadinata yang saya sangat hormati

 Dalam sebagian besar yang Bapak kemukakan
saya sependapat ,khususnya perihal 
 hasil
workshop yang kurang dari yang Bapak harapkan , itupun juga saya
rasakan.

 Saya juga sependapat bahwa
rencana relief well juga akan dapat mebuktikanbanyak hal
 antara lain mengenai sumber air yang begitu
besar volumenya , dimana Bapak memper-

kirakan berasal dari Kujung .
 Sayang sekali
karena kondisi permukaan hal ini tidak dapat dilaksanakan, sehingga 
 mencara penyebab LUSI menjadi lebih sulit.

 Tetapi sebagaimana Bapak katakan apa
penyebab LUSI ini tidak mungkin dapat di -

selesaikan dalam satu workshop dan  seminar.

 Dalam salah satu sesi tanya jawab saya sudah
sampaikan pendapat pribadi saya 
 bahwa yang
diharapkan masyarakat SAAT ini adalah apa yang harus dilakukan dalam
 hal mitigasi. Dalam istilah saya bagaimana
meng"kwantifikasi" bencana ini sehingga
 pihak berwenang  (Pemerintah ) dapat
membuat perencanaan .
 
 Di koran Kompas saya membaca bahwa sdr Andang
Bachtiar dalam satu seminar 
     yang diadakan
oleh  Univ.Muhamadiyah telah menyatakan agar daerah seluas
tertentu
 dikosongkan (saya lupa berapa
luasnya).Saya kurang mengerti dasar apa yang dipakai 
 oleh ADB , tapi tentunya ada.

 Nah , untuk SAAT ini hal inilah yang harus
ditelti DALAM waktu singkat 

 Saya
kurang sependapat bahwa saat ini adalahsaat ahli kebumianmelempar
handuk
 dan menyerahkan penyelesaian kepada
profesional lain .
 Bagaimana mereka dapat
bekerja tanpa bimbingan kondisi bawah permukaan, 
 walaupun informasi ini tidak 100% 
benar.

 Apakah angka yang akan
diberikan kepada Pemerintah dipastikan mutlak BENAR ?
 Saya kira kita harus berani mengatakan hal ini,
asalkan memiliki dasar ilmiah
 berdasarkan
data yang ada SAAT INI.
  Saya fikir
Bapak sependapat dengan saya dalam hal ini.

  Apakah IAGI harus mundur dar
"kancah" ini ??? 
  Apakah
dengan terjun kadalam kancah ini IAGI bermain dalam pertarungan
kepenti-
  ngan ?

  Saya kurang sependapat kalau dengan
alasan itu kemudian IAGI kembali lagi ke-
  menara gading imiah , dan melihat
masyarakat menyelesaikan masalah yang berhu-
  bungan denganilmu kebumian, tanpa berbuat
apa apa.

   Bapak
membandingkan konflik ini dengan konflik masa Pak Sigit , saya kira
berbeda
   karena konflik yang
dihadapi pada saat itu adalah konflik ideologi.

   Pada saat sekarang dimana mas media
sangat memegang peranan, justru kita
   harus berani mengemukakan pendapat
ilmiah APALAGI kalau ini dapat membantu
   penyelesaian suatu masalah yang
dihadapi masyarakat.
   Tentu saja
(sebagaimana saya kemukakan beberapa kali dalam forum ini)  opini
   yang dikemukakan harus didasarkan
atas kaidah ilmiah dan data pendukung-nya.

    Maaf apabila dala beberapa
hal saya kurang sependapat dengan Bapak , dan semoga 
    Bapak dapat kembali tidur
nyenyak.

    Wassalam

    Yanto R.Sumantri

    


   SURAT TERBUKA
KEPADA KETUA UMUM IAGI (3-habis)
> 
> 
> 
> Saya berpendapat bahwa untuk menguak kebenaran penyebab semburan
lumpur
> Sidoarjo ini tidak dapat diselesaikan dengan suatu
workshop dengan
> menghasilkan suatu kesepakatan pendapat atau
kompromi sebagaimana
> dilakukan
> dalam masalah sosial
politik. Kontroversi akan berjalan terus, dan ini
> adalah biasa
saja dalam geosciences, bahkan kadang-kadang menyangkut
>
hal-hal
> yang prinsipiil (simak buku: "Controversies in
Modern Geology" eds: D.W.
> Mueller et al, 1991, Academic
Press). Adakalanya suatu masalah dapat
> diselesaikan secara
tuntas, tetapi memakan waktu bertahun-tahun dengan
> biaya
> yang sangat besar. Contohnya saja untuk menentukan apakah tsunami
di
> Samudra
> Hindia yang dipicu oleh gempa Aceh itu
disebabkan longsor bawah laut atau
> karena terjadinya sesar yang
aktif itu memakan waktu lebih dari 2 tahun
> dengan mengerahkan
suatu kapal penelitian (research vessel) berbulan-bulan
> di
daerah perairan laut sebelah barat Aceh dan melibatkan puluhan
>
geoscientists dan engineers, dan tentu memakan biaya puluhan juta USD.
> Dari
> situ diketahui 'the smoking gun' berupa adanya gawir
sepanjang puluhan
> kilometer yang naik pada waktu yang sangat
resen. Ini adalah murni demi
> science karena tidak mempunyai
dampak apapun pada masyarakat. Apakah kita
> dapat mengumpulkan
dana sebesar itu?
> 
> Untuk menentukan 'the smoking gun'
dalam masalah LUSI dan sekali gus
> menghentikan semburan mungkin
satu-satunya adalah dengan melakukan
> pemboran
> relief
well yang langsung ditujukan kepada lubang bor pas di atas top
>
Kujung
> atau gejala apapun yang telah menyebabkan loss &
kick, dengan hypothesa
> kerja bahwa penyebab semburan lumpur itu
adalah air dari Kujung atau
> reservoir apapun. Mengenai kemampuan
teknik pemboran untuk melakukan itu
> dan
> mampu
mem-pint-point' tepat pada lubang bor di kedalaman 9000 kaki dan
>
dari
> jarak mungkin 

Re: [iagi-net-l] Nara sumber: Kasus Erupsi lumpur

2007-03-01 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

Apakah Peter Tingate atau Peter Tingay?
RPK
- Original Message - 
From: "Yo Sumartojo" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, February 27, 2007 12:07 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Nara sumber: Kasus Erupsi lumpur



Rekan-rekan geologiawan,

alamat Dr. Tingate yalah:

[EMAIL PROTECTED]

Maaf, tidak ada "ruang" antara Peter dan Tingate.

salam,

Sumartojo


From: Yo Sumartojo <[EMAIL PROTECTED]>
Date: 2007/02/26 Mon AM 11:59:46 EST
To: 
CC: <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [iagi-net-l] Nara sumber:  Kasus Erupsi lumpur

Rekan-rekan geologiawan,

1. Kalau ingin membaca lebih lanjut tentang Lusi, cobalah lihat situs 
dibawah in, makalah oleh Dr. Richard Davies dkk. dalam Geological Society 
of America Online-Journal berjudul:


"Birth of a mud volcano:  East Java, 29 May 2006"

http://www.gsajournals.org/perlserv/?request=get-document&doi=10.1130%2FGSAT01702A.1

2. Tentang makalah oleh Dr. Peter Tingate (kasus di Brunei) dosen di 
Australian Petroleum School, Universitas Adelaide di Australia Selatan, 
hubungi dia langsung dan minta turunan foto makalah dia. Alamatnya:


Peter. [EMAIL PROTECTED]


Semoga ada gunanya.

Jojok ("Yo") Sumartojo
Marietta, Georgia, USA





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to 
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual 
Convention and Exhibition,

Patra Bali, 19 - 22 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to 
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual 
Convention and Exhibition,

Patra Bali, 19 - 22 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, 
Patra Bali, 19 - 22 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Kasus Erupsi lumpur dan Pemboran di Brunei

2007-03-01 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Saya sangat tertarik dengan kasus erupsi lumpur di Brunei, karena pengalaman 
bagaimana Shell menangani masalah ini saya kira penting untuk menangani 
Lusi.
Apakah tidak ada paper mengenai hal ini? Tingay tidak menceritakan mengenai 
bagaimana Shell menanganinya.

Terima kasih
Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, February 27, 2007 10:22 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Kasus Erupsi lumpur dan Pemboran di Brunei



Pak Koesoema,

Saya kirim referensi melalui e-mail terpisah.
Mud volcano sudah tidak ada lagi, tinggal crater. Mud Volcano yang ada di 
Sabah terjadi secara alamiah, sampai membentuk pulau. Namanya Pulau Tiga, 
terbentuk oleh 3 mud volcano, bisa dicari di website, karena merupakan 
object turis.


Saya tanya ke sumber internal, mereka mengatakan blow-out itu hanya 
terjadi sesaat, kemudian collapse. Tinggal crater yang ada. Tapi secara 
internal blow out itu memang terjadi sangat lama seperti Mark Tingay 
sebutkan. Jadi mereka monitor terus temperatur dan pressure di reservoir 
sekelilingnya. Jumlah relief well-nya saya tidak tau dengan pasti, perlu 
saya selidiki lebih lanjut.


Herman




-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 26 February 2007 19:43
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kasus Erupsi lumpur dan Pemboran di Brunei


Apakah memang juga terjadi mud volcano? Dan memerlukan 20 tahun dengan 20
relief well untuk menghentikannya?
Ini kan pengalaman yang bisa dipakai antisipasi dengan Lusi?
RPK
- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Monday, February 26, 2007 4:10 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Kasus Erupsi lumpur dan Pemboran di Brunei



Pak Koesoema,

Pada tahun 1979 terjadi internal blow-out di Champion field. Juga di 
Seria

field pernah terjadi hal yang sama. Memakan waktu yang lama memang untuk
mengendalikannya. Brunei Shell membuat relief wells jadi tekanannya
dibagi-bagi ke beberapa sumur.
Full papernya diterbitkan di Journal of the Geological Society, London,
Vol. 162, 2005, dengan judul: Present-day stress orientation in Brunei: A
snapshot of 'prograding tectonics' in a Tertiary delta.

Sayang filenya sedikit lebih dari 500 KB. Kalau tidak bisa mendapatkan
papernya, saya mungkin bisa kirim ke ITB.

Salam,

Herman


-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 26 February 2007 10:32
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Kasus Erupsi lumpur dan Pemboran di Brunei


Sdr. Darman: Dalam Nature News Feature/ vol445/22 February 2007 ada
kutipan sebagai berikut:

Mark Tingay, a geologist at the University
of Adelaide in Australia, says the Sidoarjo volcano
has a striking similarity to drilling-induced
eruptions offshore from Brunei in 1974 and 1979
(M. R. P. Tingay et al. J. Geol. Soc. 162, 39-49;
2005). There, deeply buried fluids under high
pressure rose to a shallower rock formation that
they then fractured, thus eventually reaching the
surface. The event also showed the pattern of
loss, kick and then eruptions seen in Lusi, some
of which were kilometres from the drilling site.
In the Brunei case, Shell, the company responsible
for the drilling, has documented the expulsion
and its efforts to alleviate the situation. The
flow took more than 20 years and more than 20
relief wells to quell, says Tingay. "The similarities
all suggest a man-made cause for Lusi," he says.

Apakah Sdr. berikan komentar karena ini menyangkut Brunei-Shell?
Saya tidak punya artikelnya yang lengkap, tetapi dalam 'abstract' nya
kasus pemboran Shell ini tidak disebut-sebut
Mungkin Sdr, dapat usahakan full copy-nya. Kalau ada mohon dikirimkan per
e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
mengingat alamat melsa masih dial-up, sulit menerima attachment lebih 
dari

500 KB
Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih
PLEASE DO NOT ATTACH FILE LARGER THAN 500 KB
R.P.Koesoemadinata
Jl. Sangkuriang G-1
Bandung 40135
Telp: 022-250-3995
Fax: 022-250-3995 (Please call before sending)
e-mail: [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]




Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual
Convention and Exhibition,
Patra Bali, 19 - 22 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
--

Re: [iagi-net-l] Kapan pembentukan sesar Opak ?

2007-03-01 Terurut Topik oki musakti
Memangnya drilling dari tim UPN ini sudah selesai?
  TD nya di kedalaman berapa?
  Kira-kira kalau dikejar pakai geolistrik ketangkap gak ya?
  Atau kalau mau canggih, pakai GPR (ground penetration radar) yang sudah 
terbukti berhasil mengungkap bunker cendana .
   
  Cheers
  

Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Terimakasih Pak Awang,
Mengapa saya menanyakan apakah ada reef Wonosari dibawah Jogja adalah
menyangkut kekhawatiran sinkhole yang ada di guatemala. Di Guatemala
ini batuan dasarnya batugamping dimana mekanismenya ditakutkan
masyarakat apalagi didukung adanya isse "Glung" di Jogja. Banyak yg
khawatir adanya kemungkinan sinkhole ini ada disekitar Opak.

Saya berpikir, seandainya di Jogja Low tidak ada karbonat maka
kemungkinan adanya rongga disekitar Patahan Opak sangat kecil. Apalagi
kalau genesanya seperti dugaan Pak Awang, bahwa batugamping wonosari
hanya akan tumbuh pada daerah tinggian (wonosari High di timur dan
Sentalo High dibarat).

Sebenernya gejala lain menjelang terjadinya amblesan terekam dalam
issue yg beredar didaerah ini, misalnya swara gemuruh ("Glung"), namun
fenomena ini yg sulit dibuktikan karena swaranya tidak pernah ada yg
terrekam dengan tape (audio recorder).. Juga adanya perubahan
hydrology (air yg muncrat atau aliran yg hilang masuk ke tanah. Hanya
saja kedua gejala ini bisa jadi gejala-gejala yg menjadi attribute
pasca gempa, yang bukan hanya monopoli pre sinkhole.

Salut kepada T Geologi UPN membantu menenangkan masyarakat serta
berusaha menjawab dengan melakukan pengeboran, namun tidak menjumpai
rongga pada kedalaman dibawah 40 meter.
Saya tidak tau apa yg mendasari Geol UPN sehingga memilih titik lokasi
pengeboran disitu. Kalau memang gejala Glung ini adalah fenomena
ilmiah, tentunya bisa direkam terlebih dahulu dengan alat geophone
atau penelitian bawah permukaan lainnya. Kegagalan menemukan lubang
ini, tentusaja tidak bisa dipakai sebagai kesimpulan tidak ada rongga.

Yang menarik adalah fenomena sinkhole sering didahului adanya
perubahan sistem hydrologi. Nah apakah sudah ada yg meneliti perubahan
hydrologi ini ? Walaupun mungkin perubahan hydrologi ini bisa saja
karena fenomena pasca gempa, bukan fenomena sinkhole juga ... duh
sulit !.

rdp


wrote:
> Pak Rovicky,
>
> Sentolo dan Oyo di Kulon Progo High masih belum jelas umurnya, tetapi
> Wonosari di timur Kali Opak sudah lebih yakin umurnya yaitu Miosen
> Tengah sekitar N11-N14 (Pak Budianto dan Pak Wartono pasti punya data
> lebih akurat), sebagian publikasi ada yang meneruskan sampai ke Miosen
> Akhir.
>
> Saya pikir inisiasi Sesar Opak (sesar turun) terjadi pre-Wonosari
> carbonate deposition, tepatnya pada awal Miosen Tengah (N9-N10).
> Karbonatnya hanya tumbuh di Tinggian Kulon Progo (Sentolo) di barat dan
> di Wonosari High di timur, sementara Yogya daerah low, dan basementnya
> adalah Old Andesite Oligo-Miocene berupa group volkanoklastik Kebo
> Butak, Semilir, Nglanggran, dan Sambipitu. Wonosari reef tak pernah
> diendapkan di Yogya Low.
>
> Ke offshore SW Yogya, pola high dan low menerus, tetapi Sentolo High
> terisolasi di onshore saja, sedangkan Wonosari High meluas kemana-mana
> bahkan ekivalennya sampai ke selatan Banyumas offshore. Alveolina-1
> duduk di Wonosari High dan menemukan karbonat dengan reservoir yang
> bagus kualitasnya, sayang no HC charging. Borelis-1 duduk di dalaman
> depan Wonosari High alias di penerusan Yogya Low, maka hanya deep marine
> sediments yang ditemuinya pada interval eq. Wonosari.
>
> Kalau melihat batasan high dan low di wilayah Yogya onshore dan offshore
> ini kelihatannya structure-driven, tetapi mungkin juga kalau ada yang
> menafsirkan bahwa Yogya Low adalah inter-reef channel (antara Sentolo
> dan Wonosari reefs), tetapi saya lebih berpikir bahwa pembatasnya Sesar
> Opak, sebab post-Old Andesite, di selatan Jawa banyak terjadi block
> faulting, termasuk membentuk horst block Sentolo, Yogya graben, dan
> Wonosari horst block.
>
> Salam,
> Awang
>
> -Original Message-
> From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, March 01, 2007 3:58 C++
> To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net; [EMAIL PROTECTED]
> Subject: [iagi-net-l] Kapan pembentukan sesar Opak ?
>
> Pak Awang, Benyamin Sapiie, Budyanto Thoha, Subagyo Pramumijoyo atau
> kawan-kawan (structural) geologist lainya.
> Adakah yang punya info kapan pembentukan Sistem Sesar Opak ?
> Saya pingin tahu apa yang menjadi basement dari daerah Jogja (low).
>
> Kalau dari barat ada Sentolo High kemudia Jogja Low dan di timur ada
> bukit Wonosari High, apakah Jogja Low yang bagian atasnya didominasi
> oleh endapan Merapi ini masih memiliki kemungkinan adanya batugamping
> Miosen dibawah kota Jogja ?
>
> Sumur Alveolina-1 (Shell, 1972) dan Borelis (shell, 1973) yang dibor
> diselatan Jogja ini masuk dalam kategori Wonosari High atau Jogja Low
> ?
>
> Trims infonya ?
>
> RDP
> --
> http://rovicky.wordpress.com/
>
> ---

Re: [iagi-net-l] Kapan pembentukan sesar Opak ?

2007-03-01 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Terimakasih Pak Awang,
Mengapa saya menanyakan apakah ada reef Wonosari dibawah Jogja adalah
menyangkut kekhawatiran sinkhole yang ada di guatemala. Di Guatemala
ini batuan dasarnya batugamping dimana mekanismenya ditakutkan
masyarakat apalagi didukung adanya isse "Glung" di Jogja. Banyak yg
khawatir adanya kemungkinan sinkhole ini ada disekitar Opak.

Saya berpikir, seandainya di Jogja Low tidak ada karbonat maka
kemungkinan adanya rongga disekitar Patahan Opak sangat kecil. Apalagi
kalau genesanya seperti dugaan Pak Awang, bahwa batugamping wonosari
hanya akan tumbuh pada daerah tinggian (wonosari High di timur dan
Sentalo High dibarat).

Sebenernya gejala lain menjelang terjadinya amblesan terekam dalam
issue yg beredar didaerah ini, misalnya swara gemuruh ("Glung"), namun
fenomena ini yg sulit dibuktikan karena swaranya tidak pernah ada yg
terrekam dengan tape (audio recorder).. Juga adanya perubahan
hydrology (air yg muncrat atau aliran yg hilang masuk ke tanah. Hanya
saja kedua gejala ini bisa jadi gejala-gejala yg menjadi attribute
pasca gempa, yang bukan hanya monopoli pre sinkhole.

Salut kepada T Geologi UPN membantu menenangkan masyarakat serta
berusaha menjawab dengan melakukan pengeboran, namun tidak menjumpai
rongga pada kedalaman dibawah 40 meter.
Saya tidak tau apa yg mendasari Geol UPN sehingga memilih titik lokasi
pengeboran disitu. Kalau memang gejala Glung ini adalah fenomena
ilmiah, tentunya bisa direkam terlebih dahulu dengan alat geophone
atau penelitian bawah permukaan lainnya. Kegagalan menemukan lubang
ini, tentusaja tidak bisa dipakai sebagai kesimpulan tidak ada rongga.

Yang menarik adalah fenomena sinkhole sering didahului adanya
perubahan sistem hydrologi. Nah apakah sudah ada yg meneliti perubahan
hydrologi ini ? Walaupun mungkin perubahan hydrologi ini bisa saja
karena fenomena pasca gempa, bukan fenomena sinkhole juga ... duh
sulit !.

rdp


<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Pak Rovicky,

Sentolo dan Oyo di Kulon Progo High masih belum jelas umurnya, tetapi
Wonosari di timur Kali Opak sudah lebih yakin umurnya yaitu Miosen
Tengah sekitar N11-N14 (Pak Budianto dan Pak Wartono pasti punya data
lebih akurat), sebagian publikasi ada yang meneruskan sampai ke Miosen
Akhir.

Saya pikir inisiasi Sesar Opak (sesar turun) terjadi pre-Wonosari
carbonate deposition, tepatnya pada awal Miosen Tengah (N9-N10).
Karbonatnya hanya tumbuh di Tinggian Kulon Progo (Sentolo) di barat dan
di Wonosari High di timur, sementara Yogya daerah low, dan basementnya
adalah Old Andesite Oligo-Miocene berupa group volkanoklastik Kebo
Butak, Semilir, Nglanggran, dan Sambipitu. Wonosari reef tak pernah
diendapkan di Yogya Low.

Ke offshore SW Yogya, pola high dan low menerus, tetapi Sentolo High
terisolasi di onshore saja, sedangkan Wonosari High meluas kemana-mana
bahkan ekivalennya sampai ke selatan Banyumas offshore. Alveolina-1
duduk di Wonosari High dan menemukan karbonat dengan reservoir yang
bagus kualitasnya, sayang no HC charging. Borelis-1 duduk di dalaman
depan Wonosari High alias di penerusan Yogya Low, maka hanya deep marine
sediments yang ditemuinya pada interval eq. Wonosari.

Kalau melihat batasan high dan low di wilayah Yogya onshore dan offshore
ini kelihatannya structure-driven, tetapi mungkin juga kalau ada yang
menafsirkan bahwa Yogya Low adalah inter-reef channel (antara Sentolo
dan Wonosari reefs), tetapi saya lebih berpikir bahwa pembatasnya Sesar
Opak, sebab post-Old Andesite, di selatan Jawa banyak terjadi block
faulting, termasuk membentuk horst block Sentolo, Yogya graben, dan
Wonosari horst block.

Salam,
Awang

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, March 01, 2007 3:58 C++
To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Kapan pembentukan sesar Opak ?

Pak Awang, Benyamin Sapiie, Budyanto Thoha, Subagyo Pramumijoyo atau
kawan-kawan (structural) geologist lainya.
Adakah yang punya info kapan pembentukan Sistem Sesar Opak ?
Saya pingin tahu apa yang menjadi basement dari daerah Jogja (low).

Kalau dari barat ada Sentolo High kemudia Jogja Low dan di timur ada
bukit Wonosari High, apakah Jogja Low yang bagian atasnya didominasi
oleh endapan Merapi ini masih memiliki kemungkinan adanya batugamping
Miosen dibawah kota Jogja ?

Sumur Alveolina-1 (Shell, 1972) dan Borelis (shell, 1973) yang dibor
diselatan Jogja ini masuk dalam kategori Wonosari High atau Jogja Low
?

Trims infonya ?

RDP
--
http://rovicky.wordpress.com/



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual
Convention and Exhibition,
Patra Bali, 19 - 22 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.o

[iagi-net-l] Fw: Info Lumpur Lapindo

2007-03-01 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

- Original Message - 
From: Rudi Rubiandini R.S. 
To: Yahdi Zaim ; R.P. Koesoemadinata 
Sent: Wednesday, February 28, 2007 1:09 PM
Subject: Re: Info Lumpur Lapindo


Pa Zaim & Pa Koesoema yang saya banggakan,

Mohon diforward ke Millis IAGI, kalau berkenan.

Sebagai penjelasan bahwa Relief Well yang pernah ada dalam koridor timnas 
adalah R1, baru sampai kedalaman 3600 feet, R2 baru sampai kedalaman 1170 feet. 
Untuk diketahui bahwa R1 Secara aktif baru bekerja selama 2 bulan, sedangkan R2 
baru 2 minggu (!), karena banyak hal-hal non-teknis yang tidak perlu saya 
sebutkan. 

Jadi, Kegiatan Relief Well yang tujuannya sampai kedalaman dibawah 7000 feet  
dan kemudian menginjeksikan lumpur berat sebesar minimal 22 ppg BELUM SELESAI 
dilakukan.

Kemudian seolah-olah itu menunjukan KEGAGALAN Relief Well, mohon maaf jangan 
dipakai sebagai peluru untuk menghentikan Usaha-usaha yang sifatnya SOLUSI 
seperti Relief Well oleh orang-orang yang takut kalau Erupsi DAPAT DIMATIKAN.

Penyebab dihentikannya kegiatan relief well karena DANA CASH yang tersedia 
sudah Cekak, sementara pemerintah belum siap 1 rupiah pun untuk berusaha 
mematikan Semburan.

Jadi,. siapa bertanggungjawab kalau akhirnya erupsi ini berjalan sampai 
puluhan tahun ? kalau aklhirnya menutup lahan lebih dari ribuan Hektar, dan 
kalau akhirnya memutus kehidupan beratus-ratus ribu masyarakat tidak bersalah ?

Apakah kita TEGA berpangku Tangan, sebagai penonton tanpa solusi ? 
Apakah kita dengan SADAR membiarkan suatu kejadian di depan mata, sementara 
kita memiliki kemampuan untuk melakukan SESUATU ?

Ampunilah kami yang Alloh atas kekhilafan kami, semoga engkau memaafkan kami 
semua . . .  Amin

Salam,
Rudi Rubiandini R.S.


  - Original Message - 
  From: Yahdi Zaim 
  To: Rudi Rubiandini R.S. 
  Sent: Wednesday, 28 February, 2007 11:24
  Subject: Re: Info Lumpur Lapindo


  Ass.W.W.,

  Terima kasih Pak Rudi, emailnya sudah saya terima dan saya terus mengikuti 
masalah2 LUSI
  Terlampir di bawah ini saya forwardkan respon tentang surat terbukanya Pak 
Koesoemadinata serta ketidak hadiran Pak Rudi dalam workshop

  Wassalam,

  Zaim



  - Original Message - 
  From: "Syamsu Alam" <[EMAIL PROTECTED]>
  To: 
  Sent: Wednesday, February 28, 2007 7:43 AM
  Subject: RE: [iagi-net-l] Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI-(2)



  Pak Koesoema Yth,

  Terimakasih atas email yang disampaikan (Surat Terbuka Kepada Ketua Umum
  IAGI)ke mailing list IAGI. Saya merespon surat bapak bukan atas nama
  Ketua Umum IAGI, dan mohon maaf kalau baru dapat merespon sekarang.
  (Sedih juga
  mendengar bapak tidak dapat tidur beberapa hari).

  Mengenai pandangan Pak Koesoema tentang  workshop tersebut saya kira
  itu sahih saja, namun ada beberapa hal yang ingin saya respon.

  1. Dr. Rudy Rumbiandini tidak hadir dalam acara tersebut. Sepanjang
  yang 
  saya ketahui, panitia telah mengundang bukan saja Dr. Rudy
  tetapi seluruh team pakar dalam "Timnas". Barangkali memang bukan
  sebagai pembicara, namun jika beliau hadir tentu dapat
  memberikan kontribusi/pandangannya tentang "Lusi" (note: Dr. Rudy
  juga sudah pernah diundang sebagai pembicara dalam diskusi Lusi yang
  diadakan IAGI di Sahid Htl beberapa bulan yang lalu).

  2. Richard Davies hadir (walaupun mungkin tidak diundang oleh
  penyelenggara). Dia beberapa kali melayangkan pertanyaan walaupun
  barangkali tidak mendapatkan jawaban yang memuaskannya, namun opininya
  telah dimuat di "The Jakarta Post", Friday, February 23, 2007, di
  halaman depan). Saya akan quote beberapa statementnya,
  a. mengenai penyebab semburan Lumpur: "The chance that the
  mud erupted because of the drilling activities is 90
  percent. I feel quite strongly about this", dia juga
  menambahkan: "the chance of the mud volcano being triggered
  by an earlier earthquake in Yogyakarta was 1 to 2 percent,
  while the chance that both drilling activities and
  the earthquake played a role was 8 percent".
  Dari statement tersebut jelas dia masih mengatakan
  adanya peran drilling dan gempa (tectonic
  forces?)sebagai penyebab semburan walaupun persentasinya
  berbeda. 

  b. Mengenai usaha penghentian semburan:
  "any efforts to stop or curb the mudflow would be highly
  dangerous", dia juga menambahkan: "People should just leave the
  (mud volcano) alone. The embangkment is dangerous. If it
  collapses, it could create an intense hazard".
  Untuk hal ini kelihatannya ada kesamaan pendapat antara
  Davies dengan statement yang telah disampaikan oleh kawan-kawan
  dari IAGI. Penanganan Lumpur dipermukaan, terutama yang
  menyangkut masalah social perlu menjadi prioritas.

  3. Pak Koesoema mengatakan:" Untuk menentukan 'the smoking gun'
  dalam masalah LUSI dan sekali gus menghentikan semburan mungkin
  satu-satunya adalah dengan melakukan pemboran relief well yang
  langsung ditujukan kepada lubang bor pas di atas top Kujung
  atau gejala apapun yang telah menyebabkan loss & kick, dengan
  hypothesa kerja

Re: [iagi-net-l] seleksi (Re: [iagi-net-l] FW: IPA sponsored field study opportunity_v1)

2007-03-01 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
mau nambahin lagi.
ARCO sekitar akhir 80 an kasih beasiswa ke mahasiswa yang kurang mampu dan 
harus bekerja sambilan untuk membiayai hidup nya. terutama kalau kerjaannya 
kerjaan kasar atau pekerjaan yang membahayakan.
waktu itu IP tidak dijadikan standard, tetapi peningkatan IP di harapkan 
setelah diberikan beasiswa.

masih ada kah perusahaan/orang yang mau memberikan bantuan kepada yang kurang 
beruntung supaya mereka bisa memperbaiki hidup mereka?

fbs
 
- Original Message 
From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, March 1, 2007 12:41:01 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] seleksi (Re: [iagi-net-l] FW: IPA sponsored field 
study opportunity_v1)


Aku berani bertaruh "ada hubungan antara IP dengan kecerdasan dan
bahkan kesuksesan". Coba saja diuji dengan "statistik", saya yakin
modus akan muncul pada pernyataan diatas yaitu ada hubungan antara
kecerdasan, IP dan kesuksesan.

Sayangnya, selalu saja oarang yag "sukses" karena tiga hal diatas
relatif diam dan tidak mengemuka suaranya. Lebih banyak
argumentasi-argumentasi yang berlandaskan azas ANOMALI yang muncul
secara acak dan kasuistis. misal :
- Aku dulu IPnya rendah toh sekarang bisa sukses.
- Aku ini tidak tergolong cerdas (IQ nunduk) toh sekarang bisa menjadi manajer
- Walaupun aku IP tinggi aku ini bukan anak cerdas, tetapi tetep juga sukses.

Salah satu argumentasi anomali :
Anakku dulu disuruh blajar susah banget dia bilang "Bill Gates ...
sekolah ndak lulus sekarang kaya, tetapi anaknya tetep sekolah dan
kiliah", aku cuman jawab "Lah emangnya kamu Billgates ? Kamu cuman
anaknya Rovicky yg biasa saja, dan bukan cerdas, jadi tetep saja kau
harus kerja keras"

Mungkin kita bisa buat crosplot 3D antara kecerdasan, kesuksesan, dan
IP disekolah. Aku kok yakin untuk tujuan praktis menggunakan IP
sebagai tolok ukur seleksi masih akan valid dan dapat dipertanggung
jawabkan alasannya. Nah kalau bisa ditambah dengan faktor aktif
organisasi pasti juga akan terlihat hasilnya.

Memang bener
IP tinggi saja ... tidak cukup
Organisasi thok  ndak memenuhi syarat
Cerdas doank ... sampun mundur aja sana

Jadi, buat mahasiswa --> kalau mau sukses harus punya nulai plus ketiga-tiganya
Memang tidak ada superman di dunia ini, tetapi dunia ini sangat kejam
sekejam ibu kota dan untuk saat ini "bagus saja tidak cukup ! "
mesti bagsbang !

rdp
"ip rendah, bodo, males organisasi ... cuman wong bejo"

On 3/1/07, Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> ikutan juga ya..
> menarik juga ulasan2 yang sudah ada.
> kalau misalnya yang "kurang mampu" selalu "belajar" dalam hidupnya maka saya 
> yakin dia bisa berhasil dalam hidup(&karier) juga.
> jadi metode yang dilakukan untuk dapat nilai tinggi diterapkan dalam hidup.
>
> IP memang tidak selalu bisa di identikkan dengan kecerdasan.  tapi apakah 
> hanya orang yang cerdas yang bisa berhasil dalam pekerjaan?
> menurut artikel2 yang sudah banyak di terbitkan, manusia itu hanya pakai 
> kurang dari 15 % dari kapasitas otaknya.  Einstein saja katanya hanya pakai 
> 15 % an.  saya tidak tahu bagaimana ngukurnya.  tapi banyak sekali yang quote 
> hasil penelitian ini.
> Nah kalau ini benar maka tidak perlu jadi orang jenius,  cukup orang 
> biasa-biasa saja yang mau pake kapasitas otaknya.
> dan lingkungan pergaulan dan tantangan yang diterima yang membuat orang 
> memakai otaknya secara optimum atau tidak . (justru itu ada pendapat seperti 
> yang disebutkan Oki)
> jadi mungkin tidak ada orang yang dilahirkan sudah menjadi jenius dan lebih 
> dari pada yang lain.
>
> kalau menurut saya recruitment yang optimum akan dicapai kalau memakai 
> prinsip "put the right man on the right place".
> mungkin perusahaan minyak boleh belajar dari rekruitmen pemain sepakbola atau 
> olahraga yang lain di klub2 dunia.
> setiap calon pemain di recruit berdasarkan dimana dia bisa kontribusi dalam 
> team.  misalnya yang kidal dan kuat larinya bisa ditempatkan di kiri 
> luar(tentu saja harus sering latihan bola dan bisa dreeble bola).
> kalau di geoscientist,  yang kuat matematiknya (sering di identik kan dengan 
> jenius) di pekerjakan sebagai geophysicist yang ngerjain processing dan 
> modelling atau yang lain yang perlu analisa matematik yang tinggi.  dst... 
> dst..
>
> sebagai tambahan,  ada satu artikel di salah satu penerbitan AAPG tahun 80 an 
> yang menyatakan bahwa keberhasilan seseorang sebagai geoscientist dalam dunia 
> perminyakan tergantung dari dua tahun pertama dia. karena pada dua tahun 
> pertama itulah ditumbuhkan minat akan cabang2 geoscientistnya dan juga saat 
> mendapatkan fondasi2 yang diperlukan.
>
> ada lagi pendapat:  yang bisa berhasil adalah yang bisa menyesuaikan diri 
> dengan perubahan.
>
> fbs
> IP saya sih biasa2 saja, tidak tinggi tapi cukup untuk lulus
>
>
>
> Wayan Ismara Heru Young <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> saya tertarik dengan kalimat bapak shofi : Butuh kecerdasan yang tinggi untuk 
> menghasilkan karya yang bagus.
> tapi apa kecerdasan 

RE: [iagi-net-l] Kapan pembentukan sesar Opak ?

2007-03-01 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Rovicky, 

Sentolo dan Oyo di Kulon Progo High masih belum jelas umurnya, tetapi
Wonosari di timur Kali Opak sudah lebih yakin umurnya yaitu Miosen
Tengah sekitar N11-N14 (Pak Budianto dan Pak Wartono pasti punya data
lebih akurat), sebagian publikasi ada yang meneruskan sampai ke Miosen
Akhir. 

Saya pikir inisiasi Sesar Opak (sesar turun) terjadi pre-Wonosari
carbonate deposition, tepatnya pada awal Miosen Tengah (N9-N10).
Karbonatnya hanya tumbuh di Tinggian Kulon Progo (Sentolo) di barat dan
di Wonosari High di timur, sementara Yogya daerah low, dan basementnya
adalah Old Andesite Oligo-Miocene berupa group volkanoklastik Kebo
Butak, Semilir, Nglanggran, dan Sambipitu. Wonosari reef tak pernah
diendapkan di Yogya Low.

Ke offshore SW Yogya, pola high dan low menerus, tetapi Sentolo High
terisolasi di onshore saja, sedangkan Wonosari High meluas kemana-mana
bahkan ekivalennya sampai ke selatan Banyumas offshore. Alveolina-1
duduk di Wonosari High dan menemukan karbonat dengan reservoir yang
bagus kualitasnya, sayang no HC charging. Borelis-1 duduk di dalaman
depan Wonosari High alias di penerusan Yogya Low, maka hanya deep marine
sediments yang ditemuinya pada interval eq. Wonosari.

Kalau melihat batasan high dan low di wilayah Yogya onshore dan offshore
ini kelihatannya structure-driven, tetapi mungkin juga kalau ada yang
menafsirkan bahwa Yogya Low adalah inter-reef channel (antara Sentolo
dan Wonosari reefs), tetapi saya lebih berpikir bahwa pembatasnya Sesar
Opak, sebab post-Old Andesite, di selatan Jawa banyak terjadi block
faulting, termasuk membentuk horst block Sentolo, Yogya graben, dan
Wonosari horst block.

Salam,
Awang

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, March 01, 2007 3:58 C++
To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Kapan pembentukan sesar Opak ?

Pak Awang, Benyamin Sapiie, Budyanto Thoha, Subagyo Pramumijoyo atau
kawan-kawan (structural) geologist lainya.
Adakah yang punya info kapan pembentukan Sistem Sesar Opak ?
Saya pingin tahu apa yang menjadi basement dari daerah Jogja (low).

Kalau dari barat ada Sentolo High kemudia Jogja Low dan di timur ada
bukit Wonosari High, apakah Jogja Low yang bagian atasnya didominasi
oleh endapan Merapi ini masih memiliki kemungkinan adanya batugamping
Miosen dibawah kota Jogja ?

Sumur Alveolina-1 (Shell, 1972) dan Borelis (shell, 1973) yang dibor
diselatan Jogja ini masuk dalam kategori Wonosari High atau Jogja Low
?

Trims infonya ?

RDP
-- 
http://rovicky.wordpress.com/



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual
Convention and Exhibition, 
Patra Bali, 19 - 22 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention 
and Exhibition,
Patra Bali, 19 - 22 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Kapan pembentukan sesar Opak ?

2007-03-01 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Pak Awang, Benyamin Sapiie, Budyanto Thoha, Subagyo Pramumijoyo atau
kawan-kawan (structural) geologist lainya.
Adakah yang punya info kapan pembentukan Sistem Sesar Opak ?
Saya pingin tahu apa yang menjadi basement dari daerah Jogja (low).

Kalau dari barat ada Sentolo High kemudia Jogja Low dan di timur ada
bukit Wonosari High, apakah Jogja Low yang bagian atasnya didominasi
oleh endapan Merapi ini masih memiliki kemungkinan adanya batugamping
Miosen dibawah kota Jogja ?

Sumur Alveolina-1 (Shell, 1972) dan Borelis (shell, 1973) yang dibor
diselatan Jogja ini masuk dalam kategori Wonosari High atau Jogja Low
?

Trims infonya ?

RDP
--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, 
Patra Bali, 19 - 22 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] West Sulawesi (was:Tender Winners)

2007-03-01 Terurut Topik Johnson A. Paju
  

Yth Pak Awang 

 

Yang membuat west sulawesi menarik adalah perbedaan seri pengendapannya
dengan west arm sulawesi secara keseluruhan, ada rentang waktu yang
cukup besar di daerah onshore (CMIIW), menurut peta geologi P3G
nyasedimen yang paling tua adalah Formasi Latimojong berumur
Cretaceous yang terdiri dari meta sst, sabak, filit serta meta lempung
sebagai sisipan, kemudian paket sedimen yang diperbincangkan sebelumnya
yaitu sedimen yang berumur miosen adalah Formasi Lariang...umurnya
adalah Miosen Akhir - Pliosen, isi dari formasi ini adalah konglomerat,
batupasir dan sisipan batulempung serta setempat ditemukan sisipan tufa,
hampir semua oil seep didaerah ini, muncul di interval Formasi Lariang,
sementara diatasnya ada Formasi Pasangkayu dan Pakuli yang berumur
Plio-Plistosen yang tersusun oleh selang-seling batupasir dan lempung,
dibeberapa tempat dijumpai konglomerat dan limestone

 

Daerah west sulawesi, terpisahkan dengan daerah enrekang dan toraja yang
berada dibagian timurnya oleh Latimojong Fold-belt  complex, dimana di
daerah ini, kita bisa menemukan endapan Formasi Toraja yang sebagian
besar orang membaginya kedalam dua seri, yaitu Lower Toraja (eq. mallawa
clastics) dan Upper Toraja (seri karbonat eq. tonasa) serta diatasnya
ada Formasi Makale (eq. Formasi Taccipi ). di timur wilayah West
Sulawesi oil seep rata-rata ditemukan di sediment paleogen Formasi Lower
Toraja seperti di parandean (daerah sekitar cakke) dan daerah yang
paling selatan ditemukan di desa jempulu kabupaten barru di Formasi
Balangbaru yang berumur Cretaceous. Paket sediment "synrift" dipercaya
merupakan potensial source rock didaerah ini

 

Sementara mengenai tingkat maturity source rock yang menurut pak Edi
Subroto Ro nya bisa mencapai nilai 3% mungkin saja bisa di trigger salah
satunya oleh banyaknya volcanics event dan keberadaan batuan terobosan
(diorite, granodiorit, andesit dan granit) di daerah ini.

 

Sebagai referensi daerah ini bisa di baca di magoon 1988 (IPA ??) 

 

Salam

JAP

 

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana 
Sent: 01 Maret 2007 8:11
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] West Sulawesi (was:Tender Winners)

 

Ulasan petroleum system West Sulawesi dari Ferry sudah benar saya pikir,

ada beberapa catatan tambahan :

 

Reservoir

Reservoir umur Miosen ke atas mungkin kualitasnya tak akan sebagus kawan

seumurnya di sisi Kalimantan. Ini berhubungan dengan provenance di West

Sulawesi yang lebih volkanik (spt Camba Fm.) dan pendeknya jarak

provenance-tempat deposisi dari West Sulawesi onshore ke offshore-nya

yang akan mengakibatkan sedimen tak mature. Bandingkan dengan betapa

mature-nya sedimen umur tersebut di Kutei offshore karena re-cycling

berkali2.

 

Source dan charging

Beberapa studi geokimia pada oil seeps di West Sulawesi menunjukkan

bahwa source minyak2 ini adalah batuan induk silisiklastik berumur Eosen

(eq. Lower Tanjung SR). Apakah ada coally source Miosen seperti di sisi

Kalimantan ? Masih tanda tanya sebab pada saat Miosen, sistem delta di

West Sulawesi tak seberkembang (atau tak berkembang) seperti di East

Kalimantan. Source-nya berupa synrift graben Eosen sebelum West Sulawesi

terpisah dari sisi timur Kalimantan. Charging yang jelas baru dari

graben2 Eosen di offshore ke reef eq. Berai (Oligo-Miosen) di

horst-blocknya. Charging dari Eosen graben ke foldbelt Miosen di

offshore lebih berisiko, tetapi di onshore hal ini sudah terjadi.

 

Trap

Gravity-driven toe-thrusting tetap terjadi di Miosen foldbelt offshore

di kawasan paling barat, tetapi betul bahwa semakin ke timur mendekati

onshore West Sulawesi foldbelt makin banyak pengaruh kompresi (seperti

Kalosi foldbelt). Keberadaan thin-skinned tectonics mau tak mau

menunjukkan bahwa toe thrusting bekerja juga di sini. Trap yang lain

adalah reef eq. Berai-upper Tonasa yang berkembang di setiap horst block

di offshore West Sulawesi. Terjadi diskusi yang lama dengan Exxon dan

Marathon, apakah itu volcanic cone atau reef, tetapi kedua operator

meyakini bahwa itu adalah reef, apalgi sekarang kita semua lebih yakin

bahwa Makassar Strait hanyalah attenuated continental crust, jadi

volkanisme basic mungkin memang tak terjadi.

 

Seal

Selain yang ditulis Ferry, ekivalen Tonasa limestone (Oligocene) yang

tight bisa jadi seal juga buat objektif Eosen di synrift.

 

Herry, Tonasa limestone telah lama menjadi target eksplorasi di South

Sulawesi, sejak awal tahun 1970-an. Banyak sumur Gulf Oil telah dibor

untuk melihat prospektivitas Tonasa. Tetapi, sampai sekarang belum

terbukti prospektivitas itu. Secara umum, Tonasa limestone is very

tight. Tetapi di seberang utara Walanae Fault, di blok turunnya, Tonasa

di situ adalah re-deposited Tonasa carbonate, dan lumayan porous

walaupun hanya bisa melepaskan gas seep.

 

Rekan saya di BPMIGAS, Johnson, pasti punya catatan tambahan lagi,

silakan.

 

Salam,

Awang

 

-Original Message-

From: Herry Maulana [mailto:[EMAIL PR