[wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami, mbak: Aisha dan Ida

2006-04-27 Terurut Topik Kartono Mohamad



Aborsi secara keras dilarang di Indonesia (atas alasan apapun juga,
lihat UU 23/92). Memang ada kesepakatan (fatwa) MA di masa alm. prof.
Oemar Senoadji tentang boleh kalau ada indikasi medis. Itukan fatwa
atau pendapat yang berarti hanya dijadikan pertimbangan hakim kalau
kasus sudah masuk pengadilan. Tapi bisa saja hakim mengabaikan fatwa
itu dan berpegang pada hukum yang formal. Kalau sudah maju ke
pengadilan, data tentang pasien tidak lagi dirahasiakan malah harus
diungkapkan. Kasus aborsi bukan kasus perdata tapi pidana karena
diatur dalam KUHP(idana). Jadi begitu polisi atau jaksa mendengar ada
kasus aborsi, sehsrunya mereka bertindak, tidak usah menunggu
infotainement. Apalagi dalam KUHP aborsi disejajarkan dengan
pembunuhan (penghilangan nyawa). Bahwa pada kenyataannya tidak
bertindak seperti halnya kasus pembunuhan umumnya, mungkin ada
pertimbangan lain.
Soal penentuan aborsi oleh satu dokter atau satu tim ya tidak ada
ketentuannya, lha wong dilarang. Tetapi karena itu pula dokter yang
akan melakukan aborsi tidak akan minta pendapat sejawatnya. Lebih baik
memutuskan nsendiri mengingat risiko hukum itu tadi. jadi secara
gelap-gelapan. Kalau ngajak teman kan tidak gelap lagi.
Salam
KM

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aisha [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Eh iya, sama dengan mba Ida, ingin tahu juga - aborsi ini dilarang di
 Indonesia kan? kecuali karena alasan medis - tru  dokter kan gak
 boleh buka rahasia pasiennya, kalau di pengadilan boleh buka ya?
sidangnya
 harus tertutup?
 
 Jika dokter dan RS itu melakukan aborsi, penilaian boleh tidaknya
aborsi itu
 oleh siapa? satu tim dokter atau boleh hanya berdasarkan penilaian
seorang
 dokter saja?
 
 salam
 Aisha
 --
 From: idakhouw [EMAIL PROTECTED]
  Oya Pak Kartono, kalau jadi masuk pengadilan, kan perkaranya perdata
  (perceraian), bagaimana posisi dokter dan rumah sakit dalam hal ini?
  jelas memang mereka melanggar hukum, tapi bagaimana penanganan
  kasusnya? Harus buka perkara baru? termasuk delik apa?
 
  Saya tidak ikuti perkembangan berita ini diluar WM nih, agak2
  ketinggalan kali ya?
 
 Send instant messages to your online friends
http://asia.messenger.yahoo.com











Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Women
  
  
Islam
  
  
Muslimah
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











[wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami

2006-04-23 Terurut Topik Kartono Mohamad




Mbak Aisha, kalau setiap melahirkan melalui caesar memang sebaiknya
tidak hamil lagi setelah tiga kali. Risiko rahim akan sobek pada bekas
jahitan akan sangat besar. Biasanya hal ini dikomunikasikan oleh
dokter kepada suami isteri. Bukan hanya isterinya saja. Menjadi
pertanyaan mengapa hal iti tidak dikomunikasikan oleh dokternya ya?
Yang kedua: kalau mau pakai teori yang baik, sehabis digugurkan janin
diperiksa secara patologi anatomik. Karena kehamilan enam minggu kan
bentuknya belum jelas benar. Jadi perlu diperiksa apakah benar ada
janin atau tidak, apakah ada kemungkinan menjadi mola atau tidak. Dari
preparat jaringan yang diperiksa tersebut dapat juga untuk dideteksi
DNA-nya. Tapi inipun agaknya tidak dilakukan. Mungkin langsung dibuang
begitu saja. Kalau benar begitu, maka rasanya indikasi medik untuk
menggugurkan tidak ada. Yang ada hanyalah aborsi atas permintaan.
Adapun apa alasannya, itu Nia yang tahu. Kepada dokternya bisa saja ia
tidak menjelaskan secara terus terang mengapa ingin diaborsi.
Wah pokoknya akan ramai dan menarik kalau benar-benar diajukan ke
pengadilan.
KM

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aisha [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Baca pertanyaan mba Rita ini, jadi ingat kemarin lihat di tv,
katanya Nia
 ini aborsi dengan tanda tangan dirinya sendiri dan adiknya, yang
bikin aneh
 katanya tv itu - umur kehamilan 6 minggu sementara mereka sudah 3 bulan
 tidak melakukan hubungan suami istri - dan yang bikin sewot suaminya
karena
 selain tidak memberi tahu aborsinya juga tidak memberi tahu
kehamilannya.
 Satu hal lagi, ceritanya sang istri sudah hamil 4 kali dan melahirkan
 caesar, sepupu saya melahirkan 3 kali dengan caesar dan perutnya penuh
 jahitan - oleh dokter tidak boleh hamil lagi. Nia 4 kali caesar,
kalau dia
 aborsi kan masuk akal ya, karena kebayang perutnya penuh jahitan bekas
 caesar - kalau hamil lagi mungkin berbahaya ya? kalau hamil perutnya
 berkembang - jahitannya di perutnya bisa sobek ya dok?
 
 Sekarang saya ikut nanya - gak ada urusan dengan gosip itu sih -
tapi lebih
 ke masalah - apakah dalam satu abortus, sisa janin itu langsung dibuang?
 maksudnya ingin tahu - kalau masih ada sisanya kan bisa tes DNA untuk
 melihat siapa ayah bayi itu ya.
 
 salam
 Aisha
 --










Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Women
  
  
Islam
  
  
Muslimah
  
  


Women in islam
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











[wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami

2006-04-23 Terurut Topik idakhouw



Pak Kartono, dokter bisa dong kasih saran steril setelah caesar yg ke 3? 
Hamil lagi setelah perut penuh mantan jahitan? hi,,,syerem kali!!
Mbo' yao bapa'e aja sing hamil!!

:(
I.


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 
 Mbak Aisha, kalau setiap melahirkan melalui caesar memang sebaiknya
 tidak hamil lagi setelah tiga kali. Risiko rahim akan sobek pada bekas
 jahitan akan sangat besar. Biasanya hal ini dikomunikasikan oleh
 dokter kepada suami isteri. Bukan hanya isterinya saja. Menjadi
 pertanyaan mengapa hal iti tidak dikomunikasikan oleh dokternya ya?
 Yang kedua: kalau mau pakai teori yang baik, sehabis digugurkan janin
 diperiksa secara patologi anatomik. Karena kehamilan enam minggu kan
 bentuknya belum jelas benar. Jadi perlu diperiksa apakah benar ada
 janin atau tidak, apakah ada kemungkinan menjadi mola atau tidak. Dari
 preparat jaringan yang diperiksa tersebut dapat juga untuk dideteksi
 DNA-nya. Tapi inipun agaknya tidak dilakukan. Mungkin langsung dibuang
 begitu saja. Kalau benar begitu, maka rasanya indikasi medik untuk
 menggugurkan tidak ada. Yang ada hanyalah aborsi atas permintaan.
 Adapun apa alasannya, itu Nia yang tahu. Kepada dokternya bisa saja ia
 tidak menjelaskan secara terus terang mengapa ingin diaborsi.
 Wah pokoknya akan ramai dan menarik kalau benar-benar diajukan ke
 pengadilan.
 KM











Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











[wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami

2006-04-23 Terurut Topik idakhouw



Oya Pak Kartono, kalau jadi masuk pengadilan, kan perkaranya perdata
(perceraian), bagaimana posisi dokter dan rumah sakit dalam hal ini?
jelas memang mereka melanggar hukum, tapi bagaimana penanganan
kasusnya? Harus buka perkara baru? termasuk delik apa?

Saya tidak ikuti perkembangan berita ini diluar WM nih, agak2
ketinggalan kali ya?

Salam, 
Ida.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak Kartono, dokter bisa dong kasih saran steril setelah caesar yg
ke 3? 
 Hamil lagi setelah perut penuh mantan jahitan? hi,,,syerem kali!!
 Mbo' yao bapa'e aja sing hamil!!
 
 :(
 I.
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Kartono Mohamad kmjp47@
 wrote:
 
  
  Mbak Aisha, kalau setiap melahirkan melalui caesar memang sebaiknya
  tidak hamil lagi setelah tiga kali. Risiko rahim akan sobek pada bekas
  jahitan akan sangat besar. Biasanya hal ini dikomunikasikan oleh
  dokter kepada suami isteri. Bukan hanya isterinya saja. Menjadi
  pertanyaan mengapa hal iti tidak dikomunikasikan oleh dokternya ya?
  Yang kedua: kalau mau pakai teori yang baik, sehabis digugurkan janin
  diperiksa secara patologi anatomik. Karena kehamilan enam minggu kan
  bentuknya belum jelas benar. Jadi perlu diperiksa apakah benar ada
  janin atau tidak, apakah ada kemungkinan menjadi mola atau tidak. Dari
  preparat jaringan yang diperiksa tersebut dapat juga untuk dideteksi
  DNA-nya. Tapi inipun agaknya tidak dilakukan. Mungkin langsung dibuang
  begitu saja. Kalau benar begitu, maka rasanya indikasi medik untuk
  menggugurkan tidak ada. Yang ada hanyalah aborsi atas permintaan.
  Adapun apa alasannya, itu Nia yang tahu. Kepada dokternya bisa saja ia
  tidak menjelaskan secara terus terang mengapa ingin diaborsi.
  Wah pokoknya akan ramai dan menarik kalau benar-benar diajukan ke
  pengadilan.
  KM











Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  












[wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami

2006-04-22 Terurut Topik Kartono Mohamad



Mbak Mei,
Sayangnya media tv kita terlalu percaya pada rating yang dibuat oleh
satu perusahaan saja dan itupun perusahaan asing. Jadi mereka lupa
bahwa media tv indonesia juga seharusnya punya missi mencerdaskan
bangsa, mempertahankan budaya indonesia. Maksud saya budaya di sini
bukan sekadar sinetron berlatar belakang jawa dan agama yang isinya
justru tidak mencerminkan keduanya, tetapi sikap bermasyarakat. Tapi
karena mengejar rating -- yang siapa tahu memang disengaja untuk
memperburuk wajah teve indonesia dan merusak bangsa (wah kok jadi
seperti politikus)--, maka yang ghibah, gosip, kriminalitas dan
sebagainya itu lebih dijagokan.
Padahal stasiun tv amerika yang khusus menayangkan kehidupan
bintang-bintang holiwud, meski juga menampilkan gosip, tidaklah
separah tv indonesia. Mungkin karena hukum di as dalam masalah gosip
dan fitnah sangat efektif. Selain itu mungkin para redaktur tv di sana
punya etika dan tahu kapan pantas ditayangkan dan kapan tidak.
Salam
KM

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote:

 1. Wartawan infotainmen mestinya di berdayakan untuk lebih mengulik
masalah korupsi..
 Banyak wartawan non infotainmen yg salut pada cara kerja mereka yg
sampai bisa meliput, mengorek, tahu
 segala yg mustinya bukan santapan publik.
 
 2. Banyak para pesohor, artis yg sudah agak tenggelam memang sengaja
membuat gosip, ulah, atau setori supaya 
 disiarken di infotainmen. Dan infotainmen sendiri punya kepentingan
untuk bikin gosip membesar-besarkan sebuah 
 perkara , memancing opini, keingintahuan publik demi supaya tiras,
ratingnya meledak..
 Masalah artis X jalan2 di mal pake sandal jepit dan ketahuan
bersantap di kafe amigos saja bisa di bahas 
 ber-jilid2 apalagi kalo ada dugaan skandal antara artis dengan
tokok politik atau pemerintahan bisa lebih hot.
 Karena kan orang penting tokoh itu selalu dianggap punya perilaku yg
baik.
 Apa yg dikenakan artis pejabat bisa jadi panutan bagi masyarakat,
maka ada istilah mukena KD, mukena Dessy, kebaya Annisa,
 kacamata SBY, kemeja Fahmi Idris :-))
 SB sendiri mengakui gara2 peristiwa ini, ia menjadi populer dikenal
seantero pelosok indonesia.
 Mungkin juga nanti NP dan GR akan ditawari main sinetron seperti
halnya artis2 yg kurang ngetop dulu juga pernah punya masalah.
 Sinetronnya berdasarkan kisah nyata yg pernah dialaminya.
 
 3. Jadi orang yg dikenal publik, terkenal seperti Pak KM misalnya
kan gak selalu enak, bukankah demikian ? :-)))
 Meskipun banyak orang yg sangat mendambakan ingin terkenal , populer
dan dipuja puji.
 Kalo lagi apes, tidak waspada, bisa di fitnah, dipermalukan. Masalah
pembuktian dipengadilan benar atau tidak, sudah tertutup 
 lebih dulu oleh pemberitaan koran, media yg lebih di percaya publik.
Di pengadilan, hakim, jaksa , pengacara bisa kok di ajak kerjasama. :-(
 Saya punya keluarga dekat yg sebenernya nobody tapi begitu ia di
pedalaman ia seketika menjadi tokoh, dikenal, populer.
 Segala tindak tanduknya menjadi perhatian: dipuji juga bisa juga di
cacimaki, bahkan harus dihadapkan ke petinggi2 untuk diinterogasi.
 Ketenaran, keterkenalan, ke populeran itu harus selalu 'jaim', nggak
boleh sekalipun keliru atau berbuat yg aneh2... :-))
 
 salam 
 l.meilany










Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Women
  
  
Islam
  
  
Muslimah
  
  


Women in islam
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











[wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami

2006-04-20 Terurut Topik ritajkt



Thanks Mbak Mia,

Syukurlah kalo ternyata hukum kita secara hitam putih menyatakan 
perempuan yang menjadi pemutus utama-nya.

Aborsi yang mencuat ke permukaan biasanya emang yang bermasalah, 
tapi kasus yang sering aku lihat kayaknya memang selalu menempatkan 
perempuan sebagai korban sekaligus tersangka...:( 

Aku kok kayaknya blum pernah baca, kasus perempuan yang aborsi yg 
bermasalah (misalnya trus bleeding hingga kasusnya terkuak ke 
permukaan hingga dibawa ke pngadilan )
serta merta membawa si sporsor sperma juga sebagai pesakitan...:(. 

Pak Janoko, baby itu kan janin yg udah lahir ya? Bukankah perjalanan 
utk menjadi baby itu bertingkat-tingkat, dari seltelur+sperma, 
gumpalan darah sampai jadi janin?. Pertanyaan Anda itu, baby (bayi), 
ya emang udah humanbeing wong udah mak cenger lahir ke dunia, tapi 
kalo masih sperma gimana, trus kalo masih zygot, dst, piye pak?

Dan utk alasan kesehatan ibu, ulama maintraim (Islam) mengijinkan 
aborsi, pcmiiw.


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Lha itu kan yang Pro - Choise, 
 
 Kalau yang Pro - Kehidupan bigimana ?
 
 :)
 
 Baby itu human being engga ya ?
 
 
 wassalam
 
 
 
 
 Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Mbak Rita
 Ini akan sulit dibuktikan secara statistik, tapi bisa 
direfleksikan 
 dari ilmu hewan, dan survey terbatas pada kelompok perempuan:
 - metode KB jaman dulu adalah aborsi. Volunteer maupun non 
 volunteer. Volunteer artinya kalau tubuh perempuan menggugurkan 
 kandungannya sendiri (keguguran). Non volunteer pake alat bantu.
 - kelompok perempuan tradisional paham banget dengan kiat-kiat 
 menggugurkan kandungan.
 - perempuan menggugurkan kandungannya dengan alasan macem-macem, 
 termasuk kalau menganggap bahwa suaminya sudah nggak capable lagi, 
 atau sudah nggak rukun.
 - cara untuk mensiasati ini adalah a.l restriksi terhadap 
perempuan 
 semasa haid, yaitu supaya ketahuan masa reproduksinya.
 
 Sekarang jaman berubah.
 
 Pro-choice sekarang maksudnya adalah memenej legalisasi aborsi 
 (mengatur, membatasi, penyuluhan, advokasi). Pilihan siapa? Kedua 
 pasangan mesti sama-sama datang ke klinik KB, sama seperti kalo 
lagi 
 hamil, ngambil kelas lamas. Pilihan dirembukin keduanya. Pilihan 
 natural diputuskan oleh perempuan, pertimbangan lain-lain ya sama-
 sama. The owner of the last resort tentu saja perempuan, emangnya 
 vasectomi  irex itu gimana?
 
 salam
 Mia
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt ritajkt@ 
 wrote:
 
  Tentunya justru disini ini diskusinya Pak Wida,
  
  sejauh mana konsep kepemilikan janin (milik suami + istri) ini 
 bisa 
  diletakkan diatas konsep kepentingan ibu (istri). 
  
  Aku kan udah bilang, seharusnya sih suami memang ya dilibatkan 
 dong, 
  ditanyain dan diskusi berdua secara fairlah tapi keputusan 
akhir, 
  apa harus suaminya? 
  
  Hla iya kalo suaminya model Rasulullah yang gak egois (lihat tuh 
  Gusti Randa, istri udah bedah caesar 4 kali masih bangga bilang 
mo 
  pingin punya anak lagi...:(( 
  
  Setahu saya, angka kematian ibu hamil  melahirkan (AKI) di 
  Indonesia ini paling tinggi di Asia,
  dan salah satu yang tertinggi di dunia ya Pak KM?
  Dan ini ada hubungannya dengan rendahnya apresiasi masy kita 
  terhadap kesehatan ibu. pcmiiw.
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote:
  
   Too much??? Memang benar itu adalah tubuhnya si wanita, her 
 body, 
  tetapi 
   si janin itu miliknya siapa? Hanya milik si wanita? Ataukah 
 milik 
  si suami 
   juga? Kecuali kalo emang si janin itu emang bukan milik 
  suaminya... ya gak 
   perlu izin sama si suami. Lalu kalo bukan milik suami, milik 
  siapa? Apakah 
   laki-laki itu yang memberikan izin?
   
   
   
   
   ritajkt ritajkt@ 
   Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   04/15/2006 04:16 PM
   Please respond to
   wanita-muslimah@yahoogroups.com
   
   
   To
   wanita-muslimah@yahoogroups.com
   cc
   
   Subject
   [wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami
   
   
   
   
   
   
   Iya mas Arcon, aku setuju, sebaiknya memang begitu, tapi 
apakah 
  itu 
   keharusan? 
   Decision makers-nya itu loh, apa harus suaminya? 
   Oke, aku asumsikan emang gitu deh ya...(biar gak dibilang RF 
  nih..))
   Tapi yang aku pertanyakan itu adalah
   hukum tersebut apa udah menjadi payung hukum yg fair bagi si 
  wanita?
   Itu kan tubuhnya (her body)? 
   Masak suaminya juga (her husband) yang harus jadi decision 
maker-
  nya 
   (of her body)? 
   Kalo cuman wajib ngasih tau sih menurut gw benernya ya emang 
 kudu 
   sih, tapi mutusin, apa gak too much tuh?
   Begitu loh..
   kan katanya you are nobody's property, you are yourself?
   
   ini, critanya, bicara secara universal gitu mas, bukan in case 
   kasusnya si nia itu. hla kasus Nia ini cuman jadi penyebab gw 
  nanya 
   soal sejenis itu aja, begicu..:)
   
   trus piye mas..:)
   
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro 
masarcon@ 
   wrote:
   
holah, yg anak hukum siapa yah, kok malah

[wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami - Pro Kehidupan

2006-04-20 Terurut Topik Kartono Mohamad




Baik yang setuju pengaturan aborsi maupun yang menolak adalah
sama-sama pro-life. Yang setuju aborsi: pro-life bagi kehidupan si ibu
supaya ia dapat menjalani kehidupannya dengan lebih berkualitas. Yang
menolak: pro-life bagi si janin. Gitu aja kok reprot
KM



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Lha itu kan yang Pro - Choise, 
 
 Kalau yang Pro - Kehidupan bigimana ?
 
 :)
 
 Baby itu human being engga ya ?
 
 
 wassalam
 
 
 
 
 Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Mbak Rita
 Ini akan sulit dibuktikan secara statistik, tapi bisa direfleksikan 
 dari ilmu hewan, dan survey terbatas pada kelompok perempuan:
 - metode KB jaman dulu adalah aborsi. Volunteer maupun non 
 volunteer. Volunteer artinya kalau tubuh perempuan menggugurkan 
 kandungannya sendiri (keguguran). Non volunteer pake alat bantu.
 - kelompok perempuan tradisional paham banget dengan kiat-kiat 
 menggugurkan kandungan.
 - perempuan menggugurkan kandungannya dengan alasan macem-macem, 
 termasuk kalau menganggap bahwa suaminya sudah nggak capable lagi, 
 atau sudah nggak rukun.
 - cara untuk mensiasati ini adalah a.l restriksi terhadap perempuan 
 semasa haid, yaitu supaya ketahuan masa reproduksinya.
 
 Sekarang jaman berubah.
 
 Pro-choice sekarang maksudnya adalah memenej legalisasi aborsi 
 (mengatur, membatasi, penyuluhan, advokasi). Pilihan siapa? Kedua 
 pasangan mesti sama-sama datang ke klinik KB, sama seperti kalo lagi 
 hamil, ngambil kelas lamas. Pilihan dirembukin keduanya. Pilihan 
 natural diputuskan oleh perempuan, pertimbangan lain-lain ya sama-
 sama. The owner of the last resort tentu saja perempuan, emangnya 
 vasectomi  irex itu gimana?
 
 salam
 Mia
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt ritajkt@ 
 wrote:
 
  Tentunya justru disini ini diskusinya Pak Wida,
  
  sejauh mana konsep kepemilikan janin (milik suami + istri) ini 
 bisa 
  diletakkan diatas konsep kepentingan ibu (istri). 
  
  Aku kan udah bilang, seharusnya sih suami memang ya dilibatkan 
 dong, 
  ditanyain dan diskusi berdua secara fairlah tapi keputusan akhir, 
  apa harus suaminya? 
  
  Hla iya kalo suaminya model Rasulullah yang gak egois (lihat tuh 
  Gusti Randa, istri udah bedah caesar 4 kali masih bangga bilang mo 
  pingin punya anak lagi...:(( 
  
  Setahu saya, angka kematian ibu hamil  melahirkan (AKI) di 
  Indonesia ini paling tinggi di Asia,
  dan salah satu yang tertinggi di dunia ya Pak KM?
  Dan ini ada hubungannya dengan rendahnya apresiasi masy kita 
  terhadap kesehatan ibu. pcmiiw.
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote:
  
   Too much??? Memang benar itu adalah tubuhnya si wanita, her 
 body, 
  tetapi 
   si janin itu miliknya siapa? Hanya milik si wanita? Ataukah 
 milik 
  si suami 
   juga? Kecuali kalo emang si janin itu emang bukan milik 
  suaminya... ya gak 
   perlu izin sama si suami. Lalu kalo bukan milik suami, milik 
  siapa? Apakah 
   laki-laki itu yang memberikan izin?
   
   
   
   
   ritajkt ritajkt@ 
   Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   04/15/2006 04:16 PM
   Please respond to
   wanita-muslimah@yahoogroups.com
   
   
   To
   wanita-muslimah@yahoogroups.com
   cc
   
   Subject
   [wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami
   
   
   
   
   
   
   Iya mas Arcon, aku setuju, sebaiknya memang begitu, tapi apakah 
  itu 
   keharusan? 
   Decision makers-nya itu loh, apa harus suaminya? 
   Oke, aku asumsikan emang gitu deh ya...(biar gak dibilang RF 
  nih..))
   Tapi yang aku pertanyakan itu adalah
   hukum tersebut apa udah menjadi payung hukum yg fair bagi si 
  wanita?
   Itu kan tubuhnya (her body)? 
   Masak suaminya juga (her husband) yang harus jadi decision maker-
  nya 
   (of her body)? 
   Kalo cuman wajib ngasih tau sih menurut gw benernya ya emang 
 kudu 
   sih, tapi mutusin, apa gak too much tuh?
   Begitu loh..
   kan katanya you are nobody's property, you are yourself?
   
   ini, critanya, bicara secara universal gitu mas, bukan in case 
   kasusnya si nia itu. hla kasus Nia ini cuman jadi penyebab gw 
  nanya 
   soal sejenis itu aja, begicu..:)
   
   trus piye mas..:)
   
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masarcon@ 
   wrote:
   
holah, yg anak hukum siapa yah, kok malah nanya ke 
  audiens ??? ;P

kalo menurut aku sih, mpok Nia harusnya ijin dulu ke suami. 
 lha 
   kao
kasisnya mpok satu ini kan, dia udah aborsi, setelah selang 
   seminggu kok
perdarahan terus, baru deh dia panik, dan akhirnya ketahuan.


salam,
Ari Condro

- Original Message -
From: ritajkt ritajkt@
Sebenernya secara hukum di ind, wajib yah ada ijin suami kalo 
  istri
mo kuret ?
   
   
   
   
   
   
   
   Milis Wanita Muslimah
   Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun 
  masyarakat.
   Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
   ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-
  muslimah/messages
   Kirim Posting

Re: [wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami

2006-04-20 Terurut Topik L.Meilany



1. Wartawan infotainmen mestinya di berdayakan untuk lebih mengulik masalah korupsi..
Banyak wartawan non infotainmen yg salut pada cara kerja mereka yg sampai bisa meliput, mengorek, tahu
segala yg mustinya bukan santapan publik.

2. Banyak para pesohor, artis yg sudah agak tenggelam memang sengaja membuat gosip, ulah, atau setori supaya 
disiarken di infotainmen. Dan infotainmen sendiri punya kepentingan untuk bikin gosip membesar-besarkan sebuah 
perkara , memancing opini, keingintahuan publik demi supaya tiras, ratingnya meledak..
Masalah artis X jalan2 di mal pake sandal jepit dan ketahuan bersantap di kafe amigos saja bisa di bahas 
ber-jilid2 apalagi kalo ada dugaan skandal antara artis dengan tokok politik atau pemerintahan bisa lebih hot.
Karena kan orang penting tokoh itu selalu dianggap punya perilaku yg baik.
Apa yg dikenakan artis pejabat bisa jadi panutan bagi masyarakat, maka ada istilah mukena KD, mukena Dessy, kebaya Annisa,
kacamata SBY, kemeja Fahmi Idris :-))
SB sendiri mengakui gara2 peristiwa ini, ia menjadi populer dikenal seantero pelosok indonesia.
Mungkin juga nanti NP dan GR akan ditawari main sinetron seperti halnya artis2 yg kurang ngetop dulu juga pernah punya masalah.
Sinetronnya berdasarkan kisah nyata yg pernah dialaminya.

3. Jadi orang yg dikenal publik, terkenal seperti Pak KM misalnya kan gak selalu enak, bukankah demikian ? :-)))
Meskipun banyak orang yg sangat mendambakan ingin terkenal , populer dan dipuja puji.
Kalo lagi apes, tidak waspada, bisa di fitnah, dipermalukan. Masalah pembuktian dipengadilan benar atau tidak, sudah tertutup 
lebih dulu oleh pemberitaan koran, media yg lebih di percaya publik. Di pengadilan, hakim, jaksa , pengacara bisa kok di ajak kerjasama. :-(
Saya punya keluarga dekat yg sebenernya nobody tapi begitu ia di pedalaman ia seketika menjadi tokoh, dikenal, populer.
Segala tindak tanduknya menjadi perhatian: dipuji juga bisa juga di cacimaki, bahkan harus dihadapkan ke petinggi2 untuk diinterogasi.
Ketenaran, keterkenalan, ke populeran itu harus selalu 'jaim', nggak boleh sekalipun keliru atau berbuat yg aneh2... :-))

salam 
l.meilany
- Original Message - 
 From: Kartono Mohamad 
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
 Sent: Monday, April 17, 2006 12:36 PM
 Subject: [wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami


 Saya dengar cerita ini justru dari seorang teman,tapi gak saya 
 pedulikan. Ketika dengar dari teman lagi, saya berharap masalah ini 
 segera dilokalisir antara SB dengan GR melalui jalur hukum. Saya 
 sendiri tidak mau mengambil kesimpulan siapa yang benar. Oleh karena 
 itu yang saya jawab hanya soal hukum yang ditanyakan. Pembuktian 
 material memang sudah sulit. Tapi biarlah mereka-mereka yang saling 
 berbicara.
 Saya sendiri tidak setuju masalah ini jadi bahan infotainmen 
 meskipun kebetulan dialami oleh artis. Seharusnya media tv perlu 
 belajar etika. Kalau belum pasti ya mbok tidak usah ditayangkan. Ini 
 soal nama baik seseorang. Ataukah memang ada maksud khusus 
 menjatuhkan nama seseorang (entah NP, SB atau GR)?
 KM
 KM


 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] 
 wrote:
 
  Kisah ini paling seru: Entah supaya mau ngetop atau mau 
 menjatuhkan seseorang..
  Intrik politik skandal seksjadi satu
  Bukan kehamilan biasa... :-)), masalahnya
  Ini masalah perselingkuhan...
  
  1. GR bilang pertamanya memang bukan masalah ijin, tapi mengapa 
 kok NP diam2 kalo mau aborsi.
  GR taunya tentang isterinya yg aborsi malahan dari wartawan..
  NP bilang dia ndak kasih tau suaminya, takut kalo di suruh 
 meneruskan kehamilan. 
  Karena suaminya kepingin punya anak yg banyak. Padahal katanya 
 riskan untuk meneruskan kehamilan.
  GR bilang, kalo memang membahayakan kan dia juga bisa mengerti 
 tapi komunikasikan, NP kan isterinya.
  Biar gimana GR kan ikut andil dalam kehamilan NP.
  Jadi masalah aborsi dah selesai :-)
  
  2. GR bilang sudah 6 bulan ia sudah agak 'jauh ' dengan isterinya 
 [ sehubungan isterinya memutuskan 
  untuk kembali aktif jadi penyanyi]. Dan ia mengatakan pula sudah 3 
 bulan ia tidak melakukan seks dengan isterinya.
  [ada sas-sus GR sudah melakukan vasektomi, tapi ini kemudian 
 dibantah oleh GR]
  Jadi kalo isterinya hamil, benihnya dari mana? Itulah sebabnya 
 isterinya mau aborsi lantaran takut ketahuan suaminya
  kalo ia hamil...
  NP pertamanya membuat pengakuan dihadapan suaminya: ia memang 
 selingkuh - melakukan seks dengan si X
  
  3. Ketika GR tanya ke NP, NP mengaku ia selingkuh dengan tokoh 
 PAN, pertamanya dengan tokohnya, di cecar lagi
  katanya dengan tokoh PAN di Kalimantan Timur [ tempat asal NP]
  NP bilang ke wartawan ia terpaksa ngaku selingkuh lantaran 
 suaminya keras, ia takut nanti bisa di hajar.
  Ia sudah kenal temperamen suaminya. Katanya api jangan dilawan 
 dengan api. Jadi ia mengiakan saja dugaan suaminya.
  ?
  
  4. GR itu kan juga orang PAN, kemudian dia minta isterinya untuk 
 minta maaf dan si

Re: [wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami - Pro Kehidupan

2006-04-19 Terurut Topik jano ko



Lha itu kan yang Pro - Choise, 
 
 Kalau yang Pro - Kehidupan bigimana ?
 
 :)
 
 Baby itu human being engga ya ?
 
 
 wassalam
 
 
 

Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Mbak Rita
Ini akan sulit dibuktikan secara statistik, tapi bisa direfleksikan 
dari ilmu hewan, dan survey terbatas pada kelompok perempuan:
- metode KB jaman dulu adalah aborsi. Volunteer maupun non 
volunteer. Volunteer artinya kalau tubuh perempuan menggugurkan 
kandungannya sendiri (keguguran). Non volunteer pake alat bantu.
- kelompok perempuan tradisional paham banget dengan kiat-kiat 
menggugurkan kandungan.
- perempuan menggugurkan kandungannya dengan alasan macem-macem, 
termasuk kalau menganggap bahwa suaminya sudah nggak capable lagi, 
atau sudah nggak rukun.
- cara untuk mensiasati ini adalah a.l restriksi terhadap perempuan 
semasa haid, yaitu supaya ketahuan masa reproduksinya.

Sekarang jaman berubah.

Pro-choice sekarang maksudnya adalah memenej legalisasi aborsi 
(mengatur, membatasi, penyuluhan, advokasi). Pilihan siapa? Kedua 
pasangan mesti sama-sama datang ke klinik KB, sama seperti kalo lagi 
hamil, ngambil kelas lamas. Pilihan dirembukin keduanya. Pilihan 
natural diputuskan oleh perempuan, pertimbangan lain-lain ya sama-
sama. The owner of the last resort tentu saja perempuan, emangnya 
vasectomi  irex itu gimana?

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Tentunya justru disini ini diskusinya Pak Wida,
 
 sejauh mana konsep kepemilikan janin (milik suami + istri) ini 
bisa 
 diletakkan diatas konsep kepentingan ibu (istri). 
 
 Aku kan udah bilang, seharusnya sih suami memang ya dilibatkan 
dong, 
 ditanyain dan diskusi berdua secara fairlah tapi keputusan akhir, 
 apa harus suaminya? 
 
 Hla iya kalo suaminya model Rasulullah yang gak egois (lihat tuh 
 Gusti Randa, istri udah bedah caesar 4 kali masih bangga bilang mo 
 pingin punya anak lagi...:(( 
 
 Setahu saya, angka kematian ibu hamil  melahirkan (AKI) di 
 Indonesia ini paling tinggi di Asia,
 dan salah satu yang tertinggi di dunia ya Pak KM?
 Dan ini ada hubungannya dengan rendahnya apresiasi masy kita 
 terhadap kesehatan ibu. pcmiiw.
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote:
 
  Too much??? Memang benar itu adalah tubuhnya si wanita, her 
body, 
 tetapi 
  si janin itu miliknya siapa? Hanya milik si wanita? Ataukah 
milik 
 si suami 
  juga? Kecuali kalo emang si janin itu emang bukan milik 
 suaminya... ya gak 
  perlu izin sama si suami. Lalu kalo bukan milik suami, milik 
 siapa? Apakah 
  laki-laki itu yang memberikan izin?
  
  
  
  
  ritajkt ritajkt@ 
  Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  04/15/2006 04:16 PM
  Please respond to
  wanita-muslimah@yahoogroups.com
  
  
  To
  wanita-muslimah@yahoogroups.com
  cc
  
  Subject
  [wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami
  
  
  
  
  
  
  Iya mas Arcon, aku setuju, sebaiknya memang begitu, tapi apakah 
 itu 
  keharusan? 
  Decision makers-nya itu loh, apa harus suaminya? 
  Oke, aku asumsikan emang gitu deh ya...(biar gak dibilang RF 
 nih..))
  Tapi yang aku pertanyakan itu adalah
  hukum tersebut apa udah menjadi payung hukum yg fair bagi si 
 wanita?
  Itu kan tubuhnya (her body)? 
  Masak suaminya juga (her husband) yang harus jadi decision maker-
 nya 
  (of her body)? 
  Kalo cuman wajib ngasih tau sih menurut gw benernya ya emang 
kudu 
  sih, tapi mutusin, apa gak too much tuh?
  Begitu loh..
  kan katanya you are nobody's property, you are yourself?
  
  ini, critanya, bicara secara universal gitu mas, bukan in case 
  kasusnya si nia itu. hla kasus Nia ini cuman jadi penyebab gw 
 nanya 
  soal sejenis itu aja, begicu..:)
  
  trus piye mas..:)
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masarcon@ 
  wrote:
  
   holah, yg anak hukum siapa yah, kok malah nanya ke 
 audiens ??? ;P
   
   kalo menurut aku sih, mpok Nia harusnya ijin dulu ke suami. 
lha 
  kao
   kasisnya mpok satu ini kan, dia udah aborsi, setelah selang 
  seminggu kok
   perdarahan terus, baru deh dia panik, dan akhirnya ketahuan.
   
   
   salam,
   Ari Condro
   
   - Original Message -
   From: ritajkt ritajkt@
   Sebenernya secara hukum di ind, wajib yah ada ijin suami kalo 
 istri
   mo kuret ?
  
  
  
  
  
  
  
  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun 
 masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-
 muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-
[EMAIL PROTECTED]
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
  
  This mailing list has a special spell casted to reject any 
 attachment  
  
  Yahoo! Groups Links
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  [Non-text portions of this message have been removed]
 








Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun

Re: [wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami

2006-04-19 Terurut Topik Dwi W. Soegardi



Soal perubahan jaman,
di Amerika debat aborsi senantiasa marak.
Biasanya deket2 pemilu, atau kalau ada perubahan komposisi hakim2
Agung di Mahkamah Agung.

Keputusan Mahkamah Agung tahun 1973 (kasus Roe v. Wade) yang menjamin
legalisasi aborsi akankah dibatalkan?

Pendekatan untuk menghapuskan Roe v. Wade dilakukan dengan 2 cara.

Pertama, yang frontal, seperti dilakukan negara bagian South Dakota.
DPR dan Gubernur setempat baru saja meloloskan UU (Perda) larangan
aborsi kecuali untuk alasan kesehatan, dan ancaman pidana bagi tenaga
medis yang melakukannya. Selama ini pun negara bagian itu hanya punya
satu klinik aborsi, dengan dokter-dokter didatangkan dari negara
bagian sebelah (Minnesota).
Dipastikan UU ini akan menuai gugatan pengadilan yang berkepanjangan,
bahkan sampai ke Mahkamah Agung.

Kedua, yang alon-alon waton kelakon ala gerilya, di banyak negara bagian.
Misalnya di Pennsylvania, pemerintah setempat mengharuskan perempuan
hamil untuk memberitahukan pasangan/suaminya sebelum aborsi.
Ada pula yang melarang perempuan untuk melintasi perbatasan negara
bagian untuk mendapatkan layanan aborsi.
Atau menghapuskan dana bantuan pemerintah untuk aborsi.
Sambil memreteli kemudahan aborsi, kaum anti-aborsi menunggu sampai
jumlah hakim agung konservatif yang anti-aborsi menjadi mayoritas di
Mahkamah Agung. Sekarang konservatif sudah 4 dari 9 orang, nunggu satu
lagi hakim liberal pensiun atau berubah pikiran menentang Roe v. Wade.

salam,
DWS

On 4/19/06, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sekarang jaman berubah.

 Pro-choice sekarang maksudnya adalah memenej legalisasi aborsi
 (mengatur, membatasi, penyuluhan, advokasi). Pilihan siapa? Kedua
 pasangan mesti sama-sama datang ke klinik KB, sama seperti kalo lagi
 hamil, ngambil kelas lamas. Pilihan dirembukin keduanya. Pilihan
 natural diputuskan oleh perempuan, pertimbangan lain-lain ya sama-
 sama. The owner of the last resort tentu saja perempuan, emangnya
 vasectomi  irex itu gimana?

 salam
 Mia







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











Re: [wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami

2006-04-17 Terurut Topik Wida . Kusuma
Too much??? Memang benar itu adalah tubuhnya si wanita, her body, tetapi 
si janin itu miliknya siapa? Hanya milik si wanita? Ataukah milik si suami 
juga? Kecuali kalo emang si janin itu emang bukan milik suaminya... ya gak 
perlu izin sama si suami. Lalu kalo bukan milik suami, milik siapa? Apakah 
laki-laki itu yang memberikan izin?




ritajkt [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
04/15/2006 04:16 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
[wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami






Iya mas Arcon, aku setuju, sebaiknya memang begitu, tapi apakah itu 
keharusan? 
Decision makers-nya itu loh, apa harus suaminya? 
Oke, aku asumsikan emang gitu deh ya...(biar gak dibilang RF nih..))
Tapi yang aku pertanyakan itu adalah
hukum tersebut apa udah menjadi payung hukum yg fair bagi si wanita?
Itu kan tubuhnya (her body)? 
Masak suaminya juga (her husband) yang harus jadi decision maker-nya 
(of her body)? 
Kalo cuman wajib ngasih tau sih menurut gw benernya ya emang kudu 
sih, tapi mutusin, apa gak too much tuh?
Begitu loh..
kan katanya you are nobody's property, you are yourself?

ini, critanya, bicara secara universal gitu mas, bukan in case 
kasusnya si nia itu. hla kasus Nia ini cuman jadi penyebab gw nanya 
soal sejenis itu aja, begicu..:)

trus piye mas..:)

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 holah, yg anak hukum siapa yah, kok malah nanya ke audiens ???  ;P
 
 kalo menurut aku sih, mpok Nia harusnya ijin dulu ke suami.  lha 
kao
 kasisnya mpok satu ini kan, dia udah aborsi, setelah selang 
seminggu kok
 perdarahan terus, baru deh dia panik, dan akhirnya ketahuan.
 
 
 salam,
 Ari Condro
 
 - Original Message -
 From: ritajkt [EMAIL PROTECTED]
 Sebenernya secara hukum di ind, wajib yah ada ijin suami kalo istri
 mo kuret ?







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  

Yahoo! Groups Links



 






[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami

2006-04-17 Terurut Topik ritajkt
Tentunya justru disini ini diskusinya Pak Wida,

sejauh mana konsep kepemilikan janin (milik suami + istri) ini bisa 
diletakkan diatas konsep kepentingan ibu (istri). 

Aku kan udah bilang, seharusnya sih suami memang ya dilibatkan dong, 
ditanyain dan diskusi berdua secara fairlah tapi keputusan akhir, 
apa harus suaminya? 

Hla iya kalo suaminya model Rasulullah yang gak egois (lihat tuh 
Gusti Randa, istri udah bedah caesar 4 kali masih bangga bilang mo 
pingin punya anak lagi...:(( 

Setahu saya, angka kematian ibu hamil  melahirkan (AKI) di 
Indonesia ini paling tinggi di Asia,
dan salah satu yang tertinggi di dunia ya Pak KM?
Dan ini ada hubungannya dengan rendahnya apresiasi masy kita 
terhadap kesehatan ibu. pcmiiw.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Too much??? Memang benar itu adalah tubuhnya si wanita, her body, 
tetapi 
 si janin itu miliknya siapa? Hanya milik si wanita? Ataukah milik 
si suami 
 juga? Kecuali kalo emang si janin itu emang bukan milik 
suaminya... ya gak 
 perlu izin sama si suami. Lalu kalo bukan milik suami, milik 
siapa? Apakah 
 laki-laki itu yang memberikan izin?
 
 
 
 
 ritajkt [EMAIL PROTECTED] 
 Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 04/15/2006 04:16 PM
 Please respond to
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 
 
 To
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 cc
 
 Subject
 [wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami
 
 
 
 
 
 
 Iya mas Arcon, aku setuju, sebaiknya memang begitu, tapi apakah 
itu 
 keharusan? 
 Decision makers-nya itu loh, apa harus suaminya? 
 Oke, aku asumsikan emang gitu deh ya...(biar gak dibilang RF 
nih..))
 Tapi yang aku pertanyakan itu adalah
 hukum tersebut apa udah menjadi payung hukum yg fair bagi si 
wanita?
 Itu kan tubuhnya (her body)? 
 Masak suaminya juga (her husband) yang harus jadi decision maker-
nya 
 (of her body)? 
 Kalo cuman wajib ngasih tau sih menurut gw benernya ya emang kudu 
 sih, tapi mutusin, apa gak too much tuh?
 Begitu loh..
 kan katanya you are nobody's property, you are yourself?
 
 ini, critanya, bicara secara universal gitu mas, bukan in case 
 kasusnya si nia itu. hla kasus Nia ini cuman jadi penyebab gw 
nanya 
 soal sejenis itu aja, begicu..:)
 
 trus piye mas..:)
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masarcon@ 
 wrote:
 
  holah, yg anak hukum siapa yah, kok malah nanya ke 
audiens ???  ;P
  
  kalo menurut aku sih, mpok Nia harusnya ijin dulu ke suami.  lha 
 kao
  kasisnya mpok satu ini kan, dia udah aborsi, setelah selang 
 seminggu kok
  perdarahan terus, baru deh dia panik, dan akhirnya ketahuan.
  
  
  salam,
  Ari Condro
  
  - Original Message -
  From: ritajkt ritajkt@
  Sebenernya secara hukum di ind, wajib yah ada ijin suami kalo 
istri
  mo kuret ?
 
 
 
 
 
 
 
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun 
masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-
muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
 
 This mailing list has a special spell casted to reject any 
attachment  
 
 Yahoo! Groups Links
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]








 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami

2006-04-17 Terurut Topik kila4tb1roe
Unsur yang paling penting ada tidak boleh baik itu ibu maupun ayah
menderita disebabkan oleh anaknya (Qs.2:233) Jadi prinsip utamanya
adalah menghindari kemudharatan terlebih dahulu daripada mengambil
manfaatnya.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Tentunya justru disini ini diskusinya Pak Wida,
 
 sejauh mana konsep kepemilikan janin (milik suami + istri) ini bisa 
 diletakkan diatas konsep kepentingan ibu (istri). 
 
 Aku kan udah bilang, seharusnya sih suami memang ya dilibatkan dong, 
 ditanyain dan diskusi berdua secara fairlah tapi keputusan akhir, 
 apa harus suaminya? 
 
 Hla iya kalo suaminya model Rasulullah yang gak egois (lihat tuh 
 Gusti Randa, istri udah bedah caesar 4 kali masih bangga bilang mo 
 pingin punya anak lagi...:(( 
 
 Setahu saya, angka kematian ibu hamil  melahirkan (AKI) di 
 Indonesia ini paling tinggi di Asia,
 dan salah satu yang tertinggi di dunia ya Pak KM?
 Dan ini ada hubungannya dengan rendahnya apresiasi masy kita 
 terhadap kesehatan ibu. pcmiiw.
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote:
 
  Too much??? Memang benar itu adalah tubuhnya si wanita, her body, 
 tetapi 
  si janin itu miliknya siapa? Hanya milik si wanita? Ataukah milik 
 si suami 
  juga? Kecuali kalo emang si janin itu emang bukan milik 
 suaminya... ya gak 
  perlu izin sama si suami. Lalu kalo bukan milik suami, milik 
 siapa? Apakah 
  laki-laki itu yang memberikan izin?
  
  
  
  
  ritajkt ritajkt@ 
  Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  04/15/2006 04:16 PM
  Please respond to
  wanita-muslimah@yahoogroups.com
  
  
  To
  wanita-muslimah@yahoogroups.com
  cc
  
  Subject
  [wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami
  
  
  
  
  
  
  Iya mas Arcon, aku setuju, sebaiknya memang begitu, tapi apakah 
 itu 
  keharusan? 
  Decision makers-nya itu loh, apa harus suaminya? 
  Oke, aku asumsikan emang gitu deh ya...(biar gak dibilang RF 
 nih..))
  Tapi yang aku pertanyakan itu adalah
  hukum tersebut apa udah menjadi payung hukum yg fair bagi si 
 wanita?
  Itu kan tubuhnya (her body)? 
  Masak suaminya juga (her husband) yang harus jadi decision maker-
 nya 
  (of her body)? 
  Kalo cuman wajib ngasih tau sih menurut gw benernya ya emang kudu 
  sih, tapi mutusin, apa gak too much tuh?
  Begitu loh..
  kan katanya you are nobody's property, you are yourself?
  
  ini, critanya, bicara secara universal gitu mas, bukan in case 
  kasusnya si nia itu. hla kasus Nia ini cuman jadi penyebab gw 
 nanya 
  soal sejenis itu aja, begicu..:)
  
  trus piye mas..:)
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masarcon@ 
  wrote:
  
   holah, yg anak hukum siapa yah, kok malah nanya ke 
 audiens ???  ;P
   
   kalo menurut aku sih, mpok Nia harusnya ijin dulu ke suami.  lha 
  kao
   kasisnya mpok satu ini kan, dia udah aborsi, setelah selang 
  seminggu kok
   perdarahan terus, baru deh dia panik, dan akhirnya ketahuan.
   
   
   salam,
   Ari Condro
   
   - Original Message -
   From: ritajkt ritajkt@
   Sebenernya secara hukum di ind, wajib yah ada ijin suami kalo 
 istri
   mo kuret ?
  
  
  
  
  
  
  
  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun 
 masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-
 muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
  
  This mailing list has a special spell casted to reject any 
 attachment  
  
  Yahoo! Groups Links
  
  
  
   
  
  
  
  
  
  
  [Non-text portions of this message have been removed]
 







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami

2006-04-17 Terurut Topik Ari Condro
yg bikin curious adalah :

1. kalo nia emang aborsi, dia melakukan di mana, kapan, siapa dokternya, ada
catatan medis gak ttg hal ini.  soale aborsi ini ilegal di indonesia.
termasuk untuk urusan kesehatan.

based on pak km (yg pejuang regulasi untuk aborsi) infomation's mestinya si
nia melakukan tanpa perlu tanda tangan darimanapun.  herannya kok GR gak
heran yah ???

kalo emang nia gak beneran aborsi, testimoni dari dokter yg meriksa nia
seminggu sebelumnya bisa jadi lubang kelinci supaya mereka bisa meredam
konflik yg terjadi.  medical record bisa jadi petunjuk.


2. gusti randa ini rupanya emang tipikal lelaki kolerik.  jadi nia ketakutan
gitu, berbagai dalih keluar, sampai gak jelas lagi mana yg bener dan mana yg
salah.  dan jelas bikin si lelaki kolerik ini makin menuduh dan makin
mengejar.  harusnya nia konsultasi dulu ama florence littauer (personality
plus) sebelum menghadapi suaminya.  kalo ngeliat dari tipikal nia yang
sanguin abis, ya kondisi dia kayak telur di ujung tanduk.  kasian dia bisa
ancur, dari sanguin berubah total jadi melankolik bisa bisa.

menurut aku kalo ngomong sama orang kolerik ini kudu membatasi persoalan,
area yg dibicarakan dan berbicara berbasis fakta.  plus membawa orang yg
sama kuat pribadinya, biar gak terintimidasi.


3. orang islam akhir akhir ini banyak mengambil referensi ttg masalah ruh
dan anak keturunan dari perspektif kristen fundamentalis.  kalo menurut
islam, janin sebelum 40 hari itu belum bernyawa sebenarnya.  kalo menurut
aku sih fine fine aja, jadi orang islam makin menghargai makluk hidup.

tapi tunggu dulu, kalo gak salah, kenapa pandangan kristen fundamentalis yg
memandang bahwa janin ini udah punya arwah sejak dari sperma, dikarenakan
dalam tujuan membuat jundullah sebanyak banyaknya.  kalo pun mati dalam
jihad ala imam samudra dan david m. top :P justru monggo, dan silakan saja.

kalo aku sendiri berpandangan, sebodo amat dengan segala pandangan ruh udah
dari sono ditunjuk, atau baru 40 hari.  lha wong batu juga makhluk tuhan
leee...  jadi kalo udah kandungan, ya mbok yah, di jaga dan ortu bertanggung
jawab gitu.

aborsi dalam kondisi nia, menurur saya adalah hal aneh. karena menunjukkan
tidak ada kesepahaman dan komunikasi antara gusti randa dengan nia.  jadi
kalo timbul pertanyaan ttg ini kan tubuh saya ,,,  ini dimulai dari posisi
dan hubungan suami istri antara nia dengan gusti.

kalo setting awal emang dibikin gak setara, inilah akibatnya.







On 4/17/06, kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Unsur yang paling penting ada tidak boleh baik itu ibu maupun ayah
 menderita disebabkan oleh anaknya (Qs.2:233) Jadi prinsip utamanya
 adalah menghindari kemudharatan terlebih dahulu daripada mengambil
 manfaatnya.


 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Tentunya justru disini ini diskusinya Pak Wida,
 
  sejauh mana konsep kepemilikan janin (milik suami + istri) ini bisa
  diletakkan diatas konsep kepentingan ibu (istri).
 
  Aku kan udah bilang, seharusnya sih suami memang ya dilibatkan dong,
  ditanyain dan diskusi berdua secara fairlah tapi keputusan akhir,
  apa harus suaminya?
 
  Hla iya kalo suaminya model Rasulullah yang gak egois (lihat tuh
  Gusti Randa, istri udah bedah caesar 4 kali masih bangga bilang mo
  pingin punya anak lagi...:((
 
  Setahu saya, angka kematian ibu hamil  melahirkan (AKI) di
  Indonesia ini paling tinggi di Asia,
  dan salah satu yang tertinggi di dunia ya Pak KM?
  Dan ini ada hubungannya dengan rendahnya apresiasi masy kita
  terhadap kesehatan ibu. pcmiiw.
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote:
  
   Too much??? Memang benar itu adalah tubuhnya si wanita, her body,
  tetapi
   si janin itu miliknya siapa? Hanya milik si wanita? Ataukah milik
  si suami
   juga? Kecuali kalo emang si janin itu emang bukan milik
  suaminya... ya gak
   perlu izin sama si suami. Lalu kalo bukan milik suami, milik
  siapa? Apakah
   laki-laki itu yang memberikan izin?
  
  
  
  
   ritajkt ritajkt@
   Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   04/15/2006 04:16 PM
   Please respond to
   wanita-muslimah@yahoogroups.com
  
  
   To
   wanita-muslimah@yahoogroups.com
   cc
  
   Subject
   [wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami
  
  
  
  
  
  
   Iya mas Arcon, aku setuju, sebaiknya memang begitu, tapi apakah
  itu
   keharusan?
   Decision makers-nya itu loh, apa harus suaminya?
   Oke, aku asumsikan emang gitu deh ya...(biar gak dibilang RF
  nih..))
   Tapi yang aku pertanyakan itu adalah
   hukum tersebut apa udah menjadi payung hukum yg fair bagi si
  wanita?
   Itu kan tubuhnya (her body)?
   Masak suaminya juga (her husband) yang harus jadi decision maker-
  nya
   (of her body)?
   Kalo cuman wajib ngasih tau sih menurut gw benernya ya emang kudu
   sih, tapi mutusin, apa gak too much tuh?
   Begitu loh..
   kan katanya you are nobody's property, you are yourself?
  
   ini, critanya, bicara secara universal gitu mas, bukan in case
   kasusnya si nia itu

[wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami

2006-04-16 Terurut Topik Kartono Mohamad
Saya dengar cerita ini justru dari seorang teman,tapi gak saya 
pedulikan. Ketika dengar dari teman lagi, saya berharap masalah ini 
segera dilokalisir antara SB dengan GR melalui jalur hukum. Saya 
sendiri tidak mau mengambil kesimpulan siapa yang benar. Oleh karena 
itu yang saya jawab hanya soal hukum yang ditanyakan. Pembuktian 
material memang sudah sulit. Tapi biarlah mereka-mereka yang saling 
berbicara.
Saya sendiri tidak setuju masalah ini jadi bahan infotainmen 
meskipun kebetulan dialami oleh artis. Seharusnya media tv perlu 
belajar etika. Kalau belum pasti ya mbok tidak usah ditayangkan. Ini 
soal nama baik seseorang. Ataukah memang ada maksud khusus 
menjatuhkan nama seseorang (entah NP, SB atau GR)?
KM
KM


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Kisah ini paling seru: Entah supaya mau ngetop atau mau 
menjatuhkan seseorang..
 Intrik politik skandal seksjadi satu
 Bukan kehamilan biasa... :-)), masalahnya
 Ini masalah perselingkuhan...
 
 1. GR bilang pertamanya memang bukan masalah ijin, tapi mengapa 
kok NP diam2 kalo mau aborsi.
 GR taunya tentang isterinya yg aborsi malahan dari wartawan..
 NP bilang dia ndak kasih tau suaminya, takut kalo di suruh 
meneruskan kehamilan. 
 Karena suaminya kepingin punya anak yg banyak. Padahal katanya 
riskan untuk meneruskan kehamilan.
 GR bilang, kalo memang membahayakan kan dia juga bisa mengerti 
tapi komunikasikan, NP kan isterinya.
 Biar gimana GR kan ikut andil dalam kehamilan NP.
 Jadi masalah aborsi dah selesai :-)
 
 2. GR bilang sudah 6 bulan ia sudah agak 'jauh ' dengan isterinya 
[ sehubungan isterinya memutuskan 
 untuk kembali aktif jadi penyanyi]. Dan ia mengatakan pula sudah 3 
bulan ia tidak melakukan seks dengan isterinya.
 [ada sas-sus GR sudah melakukan vasektomi, tapi ini kemudian 
dibantah oleh GR]
 Jadi kalo isterinya hamil, benihnya dari mana? Itulah sebabnya 
isterinya mau aborsi lantaran takut ketahuan suaminya
 kalo ia hamil...
 NP pertamanya membuat pengakuan dihadapan suaminya: ia memang 
selingkuh - melakukan seks dengan si X
 
 3. Ketika GR tanya ke NP, NP mengaku ia selingkuh dengan tokoh 
PAN, pertamanya dengan tokohnya, di cecar lagi
 katanya dengan tokoh PAN di Kalimantan Timur [ tempat asal NP]
 NP bilang ke wartawan ia terpaksa ngaku selingkuh lantaran 
suaminya keras, ia takut nanti bisa di hajar.
 Ia sudah kenal temperamen suaminya. Katanya api jangan dilawan 
dengan api. Jadi ia mengiakan saja dugaan suaminya.
 ?
 
 4. GR itu kan juga orang PAN, kemudian dia minta isterinya untuk 
minta maaf dan si tokoh X atau Y yg menghamili 
 isterinya juga buat pernyataan minta maaf pada GR. Setelahnya 
urusan selesai, gitu kata GR
 NP mulanya sudah minta maaf, dia tidak ingin perceraian. Tapi GR 
kemudian memutuskan melimpahkan persoalannya ke pengadilan - 
ya 'harga diri laki2' begitu alasannya. 
 Keluarga NP yg tadinya menentang pernikahan mereka, justru sejak 
awal dalam perkara ini membela GR
 NP itu sebenernya kasian, tapi memang sejak dulu ia memang punya 
kepribadian agak 'aneh'.
 Suka berubah-ubah atau berkepribadian ganda???. 
 Terakhir ia bilang bukan tokoh X atau Y yg menghamili, tapi 
katanya suaminya sendiri :-))
 Susah dibuktikan lagi.janinnya dah nggak tau kemana
 
 5. Orang2 PAN, diantaranya AM Fatwa justru 'membela ' GR untuk 
supaya tokoh puncak PAN itu non aktif lebih dulu. 
 Untuk menyelesaikan urusan internal pada diri masing2 
 
 salam 
 l.meilany
 
 
   - Original Message - 
   From: ritajkt 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Saturday, April 15, 2006 4:16 PM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami
 
 
   Iya mas Arcon, aku setuju, sebaiknya memang begitu, tapi apakah 
itu 
   keharusan? 
   Decision makers-nya itu loh, apa harus suaminya? 
   Oke, aku asumsikan emang gitu deh ya...(biar gak dibilang RF 
nih..))
   Tapi yang aku pertanyakan itu adalah
   hukum tersebut apa udah menjadi payung hukum yg fair bagi si 
wanita?
   Itu kan tubuhnya (her body)? 
   Masak suaminya juga (her husband) yang harus jadi decision maker-
nya 
   (of her body)? 
   Kalo cuman wajib ngasih tau sih menurut gw benernya ya emang 
kudu 
   sih, tapi mutusin, apa gak too much tuh?
   Begitu loh..
   kan katanya you are nobody's property, you are yourself?
 
   ini, critanya, bicara secara universal gitu mas, bukan in case 
   kasusnya si nia itu. hla kasus Nia ini cuman jadi penyebab gw 
nanya 
   soal sejenis itu aja, begicu..:)
 
   trus piye mas..:)
 
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masarcon@ 
   wrote:
   
holah, yg anak hukum siapa yah, kok malah nanya ke 
audiens ???  ;P

kalo menurut aku sih, mpok Nia harusnya ijin dulu ke suami.  
lha 
   kao
kasisnya mpok satu ini kan, dia udah aborsi, setelah selang 
   seminggu kok
perdarahan terus, baru deh dia panik, dan akhirnya ketahuan.


salam,
Ari Condro

- Original Message -
From

[wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami

2006-04-15 Terurut Topik ritajkt
Iya mas Arcon, aku setuju, sebaiknya memang begitu, tapi apakah itu 
keharusan? 
Decision makers-nya itu loh, apa harus suaminya? 
Oke, aku asumsikan emang gitu deh ya...(biar gak dibilang RF nih..))
Tapi yang aku pertanyakan itu adalah
hukum tersebut apa udah menjadi payung hukum yg fair bagi si wanita?
Itu kan tubuhnya (her body)? 
Masak suaminya juga (her husband) yang harus jadi decision maker-nya 
(of her body)? 
Kalo cuman wajib ngasih tau sih menurut gw benernya ya emang kudu 
sih, tapi mutusin, apa gak too much tuh?
Begitu loh..
kan katanya you are nobody's property, you are yourself?

ini, critanya, bicara secara universal gitu mas, bukan in case 
kasusnya si nia itu. hla kasus Nia ini cuman jadi penyebab gw nanya 
soal sejenis itu aja, begicu..:)

trus piye mas..:)

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 holah, yg anak hukum siapa yah, kok malah nanya ke audiens ???  ;P
 
 kalo menurut aku sih, mpok Nia harusnya ijin dulu ke suami.  lha 
kao
 kasisnya mpok satu ini kan, dia udah aborsi, setelah selang 
seminggu kok
 perdarahan terus, baru deh dia panik, dan akhirnya ketahuan.
 
 
 salam,
 Ari Condro
 
 - Original Message -
 From: ritajkt [EMAIL PROTECTED]
 Sebenernya secara hukum di ind, wajib yah ada ijin suami kalo istri
 mo kuret ?







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami

2006-04-15 Terurut Topik Kartono Mohamad
Di Indonesia tidak ada undang-undang atau sejenisnya yang menyatakan
bahwa abortus atau tindakan surgikal lainnya harus dengan ijin suami.
Dalam permenkes tentang informed consent bahkan yang menyatakan
persetujuan harus pasien itu sendiri kecuali pasian dianggap tidak
mampu menyatakan persetujuannya (anak di bawah umur, pasien dalam
keadaan tidak sadar, atau mengalami gangguan jiwa, perseutujuan
diberikan oleh pengampu).
Lagipula Indonesia kan penganut paham bahwa abortus tidak
diperbolehkan atas alasan apapun juga (UU Kes 23/92).
KM

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Temans,
 kalo pada liat tipi, lagi ada gosip perceraian artis setelah si 
 istri aborsi tanpa ijin suami. Suami kemudian menuduh istri serong 
 (dan karena si artis suka nyanyi buat partai tertentu) dengan 
 petinggi partai
 
 Aku sih gak peduli soal selingkuh or not ini (halah, emang gw sapa,  
 lagian wong udah sama-sama dwasa, ntar ya ditanggung sendiri dosanya 
 kalo ketemu Gusti Allah.., hla kan mending ngurusin cara gw 
 nglunasin utang cicilan ama bank...:)..:), jadi ini bukan mau 
 ngomongin nia paramita yang dituduh gusti randa selingkuh sama 
 petinggi PAN, tapi masalah teknisnya kasus ini:), oh sama aja 
 yah..? Heheh..!
 
 Jadi, Nia ini udah 4 kali hamil dan semuanya melahirkan dengan 
 caesar dalam waktu yang mepet (perkawinan belum 9 tahun, anak sudah 
 4). Nah, sekarang ini Nia diperkarakan suaminya karena melakukan 
 aborsi tanpa ijin suami.
 
 Sebenernya secara hukum di ind, wajib yah ada ijin suami kalo istri 
 mo kuret ? 
 apalagi kalo kasusnya mendesak, misalnya ada flek trus bleeding 
 parah sehingga emang harus diaborsi?
 Maksud gw, ini kan tubuh si perempuan, gitu loh..
 Hak utk melakukan sesuatu atas tubuhnya apa nggak semestinya dibawah 
 kendali si perempuan? Mo aborsi kek, ato mo kayak Yoyoh Yusroh 
 (anaknya 13 euy) kan terserah si cewek dong? Suami cuman saran aja, 
 tapi keputusan ada di istri dong...:))
 
 Ayo guys, kasih pencerahan ya..:)
 tq








Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: aborsi tanpa ijin suami (lagi)

2006-04-15 Terurut Topik Kartono Mohamad

Kang Sabri, kebiasaan rumah sakit minta persetujuan suami atau
penanggung jawab yang lain sebelum tindakan operasi adalah karena
takut tidak dibayar, apalagi kalau pasien mati sehabis operasi. Buat
rumah sakit yang penting ada uang masuk.
Kalau aborsi karena secara legal tidak dibolehkan, maka ya tidak
pernah minta persetujuan siapa-siapa. Lha kalau minta persetujuan kan
jadi ketahuan bahwa rumah sakit itu melakukan aborsi. Aborsi di
Indonesia, apakah di rumah sakit atau di tempat lain, selalu dilakukan
secara diam-diam. Kalau kemudian terjadi komplikasi atau pasien mati,
semua mengelak bertanggung jawab apalagi mengaku telah melakukan
aborsi. Yah nasib pasien, nasib perempuan Indonesia.
KM

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote:

 sebagian rumah sakit/klinik membutuhkan tanda tangan suami untuk
 melayani perempuan yg datang dan minta layanan aborsi, sebagian besar
 lagi cukup seseorang yg bersedia bertanggung jawab (biasanya keluarga
 dekat).
 
 melihat situasi ini, kayaknya secara legal, tidak wajib tuh ijin suami
 untuk pelayanan aborsi. Karena di hadapan para dokter, hubungan
 pernikahan khan tidak terlalu penting. Justru hubungan darah/keluarga
 jauh lebih penting.
 
 salam
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt ritajkt@ wrote:
 
  Iya mas Arcon, aku setuju, sebaiknya memang begitu, tapi apakah itu 
  keharusan? 
  Decision makers-nya itu loh, apa harus suaminya? 
  Oke, aku asumsikan emang gitu deh ya...(biar gak dibilang RF nih..))
  Tapi yang aku pertanyakan itu adalah
  hukum tersebut apa udah menjadi payung hukum yg fair bagi si wanita?
  Itu kan tubuhnya (her body)? 
  Masak suaminya juga (her husband) yang harus jadi decision maker-nya 
  (of her body)? 
  Kalo cuman wajib ngasih tau sih menurut gw benernya ya emang kudu 
  sih, tapi mutusin, apa gak too much tuh?
  Begitu loh..
  kan katanya you are nobody's property, you are yourself?
  
  ini, critanya, bicara secara universal gitu mas, bukan in case 
  kasusnya si nia itu. hla kasus Nia ini cuman jadi penyebab gw nanya 
  soal sejenis itu aja, begicu..:)
  
  trus piye mas..:)
 







 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/