KLo boleh tau, ini case nya : consolidated sand atau unconsolidated sand,
ya ?
makasih,
hendra
Ndra, emang apa bedanya Consolidated vs UnConsolidated ?
karena aku pikir compaction just over burden effect saja kan ?
C-UC tentunya faktor lain lagi pengontrol porosity, termasuk diagenesis
Pertama saya jelaskan dulu maksud saya pemakaian density secara terpisah.
maksudnya pakai density sebagai entity sendiri bukan dikalikan dengan
velocity dalam bentuk impedance atau lambda-rho atau Mu-rho.
karena besaran density nya tenggelam dalam angka Velocity atau lambda yang
besar.
jadi
On 4/29/05, Franciscus Sinartio [EMAIL PROTECTED] wrote:
Jadi Hendra sebaiknya bedakan lithology nya dulu dengan P-impedance danS-impedance.
Asumsi saya, yg kita bicarakanini untuk crosplott data log sumur antara density, porosity, velocity dll utk mengindentifikasi fluida (water, oil or gas).
Mas Franc
mungkin bisa dilakukan normalization scale dulu sebelum menggunakan logs
dengan different unit di xplot
mis : density 1.7 - 2.7 bisa kita scale jadi 0-1
begitu juga dengan dt 40-140 bisa kita scale dari 0-1
sehingga pada saat kita crossplot atau process , besaran yang dipakai
kadang-2 kebanyakan crossplot bikin kita bingung :)
m.s.
Ferdinandus.KARTIKO-SAMODR
he..he...
memang sebelum crosplot, kita harus punya gambaran dulu tiap tools yang
hendak kita crosplot itu mengukur apa dan hubungan apa yang sebenarnya
kita mau lihatsetelah itu baru kita crossplot...
kalau kita punya 5 tools terus mau kita crossplot..bisa - bisa jadi banyak
variasi yang
Normalisasi (Z-transform) mungkin bagus juga, tapi tergantung kondisi data.
Kalau normalisasi lebih bagus, silakan gunakan. Kalau tanpa normalisasi sudah
bagus, gak perlu normalisasi. Dalam proses automatic classification seperti
cluster analysis atau neural network normalisasi mungkin perlu
oic ..
tadinya aku kira cuman liat 2D xplot doank ..
klo gitu agak repot...
klo untuk 3D xplot, emang adasedikit change buat fifferentiate lithology..
masalahnya untuk field-ku itu, P -impedance doen't work buat beda-in litho
.., ditambah S-impedace masih ada overlap value ( pada case 2D
Mas Fer, ideally untuk case data yg bagus .(beautiful data.., hehe.).,
mungkin kita bisa simple aja pake 2D xplot
untuk yang case complex, ada kalanya butuh variable lain buat comparable...
misalnya klo dari 2D xplot antar P-imp dan S-Imp..kurang keliatan, diantara
log density atau velocity,
Mas
lebih baik coba diplot semuanya
Pimp sebagai X , Simp sebagai Y, dan density sebagai Z
kemudian anda coba buat clustering berdasarkan kumpulan datanya..lalu
anda bandingkan dengan logsnya kenapa data mengumpul seperti itu (apakah
karena lithology, fluid dsb)
lalu lakukan hal yang sama
Mas Fer,..untuk yg scale normalization ini ada contoh kasus nya ngak, ya ?
Tentunya case yg success..
Ferdinandus.KARTIKO-SAMODR
ada image log-nya ndak? mungkin bisa dikira-kira penyebarannya dgn
melihat image log dari beberapa sumur.
berhubung sand-nya cukup tipis, mungkin bisa membandingkan response
bandpass filtered AI (range frekuensinya kurang lebih sama dgn data
seismiknya) antara well yg sand/shale rationya tinggi
Flow iterasi kelihatannya mulai umum. Interpretasi -
inversi - reinterpretasi - inversi lagi.
LL
From: Rovicky Dwi Putrohari
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 29, 2005 10:37
AMTo: fogri@iagi.or.idSubject: Re: [fogri] 80-20
inversion
Yang ideal tentunya ada iterasi dalam
13 matches
Mail list logo