Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh

2012-02-10 Terurut Topik amienwidodo
sebetulnya bentuk piramidnya yg menarik karena mirip yg ada di Meksiko
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: anoms...@gmail.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 07:49:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh

Ada kemungkinan pak penentuan masa dr candi sukuh adl berdasar letaknya yg di 
lereng lawu berhubung lawu ini dikenal sbg tempat tapa akhirnya brawijaya V 
maka dianggap candi ini adl salah satu napak tilas beliau.

Padahal sampai skrg kita jg msh kesulitan memastikan Brawijaya V itu sendiri 
namanya siapa di silsilah raja majapahit dan blm tentu bahwa candi2 sekitar 
lawu jg adl hasil napak tilas beliau. Candi sukuh menggambarkan suatu proses 
kelahiran krn terdapat lingga dan yoni, hal ini agak bertentangan jika itu 
merupakan napak tilas Brawijaya V yg sedang quest utk peristirahatan akhir. 

Bentuk bangunannya hampir sama dgn candi cetho di lereng lawu yaitu seperti 
piramid terpenggal.

-seto-

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Bandono Salim 
Date: Sat, 11 Feb 2012 14:24:15 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh
Lha candi sukuh bukan dibuat jaman mojopait, abad  14-15 dan kalao tak salah 
diakhir kerajaan mojopait;
Punden berundak di gnpadang 2500 sakbelun masehi;
Ini seingat aku, mungkin ada yang koreksi? Silakan;
 

- Original Message -
From: anoms...@gmail.com
Sent: 11 February 2012 12:06
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh

Bangunan candi sukuh lbh kasar,,ada kemungkinan teknologinya pun lbh lawas

-seto-
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Bandono Salim" 
Date: Sat, 11 Feb 2012 05:00:12 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh
Musti diingat, cAndi sukuh itu jauh lebih muda, dibanding dengan punden 
berundak maupun piramid.
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: amienwid...@yahoo.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 04:49:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh
Mungkin bisa dipakai tambahan adanya Candi Sukuh di Karang anyar yg mirip 
pramid di Meksiko. Keterangan lengkap bisa dilihat disini 
http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Sukuh



PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh

2012-02-10 Terurut Topik anomseto
Ada kemungkinan pak penentuan masa dr candi sukuh adl berdasar letaknya yg di 
lereng lawu berhubung lawu ini dikenal sbg tempat tapa akhirnya brawijaya V 
maka dianggap candi ini adl salah satu napak tilas beliau.

Padahal sampai skrg kita jg msh kesulitan memastikan Brawijaya V itu sendiri 
namanya siapa di silsilah raja majapahit dan blm tentu bahwa candi2 sekitar 
lawu jg adl hasil napak tilas beliau. Candi sukuh menggambarkan suatu proses 
kelahiran krn terdapat lingga dan yoni, hal ini agak bertentangan jika itu 
merupakan napak tilas Brawijaya V yg sedang quest utk peristirahatan akhir. 

Bentuk bangunannya hampir sama dgn candi cetho di lereng lawu yaitu seperti 
piramid terpenggal.

-seto-

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Bandono Salim 
Date: Sat, 11 Feb 2012 14:24:15 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh
Lha candi sukuh bukan dibuat jaman mojopait, abad  14-15 dan kalao tak salah 
diakhir kerajaan mojopait;
Punden berundak di gnpadang 2500 sakbelun masehi;
Ini seingat aku, mungkin ada yang koreksi? Silakan;
 

- Original Message -
From: anoms...@gmail.com
Sent: 11 February 2012 12:06
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh

Bangunan candi sukuh lbh kasar,,ada kemungkinan teknologinya pun lbh lawas

-seto-
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Bandono Salim" 
Date: Sat, 11 Feb 2012 05:00:12 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh
Musti diingat, cAndi sukuh itu jauh lebih muda, dibanding dengan punden 
berundak maupun piramid.
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: amienwid...@yahoo.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 04:49:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh
Mungkin bisa dipakai tambahan adanya Candi Sukuh di Karang anyar yg mirip 
pramid di Meksiko. Keterangan lengkap bisa dilihat disini 
http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Sukuh



PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Penggunaan Sample / Data dan Etika Penelitian Ilmiah

2012-02-10 Terurut Topik Bandono Salim
Ok, begitu memang tatatertib,
Lha kalau sekedar komentar hasil telitian di milis bagaimana?
Apakah ini melanggar etika?
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

[iagi-net-l] Penggunaan Sample / Data dan Etika Penelitian Ilmiah

2012-02-10 Terurut Topik andang bachtiar


Mari saya ingatkan lagi ttg etika penggunaan data dlm
penelitian ilmiah.

 

Selama data/sample masih merupakan hak dr peneliti yg
mengakuisisi-nya, maka pihak2 yg berkepentingan u/ikutan meneliti dpt memohon
u/memperoleh data/sample tsb u/dianalisis secara independen. Kalau disetujui
maka dia dpt melakukan analisis/sintesisnya secara mandiri dan mendapatkan
output yg mungkin berbeda dr peneliti aslinya, disebabkan oleh perbedaan alat,
metodologi, cara pandang, dsb. 

 

Nah, etikanya adalah: pihak yg minta ikutan meneliti
seharusnya pertama-tama mengkonsultasikan hasil/outputnya tsb ke pihak peneliti
aslinya, mendiskusikannya secara internal, kalau2 ada bagian besar dr
penelitian yg terkait dg data/sample tsb tdk dia tangkap shg membuat
analisis/sintesisnya kurang lengkap dsb. 

 

Bahkan dalam mengumumkan hasilnya ke publik seharusnya
pihak tadi meminta ijin kepada pemilik data/sample. Karena dikuatirkan juga bhw
pemilik data/sample masih harus mematangkan hasil sintesa-nya sendiri yg blm
akan diumumkannya, menunggu hasil2 analisis lainnya termasuk yg diberikan kpd
pihak yg ikutan itu. 

 

Apabila ternyata pihak yg ikutan meneliti punya
kesimpulan yg berbeda dg pihak pemilik data/sample, tetap saja etikanya dia tdk
dpt mempublikasikan hasil temuan berbedanya tanpa seijin pemilik data/sample.
Sampai suatu saat 1) data/sample itu menjadi publik, atau 2) pihak lain tsb
menduplikasi - mengakuisisi datanya sendiri secara independen, atau 3) jika
terjadi urusan hukum yg berkaitan dg kepentingan publik yg membutuhkan
keterbukaan data itu sbg data publik, maka barulah pihak2 lain dpt
mempublikasikan hasil penelitian mrk atas data/sample tsb.

 

Atas dasar prinsip etika moral penelitian ilmiah itu
pulalah (plus adanya kasus hukum terkait dengannya), maka dari dulu saya sering
menyerukan supaya data2 pemboran Banjar Panji -1, seismik yg terkait dg sumur,
dan juga data G&G yg diakuisisi setelah kejadian semburan Lumpur lapindo:
semuanya dibuka untuk publik - umum. Bisa dlm bentuk web, atau juga untuk
memudahkan kontrol administrasi di bikin portal khusus yg bisa mendaftar siapa
saja yg mendownload data tersebut, dsb. Dengan demikian maka tdk akan terjadi
kasus dimana salah satu Professor di ITB yg berniat mempublikasikan
penelitiannya dr data2 yg diakuisisinya a/n proyek penelitian pasca semburan yg
dibiayai Lapindo (nyaris) dituntut ke pengadilan oleh Lapindo krn tdk mendapat
persetujuan mrk u/menerbitkannya. Kebetulan professor tsb berniat
menerbitkannya bersama dg pihak2 luar negeri yang melakukan riset independen yg
luarannya berbeda 180derajat dg posisi paper2 dr "peneliti2" Lapindo.


Dalam kasus penelitian geologi – pemboran Situs Gunung
Padang, semua data / sample yang didapatkan Tim Peneliti sedang disorting,
dianalisis, dikalibrasi, dan di analisis ulang, sehingga hanya output2 yang
penting2 saja yang berkaitan dengan hipotesa2 diungkapkan ke publik meskipun
masih preliminary. Tidak ada kasus hukum disini, tidak ada urusan kriminal. Yang
ada hanya sekelompok orang mencoba mengumumkan hasil awal penelitiannya yang
kemungkinan mempunyai dampak signifikan pada kebencanaan, keilmuan geologi -
arkeologi maupun sejarah nasional Indonesia. Itu semua juga dalam rangka
memotivasi komunitas untuk lebih bergairah meneliti dan punya harapan
mengembangkan ilmu lebih luas. Nah, selama analisis data/sample itu semua masih
bersifat preliminary dan masih banyak rangkaian proses yang harus dilalui, maka
akan kurang etis rasanya kalau seseorang dr pihak lain yang berkesempatan
mendapatkan sample dari Tim untuk referensi internal ybs tiba2 mengumumkan
hasil analisisnya itu ke publik tanpa berkonsultasi dan minta ijin kepada Tim
Peneliti yang mengakuisisi dan sedang menganalisis sample tersebut. Akibat
ekstrimnya adalah ybs tidak mendapatkan gambaran utuh dari keberadaan sample
dan hubungannya dengan gamabran besar sampel2/data penelitian lainnya, sehingga
 secara gegabah menyimpulkan sesuatu yang
justru membuat sintesisnya menjadi sangat dangkal dan asal2an. Seandainya hasil
analisis independennya didiskusikan terlebih dulu dengan pihak pemberi data,
kemungkinan bisa dihindari kesalahan2 sintesis/kesimpulan yang dilakukannya.
Tetapi, yang paling mendasar: publikasi hasil analisis sample tanpa seijin yang
mempunyai sample tentunya tidak selaras dengan etika penelitian yang saya
tulsikan di atas.

 

Mudah2an makin dekat kita kea lam, makin banyak kita belajar
kearifan.

 

Mari terus meneliti, mari terus mencari, mari terus
eksplorasi, tapi jangan lupakan etika – moralitas publikasi !

 

Salam

ADB  



RE: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh

2012-02-10 Terurut Topik Bandono Salim
Lha candi sukuh bukan dibuat jaman mojopait, abad  14-15 dan kalao tak salah 
diakhir kerajaan mojopait;
Punden berundak di gnpadang 2500 sakbelun masehi;
Ini seingat aku, mungkin ada yang koreksi? Silakan;
 

- Original Message -
From: anoms...@gmail.com
Sent: 11 February 2012 12:06
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh

Bangunan candi sukuh lbh kasar,,ada kemungkinan teknologinya pun lbh lawas

-seto-
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Bandono Salim" 
Date: Sat, 11 Feb 2012 05:00:12 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh
Musti diingat, cAndi sukuh itu jauh lebih muda, dibanding dengan punden 
berundak maupun piramid.
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: amienwid...@yahoo.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 04:49:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh
Mungkin bisa dipakai tambahan adanya Candi Sukuh di Karang anyar yg mirip 
pramid di Meksiko. Keterangan lengkap bisa dilihat disini 
http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Sukuh



PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012

2012-02-10 Terurut Topik Bandono Salim
Semoga betul buatan manusia;
 kalau endapan pasir dpt meredam gempa aku salut, biasanya kalau ada air malah 
jadi sumber masalah;
Salam.
 

- Original Message -
From: Prianggito Sulistiono 
Sent: 11 February 2012 05:00
To:  
Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 
7 Februari 2012

Maaf, email saya terakhir bukanlah tanggapan atas cerita panjang Kang Danny, 
sekali lagi maaf :D

prianggito
>> IAGI-netter yang budiman,
>> Mohon maaf baru dapat me-respon email karena sedang mengikuti Int.Conference
>> Kebudayaan yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Kebudayaan UI di Sanur Bali,
>> saya dan ADB diminta untuk bicara bersama Prof. Oppenheimer kemarin.
>> 
>> Saresehan "Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di
>> Nusantara untuk Memperkuat  Karakter dan Ketahanan Nasional" Tgl 7 Februari
>> kemarin berlangsung dengan sangat meriah dihadiri oleh sekitar 500-an
>> pengunjung dari berbagai kalangan dan juga bidang keilmuan.  Luarbiasanya
>> lagi, sebagian besar pengunjung setia duduk dari pkl 9 pagi sampai selesai
>> (pkl 16:00).  Sebagian malah sudah datang sejak pkl 7 pagi, dan sebagian
>> tidak kebagian makan siang tapi rela duduk sambil menahan lapar sampai sore.
>> Uniknya saresehan ditutup tanpa sesi kesimpulan.  Pasalnya panitia lupa
>> mempersiapkan dan melakukannya, dan mereka juga heran kok bisa sampai
>> lupa... Mungkin terlalu excited dengan jalannya saresehan yang kata
>> pengunjung memang seru.  Jadi perkenankan saya mencoba membuat resume-nya.
>> Silahkan bagi rekan-rekan yang kebetulan hadir di saresehan untuk mengoreksi
>> atau menambah-kurangi resume ini.
>> 
>> Presentasi dimulai dari perkenalan tentang Tim Bencana Katastropik Purba
>> (apa, siapa, visi, konsep, hipotesa kerja, metoda, dan goals).  Kemudian
>> dilanjutkan dengan presentasi singkat oleh DHN dan ADB tentang hasil
>> penelitian di Banda Aceh, Batujaya, dan Trowulan.  DHN presentasi tentang
>> temuan dua gempa besar yang terjadi sekitar tahun 1390 dan 1440 M  di Aceh
>> yang diikuti tsunami sebesar yang terjadi pada tahun 2004.  Bukti berupa
>> data pengangkatan dari koral mikroatol di P. Simelue dan lapisan endapan
>> tsunami yang ditemukan di dekat Kota Banda Aceh.  Pada lapisan tsunami
>> banyak ditemukan artefak-artefak keramik.  Dua bencana tsunami ini diduga
>> berperan besar dalam keruntuhan kerajaan Samudra Pasai yang kemudian diikuti
>> dengan kemunculan Kerajaan Iskandar Muda.  Adanya 'diskontinuitas' dari
>> peralihan dua kerajaan ini banyak membuat para sejarawan bingung.  Baru
>> mereka mengerti setelah tahu peristiwa bencana tsunami ini.  Sebetulnya
>> 'kenangan' tentang bencana tsunami ini masih ada dalam masyarakat Aceh
>> sekarang yaitu dengan adanya istilah IEU-BEUNA (Airbesar) namun sayangnya
>> mereka sudah tidak paham lagi apa maksud dari kata itu... sampai terjadi
>> lagi bencana serupa tahun 2004.  
>> 
>> Selanjutnya ADB mempresentaskan tentang penelitian di Situs Batujaya,
>> Krawang. Survey Georadar memperlihatkan bahwa di beberapa situs bangunan
>> batubata merah yang hanya tersembul beberapa meter saja dipermukaan ternyata
>> dibawahnya ada bangunan yang terkubur sampai 15 meter yang bisa merupakan
>> bagian bangunan dengan umur sama (Abad 4 Masehi) atau peninggalan peradaban
>> yang lebih tua lagi.  ADB juga menguraikan bahwa di sekitar situs ditemukan
>> endapan marin (laut). jadi dulunya situs ada di dekat garis pantai.
>> Kemudian ADB juga memperlihatkan sayatan horizontal dari hasil survey
>> seismic 3D di utara Jakarta yang memperlihatkan jejak sungai purba dengan
>> jelas sekali dan mengemukakan pentingnya dunia industri minyak menyumbangkan
>> data seismic hanya sebatas data Pleistosen-Holosen yang tidak ada gunanya
>> untuk ekslorasi minyak tapi akan banyak manfaatnya untuk penelitian pemetaan
>> Patahan Aktif, pemetaan paleogeografi, kebencanaan, dll.  Untuk Trowulan,
>> ADB memperlihatkan bahwa dari hasil survey Georadar dan pemboran tangan
>> dangkal juga analisa carbon dating ditemukan bahwa (jejak) kanal besar yang
>> disimpulkan oleh para arkeolog dibuat pada Jaman Majapahit ternyata
>> posisinya ada di bawah "ketidakselarasan" struktur batamerah Majapahit di
>> (dekat) permukaan, atau dengan kata lain kanal itu dibuat oleh peradaban
>> sebelum Majapahit.  Hasil carbon dating menunjukan bahwa umur dari lapisan
>> peradaban di bawah Majapahit itu sekitar 600 SM (kelahiran Budha).  Dari
>> berbagai singkapan karena penggalian tanah yang diambil untuk industri
>> pembuatan bata ditemukan banyak struktur sisa bangunan dari batamerah di
>> bawah lapisan Majapahit yang tertimbun oleh endapan lumpur mirip LUSI. Di
>> singkapan lain ada juga reruntuhan batamerah (pra-Majapahit) yang tertimbun
>> endapan seperti lahar. 
>> 
>> SESI GUNUNG PADANG  
>> Pak Luthfi Yondri, arkeolog yang meneliti Gunung Padang, memaparkan tentang
>> sejarah penemuan situs dan hasil penelitian arkeologi, yaitu sebatas bahwa
>> situs Gunung Padang di Cianjur adala

Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh

2012-02-10 Terurut Topik anomseto
Bangunan candi sukuh lbh kasar,,ada kemungkinan teknologinya pun lbh lawas

-seto-
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Bandono Salim" 
Date: Sat, 11 Feb 2012 05:00:12 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh
Musti diingat, cAndi sukuh itu jauh lebih muda, dibanding dengan punden 
berundak maupun piramid.
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: amienwid...@yahoo.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 04:49:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh
Mungkin bisa dipakai tambahan adanya Candi Sukuh di Karang anyar yg mirip 
pramid di Meksiko. Keterangan lengkap bisa dilihat disini 
http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Sukuh


Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh

2012-02-10 Terurut Topik Bandono Salim
Musti diingat, cAndi sukuh itu jauh lebih muda, dibanding dengan punden 
berundak maupun piramid.
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: amienwid...@yahoo.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 04:49:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh
Mungkin bisa dipakai tambahan adanya Candi Sukuh di Karang anyar yg mirip 
pramid di Meksiko. Keterangan lengkap bisa dilihat disini 
http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Sukuh


Re: [iagi-net-l] pegawai-bp-migas-wajib-lapor-kekayaan-ke-kpk

2012-02-10 Terurut Topik bamkartika
Ini kemajuan yg bagus kalau semua karyawan hrs lapor kekayaan ke KPK, waktu 
dulu yg lapor hanya dr pimpinan kebawah smp kadiv saja.
Selamat. BK
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa 
Date: Wed, 8 Feb 2012 19:31:37 
To: IAGI
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] pegawai-bp-migas-wajib-lapor-kekayaan-ke-kpk

fyi..

http://m.detik.com/read/2012/02/08/185134/1837764/1034/pegawai-bp-migas-wajib-lapor-kekayaan-ke-kpk

Rabu, 08/02/2012 18:54 WIB

Pegawai BP Migas Wajib Lapor Kekayaan ke KPK

Wahyu Daniel : detikFinancedetikcom - Jakarta, Badan Pelaksana Kegiatan
Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) mewajibkan seluruh pegawainya
untuk melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK).Hal ini disampaikan oleh Kepala BP Migas R. Priyono seperti dikutip
dari situs resmi BP Migas, Rabu (8/2/2012)."Saat ini kita sedang melakukan
Perubahan. Saat ini kita membangun integritas dan akan menjadi lembaga
negara yang bersih dari korupsi sehingga kita dapat menjalankan amanah
Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 untuk mengelola industri hulu migas dengan
jauh lebih baik," kata Priyono.Kewajiban ini, kata Priyono untuk
'membersihkan' BP Migas dari korupsi. Karena sebelumnya BP Migas dan KPK
telah menandatangani kerjasama dalam upaya pemberantasan korupsi. Penguatan
kerjasama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (mutual of
understanding/MoU).Ruang lingkup nota kesepahaman mencakup kajian terhadap
kegiatan pengawasan dan pengendalian kegiatan hulu migas, pendidikan dan
pelatihan, pertukaran informasi dan data, penerapan tata kelola yang baik,
serta sosialisasi terkait upaya pemberantasan tindak pidana korupsi di
sektor hulu migas.Priyono menjelaskan, sejak 2008, KPK dan BP Migas telah
melakukan kajian beberapa hal yang perlu diperbaiki, diantaranya pengawasan
lifting (produksi minyak), cost recovery, dana abandonment site and
restoration(ASR), pengadaan barang dan jasa, kelembagaan BP Migas, dan
manajemen aset."Kesemuanya telah kami tindaklanjuti agar pengelolaan sektor
migas menjadi lebih baik," kata Priyono.



Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012

2012-02-10 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Mas danny,
Apakah ada yg bisa dishare materi usaha mitigasi ini ? Siapa tahu bisa saya 
share ke rekan-rekan kita di manca negara dalam acara Geosea2012 bulan depan di 
Bangkok yg dihadiri kawan-kawan geosaintis seluruh Southeast Asia.
Suwun

Rp

Sent from my iPad

On Feb 11, 2012, at 12:43 AM, "Danny Hilman Natawidjaja" 
 wrote:

> IAGI-netter yang budiman,
> Mohon maaf baru dapat me-respon email karena sedang mengikuti Int.Conference
> Kebudayaan yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Kebudayaan UI di Sanur Bali,
> saya dan ADB diminta untuk bicara bersama Prof. Oppenheimer kemarin.
> 
> Saresehan "Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di
> Nusantara untuk Memperkuat  Karakter dan Ketahanan Nasional" Tgl 7 Februari
> kemarin berlangsung dengan sangat meriah dihadiri oleh sekitar 500-an
> pengunjung dari berbagai kalangan dan juga bidang keilmuan.  Luarbiasanya
> lagi, sebagian besar pengunjung setia duduk dari pkl 9 pagi sampai selesai
> (pkl 16:00).  Sebagian malah sudah datang sejak pkl 7 pagi, dan sebagian
> tidak kebagian makan siang tapi rela duduk sambil menahan lapar sampai sore.
> Uniknya saresehan ditutup tanpa sesi kesimpulan.  Pasalnya panitia lupa
> mempersiapkan dan melakukannya, dan mereka juga heran kok bisa sampai
> lupa... Mungkin terlalu excited dengan jalannya saresehan yang kata
> pengunjung memang seru.  Jadi perkenankan saya mencoba membuat resume-nya.
> Silahkan bagi rekan-rekan yang kebetulan hadir di saresehan untuk mengoreksi
> atau menambah-kurangi resume ini.
> 
> Presentasi dimulai dari perkenalan tentang Tim Bencana Katastropik Purba
> (apa, siapa, visi, konsep, hipotesa kerja, metoda, dan goals).  Kemudian
> dilanjutkan dengan presentasi singkat oleh DHN dan ADB tentang hasil
> penelitian di Banda Aceh, Batujaya, dan Trowulan.  DHN presentasi tentang
> temuan dua gempa besar yang terjadi sekitar tahun 1390 dan 1440 M  di Aceh
> yang diikuti tsunami sebesar yang terjadi pada tahun 2004.  Bukti berupa
> data pengangkatan dari koral mikroatol di P. Simelue dan lapisan endapan
> tsunami yang ditemukan di dekat Kota Banda Aceh.  Pada lapisan tsunami
> banyak ditemukan artefak-artefak keramik.  Dua bencana tsunami ini diduga
> berperan besar dalam keruntuhan kerajaan Samudra Pasai yang kemudian diikuti
> dengan kemunculan Kerajaan Iskandar Muda.  Adanya 'diskontinuitas' dari
> peralihan dua kerajaan ini banyak membuat para sejarawan bingung.  Baru
> mereka mengerti setelah tahu peristiwa bencana tsunami ini.  Sebetulnya
> 'kenangan' tentang bencana tsunami ini masih ada dalam masyarakat Aceh
> sekarang yaitu dengan adanya istilah IEU-BEUNA (Airbesar) namun sayangnya
> mereka sudah tidak paham lagi apa maksud dari kata itu... sampai terjadi
> lagi bencana serupa tahun 2004.  
> 
> Selanjutnya ADB mempresentaskan tentang penelitian di Situs Batujaya,
> Krawang. Survey Georadar memperlihatkan bahwa di beberapa situs bangunan
> batubata merah yang hanya tersembul beberapa meter saja dipermukaan ternyata
> dibawahnya ada bangunan yang terkubur sampai 15 meter yang bisa merupakan
> bagian bangunan dengan umur sama (Abad 4 Masehi) atau peninggalan peradaban
> yang lebih tua lagi.  ADB juga menguraikan bahwa di sekitar situs ditemukan
> endapan marin (laut). jadi dulunya situs ada di dekat garis pantai.
> Kemudian ADB juga memperlihatkan sayatan horizontal dari hasil survey
> seismic 3D di utara Jakarta yang memperlihatkan jejak sungai purba dengan
> jelas sekali dan mengemukakan pentingnya dunia industri minyak menyumbangkan
> data seismic hanya sebatas data Pleistosen-Holosen yang tidak ada gunanya
> untuk ekslorasi minyak tapi akan banyak manfaatnya untuk penelitian pemetaan
> Patahan Aktif, pemetaan paleogeografi, kebencanaan, dll.  Untuk Trowulan,
> ADB memperlihatkan bahwa dari hasil survey Georadar dan pemboran tangan
> dangkal juga analisa carbon dating ditemukan bahwa (jejak) kanal besar yang
> disimpulkan oleh para arkeolog dibuat pada Jaman Majapahit ternyata
> posisinya ada di bawah "ketidakselarasan" struktur batamerah Majapahit di
> (dekat) permukaan, atau dengan kata lain kanal itu dibuat oleh peradaban
> sebelum Majapahit.  Hasil carbon dating menunjukan bahwa umur dari lapisan
> peradaban di bawah Majapahit itu sekitar 600 SM (kelahiran Budha).  Dari
> berbagai singkapan karena penggalian tanah yang diambil untuk industri
> pembuatan bata ditemukan banyak struktur sisa bangunan dari batamerah di
> bawah lapisan Majapahit yang tertimbun oleh endapan lumpur mirip LUSI. Di
> singkapan lain ada juga reruntuhan batamerah (pra-Majapahit) yang tertimbun
> endapan seperti lahar. 
> 
> SESI GUNUNG PADANG  
> Pak Luthfi Yondri, arkeolog yang meneliti Gunung Padang, memaparkan tentang
> sejarah penemuan situs dan hasil penelitian arkeologi, yaitu sebatas bahwa
> situs Gunung Padang di Cianjur adalah Situs Megalitikum yang 'sederhana'
> terdiri dari kolom-kolom andesit/basalt yang ditata membentuk teras-teras di
> atas puncak sebuah bukit. Siapa yang buat, bagaimana buat

Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012

2012-02-10 Terurut Topik Prianggito Sulistiono
Maaf, email saya terakhir bukanlah tanggapan atas cerita panjang Kang Danny, 
sekali lagi maaf :D

prianggito
>> IAGI-netter yang budiman,
>> Mohon maaf baru dapat me-respon email karena sedang mengikuti Int.Conference
>> Kebudayaan yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Kebudayaan UI di Sanur Bali,
>> saya dan ADB diminta untuk bicara bersama Prof. Oppenheimer kemarin.
>> 
>> Saresehan "Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di
>> Nusantara untuk Memperkuat  Karakter dan Ketahanan Nasional" Tgl 7 Februari
>> kemarin berlangsung dengan sangat meriah dihadiri oleh sekitar 500-an
>> pengunjung dari berbagai kalangan dan juga bidang keilmuan.  Luarbiasanya
>> lagi, sebagian besar pengunjung setia duduk dari pkl 9 pagi sampai selesai
>> (pkl 16:00).  Sebagian malah sudah datang sejak pkl 7 pagi, dan sebagian
>> tidak kebagian makan siang tapi rela duduk sambil menahan lapar sampai sore.
>> Uniknya saresehan ditutup tanpa sesi kesimpulan.  Pasalnya panitia lupa
>> mempersiapkan dan melakukannya, dan mereka juga heran kok bisa sampai
>> lupa... Mungkin terlalu excited dengan jalannya saresehan yang kata
>> pengunjung memang seru.  Jadi perkenankan saya mencoba membuat resume-nya.
>> Silahkan bagi rekan-rekan yang kebetulan hadir di saresehan untuk mengoreksi
>> atau menambah-kurangi resume ini.
>> 
>> Presentasi dimulai dari perkenalan tentang Tim Bencana Katastropik Purba
>> (apa, siapa, visi, konsep, hipotesa kerja, metoda, dan goals).  Kemudian
>> dilanjutkan dengan presentasi singkat oleh DHN dan ADB tentang hasil
>> penelitian di Banda Aceh, Batujaya, dan Trowulan.  DHN presentasi tentang
>> temuan dua gempa besar yang terjadi sekitar tahun 1390 dan 1440 M  di Aceh
>> yang diikuti tsunami sebesar yang terjadi pada tahun 2004.  Bukti berupa
>> data pengangkatan dari koral mikroatol di P. Simelue dan lapisan endapan
>> tsunami yang ditemukan di dekat Kota Banda Aceh.  Pada lapisan tsunami
>> banyak ditemukan artefak-artefak keramik.  Dua bencana tsunami ini diduga
>> berperan besar dalam keruntuhan kerajaan Samudra Pasai yang kemudian diikuti
>> dengan kemunculan Kerajaan Iskandar Muda.  Adanya 'diskontinuitas' dari
>> peralihan dua kerajaan ini banyak membuat para sejarawan bingung.  Baru
>> mereka mengerti setelah tahu peristiwa bencana tsunami ini.  Sebetulnya
>> 'kenangan' tentang bencana tsunami ini masih ada dalam masyarakat Aceh
>> sekarang yaitu dengan adanya istilah IEU-BEUNA (Airbesar) namun sayangnya
>> mereka sudah tidak paham lagi apa maksud dari kata itu... sampai terjadi
>> lagi bencana serupa tahun 2004.  
>> 
>> Selanjutnya ADB mempresentaskan tentang penelitian di Situs Batujaya,
>> Krawang. Survey Georadar memperlihatkan bahwa di beberapa situs bangunan
>> batubata merah yang hanya tersembul beberapa meter saja dipermukaan ternyata
>> dibawahnya ada bangunan yang terkubur sampai 15 meter yang bisa merupakan
>> bagian bangunan dengan umur sama (Abad 4 Masehi) atau peninggalan peradaban
>> yang lebih tua lagi.  ADB juga menguraikan bahwa di sekitar situs ditemukan
>> endapan marin (laut). jadi dulunya situs ada di dekat garis pantai.
>> Kemudian ADB juga memperlihatkan sayatan horizontal dari hasil survey
>> seismic 3D di utara Jakarta yang memperlihatkan jejak sungai purba dengan
>> jelas sekali dan mengemukakan pentingnya dunia industri minyak menyumbangkan
>> data seismic hanya sebatas data Pleistosen-Holosen yang tidak ada gunanya
>> untuk ekslorasi minyak tapi akan banyak manfaatnya untuk penelitian pemetaan
>> Patahan Aktif, pemetaan paleogeografi, kebencanaan, dll.  Untuk Trowulan,
>> ADB memperlihatkan bahwa dari hasil survey Georadar dan pemboran tangan
>> dangkal juga analisa carbon dating ditemukan bahwa (jejak) kanal besar yang
>> disimpulkan oleh para arkeolog dibuat pada Jaman Majapahit ternyata
>> posisinya ada di bawah "ketidakselarasan" struktur batamerah Majapahit di
>> (dekat) permukaan, atau dengan kata lain kanal itu dibuat oleh peradaban
>> sebelum Majapahit.  Hasil carbon dating menunjukan bahwa umur dari lapisan
>> peradaban di bawah Majapahit itu sekitar 600 SM (kelahiran Budha).  Dari
>> berbagai singkapan karena penggalian tanah yang diambil untuk industri
>> pembuatan bata ditemukan banyak struktur sisa bangunan dari batamerah di
>> bawah lapisan Majapahit yang tertimbun oleh endapan lumpur mirip LUSI. Di
>> singkapan lain ada juga reruntuhan batamerah (pra-Majapahit) yang tertimbun
>> endapan seperti lahar. 
>> 
>> SESI GUNUNG PADANG  
>> Pak Luthfi Yondri, arkeolog yang meneliti Gunung Padang, memaparkan tentang
>> sejarah penemuan situs dan hasil penelitian arkeologi, yaitu sebatas bahwa
>> situs Gunung Padang di Cianjur adalah Situs Megalitikum yang 'sederhana'
>> terdiri dari kolom-kolom andesit/basalt yang ditata membentuk teras-teras di
>> atas puncak sebuah bukit. Siapa yang buat, bagaimana buatnya, darimana
>> source kolom-kolom andesit-basaltnya dan kapan dibuatnya belum diketahui,
>> kecuali hanya dikira-kira berdasarkan perbandingan dengan si

Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012

2012-02-10 Terurut Topik Prianggito Sulistiono
Satu lagi email panjang dan teknis mengenai Sadahurip / Gn Padang.
Kayanya udah waktunya arkeolog mengambil alih masalah penafsiran data.
Aku dari dulu tertarik dg geoarkeologi: aplikasi ilmu geologi dlm menguak tabir 
kehidupan masa lalu.
Kalo bener arsitektur asli Gn Padang mirip dg situs Machu Picchu di Peru, 
sungguh luarbiasa (ini baru spekulasi dari reka ulang arsitek Pon Purajatnika).
Machu Picchu salah satu tempat di posisi teratas wish list ku utk dikunjungi :)

wslm

Sent from my iPhone


On 11/02/2012, at 3:43 AM, "Danny Hilman Natawidjaja"  
wrote:

> IAGI-netter yang budiman,
> Mohon maaf baru dapat me-respon email karena sedang mengikuti Int.Conference
> Kebudayaan yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Kebudayaan UI di Sanur Bali,
> saya dan ADB diminta untuk bicara bersama Prof. Oppenheimer kemarin.
> 
> Saresehan "Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di
> Nusantara untuk Memperkuat  Karakter dan Ketahanan Nasional" Tgl 7 Februari
> kemarin berlangsung dengan sangat meriah dihadiri oleh sekitar 500-an
> pengunjung dari berbagai kalangan dan juga bidang keilmuan.  Luarbiasanya
> lagi, sebagian besar pengunjung setia duduk dari pkl 9 pagi sampai selesai
> (pkl 16:00).  Sebagian malah sudah datang sejak pkl 7 pagi, dan sebagian
> tidak kebagian makan siang tapi rela duduk sambil menahan lapar sampai sore.
> Uniknya saresehan ditutup tanpa sesi kesimpulan.  Pasalnya panitia lupa
> mempersiapkan dan melakukannya, dan mereka juga heran kok bisa sampai
> lupa... Mungkin terlalu excited dengan jalannya saresehan yang kata
> pengunjung memang seru.  Jadi perkenankan saya mencoba membuat resume-nya.
> Silahkan bagi rekan-rekan yang kebetulan hadir di saresehan untuk mengoreksi
> atau menambah-kurangi resume ini.
> 
> Presentasi dimulai dari perkenalan tentang Tim Bencana Katastropik Purba
> (apa, siapa, visi, konsep, hipotesa kerja, metoda, dan goals).  Kemudian
> dilanjutkan dengan presentasi singkat oleh DHN dan ADB tentang hasil
> penelitian di Banda Aceh, Batujaya, dan Trowulan.  DHN presentasi tentang
> temuan dua gempa besar yang terjadi sekitar tahun 1390 dan 1440 M  di Aceh
> yang diikuti tsunami sebesar yang terjadi pada tahun 2004.  Bukti berupa
> data pengangkatan dari koral mikroatol di P. Simelue dan lapisan endapan
> tsunami yang ditemukan di dekat Kota Banda Aceh.  Pada lapisan tsunami
> banyak ditemukan artefak-artefak keramik.  Dua bencana tsunami ini diduga
> berperan besar dalam keruntuhan kerajaan Samudra Pasai yang kemudian diikuti
> dengan kemunculan Kerajaan Iskandar Muda.  Adanya 'diskontinuitas' dari
> peralihan dua kerajaan ini banyak membuat para sejarawan bingung.  Baru
> mereka mengerti setelah tahu peristiwa bencana tsunami ini.  Sebetulnya
> 'kenangan' tentang bencana tsunami ini masih ada dalam masyarakat Aceh
> sekarang yaitu dengan adanya istilah IEU-BEUNA (Airbesar) namun sayangnya
> mereka sudah tidak paham lagi apa maksud dari kata itu... sampai terjadi
> lagi bencana serupa tahun 2004.  
> 
> Selanjutnya ADB mempresentaskan tentang penelitian di Situs Batujaya,
> Krawang. Survey Georadar memperlihatkan bahwa di beberapa situs bangunan
> batubata merah yang hanya tersembul beberapa meter saja dipermukaan ternyata
> dibawahnya ada bangunan yang terkubur sampai 15 meter yang bisa merupakan
> bagian bangunan dengan umur sama (Abad 4 Masehi) atau peninggalan peradaban
> yang lebih tua lagi.  ADB juga menguraikan bahwa di sekitar situs ditemukan
> endapan marin (laut). jadi dulunya situs ada di dekat garis pantai.
> Kemudian ADB juga memperlihatkan sayatan horizontal dari hasil survey
> seismic 3D di utara Jakarta yang memperlihatkan jejak sungai purba dengan
> jelas sekali dan mengemukakan pentingnya dunia industri minyak menyumbangkan
> data seismic hanya sebatas data Pleistosen-Holosen yang tidak ada gunanya
> untuk ekslorasi minyak tapi akan banyak manfaatnya untuk penelitian pemetaan
> Patahan Aktif, pemetaan paleogeografi, kebencanaan, dll.  Untuk Trowulan,
> ADB memperlihatkan bahwa dari hasil survey Georadar dan pemboran tangan
> dangkal juga analisa carbon dating ditemukan bahwa (jejak) kanal besar yang
> disimpulkan oleh para arkeolog dibuat pada Jaman Majapahit ternyata
> posisinya ada di bawah "ketidakselarasan" struktur batamerah Majapahit di
> (dekat) permukaan, atau dengan kata lain kanal itu dibuat oleh peradaban
> sebelum Majapahit.  Hasil carbon dating menunjukan bahwa umur dari lapisan
> peradaban di bawah Majapahit itu sekitar 600 SM (kelahiran Budha).  Dari
> berbagai singkapan karena penggalian tanah yang diambil untuk industri
> pembuatan bata ditemukan banyak struktur sisa bangunan dari batamerah di
> bawah lapisan Majapahit yang tertimbun oleh endapan lumpur mirip LUSI. Di
> singkapan lain ada juga reruntuhan batamerah (pra-Majapahit) yang tertimbun
> endapan seperti lahar. 
> 
> SESI GUNUNG PADANG  
> Pak Luthfi Yondri, arkeolog yang meneliti Gunung Padang, memaparkan tentang
> sejarah penemuan situs dan hasil penelitian arkeologi

[iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012

2012-02-10 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
IAGI-netter yang budiman,
Mohon maaf baru dapat me-respon email karena sedang mengikuti Int.Conference
Kebudayaan yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Kebudayaan UI di Sanur Bali,
saya dan ADB diminta untuk bicara bersama Prof. Oppenheimer kemarin.

Saresehan "Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di
Nusantara untuk Memperkuat  Karakter dan Ketahanan Nasional" Tgl 7 Februari
kemarin berlangsung dengan sangat meriah dihadiri oleh sekitar 500-an
pengunjung dari berbagai kalangan dan juga bidang keilmuan.  Luarbiasanya
lagi, sebagian besar pengunjung setia duduk dari pkl 9 pagi sampai selesai
(pkl 16:00).  Sebagian malah sudah datang sejak pkl 7 pagi, dan sebagian
tidak kebagian makan siang tapi rela duduk sambil menahan lapar sampai sore.
Uniknya saresehan ditutup tanpa sesi kesimpulan.  Pasalnya panitia lupa
mempersiapkan dan melakukannya, dan mereka juga heran kok bisa sampai
lupa... Mungkin terlalu excited dengan jalannya saresehan yang kata
pengunjung memang seru.  Jadi perkenankan saya mencoba membuat resume-nya.
Silahkan bagi rekan-rekan yang kebetulan hadir di saresehan untuk mengoreksi
atau menambah-kurangi resume ini.

Presentasi dimulai dari perkenalan tentang Tim Bencana Katastropik Purba
(apa, siapa, visi, konsep, hipotesa kerja, metoda, dan goals).  Kemudian
dilanjutkan dengan presentasi singkat oleh DHN dan ADB tentang hasil
penelitian di Banda Aceh, Batujaya, dan Trowulan.  DHN presentasi tentang
temuan dua gempa besar yang terjadi sekitar tahun 1390 dan 1440 M  di Aceh
yang diikuti tsunami sebesar yang terjadi pada tahun 2004.  Bukti berupa
data pengangkatan dari koral mikroatol di P. Simelue dan lapisan endapan
tsunami yang ditemukan di dekat Kota Banda Aceh.  Pada lapisan tsunami
banyak ditemukan artefak-artefak keramik.  Dua bencana tsunami ini diduga
berperan besar dalam keruntuhan kerajaan Samudra Pasai yang kemudian diikuti
dengan kemunculan Kerajaan Iskandar Muda.  Adanya 'diskontinuitas' dari
peralihan dua kerajaan ini banyak membuat para sejarawan bingung.  Baru
mereka mengerti setelah tahu peristiwa bencana tsunami ini.  Sebetulnya
'kenangan' tentang bencana tsunami ini masih ada dalam masyarakat Aceh
sekarang yaitu dengan adanya istilah IEU-BEUNA (Airbesar) namun sayangnya
mereka sudah tidak paham lagi apa maksud dari kata itu... sampai terjadi
lagi bencana serupa tahun 2004.  

Selanjutnya ADB mempresentaskan tentang penelitian di Situs Batujaya,
Krawang. Survey Georadar memperlihatkan bahwa di beberapa situs bangunan
batubata merah yang hanya tersembul beberapa meter saja dipermukaan ternyata
dibawahnya ada bangunan yang terkubur sampai 15 meter yang bisa merupakan
bagian bangunan dengan umur sama (Abad 4 Masehi) atau peninggalan peradaban
yang lebih tua lagi.  ADB juga menguraikan bahwa di sekitar situs ditemukan
endapan marin (laut). jadi dulunya situs ada di dekat garis pantai.
Kemudian ADB juga memperlihatkan sayatan horizontal dari hasil survey
seismic 3D di utara Jakarta yang memperlihatkan jejak sungai purba dengan
jelas sekali dan mengemukakan pentingnya dunia industri minyak menyumbangkan
data seismic hanya sebatas data Pleistosen-Holosen yang tidak ada gunanya
untuk ekslorasi minyak tapi akan banyak manfaatnya untuk penelitian pemetaan
Patahan Aktif, pemetaan paleogeografi, kebencanaan, dll.  Untuk Trowulan,
ADB memperlihatkan bahwa dari hasil survey Georadar dan pemboran tangan
dangkal juga analisa carbon dating ditemukan bahwa (jejak) kanal besar yang
disimpulkan oleh para arkeolog dibuat pada Jaman Majapahit ternyata
posisinya ada di bawah "ketidakselarasan" struktur batamerah Majapahit di
(dekat) permukaan, atau dengan kata lain kanal itu dibuat oleh peradaban
sebelum Majapahit.  Hasil carbon dating menunjukan bahwa umur dari lapisan
peradaban di bawah Majapahit itu sekitar 600 SM (kelahiran Budha).  Dari
berbagai singkapan karena penggalian tanah yang diambil untuk industri
pembuatan bata ditemukan banyak struktur sisa bangunan dari batamerah di
bawah lapisan Majapahit yang tertimbun oleh endapan lumpur mirip LUSI. Di
singkapan lain ada juga reruntuhan batamerah (pra-Majapahit) yang tertimbun
endapan seperti lahar. 
 
SESI GUNUNG PADANG  
Pak Luthfi Yondri, arkeolog yang meneliti Gunung Padang, memaparkan tentang
sejarah penemuan situs dan hasil penelitian arkeologi, yaitu sebatas bahwa
situs Gunung Padang di Cianjur adalah Situs Megalitikum yang 'sederhana'
terdiri dari kolom-kolom andesit/basalt yang ditata membentuk teras-teras di
atas puncak sebuah bukit. Siapa yang buat, bagaimana buatnya, darimana
source kolom-kolom andesit-basaltnya dan kapan dibuatnya belum diketahui,
kecuali hanya dikira-kira berdasarkan perbandingan dengan situs-situs
megalitik lain dan frame-time arkeologi Indonesia, yaitu sekitar 2500 tahun
SM.  (Pak Lutfi sebetulnya punya data actual yang cukup menarik dari
trenching yang pernah dilakukannya tahun 2000-an. Dari trenching sedalam
sekitar 2 meter di Teras pertama dia menemukan bahwa setiap kolom andesit
yang ditumpuk-tumpuk

RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

2012-02-10 Terurut Topik Andi AB Salahuddin
  

Pak
Muharram,

Terimakasih
atas share beritanya. Permisi ikut menyimak pak yah.

Setau
saya, 2 golongan utama batuan induk atau source rock adalah shale dan coal
dimana salah satu syarat utamanya untuk menjadi batuan induk adalah jika
memiliki TOC yang tinggi. Cerita komplitnya mau tidak mau mesti berbicara
petroleum system dimana banyak rekan disini yang jauh lebih berpengalaman untuk
menjelaskannya.

Tight
Sand Gas secara litologi saja sudah berbeda dengan shale ataupun coal sehingga
(setau saya) kemungkinan besar tidak bisa diklasifikasikan sebagai batuan
induk. Gasnya darimana? Kemungkinan besar gas yang dikandungnya berasal dari
migrasi batuan induk.

Mau
sekalian bertanya sehubungan dengan aturan baru Permen 2012 ini: 

"Apakah
suatu KKSS migas konvensional otomatis memiliki hak pengelolaan migas
nonkonvensional yang ada di block nya atau apakah setiap KKSS memilki hak untuk
mengikuti regular tender/penunjukan langsung khusus untuk pengelolaan migas
nonkonvensionalnya saja di block itu?"

Terimakasih
sebelumnya atas pencerahannya.

Salam,Andi.   --- On Thu, 2/9/12, Muharram Jaya Panguriseng 
 wrote:

From: Muharram Jaya Panguriseng 
Subject: RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
To: "iagi-net@iagi.or.id" , "Forum Himpunan Ahli  
Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id)" 
Date: Thursday, February 9, 2012, 10:52 PM



 






Pasal-1 Ayat-1 berbunyi “Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang selanjutnya 
disebut Migas Non Konvensional adalah
Minyak dan Gas Bumi yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya Minyak 
dan Gas Bumi dengan permeabilitas yang rendah (low permeability) antara
 lain Shale Oil, Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas Metana Batubara, dan 
Methane-Hydrate dengan menggunakan teknologi tertentu seperti fracturing”.

 
Berarti “Tight Sand Gas” yang dimaksud disini adalah apabila “tight sand”-nya 
sekaligus sebagai “batuan induk” (?). Apakah itu berarti kalau TOC batupasir 
tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori konventional
 reservoir yang dikelola oleh pemilik WK MIGAS?
 
Monggo pencerahannya bapak-bapak.
 
Salam,
MJP
 


From: mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com]


Sent: Friday, February 10, 2012 12:17 PM

To: iagi-net@iagi.or.id

Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit


 
Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis “Badan Pelaksana adalah suatu badan yang 
dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang
 Minyak dan Gas Bumi”.



Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas ya? 
Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur permen nya?

Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak punya 
pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya?




Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu, kriteria 
permeabilitynya berapa ya?




Salam

Razi

2708 








From:
Muharram Jaya Panguriseng 



Date:
Fri, 10 Feb 2012 04:46:23 +


To:
iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika 
Indonesia (fo...@hagi.or.id)


ReplyTo:




Subject:
[iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit


 


Dear Para Geoscientist Indonesia,
 
Sebagai selingan demam “piramida” Gn. Sadahurip dan Gn. Padang, saking demamnya 
sampai ada teman (sambil bercanda tentunya)
 yang nyelonong comment di status fb-ku yang sama sekali tidak nyambung dengan 
status yang dikomennya “saya mau membelot ke negari tetangga nih…abis sama 
state own (mungkin maksudnya Indonesia) tidak dihargai”. Dia ingin meninggalkan 
Indonesia dan jadi Warga
 Negara Pasundan Merdeka ha ha ha… Just kidding, jangan ditanggapi serius.
 
Ini ada berita menarik tentang telah terbitnya Peraturan Menteri ESDM No. 5 
Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran
 Wilayah Kerja MIGAS Non Konvensional tertanggal 31 Januari 2012, mari kita 
cermati sama-sama.
 
Dalam rangka membantu sosialisasi Permen, kalau boleh saya ada pertanyaan untuk 
bapak-bapak anggota milis dari ESDM. Apakah
 pengawasan untuk pengusahaan kontrak MIGAS non konventional ini nantinya tidak 
dibawah BPMIGAS?

Soalnya BPMIGAS tidak pernah secara letter text tertulis dalam Permen ini. Pada 
Pasal-4 ayat 3 hanya tertulis “Pengawasan atas
 pelaksanaan Kontrak Kerja Sama pengusahaan Migas non konventional dilakukan 
oleh Badan Pelaksana”. Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis “Badan Pelaksana adalah 
suatu badan yang dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di 
bidang Minyak dan Gas
 Bumi”.  Apakah yang dimaksud ini BPMIGAS atau Badan Pelaksana lain yang akan 
segera dibentuk. Soalnya Dirjen-nya pun sudah terpisah. Sebagai perbandingan, 
dalam Permen ini  PT. Pertamina (Persero) disebut secara tegas dalam Pasal-1 
ayat 25.
 
Selamat berakhir pekan.

 
MJP – NPA: 3048
 
Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

Evy Rachmawati |
Robert Adhi Ksp | 
Rabu, 8 Februari 2012 | 15:06 WIB 
KOMPAS/LASTI KURNIA Ilustrasi: BP Migas.

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik 

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-10 Terurut Topik deddy . sebayang
betul pak Yuwono, diskusi ini memang berisik. Mungkin ada saatnya kita perlu 
jadi penonton yg baik, yg menikmati pertunjukan hingga selesai sebelum bertepuk 
tangan atau pulang dengan kecewa, wong gratis ini. Saya yakin mas Andang dan 
teamnya pasti mendengarkan saran2 dari milis dengan berbesar hati karena hasil 
jerih payahnya, yg dibiayai dari kocek pribadi,  mendapat perhatian besar dari 
komunitas geologi. Hanya seorang explorationist sejati yg berani mengambil 
keputusan seperti itu. Salut!

Deddy 


Sent from my BlackBerry® from Vodafone

-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 
Date: Fri, 10 Feb 2012 14:10:29 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Brisik amat sih ya diskusi pyramid () ini?

Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya
batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih?

Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi volkanik
sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah
volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah
satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava
tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya
proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah tafsir
bila dilihat dari resistivity).
Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau
samadi para praktisi kerohanian.
Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air dengan debit lebih dari
2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air
tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube, mirip
sungai bawah tanah di carst topography.
Sharing pengalaman saja.

Salam,
Yatno ITB (YSY)

-Original Message-
From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com] 
Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti
ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif.  Di
kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir
penyebab loss circ juga mungkin.  Kalau dari data bor inti 1 in, bagaimana
membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?,  menurut saya
juga masih spekulatif dan multi tafsir..
Ruskamto 1061
-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan
adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk
perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus
dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi diketemukan rongga, utk
menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan. Kalau rongga2 tdk
diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa
dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika
rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman
dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake pasir alami untuk
campuran beton.
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss
begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam
Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? 

Salam
Razi 

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya
penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi
bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga
tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan
rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali
namanya RPK
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: Shofiyuddin 
Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Pak Koesoema,
Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
Itu Halliburton punya kalo gak salah.

Shofi


On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
 wrote:
> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor.
Begitu
> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa
> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau
> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir
> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak And

[iagi-net-l] Misteri sadahurip

2012-02-10 Terurut Topik ajiseno
Malam ini jam 7.30 di TV one ada diskusi menarik tentang sadahurip yg 
mendatangkan arkeolog UI dan mantan staff ahli gusdur. Sedangkan informasi mang 
Okim hanya dibacakan oleh reporter. 
Tidak ada kesimpulannya.

Salam
Seno Aji
Sekjen IAGI 2011-2014



sent from my @ipad



PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

2012-02-10 Terurut Topik mufarazi
Geologi nya menarik sekali pak, ophiolite complex (obduction), salt dome, 
layered gabbro, pre cambrian stromatolites, moho layer, glacial deposites, 
pokoknya mantab lah utk fieldtrip (lha ini kok jadi beriklan negara org ya 
hahaha) 

Salam
Razi
2708
-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Fri, 10 Feb 2012 10:26:25 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Wooo very nice ya
Gimana Geologynya apa nice out crop kaya di Alpen apa Rocky Mountain, struktur 
kalo di Google yg bagus di Lybia sih

Suwun mas
Avi 0666

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Fri, 10 Feb 2012 10:12:06 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
B, sedingin puncak lah pak hehehe (15-25 degC) 

And waktu yg cocok utk field trip (kali aja ada yg mau jalan-jalan kesini) 

Salam,
Razi
2708 


-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Fri, 10 Feb 2012 10:06:46 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Oman dingin ga Zi

Avi 0666

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Fri, 10 Feb 2012 09:57:51 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Hehehe, jeli sekali pak, shale dan coal bisa jadi termasuk definisi itu, tapi 
rasanya tight sand tidak.

Tentang pengklasifikasiannya ada diterangkan di permen gak ya?  

Btw, di tempat saya yangkul di oman, satu wk migas bisa saja punya dua 
operator, seperti contoh shallow reservoir di blok 6 dikuasai PDO (oman gov + 
shell + total); deep tight gas reservoir operatornya petronas dan BP. (Jadi 
mikir kalo di indo, bayar PBB nya bagi dua dong berarti ya hehehe) 

Karena oman sangat memerlukan gas (upaya pembelian ke negara tetangga selalu 
gagal), jadinya unconventional tight gas ini jadi satu satunya pilihan, dengan 
biaya sumur yg super mahal utk ukuran onshore shallow depth (karena horizontal 
plus fract) 

Salam
Razi
2708

-Original Message-
From: Muharram Jaya Panguriseng 
Date: Fri, 10 Feb 2012 06:52:29 
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli  Geofisika 
Indonesia (fo...@hagi.or.id)
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Pasal-1 Ayat-1 berbunyi "Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang selanjutnya 
disebut Migas Non Konvensional adalah Minyak dan Gas Bumi yang diusahakan dari 
reservoir tempat terbentuknya Minyak dan Gas Bumi dengan permeabilitas yang 
rendah (low permeability) antara lain Shale Oil, Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas 
Metana Batubara, dan Methane-Hydrate dengan menggunakan teknologi tertentu 
seperti fracturing".

Berarti "Tight Sand Gas" yang dimaksud disini adalah apabila "tight sand"-nya 
sekaligus sebagai "batuan induk" (?). Apakah itu berarti kalau TOC batupasir 
tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori konventional reservoir yang 
dikelola oleh pemilik WK MIGAS?

Monggo pencerahannya bapak-bapak.

Salam,
MJP

From: mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com]
Sent: Friday, February 10, 2012 12:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis "Badan Pelaksana adalah suatu badan yang 
dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan 
Gas Bumi".

Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas ya? 
Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur permen nya?
Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak punya 
pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya?

Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu, kriteria 
permeabilitynya berapa ya?

Salam
Razi
2708


From: Muharram Jaya Panguriseng 
Date: Fri, 10 Feb 2012 04:46:23 +
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika 
Indonesia (fo...@hagi.or.id)
ReplyTo: 
Subject: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

Dear Para Geoscientist Indonesia,

Sebagai selingan demam "piramida" Gn. Sadahurip dan Gn. Padang, saking demamnya 
sampai ada teman (sambil bercanda tentunya) yang nyelonong comment di status 
fb-ku yang sama sekali tidak nyambung dengan status yang dikomennya "saya mau 
membelot ke negari tetangga nih...abis sama state own (mungkin maksudnya 
Indonesia) tidak dihargai". Dia ingin meninggalkan Indonesia dan jadi Warga 
Negara Pasundan Merdeka ha ha ha... Just kidding, jangan ditanggapi serius.

Ini ada berita menarik tentang telah terbitnya Peraturan Menteri ESDM No. 5 
Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja MIGAS Non 
Konvensional tertanggal 31 Januari 2012, mari kita cermati sama-sama.

Dalam rangka membantu sosialisasi Permen, kalau boleh saya ada pertanyaan untuk 
bapak-bapak anggota milis dari ESDM. Apakah pengawasan untuk pengusahaan 
kontrak MIGAS non konventional ini nantin

Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

2012-02-10 Terurut Topik rakhmadi . avianto
Wooo very nice ya
Gimana Geologynya apa nice out crop kaya di Alpen apa Rocky Mountain, struktur 
kalo di Google yg bagus di Lybia sih

Suwun mas
Avi 0666

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Fri, 10 Feb 2012 10:12:06 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
B, sedingin puncak lah pak hehehe (15-25 degC) 

And waktu yg cocok utk field trip (kali aja ada yg mau jalan-jalan kesini) 

Salam,
Razi
2708 


-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Fri, 10 Feb 2012 10:06:46 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Oman dingin ga Zi

Avi 0666

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Fri, 10 Feb 2012 09:57:51 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Hehehe, jeli sekali pak, shale dan coal bisa jadi termasuk definisi itu, tapi 
rasanya tight sand tidak.

Tentang pengklasifikasiannya ada diterangkan di permen gak ya?  

Btw, di tempat saya yangkul di oman, satu wk migas bisa saja punya dua 
operator, seperti contoh shallow reservoir di blok 6 dikuasai PDO (oman gov + 
shell + total); deep tight gas reservoir operatornya petronas dan BP. (Jadi 
mikir kalo di indo, bayar PBB nya bagi dua dong berarti ya hehehe) 

Karena oman sangat memerlukan gas (upaya pembelian ke negara tetangga selalu 
gagal), jadinya unconventional tight gas ini jadi satu satunya pilihan, dengan 
biaya sumur yg super mahal utk ukuran onshore shallow depth (karena horizontal 
plus fract) 

Salam
Razi
2708

-Original Message-
From: Muharram Jaya Panguriseng 
Date: Fri, 10 Feb 2012 06:52:29 
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli  Geofisika 
Indonesia (fo...@hagi.or.id)
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Pasal-1 Ayat-1 berbunyi "Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang selanjutnya 
disebut Migas Non Konvensional adalah Minyak dan Gas Bumi yang diusahakan dari 
reservoir tempat terbentuknya Minyak dan Gas Bumi dengan permeabilitas yang 
rendah (low permeability) antara lain Shale Oil, Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas 
Metana Batubara, dan Methane-Hydrate dengan menggunakan teknologi tertentu 
seperti fracturing".

Berarti "Tight Sand Gas" yang dimaksud disini adalah apabila "tight sand"-nya 
sekaligus sebagai "batuan induk" (?). Apakah itu berarti kalau TOC batupasir 
tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori konventional reservoir yang 
dikelola oleh pemilik WK MIGAS?

Monggo pencerahannya bapak-bapak.

Salam,
MJP

From: mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com]
Sent: Friday, February 10, 2012 12:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis "Badan Pelaksana adalah suatu badan yang 
dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan 
Gas Bumi".

Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas ya? 
Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur permen nya?
Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak punya 
pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya?

Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu, kriteria 
permeabilitynya berapa ya?

Salam
Razi
2708


From: Muharram Jaya Panguriseng 
Date: Fri, 10 Feb 2012 04:46:23 +
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika 
Indonesia (fo...@hagi.or.id)
ReplyTo: 
Subject: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

Dear Para Geoscientist Indonesia,

Sebagai selingan demam "piramida" Gn. Sadahurip dan Gn. Padang, saking demamnya 
sampai ada teman (sambil bercanda tentunya) yang nyelonong comment di status 
fb-ku yang sama sekali tidak nyambung dengan status yang dikomennya "saya mau 
membelot ke negari tetangga nih...abis sama state own (mungkin maksudnya 
Indonesia) tidak dihargai". Dia ingin meninggalkan Indonesia dan jadi Warga 
Negara Pasundan Merdeka ha ha ha... Just kidding, jangan ditanggapi serius.

Ini ada berita menarik tentang telah terbitnya Peraturan Menteri ESDM No. 5 
Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja MIGAS Non 
Konvensional tertanggal 31 Januari 2012, mari kita cermati sama-sama.

Dalam rangka membantu sosialisasi Permen, kalau boleh saya ada pertanyaan untuk 
bapak-bapak anggota milis dari ESDM. Apakah pengawasan untuk pengusahaan 
kontrak MIGAS non konventional ini nantinya tidak dibawah BPMIGAS?
Soalnya BPMIGAS tidak pernah secara letter text tertulis dalam Permen ini. Pada 
Pasal-4 ayat 3 hanya tertulis "Pengawasan atas pelaksanaan Kontrak Kerja Sama 
pengusahaan Migas non konventional dilakukan oleh Badan Pelaksana". Dan pada 
Pasal-1 ayat-9 tertulis "Badan Pelaksana adalah suatu badan yang dibentuk untuk 
melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan Gas Bumi".  
Ap

Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

2012-02-10 Terurut Topik mufarazi
B, sedingin puncak lah pak hehehe (15-25 degC) 

And waktu yg cocok utk field trip (kali aja ada yg mau jalan-jalan kesini) 

Salam,
Razi
2708 


-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Fri, 10 Feb 2012 10:06:46 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Oman dingin ga Zi

Avi 0666

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Fri, 10 Feb 2012 09:57:51 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Hehehe, jeli sekali pak, shale dan coal bisa jadi termasuk definisi itu, tapi 
rasanya tight sand tidak.

Tentang pengklasifikasiannya ada diterangkan di permen gak ya?  

Btw, di tempat saya yangkul di oman, satu wk migas bisa saja punya dua 
operator, seperti contoh shallow reservoir di blok 6 dikuasai PDO (oman gov + 
shell + total); deep tight gas reservoir operatornya petronas dan BP. (Jadi 
mikir kalo di indo, bayar PBB nya bagi dua dong berarti ya hehehe) 

Karena oman sangat memerlukan gas (upaya pembelian ke negara tetangga selalu 
gagal), jadinya unconventional tight gas ini jadi satu satunya pilihan, dengan 
biaya sumur yg super mahal utk ukuran onshore shallow depth (karena horizontal 
plus fract) 

Salam
Razi
2708

-Original Message-
From: Muharram Jaya Panguriseng 
Date: Fri, 10 Feb 2012 06:52:29 
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli  Geofisika 
Indonesia (fo...@hagi.or.id)
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Pasal-1 Ayat-1 berbunyi "Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang selanjutnya 
disebut Migas Non Konvensional adalah Minyak dan Gas Bumi yang diusahakan dari 
reservoir tempat terbentuknya Minyak dan Gas Bumi dengan permeabilitas yang 
rendah (low permeability) antara lain Shale Oil, Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas 
Metana Batubara, dan Methane-Hydrate dengan menggunakan teknologi tertentu 
seperti fracturing".

Berarti "Tight Sand Gas" yang dimaksud disini adalah apabila "tight sand"-nya 
sekaligus sebagai "batuan induk" (?). Apakah itu berarti kalau TOC batupasir 
tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori konventional reservoir yang 
dikelola oleh pemilik WK MIGAS?

Monggo pencerahannya bapak-bapak.

Salam,
MJP

From: mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com]
Sent: Friday, February 10, 2012 12:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis "Badan Pelaksana adalah suatu badan yang 
dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan 
Gas Bumi".

Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas ya? 
Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur permen nya?
Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak punya 
pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya?

Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu, kriteria 
permeabilitynya berapa ya?

Salam
Razi
2708


From: Muharram Jaya Panguriseng 
Date: Fri, 10 Feb 2012 04:46:23 +
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika 
Indonesia (fo...@hagi.or.id)
ReplyTo: 
Subject: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

Dear Para Geoscientist Indonesia,

Sebagai selingan demam "piramida" Gn. Sadahurip dan Gn. Padang, saking demamnya 
sampai ada teman (sambil bercanda tentunya) yang nyelonong comment di status 
fb-ku yang sama sekali tidak nyambung dengan status yang dikomennya "saya mau 
membelot ke negari tetangga nih...abis sama state own (mungkin maksudnya 
Indonesia) tidak dihargai". Dia ingin meninggalkan Indonesia dan jadi Warga 
Negara Pasundan Merdeka ha ha ha... Just kidding, jangan ditanggapi serius.

Ini ada berita menarik tentang telah terbitnya Peraturan Menteri ESDM No. 5 
Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja MIGAS Non 
Konvensional tertanggal 31 Januari 2012, mari kita cermati sama-sama.

Dalam rangka membantu sosialisasi Permen, kalau boleh saya ada pertanyaan untuk 
bapak-bapak anggota milis dari ESDM. Apakah pengawasan untuk pengusahaan 
kontrak MIGAS non konventional ini nantinya tidak dibawah BPMIGAS?
Soalnya BPMIGAS tidak pernah secara letter text tertulis dalam Permen ini. Pada 
Pasal-4 ayat 3 hanya tertulis "Pengawasan atas pelaksanaan Kontrak Kerja Sama 
pengusahaan Migas non konventional dilakukan oleh Badan Pelaksana". Dan pada 
Pasal-1 ayat-9 tertulis "Badan Pelaksana adalah suatu badan yang dibentuk untuk 
melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan Gas Bumi".  
Apakah yang dimaksud ini BPMIGAS atau Badan Pelaksana lain yang akan segera 
dibentuk. Soalnya Dirjen-nya pun sudah terpisah. Sebagai perbandingan, dalam 
Permen ini  PT. Pertamina (Persero) disebut secara tegas dalam Pasal-1 ayat 25.

Selamat berakhir pekan.

MJP - NPA: 3048

Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Evy Rachmawati | Robert Adhi Ksp | Rabu, 

Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

2012-02-10 Terurut Topik rakhmadi . avianto
Oman dingin ga Zi

Avi 0666

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Fri, 10 Feb 2012 09:57:51 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Hehehe, jeli sekali pak, shale dan coal bisa jadi termasuk definisi itu, tapi 
rasanya tight sand tidak.

Tentang pengklasifikasiannya ada diterangkan di permen gak ya?  

Btw, di tempat saya yangkul di oman, satu wk migas bisa saja punya dua 
operator, seperti contoh shallow reservoir di blok 6 dikuasai PDO (oman gov + 
shell + total); deep tight gas reservoir operatornya petronas dan BP. (Jadi 
mikir kalo di indo, bayar PBB nya bagi dua dong berarti ya hehehe) 

Karena oman sangat memerlukan gas (upaya pembelian ke negara tetangga selalu 
gagal), jadinya unconventional tight gas ini jadi satu satunya pilihan, dengan 
biaya sumur yg super mahal utk ukuran onshore shallow depth (karena horizontal 
plus fract) 

Salam
Razi
2708

-Original Message-
From: Muharram Jaya Panguriseng 
Date: Fri, 10 Feb 2012 06:52:29 
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli  Geofisika 
Indonesia (fo...@hagi.or.id)
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Pasal-1 Ayat-1 berbunyi "Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang selanjutnya 
disebut Migas Non Konvensional adalah Minyak dan Gas Bumi yang diusahakan dari 
reservoir tempat terbentuknya Minyak dan Gas Bumi dengan permeabilitas yang 
rendah (low permeability) antara lain Shale Oil, Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas 
Metana Batubara, dan Methane-Hydrate dengan menggunakan teknologi tertentu 
seperti fracturing".

Berarti "Tight Sand Gas" yang dimaksud disini adalah apabila "tight sand"-nya 
sekaligus sebagai "batuan induk" (?). Apakah itu berarti kalau TOC batupasir 
tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori konventional reservoir yang 
dikelola oleh pemilik WK MIGAS?

Monggo pencerahannya bapak-bapak.

Salam,
MJP

From: mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com]
Sent: Friday, February 10, 2012 12:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis "Badan Pelaksana adalah suatu badan yang 
dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan 
Gas Bumi".

Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas ya? 
Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur permen nya?
Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak punya 
pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya?

Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu, kriteria 
permeabilitynya berapa ya?

Salam
Razi
2708


From: Muharram Jaya Panguriseng 
Date: Fri, 10 Feb 2012 04:46:23 +
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika 
Indonesia (fo...@hagi.or.id)
ReplyTo: 
Subject: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

Dear Para Geoscientist Indonesia,

Sebagai selingan demam "piramida" Gn. Sadahurip dan Gn. Padang, saking demamnya 
sampai ada teman (sambil bercanda tentunya) yang nyelonong comment di status 
fb-ku yang sama sekali tidak nyambung dengan status yang dikomennya "saya mau 
membelot ke negari tetangga nih...abis sama state own (mungkin maksudnya 
Indonesia) tidak dihargai". Dia ingin meninggalkan Indonesia dan jadi Warga 
Negara Pasundan Merdeka ha ha ha... Just kidding, jangan ditanggapi serius.

Ini ada berita menarik tentang telah terbitnya Peraturan Menteri ESDM No. 5 
Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja MIGAS Non 
Konvensional tertanggal 31 Januari 2012, mari kita cermati sama-sama.

Dalam rangka membantu sosialisasi Permen, kalau boleh saya ada pertanyaan untuk 
bapak-bapak anggota milis dari ESDM. Apakah pengawasan untuk pengusahaan 
kontrak MIGAS non konventional ini nantinya tidak dibawah BPMIGAS?
Soalnya BPMIGAS tidak pernah secara letter text tertulis dalam Permen ini. Pada 
Pasal-4 ayat 3 hanya tertulis "Pengawasan atas pelaksanaan Kontrak Kerja Sama 
pengusahaan Migas non konventional dilakukan oleh Badan Pelaksana". Dan pada 
Pasal-1 ayat-9 tertulis "Badan Pelaksana adalah suatu badan yang dibentuk untuk 
melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan Gas Bumi".  
Apakah yang dimaksud ini BPMIGAS atau Badan Pelaksana lain yang akan segera 
dibentuk. Soalnya Dirjen-nya pun sudah terpisah. Sebagai perbandingan, dalam 
Permen ini  PT. Pertamina (Persero) disebut secara tegas dalam Pasal-1 ayat 25.

Selamat berakhir pekan.

MJP - NPA: 3048

Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Evy Rachmawati | Robert Adhi Ksp | Rabu, 8 Februari 2012 | 15:06 WIB
KOMPAS/LASTI KURNIA Ilustrasi: BP Migas.

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik 
menetapkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 5 Tahun 2012. Peraturan itu memuat 
tentang tata cara penetapan dan penawaran wilayah kerja minyak dan gas bumi 
nonkonvensional.

Minyak 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-10 Terurut Topik mufarazi
Diskusi ini kayak liat kucing dalam karung ya hehehe, data nya soalnya bukan 
konsumsi publik (apalagi milis IAGI ini milis terbuka, rada takut juga mgkn utk 
buka informasi, berpotensi di salah artikan oleh media) 

Interpretasi berdasarkan berita terbatas hasilnya ya debat kusir 

Salam
Razi 
2708 

-Original Message-
From: "Sujatmiko" 
Date: Fri, 10 Feb 2012 16:42:02 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman,

Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga.
Seperti halnya pak Yatno, menjelang akhir acara diskusi Bencana Katastropik
Purba ( BKP ) di Jakarta tanggal 7 Februari 2012, Prof. Sutikno Bronto,
penulis Publikasi Khusus GEOLOGI GUNUNG API PURBA  mengingatkan Tim BKP agar
lebih berhati-hati kalau berbicara tentang kegunung-apian, apalagi yang
berhubungan dengan gunung api purba. Beliau rupanya menengarai adanya
asumsi-asumsi atau interpretasi yang tidak sesuai dengan ilmu yang beliau
tekuni dan pengalaman lapangan yang beliau miliki. Pertimbangan dan masukan
beliau rupanya bagaikan angin lalu, dipatahkan oleh interpretasi hasil
geolistrik yang sebetulnya masih harus dibuktikan  kebenarannya.

Dari perspektif arkeologi, pertimbangan yang diberikan  oleh para pakar
arkeologi, baik dari Balar Bandung , Puslit Arkenas Jakarta, dan lain
sebagainya, sami mawon, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik dan
hasil pemboran inti yang diameter mata bornya  hanya beberapa sentimeter
saja. Ruang kosong yang dilalui oleh mata bor langsung diinterpretasikan
sebagai ruang budaya ciptaan manusia zaman baheula. Demikian juga 3 lapisan
pasir halus yang diperkirakan sebagai pasir yang sudah disaring oleh tangan
manusia , yang konon sengaja disusun  sebagai peredam gempa untuk melindungi
bangunan "piramida" G. Padang ( dari pengamatan quick look, pasir halus
tersebut mirip dengan volcanic ash ).
 
Dari kajian geologi, singkapan lava segar / lapuk yang ditemukan di kaki ,
di lereng, sampai di puncak G. Sadahurip, yang menurut pelajaran geologi
dasar dapat memberikan kesimpulan  bahwa gunung tersebut merupakan satu
kesatuan produk gunung api masif, sami mawon, tidak berlaku lagi karena
dugaan adanya anomali geolistrik di perut gunungnya. Kesimpulan dari Prof.
Sutikno Bronto bahwa G. Sadahurip adalah tinggalan gunung api purba, juga
dipatahkan karena gunung tersebut tidak menunjukkan adanya kaldera atau vent
erupsi ( padahal fenomena semacam ini cukup lazim di gunung api purba dan
bahkan masuk dalam klasifikas gunung api dari Arthur Holmes, 1984 ).

Diumumkan ke seluruh jagad

Untuk saat ini, " Indonesia " bisa berbangga karena Staf Khusus Presiden
telah berani mengumumkan ke seluruh jagad bahwa 2 dari 7 temuan piramida di
dunia terdapat di Indonesia yaitu G. Sadahurip di Garut dan G. Padang di
Cianjur. Klaim ini tampaknya didukung penuh oleh Presiden SBY yang langsung
menginstruksikan : LANJUTKAN !!! 

Akhirul kata, marilah kita semua do'akan semoga keyakinan Staf Khusus
Presiden dengan Tim BKP- nya akan terbukti. Seandainya benar-benar terbukti,
maka mang Okim perkirakan akan banyak profesional di bidang Geologi,
Arkeologi , dan Gunung Api Purba yang akan menanggalkan profesinya dan
beralih ke jurusan geolistrik. Tetapi kalau tidak terbukti - - - apa kata
anak cucu kita - - - ta' iya !!!

Salam Cinta Geologi,

Mang Okim

-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
Sent: 10 Februari 2012 14:10
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Brisik amat sih ya diskusi pyramid () ini?

Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya
batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih?

Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi volkanik
sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah
volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah
satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava
tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya
proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah tafsir
bila dilihat dari resistivity).
Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau
samadi para praktisi kerohanian.
Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air dengan debit lebih dari
2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air
tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube, mirip
sungai bawah tanah di carst topography.
Sharing pengalaman saja.

Salam,
Yatno ITB (YSY)

-Original Message-
From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com] 
Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti
ada rongga... Interpretas

Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

2012-02-10 Terurut Topik mufarazi
Hehehe, jeli sekali pak, shale dan coal bisa jadi termasuk definisi itu, tapi 
rasanya tight sand tidak.

Tentang pengklasifikasiannya ada diterangkan di permen gak ya?  

Btw, di tempat saya yangkul di oman, satu wk migas bisa saja punya dua 
operator, seperti contoh shallow reservoir di blok 6 dikuasai PDO (oman gov + 
shell + total); deep tight gas reservoir operatornya petronas dan BP. (Jadi 
mikir kalo di indo, bayar PBB nya bagi dua dong berarti ya hehehe) 

Karena oman sangat memerlukan gas (upaya pembelian ke negara tetangga selalu 
gagal), jadinya unconventional tight gas ini jadi satu satunya pilihan, dengan 
biaya sumur yg super mahal utk ukuran onshore shallow depth (karena horizontal 
plus fract) 

Salam
Razi
2708

-Original Message-
From: Muharram Jaya Panguriseng 
Date: Fri, 10 Feb 2012 06:52:29 
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli  Geofisika 
Indonesia (fo...@hagi.or.id)
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Pasal-1 Ayat-1 berbunyi "Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang selanjutnya 
disebut Migas Non Konvensional adalah Minyak dan Gas Bumi yang diusahakan dari 
reservoir tempat terbentuknya Minyak dan Gas Bumi dengan permeabilitas yang 
rendah (low permeability) antara lain Shale Oil, Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas 
Metana Batubara, dan Methane-Hydrate dengan menggunakan teknologi tertentu 
seperti fracturing".

Berarti "Tight Sand Gas" yang dimaksud disini adalah apabila "tight sand"-nya 
sekaligus sebagai "batuan induk" (?). Apakah itu berarti kalau TOC batupasir 
tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori konventional reservoir yang 
dikelola oleh pemilik WK MIGAS?

Monggo pencerahannya bapak-bapak.

Salam,
MJP

From: mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com]
Sent: Friday, February 10, 2012 12:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis "Badan Pelaksana adalah suatu badan yang 
dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan 
Gas Bumi".

Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas ya? 
Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur permen nya?
Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak punya 
pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya?

Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu, kriteria 
permeabilitynya berapa ya?

Salam
Razi
2708


From: Muharram Jaya Panguriseng 
Date: Fri, 10 Feb 2012 04:46:23 +
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika 
Indonesia (fo...@hagi.or.id)
ReplyTo: 
Subject: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

Dear Para Geoscientist Indonesia,

Sebagai selingan demam "piramida" Gn. Sadahurip dan Gn. Padang, saking demamnya 
sampai ada teman (sambil bercanda tentunya) yang nyelonong comment di status 
fb-ku yang sama sekali tidak nyambung dengan status yang dikomennya "saya mau 
membelot ke negari tetangga nih...abis sama state own (mungkin maksudnya 
Indonesia) tidak dihargai". Dia ingin meninggalkan Indonesia dan jadi Warga 
Negara Pasundan Merdeka ha ha ha... Just kidding, jangan ditanggapi serius.

Ini ada berita menarik tentang telah terbitnya Peraturan Menteri ESDM No. 5 
Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja MIGAS Non 
Konvensional tertanggal 31 Januari 2012, mari kita cermati sama-sama.

Dalam rangka membantu sosialisasi Permen, kalau boleh saya ada pertanyaan untuk 
bapak-bapak anggota milis dari ESDM. Apakah pengawasan untuk pengusahaan 
kontrak MIGAS non konventional ini nantinya tidak dibawah BPMIGAS?
Soalnya BPMIGAS tidak pernah secara letter text tertulis dalam Permen ini. Pada 
Pasal-4 ayat 3 hanya tertulis "Pengawasan atas pelaksanaan Kontrak Kerja Sama 
pengusahaan Migas non konventional dilakukan oleh Badan Pelaksana". Dan pada 
Pasal-1 ayat-9 tertulis "Badan Pelaksana adalah suatu badan yang dibentuk untuk 
melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan Gas Bumi".  
Apakah yang dimaksud ini BPMIGAS atau Badan Pelaksana lain yang akan segera 
dibentuk. Soalnya Dirjen-nya pun sudah terpisah. Sebagai perbandingan, dalam 
Permen ini  PT. Pertamina (Persero) disebut secara tegas dalam Pasal-1 ayat 25.

Selamat berakhir pekan.

MJP - NPA: 3048

Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Evy Rachmawati | Robert Adhi Ksp | Rabu, 8 Februari 2012 | 15:06 WIB
KOMPAS/LASTI KURNIA Ilustrasi: BP Migas.

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik 
menetapkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 5 Tahun 2012. Peraturan itu memuat 
tentang tata cara penetapan dan penawaran wilayah kerja minyak dan gas bumi 
nonkonvensional.

Minyak dan gas bumi nonkonvensional merupakan sumber daya alam strategis yang 
potensial memasok kebutuhan energi nasional. Karena itu, migas nonkonvensional 
perlu dikembangkan secara optimal.

Atas dasar itu, Menteri ESDM Jero Waci

[iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-10 Terurut Topik Sujatmiko
Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman,

Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga.
Seperti halnya pak Yatno, menjelang akhir acara diskusi Bencana Katastropik
Purba ( BKP ) di Jakarta tanggal 7 Februari 2012, Prof. Sutikno Bronto,
penulis Publikasi Khusus GEOLOGI GUNUNG API PURBA  mengingatkan Tim BKP agar
lebih berhati-hati kalau berbicara tentang kegunung-apian, apalagi yang
berhubungan dengan gunung api purba. Beliau rupanya menengarai adanya
asumsi-asumsi atau interpretasi yang tidak sesuai dengan ilmu yang beliau
tekuni dan pengalaman lapangan yang beliau miliki. Pertimbangan dan masukan
beliau rupanya bagaikan angin lalu, dipatahkan oleh interpretasi hasil
geolistrik yang sebetulnya masih harus dibuktikan  kebenarannya.

Dari perspektif arkeologi, pertimbangan yang diberikan  oleh para pakar
arkeologi, baik dari Balar Bandung , Puslit Arkenas Jakarta, dan lain
sebagainya, sami mawon, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik dan
hasil pemboran inti yang diameter mata bornya  hanya beberapa sentimeter
saja. Ruang kosong yang dilalui oleh mata bor langsung diinterpretasikan
sebagai ruang budaya ciptaan manusia zaman baheula. Demikian juga 3 lapisan
pasir halus yang diperkirakan sebagai pasir yang sudah disaring oleh tangan
manusia , yang konon sengaja disusun  sebagai peredam gempa untuk melindungi
bangunan "piramida" G. Padang ( dari pengamatan quick look, pasir halus
tersebut mirip dengan volcanic ash ).
 
Dari kajian geologi, singkapan lava segar / lapuk yang ditemukan di kaki ,
di lereng, sampai di puncak G. Sadahurip, yang menurut pelajaran geologi
dasar dapat memberikan kesimpulan  bahwa gunung tersebut merupakan satu
kesatuan produk gunung api masif, sami mawon, tidak berlaku lagi karena
dugaan adanya anomali geolistrik di perut gunungnya. Kesimpulan dari Prof.
Sutikno Bronto bahwa G. Sadahurip adalah tinggalan gunung api purba, juga
dipatahkan karena gunung tersebut tidak menunjukkan adanya kaldera atau vent
erupsi ( padahal fenomena semacam ini cukup lazim di gunung api purba dan
bahkan masuk dalam klasifikas gunung api dari Arthur Holmes, 1984 ).

Diumumkan ke seluruh jagad

Untuk saat ini, " Indonesia " bisa berbangga karena Staf Khusus Presiden
telah berani mengumumkan ke seluruh jagad bahwa 2 dari 7 temuan piramida di
dunia terdapat di Indonesia yaitu G. Sadahurip di Garut dan G. Padang di
Cianjur. Klaim ini tampaknya didukung penuh oleh Presiden SBY yang langsung
menginstruksikan : LANJUTKAN !!! 

Akhirul kata, marilah kita semua do'akan semoga keyakinan Staf Khusus
Presiden dengan Tim BKP- nya akan terbukti. Seandainya benar-benar terbukti,
maka mang Okim perkirakan akan banyak profesional di bidang Geologi,
Arkeologi , dan Gunung Api Purba yang akan menanggalkan profesinya dan
beralih ke jurusan geolistrik. Tetapi kalau tidak terbukti - - - apa kata
anak cucu kita - - - ta' iya !!!

Salam Cinta Geologi,

Mang Okim

-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
Sent: 10 Februari 2012 14:10
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Brisik amat sih ya diskusi pyramid () ini?

Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya
batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih?

Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi volkanik
sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah
volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah
satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava
tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya
proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah tafsir
bila dilihat dari resistivity).
Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau
samadi para praktisi kerohanian.
Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air dengan debit lebih dari
2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air
tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube, mirip
sungai bawah tanah di carst topography.
Sharing pengalaman saja.

Salam,
Yatno ITB (YSY)

-Original Message-
From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com] 
Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti
ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif.  Di
kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir
penyebab loss circ juga mungkin.  Kalau dari data bor inti 1 in, bagaimana
membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?,  menurut saya
juga masih spekulatif dan multi tafsir..
Ruskamto 1061
-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Pad

RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-10 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Vi, banyak sekali aspek volkanik yang berbeda dengan aspek sedimen yang
lain.

Di volkanik juga sudah dicoba diterapkan facies seperti di sedimen: Facies
core, F. Proximal, F. Medial, F. Distal, masing- masing facies dicirikan
himpunan dan struktur batuan yang khas.

Salam,

YSY

 

From: rakhmadi avianto [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com] 
Sent: Friday, February 10, 2012 3:08 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

 

Wah suwun mas Yatno, dadi di vulkanik koyo di kars juga yo, ini menarik
karena kalo di aplikasikan ke Oil and gas malah jadi sangat menarik. Opo
maneh cak yg khas dari Vulkanik strati graphy.

Suwun
Avi 0666
Bendahara IAGI



2012/2/10 Yustinus Suyatno Yuwono 

Brisik amat sih ya diskusi pyramid () ini?

Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya
batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih?

Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi volkanik
sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah
volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah
satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava
tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya
proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah tafsir
bila dilihat dari resistivity).
Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau
samadi para praktisi kerohanian.
Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air dengan debit lebih dari
2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air
tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube, mirip
sungai bawah tanah di carst topography.
Sharing pengalaman saja.

Salam,
Yatno ITB (YSY)

-Original Message-
From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com]
Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti
ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif.  Di
kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir
penyebab loss circ juga mungkin.  Kalau dari data bor inti 1 in, bagaimana
membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?,  menurut saya
juga masih spekulatif dan multi tafsir..
Ruskamto 1061
-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan
adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk
perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus
dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi diketemukan rongga, utk
menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan. Kalau rongga2 tdk
diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa
dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika
rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman
dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake pasir alami untuk
campuran beton.
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss
begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam
Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya?

Salam
Razi

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya
penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi
bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga
tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan
rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali
namanya RPK
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: Shofiyuddin 
Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Pak Koesoema,
Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
Itu Halliburton punya kalo gak salah.

Shofi


On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
 wrote:
> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor.
Begitu
> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa
> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau
> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir
> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pa

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-10 Terurut Topik koesoema
Memang kalau menemukan rongga saja tdk berarti ditemukannya bangunan/piramid, 
tetapi kalau lubang bor dilengkapi down-hole camera mungkin dapat dilihat 
adanya dinding rongga yg vertikal dan datar, bahkan mungkin dg gambar2/tulisan2 
hyroglyph, atau lantai horizontal yg datar dg benda tempayan dan artefact 
lainnya, apa lagi ada sarcophag dg mummynya sekalian. Nah kalau hal ini yg 
ditemukan baru saya percaya adanya pyramid atau bangunan kuno dg peradaban yg 
telah hilang. Ini maksud saya supaya lubang bor bisa diintip dg down-hole 
camera. Kalau hanya ada isian pasir halus saja atau lapisan 'semen' antara blok 
batuan, masih bisa ditafsirkan macam2. RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: rakhmadi avianto 
Date: Fri, 10 Feb 2012 15:08:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Wah suwun mas Yatno, dadi di vulkanik koyo di kars juga yo, ini menarik
karena kalo di aplikasikan ke Oil and gas malah jadi sangat menarik. Opo
maneh cak yg khas dari Vulkanik strati graphy.

Suwun
Avi 0666
Bendahara IAGI


2012/2/10 Yustinus Suyatno Yuwono 

> Brisik amat sih ya diskusi pyramid () ini?
>
> Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya
> batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih?
>
> Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi
> volkanik
> sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah
> volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah
> satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava
> tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya
> proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah
> tafsir
> bila dilihat dari resistivity).
> Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau
> samadi para praktisi kerohanian.
> Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air dengan debit lebih
> dari
> 2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air
> tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube,
> mirip
> sungai bawah tanah di carst topography.
> Sharing pengalaman saja.
>
> Salam,
> Yatno ITB (YSY)
>
> -Original Message-
> From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com]
> Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti
> ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif.  Di
> kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir
> penyebab loss circ juga mungkin.  Kalau dari data bor inti 1 in, bagaimana
> membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?,  menurut saya
> juga masih spekulatif dan multi tafsir..
> Ruskamto 1061
> -Original Message-
> From: koeso...@melsa.net.id
> Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan
> adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk
> perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus
> dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi diketemukan rongga, utk
> menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan. Kalau rongga2 tdk
> diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa
> dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika
> rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman
> dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake pasir alami untuk
> campuran beton.
> Powered by Telkomsel BlackBerryR
>
> -Original Message-
> From: mufar...@gmail.com
> Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss
> begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam
> Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya?
>
> Salam
> Razi
>
> -Original Message-
> From: koeso...@melsa.net.id
> Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya
> penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi
> bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga
> tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan
> rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali
> namanya RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerryR
>
> -Original Message-
> From: Shofiyuddin 
> Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Pak Koesoema,
> Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
> Itu Halliburton punya kalo gak sala

Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

2012-02-10 Terurut Topik Jerry Sihombing
Pak David saya bantu yaa sebisa saya jawabnya,

untuk PKP2B pengaturan area kerja tergantung status kehutanannya, untuk
PKP2B pertambangan, apabila statusnya hutan kawasan budidaya kehutanan or
non kehutanan or APL (Areal Pengunaan Lain) tinggal minta rekomendasi
gubernur dan sepengetahuan serta seijin Bapak" dept.kehutanan di manggala
wanabakti. Setelah rekomendsi gubernur terbit dan dari departemen kehutanan
dapat permit, dan petanya di overlay antara wilayah pertambangan dan
kehutanan, mka bisa tau batasan areal kerja kita dimana, namun jangan kaget
dalam perjalanannya bisa ada istilah relinguish or luasan areal yang
dikembalikan ke pemerintah dilihat berdasarkan kebutuhannya. Apabila
statusnya hutan lindung or wilayah konservasi kita tidak bisa berbuat
banyak. Baru - Baru ini ada lokasi IUP batubara yang tadinya sebagian masuk
hutan lindung sekitar 30%, tapi setelah mereka dapat ijin produksi dari
pertambangan, oleh kehutanan statusnya ditingkatkan dari hutan lindung
menjadi wilayah konservasi. Pertambangan dan Kehutanan kita memang kurang
akur dari dulu :) Maap Agak Frontal namun itu kenyatannya.

Semoga Pak David Makin Cerah..

2012/2/10 David 

> Dear Bapak / Ibu IAGI net-er yang budiman,
>
> Untuk Permen yang baru ini, pada batasan - batasan / pengaturan perihal
> area kerja, saya lihat sekilas melingkupi wilayah hubungan antara
> Kontraktor Migas dengan Kontraktor Migas Non Konvensional. Bagaimana
> pengaturan wilayah / area kerja dengan pemilik area yang sama di bidang
> yang lain, misalnya IUP / PKP2B (batubara), dan wilayah cross-departemen
> lainnya (kehutanan misalnya)?
>
> Mohon pencerahannya,
>
> Salam
>
> David
>
> --
> *From:* Muharram Jaya Panguriseng 
> *To:* "iagi-net@iagi.or.id" ; "Forum Himpunan Ahli
> Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id)" 
> *Sent:* Friday, February 10, 2012 2:52 PM
> *Subject:* RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
>
>   Pasal-1 Ayat-1 berbunyi “Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang
> selanjutnya disebut Migas Non Konvensional adalah *Minyak dan Gas Bumi
> yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya Minyak dan Gas Bumi*dengan 
> permeabilitas yang rendah (low permeability) antara lain Shale Oil,
> Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas Metana Batubara, dan Methane-Hydrate dengan
> menggunakan teknologi tertentu seperti fracturing”.
>
> Berarti “Tight Sand Gas” yang dimaksud disini adalah apabila “tight
> sand”-nya sekaligus sebagai “batuan induk” (?). Apakah itu berarti kalau
> TOC batupasir tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori
> konventional reservoir yang dikelola oleh pemilik WK MIGAS?
>
> Monggo pencerahannya bapak-bapak.
>
> Salam,
> MJP
>
>  *From:* mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com]
> *Sent:* Friday, February 10, 2012 12:17 PM
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
>
> Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis “Badan Pelaksana adalah suatu badan yang
> dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak
> dan Gas Bumi”.
>
> Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas
> ya? Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur
> permen nya?
> Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak
> punya pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya?
>
> Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu, kriteria
> permeabilitynya berapa ya?
>
> Salam
> Razi
> 2708
>
>  --
>  *From: *Muharram Jaya Panguriseng 
>  *Date: *Fri, 10 Feb 2012 04:46:23 +
>  *To: *iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli
> Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id)
>  *ReplyTo: *
>  *Subject: *[iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
>
>  Dear Para Geoscientist Indonesia,
>
> Sebagai selingan demam “piramida” Gn. Sadahurip dan Gn. Padang, saking
> demamnya sampai ada teman (sambil bercanda tentunya) yang nyelonong comment
> di status fb-ku yang sama sekali tidak nyambung dengan status yang
> dikomennya “saya mau membelot ke negari tetangga nih…abis sama state own
> (mungkin maksudnya Indonesia) tidak dihargai”. Dia ingin meninggalkan
> Indonesia dan jadi Warga Negara Pasundan Merdeka ha ha ha… Just kidding,
> jangan ditanggapi serius.
>
> Ini ada berita menarik tentang telah terbitnya Peraturan Menteri ESDM No.
> 5 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja MIGAS
> Non Konvensional tertanggal 31 Januari 2012, mari kita cermati sama-sama.
>
> Dalam rangka membantu sosialisasi Permen, kalau boleh saya ada pertanyaan
> untuk bapak-bapak anggota milis dari ESDM. Apakah pengawasan untuk
> pengusahaan kontrak MIGAS non konventional ini nantinya tidak dibawah
> BPMIGAS?
> Soalnya BPMIGAS tidak pernah secara letter text tertulis dalam Permen ini.
> Pada Pasal-4 ayat 3 hanya tertulis “Pengawasan atas pelaksanaan Kontrak
> Kerja Sama pengusahaan Migas non konventional dilakukan oleh Badan
> Pelaksana”. 

Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

2012-02-10 Terurut Topik David
Dear Bapak / Ibu IAGI net-er yang budiman,

Untuk Permen yang baru ini, pada batasan - batasan / pengaturan perihal area 
kerja, saya lihat sekilas melingkupi wilayah hubungan antara Kontraktor Migas 
dengan Kontraktor Migas Non Konvensional. Bagaimana pengaturan wilayah / area 
kerja dengan pemilik area yang sama di bidang yang lain, misalnya IUP / PKP2B 
(batubara), dan wilayah cross-departemen lainnya (kehutanan misalnya)?

Mohon pencerahannya,

Salam

David




 From: Muharram Jaya Panguriseng 
To: "iagi-net@iagi.or.id" ; "Forum Himpunan Ahli  
Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id)"  
Sent: Friday, February 10, 2012 2:52 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
 

 
Pasal-1 Ayat-1 berbunyi “Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang selanjutnya 
disebut Migas Non Konvensional adalah Minyak dan Gas Bumi yang diusahakan dari 
reservoir tempat terbentuknya Minyak dan Gas Bumidengan permeabilitas yang 
rendah (low permeability) antara lain Shale Oil, Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas 
Metana Batubara, dan Methane-Hydrate dengan menggunakan teknologi tertentu 
seperti fracturing”. 
 
Berarti “Tight Sand Gas” yang dimaksud disini adalah apabila “tight sand”-nya 
sekaligus sebagai “batuan induk” (?). Apakah itu berarti kalau TOC batupasir 
tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori konventional reservoir yang 
dikelola oleh pemilik WK MIGAS?
 
Monggo pencerahannya bapak-bapak.
 
Salam,
MJP
 
From:mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com] 
Sent: Friday, February 10, 2012 12:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
 
Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis “Badan Pelaksana adalah suatu badan yang 
dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan 
Gas Bumi”.

Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas ya? 
Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur permen nya?
Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak punya 
pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya? 

Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu, kriteria 
permeabilitynya berapa ya? 

Salam
Razi
2708 




 
From: Muharram Jaya Panguriseng  
Date: Fri, 10 Feb 2012 04:46:23 +
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika 
Indonesia (fo...@hagi.or.id)
ReplyTo:  
Subject: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
 
Dear Para Geoscientist Indonesia,
 
Sebagai selingan demam “piramida” Gn. Sadahurip dan Gn. Padang, saking demamnya 
sampai ada teman (sambil bercanda tentunya) yang nyelonong comment di status 
fb-ku yang sama sekali tidak nyambung dengan status yang dikomennya “saya mau 
membelot ke negari tetangga nih…abis sama state own (mungkin maksudnya 
Indonesia) tidak dihargai”. Dia ingin meninggalkan Indonesia dan jadi Warga 
Negara Pasundan Merdeka ha ha ha… Just kidding, jangan ditanggapi serius.
 
Ini ada berita menarik tentang telah terbitnya Peraturan Menteri ESDM No. 5 
Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja MIGAS Non 
Konvensional tertanggal 31 Januari 2012, mari kita cermati sama-sama.
 
Dalam rangka membantu sosialisasi Permen, kalau boleh saya ada pertanyaan untuk 
bapak-bapak anggota milis dari ESDM. Apakah pengawasan untuk pengusahaan 
kontrak MIGAS non konventional ini nantinya tidak dibawah BPMIGAS? 
Soalnya BPMIGAS tidak pernah secara letter text tertulis dalam Permen ini. Pada 
Pasal-4 ayat 3 hanya tertulis “Pengawasan atas pelaksanaan Kontrak Kerja Sama 
pengusahaan Migas non konventional dilakukan oleh Badan Pelaksana”. Dan pada 
Pasal-1 ayat-9 tertulis “Badan Pelaksana adalah suatu badan yang dibentuk untuk 
melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan Gas Bumi”.  
Apakah yang dimaksud ini BPMIGAS atau Badan Pelaksana lain yang akan segera 
dibentuk. Soalnya Dirjen-nya pun sudah terpisah. Sebagai perbandingan, dalam 
Permen ini  PT. Pertamina (Persero) disebut secara tegas dalam Pasal-1 ayat 25.
 
Selamat berakhir pekan. 
 
MJP – NPA: 3048
 
Aturan Migas Nonkonvensional Terbit 
Evy Rachmawati| Robert Adhi Ksp | Rabu, 8 Februari 2012 | 15:06 WIB 
KOMPAS/LASTI KURNIAIlustrasi: BP Migas. 
JAKARTA, KOMPAS.com —Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik 
menetapkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 5 Tahun 2012. Peraturan itu memuat 
tentang tata cara penetapan dan penawaran wilayah kerja minyak dan gas bumi 
nonkonvensional. 
Minyak dan gas bumi nonkonvensional merupakan sumber daya alam strategis yang 
potensial memasok kebutuhan energi nasional. Karena itu, migas nonkonvensional 
perlu dikembangkan secara optimal. 
Atas dasar itu, Menteri ESDM Jero Wacik, dalam situs Migas Kementerian ESDM, 
Rabu (8/2/2012), di Jakarta, menetapkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 5 Tahun 
2012 tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja Migas Non 
Konvensional. Aturan itu berlaku mulai 31 Janu

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-10 Terurut Topik rakhmadi avianto
Wah suwun mas Yatno, dadi di vulkanik koyo di kars juga yo, ini menarik
karena kalo di aplikasikan ke Oil and gas malah jadi sangat menarik. Opo
maneh cak yg khas dari Vulkanik strati graphy.

Suwun
Avi 0666
Bendahara IAGI


2012/2/10 Yustinus Suyatno Yuwono 

> Brisik amat sih ya diskusi pyramid () ini?
>
> Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya
> batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih?
>
> Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi
> volkanik
> sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah
> volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah
> satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava
> tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya
> proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah
> tafsir
> bila dilihat dari resistivity).
> Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau
> samadi para praktisi kerohanian.
> Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air dengan debit lebih
> dari
> 2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air
> tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube,
> mirip
> sungai bawah tanah di carst topography.
> Sharing pengalaman saja.
>
> Salam,
> Yatno ITB (YSY)
>
> -Original Message-
> From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com]
> Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti
> ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif.  Di
> kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir
> penyebab loss circ juga mungkin.  Kalau dari data bor inti 1 in, bagaimana
> membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?,  menurut saya
> juga masih spekulatif dan multi tafsir..
> Ruskamto 1061
> -Original Message-
> From: koeso...@melsa.net.id
> Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan
> adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk
> perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus
> dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi diketemukan rongga, utk
> menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan. Kalau rongga2 tdk
> diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa
> dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika
> rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman
> dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake pasir alami untuk
> campuran beton.
> Powered by Telkomsel BlackBerryR
>
> -Original Message-
> From: mufar...@gmail.com
> Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss
> begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam
> Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya?
>
> Salam
> Razi
>
> -Original Message-
> From: koeso...@melsa.net.id
> Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya
> penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi
> bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga
> tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan
> rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali
> namanya RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerryR
>
> -Original Message-
> From: Shofiyuddin 
> Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Pak Koesoema,
> Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
> Itu Halliburton punya kalo gak salah.
>
> Shofi
>
>
> On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
>  wrote:
> > Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
> > dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
> > digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor.
> Begitu
> > ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung
> bisa
> > di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel
> atau
> > di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir
> > alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga
> bisa)
> > Wassalam
> > RPK
> >
> > - Original Message -
> > From: Andang Bachtiar
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
> > Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> 

RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-10 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Wong yang ditemukan dari coring cuma batu, pasir dan tanah, dan rongga: dari
data ini kita bisa interpretasi apa saja. Lain halnya kalau ditemukan
grabah, keramik, peralatan batu dsb., yang jelas merupakan sisa peninggalan
suatu budaya manusia.

Salam,

YSY

 

 

From: o - musakti [mailto:o_musa...@yahoo.com.au] 
Sent: Wednesday, February 08, 2012 4:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

 


Pertanyaan dari saya yang awam soal penentuan umur untuk arkheologi

Apa signifikansi carbon dating paleosol ? Dalam benak saya umur yang didapat
hanya bisa ditarik sebagai batas bawah alias 'not older than' dari struktur
bangunan diatasnya. seumpama Daendels bikin villa di daerah inipun, dating
paleosol bakal menunjukkan umur yang sama yaitu 5500 ybp.

Apakah ada material lain yang bisa di dating untuk menunjukkan kapan 'candi'
ini berdiri ? Mortar perekat blok-blok batu (kalau ada) , mungkin ?

 

  _  

From: abacht...@cbn.net.id ; 
To: ; 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring 
Sent: Wed, Feb 8, 2012 9:19:53 AM 


Sori salah ketik harusnya Karbom Dating-nya angkanya 5500+/-130 (bkn 4500)

Salam
ADB
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: abacht...@cbn.net.id  
Date: Wed, 8 Feb 2012 09:12:43 
To:  >
Reply-To:  >
Subject: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Rekan2 geosains,

Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami
paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn.
Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami
telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di
teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah
menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam
500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg
masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara
vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck
menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan
polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada
bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.

Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample
paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg
lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs
"megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan
bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa
situs Gn. Padang berumur 2500th. 

Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg
berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di
atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami
masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses
yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan
laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan
dalam waktu sesingkat2nya.

Salam
ADB-DHN
Powered by Telkomsel BlackBerryR