[media-dakwah] Perilaku Manusia Dalam Interaksi Sosial
Perilaku Manusia Dalam Interaksi Sosial Tuhan memberi dua predikat kepada manusia, yaitu sebagai hamba Alloh (Abdullah) dan wakil Alloh (khalifatullah). Karakteristik hama adalah lemah, kecil dan terbatas. Sedangkan karakteristik khalifatullah adalah besar, bebas dan memikul tanggungjawab. Ada manusia yang konsep dirinya lebih sebagai hamba, maka ia tidak memiliki rasa percaya diri, dan menghindari tantatangan hidup dengan berpasrah diri kepada nasib. Ada yang konsep dirinya lebih merasa sebagai khalifatullah, yang oleh karena itu ia selalu tertantang untuk mengatasi problem, membela yang lemah dan menyebarluaskan kemanfaatan. Yang proporsional adalah semestinya manusia merasa dirinya kecil dalam dimensi vertical, dan harus merasa besar dalam dimensi horizontal. Manusia juga dianugerahi dua tabiat; suka kerjasama dan suka bersaing. Ketika bekerjasama atau ketika bersaing, ada yang lebih dikendalikan oleh akalnya, ada yang lebih dikendalikan oleh hatinya, oleh nuraninya, oleh syahwatnya dan ada yang lebih dikendalikan oleh hawa nafsunya. Oleh karena itu kualitas kerjasama dan kualitas persaingan berbeda-beda dipengaruhi oleh apa yang paling dominant pada dirinya dari lima subsistem itu. Kerjasama bisa terasa indah, bisa juga menyakitkan. Persaingan juga bisa melahirkan keindahan, bisa juga melahirkan permusuhan. Dasar-Dasar Perilaku Karakter Manusia tidak terbentuk secara tiba-tiba, tetapi bermodal tabiat bawaan genetika orang tuanya kemudian terbangun sejalan dengan proses interaksi social dan internalisasi nilai-nilai dalam medan Stimulus dan Respond sepanjang hidupnya. Perilaku manusia tidak cukup difahami dari apa yang nampak, tetapi harus dicari dasarnya. Tidak semua senyum bermakna keramahan, demikian juga tidak semua tindak kekerasan bermakna permusuhan. Diantara yang mendasari tingkah laku manusia adalah : · Instinc. Instinc bersifat universal; seperti (1) instinct menjaga diri agar tetap hidup, (2) instinct seksual dan (3) instinct takut. Semua manusia memiliki instinct ini. · Adat kebiasaan. Perbuatan yang diulang-ulag dalam waktu lama oleh perorangan atau oleh kelompok masyarakat sehingga menjadi mudah mengerjakannya, disebut kebiasaan. Cara berjalan, cara mengungkapkan kegembiraan atau kemarahan, cara berbicara adalah wujud dari kebiasaan. Orang merasa nyaman dengan kebiasaan itu meski belum tentu logis. · Keturunan. Ajaran Islam menganjurkan selektip memilih calon pasangan hidup, karena karakteristik genetika orang tua akan menurun kepada anaknya hingga pada perilaku. · Lingkungan. Menurut sebuah penelitian psikologi; 83% perilaku manusia dipengaruhi oleh apa yang dilihat, 11% oleh apa yang didengar dan 6% sisanya oleh berbagai stimulus. · Motivasi. Setiap manusia melakukan sesuatu pasti ada tujuan yang ingin dicapai. Motivasi melakukan sesuatu bisa karena (a) keyakinan terhadap sesuatu, (b) karena terbawa perilaku orang lain, (c) karena terpedaya atau terpesona terhadap sesuatu. · Keinsyafan. Keinsyafan merupakan kalkulasi psikologis yang berhubungan dengan (a) ketajaman nurani, atau (b) kuatnya cita-cita atau (c) kuatnya kehendak. Wassalam, agussyafii == Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui http://mubarok-institute.blogspot.com dan [EMAIL PROTECTED] ==
[media-dakwah] Konsep Psikologis manusia
Konsep Psikologis manusia Manusia adalah satu-satunya makhluk yang bisa menjadi subyek dan obyek sekaligus. Menusia berfikir dan merenung, kemudian menjadikan dirinya sebagai obyek fikiran dan renungan.. Manusia sangat menarik di mata manusia itu sendiri. Terkadang manusia dipuja, tetapi di kala yang lain ia dihujat. Scara internal manusia sering merasa bangga dan bahagia menjadi manusia, tetapi di mata orang lain atau di waktu yang lain, ia terkadang menyesali diri sendiri, menyesali keberadaannya sebagai manusia. Ada manusia yang perilakunya berada di luar batas perikemanusiaan, tetapi ada juga manusia yang begitu tinggi tingkat kemanusiaannya sehingga ia disebut sebagai manusia suci. Pada umumnya manusia tertarik untuk bertanya tentang dirinya ketika berada dalam puncak- puncak kebahagiaan, kesedihan, ketakutan, keberhasilan dan puncak kegagalan. Ada kesepakatan pandangan, bahwa betapapun manusia terdiri dari jiwa dan raga, tetapi penilaian tentang kualitas manusia terfokus pada jiwanya, terkadang disebut hatinya, karena hakikat manusia adalah jiwanya.. Dalam sejarah keilmuan, lahirnya filsafat, antropologi, psikologi, ekonomi dan politik sesungguhnya juga merupakan upaya mencari jawaban tentang manusia, tetapi khusus tentang jiwa manusia, ia dibahas oleh filsafat, psikologi dan agama. Psikologi sebagai disiplin ilmu baru lahir pada akhir abad 18 Masehi, tetapi akarnya telah menghunjam jauh ke dalam kehidupan primitip ummat manusia. Plato sudah mengatakan bahwa manusia adalah jiwanya, tubuhnya hanya sekedar alat saja. Aristoteles mengatakan bahwa jiwa adalah fungsi dari badan sebagaimana penglihatan adalah fungsi dari mata. Hinga kini sekurang-kurangnya ada empat mazhab psikologi, yakni (1)Psikoanalisa, (2) Behaviorisme, (3) Kognitip dan (4) Humanisme. Empat mazhab itu menggambarkan adanya dinamika pemahaman terhadap manusia yang sifatnya trial and error. Freud dengan teori psikoanalisanya memandang manusia sebagai homo volens, yakni makhjluk yang perilakunya dikendlikan oleh alam bawah sadarnya. Menurut teori ini, perilaku manusia merupakan hasil interaksi dari tiga pilar kepribadian; id, ego dan super ego, yakni komponen biologis, psikologis dan social, atau komponen hewani, intelek dan moral. Teori ini dibantah oleh Behaviorisme yang memandang perilaku manusia bukan dikendalikan oleh factor dalam (alam bawah sadar) tetapi sepenuhnya dipengaruhi oleh lingkungan yang nampak,y ang terukur, dapat diramal dan dapat dilukiskan. Menurut teori ini manusia disebut sebagai homo mechanicus, manusia mesin. Mesin adalah benda yang bekerja tanpa ada motiv di belakangnya, sepenuhnya ditentukan oleh factor obyektip (bahan baker, kondisi mesin dsb). Manusia tidak dipersoalkan apakah baik atau tidak, tetapi ia sangat plastis, bisa dibentuk menjadi apa dan siapa sesuai dengan lingkungan yang dialami atau yang dipersiapkan untuknya. Teori ini dibantah lagi oleh teori Kognitip yang menyatakan bahwa manusia tidak tunduk begitu saja kepada lingkungan, tetapi ia bisa aktip bereaksi secara aktip terhadap lingkungan dengan cara berfikir. Manusia berusaha memahami lingkungan yang dihadapi dan merespond dengan fikiran yang dimiliki. Oleh karena itu menurut teori Kognitip, manusia disebut sebagai homo sapiens, makhluk yang berfikir. Teori Kognitip dilanjutkan oleh teori Humanisme. Psikologi Humanistik memandang manusia sebagai eksistensi yang positip dan menentukan. Manusia adalah makhluk yang unik, memiliki cinta, krestifitas, nilai dan makna serta pertumbuhan pribadi. Oleh karena itu teori Humanisme menyebut manusia sebagai homo ludens, yakni manusia yang mengerti makna kehidupan. Psikologi lahir dari budaya sekuler, oleh karena itu Psikologi tidak mengenal Tuhan, dosa maupun baik buruk. Yang dikenal dalam Psikologi adalah sehat psikologis dan sakit psikologis. Meski demikian dewasa ini Psikologi Humanistik sudah mulai meraba-raba wilayah yang sumbernya dari wahyu, yakni disamping membahas kecerdasan intelektual dan emosional, juga dibahas kecerdasan spiritual. Wassalam, agussyafii == Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui http://mubarok-institute.blogspot.com dan [EMAIL PROTECTED] ==
[media-dakwah] Membahagiakan Diri
Membahagiakan Diri Tahukah anda salah satu ciri manusia terbaik adalah mereka yang mengerti bagaimana caranya membahagiakan dirinya sendiri. Ada orang yang membahagiakan dirinya dengan cara shopping, jalan-jalan, atau makan makanan yang enak. Namun tidak demikian dengan salah seorang teman saya yang mengatakan bahwa salahsatu cara membahagiakan diri sendiri adalah dengan membahagiakan orang lain. Lantas bagaimana cara anda membahagiakan diri? Wassalam, Agussyafii === Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui http://agussyafii.blogspot.com dan sms 0888 176 48 72 ===
[media-dakwah] Jadilah Yang terbaik
Jadilah Yang terbaik Setiap kali saya membaca ayat yang berbunyi Kuntum khoiro ummatin ukhrijat linnas.. selalu menambah energi buat saya untuk melakukan pekerjaan yang sederhana. Misalnya menulis, bertegur sapa dengan teman dikantor para tetangga, bercanda dengan Hana, memanggil sayang kepada istri atau menyingkirkan duri yang berada dijalan. Itulah sebabnya buat saya untuk menjadi manusia terbaik adalah hal yang tidak terlalu sulit yaitu melakukan hal yang kecil namun memiliki makna yang besar yang membuat hidup ini menjadi indah. Lantas bagaimana untuk bisa menjadi yang terbaik? Mudah saja, senyum, sapa dan berilah salam pada orang yang duduk disebelah anda. Berarti anda telah menjadi yang terbaik sebab melakukan hal yang kecil namun memiliki makna yang besar dalam hidup bagi diri anda dan juga orang disebelah anda. Mudah bukan? Wassalam, agussyafii == Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui http://agussyafii.blogspot.com dan sms 0888 176 48 72 ==
[media-dakwah] Energi Kemajuan
Energi Kemajuan Sikap mapan adalah racun kemajuan dan sikap kritis adalah energi kemajuan. Seringkali kita mencurigai terhadap orang yang melontarkan sikap kritis terhadap kita padahal itu merupakan energi kemajuan dalam hidup kita. Sama seperti halnya ketika saya melontarkan wacana pemikiran. Selalu ada yang mengkritisinya secara konsisten, salah satunya yang saya kenal adalah Pak Boedhi Hartono seorang dosen Antropologi UI. Belakangan saya tau bahwa sikap kritisnya menjadi energi kemajuan yang memaksa saya untuk bersungguh-sungguh dalam belajar. Oleh sebab itu dipagi yang indah ini beriring dengan terbitnya sinar matahari setelah sekian lama menjadi sparing partner dalam wacana, hampir kelupaan satu hal yang belum pernah saya ucapkan yaitu rasa terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam atas pembelajarannya selama ini, Pak Boedh.. Wassalam, Agussyafii == Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui http://agussyafii.blogspot.com dan sms 0888 176 48 72 ==
[media-dakwah] Di Pagi Yang Cerah
Di Pagi Yang Cerah Dengan menghirup udara segar merupakan kebahagiaan tak terkira. kebahagiaan itu selalu hadir dengan rasa syukur ditengah badai samudra kehidupan yang tidak pasti. Sambil berkemas, bersiap untuk berangkat ke kantor istri saya berpesan. Mas, nanti kalo dah sampe kantor miscall ya.. Kayaknya lagi nggak ada pulsa..kata saya. Mendengar jawaban saya nggak ada pulsa, wajah istri saya terlihat kecewa dan mengatakan. Mas agus ini faqir miscall banget dech. Beli pulsa sana gih.. Mendengar perkataannya saya agak terheran. Setau saya yang ada fakir miskin, sejak kapan ya ada faqir miscall ya.. == Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui http://agussyafii.blogspot.com dan sms 0888 176 48 72 ==
[media-dakwah] Kebahagiaan Diri
Kebahagiaan Diri Buat saya kebahagiaan diri bisa diperoleh dengan mendengarkan kabar bahagia dari orang lain. Sama seperti halnya ketika saya mendengarkan kabar bahagia dari seorang teman yang hendak melangsungkan pernikahannya setelah melewati jalan yang penuh likunya. Saya bisa merasakan kebahagiaan itu. Melalui milis ini saya hendak mengucapkan selamat atas penikahannya semoga menjadi keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah. Wassalam, agussyafii === Silahkan Kirim komentar melalui http://agussyafii.blogspot.com ===
[media-dakwah] Saya Ini Sufi..
Saya Ini Sufi.. Pernah satu hari saya bersama seorang bapak yang gemar diskusi masalah-masalah kehidupan. Didalam mobil kami sedang membincangkan buku tentang sufi. Dia bertanya pada saya, apakah saya sufi. Saya jawab dengan tegas bahwa saya sufi. Dia nampak heran bagaimana mungkin ada orang berani-beraninya menyebut diri sebagai sufi. Kemudian dengan sedikit ceramah agar tidak terlalu menyombongkan diri dengan mengaku sebagai sufi. Saya katakan padanya, Maaf Pak, Saya ini memang sufi, maksud saya suka film. Terutama film-film bagus, seperti Naga Bonar Jadi Dua, Fatahillah, Daun Di Atas Bantal, Kiamat Sudah Dekat. Mendengarkan jawaban saya, bapak itu tertawa nampak bahagia. Apakah Anda juga sufi? Wassalam, agussyafii = Silahkan kirim komentar melalui http://agussyafii.blogspot.com dan SMS 0888 176 48 72
[media-dakwah] Konsep Diri (3)
Konsep Diri (3) Konsep Diri bangsa Hanya bangsa besar yang bisa mengukir sejarah besar, dan hanya bangsa yang memiliki pemimpin besar yang dapat mengangkat dirinya menjadi bangsa besar. Dulu Sukarno pernah mengukir sejarah besar dengan menyelenggarakan Konperensi Asia Afrika di Bandung. Gagasan besar Sukarno itu kemudian mengilhami bangsa-bangsa Afrika untuk melepaskan diri dari penjajahan. Hingga hari ini nama Sukarno masih melekat di hati orang-orang Afrika. Pernah saya berkenalan dengan orang Ghana di lift hotel di negeri Malta. Ketika saya menyebut dari Indonesia, orang Ghana itu langsung memeluk saya sambil menyebut ohh . Sukarno. Sukarno kemudian jatuh ketika memusatkan perhatiannya pada membesarkan nama dirinya (pemimpin besar revolusi) , bukan membesarkan bangsanya. Kini, setelah Pak Harto jatuh, Indonesia mengalami krisis pemimpin, yakni tidak ada satupun pemimpin besar di negeri ini yang mampu mengajak bangsa berfikir besar dan memandang jauh de depan menembus sekat ruang dan waktu.. Oleh karena itu kini orang-orang Indonesia lebih banyak mengeluh dan kecewa dibanding merancang masa depan. Kebanyakan orang hanya berfikir aku dapat apa, bukan apa yang dapat kuwariskan kepada generasi bangsa. Para politisipun berhenti pikirannya pada agenda 2009, hanya sedikit yang mampu menggagas untuk 2030 atau 2050. Bahkan, ketika Indonesia menjadi anggauta tidak tetap di Dewan Keamanan PBB, Indonesia ikut menyetujui sanksi tambahan kepada Iran, tidak berani membela hak-hak Iran dengan mengatakan Qatar saja yang Negara Islam dan Timur tengah menyetujui sangksi untuk Iran. Jadi konsep diri Dubes kita di PBB, memandang dan merasa Indonesia yang berpenduduk 235 juta sama kecilnya dengan negeri kecil Qatar yang hanya berpenduduk satu juta dan sudah lama menjadi satelit Amerika. Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Konsep Diri (2)
Konsep Diri (2) Konsep Diri dan Etika Barang siapa mengenali siapa dirinya maka ia akan mengenali siapa Tuhannya, demikian kata orang bijak. Orang yang mengenali anatomi dirinya, fisik dan psikologinya, ia akan menyimpulkan bahwa betapapun manusia dipandang hebat, tetapi tetap saja ia memiliki banyak keterbatasan. Ia juga akan menyadari bahwa kehebatan manusia tidak terjadi dengan sendirinya, tapi pasti ada konsep yang dirancang oleh Dia Yang Maha Hebat. . Manusia dengan segala kerumitannya merupakan perwujudan (tajalli) dari kebesaran Sang Pencipta, yaitu Alloh Yang Maha Besar dan Maha Sempurna. Oleh karena itu orang yang mengenali dirinya, ia akan tunduk dan patuh kepada Alloh SWT, merasa sejajar dengan manusia yang lain, menghormati yang lebih tua dan meyayangi yang lebih muda. Orang yang mengingkari Alloh pasti dia tidak mengenali diri sendiri. Demikian juga orang sombong, dan tinggi hati yang menganggap dirinya paling hebat seraya merendahkan orang lain, pasti ia buta terhadap dirinya. Rendah hati dan merendahkan diri hanya bisa dilakukan oleh orang kuat, karena untuk merendahkan diri dibutuhkan kekuatan. Sebaliknya orang yang rendah diri sehingga tidak memiliki rasa percaya diri juga disebabkan oleh ketidak tahuannya terhadap potensi yang ada dalam dirinya. Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Konsep Diri (4)
Konsep Diri (4) Kualitas Konsep Diri Konsep diri ada yang positip dan ada yang negatip, masing-masing ada cirri-cirinya, Ciri orang yang memiliki konsep diri positip adalah; 1. Memiliki keyakinan bahwa ia mampu mengatasi masalah yang dihadapi. Seberat apapun kesulitan yang terbayang, ia yakin akan dapat menemukan jalan keluarnya. 2. Merasa setara dengan orang lain. Oleh karena iu ia tidak kecil hati dalam bergaul, dan ia merasa bahwa jika orang lain bisa mengerjakan, maka iapun yakin akan bisa mengerjakan. 3. Menganggap pujian sebagai kewajaran. Oleh karena itu jika ia dipuji, ia tidak tersipu-sipu malu, karena pujian adalah satu kewajaran. Pujian tidak membuatnya tinggi hati apalagi kagum diri (`ujub). Pujian diterimanya secara terbuka dan ditempatkan pada tempatnya. 4. Menyadari tidak mungkin bisa memuaskan semua orang,. Oleh karena itu jika ada orang yang menyatakan kecewa atau mengkritiknya, ia terima dengan tenang. Ia sadar bahwa ia bisa membuat orang lain senang, tetapi hal yang sama mungkin membuat orang lain tidak senang. 5. Mampu mengubah diri. Baginya kritikan dan kekecewaan orang dipersepsi sebagai masukan untuk memperbaiki diri. Adapun cirri-ciri dari orang yang memiliki konsep diri negatip adalah sbb: 1. Peka terhadap kritik. Ia mempersepsi kritikan orang sebagai upaya untuk menjatuhkan dirinya, oleh karena itu ia melakukan perlawanan, mempertahankan logikanya yang belum tentu benar, atau telinganya merah. 2. Jika dipuji merasa sangat senang, meski pura-pura menyembunyikan kesenangannya. Pujian orang benar-benar membuatnya bahagia bahkan sesak nafas Baginya pujian orang merupakan pembenaran terhadap logikanya sehingga ia tidak lagi kritis tehadap kesalahan sendiri. 3. Hiperkritis. Ia terlalu kritis terhadap orang lain hingga cenderung merendahkan dan meremehkan mereka, Baginya yang benar adalah dirinya dan orang lain pasti salah.Kebenaran orang lain hanya diakui jika berhubungan dengan pujian untuk dirinya. 4. Merasa tidak disenangi oleh orang lain. Oleh karena itu ia merasa ditinggal dan dizalimi oleh system social. Ia tidak bisa akrab bergaul karena kebanyakan orang dipersepsi sebagai rival atau bahkan musuh. Ia juga selalu curiga kepada orang yang mendekat. 5. merasa pesimis bersaing secara fair, karena ia merasa sistemnya tidak adil dan pasti merugikan dirinya Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Kiat 7: Ketika Bicara
Kiat 7: Ketika Bicara Manusia tidak bisa menghindar dari berbicara, dan bahkan cara berbicara manusia akan mencerminkan kualitas intelektualitas dan lingkungan dirinya. Agama Islam mengajarkan tatakrama berbicara sebagai berikut: 1. Pembicaraan hendaknya mengarah kepada kebaikan, karena Rasulullah bersabda: Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia berkata yang baik-baik, atau berdiam diri saja. (H. Muttafaq `alaih) 2. Menjauhkan diri dari pembicaraan yang bathil. Hadis riwayat Abdullah bin Mas`ud menyebutkan bahwa manusia yang paling besar dosanya di hari kiamat ialah orang yang paling banyak bicaranya soal kebatilan. 3. Meskipun berada di pihak yang benar, hendaknya tetap menghindari pertengkaran. Rasulullah pernah bersabda: Aku adalah pemimpin suatu rumahtangga di taman sorga yang diperuntukkan bagi orang-orang yang menghindari pertengkaran meski berada di pihak yang benar. (Sahih al Jami`, 1477) 4. Menjauhi pembicaraan yang berlebihan. Rasulullah pernah bersabda: Bahwa orang yang paling aku benci dan paling jauh tempatnya dariku nanti di hari kiamat adalah orang yang suka bicara banyak, yang suka membuat-buat dan yang pembicaraannya penuh kesombongan. (Silsilah sahihah, 791) 5. Memperhatikan pembicaraan lawan bicara, tidak memotong pembicaraan orang, tidak mendengar sambil main-main dan tidak mengalihkan perhatiannya ke hal lain. Ketika haji wada` Rasulullah pernah berkata: Tolong, orang-orang supaya diam mendengarkan (kata-kataku). (H. Muttafaq `alaih) 6. Menjauhi kata-kata yang sifatnya menghujat dan menjelek-jelekkan orang lain, karena hal itu akan mendatangkan banyak mudlarat. Firman Allah, Artinya: Janganlah sebagian kamu mengupat sebagian yang lainnya, apakah salah seorang diantaramu sudi memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kalian jijik memakannya. (al Hujurat: 12) Menurut Abu Hurairah, Rasulullah pernah menyebutkan bahwa; mengumpat (ghibah) itu menyebut sesuatu pada orang lain yang ia tahu bahwa apa yang disebutkan itu pasti tidak disukai oleh orang yang diceriterakan itu. Jika yang dikatakan itu benar, kata Rasulullah, hal itu disebut ghibah, jika tidak benar berarti dusta. (HR. Muslim) 7. Menjauhi pembicaraan yang berakibat adu domba atau memecah belah (namimah), yakni menyebarkan kebohongan, kebencian dan fitnah antara sesama manusia. Rasulullah pernah bersabda: Tidak akan masuk sorga tukang pemecah belah manusia. (HR.Muslim) 8. Tidak menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya, tidak pula menceriterakan rahasia orang lain tanpa seizin yang mempunyai rahasia. Rasulullah pernah bersabda: Cukup seseorang dipandang sebagai pembohong jika ia menceriterakan segala apa yang didengarnya. (HR. Muslim) Allah berfirman: Artinya: Tidak ada yang ke luar dari ucapan seseorang melainkan dicatat oleh malaikat Raqib dan Atid. (Q/s.Qaf: 18) 9. Apabila merasa perlu untuk mengkoreksi kesalahan orang lain, maka hendaklah dilakukan dengan bijaksana dan kasih sayang, tidak dengan emosionil, tidak konfrontatif, tidak meremehkannya atau membohonginya. Bersikaplah proporsionil, tidak main-main ketika ia harus serius, dan tidak tertawa-tawa ketika harus berduka cita. Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Konsep Diri (1)
Konsep Diri (1) Konsep adalah lambang dan symbol yang ada dalam fikiran. Berfikir adalah bekerja dengan menggunakan lambang dan symbol sehingga tidak perlu menghadirkan benda-benda itu ke ruang dimana orang sedang berfikir. Dalam fikirannya, orang dapat menghadirkan begitu banyak benda dan hal, menembus ruang dan waktu. Tetapi tetap saja ada orang yang mampu berfikir besardisamping ada orang yang pemikirannya sangat terbatas. Dengan berfikir orang bisa menjawab pertanyaan, mengambil keputusan, dan membuat kreasi baru. Konsep diri adalah pandangan dan perasaan seseorang terhadap diri sendiri. Konsep diri bisa bersifat physic, psikis dan social. Seorang gadis yang merasa dirinya cantik, dengan percaya diri memasuki ruang pesta, tetapi seorang mahasiswi yang malas belajar meski cantik, ia merasa tidak percaya diri ketika memasuki ruang ujian. Seorang anak gubernur merasa tenang-tenang saja ketika disetop polisi karena melanggar rambu-rambu lalu lntas, tetapi seorang tukang ojek buru- buru minta damai sebelum ditanya oleh polisi yang menyetopnya. Orang yang merasa mampu mengatasi masalah, pada akhirnya ia bisa mengatasi masalah yang dihadapi, sedangkan orang yang merasa bodoh, pada akhirnya ia menjadi bodoh beneran. Konsep diri terbangun karena dipengaruhi dua hal. Pertama karena dipengaruhi orang lain, misalnya sering dipuji sebagai orang pintar dan memperoleh banyak sertifikat kepintaran maka tumbuhlah rasa percaya diri dan akhirnya pintar beneran. Sebaliknya jika sering di bodoh-bodohin dan dipermalukan di depan umum, maka akhirnya ia bisa menjadi bodoh beneran dan minder. Kedua karena dipengaruhi oleh kelompok rujukan. Contohnya, Dulu saya merasa tidak percaya diri mengetengahkan gagasan psikologi Islam, karena banyak teman-teman psikolog Barat menganggap tidak ada psikologi Islam, sementara saya tidak memiliki latar belakang studi psikologi. Ketika itu saya maksimal hanya bisa menyampaikan gagasan Psikologi Islami, bukan Psikologi Islam. Tetapi setelah saya dikukuhkan sebagai Guru Besar Psikologi Islam dan memperoleh apresiasi dari Presiden The International Association of Moslem Psychologist, Prof Malik Badri, bahwa saya adalah Profesor pertama di dunia dalam bidang Psikologi Islam, maka tumbuh rasa percaya diri untuk mengeluarkan gagasan Psikologi islam, dan bahkan berniat mempromosikan Psikologi Islam untuk menjadi Mazhab Ke lima setelah mazhab-mazhab Psikoanalisa, Behaviorisme, Kognitip dan Psikologi Humanism Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Kesulitan Dan Kebahagiaan (2)
Kesulitan Dan Kebahagiaan (2) Dalam bahasa Arab ada empat kata yang berhubungan dengan kebahagiaan, yaitu sa`adah (bahagia), falah (beruntung) dan najat (selamat) dan najah (berhasil). Jika saadah (bahagia) mengandung nuansa anugerah Tuhan setelah terlebih dahulu mengarungi kesulitan, maka falah mengandung arti menemukan apa yang dicari (idrak al bughyah). Falah ada dua macam, dunyawi dan ukhrawi. Falah duniawi adalah memperoleh kebahagiaan yang membuat hidup di dunia terasa nikmat, yakni menemukan (a) keabadian (terbatas); umur panjang, sehat terus, kebutuhan tercukupi terus dsb, (b) kekayaan; segala yang dimiliki jauh melebihi dari yang dibutuhkan, dan (c) kehormatan sosial. Sedangkan falah ukhrawi terdiri dari empat macam, yaitu (a) keabadian tanpa batas, (b) kekayaan tanpa ada lagi yang dibutuhkan, (c) kehormatan tanpa ada unsur kehinaan dan (d) pengetahuan hingga tiada lagi yang tidak diketahui. Sedangkan najat merupakan kebahagiaan yang dirasakan karena merasa terbebas dari ancaman yang menakutkan, misalnya ketika menerima putusan bebas dari pidana, ketika mendapat grasi besar dari presiden, ketika ternyata seluruh keluarganya selamat dari gelombang tsunami dan sebagainya. Adapun najah adalah perasaan bahagia karena yang diidam-idamkan ternyata terkabul, padahal ia sudah merasa pesimis, misalnya keluarga miskin yang sepuluh anaknya berhasil menjadi sarjana semua. Kesenangan berdimensi horizontal, sedangkan kebahagiaan berdimensi horizontal dan vertikal. Orang masih bisa menguraikan anatomi kesenangan yang diperolehnya, tetapi ia akan susah mengungkap rincian kebahagiaan yang dirasakannya. Air mata bahagia merupakan wujud ketidakmampuan kata-kata. Prof. Fuad Hasan dalam bukunya Pengalaman Naik Haji mengaku tidak bisa menerangkan kenapa beliau menangis di depan Ka`bah, karena kebahagiaan yang beliau alami berdimensi vertikal, bernuansa anugerah, bukan prestasi. Banyak mempelai menitikkan air mata ketika akad nikah, demikian juga kedua orang tuanya, dan mereka tidak bisa menerangkan anatomi perasaan bahagianya. Kebahagiaan berkaitan dengan tingkat kesulitan yang dialami. Kebahagiaan sesungguhynya dalam kehidupan rumah tangga bukan ketika akad nikah, bukan pula ketika bulan madu, tetapi ketika pasangan itu telah membuktikan mampu mengarungi samudera kehidupan hingga ke pantai tujuan, dan di pantai tujuan ia mendapati anak cucu yang sukses dan terhormat. Sungguh orang sangat menderita ketika di ujung umurnya menyaksikan anak-anak dan cucu-cucunya nya sengsara dan hina, meski perjalanan bahtera rumah tangganya penuh dengan sukses story. Kebahagiaan biasanya datang setelah orang sukses mengatasi kesulitan yang panjang, tetapi tidak semua kesulitan mengantar pada kebahagiaan yang sebenarnya. Menurut hadis Nabi ada empat pilar kebahagiaan dalam hidup berumah tangga; (1) isteri/suami yang setia (2) anak-anak yang berbakti (3) lingkungan sosial yang sehat dan (4) rizkinya dekat. Kesetiaan membuat hati tenang dan bangga, anak-anak yang berbakti menjadikannya sebagai buah hati, lingkungan sosial yang sehat menghilangkan rasa khawatir dan rizki yang dekat merangsang optimisme, idealisme dan imajinasi. Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Kegembiraan
Kegembiraan Kegembiraan didalam kelas, ditengah jalan atau diruang keluarga selalu diperlukan. Kegembiraan merupakan kecerdasan intelektual sekaligus kecerdasan emosional yang mampu meredakan ketegangan urat syaraf. Seorang guru, suami atau istri, pak er-te, pak lurah, bahkan pak camat juga memerlukan kemampuan diri untuk menciptakan suasana kegembiraan dalam kehidupan sehari-hari sebab semakin mampu menciptakan suasana gembira berarti semakin mudah untuk bisa menjalani hidup ini. Pagi ini saya gembira sekali selain minum segelas air putih, mengawali hidup dengan indahnya pagi hari dan mendapatkan pertanyaan dari Istri saya, Mas gajah yang paling gede apanya? Ya kandangnya dong.. jawab saya. salah mas.. terus apanya? Ya, ayak-kannya.. kata istri saya (baca dech tulisan sebelumnya yang berjudul penawar cinta pasti nyambung..) satu poin kegembiraan buat saya. Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Penawar Cinta
Penawar Cinta Keluarga yang mawaddah warahmah adalah keluarga yang mampu membangun komunikasi dua arah, terbuka dan fleksibel. Itulah yang kami bangun dalam keluarga. Apapun teori, rumus dan metodenya yang penting hasilnya. Itulah sebabnya disetiap saat istri saya selalu memiliki pertanyaan sebagai penawar cinta yang menguatkan jiwa. Disatu pagi sebelum saya berangkat ke kantor istri saya bertanya, Mas, tau nggak bedain gajah besar ama gajah kecil? Ya, jelas dong dari badannya aja udah keliatan gajah besar badannya besar. Gajah kecil badannya kecil. Jawab saya. Salah mas. Trus, apa dong? Gini mas, gajah besar ama gajah kecil dikumpulin diayakkan. Terus diayak. Nanti keliatan, gajah yang kecil-kecil pada jatuh. Dan yang tinggal diayakan itu tinggal gajah besar. Begitu jawab istri saya. Anda juga punya cerita sebagai penawar cinta? Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Saya Tidak Pernah Tau
Saya Tidak Pernah Tau Dulu saya jatuh cinta pada istri saya karena teman sekantor. Kalo ditanya kenapa saya jatuh cinta padanya, saya tidak pernah tau. Itulah sebabnya ditengah malam saya mencoba melakukan review apa yang istimewa pada dirinya dengan skala satu sampai sepuluh. Sabar 5, cantik 7, Baik Hati 6, Cerewet 9, Kecerdasan 7,5 Setelah saya tulis nilai-nilai itu dengan penuh kesadaran sampai detik ini saya masih tidak pernah tau kenapa saya masih jatuh hati padanya. Kehadirannya tidak pernah bisa tergantikan oleh siapapun juga. Kenapa ya? Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Pesan Seorang Bapak
Pesan Seorang Bapak Ada satu keluarga yang tinggal digunung. Pada satu hari bapaknya pergi ke kota. Dia berpesan pada anaknya yang mulai beranjak dewasa. Kata bapaknya, Nak, Ingat pesan bapak. Jaga dan rawatlah ladang selama bapak pergi. Bapaknya pergi ke kota selama seminggu untuk membeli bahan kebutuhan sehari-hari. Sementara anaknya pergi ke ladang. Seminggu kemudian sang bapak pulang dari kota dan menengok anaknya yang sedang di ladang. Bapaknya melihat anaknya tidak melakukan aktifitas apapun kecuali mengulang-ngulang pesan bapaknya. Apa yang kamu lakukan sejak bapak pergi? tanya bapaknya. Saya melaksanakan perintah bapak untuk mengingat-ingat pesan bapak. kata si anak. Bapaknya geleng-geleng kepala menyaksikan tanaman yang diladang nampak tidak terawat karena anaknya tidak melakukan apapun juga kecuali hanya mengulang-ulang ucapan bapaknya. Pertanyaannya adalah siapa yang tidak paham, bapak yang tidak paham menjelaskan pada anaknya? atau si anak yang tidak mengerti pesan bapaknya? Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Kecerdasan Emosi: Potensi Unik Panggilan Jiwa (3)
Kecerdasan Emosi: Potensi Unik Panggilan Jiwa (3) Manusia : makhluk yang berfikir dan merasa Jika kajian filsafat menekankan kepada berfikir. maka kajian tasauf lebih menekankan pada merasa. Hubungan dengan Tuhan juga lebih ditekankan pada rasa, rasa berketuhanan. Tasauf mengajarkan tentang stasiun-stasiun perjalanan manusia mendekat kepada Tuhan, dari taubat, zuhud, faqr terus hingga ridla, makrifat dan cinta. Selanjutnya rasa itu bisa berlanjut ke tingkat tertinggi yaitu wahdatul wujud atau manunggaling kawula lan Gusti, bersatu dengan Tuhan. Jiwa manusia juga mengalami peningkatan dari nafs zakiyyah (jiwa yang suci secara alami) kemudian meningkat ke nafs lawwamah (jiwa yang sedang mencari jati diri) terus jika berhasil meningkat menjadi nafs mutma'innah (jiwa yang tenang) atau terjerembab menjadi nafs ammarah (jiwa yang banyak menyuruh berbauat kejahatan). Dalam al Qur'an, fungsi-fungsi psikologis disebut dengan istilah nafs (jiwa), qalb (hati) `aql (akal), ruh (nyawa) dan bashirah (hati nurani), fitrah (desain awal), syahwat (keinginan) hawa (dorongan negatip syahwat). Nafs merupakan ruangan luas di dalam diri setiap manusia sebagai sistem nafsaniyah dengan subsistem akal sebagai alat berfikir, qalb sebagai alat memahami yang sering tidak konsisten, bashirah sebagai mata batin yang konsisten, fitrah sebagai desain awal yang menetapkan fungsi, syahwat sebagai motif penggerak, hawa nafsu sebagai motif menyimpang, dan ruh sebagai spirit yang menyebabkan semuanya berfungsi. Perkembangan kajian psikologi mutakhir bersentuhan dengan nuansa tasauf, yakni dengan ditemukannya potensi lain selain potensi intelektuil, yaitu kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual. Jika sebelumnya emosi dianggap sebagai penghambat, kajian mutakhir justeru menempatkan emosi sebagai potensi yang lebih menentukan dibanding kecerdasan intelektuil. Emosi yang dikelola (bukan ditekan) merupakan kekuatan merasa yang menyebabkan seseorang mampu memahami keadaan, mampu berimprofisasi saat sulit, mampu mentertawakan diri sendiri ketika merasa bersalah, mampu bercanda di ujung maut. Emosi dapat diasah kualitasnya melalui pengalaman hidup, muhasabah (kalkulasi diri), mujahadah (latihan spirituil). Safar (perjalanan), zikr, kontemplasi (perenungan), puasa, zuhud (menanggalkan urusan dunia) dan jihad, kesemuanya dapat menajamkan kekuatan emosi. Semangat hidup orang yang memiliki kecerdasan emosi itu lebih kontruktip dibanding semangat hidup rationil.Jika seseorang sudah terlatih dalam mengelola emosinya, maka ia dapat meningkat ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu kecerdasan spirituil. Orang yang sudah memiliki kecerdasan spiritual, ia mempunyai kemampuan melampaui dimensi ruang dan waktu. Ia sudah dapat membaca hari esok , dapat berada di tempat lain dalam waktu yang sama, dapat bertandang ke alam lain mengunjungi orang yang sudah lama mati dan sebagainya. Yang masih diperdebatkan ialah apakah tiga kecerdasan, Intelektual, Emosional dan Spiritual merupakan kecerdasan yang berstruktur atau berdampingan. Jika berstruktur, mana yang awal dan mana yang terakhir. Sebagian orang berpendapat bahwa kecerdasan emosional merupakan buah dari kecerdasan spiritual, yang lain berpendapat sebaliknya. Menurut pendapat saya, rahasia tiga kecerdasan itu merupakan sebagian dari rahasia manusia yang ajaib. Artinya, di belakang hari nanti akan ditemukan lagi rahasia lain yang sekarang masih tersembunyi di balik makhluk Tuhan yang bernama insan ini. Dalam perspektip teologi, manusia adalah tajalli atau perwujudan dari kebesaran Tuhan Sang Pencipta, oleh karena itu sebagaimana dikatakan oleh Alexis Careel, pertanyaan tentang manusia pada hakekatnya hinggi kini (dan hingga nanti) tetap tak terjawabkan secara lengkap. Hanya iman (kecerdasan emosional dan spiritual) yang dapat menghayatinya, meski belum tentu bisa mengungkapkannya, karena tiap individu, di depan Tuhan adalah unik. Al Qur'an mengingatkan bahwa Allah melahirkan anak manusia (melalui proses persalinan) dalam keadaan tidak tahu apa-apa , Wallohu akhrojakum min buthuni ummahatikum la ta`lamuna syaia (Q/16:78). Sebagian ada yang mati muda, sebagian lagi ada yang sangat dipanjangkan umurnya hingga pikun, kembali tidak mengerti apa-apa seperti ketika baru lahir, Wa minkum man yuroddu ila ardzali al `umuri likaila ya`lama ba`da `ilmin syai'a (/16:70 dan Q/22:5).) Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Tukang Sapu
Tukang Sapu Dulu saya pernah berkantor di Jalan Panglima Polim dekat blok M. Dijalan dekat kantor tiap pagi selalu ada tukang sapu jalan raya. Pada satu kesempatan saya pernah bertanya padanya kenapa memilih sebagai tukang sapu. Karena jika tidak ada tukang sapu. Dunia ini akan tenggelam oleh debu. Begitu jawabnya. Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Fitrah
Fitrah Fitrah adalah potensi diri manusia untuk menjadi lebih baik. Itulah sebabnya potensi untuk menjadi lebih baik pada diri kita senantiasa didorong dan dibangkitkan. Banyak sekali saya bertemu dengan orang yang selalu optimis dan ceria. Berbagai masalah dan rintangan mampu dihadapi dengan gembira yang membuat orang-orang yang disekitarnya menjadi termotivasi untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Bukankah seperti itu yang selalu diajarkan oleh Nabi SAW? Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Mengendalikan Hubungan
Mengendalikan Hubungan Mana yang lebih penting cinta atau kebebasan? Jika menganggap cinta lebih utama, seringkali kebebasan diabaikan. Jika kebebasan diutamakan, maka cinta dikorbankan. Demikian halnya dengan seorang teman yang selalu bermasalah dengan rumah tangganya. Dia sangat mencitai istrinya namun dia tidak ingin dikekang oleh istri.. Sehingga setiap akhir pekan selalu selalu berantem dengan istrinya karena dia ingin pergi sendirian. Sementara istrinya menghendaki dia untuk tetap dirumah. Saya menyarankan padanya agar hubungan dengan istrinya terjaga, sebaiknya dirumah. Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Membangun Kepribadian Muslim (2)
Membangun Kepribadian Muslim (2) Keyakinan Agama dalam Struktur Kepribadian Dalam pandangan Islam, kepribadian merupakan interaksi dari kualitas- kualitas nafs, qalb, `aql dan bashirah, interaksi antara jiwa, hati, akal dan hati nurani. Kepribadian, disamping bermodal kapasitas fitrah bawaan sejak lahir dari warisan genetika orang tuanya, ia terbentuk melalui proses panjang riwayat hidupnya, proses internalisasi nilai pengetahuan dan pengalaman dalam dirinya. Dalam perspektip ini maka keyakinan agama yang ia terima dari pengetahuan maupun dari pengalaman masuk dalam struktur kepribadian seseorang. Seorang muslim dengan kepribadian muslimnya yang prima, tidak bisa merasakan enaknya daging babi, meskipun ia dimasak dengan standar seleranya. Seseorang dengan kepribadian muslimnya yang prima juga tidak bisa menikmati keindahan aurat yang terbuka.. Demikian juga ia selalu terjaga dari tidurnya yang nyenyak jika ia belum menjalankan salat Isya. Sudah barang tentu kualitas kepribadian muslim setiap orang berbeda- beda. Kualitas kepribadian muslim juga tidak mesti konstan, terkadang kuat, utuh dan prima, tetapi di kala yang lain bisa saja terdistorsi oleh pengaruh di luar keyakinan agamanya. Konseling agama misalnya adalah dimaksud untuk menghidupkan getaran batin iman dari orang yang sedang terganggu kejiwaannya hingga kepribadiaanya tidak utuh, agar dengan getaran batin iman itu sistem nafsaninya bekerja kembali membentuk sinergi yang melahirkan perilaku positip. Dalam keadaan tertentu motivasi agama merupakan kekuatan yang sangat besar dalam menggerakkan perilaku, sama halnya juga dalam keadaan tertentu, motivasi biologis (lapar misalnya) sangat besar pengaruhnya dalam tingkah laku manusia. Melalui puasa, qiyamullail, al wudlu, pembacaan wirid yang konsisten sangat efektip dalam membangun kepribadian seseorang. Membangun Kepribadian Muslim Seseorang disebut memiliki kepribadian muslim manakala ia dalam mempersepsi sesuatu, dalam bersikap terhadap sesuatu dan dalam melakukan sesuatu dikendalikan oleh pandangan hidup muslim. Karakter seorang muslim terbentuk melalui pendidikan dan pengalaman hidup. Kepribadian seseorang disamping bermodal kapasitas fitrah bawaan sejak lahir dari warisan genetika orang tuanya, ia terbentuk melalui proses panjang riwayat hidupnya, proses internalisasi nilai pengetahuan dan pengalaman dalam dirinya. Dalam perspektip ini, agama yang diterima dari pengetahuan maupun yang dihayati dari pengalaman rohaniah, masuk ke dalam struktur kepribadian seseorang. Orang yang menguasai ilmu agama atau ilmu akhlak (sebagai ilmu) tidak otomatis memiliki kepribadian yang tinggi, karena kepribadian bukan hanya aspek pengetahuan. Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Mutiara Kehidupan
Mutiara Kehidupan Mutiara adalah benda kecil tetapi menarik perhatian. Mutiara kehidupan adalah sesuatu hal kecil tapi menarik perhatian, maka ia bisa menyita perhatian suami dan isteri sehingga mendistorsi semua masalah. Manusia sebagai individu adalah unik. Rumah tangga adalah mempersatukan dua keunikan, keunikan suami dan keunikan isteri. Jika keunikan suami dan keunikan isteri menjadi sinergi maka rumah tangga itu menjadi indah dan bahagia. Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Membangun Kepribadian Muslim (1)
Membangun Kepribadian Muslim (1) Pendahuluan Setiap orang dikenali dengan identitas masing-masing, tetapi pengenalan kita terhadap seseorang sering tidak utuh sehingga siapa dia yang sebenarnya sesungguhnya tidak dikenali. Ada seorang isteri yang sudah hidup serumah dengan suaminya selama belasan tahun, tetapi tetapi tetap belum mengenali suaminya secara utuh, dan kemudian pada usia perkawinannya yang ke 20 ia dibuat kaget setelah mengenal siapa sebenarnya suaminya itu. Siapa dia seutuhnya dari seseorang itulah yang biasanya disebut sebagai kepribadian, atau syahshiyyah, atau personality. Manusia sebagai makhluk yang berfikir dan merasa memang bisa dibentuk kepribadiannya melalui proses pendidikan, atau tepatnya, bahwa corak perjalanan hidup seseorang sangat besar peranannya dalam membentuk kepribadiannya. Kepribadian Kepribadian seseorang terbangun oleh temperamen dan karakter yang dimilikinya. Temperamen merupakan corak reaksi seseorang terhadap berbagai rangsangan yang berasal dari lingkungan dan dari dalam diri sendiri. Temperamen berhubungan erat dengan kondisi biopsikologi seseorang, oleh karena itu sulit untuk diubah dan bersifat netral terhadap penilaian baik buruk. Sedangkan karakter berkaitan erat dengan penilaian baik buruknya tingkah laku seseorang didasari oleh bermacam-macam tolok ukur yang dianut masyarakat. Karakter terbentuk melalui perjalanan hidup seseorang, oleh karena itu ia dapat berubah. Jika temperamen tidak mengandung implikasi etis, maka karakter justeru selalu menjadi obyek penilaian etis. Terkadang orang memiliki temperamen yang berbeda dengan karakternya.. Ada orang yang temperamennya buruk, padahal karakternya baik. Jika temperamennya sedang bekerja maka pada umumnya bertingkah laku negatip, tetapi setelah reda nanti ia menyesali dan malu atas apa yang dilakukannya, meskipun nanti juga akan terulang kembali. Sedangkan orang yang karakternya buruk tetapi temperamennya baik, ia dapat menyembunyikan keburukannya dihadapan orang. Yang paling merepotkan adalah orang jahat yang temperamennya buruk. Karakter yang sudah menetap akan membentuk sebuah kepribadian. Menurut Freud, kepribadian manusia berdiri diatas tiga pilar, Id, Ego dan Super Ego, unsur hewani, akali dan moral. Perilaku menurut Freud merupakan interaksi dari ketiga pilar tersebut. Tetapi kesimpulan Freud manusia adalah Homo Volens, yakni makhluk berkeinginan yang tingkah lakunya dikendalikan oleh keinginan-keinginan yang terpendam di dalam alam bawah sadarnya, satu kesimpulan yang merendahkan martabat manusia. Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Indahnya Hidup
Indahnya Hidup Setiap kali malam tiba, sembari sholat malam. Tidak lupa memanjatkan puji syukur kehadirat Alloh SWT anak dan istri senantiasa sehat wal afiat biarpun kemaren Hana sempat terkena radang. Badannya demam tiga hari. Dokter sempat mengingatkan kemungkinan Demam Berdarah. Istri sempat menangis ketakutan. ternyata hanya sakit radang. Sehat dan sakit datang silih berganti pada keluarga kami. Kebahagiaan dan kesusahan selalu datang menghampiri dengan berbagai masalah. Kehidupan ini adalah masalah. Setiap masalah selalu ada solusinya. Menyambut kebahagiaan dan penderitaan dengan kegembiraan merupakan cara yang paling mudah untuk bisa menikmati indahnya hidup ini dan dalam keheningan pagi sebelum berangkat ke kantor tidak lupa mengucapkan, Terima kasih ya Alloh, atas semua karuniaMu... Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Cara Mudah Berhenti Merokok
Cara Mudah Berhenti Merokok Setiap orang pernah sakit. Jika sakit belum dalam kondisi kritis sukar sekali untuk menghentikan kesenangan hidup. Itulah yang terjadi pada seorang teman yang sakit paru-parunya. karena pengen sembuh dia pergi kedokter. dokternya bertanya apakah dirinya merokok. dia menjawabnya iya dok, sehari dua bungkus. dokternya menasehati agar berhenti merokok dan banyak minum susu. Katanya, setiap kali ingat larangan merokok dalam sehari dua bungkus sekarang malah empat bungkus. Dia bertanya pada saya bagaimana caranya untuk menghentikannya. Saya katakan padanya, gampang aja, teruskan aja merokoknya. Kalo sekarang empat bungkus, tambah tiap hari sebungkus jadi besok lima bungkus, terus enam bungkus, tujuh bungkus dan seterusnya dijamin dech nggak sampe 30 hari akan berhenti merokok. Teman itu memanggut-manggut seolah mengerti. sampai sekarang saya tidak pernah mendengar kabarnya lagi, apakah sudah berhenti merokok atau malah sudah masuk rumah sakit? Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Keluarga Bahagia, Itulah Yang Kita Cari
Keluarga Bahagia, Itulah Yang Kita Cari Pasangan ideal dari kata keluarga adalah bahagia, sehingga idiomnya menjadi keluarga bahagia. Maknanya, tujuan dari setiap orang yang membina rumah tangga adalah mencari kebahagiaan hidup. Hampir seluruh budaya bangsa menempatkan kehidupan keluarga sebagai ukuran kebahagiaan yang sebenarnya. Meski seseorang gagal karirnya di luar rumah, tetapi sukses membangun keluarga yang kokoh dan sejahtera, maka tetaplah ia dipandang sebagai orang yang sukses dan berbahagia. Sebaliknya orang yang sukses di luar rumah, tetapi keluarganya berantakan, maka ia tidak disebut orang yang beruntung, karena betapapun sukses diraih, tetapi kegagalan dalam rumah tangganya akan tercermin di wajahnya, tercermin pula pada pola hidupnya yang tidak bahagia. Hidup berkeluarga memang merupakan fitrah sosial manusia. Secara psikologis, kehidupan berkeluarga, baik bagi suami, isteri, anak- anak, cucu-cicit atau bahkan mertua merupakan pelabuhan perasaan, ; ketenteraman, kerinduan, keharuan, semangat dan pengorbanan,semuanya berlabuh di lembaga yang bernama keluarga. Secara alamiah, ikatan kekeluargaan memiliki nilai kesucian, oleh karena itu bukan hanya di masyarakat tradisional kesetiaan keluarga dipandang mulia. Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Ridho
Ridho Tujuan hidup manusia adalah untuk menggapai ridho Alloh, ibtigha'a mardlatillah. Jadi apapun boleh yang penting diridhoi Alloh SWT. Apalah artinya pangkat tinggi dan gaji besar jika tidak diridhoi oleh Nya. Ridho artinya senang. Jadi segala pertimbangan tentang tujuan, terpulang kepada apakah yang kita lakukan dan apa yang kita gapai itu sesuatu yang disukai atau tidak oleh Alloh SWT. Jika kita berusaha memperoleh ridho Nya, maka apapun yang diberikan Alloh kepada kita, kita akan menerimanya dengan ridho (senang) pula, ridho dan diridhoi, radliyatan mardliyyah. Indikator ridho Alloh SWT juga dapat dilihat dari dimensi horizontal. Nabi bersabda bahwa ridho Alloh ada bersama ridho kedua orang tua, dan murka Alloh ada bersama murka kedua orang tua. Jika ayah ibu ridho, maka Allahpun meridhoinya, jika ayah ibu murka, Allohpun murka pula Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Pengaruh Terbaik
Pengaruh Terbaik Kepribadian setiap orang selalu berbeda. Lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat memiliki pengaruh terhadap perkembangan terhadap pribadi individu. Demikian hal dengan saya. Setiap hari selalu bertemu dengan berbagai orang. Dirumah, dijalan, dikereta, di kantor dengan berbagai karakter dan latar belakang yang berbeda, saya selalu bertemu dengan orang-orang yang berhati mulia yang tak lepas dengan senyuman manis yang selalu menghias dibibir. Tak henti memanjatkan puji syukur atas karuniaNya dengan pengaruh terbaik dari lingkungan yang saya tumbuh dan berkembang untuk menjadi yang menghantarkan ke dalam diri untuk membuka rahasia hidup yaitu dimana tempat adalah untuk melayani. Tiada kata yang paling indah selain doa yang bisa saya panjatkan untuk bapak dan ibu. Dari pengaruhnyalah saya diajarkan dengan hidup sederhana akan mengetahui makna kekayaan sejati. menerima semua, merasakan semua, mensyukuri semua yang ada. Dengan jiwa cinta dan kasih sayangnya saya menemukan kedamaian dalam hati ditengah badai kehidupan yang serba tidak pasti. Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Sabar : Kunci Kecerdasan Emosi (4)
Sabar : Kunci Kecerdasan Emosi (4) Hukum sabar. Meski sabar itu konotasinyya positip, tetapi belum tentu tepat. Oleh karena itu hukum sabar terbagi tiga, yaitu wajib, sunnat dan makruh. Menyaksikan anggauta keluarganya terlibat maksiat misalnya, bersabar dalam arti tabah hati tanpa mengeluh adalah makruh, tetapi sabar ketika selalu gagal dalam berusaha memperbaiki mereka adalah wajib. Kembali kepada pengertian sabar : tabah hati tanpa mengeluh dalam menghadapi rintangan dalam jangka waktu tertentu dalam rangka mencapai tujuan, maka kunci kesabaran adalah kesadaarn atas tujuaan yang ingin dicapai. Orang yang lupa tujuan biasanya tidak mampu mengendalikan emosi ketika menghadapi keadaan yang tidak mengenakkan. Tetapi sabar juga ada batasnya, oleh karena itu kesabaran harus selalu dievaluasi secara dinamis. Kesabaran juga biasanya berhubungan erat dengan perasaan syukur. Artinya orang yang pandai berterima kasih biasanya ia penyabar, sedangkan orang yang tidak mengerti berterima kasih (kufr ni`mat) biasanya emosinya mudah digelitik. Dalam usaha problem solving menyangkut berbagai urusan kehidupan, sabar merupakan kekuatan yang sangat besar dan efektip. Oleh karena itu al Qur'an secara jelas mengingatkan agar dalam upaya memohon pertolongan kepada Tuhan, jangan lupa membangun infrastruktur psikologinya yang terdiri dari kesabaran dan doa (salat). Ya ayyuhalladzina amanu ista`inu bis sobri was salat, innalloha ma`a as sobirin (Q/2:153). Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Sabar : Kunci Kecerdasan Emosi (3)
Sabar : Kunci Kecerdasan Emosi (3) Rangking Sabar Ada tiga tingkatan orang sabar : 1. Orang yang dapat menekan habis dorongan hawa nafsu hingga tidak ada perlawanan sedikitppun, dan orang itu bersabar secara konstan. Mereka adalah orang yang sudah mencapai tingkat shiddiqin. 2. Orang yang tunduk total kepada dorongan hawa nafsunya sehingga motivasi agama sama sekali tidak dapat muncul. Mereka termasuk kategori orang-orang yang lalai (al ghofilun). 3. Orang yang senantiasa dalam konflik antara dorongan hawa nafsu dengan dorongan keberagamaan. Mereka adalah orang yang mencampuradukkan kebenaran dengan kesalahan. Secara ppsikologis, tingkatan orang sabar dapat dibagi menjadi tiga, yaitu : 1. Orang yang sanggup meninggalkan dorongan syahwat. Mereka termasuk kategori orang-orang yang bertaubat (at Taibin). 2. Orang yang ridla (senang/puas) menerima apapun yang ia terima dari Tuhan, mereka termasuk kategori zahid. 3. Orang yang mencintai apapun yang diperbuat Tuhan untuk dirinya, mereka termasuk kategori shidddiqin. Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Orang Ketiga
Orang Ketiga Salah satu penyebab kehancuran rumah tangga adalah adanya orang ketiga bagi suami atau bagi isteri (other women/man). Datangnya orang ketiga dalam rumah tangga bisa disebabkan karena kelalaian/kurang waspada (misalnya kasus adik ipar atau pembantu), atau karena pergaulan terlalu bebas (ketemu bekas pacar atau teman sekerja), atau karena ketidak puasan kehidupan seksual, atau karena kejenuhan rutinitas. Suami/isteri harus saling mempercayai, tetapi harus waspada terhadap kemungkinan masuknya virus orang ketiga. Nabi melarang seorang lelaki memasuki kamar wanita yang bukan muhrim. Seorang sahabat menanyakan boleh tidaknya memasuki kamar saudara ipar. Nabi menjawab: Masuk ke kamar ipar itu sama dengan maut (berbahaya). Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir, untuk bepergian selama tiga hari tanpa disertai muhrimnya. (H.R. Bukhari, Muslim dan Abu Daud, dari Ibn Umar) Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Pembujuk
Pembujuk Didalam rumah tangga, sekolah, masyarakat ini membujuk orang dalam kebaikan diperlukan. Seorang guru, ibu rumah tangga, ayah, ustadz, pemimpin patutlah memiliki keahlian membujuk. Kalo seorang guru tidak punya keahlian membujuk jadinya nggak sabaran. Seorang pemimpin yang tidak memiliki keahlian membujuk berbeda pendapat selalu teriak, No Discussion.. Untuk urusan membujuk istri saya memang ahlinya. Jika Hana sedang tidak mau makan biasanya punya justru jitu untuk merayu agar Hana mau makan. Jika malas datang saya suka enggan sholat berjamaah. Biasanya istri sayalah yang membujuk untuk sholat berjamaah. Mas, sholat jamaah yuk..? saya menjawabnya, ii, capek dech.. Terus dengan wajahnya yang berseri-seri diberikannya saya satu senyuman, abis itu terus hilang capeknya dan kami sholat berjamaah. Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Solusi Masalah
Solusi Masalah Didalam rumah tangga tidak selamanya berjalan dengan baik. Terkadang pertengkaran terjadi dan yang paling penting kita memiliki solusi dalam setiap masalah yang kita hadapi. Demikian halnya dikeluarga saya. Kadangkala kami juga bertengkar dan ribut. Pernah satu hari kami bertengkar. Disaat pertengkaran kami sudah memanas, istri saya mengatakan. Mas, kayaknya kita belum sholat. Berjamaah yuk..? Ntar abis ini kita lanjutkan lagi. . Ditengah kesal campur dongkol saya bergegas untuk mengambil air wudlu. Dan kamipun sholat berjamaah. Selesai sholat berjamaah, istri saya bertanya, Mas, tadi masalahnya apa? Mendengar pertanyaan itu saya sempat berpikir sejenak. Tadi masalahnya apa ya? Tanya saya kembali. Sontak kami berdua tertawa. Ternyata solusi pertengkaran itu mudah, yaitu sholat berjamaah. Coba dech..! Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Kumandang Adzan
Kumandang Adzan Seorang anak jika melakukan satu perbuatan dan orang tuanya memberikan penghargaan bagi anaknya biasanya sang anak akan melakukan perbuatan itu secara terus menerus sekalipun tidak bersama orang tuanya. Pernah kami (saya dan istri) selesai mendengarkan kumandang adzan, kami selalu berdoa. Ibunya mengangkat tangannya setelah itu mengusap muka dengan kedua tangannya. Hana mengikutinya, begitu selesai melakukannya ibunya mencium Hana. Sejak itu biarpun kami tidak selalu menungguin Hana, setiap kali selesai mendengarkan kumandang adzan Hana selalu mengangkat kedua tangannya setelah itu mencium tangannya. Sungguh indahnya hidup ini. Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Si Peniru Ayah
Si Peniru Ayah Setiap malam disaat saya belum tidur biasanya saya suka membaca buku, tak jauh dari saya membaca buku, Hana yang sedang sibuk bermain dengan diri sendiri menghampiri saya. Buku yang ditangan tiba-tiba dimintanya. Dengan gaya seolah mengerti yang dibaca, Hana komat kamit sambil memandangi buku. Pernah juga ketika saya menulis menyeselaikan tugas kantor, Hana ribut minta buku dan merebut pulpennya. Keesokan harinya ibunya membelikan pensil warna dan buku. Sejak itu kalo saya sedang menulis, istri saya selalu memberikan pensil warna dan buku pada Hana. Dengan riangnya Hana mencorat coret bukunya. Saya baru tersadar apapun yang saya lakukan Hana selalu menirukan. Wah, si cantik peniru ayah..nih Hana... Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Sholat Qiyamul Lail
Sholat Qiyamul Lail Awalnya jika saya ada masalah kelihatan gelisah, ibu selalu menganjurkan untuk sholat malam, memohon petunjuk pada Alloh SWT, dengan terpaksa saya melakukannya. Ternyata apa yang dibilang oleh ibu benar adanya. Masalah terpecahkan dengan sendirinya. Jalan keluar selalu ada dan saya lebih siap dalam menghadapi masalah ditengah hidup yang penuh ketidakpastian ini. Banyak keajaiban hidup yang saya alami. Ketika bertemu dengan teman- teman yang memiliki masalah saya selalu menyarankan untuk sholat malam. Pernah ada teman, seorang ibu dengan tiga putra yang rumah tangganya diambang perceraian. Saya katakan padanya agar tidak membiarkan perceraian itu terjadi demi masa depan ketiga putranya. Lantas bagaimana saya mesti mempertahankan rumah tangga saya mas? tanya ibu itu. Semua tergantung kesungguhan ibu untuk mempertahankan rumah tangga dan lakukanlah sholat malam, memohon pada Alloh SWT. Jawab saya. Sebulan kemudian, ibu itu bertutur bahwa rumah tangganya rukun kembali dan bisa terhindar dari perceraian dengan wajah berseri-seri dia katakan betapa besar manfaat qiyamul lail. Sholat Qiyamul Lail, berani coba? Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Digerakan Oleh Kaidah
Digerakan Oleh Kaidah Setiap orang didalam hidup ini selalu digerakan oleh kaidah dan nilai yang diyakininya benar. Jika kaidah yang diutamakan adalah kontribusi maka aktifitas yang dilakukan untuk membantu orang lain. Jika kaidah dan nilainya cinta kasih maka segala aktifitasnya digunakan untuk mencintai dan mengasihi orang lain. Saya pernah bertemu dengan orang yang memberikan pelatihan perbengkelan pada para pemuda. Saya tanyakan padanya kenapa dia melakukan itu semua. Dengan memberikan pelatihan ini saya berkontribusi dan membuat hidup saya menjadi berarti. Jawabnya dengan suara yang bersemangat sampai saya ikut semangat mendengarkan kata-katanya. Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Membangun Masyarakat (5)
miskin, sehingga dengan segala cara melakukan usaha bagaimana meningkatkan kesejahteraan orang miskin. Harus diakui bahwa orang kaya biasanya lebih kreatip dibanding orang miskin. Orang kaya yang murah hati biasanya dicintai dan dibela oleh orang miskin, dan ini memberi kontribusi yang sangat besar pada stabilitas sosial, karena kecemburuan sosial justeru sangat rentan terhadap munculnya perilaku anarkis orang miskin terhadap orang kaya. Pilar Kelima : Doa orang miskin Orang-orang miskin secara ekonomi adalah kaum lemah yang terkadang menjadi beban Pemerintah. Secara sosiologis psikologis kelompok miskin (proletar menurut term komunis) bisa berubah menjadi bara panas yang bisa mengguncangkan tatanan sosial. Di negeri-negeri Komunis lapisan orang miskin dijadikan ikon perjuangan politik melawan orang kaya (borjuis). Di Jakarta ada kelompok kecil yang menjadikan orang miskin perkotaan sebagai ikon perjuangan politik melawan kemapanan, meski kecil tetapi sangat efektip untuk mengguncang-guncang ibu kota. Kemiskinan adalah musuh, tetapi apa persepsi musuh bisa berbeda-beda. Untuk memadamkan bara api kemiskinan dapat dilakukan dengan pemberlakuan pola hidup sederhana, yakni meski orang kaya tetapi pola konsumsi tetap sederhana, sekedar meme nuhi kebutuhan obyektip. Pamer kemewahan dari kelompok orang kaya akan mudah sekali menumbuhkan kecumburuan sosial yang bisa dipropokasi untuk menjadi anarki. Tetapi jika lapisan orang miskin tidak cemburu kepada orang kaya, apalagi jika merasa terbuka peluang obyektipnya untuk berjuang, dan merasakan kehangatan dari kemurahan hati orang kaya, maka orang-orang miskin akan selalu mendoakan secara berjamaah, berdoa untuk pemimpinnya dan berdoa untuk orang-orang baik. Nah doa orang miskin mempunyai peran signifikan dalam membangun rasa tenteram masyarakat. Orang miskin yang sabar pada umumnya didalam jiwanya penuh dengan rasa kasih sayang yang oleh karena itu sangat terdorong untuk berdoa, baik untuk dirinya maupun untuk orang lain, sementara orang msikin yang merasa teraniaya pada umumnya dipenuhi rasa marah dan dendam yang mudah sekali dipropokasi untuk melakukan tindak anarkis. Pilar keenam; Disiplin Para Pekerja Dari delapan asnaf yang berhak menerima zakat ada yang disebut `amilin, yakni orang-orang yang bekerja mengumpulkan dan mendistribusikan zakat. Maknanya setiap program, pekerjaan dan usaha pasti ada elemen pekerja atau buruh, dan mereka adalah bagian dari produksi yang berhak menerima upah. Tanpa pekerja pabrik tak akan jalan, tanpa pegawai Pemerintah tak akan jalan, tanpa karyawan institusi usaha tak kan jalan. Jadi pekerja adalah bagian dari produksi yang juga sangat menentukan tingkat produktiftas sebuah lembaga. Buruh adalah orang yang menggantungkan hidupnya dari upah kerja, dimana modalnya bukan uang tetapi tenaga dan kepandaian. Oleh karena itu agama menganjurkan agar upah kerja dibayarkan segera sebelum keringatnya kering. Maknanya karena buruh hidupnya sangat bergantung kepada gaji maka pembayaran gaji tidak boleh ditunda, sesuai dengan sistemnya, harian, mingguan, bulanan atau borongan. Di negara industeri kaum buruh sangat besar peranannya hingga mereka bisa mengontrol pemerintahan dengan mendirkan Partai Buruh . Gerakan buruh yang kompak juga bisa mengguncangkan sendi-sendi pemerintahan. Oleh karena itu perlu ada sistem perburuhan yang menjamin kesejahteraan kaum pekerja, dan disiplin kaum pekerja akan menjadi pilar dari keindahan taman dunia. Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Hati dalam Sistem Nafsani
Hati dalam Sistem Nafsani Agama mengajarkan agar kita selalu mohon perlindungan kepada Alloh dari godaan syaitan (ta`awudz; a`uzu billahi min as syaithon ar rojim), sementara syaitan adalah makhluk halus yang tidak dapat dilihat oleh manusia. Tapi Alqur'an mengatakan bahwa syaitan itu ada yang berujud jin dan ada yang berujud manusia (min al jinnati wan nas). Dalam bahasa sehari-hari kita suka menyebut syaitan sebagai ungkapan kemarahan kepada orang lain. Kita juga suka mendengar ungkapan yang mengatakan bahwa ada manusia berhati iblis. Manusia adalah makhluk yang memiliki dimensi jasmani, ruhani dan nafsani. Dalam al Qur'an manusia disebut dengan nama basyar dan insan. Basyar adalah manusia lebih dalam arti fisik dimana manusia memiliki kesamaan-kesamaan, sedangkan insan adalah manusia lebih dalam arti psikologis dimana setiap manusia memiliki keunikan yang bersifat pribadi. Aspek jasmani manusia, meski juga rumit tetapi ilmu pengetahuan sudah banyak mengetahuinya. Aspek ruhani manusia merupakan garapan Psikologi Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Membangun Masyarakat (4)
Membangun Masyarakat (4) Lahirnya Masyarakat Islam Yang Pertama Tiga belas tahun pertama risalah Nabi, yakni periode Makkah, Nabi belum berhasil membangun masyarakat dengan tatanan yang beretika dan berkesejahteraan sosial. Makkah bagaikan tanah tandus yang susah ditanami nilai-nilai ke Islaman. Keputusan Nabi untuk hijrah ke Madinah membuka peluang untuk lahirnya masyarakat Islam, yakni masyarakat yang memiliki tatanan etik dan sosial sesuai dengan ajaran Islam, atau yang sekarang disebut dengan nama masyarakat madani. Pertanyaan yang timbul adalah sejak kapan masyarakat Islam itu terwujud di Madinah ? Pendapat para ahli berbeda-beda, ada yang mengatakan ; (1) hanya enam bulan terakhir masa kenabian, (2) sejak berakhirnya perang Ahzab dan putusnya perjanjian Nabi dengan kaum Yahudi Madinah. Yang menarik ialah perubahan nama kota Yatsrib yang oleh Nabi diganti menjadi Madinah. Penggantian nama Madinah bukan hanya sekedar nama tetapi mengandung konsep masyarakat. Jika Al Qur'an menyebut istilah khairo ummah (umat yang ideal) dan ummatan wasathan (umat yang berkeadilan/penengah), maka nama Madinah mengandung arti negeri dimana penduduknya hidup secara beradab atau berperadaban tinggi. Jika dilengkapi dengan al Munawwarah maka artinya peradaban tingi yang disinari atau diterangi (oleh wahyu). Jadi Kota madinah al Munawwarah adalah konsep civil society, masyarakat kota yang berperadaban tinggi dimana kebudayaannya bukan saja berdimensi horizontal tetapi mempunyai hubungan vertical, mengikuti panduan suci dari wahyu Tuhan. Ada proses-proses bagaimana Nabi menegakkan pilar-pilar masyarakat Madinah, antara lain : 1. Mempersaudarakan pengungsi Makkah (Muhajirin) dengan penduduk Madinah (Ansar), dan kedua kelompok itu akhirnya menjadi pilar utama tegaknya masyarakat Islam di Madinah. Interaksi social antara kelompok Muhajirin dan Ansor sangat kental dan indah, dan nampaknya tak ada bandingannya baik dengan model sebelumn maupun sesudahnya hingga sekarang. 2. Mengatur tata pergaulan sosial dengan agama, baik dalam kehidupan rumah tangga atau ahwal as syahshiyyah (pernikahan dengan segala hal yang terkait/) maupun kehidupan sosial (mu`amalah). 3. Meneguhkan kedudukan dirinya (Rasul) sebagai pemimpin masyarakat, yang dalam menjalankan kebijakan selalu bermusyawarah dengan sahabat- sahabat besar (aspirasi masyarakat), otoritas Nabi seperti raja dalam Kerajaan, tapi aplikasinya berlangsung seperti dalam Negara Republik. 4. Menjalin perjanjian perdamaian dengan semua kekuatan sosial yang ada (terkenal dengan Piagam Madinah, mirip dengan Panca Sila) 5. Menegakan hukum yang disepakati (Piagam Madinah), antara lain menghukum para penghianat perjanjian. 6. Memberikan keteladanan yang sangat tinggi (uswah hasanah) dalam kehidupan sebagai pribadi, sebagai pemimpin keagamaan dan pemimpin masyarakat. Selama sepuluh tahun periode Madinah, Nabi bukan saja berhasil membangun masyarakat madani di kota Madinah, tetapi juga berhasil menyatukan seluruh wilayah semenanjung Arabia dalam kesatuan wilayah politik. Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Menjadi Yang Terbaik
Menjadi Yang Terbaik Ridho Alloh SWT selalu diberikan kepada mereka yang ber-mujahadah (Bersungguh-sungguh). Kesungguhan itu selalu membawa dampak didalam diri seseorang seperti meningkatnya kualitas hidup. Kehidupan manusia dikendalikan oleh perasaan bahagia dan derita, ketika kebahagiaan hadir penderitaan telah menanti. Semuanya datang silih berganti begitu cepat dan tidak pasti bagaikan pendulum. Mujahadah adalah kesungguhan untuk mengendalikan hidupnya supaya tidak dikuasai oleh perasaannya sendiri. Melainkan mengendalikan kebahagiaan dan penderitaan, bagi orang yang bermujahadah keduanya disambut dengan riang gembira. Disaat menyambut kehidupan dengan riang gembira, disaat itulah ridho Alloh SWT hadir didalam diri kita dan terlihat dalam perilaku dengan meningkatnya kualitas hidup dan iman kita, dalam wujud pikiran, ucapan dan tindakan memiliki manfaat bagi orang lain. Orang yang mendapatkan ridho Alloh SWT berarti dirinya telah menjadi manusia terbaik, seperti sabda Nabi SAW, Khoirun Nas, An-fa'un Nas. Manusia terbaik adalah Manusia yang membawa manfaat bagi orang lain.. Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Kebahagiaan Itu Seperti Magnet
Kebahagiaan Itu Seperti Magnet Percayakah anda jika sesungguhnya kebahagiaan bisa itu seperti magnet. Mempengaruhi orang menjadi bahagia dengan cepat dan membuat hari menjadi indah. Sejak saya posting yang berjudul Pesan Istri Banyak teman-teman yang sms, membuat saya tersenyum sendiri. Ada yang smsnya berbunyi, Kalo jatuh dijalan, Missed call terus ngapain? ya meringis. Kalo dari Mas Lukman yang setengah memuji, Emailnya Pesan Istri, bagus. Nah, ada juga yang sms saya dengan gaya berpantun. Buah Jengkol rasanya pahit, yang miscal orangnya pelit. Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blosgpot.com 0888 176 48 72
[media-dakwah] Keluarga Pembelajar
Keluarga Pembelajar Buat saya dan istri, keluarga yang bahagia adalah keluarga yang selalu belajar. Belajar berarti bekerja dan bermain. Jika suasana belajar terbangun dengan riang gembira tentunya yang muncul rasa sayang, suka cita, canda tawa menjadi bagian dari kehidupan rumah tangga. Kadang juga ya beranteman. Kami berdua sepakat bahwa apapun aktifitas yang terjadi didalam rumah tangga adalah meningkatnya kualitas hubungan dan kehidupan keluarga menjadi lebih baik. Bagaimana dengan kehidupan keluarga bahagia yang anda miliki? Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Kehidupan Terindah
Kehidupan Terindah Buat saya kehidupan yang terindah jika bersama keluarga, Jika kita bahagia banyak teman-teman dimilis juga ikut bahagia, kalo didalam keluarga ada 3 orang didalam setiap anggota milis ini, pasti udah bisa ribuan orang yang ikut bahagia. pagi ini saya barusan mendapat sms dari istri saya bunyinya begini, Mas, sudah ada yang membuat tertawa hari ini? Begitu membaca saya langsung tertawa. Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Pelayan Anak Yatim
Pelayan Anak Yatim Jika ada kesempatan berkunjung dimasjid berkubah emas, Meruyung, Depok. Berkenanlah mampir di panti asuhan Harapan Bunda tepat disebelah masjid. Disitulah ada seorang perempuan separuh baya yang dalam hidupnya digunakan untuk melayani anak-anak Yatim. Perempuan itu biasa dipanggil anak-anak panti dengan sebutan bunda. Seorang teman dengan penuh kekaguman, bagaimana mungkin ada orang yang didalam hidupnya dihabiskan sebagai pelayan anak yatim. Dia mengatakan, Dengan bunda menjadi pelayan anak yatim, sesungguhnya dialah yang dilayani oleh Alloh SWT. sungguh mulia apa yang dilakukan bunda. Terima kasih bunda.. Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Jakarta Terendam
Jakarta Terendam Hujan merendam Jakarta, semuanya jadi susah. harapan dan putus asa membaur menjadi satu. Awalnya jumat malam saya dikantor, seorang teman dari Kampung Melayu mengabarkan rumahnya terendam. saya segera menuju Kampung Melayu. Basah kuyup terguyur air hujan. Sampai malam bersama warga mendirikan tenda. Orang-orang berdatangan, ikut membantu dapur umum. Semua berkumpul menyatu. menyatukan hati. tidak lagi melihat kaya atau miskin. semuanya sependeritaan. Teman bertutur, Dengan banjir kita disatukan dalam kebahagiaan dan penderitaan. Saya memanggut memahaminya. Sungguh indah hidup ini jika kita selalu mengambil hikmah disetiap peristiwa. Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Mudah Gembira
Mudah Gembira Pada diri orang yang mudah gembira, dia akan sulit menderita. Tubuh kita selalu mengikuti hati kita. Jika hati kita mudah gembira akan menjauhkan diri dari penderitaan. banyak orang yang jika saya hari ini sudah tersenyum berapa kali. Susah menjawabnya sebab senyuman mampir menjadi barang langka, tapi tidak bagi orang yang mengerti cara menikmati hidup maka dia akan mudah tersenyum pada siapapun. Seorang terpelajar dengan kehidupannya yang sederhana ditengah usianya yang setengah abad makin tambah kesibukkan dengan berbagai aktifitas masih juga energik. Saya tanyakan bagaimana resep menjaga staminanya. Dia katakan, Jika kita mudah bahagia, semua kegiatan selalu menyenangkan. Semakin bertambah usia, semakin menikmati hidup. maka terjauh dari segala penyakit dan penderitaan. Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Ojek Payung
Ojek Payung Jakarta hujan seharian, dimana-mana kebanjiran. Banyak orang menjadi kesusahan. Turun dari angkot terpaksa diri untuk berteduh. Hujan semakin tidak reda, hujan malah menjadi-jadi. Anak-anak berlarian menawarkan payung. salah satunya menghampiri saya, berapa sampai halte itu? tanya saya. dua rebu, om.. jawab bocah itu. Sesampai halte, saya ambil lembar seribuan dua. Saya serahkan uang itu padanya. Bocah kecil dengan kaosnya yang basah kuyup dengan wajah memelas. Om, tambahin dong seribu lagi..? Ketika saya serahkan lagi satu lembar seribuan, wajah bocah kecil itu berubah ceria, berteriak sambil melambaikan tangannya. Makasih, om.. Itulah Jakarta ditengah hujan dan banjir masih ada keceriaan Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blosgpot.com
[media-dakwah] Bisikan Kata, Sayang, Aku Mencintaimu...
Bisikan Kata, Sayang, Aku Mencintaimu... Awal berkantor semuanya nampak baru dan indah. Teman baru, kenalan baru, ruangan baru. Begitu semua berjalan tahun demi tahun yang nampak indah mulai memudar. Demikian halnya pernikahan, awal pandangan pertama, perkenalan hingga pengantin baru semuanya serba indah. Begitu menjadi rutinitas yang serba indah seolah berlalu. Tapi tidak berlaku bagi orang yang mampu membuat rumah tangga selalu menjadi indah. Saya pernah berjumpa dengan orang yang bisa mempertahankan perkawinannya selama 60 tahun. Saya tanyakan padanya bagaimana resepnya mempertahankan perkawinan selama itu. Katanya, Jika malam tiba ditengah kesibukkan telah berlalu, bisikan dengan mesra pada istrimu, sayang, aku mencintaimu...itu menjadi perekat yang indah tali perkawinan bagi pasangan hidup kita Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Hati Dalam Perspektif Islam
Hati Dalam Perspektif Islam Imam Gazali dalam Ihya Ulumuddin membuat bab khusus yang membahas Keajaiban Hati (`Ajaib al Qalb). Menurut Al Gazali kemuliaan martabat manusia disebabkan karena kesiapannya mencapai makrifat kepada Allah, dan hal itu dimungkinkan karena adanya hati. Dengan hati, manusia mengetahui Allah dan mendekati Nya, sementara anggauta badan yang lain berfungsi sebagai pelayannya. Hubungan hati dengan anggauta badan dimisalkan Al Gazali seperti raja dengan rakyatnya, atau seorang tukang dengan alatnya pertukangannya. . Hubungan hati dengan angauta badan dipandang sebagai ilmu lahir, sementara akses hati ke alam langit (`alam al malakut) masuk kategori ilmu batin dimana didalamnya sarat dengan rahasia dan keajaiban. Sahal at Tusturi menserupakan hati sebagai `arasy sementara dada merupakan kursiy, satu perumpamaan yang menggambarkan bahwa di dalam diri manusia seakan terdapat satu kerajaan tersendiri dimana hati bertindak sebagai raja. Al Gazali mengatakan bahwa hati mempunyai dua unit tentara (junudun mujannadah), yaitu unit yang dapat dilihat dengan mata kepala dan yang satu hanya dapat dilihat dengan mata hati. Yang pertama adalah anggauta badan, sedang yang kedua adalah daya-daya; daya penglihatan, daya pendengaran, daya hayal, daya ingat, daya fikir dan daya hafal, yang bekerja dengan sistem yang sangat sophisticated dan hanya Allah yang mengetahui hakikatnya. Dari kombinasi tentara lahir dan batin itu dapat lahir kehendak (iradah), marah (ghodob), keinginan (syahwat), pengetahuan (ilmu), dan persepsi (idrak). Hati juga diibaratkan sebagai pesawat pemancar (dzauq) yang dapat menangkap sinjal-sinyal yang melintas. Kapasitas pesawat hati tiap orang berbeda-beda tergantung desain dan baterainya. Hati yang telah lama dilatih melalui proses riyadhah memiliki desain dengan kapasitas besar yang mampu menangkap sinjal yang jauh termasuk sinjal isyarat tentang masa yang akan datang. Hati seorang sufi bisa menangkap sinjal tentang prospek sesuatu (seperti penglihatan Nabi Khidir) sehingga kata-katanya boleh jadi melawan arus atau tidak difahami oleh orang lain. dengan hatinya ia juga bisa berkomunikasi dengan orang lain yang berada di tempat lain atau di zaman yang lain, laiknya telpon genggam saja. Ketajaman hati juga diibaratkan sebagai cermin (cermin hati). Orang yang bersih dari dosa, hatinya bagaikan cermin yang bening, yang begitu mudah untuk berkaca diri. Orang yang suka mengerjakan dosa-dosa kecil, hatinya buram bagaikan cermin yang terkena debu, jika digunakan kurang jelas hasilnya. Orang yang suka melakukan dosa besar, hatinya gelap bagaikan cermin yang tersiram cat hitam, dimana hanya sebagian kecil saja bagiannya yang dapat digunakan. Sedangkan orang yang suka mencampuradukkan perbuatan baik dengan perbuatan dosa, hatainya kacau bagaikan cermin yang retak-retak, yang jika digunakan akan menghasilkan gambaran yang tidak benar. Hati yang sudah tumpul karena baterainya lemah seyogyanya diisi dengan stroom baru, yakni dengan melalui mujahadah dan riyadlah. Ilmu sebagai produk intelektuil (akal) kebenarannya bersifat nisbi, antara `ilmal yaqin dan `ainul yaqin, sedangkan ilmu sebagai produk hati atau qalb sebagai dzauq merupakan kebenaran hakiki (haqqul yaqin). Sebagai penutup mari kita mencoba bercermin kepada hati kita masing- masing agar kita juga tahu seberapa besar kapasitasnya. Kata Al Gazali orang yang tidak mengenal hati sendiri, pasti ia lebih tidak tahu lagi tentang hal lain. Wallohu a`lam. Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Membangun Masyarakat 2
Membangun Masyarakat 2 Teologi Masyarakat Dalam konteks ajaran Islam, indifidu tak bisa dipisahkan dari masyarakat. Menusia itu sendiri diciptakan Tuhan terdiri dari lelaki dan perempuan, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar mereka saling mengenal (dan saling memberi manfaat), lita`arafu (Q/49:13). Disamping adanya perlindungan terhadap individu, juga ada perlindungan terhadap masyarakat. Meski individu memiliki kebebasan, tetapi kebebasan itu dibatasi oleh kebebasan orang lain, sehingga Islam menghendaki adanya keseimbangan yang proporsional antara hak individu dan hak masyarakat, antara kewajiban individu dan kewajiban masyarakat, juga keseimbangan antara hak dan kewajiban. Dari Maqasid as Syari`ah (filsafat Hukum Islam) yang menyebut al kulliyyat al khamsah misalnya, mengambarkan konsep masyarakat dimana setiap individu harus dijamin hak-haknya dimana Pemerintah atau ulil amri sebagai wakil masyarakat yang tertinggi berkewajiban melindungi jiwa (khifdz an nafs) , hak kepemilikan harta (khifdz al mal), hak akal (khifsz al `aql atau hak intelektual), hak beragama (khifdz ad din atau hak berkeyakinan) dan hak memelihara kesucian keturunan (khifdz an nasl). Menurut al Qur'an, meski masyarakat itu merupakan kerjasama horizontal antar manusia, tetapi ia merupakan bagian dari hubungan vertikal dengan Tuhan. Oleh karena itu di dalam ber musyarakah (bermasyarakat) juga ada dimensi teologis, misalnya; salat menjadi tidak relevan jika melupakan komitmen sosial. Neraka wail disediakan bagi orang yang salat tetapi acuh terhadap komitmen sosial, dan orang seperti itu oleh al Qur'an dipandang sebagai orang yang mendustakan agama , araitalladzi yukazzibu biddin (Q/107). Demikian juga dalam hal tertib sosial, ketaatan kepada otoritas pemerintah disejajarkan dengan ketaatan kepada kepada Tuhan dan Rasul, athi`ullah wa athi`ur rasul wa uli al amri minkum (Q/4:59) . Dari hadis Nabi juga dapat diketahui bahwa rahmat Allah itu harus dipancing dengan komitmen sosial; irhamu man fi al ardhi yarhamukum man fi as sama'. Kontrak sosial dalam pernikahan juga bersifat vertikal dan horizontal, istahlaltum furujahunna bi kalimatillah wa akhaztumuhunna bi amanatillah.artinya; kalian dihalalkan menyetubuhi istrimu dengan nama Alloh, dan kalian mengambil tanggung jawab atas isteri dengan amanat dari Alloh. Manusia tidak dibiarkan begitu saja oleh Tuhan, tetapi Menurut al Qur'an, Allah selalu hadir dalam kehidupan masyarakat (mengawasi); inna rabbaka labi al mirshad (Q/89:14) Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Warung Kopi Ceria
Warung Kopi Ceria Setiap bepergian jika belum sarapan pagi saya selalu menyempatkan diri untuk mampir ke warung sekedar mencari pengganjal perut. Pagi itu saya mampir ke waarung kopi, terlihat gorengan dan ketan. Sambil menunggu kendaraan saya sempat berbincang dengan ibu penjaga warung kopi. Ibu ini keliatan selalu ceria. Gimana sih biar selalu ceria? Hidup ini sudah susah, kenapa mesti dibuat susah. Ya harus ceria selalu to mas..mas ini ada-ada saja pertanyaannya..katanya sambil terkekeh sendiri. Melihat ketawa ibu penjaga warung kopi hidup menjadi terasa indah pagi ini biarpun sarapan pagi cuman dengan gorengan dan ketan. Ayo siapa mau? Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Membangun Masyarakat
Membangun Masyarakat 1. Konsep Masyarakat Indonesia adalah negeri dengan jumlah pemeluk Islam terbesar di dunia. Tetapi apakah realita itu identik dengan telah terbangunnya masyarakat Islam di negeri ini, adalah sesuatu yang harus direnungkan. Dewasa ini bangsa dengan lebih duaratus juta kaum muslimin ini sedang diterpa berbagai predikat negatip, yang menjadikan agama Islam yang dianut seakan tidak relevan dengan kualitas masyarakatnya. Harus diakui bahwa secara konstitusional, bangsa ini menganut satu ideologi yang bernama Panca Sila, satu rumusan berdasarkan sejarah kebangsaan dimana para ulama dan pemimpin Islam terlibat dalam proses penyusunannya. UUD 45 bahkan sebelumnya adalah Piagam Jakarta yang kental dengan semangat ke Islaman. Akan tetapi harus juga diakui adanya realita bahwa banyak pemimpin muslim (bukan pemimpin Islam) dan juga anggauta masyarakat Islam yang tidak menjadikan ajaran Islam sebagai rujukan ketika harus memutuskan berbagai permasalahan. Ada yang lebih mengikuti budaya lokal (dan kepentingan lokal) dan ada yang mengikuti konsep sekuler dari Barat. Ketika dunia mengalami krisis, banyak orang mencari pemikiran alternatip sebagai upaya mencari solusi. Diantara pemikiran yang kini ditengok adalah konsep Islam tentang berbagai hal. Bank syari'ah yang pernah begitu lama dihambat kelahirannya misalnya, kini justeru menjadi trend di kalangan perbangkan nasional, disusul oleh Asuransi syari'ah, akuntansi syari'ah, reksadana syari'ah, menejemen syari'ah dan sebagainya. Secara lahir, masyarakat nampaknya terbangun secara alamiah, tetapi bagi pemimpin, masyarakat itu harus dibangun, dan apa saja yang dibangun harus ada konsepnya. Bangunan tanpa konsep atau salah konsep akan berakibat rusaknya tatanan, seperti rusaknya tatanan masyarakat Indonesia dewasa ini. Sejalan dengan semangat reformasi, sudah tiba saatnya kita menggali konsep yang inspirasinya bersumber dari wahyu, dalam hal ini yang akan kita kaji adalah konsep masyarakat menurut al Qur'an. 2. Pengertian Masyarakat Istilah masyarakat berasal dari bahasa Arab musyarakah. Dalam bahasa Arab sendiri masyarakat disebut dengan sebutan mujtama`, yang menurut Ibn Manzur dalam Lisan al `Arab mengandung arti (1) pokok dari segala sesuatu, yakni tempat tumbuhnya keturunan, (2) kumpulan dari orang banyak yang berbeda-beda . Sedangkan musyarakah mengandung arti berserikat, bersekutu dan saling bekerjasama. Jadi dari kata musyarakah dan mujtama` sudah dapat ditarik pengertian bahwa masyarakat adalah kumpulan dari orang banyak yang berbeda-beda tetapi menyatu dalam ikatan kerjasama, dan mematuhi peraturan yang disepakati bersama. Dari pengertian itu maka dapat kita bayangkan bagaimana anatomi dari masyarakat yang berbeda-beda. Dapat dijumpai misalnya ada; masyarakat desa, masyarakat kota, masyarakat Indonesia, masyarakat dunia, masyarakat Jawa, masyarakat Islam, masyarakat pendidikan, masyarakat politik dan sebagainya.Semua jenis masyarakat tersebut pastilah terdiri dari unsur-unsur yang berbeda-beda tetapi mereka menyatu dalam satu tatanan sebagai wujud dari kehendak bersama. Karena adanya dua atau beberapa kutub; yakni berasal dari unsur yang berbeda-beda tetapi bermaksud menyatu dalam satu tatanan, maka dari kutub pertama ke kutub ke dua ada proses yang membutuhkan waktu yang panjang. Masyarakat Indonesia misalnya, sudahkah mereka menyatu dalam kesatuan ? ternyata setengah abad merdeka belum cukup waktu untuk menyatukan sebuah masyarakat Indonesia meski sudah diwadahi dengan istilah Bhineka Tunggal Ika. Abad pertama kemerdekaan Indonesia nampaknya masyarakat Indonesia sebagai satu kesatuan masih merupakan nation in making, masih dalam proses menjadi. Hambatan dari proses itu adalah adanya rujukan dan kepentingan yang berbeda-beda. Demikian juga masyarakat Islam Indonesia, masyarakat OKI dan sebagainya. Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Membincangkan Pepesan Kosong
Membincangkan Pepesan Kosong Perbincangan politik selalu saja menjadi topik yang menarik untuk dibincangkan, bukan hanya dimeja kantor bahkan di masjidpun orang asyik untuk didiskusikan. Salah seorang mengatakan, Kekuasaan jangan dibiarkan jatuh ketangan orang yang zalim. Yang lainnya menjawab, Sebelum berkuasa orang selalu bilang akan membela rakyat, eh begitu berkuasa sama aja menindas rakyat juga. Tak jauh dari saya duduk sehabis sholat ada pak haji mengatakan dengan suara lirih, Mereka itu membincangkan pepesan kosong, dalam keheningan sebenarnya mereka bisa menemukan yang sejati. Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Pendulum Kehidupan
Pendulum Kehidupan Dari yang sakit menjadi sehat, dari yang senang menjadi sedih, dari yang gelap menjadi terang benderang. Semuanya datang silih berganti tanpa diduga. Itulah Pendulum Kehidupan. Ada seorang teman menyatakan kebingungan bagaimana menyikapi pendulum kehidupan seperti saat ini. Saya katakan, Dalam pikiran yang diam, kita akan mengerti bahwa pendulum kehidupan adalah proses pembelajaran dariNya agar kita selalu menyempurnakan diri. teman itu terdiam, saya juga terdiam. Hana putri saya, tertawa cekikikan seolah tidak mau tau dengan apa yang kami bincangkan. Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Hidup Di Alam Kematian
Hidup Di Alam Kematian Terjemahan bahasa Inggris akhirat adalah life after death, hidup sesudah mati. Sekilas judul bab diatas cukup membingungkan, karena hidup dan mati itu adalah dua hal yang tidak mungkin menyatu.Kalimat hidup di alam kematian memaksa kita mengkaji kembali makna mati dan makna hidup. Ada tiga pertanyaan abadi yang selalu muncul dalam sejarah kemanusiaan, yaitu (1) manusia datang dari mana, (2) setelah mati kemana, dan (3) untuk apa manusia hidup di dunia.. Al Qur'an menjawab bahwa kita itu milik Allah dan akan kembali kepada Allah, inna lillahi wa inna ilaihi raji`un. Pertanyaan yang timbul kemudian adalah apanya yang kembali, dan bagaimana nanti di sisi Nya. Orang Mesir Kuno meyakini bahwa Fir'aun itu tidak mati, tetapi pindah ke alam akhirat. Oleh karena itu jasadnya diawetkan, dan ketika di tempatkan di dalam pyramide kepadanya disertakan alat rumah tangga, kendaraan, perhiasan dengan anggapan bahwa benda-benda itu dibutuhkan di alam sana. Perspektif al Qur'an mengajarkan bahwa akhiratlah kehidupan yang sebenarnya (wa inna al akhirata lahiya al hayawan). Implikasi dari pandangan itu ialah bahwa hidup di dunia justeru bukan yang sebenarnya, sehingga di sebut dunia yang fana. Hal ini juga membawa implikasi pada pemahaman tentang sesuatu yang kongkrit dan tidak kongkrit. Ilmu pengetahuan mengajarkan bahwa sesuatu yang dapat dibuktikan sebagai ada adalah kongkrit, sementara yang tidak bisa dibuktikan itu tidak kongkrit. Perspektip tasauf sebaliknya, menganggap yang spiritual itulah yang kongkrit, sedang yang materi itu tidak kongkrit. Kematian, meski pasti terjadi, tetapi apa itu mati tidak pernah disepakati. Kecerdasan spiritual perspektip tasauf justeru memberi peluang untuk memperoleh experient spiritual berkelana ke alam kematian yang konkrit. Percayakah anda ? Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Pengertian Sehat Wal Afiat
Pengertian Sehat Wal Afiat Berbicara tentang penyembuhan, pasti berhubungan dengan konsep sehat. Dalam bahasa agama (Islam) disamping kata sehat (shihhat) juga digunakan kata `afiat, yang dalam bahasa Indonesia kemudian disambung menjadi sehat wal-afiat. Jika kata shihhat (sehat) berhubungan dengan fungsi, maka kata `afiat berhubungan dengan maksud penciptaan. Mata yang sehat adalah mata yang bisa digunakan untuk melihat/membaca tanpa memerlukan alat bantu (fungsional), sedangkan mata yang afiat sesuai dengan maksud penciptaannya adalah mata yang mudah digunakan untuk melihat sesuatu yang halal tetapi tidak mau digunakan untuk melihat sesuatu yang diharamkan (nilai). Telinga yang sehat adalah yang fungsi pendengarannya berjalan, sedang telinga yang afiat adalah yang selalu terbuka terhadap kata-kata kebenaran tetapi tuli terhadap bisikan yang menyesatkan. Demikianlah makna sehat dan afiat bagi hidung, tangan, kaki hingga kepada organ yang paling vital. Jika bidang kesehatan merupakan urusan dunia kedokteran, maka bidang keafiatan merupakan urusan dunia nilai, dunia spiritual. Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Doa Seorang Suami
Doa Seorang Suami Semalam saya melihat istri saya sedang sakit. Rasanya saya tidak tega melihatnya. Sekiranya diperkenankan dalam doa saya memohon. Biarkan aku saja yang sakit ya Alloh..sebab dia adalah matahari dalam hidupku.. Hidupnya bukanlah hidupku tapi sakitnya adalah sakitku, bahagianya adalah bahagiaku. Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Salah Sangka Pada Allah SWT
Salah Sangka Pada Allah SWT Kita semua tahu bahwa Allah SWT itu ada, tetapi hanya sedikit diantara kita yang mengenal Nya. Dampaknya sangat berbeda antara hanya tahu dan mengenal. Tahu ada di fikiran, sedangkan mengenal sudah menjamah wilayah perasaan. Dalam berkomunikasi, Orang yang hanya tahu, mudah salah faham, sedang diantara sesame orang yang sudah saling mengenal, selalu terjalin saling memahami. Demikian juga dalam kontek hubungan manusia dengan Tuhan. Berikut ini kasus yang menimpa seorang mahasiswa, klient saya, dan kasus ini saya tulis di buku saya; Konseling Agama Teori dan Kasus, juga saya muat kembali di buku Psikologi Keluarga, cet ke 3. dengan judul Salah Sangka kepada Tuhan; sbb; Seorang isteri dirut BUMN menemui penulis, mengadukan perilaku anak lelakinya yang tidak difahaminya. Kata ibu tersebut, anak lelakinya yang sekarang duduk pada semester 6 pada sebuah akademi bank sejak empat bulan lalu menunjukkan perilaku yang aneh, yaitu selalu mengurung diri dalam kamar. Pulang dari kuliah, langsung masuk kamar, tidak mau makan bersama dengan keluarga, tidak juga duduk-duduk bersama dengan kerluarga. Makan dan minum ia ambil sendiri ketika tidak ada orang dan ia makan di kamarnya. Setiap ditanya ada masalah apa, ia selalu menjawab nggak apa-apa, saking tidak fahamnya, ayahnya sering memarahinya, dan semakin dimarahi membuatnya menjadi semakin diam dan semakin mengurung diri. Jika ada teman-teman kuliahnya datang, ia juga tidak bersedia menemuinya dengan alasan kurang sehat. Pokoknya, kata ibunya, saya benar-benar tidak faham, tidak mengerti, dan akhirnya saya cemas. Pernah dibawa ke psikiater, tetapi ia tetap diam, tidak mau menjawab, dan ia pun merasa enggan dibawa ke psikiater. Kata ibunya, anaknya rajin salat, dan bahkan selama mengurung diri sering dipergokinya malam hari sedang salat malam. Anatomi masalah dan terapinya Dari ceritera ibunya, maka saya menduga bahwa anaknya merasa tertekan karena melakukan suatu perbuatan dosa yang tidak diketahui keluarganya. Ia merasa berdosa besar, tetapi ia tidak mungkin menceriterakannya kepada keluarganya. Semakin hari ia menjadi semakin tertekan, karena dikejar-kejar oleh perasaan berdosa. Jiwanya menjadi gelap karena terkurung oleh perasaan berdosa. Kepada ibu itu saya minta agar anaknya diajak main ke rumah saya untuk ngobrol-ngobrol: Ketika datang ke rumah, saya minta ibunya pulang dulu saja, sekitar tiga jam lagi biar supir menjemput, dan pemuda itu saya ajak jalan-jalan. Dalam obrolan perjalanan, saya katakan bahwa saya sudah tahu permasalahan anda, (padahal saya belum tahu), dan saya katakan bahwa sebenarnya Tuhan telah mengampuni dosa anda, karena anda (dalam percakapan saya pakai kata kamu) telah dipenjara selama empat bulan oleh hati nuranimu sendiri.dan tahukah anda, nurani itu mempunyai hot line dengan Tuhan. Tuhan mendengar tangisanmu ketika kamu salat malam. Saya katakan bahwa jangan kau kira Tuhan itu galak, Tuhan itu Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tuhan tersenyum lho melihat kamu menyesali perbuatanmu. Sudahlah, yang penting sekarang kau harus memulai lembaran baru, waspada di hari yang akan datang, jangan sekali-kali kau ulangi perbuatanmu. Ternyata ia cukup dua kali saja bertemu saya, dan pertemuan keduapun hanya untuk nonton film, tidak berbicara lagi tentang masa lalu, tetapi berbicara tentang masa depan. Ibunya menelpon penulis, menyatakan keheranannya atas kesembuhan anaknya, dan menanyakan problem apa sebenarnya yang selama ini dipendam oleh anaknya, maka saya jawab, tidak penting yang sudah lalu, yang penting masa depan, saya jawab demikian karena sebenarnya sampai akhirpun saya tidak tahu, tetapi pemuda itu merasa bahwa saya telah mengetahui rahasianya, padahal yang sebenarnya saya benar-benar tidak tahu karena memang tidak menanyakannya. Jadi kasus ini adalah kasus keagamaan, yaitu bahwa seseorang merasa tidak akan diampuni Tuhan atas dosa yang telah diperbuatnya, karena ia tidak tahu bahwa Tuhan Maha Pengampun. Perasaan berdosa itu membuatnya tertekan dan tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain. Untungnya ia termasuk pemuda yang taat beragama, meskipun pengetahuan agamanya masih rendah. Dari konseling dengan saya, pengetahuannya tentang uhan sudah mulai bergeser pada mengenal. Kerajinannya menjalankan salat malam membuatnya mudah mengenal Tuhan yang Maha Pengampun. Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Jangan Abaikan Hal Yang Sepele
Jangan Abaikan Hal Yang Sepele Pada khutbah jumat yang lalu dimasjid raya Cinere, khatibnya bertutur dengan menarik tentang Jangan Abaikan Hal Yang Sepele. Pada suatu hari ada seekor tikus yang keluar dari sarangnya pergi kelumbung pagi, tikus itu melihat ada jebakan tikus. Si tikus berlari menemui ayam dan menceritakan bahwa dilumbung padi ada jebakan tikus yang berbahaya. Ayampun cuek mendengar cerita tikus. Tikus berlari menemui kambing dan bercerita bahwa dilumbung padi ada jebakan tikus, kambingpun cuek. Tikus berlari lagi menemui sapi dan menceritakannya, sapi-pun cuek. Tikus berlari menemui ular dan menceritakannya, ularpun cuek. Sampai akhirnya pada pagi hari, pak tani pergi kelumbung padi untuk melihat jebakannya apakah mendapatkan tikus. Ternyata yang terjebak bukan tikus melainkan ular. Melihat pak tani datang, ular marah dan mematok kaki pak tani. Pak tani membalasnya dengan menebaskan goloknya dan ularpun mati. Melihat kakinya kena bisa pak tani pergi kedokter. Kata dokter supaya cepat sembuh mesti makan yang bergizi, begitu pulang pak tani memotong ayamnya. Lukanya ternyata nggak sembuh-sembuh, dipanggillah pak kyai untuk mendoakan kesembuhannya maka dipotonglah kambing. Sakitnya pak tani makin parah dan akhirnya pak tani meninggal dunia, orang-orang sekampung pada datang untuk menyelawat maka dipotonglah sapinya. Pesan cerita diatas, Awalnya musibah itu hanya menimpa ular namun toh akhirnya ayam, kambing dan sapi juga jadi korban. Jangan sampai karena bukan kita jadi korban kemudian kita tidak ambil pusing, toh..akhirnya kita juga kena getahnya. Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Bercerita
Bercerita Itulah yang dilakukan nenek sewaktu saya masih kecil. Biasanya sehabis maghrib sambil menunggu adzan Isya' cucu-cucunya berkumpul dan nenek bercerita. Mulai cerita Nabi Nuh sampai cerita Sunan Kalijaga. Cerita nenek selalu berkesan buat saya demikian juga dirasakan oleh cucu-cucunya yang lain. Setelah sekian tahun nenek meninggal cerita-cerita itu menjadi kenangan yang paling indah selain caranya nenek bertutur juga keakraban kami para cucu berebut sarung. Terkadang juga berebut tempat yang paling nyaman. Belakangan saya paham kalo nenek tahu betul bahwa bercerita memiliki kekuatan untuk membentuk karakter bagi yang mendengarkannya. Pembentukan karakter itu terjadi ketika sosok tokoh itu masuk dalam bayangan seolah diri saya menjadi tokoh itu. Tokoh yang selalu menegakkan keadilan dan membela kebenaran. Ditengah arus modernitas bercerita tentang Para Nabi bisa jadi sebuah barang langka atau mungkin juga masih ada? Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Kematian
Kematian Daya tarik pembicaraan tentang mati sebenarnya bukan pada kematian itu sendiri, tetapi pada konsep mati itu apa. Di kalangan binatang saya kira tidak pernah ada diskusi dan seminar hidup itu apa dan mati itu apa. Bagi mereka hidup tak ubahnya mengikuti arus air, mereka sepenuhnya tunduk kepada alam, tidak ada rekayasa pemeliharaan lingkungan alam dan tidak ada pula usaha perusakan alam oleh mereka. Sedangkan di kalangan manusia, pembicaraan tentang mati senafas dengan pembicaraan tentang konsep hidup. Bagaimana makna mati tergantung pada apa yang menjadi pandangan hidupnya. Pembicaraan tentang makna mati sebenarnya berpangkal dari tiga pertanyaan abadi yang berlangsung sepanjang sejarah manusia, yaitu Dari mana, mau kemana dan untuk apa hidup manusia di muka bumi ini, min aina, ila aina wa limadza ? Pertanyaan pertama dan kedua hanya ada dua jawaban, yaitu orang beragama menjawab bahwa manusia berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan, sedang orang atheis menjawab bahwa manusia itu berasal dari proses alamiah dan akan hilang secara alamiah. Meski demikian rincian dari jawaban itu, terutama untuk pertanyaan ke tiga, sangat beragam dan rumit, serumit dan se ragam manusia itu sendiri. Konsep Islam tentang hidup dan mati saya kira cukup jelas, bahwa inna lillahi wa inna ilahi raji'un, sesungguhnya kita ini milik Allah dan akan kembali kepada Nya, dan bahwa manusia berada di muka bumi ini bukan untuk iseng-iseng (Q/23:115) tetapi dimuati dengan amanah (Q/33:72) sebagai khalifah. Menurut Al Qur'an dan juga kenyataan, setiap jiwa pasti akan mati, kullu nafsin zaiqatul maut. , dan sesudah mati justeru ada kehidupan akhirat, yang menurut al Qur'an justeru merupakan kehidupan yang sebenanrnya (wa innal akhirota lahiyal hayawan)Akan tetapi agama Islam itu apa, bisa difahami dengan tingkat-tingkat pemahaman;, (1) sebagai konsep yang sempurna, tetapi masih di langit (2) sebagai konsep yang didemontrasikan di muka bumi, (3) sebagai konsep yang sudah membumi, (4) sebagai interprestasi, dan (5) sebagai tradisi. Lima tingkat ini bisa berdiri sebagai suatu struktur bangunan, tetapi bisa juga tidak. Tingkatan-tingkatan pemahaman ini membawa konsekwnsi pada keragaman dan juga kerumitan tentang konsep hidup dan mati yang diberi label menurut Islam. Dalam struktur ini tasauf berada pada tingkatan ke empat, setingkat dengan fiqh. Meskipun demikian, atau untungnya, tingkat otentisitas al Qur'an sebagai sumber utama dan konsep dasar ajaran Islam (dan diperkuat oleh tadwin assunnah) sangat membantu dalam mengembalikan seluruh tingkat pemahaman kepada sumber utama itu. Jika ulama fiqh berusaha memahami agama ini dengan semangat ijtihad (sistem berfikir), maka para sufi melakukan hal yang sama dengan semangat taqarrub, yakni dengan latihan-latihan spirituil yang lebih dekat dengan sistem perasaan. Ijtihad melahirkan produk-produk berupa hukum-hukum dan fatwa-fatwa, sementara bertasauf melahirkan pengalaman spiritual. Hasil-hasil ijtihad bisa diuji dengan logika,, sementara pengalaman spirituil , meskipun secara filosofis bisa difahami, tetapi pembuktiannya hanya mungkin dilakukan melalui suluk. Oleh karena itu jika berbicara tentang tasauf maka paradigma yang digunakan juga harus paradigma tasauf. Istilah-istilah dalam tasauf juga hanya bisa difahami dengan cara berfikir dan cara merasa para sufi. Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Kepemimpinan Masa Kini
. Para utusan dan pembantu yang tidak jujur serta berkhianat dalam menyampaikan risalah, hanya karena kepentingan perut mereka, menurut Al Ghazali, juga sangat menimbulkan keburukan. Betapa banyak kerajaan menjadi hancur karena ulah mereka. Islam mengajarkan sabda Rasulullah, Apabila Allah berkenan untuk munculnya kebaikan bagi seorang pemimpin, maka Allah akan memperun tukkan baginya menteri yang jujur, yang bila ia lupa, maka ia (menteri) akan mengingatkannya, dan bila ia ingat maka menteri pun akan membantunya. Dan apabila Allah berkehendak selain itu, maka Allah akan menyediakan baginya menteri yang jahat, yang bila ia (pemimpin) lupa, maka sang menteri tidak mengingatkannya, dan bila ingat maka sang menteri tidak membantunya. (HR. Abu Daud) Kalaulah kerajaan di masa lalu kita analogkan dengan Republik dan Raja kita analogkan dengan para pemimpin bangsa, maka tergolong pemimpin yang manakah kita sekarang ini? Melihat keamanan yang semakin tidak terjamin, keadilan yang semakin jauh dan kian memudarnya kepastian masa depan, rasanya sudah seharusnya jika kita semua sekarang ini mau secara jujur bercermin diri, memohon ampun kehadirat Ilahi dan kembali bersama-sama berjuang mewujudkan Negara Idaman, Negara Utama yang Bermoral. Insya Allah. Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Keberkahan Dalam Keluarga
Keberkahan Dalam Keluarga Berkah artinya terkumpulnya kebaikan ilahiyyah pada seseorang/keluarga/masyarakat seperti terkumpulnya air di dalam kolam. Secara sosiologis, berkah artinya terdayagunanya nikmat Allah SWT secara optimal. Berkah dalam hidup tidak datang dengan sendirinya tetapi harus diupayakan. Bahwa tingkatan ekonomi keluarga itu berhubungan dengan kesungguhan berusaha, kemampuan mengelola (manajemen) dan berkah dari Allah SWT. Ada keluarga yang ekonominya pas-pasan tetapi hidupnya bahagia dan anak-anaknya bisa sekolah sampai ke jenjang tinggi, sementara ada keluarga yang serba berkecukupan materi tetapi suasananya gersang dan banyak urusan keluarga dan pendidikan anak terbengkalai. Firman Allah: Sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertaqwa, niscaya Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan dari bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami akan siksa mereka disebabkan oleh perbuatan mereka. (Surat al A'raf, 96) Allah menyayangi orang yang bekerja secara halal, membelanjakan hasilnya secara sederhana, dan mengutamakan sisa (tabungan) untuk kekurangan dan kebutuhannya (diwaktu mendatang). (H.R. Ibn. Najjar dari Aisyah). Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Keberhasilan Dalam Rumah Tangga
Keberhasilan Dalam Rumah Tangga Ada kebiasaan istri yang menyenangkan buat saya yaitu kebiasaannya bertanya. Pernah suatu malam dia bertanya. Apa sih keberhasilan dalam rumah tangga? Gaji Bulanan Jawab saya. Menurutnya salah. Rumah Besar dengan isinya, saldo rekening yang besar dibank, menurutnya masih juga tidak benar. Lantas apa dong? Tanya saya. Dia menjawab, Keinginan belajar pada diri suami dan istri, jika keinginan belajarnya kuat maka akan tercipta suasana belajar didalam rumah tangga itu. Suasana belajar itulah yang menjadi kunci sukses dalam rumah tangga. Setujukah anda? Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Makna Senyuman
Makna Senyuman Apa yang membuat saya jatuh cinta pada istri saya? Yang membuat saya jatuh cinta adalah pertanyaannya, Mas, hari ini sudah berapa kali tersenyum? Itulah pertanyaan perkenalan kami dan membuatnya saya jatuh cinta. Dulu kami sekantor di Panglima Polim. Karena pertanyaan itu kami menjadi dekat. Senyum buat saya merupakan hal yang biasa, tapi tahukah anda apa pendapat istri saya tentang makna sebuah senyuman? Menurutnya, senyuman bagai sinar matahari pagi yang selalu memberikan semangat baru bagi kehidupan manusia. Hari ini, sudah berapa kalikah anda tersenyum? Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Kiat : Ketika Masuk Kamar Tidur
Kiat : Ketika Masuk Kamar Tidur Di antara sifat basyariah manusia adalah haus jika tubuh sudah membutuhkan air, lapar jika tubuh sudah membutuhkan makanan dan lelah serta ngantuk jika tubuh sudah membutuhkan istirahat. Lingkaran hidup harian manusia sebagai basyar adalah bangun tidur, makan, minum, bergerak, istirahat dan kembali tidur. Tidur bagi manusia merupakan subsistem dari sistem hidupnya, psikis maupun psikologis. Pada umumnya manusia, tidur bagaikan mati dimana fungsi-fungsi jiwanya tidak bekerja, tetapi pada sebagian orang tidur merupakan saat dimana aktifitas spirituil justeru meningkat, sehingga ketika bangun tidur bukan hanya tubuhnya yang segar tetapi juga jiwanya. Orang-orang saleh sering menerima ilham (ruya al haqq) justeru ketika sedang tidur. Diantara adab tidur menurut ajaran Islam adalah sebagai berikut: 1. Tidur cepat. Menurut Aisyah r.a, Rasulullah selalu berangkat tidur di awal malam. (muttafaq `alaih) 2. Tidur dalam keadaan berwudlu`. Rasulullah bersabda: Apabila engkau mau tidur, berwudlu`lah seperti engkau berwudlu` untuk salat. (muttafaq `alaih) 3. Berbaring diatas lambung kanan dengan berbantal tangan kanan seperti yang dicontohkan Rasulullah, kemudian boleh beralih di atas lambung kiri dan berbantalkan tangan kiri. 4. Tidak mengambil posisi tidur yang mengganggu kesehatan, misalnya terlalu lama tidur tengkurap. 5. Sebelum tidur membaca ayat Kursiy dan akhir surat al Baqarah, surat al Ikhlas, al Falaq dan an Nas, seperti yang diajarkan oleh Rasulullah. 6. Berdoa ketika berbaring dengan doa Rasulullah: Bismika Allahumma ahya wa amutu Artinya: Dengan nama Mu ya Allah aku hidup dan aku mati. 7. Apabila mendapat mimpi buruk di malam hari, atau terkejut, atau merasa takut, disunatkan membaca doa: A`udzu bi kalimatillahi at tammati min ghadlabihi wa `iqabihi wa syarri `ibadihi min hamazatis syaitani an yahdurun Artinya: Aku berlindung dengan kalimat Allah (Al Qur`an) yang sempurna dari murka Nya, dan dari siksa Nya, dari kejahatan hamba- hamba Nya dan dari segala gangguan syaitan yang mendatangiku. (HR. Abu Daud) 8. Memeriksa tempat tidur menjelang tidur. Rasulullah bersabda: Apabila salah seorang diantaramu hendak menempati tempat tidurnya, hendaklah ia mengambil kainnya, memeriksa alas tidurnya, dan bacalah basmalah karena ia tidak mengetahui apa yang ditinggalkan di tempat tidurnya setelah ia pergi. 9. Mengevaluasi diri apa yang telah dilakukan selama ini, baik perbuatan maupun perkataan untuk kemudian segera bertobat, mohon am pun atas segala kesalahannya pada saat itu juga. Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Tukang Cukur
Tukang Cukur Sore itu saya bertandang dirumah salahsatu kerabat, nampak orang- orang sibuk berkerumun. Saya bertanya ada apa kok rame-rame. Kerabat itu mengatakan ada salahsatu orang yang tinggal dikontrakkan meninggal tanpa meninggalkan identitas diri yang jelas dan tidak memiliki kerabat. Atas inisiatif pak er-te setempat warga saweran untuk biaya penguburan. Namun warga kebingungan sebab jenazah tidak ada yang sanggup memandikan. seorang ustadz yang biasa memandikan jenazah menentukan tarif biaya memandikan jenazah, sementara uang hasil saweran warga tidak cukup. Jenazah menjadi tidak ada yang memandikan. ditengah kegalauan warga, lewatlah seorang tukang cukur yang biasa keliling datang menghampiri dan bertanya sedang ada apa. salahsatu dari warga menceritakan sedang kesulitan mencari orang yang bersedia memandikan jenazah tanpa dibayar. Kata tukang cukur itu, sudah sini saya mandikan jenazahnya, tolong siapkan perlengkapannya. Pak Erte- pun tersenyum, warga saling membantu menyiapkan perlengkapannya. Kemudian mensholatkan dan menguburkannya dengan baik. Sungguh mulia perbuatan tukang cukur itu, ditengah kota jakarta yang riuh. Orang meninggalpun susah. Susah mencari lahan dan susah mencari orang yang bersedia memandikan jenazah yang tanpa bayar. Orang bilang, apa sih yang dijakarta yang nggak bayar? buang air kecil aja bayar 1000,-, eh. udah naik belum ya? Dan saya percaya masih banyak orang-orang yang mulia seperti tukang cukur. Bagaimana dengan anda? Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Cinta Dan Kasih Sayang
Cinta Dan Kasih Sayang Bahwa cinta dan kasih sayang (mawaddah dan rahmah) merupakan sendi dan perekat rumah tangga yang sangat penting. Cinta adalah sesuatu yang suci, anugerah Allah SWT dan sering tidak rasional. Cinta dipenuhi nuansa memaklumi dan memaafkan. Kesabaran, kesetiaan, pengertian, pemberian dan pengorbanan akan mendatangkan/menyuburkan cinta, sementara penyelewengan, egoisme, kikir dan kekasaran akan menghilangkan rasa cinta. Hukama berkata: Tanda-tanda cinta sejati ialah (1) engkau lebih suka berbicara dengan dia (yang kau cintai) dibanding berbicara dengan orang lain, (2) engkau lebih suka duduk berduaan dengan dia dibanding dengan orang lain, dan (3) engkau lebih suka mengikuti kemauan dia dibanding kemauan orang lain/diri sendiri). Tidak bisa memuliakan wanita kecuali lelaki yang mulia, dan tidak sanggup menghinakan wanita kecuali lelaki yang tercela. Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Takut Bini
Takut Bini Saya pernah diundang oleh salahsatu komunitas ITB, bukan Institute Teknologi Bandung lho, melainkan Komunitas Ikatan Takut Bini (ITB) yang terdiri para suami yang takut ama bininya. Salahsatu peserta bertutur bahwa semua para suami ITB ini hampir 99% masuk neraka karena saking takutnya sama istri sehingga melakukan perbuatan apapun untuk kepentingan istri termasuk korupsi, kolusi, nepotisme. Tapi ada satu suami yang sedang didepan pintu surga, dia tanya sama calon penghuni surga. Kenapa disaat para suami banyak masuk neraka sementara dia malah calon penghuni surga. Sang suami calon penghuni surga itu menjawab, apapun perbuatan yang dilakukan sehingga dia menjadi calon penghuni surga karena dia takut sama istrinya. Oalah ternyata penghuni neraka dan surga ini semuanya sama-sama takut istri to.. Cerita diatas hanya sekedar mengingatkan buat para suami agar tidak terlalu takut dengan istri melainkan takut kepada Allah SWT, eh maksudnya apa ya? Maksudnya jika istri mendorong-dorong untuk menghalalkan segala cara mendapat materi ya para suami sebaiknya menolaknya. Tapi apakah anda suami yang takut istri? Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Suka Dukanya Berjalan Kaki di Jakarta
Suka Dukanya Berjalan Kaki di Jakarta Cobalah sekali-kali berjalan kaki ditrotoar jalan protokol seperti kota Jakarta, tentunya akan banyak cerita yang menarik. Demikian halnya dengan saya memiliki kesenangan tersendiri untuk jalan kaki, apa lagi ketika bulan ramadhan yang lalu ditengah kemacetan saat terdengar adzan maghrib saya suka turun dari bus kota untuk jalan kaki mencari tempat sekedar untuk berbuka puasa. Kira-kira baru 100 meter saya berjalan ditrotoar dari belakang ada sepeda motor nyruduk yang membuat saya hampir terjatuh. Sang pengemudi motorpun berhenti sambil membuka helmnya, Makanya kalo jalan liat dibelakang ada kendaraan minggir, jangan malah ketengah. Dengan tampang galaknya. Saya sempat berpikir dia yang nabrak kok malah lebih galakan ya? Kesalehan individu seringkali tidak berbanding lurus dengan kesalehan kita dijalan raya. Pengennya buru-buru sampe rumah. Tapi menaikkan motor ditrotoar cerminan kesalehan sosial yang rendah. Bagaimana menurut anda? Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Manusia Dan Keajaibannya
Manusia Dan Keajaibannya Manusia adalah makhluk yang paling menarik untuk dikaji. Manusia juga sering digelitik pertanyaan tentang jatidirinya sendiri. Sepanjang sejarah kemanusiaan, manusia memang selalu bertanya tentang dirinya, karena manusia adalah makhluk yang bisa menjadi subyek dan obyek sekaligus. Al-Qur'an (Q/51: 21) pun mempertanyakan orang yang tidak mau merenung tentang dirinya, wafi anfusikum, afala tubshirun ? Rekaman permenungan tentang manusia misalnya dapat disimak pada pendapat para ahli filsafat, psikolog maupun politisi. Masalah tentang manusia yang menjadi perdebatan para ahli dapat dirumuskan menjadi tiga pertanyaan : 1 Karakteristik apa yang membedakan manusia dari binatang? 2 Apakah tabiat manusia itu pada dasarnya baik atau jahat ? 3 Apakah manusia memiliki kebebasan untuk berkehendak atau kehendaknya ditentukan oleh kekuatan di luar dirinya ? Pertanyaan pertama dijawab oleh teori Psikoanalisa (freud), Behavourisme (Watson,Skiner), Assosianis (Hume), Empirisis (Hobbes) bahwa manusia itu sama saja dengan binatang, yakni makhluk yang digerakkan oleh mekanisme asosiasi di antara sensasi-sensasi; yang tunduk kepada naluri biologis, atau tunduk kepada lingkungan, atau tunduk kepada hukum gerak, sehingga manusia dipandang bagaikan mesin tanpa jiwa. Teori ini dikritik oleh teori Extensialis dan Humanis dan juga New Freudian dengan mengembalikan jiwa (psyche) ke dalam Psikologi, yakni bahwa manusia berbeda dengan binatang karena ia memiliki kesadaran dan tanggung jawab serta unik. Manusia bukan hanya digerakkan oleh kekuatan di luarnya, tetapi di dalam dirinya juga ada kebutuhan untuk aktualisasi diri sampai menjadi makhluk yang ideal. Jawaban atas pertanyaan kedua juga berpola seperti jawaban pertanyaan pertama, yakni kelompok pertama menyatakan bahwa pada dasarnya manusia itu jahat, sedang yang kedua menyatakaan sebaliknya. Adapun jawaban dari pertanyaan ketiga dapat difahami dari faham Determinisme dan Free Will atau yang dalam Ilmu Kalam muncul dengan istilah Jabbariah dan Qadariyah. Yang pertama menekankan kekuasaan mutlak Tuhan dimana manusia tunduk tak berdaya, dan yang kedua menekankan keadilan Tuhan dimana manusia memiliki ruang untuk menentukan apa yang diinginkan. Meski permenungan tentang manusia telah berlanggsung sepanjang sejarah manusia, tetapi pembicaraan tentang manusia hingga kini (dan masa mendatang) tetap menarik.. Daya tarik pembicaraan tentang manusia antara lain seperti yang dikatakan oleh Dr. Alexis Careel dalam bukunya Man The Unknown, adalah karena pengetahuan tentang makhluk hidup dan terutama tentang manusia belum mencapai kemajuan seperti yang telah dicapai dalam bidang ilmu pengetahuan lainnya. Pertanyaan tentang manusia, kata Careel, pada hakikatnya hinga kini masih tetap tanpa jawaban. Keajaiban manusia semakin menarik jika pertanyaannya menukik ke dalam hati manusia, terutama ketika manusia sedang berada di puncak- puncak perasaan, ketika sedang dimabuk perasaan cinta, ketika sedang berada dalam puncak kekecewaan, puncak kemarahan, puncak kebencian dan ketika sedang berada di puncak kesadaran. Seringkah anda merenungkan tentang diri anda ? Wassalam, agussyafii http://www.labschoolcinere.net
[media-dakwah] Ngebut Benjol
Ngebut Benjol Ada hadist nabi bahwa perbuatan menyingkirkan duri dipinggir jalanpun akan dicatat sebagai amal baik. Namun ada teman yang bertutur disaat dirinya mengantar istrinya yang hendak melahirkan karena terburu-buru dan kondisi jalan agak gelap, dia tidak tau kalo didepan ada polisi tidur, membuat dirinya dan istri terpelanting. Begitu sampai dirumah sakit istrinya mesti segera disesar karena pendarahan disaat jatuh. Tutur teman selanjutnya, bukankah nabi mengajarkan kepada kita jika ada duri ditengah jalan mesti disingkirkan. Kenapa ya kita malah beramai-ramai membuat polisi tidur ditengah jalan? Apa semua pengemudi dianggap suka ngebut dan ugal-ugalan ?' Barangkali kejadian dan yang dituturkan teman patutlah kembali mengkaji lebih dalam ketika hendak membuat polisi tidur seberapa urgentnya? Jika tidak penting, alangkah baiknya cukup ditulis NGEBUT BENJOL. Anda punya solusi yang lebih menarik? Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Akal Yang Orisinal
Akal Yang Orisinal Memang orang boleh berbangga jika masih memiliki akal yang orisinil. Akal adalah problem solving capasity yang berfungsi untuk berfikir. Dengan fikirannya itulah manusia bisa mengatasi masalah, bisa menjawab pertanyaan, bisa nengambil keputusan dan bisa melakukan berbagai kreatifitas. Akal itulah yang membuat manusia berbeda dengan hewan. Secara filosofis, manusia adalah hewan yang berfikir, hayawanun natiqun, jika hilang akalnya maka yang ada tinggal hewannya. Akal adalah subsistem dari jiwa yang fungsinya berfikir, merasa dan berkehendak. Akal bisa menemukan kebenaran tetapi tidak me nentukannya, karena jika ada seribu orang maka ada seribu kebenaran. Kebenaran menurut akal maling berbeda dengan kebenaran menurut akal polisi. Kebenaran menurut akal terdakwa berbeda dengan menurut akal jaksa dan hakim. Akal yang orisinil adalah akal yang berfikir dan keputusannya konsisten mengikuti logika kebenaran, tidak terkontaminasi oleh kepentingan. Akal yang prima menurut mufassir Fahruddin ar Razi dalam tafsir al Kabir disebut al `aql as salim, dan itulah nurani. Wassalam, Agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Banyak Diam
Banyak Diam Jika seseorang tidak memiliki kecerdasan akal, tidak memiliki sopan santun yang baik, tidak punya sahabat sejati dan hatinya tidak kokoh, maka yang terbaik baginya adalah diam, tidak banyak mengomentari realita. Tanpa empat hal pertama, jika ia berbicara pasti hanya akan disalah pahami oleh orang lain, bisa karena memang disalah fahami atau salah ucap. Semestinya seorang mu'min itu hanya berbicara jika yang dikatakan itu baik. Menurut hadis Nabi, Tuhan menyuruh kita, jika kita diam, itu karena mikir, jika kita berbicara, itu karena zikir, dan jika kita melihat, itu karena mengambil pelajaran. Wassalam, Agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Sopan Santun Yang Terjaga
Sopan Santun Yang Terjaga Manusia adalah makhluk yang memiliki kepekaan sosial, yang perilakunya disesuaikan dengan apa yang dipandang sebagai harapan orang lain. Perilaku seseorang di depan orang sakit pasti berbeda dengan ketika di depan orang sehat. Demikian juga ketika berada di depan orang tua, berbeda perilakunya dengan ketika berada di tengah teman sebaya. Manusia mengenal apa yang dipandangnya sebagai kepantasan, sebagai kepatutan. Itulah yang disebut sebagai sopan santun, sebagai etiket. Sopan santun (adab) adalah akhlak yang bersifat lahir. Ada orang yang sangat sopan padahal hatinya jahat, disamping ada orang yang wajahnya garang tetapi hatinya lembut. Penipu biasanya membungkus aksinya dengan sopan santun. Meski begitu, secara umum, sopan santun merupakan cermin dari kehalusan budi pekerti . Orang bodoh yang sopan lebih disukai dibanding orang pandai yang tidak punya sopan santun. Sungguh beruntung orang yang masih bisa memelihara sopan santunya dalam pergaulan. Wassalam, Agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Menjadi Rendah Hati
Menjadi Rendah Hati Berkumpul dengan tukang ojek, teman-teman pengajar, siswa maupun dengan tukang bubur selalu mendorong saya untuk mendapatkan pencerahan dari mereka termasuk silaturahmi saya dengan seorang profesor. Yang juga seorang dai dan konselor. Hubungan kami seperti guru dan murid, ayah dan anak juga seperti seorang sahabat. Setiap kali ketemu kami selalu diskusi tentang Psikologi, Islam dan kehidupan, yang membuat saya terheran bagaimana mungkin dia masih bersedia untuk mendengar pendapat dari orang yang lebih muda. Katanya, seorang muslim ketika bertambah usia semakin matang jiwanya, dirinya didik untuk menjadi rendah hati dan kesediaan untuk belajar dengan siapapun termasuk dengan orang yang lebih muda. Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Solidaritas Politik: Pornomoralita Yang Kontraproduktif
repressif untuk tampil kembali ke panggung kekuasaan, hanya karena mereka bisa menyembunyikan aurat moralnya. Wallohu a`lam. Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Hakekat Zakat
Hakekat Zakat Saya pernah menjumpai orang yang ketika sendalnya dimasjid mendamprat pengurus masjid yang dianggapnya tidak becus ngurusin umatnya. Namun saya juga pernah juga bertemu dengan orang yang kotak duitnya diambil orang diam saja bahkan memperlakukan sang pencuri sebagai orang yang terhormat. Entah kenapa saya justru terusik untuk mendapatkan pencerahan dari kejadian yang terakhir. Pak bukankah ketika orang mengambil kotak duit itu berarti bapak membiarkan orang lain berbuat kedzaliman, kenapa tidak mempertahankan hak bapak? Kenapa malah memperlakukan pencuri itu dengan hormat? tanya saya. Itulah hakekat zakat buat saya. jika ada orang yang mengambil barang orang lain tanpa ijin tentunya karena dia sedang butuh. Dan saya mengikhlaskannya tentunya orang yang mengambil itu telah memberikan pelajaran berharga patut mendapatkan penghormatan. Jawabnya. Sekedar catatan aja, apakah kita sudah mampu memberikan harta yang kita cintai kepada orang lain? Apakah kita mampu memberikan kotak uang yang seharian kita capek menyarinya atau mengumpulkannya berhari-hari? Jika itu mampu kita lakukan berarti itu sebuah penyucian diri yang sempurna Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Kenali Dirimu
Kenali Dirimu Ada seorang laki-kali datang kerumah berkunjungn dan bersilaturahmi dengan bapak, bertanya bagaimana mendapatkan istri yang sholehah. Oo..mudah kenali saja dirimu.jawab bapak. Maksudnya bagaimana? Kalo anda tidak sholeh, bagaimana mungkin anda ingin istri yang sholehah?jawab bapak. Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Kalah Dari Setannya Sendiri
Kalah Dari Setannya Sendiri Pernah satu malam saya dimasjid ada seorang mubaligh muda yang sedang gelisah dengan pak haji. Pak haji, kondisi umat sekarang sangatlah memprihatinkan, banyak kemaksiatan dan susah diajak ke jalan yang benar. Itulah sebabnya saya berhenti untuk berdakwah.kata mubaligh muda seperti kehilangan gairahnya. Pak Haji itu mengatakan, anak muda, kenapa umat engkau salahkan? Bukankah semakin canggih engkau berdakwah, semakin canggih punya setanmu menggoda dirimu? Jika engkau berhenti berdakwah berarti itu kekalahan diri dari setanmu sendiri. Komentar aja dikit, setan dan malaikat selalu melekat pada diri kita. Sewaktu kita bodoh setannya juga bodoh. Semakin kita pintar setannya juga semakin pintar. Kenapa jika ada kesalahan dan kekalahan kita selalu menyalahkan orang lain? Cobalah tengok ke dalam diri kita, begitulah kata Ebiet G Ade. Barangkali bisa menemukan semua kesalahan dan kita. Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Penjual Peci
Penjual Peci Setiap kali saya bertemu orang seperti berenang dilautan kearifan. Kearifan itu seolah menjadi satu pada diri sosok yang biasa dan tidak bernama. Pertemuan dengan orang lain buat saya berarti sama halnya mendidik diri sendiri, berempati bahkan juga terlibat dalam pergumulan batin yang melahirkan pencerahan. Pencerahan itu juga saya dapatkan ketika saya bertemu dengan penjual peci yang beberapa hari menjelang lebaran yang lalu. Sosok raut mukanya berseri, dia bertutur bahwa sudah hampir 35 tahun dirinya berjualan peci. Saya bertanya padanya, Bapak apa yang menarik dari menjual peci? Katanya menjual peci adalah pekerjaan yang mulia yang memiliki makna untuk selalu mawas diri. adek tau apa artinya peci? tanya si penjual peci. Tidak pak. Jawab saya. Peci itu artinya pikiran suci, Maknanya agar kita menjaga kesucian pikiran kita dari belenggu dan kotoran-kotoran hawa nafsu. Kata si penjual peci itu Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Permintaan Seorang Anak
Permintaan Seorang Anak Saya punya seorang teman yang kepala sekolah SMP negeri, dia memiliki ibu yang berjualan di pasar. Pada usia lanjut Ibunya berjualan peniti, jarum, benang, kaca, bedak, sumbu kompor. Pada satu kesempatan dia meminta ibunya untuk pensiun berjualan selain tidak tega melihat ibunya terkena panas matahari namun juga demi keselamatan sang ibu. Dia bersedia mengganti uang penghasilan ibu berjualan setiap harinya. Kata ibunya, Emang kamu pengen liat ibu cepet mati ya? « Astaghfirullah ibu, bukan begitu maksud saya. Saya cuman pengen ibu istiharat menikmati masa tua. » jawab sang anak. Ibunya bertutur bahwa baginya kehidupan dan kebahagiaan dirinya adalah berjualan sebab dari berjualan itulah dia bisa beraktifitas, beramal dan bersilaturahmi dengan orang lain. Kalo dirinya diminta berhenti berarti dirinya tidak ada aktifitas, beramal dan bersilaturahmi. sama halnya membuat dirinya cepat mati.. Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Dzikir Destruktif
Dzikir Destruktif Ada seorang tamu yang datang kerumah, dia bertutur salah satu kerabatnya sangat rajin berdzikir, karena begitu bersemangatnya berdzikir kerabatnya itu kemudian menjadi gila. Tamu itu bertanya pada bapak kenapa bisa begitu. Bapak menjawabnya, Setiap perbuatan tergantung dengan niatnya. Demikian halnya berdzikir jika dipenuhi dengan keinginan dan berbagai hawa nafsu dzikir itu menjadi dzikir destruktif sehingga berakibat fatal bagi yang berdzikir. Dzikir yang sehat selalu bersamaan dengan berpikir dan beramal dengan diniatkan karena mencari ridha Allah SWT semata. Jika berdzikir, berpikir dan beramal telah berkelindan menjadi satu maka itu menjadi perbuatan yang produktif. Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Dirikanlah sholat
Dirikanlah sholat Pernah suatu hari ada ustad mengisi pengajian dengan remaja masjid, ada salahsatu remaja yang bertanya, Kenapa ada orang yang rajin setiap hari kelihatan tekun sholatnya namun suatu hari dikejutkan bahwa dia korupsi? Didalam Islam perintah sholat bukan perintah mengerjakan sholat semata, namun perintahnya adalah dirikanlah sholat. Perintah itu adalah perintah agar sholat menjadi bagian dari diri kita. Jalan kita, tidur kita makan kita, kerja kita bermain kita adalah sholat kita. Jika sholat bagian dari diri kita korupsi takkan terjadi. Jawab ustad tersebut. Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Matinya Nurani
kesalahan, tidak bisa obyektif dan biasanya memiliki kepribadian yang pecah (split personality). Bagaimana caranya menghidupkan nurani? secara umum jawabannya adalah menjauhi perbuatan dosa, baik dosa kepada Tuhan maupun dosa kepada manusia, karena perbuatan dosa merupakan daki yang mengotori cermin hati. Secara lebih spesifik, sebagai terapi, berdoa di tempat suci , di Multazam misalnya juga dapat menjadi shock therapy terhadap hati nurani. Mengapa di Ka`bah banyak orang bisa menangis tersedu-sedu, karena disana ia tidak bisa tidak kecuali harus jujur kepada Tuhan. Di sana terbayang semua kesalahan yang pernah dilakukan tanpa sedikitpun bisa mencari-cari alasan pembenar. Jika psikologi schok therapy ini berhasil dipertahankan lama, maka selanjutnya nuraninya akan hidup, dan itulah yang disebut haji mabrur. Berakrab-akrab dengan problem kemanusiaan juga bisa menajamkan nurani. Orang yang selalu bergelut langsung membantu kesulitan orang kecil, rakyat kebanyakan, maka nuraninya sedikit demi sedikit akan bercahaya. Hatinya menjadi lembut, rasa syukurnya meningkat. Ia akan memiliki kepekaan yang kuat terhadap hal-hal yang berdampak buruk kepada kehidupan riil manusia. Apa hubungannya dengan menghidupkan nurani? Sudah barang tentu ada hubungannya, karena orang kecil relatif jujur, maka menyayangi orang kecil bermakna menggosok-gosok kejujuran, dan hal itu mendatangkan rahmat Tuhan. Sayangilah yang di bumi, niscaya kalian akan disayang Tuhan, irhamu man fi al ardhi yarhamukum man fi as sama. Demikian firman Allah dalam hadis qudsiy. Adapun orang yang menunjukkan kepedulian kepada orang kecil tetapi dimaksud untuk publikasi politik, maka hal itu termasuk bentuk kebohongan, bohong kepada manusia dan bohong kepada Tuhan, apalagi jika menjadikan kesulitan orang kecil sebagai proyek mencari keuntungan sendiri. Dalam keadaan seperti itu seberapapun banyaknya kontribusi yang diberikan, tidak akan membuat nuraninya bercahaya. Wallohu a`lam bis sawab. Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Lemah Dahannya Kuat Rantingnya
Lemah Dahannya Kuat Rantingnya Usia Hana putri kami sekarang ini setahun lebih beberapa bulan. Ada sesuatu yang membuat kami sebagai orang tua agak risau. Yaitu anak seusia mestinya sudah bisa berjalan. Awalnya saya dan istri menganggap hal yang biasa, karena mendengar omongan tetangga kok jadi terpengaruh juga ya. Pada hari minggu kami bersama Hana mendapat undangan untuk makan siang bersama ketua yayasan sekolah kami. Siang itu kami dijemput pak karsono sopir sekolah. Kedatangan kami disambut dengan ramah. Kami bercerita tentang kecemasan bahwa Hana masih juga belum bisa berjalan. Mendengar cerita kami Pak Dedi ketua yayasan sekolah mengatakan, Tidak usah cemas, anak itu jika lemah dahannya kuat rantingnya. Artinya jika pertumbuhan fisiknya lemah berarti pertumbuhan berfikirnya lebih cepat. Berarti Hana ini anak cerdas, insya allah. Kamipun mengamininya. Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Diluar Tembok Berkubah Emas
Diluar Tembok Berkubah Emas Pergilah ke Depok yang ada masjidnya berkubah emas, anda akan berdecak kagum, bagaimana tidak, selain kubah dengan menara emasnya juga ada lantai yang terbuat dari marmer. Halaman masjid yang luas dengan taman dan berbagai tanaman berbagai buahnya. Ada seorang teman yang tinggal diluar tembok masjid berkubah emas, dia bertutur ada yang membuat saya lebih kagum, yang kekaguman saya melebihi dari masjid berkubah emas itu. apa itu?tanya saya. Tepat diluar tembok masjid berkubah emas, saya menyaksikan ada seorang ibu yang mengasuh anak-anak yatim dengan memanggil bunda, bunda dengan tulusnya, perempuan yang dipanggilnya bunda itu menciuminya anak-anak yatim dengan lembutnya. Adakah perbuatan yang lebih mengagumkan daripada memuliakan anak yatim? Tutur teman. Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Istri Yang Penurut
Istri Yang Penurut Ada seorang suami yang jarang pulang, sang istri selalu mengingatkan bahwa dirinya sebagai suami memiliki tanggungjawab. Oleh sebab itu istrinya meminta untuk selalu pulang ke rumah setiap pulang kerja. Karena tak digubrisnya istri membiarkan suami jarang pulang ke rumah. Lama kelamaan istrinya-pun jarang pulang juga. Pada suatu hari suaminya pulang tak dijumpai sang istri di rumah. Di saat istrinya pulang, suaminya marah-marah. Kamu ini bagaimana suami pergi, kamu malah juga ikut pergi.kata sang suami. Dulu sewaktu kamu jarang pulang, saya selalu mengingatkan dan tak pernah digubris. Ketika aku mengikuti apa yang kamu lakukan, dirimu malah marah-marah. Kalo gitu mana yang harus aku ikuti. Kata istri yang penurut. Sekedar catatan bagi para suami bahwa perbuatan kita lebih bermakna daripada seribu kata-kata. Jika perbuatan itu adalah perbuatan baik atau perbuatan buruk semuanya akan menjadi teladan bagi istri dan anak-anak kita. Bagaimana menurut anda? Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Kiat 5: Ketika Berada di Dalam Majlis
Kiat 5: Ketika Berada di Dalam Majlis Sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa menghindar dari pergaulan, dan dalam pergaulan untuk berbagai urusan pasti kita berbicara antara yang satu dengan yang lainnya. Adakalanya urusan yang kita kerjakan hanya diantara dua orang, tetapi terkadang harus dise lesaikan menyangkut orang banyak, dan dilakukan dalam suatu majlis atau sebuah forum. Majlis itu mungkin majlis musyawarah, majlis mu`amalah, boleh jadi majlis belajar atau pengajian. Agama Islam mengajarkan kepada kita adab ketika kita berada dalam suatu majlis, sebagai berikut: 1. Hendaknya masuk ke majlis setelah terlebih dahulu minta izin atau melalui prosedur semestinya. Memasuki majlis tanpa izin dapat menimbulkan kecurigaan dan menyalahi tata krama pergaulan. Allah berfirman: Yaa `ayyuhalladziina aamanu latad huluu buyuutan ghaira buyuu tikum hattaa tasta` nisuu wa tusallimuu `alaa ahlihaa dzaa likum khairullakum la`allakum tadzakkaruuna Artinya: Wahai orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah- rumah yang bukan rumahmu sebelum kamu meminta permisi dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, mudah- mudahan kamu (selalu) teringat. (an Nur :27) 2.Memberi salam ketika masuk dan ketika meninggalkan majlis. Salam pertama sebagai tanda ia hadir di majlis, dan salam kedua sebagai tanda pamitan meninggalkan majlis. Perilaku demikian itu mengundang simpatik antara anggauta majlis. 3.Jika anda datang ke majlis pada awal waktu, hendaknya memberi jalan atau tempat kepada orang yang datang belakangan. Allah berfirman: Yaa `ayyuhal ladziina aamanuu idzakiila lakum tafassakhuu fil majaalisi fafsahuu yafsahillaahu lakum Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika dikatakan kepadamu berlapang-lapanglah di dalam majlis, maka berlapang-lapanglah kamu supaya Allah melapangkan kepadamu. (QS al Mujadalah: 11) 4.Termasuk adab majlis adalah tidak duduk dengan perilaku yang tidak sopan atau mengambil ruang lebih banyak dari semestinya sehingga mengganggu orang lain, atau mengambil tempat yang telah diketahui disediakan untuk orang lain. 5.Tidak memisahkan diantara dua orang anggauta majlis, kecuali dengan seizin mereka. Memisahkan dua orang tanpa izin disamping mengganggu juga mengesankan arogansi. Rasulullah bersabda: Tidak halal bagi seseorang memisahkan antara dua orang teman tanpa seizin keduanya. 6.Tidak memindahkan seseorang dari tempat duduknya dengan tujuan untuk ditempati sendiri, karena hal itu disamping mengganggu orang lain juga tidak pantas, tidak etis serta mengandung arti kesombongan. Rasulullah bersabda: Tidak boleh seseorang memindahkan orang lain dari tempat duduknya untuk ditempati oleh dirinya sendiri. (HR.Bukhari) 7.Tahu diri dalam memilih tempat duduk. Bahwa duduk di bagian belakang kemudian dipersilahkan pindah ke depan itu lebih baik daripada memilih duduk dibagian depan (yang memang disediakan untuk orang lain) tetapi kemudian dimohon mundur ke belakang (karena yang berhak duduk sudah hadir). 8.Menutup pertemuan dengan doa kaffarah, yakni memohonkan ampun dari dosa yang mungkin dilakukan selama mengikuti pertemuan, seperti yang diajarkan oleh Rasulullah, sebagai berikut: Subha naka Allahumma wa bihamdika asyhadu an la ila ha illa anta astaghfiruka wa atu bu ilaika. Artinya: Maha Suci Engkau ya Allah dan dengan memuji Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau, aku mohon ampun kepada Mu dan bertaubat kepada Mu. Manurut hadis Rasulullah, barang siapa menyadari kesalahannya selama dalam majlis, kemudian sebelum berdiri meninggalkan majlis membaca doa tersebut, Allah akan mengampuni dosa-dosa dari kesalahannya itu. (HR. Muslim) Wassalam, agussyafii http://www.labschoolcinere.net
[media-dakwah] RUHANI-1: Ruhani itu apa ?
`aql as salim) sering digunakan untuk menyebut kesehatan seluruh aspek ruhani. 2.Qalb (hati) merupakan pusat kendali sistem ruhani, alat untuk memahami realita dan pemutus tindakan, berkesadaran.Hati hanya memutus apa yang disadari, sedang apa yang sudah dilupakan tidak lagi berada dalam hati, tetapi di dalam file alam bawah sadar di dalam nafs, yang terkadang muncul dalam mimpi. Tabiat hati itu inkonsisten, berubah-ubah. Istilah hati yang sehat (qalbun salim) juga digunakan untuk menyebut kesehatan seluruh sistem nafsani. 3.Bashirah (hati nurani) merupakan titik Tuhan (God Spot), atau menurut ilmu tasauf sebagai cahaya ketuhanan yang ada dalam hati (nurun yaqdzifuhullah fi al qalb). Berbeda dengan hati yang bertabiat inkonsisten, nurani kejujuranya sangat konsisten dan tidak mau diajak kompromi. Jika anda merasa iba, empati, menangis di Ka`bah, itu semua bersumber dari kejujuran nurani. 4.Syahwat, merupakan penggerak tingkah laku (motiv). Menurut al Qur'an manusia dihiasi dengan syahwat kepada lain jenis (seksual) anak-anak (kebanggan), perhiasan atau benda berharga (kebanggaan ), kendaraan yang bagus (kebanggan dan manfaat), ternak dan kebun (manfaat dan kebanggan). Syahwat sifatnya netral, dan halal sepanjang prosedurnya benar. 5.Hawa (dalam bahasa Indonesia menjadi hawa nafsu), adalah syahwat kepada kepada sesuatu yang rendah, yang haram, yang merusak, yang berdosa. Menyalurkan syahwat seksual degan menikah bernilai ibadah, berpahala, menyalurkannya melalui zina adalah wujud hawa nafsu, berdosa. Ingin kaya dengan kerja keras adalah ibadah , jika dengan korupsi adalah wujud dari hawa. Tabiat hawa adalah ingin mereguk kenikmatan sesegera mungkin dan tak peduli kepada akibat. Jika hati dan akal senang merenung ulang, mempertimbang untung rugi, maka hawa nafsu mengedepankan aji mumpung, sikat duluan mikir belakangan. Begitu kuatnya pengaruh hawa sehinga menurut al Qur'an ada orang yang mempertuhankan hawa (ittakhaza ilahahu hawahu), maksudnya dalam hidupnya ia tunduk patuh kepada tuntutan hawa nafsu, membelakangkan akal sehat dan hati nurani. Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Ruhani-2: Bagaimana cara Meningkatkan Kualitas ruhani?
menjadi manis. Manfaat wisata ada lima : (a) menghilangkan stress (tafarruju hammin), (b) rizki kehidupan (iktisabu ma`isyatin), (c) memperoleh ilmu, (d) adab atau etika dan (e) pengalaman bergaul dengan orang besar (suhbatu majidin) Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[media-dakwah] Berubah Bacaan
Berubah Bacaan Saya suka sekali membaca sebab membaca berarti bertambah ilmu juga bertambah wawasan, sewaktu saya hendak disunat mendapatkan hadiah dari kakek sebuah buku yang berjudul Bulughul marom, bukan main senangnya. Banyak juga orang yang suka membaca. Salah satu orang yang saya kenal dengan baik profesinya sebagai tukang becak. Dulu hampir tiap hari dia suka sekali membaca Kho Ping Ho, belakangan saya ketemu bacaannya sudah berubah buku-buku Imam Ghozali sempat saya tanyakan kenapa bacaannya berubah. Dia katakan kalo membaca buku kho ping ho bertambah umur tidak akan membuat dia jadi pandai bersilat namun jika membaca bukunya Imam Ghozali bertambah umur semakin bertambah iman ilmu agamanya. Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Kelebihan Orang Tua
Kelebihan Orang Tua Dulu saya pernah ngajar disalah satu SMK swasta di Jakarta Selatan. Pada suatu hari ada salahsatu orang tua siswa ngotot meminta anaknya untuk dipindahkan ke pesantren. Saya bertanya padanya kenapa begitu bersemangatnya memindahkan anak ke pesantren. Orang tua itu bertutur kalo selain karena khawatir dengan kondisi pergaulan sekolah, dia juga bercerita sewaktu masa kecil orangtuanya hendak memasukkan ke pesantren tapi dirinya tidak mau. Makanya sekarang dia sangat berkeinginan memindahkan anaknya ke pesantren karena dirinya merasa menyesal kenapa dulu tidak dipesantren. Akhirnya kami terpaksa menyetujuinya. Setelah selesai semuanya, ada salahsatu teman pengajar berkomentar tentang kejadian itu bahwa itulah kelebihan orang tua daripada anaknya. Apa itu pak?tanya saya. Kelebihan orang tua dari anaknya karena orang tua melakukan kesalahan yang tidak dilakukan oleh anaknya. Orang tua tadi merasa melakukan kesalahan karena sewaktu kecil tidak dipesantren. Dia ingin anaknya tidak ingin anaknya melakukan kesalahan Makanya anaknya dipindah ke pensantren. Tutur teman pengajar. Benarkah itu? Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Ladang Amal
Ladang Amal Ada seorang kyai yang identik dengan kehidupan malam seringkali keluar masuk ditempat maksiat dan bertemu serta dengan para pekerja malam. Saya bertanya padanya, untuk apa keluar masuk tempat-tempat maksiat itu? Jawabnya,tempat-tempat seperti itulah yang menjadi ladang amal buat kita. Kenapa memilih tempat maksiat? tanya saya. Didalam kehidupan selalu ada tempat yang baik dan tempat yang buruk, ada tempatnya orang mukmin ada tempatnya orang kafir, ada tempatnya orang sholeh, tempatnya orang maksiat. Tugasnya orang mukmin, juga tugasnya orang sholeh adalah membujuk, merayu dan mengajak orang-orang tidak benar untuk kembali ke jalan yang benar. Hanya orang yang tidak bersabarlah menggunakan kekerasan atau ancaman agar orang kembali ke jalan yang benar. Dan itu sangat dibenci oleh Allah SWT. Jawab sang kyai. Beberapa tahun kemudian sang kyai meninggal, yang melayatnya dari rumah hingga ke makamnya penuh lautan manusia yang melepas kepergiannya. Selamat jalan Pak kyai, Terima kasih atas pencerahannya selama ini.. Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Buat Apa Sekolah?
Buat Apa Sekolah? Pilihan untuk tidak melanjutkan sekolah sepatutnya juga dihargai sebagaimana pilihan anak untuk melanjutkan sekolah. Itulah yang saya alami ketika ada anak pengajian yang memilih untuk tidak melanjutkan sekolah SMAnya. Apakah kamu yakin dengan pilihanmu untuk tidak melanjutkan sekolah? tanya saya. Anak itu menjawabnya, kalo orang lulus sekolah untuk kerja, saya tidak sekolah juga bisa kerja. Lantas buat apa sekolah? Katanya penuh keyakinan. Saya mengingatkan padanya betapa pentingnya sekolah itu namun dia tetap memilih untuk tidak sekolah. Sampai sekarang ditetap bekerja seperti yang diinginkannya bahkan kini dia sudah berkeluarga. Keyakinannya buat apa sekolah barangkali juga benar. Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[media-dakwah] Kiat 3: Ketika Makan
Kiat 3: Ketika Makan Mempersiapkan diri untuk bekerja, terlebih dahulu menyantap hidangan pagi untuk sarapan, mungkin sendiri-sendiri, mungkin bersama keluarga dalam satu meja makan. Agama Islam mengajarkan adab makan sebagai berikut: 1.Hendaknya mencuci tangan terlebih dahulu sebelum makan, jika tangannya kotor. 2.Niat makan (minum) untuk memperkuat tubuh menjalankan tugas beribadah kepada Allah. 3.Memulai dengan berdoa ketika mencicipi makanan, dengan doa sebagai berikut: Allahumma ba rik lana fi hi wa at `imna khairan minhu Artinya: Ya Allah berkatilah kami pada makanan ini dan berikan kami makanan yang lebih baik dari ini. Setelah selesai makan hendaknya membaca doa: Allahumma ba rik lana fi hi wa zidna minhu Artinya: Ya Allah berkatilah kami pada makanan ini dan tambahilah kami dari padanya. (H.R.Silsilah sahihah) 4.Bacalah Bismillah ketika mulai makan, dan jika lupa membaca pada awalnya, maka bacalah: Bismillahi awwalahu wa akhirahu Artinya: Dengan nama Allah awal dan akhirnya. 5.Hendaknya makan dengan tangan kanan, dan mengambil makanan yang dekat dengannnya. 6.Duduk dalam keadaan merendah. Jika makannya lesehan maka hendaknya melipat dua lutut dan duduk diatas dua kaki, atau duduk di atas kaki kiri dengan menegakkan kaki kanan seperti yang dilakukan oleh Rasulullah. Jangan makan sambil bertelekan. 7.Memakan makanan yang tersedia dan tidak menghina makanan. Jika sesuai dengan selera silakan makan, jika tidak sesuai, tinggalkan. 8.Hendaknya makan tidak terlalu kenyang tetapi juga tidak terlalu sedikit. Rasulullah bersabda: Cukuplah bagi anak Adam makan beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya untuk beribadah. 9.Tidak memaksakan diri menyantap makanan (minuman) yang masih terlalu panas, tunggulah hingga mendingin. Tidak pantas pula meniup makanan (minuman) apalagi sampai bernafas dalam gelas atau mangkok. Hadis Ibn Abbas menceriterakan bahwa Rasulullah melarang bernafas dalam bejana atau menghembusnya. (HR. Turmuzi) 10.Tidak terlalu banyak memasukkan makanan ke dalam mulut, mengecilkan suap ke mulut dan mengunyah hingga lembut. Jangan sisakan makanan sedikitpun dari piring anda, dan bahkan dari tangan anda, karena kita tidak tahu bagian makanan mana yang paling diberkati Allah. 11.Jika sedang makan bersama, jangan melakukan sesuatu yang membuat orang lain merasa jijik, misalnya mengambil lauk dari mangkok bersama langsung dengan tangannya, atau terlalu mendekatkan mulut ke makanan yang sedang disantap bersama. Demikian juga hendaknya tidak membicarakan hal-hal yang menjijikkan atau hal yang dapat menghilangkan selera makan orang lain. 12.Hendaknya mengambil makanan ke dalam piring secukupnya saja, agar tidak tersisa karena kekenyangan, seperti yang biasa terjadi dalam persta-pesta, karena makanan yang tersisa itu kemudian menjadi mubazir. Menurut Al Qur'an perbuatan mubazir itu merupakan perilaku tercela. 13.Hendaknya jangan memaksa orang lain memakan makanan banyak, seperti yang terkadang terjadi ketika tuan rumah menjamu tamu. 14.Bersyukur dan memuji Allah setelah mencicipi makanan, seperti yang diajarkan oleh Rasulullah, yakni dengan membaca doa: Al hamdu lillahil lazi at `amani ha dzat ta `am, wa razaqani hi min ghairi haulin minni wala quwwah Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah memberi aku makanan ini serta memberikan padaku rizki tanpa daya kekuatan dariku. (HR. Muslim) 15.Jika makanan itu merupakan jamuan, berdoalah untuk tuan rumah yang menjamunya, sebagai berikut: Aftara `indakum as sa imun wa akala ta `a makum al abra ru wa sallat `alaikum al mala ikatu Artinya: Telah berbuka di sisimu orang yang berpuasa, telah dicicipi makananmu oleh orang-orang yang berbuat kebaikan dan telah didoakan kepadamu oleh para malaikat. (H.R. Muslim) atau doa di bawah ini: Allahumma at `im man at `amani wa asqi man saqa ni Artinya: Ya Allah berilah makanan kepada orang yang telah memberi makanan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang telah memberi minuman kepadaku. (H.R. Muslim) Wassalam, agussyafii http://www.labschoolcinere.net
[media-dakwah] Jika Hidup Penuh Cinta
Jika Hidup Penuh Cinta Saya mengenalnya beberapa ramadhan yang lalu bersama istri dan mas Verry DJ dimasjid pondok gede. Waktu itu ada pesantren anak jalanan. Belakangan saya tahu banyak orang bermasalah yang datang padanya. Entah masalah keuangan, masalah cinta, bahkan rumah tangga. Setiap masalah selalu saja mampu terselesaikannya. Dia bagai bengkel reparasi. Setelah itu ditinggalkan begitu saja. Dalam kapasitas saya sebagai orang biasa jika membayangkannya-pun saya tidak sanggup menghadapi berbagai masalah orang lain. Toh, dia bagaikan bapak bagi banyak orang. Pada satu kesempatan saya bertanya padanya, apa resepnya untuk menghadapi begitu banyak orang yang masalah dan menyelesaikannya? Katanya, Jika hidup kita penuh cinta, hidup terasa indah, masalah akan hadir bagai bunga kehidupan. Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com