RE: [iagi-net-l] sosok di Jawa Pos Minggu : Geolog Independen
Oke kang Mar, aku baik-baik aja kok walau fosil-fosil gunungku gak kelar-kelar he he heaku masih terus geluti ilmu fosil gunung api ini kang, mudah-mudahan bisa membersihkan kabut gunungapi purba yang selama ini hanya terbaca didalam dongeng maupun buku2 yang tertutup he he he..karena banyak yang gak suka me-nyinau...he he he...ayo terus sinau kang biar podho ngerti.terimakasih tegur sapanya kang walau aku jg terus ngebaca tulisan kang Mar di millist ini.salam salam hill Agus Irianto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kabar saya baik2 mas, (sedikit2 masih ngikutin kalender SALAM nya ttp krn keterbatasan ilmu saya ..saya ngamatin sajalah )...semoga begitu juga Mas Maryanto selalu dalam lindungan ALLAH SWT, selalu diberi kekuatan, ketekunan dan kemudahan utk dapat membuat dan menyempurnakan primbon SALAM nya - wong ramalan Jayabaya saja hampir sebagian besar terbukti koq ? - saya koq merasa yakin sekali primbon SALAM nantinya seperti daftar PASUT yg dikeluarkan DISHIDROS...atau seperti daftar log..sejarah akan membuktikan nantinya.salluutt utk Mas Maryanto.di Yogya saya pernah bertemu orang yg ahli ttg ungkapan dan kata2, singkatan2, kepanjangan dan arti dari NAMA dsb. seriuss lho..! jangan anggap remeh dan itu banyak benarnya sejauh yg saya amati..boleh jadi Mas MAryanto ini masih keturunan Ronggowarsito atau Jayabaya...ya mas..?...hehehe.Tapi coba lihat hasil penelitian ahli Jepang MASARU EMOTO ttg The Power Of WATER...! butuh waktu lama utk meyakinipadahal org2 pinter didesa sudah pake media air, air zam2 didoakan org banyak tuh pastilah bentuk hexagonal dari kristal airnya sempurna.Selamat Berjuang Mas Maryanto, saya ikut mendoakan smg SUKSES, amin 3x ya rabbul'alamiin. Salam, Agus Irianto --- "Maryanto (Maryant)" wrote: > Eh, setuju ma komentar Mas Agus ma Mas Gendoet. > Emang ku salut ma Cak > Andang. Pantesan, ternyata juga sebagai seniman. > Kenangan ku, aku yang > masih hijau di dunia geologi ini, ketemu Cak Andang > pertama sewaktu dia > memperingatkanku untuk lebih berhati-hati menaruh > lap-top di kamar Pak > Yono sekitar Juni 2003 sewaktu ku nulis thesis S2. > Cak Andang di kamar > besar itu, sedang merenung menghadap ke utara > timbulkan inspirasi "angin > semilir" itu kayaknya. Ketemu kedua ya, sewaktu > "nembang" di akhir > pidato pembukaan JCC 2003 Desember 2003 itu, awal ku > nyemplung dunia > iagi. Setelah itu, tahulah aku bahwa cak Andang > emang sudah terkenal. > Setelah itu ya sering dengar karena aku sudah mulai > masuk iagi.net. > Ketemu terakhir di IPA kemarin, ya kucirnya malah > ilang...Memutih itu > tandanya berisi. Makasih postingnya Cak Ariadi. > > Se7 lah ma komentar "kelas dunia"nya. Minta juga > dong tembangnya. > "tembanganku" dulu ternyata di "rengeng-rengeng"kan. > Ku dulu punya > banyak koleksi. Selamat Cak... Salut dengan kemajuan > iagi atas > "president"nya. Oh ya gimana kabar Mas Gendoet ma > Mas Agus ? Lama gag > nongol. > > Mas Gendoet, > Bagaimana kelanjutan diskusi kita ? Bagus banget itu > diskusi thesis Mas > Gendoet, tentang volcanic di Bengkulu, Parangtritis, > Kulon Progo : > Oligocene-Early Miocene. Bagaimana kelanjutannya ? > Dulu juga ko > oleh-olehi teoriku kan, sehabis Prof Adjat > presentasi topik itu, dan > kita diskusi. > > Memang keberagaman Indonesia, menjadikan orang bisa > terkenal, termasuk > di buku 100 besar berpengaruh malah: Pasteur. > Lainnya, Wallace, van > Bemmelen, du Bois, Boscca, Rafless, dll. > > Emang kalau ku pikir-pikir (he..he..he..) , banyak > Indonesia pengaruhi > dunia, termasuk bahasa. The gun karena suaranya sama > dengan suatu kelapa > muda ("degan" jatuh. The Box dari pohon pisang > ("debok") yang memang > dulu untuk pembalut kotak pengepakan biar lebh baik. > Padahal Inggris > hanya sebentar di Indonesia. Malah orang Yunani-pun > kayaknya pernah ke > Indonesia. Pangea (Yunani), juga lalu di adopsi > sebagai supercontinet > cyle-nya Willson, mengambil dari Pangestu. Pangestu > ya artinya restu > "mother earth", ya "Pangea Super-continent Tectonic > Undulation" cycle. > Cakra di jadikan "Continental Accreation Kinetically > Recycled > Accomplishement", Lair menjadi "Low Atmospheric > temperature as > Initiation of Regeneration significantly", dll. Eh > ngoomong apa aku ? .. > bocoran hadiah, biar gag sepi, kurangi ketegangan > "lumpur". > > Salam, > Maryanto > > > > From: Hiltrudis Gendoet Hartono > [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, July 04, 2007 5:23 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject:
RE: [iagi-net-l] sosok di Jawa Pos Minggu : Geolog Independen
Kabar saya baik2 mas, (sedikit2 masih ngikutin kalender SALAM nya ttp krn keterbatasan ilmu saya ..saya ngamatin sajalah )...semoga begitu juga Mas Maryanto selalu dalam lindungan ALLAH SWT, selalu diberi kekuatan, ketekunan dan kemudahan utk dapat membuat dan menyempurnakan primbon SALAM nya - wong ramalan Jayabaya saja hampir sebagian besar terbukti koq ? - saya koq merasa yakin sekali primbon SALAM nantinya seperti daftar PASUT yg dikeluarkan DISHIDROS...atau seperti daftar log..sejarah akan membuktikan nantinya.salluutt utk Mas Maryanto.di Yogya saya pernah bertemu orang yg ahli ttg ungkapan dan kata2, singkatan2, kepanjangan dan arti dari NAMA dsb. seriuss lho..! jangan anggap remeh dan itu banyak benarnya sejauh yg saya amati..boleh jadi Mas MAryanto ini masih keturunan Ronggowarsito atau Jayabaya...ya mas..?...hehehe.Tapi coba lihat hasil penelitian ahli Jepang MASARU EMOTO ttg The Power Of WATER...! butuh waktu lama utk meyakinipadahal org2 pinter didesa sudah pake media air, air zam2 didoakan org banyak tuh pastilah bentuk hexagonal dari kristal airnya sempurna.Selamat Berjuang Mas Maryanto, saya ikut mendoakan smg SUKSES, amin 3x ya rabbul'alamiin. Salam, Agus Irianto --- "Maryanto (Maryant)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Eh, setuju ma komentar Mas Agus ma Mas Gendoet. > Emang ku salut ma Cak > Andang. Pantesan, ternyata juga sebagai seniman. > Kenangan ku, aku yang > masih hijau di dunia geologi ini, ketemu Cak Andang > pertama sewaktu dia > memperingatkanku untuk lebih berhati-hati menaruh > lap-top di kamar Pak > Yono sekitar Juni 2003 sewaktu ku nulis thesis S2. > Cak Andang di kamar > besar itu, sedang merenung menghadap ke utara > timbulkan inspirasi "angin > semilir" itu kayaknya. Ketemu kedua ya, sewaktu > "nembang" di akhir > pidato pembukaan JCC 2003 Desember 2003 itu, awal ku > nyemplung dunia > iagi. Setelah itu, tahulah aku bahwa cak Andang > emang sudah terkenal. > Setelah itu ya sering dengar karena aku sudah mulai > masuk iagi.net. > Ketemu terakhir di IPA kemarin, ya kucirnya malah > ilang...Memutih itu > tandanya berisi. Makasih postingnya Cak Ariadi. > > Se7 lah ma komentar "kelas dunia"nya. Minta juga > dong tembangnya. > "tembanganku" dulu ternyata di "rengeng-rengeng"kan. > Ku dulu punya > banyak koleksi. Selamat Cak... Salut dengan kemajuan > iagi atas > "president"nya. Oh ya gimana kabar Mas Gendoet ma > Mas Agus ? Lama gag > nongol. > > Mas Gendoet, > Bagaimana kelanjutan diskusi kita ? Bagus banget itu > diskusi thesis Mas > Gendoet, tentang volcanic di Bengkulu, Parangtritis, > Kulon Progo : > Oligocene-Early Miocene. Bagaimana kelanjutannya ? > Dulu juga ko > oleh-olehi teoriku kan, sehabis Prof Adjat > presentasi topik itu, dan > kita diskusi. > > Memang keberagaman Indonesia, menjadikan orang bisa > terkenal, termasuk > di buku 100 besar berpengaruh malah: Pasteur. > Lainnya, Wallace, van > Bemmelen, du Bois, Boscca, Rafless, dll. > > Emang kalau ku pikir-pikir (he..he..he..) , banyak > Indonesia pengaruhi > dunia, termasuk bahasa. The gun karena suaranya sama > dengan suatu kelapa > muda ("degan" jatuh. The Box dari pohon pisang > ("debok") yang memang > dulu untuk pembalut kotak pengepakan biar lebh baik. > Padahal Inggris > hanya sebentar di Indonesia. Malah orang Yunani-pun > kayaknya pernah ke > Indonesia. Pangea (Yunani), juga lalu di adopsi > sebagai supercontinet > cyle-nya Willson, mengambil dari Pangestu. Pangestu > ya artinya restu > "mother earth", ya "Pangea Super-continent Tectonic > Undulation" cycle. > Cakra di jadikan "Continental Accreation Kinetically > Recycled > Accomplishement", Lair menjadi "Low Atmospheric > temperature as > Initiation of Regeneration significantly", dll. Eh > ngoomong apa aku ? .. > bocoran hadiah, biar gag sepi, kurangi ketegangan > "lumpur". > > Salam, > Maryanto > > > > From: Hiltrudis Gendoet Hartono > [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, July 04, 2007 5:23 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] sosok di Jawa Pos Minggu : > Geolog Independen > > > Iyo iyo.iyo...kang Andang emang jempolane...kita > bisa baca juga masa > kepemimpinanya yang penuh "kemerdekaan" di buku > warisannya "Membumikan > Geologi" tahun 2005.aku ikut acungin jempol buat > kang > Andang..semoga selalu sehat dan bahagia > > salam > hill gendoet > > NB. Maaf balesan sebelumnya yang sebetulnya ke mas > Edisone ngeluyur > ke
RE: [iagi-net-l] sosok di Jawa Pos Minggu : Geolog Independen
Yo.yo..., independen yo independen, tapi yo ngelingi konco-konco AMC rek! jangan ditinggal. Saya sudah melihat aset yang ada di kawan-kawan AMC Malang. Taruhlah..tidak bicara bisnis to bisnis, arek-arek AMC itu bisa dikuatkan dan diberdayakan untuk edukasi bencana kegeologian khususnya di Jatim Selatan. Eeee..., ada yang militan di sana, ngungkuli Cak Andang..., broer!.. Cak Andang, tapi... jangan sering merekomendasikan saya ke kawan-kawan LSM jika sampeyan berhalangan, jika ada jaringan kegiatan yang menyangkut kawan-kawan LSM. Bukannya saya menolak, tapi cukup lelah untuk membagi waktu antara kegiatan akademik kampus, ngurusi mahasiswa yang bermasalah, ngurusi pemda-pemda; yang penting manajemen waktu dan masih ada peluang untuk berkoloborasi..; juga ojo sering arung jeram rek!..., nyangkut beneran ntar nang citarik. Padahal di Malang juga ada sungai untuk arung jeram. Tapi kalau arung jeram di luapan lumpur di Porong gimana?? Mesakke dadi wong cilik...nang Porong.; wis tenggelam jiwa dan budayanya. pis... agus hend Hiltrudis Gendoet Hartono <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Iyo iyo.iyo...kang Andang emang jempolane...kita bisa baca juga masa kepemimpinanya yang penuh "kemerdekaan" di buku warisannya "Membumikan Geologi" tahun 2005.aku ikut acungin jempol buat kang Andang..semoga selalu sehat dan bahagia salam hill gendoet NB. Maaf balesan sebelumnya yang sebetulnya ke mas Edisone ngeluyur ke milist iagi Agus Irianto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Sosok Cak Andang Bachtiar yg bebas merdeka, kedekatannya dgn Cak Nun mewarnai hidupnya, kenikmatan berdialog dgn batuan dan alam yg terhampar menyadari bahwa dirinya belumlah apa2 utk lebih bisa berbuat yg terbaik utk negrinya, kapasitasnya yg melebihi dayatampung petinggi nkri yg belum hendak meliriknya yg sebenarnya sangat pantas utk menjadi Mentri ESDM / Lingkungan Hidup .terus terang saya sangat kagum terhadap Cak ndang terlebih lagi saat melantunkan tembang puisi di event JCJ 2003 IAGI-HAGI di Mulia Hotel...yang lalu.puisinya baguus sekali Cak...! masih nyimpen nggak ya..? boleh dong saya dikirimi...(mungkin pak Ariadi Subandrio masih nyimpen...?).senang saya bisa ketemu lagi dgn beliau di sekretariat JCB2007 ETTI Tebet pas meeting yg lalu dgn kang Syaiful..tetapi koq rambut gondrongnya yg dikucir dipotong Cak Ndang...? udah banyak yg putih lagi...? ...ojok nemen2 lih mikir negoro cak..hehe.Sekali lagi Salltt buat Anda - Geologi Merdeka...!!! Salam, Agus Irianto --- "H. Edison Sirodj (XD/PCSB)" wrote: > > Salut buat Cak Andang, akhirnya media massa juga > yang mengakui siapa > anda. > > Andang yang penuh dedikasi, tidak menggrogoti waktu > dikantor orang > bener-bener independent bagai burung yang bebas > terbang kemana saja. > > > > Wassalam, > > edison > > > > > > From: Ariadi Subandrio > [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, 03 July, 2007 6:37 PM > To: IAGI NET > Subject: [iagi-net-l] sosok di Jawa Pos Minggu : > Geolog Independen > > > > Minggu, 01 Juli 2007, > Dr Ir Andang Bachtiar, sang Geolog Independen dan > Lumpur Porong > > Asyik Mendengar Batuan Berbicara > Di dunia geologi, nama Dr Ir Andang Bachtiar MSc tak > asing lagi. "Geolog > independen" ini moncer sampai ke dunia > internasional. Nama mantan ketua > Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) tersebut juga > makin sering disebut > setelah musibah lumpur Lapindo terjadi. > > ADA berkah tersembunyi dalam musibah lumpur Porong. > Publik kini menoleh > kepada para geolog untuk menjelaskan semburan lumpur > itu. Dr Ir Andang > Bachtiar MSc menyebut ada gejala the awakening of > geologists > (kebangkitan para geolog). Ilmu geologi menjadi > dikenal luas. > > Andang, geolog berkelas internasional, itu pun kian > bersemangat > berbicara geologi (dia menyebutnya "berteriak") > kepada publik. "Saya > ingin meramaikan dunia geologi di Indonesia. Saya > berniat > menyosialisasikan apa itu geologi. Sebab, banyak > yang tidak paham > tentang geologi di sini," kata arek Malang itu saat > bertandang ke Jawa > Pos Jumat lalu. > > Andang sendiri punya reputasi moncer. Jika Anda > browsing di situs > Google, Anda akan menemukan 582 situs web yang > mengandung nama Andang > Bachtiar. Memang tak semuanya memuat nama dia, namun > sekitar separonya > mencantumkan nama Andang. > > Kebanyakan adalah situs media massa yang memuat > berita tentang musibah > semburan lumpur panas Lapindo. Sisanya atau situs > yang berkaitan dengan > dunia geologi. Di situs-situs tersebut, dia banyak > menyumbangkan > pengetahuannya. > > Di sela-sela kepadatan aktivitasnya menjadi > konsultan minyak (termasuk > menggarap order asing), Andang memang punya > keasyikan berbicara kepada > publik, membimbing mahasiswa S-1 dan S-2, serta > menjelajah alam. Dengan > keahliannya, dia terus berusaha memahami bumi. > > "Puncak kenikmatan saya adalah berbicara
RE: [iagi-net-l] sosok di Jawa Pos Minggu : Geolog Independen
Eh, setuju ma komentar Mas Agus ma Mas Gendoet. Emang ku salut ma Cak Andang. Pantesan, ternyata juga sebagai seniman. Kenangan ku, aku yang masih hijau di dunia geologi ini, ketemu Cak Andang pertama sewaktu dia memperingatkanku untuk lebih berhati-hati menaruh lap-top di kamar Pak Yono sekitar Juni 2003 sewaktu ku nulis thesis S2. Cak Andang di kamar besar itu, sedang merenung menghadap ke utara timbulkan inspirasi "angin semilir" itu kayaknya. Ketemu kedua ya, sewaktu "nembang" di akhir pidato pembukaan JCC 2003 Desember 2003 itu, awal ku nyemplung dunia iagi. Setelah itu, tahulah aku bahwa cak Andang emang sudah terkenal. Setelah itu ya sering dengar karena aku sudah mulai masuk iagi.net. Ketemu terakhir di IPA kemarin, ya kucirnya malah ilang...Memutih itu tandanya berisi. Makasih postingnya Cak Ariadi. Se7 lah ma komentar "kelas dunia"nya. Minta juga dong tembangnya. "tembanganku" dulu ternyata di "rengeng-rengeng"kan. Ku dulu punya banyak koleksi. Selamat Cak... Salut dengan kemajuan iagi atas "president"nya. Oh ya gimana kabar Mas Gendoet ma Mas Agus ? Lama gag nongol. Mas Gendoet, Bagaimana kelanjutan diskusi kita ? Bagus banget itu diskusi thesis Mas Gendoet, tentang volcanic di Bengkulu, Parangtritis, Kulon Progo : Oligocene-Early Miocene. Bagaimana kelanjutannya ? Dulu juga ko oleh-olehi teoriku kan, sehabis Prof Adjat presentasi topik itu, dan kita diskusi. Memang keberagaman Indonesia, menjadikan orang bisa terkenal, termasuk di buku 100 besar berpengaruh malah: Pasteur. Lainnya, Wallace, van Bemmelen, du Bois, Boscca, Rafless, dll. Emang kalau ku pikir-pikir (he..he..he..) , banyak Indonesia pengaruhi dunia, termasuk bahasa. The gun karena suaranya sama dengan suatu kelapa muda ("degan" jatuh. The Box dari pohon pisang ("debok") yang memang dulu untuk pembalut kotak pengepakan biar lebh baik. Padahal Inggris hanya sebentar di Indonesia. Malah orang Yunani-pun kayaknya pernah ke Indonesia. Pangea (Yunani), juga lalu di adopsi sebagai supercontinet cyle-nya Willson, mengambil dari Pangestu. Pangestu ya artinya restu "mother earth", ya "Pangea Super-continent Tectonic Undulation" cycle. Cakra di jadikan "Continental Accreation Kinetically Recycled Accomplishement", Lair menjadi "Low Atmospheric temperature as Initiation of Regeneration significantly", dll. Eh ngoomong apa aku ? .. bocoran hadiah, biar gag sepi, kurangi ketegangan "lumpur". Salam, Maryanto From: Hiltrudis Gendoet Hartono [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, July 04, 2007 5:23 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] sosok di Jawa Pos Minggu : Geolog Independen Iyo iyo.iyo...kang Andang emang jempolane...kita bisa baca juga masa kepemimpinanya yang penuh "kemerdekaan" di buku warisannya "Membumikan Geologi" tahun 2005.aku ikut acungin jempol buat kang Andang..semoga selalu sehat dan bahagia salam hill gendoet NB. Maaf balesan sebelumnya yang sebetulnya ke mas Edisone ngeluyur ke milist iagi Agus Irianto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Sosok Cak Andang Bachtiar yg bebas merdeka, kedekatannya dgn Cak Nun mewarnai hidupnya, kenikmatan berdialog dgn batuan dan alam yg terhampar menyadari bahwa dirinya belumlah apa2 utk lebih bisa berbuat yg terbaik utk negrinya, kapasitasnya yg melebihi dayatampung petinggi nkri yg belum hendak meliriknya yg sebenarnya sangat pantas utk menjadi Mentri ESDM / Lingkungan Hidup .terus terang saya sangat kagum terhadap Cak ndang terlebih lagi saat melantunkan tembang puisi di event JCJ 2003 IAGI-HAGI di Mulia Hotel...yang lalu.puisinya baguus sekali Cak...! masih nyimpen nggak ya..? boleh dong saya dikirimi...(mungkin pak Ariadi Subandrio masih nyimpen...?).senang saya bisa ketemu lagi dgn beliau di sekretariat JCB2007 ETTI Tebet pas meeting yg lalu dgn kang Syaiful..tetapi koq rambut gondrongnya yg dikucir dipotong Cak Ndang...? udah banyak yg putih lagi...? ...ojok nemen2 lih mikir negoro cak..hehe.Sekali lagi Salltt buat Anda - Geologi Merdeka...!!! Salam, Agus Irianto --- "H. Edison Sirodj (XD/PCSB)" wrote: > > Salut buat Cak Andang, akhirnya media massa juga > yang mengakui siapa > anda. > > Andang yang penuh dedikasi, tidak menggrogoti waktu > dikantor orang > bener-bener independent bagai burung yang bebas > terbang kemana saja. > > > > Wassalam, > > edison > >
RE: [iagi-net-l] sosok di Jawa Pos Minggu : Geolog Independen
Iyo iyo.iyo...kang Andang emang jempolane...kita bisa baca juga masa kepemimpinanya yang penuh "kemerdekaan" di buku warisannya "Membumikan Geologi" tahun 2005.aku ikut acungin jempol buat kang Andang..semoga selalu sehat dan bahagia salam hill gendoet NB. Maaf balesan sebelumnya yang sebetulnya ke mas Edisone ngeluyur ke milist iagi Agus Irianto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Sosok Cak Andang Bachtiar yg bebas merdeka, kedekatannya dgn Cak Nun mewarnai hidupnya, kenikmatan berdialog dgn batuan dan alam yg terhampar menyadari bahwa dirinya belumlah apa2 utk lebih bisa berbuat yg terbaik utk negrinya, kapasitasnya yg melebihi dayatampung petinggi nkri yg belum hendak meliriknya yg sebenarnya sangat pantas utk menjadi Mentri ESDM / Lingkungan Hidup .terus terang saya sangat kagum terhadap Cak ndang terlebih lagi saat melantunkan tembang puisi di event JCJ 2003 IAGI-HAGI di Mulia Hotel...yang lalu.puisinya baguus sekali Cak...! masih nyimpen nggak ya..? boleh dong saya dikirimi...(mungkin pak Ariadi Subandrio masih nyimpen...?).senang saya bisa ketemu lagi dgn beliau di sekretariat JCB2007 ETTI Tebet pas meeting yg lalu dgn kang Syaiful..tetapi koq rambut gondrongnya yg dikucir dipotong Cak Ndang...? udah banyak yg putih lagi...? ...ojok nemen2 lih mikir negoro cak..hehe.Sekali lagi Salltt buat Anda - Geologi Merdeka...!!! Salam, Agus Irianto --- "H. Edison Sirodj (XD/PCSB)" wrote: > > Salut buat Cak Andang, akhirnya media massa juga > yang mengakui siapa > anda. > > Andang yang penuh dedikasi, tidak menggrogoti waktu > dikantor orang > bener-bener independent bagai burung yang bebas > terbang kemana saja. > > > > Wassalam, > > edison > > > > > > From: Ariadi Subandrio > [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, 03 July, 2007 6:37 PM > To: IAGI NET > Subject: [iagi-net-l] sosok di Jawa Pos Minggu : > Geolog Independen > > > > Minggu, 01 Juli 2007, > Dr Ir Andang Bachtiar, sang Geolog Independen dan > Lumpur Porong > > Asyik Mendengar Batuan Berbicara > Di dunia geologi, nama Dr Ir Andang Bachtiar MSc tak > asing lagi. "Geolog > independen" ini moncer sampai ke dunia > internasional. Nama mantan ketua > Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) tersebut juga > makin sering disebut > setelah musibah lumpur Lapindo terjadi. > > ADA berkah tersembunyi dalam musibah lumpur Porong. > Publik kini menoleh > kepada para geolog untuk menjelaskan semburan lumpur > itu. Dr Ir Andang > Bachtiar MSc menyebut ada gejala the awakening of > geologists > (kebangkitan para geolog). Ilmu geologi menjadi > dikenal luas. > > Andang, geolog berkelas internasional, itu pun kian > bersemangat > berbicara geologi (dia menyebutnya "berteriak") > kepada publik. "Saya > ingin meramaikan dunia geologi di Indonesia. Saya > berniat > menyosialisasikan apa itu geologi. Sebab, banyak > yang tidak paham > tentang geologi di sini," kata arek Malang itu saat > bertandang ke Jawa > Pos Jumat lalu. > > Andang sendiri punya reputasi moncer. Jika Anda > browsing di situs > Google, Anda akan menemukan 582 situs web yang > mengandung nama Andang > Bachtiar. Memang tak semuanya memuat nama dia, namun > sekitar separonya > mencantumkan nama Andang. > > Kebanyakan adalah situs media massa yang memuat > berita tentang musibah > semburan lumpur panas Lapindo. Sisanya atau situs > yang berkaitan dengan > dunia geologi. Di situs-situs tersebut, dia banyak > menyumbangkan > pengetahuannya. > > Di sela-sela kepadatan aktivitasnya menjadi > konsultan minyak (termasuk > menggarap order asing), Andang memang punya > keasyikan berbicara kepada > publik, membimbing mahasiswa S-1 dan S-2, serta > menjelajah alam. Dengan > keahliannya, dia terus berusaha memahami bumi. > > "Puncak kenikmatan saya adalah berbicara dengan > bebatuan," katanya > serius. "Puncak ilmu geologi memang ketika bumi > berbicara kepada kita > dan batu-batu menceritakan dirinya," tambahnya. > > Andang dikenal sebagai mantan ketua IAGI (Ikatan > Ahli Geologi > Indonesia). Dia memimpin IAGI selama dua periode, > yakni 2000-2002 serta > 2002-2005. > > "IAGI dulu dipegang orang-orang tua dan kebanyakan > dari kalangan > birokrat. Setelah saya masuk, banyak anak muda yang > memegang peran di > IAGI," tutur ayah enam anak itu. > > Kalau ungkapan Andang kerap puitis, memang jiwa > seninya kuat. Arek > Malang yang lahir pada Oktober 1961 tersebut dulu > ingin menjadi seniman. > Pada saat berumur 15 tahun, di Malang dia sudah > mendirikan grup teater > yang diberi nama Teater Putih. "Anak buah saya > mahasiswa-mahasiswa," > katanya. Dia pernah tidur sekamar dengan Emha Ainun > Najib dalam momen > pementasan teater di Surabaya. > > Di antara 11 bersaudara anak pasangan mantan Rektor > IKIP Malang Prof > M.A. Ichsan dengan mantan guru SMA Lastri Padmi, > anak nomor lima itu > dikenal paling tidak bisa membantu pekerjaan rumah > tangga. Dia bermain > dan membaca melu
RE: [iagi-net-l] sosok di Jawa Pos Minggu : Geolog Independen
Hai...mas Edison, gmana kabarnya? ini aku yang pernah main ke petronas bareng ama Prof Adjat, pak Ildrem, pak Dicky, Prof. Tjia dll.aku yang masih kuliah S3 di unpad mas atau sample S3 he he he...itu kalimat yang sering aku dengar langsung dari Promotorku dan aku lebih seneng mendengarnya karena aku akan leboh bebas belajar dan banyak dikenalkan kepada orang-orang hebat seperti mas Edison. Mas, Kalau tidak salah tanggal 22 Juli ini Prof Adjat mau punya gawe mantenan (nikahkan) anaknya dengan keturunan raja Jogyakarta ke VII (HB VII)terimakasih atas semuanya waktu di Petronas. salam Gendoet "H. Edison Sirodj (XD/PCSB)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} st1\:*{behavior:url(#default#ieooui) }Salut buat Cak Andang, akhirnya media massa juga yang mengakui siapa anda. Andang yang penuh dedikasi, tidak menggrogoti waktu dikantor orang bener-bener independent bagai burung yang bebas terbang kemana saja. Wassalam, edison - From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, 03 July, 2007 6:37 PM To: IAGI NET Subject: [iagi-net-l] sosok di Jawa Pos Minggu : Geolog Independen Minggu, 01 Juli 2007, Dr Ir Andang Bachtiar, sang Geolog Independen dan Lumpur Porong Asyik Mendengar Batuan Berbicara Di dunia geologi, nama Dr Ir Andang Bachtiar MSc tak asing lagi. "Geolog independen" ini moncer sampai ke dunia internasional. Nama mantan ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) tersebut juga makin sering disebut setelah musibah lumpur Lapindo terjadi. ADA berkah tersembunyi dalam musibah lumpur Porong. Publik kini menoleh kepada para geolog untuk menjelaskan semburan lumpur itu. Dr Ir Andang Bachtiar MSc menyebut ada gejala the awakening of geologists (kebangkitan para geolog). Ilmu geologi menjadi dikenal luas. Andang, geolog berkelas internasional, itu pun kian bersemangat berbicara geologi (dia menyebutnya "berteriak") kepada publik. "Saya ingin meramaikan dunia geologi di Indonesia. Saya berniat menyosialisasikan apa itu geologi. Sebab, banyak yang tidak paham tentang geologi di sini," kata arek Malang itu saat bertandang ke Jawa Pos Jumat lalu. Andang sendiri punya reputasi moncer. Jika Anda browsing di situs Google, Anda akan menemukan 582 situs web yang mengandung nama Andang Bachtiar. Memang tak semuanya memuat nama dia, namun sekitar separonya mencantumkan nama Andang. Kebanyakan adalah situs media massa yang memuat berita tentang musibah semburan lumpur panas Lapindo. Sisanya atau situs yang berkaitan dengan dunia geologi. Di situs-situs tersebut, dia banyak menyumbangkan pengetahuannya. Di sela-sela kepadatan aktivitasnya menjadi konsultan minyak (termasuk menggarap order asing), Andang memang punya keasyikan berbicara kepada publik, membimbing mahasiswa S-1 dan S-2, serta menjelajah alam. Dengan keahliannya, dia terus berusaha memahami bumi. "Puncak kenikmatan saya adalah berbicara dengan bebatuan," katanya serius. "Puncak ilmu geologi memang ketika bumi berbicara kepada kita dan batu-batu menceritakan dirinya," tambahnya. Andang dikenal sebagai mantan ketua IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia). Dia memimpin IAGI selama dua periode, yakni 2000-2002 serta 2002-2005. "IAGI dulu dipegang orang-orang tua dan kebanyakan dari kalangan birokrat. Setelah saya masuk, banyak anak muda yang memegang peran di IAGI," tutur ayah enam anak itu. Kalau ungkapan Andang kerap puitis, memang jiwa seninya kuat. Arek Malang yang lahir pada Oktober 1961 tersebut dulu ingin menjadi seniman. Pada saat berumur 15 tahun, di Malang dia sudah mendirikan grup teater yang diberi nama Teater Putih. "Anak buah saya mahasiswa-mahasiswa," katanya. Dia pernah tidur sekamar dengan Emha Ainun Najib dalam momen pementasan teater di Surabaya. Di antara 11 bersaudara anak pasangan mantan Rektor IKIP Malang Prof M.A. Ichsan dengan mantan guru SMA Lastri Padmi, anak nomor lima itu dikenal paling tidak bisa membantu pekerjaan rumah tangga. Dia bermain dan membaca melulu. "Dulu saya sering dimarahi kakak-kakak saya karena begitu bangun tidur langsung membaca. Hobi saya memang maca, dolin (membaca, keluyuran). Tapi, berkat suka membaca, saya menjadi lulusan terbaik di SMA," ungkap Andang mengenang masa remajanya. Setelah lulus dari SMAN 3 Malang pada 1977, dia mengatakan kepada ayahnya, ingin meneruskan pendidikannya di IKJ (Institut Kesenian Jakarta). Namun, sang ayah mengatakan ke IKIP Malang saja. Setelah lolos seleksi di sastra Inggris, Andang tergoda temannya masuk ITB. Dia masuk pada 1978. "Saya itu sebenarnya nggak suka bidang teknik. Masuk ITB, bingung, mau milih teknik elektro, tapi nggak suka," katanya. Ketika dalam keadaan bingung memilih jurusan itulah, Andang melihat sejumlah mahasiswa gondrong di salah satu pojok
RE: [iagi-net-l] sosok di Jawa Pos Minggu : Geolog Independen
Sosok Cak Andang Bachtiar yg bebas merdeka, kedekatannya dgn Cak Nun mewarnai hidupnya, kenikmatan berdialog dgn batuan dan alam yg terhampar menyadari bahwa dirinya belumlah apa2 utk lebih bisa berbuat yg terbaik utk negrinya, kapasitasnya yg melebihi dayatampung petinggi nkri yg belum hendak meliriknya yg sebenarnya sangat pantas utk menjadi Mentri ESDM / Lingkungan Hidup .terus terang saya sangat kagum terhadap Cak ndang terlebih lagi saat melantunkan tembang puisi di event JCJ 2003 IAGI-HAGI di Mulia Hotel...yang lalu.puisinya baguus sekali Cak...! masih nyimpen nggak ya..? boleh dong saya dikirimi...(mungkin pak Ariadi Subandrio masih nyimpen...?).senang saya bisa ketemu lagi dgn beliau di sekretariat JCB2007 ETTI Tebet pas meeting yg lalu dgn kang Syaiful..tetapi koq rambut gondrongnya yg dikucir dipotong Cak Ndang...? udah banyak yg putih lagi...? ...ojok nemen2 lih mikir negoro cak..hehe.Sekali lagi Salltt buat Anda - Geologi Merdeka...!!! Salam, Agus Irianto --- "H. Edison Sirodj (XD/PCSB)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Salut buat Cak Andang, akhirnya media massa juga > yang mengakui siapa > anda. > > Andang yang penuh dedikasi, tidak menggrogoti waktu > dikantor orang > bener-bener independent bagai burung yang bebas > terbang kemana saja. > > > > Wassalam, > > edison > > > > > > From: Ariadi Subandrio > [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, 03 July, 2007 6:37 PM > To: IAGI NET > Subject: [iagi-net-l] sosok di Jawa Pos Minggu : > Geolog Independen > > > > Minggu, 01 Juli 2007, > Dr Ir Andang Bachtiar, sang Geolog Independen dan > Lumpur Porong > > Asyik Mendengar Batuan Berbicara > Di dunia geologi, nama Dr Ir Andang Bachtiar MSc tak > asing lagi. "Geolog > independen" ini moncer sampai ke dunia > internasional. Nama mantan ketua > Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) tersebut juga > makin sering disebut > setelah musibah lumpur Lapindo terjadi. > > ADA berkah tersembunyi dalam musibah lumpur Porong. > Publik kini menoleh > kepada para geolog untuk menjelaskan semburan lumpur > itu. Dr Ir Andang > Bachtiar MSc menyebut ada gejala the awakening of > geologists > (kebangkitan para geolog). Ilmu geologi menjadi > dikenal luas. > > Andang, geolog berkelas internasional, itu pun kian > bersemangat > berbicara geologi (dia menyebutnya "berteriak") > kepada publik. "Saya > ingin meramaikan dunia geologi di Indonesia. Saya > berniat > menyosialisasikan apa itu geologi. Sebab, banyak > yang tidak paham > tentang geologi di sini," kata arek Malang itu saat > bertandang ke Jawa > Pos Jumat lalu. > > Andang sendiri punya reputasi moncer. Jika Anda > browsing di situs > Google, Anda akan menemukan 582 situs web yang > mengandung nama Andang > Bachtiar. Memang tak semuanya memuat nama dia, namun > sekitar separonya > mencantumkan nama Andang. > > Kebanyakan adalah situs media massa yang memuat > berita tentang musibah > semburan lumpur panas Lapindo. Sisanya atau situs > yang berkaitan dengan > dunia geologi. Di situs-situs tersebut, dia banyak > menyumbangkan > pengetahuannya. > > Di sela-sela kepadatan aktivitasnya menjadi > konsultan minyak (termasuk > menggarap order asing), Andang memang punya > keasyikan berbicara kepada > publik, membimbing mahasiswa S-1 dan S-2, serta > menjelajah alam. Dengan > keahliannya, dia terus berusaha memahami bumi. > > "Puncak kenikmatan saya adalah berbicara dengan > bebatuan," katanya > serius. "Puncak ilmu geologi memang ketika bumi > berbicara kepada kita > dan batu-batu menceritakan dirinya," tambahnya. > > Andang dikenal sebagai mantan ketua IAGI (Ikatan > Ahli Geologi > Indonesia). Dia memimpin IAGI selama dua periode, > yakni 2000-2002 serta > 2002-2005. > > "IAGI dulu dipegang orang-orang tua dan kebanyakan > dari kalangan > birokrat. Setelah saya masuk, banyak anak muda yang > memegang peran di > IAGI," tutur ayah enam anak itu. > > Kalau ungkapan Andang kerap puitis, memang jiwa > seninya kuat. Arek > Malang yang lahir pada Oktober 1961 tersebut dulu > ingin menjadi seniman. > Pada saat berumur 15 tahun, di Malang dia sudah > mendirikan grup teater > yang diberi nama Teater Putih. "Anak buah saya > mahasiswa-mahasiswa," > katanya. Dia pernah tidur sekamar dengan Emha Ainun > Najib dalam momen > pementasan teater di Surabaya. > > Di antara 11 bersaudara anak pasangan mantan Rektor > IKIP Malang Prof > M.A. Ichsan dengan mantan guru SMA Lastri Padmi, > anak nomor lima itu > dikenal paling tidak bisa membantu pekerjaan rumah > tangga. Dia bermain > dan membaca melulu. > > "Dulu saya sering dimarahi kakak-kakak saya karena > begitu bangun tidur > langsung membaca. Hobi saya memang maca, dolin > (membaca, keluyuran). > Tapi, berkat suka membaca, saya menjadi lulusan > terbaik di SMA," ungkap > Andang mengenang masa remajanya. > > Setelah lulus dari SMAN 3 Malang pada 1977, dia > mengatakan kepada > ayahnya, ingin meneruskan pendidikannya di IKJ > (Institut Kes
RE: [iagi-net-l] sosok di Jawa Pos Minggu : Geolog Independen
Salut buat Cak Andang, akhirnya media massa juga yang mengakui siapa anda. Andang yang penuh dedikasi, tidak menggrogoti waktu dikantor orang bener-bener independent bagai burung yang bebas terbang kemana saja. Wassalam, edison From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, 03 July, 2007 6:37 PM To: IAGI NET Subject: [iagi-net-l] sosok di Jawa Pos Minggu : Geolog Independen Minggu, 01 Juli 2007, Dr Ir Andang Bachtiar, sang Geolog Independen dan Lumpur Porong Asyik Mendengar Batuan Berbicara Di dunia geologi, nama Dr Ir Andang Bachtiar MSc tak asing lagi. "Geolog independen" ini moncer sampai ke dunia internasional. Nama mantan ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) tersebut juga makin sering disebut setelah musibah lumpur Lapindo terjadi. ADA berkah tersembunyi dalam musibah lumpur Porong. Publik kini menoleh kepada para geolog untuk menjelaskan semburan lumpur itu. Dr Ir Andang Bachtiar MSc menyebut ada gejala the awakening of geologists (kebangkitan para geolog). Ilmu geologi menjadi dikenal luas. Andang, geolog berkelas internasional, itu pun kian bersemangat berbicara geologi (dia menyebutnya "berteriak") kepada publik. "Saya ingin meramaikan dunia geologi di Indonesia. Saya berniat menyosialisasikan apa itu geologi. Sebab, banyak yang tidak paham tentang geologi di sini," kata arek Malang itu saat bertandang ke Jawa Pos Jumat lalu. Andang sendiri punya reputasi moncer. Jika Anda browsing di situs Google, Anda akan menemukan 582 situs web yang mengandung nama Andang Bachtiar. Memang tak semuanya memuat nama dia, namun sekitar separonya mencantumkan nama Andang. Kebanyakan adalah situs media massa yang memuat berita tentang musibah semburan lumpur panas Lapindo. Sisanya atau situs yang berkaitan dengan dunia geologi. Di situs-situs tersebut, dia banyak menyumbangkan pengetahuannya. Di sela-sela kepadatan aktivitasnya menjadi konsultan minyak (termasuk menggarap order asing), Andang memang punya keasyikan berbicara kepada publik, membimbing mahasiswa S-1 dan S-2, serta menjelajah alam. Dengan keahliannya, dia terus berusaha memahami bumi. "Puncak kenikmatan saya adalah berbicara dengan bebatuan," katanya serius. "Puncak ilmu geologi memang ketika bumi berbicara kepada kita dan batu-batu menceritakan dirinya," tambahnya. Andang dikenal sebagai mantan ketua IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia). Dia memimpin IAGI selama dua periode, yakni 2000-2002 serta 2002-2005. "IAGI dulu dipegang orang-orang tua dan kebanyakan dari kalangan birokrat. Setelah saya masuk, banyak anak muda yang memegang peran di IAGI," tutur ayah enam anak itu. Kalau ungkapan Andang kerap puitis, memang jiwa seninya kuat. Arek Malang yang lahir pada Oktober 1961 tersebut dulu ingin menjadi seniman. Pada saat berumur 15 tahun, di Malang dia sudah mendirikan grup teater yang diberi nama Teater Putih. "Anak buah saya mahasiswa-mahasiswa," katanya. Dia pernah tidur sekamar dengan Emha Ainun Najib dalam momen pementasan teater di Surabaya. Di antara 11 bersaudara anak pasangan mantan Rektor IKIP Malang Prof M.A. Ichsan dengan mantan guru SMA Lastri Padmi, anak nomor lima itu dikenal paling tidak bisa membantu pekerjaan rumah tangga. Dia bermain dan membaca melulu. "Dulu saya sering dimarahi kakak-kakak saya karena begitu bangun tidur langsung membaca. Hobi saya memang maca, dolin (membaca, keluyuran). Tapi, berkat suka membaca, saya menjadi lulusan terbaik di SMA," ungkap Andang mengenang masa remajanya. Setelah lulus dari SMAN 3 Malang pada 1977, dia mengatakan kepada ayahnya, ingin meneruskan pendidikannya di IKJ (Institut Kesenian Jakarta). Namun, sang ayah mengatakan ke IKIP Malang saja. Setelah lolos seleksi di sastra Inggris, Andang tergoda temannya masuk ITB. Dia masuk pada 1978. "Saya itu sebenarnya nggak suka bidang teknik. Masuk ITB, bingung, mau milih teknik elektro, tapi nggak suka," katanya. Ketika dalam keadaan bingung memilih jurusan itulah, Andang melihat sejumlah mahasiswa gondrong di salah satu pojok kampus ITB. "Enak sekali, mereka nyanyi-nyanyi terus..." kenangnya lantas tertawa. Ternyata, mereka mahasiswa geologi. Meski dia memilih secara awur-awuran, bidang geologi akhirnya membuat Andang jatuh cinta berat. Lulus dari ITB, dia meniti karir di perusahaan pertambangan asing Hafco. Setahun setelah bekerja di sana, dia menikahi pujaan hatinya, Retno Pamedarsih Retno, wong Solo kelahiran 1960 yang merupakan junior Andang di ITB. Retno di jurusan seni rupa. Pernikahannya dengan Retno membuahkan enam anak. Nama-nama anak mereka juga berbau seni dan geologi. Anak pertama, dia namai Gesit Mutiara, 20. "Dia lahir waktu saya mengalami blow out di pengeboran minyak di Lapangan Mutiara, Kalimantan," kisahnya. Kemudian, yang kedua Hening Wangilalang, 16. Nama itu didapatkan ketika dia sedang berpacaran di Bukit Dago nan hening penuh bau ilalang. Lalu, Lintang Larasati, 13, nama puitis. Iban Getarjati, 11, nama yang dipilih ketika dia berada
Re: [iagi-net-l] sosok di Jawa Pos Minggu : Geolog Independen
ha..ha..ha. pacarannya suka mojok di dago atas ya.. On 7/3/07, Ariadi Subandrio <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Minggu, 01 Juli 2007, *Dr Ir Andang Bachtiar, sang Geolog Independen dan Lumpur Porong * Asyik Mendengar Batuan Berbicara Di dunia geologi, nama Dr Ir Andang Bachtiar MSc tak asing lagi. "Geolog independen" ini moncer sampai ke dunia internasional. Nama mantan ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) tersebut juga makin sering disebut setelah musibah lumpur Lapindo terjadi. ADA berkah tersembunyi dalam musibah lumpur Porong. Publik kini menoleh kepada para geolog untuk menjelaskan semburan lumpur itu. Dr Ir Andang Bachtiar MSc menyebut ada gejala the awakening of geologists (kebangkitan para geolog). Ilmu geologi menjadi dikenal luas. Andang, geolog berkelas internasional, itu pun kian bersemangat berbicara geologi (dia menyebutnya "berteriak") kepada publik. "Saya ingin meramaikan dunia geologi di Indonesia. Saya berniat menyosialisasikan apa itu geologi. Sebab, banyak yang tidak paham tentang geologi di sini," kata arek Malang itu saat bertandang ke Jawa Pos Jumat lalu. Andang sendiri punya reputasi moncer. Jika Anda browsing di situs Google, Anda akan menemukan 582 situs web yang mengandung nama Andang Bachtiar. Memang tak semuanya memuat nama dia, namun sekitar separonya mencantumkan nama Andang. Kebanyakan adalah situs media massa yang memuat berita tentang musibah semburan lumpur panas Lapindo. Sisanya atau situs yang berkaitan dengan dunia geologi. Di situs-situs tersebut, dia banyak menyumbangkan pengetahuannya. Di sela-sela kepadatan aktivitasnya menjadi konsultan minyak (termasuk menggarap order asing), Andang memang punya keasyikan berbicara kepada publik, membimbing mahasiswa S-1 dan S-2, serta menjelajah alam. Dengan keahliannya, dia terus berusaha memahami bumi. "Puncak kenikmatan saya adalah berbicara dengan bebatuan," katanya serius. "Puncak ilmu geologi memang ketika bumi berbicara kepada kita dan batu-batu menceritakan dirinya," tambahnya. Andang dikenal sebagai mantan ketua IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia). Dia memimpin IAGI selama dua periode, yakni 2000-2002 serta 2002-2005. "IAGI dulu dipegang orang-orang tua dan kebanyakan dari kalangan birokrat. Setelah saya masuk, banyak anak muda yang memegang peran di IAGI," tutur ayah enam anak itu. Kalau ungkapan Andang kerap puitis, memang jiwa seninya kuat. Arek Malang yang lahir pada Oktober 1961 tersebut dulu ingin menjadi seniman. Pada saat berumur 15 tahun, di Malang dia sudah mendirikan grup teater yang diberi nama Teater Putih. "Anak buah saya mahasiswa-mahasiswa," katanya. Dia pernah tidur sekamar dengan Emha Ainun Najib dalam momen pementasan teater di Surabaya. Di antara 11 bersaudara anak pasangan mantan Rektor IKIP Malang Prof M.A. Ichsan dengan mantan guru SMA Lastri Padmi, anak nomor lima itu dikenal paling tidak bisa membantu pekerjaan rumah tangga. Dia bermain dan membaca melulu. "Dulu saya sering dimarahi kakak-kakak saya karena begitu bangun tidur langsung membaca. Hobi saya memang maca, dolin (membaca, keluyuran). Tapi, berkat suka membaca, saya menjadi lulusan terbaik di SMA," ungkap Andang mengenang masa remajanya. Setelah lulus dari SMAN 3 Malang pada 1977, dia mengatakan kepada ayahnya, ingin meneruskan pendidikannya di IKJ (Institut Kesenian Jakarta). Namun, sang ayah mengatakan ke IKIP Malang saja. Setelah lolos seleksi di sastra Inggris, Andang tergoda temannya masuk ITB. Dia masuk pada 1978. "Saya itu sebenarnya nggak suka bidang teknik. Masuk ITB, bingung, mau milih teknik elektro, tapi nggak suka," katanya. Ketika dalam keadaan bingung memilih jurusan itulah, Andang melihat sejumlah mahasiswa gondrong di salah satu pojok kampus ITB. "Enak sekali, mereka nyanyi-nyanyi terus…" kenangnya lantas tertawa. Ternyata, mereka mahasiswa geologi. Meski dia memilih secara awur-awuran, bidang geologi akhirnya membuat Andang jatuh cinta berat. Lulus dari ITB, dia meniti karir di perusahaan pertambangan asing Hafco. Setahun setelah bekerja di sana, dia menikahi pujaan hatinya, Retno Pamedarsih Retno, wong Solo kelahiran 1960 yang merupakan junior Andang di ITB. Retno di jurusan seni rupa. Pernikahannya dengan Retno membuahkan enam anak. Nama-nama anak mereka juga berbau seni dan geologi. Anak pertama, dia namai Gesit Mutiara, 20. "Dia lahir waktu saya mengalami blow out di pengeboran minyak di Lapangan Mutiara, Kalimantan," kisahnya. Kemudian, yang kedua Hening Wangilalang, 16. Nama itu didapatkan ketika dia sedang berpacaran di Bukit Dago nan hening penuh bau ilalang. Lalu, Lintang Larasati, 13, nama puitis. Iban Getarjati, 11, nama yang dipilih ketika dia berada di lokasi prospek pengeboran di kawasan Dayak Iban di Kalimantan. Langit Jiwa Penyaksi, 9, nama puitis. Yang terakhir Jemari Angin Mahat Bumi, 5. "Nama Jemari itu saya dapatkan waktu sedang menyusun disertasi (program master) di ITB. Waktu itu saya ditemani foto angin di daerah Colorado yang tengah mengikis bebatuan," kenangnya. Andang p