[ppiindia] Adakah yang mau pulang?
Dear friends, menyampaikan amanah dari seorang kawan yang sedang berada di India. Apakah ada yang tahu apakah kita bisa mengirimkan paspor keluar India? Jika iya menggunakan cara apa? Karena kami sudah mencoba ke beberapa jasa pengiriman barang termasuk DHL, tapi mereka tidak mau mengirimkan paspor tersebut. Kemudian Apakah ada yang akan pulang ke Jakarta, Indonesia dan atau akan ke India dalam beberapa hari ke depan ini. Karena teman saya ini, Mia, rencananya akan berangkat ke Republik Ceko dari India minggu depan. Tapi visanya masih harus diprint di Kedutaan Ceko di Jakarta. Terima kasih.. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] The Internet is a great place
http://www.world-of-estudy.com/test-preparation/gmat.html The Internet is a great place http://www.world-of-estudy.com/test-preparation/gmat.html There are free and paid resources online that can help you with dialog as well. Students in many countries may be preparing for the very same test http://www.world-of-estudy.com/test-preparation/gmat.html and can help you identify good resources and share the journey. More ... http://www.world-of-estudy.com/test-preparation/gmat.html http://www.world-of-estudy.com/test-preparation/gmat.html Students in many countries http://www.world-of-estudy.com/test-preparation/gmat.html The Internet is a great place to meet people online in similar circumstances so message boards or community forums are also a good place to discuss this test, preparation strategies and experiences with the test. Read http://www.world-of-estudy.com/test-preparation/gmat.html http://www.world-of-estudy.com/test-preparation/gmat.html Message boards or community forums http://www.world-of-estudy.com/test-preparation/gmat.html Gaining insight from others is a great way to know http://www.world-of-estudy.com/test-preparation/gmat.html what to prepare for and many people who join these online communities are happy to help you with helpful insight. More to read http://www.world-of-estudy.com/test-preparation/gmat.html [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Bangsa yang (Dibuat) Kecil - Oleh Daoed Joesoef
http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=24067 2010-08-31 Bangsa yang (Dibuat) Kecil Oleh : Daoed Joesoef Penangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan oleh Polisi Diraja Malaysia di perairan Indonesia, dua hari menjelang HUT ke-65 dari Kemerdekaan RI adalah satu tamparan bagi kita, selaku satu negara bangsa. Pelanggaran kedaulatan wilayah kelautan kita oleh negeri jiran yang pongah ini bukan terjadi baru sekali ini, sudah berkali-kali. Insiden di antara dua negara yang selalu digembar-gemborkan serumpun ini sepintas kelihatan aneh. Yang kecil (Malaysia) kok berani “menampar” yang relatif lebih besar (Indonesia). Secara fisik, Indonesia memang “besar”, in terms of jumlah penduduk, keluasan wilayah nasional, potensi kekayaan negeri. Namun, secara metafisika ia “kecil” karena ia terus-menerus dipimpin oleh warganya yang berjiwa kerdil. Hal ini lagi-lagi merupakan kesalahan kolektif kita, selaku satu Negara-Bangsa. Kita pasrah, membiarkan berbagai bidang kehidupan bersama diperintah oleh elite politik dan pejabat teknis berjiwa kerdil. Kekerdilan jiwa ini, pertama, tercermin dalam pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di depan peserta The Future Defence Leaders Workshop 2010 tanggal 26 – 30 Juli di Jakarta. Dia mengaku sempat mengalami kesulitan mencari calon Menteri Pertahanan dan pejabat teras di Kementerian Pertahanan berlatar belakang nonmiliter. Kesulitan itu juga ditemuinya, ketika hendak mengirim orang untuk menghadiri berbagai konferensi, seminar, dan simposium di luar negeri tentang pertahanan, keamanan, dan hubungan internasional. Pernyataan ini tidak betul. Membohongi masyarakat. Kalau saja dia tidak berjiwa kerdil, mau melihat lebih jauh dan melewati tembok berlapis dari opini para penasihat yang “memagari” dan “melindunginya”, dia pasti bisa membaca tulisan-tulisan saya mengenai masalah pertahanan, keamanan (hankam) dan hubungan internasional yang dibutuhkannya. Atau tulisan-tulisan serupa dari para staf analis dan peneliti dari lembaga CSIS. Tulisan-tulisan konseptual tersebut bisa saja berbeda, bahkan berlawanan, dengan apa-apa yang dipikirkannya di bidang itu. Namun, ini kan bukan berarti bahwa pemikiran di bidang hankam dari pihak sipil tidak ada. Saya adalah warga negara sipil (civilian citizen). Di pertengahan tahun 50-an abad lalu, selaku dosen FE-UI, saya sudah mulai menulis tentang hubungan pertahanan dan ekonomi (defence economics). Dalam periode yang sama, dalam rangka kebijakan “Ganyang Malaysia” dari Presiden Soekarno, lagi-lagi selaku “orang sipil”, saya menjadi anggota tim penasihat Inspektur Jenderal Territorial dan Pertahanan Rakyat (Irjentepra). Sebelum menulis itu, saya pernah berkecimpung di bidang militer. Pengalaman kemiliteran saya peroleh selama periode revolusi fisik (1945-1949). Berawal sebagai kadet di Akademi Militer Darurat di Berastagi, lalu sebagai perwira di Divisi IV TKR Sumatera Timur, kemudian selaku anggota Tentara Pelajar selagi ber-SMA di Yogyakarta dan setelah penyerahan kedaulatan aktif kembali sebagai militer di Komando Militer Kota Besar Jakarta Raya (1950-1951) selaku liaison officer. Saya keluar dari dinas kemiliteran, memilih menjadi warga sipil, ketika fakultas ekonomi didirikan oleh Universitas Indonesia. Walaupun begitu, perhatian saya pada masalah hankam dan ketahanan nasional tetap hidup. Ketika mengikuti program S-3 di Sorbonne, saya mengikuti perkuliahan tentang “strategi dan taktik” dari Jenderal Beauffre, veteran perang di Afrika, Perang Dunia II dan Vietnam dan disebut sebagai Bapak persenjataan nuklir Prancis. Tanpa perintah siapa pun, atas kesadaran sendiri, di sela-sela riset dan penulisan tesis doktoral, saya menyusun tiga konsep pembangunan Indonesia yang saling berkaitan, yaitu “Pembangunan Sistem Hankam”, “Pembangunan Ekonomi dalam rangka Pembangunan Nasional”, dan “Pembangunan Sistem Pendidikan dan Kebudayaan”. Berprasangka Mencampuri Sewaktu menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Pembangunan III, saya pernah membicarakan pokok-pokok pemikiran saya tentang pembangunan sistem hankam itu dengan Presiden Soeharto sendiri. Saya pikir kebijakan pemerintah di bidang tersebut selama ini keliru. Bagaimana pertahanan nasional bisa fungsional dan efektif kalau kekuatan di darat jauh lebih diutamakan daripada kekuatan di laut, sedangkan negeri kita dua pertiga terdiri dari laut dengan aneka kekayaan yang dikandungnya. Jangan lupa bahwa Indonesia bukan sekadar “negara maritim” tetapi above all an archipelagic state. Jadi, bukan terdiri atas pulau-pulau yang dikelilingi laut, tetapi lautan yang ditaburi oleh kira-kira 13.000 pulau besar dan kecil. Untuk mengamankan dan melindungi (wilayah) lautan ini diperlukan suatu Angkatan Laut yang tangguh. Ternyata pikiran strategis saya tidak diterima sewajarnya oleh Presiden Soeharto. Dia malah berprasangka ada kehendak mencampuri
Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman
Jika percaya dengan analisa demikian logis-formal tentang peristiwa nabi Sulaiman memindahkan singgasana ratu Balkis sebagaimana yang ditulis ini, cobalah tengok sejarah masyarakat Israel zaman itu dari data yang sudah dapat diakses. Coba di analisa menggunakan data diplomasi antara negara di Timur Tengah zaman nabi Sulaiman, kira-kira bagaimana jalan cerita yang bakal ditulis? From: Satrio Arismunandar Sent: Wednesday, September 01, 2010 10:15 AM To: news Trans TV ; kampus tiga ; technomedia ; aipi_poli...@yahoogroups.com ; ex menwa UI 2 ; HMI Kahmi Pro Network ; Syiar Islam ; jurnalisme ; ppiindia ; nasional list Subject: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman Pengantar: Tulisan ini dibuat oleh rekan Elfarid dari Sanggar Mewah (Mewah = Mepet Sawah), mengenai petunjuk adanya teknologi teleportasi di masa silam pada ayat-ayat Al Qur'an. Menarik untuk ditelaah lebih lanjut (bay) Tulisan ini masih berkaitan dengan tulisan tentang Nabi Sulaiman sebelumnya. Kisah nabi Sulaiman memindahkan singgasana Ratu Balqis dari negeri Saba’ ke negeri Palestina yang berjarak 2.000 km dalam hitungan detik memancing pemikiran kta untuk mengetahui bagaimana teknik pemindahan singgasana tersebut. Seperti tercantum dalam Al Qur’an Surat An Naml: 38. Berkata Sulaiman: Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri. 39. Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya. 40. Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab[1097]: Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia. Keterangan [1097]. Al Kitab di sini maksudnya: ialah Kitab yang diturunkan sebelum Nabi Sulaiman ialah Taurat dan Zabur. Dari pembesar-pembesar anak buah Nabi Sulaiman baik dari kalangan jin dan manusia diberi tantangan untuk memindahkan singgasana Ratu Balqis. Jin Ifrit menyanggupi memindahkan dengan waktu sebelum Nabi Sulaiman berdiri. Tetapi kemampuan jin Ifrit itu dipatahkan oleh seorang yang berilmu (ilmuwan) bernama Asif bin Barkhiya dengan menyanggupi memindahkan singgasana yang letaknya 2.000 km dari Palestina sebelum mata berkedip! Sekali mata manusia berkedip dalam hitungan detik sedang Asif bin Barkhiya menyanggupi sebelum mata berkedip atau kurang dari satu detik! Kecepatan itu hanya mampu ditandingi oleh kecepatan cahaya. Ini adalah petunjuk penting bahwa pemindahan singgasana ratu Balqis menggunakan teknologi yang sangat maju disebut teleportasi. Teknologi pemindahan materi jarak jauh. Dari kecepatannya dapat dipastikan teknologi tersebut lebih cepat dari jin Ifrit. Satu-satunya yang mungkin yaitu teknologi dengan memanfaatkan cahaya atau sinar sebagai media untuk teleportasi tersebut. Bisa saja teleportasi dengan sinar laser sudah ada di jaman tersebut sehingga urusan memindahkan singgasana dalam hitungan detik pun hal yang mudah. Kalau ada yang membantah dan mengatakan itu adalah sihir maka di dalam Al Qur’an pun sudah dibantah. Lihat Surat Al Baqarah ayat 102: 102. Dan mereka mengikuti apa[76] yang dibaca oleh syaitan-syaitan[77] pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat[78] di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya[79]. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. Keterangan: [77]. Syaitan-syaitan itu menyebarkan berita-berita bohong, bahwa Nabi Sulaiman menyimpan lembaran-lembaran sihir (Ibnu Katsir). [78]. Para mufassirin berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang malaikat itu.
Re: [ppiindia] Bangsa yang (Dibuat) Kecil - Oleh Daoed Joesoef
Indonesia sebagai negara maritim, lautan yang ditebari pulau-pulau besar dan kecil, memang seharusnya kekuatan militer tiga angkatan harus dapat berimbang dan saling topang-bantu. Pendapat Pak Daoed Joesoef hipotetis sesuai dengan sitkon geografis dan sitkon geo-politis serta geo-ekonomis. Dan jawaban SBY yang meremehkan intelegensi para warga sipil (kesulitan cari calon menteri pertahanan yang handal) dalam hal pemahaman dan pemikiran kemiliteran adalah kesombongan militer profesional model KNIL yang pernah menggusur para pejuang asal warga sipil yang berjiwa patriotik besar di zaman RI 1946-1948 dari komando satuan-satuan TNI, semacam ex-KNIL Soeharto. From: Satrio Arismunandar Sent: Wednesday, September 01, 2010 1:49 PM To: news Trans TV ; kampus tiga ; aipi_poli...@yahoogroups.com ; Forum Kompas ; ppiindia ; sastra pembebasan ; jurnalisme ; Indonesia Rising ; ex menwa UI 2 ; HMI Kahmi Pro Network ; angkasa readers Subject: [ppiindia] Bangsa yang (Dibuat) Kecil - Oleh Daoed Joesoef http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=24067 2010-08-31 Bangsa yang (Dibuat) Kecil Oleh : Daoed Joesoef Penangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan oleh Polisi Diraja Malaysia di perairan Indonesia, dua hari menjelang HUT ke-65 dari Kemerdekaan RI adalah satu tamparan bagi kita, selaku satu negara bangsa. Pelanggaran kedaulatan wilayah kelautan kita oleh negeri jiran yang pongah ini bukan terjadi baru sekali ini, sudah berkali-kali. Insiden di antara dua negara yang selalu digembar-gemborkan serumpun ini sepintas kelihatan aneh. Yang kecil (Malaysia) kok berani “menampar” yang relatif lebih besar (Indonesia). Secara fisik, Indonesia memang “besar”, in terms of jumlah penduduk, keluasan wilayah nasional, potensi kekayaan negeri. Namun, secara metafisika ia “kecil” karena ia terus-menerus dipimpin oleh warganya yang berjiwa kerdil. Hal ini lagi-lagi merupakan kesalahan kolektif kita, selaku satu Negara-Bangsa. Kita pasrah, membiarkan berbagai bidang kehidupan bersama diperintah oleh elite politik dan pejabat teknis berjiwa kerdil. Kekerdilan jiwa ini, pertama, tercermin dalam pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di depan peserta The Future Defence Leaders Workshop 2010 tanggal 26 – 30 Juli di Jakarta. Dia mengaku sempat mengalami kesulitan mencari calon Menteri Pertahanan dan pejabat teras di Kementerian Pertahanan berlatar belakang nonmiliter. Kesulitan itu juga ditemuinya, ketika hendak mengirim orang untuk menghadiri berbagai konferensi, seminar, dan simposium di luar negeri tentang pertahanan, keamanan, dan hubungan internasional. Pernyataan ini tidak betul. Membohongi masyarakat. Kalau saja dia tidak berjiwa kerdil, mau melihat lebih jauh dan melewati tembok berlapis dari opini para penasihat yang “memagari” dan “melindunginya”, dia pasti bisa membaca tulisan-tulisan saya mengenai masalah pertahanan, keamanan (hankam) dan hubungan internasional yang dibutuhkannya. Atau tulisan-tulisan serupa dari para staf analis dan peneliti dari lembaga CSIS. Tulisan-tulisan konseptual tersebut bisa saja berbeda, bahkan berlawanan, dengan apa-apa yang dipikirkannya di bidang itu. Namun, ini kan bukan berarti bahwa pemikiran di bidang hankam dari pihak sipil tidak ada. Saya adalah warga negara sipil (civilian citizen). Di pertengahan tahun 50-an abad lalu, selaku dosen FE-UI, saya sudah mulai menulis tentang hubungan pertahanan dan ekonomi (defence economics). Dalam periode yang sama, dalam rangka kebijakan “Ganyang Malaysia” dari Presiden Soekarno, lagi-lagi selaku “orang sipil”, saya menjadi anggota tim penasihat Inspektur Jenderal Territorial dan Pertahanan Rakyat (Irjentepra). Sebelum menulis itu, saya pernah berkecimpung di bidang militer. Pengalaman kemiliteran saya peroleh selama periode revolusi fisik (1945-1949). Berawal sebagai kadet di Akademi Militer Darurat di Berastagi, lalu sebagai perwira di Divisi IV TKR Sumatera Timur, kemudian selaku anggota Tentara Pelajar selagi ber-SMA di Yogyakarta dan setelah penyerahan kedaulatan aktif kembali sebagai militer di Komando Militer Kota Besar Jakarta Raya (1950-1951) selaku liaison officer. Saya keluar dari dinas kemiliteran, memilih menjadi warga sipil, ketika fakultas ekonomi didirikan oleh Universitas Indonesia. Walaupun begitu, perhatian saya pada masalah hankam dan ketahanan nasional tetap hidup. Ketika mengikuti program S-3 di Sorbonne, saya mengikuti perkuliahan tentang “strategi dan taktik” dari Jenderal Beauffre, veteran perang di Afrika, Perang Dunia II dan Vietnam dan disebut sebagai Bapak persenjataan nuklir Prancis. Tanpa perintah siapa pun, atas kesadaran sendiri, di sela-sela riset dan penulisan tesis doktoral, saya menyusun tiga konsep pembangunan Indonesia yang saling berkaitan, yaitu “Pembangunan Sistem Hankam”, “Pembangunan Ekonomi dalam rangka Pembangunan Nasional”, dan “Pembangunan Sistem Pendidikan dan Kebudayaan”. Berprasangka
Re: [ppiindia] Dengan cara diskriminasi-rasial menuju kemakmuran bersama?
Problema kemasyarkatan Indonesia dan Malayasia itu sangat berbeda. Di Malayasia hanya ada masalah tiga etnis besar: Malayu, Tionghoa dan India. Di Indonesia ada 130 lebih etnis bangsa-bangsa yang hidup tersebar di kawasan sejauh Sabang hingga Merauke yang geografis-waktunya ada tiga daerah waktu. Di samping itu perbedaan tingkat kebudayaan antar-etnis adalah sangat besar (Bangsa Jawa dihitung anthropologis/sosiologis sebagai yang paling maju kebudayaannya dan mayoritas jumlahnya). Di Indonesia masih hidup etnis bangsa yang hidupnya sepenuhnya bergantung kepada alam lingkungan hidup seperti di Papua/Irian Barat, di pedalaman Kalimantan, di pedalaman Riau, di pulau-pulau kecil dll. Untuk membangun Indonesia dan bangsa Indonesia sebagaimana dicantumkan dalam mukadimah UUD 1945 diperlukan suatu kebersamaan pemahaman sitkon Indonesia yang nyata, bukan angan-angan. From: Harry Adinegara Sent: Wednesday, September 01, 2010 2:51 PM To: tionghoa-...@yahoogroups.com ; budaya tionghua Cc: gelora45 ; media care Subject: [ppiindia] Dengan cara diskriminasi-rasial menuju kemakmuran bersama? Rupanya perlu di-telaah lebih mendalam perihal berita soal Pak Wapres Jusuf Kalla, yang dalam pidatonya yang terachir sempat beliau dikatagorikan sebagai seorang yang rasialis, seorang rasialis yang anti suku Tionghoa. Bersamaan dengan kejadian ini ,negara tetangga kita , Malaysia merayakan policy yang waktu itu, dikenal sebagai NEP(New Economic Policy) yang dicetuskan di tahun 1971, jadi sudah 40-an tahun yll. NEP ini bertujuan untuk menjebatani suatu fusi antara ,terutama 3 etnis di M'sia, yakni etnis Chinese, Indian dan majority orang Malay atau bumiputra, untuk bisa kerja sama dengan lebih efektip bagi kemakmuran bersama. Tujuan policy ini adalah untuk menyatukan sikap , ketrampilan dan kinerja segenap kekuatan (3 etnis) ini untuk bisa kerja sama menuju kemakmuran bersama. Untuk mencapai tujuan achir , kemakmuran bersama maka perlu di-awali dengan mengangkat sikon-nya orang Malay (bumi putra) yang mayoritas(60%)untuk bisa berdiri sama tinggi, duduk sama rendah. Caranya dengan , apa yang dikenal dengan affirmative action. Kejadian huru hara tahun 1969, clash antar etnis memberikan stimuli pada pemerintah waktu itu untuk mencari jalan keluar(solusi) dari kejadian ini yang telah menelan korban jiwa dan harta, Mencari idee ,mencari , mengolah suatu rancangan undang2 untuk mengatasi kejadian ini dan mempersatukan segenap kekuatan , bekerja sama segenap kekuatan bagi kemajuan negara Malaysia. Caranya yalah dengan memberikan ...preferential access ke misalnya bea siswa, kepemilikan saham dalam perusahaan sampai ke pembelian rumah,policy ini akan memberikan fasilitas pertama2 kepada bumi putra. Dengan cara affirmative action ini ditargetkan kalau dalam kurun waktu tidak lama maka para bumi putra akan sanggup ber-mitra dengan etnis2 lain yang dulunya mustahil bisa terlaksana karena status bumi putra tak se-imbang dalam banyak hal. Dalam kurun waktu 40 tahun semenjak policy NEP ini, dirasakan oleh pemerintah sekarang, sudah sampai waktunya untuk mengganti atau mengolah policy NEP ini dengan lebih rinci, menghilangkan aspek policy yang kurang menguntungkan dan memberikan suntikan baru agar kemajuan yang sudah sempat dicapai sekarang ini akan bisa lebih di-galak-kan mengingat globalisasi dimana semua negara bersaing untuk kemajuan negara nya masing2. Mengapa NEP , oleh pemerintah Najib Razak perlu di olah /dirubah dan disesuaikan dengan waktu dan pemrmintaan zaman ? Dalam perjalanan policy NEP ini, Malaysia sudah bisa mencapai hasil yang cukup mengagumkan. Pasca PD II, waktu itu Malaysia bisa di golongkan sebagai negara miskin, 50% hidup dalam kondisi kemiskinan. Sekarang hanya 4%, dan sebagain besar pribumi bisa menikmati social welfare yang memadai. Tapi kemajuan ini membawa complacency bagi rakyat Malaysia. Mereka jatuh ke era middle income trap, complacency jadi aturan hidup ,dan kemajuan dibidang RD terbengkalai dan produksi dalam negeri tidak memadai untuk bisa dianggap memberikan devisa yang kecukupan. Ada kemajuan per-capita income tapi tidak bisa menandingi perkembangan negara sesama Asia misalnya Korea Selatan. Tahun 1970-an Korea Selatan nasional income capitanya $260 sedangkan Malaysia sudah unggulan $380,, tapi dini hari Korea Selatan melejit jauh kedepan $19,800,= sedangkan Malaysia ketinggal dan hanya sempat menggalang $7,200.=. Karena ini pemerintah Malaysia saat ini perlu mengolah kembali NEP dan menyesuaikan policy yang mungkin sekarang sudah dianggap out of date karena sikon dalam negeri dan dunia sudah berubah. Dicanangkanlah suatu model policy baru yang dinamakan NEM (New Economic Model) Planning-nya yalah untuk memberikan stimuli ke sektor privat dengan menghilangkan red tape, seperti policy NEP dengan aturan ala Ali-Baba dimana bumiputra diberikan hak untuk dapat bermitra ,albeit mereka belum sanggup ,menilik kondisinya,
Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman
Masih banyak orang yang tidak dapat membedakan antara teknologi yang berdasar sains dan logik, dengan legenda yang bercampur keyakinan (faith). Hal itu juga sering terjadi pada orang-orang dengan kelainan jiwa tertentu, atau pada masyarakat yang terkebelakang perkembangan intelektualnya. Seandainya kisah Sangkuriang atau Bandung Bondowoso terjadi di timur tengah, mungkin akan muncul pula analisa tentang teknologinya. KM Original Message From: siraj_alsol...@msn.com Date: 01/09/2010 19:25 To: ppiindia@yahoogroups.com Subj: Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman Jika percaya dengan analisa demikian logis-formal tentang peristiwa nabi Sulaiman memindahkan singgasana ratu Balkis sebagaimana yang ditulis ini, cobalah tengok sejarah masyarakat Israel zaman itu dari data yang sudah dapat diakses. Coba di analisa menggunakan data diplomasi antara negara di Timur Tengah zaman nabi Sulaiman, kira-kira bagaimana jalan cerita yang bakal ditulis? From: Satrio Arismunandar Sent: Wednesday, September 01, 2010 10:15 AM To: news Trans TV ; kampus tiga ; technomedia ; aipi_poli...@yahoogroups.com ; ex menwa UI 2 ; HMI Kahmi Pro Network ; Syiar Islam ; jurnalisme ; ppiindia ; nasional list Subject: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman Pengantar: Tulisan ini dibuat oleh rekan Elfarid dari Sanggar Mewah (Mewah = Mepet Sawah), mengenai petunjuk adanya teknologi teleportasi di masa silam pada ayat-ayat Al Qur'an. Menarik untuk ditelaah lebih lanjut (bay) Tulisan ini masih berkaitan dengan tulisan tentang Nabi Sulaiman sebelumnya. Kisah nabi Sulaiman memindahkan singgasana Ratu Balqis dari negeri Saba’ ke negeri Palestina yang berjarak 2.000 km dalam hitungan detik memancing pemikiran kta untuk mengetahui bagaimana teknik pemindahan singgasana tersebut. Seperti tercantum dalam Al Qur’an Surat An Naml: 38. Berkata Sulaiman: Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri. 39. Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya. 40. Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab[1097]: Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia. Keterangan [1097]. Al Kitab di sini maksudnya: ialah Kitab yang diturunkan sebelum Nabi Sulaiman ialah Taurat dan Zabur. Dari pembesar-pembesar anak buah Nabi Sulaiman baik dari kalangan jin dan manusia diberi tantangan untuk memindahkan singgasana Ratu Balqis. Jin Ifrit menyanggupi memindahkan dengan waktu sebelum Nabi Sulaiman berdiri. Tetapi kemampuan jin Ifrit itu dipatahkan oleh seorang yang berilmu (ilmuwan) bernama Asif bin Barkhiya dengan menyanggupi memindahkan singgasana yang letaknya 2.000 km dari Palestina sebelum mata berkedip! Sekali mata manusia berkedip dalam hitungan detik sedang Asif bin Barkhiya menyanggupi sebelum mata berkedip atau kurang dari satu detik! Kecepatan itu hanya mampu ditandingi oleh kecepatan cahaya. Ini adalah petunjuk penting bahwa pemindahan singgasana ratu Balqis menggunakan teknologi yang sangat maju disebut teleportasi. Teknologi pemindahan materi jarak jauh. Dari kecepatannya dapat dipastikan teknologi tersebut lebih cepat dari jin Ifrit. Satu-satunya yang mungkin yaitu teknologi dengan memanfaatkan cahaya atau sinar sebagai media untuk teleportasi tersebut. Bisa saja teleportasi dengan sinar laser sudah ada di jaman tersebut sehingga urusan memindahkan singgasana dalam hitungan detik pun hal yang mudah. Kalau ada yang membantah dan mengatakan itu adalah sihir maka di dalam Al Qur’an pun sudah dibantah. Lihat Surat Al Baqarah ayat 102: 102. Dan mereka mengikuti apa[76] yang dibaca oleh syaitan-syaitan [77] pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat[78] di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya[79]. Dan mereka itu (ahli sihir)
Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman
Pak Dokter, kalau seandainya perang Barata Yuda dalam pakem ki dalang di analisa dari sudut pandang teknologi modern apa panah pasopati Arjuna yang dilepas satu anak panah kemudian jatuh di medan perang Kurusetra jadi ribuan jumlahnya dapat di logikakan sebagai multiple warheads-nya Intercontinental Balistic Missile yang mendorong multiple nuc-warhead? Lha kalau Nenggala-nya Baladewa yang dapat dilepaskan ke arah musuh dan dapat kembali ke sipemiliknya lagi sesudah membasmi musuh lantas apa tandingan teknologi modern? From: kmj...@indosat.net.id Sent: Wednesday, September 01, 2010 6:59 PM To: ppiindia@yahoogroups.com Subject: Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman Masih banyak orang yang tidak dapat membedakan antara teknologi yang berdasar sains dan logik, dengan legenda yang bercampur keyakinan (faith). Hal itu juga sering terjadi pada orang-orang dengan kelainan jiwa tertentu, atau pada masyarakat yang terkebelakang perkembangan intelektualnya. Seandainya kisah Sangkuriang atau Bandung Bondowoso terjadi di timur tengah, mungkin akan muncul pula analisa tentang teknologinya. KM Original Message From: siraj_alsol...@msn.com Date: 01/09/2010 19:25 To: ppiindia@yahoogroups.com Subj: Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman Jika percaya dengan analisa demikian logis-formal tentang peristiwa nabi Sulaiman memindahkan singgasana ratu Balkis sebagaimana yang ditulis ini, cobalah tengok sejarah masyarakat Israel zaman itu dari data yang sudah dapat diakses. Coba di analisa menggunakan data diplomasi antara negara di Timur Tengah zaman nabi Sulaiman, kira-kira bagaimana jalan cerita yang bakal ditulis? From: Satrio Arismunandar Sent: Wednesday, September 01, 2010 10:15 AM To: news Trans TV ; kampus tiga ; technomedia ; aipi_poli...@yahoogroups.com ; ex menwa UI 2 ; HMI Kahmi Pro Network ; Syiar Islam ; jurnalisme ; ppiindia ; nasional list Subject: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman Pengantar: Tulisan ini dibuat oleh rekan Elfarid dari Sanggar Mewah (Mewah = Mepet Sawah), mengenai petunjuk adanya teknologi teleportasi di masa silam pada ayat-ayat Al Qur'an. Menarik untuk ditelaah lebih lanjut (bay) Tulisan ini masih berkaitan dengan tulisan tentang Nabi Sulaiman sebelumnya. Kisah nabi Sulaiman memindahkan singgasana Ratu Balqis dari negeri Saba’ ke negeri Palestina yang berjarak 2.000 km dalam hitungan detik memancing pemikiran kta untuk mengetahui bagaimana teknik pemindahan singgasana tersebut. Seperti tercantum dalam Al Qur’an Surat An Naml: 38. Berkata Sulaiman: Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri. 39. Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya. 40. Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab[1097]: Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia. Keterangan [1097]. Al Kitab di sini maksudnya: ialah Kitab yang diturunkan sebelum Nabi Sulaiman ialah Taurat dan Zabur. Dari pembesar-pembesar anak buah Nabi Sulaiman baik dari kalangan jin dan manusia diberi tantangan untuk memindahkan singgasana Ratu Balqis. Jin Ifrit menyanggupi memindahkan dengan waktu sebelum Nabi Sulaiman berdiri. Tetapi kemampuan jin Ifrit itu dipatahkan oleh seorang yang berilmu (ilmuwan) bernama Asif bin Barkhiya dengan menyanggupi memindahkan singgasana yang letaknya 2.000 km dari Palestina sebelum mata berkedip! Sekali mata manusia berkedip dalam hitungan detik sedang Asif bin Barkhiya menyanggupi sebelum mata berkedip atau kurang dari satu detik! Kecepatan itu hanya mampu ditandingi oleh kecepatan cahaya. Ini adalah petunjuk penting bahwa pemindahan singgasana ratu Balqis menggunakan teknologi yang sangat maju disebut teleportasi. Teknologi pemindahan materi jarak jauh. Dari kecepatannya dapat dipastikan teknologi tersebut lebih cepat dari jin Ifrit. Satu-satunya yang mungkin yaitu teknologi dengan memanfaatkan cahaya atau sinar sebagai media untuk teleportasi tersebut. Bisa saja teleportasi dengan sinar laser sudah ada di jaman tersebut sehingga urusan memindahkan singgasana dalam hitungan detik pun hal yang mudah. Kalau ada yang membantah dan mengatakan itu adalah sihir maka di dalam Al Qur’an pun sudah dibantah. Lihat Surat Al Baqarah ayat 102: 102. Dan mereka mengikuti apa[76] yang
[ppiindia] Demo LSM Bendera Tanggapi Pidato SBY Ricuh
Refleksi : SBY berpidato demikian agar perhatian masyarakat bisa dialihkan ke masalah dengan Malaysia dari maslah politik, ekonomi dan sosial dalam negeri yang membuat mayoritas rakyat melarat dan oleh karena itu ratusan ribu bahkan jutaan tenaga kerja berumur masa produktif bisa dijadikan tenaga kerja murah (kalau bukan budak) tanpa perlindungan hukum sesuai praxis hukum dan kovensi internasional di luar negeri. Sekalipun sudah puluhan tahun sejak kekuasan Pak Hartodan penerusnya hingga dewasa ini masih saja masyarakat belum insyaf bahwa rezim SBY dan konco-konconya kaum bangsawan neo-Mojopahitnya adalah penjahat bin perampok yang membuat rakyat banyak miskin melarat. http://us.detiknews.com/read/2010/09/01/231852/1433149/10/demo-lsm-bendera-tanggapi-pidato-sby-ricuh Rabu, 01/09/2010 23:18 WIB Demo LSM Bendera Tanggapi Pidato SBY Ricuh Andi Saputra - detikNews Jakarta - Demonstrasi LSM Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) menanggapi pidato SBY malam ini berakhir ricuh. Kericuhan dipicu saat mereka dilarang membakar bendera Malaysia. Akibatnya salah seorang anggota polisi berpakaian preman terkena pukulan tongkat demonstran. Kami hanya ingin menyuarakan aspirasi kami. Tolong polisi jangan membela Malaysia, teriak orator, Mustar Bonaventura di maskar LSM Bendera, Jalan Diponegoro 58, Jakarta, Rabu,(1/9/2010). Dalam aksinya, mereka berusaha memblokir jalan tapi dicegah polisi. Lantas sekitar 30-an anggota LSM Bendera mengencingi bendera Malaysia. Lantas mereka membakar bendera Malaysia. Upaya ini dicegah oleh Kapolsek Menteng, Kompol Arsdo. Sayang, usaha ini mendapat perlawanan dari LSM Bendera sehingga terjadi kericuhan. Sebuah tongkat yang dipegang demosantran pun melayang megenai muka seorang anggota polisi. Lantas, situasi yang semakin memanas membuat polisi mendesak masuk demonstran ke dalam markas LSM Bendera. Akibat keributan ini, Jalan Diponegoro macet hingga arah Tugu Proklamasi. Namun kini situasi berangsur-angsur reda. Demonstran hanya bertahan di dalam markasnya untuk melakukan orasi. SBY hanya mementingkan kepentingan Malaysia, kepentingan negara sendiri dilupakan, teriak Bonaventura. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman
Kalau analoginya panah pasopati yang bisa jadi ribuan pana itu adalah cluster bomb, dan panahnya baladewa rasanya belum ada padanannya. Berarti Baladewa jauh lebih canggih dibanding AS sekarang. KM ---Original Message--- From: Siradj Al-Soloni Date: 02/09/2010 0:11:26 To: ppiindia@yahoogroups.com Subject: Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman Pak Dokter, kalau seandainya perang Barata Yuda dalam pakem ki dalang di analisa dari sudut pandang teknologi modern apa panah pasopati Arjuna yang dilepas satu anak panah kemudian jatuh di medan perang Kurusetra jadi ribuan jumlahnya dapat di logikakan sebagai multiple warheads-nya Intercontinental Balistic Missile yang mendorong multiple nuc-warhead? Lha kalau Nenggala-nya Baladewa yang dapat dilepaskan ke arah musuh dan dapat kembali ke sipemiliknya lagi sesudah membasmi musuh lantas apa tandingan teknologi modern? From: kmj...@indosat.net.id Sent: Wednesday, September 01, 2010 6:59 PM To: ppiindia@yahoogroups.com Subject: Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman Masih banyak orang yang tidak dapat membedakan antara teknologi yang berdasar sains dan logik, dengan legenda yang bercampur keyakinan (faith). Hal itu juga sering terjadi pada orang-orang dengan kelainan jiwa tertentu, atau pada masyarakat yang terkebelakang perkembangan intelektualnya. Seandainya kisah Sangkuriang atau Bandung Bondowoso terjadi di timur tengah, mungkin akan muncul pula analisa tentang teknologinya. KM Original Message From: siraj_alsol...@msn.com Date: 01/09/2010 19:25 To: ppiindia@yahoogroups.com Subj: Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman Jika percaya dengan analisa demikian logis-formal tentang peristiwa nabi Sulaiman memindahkan singgasana ratu Balkis sebagaimana yang ditulis ini, cobalah tengok sejarah masyarakat Israel zaman itu dari data yang sudah dapat diakses. Coba di analisa menggunakan data diplomasi antara negara di Timur Tengah zaman nabi Sulaiman, kira-kira bagaimana jalan cerita yang bakal ditulis? From: Satrio Arismunandar Sent: Wednesday, September 01, 2010 10:15 AM To: news Trans TV ; kampus tiga ; technomedia ; aipi_poli...@yahoogroups.com ; ex menwa UI 2 ; HMI Kahmi Pro Network ; Syiar Islam ; jurnalisme ; ppiindia ; nasional list Subject: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman Pengantar: Tulisan ini dibuat oleh rekan Elfarid dari Sanggar Mewah (Mewah = Mepet Sawah), mengenai petunjuk adanya teknologi teleportasi di masa silam pada ayat-ayat Al Qur'an. Menarik untuk ditelaah lebih lanjut (bay) Tulisan ini masih berkaitan dengan tulisan tentang Nabi Sulaiman sebelumnya. Kisah nabi Sulaiman memindahkan singgasana Ratu Balqis dari negeri Saba’ ke negeri Palestina yang berjarak 2.000 km dalam hitungan detik memancing pemikiran kta untuk mengetahui bagaimana teknik pemindahan singgasana tersebut. Seperti tercantum dalam Al Qur’an Surat An Naml: 38. Berkata Sulaiman: Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri. 39. Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya. 40. Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab[1097]: Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia. Keterangan [1097]. Al Kitab di sini maksudnya: ialah Kitab yang diturunkan sebelum Nabi Sulaiman ialah Taurat dan Zabur. Dari pembesar-pembesar anak buah Nabi Sulaiman baik dari kalangan jin dan manusia diberi tantangan untuk memindahkan singgasana Ratu Balqis. Jin Ifrit menyanggupi memindahkan dengan waktu sebelum Nabi Sulaiman berdiri. Tetapi kemampuan jin Ifrit itu dipatahkan oleh seorang yang berilmu (ilmuwan) bernama Asif bin Barkhiya dengan menyanggupi memindahkan singgasana yang letaknya 2.000 km dari Palestina sebelum mata berkedip! Sekali mata manusia berkedip dalam hitungan detik sedang Asif bin Barkhiya menyanggupi sebelum mata berkedip atau kurang dari satu detik! Kecepatan itu hanya mampu ditandingi oleh kecepatan cahaya. Ini adalah petunjuk penting bahwa pemindahan singgasana ratu Balqis menggunakan teknologi yang sangat maju disebut teleportasi. Teknologi pemindahan materi jarak jauh. Dari kecepatannya dapat dipastikan teknologi tersebut lebih cepat dari jin Ifrit. Satu-satunya yang mungkin yaitu teknologi dengan memanfaatkan cahaya atau
Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman
Andai-andainnya tidak cocok untuk dibandingkan dalam ilmu teknologi persenjataan modern. - Original Message - From: Siradj Al-Soloni To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, September 01, 2010 7:09 PM Subject: Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman Pak Dokter, kalau seandainya perang Barata Yuda dalam pakem ki dalang di analisa dari sudut pandang teknologi modern apa panah pasopati Arjuna yang dilepas satu anak panah kemudian jatuh di medan perang Kurusetra jadi ribuan jumlahnya dapat di logikakan sebagai multiple warheads-nya Intercontinental Balistic Missile yang mendorong multiple nuc-warhead? Lha kalau Nenggala-nya Baladewa yang dapat dilepaskan ke arah musuh dan dapat kembali ke sipemiliknya lagi sesudah membasmi musuh lantas apa tandingan teknologi modern? From: kmj...@indosat.net.id Sent: Wednesday, September 01, 2010 6:59 PM To: ppiindia@yahoogroups.com Subject: Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman Masih banyak orang yang tidak dapat membedakan antara teknologi yang berdasar sains dan logik, dengan legenda yang bercampur keyakinan (faith). Hal itu juga sering terjadi pada orang-orang dengan kelainan jiwa tertentu, atau pada masyarakat yang terkebelakang perkembangan intelektualnya. Seandainya kisah Sangkuriang atau Bandung Bondowoso terjadi di timur tengah, mungkin akan muncul pula analisa tentang teknologinya. KM Original Message From: siraj_alsol...@msn.com Date: 01/09/2010 19:25 To: ppiindia@yahoogroups.com Subj: Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman Jika percaya dengan analisa demikian logis-formal tentang peristiwa nabi Sulaiman memindahkan singgasana ratu Balkis sebagaimana yang ditulis ini, cobalah tengok sejarah masyarakat Israel zaman itu dari data yang sudah dapat diakses. Coba di analisa menggunakan data diplomasi antara negara di Timur Tengah zaman nabi Sulaiman, kira-kira bagaimana jalan cerita yang bakal ditulis? From: Satrio Arismunandar Sent: Wednesday, September 01, 2010 10:15 AM To: news Trans TV ; kampus tiga ; technomedia ; aipi_poli...@yahoogroups.com ; ex menwa UI 2 ; HMI Kahmi Pro Network ; Syiar Islam ; jurnalisme ; ppiindia ; nasional list Subject: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman Pengantar: Tulisan ini dibuat oleh rekan Elfarid dari Sanggar Mewah (Mewah = Mepet Sawah), mengenai petunjuk adanya teknologi teleportasi di masa silam pada ayat-ayat Al Qur'an. Menarik untuk ditelaah lebih lanjut (bay) Tulisan ini masih berkaitan dengan tulisan tentang Nabi Sulaiman sebelumnya. Kisah nabi Sulaiman memindahkan singgasana Ratu Balqis dari negeri Saba’ ke negeri Palestina yang berjarak 2.000 km dalam hitungan detik memancing pemikiran kta untuk mengetahui bagaimana teknik pemindahan singgasana tersebut. Seperti tercantum dalam Al Qur’an Surat An Naml: 38. Berkata Sulaiman: Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri. 39. Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya. 40. Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab[1097]: Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia. Keterangan [1097]. Al Kitab di sini maksudnya: ialah Kitab yang diturunkan sebelum Nabi Sulaiman ialah Taurat dan Zabur. Dari pembesar-pembesar anak buah Nabi Sulaiman baik dari kalangan jin dan manusia diberi tantangan untuk memindahkan singgasana Ratu Balqis. Jin Ifrit menyanggupi memindahkan dengan waktu sebelum Nabi Sulaiman berdiri. Tetapi kemampuan jin Ifrit itu dipatahkan oleh seorang yang berilmu (ilmuwan) bernama Asif bin Barkhiya dengan menyanggupi memindahkan singgasana yang letaknya 2.000 km dari Palestina sebelum mata berkedip! Sekali mata manusia berkedip dalam hitungan detik sedang Asif bin Barkhiya menyanggupi sebelum mata berkedip atau kurang dari satu detik! Kecepatan itu hanya mampu ditandingi oleh kecepatan cahaya. Ini adalah petunjuk penting bahwa pemindahan singgasana ratu Balqis menggunakan teknologi yang sangat maju disebut teleportasi. Teknologi pemindahan materi jarak jauh. Dari kecepatannya
[ppiindia] BRIC ambitions for Indonesia
http://www.atimes.com/atimes/South_Asia/LI02Df05.html Sep 2, 2010 BRIC ambitions for Indonesia By Sara Schonhardta JAKARTA - With Indonesia's economic growth among the strongest in Southeast Asia and brightening future prospects for the resource-rich country, economists are weighing whether it should be the next country added to the BRIC grouping of fast-growing emerging economies comprising Brazil, Russia, India and China. When US investment bank Goldman Sachs came up with the BRIC acronym in 2001, it projected that the combined economic size of the four countries would be bigger than all Group of 7 countries except the United States by 2050, according to Milan Zavadjil, country director at the International Monetary Fund's (IMF) Indonesia office. (The other G-7 countries being Japan, Germany, the United Kingdom, France, Italy and Canada.) Sticking to that definition, Indonesia is arguably ripe for inclusion to the club. For some financial analysts, Indonesia's BRIC designation would be symbolic of the gathering global shift in economic power away from the developed G-7 economies and towards faster-growing emerging ones. It would also give a boost to President Susilo Bambang Yudhoyono's economic management credentials. Indonesia still lacks certain BRIC indicators, including large-scale foreign capital inflows, which until now has allowed the government to maintain a relatively hands-off approach to rising inflationary pressures. If capital inflows were to rise significantly above current levels, Bank Indonesia, the central bank, would be put to an important test, economists say. There are limits to building up foreign reserves and allowing the exchange rate to appreciate, said Zavadjil, who believes sustained investor interest in Indonesia will depend more on achieving investment grade credit ratings than BRIC admission. In January, Fitch Ratings upgraded Indonesia's sovereign credit rating to BB+, based on improvements in the country's public finances and the economy's resilience to the global crisis. Fitch research estimates that Indonesian banks enjoy some of the strongest lending margins in Asia, and limited competition means that yields should remain strong over the medium term. The stable rating is still one level below investment grade. Ai Ling Ngiam, the lead analyst covering Indonesia at Fitch in Singapore, said reservations remain about upgrading Indonesia to the coveted A rating, which would signal to investors that Indonesia is capable of meeting its financial commitments even in adverse economic conditions. The growth side has been acknowledged, said Ngiam. But what has been lacking is infrastructure improvements and cooperation from local governments to get projects underway. She says the government often says the right things, but then fails to act. Indonesia's past crisis responses may justify the need for caution. By not factoring in the risk of rising inflation, the government would have to move quickly if sudden vulnerabilities arise that would call for strong policy adjustments, said Ngiam. She argues that more pre-emptive measures are needed to hedge against fast fluctuating foreign capital flows in and out of the country's illiquid financial markets. That said, many economists believe that Indonesia is now in an economic sweet spot, with economic growth poised to hit 6% this year after gross domestic product (GDP) rose 6.2% year on year in the second quarter. President Yudhoyono is even more bullish, predicting that economic growth will reach 6.6% by year's end. The Jakarta Composite Index, Asia's second-best performing stock exchange so far this year after Japan, has reflected the bullishness, hitting a record high on July 29 following the appointment of Darmin Nasution as Bank Indonesia's new head, ending a 14-month impasse over the central bank's leadership and signaling to the market a move towards prudent macro-economic management. Foreign direct investment (FDI), meanwhile, hit $7.8 billion in the first half of the year, a 49% gain over the same period in 2009. Indonesia's investment coordinating board now predicts FDI could reach $13.1 billion by the end of the year. Resilient in crisis When the global economy started to unravel in early 2008, some economists and investors worried that Indonesia would repeat the tailspin that devastated its economy and emptied the national coffers during the 1997-98 Asian financial crisis. The government responded to that crisis by raising interest rates and tightening fiscal policy, but those interventions failed to stop the rupiah from plunging 85% against the US dollar. The subsequent double-digit inflation triggered steep gains in the prices of key staples such as rice and cooking oil, and sparked the riots that eventually forced then president Suharto to resign. When the
[ppiindia] FW: [oisaa] Fw: [indoatiium] PIdato SBY tentang Indonesia-Malaysia...
Forwarded Message From: saprad...@yahoo.com To: oi...@yahoogroups.com Sent: Thu Sep 2nd, 2010 9:20 AM ICT Subject: [oisaa] Fw: [indoatiium] PIdato SBY tentang Indonesia-Malaysia... Sent from my BlackBerry® smartphone -Original Message- From: haris haris_...@yahoo.com Sender: indoati...@yahoogroups.com Date: Wed, 1 Sep 2010 19:14:51 To: indoati...@yahoogroups.com Reply-To: indoati...@yahoogroups.com Subject: [indoatiium] PIdato SBY tentang Indonesia-Malaysia... Teks lengkap pidato SBY tentang indonesia - malaysia di Mabes TNI Cilangkap Jaktim diambil dari www.detik.com Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua, Saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air yang saya cintai dan saya banggakan, Malam ini, saya ingin memberikan penjelasan kepada rakyat Indonesia mengenai hubungan Indonesia – Malaysia. Marilah kita mengawalinya dengan melihat perkembangan dan dinamika hubungan kedua negara, salah satu hubungan bilateral Indonesia yang paling penting. Hubungan Indonesia dan Malaysia memiliki cakupan yang luas, yang semuanya berkaitan dengan kepentingan nasional, kepentingan rakyat kita. Pertama, Indonesia dan Malaysia mempunyai hubungan sejarah, budaya dan kekerabatan yang sangat erat - dan mungkin yang paling erat dibanding negara-negara lain, dan sudah terjalin selama ratusan tahun. Kita mempunyai tanggung jawab sejarah, untuk memelihara dan melanjutkan tali persaudaraan ini. Kedua, hubungan Indonesia dan Malaysia adalah pilar penting dalam keluarga besar ASEAN. ASEAN bisa tumbuh pesat selama empat dekade terakhir ini, antara lain karena kokohnya pondasi hubungan bilateral Indonesia - Malaysia. Ketiga, ada sekitar (2) juta saudara-saudara kita yang bekerja di Malaysia – di perusahaan, di pertanian, dan di berbagai lapangan pekerjaan. Ini adalah jumlah tenaga kerja Indonesia yang terbesar di luar negeri. Tentu saja keberadaan tenaga kerja Indonesia di Malaysia membawa keuntungan bersama, baik bagi Indonesia maupun Malaysia. Sementara itu, sekitar 13,000 pelajar dan mahasiswa Indonesia belajar di Malaysia, dan 6,000 mahasiswa Malaysia belajar di Indonesia. Ini merupakan asset bangsa yang harus terus kita bina bersama, dan juga modal kemitraan di masa depan. Wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Indonesia adalah ketiga terbesar dengan jumlah 1,18 juta orang, dari total 6,3 juta wisatawan mancanegara. Investasi Malaysia di Indonesia 5 tahun terakhir (2005-2009) adalah 285 proyek investasi, berjumlah US$ 1.2 miliar, dan investasi Indonesia di Malaysia berjumlah US$ 534 juta. Jumlah perdagangan kedua negara telah mencapai US$ 11,4 Miliar pada tahun 2009. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan ekonomi Indonesia – Malaysia sungguh kuat. Namun, hubungan yang khusus ini juga sangat kompleks. Hubungan ini tidak bebas dari masalah dan tantangan. Ada semacam dalil diplomasi, bahwa semakin dekat dan erat hubungan dua negara, semakin banyak masalah yang dihadapi. Contoh masalah dan tantangan yang kita hadapi adalah menyangkut tenaga –kerja Indonesia di Malaysia. Kita tahu bahwa keberadaan 2 juta tenaga kerja Indonesia di Malaysia, disamping memberikan manfaat bersama, juga memunculkan kasus-kasus di lapangan yang harus terus kita kelola. Oleh karena itulah, sejak awal, saya berupaya keras untuk memperjuangkan hak-hak Tenaga Kerja Indonesia, antara lain menyangkut gaji dan waktu libur; memberikan perlindungan hukum, dan mendirikan sekolah bagi anak-anak Tenaga Kerja Indonesia. Dalam kunjungan saya yang terakhir ke Malaysia, kita telah berhasil mencapai kesepakatan, mengenai pemberian dan perlindungan Hak bagi tenaga kerja kita di Malaysia. Berkaitan dengan permasalahan hukum yang dihadapi oleh tenaga kerja Indonesia di Malaysia, pemerintah aktif melakukan langkah-langkah pendampingan dan advokasi hukum, untuk memastikan saudara-saudara kita mendapatkan keadilan yang sebenar-benarnya. Selain masalah TKI dan perlindungan WNI, kita juga kerap menjumpai masalah yang terkait dengan perbatasan kedua negara. Masalah ini memerlukan pengelolaan yang serius dari kedua belah pihak. Karena itulah, menyadari kepentingan bersama ini, saya dan Perdana Menteri Malaysia sering berkomunikasi secara langsung, di samping forum konsultasi tahunan yang kami lakukan, untuk memastikan bahwa isu-isu bilateral ini dapat kita kelola dan carikan jalan keluarnya dengan baik. Saudara-saudara sekalian, Akhir-akhir ini, hubungan Indonesia Malaysia kembali diuji dengan terjadinya insiden di seputar perairan Pulau Bintan pada tanggal 13 Agustus 2010 yang lalu. Berhubung insiden ini menjadikan perhatian yang luas dari kalangan masyarakat Indonesia, pada kesempatan ini, saya ingin memberikan penjelasan tentang duduk persoalan yang sesungguhnya, dan langkah-langkah tindakan yang diambil oleh pemerintah kita. Sejak saya
[ppiindia] Tinggal 2 ruang lagi, Diskon 30% untuk non view room - Small Office in Jakarta
TINGGAL 2 RUANG LAGI BIG PROMO30 % FOR NON VIEW ROOM --- Anda memerlukan ruang kantor? Hanya dengan Rp 1,6 juta per bulan plus diskon 30%untuk 3 bulan pertama, Anda sudah dapat memiliki kantor di alamat prestisius. Juga tersedia virtual office (sewa alamat dan divert telepon). Small Office in Jakarta Umumnya pemula bisnis tidak memerlukan ruang kantor yang terlalu besar, karena mungkin personilnya baru 1-2 orang. Sementara, kebanyakan gedung kantor menyewakan ruang minimal 100 m2. Untuk memenuhi kebutuhan akan ruang kantor yang kecil, telah hadir cGreen Business Center yang menyewakan ruang sebesar 4 m2 s.d. 8 m2 (Service Office - SO), sudah dilengkapi dengan furniture, operator resepsionis, terletak di Graha Mustika Ratu – lantai 5, Jalan Gatot Subroto Kav. 74-75 Jakarta. Fasilitas lain yang didapat dari cGreen Business Center adalah:1. Personal access key to the room2. Prestigious business address3. Telephone number4. Facsimile number5. Personal answering for incoming call6. Unlimitted internet access - Wi-Fi7. Building service charge8. Tea, coffee, and mineral water9. Room cleaning service10. AC, electricity, lighting, elevator11.Notification of incoming calls, faxs, and messages12. Complimentary of incoming fax, 5 pages/month13. Mail collection and courier services (billing separately by Tiki)14. Complimentary of meeting room15. Usage of supporting facilities, Disc. 10%. Biaya untuk menyewa SO mulai Rp 1.600.000/bulan.Jangka waktu sewa mulai dari per bulan, 3 bulan, 6 bulan, hingga 1 tahun. Virtual Office Selain ruang kantor, cGreen Business Center juga menyewakan Virtual Office (VO)atau Kantor Maya yang sudah menjadi kebutuhan bagi para pengusaha yang mempunyai mobilitas tinggi, dan tidak lagi harus datang dan bekerja di kantor secara fisik. Penyewa VO tetap dapat melakukan aktifitas usaha di mana pun mereka berada, karena operator profesional akan membantu menerima dan meneruskan incoming call ke nomor telepon atau handphone penyewa. Bila penyewa sedang tidak dapat dihubungi, operator akan mencatatkan pesannya.. Fasilitas VO lainnya adalah alamat kantor yang prestisius, nomor telepon dan fax, resepsionis, mail handling serta personal answering incoming call dengan greeting yang sesuai dengan keinginan. Dengan menggunakan jasa VO, penyewa tidak perlu lagi menyediakan fasilitas kantor seperti ruang, furniture, AC, dan peralatan kantor lainnya. Penyewa hanya perlu memiliki alat komunikasi yang mudah untuk untuk dihubungi. Biaya yang dikeluarkan untuk menyewa VO di cGreen Business Center tidak terlalu mahal, mulai Rp 500.000 hingga Rp 600.000 per bulan. Untuk mendapat informasi lebih jauh tentang layanan cGreen Business Center, hubungi: Adik SukadiscGreen Business Center Graha Mustika Ratu, 5th Floor #505 Jl. Jend. Gatot Soebroto Kav. 74-75Jakarta 12870Telp: (021) 8370 7142, 0812 832 0864Fax: (021) 8370 7143Email: cgreenoff...@yahoo.comwww.cgreen-businesscenter.blogspot.com [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] HEBOH ANGGOTA DPR RAMAI-RAMAI JADI TERSANGKA
HEBOH ANGGOTA DPR RAMAI-RAMAI JADI TERSANGKA Perkembangan kasus dugaan penerimaan cekperjalanan dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda S Goeltom, memasuki babak baru. Untuk artikel selengkapnya klik http://www.KabariNews.com/?35485 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Inilah Pidato Lengkap Presiden Tentang Krisis Hubungan Indonesia-Malaysia
Inilah Pidato Lengkap Presiden Tentang Krisis Hubungan Indonesia-Malaysia Jakarta, KabariNews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya menyampaikan sikapnya mengenai hubungan Indonesia-Malaysia yang tengah memanas akibat insiden penangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan oleh polisi air Malaysia di perairan Berakit, Kepulauan Riau, 13 Agustus lalu. Untuk artikel selengkapnya klik http://www.KabariNews.com/?35484 [Non-text portions of this message have been removed]