[teknologia] Laptop dengan Linux in one package, kenapa tidak laku?
dear all, Kira kira setahun lalu, ECS kan banyak bundling system laptop dan transportable yang sudah diinstall dengan Linux, kalo tidak salah variant dari Gentoo. Keunggulannya adalah semua device dalam laptop itu bisa digunakan, dan everything is prebuilt. Lalu kenapa produk itu gagal yah? Juga dengan proyek laptop murah lain ber Linux yang ada di Wal Mart (termasuk Wal Mart Java Desktop System). Menurut anda apakah saja faktor yang memungkinkan kegagalan itu? Yang baru kepikir : 1. Hardwarenya tidak cool seperti iBook 2. Linux emang sucks ! Any more ideas? Lagi mikir untuk berhenti advocating Linux ke common user, kalo emang Linux begitu begitu saja. Kebetulan di kantor sudah ada mesin Metropolis yang datang dengan paket Windows Longhorn Beta I.
[teknologia] Re: Laptop dengan Linux in one package, kenapa tidak laku?
On Fri, Jul 15, 2005 at 02:44:59PM +0800, The_Eye_In_The_Sky wrote: Menurut anda apakah saja faktor yang memungkinkan kegagalan itu? Yang baru kepikir : 1. Hardwarenya tidak cool seperti iBook 2. Linux emang sucks ! Any more ideas? Saya cenderung ke hardwarenya yg kurang bagus. Hehe. Mungkin juga org yg beli takut gak biasa pake Linux. Ronny pgpeWcTC7A6BG.pgp Description: PGP signature
[teknologia] Re: Laptop dengan Linux in one package, kenapa tidak laku?
On 7/15/05, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: On Fri, Jul 15, 2005 at 02:44:59PM +0800, The_Eye_In_The_Sky wrote: Menurut anda apakah saja faktor yang memungkinkan kegagalan itu? Yang baru kepikir : 1. Hardwarenya tidak cool seperti iBook 2. Linux emang sucks ! Any more ideas? Saya cenderung ke hardwarenya yg kurang bagus. Hehe. Mungkin juga org yg beli takut gak biasa pake Linux. 1. Orang COOL pake Mac 2. Orang GAGAH pake Linux 3. Orang BIASA pake Windows (Kalau ada masalah tetangga kiri kanan bisa bantu) Microsoft gak bisa menangkan market orang Cool. Jadi gimana caranya? Beli saham Apple. Linux gak bisa menangkan market orang biasa, solusinya? beli saham Microsoft. hehe -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: Laptop dengan Linux in one package, kenapa tidak laku?
Menurut pengamatan pribadi: The applications. Orang kebanyakan membutuhkan aplikasi yang berjalan di atas sistem operasi, bukan sistem operasinya. Mari kita lihat aplikasi apa yang berjalan di atas Linux. - aplikasi perkantoran: OpenOffice, etc? Masih belum senyaman Microsoft Office - aplikasi grafis: GIMP, xfig, etc? Belum bisa dibandingkan dengan Photoshop, Freehand, dll - aplikasi games: apalagi yang ini. Orang yang sudah terbiasa dengan aplikasi di atas Ms Windows tentu saja akan produktivitasnya akan berkurang kalau memakai aplikasi di atas Linux tsb. Selain karena belum familiar, juga masih kurangnya feature. Jadi, buat apa saya beli mesin yang isinya hanya seperti itu? Mac OS X sukses (salah satunya) karena aplikasi juga. Microsoft Office versi Mac ada. Photoshop juga ada. Games juga tidak kalah banyaknya. Dengan berat hati saya juga lebih memilih windows XP untuk di desktop. Linux memang bagus, kalau lingkungan pekerjaan kita menggunakan linux semua, dari depan ke belakang (marketing ... finance). Sekarang, pengguna windows akan berpikir 2 kali karena rata-rata lingkungannya semua masih menggunakan windows, belum lagi learning curve yang harus mereka lewati. Juga kemudahan penggunaan, seperti sharing printer, sharing folder dan yang lain. Jadi, walaupun laptop linux lebih murah, mereka prefer menggunakan laptop pakai OS windows. Atau mereka tetap beli laptop linux, reinstall dengan windows bajakan. -- Arie Reynaldi Zanahar reymanx at gmail.com http://www.reynaldi.or.id
[teknologia] Re: Langganan bandwidth dari luar ?
On 7/14/05, Andika Triwidada [EMAIL PROTECTED] wrote: On 7/13/05, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote: karena dari hitung-hitungan biaya investment utk satu line ADSL di indonesia sekitar 100USD jadi kalau di kasih 20USD/bulan sebagai charge ke pelangngan dalam 5 tahun telkon udah BEP. 100USD : (20USD/bulan) kan = 5 bulan, 5 tahun itu dari mana? yaa ngga bisa di hitung lima bulan terus BEP, he.hehehe maksud saya dengan di kenakan charge 20 Euro, harusnya dalam lima tahun telkom sudah untung atau minimal Break Even Point, dengan asumsi dari sekian ribu SST kan ngga semuanya bakalan subcriber ADSL jadi tetap ada investment yang mesti tercover selama itu. jadi 5 tahun merupakan hal yang realistis buat sekedar itung-itungan.
[teknologia] Re: Laptop dengan Linux in one package, kenapa tidak laku?
Ronny Haryanto wrote: On Fri, Jul 15, 2005 at 02:44:59PM +0800, The_Eye_In_The_Sky wrote: Menurut anda apakah saja faktor yang memungkinkan kegagalan itu? Yang baru kepikir : 1. Hardwarenya tidak cool seperti iBook 2. Linux emang sucks ! Any more ideas? Saya cenderung ke hardwarenya yg kurang bagus. Hehe. Mungkin juga org yg beli takut gak biasa pake Linux. Ronny Ikutan nih, Yang paling sulit bagi saya adalah dukungannya terhadap game yang biasa saya mainkan. Linux juga sangat dibatasi dalam hardware tertentu, seperti kebanyakan modem internal yang sering bisanya hanya dengan windows. presario saya sampai sekarang kelemahannya adalah dukungannya terhadap fwt, nokia dan dial-up internal modem. Selainnya itu, Ubuntu, Mandriva atau Fedora gampang dan user friendly. Salam Kenal Teddy Budiwan
[teknologia] Re: Laptop dengan Linux in one package, kenapa tidak laku?
On Fri, 2005-07-15 at 16:17 +0900, baskara wrote: Internet juga sukses karena aplikasi. Pada awalnya, karena orang kepincut email dan WWW yang membuatnya laku. IP multicast belum laku juga sampai sekarang, karena aplikasinya memang belum ada (yang memungkinkan untuk dibuat komersial). ATM tidak laku juga (salah satunya) karena tidak mempromosikan aplikasi yang bisa berjalan di atasnya, sementara perancang Internet sudah memamerkan email, WWW, BBS, irc, dll. So, why do I need Linux box? So bottom line, kualitas software aplikasi di Linux lebih buruk dari Windows world? Saya bisa dukung itu juga, namun saya pilih Linux HARI INI, karena : 1. Saya tidak mau bayar, maunya gratis melulu 2. Saya takut kena virus, worm dan trojan. Oleh karena itu saya pilih Linux karena tidak perlu buang CPU cycle untuk antivirus, updating that dan firewall yang memonitor aplikasi (bukan network firewall). Terus terang saya gelisah ini karena melihat Longhorn kok bagus di Just The Fact document-nya. Memang betul dia butuh resource besar, tapi bukannya sekarang mesin kelas 2GHz dan 512MB itu sudah lumrah? Bahkan mesin mesin ini sudah lama nganggur CPU cycle-nya karena kebanyakan software belum bisa menggunakan power sebesar ini. Kalaulah Longhorn bisa menjawab masalah security dari item 2 di atas secara lengkap, why do I need Linux box? Memang saat ini belum terbukti yah, baru sekedar janji Microsoft. Jadi kepingin tahu gimana kalo saya koleksi virus Windows XP lalu saya tularkanke Longhorn ya, mungkin bisa dicoba. Tapi kalau ternyata Longhorn terbukti secure, pilihan desktop Linux adalah karena : 1. Murah 2. Bisa dipakai di mesin yang lebih rendah performancenya Terus terang kalau sebagai Engineer, common sense saya tidak akan pernah puas memakai jawaban seperti itu :(
[teknologia] Re: Laptop dengan Linux in one package, kenapa tidak laku?
On Fri, Jul 15, 2005 at 04:44:26PM +0700, Yulian Firdaus H. wrote: jadi linux sering dijadikan tumbal karena kurang support terhadap berbagai aplikasi atau hardware, sedangkan kenyataannya adalah aplikasi atau hardware yang enggan mendukung linux Iya, padahal kalo MAU sebetulnya game2 itu hampir tidak ada yg tidak bisa dibuat dg apa yg ada di Linux skrg. Wong diemulasi pake WineX atau Cedega aja banyak yg bisa kok. Apalagi kalo mau dibuat native. Akhirnya kembali ke masalah market atau users. Linux marketnya kurang, mungkin salah beberapanya: 1. Terlalu banyak distro, jadi bikin bingung developer. 2. Support end-user, baik dari reseller, vendor, 3rd party. Support rata2 dari internet, milis, om google. Sedangkan sebagian besar pengguna komputer sekarang, bukan geek kayak warga milis ini :) 3. Penetrasi Windows terlalu kuat untuk digoyahkan, penetrasi tidak hanya ke market, tapi juga ke vendor software dan hardware. Gak heran kalo banyak yang gak mau support linux. Jadi, untuk mengganti linux di desktop / laptop, mungkin masih mimpi di siang hari bolong. :) -- Arie Reynaldi Zanahar reymanx at gmail.com http://www.reynaldi.or.id
[teknologia] Re: Laptop dengan Linux in one package, kenapa tidak laku?
On 7/15/05, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote: Akhirnya kembali ke masalah market atau users. Linux marketnya kurang, mungkin salah beberapanya: 1. Terlalu banyak distro, jadi bikin bingung developer. itu bukan kesalahan, itu kondisi kalo hardware: lepas diagram design hardware/chipset ke public, dengan senang hati kernel hacker akan membuatkan drivernya kalo software: source code aplikasi jadikan open source kalo vendor berkutat membuat sendiri binary driver atau binary aplikasi pasti kelimpungan dengan ngebutnya update kernel, compiler, library dan aplikasi serta beragamnya distribusi kalo soal game mungkin developer game harus mencontoh John Carmack, game Quake3 baik di windows atau di linux hanya dihandle oleh sebuah binary file berukuran kurang dari 1MB, sisanya 600MB lebih hanyalah konfigurasi dan data/map/sound/tekstur -- Jay adalah Yulian -- http://yulian.firdaus.or.id
[teknologia] Re: Laptop dengan Linux in one package, kenapa tidak laku?
Ini pengalaman pribadi nih menginstall Linux di Compaq Presario seri 2500 (yang emang sejak awal pre-installed Windows XP). Dicoba di install dengan Ubuntu Linux karena di desktop saya sudah terbiasa untuk menginstall distro ini. Setelah dicoba di install tidak ada masalah besar tetapi masalah - masalah kecil yang cukup mengganggu adalah ketidakakuratan pembacaan baterai laptop oleh OS dan juga tidak terbacanya driver untuk keyboard laptop yang memang berbeda dengan komputer biasa. Gagal karena memang society-nya saja yang belum siap. Walaupun saya orang yang tidak terlalu banyak berkutat dalam hal desain dan lebih banyak bergelut dalam bidang penulisan, tetapi bila saya memiliki uang untuk membelinya, tentu saya akan memilih PowerBook dari Apple dibandingkan Laptop dengan OS Linux ataupun Windows.On 7/15/05, Yulian Firdaus H. [EMAIL PROTECTED] wrote: On 7/15/05, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote: Akhirnya kembali ke masalah market atau users. Linux marketnya kurang, mungkin salah beberapanya: 1. Terlalu banyak distro, jadi bikin bingung developer.itu bukan kesalahan, itu kondisi kalo hardware: lepas diagram design hardware/chipset ke public, dengansenang hati kernel hacker akan membuatkan drivernyakalo software: source code aplikasi jadikan open sourcekalo vendor berkutat membuat sendiri binary driver atau binary aplikasi pasti kelimpungan dengan ngebutnya update kernel, compiler,library dan aplikasi serta beragamnya distribusikalo soal game mungkin developer game harus mencontoh John Carmack,game Quake3 baik di windows atau di linux hanya dihandle oleh sebuah binary file berukuran kurang dari 1MB, sisanya 600MB lebih hanyalahkonfigurasi dan data/map/sound/tekstur--Jay adalah Yulian --http://yulian.firdaus.or.id
[teknologia] Bluetooth di Linux Auto Detect ga?
Sori sebelumnya kalo pertanyaan saya rali dali ler (baca: out of topic). Bisa gak sih di Linux itu auto detect bluetooth dongle?
[teknologia] Re: Bluetooth di Linux Auto Detect ga?
On 7/15/05, kesank [EMAIL PROTECTED] wrote: Sori sebelumnya kalo pertanyaan saya rali dali ler (baca: out of topic). Bisa gak sih di Linux itu auto detect bluetooth dongle? jika chipset bluetoothnya disupport ya kedetek $ /usr/sbin/lsusb Bus 002 Device 003: ID 0a12:0001 Cambridge Silicon Radio, Ltd Bluetooth Dongle -- Jay adalah Yulian -- http://yulian.firdaus.or.id
[teknologia] Re: Laptop dengan Linux in one package, kenapa tidak laku?
On 7/15/05, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Iya, padahal kalo MAU sebetulnya game2 itu hampir tidak ada yg tidak bisa dibuat dg apa yg ada di Linux skrg. Wong diemulasi pake WineX atau Cedega aja banyak yg bisa kok. Apalagi kalo mau dibuat native. kebetulan dulu sewaktu namanya masih winex pernah dapet binary-nya. Memang bisa menjalankan game dengan winex itu, tapi hanya terbatas pada game-game yang tidak membutuhkan kerja grafis yang berat. Pernah nyoba install FIFA 2003 dan gagal dijalankan. padahal kartu grafisnya memenuhi syarat. Ngga tau juga kalo yang sekarang ini (cedega). -- aldi, aldi.kriwil.com
[teknologia] Re: Laptop dengan Linux in one package, kenapa tidak laku?
On Sat, Jul 16, 2005 at 07:12:18AM +0700, Aldi wrote: kebetulan dulu sewaktu namanya masih winex pernah dapet binary-nya. Memang bisa menjalankan game dengan winex itu, tapi hanya terbatas pada game-game yang tidak membutuhkan kerja grafis yang berat. Pernah nyoba install FIFA 2003 dan gagal dijalankan. padahal kartu grafisnya memenuhi syarat. Ngga tau juga kalo yang sekarang ini (cedega). Saya bisa maen Warcraft III dan yg Frozen Throne juga pake Cedega tanpa ada masalah. Gak kerasa maen bukan di Windows. Pernah maen Doom 3 juga yg native Linux client gak berasa beda sama di Widnows. Ronny pgp5UXd6xpCbL.pgp Description: PGP signature