News Update Detik.com pukul 12.38 memberitakan Kota Menado dan sekitarnya
sedikit berguncang dilanda gempa. Menurut BMG, gempa berkekuatan 5,5 SR itu
dirasakan di Menado pada pukul 02.56 WITA, berepisentrum di laut 42 km TL
Menado, dengan kedalaman pusat gempa (hiposentrum) 172 km. Tidak ada
sekedar info:
jadwal pengumuman penerimaan abstrak yg direncanakan 5 juni 2006 (kemarin),
dengan terpaksa tidak dapat dilakukan tepat pada waktunya. namun dapat kami
informasikan bahwa dari 61 abstrak para ahli geologi dan 9 abstrak para
mahasiswa, sebagian besar akan diterima untuk
Ini baru fase awal kita...pemanasan untuk menuju yang lebih dahsyat..
Salam
Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
Nah, maka dalam 10 hari terakhir ini lengkaplah Indonesia dikurung oleh gempa
: di selatan ada gempa Yogya, di barat ada gempa Padang, di utara ada gempa
Menado, di timur
Pak Edison,
Terima kasih telah berbagi info. Paket sedimen 10.5-5.5 Ma memang kelihatannya
masih menerus ke Pasangkayu-Suramana, tetapi belum tentu pasirnya ada,
kelihatannya kemungkinan starved basin di sekuen ini besar. Sementara yang
5.5-3.5 Ma memang didominasi sedimen Pliosen asal
Pak Awang,
Tadi malam saya nonton MetroTV sekitar jam 10:35, disebutkan bahwa lumpur yang
kadang-kadang muncul tersebut banyak mengandung silika dan susunannya sama
dengan abu Merapi. Tayangan melebar ke berbagai tempat di kabupaten dekat Jogya
dan beberapa pendapat termasuk para pakar dari
Mana orang yang paling kaya, yang paling pinter, yang paling kuat, yang
paling sakti, yang paling berkuasa yang dapat menghilangkan bencana alam
ini.
Kita hanya bisa mempelajari proses dan jejak-jejak bencana yang telah
terjadi, tapi tidak bisa menentukan betuk, besar dan waktu kapan bencana
akan
menarik kalau memang menunjukkan batuan beku , melihat bahwa typenya
conical mound yang mungkin lebih bersifat asam daripada basa.
kalau rifting kan harusnya basa , apa mungkin membentuk conical mound...?
Regards
Kartiko-Samodro
Telp : 3852
|-+
|
Pak Iman,
Wah sayang saya terlewat nonton acara tersebut, tetapi keterangan Ibu Sri
Mulyani sangat logis sebab sekuen yng ditembus sumur itu banyak sedimen
volkaniklastiknya, sehingga kalau semburan lumpurnya banyak material volkanik
ya wajar saja. Hanya, bagaimana tahu bahwa itu retakan2
Pak Awang,
Kalau memang platform reefal, apa ini age-equivalent dengan Berai Lst?
Herry
- Original Message
From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, 6 June, 2006 3:46:06 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] SURAMANA (was : RE: [iagi-net-l] Block
Dear Bapak - ibu,
Belum lama ini di milist kita pernah membahas Biodiesel, ini energy
alternatif nantinya menurut saya bisa menjadi pilihan utama di kota
besar, karena sifatnya yg ramah lingkungan. kota-kota besar di
Indonesia sudah begitu terpolusinya dengan BBM dari fuel fossil, kalau
Ya betul Herry, itu mestinya age-equivalent dengan Berai Lst atau Tonasa Lst,
Oligo-Miosen.
Salam,
awang
-Original Message-
From: Herry Maulana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, June 06, 2006 3:26 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] SURAMANA (was : RE:
Ini yang tampaknya harus dikaji kembali, apa yang diuraikan pak Awang bahwa
ada contoh di daerah Barito Basin, dimana basic vulcanic keluar lewat fault
tapi ngak berupa seamount. Waktu dibuat model gravity (1999), kalo ngak
salah density valuenya tinggi sekali ngak match kalo di gunakan density
Betul sekali Pak Edison, splay Palu-Koro itu masuk ke bagian utara Suramana dan
terus ke Mangkalihat. Sudah dipublikasi juga keberadaan flower structure di
Makassar Strait itu di Proccedings IPA dua tahun terakhir (lihat paper2 Baillie
et al, dan Fraser et al.).
Salam,
awang
-Original
Yth. Pak Syaiful
Satya Anindita
status mahasiswa Jurusan Teknik Geologi UGM
angkatan 2002 (hp 0812 1593 759)
Salam,
Julianta
mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote: sekedar info:
jadwal pengumuman penerimaan abstrak yg direncanakan 5 juni 2006 (kemarin),
dengan terpaksa tidak dapat
Cak Ar,
Aku rodo bingung sama pertanyaan sampeyan yang notabene adalah orang
dalam. Lha kalau orang dalam sendiri nanya, apalagi kita yang di
pinggiran:-).
Perkara 37 sumur cukup nggak dan bagaimana profil produksi dan depletion
curvenya mestinya ada studi atau simulasi dinamiknya. Dan ini
Produksi 4 ton/1000 ha/hari kurang lebih sama dengan 5 liter/ha/hari.
Biaya 2 juta/ha/th? atau sekitar 5500 rupiah/ha/hari.
Dengan asumsi kendaraan memerlukan bbm 5 liter/hari sama artinya satu mobil
memerlukan lahan 1 ha lahan produktif.
Kayaknya wacana biodisel hanya bisa untuk B10
Ada lagi yg lebih dahsyat mbak? Apa tuh? Ada prediksi dimana, kapan dan
seberapa besar?
A R I E F B U D I M A N
Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
-Original Message-
From: Dr. Premonowati [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, June 06, 2006 2:33 PM
To:
Pak RDP,
Kalo pak Danny telah mengatakan bahwa lokasi gempa bukan dilokasi yang
diperkirakan
maka dia telah menganulir lokasinya. Tetapi apakah data2 yang didapat dari
penelitian (S3-nya)Danny itu dapat diabaikan begitu saja?
Danny adalah hanya sedikit dari orang yang meneliti gempa2 Aktif
Kita sadar, barangkali kita tidak sempat menyaksikan kedahsyatan yang
lebih dahsyat?!
Berlindung pada-NYA, benar.
Bad times have a scientific value . . . . We learn geology the morning
after the earthquake - Ralph Waldo Emerson
SLAMET RIYADI
-Original Message-
From: Subiyantoro,
Pak Yudi,
Seingat saya Danny pernah mengkoreksi bahwa gempa Aceh maupun Nias
memang bukan yg diperkirakan beliau. Segmen gempa mentawai lah yg
diteliti Danny (cmiiw).
Seingatku gempa-gempa yg dicoba diprediksi ini masih segmen by segment.
Nanti Saya coba cari email ttg komentar Danny wektu itu.
Awang,
Dari segi konsep regional yang Anda katakan mungkin benar seperti itu ,
akan tetapi pada tahun 1975-an (saya lupa persis-nya) , saya ditugasi un
tuk mempelajari lapangan lapangan tua disekitar `Surabaya (umur-ku waktu
itu 30-an).
Saya melihat dengan jelas adanya shale diapirism yang
Pak Yudi,
ini komentar Danny dulu (31 Maret) setelah terjadinya gempa Nias.
Isinya tentang segment2 gempa di Sumatra Barat
Moga-moga Pak Danny sendiri bisa meneruskan ceritanya
RDP
On Thu, 31 Mar 2005 12:35:37 +0700, D.H. Natawidjaja wrote:
Mohon maaf,
Halo rekan-rekan IAGI sekalian,
terimakasih rekan julianta,
saya sudah menghubungi langsung via hp ke satya.
terimakasih dan salam,
syaiful
*sc pit-iagi
On 6/6/06, julianta panjaitan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Yth. Pak Syaiful
Satya Anindita
status mahasiswa Jurusan Teknik Geologi UGM
angkatan 2002 (hp 0812 1593 759)
Pak Awang bagaimana kondisi sumurnya sendiri?
Saya baca di koran sempat terjadi loss total, sebelum kejadian.
Ada kemungkinan memang pengeborannya sendiri
mengalami masalah. Seperti problem di penyemenan, casing bocor,
sehingga memungkinkan fluida dari tekanan yang lebih tinggi
mengalir ke
Abah,
Diapirisme di Jawa Tengah-Jawa Timur banyaknya di sisi utara Kendeng Zone,
terutama di wilayah Randublatung Deep Zone, termasuk yang Abah amati di
lapangan-lapangan tua di barat Surabaya itu (lapangan tertua di Jawa Timur,
Kuti-Anyar, walaupun anyar tapi tua he2, ditemukan di wilayah
Pak Amin,
Loss terjadi begitu masuk ke gamping Kujung. Bau menyengat H2S di semburan
lumpur itu mungkin berasal dari material di level ini. Tetapi itu segera
hilang, dan digantikan lumpur panas yang terus-menerus keluar. Di atas ada
banyak sedimen volkaniklastik, termasuk yang di dalam wilayah
Hanya dalam 10 hari, Indonesia dikurung gempa di selatan-barat-utara-timur.
Setiap batas konvergensi lempeng yang memagari wilayah Indonesia tak mau
ketinggalan menggelar goncangannya. Bergantung kepada lokasi episentrum di
mana, kedalaman berapa, magnitudo berapa, berapa padat dihuni, berapa
Kalau Earthquake Strom dikaitkan dengan terjadinya
serangkaian gempa di suatu kawasan yang dipicu oleh
gempa di kawasan lain di dekatnya, dan semuanya
terjadi di suatu lempeng yang sama, maka fenomena
gempa yang sekarang terjadi di Indonesia mungkin
berbeda.
Dengan teori tektonik lempeng,
Rekans
Kasus ini akan menjadi semakin menarik , kalau nanti sampai kepada
persoalan claim damage yang mungkin akan diajukan baik oleh Penduduk
setempat dimana sawah mereka telah tercemar oleh lumpur , atau oleh fihak
lain (LSM , Pemerintah Daerah dsb) yang menyatakan telah mengalami kerugian
Tahukah anda bahwa pergerakan kerak-kerak ini seperti gerakannya awan ?
Tentunya istilah storm sangat tepat. Hanya saja skala pembicaraan kita
harus dirubah. dari skala tahunan menjadi skala jutaan tahun. Siklus
storm periode tahunan diubah menjadi siklus tektonik yag periodenya
jutaan tahun
30 matches
Mail list logo