Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh
sebetulnya bentuk piramidnya yg menarik karena mirip yg ada di Meksiko Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: anoms...@gmail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 07:49:09 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh Ada kemungkinan pak penentuan masa dr candi sukuh adl berdasar letaknya yg di lereng lawu berhubung lawu ini dikenal sbg tempat tapa akhirnya brawijaya V maka dianggap candi ini adl salah satu napak tilas beliau. Padahal sampai skrg kita jg msh kesulitan memastikan Brawijaya V itu sendiri namanya siapa di silsilah raja majapahit dan blm tentu bahwa candi2 sekitar lawu jg adl hasil napak tilas beliau. Candi sukuh menggambarkan suatu proses kelahiran krn terdapat lingga dan yoni, hal ini agak bertentangan jika itu merupakan napak tilas Brawijaya V yg sedang quest utk peristirahatan akhir. Bentuk bangunannya hampir sama dgn candi cetho di lereng lawu yaitu seperti piramid terpenggal. -seto- Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Bandono Salim Date: Sat, 11 Feb 2012 14:24:15 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh Lha candi sukuh bukan dibuat jaman mojopait, abad 14-15 dan kalao tak salah diakhir kerajaan mojopait; Punden berundak di gnpadang 2500 sakbelun masehi; Ini seingat aku, mungkin ada yang koreksi? Silakan; - Original Message - From: anoms...@gmail.com Sent: 11 February 2012 12:06 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh Bangunan candi sukuh lbh kasar,,ada kemungkinan teknologinya pun lbh lawas -seto- Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Bandono Salim" Date: Sat, 11 Feb 2012 05:00:12 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh Musti diingat, cAndi sukuh itu jauh lebih muda, dibanding dengan punden berundak maupun piramid. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: amienwid...@yahoo.com Date: Sat, 11 Feb 2012 04:49:09 To: Reply-To: Subject: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh Mungkin bisa dipakai tambahan adanya Candi Sukuh di Karang anyar yg mirip pramid di Meksiko. Keterangan lengkap bisa dilihat disini http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Sukuh PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh
Ada kemungkinan pak penentuan masa dr candi sukuh adl berdasar letaknya yg di lereng lawu berhubung lawu ini dikenal sbg tempat tapa akhirnya brawijaya V maka dianggap candi ini adl salah satu napak tilas beliau. Padahal sampai skrg kita jg msh kesulitan memastikan Brawijaya V itu sendiri namanya siapa di silsilah raja majapahit dan blm tentu bahwa candi2 sekitar lawu jg adl hasil napak tilas beliau. Candi sukuh menggambarkan suatu proses kelahiran krn terdapat lingga dan yoni, hal ini agak bertentangan jika itu merupakan napak tilas Brawijaya V yg sedang quest utk peristirahatan akhir. Bentuk bangunannya hampir sama dgn candi cetho di lereng lawu yaitu seperti piramid terpenggal. -seto- Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Bandono Salim Date: Sat, 11 Feb 2012 14:24:15 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh Lha candi sukuh bukan dibuat jaman mojopait, abad 14-15 dan kalao tak salah diakhir kerajaan mojopait; Punden berundak di gnpadang 2500 sakbelun masehi; Ini seingat aku, mungkin ada yang koreksi? Silakan; - Original Message - From: anoms...@gmail.com Sent: 11 February 2012 12:06 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh Bangunan candi sukuh lbh kasar,,ada kemungkinan teknologinya pun lbh lawas -seto- Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Bandono Salim" Date: Sat, 11 Feb 2012 05:00:12 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh Musti diingat, cAndi sukuh itu jauh lebih muda, dibanding dengan punden berundak maupun piramid. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: amienwid...@yahoo.com Date: Sat, 11 Feb 2012 04:49:09 To: Reply-To: Subject: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh Mungkin bisa dipakai tambahan adanya Candi Sukuh di Karang anyar yg mirip pramid di Meksiko. Keterangan lengkap bisa dilihat disini http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Sukuh PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Penggunaan Sample / Data dan Etika Penelitian Ilmiah
Ok, begitu memang tatatertib, Lha kalau sekedar komentar hasil telitian di milis bagaimana? Apakah ini melanggar etika? Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry®
[iagi-net-l] Penggunaan Sample / Data dan Etika Penelitian Ilmiah
Mari saya ingatkan lagi ttg etika penggunaan data dlm penelitian ilmiah. Selama data/sample masih merupakan hak dr peneliti yg mengakuisisi-nya, maka pihak2 yg berkepentingan u/ikutan meneliti dpt memohon u/memperoleh data/sample tsb u/dianalisis secara independen. Kalau disetujui maka dia dpt melakukan analisis/sintesisnya secara mandiri dan mendapatkan output yg mungkin berbeda dr peneliti aslinya, disebabkan oleh perbedaan alat, metodologi, cara pandang, dsb. Nah, etikanya adalah: pihak yg minta ikutan meneliti seharusnya pertama-tama mengkonsultasikan hasil/outputnya tsb ke pihak peneliti aslinya, mendiskusikannya secara internal, kalau2 ada bagian besar dr penelitian yg terkait dg data/sample tsb tdk dia tangkap shg membuat analisis/sintesisnya kurang lengkap dsb. Bahkan dalam mengumumkan hasilnya ke publik seharusnya pihak tadi meminta ijin kepada pemilik data/sample. Karena dikuatirkan juga bhw pemilik data/sample masih harus mematangkan hasil sintesa-nya sendiri yg blm akan diumumkannya, menunggu hasil2 analisis lainnya termasuk yg diberikan kpd pihak yg ikutan itu. Apabila ternyata pihak yg ikutan meneliti punya kesimpulan yg berbeda dg pihak pemilik data/sample, tetap saja etikanya dia tdk dpt mempublikasikan hasil temuan berbedanya tanpa seijin pemilik data/sample. Sampai suatu saat 1) data/sample itu menjadi publik, atau 2) pihak lain tsb menduplikasi - mengakuisisi datanya sendiri secara independen, atau 3) jika terjadi urusan hukum yg berkaitan dg kepentingan publik yg membutuhkan keterbukaan data itu sbg data publik, maka barulah pihak2 lain dpt mempublikasikan hasil penelitian mrk atas data/sample tsb. Atas dasar prinsip etika moral penelitian ilmiah itu pulalah (plus adanya kasus hukum terkait dengannya), maka dari dulu saya sering menyerukan supaya data2 pemboran Banjar Panji -1, seismik yg terkait dg sumur, dan juga data G&G yg diakuisisi setelah kejadian semburan Lumpur lapindo: semuanya dibuka untuk publik - umum. Bisa dlm bentuk web, atau juga untuk memudahkan kontrol administrasi di bikin portal khusus yg bisa mendaftar siapa saja yg mendownload data tersebut, dsb. Dengan demikian maka tdk akan terjadi kasus dimana salah satu Professor di ITB yg berniat mempublikasikan penelitiannya dr data2 yg diakuisisinya a/n proyek penelitian pasca semburan yg dibiayai Lapindo (nyaris) dituntut ke pengadilan oleh Lapindo krn tdk mendapat persetujuan mrk u/menerbitkannya. Kebetulan professor tsb berniat menerbitkannya bersama dg pihak2 luar negeri yang melakukan riset independen yg luarannya berbeda 180derajat dg posisi paper2 dr "peneliti2" Lapindo. Dalam kasus penelitian geologi – pemboran Situs Gunung Padang, semua data / sample yang didapatkan Tim Peneliti sedang disorting, dianalisis, dikalibrasi, dan di analisis ulang, sehingga hanya output2 yang penting2 saja yang berkaitan dengan hipotesa2 diungkapkan ke publik meskipun masih preliminary. Tidak ada kasus hukum disini, tidak ada urusan kriminal. Yang ada hanya sekelompok orang mencoba mengumumkan hasil awal penelitiannya yang kemungkinan mempunyai dampak signifikan pada kebencanaan, keilmuan geologi - arkeologi maupun sejarah nasional Indonesia. Itu semua juga dalam rangka memotivasi komunitas untuk lebih bergairah meneliti dan punya harapan mengembangkan ilmu lebih luas. Nah, selama analisis data/sample itu semua masih bersifat preliminary dan masih banyak rangkaian proses yang harus dilalui, maka akan kurang etis rasanya kalau seseorang dr pihak lain yang berkesempatan mendapatkan sample dari Tim untuk referensi internal ybs tiba2 mengumumkan hasil analisisnya itu ke publik tanpa berkonsultasi dan minta ijin kepada Tim Peneliti yang mengakuisisi dan sedang menganalisis sample tersebut. Akibat ekstrimnya adalah ybs tidak mendapatkan gambaran utuh dari keberadaan sample dan hubungannya dengan gamabran besar sampel2/data penelitian lainnya, sehingga secara gegabah menyimpulkan sesuatu yang justru membuat sintesisnya menjadi sangat dangkal dan asal2an. Seandainya hasil analisis independennya didiskusikan terlebih dulu dengan pihak pemberi data, kemungkinan bisa dihindari kesalahan2 sintesis/kesimpulan yang dilakukannya. Tetapi, yang paling mendasar: publikasi hasil analisis sample tanpa seijin yang mempunyai sample tentunya tidak selaras dengan etika penelitian yang saya tulsikan di atas. Mudah2an makin dekat kita kea lam, makin banyak kita belajar kearifan. Mari terus meneliti, mari terus mencari, mari terus eksplorasi, tapi jangan lupakan etika – moralitas publikasi ! Salam ADB
RE: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh
Lha candi sukuh bukan dibuat jaman mojopait, abad 14-15 dan kalao tak salah diakhir kerajaan mojopait; Punden berundak di gnpadang 2500 sakbelun masehi; Ini seingat aku, mungkin ada yang koreksi? Silakan; - Original Message - From: anoms...@gmail.com Sent: 11 February 2012 12:06 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh Bangunan candi sukuh lbh kasar,,ada kemungkinan teknologinya pun lbh lawas -seto- Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Bandono Salim" Date: Sat, 11 Feb 2012 05:00:12 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh Musti diingat, cAndi sukuh itu jauh lebih muda, dibanding dengan punden berundak maupun piramid. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: amienwid...@yahoo.com Date: Sat, 11 Feb 2012 04:49:09 To: Reply-To: Subject: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh Mungkin bisa dipakai tambahan adanya Candi Sukuh di Karang anyar yg mirip pramid di Meksiko. Keterangan lengkap bisa dilihat disini http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Sukuh PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012
Semoga betul buatan manusia; kalau endapan pasir dpt meredam gempa aku salut, biasanya kalau ada air malah jadi sumber masalah; Salam. - Original Message - From: Prianggito Sulistiono Sent: 11 February 2012 05:00 To: Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012 Maaf, email saya terakhir bukanlah tanggapan atas cerita panjang Kang Danny, sekali lagi maaf :D prianggito >> IAGI-netter yang budiman, >> Mohon maaf baru dapat me-respon email karena sedang mengikuti Int.Conference >> Kebudayaan yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Kebudayaan UI di Sanur Bali, >> saya dan ADB diminta untuk bicara bersama Prof. Oppenheimer kemarin. >> >> Saresehan "Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di >> Nusantara untuk Memperkuat Karakter dan Ketahanan Nasional" Tgl 7 Februari >> kemarin berlangsung dengan sangat meriah dihadiri oleh sekitar 500-an >> pengunjung dari berbagai kalangan dan juga bidang keilmuan. Luarbiasanya >> lagi, sebagian besar pengunjung setia duduk dari pkl 9 pagi sampai selesai >> (pkl 16:00). Sebagian malah sudah datang sejak pkl 7 pagi, dan sebagian >> tidak kebagian makan siang tapi rela duduk sambil menahan lapar sampai sore. >> Uniknya saresehan ditutup tanpa sesi kesimpulan. Pasalnya panitia lupa >> mempersiapkan dan melakukannya, dan mereka juga heran kok bisa sampai >> lupa... Mungkin terlalu excited dengan jalannya saresehan yang kata >> pengunjung memang seru. Jadi perkenankan saya mencoba membuat resume-nya. >> Silahkan bagi rekan-rekan yang kebetulan hadir di saresehan untuk mengoreksi >> atau menambah-kurangi resume ini. >> >> Presentasi dimulai dari perkenalan tentang Tim Bencana Katastropik Purba >> (apa, siapa, visi, konsep, hipotesa kerja, metoda, dan goals). Kemudian >> dilanjutkan dengan presentasi singkat oleh DHN dan ADB tentang hasil >> penelitian di Banda Aceh, Batujaya, dan Trowulan. DHN presentasi tentang >> temuan dua gempa besar yang terjadi sekitar tahun 1390 dan 1440 M di Aceh >> yang diikuti tsunami sebesar yang terjadi pada tahun 2004. Bukti berupa >> data pengangkatan dari koral mikroatol di P. Simelue dan lapisan endapan >> tsunami yang ditemukan di dekat Kota Banda Aceh. Pada lapisan tsunami >> banyak ditemukan artefak-artefak keramik. Dua bencana tsunami ini diduga >> berperan besar dalam keruntuhan kerajaan Samudra Pasai yang kemudian diikuti >> dengan kemunculan Kerajaan Iskandar Muda. Adanya 'diskontinuitas' dari >> peralihan dua kerajaan ini banyak membuat para sejarawan bingung. Baru >> mereka mengerti setelah tahu peristiwa bencana tsunami ini. Sebetulnya >> 'kenangan' tentang bencana tsunami ini masih ada dalam masyarakat Aceh >> sekarang yaitu dengan adanya istilah IEU-BEUNA (Airbesar) namun sayangnya >> mereka sudah tidak paham lagi apa maksud dari kata itu... sampai terjadi >> lagi bencana serupa tahun 2004. >> >> Selanjutnya ADB mempresentaskan tentang penelitian di Situs Batujaya, >> Krawang. Survey Georadar memperlihatkan bahwa di beberapa situs bangunan >> batubata merah yang hanya tersembul beberapa meter saja dipermukaan ternyata >> dibawahnya ada bangunan yang terkubur sampai 15 meter yang bisa merupakan >> bagian bangunan dengan umur sama (Abad 4 Masehi) atau peninggalan peradaban >> yang lebih tua lagi. ADB juga menguraikan bahwa di sekitar situs ditemukan >> endapan marin (laut). jadi dulunya situs ada di dekat garis pantai. >> Kemudian ADB juga memperlihatkan sayatan horizontal dari hasil survey >> seismic 3D di utara Jakarta yang memperlihatkan jejak sungai purba dengan >> jelas sekali dan mengemukakan pentingnya dunia industri minyak menyumbangkan >> data seismic hanya sebatas data Pleistosen-Holosen yang tidak ada gunanya >> untuk ekslorasi minyak tapi akan banyak manfaatnya untuk penelitian pemetaan >> Patahan Aktif, pemetaan paleogeografi, kebencanaan, dll. Untuk Trowulan, >> ADB memperlihatkan bahwa dari hasil survey Georadar dan pemboran tangan >> dangkal juga analisa carbon dating ditemukan bahwa (jejak) kanal besar yang >> disimpulkan oleh para arkeolog dibuat pada Jaman Majapahit ternyata >> posisinya ada di bawah "ketidakselarasan" struktur batamerah Majapahit di >> (dekat) permukaan, atau dengan kata lain kanal itu dibuat oleh peradaban >> sebelum Majapahit. Hasil carbon dating menunjukan bahwa umur dari lapisan >> peradaban di bawah Majapahit itu sekitar 600 SM (kelahiran Budha). Dari >> berbagai singkapan karena penggalian tanah yang diambil untuk industri >> pembuatan bata ditemukan banyak struktur sisa bangunan dari batamerah di >> bawah lapisan Majapahit yang tertimbun oleh endapan lumpur mirip LUSI. Di >> singkapan lain ada juga reruntuhan batamerah (pra-Majapahit) yang tertimbun >> endapan seperti lahar. >> >> SESI GUNUNG PADANG >> Pak Luthfi Yondri, arkeolog yang meneliti Gunung Padang, memaparkan tentang >> sejarah penemuan situs dan hasil penelitian arkeologi, yaitu sebatas bahwa >> situs Gunung Padang di Cianjur adala
Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh
Bangunan candi sukuh lbh kasar,,ada kemungkinan teknologinya pun lbh lawas -seto- Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Bandono Salim" Date: Sat, 11 Feb 2012 05:00:12 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh Musti diingat, cAndi sukuh itu jauh lebih muda, dibanding dengan punden berundak maupun piramid. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: amienwid...@yahoo.com Date: Sat, 11 Feb 2012 04:49:09 To: Reply-To: Subject: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh Mungkin bisa dipakai tambahan adanya Candi Sukuh di Karang anyar yg mirip pramid di Meksiko. Keterangan lengkap bisa dilihat disini http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Sukuh
Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh
Musti diingat, cAndi sukuh itu jauh lebih muda, dibanding dengan punden berundak maupun piramid. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: amienwid...@yahoo.com Date: Sat, 11 Feb 2012 04:49:09 To: Reply-To: Subject: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh Mungkin bisa dipakai tambahan adanya Candi Sukuh di Karang anyar yg mirip pramid di Meksiko. Keterangan lengkap bisa dilihat disini http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Sukuh
Re: [iagi-net-l] pegawai-bp-migas-wajib-lapor-kekayaan-ke-kpk
Ini kemajuan yg bagus kalau semua karyawan hrs lapor kekayaan ke KPK, waktu dulu yg lapor hanya dr pimpinan kebawah smp kadiv saja. Selamat. BK Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Nataniel Mangiwa Date: Wed, 8 Feb 2012 19:31:37 To: IAGI Reply-To: Subject: [iagi-net-l] pegawai-bp-migas-wajib-lapor-kekayaan-ke-kpk fyi.. http://m.detik.com/read/2012/02/08/185134/1837764/1034/pegawai-bp-migas-wajib-lapor-kekayaan-ke-kpk Rabu, 08/02/2012 18:54 WIB Pegawai BP Migas Wajib Lapor Kekayaan ke KPK Wahyu Daniel : detikFinancedetikcom - Jakarta, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) mewajibkan seluruh pegawainya untuk melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).Hal ini disampaikan oleh Kepala BP Migas R. Priyono seperti dikutip dari situs resmi BP Migas, Rabu (8/2/2012)."Saat ini kita sedang melakukan Perubahan. Saat ini kita membangun integritas dan akan menjadi lembaga negara yang bersih dari korupsi sehingga kita dapat menjalankan amanah Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 untuk mengelola industri hulu migas dengan jauh lebih baik," kata Priyono.Kewajiban ini, kata Priyono untuk 'membersihkan' BP Migas dari korupsi. Karena sebelumnya BP Migas dan KPK telah menandatangani kerjasama dalam upaya pemberantasan korupsi. Penguatan kerjasama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (mutual of understanding/MoU).Ruang lingkup nota kesepahaman mencakup kajian terhadap kegiatan pengawasan dan pengendalian kegiatan hulu migas, pendidikan dan pelatihan, pertukaran informasi dan data, penerapan tata kelola yang baik, serta sosialisasi terkait upaya pemberantasan tindak pidana korupsi di sektor hulu migas.Priyono menjelaskan, sejak 2008, KPK dan BP Migas telah melakukan kajian beberapa hal yang perlu diperbaiki, diantaranya pengawasan lifting (produksi minyak), cost recovery, dana abandonment site and restoration(ASR), pengadaan barang dan jasa, kelembagaan BP Migas, dan manajemen aset."Kesemuanya telah kami tindaklanjuti agar pengelolaan sektor migas menjadi lebih baik," kata Priyono.
Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012
Mas danny, Apakah ada yg bisa dishare materi usaha mitigasi ini ? Siapa tahu bisa saya share ke rekan-rekan kita di manca negara dalam acara Geosea2012 bulan depan di Bangkok yg dihadiri kawan-kawan geosaintis seluruh Southeast Asia. Suwun Rp Sent from my iPad On Feb 11, 2012, at 12:43 AM, "Danny Hilman Natawidjaja" wrote: > IAGI-netter yang budiman, > Mohon maaf baru dapat me-respon email karena sedang mengikuti Int.Conference > Kebudayaan yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Kebudayaan UI di Sanur Bali, > saya dan ADB diminta untuk bicara bersama Prof. Oppenheimer kemarin. > > Saresehan "Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di > Nusantara untuk Memperkuat Karakter dan Ketahanan Nasional" Tgl 7 Februari > kemarin berlangsung dengan sangat meriah dihadiri oleh sekitar 500-an > pengunjung dari berbagai kalangan dan juga bidang keilmuan. Luarbiasanya > lagi, sebagian besar pengunjung setia duduk dari pkl 9 pagi sampai selesai > (pkl 16:00). Sebagian malah sudah datang sejak pkl 7 pagi, dan sebagian > tidak kebagian makan siang tapi rela duduk sambil menahan lapar sampai sore. > Uniknya saresehan ditutup tanpa sesi kesimpulan. Pasalnya panitia lupa > mempersiapkan dan melakukannya, dan mereka juga heran kok bisa sampai > lupa... Mungkin terlalu excited dengan jalannya saresehan yang kata > pengunjung memang seru. Jadi perkenankan saya mencoba membuat resume-nya. > Silahkan bagi rekan-rekan yang kebetulan hadir di saresehan untuk mengoreksi > atau menambah-kurangi resume ini. > > Presentasi dimulai dari perkenalan tentang Tim Bencana Katastropik Purba > (apa, siapa, visi, konsep, hipotesa kerja, metoda, dan goals). Kemudian > dilanjutkan dengan presentasi singkat oleh DHN dan ADB tentang hasil > penelitian di Banda Aceh, Batujaya, dan Trowulan. DHN presentasi tentang > temuan dua gempa besar yang terjadi sekitar tahun 1390 dan 1440 M di Aceh > yang diikuti tsunami sebesar yang terjadi pada tahun 2004. Bukti berupa > data pengangkatan dari koral mikroatol di P. Simelue dan lapisan endapan > tsunami yang ditemukan di dekat Kota Banda Aceh. Pada lapisan tsunami > banyak ditemukan artefak-artefak keramik. Dua bencana tsunami ini diduga > berperan besar dalam keruntuhan kerajaan Samudra Pasai yang kemudian diikuti > dengan kemunculan Kerajaan Iskandar Muda. Adanya 'diskontinuitas' dari > peralihan dua kerajaan ini banyak membuat para sejarawan bingung. Baru > mereka mengerti setelah tahu peristiwa bencana tsunami ini. Sebetulnya > 'kenangan' tentang bencana tsunami ini masih ada dalam masyarakat Aceh > sekarang yaitu dengan adanya istilah IEU-BEUNA (Airbesar) namun sayangnya > mereka sudah tidak paham lagi apa maksud dari kata itu... sampai terjadi > lagi bencana serupa tahun 2004. > > Selanjutnya ADB mempresentaskan tentang penelitian di Situs Batujaya, > Krawang. Survey Georadar memperlihatkan bahwa di beberapa situs bangunan > batubata merah yang hanya tersembul beberapa meter saja dipermukaan ternyata > dibawahnya ada bangunan yang terkubur sampai 15 meter yang bisa merupakan > bagian bangunan dengan umur sama (Abad 4 Masehi) atau peninggalan peradaban > yang lebih tua lagi. ADB juga menguraikan bahwa di sekitar situs ditemukan > endapan marin (laut). jadi dulunya situs ada di dekat garis pantai. > Kemudian ADB juga memperlihatkan sayatan horizontal dari hasil survey > seismic 3D di utara Jakarta yang memperlihatkan jejak sungai purba dengan > jelas sekali dan mengemukakan pentingnya dunia industri minyak menyumbangkan > data seismic hanya sebatas data Pleistosen-Holosen yang tidak ada gunanya > untuk ekslorasi minyak tapi akan banyak manfaatnya untuk penelitian pemetaan > Patahan Aktif, pemetaan paleogeografi, kebencanaan, dll. Untuk Trowulan, > ADB memperlihatkan bahwa dari hasil survey Georadar dan pemboran tangan > dangkal juga analisa carbon dating ditemukan bahwa (jejak) kanal besar yang > disimpulkan oleh para arkeolog dibuat pada Jaman Majapahit ternyata > posisinya ada di bawah "ketidakselarasan" struktur batamerah Majapahit di > (dekat) permukaan, atau dengan kata lain kanal itu dibuat oleh peradaban > sebelum Majapahit. Hasil carbon dating menunjukan bahwa umur dari lapisan > peradaban di bawah Majapahit itu sekitar 600 SM (kelahiran Budha). Dari > berbagai singkapan karena penggalian tanah yang diambil untuk industri > pembuatan bata ditemukan banyak struktur sisa bangunan dari batamerah di > bawah lapisan Majapahit yang tertimbun oleh endapan lumpur mirip LUSI. Di > singkapan lain ada juga reruntuhan batamerah (pra-Majapahit) yang tertimbun > endapan seperti lahar. > > SESI GUNUNG PADANG > Pak Luthfi Yondri, arkeolog yang meneliti Gunung Padang, memaparkan tentang > sejarah penemuan situs dan hasil penelitian arkeologi, yaitu sebatas bahwa > situs Gunung Padang di Cianjur adalah Situs Megalitikum yang 'sederhana' > terdiri dari kolom-kolom andesit/basalt yang ditata membentuk teras-teras di > atas puncak sebuah bukit. Siapa yang buat, bagaimana buat
Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012
Maaf, email saya terakhir bukanlah tanggapan atas cerita panjang Kang Danny, sekali lagi maaf :D prianggito >> IAGI-netter yang budiman, >> Mohon maaf baru dapat me-respon email karena sedang mengikuti Int.Conference >> Kebudayaan yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Kebudayaan UI di Sanur Bali, >> saya dan ADB diminta untuk bicara bersama Prof. Oppenheimer kemarin. >> >> Saresehan "Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di >> Nusantara untuk Memperkuat Karakter dan Ketahanan Nasional" Tgl 7 Februari >> kemarin berlangsung dengan sangat meriah dihadiri oleh sekitar 500-an >> pengunjung dari berbagai kalangan dan juga bidang keilmuan. Luarbiasanya >> lagi, sebagian besar pengunjung setia duduk dari pkl 9 pagi sampai selesai >> (pkl 16:00). Sebagian malah sudah datang sejak pkl 7 pagi, dan sebagian >> tidak kebagian makan siang tapi rela duduk sambil menahan lapar sampai sore. >> Uniknya saresehan ditutup tanpa sesi kesimpulan. Pasalnya panitia lupa >> mempersiapkan dan melakukannya, dan mereka juga heran kok bisa sampai >> lupa... Mungkin terlalu excited dengan jalannya saresehan yang kata >> pengunjung memang seru. Jadi perkenankan saya mencoba membuat resume-nya. >> Silahkan bagi rekan-rekan yang kebetulan hadir di saresehan untuk mengoreksi >> atau menambah-kurangi resume ini. >> >> Presentasi dimulai dari perkenalan tentang Tim Bencana Katastropik Purba >> (apa, siapa, visi, konsep, hipotesa kerja, metoda, dan goals). Kemudian >> dilanjutkan dengan presentasi singkat oleh DHN dan ADB tentang hasil >> penelitian di Banda Aceh, Batujaya, dan Trowulan. DHN presentasi tentang >> temuan dua gempa besar yang terjadi sekitar tahun 1390 dan 1440 M di Aceh >> yang diikuti tsunami sebesar yang terjadi pada tahun 2004. Bukti berupa >> data pengangkatan dari koral mikroatol di P. Simelue dan lapisan endapan >> tsunami yang ditemukan di dekat Kota Banda Aceh. Pada lapisan tsunami >> banyak ditemukan artefak-artefak keramik. Dua bencana tsunami ini diduga >> berperan besar dalam keruntuhan kerajaan Samudra Pasai yang kemudian diikuti >> dengan kemunculan Kerajaan Iskandar Muda. Adanya 'diskontinuitas' dari >> peralihan dua kerajaan ini banyak membuat para sejarawan bingung. Baru >> mereka mengerti setelah tahu peristiwa bencana tsunami ini. Sebetulnya >> 'kenangan' tentang bencana tsunami ini masih ada dalam masyarakat Aceh >> sekarang yaitu dengan adanya istilah IEU-BEUNA (Airbesar) namun sayangnya >> mereka sudah tidak paham lagi apa maksud dari kata itu... sampai terjadi >> lagi bencana serupa tahun 2004. >> >> Selanjutnya ADB mempresentaskan tentang penelitian di Situs Batujaya, >> Krawang. Survey Georadar memperlihatkan bahwa di beberapa situs bangunan >> batubata merah yang hanya tersembul beberapa meter saja dipermukaan ternyata >> dibawahnya ada bangunan yang terkubur sampai 15 meter yang bisa merupakan >> bagian bangunan dengan umur sama (Abad 4 Masehi) atau peninggalan peradaban >> yang lebih tua lagi. ADB juga menguraikan bahwa di sekitar situs ditemukan >> endapan marin (laut). jadi dulunya situs ada di dekat garis pantai. >> Kemudian ADB juga memperlihatkan sayatan horizontal dari hasil survey >> seismic 3D di utara Jakarta yang memperlihatkan jejak sungai purba dengan >> jelas sekali dan mengemukakan pentingnya dunia industri minyak menyumbangkan >> data seismic hanya sebatas data Pleistosen-Holosen yang tidak ada gunanya >> untuk ekslorasi minyak tapi akan banyak manfaatnya untuk penelitian pemetaan >> Patahan Aktif, pemetaan paleogeografi, kebencanaan, dll. Untuk Trowulan, >> ADB memperlihatkan bahwa dari hasil survey Georadar dan pemboran tangan >> dangkal juga analisa carbon dating ditemukan bahwa (jejak) kanal besar yang >> disimpulkan oleh para arkeolog dibuat pada Jaman Majapahit ternyata >> posisinya ada di bawah "ketidakselarasan" struktur batamerah Majapahit di >> (dekat) permukaan, atau dengan kata lain kanal itu dibuat oleh peradaban >> sebelum Majapahit. Hasil carbon dating menunjukan bahwa umur dari lapisan >> peradaban di bawah Majapahit itu sekitar 600 SM (kelahiran Budha). Dari >> berbagai singkapan karena penggalian tanah yang diambil untuk industri >> pembuatan bata ditemukan banyak struktur sisa bangunan dari batamerah di >> bawah lapisan Majapahit yang tertimbun oleh endapan lumpur mirip LUSI. Di >> singkapan lain ada juga reruntuhan batamerah (pra-Majapahit) yang tertimbun >> endapan seperti lahar. >> >> SESI GUNUNG PADANG >> Pak Luthfi Yondri, arkeolog yang meneliti Gunung Padang, memaparkan tentang >> sejarah penemuan situs dan hasil penelitian arkeologi, yaitu sebatas bahwa >> situs Gunung Padang di Cianjur adalah Situs Megalitikum yang 'sederhana' >> terdiri dari kolom-kolom andesit/basalt yang ditata membentuk teras-teras di >> atas puncak sebuah bukit. Siapa yang buat, bagaimana buatnya, darimana >> source kolom-kolom andesit-basaltnya dan kapan dibuatnya belum diketahui, >> kecuali hanya dikira-kira berdasarkan perbandingan dengan si
Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012
Satu lagi email panjang dan teknis mengenai Sadahurip / Gn Padang. Kayanya udah waktunya arkeolog mengambil alih masalah penafsiran data. Aku dari dulu tertarik dg geoarkeologi: aplikasi ilmu geologi dlm menguak tabir kehidupan masa lalu. Kalo bener arsitektur asli Gn Padang mirip dg situs Machu Picchu di Peru, sungguh luarbiasa (ini baru spekulasi dari reka ulang arsitek Pon Purajatnika). Machu Picchu salah satu tempat di posisi teratas wish list ku utk dikunjungi :) wslm Sent from my iPhone On 11/02/2012, at 3:43 AM, "Danny Hilman Natawidjaja" wrote: > IAGI-netter yang budiman, > Mohon maaf baru dapat me-respon email karena sedang mengikuti Int.Conference > Kebudayaan yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Kebudayaan UI di Sanur Bali, > saya dan ADB diminta untuk bicara bersama Prof. Oppenheimer kemarin. > > Saresehan "Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di > Nusantara untuk Memperkuat Karakter dan Ketahanan Nasional" Tgl 7 Februari > kemarin berlangsung dengan sangat meriah dihadiri oleh sekitar 500-an > pengunjung dari berbagai kalangan dan juga bidang keilmuan. Luarbiasanya > lagi, sebagian besar pengunjung setia duduk dari pkl 9 pagi sampai selesai > (pkl 16:00). Sebagian malah sudah datang sejak pkl 7 pagi, dan sebagian > tidak kebagian makan siang tapi rela duduk sambil menahan lapar sampai sore. > Uniknya saresehan ditutup tanpa sesi kesimpulan. Pasalnya panitia lupa > mempersiapkan dan melakukannya, dan mereka juga heran kok bisa sampai > lupa... Mungkin terlalu excited dengan jalannya saresehan yang kata > pengunjung memang seru. Jadi perkenankan saya mencoba membuat resume-nya. > Silahkan bagi rekan-rekan yang kebetulan hadir di saresehan untuk mengoreksi > atau menambah-kurangi resume ini. > > Presentasi dimulai dari perkenalan tentang Tim Bencana Katastropik Purba > (apa, siapa, visi, konsep, hipotesa kerja, metoda, dan goals). Kemudian > dilanjutkan dengan presentasi singkat oleh DHN dan ADB tentang hasil > penelitian di Banda Aceh, Batujaya, dan Trowulan. DHN presentasi tentang > temuan dua gempa besar yang terjadi sekitar tahun 1390 dan 1440 M di Aceh > yang diikuti tsunami sebesar yang terjadi pada tahun 2004. Bukti berupa > data pengangkatan dari koral mikroatol di P. Simelue dan lapisan endapan > tsunami yang ditemukan di dekat Kota Banda Aceh. Pada lapisan tsunami > banyak ditemukan artefak-artefak keramik. Dua bencana tsunami ini diduga > berperan besar dalam keruntuhan kerajaan Samudra Pasai yang kemudian diikuti > dengan kemunculan Kerajaan Iskandar Muda. Adanya 'diskontinuitas' dari > peralihan dua kerajaan ini banyak membuat para sejarawan bingung. Baru > mereka mengerti setelah tahu peristiwa bencana tsunami ini. Sebetulnya > 'kenangan' tentang bencana tsunami ini masih ada dalam masyarakat Aceh > sekarang yaitu dengan adanya istilah IEU-BEUNA (Airbesar) namun sayangnya > mereka sudah tidak paham lagi apa maksud dari kata itu... sampai terjadi > lagi bencana serupa tahun 2004. > > Selanjutnya ADB mempresentaskan tentang penelitian di Situs Batujaya, > Krawang. Survey Georadar memperlihatkan bahwa di beberapa situs bangunan > batubata merah yang hanya tersembul beberapa meter saja dipermukaan ternyata > dibawahnya ada bangunan yang terkubur sampai 15 meter yang bisa merupakan > bagian bangunan dengan umur sama (Abad 4 Masehi) atau peninggalan peradaban > yang lebih tua lagi. ADB juga menguraikan bahwa di sekitar situs ditemukan > endapan marin (laut). jadi dulunya situs ada di dekat garis pantai. > Kemudian ADB juga memperlihatkan sayatan horizontal dari hasil survey > seismic 3D di utara Jakarta yang memperlihatkan jejak sungai purba dengan > jelas sekali dan mengemukakan pentingnya dunia industri minyak menyumbangkan > data seismic hanya sebatas data Pleistosen-Holosen yang tidak ada gunanya > untuk ekslorasi minyak tapi akan banyak manfaatnya untuk penelitian pemetaan > Patahan Aktif, pemetaan paleogeografi, kebencanaan, dll. Untuk Trowulan, > ADB memperlihatkan bahwa dari hasil survey Georadar dan pemboran tangan > dangkal juga analisa carbon dating ditemukan bahwa (jejak) kanal besar yang > disimpulkan oleh para arkeolog dibuat pada Jaman Majapahit ternyata > posisinya ada di bawah "ketidakselarasan" struktur batamerah Majapahit di > (dekat) permukaan, atau dengan kata lain kanal itu dibuat oleh peradaban > sebelum Majapahit. Hasil carbon dating menunjukan bahwa umur dari lapisan > peradaban di bawah Majapahit itu sekitar 600 SM (kelahiran Budha). Dari > berbagai singkapan karena penggalian tanah yang diambil untuk industri > pembuatan bata ditemukan banyak struktur sisa bangunan dari batamerah di > bawah lapisan Majapahit yang tertimbun oleh endapan lumpur mirip LUSI. Di > singkapan lain ada juga reruntuhan batamerah (pra-Majapahit) yang tertimbun > endapan seperti lahar. > > SESI GUNUNG PADANG > Pak Luthfi Yondri, arkeolog yang meneliti Gunung Padang, memaparkan tentang > sejarah penemuan situs dan hasil penelitian arkeologi
[iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012
IAGI-netter yang budiman, Mohon maaf baru dapat me-respon email karena sedang mengikuti Int.Conference Kebudayaan yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Kebudayaan UI di Sanur Bali, saya dan ADB diminta untuk bicara bersama Prof. Oppenheimer kemarin. Saresehan "Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di Nusantara untuk Memperkuat Karakter dan Ketahanan Nasional" Tgl 7 Februari kemarin berlangsung dengan sangat meriah dihadiri oleh sekitar 500-an pengunjung dari berbagai kalangan dan juga bidang keilmuan. Luarbiasanya lagi, sebagian besar pengunjung setia duduk dari pkl 9 pagi sampai selesai (pkl 16:00). Sebagian malah sudah datang sejak pkl 7 pagi, dan sebagian tidak kebagian makan siang tapi rela duduk sambil menahan lapar sampai sore. Uniknya saresehan ditutup tanpa sesi kesimpulan. Pasalnya panitia lupa mempersiapkan dan melakukannya, dan mereka juga heran kok bisa sampai lupa... Mungkin terlalu excited dengan jalannya saresehan yang kata pengunjung memang seru. Jadi perkenankan saya mencoba membuat resume-nya. Silahkan bagi rekan-rekan yang kebetulan hadir di saresehan untuk mengoreksi atau menambah-kurangi resume ini. Presentasi dimulai dari perkenalan tentang Tim Bencana Katastropik Purba (apa, siapa, visi, konsep, hipotesa kerja, metoda, dan goals). Kemudian dilanjutkan dengan presentasi singkat oleh DHN dan ADB tentang hasil penelitian di Banda Aceh, Batujaya, dan Trowulan. DHN presentasi tentang temuan dua gempa besar yang terjadi sekitar tahun 1390 dan 1440 M di Aceh yang diikuti tsunami sebesar yang terjadi pada tahun 2004. Bukti berupa data pengangkatan dari koral mikroatol di P. Simelue dan lapisan endapan tsunami yang ditemukan di dekat Kota Banda Aceh. Pada lapisan tsunami banyak ditemukan artefak-artefak keramik. Dua bencana tsunami ini diduga berperan besar dalam keruntuhan kerajaan Samudra Pasai yang kemudian diikuti dengan kemunculan Kerajaan Iskandar Muda. Adanya 'diskontinuitas' dari peralihan dua kerajaan ini banyak membuat para sejarawan bingung. Baru mereka mengerti setelah tahu peristiwa bencana tsunami ini. Sebetulnya 'kenangan' tentang bencana tsunami ini masih ada dalam masyarakat Aceh sekarang yaitu dengan adanya istilah IEU-BEUNA (Airbesar) namun sayangnya mereka sudah tidak paham lagi apa maksud dari kata itu... sampai terjadi lagi bencana serupa tahun 2004. Selanjutnya ADB mempresentaskan tentang penelitian di Situs Batujaya, Krawang. Survey Georadar memperlihatkan bahwa di beberapa situs bangunan batubata merah yang hanya tersembul beberapa meter saja dipermukaan ternyata dibawahnya ada bangunan yang terkubur sampai 15 meter yang bisa merupakan bagian bangunan dengan umur sama (Abad 4 Masehi) atau peninggalan peradaban yang lebih tua lagi. ADB juga menguraikan bahwa di sekitar situs ditemukan endapan marin (laut). jadi dulunya situs ada di dekat garis pantai. Kemudian ADB juga memperlihatkan sayatan horizontal dari hasil survey seismic 3D di utara Jakarta yang memperlihatkan jejak sungai purba dengan jelas sekali dan mengemukakan pentingnya dunia industri minyak menyumbangkan data seismic hanya sebatas data Pleistosen-Holosen yang tidak ada gunanya untuk ekslorasi minyak tapi akan banyak manfaatnya untuk penelitian pemetaan Patahan Aktif, pemetaan paleogeografi, kebencanaan, dll. Untuk Trowulan, ADB memperlihatkan bahwa dari hasil survey Georadar dan pemboran tangan dangkal juga analisa carbon dating ditemukan bahwa (jejak) kanal besar yang disimpulkan oleh para arkeolog dibuat pada Jaman Majapahit ternyata posisinya ada di bawah "ketidakselarasan" struktur batamerah Majapahit di (dekat) permukaan, atau dengan kata lain kanal itu dibuat oleh peradaban sebelum Majapahit. Hasil carbon dating menunjukan bahwa umur dari lapisan peradaban di bawah Majapahit itu sekitar 600 SM (kelahiran Budha). Dari berbagai singkapan karena penggalian tanah yang diambil untuk industri pembuatan bata ditemukan banyak struktur sisa bangunan dari batamerah di bawah lapisan Majapahit yang tertimbun oleh endapan lumpur mirip LUSI. Di singkapan lain ada juga reruntuhan batamerah (pra-Majapahit) yang tertimbun endapan seperti lahar. SESI GUNUNG PADANG Pak Luthfi Yondri, arkeolog yang meneliti Gunung Padang, memaparkan tentang sejarah penemuan situs dan hasil penelitian arkeologi, yaitu sebatas bahwa situs Gunung Padang di Cianjur adalah Situs Megalitikum yang 'sederhana' terdiri dari kolom-kolom andesit/basalt yang ditata membentuk teras-teras di atas puncak sebuah bukit. Siapa yang buat, bagaimana buatnya, darimana source kolom-kolom andesit-basaltnya dan kapan dibuatnya belum diketahui, kecuali hanya dikira-kira berdasarkan perbandingan dengan situs-situs megalitik lain dan frame-time arkeologi Indonesia, yaitu sekitar 2500 tahun SM. (Pak Lutfi sebetulnya punya data actual yang cukup menarik dari trenching yang pernah dilakukannya tahun 2000-an. Dari trenching sedalam sekitar 2 meter di Teras pertama dia menemukan bahwa setiap kolom andesit yang ditumpuk-tumpuk
RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Pak Muharram, Terimakasih atas share beritanya. Permisi ikut menyimak pak yah. Setau saya, 2 golongan utama batuan induk atau source rock adalah shale dan coal dimana salah satu syarat utamanya untuk menjadi batuan induk adalah jika memiliki TOC yang tinggi. Cerita komplitnya mau tidak mau mesti berbicara petroleum system dimana banyak rekan disini yang jauh lebih berpengalaman untuk menjelaskannya. Tight Sand Gas secara litologi saja sudah berbeda dengan shale ataupun coal sehingga (setau saya) kemungkinan besar tidak bisa diklasifikasikan sebagai batuan induk. Gasnya darimana? Kemungkinan besar gas yang dikandungnya berasal dari migrasi batuan induk. Mau sekalian bertanya sehubungan dengan aturan baru Permen 2012 ini: "Apakah suatu KKSS migas konvensional otomatis memiliki hak pengelolaan migas nonkonvensional yang ada di block nya atau apakah setiap KKSS memilki hak untuk mengikuti regular tender/penunjukan langsung khusus untuk pengelolaan migas nonkonvensionalnya saja di block itu?" Terimakasih sebelumnya atas pencerahannya. Salam,Andi. --- On Thu, 2/9/12, Muharram Jaya Panguriseng wrote: From: Muharram Jaya Panguriseng Subject: RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit To: "iagi-net@iagi.or.id" , "Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id)" Date: Thursday, February 9, 2012, 10:52 PM Pasal-1 Ayat-1 berbunyi “Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang selanjutnya disebut Migas Non Konvensional adalah Minyak dan Gas Bumi yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya Minyak dan Gas Bumi dengan permeabilitas yang rendah (low permeability) antara lain Shale Oil, Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas Metana Batubara, dan Methane-Hydrate dengan menggunakan teknologi tertentu seperti fracturing”. Berarti “Tight Sand Gas” yang dimaksud disini adalah apabila “tight sand”-nya sekaligus sebagai “batuan induk” (?). Apakah itu berarti kalau TOC batupasir tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori konventional reservoir yang dikelola oleh pemilik WK MIGAS? Monggo pencerahannya bapak-bapak. Salam, MJP From: mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com] Sent: Friday, February 10, 2012 12:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis “Badan Pelaksana adalah suatu badan yang dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan Gas Bumi”. Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas ya? Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur permen nya? Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak punya pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya? Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu, kriteria permeabilitynya berapa ya? Salam Razi 2708 From: Muharram Jaya Panguriseng Date: Fri, 10 Feb 2012 04:46:23 + To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id) ReplyTo: Subject: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Dear Para Geoscientist Indonesia, Sebagai selingan demam “piramida” Gn. Sadahurip dan Gn. Padang, saking demamnya sampai ada teman (sambil bercanda tentunya) yang nyelonong comment di status fb-ku yang sama sekali tidak nyambung dengan status yang dikomennya “saya mau membelot ke negari tetangga nih…abis sama state own (mungkin maksudnya Indonesia) tidak dihargai”. Dia ingin meninggalkan Indonesia dan jadi Warga Negara Pasundan Merdeka ha ha ha… Just kidding, jangan ditanggapi serius. Ini ada berita menarik tentang telah terbitnya Peraturan Menteri ESDM No. 5 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja MIGAS Non Konvensional tertanggal 31 Januari 2012, mari kita cermati sama-sama. Dalam rangka membantu sosialisasi Permen, kalau boleh saya ada pertanyaan untuk bapak-bapak anggota milis dari ESDM. Apakah pengawasan untuk pengusahaan kontrak MIGAS non konventional ini nantinya tidak dibawah BPMIGAS? Soalnya BPMIGAS tidak pernah secara letter text tertulis dalam Permen ini. Pada Pasal-4 ayat 3 hanya tertulis “Pengawasan atas pelaksanaan Kontrak Kerja Sama pengusahaan Migas non konventional dilakukan oleh Badan Pelaksana”. Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis “Badan Pelaksana adalah suatu badan yang dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan Gas Bumi”. Apakah yang dimaksud ini BPMIGAS atau Badan Pelaksana lain yang akan segera dibentuk. Soalnya Dirjen-nya pun sudah terpisah. Sebagai perbandingan, dalam Permen ini PT. Pertamina (Persero) disebut secara tegas dalam Pasal-1 ayat 25. Selamat berakhir pekan. MJP – NPA: 3048 Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Evy Rachmawati | Robert Adhi Ksp | Rabu, 8 Februari 2012 | 15:06 WIB KOMPAS/LASTI KURNIA Ilustrasi: BP Migas. JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
betul pak Yuwono, diskusi ini memang berisik. Mungkin ada saatnya kita perlu jadi penonton yg baik, yg menikmati pertunjukan hingga selesai sebelum bertepuk tangan atau pulang dengan kecewa, wong gratis ini. Saya yakin mas Andang dan teamnya pasti mendengarkan saran2 dari milis dengan berbesar hati karena hasil jerih payahnya, yg dibiayai dari kocek pribadi, mendapat perhatian besar dari komunitas geologi. Hanya seorang explorationist sejati yg berani mengambil keputusan seperti itu. Salut! Deddy Sent from my BlackBerry® from Vodafone -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Fri, 10 Feb 2012 14:10:29 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Brisik amat sih ya diskusi pyramid () ini? Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih? Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi volkanik sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah tafsir bila dilihat dari resistivity). Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau samadi para praktisi kerohanian. Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air dengan debit lebih dari 2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube, mirip sungai bawah tanah di carst topography. Sharing pengalaman saja. Salam, Yatno ITB (YSY) -Original Message- From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com] Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif. Di kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir penyebab loss circ juga mungkin. Kalau dari data bor inti 1 in, bagaimana membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?, menurut saya juga masih spekulatif dan multi tafsir.. Ruskamto 1061 -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi diketemukan rongga, utk menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan. Kalau rongga2 tdk diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake pasir alami untuk campuran beton. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? Salam Razi -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali namanya RPK Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: Shofiyuddin Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Pak Koesoema, Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? Itu Halliburton punya kalo gak salah. Shofi On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata wrote: > Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang > dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang > digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu > ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa > di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau > di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir > alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak And
[iagi-net-l] Misteri sadahurip
Malam ini jam 7.30 di TV one ada diskusi menarik tentang sadahurip yg mendatangkan arkeolog UI dan mantan staff ahli gusdur. Sedangkan informasi mang Okim hanya dibacakan oleh reporter. Tidak ada kesimpulannya. Salam Seno Aji Sekjen IAGI 2011-2014 sent from my @ipad PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Geologi nya menarik sekali pak, ophiolite complex (obduction), salt dome, layered gabbro, pre cambrian stromatolites, moho layer, glacial deposites, pokoknya mantab lah utk fieldtrip (lha ini kok jadi beriklan negara org ya hahaha) Salam Razi 2708 -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Fri, 10 Feb 2012 10:26:25 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Wooo very nice ya Gimana Geologynya apa nice out crop kaya di Alpen apa Rocky Mountain, struktur kalo di Google yg bagus di Lybia sih Suwun mas Avi 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Fri, 10 Feb 2012 10:12:06 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit B, sedingin puncak lah pak hehehe (15-25 degC) And waktu yg cocok utk field trip (kali aja ada yg mau jalan-jalan kesini) Salam, Razi 2708 -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Fri, 10 Feb 2012 10:06:46 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Oman dingin ga Zi Avi 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Fri, 10 Feb 2012 09:57:51 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Hehehe, jeli sekali pak, shale dan coal bisa jadi termasuk definisi itu, tapi rasanya tight sand tidak. Tentang pengklasifikasiannya ada diterangkan di permen gak ya? Btw, di tempat saya yangkul di oman, satu wk migas bisa saja punya dua operator, seperti contoh shallow reservoir di blok 6 dikuasai PDO (oman gov + shell + total); deep tight gas reservoir operatornya petronas dan BP. (Jadi mikir kalo di indo, bayar PBB nya bagi dua dong berarti ya hehehe) Karena oman sangat memerlukan gas (upaya pembelian ke negara tetangga selalu gagal), jadinya unconventional tight gas ini jadi satu satunya pilihan, dengan biaya sumur yg super mahal utk ukuran onshore shallow depth (karena horizontal plus fract) Salam Razi 2708 -Original Message- From: Muharram Jaya Panguriseng Date: Fri, 10 Feb 2012 06:52:29 To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id) Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Pasal-1 Ayat-1 berbunyi "Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang selanjutnya disebut Migas Non Konvensional adalah Minyak dan Gas Bumi yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya Minyak dan Gas Bumi dengan permeabilitas yang rendah (low permeability) antara lain Shale Oil, Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas Metana Batubara, dan Methane-Hydrate dengan menggunakan teknologi tertentu seperti fracturing". Berarti "Tight Sand Gas" yang dimaksud disini adalah apabila "tight sand"-nya sekaligus sebagai "batuan induk" (?). Apakah itu berarti kalau TOC batupasir tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori konventional reservoir yang dikelola oleh pemilik WK MIGAS? Monggo pencerahannya bapak-bapak. Salam, MJP From: mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com] Sent: Friday, February 10, 2012 12:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis "Badan Pelaksana adalah suatu badan yang dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan Gas Bumi". Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas ya? Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur permen nya? Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak punya pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya? Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu, kriteria permeabilitynya berapa ya? Salam Razi 2708 From: Muharram Jaya Panguriseng Date: Fri, 10 Feb 2012 04:46:23 + To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id) ReplyTo: Subject: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Dear Para Geoscientist Indonesia, Sebagai selingan demam "piramida" Gn. Sadahurip dan Gn. Padang, saking demamnya sampai ada teman (sambil bercanda tentunya) yang nyelonong comment di status fb-ku yang sama sekali tidak nyambung dengan status yang dikomennya "saya mau membelot ke negari tetangga nih...abis sama state own (mungkin maksudnya Indonesia) tidak dihargai". Dia ingin meninggalkan Indonesia dan jadi Warga Negara Pasundan Merdeka ha ha ha... Just kidding, jangan ditanggapi serius. Ini ada berita menarik tentang telah terbitnya Peraturan Menteri ESDM No. 5 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja MIGAS Non Konvensional tertanggal 31 Januari 2012, mari kita cermati sama-sama. Dalam rangka membantu sosialisasi Permen, kalau boleh saya ada pertanyaan untuk bapak-bapak anggota milis dari ESDM. Apakah pengawasan untuk pengusahaan kontrak MIGAS non konventional ini nantin
Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Wooo very nice ya Gimana Geologynya apa nice out crop kaya di Alpen apa Rocky Mountain, struktur kalo di Google yg bagus di Lybia sih Suwun mas Avi 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Fri, 10 Feb 2012 10:12:06 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit B, sedingin puncak lah pak hehehe (15-25 degC) And waktu yg cocok utk field trip (kali aja ada yg mau jalan-jalan kesini) Salam, Razi 2708 -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Fri, 10 Feb 2012 10:06:46 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Oman dingin ga Zi Avi 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Fri, 10 Feb 2012 09:57:51 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Hehehe, jeli sekali pak, shale dan coal bisa jadi termasuk definisi itu, tapi rasanya tight sand tidak. Tentang pengklasifikasiannya ada diterangkan di permen gak ya? Btw, di tempat saya yangkul di oman, satu wk migas bisa saja punya dua operator, seperti contoh shallow reservoir di blok 6 dikuasai PDO (oman gov + shell + total); deep tight gas reservoir operatornya petronas dan BP. (Jadi mikir kalo di indo, bayar PBB nya bagi dua dong berarti ya hehehe) Karena oman sangat memerlukan gas (upaya pembelian ke negara tetangga selalu gagal), jadinya unconventional tight gas ini jadi satu satunya pilihan, dengan biaya sumur yg super mahal utk ukuran onshore shallow depth (karena horizontal plus fract) Salam Razi 2708 -Original Message- From: Muharram Jaya Panguriseng Date: Fri, 10 Feb 2012 06:52:29 To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id) Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Pasal-1 Ayat-1 berbunyi "Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang selanjutnya disebut Migas Non Konvensional adalah Minyak dan Gas Bumi yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya Minyak dan Gas Bumi dengan permeabilitas yang rendah (low permeability) antara lain Shale Oil, Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas Metana Batubara, dan Methane-Hydrate dengan menggunakan teknologi tertentu seperti fracturing". Berarti "Tight Sand Gas" yang dimaksud disini adalah apabila "tight sand"-nya sekaligus sebagai "batuan induk" (?). Apakah itu berarti kalau TOC batupasir tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori konventional reservoir yang dikelola oleh pemilik WK MIGAS? Monggo pencerahannya bapak-bapak. Salam, MJP From: mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com] Sent: Friday, February 10, 2012 12:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis "Badan Pelaksana adalah suatu badan yang dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan Gas Bumi". Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas ya? Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur permen nya? Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak punya pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya? Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu, kriteria permeabilitynya berapa ya? Salam Razi 2708 From: Muharram Jaya Panguriseng Date: Fri, 10 Feb 2012 04:46:23 + To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id) ReplyTo: Subject: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Dear Para Geoscientist Indonesia, Sebagai selingan demam "piramida" Gn. Sadahurip dan Gn. Padang, saking demamnya sampai ada teman (sambil bercanda tentunya) yang nyelonong comment di status fb-ku yang sama sekali tidak nyambung dengan status yang dikomennya "saya mau membelot ke negari tetangga nih...abis sama state own (mungkin maksudnya Indonesia) tidak dihargai". Dia ingin meninggalkan Indonesia dan jadi Warga Negara Pasundan Merdeka ha ha ha... Just kidding, jangan ditanggapi serius. Ini ada berita menarik tentang telah terbitnya Peraturan Menteri ESDM No. 5 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja MIGAS Non Konvensional tertanggal 31 Januari 2012, mari kita cermati sama-sama. Dalam rangka membantu sosialisasi Permen, kalau boleh saya ada pertanyaan untuk bapak-bapak anggota milis dari ESDM. Apakah pengawasan untuk pengusahaan kontrak MIGAS non konventional ini nantinya tidak dibawah BPMIGAS? Soalnya BPMIGAS tidak pernah secara letter text tertulis dalam Permen ini. Pada Pasal-4 ayat 3 hanya tertulis "Pengawasan atas pelaksanaan Kontrak Kerja Sama pengusahaan Migas non konventional dilakukan oleh Badan Pelaksana". Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis "Badan Pelaksana adalah suatu badan yang dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan Gas Bumi". Ap
Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
B, sedingin puncak lah pak hehehe (15-25 degC) And waktu yg cocok utk field trip (kali aja ada yg mau jalan-jalan kesini) Salam, Razi 2708 -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Fri, 10 Feb 2012 10:06:46 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Oman dingin ga Zi Avi 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Fri, 10 Feb 2012 09:57:51 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Hehehe, jeli sekali pak, shale dan coal bisa jadi termasuk definisi itu, tapi rasanya tight sand tidak. Tentang pengklasifikasiannya ada diterangkan di permen gak ya? Btw, di tempat saya yangkul di oman, satu wk migas bisa saja punya dua operator, seperti contoh shallow reservoir di blok 6 dikuasai PDO (oman gov + shell + total); deep tight gas reservoir operatornya petronas dan BP. (Jadi mikir kalo di indo, bayar PBB nya bagi dua dong berarti ya hehehe) Karena oman sangat memerlukan gas (upaya pembelian ke negara tetangga selalu gagal), jadinya unconventional tight gas ini jadi satu satunya pilihan, dengan biaya sumur yg super mahal utk ukuran onshore shallow depth (karena horizontal plus fract) Salam Razi 2708 -Original Message- From: Muharram Jaya Panguriseng Date: Fri, 10 Feb 2012 06:52:29 To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id) Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Pasal-1 Ayat-1 berbunyi "Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang selanjutnya disebut Migas Non Konvensional adalah Minyak dan Gas Bumi yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya Minyak dan Gas Bumi dengan permeabilitas yang rendah (low permeability) antara lain Shale Oil, Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas Metana Batubara, dan Methane-Hydrate dengan menggunakan teknologi tertentu seperti fracturing". Berarti "Tight Sand Gas" yang dimaksud disini adalah apabila "tight sand"-nya sekaligus sebagai "batuan induk" (?). Apakah itu berarti kalau TOC batupasir tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori konventional reservoir yang dikelola oleh pemilik WK MIGAS? Monggo pencerahannya bapak-bapak. Salam, MJP From: mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com] Sent: Friday, February 10, 2012 12:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis "Badan Pelaksana adalah suatu badan yang dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan Gas Bumi". Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas ya? Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur permen nya? Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak punya pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya? Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu, kriteria permeabilitynya berapa ya? Salam Razi 2708 From: Muharram Jaya Panguriseng Date: Fri, 10 Feb 2012 04:46:23 + To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id) ReplyTo: Subject: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Dear Para Geoscientist Indonesia, Sebagai selingan demam "piramida" Gn. Sadahurip dan Gn. Padang, saking demamnya sampai ada teman (sambil bercanda tentunya) yang nyelonong comment di status fb-ku yang sama sekali tidak nyambung dengan status yang dikomennya "saya mau membelot ke negari tetangga nih...abis sama state own (mungkin maksudnya Indonesia) tidak dihargai". Dia ingin meninggalkan Indonesia dan jadi Warga Negara Pasundan Merdeka ha ha ha... Just kidding, jangan ditanggapi serius. Ini ada berita menarik tentang telah terbitnya Peraturan Menteri ESDM No. 5 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja MIGAS Non Konvensional tertanggal 31 Januari 2012, mari kita cermati sama-sama. Dalam rangka membantu sosialisasi Permen, kalau boleh saya ada pertanyaan untuk bapak-bapak anggota milis dari ESDM. Apakah pengawasan untuk pengusahaan kontrak MIGAS non konventional ini nantinya tidak dibawah BPMIGAS? Soalnya BPMIGAS tidak pernah secara letter text tertulis dalam Permen ini. Pada Pasal-4 ayat 3 hanya tertulis "Pengawasan atas pelaksanaan Kontrak Kerja Sama pengusahaan Migas non konventional dilakukan oleh Badan Pelaksana". Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis "Badan Pelaksana adalah suatu badan yang dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan Gas Bumi". Apakah yang dimaksud ini BPMIGAS atau Badan Pelaksana lain yang akan segera dibentuk. Soalnya Dirjen-nya pun sudah terpisah. Sebagai perbandingan, dalam Permen ini PT. Pertamina (Persero) disebut secara tegas dalam Pasal-1 ayat 25. Selamat berakhir pekan. MJP - NPA: 3048 Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Evy Rachmawati | Robert Adhi Ksp | Rabu,
Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Oman dingin ga Zi Avi 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Fri, 10 Feb 2012 09:57:51 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Hehehe, jeli sekali pak, shale dan coal bisa jadi termasuk definisi itu, tapi rasanya tight sand tidak. Tentang pengklasifikasiannya ada diterangkan di permen gak ya? Btw, di tempat saya yangkul di oman, satu wk migas bisa saja punya dua operator, seperti contoh shallow reservoir di blok 6 dikuasai PDO (oman gov + shell + total); deep tight gas reservoir operatornya petronas dan BP. (Jadi mikir kalo di indo, bayar PBB nya bagi dua dong berarti ya hehehe) Karena oman sangat memerlukan gas (upaya pembelian ke negara tetangga selalu gagal), jadinya unconventional tight gas ini jadi satu satunya pilihan, dengan biaya sumur yg super mahal utk ukuran onshore shallow depth (karena horizontal plus fract) Salam Razi 2708 -Original Message- From: Muharram Jaya Panguriseng Date: Fri, 10 Feb 2012 06:52:29 To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id) Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Pasal-1 Ayat-1 berbunyi "Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang selanjutnya disebut Migas Non Konvensional adalah Minyak dan Gas Bumi yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya Minyak dan Gas Bumi dengan permeabilitas yang rendah (low permeability) antara lain Shale Oil, Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas Metana Batubara, dan Methane-Hydrate dengan menggunakan teknologi tertentu seperti fracturing". Berarti "Tight Sand Gas" yang dimaksud disini adalah apabila "tight sand"-nya sekaligus sebagai "batuan induk" (?). Apakah itu berarti kalau TOC batupasir tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori konventional reservoir yang dikelola oleh pemilik WK MIGAS? Monggo pencerahannya bapak-bapak. Salam, MJP From: mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com] Sent: Friday, February 10, 2012 12:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis "Badan Pelaksana adalah suatu badan yang dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan Gas Bumi". Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas ya? Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur permen nya? Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak punya pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya? Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu, kriteria permeabilitynya berapa ya? Salam Razi 2708 From: Muharram Jaya Panguriseng Date: Fri, 10 Feb 2012 04:46:23 + To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id) ReplyTo: Subject: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Dear Para Geoscientist Indonesia, Sebagai selingan demam "piramida" Gn. Sadahurip dan Gn. Padang, saking demamnya sampai ada teman (sambil bercanda tentunya) yang nyelonong comment di status fb-ku yang sama sekali tidak nyambung dengan status yang dikomennya "saya mau membelot ke negari tetangga nih...abis sama state own (mungkin maksudnya Indonesia) tidak dihargai". Dia ingin meninggalkan Indonesia dan jadi Warga Negara Pasundan Merdeka ha ha ha... Just kidding, jangan ditanggapi serius. Ini ada berita menarik tentang telah terbitnya Peraturan Menteri ESDM No. 5 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja MIGAS Non Konvensional tertanggal 31 Januari 2012, mari kita cermati sama-sama. Dalam rangka membantu sosialisasi Permen, kalau boleh saya ada pertanyaan untuk bapak-bapak anggota milis dari ESDM. Apakah pengawasan untuk pengusahaan kontrak MIGAS non konventional ini nantinya tidak dibawah BPMIGAS? Soalnya BPMIGAS tidak pernah secara letter text tertulis dalam Permen ini. Pada Pasal-4 ayat 3 hanya tertulis "Pengawasan atas pelaksanaan Kontrak Kerja Sama pengusahaan Migas non konventional dilakukan oleh Badan Pelaksana". Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis "Badan Pelaksana adalah suatu badan yang dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan Gas Bumi". Apakah yang dimaksud ini BPMIGAS atau Badan Pelaksana lain yang akan segera dibentuk. Soalnya Dirjen-nya pun sudah terpisah. Sebagai perbandingan, dalam Permen ini PT. Pertamina (Persero) disebut secara tegas dalam Pasal-1 ayat 25. Selamat berakhir pekan. MJP - NPA: 3048 Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Evy Rachmawati | Robert Adhi Ksp | Rabu, 8 Februari 2012 | 15:06 WIB KOMPAS/LASTI KURNIA Ilustrasi: BP Migas. JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik menetapkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 5 Tahun 2012. Peraturan itu memuat tentang tata cara penetapan dan penawaran wilayah kerja minyak dan gas bumi nonkonvensional. Minyak
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Diskusi ini kayak liat kucing dalam karung ya hehehe, data nya soalnya bukan konsumsi publik (apalagi milis IAGI ini milis terbuka, rada takut juga mgkn utk buka informasi, berpotensi di salah artikan oleh media) Interpretasi berdasarkan berita terbatas hasilnya ya debat kusir Salam Razi 2708 -Original Message- From: "Sujatmiko" Date: Fri, 10 Feb 2012 16:42:02 To: Reply-To: Subject: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman, Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga. Seperti halnya pak Yatno, menjelang akhir acara diskusi Bencana Katastropik Purba ( BKP ) di Jakarta tanggal 7 Februari 2012, Prof. Sutikno Bronto, penulis Publikasi Khusus GEOLOGI GUNUNG API PURBA mengingatkan Tim BKP agar lebih berhati-hati kalau berbicara tentang kegunung-apian, apalagi yang berhubungan dengan gunung api purba. Beliau rupanya menengarai adanya asumsi-asumsi atau interpretasi yang tidak sesuai dengan ilmu yang beliau tekuni dan pengalaman lapangan yang beliau miliki. Pertimbangan dan masukan beliau rupanya bagaikan angin lalu, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik yang sebetulnya masih harus dibuktikan kebenarannya. Dari perspektif arkeologi, pertimbangan yang diberikan oleh para pakar arkeologi, baik dari Balar Bandung , Puslit Arkenas Jakarta, dan lain sebagainya, sami mawon, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik dan hasil pemboran inti yang diameter mata bornya hanya beberapa sentimeter saja. Ruang kosong yang dilalui oleh mata bor langsung diinterpretasikan sebagai ruang budaya ciptaan manusia zaman baheula. Demikian juga 3 lapisan pasir halus yang diperkirakan sebagai pasir yang sudah disaring oleh tangan manusia , yang konon sengaja disusun sebagai peredam gempa untuk melindungi bangunan "piramida" G. Padang ( dari pengamatan quick look, pasir halus tersebut mirip dengan volcanic ash ). Dari kajian geologi, singkapan lava segar / lapuk yang ditemukan di kaki , di lereng, sampai di puncak G. Sadahurip, yang menurut pelajaran geologi dasar dapat memberikan kesimpulan bahwa gunung tersebut merupakan satu kesatuan produk gunung api masif, sami mawon, tidak berlaku lagi karena dugaan adanya anomali geolistrik di perut gunungnya. Kesimpulan dari Prof. Sutikno Bronto bahwa G. Sadahurip adalah tinggalan gunung api purba, juga dipatahkan karena gunung tersebut tidak menunjukkan adanya kaldera atau vent erupsi ( padahal fenomena semacam ini cukup lazim di gunung api purba dan bahkan masuk dalam klasifikas gunung api dari Arthur Holmes, 1984 ). Diumumkan ke seluruh jagad Untuk saat ini, " Indonesia " bisa berbangga karena Staf Khusus Presiden telah berani mengumumkan ke seluruh jagad bahwa 2 dari 7 temuan piramida di dunia terdapat di Indonesia yaitu G. Sadahurip di Garut dan G. Padang di Cianjur. Klaim ini tampaknya didukung penuh oleh Presiden SBY yang langsung menginstruksikan : LANJUTKAN !!! Akhirul kata, marilah kita semua do'akan semoga keyakinan Staf Khusus Presiden dengan Tim BKP- nya akan terbukti. Seandainya benar-benar terbukti, maka mang Okim perkirakan akan banyak profesional di bidang Geologi, Arkeologi , dan Gunung Api Purba yang akan menanggalkan profesinya dan beralih ke jurusan geolistrik. Tetapi kalau tidak terbukti - - - apa kata anak cucu kita - - - ta' iya !!! Salam Cinta Geologi, Mang Okim -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] Sent: 10 Februari 2012 14:10 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Brisik amat sih ya diskusi pyramid () ini? Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih? Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi volkanik sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah tafsir bila dilihat dari resistivity). Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau samadi para praktisi kerohanian. Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air dengan debit lebih dari 2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube, mirip sungai bawah tanah di carst topography. Sharing pengalaman saja. Salam, Yatno ITB (YSY) -Original Message- From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com] Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti ada rongga... Interpretas
Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Hehehe, jeli sekali pak, shale dan coal bisa jadi termasuk definisi itu, tapi rasanya tight sand tidak. Tentang pengklasifikasiannya ada diterangkan di permen gak ya? Btw, di tempat saya yangkul di oman, satu wk migas bisa saja punya dua operator, seperti contoh shallow reservoir di blok 6 dikuasai PDO (oman gov + shell + total); deep tight gas reservoir operatornya petronas dan BP. (Jadi mikir kalo di indo, bayar PBB nya bagi dua dong berarti ya hehehe) Karena oman sangat memerlukan gas (upaya pembelian ke negara tetangga selalu gagal), jadinya unconventional tight gas ini jadi satu satunya pilihan, dengan biaya sumur yg super mahal utk ukuran onshore shallow depth (karena horizontal plus fract) Salam Razi 2708 -Original Message- From: Muharram Jaya Panguriseng Date: Fri, 10 Feb 2012 06:52:29 To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id) Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Pasal-1 Ayat-1 berbunyi "Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang selanjutnya disebut Migas Non Konvensional adalah Minyak dan Gas Bumi yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya Minyak dan Gas Bumi dengan permeabilitas yang rendah (low permeability) antara lain Shale Oil, Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas Metana Batubara, dan Methane-Hydrate dengan menggunakan teknologi tertentu seperti fracturing". Berarti "Tight Sand Gas" yang dimaksud disini adalah apabila "tight sand"-nya sekaligus sebagai "batuan induk" (?). Apakah itu berarti kalau TOC batupasir tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori konventional reservoir yang dikelola oleh pemilik WK MIGAS? Monggo pencerahannya bapak-bapak. Salam, MJP From: mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com] Sent: Friday, February 10, 2012 12:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis "Badan Pelaksana adalah suatu badan yang dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan Gas Bumi". Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas ya? Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur permen nya? Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak punya pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya? Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu, kriteria permeabilitynya berapa ya? Salam Razi 2708 From: Muharram Jaya Panguriseng Date: Fri, 10 Feb 2012 04:46:23 + To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id) ReplyTo: Subject: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Dear Para Geoscientist Indonesia, Sebagai selingan demam "piramida" Gn. Sadahurip dan Gn. Padang, saking demamnya sampai ada teman (sambil bercanda tentunya) yang nyelonong comment di status fb-ku yang sama sekali tidak nyambung dengan status yang dikomennya "saya mau membelot ke negari tetangga nih...abis sama state own (mungkin maksudnya Indonesia) tidak dihargai". Dia ingin meninggalkan Indonesia dan jadi Warga Negara Pasundan Merdeka ha ha ha... Just kidding, jangan ditanggapi serius. Ini ada berita menarik tentang telah terbitnya Peraturan Menteri ESDM No. 5 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja MIGAS Non Konvensional tertanggal 31 Januari 2012, mari kita cermati sama-sama. Dalam rangka membantu sosialisasi Permen, kalau boleh saya ada pertanyaan untuk bapak-bapak anggota milis dari ESDM. Apakah pengawasan untuk pengusahaan kontrak MIGAS non konventional ini nantinya tidak dibawah BPMIGAS? Soalnya BPMIGAS tidak pernah secara letter text tertulis dalam Permen ini. Pada Pasal-4 ayat 3 hanya tertulis "Pengawasan atas pelaksanaan Kontrak Kerja Sama pengusahaan Migas non konventional dilakukan oleh Badan Pelaksana". Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis "Badan Pelaksana adalah suatu badan yang dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan Gas Bumi". Apakah yang dimaksud ini BPMIGAS atau Badan Pelaksana lain yang akan segera dibentuk. Soalnya Dirjen-nya pun sudah terpisah. Sebagai perbandingan, dalam Permen ini PT. Pertamina (Persero) disebut secara tegas dalam Pasal-1 ayat 25. Selamat berakhir pekan. MJP - NPA: 3048 Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Evy Rachmawati | Robert Adhi Ksp | Rabu, 8 Februari 2012 | 15:06 WIB KOMPAS/LASTI KURNIA Ilustrasi: BP Migas. JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik menetapkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 5 Tahun 2012. Peraturan itu memuat tentang tata cara penetapan dan penawaran wilayah kerja minyak dan gas bumi nonkonvensional. Minyak dan gas bumi nonkonvensional merupakan sumber daya alam strategis yang potensial memasok kebutuhan energi nasional. Karena itu, migas nonkonvensional perlu dikembangkan secara optimal. Atas dasar itu, Menteri ESDM Jero Waci
[iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman, Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga. Seperti halnya pak Yatno, menjelang akhir acara diskusi Bencana Katastropik Purba ( BKP ) di Jakarta tanggal 7 Februari 2012, Prof. Sutikno Bronto, penulis Publikasi Khusus GEOLOGI GUNUNG API PURBA mengingatkan Tim BKP agar lebih berhati-hati kalau berbicara tentang kegunung-apian, apalagi yang berhubungan dengan gunung api purba. Beliau rupanya menengarai adanya asumsi-asumsi atau interpretasi yang tidak sesuai dengan ilmu yang beliau tekuni dan pengalaman lapangan yang beliau miliki. Pertimbangan dan masukan beliau rupanya bagaikan angin lalu, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik yang sebetulnya masih harus dibuktikan kebenarannya. Dari perspektif arkeologi, pertimbangan yang diberikan oleh para pakar arkeologi, baik dari Balar Bandung , Puslit Arkenas Jakarta, dan lain sebagainya, sami mawon, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik dan hasil pemboran inti yang diameter mata bornya hanya beberapa sentimeter saja. Ruang kosong yang dilalui oleh mata bor langsung diinterpretasikan sebagai ruang budaya ciptaan manusia zaman baheula. Demikian juga 3 lapisan pasir halus yang diperkirakan sebagai pasir yang sudah disaring oleh tangan manusia , yang konon sengaja disusun sebagai peredam gempa untuk melindungi bangunan "piramida" G. Padang ( dari pengamatan quick look, pasir halus tersebut mirip dengan volcanic ash ). Dari kajian geologi, singkapan lava segar / lapuk yang ditemukan di kaki , di lereng, sampai di puncak G. Sadahurip, yang menurut pelajaran geologi dasar dapat memberikan kesimpulan bahwa gunung tersebut merupakan satu kesatuan produk gunung api masif, sami mawon, tidak berlaku lagi karena dugaan adanya anomali geolistrik di perut gunungnya. Kesimpulan dari Prof. Sutikno Bronto bahwa G. Sadahurip adalah tinggalan gunung api purba, juga dipatahkan karena gunung tersebut tidak menunjukkan adanya kaldera atau vent erupsi ( padahal fenomena semacam ini cukup lazim di gunung api purba dan bahkan masuk dalam klasifikas gunung api dari Arthur Holmes, 1984 ). Diumumkan ke seluruh jagad Untuk saat ini, " Indonesia " bisa berbangga karena Staf Khusus Presiden telah berani mengumumkan ke seluruh jagad bahwa 2 dari 7 temuan piramida di dunia terdapat di Indonesia yaitu G. Sadahurip di Garut dan G. Padang di Cianjur. Klaim ini tampaknya didukung penuh oleh Presiden SBY yang langsung menginstruksikan : LANJUTKAN !!! Akhirul kata, marilah kita semua do'akan semoga keyakinan Staf Khusus Presiden dengan Tim BKP- nya akan terbukti. Seandainya benar-benar terbukti, maka mang Okim perkirakan akan banyak profesional di bidang Geologi, Arkeologi , dan Gunung Api Purba yang akan menanggalkan profesinya dan beralih ke jurusan geolistrik. Tetapi kalau tidak terbukti - - - apa kata anak cucu kita - - - ta' iya !!! Salam Cinta Geologi, Mang Okim -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] Sent: 10 Februari 2012 14:10 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Brisik amat sih ya diskusi pyramid () ini? Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih? Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi volkanik sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah tafsir bila dilihat dari resistivity). Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau samadi para praktisi kerohanian. Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air dengan debit lebih dari 2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube, mirip sungai bawah tanah di carst topography. Sharing pengalaman saja. Salam, Yatno ITB (YSY) -Original Message- From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com] Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif. Di kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir penyebab loss circ juga mungkin. Kalau dari data bor inti 1 in, bagaimana membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?, menurut saya juga masih spekulatif dan multi tafsir.. Ruskamto 1061 -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Pad
RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Vi, banyak sekali aspek volkanik yang berbeda dengan aspek sedimen yang lain. Di volkanik juga sudah dicoba diterapkan facies seperti di sedimen: Facies core, F. Proximal, F. Medial, F. Distal, masing- masing facies dicirikan himpunan dan struktur batuan yang khas. Salam, YSY From: rakhmadi avianto [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com] Sent: Friday, February 10, 2012 3:08 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Wah suwun mas Yatno, dadi di vulkanik koyo di kars juga yo, ini menarik karena kalo di aplikasikan ke Oil and gas malah jadi sangat menarik. Opo maneh cak yg khas dari Vulkanik strati graphy. Suwun Avi 0666 Bendahara IAGI 2012/2/10 Yustinus Suyatno Yuwono Brisik amat sih ya diskusi pyramid () ini? Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih? Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi volkanik sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah tafsir bila dilihat dari resistivity). Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau samadi para praktisi kerohanian. Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air dengan debit lebih dari 2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube, mirip sungai bawah tanah di carst topography. Sharing pengalaman saja. Salam, Yatno ITB (YSY) -Original Message- From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com] Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif. Di kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir penyebab loss circ juga mungkin. Kalau dari data bor inti 1 in, bagaimana membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?, menurut saya juga masih spekulatif dan multi tafsir.. Ruskamto 1061 -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi diketemukan rongga, utk menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan. Kalau rongga2 tdk diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake pasir alami untuk campuran beton. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? Salam Razi -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali namanya RPK Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: Shofiyuddin Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Pak Koesoema, Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? Itu Halliburton punya kalo gak salah. Shofi On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata wrote: > Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang > dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang > digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu > ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa > di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau > di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir > alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pa
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Memang kalau menemukan rongga saja tdk berarti ditemukannya bangunan/piramid, tetapi kalau lubang bor dilengkapi down-hole camera mungkin dapat dilihat adanya dinding rongga yg vertikal dan datar, bahkan mungkin dg gambar2/tulisan2 hyroglyph, atau lantai horizontal yg datar dg benda tempayan dan artefact lainnya, apa lagi ada sarcophag dg mummynya sekalian. Nah kalau hal ini yg ditemukan baru saya percaya adanya pyramid atau bangunan kuno dg peradaban yg telah hilang. Ini maksud saya supaya lubang bor bisa diintip dg down-hole camera. Kalau hanya ada isian pasir halus saja atau lapisan 'semen' antara blok batuan, masih bisa ditafsirkan macam2. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: rakhmadi avianto Date: Fri, 10 Feb 2012 15:08:09 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Wah suwun mas Yatno, dadi di vulkanik koyo di kars juga yo, ini menarik karena kalo di aplikasikan ke Oil and gas malah jadi sangat menarik. Opo maneh cak yg khas dari Vulkanik strati graphy. Suwun Avi 0666 Bendahara IAGI 2012/2/10 Yustinus Suyatno Yuwono > Brisik amat sih ya diskusi pyramid () ini? > > Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya > batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih? > > Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi > volkanik > sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah > volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah > satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava > tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya > proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah > tafsir > bila dilihat dari resistivity). > Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau > samadi para praktisi kerohanian. > Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air dengan debit lebih > dari > 2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air > tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube, > mirip > sungai bawah tanah di carst topography. > Sharing pengalaman saja. > > Salam, > Yatno ITB (YSY) > > -Original Message- > From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com] > Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti > ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif. Di > kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir > penyebab loss circ juga mungkin. Kalau dari data bor inti 1 in, bagaimana > membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?, menurut saya > juga masih spekulatif dan multi tafsir.. > Ruskamto 1061 > -Original Message- > From: koeso...@melsa.net.id > Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan > adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk > perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus > dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi diketemukan rongga, utk > menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan. Kalau rongga2 tdk > diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa > dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika > rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman > dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake pasir alami untuk > campuran beton. > Powered by Telkomsel BlackBerryR > > -Original Message- > From: mufar...@gmail.com > Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss > begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam > Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? > > Salam > Razi > > -Original Message- > From: koeso...@melsa.net.id > Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya > penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi > bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga > tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan > rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali > namanya RPK > Powered by Telkomsel BlackBerryR > > -Original Message- > From: Shofiyuddin > Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Pak Koesoema, > Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? > Itu Halliburton punya kalo gak sala
Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Pak David saya bantu yaa sebisa saya jawabnya, untuk PKP2B pengaturan area kerja tergantung status kehutanannya, untuk PKP2B pertambangan, apabila statusnya hutan kawasan budidaya kehutanan or non kehutanan or APL (Areal Pengunaan Lain) tinggal minta rekomendasi gubernur dan sepengetahuan serta seijin Bapak" dept.kehutanan di manggala wanabakti. Setelah rekomendsi gubernur terbit dan dari departemen kehutanan dapat permit, dan petanya di overlay antara wilayah pertambangan dan kehutanan, mka bisa tau batasan areal kerja kita dimana, namun jangan kaget dalam perjalanannya bisa ada istilah relinguish or luasan areal yang dikembalikan ke pemerintah dilihat berdasarkan kebutuhannya. Apabila statusnya hutan lindung or wilayah konservasi kita tidak bisa berbuat banyak. Baru - Baru ini ada lokasi IUP batubara yang tadinya sebagian masuk hutan lindung sekitar 30%, tapi setelah mereka dapat ijin produksi dari pertambangan, oleh kehutanan statusnya ditingkatkan dari hutan lindung menjadi wilayah konservasi. Pertambangan dan Kehutanan kita memang kurang akur dari dulu :) Maap Agak Frontal namun itu kenyatannya. Semoga Pak David Makin Cerah.. 2012/2/10 David > Dear Bapak / Ibu IAGI net-er yang budiman, > > Untuk Permen yang baru ini, pada batasan - batasan / pengaturan perihal > area kerja, saya lihat sekilas melingkupi wilayah hubungan antara > Kontraktor Migas dengan Kontraktor Migas Non Konvensional. Bagaimana > pengaturan wilayah / area kerja dengan pemilik area yang sama di bidang > yang lain, misalnya IUP / PKP2B (batubara), dan wilayah cross-departemen > lainnya (kehutanan misalnya)? > > Mohon pencerahannya, > > Salam > > David > > -- > *From:* Muharram Jaya Panguriseng > *To:* "iagi-net@iagi.or.id" ; "Forum Himpunan Ahli > Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id)" > *Sent:* Friday, February 10, 2012 2:52 PM > *Subject:* RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit > > Pasal-1 Ayat-1 berbunyi “Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang > selanjutnya disebut Migas Non Konvensional adalah *Minyak dan Gas Bumi > yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya Minyak dan Gas Bumi*dengan > permeabilitas yang rendah (low permeability) antara lain Shale Oil, > Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas Metana Batubara, dan Methane-Hydrate dengan > menggunakan teknologi tertentu seperti fracturing”. > > Berarti “Tight Sand Gas” yang dimaksud disini adalah apabila “tight > sand”-nya sekaligus sebagai “batuan induk” (?). Apakah itu berarti kalau > TOC batupasir tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori > konventional reservoir yang dikelola oleh pemilik WK MIGAS? > > Monggo pencerahannya bapak-bapak. > > Salam, > MJP > > *From:* mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com] > *Sent:* Friday, February 10, 2012 12:17 PM > *To:* iagi-net@iagi.or.id > *Subject:* Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit > > Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis “Badan Pelaksana adalah suatu badan yang > dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak > dan Gas Bumi”. > > Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas > ya? Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur > permen nya? > Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak > punya pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya? > > Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu, kriteria > permeabilitynya berapa ya? > > Salam > Razi > 2708 > > -- > *From: *Muharram Jaya Panguriseng > *Date: *Fri, 10 Feb 2012 04:46:23 + > *To: *iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli > Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id) > *ReplyTo: * > *Subject: *[iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit > > Dear Para Geoscientist Indonesia, > > Sebagai selingan demam “piramida” Gn. Sadahurip dan Gn. Padang, saking > demamnya sampai ada teman (sambil bercanda tentunya) yang nyelonong comment > di status fb-ku yang sama sekali tidak nyambung dengan status yang > dikomennya “saya mau membelot ke negari tetangga nih…abis sama state own > (mungkin maksudnya Indonesia) tidak dihargai”. Dia ingin meninggalkan > Indonesia dan jadi Warga Negara Pasundan Merdeka ha ha ha… Just kidding, > jangan ditanggapi serius. > > Ini ada berita menarik tentang telah terbitnya Peraturan Menteri ESDM No. > 5 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja MIGAS > Non Konvensional tertanggal 31 Januari 2012, mari kita cermati sama-sama. > > Dalam rangka membantu sosialisasi Permen, kalau boleh saya ada pertanyaan > untuk bapak-bapak anggota milis dari ESDM. Apakah pengawasan untuk > pengusahaan kontrak MIGAS non konventional ini nantinya tidak dibawah > BPMIGAS? > Soalnya BPMIGAS tidak pernah secara letter text tertulis dalam Permen ini. > Pada Pasal-4 ayat 3 hanya tertulis “Pengawasan atas pelaksanaan Kontrak > Kerja Sama pengusahaan Migas non konventional dilakukan oleh Badan > Pelaksana”.
Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Dear Bapak / Ibu IAGI net-er yang budiman, Untuk Permen yang baru ini, pada batasan - batasan / pengaturan perihal area kerja, saya lihat sekilas melingkupi wilayah hubungan antara Kontraktor Migas dengan Kontraktor Migas Non Konvensional. Bagaimana pengaturan wilayah / area kerja dengan pemilik area yang sama di bidang yang lain, misalnya IUP / PKP2B (batubara), dan wilayah cross-departemen lainnya (kehutanan misalnya)? Mohon pencerahannya, Salam David From: Muharram Jaya Panguriseng To: "iagi-net@iagi.or.id" ; "Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id)" Sent: Friday, February 10, 2012 2:52 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Pasal-1 Ayat-1 berbunyi “Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang selanjutnya disebut Migas Non Konvensional adalah Minyak dan Gas Bumi yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya Minyak dan Gas Bumidengan permeabilitas yang rendah (low permeability) antara lain Shale Oil, Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas Metana Batubara, dan Methane-Hydrate dengan menggunakan teknologi tertentu seperti fracturing”. Berarti “Tight Sand Gas” yang dimaksud disini adalah apabila “tight sand”-nya sekaligus sebagai “batuan induk” (?). Apakah itu berarti kalau TOC batupasir tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori konventional reservoir yang dikelola oleh pemilik WK MIGAS? Monggo pencerahannya bapak-bapak. Salam, MJP From:mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com] Sent: Friday, February 10, 2012 12:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis “Badan Pelaksana adalah suatu badan yang dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan Gas Bumi”. Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas ya? Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur permen nya? Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak punya pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya? Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu, kriteria permeabilitynya berapa ya? Salam Razi 2708 From: Muharram Jaya Panguriseng Date: Fri, 10 Feb 2012 04:46:23 + To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id) ReplyTo: Subject: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Dear Para Geoscientist Indonesia, Sebagai selingan demam “piramida” Gn. Sadahurip dan Gn. Padang, saking demamnya sampai ada teman (sambil bercanda tentunya) yang nyelonong comment di status fb-ku yang sama sekali tidak nyambung dengan status yang dikomennya “saya mau membelot ke negari tetangga nih…abis sama state own (mungkin maksudnya Indonesia) tidak dihargai”. Dia ingin meninggalkan Indonesia dan jadi Warga Negara Pasundan Merdeka ha ha ha… Just kidding, jangan ditanggapi serius. Ini ada berita menarik tentang telah terbitnya Peraturan Menteri ESDM No. 5 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja MIGAS Non Konvensional tertanggal 31 Januari 2012, mari kita cermati sama-sama. Dalam rangka membantu sosialisasi Permen, kalau boleh saya ada pertanyaan untuk bapak-bapak anggota milis dari ESDM. Apakah pengawasan untuk pengusahaan kontrak MIGAS non konventional ini nantinya tidak dibawah BPMIGAS? Soalnya BPMIGAS tidak pernah secara letter text tertulis dalam Permen ini. Pada Pasal-4 ayat 3 hanya tertulis “Pengawasan atas pelaksanaan Kontrak Kerja Sama pengusahaan Migas non konventional dilakukan oleh Badan Pelaksana”. Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis “Badan Pelaksana adalah suatu badan yang dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan Gas Bumi”. Apakah yang dimaksud ini BPMIGAS atau Badan Pelaksana lain yang akan segera dibentuk. Soalnya Dirjen-nya pun sudah terpisah. Sebagai perbandingan, dalam Permen ini PT. Pertamina (Persero) disebut secara tegas dalam Pasal-1 ayat 25. Selamat berakhir pekan. MJP – NPA: 3048 Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Evy Rachmawati| Robert Adhi Ksp | Rabu, 8 Februari 2012 | 15:06 WIB KOMPAS/LASTI KURNIAIlustrasi: BP Migas. JAKARTA, KOMPAS.com —Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik menetapkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 5 Tahun 2012. Peraturan itu memuat tentang tata cara penetapan dan penawaran wilayah kerja minyak dan gas bumi nonkonvensional. Minyak dan gas bumi nonkonvensional merupakan sumber daya alam strategis yang potensial memasok kebutuhan energi nasional. Karena itu, migas nonkonvensional perlu dikembangkan secara optimal. Atas dasar itu, Menteri ESDM Jero Wacik, dalam situs Migas Kementerian ESDM, Rabu (8/2/2012), di Jakarta, menetapkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 5 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja Migas Non Konvensional. Aturan itu berlaku mulai 31 Janu
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Wah suwun mas Yatno, dadi di vulkanik koyo di kars juga yo, ini menarik karena kalo di aplikasikan ke Oil and gas malah jadi sangat menarik. Opo maneh cak yg khas dari Vulkanik strati graphy. Suwun Avi 0666 Bendahara IAGI 2012/2/10 Yustinus Suyatno Yuwono > Brisik amat sih ya diskusi pyramid () ini? > > Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya > batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih? > > Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi > volkanik > sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah > volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah > satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava > tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya > proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah > tafsir > bila dilihat dari resistivity). > Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau > samadi para praktisi kerohanian. > Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air dengan debit lebih > dari > 2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air > tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube, > mirip > sungai bawah tanah di carst topography. > Sharing pengalaman saja. > > Salam, > Yatno ITB (YSY) > > -Original Message- > From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com] > Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti > ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif. Di > kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir > penyebab loss circ juga mungkin. Kalau dari data bor inti 1 in, bagaimana > membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?, menurut saya > juga masih spekulatif dan multi tafsir.. > Ruskamto 1061 > -Original Message- > From: koeso...@melsa.net.id > Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan > adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk > perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus > dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi diketemukan rongga, utk > menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan. Kalau rongga2 tdk > diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa > dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika > rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman > dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake pasir alami untuk > campuran beton. > Powered by Telkomsel BlackBerryR > > -Original Message- > From: mufar...@gmail.com > Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss > begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam > Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? > > Salam > Razi > > -Original Message- > From: koeso...@melsa.net.id > Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya > penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi > bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga > tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan > rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali > namanya RPK > Powered by Telkomsel BlackBerryR > > -Original Message- > From: Shofiyuddin > Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Pak Koesoema, > Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? > Itu Halliburton punya kalo gak salah. > > Shofi > > > On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata > wrote: > > Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang > > dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang > > digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. > Begitu > > ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung > bisa > > di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel > atau > > di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir > > alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga > bisa) > > Wassalam > > RPK > > > > - Original Message - > > From: Andang Bachtiar > > To: iagi-net@iagi.or.id > > Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM > > Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring >
RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Wong yang ditemukan dari coring cuma batu, pasir dan tanah, dan rongga: dari data ini kita bisa interpretasi apa saja. Lain halnya kalau ditemukan grabah, keramik, peralatan batu dsb., yang jelas merupakan sisa peninggalan suatu budaya manusia. Salam, YSY From: o - musakti [mailto:o_musa...@yahoo.com.au] Sent: Wednesday, February 08, 2012 4:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Pertanyaan dari saya yang awam soal penentuan umur untuk arkheologi Apa signifikansi carbon dating paleosol ? Dalam benak saya umur yang didapat hanya bisa ditarik sebagai batas bawah alias 'not older than' dari struktur bangunan diatasnya. seumpama Daendels bikin villa di daerah inipun, dating paleosol bakal menunjukkan umur yang sama yaitu 5500 ybp. Apakah ada material lain yang bisa di dating untuk menunjukkan kapan 'candi' ini berdiri ? Mortar perekat blok-blok batu (kalau ada) , mungkin ? _ From: abacht...@cbn.net.id ; To: ; Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Sent: Wed, Feb 8, 2012 9:19:53 AM Sori salah ketik harusnya Karbom Dating-nya angkanya 5500+/-130 (bkn 4500) Salam ADB Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: abacht...@cbn.net.id Date: Wed, 8 Feb 2012 09:12:43 To: > Reply-To: > Subject: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Rekan2 geosains, Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada bangunan2/ruangan2 bikinan manusia. Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa situs Gn. Padang berumur 2500th. Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan dalam waktu sesingkat2nya. Salam ADB-DHN Powered by Telkomsel BlackBerryR