[teknologia] Re: Web 2.0 (was Re: [teknologia] Re: [JUG-Indonesia] Gratis jadi mode)
Mumpung subject thread-nya masi Web 2.0, ada artikel baru di The Register ttg Web Dua Kosong ini: http://www.theregister.co.uk/2005/11/11/web_two_point_naught_answers/print.html Cuplikan: * Web 2.0 is made entirely of pretentious self serving morons. Max Irwin * Web 2.0 is made of ...Magic pixie dust (a.k.a . Tim O'Reilly's dandruff) Jeramey Crawford * Web 2.0 is the air for the next bubble Paul.Witherow :p --enda Visit my blog. Click herehttp://enda.goblogmedia.com
[teknologia] Re: Bluetooth Re: [teknologia] Re: [JUG-Indonesia] Gratis jadi mode
Selain itu penggunaan Bluetooth untuk presentasi/ngajar, dipakai untuk mengendalikan notebooknya via handphone, jadi bisa jalan2 sambil presentasi. Biar mirip2 Steve Jobs hehehe. Lho? 6 tahun yang lalu, di jaman sebelum ada teknologi gigi biru ini saya sudah bisa presentasi sambil jalan-jalan (dan memang akhirnya ditiru Steve). Dengan bantuan sistem speech recognition berbasis genuine neural-network (bukan artificial...), presentasinya bisa dimajukan dan dimundurkan secara otomatis. Saya cukup berucap: Mas, coba tolong slide yang selanjutnya...! :-P -- Ariya Hidayat, http://ariya.blogspot.com http://www.google.com/search?q=ariya+hidayatbtnI
[teknologia] Re: Web 2.0 (was Re: [teknologia] Re: [JUG-Indonesia] Gratis jadi mode)
On 11/15/05, enda nasution [EMAIL PROTECTED] wrote: Mumpung subject thread-nya masi Web 2.0, ada artikel baru di The Register ttg Web Dua Kosong ini: http://www.theregister.co.uk/2005/11/11/web_two_point_naught_answers/print.html Cuplikan: * Web 2.0 is made entirely of pretentious self serving morons. Max Irwin * Web 2.0 is made of ...Magic pixie dust (a.k.a . Tim O'Reilly's dandruff) Jeramey Crawford * Web 2.0 is the air for the next bubble Paul.Witherow Saya yakin Web 2.0 ini akan menciptakan next Leader di sektor ini.Makanya penting untuk mulai startup/enterepreneurship di bidang ini.Kalau nanti bangkrut atau gagal ya resiko,tapi ini pengalaman berharga. Sekedar bagi pengalaman: Pertama, Dulu pra-1998 saya beberapakali diajaki kawans2 untuk bikin Web 1.0 companies (portal seperti Yahoo dsb) VCnya juga sudah ada(local).Saya nolak karena saya lihat bisnisnya tidak ada terobosan,high cost,narrow minded dan bingung dapat incomenya dari mana,akhirnya ya bener bangkrut setelah 2 tahun. Pelajaran nomor satu: Target startup bukan cari tenar tapi bikin bisnis yang self-financially sustainable.Nanti jika anda sudah buktikan anda bisa cover 80% operating cost,VC akan berlomba2 untuk invest di startup. Makanya kalau anda perhatikan berapa jumlah dollar yang di-invest ke startup.Di Round A pasti yang terkecil,tapi begitu startup bisa memperlihatkan hasil dari target yang sama2 disetujui pada periode tertentu,di round selanjutnya (B dan C) jumlah Dollarnya double dari Round A atau B. Kedua, Yang masih heran,kenapa ya aplikasi2 web 2.0 seperti Meebo gitu masih munculnya dari Valley (yang membuat integrated instant messaging), harusnya aplikasi three-employees begitu bisa dibuat dimana2,termasuk Indonesia atau bahkan Kenya. Carlos
[teknologia] Re: Web 2.0 (was Re: [teknologia] Re: [JUG-Indonesia] Gratis jadi mode)
On 11/15/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya yakin Web 2.0 ini akan menciptakan next Leader di sektor ini.Makanya pentinguntuk mulai startup/enterepreneurship di bidangini.Kalau nanti bangkrut atau gagal ya resiko,tapi ini pengalamanberharga. Saya setuju tentang pengalamannya yang itu. Web 2.0 mungkin merupakan sebuah fenomena baru dalam kehidupan ber-web (eh... istilahnya apa?), karena untuk pertama kalinya power yang diberikan oleh pengelola situs kepada pengunjungnya sangat besar dan akhirnya muncullah folksonomy (pokoknya dari urusan content, ngatur tag, de el el semua dari pengunjung). Tapi sampe sekarang saya belum nemu tuch perusahaan web 2.0 yang basis bisnisnya bukan dari iklan (nah ke sini lagi deh hehehe) Sekedar bagi pengalaman:Pertama,Dulu pra-1998 saya beberapakali diajaki kawans2 untuk bikin Web 1.0companies (portal seperti Yahoo dsb) VCnya juga sudah ada(local).Sayanolak karena saya lihat bisnisnya tidak ada terobosan,high cost,narrowminded dan bingung dapat incomenya dari mana,akhirnya ya benerbangkrut setelah 2 tahun. Pelajaran nomor satu: Target startup bukan cari tenar tapi bikinbisnis yang self-financially sustainable.Nanti jika anda sudahbuktikan anda bisa cover 80% operating cost,VC akan berlomba2 untukinvest di startup. Makanya kalau anda perhatikan berapa jumlah dollaryang di-invest kestartup.Di Round A pasti yang terkecil,tapi begitu startup bisamemperlihatkan hasil dari target yang sama2 disetujui pada periodetertentu,di round selanjutnya (B dan C) jumlah Dollarnya double dari Round A atau B. Round A? Round B? Hm... maksudnya apa nih, bisa dijelaskan ga? Saya engga terlalu ngerti tentang prinsip teknis raising venture capital (mungkin bisa dijelaskan panjang lebar?) Kedua,Yang masih heran,kenapa ya aplikasi2 web 2.0 seperti Meebo gitu masih munculnya dari Valley (yang membuat integrated instant messaging),harusnya aplikasi three-employees begitu bisa dibuat dimana2,termasukIndonesia atau bahkan Kenya. Udah banyak ya padahal yang 'sejenis', tapi masih berbasis JAVA. Mereka aja yang merupakan orang pertama yang membuat meebo berbasis AJAX. Jadi intinya sih kurang cepet saja -- Oskar Syahbanahttp://www.permagnus.com/http://blog.permagnus.com/
[teknologia] Re: Web 2.0 (was Re: [teknologia] Re: [JUG-Indonesia] Gratis jadi mode)
Makanya kalau anda perhatikan berapa jumlah dollar yang di-invest ke startup.Di Round A pasti yang terkecil,tapi begitu startup bisa memperlihatkan hasil dari target yang sama2 disetujui pada periode tertentu,di round selanjutnya (B dan C) jumlah Dollarnya double dari Round A atau B. Round A? Round B? Hm... maksudnya apa nih, bisa dijelaskan ga? Saya engga terlalu ngerti tentang prinsip teknis raising venture capital (mungkin bisa dijelaskan panjang lebar?) Jadi gini,VC itu gak pernah invest di company dalam jumlah besar dalam satu tahap.Investasinya dibagi2 dalam beberapa tahap jika kompany tsb berhasil mencapai milestone yang dikesepakati bersama: Contohnya,begini,misalnya startup mau bikin software CRM- Round 1. targetnya company harus punya Prototype deskripsi: startup ini bakal punya prototype hardware/software...hiring software architects..CEO mungkin belum.. .Target 1 tahun Round 2. kalau target di round pertama berhasil,masuk ke round 2,misalnya target teknisnya startup ini harus punya feature2 yg sifatnya fundamental. Dari sisi bisnis, harus sudah ada beberapa Trial Client dan Client yang berani bayar,punya CEO,management...hiring more software engineer dan top/early sales engineer. Operating cost tercover 25 %.Target 1 tahun. Round 3. startup harus punya sales office,headcount ke 100 orang,hiring more technical support dan sales engineer,dari sisi teknis software feature pendukung harus ada.Target Bisnis: jumlah revenue $$$ dollar dan sudah bisa mencover 80% operating cost. Target 1 Tahun. Round 4: startup punya semua feature yg dibutuhkan.Customer worldwide,Company sudah break even point 100%,company sudah self-sustainable,punya produk yang bagus dan punya market share di niche market.Kalau sudah di tahap ini,tinggal mau IPO tetap private atau akuisisi. Nah di tiap2 round itu,VC beri duit secukupnya saja,misalnya round 1 cuman dikasih 5 million,round 2 sebesar 20 million dan round 3 sebesar 30 million sesuai kebutuhan masing2 stage,ini duitnya diberikan jika milestone dari masing2 phase sudah terlampaui. Kalau misalnya phase 1 saja gagal,ya VC gak mau beri duit lagi. Carlos
[teknologia] Re: RT-RW Net
On 11/15/05, Indra Tjahjono [EMAIL PROTECTED] wrote: On Monday 14 November 2005 05:50, Bi[G] ™ wrote: bikin RT-RW Net modalnya berapa yah? ada yg tau URL nya pak Michael S tentang RT-RW Net? Kalau untuk buat RTRW Net modal untuk BTS (wireless), biasanya yang di perlukan adalah: 1. Antenna Wireless Omni/sectoral 15 dbi atau 19 dbi harga antenna lokal berkisar Rp 750.000 - 1 jt 2. Access Point sekitar Rp 650.000 - up 3. Outdoor box (buat gantungin AP) Rp 60.000 4. switch Rp. 300.000 5. optional: komputer untuk proxy, firewall, qos, smtp, web Rp. 3 jt 6. kabel RJ 45 1 Box ( Rp 450.000) Kalau untuk di Client: 1. Antenna yagi (Rp 250.000) 2. Access Point Rp 650.000 atau USB Wifi Rp 400.000 3. Kabel RJ 45 mumpung lagi ngomong yang beginian, beli paket kabelvision yang personal itu, akses internetnya (secara hukum) enggak boleh dibagi ke tetangga ya? -- - - - ** Azil Adi Permana
[teknologia] Re: RT-RW Net
On Tuesday 15 November 2005 18:03, Azil Adi Permana wrote: mumpung lagi ngomong yang beginian, beli paket kabelvision yang personal itu, akses internetnya (secara hukum) enggak boleh dibagi ke tetangga ya? Seharusnya tidak boleh, tapi waktu itu pernah iseng nanya ke kabelvision, dan di jawab oleh petugas nya, bahwa yang penting mereka secara personal hanya support 1 PC saja, jadi mau di share atau tidak, mereka hanya kasih bandwidth untuk 1 pc. tapi untuk lebih jelasnya baca saja di TOS nya. -- Indra PT. Verinux Linux System http://www.verinux.com - Technology in a smart way http://www.rtrw.net - Internet untuk Semua
[teknologia] Re: Web 2.0 (was Re: [teknologia] Re: [JUG-Indonesia] Gratis jadi mode)
2005/11/16, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED]: Kedua, Yang masih heran,kenapa ya aplikasi2 web 2.0 seperti Meebo gitu masih munculnya dari Valley (yang membuat integrated instant messaging), harusnya aplikasi three-employees begitu bisa dibuat dimana2,termasuk Indonesia atau bahkan Kenya. kenapa heran? kita itu consumen, bukan produsen, jadi gak mengherankan kalau gak ada product di indonesia. yang banyak itu reseller. liat blog, kita udah dengar blog berapa tahun, apa yang bisa kita lakukan yang berhubungan dengan blog? yang paling maju kan bisa install wordpress. Terus tentang aplikasi web 2.0. Kadang ini lucu, kita itu paling suka anggap gampang semua. Ketahuan gak pernah really involved di software development. Aku ada pengalaman 2 kali outsource ke Indonesia, dan dua2nya gagal total. Masalahnya ya ini, menganggap gampang semua. Terlalu optimis, tapi gak rasional. Menganggap 1 hari 100 jam. Terus tentang 3 employees, emangnya gampang cari 3 developer di Indonesia? Cari 100 developer gampang di Indonesia, tapi 3 susah. Makanya heran kalau mau ada microsoft research centre. Trus mau bikin silicon valley. mau cari orang dari mana? Emangnya silicon valley itu kota hantu dengan infrastructure yang mewah?? Jadilah orang yang rasional, jangan terlalu banyak nonton sinetron setan2 di tv, hehe :) Jangan terlalu optimis, udah bosan sama orang optimis, kayak orang MLM. hehe :p -- Pakcik Under Construction
[teknologia] Re: RT-RW Net
On 11/15/05, Indra Tjahjono [EMAIL PROTECTED] wrote: On Tuesday 15 November 2005 18:03, Azil Adi Permana wrote: mumpung lagi ngomong yang beginian, beli paket kabelvision yang personal itu, akses internetnya (secara hukum) enggak boleh dibagi ke tetangga ya? Seharusnya tidak boleh, tapi waktu itu pernah iseng nanya ke kabelvision, dan di jawab oleh petugas nya, bahwa yang penting mereka secara personal hanya support 1 PC saja, jadi mau di share atau tidak, mereka hanya kasih bandwidth untuk 1 pc. tapi untuk lebih jelasnya baca saja di TOS nya. Biasanya kan yang punya Cable/DSL juga pakai Wireless Router. Nah kadang2 Wireless Router-nya ini masih pakai setting default yang memperbolehkan siapa saja akses WLAN-nya.Jadi ya bisa terpakai itu koneksinya sama orang lain. Ada kemaren kejadian kalau ada orang ternyata ngambil SSID wireless router tetangga ,akhirnya di-sue sama yang punya SSID. Jadi hati2 kalau mau sharing. Carlos
[teknologia] Re: Web 2.0 (was Re: [teknologia] Re: [JUG-Indonesia] Gratis jadi mode)
On 11/15/05, Pakcik [EMAIL PROTECTED] wrote: 2005/11/16, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED]: Kedua, Yang masih heran,kenapa ya aplikasi2 web 2.0 seperti Meebo gitu masih munculnya dari Valley (yang membuat integrated instant messaging), harusnya aplikasi three-employees begitu bisa dibuat dimana2,termasuk Indonesia atau bahkan Kenya. kenapa heran? kita itu consumen, bukan produsen, jadi gak mengherankan okeh okeh,tapi maksud saya luar dari Valley itu negara diluar valley/AS,kayak inggris,prancis,jerman,etc-kan mestinya ada juga startup atau inkubator yg bikin startup berbasis web 2.0.Atau mungkin saya saja yang ndak tahu. Terus tentang 3 employees, emangnya gampang cari 3 developer di Indonesia? Cari 100 developer gampang di Indonesia, tapi 3 susah. Makanya heran kalau mau ada microsoft research centre. Trus mau bikin silicon valley. mau cari orang dari mana? Emangnya silicon valley itu kota hantu dengan infrastructure yang mewah?? Hkalo ini dibahas terus,ini jadi ke-mentok-an dan resistance dimana-mana. Tapi sesuai yg pernah saya bilang,untuk bangun Top Engineering Indonesia emang perlu hijrah/kerja dulu ke LN,terutama ke research center seperti Valley.Vinod Khosla juga menjadi Vinod setelah 10-20 tahun makan asam garem,dan ribuan Indians lainnya. Btw, kalau pernah gagal di outsourcing,disharinglah pengalamanya, agar jadi case study mungkin bagus untuk BBR yg akan develop BHTV. Carlos
[teknologia] Re: RT-RW Net
On 11/16/05, Azil Adi Permana [EMAIL PROTECTED] wrote: mumpung lagi ngomong yang beginian,beli paket kabelvision yang personal itu, akses internetnya (secarahukum) enggak boleh dibagi ke tetangga ya? tidak boleh. 3 tahun lalu di kelapa gading, kabelvision (+polisi) melakukan razia. soalnya banyak koneksi kabelvision, oleh kantor2 kecil dipakai untuk 10 PC lebih. padahal resminya cuma boleh 2 PC. karena banyak yang melakukan hal ini akibatnya connection di the whole kelapa gading jadi lambat. kabarnya yang melakukan hal tsb kena pasal pencurian. dalam hal ini pencurian bandwidth kali ya.
[teknologia] Re: RT-RW Net
dimana sih yang jual antena yagi ? On 11/15/05, Indra Tjahjono [EMAIL PROTECTED] wrote: On Monday 14 November 2005 05:50, Bi[G] ™ wrote: bikin RT-RW Net modalnya berapa yah? ada yg tau URL nya pak Michael S tentang RT-RW Net?Kalau untuk buat RTRW Net modal untuk BTS (wireless), biasanya yang di perlukan adalah:1. Antenna Wireless Omni/sectoral 15 dbi atau 19 dbi harga antenna lokalberkisar Rp 750.000 - 1 jt2. Access Point sekitar Rp 650.000 - up3. Outdoor box (buat gantungin AP) Rp 60.000 4. switch Rp. 300.0005. optional: komputer untuk proxy, firewall, qos, smtp, web Rp. 3 jt6. kabel RJ 45 1 Box ( Rp 450.000)Kalau untuk di Client:1. Antenna yagi (Rp 250.000)2. Access Point Rp 650.000 atau USB Wifi Rp 400.0003. Kabel RJ 45--IndraPT. Verinux Linux Systemhttp://www.verinux.com - Technology in a smart way http://www.rtrw.net - Internet untuk Semua-- rgd,botakedanwww.ANEUKACEH.com
[teknologia] Re: RT-RW Net
On 11/16/05, Ivo Setyadi [EMAIL PROTECTED] wrote: On 11/16/05, Azil Adi Permana [EMAIL PROTECTED] wrote: mumpung lagi ngomong yang beginian,beli paket kabelvision yang personal itu, akses internetnya (secarahukum) enggak boleh dibagi ke tetangga ya? tidak boleh. 3 tahun lalu di kelapa gading, kabelvision (+polisi) melakukan razia. soalnya banyak koneksi kabelvision, oleh kantor2 kecil dipakai untuk 10 PC lebih. padahal resminya cuma boleh 2 PC. karena banyak yang melakukan hal ini akibatnya connection di the whole kelapa gading jadi lambat. kabarnya yang melakukan hal tsb kena pasal pencurian. dalam hal ini pencurian bandwidth kali ya. 3 tahun lalu sebelum capping bandwidth-kah? download dari luar bisa lewat 60 KB/s. Kalau di-share 10 PC yang lantas nyala nyedot b/w terus²an sih memang iya bakal stress juga mereka. Tapi sekarang ini sudah di-cap di 128 Kbps (mereka tulisnya 64) yang kalau di-share dan salah satu PC lagi ngedownload dengan kecepatan maksimal, maka yang lainnya bakal macet. Jadi rasanya ini sudah merupakan antisipasi dari mereka. : Saat ini menurut saya internet ter-nyaman untuk rumahan masih kabelvision + cbn. Mungkin ada beberapa ISP lain yang ok untuk ke kabelvisionnya tapi saya belom pernah coba. Yang saya sudah coba adalah cbn, indosat, indonet, dan linknet. Linknet sux, begitu pula mynet-nya. Share, saya nggak share ke tetangga, cuma di rumah aja, tapi rasanya nggak apa lah ke tetangga juga, nggak ngerugiin siapa-siapa, cuma masalah 'peraturan' dari si kabelvision yang dari dulu udah sux. Dari mulai kata-kata broadband yang akhirnya berhasil ditekan untuk dihapus, sampai linknet mynet yang mau niru-niru telkom (kuasai jaringan, harga murahpol, kualitas ga tanggung), dan sebagainya. Masak kita share ke tetangga aja diributin? Lain hal kalau memang bandwidthnya uncapped dan kita bikin warnet itu mungkin iya kelewatan. Kalau pengertian share disini adalah buka warnet/ISP, rasanya sama aja. Lagian kalau terlalu dibisnisin mah mendingan jangan deh, ntar malah ribut sendiri soalnya gak bakalan cukup itu bandwidth 128 K dibagi-bagi :P
[teknologia] Re: RT-RW Net
Radia Latief wrote: Share, saya nggak share ke tetangga, cuma di rumah aja, tapi rasanya nggak apa lah ke tetangga juga, nggak ngerugiin siapa-siapa, cuma masalah 'peraturan' dari si kabelvision yang dari dulu udah sux. Dari mulai kata-kata broadband yang akhirnya berhasil ditekan untuk dihapus, sampai linknet mynet yang mau niru-niru telkom (kuasai jaringan, harga murahpol, kualitas ga tanggung), dan sebagainya. Masak kita share ke tetangga aja diributin? Lain hal kalau memang bandwidthnya uncapped dan kita bikin warnet itu mungkin iya kelewatan. Kalau pengertian share disini adalah buka warnet/ISP, rasanya sama aja. Lagian kalau terlalu dibisnisin mah mendingan jangan deh, ntar malah ribut sendiri soalnya gak bakalan cukup itu bandwidth 128 K dibagi-bagi :P mending bikin konten lokal, taruh 1 server, install drupal, diisi rame-rame. Konten bisa kupipes dari hasil browsing/download di kantor. Karena internal (antar tetangga saja) bisa diisi hal-hal yang internal juga :-D misalnya sharing foto, rekaman video, atau joke yang cuma bisa dimengerti komunitas di situ. (joke seperti ini biasanya sangat lucu). Install postfix supaya bisa kirim2 an email antar tetangga, sekalian jabber supaya bisa saling ngobrol. Kalau menurut cak Amal, kampung harusnya punya media sendiri untuk kumpul-kumpul. Tapi dengan kondisi yang saya alami, pulang kantor sudah capek, dan lagi ada si bungsu yang masih manja, mau nonggo kok males. chatting sambil ngemong si kecil kayanya asik hehe. -- Aris
[teknologia] OOT bukan spam hanya tanya
Dear allAda teman di texas sana kasih tahu kalo walmart baru mo buka n promo notebook HP seharga $400, tapi barangnya itu sendiri blom di rilis oleh hp sampa september, sedangkan temen gw balik ke indo november ini.. Nah waktu gw cek ke walmart.com terdapat juga notebook dengan merk balancehttp://www.walmart.com/catalog/product.do?product_id=3321515 kalo gw liat spek dan harga sangat bagus. tapi apakah merk ini cukup recommend?Lagian gw juga baru dengar merk balance ini. n gw lagi pengen punya laptop, kalo bisa di bawah $500thanks -- Andriansah
[teknologia] Re: OOT bukan spam hanya tanya
Andriansah wrote: Dear all Ada teman di texas sana kasih tahu kalo walmart baru mo buka n promo notebook HP seharga $400, tapi barangnya itu sendiri blom di rilis oleh hp sampa september, sedangkan temen gw balik ke indo november ini.. Nah waktu gw cek ke walmart.com http://walmart.com terdapat juga notebook dengan merk balance http://www.walmart.com/catalog/product.do?product_id=3321515 kalo gw liat spek dan harga sangat bagus. tapi apakah merk ini cukup recommend? Lagian gw juga baru dengar merk balance ini. n gw lagi pengen punya laptop, kalo bisa di bawah $500 laptop2 dell kan udah dibawah 500an pak. http://www1.us.dell.com/content/products/features.aspx/inspn_1200?c=uscs=19l=ens=dhs kalo kendalanya masalah shipping,entar bisa dibantu deh. Carlos
[teknologia] Re: Web 2.0 (was Re: [teknologia] Re: [JUG-Indonesia] Gratis jadi mode)
- Original Message - From: Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] To: teknologia@googlegroups.com Sent: Tuesday, November 15, 2005 5:22 PM Subject: [teknologia] Re: Web 2.0 (was Re: [teknologia] Re: [JUG-Indonesia] Gratis jadi mode) (deleted) Yang masih heran,kenapa ya aplikasi2 web 2.0 seperti Meebo gitu masih munculnya dari Valley (yang membuat integrated instant messaging), harusnya aplikasi three-employees begitu bisa dibuat dimana2,termasuk Indonesia atau bahkan Kenya. --- bang Carlos, Meebo itu juga startup atau bukan? Kalo startup, Bang Carlos tahu berapa sih nilainya di Valley? Salam Ary
[teknologia] Re: Web 2.0 (was Re: [teknologia] Re: [JUG-Indonesia] Gratis jadi mode)
--- bang Carlos, Meebo itu juga startup atau bukan? Kalo startup, Bang Carlos tahu berapa sih nilainya di Valley? --- Halo Bang Ary, Meebo itu startup web 2.0 three-employees yg dibahas di SJ Mercury News kemaren,linknya saya forward,mereka bikin Integrated Instant Messaging. http://blog.meebo.com/?page_id=2 Kalau early valuation susah ngitungnya karena ini tergantung metodenya,kalau ngikutin jumlah jutaan pengguna instant messaging,ya valuationya pasti bisa lebih dari 50 Million, but ...berdasar pengalaman dan market history,startup begini valuationya susah dihitung *unless* mereka punya customer base dan *stable revenue streams*. Dulu networking startup seperti startup saya dan the-like seperti Procket tahun 1999 waktu Networking booming dihargai lebih dari 1 Billion.Tapi toh akhirnya yang satu bangkrut dan yang satunya lagi terpaksa dijual dengan harga cuman 89 million dollars. Carlos
[teknologia] Link ke kampus ?
Salut berat untuk mas Carlos buat ide LinkedIn.com nya. Mudah-mudahan bisa membantu rekan-rekan kita yang mampu untuk bersaing di luar negeri. Nah, saya mikir, sekarang sudah ada link-link yang bagus, bagaimana kalau kita coba menyambungkan kampus-kampus kita ke berbagai perusahaan tersebut ? Saya teringat dulu kampus saya bekerja sama dengan Sun Microsystems, sehingga kampus memiliki berbagai equipment mereka, dan mahasiswa lulus dengan skill Sun/Solaris. Sehingga skill mereka jadi cukup relevan dengan permintaan pasar. Nah, saya mikir, bagaimana jika kita kontak Juniper/Cisco/dll, dan mengajak mereka untuk bekerjasama seperti ini? Keuntungan untuk perusahaan2 tsb, selain menambah SDM yang siap untuk menggunakan peralatan2 mereka, juga ada kemungkinan mereka bisa mendapatkan engineer2 unggul untuk menjadi SDM mereka. Dari saya pribadi, mungkin saya bisa menyambungkan ke Fasilkom UI dan beberapa kampus lainnya. Bagaimana ? :) Trims, Harry
[teknologia] [OOT] Re: [teknologia] Re: RT-RW Net
On 11/14/2005 at 11:40 PM Indra Tjahjono wrote: Kalau untuk buat RTRW Net modal untuk BTS (wireless), biasanya yang di perlukan adalah: Mohon maaf untuk semuanya karena lewat jalur umum, tapi kelihatannya mailserver saya ada sedikit glitch, sehingga email ke verinux.com bouncing melulu. Pro mas Indra - terimakasih sudah merespons ke client saya soal WaveLAN. Ada satu hal yang perlu saya klarifikasi, tapi saya tidak bisa mengirim email ke Anda, dan saya kehilangan nomor HP saya. Mohon agar bisa mengirim SMS ke saya - 0815 1440 9941 Trims, Harry
[teknologia] Re: Link ke kampus ?
On 11/16/05, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote: Nah, saya mikir, bagaimana jika kita kontak Juniper/Cisco/dll, dan mengajak mereka untuk bekerjasama seperti ini? Keuntungan untuk perusahaan2 tsb, selain menambah SDM yang siap untuk menggunakan peralatan2 mereka, juga ada kemungkinan mereka bisa mendapatkan engineer2 unggul untuk menjadi SDM mereka. Seandainya saya adalah Juniper/Cisco/dll, saya mau tanya dulu, what are you going to do with these animals?. :-)
[teknologia] Re: OOT bukan spam hanya tanya
On 11/15/2005 at 7:05 PM Muhamad Carlos Patriawan wrote: kalo kendalanya masalah shipping,entar bisa dibantu deh. Eh, boleh dong :) gua ada perlu beli software, tapi musti ship ke US address. Boleh? Thanks, Harry
[teknologia] Re: Link ke kampus ?
sedikit pengalaman.. kira-kira 2 tahun yang lalu saya pernah ikut salah satu seminar yang diselenggarakan oleh ORACLE di salah satu kampus, mereka menyatakan bahwa pihak ORACLE melakukan kerjasama terhadap berbagai kampus di Indonesia, kalau gak salah disebutkan diantaranya adalah UI, ITB, UKSW, [yang lainnya saya lupa :p] IMHO, mereka melakukan itu atas dasar pertimbangan penguasaan produk mereka setelah para mahasiswa tersebut lepas dari lingkungan kampus. TEntunya hal ini tidak sepenuhnya gratis. Pihak perusahaan tetap membebankan biaya tertentu untuk tingkatan selain tingkat dasar. ORACLE juga mengatakan bahwa mereka membuka kesempatan luas kepada kampus-kampus lainnya untuk mengajukan proposal mengenai berbagai proses kerjasama dsb. Tapi entah kabarnya saat ini.. *dah lama banget gak maen ke kampus tercinta* :D On 11/16/05, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote: Salut berat untuk mas Carlos buat ide LinkedIn.com nya. Mudah-mudahan bisa membantu rekan-rekan kita yang mampu untuk bersaing di luar negeri.Nah, saya mikir, sekarang sudah ada link-link yang bagus, bagaimana kalau kita coba menyambungkan kampus-kampus kita ke berbagai perusahaan tersebut ?Saya teringat dulu kampus saya bekerja sama dengan Sun Microsystems, sehingga kampus memiliki berbagai equipment mereka, dan mahasiswa lulus dengan skill Sun/Solaris. Sehingga skill mereka jadi cukup relevan dengan permintaan pasar.Nah, saya mikir, bagaimana jika kita kontak Juniper/Cisco/dll, dan mengajak mereka untuk bekerjasama seperti ini?Keuntungan untuk perusahaan2 tsb, selain menambah SDM yang siap untuk menggunakan peralatan2 mereka, juga ada kemungkinan mereka bisa mendapatkan engineer2 unggul untuk menjadi SDM mereka.Dari saya pribadi, mungkin saya bisa menyambungkan ke Fasilkom UI dan beberapa kampus lainnya.Bagaimana ? :)Trims,Harry -- Best RegardsDidik Achmadihttp://achmadi.blogsome.com
[teknologia] Re: OOT bukan spam hanya tanya
Harry Sufehmi wrote: On 11/15/2005 at 7:05 PM Muhamad Carlos Patriawan wrote: kalo kendalanya masalah shipping,entar bisa dibantu deh. Eh, boleh dong :) gua ada perlu beli software, tapi musti ship ke US address. Boleh? buat bang Harry apa sih yang nggak Boleh :)
[teknologia] Re: Link ke kampus ?
baskara wrote: On 11/16/05, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote: Nah, saya mikir, bagaimana jika kita kontak Juniper/Cisco/dll, dan mengajak mereka untuk bekerjasama seperti ini? Keuntungan untuk perusahaan2 tsb, selain menambah SDM yang siap untuk menggunakan peralatan2 mereka, juga ada kemungkinan mereka bisa mendapatkan engineer2 unggul untuk menjadi SDM mereka. Seandainya saya adalah Juniper/Cisco/dll, saya mau tanya dulu, what are you going to do with these animals?. :-) wah gua sebagai pegawai Juniper dan mantan pegawai Cisco tersungging nich :) Saya setuju berat dengan niat luhur Bang Harry,memang itu tujuanya networking. Sebaiknya ini dibicarakan japri saja,kita kontak dengan rekans Cisco Indonesia juga. Thanks, Carlos
[teknologia] Re: Link ke kampus ?
On 11/16/05, didik achmadi [EMAIL PROTECTED] wrote: sedikit pengalaman.. kira-kira 2 tahun yang lalu saya pernah ikut salah satu seminar yang diselenggarakan oleh ORACLE di salah satu kampus, mereka menyatakan bahwa pihak ORACLE melakukan kerjasama terhadap berbagai kampus di Indonesia, kalau gak salah disebutkan diantaranya adalah UI, ITB, UKSW, [yang lainnya saya lupa :p] Untuk kasus yang di ITB, setahu saya hanya lisensi resmi memberi training (mid of 2002). Trainernya diambil dari mahasiswa (saat itu 1 orang mhs S1 dan 1 orang mhs S2) yang kelihatannya sudah mempunyai sertifikat (entah level apa). Saya sempat terlibat sedikit saat meng-install lab-nya. Untuk CISCO, saya lihat juga hampir sama modelnya (kebetulan teman seangkatan saya dulu yang jadi trainer-nya). Saya kurang melihat nilai tambah (dari sisi knowledge/akademik) untuk sivitas akademik dengan model seperti itu. Untuk pengenalan produk2 mereka sekalipun, kita harus membayar dengan jumlah yang tidak sedikit. Apa bedanya dengan kursus2 di luaran? Oleh karena itu saya bertanya, what are you going to do with these animals?. :-)
[teknologia] Re: Link ke kampus ?
sertifikat (entah level apa). Saya sempat terlibat sedikit saat meng-install lab-nya. Untuk CISCO, saya lihat juga hampir sama modelnya (kebetulan teman seangkatan saya dulu yang jadi trainer-nya). Saya kurang melihat nilai tambah (dari sisi knowledge/akademik) untuk sivitas akademik dengan model seperti itu. Untuk pengenalan produk2 mereka sekalipun, kita harus membayar dengan jumlah yang tidak sedikit. Apa bedanya dengan kursus2 di luaran? Oleh karena itu saya bertanya, what are you going to do with these animals?. :-) Saya paham maksudnya.Tapi ini kan masalah umum. Tidak mungkin mereka buka Source Control mereka terus berikan anda akses :) Jadi balik-balik lagi ya barangnya digunakan bukan hanya untuk pengenalan produk,tapi untuk verifikasi dan contoh penggunaan/implementasi teknologi misalnya. Lumayan misalnya jika digunakan para mahasiswa yang mau tahu gimana cara kerjanya L2TP atau MPLS Networks. Btw kalau cuman perlu router aja sich gak perlu refot2,saya masih ada beberapa 25xx gak kepakai,sebagian dah dikirim ke Jakarta,pakai aja kalau perlu Bang Harry. Carlos
[teknologia] Re: Link ke kampus ?
On 11/16/05, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Btw kalau cuman perlu router aja sich gak perlu refot2,saya masih adabeberapa 25xx gak kepakai,sebagian dah dikirim ke Jakarta,pakai ajakalau perlu Bang Harry.Carlos btw, masih ada sisa router gak oom carlos ?? kalo masih, saya pinjem satu dulu dah . gedhe karep kurang ragad:p-- Best RegardsDidik Achmadihttp://achmadi.blogsome.com
[teknologia] Re: Link ke kampus ?
On 11/16/05, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Jadi balik-balik lagi ya barangnya digunakan bukan hanya untuk pengenalan produk,tapi untuk verifikasi dan contoh penggunaan/implementasi teknologi misalnya. Lumayan misalnya jika digunakan para mahasiswa yang mau tahu gimana cara kerjanya L2TP atau MPLS Networks. Saya yakin ini juga salah satu model yang kita mau (bukan sekedar model bisnis kursus). Kalau bantuan peralatan dari vendor2 lain, seperti Siemens, Motorola, TI, saya lihat di ITB bisa dijadikan alat praktikum perkuliahan reguler. Tapi untuk vendor seperti Oracle dan Cisco, lebih ke arah yang berbeda (atau memang ITB waktu itu mengajukan proposal yang seperti itu?).
[teknologia] Re: Web 2.0 (was Re: [teknologia] Re: [JUG-Indonesia] Gratis jadi mode)
On Tue, Nov 15, 2005 at 03:24:20PM -0800, Patriawan, Carlos wrote: okeh okeh,tapi maksud saya luar dari Valley itu negara diluar valley/AS,kayak inggris,prancis,jerman,etc-kan mestinya ada juga startup atau inkubator yg bikin startup berbasis web 2.0.Atau mungkin saya saja yang ndak tahu. Proposisi standar dalam menilai kenapa jarang ada pemain di ladang bisnis tertentu, biasanya ada 2 hal: - Barrier entri tinggi - Tidak ada pasar/permintaan/demand Jangan mimpi untuk create demand dari start up kalau modalnya nggak 'cukup'. Mungkin web 2.0 baru diminati (baca: bisa bikin duit) di valley. Hkalo ini dibahas terus,ini jadi ke-mentok-an dan resistance dimana-mana. Pernah nggak ngebayangin bahwa resistensinya bukan karena sikap mental/judgement dari awal yang negatif. Tapi benar-benar resist karena nggak feasible. Sebagai insight, dulu waktu mau mulai usaha IT sendiri di Jakarta, semangatnya adalah 'masak gitu aja nggak bisa?'. Ternyata setelah jalan, memang hal-hal yang kelihatan sepele di tempat satu, ternyata menjadi masalah di tempat lain. Its hard, meskipun doable. Tapi sesuai yg pernah saya bilang,untuk bangun Top Engineering Indonesia emang perlu hijrah/kerja dulu ke LN,terutama ke research center seperti Valley.Vinod Khosla juga menjadi Vinod setelah 10-20 tahun makan asam garem,dan ribuan Indians lainnya. Apa memang benar dari top engineer dunia, mayoritas dari Valley? Atau pernah kerja di Valley? Saya sendiri tidak tahu angkanya. -- fade2blac