[teknologia] Re: on demand dan akimbo.com Re: Content Lokal jalan di tempat?
On 8/16/06, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote: Boro boro buat video on demand yg kualitas bagus, kualitas youtube mungkin :-) disedot dulu jadi file, baru ditonton .hihihi benar pak made untuk masalah speed memang blom bisa seperti di jerman sana, tapi untuk ketersediaan koneksi mungkin seperti apa bang Carlos cerita, sudah ada sampai ke pelosok2. Untuk masalah speed kalo untuk login ftp pasti mah gak kerasa, sama seperti login ke hosting saya ynag ada di amrik sana. Tapi karena masalah kecepatan yang blom mendukung maka vod blom bisa di terapkan di indonesia. Dan untuk youtube pun mending di donlot dulu deh baru di tonton jika menggunakan dsl kabelvision. Ada ngga yang mau berbaik hati upload film Warkop DKI heheheh. tanya ah sama Om Made ada yang sewain ngga di Jerman sana heheh. kalau ada di stream donk kemari .untuk menghibur udah lama sih di youtube.com, cuplikan film warkop yang sampe sekarang gw gak tau judulnyahttp://youtube.com/watch?v=31ZsbwHTwLg ato sekalian search warkop disanah/untuk menghibur gara-2 liat youtube, eh nemu Iklan Garuda Indonesia wah ini udah lama banget tahun 93-94 kayaknya, http://www.youtube.com/watch?v=fCzw6be621o Kapan yaa Garuda terbang lagi ke Europe, sambil lirik temen yang suka nitip Martabak di lemari pendinginnya Garuda =)) Adjie -- Andriansahandri.andriani.web.id --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: on demand dan akimbo.com Re: Content Lokal jalan di tempat?
On 8/16/06, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada ngga yang mau berbaik hati upload film Warkop DKI heheheh. tanya ah sama Om Made ada yang sewain ngga di Jerman sana heheh. kalau ada di stream donk kemari . waktu itu saya nemu di multiply... SOL Salam, Harry --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: on demand dan akimbo.com Re: Content Lokal jalan di tempat?
On 8/6/06, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote: tapi secara infrastruktur di Indonesia ini sudah ada , dari dulu. Contohnya Itu dia Kabel Vision , penyedia cable di Indonesia. Si Telkom dari 1998 juga sudah ada persh penyedia cable.Betul, Infrastructure udah ada, tapi saya yakin provider sedikit bingung untuk design business case, kalau spt yang di ungkap kan Om Made dan beberapa temen lainnya memang belum bisa di hilangkan ( piracy etc). Karena spt nya sebagus apapun bisnis concept yang ada di US Kabel memang udah lama ada, tapi sekali lagi gimana speed, dan reliabilitas, sehingga orang lebih memilih itu ketimbang tukang DVD :-)Sekali lagi, sering sering liburan lah IMW --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: on demand dan akimbo.com Re: Content Lokal jalan di tempat?
Made Wiryana wrote: On 8/6/06, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote: tapi secara infrastruktur di Indonesia ini sudah ada , dari dulu. Contohnya Itu dia Kabel Vision , penyedia cable di Indonesia. Si Telkom dari 1998 juga sudah ada persh penyedia cable. Betul, Infrastructure udah ada, tapi saya yakin provider sedikit bingung untuk design business case, kalau spt yang di ungkap kan Om Made dan beberapa temen lainnya memang belum bisa di hilangkan ( piracy etc). Karena spt nya sebagus apapun bisnis concept yang ada di US Kabel memang udah lama ada, tapi sekali lagi gimana speed, dan reliabilitas, sehingga orang lebih memilih itu ketimbang tukang DVD :-) persis seperti kata bang adi, kabel dan broadband sudah ada di beberapa tempat di beberapa kota di Indonesia. Itu artinya (broadband) sudah cukup sebagai requirement dasar untuk vod untuk daerah daerah tersebut. kalau speed/reliabilitas selama pengguna kabelvision merasa ok selama ini, artinya no problemo. yang mungkin jadi masalah memang mungkin masalah copyright seperti yang dibilang bang adjie :) tapi ini mungkin hanya berlaku untuk film2 hollywood. Sekali lagi, sering sering liburan lah hehehe :) saya sih berani bilang vod itu bisa jalan karena tahu persis bahwa infrastukturnya di sebagian daerah di Jakarta memang sudah ada sejak 1998an, kemungkinan besar karena kerjaan saya memang di bidang ini. kalau masalah vod vs ojek , biarkanlah itu jadi tugas marketing channel persh yg nanti bikin vod. Kalaupun teori yg sama diterapkan (dvd vs ojeg) , toh tetap saja nyatanya kabelvision bisa hidup dan terus maju seperti sekarang , walaupun ojeg berterbaran di kota Jakarta :-)) Jadi memang ada marketnya tersendiri Pak, market untuk broadband, VoD dan market ojeg :)) -mcp --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: on demand dan akimbo.com Re: Content Lokal jalan di tempat?
muhamad cpsmb tarigan wrote: Made Wiryana wrote: On 8/6/06, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote: Sekali lagi, sering sering liburan lah oh iya 1 lagi, waktu kemaren pulang kampung ke sebuah perkampungan di outskirt kota medan,pas ngomong2 dengan sodara saya , ternyata di rumahnya ada broadband DSL ; katanya konektivitas DSL bahkan di pelosok-pelosok sebenarnya sudah ada. Terus saya coba aja dslnya dengan VPN ke santa clara, wah speednya sama seperti koneksi dari bangalore ke santa clara :) -mcp --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: on demand dan akimbo.com Re: Content Lokal jalan di tempat?
On 8/7/06, muhamad cpsmb tarigan [EMAIL PROTECTED] wrote: oh iya 1 lagi, waktu kemaren pulang kampung ke sebuah perkampungan dioutskirt kota medan,pas ngomong2 dengan sodara saya, ternyata dirumahnya ada broadband DSL ; katanya konektivitas DSL bahkan dipelosok-pelosok sebenarnya sudah ada. Terus saya coba aja dslnya dengan VPN ke santa clara, wah speednya sama seperti koneksi dari bangalore kesanta clara :)Ah berkhayal Carlos :-), bisa timpukin temen temen yg pakai DSL di Jakarta kalo cerita seperti ini. Coba aja sekarang via DSL login ke luar Indonesia atau luar IIX :-), rasakan nikmatnya (nikmat soalnya sembari nunggu minum kopi dengan gorengan). Boro boro buat video on demand yg kualitas bagus, kualitas youtube mungkin :-) disedot dulu jadi file, baru ditonton .IMW --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: on demand dan akimbo.com Re: Content Lokal jalan di tempat?
Lha saya aja di Jerman kalau udah urusan download 1 DVD dari kampus, mending lari cari strassenbahn, sampe di kampus 15 menit burn ke DVD dan pulang lenggang lenggang kangkung. Salah strategi kayaknya nih. Rasanya ojeg jauh lebih cepat dari Strassenbahn (tram), iya nggak ? Dari rumah Pak Made ke Uni Bielefeld, taksiran saya sih cukup 5 menit kalau ojeg yang pengalaman :-) Mungkin lebih cepat lagi, kan hampir nggak menikung sana sini Tapi kalau pulangnya mesti mampir dulu ke kantor polisi, nggak dijamin deh... -- Ariya Hidayat --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: on demand dan akimbo.com Re: Content Lokal jalan di tempat?
On 8/6/06, Ariya Hidayat [EMAIL PROTECTED] wrote: Lha saya aja di Jerman kalau udah urusan download 1 DVD dari kampus, mending lari cari strassenbahn, sampe di kampus 15 menit burn ke DVD dan pulang lenggang lenggang kangkung.Salah strategi kayaknya nih. Rasanya ojeg jauh lebih cepat dari Strassenbahn (tram), iya nggak ?Dari rumah Pak Made ke Uni Bielefeld, taksiran saya sih cukup 5 menitkalau ojeg yang pengalaman :-) Mungkin lebih cepat lagi, kan hampir nggak menikung sana siniSayangnya ndak punya SIM motor/mobil apalagi mobil/motornya. Jadi ya bermodalkan tiket mahasiswa yg gratiisan saja. Kalo di Paderborn mah lama nunggu busnya.Di Indonesia pun gitu, download dari server kenceng, pakai ojek aja deh. IMW --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: on demand dan akimbo.com Re: Content Lokal jalan di tempat?
Made Wiryana wrote: On 8/4/06, muhamad cpsmb tarigan [EMAIL PROTECTED] wrote: Utk itungan seperti di atas, coba deh tanya penggemar meteor garden atau lainm-lainnya, yg CD-nya banyak banget saya pikir ada misunderstood disini. Dalam hal VOD ini, on-demand contentnya berada di multicast/unicast server di Indonesia Pak, bukan di USA, jadi download MPEG streamnya *bukan* dari luar negeri sehingga tidak menyedot bandwidth ke luar negeri (ini pointnya). Yang bener2 diperlukan sebenarnya hanya a) broadband connectivy dari end user ke ISP dan b) Giga networks dari ISP ke content provider-local loop (which is very very easy to do, and there're many ways how to manipulate the bandwidth). He he he Carlos fikir koneksi dari rumah ke ISP di Indoensia itu speednya berapa ? Oke lah dg speed tinggi seperti di JErman DSL 6000 tetap aja ndak ngelawan ama tukang ojek. Lha saya aja di Jerman kalau udah urusan download 1 DVD dari kampus, mending lari cari strassenbahn, sampe di kampus 15 menit burn ke DVD dan pulang lenggang lenggang kangkung. Carlos jangan pakai modus kalau ini itu pakai modus yg ada sekarang. Bukannya takut kemajuan tapi coba melihat kenyataan he he he dan baru diupgrade pelan pelan dari kenyataan yang ada. IMW sebenarnya pengen ketawa .. he he he :-)) tapi secara infrastruktur di Indonesia ini sudah ada , dari dulu. Contohnya Itu dia Kabel Vision , penyedia cable di Indonesia. Si Telkom dari 1998 juga sudah ada persh penyedia cable. Masalah VoD itu sebenarnya cuman aplikasi layer 7 nya saja, tapi infrastrukturnya di Indo sudah lama sekali ada. -mcp --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: on demand dan akimbo.com Re: Content Lokal jalan di tempat?
sebenarnya pengen ketawa .. he he he :-))Om carlos, tertawalah sebelum tertawa itu di larang hehehe. Jadi inget Film Warkop, pesen donk DVD nya kagak ada disini nich ehhehe. tapi secara infrastruktur di Indonesia ini sudah ada , dari dulu.Contohnya Itu dia Kabel Vision , penyedia cable di Indonesia. Si Telkom dari 1998 juga sudah ada persh penyedia cable.Betul, Infrastructure udah ada, tapi saya yakin provider sedikit bingung untuk design business case, kalau spt yang di ungkap kan Om Made dan beberapa temen lainnya memang belum bisa di hilangkan ( piracy etc). Karena spt nya sebagus apapun bisnis concept yang ada di US dan Europe rasanya sulit untuk di jiplak habis tanpa di customize. udah gitu susahnya di Indo, orangnya banyak dan super ngeyel hehehe jadi you know lah, ngga spt di europe more less masih biasa di ajak debat kecuali lagi mabok heheh Masalah VoD itu sebenarnya cuman aplikasi layer 7 nya saja, tapiinfrastrukturnya di Indo sudah lama sekali ada. Berarti ada kesalahan mendasar dari sebuah investasi, berarti investasinya merugi, lah itu kan duit rakyat, piye toh iki.Adjie --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: on demand dan akimbo.com Re: Content Lokal jalan di tempat?
On 8/4/06, muhamad cpsmb tarigan [EMAIL PROTECTED] wrote: Utk itungan seperti di atas, coba deh tanya penggemar meteor garden atau lainm-lainnya, yg CD-nya banyak bangetsaya pikir ada misunderstood disini.Dalam hal VOD ini, on-demand contentnya berada di multicast/unicast server di Indonesia Pak, bukan di USA, jadi download MPEG streamnya*bukan* dari luar negeri sehingga tidak menyedot bandwidth ke luarnegeri (ini pointnya).Yang bener2 diperlukan sebenarnya hanya a) broadband connectivy dari end user ke ISP dan b) Giga networks dari ISP ke content provider-localloop (which is very very easy to do, and there're many ways how tomanipulate the bandwidth).He he he Carlos fikir koneksi dari rumah ke ISP di Indoensia itu speednya berapa ? Oke lah dg speed tinggi seperti di JErman DSL 6000 tetap aja ndak ngelawan ama tukang ojek. Lha saya aja di Jerman kalau udah urusan download 1 DVD dari kampus, mending lari cari strassenbahn, sampe di kampus 15 menit burn ke DVD dan pulang lenggang lenggang kangkung.Carlos jangan pakai modus kalau ini itu pakai modus yg ada sekarang. Bukannya takut kemajuan tapi coba melihat kenyataan he he he dan baru diupgrade pelan pelan dari kenyataan yang ada. IMW --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: on demand dan akimbo.com Re: Content Lokal jalan di tempat?
On 8/4/06, muhamad cpsmb tarigan [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah belum tahu bisnis DVD di Indonesia, contentnya on demand, macam macam, ada eBook, bisa order video clip musik yg ndak ada di sini, ada lagi film lain lain :-), bahkan bisa minta download ISO heheheh ya banyak bedanya sebenarnya, yang dvd yg pak made maksud itu kan yangsudah tersedia dalam bentuk dvd, dan mostly film , kalau acara olahraga, berita atau serial khusus kan kemungkinan besar tidak bisa tersedia melalui beli dvd.He he itu di USA, di Indonesia kita bisa order (via SMS, email) mo minta rekamin ini dan itu. contoh zingkatnya begini, misalnya fc bercelona vs fc porto main jam 1malam, eh kita ketiduran padahal mau nonton, sementara siaran tv gakada siaran ulang, nah kalau pakai content on-demand, kita bisa nontonbesok paginya. Nah hal2 atau sport even seperti begini kan gak ada kalau kita mesti beli dvd ( sebelumnya, iya tahu bisa scheduleprograming tv juga via tivo,etc atau dvd recorder ).Order atuh orang untuk ngerekamin terus DVD-nya dianterin ke rumah :-), btw kalo mau ngerekam acara ini bisa via www.onlinetvrecorder.com (abis itu sedot ke hard disk). Tapi kalo saya di Indonesia mending minta orang lain ngerekamin, terus ntar dianter pakai ojek deh misalnya pak made mau nonton 100 series discovery channel, cost : 5000x 100= Rp. 500,000 ; bandingkan kalau mau nonton 100 series discoverychannel itu melalui subscribtion based yang hanya Rp. 50,000/misalnya. Carlos itungan itu berlaku di USA, tidak berlaku di Jakarta/Indonesia :-), coba hitung harga bandwidth, waktu download (jangan pakai asumsi, seandainya bandwidth ada, pakai asumsi yang sudah ada sekarang) Utk itungan seperti di atas, coba deh tanya penggemar meteor garden atau lainm-lainnya, yg CD-nya banyak banget sebenarnya yang sedang work-in-progress dalam akimbo adalah kita bisanonton videonya sebelum contentnya selesai di-download, jadi walaupunbaru didownload 10% kita sudah bisa nonton, sama seperti media playerdi PC. Sebisa-bisanya kita nonton, kecepatan download tidak mengikuti kecepatan nonton :-). Tetap akan nunggu khan. Bisa bisa ditinggal dan ndak minat lagi nontonNtar akhirnyaorang yg nyewa tuh langganan bilang, ah mendingan minjem DVD ama tetangga deh atau nungguin DVD nya ada. Lha ndak nonton ndak gatelan koq kata papa sayaIMW --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: on demand dan akimbo.com Re: Content Lokal jalan di tempat?
misalnya pak made mau nonton 100 series discovery channel, cost : 5000x 100= Rp. 500,000 ; bandingkan kalau mau nonton 100 series discoverychannel itu melalui subscribtion based yang hanya Rp. 50,000/misalnya. Carlos itungan itu berlaku di USA, tidak berlaku di Jakarta/Indonesia :-), coba hitung harga bandwidth, waktu download (jangan pakai asumsi, seandainya bandwidth ada, pakai asumsi yang sudah ada sekarang) Intinya selagi internet koneksi masih mahal dan DVD bajakan masih beredar teknologi ini rasanya sulit di terapkan walaupun bukan hal yang mustahil.saya setuju pendapat Om Made untuk bisa mengcustomisasi content atau technologi dan make very simple, kenapa ?? karena kadang kalau kita adopted langsung dari negara asalnya jelas ngga bisa fit and macth dengan culture kita. contohnya gini, ada applikasi bagus dengan framework yang canggih di install di operator, isi contentnya SMS Push tapi based dari data yang very update spt Wheater, di yurop cuaca berubah tiap menit content kayak gini laku di sini, tapi di indonesia cuman ada panas dan hujan heheheh. demikian juga dengan teknologi, teknologi 3G misalnya karena masih mahal juga saya belum melihat content yang pass, masak make video phone terus buat nelpon istri laah nanti bisa ketahuan lagi dimana hehehehe. jadi sehebat apa-pun technology yang berhubungan langsung dengan end user sangat wajib untuk di adaptasi karena culture nya jelas memang beda. akhirnya business case juga harus beda, nah disini tantangannya, kalau cuma copy cat dari negara aslinya wah ngga seru karena ngga bersinggungan dengan kompleksitas, walaupun tujuan akhirnya membuat sesuatu itu jadi very simple, make it reality gitu lhooo ceritanya. rgdsAdjie --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: on demand dan akimbo.com Re: Content Lokal jalan di tempat?
On 8/4/06, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote: Intinya selagi internet koneksi masih mahal dan DVD bajakan masih beredar teknologi ini rasanya sulit di terapkan walaupun bukan hal yang mustahil.contohnya gini, ada applikasi bagus dengan framework yang canggih di install di operator, isi contentnya SMS Push tapi based dari data yang very update spt Wheater, di yurop cuaca berubah tiap menit content kayak gini laku di sini, tapi di indonesia cuman ada panas dan hujan heheheh. Bukannya ada musim duren, rambutan, blewah dsb ? ama musim tawuran IMW --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: on demand dan akimbo.com Re: Content Lokal jalan di tempat?
misalnya pak made mau nonton 100 series discovery channel, cost : 5000 x 100= Rp. 500,000 ; bandingkan kalau mau nonton 100 series discovery channel itu melalui subscribtion based yang hanya Rp. 50,000/misalnya. Carlos itungan itu berlaku di USA, tidak berlaku di Jakarta/Indonesia :-), coba hitung harga bandwidth, waktu download (jangan pakai asumsi, seandainya bandwidth ada, pakai asumsi yang sudah ada sekarang) Utk itungan seperti di atas, coba deh tanya penggemar meteor garden atau lainm-lainnya, yg CD-nya banyak banget saya pikir ada misunderstood disini. Dalam hal VOD ini, on-demand contentnya berada di multicast/unicast server di Indonesia Pak, bukan di USA, jadi download MPEG streamnya *bukan* dari luar negeri sehingga tidak menyedot bandwidth ke luar negeri (ini pointnya). Yang bener2 diperlukan sebenarnya hanya a) broadband connectivy dari end user ke ISP dan b) Giga networks dari ISP ke content provider-local loop (which is very very easy to do, and there're many ways how to manipulate the bandwidth). Jadi VOD di US dan Indonesia = sama saja, tidak terhalang oleh bandwidth ke LN. -mcp --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: on demand dan akimbo.com Re: Content Lokal jalan di tempat?
Made Wiryana wrote: On 8/3/06, muhamad cpsmb tarigan [EMAIL PROTECTED] wrote: Di Jakarta udah ada, namanya tukang jualan DVD :-), on Demand kecepatan lebih tinggi daripada via ADSL, tergnatung kecepatan motor. IMW hehehe saya koq punya firasat pak made pasti bandingan dengan tukang jual DVD. tapi ini ada bedanya pak. 1. channel2nya kan sudah diseleksi content provider dan selalu datang yg baru2. kalau dvd kan kebanyakan masih film2 saja, tapi koleksi national geographic atau discovery channel misalnya, gak ada atau jarang. Wah belum tahu bisnis DVD di Indonesia, contentnya on demand, macam macam, ada eBook, bisa order video clip musik yg ndak ada di sini, ada lagi film lain lain :-), bahkan bisa minta download ISO heheheh ya banyak bedanya sebenarnya, yang dvd yg pak made maksud itu kan yang sudah tersedia dalam bentuk dvd, dan mostly film , kalau acara olahraga , berita atau serial khusus kan kemungkinan besar tidak bisa tersedia melalui beli dvd. contoh zingkatnya begini, misalnya fc bercelona vs fc porto main jam 1 malam, eh kita ketiduran padahal mau nonton, sementara siaran tv gak ada siaran ulang, nah kalau pakai content on-demand, kita bisa nonton besok paginya. Nah hal2 atau sport even seperti begini kan gak ada kalau kita mesti beli dvd ( sebelumnya, iya tahu bisa schedule programing tv juga via tivo,etc atau dvd recorder ). 2. tipenya subscribption/rent bukan beli seperti DVD. Jadi sebenarnya lebih murah daripada beli dvdnya langsung. Ndak juga sih, ngeburn 1 DVD lebih mahal daripada tukang DVD bikinnya. maksud saya bukan itu. misalnya pak made mau nonton 100 series discovery channel, cost : 5000 x 100= Rp. 500,000 ; bandingkan kalau mau nonton 100 series discovery channel itu melalui subscribtion based yang hanya Rp. 50,000/misalnya. 3. gak perlu nunggu tukang dvdnya datang, tapi tinggal download di depan tv Download 1 DVD (taruhlah dg DSL secepat mungkin) berapa lama ?, naik motor dari ujung jakarta ke ujung jakarta paling 2 jam sebenarnya yang sedang work-in-progress dalam akimbo adalah kita bisa nonton videonya sebelum contentnya selesai di-download, jadi walaupun baru didownload 10% kita sudah bisa nonton, sama seperti media player di PC. kalo saya lihat sich, paling tidak ada dua requirement yg mesti ada agar content provider ini sukses : - contentnya harus lengkap dan luas - subscriptionya harus murah, kalau di AS hanya berkisar 9 dollar, berarti di jakarta mungkin bisa dijual hanya seharga Rp. 40.000/bulan. Agar sukses : sesuaikan dg kondisi lokal :-) ada yg udah sukses ngejalanin cerita saya di atas, jadi itu bukan khayalan he he he Oh ya kalau di Indonesia faktor sukses lainnya, harus gaya dan keren tanpa point itu sulit laku setuju saja untuk yg ini. -mcp --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---