Re: Standar ganda?

1999-11-03 Terurut Topik bRidWaN

At 11:08 PM 10/31/99 +0700, Hadi Wijaja wrote:
 APAKAH SEORANG KETUA MPR MEMILIKI WEWENANG
 UNTUK MENARIK SEORANG MENTERI DARI JABATANNYA
 DI KABINET?
-
Jadi pengen jawab nih pak Irwan, kalau menurut saya sih TIDAK BOLEH, tapi
mungkin menurut Pak Amien Boleh soalnya dia yang menjamin.., lagian kan
Gus Dus jadi presiden gara-gara manuver-manuver dia, so he thinks he has the
right to do it

regards
HADI

Yang aneh disini ialah Menteri Keuangan. Mungkin beliau
kurang mengerti, bahwasanya kalau ada apa-apa, seharusnya
dia melapor kepada Menko atau langsung kepada Presiden.

Bukan kepada ketua Partai...:)

Salam,
bRidWaN



Re: [Re: Standar ganda?]

1999-11-02 Terurut Topik Rizal Az

Bukan buat siapa2 loh... cuma pingin aja ikut2an ngutip...

" Never argue with an Idiot, he will bring you down to his level and beat you
with the experience"

peace,
Ichal

Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:




Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: Standar ganda?

1999-11-02 Terurut Topik Budi Haryanto

Irwan:
Bung Budi, terima kasih atas diskusinya. Saya tidak
berkeinginan untuk melanjutkan diskusi ini karena saya
lihat dan baca dari media online adanya tanggapan2 dan
komentar2 yg senada dengan apa yg saya ungkapkan
di milis ini.

Maaf, kali ini saya mencoba untuk tidak muter2
dengan masalah lain selain fokus ke masalah utama.
Karenanya tanggapan2 dari anda pada posting2 sebelumnya
yg sebenarnya sangat mengundang saya untuk memberi
komentar, akhirnya saya putuskan untuk tidak mengomentari
mengingat buntut2nya nanti malah membahas hal2 yg
bisa jadi keluar dari permasalahan semula.

Terima kasih atas pengertiannya.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu

Budi:
Terima kasih kembali mas Irwan.
Saya juga senang kalau diskusi topik ini nggak usah diteruskan, karena
memang kita berangkat dari hal yang berbeda. Lagian, teman lain yang
terlibat kelihatannya juga sedikit, yang mungkin karena nggak begitu
tertarik. Jadi, kurang enak juga memonopoli jalur umum ini.

Bagaimanapun, menyenangkan sekali diskusi dengan anda.

Salam,
Budi



Re: [Re: Standar ganda?]

1999-11-02 Terurut Topik Budi Haryanto

At 09:56 AM 11/2/99 -0800, you wrote:
Bukan buat siapa2 loh... cuma pingin aja ikut2an ngutip...

" Never argue with an Idiot, he will bring you down to his level and beat you
with the experience"

peace,
Ichal

Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:

Sampeyan iku yok opo se cak, katanya bukan buat siapa-siapa kok nama saya
masih diikutkan. Lha nek ngono lak podho ae ngejlokno liyane.

He... he... he, ngerti nggak ngerti ini adalah konsekuensi dari
memiliki Indonesia dengan berbagai bahasanya.

Ngelu  ngeluo kono.

Salam,
Budi


Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
http://webmail.netscape.com.




Re: Standar ganda?

1999-11-02 Terurut Topik bRidWaN

At 02:47 AM 11/2/99 EST, Irwan Ariston Napitupulu wrote:
In a message dated 10/31/99 2:21:54 PM Eastern Standard Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Berhubung Kabinet sekarang untuk konsumsi Persatuan,
  maka kwalitas dan kinerja Menteri, adalah juga
  merupakan tanggung jawab sang Guarantor.
  Guarantor termaksud adalah Mega, AR, dan Wiranto,
  selain Gus Dur sendiri.
  Mega menggaransi KKG dan LS.
  AR dalam hal ini menggaransi Menteri terbanyak,
  diantaranya Menteri Keuangan.
  Jadi disinilah bentuk tanggung jawab moralnya.


Irwan:
Bagaimana pun itu proses terbentuknya, yg mengangkat
menteri adalah presiden. Karenanya yg berhak memberhentikan
juga presiden. Menteri bertanggung jawab ke presiden,
bukan ke DPR, MPR, atau pun ketua MPR. Bila menteri
punya masalah, maka selayaknya dia menyampaikan
permasalahan itu ke Presiden dan bukan ke ketua MPR.
Presiden juga tidak pada tempatnya bila melepas
tanggung jawab dari anak buahnya, menteri2 dibawahnya,
walau itu hasil dari garansi orang/pihak lain.
Aturan main ini perlu jelas dulu agar negara ini bisa
berjalan pada rel yg benar.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu


Anda benar ini merupakan tanggung jawab Presiden,
tapi yang dipermasalahkan adalah bentuk tanggung
jawab MORAL, dari sang Guarantor !

Kabinet ini memang bernama Kabinet ber-Garansi.


Salam,
bRidWaN



Re: Standar ganda?

1999-11-01 Terurut Topik Budi Haryanto
Rekan Irwan,

Sejak awal saya memang mengajak anda untuk mengklarifikasi dulu validitas dan makna dari omongan AR mengenai menteri yang diusulkan oleh PAN, karena memang dari sinilah anda mengangkat topik untuk diskusi ini. Kalau ini saja belum clear, bagaimana kita bisa berangkat mendiskusikan kelanjutannya dengan arah pandang yang sama.

>Saya kembalikan lagi diskusi ini ke fokus semula
>dengan mencoba melihat satu poin terlebih dahulu.
>Ini pertanyaan saya ke anda yg belum juga anda
>jawab/respon.

Bagi saya, poin anda tersebut adalah poin yang kedua. Poin pertama adalah mengklarifikasikan omongan AR.

>Maaf, saya sengaja tulis dalam huruf besar hanya
>untuk memberi penekanan serta memfokuskan apa
>yg saya ingin anda responi.

Nggak apa-apa, keyboard di komputer anda khan ada 'shift'-nya, jadi silahkan kalau mau pakai huruf besar.

>APAKAH SEORANG KETUA MPR MEMILIKI WEWENANG
>UNTUK MENARIK SEORANG MENTERI DARI JABATANNYA
>DI KABINET?

Kalau sejak awal pertanyaan ini 'mutually exclusive' dan tidak berkaitan dengan omongan AR yang anda sitir dari Media Indonesia, akan lain lagi perkaranya. Dan sangat mudah untuk menjawabnya, tanpa perlu pakai huruf besar segala.
Namun, apa yang anda lakukan dalam posting anda pertama adalah berangkat dari ucapan AR lalu ditutup dengan pertanyaan tsb. Sekarang siapa yang sengaja lari-lari? Ini saya ambilkan lagi posting anda tsb.:

Silahkan baca berita lengkapnya di:
http://www.mediaindo.co.id/detail_news.asp?id=1999103000184658

Gue cuma mau kutipin aja bagian yg pengen gue komentarin:
---kutipan
Amien mengatakan dirinya bertanggung jawab secara moral atas menteri yang
digaransinya. "Kalau dari PAN jelas, saya akan bertanggung jawab secara
moral.
Kalau mereka melakukan kesalahan atau tidak bisa menjalankan tugas seperti
yang
diembannya, akan saya tarik. Itu garansinya," kata Amien.
akhir kutipan

Masih kita ingat gimana ketua MPR, Amien Rais, keberatan
bila seorang dubes mencampuri urusan yg bukan wewenangnya.
Nah, sekarang dari kalimat atas, saya melihat masalah
tarik menarik menteri itu setahu saya bukan wewenang MPR
maupun  ketua MPR. Apakah tindakan AR ini bisa dikategorikan
melakukan standar ganda?...:)

Kelihatannya kita perlu maklum lagi terhadap pihak2 yg belum
mengerti benar batas wewenang jabatan yg dimilikinya.
Moga2 pada cepat belajar sehingga aturan main yg ada bisa
segera diterapkan. Ini khan negara hukum, bukan hutan rimba:)

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu


>Itu saja pertanyaannya. Jangan dikait2kan dulu
>pertanyaan di atas dengan peristiwa ketua MPR
>kita, Amien Rais, yg sempat berucap demikian.
>Jadi, pertanyaan saya di atas adalah bersifat umum,
>dan tidak terkait dengan kasus apapun akhir2 ini.
>Saya ingin lihat pemahaman anda akan hal ini.

Anda sudah melempar satu buah mangga yang utuh untuk ditangkap, namun sewaktu buah tsb masih melayang, anda minta agar yang ditangkap hanya isi buah mangganya saja. Masuk akal nggak sih? Apa anda mengharap si nenek sihir ngupasin kulit dan daging mangga tsb. sewaktu masih di tengah jalan? lalu bilang, 'trick or threat'..

>Kalau anda masih lari2 lagi dengan mengomentari
>hal yg tidak signifikan, saya akan menyerah untuk
>tidak melanjuti diskusi ini dengan anda walau sebenarnya
>saya ingin kita melihat masalahnya dengan lebih jelas
>dan mengacu ke aturan main yg sebenarnya.

Wah, saya jadi sangat terharu kalau anda berbesar hati untuk menyerah.
Suatu saat, saya akan belajar dari anda untuk itu.

>jabat erat,
>Irwan Ariston Napitupulu

Salam,
Budi

NB.:
Orang yang cerdik bukanlah orang yang dapat mengatasi kesulitan yang datang; orang yang cerdik adalah orang yang dapat mencegah datangnya kesulitan (Mustofa Bisri, menjelang ramadlan 1409). 

Re: Standar ganda?

1999-11-01 Terurut Topik Hadi Wijaja

 APAKAH SEORANG KETUA MPR MEMILIKI WEWENANG
 UNTUK MENARIK SEORANG MENTERI DARI JABATANNYA
 DI KABINET?
-
Jadi pengen jawab nih pak Irwan, kalau menurut saya sih TIDAK BOLEH, tapi
mungkin menurut Pak Amien Boleh soalnya dia yang menjamin.., lagian kan
Gus Dus jadi presiden gara-gara manuver-manuver dia, so he thinks he has the
right to do it

regards
HADI



Re: Standar ganda?

1999-11-01 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 11/1/99 5:39:24 PM Eastern Standard Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Sejak awal saya memang mengajak anda untuk mengklarifikasi dulu validitas
  dan makna dari omongan AR mengenai menteri yang diusulkan oleh PAN,
  karena memang dari sinilah anda mengangkat topik untuk diskusi ini. Kalau
  ini saja belum clear, bagaimana kita bisa berangkat mendiskusikan
  kelanjutannya dengan arah pandang yang sama.

Irwan:
Bung Budi, terima kasih atas diskusinya. Saya tidak
berkeinginan untuk melanjutkan diskusi ini karena saya
lihat dan baca dari media online adanya tanggapan2 dan
komentar2 yg senada dengan apa yg saya ungkapkan
di milis ini.

Maaf, kali ini saya mencoba untuk tidak muter2
dengan masalah lain selain fokus ke masalah utama.
Karenanya tanggapan2 dari anda pada posting2 sebelumnya
yg sebenarnya sangat mengundang saya untuk memberi
komentar, akhirnya saya putuskan untuk tidak mengomentari
mengingat buntut2nya nanti malah membahas hal2 yg
bisa jadi keluar dari permasalahan semula.

Terima kasih atas pengertiannya.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Standar ganda?

1999-11-01 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 10/31/99 2:21:54 PM Eastern Standard Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Berhubung Kabinet sekarang untuk konsumsi Persatuan,
  maka kwalitas dan kinerja Menteri, adalah juga
  merupakan tanggung jawab sang Guarantor.
  Guarantor termaksud adalah Mega, AR, dan Wiranto,
  selain Gus Dur sendiri.
  Mega menggaransi KKG dan LS.
  AR dalam hal ini menggaransi Menteri terbanyak,
  diantaranya Menteri Keuangan.
  Jadi disinilah bentuk tanggung jawab moralnya.


Irwan:
Bagaimana pun itu proses terbentuknya, yg mengangkat
menteri adalah presiden. Karenanya yg berhak memberhentikan
juga presiden. Menteri bertanggung jawab ke presiden,
bukan ke DPR, MPR, atau pun ketua MPR. Bila menteri
punya masalah, maka selayaknya dia menyampaikan
permasalahan itu ke Presiden dan bukan ke ketua MPR.
Presiden juga tidak pada tempatnya bila melepas
tanggung jawab dari anak buahnya, menteri2 dibawahnya,
walau itu hasil dari garansi orang/pihak lain.
Aturan main ini perlu jelas dulu agar negara ini bisa
berjalan pada rel yg benar.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: [Re: [Re: Standar ganda?]]

1999-01-03 Terurut Topik Rizal Az

Bukan to' mas, berhubung berdua suka main kutip2an. Saya ikutan...
engga' ada hubungannya dengan anda2. Nama anda di cantumin gara2 saya click
reply...sorry loh ...he..he..he...

ya wes... engga' ngerti... emang nasibhe..he...he...

ichal

Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
At 09:56 AM 11/2/99 -0800, you wrote:
Bukan buat siapa2 loh... cuma pingin aja ikut2an ngutip...

" Never argue with an Idiot, he will bring you down to his level and beat
you
with the experience"

peace,
Ichal

Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:

Sampeyan iku yok opo se cak, katanya bukan buat siapa-siapa kok nama saya
masih diikutkan. Lha nek ngono lak podho ae ngejlokno liyane.

He... he... he, ngerti nggak ngerti ini adalah konsekuensi dari
memiliki Indonesia dengan berbagai bahasanya.

Ngelu  ngeluo kono.

Salam,
Budi


Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
http://webmail.netscape.com.




Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [Re: [Re: Standar ganda?]]

1999-01-03 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Saya heran sebetulnya kutipannya dari mana sih mas? Jangan-jangan ngutip
ucapannya Jesse Ventura?

Kalau partner debatnya mampu mengalahkan anda dengan experince-nya, berarti
anda yg kalah debat itu yang lebih idiot dari si idiot itu. Iya enggak? Atau
level yg disebut itu punya kriteria tersendiri?

Contoh kasus, kalau anda debat dengan tukang becak bagaimana cara mengemudi
becak agak tidak nyeruduk kambing, lalu si tukang becak mampu mengalahkan
anda. Masak anda bilang kalah debat karena si tukang becak punya experience?
Kan andanya yang idiot kok berani-beraninya argue sama yang ahlinya? Iya
enggak? Enggak ya?


Jeffrey Anjasmara

'---
From: Rizal Az [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Re: [Re: Standar ganda?]]
Date: Fri, 5 Nov 1999 10:22:55 PST

Bukan to' mas, berhubung berdua suka main kutip2an. Saya ikutan...
engga' ada hubungannya dengan anda2. Nama anda di cantumin gara2 saya click
reply...sorry loh ...he..he..he...

ya wes... engga' ngerti... emang nasibhe..he...he...

ichal

Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
At 09:56 AM 11/2/99 -0800, you wrote:
 Bukan buat siapa2 loh... cuma pingin aja ikut2an ngutip...
 
 " Never argue with an Idiot, he will bring you down to his level and beat
you
 with the experience"
 
 peace,
 Ichal

 Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:

Sampeyan iku yok opo se cak, katanya bukan buat siapa-siapa kok nama saya
masih diikutkan. Lha nek ngono lak podho ae ngejlokno liyane.

He... he... he, ngerti nggak ngerti ini adalah konsekuensi dari
memiliki Indonesia dengan berbagai bahasanya.

Ngelu  ngeluo kono.

Salam,
Budi
 
 
 Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
http://webmail.netscape.com.
 



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
http://webmail.netscape.com.

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: [Re: [Re: [Re: Standar ganda?]]]

1999-01-03 Terurut Topik Rizal Az

Engga' nangkep yah...:). 

pertama-tama,
Orang kurang tau itu kebanyakan sok tau. Kalau sok tau biasanya ujung2nya
keras kepala, kalau kita argue sama mereka2 ini kadang2 kitanya capek sendiri
ngeladeninnya, terus akhirnya "ngalah". Itu maksudnya "he bring you to his
level and beat you with experience"

Experience yang dimaksud disini bukannya experience dia dalam topik yang di
argue, tapi pada kepandaian dia bersilat lidat,memutar-balikan fakta, dan
"keras kepala"-nya. Loe bisa lebih ngusain bidangnya, tau seluk beluknya dan
point loe itu 100% bener, tapi kalau dianya keras kepala?

Contoh loe itu salah konsep...he..he..he.. Sekarang loe liat contoh kasus gue
deh: 

kalau dalam perdebatan itu, tukang becak bilang " Eh, biar lu engga' nabrak
kambing, loe bisa belokin ke kiri, kekanan, atawa ente rem deh tuh becak biar
engga' nabrak". Loe... instead of agree (karena jawaban dia paling benar dan
simple), malu dikalahin begitu saja sama tukang becak  malah ngomongin segala
macam faktor yang ada, mulai dari berap derajat beca itu di belokin, arah dan
kecepatan angin, arah sinar matahari (yang mungkin bisa mempengaruhi pandangan
mata), berat kambing, berat beca+ tukangnya (buat nentuin velocity dari beca
dan kambingnya sendiri), contour tanah (tanjakan atau turunan), sampai ke
kondisi mental si kambing itu sendiri. 
Ditanya gini tukang becaknya kan bingung, lah orang dia bangku SD aja engga'
tamat, tapi karena dia di bawa ke level lawannya, akhirnya dia ngalah, engga'
bisa jawab padahal kan dia "expert"nya.  

Final result: 
Loe menang argumentasi, tukang becak, yang expert, kalah atau lebih tepatnya
"ngalah". Loe ngerasa puas karena udah bisa ngalahin "expert". Kalau begini
siapa yang idiot?. Tukang becak atau loe-nya? 


ichal

Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya heran sebetulnya kutipannya dari mana sih mas? Jangan-jangan ngutip
ucapannya Jesse Ventura?

Kalau partner debatnya mampu mengalahkan anda dengan experince-nya, berarti
anda yg kalah debat itu yang lebih idiot dari si idiot itu. Iya enggak? Atau
level yg disebut itu punya kriteria tersendiri?

Contoh kasus, kalau anda debat dengan tukang becak bagaimana cara mengemudi
becak agak tidak nyeruduk kambing, lalu si tukang becak mampu mengalahkan
anda. Masak anda bilang kalah debat karena si tukang becak punya experience?
Kan andanya yang idiot kok berani-beraninya argue sama yang ahlinya? Iya
enggak? Enggak ya?


Jeffrey Anjasmara

'---
From: Rizal Az [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Re: [Re: Standar ganda?]]
Date: Fri, 5 Nov 1999 10:22:55 PST

Bukan to' mas, berhubung berdua suka main kutip2an. Saya ikutan...
engga' ada hubungannya dengan anda2. Nama anda di cantumin gara2 saya click
reply...sorry loh ...he..he..he...

ya wes... engga' ngerti... emang nasibhe..he...he...

ichal

Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
At 09:56 AM 11/2/99 -0800, you wrote:
 Bukan buat siapa2 loh... cuma pingin aja ikut2an ngutip...
 
 " Never argue with an Idiot, he will bring you down to his level and beat
you
 with the experience"
 
 peace,
 Ichal

 Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:

Sampeyan iku yok opo se cak, katanya bukan buat siapa-siapa kok nama saya
masih diikutkan. Lha nek ngono lak podho ae ngejlokno liyane.

He... he... he, ngerti nggak ngerti ini adalah konsekuensi dari
memiliki Indonesia dengan berbagai bahasanya.

Ngelu  ngeluo kono.

Salam,
Budi
 
 
 Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
http://webmail.netscape.com.
 



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
http://webmail.netscape.com.

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.