Pak Sandrya,
Perhitungan permeability bisa di kombinasi antara continuity untuk fluid
dari porosity matrix dan dari fracture. Kalau nggak salah (bisa di check)
rumusnya Parson (1966) dengan mengkombinasikan permeability dari fracture
dan dari matrix (kalau memang HC dari kedua porosity tsb)
Lalu
Pak Gde,
Sedikit komen, analisa fracture dari core, menurut saya sih gak reliable,
kenapa?
Karena kalo kita dapat core berarti fracturenya gak berkembang dan mungkin
terisi oleh mineral pengisi.
Yang terbaik memang dari image, tapi image itu dikalibrasi dari core, jadi
gimana ya?
On 5/31/07,
Sekalian mau konfirmasi...bagaimana kita membedakan
antara natural fracture dengan artificial fracture?
Biasanya kalau di front tambang sih agak mudah
membedakannya, dimana artificial fracture (akibat efek
ledakan, alat berat, mata bor (untuk core), dll.)
secara umum tidak menerus dan tidak
Rekans,
Barangkali ada yang berbaik hati mau sharing tentang perhitungan saturasi
air menggunakan kedua metode diatas. Apa kekurangan dan kelebihan masing
masing metode, bagaimana hasil relatif perhitungan antara satu metode dengan
metode yg laen (lebih optimis, lebih pesimis atau lebih
Shofi,
Sedikit share mengenai Dual Water vs Waxman Smith
Model PorositySpecial Core Data
Advantage Disadvantage
Waxman Smith Total Poro m, n, CEC
Uses clays not shalesNeeds
Memang gelombang pasang berhubungan dengan tidal gravity atau pasang surut
gayaberat yang disebabkan oleh adanya penarikan bulan dan matahari terhadap
titik di permukaan bumi kita. Besar kecilnya penarikan itu tergantung dari
jarak antara bulan dan bumi dan jarak antara matahari dan bumi.
Si DW memperhitungkan Saturation factor (W), CBW, sementara Si WS
memperhitungkan Counterion (B) dan CEC per unit volume. Si WS kelihatannya
lebih paten untuk kalkulasi Sw pada disperse clay karena factor
exchangeble ion.
Menurut saya kedua method itu tetap mengacu pada Bapak Archie.
-gde-
Hm .. masih sulit untuk membayangkan gak biasa sama bug
shale/clay ini.
Ada reference mengenai ini?
boleh dong via Japri.
Mas Bambang Gumilar mungkin bisa bantu saya?
Shofi
On 5/31/07, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
Si DW memperhitungkan Saturation factor (W), CBW,
Poro dan perm fracture ya..kembali ke core. Image, stoneley, dsb hanya
membantu untuk hal2 tertentu (including budget??) :)
Pak Shofi, ada barang baru nggak?
gde
Pak Gde,
Sedikit komen, analisa fracture dari core, menurut saya sih gak reliable,
kenapa?
Karena kalo kita dapat core berarti
Memang sulit Pak Nur antara artifisial dan natural, apalagi di coal yaa..Pak?
Pengalaman dari borehole image masih jelas lah antara petal fracture,
induced fracture-breakout dan natural.
Integrated well by well bagus untuk mengidentifikasi fracture menerus atau
tidak (dgn data image tentunya dan
Begini aja,
Pak Shofi untuk petrophysical analysis-nya pake software apa? disitu
biasanya ada module help, jadi methode2 apa saja yg di provide oleh
software itu.
Iya toh?
Hm .. masih sulit untuk membayangkan gak biasa sama bug
shale/clay ini.
Ada reference mengenai ini?
boleh
Menurut saya, naturaly fracture reservoir tidak harus selalu dual porosity.
Pada sandstone atau limestone yang vuggy mestinya dual porosity, tapi pada
basement granit atau limestone yang crystaline bisa saja single porosity.
Kalibrasi permeability bisa saja dari core, tapi perlu diingat bahwa
Memang benar, semua model saturasi berasal dari modelnya Gus Archie (1940-an).
Tapi, mulai tahun 1950/1960-an orang mulai melihat perlunya modifikasi model
Archie tersebut untuk menghitung saturasi di interval yang
berserpih/berlempung. Maka lahirlah model-model shaly sand ini. Sejak
Saya membuat pemrograman sederhana dengan memakai bahasa QuickBasic untuk
menghitung percepatan pasang surut gayaberat yang disebabkan oleh adanya
penarikan bulan dan matahari terhadap suatu titik di permukaan bumi pada
periode jam, minggu, tahun yang kita tentukan (mulai tahun 1900).
Persamaan
Kalau digabungkan dengan gravitasi model bumi serta geoid maka
kenaikan muka air lautnya akan menjadi cukup kompleks dari region ke
region.
Aku menggambarkan (mendongeng :) disini tentang bagaimana muka air
laut yang tidak merata didunia ini (ini hanya model saja, bukan
pengukuran)
*Source:* Oregon State University http://www.orst.edu/ *Date:* May 1,
2007 *Keywords:*
Earthquakeshttp://www.sciencedaily.com/news/earth_climate/earthquakes/,
Natural
Disastershttp://www.sciencedaily.com/news/earth_climate/natural_disasters/,
Tsunamis
Hasil penelitiaannya juga bisa dipakai untuk penelitian kemungkinan ada deep
water deposit (yang bukan karena storm atau eartquake )di offshore Banda Aceh.
fbs
- Original Message
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia [EMAIL
17 matches
Mail list logo