Re: Standar ganda?
At 11:08 PM 10/31/99 +0700, Hadi Wijaja wrote: APAKAH SEORANG KETUA MPR MEMILIKI WEWENANG UNTUK MENARIK SEORANG MENTERI DARI JABATANNYA DI KABINET? - Jadi pengen jawab nih pak Irwan, kalau menurut saya sih TIDAK BOLEH, tapi mungkin menurut Pak Amien Boleh soalnya dia yang menjamin.., lagian kan Gus Dus jadi presiden gara-gara manuver-manuver dia, so he thinks he has the right to do it regards HADI Yang aneh disini ialah Menteri Keuangan. Mungkin beliau kurang mengerti, bahwasanya kalau ada apa-apa, seharusnya dia melapor kepada Menko atau langsung kepada Presiden. Bukan kepada ketua Partai...:) Salam, bRidWaN
Re: [Re: Standar ganda?]
Bukan buat siapa2 loh... cuma pingin aja ikut2an ngutip... " Never argue with an Idiot, he will bring you down to his level and beat you with the experience" peace, Ichal Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: Standar ganda?
Irwan: Bung Budi, terima kasih atas diskusinya. Saya tidak berkeinginan untuk melanjutkan diskusi ini karena saya lihat dan baca dari media online adanya tanggapan2 dan komentar2 yg senada dengan apa yg saya ungkapkan di milis ini. Maaf, kali ini saya mencoba untuk tidak muter2 dengan masalah lain selain fokus ke masalah utama. Karenanya tanggapan2 dari anda pada posting2 sebelumnya yg sebenarnya sangat mengundang saya untuk memberi komentar, akhirnya saya putuskan untuk tidak mengomentari mengingat buntut2nya nanti malah membahas hal2 yg bisa jadi keluar dari permasalahan semula. Terima kasih atas pengertiannya. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Budi: Terima kasih kembali mas Irwan. Saya juga senang kalau diskusi topik ini nggak usah diteruskan, karena memang kita berangkat dari hal yang berbeda. Lagian, teman lain yang terlibat kelihatannya juga sedikit, yang mungkin karena nggak begitu tertarik. Jadi, kurang enak juga memonopoli jalur umum ini. Bagaimanapun, menyenangkan sekali diskusi dengan anda. Salam, Budi
Re: [Re: Standar ganda?]
At 09:56 AM 11/2/99 -0800, you wrote: Bukan buat siapa2 loh... cuma pingin aja ikut2an ngutip... " Never argue with an Idiot, he will bring you down to his level and beat you with the experience" peace, Ichal Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Sampeyan iku yok opo se cak, katanya bukan buat siapa-siapa kok nama saya masih diikutkan. Lha nek ngono lak podho ae ngejlokno liyane. He... he... he, ngerti nggak ngerti ini adalah konsekuensi dari memiliki Indonesia dengan berbagai bahasanya. Ngelu ngeluo kono. Salam, Budi Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: Standar ganda?
At 02:47 AM 11/2/99 EST, Irwan Ariston Napitupulu wrote: In a message dated 10/31/99 2:21:54 PM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Berhubung Kabinet sekarang untuk konsumsi Persatuan, maka kwalitas dan kinerja Menteri, adalah juga merupakan tanggung jawab sang Guarantor. Guarantor termaksud adalah Mega, AR, dan Wiranto, selain Gus Dur sendiri. Mega menggaransi KKG dan LS. AR dalam hal ini menggaransi Menteri terbanyak, diantaranya Menteri Keuangan. Jadi disinilah bentuk tanggung jawab moralnya. Irwan: Bagaimana pun itu proses terbentuknya, yg mengangkat menteri adalah presiden. Karenanya yg berhak memberhentikan juga presiden. Menteri bertanggung jawab ke presiden, bukan ke DPR, MPR, atau pun ketua MPR. Bila menteri punya masalah, maka selayaknya dia menyampaikan permasalahan itu ke Presiden dan bukan ke ketua MPR. Presiden juga tidak pada tempatnya bila melepas tanggung jawab dari anak buahnya, menteri2 dibawahnya, walau itu hasil dari garansi orang/pihak lain. Aturan main ini perlu jelas dulu agar negara ini bisa berjalan pada rel yg benar. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Anda benar ini merupakan tanggung jawab Presiden, tapi yang dipermasalahkan adalah bentuk tanggung jawab MORAL, dari sang Guarantor ! Kabinet ini memang bernama Kabinet ber-Garansi. Salam, bRidWaN
Re: Standar ganda?
Rekan Irwan, Sejak awal saya memang mengajak anda untuk mengklarifikasi dulu validitas dan makna dari omongan AR mengenai menteri yang diusulkan oleh PAN, karena memang dari sinilah anda mengangkat topik untuk diskusi ini. Kalau ini saja belum clear, bagaimana kita bisa berangkat mendiskusikan kelanjutannya dengan arah pandang yang sama. >Saya kembalikan lagi diskusi ini ke fokus semula >dengan mencoba melihat satu poin terlebih dahulu. >Ini pertanyaan saya ke anda yg belum juga anda >jawab/respon. Bagi saya, poin anda tersebut adalah poin yang kedua. Poin pertama adalah mengklarifikasikan omongan AR. >Maaf, saya sengaja tulis dalam huruf besar hanya >untuk memberi penekanan serta memfokuskan apa >yg saya ingin anda responi. Nggak apa-apa, keyboard di komputer anda khan ada 'shift'-nya, jadi silahkan kalau mau pakai huruf besar. >APAKAH SEORANG KETUA MPR MEMILIKI WEWENANG >UNTUK MENARIK SEORANG MENTERI DARI JABATANNYA >DI KABINET? Kalau sejak awal pertanyaan ini 'mutually exclusive' dan tidak berkaitan dengan omongan AR yang anda sitir dari Media Indonesia, akan lain lagi perkaranya. Dan sangat mudah untuk menjawabnya, tanpa perlu pakai huruf besar segala. Namun, apa yang anda lakukan dalam posting anda pertama adalah berangkat dari ucapan AR lalu ditutup dengan pertanyaan tsb. Sekarang siapa yang sengaja lari-lari? Ini saya ambilkan lagi posting anda tsb.: Silahkan baca berita lengkapnya di: http://www.mediaindo.co.id/detail_news.asp?id=1999103000184658 Gue cuma mau kutipin aja bagian yg pengen gue komentarin: ---kutipan Amien mengatakan dirinya bertanggung jawab secara moral atas menteri yang digaransinya. "Kalau dari PAN jelas, saya akan bertanggung jawab secara moral. Kalau mereka melakukan kesalahan atau tidak bisa menjalankan tugas seperti yang diembannya, akan saya tarik. Itu garansinya," kata Amien. akhir kutipan Masih kita ingat gimana ketua MPR, Amien Rais, keberatan bila seorang dubes mencampuri urusan yg bukan wewenangnya. Nah, sekarang dari kalimat atas, saya melihat masalah tarik menarik menteri itu setahu saya bukan wewenang MPR maupun ketua MPR. Apakah tindakan AR ini bisa dikategorikan melakukan standar ganda?...:) Kelihatannya kita perlu maklum lagi terhadap pihak2 yg belum mengerti benar batas wewenang jabatan yg dimilikinya. Moga2 pada cepat belajar sehingga aturan main yg ada bisa segera diterapkan. Ini khan negara hukum, bukan hutan rimba:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu >Itu saja pertanyaannya. Jangan dikait2kan dulu >pertanyaan di atas dengan peristiwa ketua MPR >kita, Amien Rais, yg sempat berucap demikian. >Jadi, pertanyaan saya di atas adalah bersifat umum, >dan tidak terkait dengan kasus apapun akhir2 ini. >Saya ingin lihat pemahaman anda akan hal ini. Anda sudah melempar satu buah mangga yang utuh untuk ditangkap, namun sewaktu buah tsb masih melayang, anda minta agar yang ditangkap hanya isi buah mangganya saja. Masuk akal nggak sih? Apa anda mengharap si nenek sihir ngupasin kulit dan daging mangga tsb. sewaktu masih di tengah jalan? lalu bilang, 'trick or threat'.. >Kalau anda masih lari2 lagi dengan mengomentari >hal yg tidak signifikan, saya akan menyerah untuk >tidak melanjuti diskusi ini dengan anda walau sebenarnya >saya ingin kita melihat masalahnya dengan lebih jelas >dan mengacu ke aturan main yg sebenarnya. Wah, saya jadi sangat terharu kalau anda berbesar hati untuk menyerah. Suatu saat, saya akan belajar dari anda untuk itu. >jabat erat, >Irwan Ariston Napitupulu Salam, Budi NB.: Orang yang cerdik bukanlah orang yang dapat mengatasi kesulitan yang datang; orang yang cerdik adalah orang yang dapat mencegah datangnya kesulitan (Mustofa Bisri, menjelang ramadlan 1409).
Re: Standar ganda?
APAKAH SEORANG KETUA MPR MEMILIKI WEWENANG UNTUK MENARIK SEORANG MENTERI DARI JABATANNYA DI KABINET? - Jadi pengen jawab nih pak Irwan, kalau menurut saya sih TIDAK BOLEH, tapi mungkin menurut Pak Amien Boleh soalnya dia yang menjamin.., lagian kan Gus Dus jadi presiden gara-gara manuver-manuver dia, so he thinks he has the right to do it regards HADI
Re: Standar ganda?
In a message dated 11/1/99 5:39:24 PM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Sejak awal saya memang mengajak anda untuk mengklarifikasi dulu validitas dan makna dari omongan AR mengenai menteri yang diusulkan oleh PAN, karena memang dari sinilah anda mengangkat topik untuk diskusi ini. Kalau ini saja belum clear, bagaimana kita bisa berangkat mendiskusikan kelanjutannya dengan arah pandang yang sama. Irwan: Bung Budi, terima kasih atas diskusinya. Saya tidak berkeinginan untuk melanjutkan diskusi ini karena saya lihat dan baca dari media online adanya tanggapan2 dan komentar2 yg senada dengan apa yg saya ungkapkan di milis ini. Maaf, kali ini saya mencoba untuk tidak muter2 dengan masalah lain selain fokus ke masalah utama. Karenanya tanggapan2 dari anda pada posting2 sebelumnya yg sebenarnya sangat mengundang saya untuk memberi komentar, akhirnya saya putuskan untuk tidak mengomentari mengingat buntut2nya nanti malah membahas hal2 yg bisa jadi keluar dari permasalahan semula. Terima kasih atas pengertiannya. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Standar ganda?
In a message dated 10/31/99 2:21:54 PM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Berhubung Kabinet sekarang untuk konsumsi Persatuan, maka kwalitas dan kinerja Menteri, adalah juga merupakan tanggung jawab sang Guarantor. Guarantor termaksud adalah Mega, AR, dan Wiranto, selain Gus Dur sendiri. Mega menggaransi KKG dan LS. AR dalam hal ini menggaransi Menteri terbanyak, diantaranya Menteri Keuangan. Jadi disinilah bentuk tanggung jawab moralnya. Irwan: Bagaimana pun itu proses terbentuknya, yg mengangkat menteri adalah presiden. Karenanya yg berhak memberhentikan juga presiden. Menteri bertanggung jawab ke presiden, bukan ke DPR, MPR, atau pun ketua MPR. Bila menteri punya masalah, maka selayaknya dia menyampaikan permasalahan itu ke Presiden dan bukan ke ketua MPR. Presiden juga tidak pada tempatnya bila melepas tanggung jawab dari anak buahnya, menteri2 dibawahnya, walau itu hasil dari garansi orang/pihak lain. Aturan main ini perlu jelas dulu agar negara ini bisa berjalan pada rel yg benar. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: [Re: [Re: Standar ganda?]]
Bukan to' mas, berhubung berdua suka main kutip2an. Saya ikutan... engga' ada hubungannya dengan anda2. Nama anda di cantumin gara2 saya click reply...sorry loh ...he..he..he... ya wes... engga' ngerti... emang nasibhe..he...he... ichal Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: At 09:56 AM 11/2/99 -0800, you wrote: Bukan buat siapa2 loh... cuma pingin aja ikut2an ngutip... " Never argue with an Idiot, he will bring you down to his level and beat you with the experience" peace, Ichal Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Sampeyan iku yok opo se cak, katanya bukan buat siapa-siapa kok nama saya masih diikutkan. Lha nek ngono lak podho ae ngejlokno liyane. He... he... he, ngerti nggak ngerti ini adalah konsekuensi dari memiliki Indonesia dengan berbagai bahasanya. Ngelu ngeluo kono. Salam, Budi Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com. Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: [Re: [Re: Standar ganda?]]
Saya heran sebetulnya kutipannya dari mana sih mas? Jangan-jangan ngutip ucapannya Jesse Ventura? Kalau partner debatnya mampu mengalahkan anda dengan experince-nya, berarti anda yg kalah debat itu yang lebih idiot dari si idiot itu. Iya enggak? Atau level yg disebut itu punya kriteria tersendiri? Contoh kasus, kalau anda debat dengan tukang becak bagaimana cara mengemudi becak agak tidak nyeruduk kambing, lalu si tukang becak mampu mengalahkan anda. Masak anda bilang kalah debat karena si tukang becak punya experience? Kan andanya yang idiot kok berani-beraninya argue sama yang ahlinya? Iya enggak? Enggak ya? Jeffrey Anjasmara '--- From: Rizal Az [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Re: [Re: Standar ganda?]] Date: Fri, 5 Nov 1999 10:22:55 PST Bukan to' mas, berhubung berdua suka main kutip2an. Saya ikutan... engga' ada hubungannya dengan anda2. Nama anda di cantumin gara2 saya click reply...sorry loh ...he..he..he... ya wes... engga' ngerti... emang nasibhe..he...he... ichal Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: At 09:56 AM 11/2/99 -0800, you wrote: Bukan buat siapa2 loh... cuma pingin aja ikut2an ngutip... " Never argue with an Idiot, he will bring you down to his level and beat you with the experience" peace, Ichal Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Sampeyan iku yok opo se cak, katanya bukan buat siapa-siapa kok nama saya masih diikutkan. Lha nek ngono lak podho ae ngejlokno liyane. He... he... he, ngerti nggak ngerti ini adalah konsekuensi dari memiliki Indonesia dengan berbagai bahasanya. Ngelu ngeluo kono. Salam, Budi Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com. Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com. __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: [Re: [Re: [Re: Standar ganda?]]]
Engga' nangkep yah...:). pertama-tama, Orang kurang tau itu kebanyakan sok tau. Kalau sok tau biasanya ujung2nya keras kepala, kalau kita argue sama mereka2 ini kadang2 kitanya capek sendiri ngeladeninnya, terus akhirnya "ngalah". Itu maksudnya "he bring you to his level and beat you with experience" Experience yang dimaksud disini bukannya experience dia dalam topik yang di argue, tapi pada kepandaian dia bersilat lidat,memutar-balikan fakta, dan "keras kepala"-nya. Loe bisa lebih ngusain bidangnya, tau seluk beluknya dan point loe itu 100% bener, tapi kalau dianya keras kepala? Contoh loe itu salah konsep...he..he..he.. Sekarang loe liat contoh kasus gue deh: kalau dalam perdebatan itu, tukang becak bilang " Eh, biar lu engga' nabrak kambing, loe bisa belokin ke kiri, kekanan, atawa ente rem deh tuh becak biar engga' nabrak". Loe... instead of agree (karena jawaban dia paling benar dan simple), malu dikalahin begitu saja sama tukang becak malah ngomongin segala macam faktor yang ada, mulai dari berap derajat beca itu di belokin, arah dan kecepatan angin, arah sinar matahari (yang mungkin bisa mempengaruhi pandangan mata), berat kambing, berat beca+ tukangnya (buat nentuin velocity dari beca dan kambingnya sendiri), contour tanah (tanjakan atau turunan), sampai ke kondisi mental si kambing itu sendiri. Ditanya gini tukang becaknya kan bingung, lah orang dia bangku SD aja engga' tamat, tapi karena dia di bawa ke level lawannya, akhirnya dia ngalah, engga' bisa jawab padahal kan dia "expert"nya. Final result: Loe menang argumentasi, tukang becak, yang expert, kalah atau lebih tepatnya "ngalah". Loe ngerasa puas karena udah bisa ngalahin "expert". Kalau begini siapa yang idiot?. Tukang becak atau loe-nya? ichal Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya heran sebetulnya kutipannya dari mana sih mas? Jangan-jangan ngutip ucapannya Jesse Ventura? Kalau partner debatnya mampu mengalahkan anda dengan experince-nya, berarti anda yg kalah debat itu yang lebih idiot dari si idiot itu. Iya enggak? Atau level yg disebut itu punya kriteria tersendiri? Contoh kasus, kalau anda debat dengan tukang becak bagaimana cara mengemudi becak agak tidak nyeruduk kambing, lalu si tukang becak mampu mengalahkan anda. Masak anda bilang kalah debat karena si tukang becak punya experience? Kan andanya yang idiot kok berani-beraninya argue sama yang ahlinya? Iya enggak? Enggak ya? Jeffrey Anjasmara '--- From: Rizal Az [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Re: [Re: Standar ganda?]] Date: Fri, 5 Nov 1999 10:22:55 PST Bukan to' mas, berhubung berdua suka main kutip2an. Saya ikutan... engga' ada hubungannya dengan anda2. Nama anda di cantumin gara2 saya click reply...sorry loh ...he..he..he... ya wes... engga' ngerti... emang nasibhe..he...he... ichal Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: At 09:56 AM 11/2/99 -0800, you wrote: Bukan buat siapa2 loh... cuma pingin aja ikut2an ngutip... " Never argue with an Idiot, he will bring you down to his level and beat you with the experience" peace, Ichal Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Sampeyan iku yok opo se cak, katanya bukan buat siapa-siapa kok nama saya masih diikutkan. Lha nek ngono lak podho ae ngejlokno liyane. He... he... he, ngerti nggak ngerti ini adalah konsekuensi dari memiliki Indonesia dengan berbagai bahasanya. Ngelu ngeluo kono. Salam, Budi Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com. Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com. __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.