[ppiindia] Adakah yang mau pulang?

2010-09-01 Terurut Topik satia pradana
Dear friends,

menyampaikan amanah dari seorang kawan yang sedang berada di India. Apakah ada 
yang tahu apakah kita bisa mengirimkan paspor keluar India? Jika iya 
menggunakan 
cara apa?
Karena kami sudah mencoba ke beberapa jasa pengiriman barang termasuk DHL, tapi 
mereka tidak mau mengirimkan paspor tersebut.

Kemudian Apakah ada yang akan pulang ke Jakarta, Indonesia dan atau akan ke 
India dalam beberapa hari ke depan ini. Karena teman saya ini, Mia, rencananya 
akan berangkat ke Republik Ceko dari India minggu depan. Tapi visanya masih 
harus diprint di Kedutaan Ceko di Jakarta. Terima kasih..


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] The Internet is a great place

2010-09-01 Terurut Topik gelay.love

  http://www.world-of-estudy.com/test-preparation/gmat.html

The Internet is a great place
http://www.world-of-estudy.com/test-preparation/gmat.html

There are free and paid resources online that can help you with dialog
as well. Students in many countries may be preparing for the very same
test http://www.world-of-estudy.com/test-preparation/gmat.html  and
can help you identify good resources and share the journey.

More………...
http://www.world-of-estudy.com/test-preparation/gmat.html

  http://www.world-of-estudy.com/test-preparation/gmat.html

Students in many countries
http://www.world-of-estudy.com/test-preparation/gmat.html

The Internet is a great place to meet people online in similar
circumstances so message boards or community forums are also a good
place to discuss this test, preparation strategies and experiences with
the test.   Read
http://www.world-of-estudy.com/test-preparation/gmat.html



  http://www.world-of-estudy.com/test-preparation/gmat.html

Message boards or community forums
http://www.world-of-estudy.com/test-preparation/gmat.html

Gaining insight from others is a great way to know
http://www.world-of-estudy.com/test-preparation/gmat.html  what to
prepare for and many people who join these online communities are happy
to help you with helpful insight.

  More to read
http://www.world-of-estudy.com/test-preparation/gmat.html







[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Bangsa yang (Dibuat) Kecil - Oleh Daoed Joesoef

2010-09-01 Terurut Topik Satrio Arismunandar






 



  



  
  
  



http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=24067
2010-08-31 
Bangsa yang (Dibuat) 
Kecil


Oleh : Daoed 
Joesoef

Penangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan oleh 
Polisi Diraja Malaysia di perairan Indonesia, dua hari menjelang HUT ke-65 dari 
Kemerdekaan RI adalah satu tamparan bagi kita, selaku satu negara bangsa. 
Pelanggaran kedaulatan wilayah kelautan kita oleh negeri jiran yang pongah ini 
bukan terjadi baru sekali ini, sudah berkali-kali.
Insiden di antara dua 
negara yang selalu digembar-gemborkan serumpun ini sepintas kelihatan aneh. 
Yang 
kecil (Malaysia) kok berani “menampar” yang relatif lebih besar (Indonesia). 
Secara fisik, Indonesia memang “besar”, in terms of jumlah penduduk, keluasan 
wilayah nasional, potensi kekayaan negeri. Namun, secara metafisika ia “kecil” 
karena ia terus-menerus dipimpin oleh warganya yang berjiwa kerdil. Hal ini 
lagi-lagi merupakan kesalahan kolektif kita, selaku satu Negara-Bangsa.
Kita 
pasrah, membiarkan berbagai bidang kehidupan bersama diperintah oleh elite 
politik dan pejabat teknis berjiwa kerdil. Kekerdilan jiwa ini, pertama, 
tercermin dalam pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di depan peserta 
The Future Defence Leaders Workshop 2010 tanggal 26 – 30 Juli di Jakarta. Dia 
mengaku sempat mengalami kesulitan mencari calon Menteri Pertahanan dan pejabat 
teras di Kementerian Pertahanan berlatar belakang nonmiliter. Kesulitan itu 
juga 
ditemuinya, ketika hendak mengirim orang untuk menghadiri berbagai konferensi, 
seminar, dan simposium di luar negeri tentang pertahanan, keamanan, dan 
hubungan 
internasional.
Pernyataan ini tidak betul. Membohongi masyarakat. Kalau saja 
dia tidak berjiwa kerdil, mau melihat lebih jauh dan melewati tembok berlapis 
dari opini para penasihat yang “memagari” dan “melindunginya”, dia pasti bisa 
membaca tulisan-tulisan saya mengenai masalah pertahanan, keamanan (hankam) dan 
hubungan internasional yang dibutuhkannya. Atau tulisan-tulisan serupa dari 
para 
staf analis dan peneliti dari lembaga CSIS. Tulisan-tulisan konseptual tersebut 
bisa saja berbeda, bahkan berlawanan, dengan apa-apa yang dipikirkannya di 
bidang itu. Namun, ini kan bukan berarti bahwa pemikiran di bidang hankam dari 
pihak sipil tidak ada.
Saya adalah warga negara sipil (civilian citizen). Di 
pertengahan tahun 50-an abad lalu, selaku dosen FE-UI, saya sudah mulai menulis 
tentang hubungan pertahanan dan ekonomi (defence economics). Dalam periode yang 
sama, dalam rangka kebijakan “Ganyang Malaysia” dari Presiden Soekarno, 
lagi-lagi selaku “orang sipil”, saya menjadi anggota tim penasihat Inspektur 
Jenderal Territorial dan Pertahanan Rakyat (Irjentepra).
Sebelum menulis itu, 
saya pernah berkecimpung di bidang militer. Pengalaman kemiliteran saya peroleh 
selama periode revolusi fisik (1945-1949). Berawal sebagai kadet di Akademi 
Militer Darurat di Berastagi, lalu sebagai perwira di Divisi IV TKR Sumatera 
Timur, kemudian selaku anggota Tentara Pelajar selagi ber-SMA di Yogyakarta dan 
setelah penyerahan kedaulatan aktif kembali sebagai militer di Komando Militer 
Kota Besar Jakarta Raya (1950-1951) selaku liaison officer. Saya keluar dari 
dinas kemiliteran, memilih menjadi warga sipil, ketika fakultas ekonomi 
didirikan oleh Universitas Indonesia.
Walaupun begitu, perhatian saya pada 
masalah hankam dan ketahanan nasional tetap hidup. Ketika mengikuti program S-3 
di Sorbonne, saya mengikuti perkuliahan tentang “strategi dan taktik” dari 
Jenderal Beauffre, veteran perang di Afrika, Perang Dunia II dan Vietnam dan 
disebut sebagai Bapak persenjataan nuklir Prancis. Tanpa perintah siapa pun, 
atas kesadaran sendiri, di sela-sela riset dan penulisan tesis doktoral, saya 
menyusun tiga konsep pembangunan Indonesia yang saling berkaitan, yaitu 
“Pembangunan Sistem Hankam”, “Pembangunan Ekonomi dalam rangka Pembangunan 
Nasional”, dan “Pembangunan Sistem Pendidikan dan 
Kebudayaan”.

Berprasangka Mencampuri 
Sewaktu menjabat Menteri 
Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Pembangunan III, saya pernah 
membicarakan pokok-pokok pemikiran saya tentang pembangunan sistem hankam itu 
dengan Presiden Soeharto sendiri. Saya pikir kebijakan pemerintah di bidang 
tersebut selama ini keliru. Bagaimana pertahanan nasional bisa fungsional dan 
efektif kalau kekuatan di darat jauh lebih diutamakan daripada kekuatan di 
laut, 
sedangkan negeri kita dua pertiga terdiri dari laut dengan aneka kekayaan yang 
dikandungnya.
Jangan lupa bahwa Indonesia bukan sekadar “negara maritim” 
tetapi above all an archipelagic state. Jadi, bukan terdiri atas pulau-pulau 
yang dikelilingi laut, tetapi lautan yang ditaburi oleh kira-kira 13.000 pulau 
besar dan kecil. Untuk mengamankan dan melindungi (wilayah) lautan ini 
diperlukan suatu Angkatan Laut yang tangguh.
Ternyata pikiran strategis saya 
tidak diterima sewajarnya oleh Presiden Soeharto. Dia malah berprasangka ada 
kehendak mencampuri 

Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman

2010-09-01 Terurut Topik Siradj Al-Soloni
Jika percaya dengan analisa demikian logis-formal tentang peristiwa nabi 
Sulaiman memindahkan singgasana ratu Balkis sebagaimana yang ditulis ini, 
cobalah tengok sejarah masyarakat Israel zaman itu dari data yang sudah dapat 
diakses. Coba di analisa menggunakan data diplomasi antara negara di Timur 
Tengah zaman nabi Sulaiman, kira-kira bagaimana jalan cerita yang bakal ditulis?


From: Satrio Arismunandar 
Sent: Wednesday, September 01, 2010 10:15 AM
To: news Trans TV ; kampus tiga ; technomedia ; aipi_poli...@yahoogroups.com ; 
ex menwa UI 2 ; HMI Kahmi Pro Network ; Syiar Islam ; jurnalisme ; ppiindia ; 
nasional list 
Subject: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman


  
Pengantar:
Tulisan ini dibuat oleh rekan Elfarid
dari Sanggar Mewah (Mewah = Mepet Sawah), mengenai petunjuk adanya
teknologi teleportasi di masa silam pada ayat-ayat Al Qur'an. Menarik
untuk ditelaah lebih lanjut (bay)

Tulisan ini masih
berkaitan dengan tulisan tentang Nabi Sulaiman sebelumnya. Kisah nabi
Sulaiman memindahkan singgasana Ratu Balqis dari negeri Saba’ ke negeri
Palestina yang berjarak 2.000 km dalam hitungan detik memancing
pemikiran kta untuk mengetahui bagaimana teknik pemindahan singgasana
tersebut.

Seperti tercantum dalam Al Qur’an Surat An Naml:

38.
Berkata Sulaiman: Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu
sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka
datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.

39.
Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: Aku akan datang
kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri
dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya
lagi dapat dipercaya.

40. Berkatalah seorang yang mempunyai
ilmu dari AI Kitab[1097]: Aku akan membawa singgasana itu kepadamu
sebelum matamu berkedip. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu
terletak di hadapannya, iapun berkata: Ini termasuk kurnia Tuhanku
untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan
nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia
bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar,
maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.

Keterangan

[1097]. Al Kitab di sini maksudnya: ialah Kitab yang diturunkan sebelum Nabi 
Sulaiman ialah Taurat dan Zabur.

Dari
pembesar-pembesar anak buah Nabi Sulaiman baik dari kalangan jin dan
manusia diberi tantangan untuk memindahkan singgasana Ratu Balqis. Jin
Ifrit menyanggupi memindahkan dengan waktu sebelum Nabi Sulaiman
berdiri. Tetapi kemampuan jin Ifrit itu dipatahkan oleh seorang yang
berilmu (ilmuwan) bernama Asif bin Barkhiya dengan menyanggupi
memindahkan singgasana yang letaknya 2.000 km dari Palestina sebelum
mata berkedip!

Sekali mata manusia berkedip dalam hitungan detik
sedang Asif bin Barkhiya menyanggupi sebelum mata berkedip atau kurang
dari satu detik! Kecepatan itu hanya mampu ditandingi oleh kecepatan
cahaya. Ini adalah petunjuk penting bahwa pemindahan singgasana ratu
Balqis menggunakan teknologi yang sangat maju disebut teleportasi.
Teknologi pemindahan materi jarak jauh.

Dari kecepatannya dapat
dipastikan teknologi tersebut lebih cepat dari jin Ifrit. Satu-satunya
yang mungkin yaitu teknologi dengan memanfaatkan cahaya atau sinar
sebagai media untuk teleportasi tersebut. Bisa saja teleportasi dengan
sinar laser sudah ada di jaman tersebut sehingga urusan memindahkan
singgasana dalam hitungan detik pun hal yang mudah.

Kalau ada
yang membantah dan mengatakan itu adalah sihir maka di dalam Al Qur’an
pun sudah dibantah. Lihat Surat Al Baqarah ayat 102:

102. Dan
mereka mengikuti apa[76] yang dibaca oleh syaitan-syaitan[77] pada masa
kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan
sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya
syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan
sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang
malaikat[78] di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya
tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan:
Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu
kafir. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan
sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan
isterinya[79]. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat
dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan
mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan
tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa
barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah
baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka
menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.

Keterangan:

[77]. Syaitan-syaitan itu menyebarkan berita-berita bohong, bahwa Nabi Sulaiman 
menyimpan lembaran-lembaran sihir (Ibnu Katsir).

[78].
Para mufassirin berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang
malaikat itu. 

Re: [ppiindia] Bangsa yang (Dibuat) Kecil - Oleh Daoed Joesoef

2010-09-01 Terurut Topik Siradj Al-Soloni
Indonesia sebagai negara maritim, lautan yang ditebari pulau-pulau besar dan 
kecil, memang seharusnya kekuatan militer tiga angkatan harus dapat berimbang 
dan saling topang-bantu. Pendapat Pak Daoed Joesoef hipotetis sesuai dengan 
sitkon geografis dan sitkon geo-politis serta geo-ekonomis. Dan jawaban SBY 
yang meremehkan intelegensi para warga sipil (kesulitan cari calon menteri 
pertahanan yang handal) dalam hal pemahaman dan pemikiran kemiliteran adalah 
kesombongan militer profesional model KNIL yang pernah menggusur para pejuang 
asal warga sipil yang berjiwa patriotik besar di zaman RI 1946-1948 dari 
komando satuan-satuan TNI, semacam ex-KNIL Soeharto.  


From: Satrio Arismunandar 
Sent: Wednesday, September 01, 2010 1:49 PM
To: news Trans TV ; kampus tiga ; aipi_poli...@yahoogroups.com ; Forum Kompas ; 
ppiindia ; sastra pembebasan ; jurnalisme ; Indonesia Rising ; ex menwa UI 2 ; 
HMI Kahmi Pro Network ; angkasa readers 
Subject: [ppiindia] Bangsa yang (Dibuat) Kecil - Oleh Daoed Joesoef


  


 



http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=24067
2010-08-31 
Bangsa yang (Dibuat) 
Kecil

Oleh : Daoed 
Joesoef

Penangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan oleh 
Polisi Diraja Malaysia di perairan Indonesia, dua hari menjelang HUT ke-65 dari 
Kemerdekaan RI adalah satu tamparan bagi kita, selaku satu negara bangsa. 
Pelanggaran kedaulatan wilayah kelautan kita oleh negeri jiran yang pongah ini 
bukan terjadi baru sekali ini, sudah berkali-kali.
Insiden di antara dua 
negara yang selalu digembar-gemborkan serumpun ini sepintas kelihatan aneh. 
Yang 
kecil (Malaysia) kok berani “menampar” yang relatif lebih besar (Indonesia). 
Secara fisik, Indonesia memang “besar”, in terms of jumlah penduduk, keluasan 
wilayah nasional, potensi kekayaan negeri. Namun, secara metafisika ia “kecil” 
karena ia terus-menerus dipimpin oleh warganya yang berjiwa kerdil. Hal ini 
lagi-lagi merupakan kesalahan kolektif kita, selaku satu Negara-Bangsa.
Kita 
pasrah, membiarkan berbagai bidang kehidupan bersama diperintah oleh elite 
politik dan pejabat teknis berjiwa kerdil. Kekerdilan jiwa ini, pertama, 
tercermin dalam pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di depan peserta 
The Future Defence Leaders Workshop 2010 tanggal 26 – 30 Juli di Jakarta. Dia 
mengaku sempat mengalami kesulitan mencari calon Menteri Pertahanan dan pejabat 
teras di Kementerian Pertahanan berlatar belakang nonmiliter. Kesulitan itu 
juga 
ditemuinya, ketika hendak mengirim orang untuk menghadiri berbagai konferensi, 
seminar, dan simposium di luar negeri tentang pertahanan, keamanan, dan 
hubungan 
internasional.
Pernyataan ini tidak betul. Membohongi masyarakat. Kalau saja 
dia tidak berjiwa kerdil, mau melihat lebih jauh dan melewati tembok berlapis 
dari opini para penasihat yang “memagari” dan “melindunginya”, dia pasti bisa 
membaca tulisan-tulisan saya mengenai masalah pertahanan, keamanan (hankam) dan 
hubungan internasional yang dibutuhkannya. Atau tulisan-tulisan serupa dari 
para 
staf analis dan peneliti dari lembaga CSIS. Tulisan-tulisan konseptual tersebut 
bisa saja berbeda, bahkan berlawanan, dengan apa-apa yang dipikirkannya di 
bidang itu. Namun, ini kan bukan berarti bahwa pemikiran di bidang hankam dari 
pihak sipil tidak ada.
Saya adalah warga negara sipil (civilian citizen). Di 
pertengahan tahun 50-an abad lalu, selaku dosen FE-UI, saya sudah mulai menulis 
tentang hubungan pertahanan dan ekonomi (defence economics). Dalam periode yang 
sama, dalam rangka kebijakan “Ganyang Malaysia” dari Presiden Soekarno, 
lagi-lagi selaku “orang sipil”, saya menjadi anggota tim penasihat Inspektur 
Jenderal Territorial dan Pertahanan Rakyat (Irjentepra).
Sebelum menulis itu, 
saya pernah berkecimpung di bidang militer. Pengalaman kemiliteran saya peroleh 
selama periode revolusi fisik (1945-1949). Berawal sebagai kadet di Akademi 
Militer Darurat di Berastagi, lalu sebagai perwira di Divisi IV TKR Sumatera 
Timur, kemudian selaku anggota Tentara Pelajar selagi ber-SMA di Yogyakarta dan 
setelah penyerahan kedaulatan aktif kembali sebagai militer di Komando Militer 
Kota Besar Jakarta Raya (1950-1951) selaku liaison officer. Saya keluar dari 
dinas kemiliteran, memilih menjadi warga sipil, ketika fakultas ekonomi 
didirikan oleh Universitas Indonesia.
Walaupun begitu, perhatian saya pada 
masalah hankam dan ketahanan nasional tetap hidup. Ketika mengikuti program S-3 
di Sorbonne, saya mengikuti perkuliahan tentang “strategi dan taktik” dari 
Jenderal Beauffre, veteran perang di Afrika, Perang Dunia II dan Vietnam dan 
disebut sebagai Bapak persenjataan nuklir Prancis. Tanpa perintah siapa pun, 
atas kesadaran sendiri, di sela-sela riset dan penulisan tesis doktoral, saya 
menyusun tiga konsep pembangunan Indonesia yang saling berkaitan, yaitu 
“Pembangunan Sistem Hankam”, “Pembangunan Ekonomi dalam rangka Pembangunan 
Nasional”, dan “Pembangunan Sistem Pendidikan dan 
Kebudayaan”.

Berprasangka 

Re: [ppiindia] Dengan cara diskriminasi-rasial menuju kemakmuran bersama?

2010-09-01 Terurut Topik Siradj Al-Soloni
Problema kemasyarkatan Indonesia dan Malayasia itu sangat berbeda. Di Malayasia 
hanya ada masalah tiga etnis besar: Malayu, Tionghoa dan India. Di Indonesia 
ada 130 lebih etnis bangsa-bangsa yang hidup tersebar di kawasan sejauh Sabang 
hingga Merauke yang geografis-waktunya ada tiga daerah waktu. Di samping itu 
perbedaan tingkat kebudayaan antar-etnis adalah sangat besar (Bangsa Jawa 
dihitung anthropologis/sosiologis sebagai yang paling maju kebudayaannya dan 
mayoritas jumlahnya). Di Indonesia masih hidup etnis bangsa yang hidupnya 
sepenuhnya bergantung kepada alam lingkungan hidup seperti di Papua/Irian 
Barat, di pedalaman Kalimantan, di pedalaman Riau, di pulau-pulau kecil dll. 
Untuk membangun Indonesia dan bangsa Indonesia sebagaimana dicantumkan dalam 
mukadimah UUD 1945 diperlukan suatu kebersamaan pemahaman sitkon Indonesia yang 
nyata, bukan angan-angan.  


From: Harry Adinegara 
Sent: Wednesday, September 01, 2010 2:51 PM
To: tionghoa-...@yahoogroups.com ; budaya tionghua 
Cc: gelora45 ; media care 
Subject: [ppiindia] Dengan cara diskriminasi-rasial menuju kemakmuran bersama?


  
Rupanya perlu di-telaah lebih mendalam perihal  berita soal Pak Wapres Jusuf 
Kalla, yang dalam pidatonya yang terachir sempat beliau dikatagorikan sebagai 
seorang yang rasialis, seorang rasialis yang anti suku Tionghoa. 

 
Bersamaan dengan kejadian ini ,negara tetangga kita , Malaysia merayakan policy 
yang waktu itu, dikenal sebagai NEP(New Economic Policy) yang dicetuskan di 
tahun 1971, jadi sudah 40-an tahun yll. NEP ini bertujuan untuk menjebatani 
suatu fusi antara ,terutama 3 etnis di M'sia, yakni etnis Chinese, Indian dan 
majority orang Malay atau bumiputra, untuk bisa kerja sama dengan lebih efektip 
bagi kemakmuran bersama. Tujuan policy ini adalah untuk menyatukan sikap , 
ketrampilan dan kinerja segenap kekuatan (3 etnis) ini untuk bisa kerja sama  
menuju kemakmuran bersama. Untuk mencapai tujuan achir , kemakmuran bersama 
maka 
perlu di-awali dengan mengangkat sikon-nya orang Malay (bumi putra) yang 
mayoritas(60%)untuk bisa berdiri sama tinggi, duduk sama rendah. Caranya dengan 
, apa yang dikenal
dengan affirmative action.  Kejadian huru hara tahun 1969, clash antar etnis 
memberikan stimuli pada pemerintah waktu itu untuk mencari jalan keluar(solusi) 
 dari kejadian ini  yang telah menelan korban jiwa dan harta, Mencari idee 
,mencari , mengolah suatu rancangan undang2 untuk mengatasi kejadian ini dan 
mempersatukan segenap kekuatan , bekerja sama segenap kekuatan bagi kemajuan 
negara Malaysia. Caranya yalah dengan memberikan ...preferential access ke 
misalnya bea siswa, kepemilikan saham dalam perusahaan sampai ke pembelian 
rumah,policy ini akan memberikan fasilitas pertama2 kepada bumi putra.  Dengan 
cara affirmative action ini ditargetkan kalau dalam kurun waktu tidak lama maka 
para bumi putra akan sanggup ber-mitra dengan etnis2 lain yang dulunya  
mustahil 
bisa terlaksana karena status bumi putra tak se-imbang dalam banyak hal. Dalam 
kurun waktu 40 tahun semenjak policy NEP ini, dirasakan oleh pemerintah 
sekarang, sudah sampai waktunya untuk mengganti atau mengolah policy NEP ini 
dengan lebih rinci, menghilangkan aspek policy yang kurang menguntungkan dan 
memberikan suntikan baru agar kemajuan yang sudah sempat dicapai sekarang ini 
akan bisa lebih di-galak-kan mengingat globalisasi dimana semua negara bersaing 
untuk kemajuan negara nya masing2.
 
Mengapa NEP , oleh pemerintah Najib Razak perlu di olah /dirubah dan 
disesuaikan 
dengan waktu dan pemrmintaan zaman ?  Dalam perjalanan policy NEP ini, Malaysia 
sudah bisa mencapai hasil yang cukup mengagumkan. Pasca PD II, waktu itu 
Malaysia bisa di golongkan sebagai negara miskin, 50% hidup dalam kondisi 
kemiskinan. Sekarang hanya 4%, dan sebagain besar pribumi  bisa menikmati 
social 
welfare yang memadai. Tapi kemajuan ini membawa complacency bagi rakyat 
Malaysia. Mereka jatuh ke era middle income trap, complacency jadi aturan 
hidup ,dan kemajuan dibidang RD terbengkalai dan produksi dalam negeri tidak 
memadai untuk bisa dianggap memberikan devisa yang kecukupan. Ada kemajuan  
per-capita income tapi tidak bisa menandingi perkembangan negara sesama Asia 
misalnya Korea Selatan. Tahun 1970-an  Korea Selatan nasional income capitanya 
$260 sedangkan Malaysia sudah unggulan $380,, tapi dini hari Korea Selatan 
melejit jauh kedepan $19,800,= sedangkan Malaysia ketinggal dan hanya sempat 
menggalang  $7,200.=. Karena ini pemerintah Malaysia saat ini perlu mengolah 
kembali NEP dan menyesuaikan policy yang mungkin sekarang sudah dianggap out of 
date karena sikon dalam negeri dan dunia sudah berubah. 

 
Dicanangkanlah suatu model policy baru yang dinamakan NEM (New Economic Model) 
Planning-nya yalah untuk memberikan stimuli ke sektor privat dengan 
menghilangkan red tape, seperti policy NEP dengan aturan ala Ali-Baba dimana 
bumiputra diberikan hak untuk dapat bermitra ,albeit mereka belum sanggup 
,menilik kondisinya, 

Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman

2010-09-01 Terurut Topik kmj...@indosat.net.id
Masih banyak orang yang tidak dapat membedakan antara 
teknologi yang berdasar sains dan logik, dengan legenda 
yang bercampur keyakinan (faith). Hal itu juga sering 
terjadi pada orang-orang dengan kelainan jiwa tertentu, 
atau pada masyarakat yang terkebelakang perkembangan 
intelektualnya.
Seandainya kisah Sangkuriang atau Bandung Bondowoso 
terjadi di timur tengah, mungkin akan muncul pula analisa 
tentang teknologinya.
KM

Original Message
From: siraj_alsol...@msn.com
Date: 01/09/2010 19:25 
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subj: Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi 
Sulaiman

Jika percaya dengan analisa demikian logis-formal tentang 
peristiwa nabi Sulaiman memindahkan singgasana ratu Balkis 
sebagaimana yang ditulis ini, cobalah tengok sejarah 
masyarakat Israel zaman itu dari data yang sudah dapat 
diakses. Coba di analisa menggunakan data diplomasi antara 
negara di Timur Tengah zaman nabi Sulaiman, kira-kira 
bagaimana jalan cerita yang bakal ditulis?


From: Satrio Arismunandar 
Sent: Wednesday, September 01, 2010 10:15 AM
To: news Trans TV ; kampus tiga ; technomedia ; 
aipi_poli...@yahoogroups.com ; ex menwa UI 2 ; HMI Kahmi 
Pro Network ; Syiar Islam ; jurnalisme ; ppiindia ; 
nasional list 
Subject: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi 
Sulaiman


  
Pengantar:
Tulisan ini dibuat oleh rekan Elfarid
dari Sanggar Mewah (Mewah = Mepet Sawah), mengenai 
petunjuk adanya
teknologi teleportasi di masa silam pada ayat-ayat Al 
Qur'an. Menarik
untuk ditelaah lebih lanjut (bay)

Tulisan ini masih
berkaitan dengan tulisan tentang Nabi Sulaiman sebelumnya. 
Kisah nabi
Sulaiman memindahkan singgasana Ratu Balqis dari negeri 
Saba’ ke negeri
Palestina yang berjarak 2.000 km dalam hitungan detik 
memancing
pemikiran kta untuk mengetahui bagaimana teknik pemindahan 
singgasana
tersebut.

Seperti tercantum dalam Al Qur’an Surat An Naml:

38.
Berkata Sulaiman: Hai pembesar-pembesar, siapakah di 
antara kamu
sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku 
sebelum mereka
datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.

39.
Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: Aku akan 
datang
kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum 
kamu berdiri
dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat 
untuk membawanya
lagi dapat dipercaya.

40. Berkatalah seorang yang mempunyai
ilmu dari AI Kitab[1097]: Aku akan membawa singgasana itu 
kepadamu
sebelum matamu berkedip. Maka tatkala Sulaiman melihat 
singgasana itu
terletak di hadapannya, iapun berkata: Ini termasuk 
kurnia Tuhanku
untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari 
(akan
nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka 
sesungguhnya dia
bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa 
yang ingkar,
maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.

Keterangan

[1097]. Al Kitab di sini maksudnya: ialah Kitab yang 
diturunkan sebelum Nabi Sulaiman ialah Taurat dan Zabur.

Dari
pembesar-pembesar anak buah Nabi Sulaiman baik dari 
kalangan jin dan
manusia diberi tantangan untuk memindahkan singgasana Ratu 
Balqis. Jin
Ifrit menyanggupi memindahkan dengan waktu sebelum Nabi 
Sulaiman
berdiri. Tetapi kemampuan jin Ifrit itu dipatahkan oleh 
seorang yang
berilmu (ilmuwan) bernama Asif bin Barkhiya dengan 
menyanggupi
memindahkan singgasana yang letaknya 2.000 km dari 
Palestina sebelum
mata berkedip!

Sekali mata manusia berkedip dalam hitungan detik
sedang Asif bin Barkhiya menyanggupi sebelum mata berkedip 
atau kurang
dari satu detik! Kecepatan itu hanya mampu ditandingi oleh 
kecepatan
cahaya. Ini adalah petunjuk penting bahwa pemindahan 
singgasana ratu
Balqis menggunakan teknologi yang sangat maju disebut 
teleportasi.
Teknologi pemindahan materi jarak jauh.

Dari kecepatannya dapat
dipastikan teknologi tersebut lebih cepat dari jin Ifrit. 
Satu-satunya
yang mungkin yaitu teknologi dengan memanfaatkan cahaya 
atau sinar
sebagai media untuk teleportasi tersebut. Bisa saja 
teleportasi dengan
sinar laser sudah ada di jaman tersebut sehingga urusan 
memindahkan
singgasana dalam hitungan detik pun hal yang mudah.

Kalau ada
yang membantah dan mengatakan itu adalah sihir maka di 
dalam Al Qur’an
pun sudah dibantah. Lihat Surat Al Baqarah ayat 102:

102. Dan
mereka mengikuti apa[76] yang dibaca oleh syaitan-syaitan
[77] pada masa
kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman 
itu mengerjakan
sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan 
sihir), hanya
syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka 
mengajarkan
sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua 
orang
malaikat[78] di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang 
keduanya
tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum 
mengatakan:
Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu 
janganlah kamu
kafir. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu 
apa yang dengan
sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) 
dengan
isterinya[79]. Dan mereka itu (ahli sihir) 

Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman

2010-09-01 Terurut Topik Siradj Al-Soloni
Pak Dokter, kalau seandainya perang Barata Yuda dalam pakem ki dalang di 
analisa dari sudut pandang teknologi modern apa panah pasopati Arjuna yang 
dilepas satu anak panah kemudian jatuh di medan perang Kurusetra jadi ribuan 
jumlahnya dapat di logikakan sebagai multiple warheads-nya Intercontinental 
Balistic Missile yang mendorong multiple nuc-warhead? Lha kalau Nenggala-nya 
Baladewa yang dapat dilepaskan ke arah musuh dan dapat kembali ke sipemiliknya 
lagi sesudah membasmi musuh lantas apa tandingan teknologi modern?


From: kmj...@indosat.net.id 
Sent: Wednesday, September 01, 2010 6:59 PM
To: ppiindia@yahoogroups.com 
Subject: Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman


  
Masih banyak orang yang tidak dapat membedakan antara 
teknologi yang berdasar sains dan logik, dengan legenda 
yang bercampur keyakinan (faith). Hal itu juga sering 
terjadi pada orang-orang dengan kelainan jiwa tertentu, 
atau pada masyarakat yang terkebelakang perkembangan 
intelektualnya.
Seandainya kisah Sangkuriang atau Bandung Bondowoso 
terjadi di timur tengah, mungkin akan muncul pula analisa 
tentang teknologinya.
KM

Original Message
From: siraj_alsol...@msn.com
Date: 01/09/2010 19:25 
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subj: Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi 
Sulaiman

Jika percaya dengan analisa demikian logis-formal tentang 
peristiwa nabi Sulaiman memindahkan singgasana ratu Balkis 
sebagaimana yang ditulis ini, cobalah tengok sejarah 
masyarakat Israel zaman itu dari data yang sudah dapat 
diakses. Coba di analisa menggunakan data diplomasi antara 
negara di Timur Tengah zaman nabi Sulaiman, kira-kira 
bagaimana jalan cerita yang bakal ditulis?

From: Satrio Arismunandar 
Sent: Wednesday, September 01, 2010 10:15 AM
To: news Trans TV ; kampus tiga ; technomedia ; 
aipi_poli...@yahoogroups.com ; ex menwa UI 2 ; HMI Kahmi 
Pro Network ; Syiar Islam ; jurnalisme ; ppiindia ; 
nasional list 
Subject: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi 
Sulaiman

Pengantar:
Tulisan ini dibuat oleh rekan Elfarid
dari Sanggar Mewah (Mewah = Mepet Sawah), mengenai 
petunjuk adanya
teknologi teleportasi di masa silam pada ayat-ayat Al 
Qur'an. Menarik
untuk ditelaah lebih lanjut (bay)

Tulisan ini masih
berkaitan dengan tulisan tentang Nabi Sulaiman sebelumnya. 
Kisah nabi
Sulaiman memindahkan singgasana Ratu Balqis dari negeri 
Saba’ ke negeri
Palestina yang berjarak 2.000 km dalam hitungan detik 
memancing
pemikiran kta untuk mengetahui bagaimana teknik pemindahan 
singgasana
tersebut.

Seperti tercantum dalam Al Qur’an Surat An Naml:

38.
Berkata Sulaiman: Hai pembesar-pembesar, siapakah di 
antara kamu
sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku 
sebelum mereka
datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.

39.
Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: Aku akan 
datang
kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum 
kamu berdiri
dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat 
untuk membawanya
lagi dapat dipercaya.

40. Berkatalah seorang yang mempunyai
ilmu dari AI Kitab[1097]: Aku akan membawa singgasana itu 
kepadamu
sebelum matamu berkedip. Maka tatkala Sulaiman melihat 
singgasana itu
terletak di hadapannya, iapun berkata: Ini termasuk 
kurnia Tuhanku
untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari 
(akan
nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka 
sesungguhnya dia
bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa 
yang ingkar,
maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.

Keterangan

[1097]. Al Kitab di sini maksudnya: ialah Kitab yang 
diturunkan sebelum Nabi Sulaiman ialah Taurat dan Zabur.

Dari
pembesar-pembesar anak buah Nabi Sulaiman baik dari 
kalangan jin dan
manusia diberi tantangan untuk memindahkan singgasana Ratu 
Balqis. Jin
Ifrit menyanggupi memindahkan dengan waktu sebelum Nabi 
Sulaiman
berdiri. Tetapi kemampuan jin Ifrit itu dipatahkan oleh 
seorang yang
berilmu (ilmuwan) bernama Asif bin Barkhiya dengan 
menyanggupi
memindahkan singgasana yang letaknya 2.000 km dari 
Palestina sebelum
mata berkedip!

Sekali mata manusia berkedip dalam hitungan detik
sedang Asif bin Barkhiya menyanggupi sebelum mata berkedip 
atau kurang
dari satu detik! Kecepatan itu hanya mampu ditandingi oleh 
kecepatan
cahaya. Ini adalah petunjuk penting bahwa pemindahan 
singgasana ratu
Balqis menggunakan teknologi yang sangat maju disebut 
teleportasi.
Teknologi pemindahan materi jarak jauh.

Dari kecepatannya dapat
dipastikan teknologi tersebut lebih cepat dari jin Ifrit. 
Satu-satunya
yang mungkin yaitu teknologi dengan memanfaatkan cahaya 
atau sinar
sebagai media untuk teleportasi tersebut. Bisa saja 
teleportasi dengan
sinar laser sudah ada di jaman tersebut sehingga urusan 
memindahkan
singgasana dalam hitungan detik pun hal yang mudah.

Kalau ada
yang membantah dan mengatakan itu adalah sihir maka di 
dalam Al Qur’an
pun sudah dibantah. Lihat Surat Al Baqarah ayat 102:

102. Dan
mereka mengikuti apa[76] yang 

[ppiindia] Demo LSM Bendera Tanggapi Pidato SBY Ricuh

2010-09-01 Terurut Topik sunny
Refleksi :  SBY berpidato demikian agar perhatian masyarakat bisa dialihkan ke 
masalah dengan  Malaysia dari maslah politik, ekonomi dan sosial dalam negeri 
yang membuat mayoritas rakyat melarat dan oleh karena itu ratusan ribu bahkan 
jutaan tenaga kerja berumur masa produktif bisa dijadikan tenaga kerja murah 
(kalau bukan budak) tanpa perlindungan hukum sesuai praxis hukum dan kovensi 
internasional di luar negeri. Sekalipun sudah puluhan tahun sejak kekuasan Pak 
Hartodan penerusnya hingga dewasa ini masih saja masyarakat belum insyaf bahwa 
rezim SBY dan konco-konconya kaum bangsawan neo-Mojopahitnya adalah penjahat 
bin perampok yang membuat rakyat banyak miskin melarat.

http://us.detiknews.com/read/2010/09/01/231852/1433149/10/demo-lsm-bendera-tanggapi-pidato-sby-ricuh

Rabu, 01/09/2010 23:18 WIB

Demo LSM Bendera Tanggapi Pidato SBY Ricuh
Andi Saputra - detikNews


Jakarta - Demonstrasi LSM Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) menanggapi pidato 
SBY malam ini berakhir ricuh. Kericuhan dipicu saat mereka dilarang membakar 
bendera Malaysia. Akibatnya salah seorang anggota polisi berpakaian preman 
terkena pukulan tongkat demonstran.

Kami hanya ingin menyuarakan aspirasi kami. Tolong polisi jangan membela 
Malaysia, teriak orator, Mustar Bonaventura di maskar LSM Bendera, Jalan 
Diponegoro 58, Jakarta, Rabu,(1/9/2010).
 
Dalam aksinya, mereka berusaha memblokir jalan tapi dicegah polisi. Lantas 
sekitar 30-an anggota LSM Bendera mengencingi bendera Malaysia. Lantas mereka 
membakar bendera Malaysia. Upaya ini dicegah oleh Kapolsek Menteng, Kompol 
Arsdo. 

Sayang, usaha ini mendapat perlawanan dari LSM Bendera sehingga terjadi 
kericuhan. Sebuah tongkat yang dipegang demosantran pun melayang megenai muka 
seorang anggota polisi. Lantas, situasi yang semakin memanas membuat polisi 
mendesak masuk demonstran ke dalam markas LSM Bendera.

Akibat keributan ini, Jalan Diponegoro macet hingga arah Tugu Proklamasi. Namun 
kini situasi berangsur-angsur reda. Demonstran  hanya bertahan di dalam 
markasnya untuk melakukan orasi.  SBY hanya mementingkan kepentingan Malaysia, 
kepentingan negara sendiri dilupakan, teriak Bonaventura.











[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman

2010-09-01 Terurut Topik Kartono Mohamad
Kalau analoginya panah pasopati yang bisa jadi ribuan pana itu adalah
cluster bomb, dan panahnya baladewa rasanya belum ada padanannya. Berarti
Baladewa jauh lebih canggih dibanding AS sekarang.
KM 
 
 
 
 
---Original Message---
 
From: Siradj Al-Soloni
Date: 02/09/2010 0:11:26
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman
 
  
Pak Dokter, kalau seandainya perang Barata Yuda dalam pakem ki dalang di
analisa dari sudut pandang teknologi modern apa panah pasopati Arjuna yang
dilepas satu anak panah kemudian jatuh di medan perang Kurusetra jadi ribuan
jumlahnya dapat di logikakan sebagai multiple warheads-nya
Intercontinental Balistic Missile yang mendorong multiple nuc-warhead? Lha
kalau Nenggala-nya Baladewa yang dapat dilepaskan ke arah musuh dan dapat
kembali ke sipemiliknya lagi sesudah membasmi musuh lantas apa tandingan
teknologi modern?

From: kmj...@indosat.net.id 
Sent: Wednesday, September 01, 2010 6:59 PM
To: ppiindia@yahoogroups.com 
Subject: Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman

Masih banyak orang yang tidak dapat membedakan antara 
teknologi yang berdasar sains dan logik, dengan legenda 
yang bercampur keyakinan (faith). Hal itu juga sering 
terjadi pada orang-orang dengan kelainan jiwa tertentu, 
atau pada masyarakat yang terkebelakang perkembangan 
intelektualnya.
Seandainya kisah Sangkuriang atau Bandung Bondowoso 
terjadi di timur tengah, mungkin akan muncul pula analisa 
tentang teknologinya.
KM

Original Message
From: siraj_alsol...@msn.com
Date: 01/09/2010 19:25 
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subj: Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi 
Sulaiman

Jika percaya dengan analisa demikian logis-formal tentang 
peristiwa nabi Sulaiman memindahkan singgasana ratu Balkis 
sebagaimana yang ditulis ini, cobalah tengok sejarah 
masyarakat Israel zaman itu dari data yang sudah dapat 
diakses. Coba di analisa menggunakan data diplomasi antara 
negara di Timur Tengah zaman nabi Sulaiman, kira-kira 
bagaimana jalan cerita yang bakal ditulis?

From: Satrio Arismunandar 
Sent: Wednesday, September 01, 2010 10:15 AM
To: news Trans TV ; kampus tiga ; technomedia ; 
aipi_poli...@yahoogroups.com ; ex menwa UI 2 ; HMI Kahmi 
Pro Network ; Syiar Islam ; jurnalisme ; ppiindia ; 
nasional list 
Subject: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi 
Sulaiman

Pengantar:
Tulisan ini dibuat oleh rekan Elfarid
dari Sanggar Mewah (Mewah = Mepet Sawah), mengenai 
petunjuk adanya
teknologi teleportasi di masa silam pada ayat-ayat Al 
Qur'an. Menarik
untuk ditelaah lebih lanjut (bay)

Tulisan ini masih
berkaitan dengan tulisan tentang Nabi Sulaiman sebelumnya. 
Kisah nabi
Sulaiman memindahkan singgasana Ratu Balqis dari negeri 
Saba’ ke negeri
Palestina yang berjarak 2.000 km dalam hitungan detik 
memancing
pemikiran kta untuk mengetahui bagaimana teknik pemindahan 
singgasana
tersebut.

Seperti tercantum dalam Al Qur’an Surat An Naml:

38.
Berkata Sulaiman: Hai pembesar-pembesar, siapakah di 
antara kamu
sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku 
sebelum mereka
datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.

39.
Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: Aku akan 
datang
kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum 
kamu berdiri
dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat 
untuk membawanya
lagi dapat dipercaya.

40. Berkatalah seorang yang mempunyai
ilmu dari AI Kitab[1097]: Aku akan membawa singgasana itu 
kepadamu
sebelum matamu berkedip. Maka tatkala Sulaiman melihat 
singgasana itu
terletak di hadapannya, iapun berkata: Ini termasuk 
kurnia Tuhanku
untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari 
(akan
nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka 
sesungguhnya dia
bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa 
yang ingkar,
maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.

Keterangan

[1097]. Al Kitab di sini maksudnya: ialah Kitab yang 
diturunkan sebelum Nabi Sulaiman ialah Taurat dan Zabur.

Dari
pembesar-pembesar anak buah Nabi Sulaiman baik dari 
kalangan jin dan
manusia diberi tantangan untuk memindahkan singgasana Ratu 
Balqis. Jin
Ifrit menyanggupi memindahkan dengan waktu sebelum Nabi 
Sulaiman
berdiri. Tetapi kemampuan jin Ifrit itu dipatahkan oleh 
seorang yang
berilmu (ilmuwan) bernama Asif bin Barkhiya dengan 
menyanggupi
memindahkan singgasana yang letaknya 2.000 km dari 
Palestina sebelum
mata berkedip!

Sekali mata manusia berkedip dalam hitungan detik
sedang Asif bin Barkhiya menyanggupi sebelum mata berkedip 
atau kurang
dari satu detik! Kecepatan itu hanya mampu ditandingi oleh 
kecepatan
cahaya. Ini adalah petunjuk penting bahwa pemindahan 
singgasana ratu
Balqis menggunakan teknologi yang sangat maju disebut 
teleportasi.
Teknologi pemindahan materi jarak jauh.

Dari kecepatannya dapat
dipastikan teknologi tersebut lebih cepat dari jin Ifrit. 
Satu-satunya
yang mungkin yaitu teknologi dengan memanfaatkan cahaya 
atau 

Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman

2010-09-01 Terurut Topik sunny
Andai-andainnya tidak cocok untuk dibandingkan dalam ilmu teknologi 
persenjataan modern.

  - Original Message - 
  From: Siradj Al-Soloni 
  To: ppiindia@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, September 01, 2010 7:09 PM
  Subject: Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman



  Pak Dokter, kalau seandainya perang Barata Yuda dalam pakem ki dalang di 
analisa dari sudut pandang teknologi modern apa panah pasopati Arjuna yang 
dilepas satu anak panah kemudian jatuh di medan perang Kurusetra jadi ribuan 
jumlahnya dapat di logikakan sebagai multiple warheads-nya Intercontinental 
Balistic Missile yang mendorong multiple nuc-warhead? Lha kalau Nenggala-nya 
Baladewa yang dapat dilepaskan ke arah musuh dan dapat kembali ke sipemiliknya 
lagi sesudah membasmi musuh lantas apa tandingan teknologi modern?

  From: kmj...@indosat.net.id 
  Sent: Wednesday, September 01, 2010 6:59 PM
  To: ppiindia@yahoogroups.com 
  Subject: Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman

  Masih banyak orang yang tidak dapat membedakan antara 
  teknologi yang berdasar sains dan logik, dengan legenda 
  yang bercampur keyakinan (faith). Hal itu juga sering 
  terjadi pada orang-orang dengan kelainan jiwa tertentu, 
  atau pada masyarakat yang terkebelakang perkembangan 
  intelektualnya.
  Seandainya kisah Sangkuriang atau Bandung Bondowoso 
  terjadi di timur tengah, mungkin akan muncul pula analisa 
  tentang teknologinya.
  KM

  Original Message
  From: siraj_alsol...@msn.com
  Date: 01/09/2010 19:25 
  To: ppiindia@yahoogroups.com
  Subj: Re: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi 
  Sulaiman

  Jika percaya dengan analisa demikian logis-formal tentang 
  peristiwa nabi Sulaiman memindahkan singgasana ratu Balkis 
  sebagaimana yang ditulis ini, cobalah tengok sejarah 
  masyarakat Israel zaman itu dari data yang sudah dapat 
  diakses. Coba di analisa menggunakan data diplomasi antara 
  negara di Timur Tengah zaman nabi Sulaiman, kira-kira 
  bagaimana jalan cerita yang bakal ditulis?

  From: Satrio Arismunandar 
  Sent: Wednesday, September 01, 2010 10:15 AM
  To: news Trans TV ; kampus tiga ; technomedia ; 
  aipi_poli...@yahoogroups.com ; ex menwa UI 2 ; HMI Kahmi 
  Pro Network ; Syiar Islam ; jurnalisme ; ppiindia ; 
  nasional list 
  Subject: [ppiindia] Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi 
  Sulaiman

  Pengantar:
  Tulisan ini dibuat oleh rekan Elfarid
  dari Sanggar Mewah (Mewah = Mepet Sawah), mengenai 
  petunjuk adanya
  teknologi teleportasi di masa silam pada ayat-ayat Al 
  Qur'an. Menarik
  untuk ditelaah lebih lanjut (bay)

  Tulisan ini masih
  berkaitan dengan tulisan tentang Nabi Sulaiman sebelumnya. 
  Kisah nabi
  Sulaiman memindahkan singgasana Ratu Balqis dari negeri 
  Saba’ ke negeri
  Palestina yang berjarak 2.000 km dalam hitungan detik 
  memancing
  pemikiran kta untuk mengetahui bagaimana teknik pemindahan 
  singgasana
  tersebut.

  Seperti tercantum dalam Al Qur’an Surat An Naml:

  38.
  Berkata Sulaiman: Hai pembesar-pembesar, siapakah di 
  antara kamu
  sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku 
  sebelum mereka
  datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.

  39.
  Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: Aku akan 
  datang
  kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum 
  kamu berdiri
  dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat 
  untuk membawanya
  lagi dapat dipercaya.

  40. Berkatalah seorang yang mempunyai
  ilmu dari AI Kitab[1097]: Aku akan membawa singgasana itu 
  kepadamu
  sebelum matamu berkedip. Maka tatkala Sulaiman melihat 
  singgasana itu
  terletak di hadapannya, iapun berkata: Ini termasuk 
  kurnia Tuhanku
  untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari 
  (akan
  nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka 
  sesungguhnya dia
  bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa 
  yang ingkar,
  maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.

  Keterangan

  [1097]. Al Kitab di sini maksudnya: ialah Kitab yang 
  diturunkan sebelum Nabi Sulaiman ialah Taurat dan Zabur.

  Dari
  pembesar-pembesar anak buah Nabi Sulaiman baik dari 
  kalangan jin dan
  manusia diberi tantangan untuk memindahkan singgasana Ratu 
  Balqis. Jin
  Ifrit menyanggupi memindahkan dengan waktu sebelum Nabi 
  Sulaiman
  berdiri. Tetapi kemampuan jin Ifrit itu dipatahkan oleh 
  seorang yang
  berilmu (ilmuwan) bernama Asif bin Barkhiya dengan 
  menyanggupi
  memindahkan singgasana yang letaknya 2.000 km dari 
  Palestina sebelum
  mata berkedip!

  Sekali mata manusia berkedip dalam hitungan detik
  sedang Asif bin Barkhiya menyanggupi sebelum mata berkedip 
  atau kurang
  dari satu detik! Kecepatan itu hanya mampu ditandingi oleh 
  kecepatan
  cahaya. Ini adalah petunjuk penting bahwa pemindahan 
  singgasana ratu
  Balqis menggunakan teknologi yang sangat maju disebut 
  teleportasi.
  Teknologi pemindahan materi jarak jauh.

  Dari kecepatannya 

[ppiindia] BRIC ambitions for Indonesia

2010-09-01 Terurut Topik sunny
http://www.atimes.com/atimes/South_Asia/LI02Df05.html

  Sep 2, 2010  

 
 BRIC ambitions for Indonesia
  By Sara Schonhardta  
   
 


JAKARTA - With Indonesia's economic growth among the strongest in Southeast 
Asia and brightening future prospects for the resource-rich country, economists 
are weighing whether it should be the next country added to the BRIC grouping 
of fast-growing emerging economies comprising Brazil, Russia, India and China. 

When US investment bank Goldman Sachs came up with the BRIC acronym in 2001, it 
projected that the combined economic size of the four countries would be bigger 
than all Group of 7 countries except the United States by 2050, according to 
Milan Zavadjil, country director at the International Monetary Fund's (IMF) 
Indonesia office. (The other G-7 countries being Japan, Germany, the United 
Kingdom, France, Italy and Canada.) 

Sticking to that definition, Indonesia is arguably ripe for inclusion to the 
club. For some financial analysts, Indonesia's BRIC designation would be 
symbolic of the gathering global shift in economic power away from the 
developed G-7 economies and towards faster-growing emerging ones. It would also 
give a boost to President Susilo Bambang Yudhoyono's economic management 
credentials. 

Indonesia still lacks certain BRIC indicators, including large-scale foreign 
capital inflows, which until now has allowed the government to maintain a 
relatively hands-off approach to rising inflationary pressures. If capital 
inflows were to rise significantly above current levels, Bank Indonesia, the 
central bank, would be put to an important test, economists say. 

There are limits to building up foreign reserves and allowing the exchange rate 
to appreciate, said Zavadjil, who believes sustained investor interest in 
Indonesia will depend more on achieving investment grade credit ratings than 
BRIC admission. In January, Fitch Ratings upgraded Indonesia's sovereign credit 
rating to BB+, based on improvements in the country's public finances and the 
economy's resilience to the global crisis. Fitch research estimates that 
Indonesian banks enjoy some of the strongest lending margins in Asia, and 
limited competition means that yields should remain strong over the medium 
term. 

The stable rating is still one level below investment grade. Ai Ling Ngiam, the 
lead analyst covering Indonesia at Fitch in Singapore, said reservations remain 
about upgrading Indonesia to the coveted A rating, which would signal to 
investors that Indonesia is capable of meeting its financial commitments even 
in adverse economic conditions. 

The growth side has been acknowledged, said Ngiam. But what has been lacking 
is infrastructure improvements and cooperation from local governments to get 
projects underway. She says the government often says the right things, but 
then fails to act. 

Indonesia's past crisis responses may justify the need for caution. By not 
factoring in the risk of rising inflation, the government would have to move 
quickly if sudden vulnerabilities arise that would call for strong policy 
adjustments, said Ngiam. She argues that more pre-emptive measures are needed 
to hedge against fast fluctuating foreign capital flows in and out of the 
country's illiquid financial markets. 

That said, many economists believe that Indonesia is now in an economic sweet 
spot, with economic growth poised to hit 6% this year after gross domestic 
product (GDP) rose 6.2% year on year in the second quarter. President Yudhoyono 
is even more bullish, predicting that economic growth will reach 6.6% by year's 
end. 

The Jakarta Composite Index, Asia's second-best performing stock exchange so 
far this year after Japan, has reflected the bullishness, hitting a record high 
on July 29 following the appointment of Darmin Nasution as Bank Indonesia's new 
head, ending a 14-month impasse over the central bank's leadership and 
signaling to the market a move towards prudent macro-economic management. 

Foreign direct investment (FDI), meanwhile, hit $7.8 billion in the first half 
of the year, a 49% gain over the same period in 2009. Indonesia's investment 
coordinating board now predicts FDI could reach $13.1 billion by the end of the 
year. 

Resilient in crisis
When the global economy started to unravel in early 2008, some economists and 
investors worried that Indonesia would repeat the tailspin that devastated its 
economy and emptied the national coffers during the 1997-98 Asian financial 
crisis. 

The government responded to that crisis by raising interest rates and 
tightening fiscal policy, but those interventions failed to stop the rupiah 
from plunging 85% against the US dollar. The subsequent double-digit inflation 
triggered steep gains in the prices of key staples such as rice and cooking 
oil, and sparked the riots that eventually forced then president Suharto to 
resign. 

When the 

[ppiindia] FW: [oisaa] Fw: [indoatiium] PIdato SBY tentang Indonesia-Malaysia...

2010-09-01 Terurut Topik satia pradana


Forwarded Message
From: saprad...@yahoo.com
To: oi...@yahoogroups.com
Sent: Thu Sep 2nd, 2010 9:20 AM ICT
Subject: [oisaa] Fw: [indoatiium] PIdato SBY tentang Indonesia-Malaysia...


Sent from my BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: haris haris_...@yahoo.com
Sender: indoati...@yahoogroups.com
Date: Wed, 1 Sep 2010 19:14:51 
To: indoati...@yahoogroups.com
Reply-To: indoati...@yahoogroups.com
Subject: [indoatiium] PIdato SBY tentang Indonesia-Malaysia...

Teks lengkap pidato SBY tentang indonesia - malaysia di Mabes TNI Cilangkap 
Jaktim
diambil dari www.detik.com

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua, Saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air 
yang saya cintai dan saya banggakan, 


Malam  ini, saya ingin memberikan penjelasan kepada rakyat Indonesia mengenai  
hubungan Indonesia – Malaysia. Marilah kita mengawalinya dengan melihat  
perkembangan dan dinamika hubungan kedua negara, salah satu hubungan  bilateral 
Indonesia yang paling penting. 


Hubungan Indonesia dan  Malaysia memiliki cakupan yang luas, yang semuanya 
berkaitan dengan  kepentingan nasional, kepentingan rakyat kita. 


Pertama,  Indonesia dan Malaysia mempunyai hubungan sejarah, budaya dan  
kekerabatan yang sangat erat - dan mungkin yang paling erat dibanding  
negara-negara lain, dan sudah terjalin selama ratusan tahun. Kita  mempunyai 
tanggung jawab sejarah, untuk memelihara dan melanjutkan tali  persaudaraan 
ini. 


Kedua, hubungan Indonesia dan Malaysia adalah  pilar penting dalam keluarga 
besar ASEAN. ASEAN bisa tumbuh pesat selama  empat dekade terakhir ini, antara 
lain karena kokohnya pondasi hubungan  bilateral Indonesia - Malaysia. 


Ketiga, ada sekitar (2) juta  saudara-saudara kita yang bekerja di Malaysia – 
di 
perusahaan, di  pertanian, dan di berbagai lapangan pekerjaan. Ini adalah 
jumlah 
tenaga  kerja Indonesia yang terbesar di luar negeri. Tentu saja keberadaan  
tenaga kerja Indonesia di Malaysia membawa keuntungan bersama, baik bagi  
Indonesia maupun Malaysia.

Sementara itu, sekitar 13,000 pelajar  dan mahasiswa Indonesia belajar di 
Malaysia, dan 6,000 mahasiswa  Malaysia belajar di Indonesia. Ini merupakan 
asset bangsa yang harus  terus kita bina bersama, dan juga modal kemitraan di 
masa depan. 


Wisatawan  Malaysia yang berkunjung ke Indonesia adalah ketiga terbesar dengan  
jumlah 1,18 juta orang, dari total 6,3 juta wisatawan mancanegara. 


Investasi  Malaysia di Indonesia 5 tahun terakhir (2005-2009) adalah 285 proyek 
 
investasi, berjumlah US$ 1.2 miliar, dan investasi Indonesia di Malaysia  
berjumlah US$ 534 juta. Jumlah perdagangan kedua negara telah mencapai  US$ 
11,4 
Miliar pada tahun 2009. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan  ekonomi Indonesia – 
Malaysia sungguh kuat. 


Namun, hubungan yang  khusus ini juga sangat kompleks. Hubungan ini tidak bebas 
dari masalah  dan tantangan. Ada semacam dalil diplomasi, bahwa semakin dekat 
dan erat  hubungan dua negara, semakin banyak masalah yang dihadapi. 


Contoh  masalah dan tantangan yang kita hadapi adalah menyangkut tenaga –kerja  
Indonesia di Malaysia. Kita tahu bahwa keberadaan 2 juta tenaga kerja  
Indonesia 
di Malaysia, disamping memberikan manfaat bersama, juga  memunculkan 
kasus-kasus 
di lapangan yang harus terus kita kelola. Oleh  karena itulah, sejak awal, saya 
berupaya keras untuk memperjuangkan  hak-hak Tenaga Kerja Indonesia, antara 
lain 
menyangkut gaji dan waktu  libur; memberikan perlindungan hukum, dan mendirikan 
sekolah bagi  anak-anak Tenaga Kerja Indonesia. 


Dalam kunjungan saya yang  terakhir ke Malaysia, kita telah berhasil mencapai 
kesepakatan, mengenai  pemberian dan perlindungan Hak bagi tenaga kerja kita di 
Malaysia. 


Berkaitan  dengan permasalahan hukum yang dihadapi oleh tenaga kerja Indonesia 
di  Malaysia, pemerintah aktif melakukan langkah-langkah pendampingan dan  
advokasi hukum, untuk memastikan saudara-saudara kita mendapatkan  keadilan 
yang 
sebenar-benarnya. 


Selain masalah TKI dan  perlindungan WNI, kita juga kerap menjumpai masalah 
yang 
terkait dengan  perbatasan kedua negara. Masalah ini memerlukan pengelolaan 
yang 
serius  dari kedua belah pihak. 

Karena itulah, menyadari kepentingan bersama  ini, saya dan Perdana Menteri 
Malaysia sering berkomunikasi secara  langsung, di samping forum konsultasi 
tahunan yang kami lakukan, untuk  memastikan bahwa isu-isu bilateral ini dapat 
kita kelola dan carikan  jalan keluarnya dengan baik. 


Saudara-saudara sekalian, 

Akhir-akhir  ini, hubungan Indonesia Malaysia kembali diuji dengan terjadinya  
insiden di seputar perairan Pulau Bintan pada tanggal 13 Agustus 2010  yang 
lalu. Berhubung insiden ini menjadikan perhatian yang luas dari  kalangan 
masyarakat Indonesia, pada kesempatan ini, saya ingin  memberikan penjelasan 
tentang duduk persoalan yang sesungguhnya, dan  langkah-langkah tindakan yang 
diambil oleh pemerintah kita. 


Sejak  saya 

[ppiindia] Tinggal 2 ruang lagi, Diskon 30% untuk non view room - Small Office in Jakarta

2010-09-01 Terurut Topik cGreen Business Center


 
TINGGAL 2 RUANG LAGI
BIG PROMO30 % 
FOR NON VIEW ROOM
---

Anda memerlukan ruang kantor?
Hanya dengan Rp 1,6 juta per bulan plus diskon 30%untuk 3 bulan pertama, 
Anda sudah dapat memiliki kantor di alamat prestisius.
Juga tersedia virtual office (sewa alamat dan divert telepon).
 Small Office in Jakarta  Umumnya pemula bisnis tidak memerlukan 
ruang kantor yang terlalu besar, karena mungkin personilnya baru 1-2 orang. 
Sementara, kebanyakan gedung kantor menyewakan ruang minimal 100 m2. Untuk 
memenuhi kebutuhan akan ruang kantor yang kecil, telah hadir cGreen Business 
Center yang menyewakan ruang sebesar 4 m2 s.d. 8 m2 (Service Office - SO), 
sudah 
dilengkapi dengan furniture, operator  resepsionis, terletak di Graha Mustika 
Ratu – lantai 5, Jalan Gatot Subroto Kav. 74-75 Jakarta. Fasilitas lain yang 
didapat dari cGreen Business Center adalah:1. Personal access key to the room2. 
Prestigious business address3. Telephone number4. Facsimile number5. Personal 
answering for incoming call6. Unlimitted internet access - Wi-Fi7. Building 
service charge8. Tea, coffee, and mineral water9. Room cleaning service10. AC, 
electricity, lighting, elevator11.Notification of incoming calls, faxs, and 
messages12. Complimentary of incoming fax, 5 pages/month13. Mail collection and 
courier services (billing separately by Tiki)14. Complimentary of meeting 
room15. Usage of supporting facilities, Disc. 10%. Biaya untuk menyewa SO mulai 
Rp 1.600.000/bulan.Jangka waktu sewa mulai dari per bulan, 3 bulan, 6 bulan, 
hingga 1 tahun. Virtual Office Selain ruang kantor, cGreen Business Center juga 
menyewakan Virtual Office (VO)atau Kantor Maya yang sudah menjadi kebutuhan 
bagi 
para pengusaha yang mempunyai mobilitas tinggi, dan tidak lagi harus datang dan 
bekerja di kantor secara fisik. Penyewa VO tetap dapat melakukan aktifitas 
usaha 
di mana pun mereka berada, karena operator profesional akan membantu menerima 
dan meneruskan incoming call ke nomor telepon atau handphone penyewa. Bila 
penyewa sedang tidak dapat dihubungi, operator akan mencatatkan pesannya.. 
Fasilitas VO lainnya adalah alamat kantor yang prestisius, nomor telepon dan 
fax, resepsionis, mail handling serta personal answering incoming call dengan 
greeting yang sesuai dengan keinginan. Dengan menggunakan jasa VO, penyewa 
tidak 
perlu lagi menyediakan fasilitas kantor seperti ruang, furniture, AC, dan 
peralatan kantor lainnya. Penyewa hanya perlu memiliki alat komunikasi yang 
mudah untuk untuk dihubungi. Biaya yang dikeluarkan untuk menyewa VO di cGreen 
Business Center tidak terlalu mahal, mulai Rp 500.000 hingga Rp 600.000 per 
bulan.  Untuk mendapat informasi lebih jauh tentang layanan cGreen Business 
Center, hubungi: Adik SukadiscGreen Business Center Graha Mustika Ratu, 5th 
Floor #505
Jl. Jend. Gatot Soebroto Kav. 74-75Jakarta 12870Telp: (021) 8370 7142, 0812 832 
0864Fax: (021) 8370 7143Email: 
cgreenoff...@yahoo.comwww.cgreen-businesscenter.blogspot.com  


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] HEBOH ANGGOTA DPR RAMAI-RAMAI JADI TERSANGKA

2010-09-01 Terurut Topik johnoei



HEBOH ANGGOTA DPR RAMAI-RAMAI JADI TERSANGKA

Perkembangan kasus dugaan penerimaan cekperjalanan dalam pemilihan Deputi 
Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda S Goeltom, memasuki babak baru.


Untuk artikel selengkapnya klik http://www.KabariNews.com/?35485






[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Inilah Pidato Lengkap Presiden Tentang Krisis Hubungan Indonesia-Malaysia

2010-09-01 Terurut Topik johnoei




Inilah Pidato Lengkap Presiden Tentang Krisis Hubungan Indonesia-Malaysia 


Jakarta, KabariNews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya 
menyampaikan sikapnya mengenai hubungan Indonesia-Malaysia yang tengah memanas 
akibat insiden penangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan oleh 
polisi air Malaysia di perairan Berakit, Kepulauan Riau, 13 Agustus lalu.


Untuk artikel selengkapnya klik http://www.KabariNews.com/?35484






[Non-text portions of this message have been removed]