[Fwd: Re: [iagi-net-l] Gempa 7.5 Mw (7.0 SR) di Laut Jawa, 09 Agustus 2007, Pukul 00.04.58 WIB]

2007-08-09 Terurut Topik Benyamin Sapiie
Untuk zona subduksi temperatur plate bisa sangat dingin sehingga kita
mempunyai batuan yang kita kenal dengan nama blue schist facies rock (high
pressure low temperature) sehingga masih memungkin bersifat brittle dan
300 km sering dianggap sebagai batas gempa yang dalam dan umum dijumpai
pada  benioff zone. Bahkan kita tahu ada gempa yang sangat dalam 660km dan
max 800km (hasil tomografi).

Tearing dari subducted plate bukanlah kejadian aneh.  Tetapi saya lebih
mengklasifikasikan sesar ini pada oblique convergent. Walaupun cukup
menarik apa yang dikatakan sama Pak Awang strike dari sesar ini sama
dengan sesar yang dijumpai di Sumatra, kalau ini betul berarti merupakan
strike-slip yang sangat dalam (sangat jarang).

Ben Sapiie



--- Pesan Awal ---
Judul Surat: Re: [iagi-net-l] Gempa 7.5 Mw (7.0 SR) di Laut Jawa, 09
Agustus 2007, Pukul 00.04.58 WIB
Dari:"Irwan Meilano" <[EMAIL PROTECTED]>
Tanggal: Kam, 9 Agustus 2007, 15:19
Kepada:  iagi-net@iagi.or.id
 [EMAIL PROTECTED]
--

Anggota milis ysh,

Saya sangat setuju dengan pak Awang, bahwa kemungkinan gempa semalam
tidak berhubungan dgn sistem sesar di daratan.
Bisa dibayangkan pada kedalaman >250 km, maka besarnya pressure bisa
lebih dari 10GPa dengan suhu >1000 derajat. Sehingga sudah tidak rigid
lagi, malahan
mungkin sudah melting. Tapi toh terjadi gempa juga.

Mekanisme deep earthquake masih menjadi misteri walaupun terdapat
beberapa teori yang berusaha menjelaskan mekanisme-nya.
Mis perubahan sifat kimiawi batuan pada suhu dan tekanan tertentu
mis teori berubahnya serpentine=>olivine yg diikuti dengan pelepasan air.

Menurut saya gempa malam tadi membawa informasi penting:
1. Gempa tersebut merupakan gempa dalam yang terbesar di laut Jawa.
Dengan kedalaman benioff di jawa > 250 km, maka terdapat banyak gempa
dalam disana. Tetapi ternyata gempa terbesar selama 30 thn yaitu
magnitude-nya
hanya 6.1 pada thn 1996. Rata-rata M 5 yg hampir setiap 2 bln sekali.
Sehingga gempa kali ini yg terbesar sejak 1973 (sumber katalog usgs).

2. Gelombang gempa lebih efektif merambat sepanjang kerak samudera  yg
menghunjam di bawah jawa. Dan bukan tegak lurus ke atas.
Sehingga efek gempa terbesar bukan pada jarak yg dekat dengan episenter
tetapi yang dekat dengan kerak samudra,yaitu di sekitar trench atau
di pantai selatan. Dan bukan di pantai utara.

3. Terdapat kekhawatiran bahwa stress release dari gempa ini bisa
mentriger gempa lain pada sistem sesar daratan. Mis : sesar cimandiri atau
sesar lembang.

salam,
Irwan Meilano



Awang Satyana wrote:
> Pak Rovicky,
>
> Kalau mengacu ke kontur zone Benioff dari Hamilton (1979) dan
> Hutchison (1989), kedalaman Benioff (Wadati-Benioff sebenarnya) di
> utara Jawa semakin dalam ke utara dari sekitar 250 km di garis pantai
> sampai hampir 600 km.
>
> Dari momen tensor solution yang dipublikasi NEIC-USGS, penyesarannya
> dominan strike-slip dengan sedikit komponen thrust pada strike 323 deg
> NE dan dip 28; dipnya yang kurang vertikal bisa disebabkan komponen
> thrust-nya.
>
> Ini gempa dalam, di astenosfer, semua sesar2 besar hanya terbatas di
> kerak kontinen, sehingga tak ada hubungan dengan sesar manapun.
> Tetapi, arah strike-slip 323 deg NE adalah arah Sesar Dextral
> Pamanukan-Cilacap yang bisa berhubungan dengan Lematang Fault di
> Sumatra Selatan. Ini sesar besar orde antitetik terhadap sesar utama
> Meratus-Muria-Kebumen yang tegak lurus terhadap Pamanukan Cilacap.
> Plotting titik episentrum gempa tengah malam tadi duduk di splay
> Pamanukan-Cilacap (75 km offshore baratlaut Indramayu). Tetapi karena
> dalam, saya tak yakin gempa ini berhubungan dengan Pamanukan-Cilacap,
> walaupun sejajar dan setempat penyesaran gempa-nya. tetapi, jelas tak
> berhubungan dengan Sesar Lembang atau Cimandiri.
>
> salam,
> awang




Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Re: [iagi-net-l] PLTN Muria dan gempa bumi Kamis dinihari

2007-08-09 Terurut Topik Benyamin Sapiie
Berdasarkan kondisi geologi yang kita tahu saat ini gempa2 yang mungkin
terjadi dilaut Jawa adalah gempa2 dalam yang berkisar 250-300 km yang
berkaitan dengan subduksi lempeng india-australia dibawah erasia
(present-day tektonik).  Seperti gempa kemarin terjadi di Indramayu,
sehingga secara teoritis sangatlah kecil kemungkinan kita mempunyai gempa
dangkal apalagi yang menyebakan fault rupture dipermukaan. Sehingga
penempatan PLTN MUria sudah pada tempat yang cukup aman. Kecuali bila
ternyata kita mempunyai sesar2 aktif pada daerah back-arc yang ada pada
batuan dasar (upper crust) yang tidak terpetakan. Walaupun ternyata gempa
yang dalam kalau cukup besar bisa diamplifikasi dan menyebakan tremor yang
cukup besar, sehingga mempunyai potensi untuk menyebabkan kerusakan.

Sehingga kita harus selalu harus waspada karena kita berada dalam jalur
subduksi aktif atau jalur gempa dan vulkanik. Pembagunan2 yang yg beresiko
harus disertai simulasi2 dengan scenario terburuk. Seperti Pak Awang
bilang sleeping with earthquakes...bukan berarti kita tidak tidur,
melainkan tidur yang terlatih dengan kewaspadaan (persiapan dini).

Salam,

Ben Sapiie



Studi pergeologian untuk PLTN Muria ini sudah pernah dilakukan , paling
tidak pada waktu menentukan daerah / studi tapak di Jepara tsb pada tahun
90 an oleh konsultan dari Jepang ( West Jec ? ) dan beberapa pakar dari
DN. dengan kesimpulan "Daerah Aman " , Kemudian dg adanya gempa Jogya
kemarin juga pernah disinggung dg kesimpulan masih aman , bahkan
diasumsikan bahwa Instalasi Batan yang ada di Jogya pun yg relatif dekat
Tidak ada masalah dg gempa Jogya , Kemudian dg perkembangan baru ( Gempa
Indramayu ini ) apa tidak perlu lagi dikaji ulang secara komprehensif.
Selama ini memang Inisiatif penelitiannya oleh " sochibul bait nya " ,
oleh karena itu ya 'aman aman " saja , karena ini menyangkut Proyek yang
sangat strategis secara Nasional , makanya inisiatif dari pihak lain (
yang lebih independen ) kayaknya perlu dilakukan ( gimana IAGI ? ) ,
karena masalah ini sekarang lagi hangat hangatnya diperbincangkan secara
Nasional sehubungan dg krisis energi. dan pemerintah sudah bikin roadmap
nya dan tahun 2016 akan beroperasi , makanya tidak lama lagi sudah akan
masuk tahap kontruksi karena pembangunannya diperlukan waktu yg lama.
Usulan untuk memindahkan Lokasi ke daerah utara lagi yang mungkin akan
aman thd Gempa (?) yaitu  di Kep.Karimunjawa , rasanya sangat sulit ,
karena produksi listrik ini akan dipakai dijawa shg diperlukan kabel bawah
laut yang cukup panjang.
Sebetulnya yang diperlukan adalah studi yg komprehensif dari berbagai
faktor secara kwantitatif sehingga hasilnya bisa dipakai oleh para
designer PLTN tsb , apakah memang harus dipidahkan ( harga mati ) atau
masih bisa dibangun dengan teknologi tertentu (dari sisi kegempaan ), yang
jelas kedepan kebutuhan energi tidak bisa ditawar tawar lagi , dan pabrik
energi memerlukan waktu yg lama untuk memebangunnya

ISM


  Subject: [iagi-net-l] PLTN Muria dan gempa bumi Kamis dinihari


  Rekan-rekan Yth,

  Sehubungan dengan gempa bumi yang terjadi pada Kamis dini hari, yang
diperkirakan berlokasi di utara Indramayu, sebuah Radio swasta di
Jakarta, sekitar jam 04.30 wib mewawancarai Pak Dibyo (pakar bencana
alam dari Bandung) secara interaktif.
  Dalam wawancara tersebut dikatakan bahwa ternyata di pantai utara Jawa
dan Laut Jawa juga "tidak bebas" dari gempa bumi yang cukup besar
termasuk kemungkinan tsunami. Untung episentrum berada jauh di dalam
(+/- 285 km) sehingga tidak akan menimbulkan kerusakan infra-struktur
(termasuk fasilitas anjungan minyak di lepas pantai) di kota-2 sepanjang
Pantura.

  Karena siaran interaktif dengan pendengar, penyiar radio sempat
membacakan beberapa sms dari pendengar; salah satu sms (yang cukup
panjang, dan banyak peristilahan geologi) berasal dari Pak Andang
Bachtiar (pasti ini kawan kita arek Malang itu). Pada akhir sms-nya Pak
Andang menyinggung lokasi PLTN di dekat Jepara dan Muria, Jawa Tengah.
  Tanggapan pak Dibyo (kalau tidak salah) bahwa lokasi PLTN yang lebih
tepat adalah di P.Karimunjawa (gugusan pulau beberapa ratus km di
sebelah utara Semarang) bukan di Semenanjung Muria (P.Jawa).
  Apakah IAGI ada rencana untuk membuat usulan mengenai lokasi PLTN ini?

  Salam,
  Sugeng



Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma A

Re: [iagi-net-l] PLTN Muria dan gempa bumi Kamis dinihari

2007-08-09 Terurut Topik Benyamin Sapiie
Berdasarkan kondisi geologi yang kita tahu saat ini gempa2 yang mungkin
terjadi dilaut Jawa adalah gempa2 dalam yang berkisar 250-300 km yang
berkaitan dengan subduksi lempeng india-australia dibawah erasia
(present-day tektonik).  Seperti gempa kemarin terjadi di Indramayu,
sehingga secara teoritis sangatlah kecil kemungkinan kita mempunyai gempa
dangkal apalagi yang menyebakan fault rupture dipermukaan. Sehingga
penempatan PLTN MUria sudah pada tempat yang cukup aman. Kecuali bila
ternyata kita mempunyai sesar2 aktif pada daerah back-arc yang ada pada
batuan dasar (upper crust) yang tidak terpetakan. Walaupun ternyata gempa
yang dalam kalau cukup besar bisa diamplifikasi dan menyebakan tremor yang
cukup besar, sehingga mempunyai potensi untuk menyebabkan kerusakan.

Sehingga kita harus selalu harus waspada karena kita berada dalam jalur
subduksi aktif atau jalur gempa dan vulkanik. Pembagunan2 yang yg beresiko
harus disertai simulasi2 dengan scenario terburuk. Seperti Pak Awang
bilang sleeping with earthquakes...bukan berarti kita tidak tidur,
melainkan tidur yang terlatih dengan kewaspadaan (persiapan dini).

Salam,

Ben Sapiie



Studi pergeologian untuk PLTN Muria ini sudah pernah dilakukan , paling
tidak pada waktu menentukan daerah / studi tapak di Jepara tsb pada tahun
90 an oleh konsultan dari Jepang ( West Jec ? ) dan beberapa pakar dari
DN. dengan kesimpulan "Daerah Aman " , Kemudian dg adanya gempa Jogya
kemarin juga pernah disinggung dg kesimpulan masih aman , bahkan
diasumsikan bahwa Instalasi Batan yang ada di Jogya pun yg relatif dekat
Tidak ada masalah dg gempa Jogya , Kemudian dg perkembangan baru ( Gempa
Indramayu ini ) apa tidak perlu lagi dikaji ulang secara komprehensif.
Selama ini memang Inisiatif penelitiannya oleh " sochibul bait nya " ,
oleh karena itu ya 'aman aman " saja , karena ini menyangkut Proyek yang
sangat strategis secara Nasional , makanya inisiatif dari pihak lain (
yang lebih independen ) kayaknya perlu dilakukan ( gimana IAGI ? ) ,
karena masalah ini sekarang lagi hangat hangatnya diperbincangkan secara
Nasional sehubungan dg krisis energi. dan pemerintah sudah bikin roadmap
nya dan tahun 2016 akan beroperasi , makanya tidak lama lagi sudah akan
masuk tahap kontruksi karena pembangunannya diperlukan waktu yg lama.
Usulan untuk memindahkan Lokasi ke daerah utara lagi yang mungkin akan
aman thd Gempa (?) yaitu  di Kep.Karimunjawa , rasanya sangat sulit ,
karena produksi listrik ini akan dipakai dijawa shg diperlukan kabel bawah
laut yang cukup panjang.
Sebetulnya yang diperlukan adalah studi yg komprehensif dari berbagai
faktor secara kwantitatif sehingga hasilnya bisa dipakai oleh para
designer PLTN tsb , apakah memang harus dipidahkan ( harga mati ) atau
masih bisa dibangun dengan teknologi tertentu (dari sisi kegempaan ), yang
jelas kedepan kebutuhan energi tidak bisa ditawar tawar lagi , dan pabrik
energi memerlukan waktu yg lama untuk memebangunnya

ISM


  Subject: [iagi-net-l] PLTN Muria dan gempa bumi Kamis dinihari


  Rekan-rekan Yth,

  Sehubungan dengan gempa bumi yang terjadi pada Kamis dini hari, yang
diperkirakan berlokasi di utara Indramayu, sebuah Radio swasta di
Jakarta, sekitar jam 04.30 wib mewawancarai Pak Dibyo (pakar bencana
alam dari Bandung) secara interaktif.
  Dalam wawancara tersebut dikatakan bahwa ternyata di pantai utara Jawa
dan Laut Jawa juga "tidak bebas" dari gempa bumi yang cukup besar
termasuk kemungkinan tsunami. Untung episentrum berada jauh di dalam
(+/- 285 km) sehingga tidak akan menimbulkan kerusakan infra-struktur
(termasuk fasilitas anjungan minyak di lepas pantai) di kota-2 sepanjang
Pantura.

  Karena siaran interaktif dengan pendengar, penyiar radio sempat
membacakan beberapa sms dari pendengar; salah satu sms (yang cukup
panjang, dan banyak peristilahan geologi) berasal dari Pak Andang
Bachtiar (pasti ini kawan kita arek Malang itu). Pada akhir sms-nya Pak
Andang menyinggung lokasi PLTN di dekat Jepara dan Muria, Jawa Tengah.
  Tanggapan pak Dibyo (kalau tidak salah) bahwa lokasi PLTN yang lebih
tepat adalah di P.Karimunjawa (gugusan pulau beberapa ratus km di
sebelah utara Semarang) bukan di Semenanjung Muria (P.Jawa).
  Apakah IAGI ada rencana untuk membuat usulan mengenai lokasi PLTN ini?

  Salam,
  Sugeng



Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma A

[iagi-net-l] Bisnis batubara

2007-08-09 Terurut Topik Ismail Zaini
Ternyata PLN yang yg ngurusi setrum ikut ikutan masuk bisnis eksplorasi, 
setelah batubara nanti terus ke gas dan Uranium, nanti bakalan laris geologi di 
PLN , Mungkin inilah kalau perencanaan di sektor energi hanya bersifat instan

ISM
===

PLN Ingin Punya Bisnis Batu Bara 

JAKARTA -- PLN mengaku ingin terjun ke bisnis batu bara dengan mengelola 
tambangnya sendiri. Langkah ini diambil untuk mengamankan pasokan batu bara ke 
sejumlah pembangkit listriknya. Saat ini, PLN masih menunggu tawaran pemda yang 
memiliki tambang batu bara untuk dikembangkan.
Dirut PLN, Eddie widiono, mengungkapkan hal usai menandatangani kerja sama 
dengan Cina untuk tiga pembangkit listrik tenaga batu bara di Jawa. Ia 
jelaskan, sampai sekarang sebenarnya PLN belum dapat menjamin kepastian pasokan 
batu bara yang bakal digunakan oleh pembangkit-pembangkitnya, terutama dalam 
proyek percepatan 10 ribu MW.

Meski dalam kontrak pembangunannya, telah ditunjuk sejumlah pemasok batu bara. 
Tapi di lapangan, jumlah pasokan itu tidaklah 100 persen memenuhi. Rata-rata 
hanya maksimal 50 persen. ''Dalam setahun pertama (setelah 2009) akan kita 
pantau terus perkembangan pasokan ini. Kalau ternyata tidak mencukupi akan ada 
plan B,'' katanya.

Termasuk di dalam plan B itu adalah memiliki tambang dan perusahaan pemasok 
batu bara sendiri. Kapan hal ini bisa terlaksana, PLN belum mau 
mengungkapkannya. Eddie menilai, hambatan kavling tambang batu bara adalah 
salah satu masalah utamanya.

''Masih ada tidak tambang yang belum dikavling? Kalau masih ada kasih tahu 
saya, PLN apply di situ,'' cetus dia. Tambang batu bara secara nasional saat 
ini memang sudah dimiliki oleh sejumlah pemain besar. Eddie berharap yang 
datang menawarkan tambang untuk dikelola itu bukan pemainnya, melainkan pemda 
sendiri. ''Model bagaimana kita amankan pasokan itu bermacam-macam, kalau masih 
terbuka minta kavling (batu bara) akan kita lakukan karena ia yang terbaik,'' 
sambungnya. 

Direktur Pembangkitan dan Energi Primer PLN, Ali Herman, menambahkan, kalaupun 
memiliki tambang dan perusahaan yang mengelolanya, PLN juga bakal menemui 
kesulitan serupa dengan pemasok batu bara sekarang. Dua hambatan utama memasok 
secara berkelanjutan itu adalah kecukupan produksi dan transportasi. 

''Tambahan pasokan untuk 2010 saja itu lebih dari 20 ton per tahun. Tantangan 
lainnya juga transportasi dari tambang sampai ke PLTU-nya itu panjang,'' tandas 
dia. Kebutuhan batu bara untuk pembangkit listrik tiap tahun terus meningkat. 
Bila pada tahun 2000 ia masih sebesar 13,1 juta ton per tahun maka pada 2005 
sudah mencapai 16,9 juta ton per tahun. evy  



Re: [iagi-net-l] PLTN Muria dan gempa bumi Kamis dinihari

2007-08-09 Terurut Topik Ismail Zaini
Studi pergeologian untuk PLTN Muria ini sudah pernah dilakukan , paling tidak 
pada waktu menentukan daerah / studi tapak di Jepara tsb pada tahun 90 an oleh 
konsultan dari Jepang ( West Jec ? ) dan beberapa pakar dari DN. dengan 
kesimpulan "Daerah Aman " , Kemudian dg adanya gempa Jogya kemarin juga pernah 
disinggung dg kesimpulan masih aman , bahkan diasumsikan bahwa Instalasi Batan 
yang ada di Jogya pun yg relatif dekat Tidak ada masalah dg gempa Jogya , 
Kemudian dg perkembangan baru ( Gempa Indramayu ini ) apa tidak perlu lagi 
dikaji ulang secara komprehensif. Selama ini memang Inisiatif penelitiannya 
oleh " sochibul bait nya " , oleh karena itu ya 'aman aman " saja , karena ini 
menyangkut Proyek yang sangat strategis secara Nasional , makanya inisiatif 
dari pihak lain ( yang lebih independen ) kayaknya perlu dilakukan ( gimana 
IAGI ? ) , karena masalah ini sekarang lagi hangat hangatnya diperbincangkan 
secara Nasional sehubungan dg krisis energi. dan pemerintah sudah bikin roadmap 
nya dan tahun 2016 akan beroperasi , makanya tidak lama lagi sudah akan masuk 
tahap kontruksi karena pembangunannya diperlukan waktu yg lama.
Usulan untuk memindahkan Lokasi ke daerah utara lagi yang mungkin akan aman thd 
Gempa (?) yaitu  di Kep.Karimunjawa , rasanya sangat sulit , karena produksi 
listrik ini akan dipakai dijawa shg diperlukan kabel bawah laut yang cukup 
panjang.
Sebetulnya yang diperlukan adalah studi yg komprehensif dari berbagai faktor 
secara kwantitatif sehingga hasilnya bisa dipakai oleh para designer PLTN tsb , 
apakah memang harus dipidahkan ( harga mati ) atau masih bisa dibangun dengan 
teknologi tertentu (dari sisi kegempaan ), yang jelas kedepan kebutuhan energi 
tidak bisa ditawar tawar lagi , dan pabrik energi memerlukan waktu yg lama 
untuk memebangunnya

ISM


  Subject: [iagi-net-l] PLTN Muria dan gempa bumi Kamis dinihari


  Rekan-rekan Yth,

  Sehubungan dengan gempa bumi yang terjadi pada Kamis dini hari, yang 
diperkirakan berlokasi di utara Indramayu, sebuah Radio swasta di Jakarta, 
sekitar jam 04.30 wib mewawancarai Pak Dibyo (pakar bencana alam dari Bandung) 
secara interaktif. 
  Dalam wawancara tersebut dikatakan bahwa ternyata di pantai utara Jawa dan 
Laut Jawa juga "tidak bebas" dari gempa bumi yang cukup besar termasuk 
kemungkinan tsunami. Untung episentrum berada jauh di dalam (+/- 285 km) 
sehingga tidak akan menimbulkan kerusakan infra-struktur (termasuk fasilitas 
anjungan minyak di lepas pantai) di kota-2 sepanjang Pantura.

  Karena siaran interaktif dengan pendengar, penyiar radio sempat membacakan 
beberapa sms dari pendengar; salah satu sms (yang cukup panjang, dan banyak 
peristilahan geologi) berasal dari Pak Andang Bachtiar (pasti ini kawan kita 
arek Malang itu). Pada akhir sms-nya Pak Andang menyinggung lokasi PLTN di 
dekat Jepara dan Muria, Jawa Tengah.
  Tanggapan pak Dibyo (kalau tidak salah) bahwa lokasi PLTN yang lebih tepat 
adalah di P.Karimunjawa (gugusan pulau beberapa ratus km di sebelah utara 
Semarang) bukan di Semenanjung Muria (P.Jawa).
  Apakah IAGI ada rencana untuk membuat usulan mengenai lokasi PLTN ini?

  Salam,
  Sugeng

RE: [iagi-net-l] Gempa 7.5 Mw (7.0 SR) di Laut Jawa, 09 Agustus 2007, Pukul 00.04.58 WIB

2007-08-09 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Irwan,

Terima kasih atas informasi yang sangat menarik, semoga Pak Irwan dkk
dapat memanfaatkan kejadian tersebut untuk dapat lebih memahami geologi
gempa, khususnya di Jawa.

Menarik sekali pendapat bahwa propagasi gaya akan lebih terbuang ke
selatan merambat sepanjang subducted oceanic slab dan kemudian muncul di
palung selatan Jawa. Logis saya pikir sebab perambatan gaya akan lebih
gampang di media subducted oceanic slab yang relatif lebih solid
dibandingkan lewat astenosfer yang relatif lebih semi-solid atau
plastis.

Semalam dilaporkan oleh seorang penduduk di Cilacap dan di Yogyakarta
bahwa goncangannya keras sekali, sementara penduduk Indramayu malah
umumnya tak merasakan goncangan. Bisa dipahami sebab di bawah Indramayu,
kedalaman Benioff hampir 300 km, sedangkan di bawah Cilacap-Yogya
mendangkal ke sekitar 100 km.

Sesar Lembang dan Cimandiri saya pikir masih akan sulit untuk "memungut"
rambatan gaya dari utara tersebut sebab kedalaman Benioff di situ masih
150-200 km, saya tak yakin sesar2 ini punya konduit ke Benioff sampai
sedalam itu, paling mereka berhenti di kedalaman <50 km.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Irwan Meilano [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 09, 2007 3:20 C++
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa 7.5 Mw (7.0 SR) di Laut Jawa, 09 Agustus
2007, Pukul 00.04.58 WIB

Anggota milis ysh,

Saya sangat setuju dengan pak Awang, bahwa kemungkinan gempa semalam
tidak berhubungan dgn sistem sesar di daratan.
Bisa dibayangkan pada kedalaman >250 km, maka besarnya pressure bisa
lebih dari 10GPa dengan suhu >1000 derajat. Sehingga sudah tidak rigid
lagi, malahan
mungkin sudah melting. Tapi toh terjadi gempa juga.

Mekanisme deep earthquake masih menjadi misteri walaupun terdapat
beberapa teori yang berusaha menjelaskan mekanisme-nya.
Mis perubahan sifat kimiawi batuan pada suhu dan tekanan tertentu
mis teori berubahnya serpentine=>olivine yg diikuti dengan pelepasan
air.

Menurut saya gempa malam tadi membawa informasi penting:
1. Gempa tersebut merupakan gempa dalam yang terbesar di laut Jawa.
Dengan kedalaman benioff di jawa > 250 km, maka terdapat banyak gempa
dalam disana. Tetapi ternyata gempa terbesar selama 30 thn yaitu
magnitude-nya
hanya 6.1 pada thn 1996. Rata-rata M 5 yg hampir setiap 2 bln sekali.
Sehingga gempa kali ini yg terbesar sejak 1973 (sumber katalog usgs).

2. Gelombang gempa lebih efektif merambat sepanjang kerak samudera  yg
menghunjam di bawah jawa. Dan bukan tegak lurus ke atas.
Sehingga efek gempa terbesar bukan pada jarak yg dekat dengan episenter
tetapi yang dekat dengan kerak samudra,yaitu di sekitar trench atau
di pantai selatan. Dan bukan di pantai utara.

3. Terdapat kekhawatiran bahwa stress release dari gempa ini bisa
mentriger gempa lain pada sistem sesar daratan. Mis : sesar cimandiri
atau
sesar lembang.

salam,
Irwan Meilano



Awang Satyana wrote:
> Pak Rovicky,
>  
> Kalau mengacu ke kontur zone Benioff dari Hamilton (1979) dan 
> Hutchison (1989), kedalaman Benioff (Wadati-Benioff sebenarnya) di 
> utara Jawa semakin dalam ke utara dari sekitar 250 km di garis pantai 
> sampai hampir 600 km.
>  
> Dari momen tensor solution yang dipublikasi NEIC-USGS, penyesarannya 
> dominan strike-slip dengan sedikit komponen thrust pada strike 323 deg

> NE dan dip 28; dipnya yang kurang vertikal bisa disebabkan komponen 
> thrust-nya.
>  
> Ini gempa dalam, di astenosfer, semua sesar2 besar hanya terbatas di 
> kerak kontinen, sehingga tak ada hubungan dengan sesar manapun. 
> Tetapi, arah strike-slip 323 deg NE adalah arah Sesar Dextral 
> Pamanukan-Cilacap yang bisa berhubungan dengan Lematang Fault di 
> Sumatra Selatan. Ini sesar besar orde antitetik terhadap sesar utama 
> Meratus-Muria-Kebumen yang tegak lurus terhadap Pamanukan Cilacap. 
> Plotting titik episentrum gempa tengah malam tadi duduk di splay 
> Pamanukan-Cilacap (75 km offshore baratlaut Indramayu). Tetapi karena 
> dalam, saya tak yakin gempa ini berhubungan dengan Pamanukan-Cilacap, 
> walaupun sejajar dan setempat penyesaran gempa-nya. tetapi, jelas tak 
> berhubungan dengan Sesar Lembang atau Cimandiri.
>  
> salam,
> awang





Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Ban

RE: [iagi-net-l] gempa lepas-pantai utara Jawa Barat

2007-08-09 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Untung,

 

Episentrum sesar tersebut memang persis duduk di sesar yang saya sebut
Lematang-Pamanukan-Cilacap pada publikasi2 saya tentang tectonic
indentation Jawa Tengah dalam beberapa tahun terakhir ini (publikasi
terbaru tentang ini ada di Satyana, 2007, Proceedings IPA Mei lalu, ").
Sesar ini saya bangun dari publikasi2 Pak Untung dkk pada tahun 1970-an,
khususnya buku kuning Untung dan Sato (1978). Ketika saya kaitkan dengan
sesar besar lainnya di Jawa yaitu Meratus-Muria-Kebumen, maka sesar
Cilacap-Pamanukan-Lematang ini menjadi antitetik dextral terhadap
Meratus-Muria-Kebumen.

 

Kalau episentrum gempa semalam 30 km atau kurang, saya percaya kalau
gempa tersebut sangat erat berkaitan dengan Sesar Pamanukan-Cilacap;
tetapi ini hampir 10 kali lipat lebih dalam, yaitu 290 km. Saya pikir
tak ada sesar strike-slip yang sangat besar sekalipun sampai kedalaman
ratusan km menembus kontinen dan masuk ke astenosfer. Tetapi, kalau kita
punya data mantle tomography di sekitar Laut Jawa, sangat bagus untuk
menguji pendapat ini.

 

Saya setuju, ini kesempatan yang sangat baik untuk mempelajari gempa,
terutama propagasinya dalam dua minggu ini yang menunjukkan migrasi
sistematik dari selatan ke utara.

 

Salam,

awang

 

  _  

From: Untung M [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 09, 2007 3:13 C++
To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] gempa lepas-pantai utara Jawa Barat

 

 

 

 

 

Saudara para pakar gempa yang budiman,

Saya coba ngeplot posisi gempa tgl. 9/8/07 berdasarkan atas laporan BMG
dan USGS. Keduanya hampir sama. Untuk itu saya merujuk buku kuning
"Gravity and Geological Studies in Jawa, Indonesia", 1978 terbitan
Direktorat Geologi. Editor ialah M. Untung dan Y. Sato. Dari penafsiran
data gayaberat hasil pengamatan langsung di lapangan ditemukan sesar
dari selatan Cirebon membentang kearah barat-barat laut ( west-west
north). Saya duga sesar tersebut melanjut ke laut. Gempa tgl. 9/8 di
laut berada di sesar tersebut kira-kira 100 km timur dari Jakarta dan
juga 100 km barat dari Cirebon  dan hanya beberapa puluh km dari pantai
pada kedalaman, menurut laporan, 286 km yaitu di astenosfer. Benarkah
laporan ini?  Kalau buku tersebut ada pada anda, tolong di lihat. Di
perustakaan PSG mudah-mudahan masih ada. Kita masih besyukur gempa tidak
sangat besar (9 SR). Peristiwa ini sangat baik untuk penelitian yang
mendalam.

Sekian. Terimakasih.

M. Untung  



[iagi-net-l] Paper Gratis dari Canadian Mineralogist

2007-08-09 Terurut Topik Andri Subandrio
Rekan-rekan IAGI netter yang budiman,

Bagi teman-teman "explorer" yang ingin tambah wawasan di bidang mineralogi, 
petrologi, mineralisasi, bio-geokimia, alterasi hidrotermal dsb, dapat mencoba 
mengakses paper dari canadian mineralogist. Saya pernah men "download" 
paper-paper gratis mulai dari tahu 1957 hingga 2007! Selamat mencoba. Goodluck. 
Alamatnya dibawah ini

http://canmin.geoscienceworld.org/search.dtl

Salam

Andri Subandrio

Re: [iagi-net-l] Gempa 7.5 Mw (7.0 SR) di Laut Jawa, 09 Agustus 2007, Pukul 00.04.58 WIB

2007-08-09 Terurut Topik Irwan Meilano

Anggota milis ysh,

Saya sangat setuju dengan pak Awang, bahwa kemungkinan gempa semalam
tidak berhubungan dgn sistem sesar di daratan.
Bisa dibayangkan pada kedalaman >250 km, maka besarnya pressure bisa
lebih dari 10GPa dengan suhu >1000 derajat. Sehingga sudah tidak rigid
lagi, malahan
mungkin sudah melting. Tapi toh terjadi gempa juga.

Mekanisme deep earthquake masih menjadi misteri walaupun terdapat
beberapa teori yang berusaha menjelaskan mekanisme-nya.
Mis perubahan sifat kimiawi batuan pada suhu dan tekanan tertentu
mis teori berubahnya serpentine=>olivine yg diikuti dengan pelepasan air.

Menurut saya gempa malam tadi membawa informasi penting:
1. Gempa tersebut merupakan gempa dalam yang terbesar di laut Jawa.
Dengan kedalaman benioff di jawa > 250 km, maka terdapat banyak gempa
dalam disana. Tetapi ternyata gempa terbesar selama 30 thn yaitu
magnitude-nya
hanya 6.1 pada thn 1996. Rata-rata M 5 yg hampir setiap 2 bln sekali.
Sehingga gempa kali ini yg terbesar sejak 1973 (sumber katalog usgs).

2. Gelombang gempa lebih efektif merambat sepanjang kerak samudera  yg
menghunjam di bawah jawa. Dan bukan tegak lurus ke atas.
Sehingga efek gempa terbesar bukan pada jarak yg dekat dengan episenter
tetapi yang dekat dengan kerak samudra,yaitu di sekitar trench atau
di pantai selatan. Dan bukan di pantai utara.

3. Terdapat kekhawatiran bahwa stress release dari gempa ini bisa
mentriger gempa lain pada sistem sesar daratan. Mis : sesar cimandiri atau
sesar lembang.

salam,
Irwan Meilano



Awang Satyana wrote:

Pak Rovicky,
 
Kalau mengacu ke kontur zone Benioff dari Hamilton (1979) dan 
Hutchison (1989), kedalaman Benioff (Wadati-Benioff sebenarnya) di 
utara Jawa semakin dalam ke utara dari sekitar 250 km di garis pantai 
sampai hampir 600 km.
 
Dari momen tensor solution yang dipublikasi NEIC-USGS, penyesarannya 
dominan strike-slip dengan sedikit komponen thrust pada strike 323 deg 
NE dan dip 28; dipnya yang kurang vertikal bisa disebabkan komponen 
thrust-nya.
 
Ini gempa dalam, di astenosfer, semua sesar2 besar hanya terbatas di 
kerak kontinen, sehingga tak ada hubungan dengan sesar manapun. 
Tetapi, arah strike-slip 323 deg NE adalah arah Sesar Dextral 
Pamanukan-Cilacap yang bisa berhubungan dengan Lematang Fault di 
Sumatra Selatan. Ini sesar besar orde antitetik terhadap sesar utama 
Meratus-Muria-Kebumen yang tegak lurus terhadap Pamanukan Cilacap. 
Plotting titik episentrum gempa tengah malam tadi duduk di splay 
Pamanukan-Cilacap (75 km offshore baratlaut Indramayu). Tetapi karena 
dalam, saya tak yakin gempa ini berhubungan dengan Pamanukan-Cilacap, 
walaupun sejajar dan setempat penyesaran gempa-nya. tetapi, jelas tak 
berhubungan dengan Sesar Lembang atau Cimandiri.
 
salam,

awang





Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] gempa lepas-pantai utara Jawa Barat

2007-08-09 Terurut Topik Untung M
Saudara para pakar gempa yang budiman,
Saya coba ngeplot posisi gempa tgl. 9/8/07 berdasarkan atas laporan BMG dan 
USGS. Keduanya hampir sama. Untuk itu saya merujuk buku kuning "Gravity and 
Geological Studies in Jawa, Indonesia", 1978 terbitan Direktorat Geologi. 
Editor ialah M. Untung dan Y. Sato. Dari penafsiran data gayaberat hasil 
pengamatan langsung di lapangan ditemukan sesar dari selatan Cirebon membentang 
kearah barat-barat laut ( west-west north). Saya duga sesar tersebut melanjut 
ke laut. Gempa tgl. 9/8 di laut berada di sesar tersebut kira-kira 100 km timur 
dari Jakarta dan juga 100 km barat dari Cirebon  dan hanya beberapa puluh km 
dari pantai pada kedalaman, menurut laporan, 286 km yaitu di astenosfer. 
Benarkah laporan ini?  Kalau buku tersebut ada pada anda, tolong di lihat. Di 
perustakaan PSG mudah-mudahan masih ada. Kita masih besyukur gempa tidak sangat 
besar (9 SR). Peristiwa ini sangat baik untuk penelitian yang mendalam.
Sekian. Terimakasih.
M. Untung  

RE: [iagi-net-l] Gempa 7.5 Mw (7.0 SR) di Laut Jawa, 09 Agustus 2007, Pukul 00.04.58 WIB

2007-08-09 Terurut Topik Agus Hendratno
Pak Awang, kalau demikian makin menguat untuk mengkritisi rencana PLTN supaya 
tidak perlu dibangun dalam waktu dekathehe...
Kalau saya pulang kampung di Kudus, pertanyaannya cuma satu dari kawan-kawan di 
sana (masyarakat dan pemda), ini layakkah dibangun PLTN di Muria?.

agus

Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:v\:* 
{behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* 
{behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);}   
Karena gempa dalam, pasti bisa dirasakan dalam kawasan yang luas. Dilaporkan, 
gempa tersebut dirasakan dari Malaysia-Sumatra-Jawa-Bali. Masih bagus Pak 
Syaiful bisa terbangun oleh gempa tersebut.  Itu namanya tidur tetapi tetap 
waspada.
   
  Gempa ini sekaligus bisa membuat kita kuatir bahwa di utara Jawa, walaupun 
dalam, kekuatan 7.0 SR masih bisa tercapai. Bagaimana efeknya kalau kedalaman 
sama tetapi kekuatannya 8-9 SR, jelas akan mengancam kota2 di Pantura. Lalu, 
bagaimana kalau pusat gempa terjadi di utara Semenanjung Muria, tak jauh dari 
sesar tua yang menghubungkan Meratus-Muria-Kebumen. Ini sesar tua strike-slip 
sinistral (terjadi oleh oblique subduction di pinggir tenggara Sundaland pada 
earliest Tertiary) yang jauh sampai ke basement. Dengan kekuatan yang sama, 
tetapi ada konduit vertikal berupa sesar ke permukaan, maka propagasi gayanya 
akan bisa mengaktifkan sesar tersebut. Lalu, bagaimana bila ada PLTN dibangun 
di dekatnya ? Hendaknya, dengan kejadian gempa besar di utara Jawa ini, kita 
mesti lebih hati2 menganalisis seismotektonik di sekitar Muria, sebelum 
memutuskan membangun PLTN di situ. 
   
  Di utara Semenanjung Muria pusat2 gempa akan berkumpul di kedalaman 400-500 
km, artinya jauh di dalam slab oceanic plate yang masuk di bawah Eurasia 
continental plate dalam keaadaan menekuk dikelilingi astenosfer. Gempa sebesar 
7-9 SR kalau terjadi di sini akan berpropagasi gayanya ke segala arah termasuk 
ke atas menuju kerak benua Eurasia di bawah Laut Jawa setebal sekitar 60 km. Di 
wilayah kerak benua ini ada sesar Meratus-Muria yang tegak masuk ke basement 
kontinen. Sesar ini akan digiatkan ulang sebagaimana halnya Sesar Opak 
dibangunkan lagi oleh gempa yang berpusat di Parang Tritis 27 Mei 2006. 
Goncangan di permukaan di sekitar wilayah sesar akan lebih keras. Kalau ada 
PLTN di situ, semoga bisa menahannya. 
   
  Jangan pernah mengabaikan sesar tua, selalu ada ruang dan waktu untuk 
membangunkannya lagi selama ia menghadap zone konvergensi lempeng.
   
  Salam,
  awang
   

-
  
  From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Thursday, August 09, 2007 6:46 C++
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa 7.5 Mw (7.0 SR) di Laut Jawa, 09 Agustus 2007, 
Pukul 00.04.58 WIB
   
   
   
   
   
ternyata saya yg salah. mungkin justru saya terbangun tengah malam tadi 
karena gempa tsb, tetapi pas benar2 sudah tersadar, gempa sudah berhenti. 
soalnya, pagi ini ketemu para tetangga, sebagian juga sempat merasakan gempa yg 
katanya cukup besar. 
  
 
  
salam,
  
syaiful
  
@jakarta, jam 6:45 wib.
 
  
  
On 8/9/07, mohammad syaiful <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
pak awang, sama2 di bogor, tampaknya gempa hanya terasa di rumah pak awang 
ya? soalnya, saya yg tinggal di wilayah bogor utara, sekira 5 km di utara rumah 
pak awang, tidak merasakannya.
  
 
  
salam,
  
syaiful
  
@bogor, jam 2:35 wib
 
  
  
  On 8/9/07, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED] > wrote: 
Tengah asyik mengetik di depan komputer pukul 00.05 WIB malam ini (09 
Agustus 2007), saya merasakan ruangan bergoyang. Gempa ! Pintu bergetar, 
permukaan air di aqua galon bergoncang seperti ombak, pintu segera saya buka, 
siap2 kalau mesti keluar rumah, keluarga yang saat itu sedang lelap tertidur 
saya bangunkan. Kekuatan gempa yang saya rasakan sekitar III-IV MMI. Tak sampai 
1 menit, gempa tak dirasakan lagi. Mudah2an ini bukan foreshock. 
  
 
  
Inilah data dari USGS :
  
Earthquake Details
  
Magnitude
7.5
   
 Date-Time
·Wednesday, August 8, 2007 at 17:04:58   (UTC) 
   = Coordinated Universal Time 
   
  ·Thursday, August 9, 2007 at 12:04:58   AM 
   = local time at epicenter Time of Earthquake in other Time   Zones 
   
 Location
5.968°S,   107.655°E
   
 Depth
289.2   km (179.7 miles)
   
 Region
JAVA,   INDONESIA 
   
 Distances
100   km (65 miles) E of JAKARTA, Java, Indonesia
   110 km (70 miles) N of Bandung, Java,   Indonesia
   135 km (80 miles) NW of Cirebon, Java,   Indonesia
   140 km (85 miles) NE of Sukabumi, Java,   Indonesia
   
 Location Uncertainty
horizontal   +/- 8 km (5.0 miles); depth +/- 11.2 km (7.0 miles)
   
 Parameters
Nst=170,   Nph=170, Dmin=545.1 km, Rmss=1.18 sec, Gp= 36°,
   M-type=m

Re: [iagi-net-l] ketakutan lumpur porong dan investasi industri di Pasuruan

2007-08-09 Terurut Topik Agus Hendratno
Pancen je...
Kata geologist di BPLS, sebetulnya ada data subsurface di selatan Porong, yang 
dimiliki Pt. Kimia Farma untuk eksplorasi Yudium, tapi saat Kimia Farma ingin 
share dengan BPLS, kemudian BPLS minta data-data tersebut dibuka dan dikaji 
sama-sama; pihak Pt.Kimia Farma tidak mengijinkan. Blaikkk.
Jadi memang serba galau dan menyedihkan.., suasana sekarang di selatan 
Porong ini.:) 

Tapi, ada salah satu manager di pabrik tersebut, yang emosional..., kalau 
demikian goverment harus menjelaskan..kepada kami tentang hal ini di 
wilayah Pasuruan/ Gempol dan sekitarnya
:)
salam
AGS

Abdullatif Setyadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Lho Mas Ismail, jawaban 
konseptual kan paling nyaman... Mirip dasar teori kalau nulis skripsi...
 Menurut peneliti terdahulu, biasanya bab tersebut ditulis paling awal, setelah 
itu lompat ke kesimpulan...
 Isinya ditulis dua tahun kemudian untuk mencocokkan dengan peneliti terdahulu 
dan kesimpulannya...:)
  
 ALS
 Biar gak terlalu serius


 - Original Message 
From: Ismail Zaini <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, August 9, 2007 11:05:13 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] ketakutan lumpur porong dan investasi industri di 
Pasuruan

   Memang serba sangat sulit , Investasi membutuhkan Kepastian , jawaban 
geologinya Konseptual...jadi yo ramaido para  pengusahanya podo galau / 
bingung tsb.
  
 ISM
  
  - Original Message - 
 From: Agus Hendratno 
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Wednesday, August 08, 2007 1:51 AM
 Subject: [iagi-net-l] ketakutan lumpur porong dan investasi industri di 
Pasuruan
 

dear all...

kembali ke lumpur...
akhir juli 2007 kemarin sekelompok pengusaha kawasan industri di Pasuruan - 
Gempol - Pandaan, melayangkan surat kepada Teknik Geologi UGM untuk meminta 
penjelasan terkait dengan bencana lumpur sidoarjo dan implikasinya terhadap 
investasi kawasan industri di wilayah Gempol - Pasuruan. Setelah melakukan 
berbagai komunikasi, akhirnya saya terbang ke Surabaya. Dari Surabaya ke 
Pasuruan, saya sengaja tidak lewat jalan arteri Porong (karena macetnya luar 
biasa pagi itu, untuk bisa sampai di Beji jam 9), namun saya nekat bermobil 
melalui tanggul lumpur yang masuk dari Sedati - terus ke Tanggulangin (melewati 
tanggul dikompleks Perumtas), akhirnya tembus di Gempol.  Sesampai di salah 
satu industri AC (PMA dari Jerman, tempat meeting dilakukan) 30 Juli 2007, 
langsung masuk ruang meeting. Saya bersama mas Sarju Winardi (yang dulu pernah 
turut tim lumpur, Juni 2006 lalu) dan mas Eddy Hartantyo (staf  geofisika UGM). 

Hampir sebagian besar, industri yang berada di selatan Porong, mulai kawasan 
Gempol - Beji - Pandaan - Bangil, adalah PMA (dari Eropa, Jepang, Amrik, juga 
Asean). Dari diskusi tersebut, muncul pertanyaan :
1. adakah implikasi permukaan dan bawah permukaan, dari erupsi LUSI sampai ke 
kawasan industri tersebut (jarak dari pusat LUSI ke selatan adalah 10 km).
2. jika erupsi LUSI tidak bisa diatasi dengan segala teknologi yang ada,  
bagaimana kawasan industri  di selatang Porong ini akan berkembang. 
Sebagai gambaran, sebagian industri di selatan Porong saat ini sudah melakukan 
relokasi ke wilayah Asean, wilayah Tuban-Lamongan-Gresik, juga Probolinggo 
(yang semuanya dekat dengan pantai, sebagai akses ekspor dan kemudahan 
transportasi). Selama musibah LUSI ini, beaya transportasi dari kawasan 
industri tersebut rata-rata naik sampai 40-50% dari beaya normalnya jika 
melalui tol Gempol - Surabaya. 

Sebagian  besar pengusaha juga sudah berkonsultasi dengan kadan jatim dan juga 
bupati Pasuruan, yang intinya diminta bertahan di kawasan tersebut atau 
relokasi yang bergeser ke arah Pasuruan - Probolinggo. Namun kegalauan dari 
pengusaha tersebut adalah sampai kapan ini usai dan kalau bertahan, apakah ada 
jaminan, relokasi tol yang akan datang aman dan resiko amblesan tanah; atau 
malah muncul lagi di pantura Pasuruan - Gempol???

Kami mencoba menjelaskan secara teoritis dan konseptual tentang mekanisme mud 
diapirik, mud vulkano, serta mekanisme yang memungkinkan dia bisa keluar dan 
erupsi. Wilayah industri di selatan Porong secara kasat mata, termasuk pada 
tepian zone Kendeng - transisi ke zone busur vulkanik (jajaran gunung 
Penanggungan - Tengger - Argopuro dst). Sehingga semakin ke arah selatan, akan 
sangat kecil kemungkinan terbentuknya rapid sedimentation shale dan juga basin 
yang makin dangkal bagi zone Kendeng di bagian tepi selatannya. Kami hanya  
melihat dari konsepnya van-Bemmelen dan perna lihat penampang seismik yang 
melewati BJP-1. Seandainya ada potensi mud dibawah wilayah Gempol - Pasuruan, 
maka asal tidak dijumpai zone lemah / struktur dangkal yang melewati wilayah 
itu. Jadi wilayah tersebut, sementara ini kami nyatakan aman (secara 
konseptual). 

Secara permukaan, wilayah tersebut mempunyai topografi yang relatif makin 
meninggi ke arah selatan. Ketinggian topografi rata-rata dari kawasan tersebut 
adalah 40 - 50 m dpl. Di puta

RE: [iagi-net-l] Gempa 7.5 Mw (7.0 SR) di Laut Jawa, 09 Agustus 2007, Pukul 00.04.58 WIB

2007-08-09 Terurut Topik Parvita Siregar
Saya hanya merasakan bunyi pintu berderik dan anjing saya ribut.  Saya pikir 
ada maling, jadi saya diam aja.  Kata tetangga saya, malah ada gempa susulan 
juga, tidak lama setelah gempa yang pertama.  Sepertinya tidak ada kerusakan 
yang terjadi.  

 

Bagaimana kemungkinan propagasi gempa ini di waktu yang akan datang?  Apakah 
akan berpropagasi ke tempat yang lebih dangkal?  Sepertinya warga Pantura harus 
waspada.  

 

 

Parvita H. Siregar

Salamander Energy

Jakarta-Indonesia

 

 

Disclaimer:  This email (including any attachments to it) is confidential and 
is sent for the personal attention of the intended recipient only and may 
contain information that is privileded, confidential or exempt from disclosure. 
 If you have received this email in error, please advise us immediately and 
delete it.  You are notified that using, disclosing, copying, distributing or 
taking any action in reliance on the contents of this information is strictly 
prohibited.



From: Iwan B [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 09, 2007 8:31 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa 7.5 Mw (7.0 SR) di Laut Jawa, 09 Agustus 2007, 
Pukul 00.04.58 WIB

 

lagi tidur kok bisa merasakan gempa? kalau bangun seperti pak Awang sih pasti 
bisa merasakan gempa.



On 8/9/07, mohammad syaiful < [EMAIL PROTECTED]  > 
wrote:

pak awang, sama2 di bogor, tampaknya gempa hanya terasa di rumah pak awang ya? 
soalnya, saya yg tinggal di wilayah bogor utara, sekira 5 km di utara rumah pak 
awang, tidak merasakannya. 

 

salam,

syaiful

@bogor, jam 2:35 wib

 

On 8/9/07, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED] > wrote: 

Tengah asyik mengetik di depan komputer pukul 00.05 WIB malam ini (09 Agustus 
2007), saya merasakan ruangan bergoyang. Gempa ! Pintu bergetar, permukaan air 
di aqua galon bergoncang seperti ombak, pintu segera saya buka, siap2 kalau 
mesti keluar rumah, keluarga yang saat itu sedang lelap tertidur saya 
bangunkan. Kekuatan gempa yang saya rasakan sekitar III-IV MMI Tak sampai 1 
menit, gempa tak dirasakan lagi. Mudah2an ini bukan foreshock. 

 

Inilah data dari USGS :

Earthquake Details

Magnitude  

7.5

Date-Time  

*  Wednesday, August 8, 2007 at 17:04:58 (UTC) 
= Coordinated Universal Time 

*  Thursday, August 9, 2007 at 12:04:58 AM 
= local time at epicenter Time of Earthquake in other Time Zones 

Location  

5.968°S, 107.655°E

Depth  

289.2 km (179.7 miles)

Region  

JAVA, INDONESIA 

Distances  

100 km (65 miles) E of JAKARTA, Java, Indonesia
110 km (70 miles) N of Bandung, Java, Indonesia 
135 km (80 miles) NW of Cirebon, Java, Indonesia
140 km (85 miles) NE of Sukabumi, Java, Indonesia

Location Uncertainty 
 

horizontal +/- 8 km (5.0 miles); depth +/- 11.2 km (7.0 miles)

Parameters  

Nst=170, Nph=170, Dmin=545.1 km, Rmss=1.18 sec, Gp= 36°,
M-type=moment magnitude (Mw), Version=7 

 

Bisa dilihat bahwa ini gempa yang kuat, untung berasal dari kedalaman 
menengah-dalam (hampir 300 km). Kalau dangkal (< 60 km), dengan kekuatan 7.0 
SR, bisa dibayangkan bagaimana kerusakan yang akan terjadi di jalur pantura 
Jawa Barat-Jawa Tengah termasuk kota2 besar macam 
Jakarta-Cirebon-Pekalongan-Semarang. Gempa, menurut laporan2 yang masuk ke 
BMG,dilaporkan dirasakan dari Padang-Bali. 

 

Data momen tensor solution dari NEIC USGS menunjukkan bahwa pematahan akibat 
gempa ini berupa strike-slip faulting dengan komponen thrust berarah strike 323 
deg NE dan dip 28 dip. 

 

Berdasarkan plate tectonic setting Jawa  dan Indonesia Barat, pusat gempa ini 
terjadi jauh di bawah kerak kontinen Laut Jawa di wilayah astenosfer pada zone 
gempa miring Wadati-Benioff di kedalaman 290 km. Berdasarkan histori kejadian 
gempa, episentrum2 gempa di wilayah ini akan berasal dari kedalaman sekitar 300 
km atau lebih. 

 

Berdasarkan peta kontur kedalaman zone Wadati-Benioff, pusat2 gempa di wilayah 
pantura Jawa sampai ke Laut Jawa akan lebih dalam daripada 250 km, untuk dapat 
menimbulkan kerusakan yang besar di kota2 besar di wilayah pantura, maka gempa 
harus sekuat seperti yang menggoncang Aceh dan sekitarnya Desember 2004 ( 8.9 
SR). Semoga tak akan pernah terjadi.

 

salam,

awang 

(09 Agustus 2007, pukul 01.50 WIB)

 

 



Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives answers 

 , not web links. 







-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist