Voting tidak mewakili kebenaran, itu hanya kesan penonton. Tak mungkin
kebenaran diputuskan dalam waktu 2 jam, mewakili analisis dan perdebatan
panjang setelah 2 1/2 tahun. Mayoritas penonton adalah orang-orang asing yang
baru pertama kalinya melihat pemaran LUSI. Bagaimana mereka bisa melihat
Sarannya bagus, cukup objective, kena sasaran, dan tidak menjurus ke
politik. Mungkin PHK di bidang migas mungkin ngga lama lagi. Bagaimana
kabar Coy2 kecil yang semula berani bayar mahal? Dua atau tiga tahun
seperti begini itu cukup lama lho? Kapan kawan2 kita yg di LN mulai
mudik? Sudah kangen
2008/10/29 Iman Argakoesoemah [EMAIL PROTECTED]:
Mungkin PHK di bidang migas mungkin ngga lama lagi. Bagaimana
kabar Coy2 kecil yang semula berani bayar mahal? Dua atau tiga tahun
seperti begini itu cukup lama lho? Kapan kawan2 kita yg di LN mulai
mudik? Sudah kangen bisa
Teman-teman IAGI,
AAPG Asia Pacific region telah berhasil meyakinkan AAPG pusat bahwa penghasilan
orang di Asia tidak sama dengan orang di Amerika. Ide ini tentunya di support
juga oleh region lainnya seperti Afrika, Amerika Latin, dan bahkan Eropa.
Region Eropa mewakili Eropa Timur yang
- Yang setuju LUSI akibat bencana alam (mud volcano) -- 3 orang.
- Yang setuju LUSI akibat kesalahan pemboran -- 42 orang.
- Yang campuran antara 2 opini di atas -- 13 orang.
- Yang masih merasa belum tuntas diskusinya -- 16 orang.
Yang bikin aku njenggirat kedua hari ini adalah sebuah
Hehehehe ... pak Awang mulai ancang2 utk membela diri , eeeh membela Lapindo
ding ...
wass,
On Wed, Oct 29, 2008 at 2:14 PM, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]wrote:
Voting tidak mewakili kebenaran, itu hanya kesan penonton. Tak mungkin
kebenaran diputuskan dalam waktu 2 jam, mewakili analisis
Biarpun ada yg beranggapan bahwa kesimpulan penyebab LUSI adalah KURANG
ILMIAH karena ditentukan dengan cara suara terbanyak atau VOTING, kayak
partai politik aja, tapi voting itu adalah MEWAKILI PENDAPAT DARI PARA AHLI
BUKAN DARI PARA ANGGOTA PARTAI POLITIK seperti didalam rapat anggota DPR.
2008/10/29 Mohammmad Yasin Abdulfatah [EMAIL PROTECTED]:
Harusnya gmn pakdhe..? ada 74 ahli dan semuanya berdebat.. apa yang
menang harus yang paling sangar? ato yang dibacking aparat? atau
diselesaikan tanpa ada kesimpulan?
hmmm
Sains itu bukan sebuah keputusan.
Science itu sebuah pendapat
Iya Pak Dhe,...aneh..., tapi lumpurnya apa sudah boleh dibuang ke laut ???
Salam,
igl
-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, October 29, 2008 4:05 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; migas
indonesia;
Pak Nyoto dan Rekan IAGI Netters,
Meski saya termasuk orang yang tidak percaya bahwa LUSI karena gempa,
namun jika penentuan penyebabnya ditentukan lewat voting (meski voting
dari para pakar dalam bidang yang relevan, bukan politikus),saya merasa
risih, karena kebenaran ilmiahnya ilmu pengetahuan
yang berkompeten tentang operation geology / drilling operation tentu bakal
membahas runtut penyebabnya berdasarkan kronologi2 kejadiannya yg
berhubungan dengan drilling operationnyayg berkompeten dalam ilmu
struktur / sedimentology / basin analisis tentu bakal nge bahas menurut
domain mereka,
Saya kira yg pinter nglawak Cuma bangsa kita saja...ternyata LONDHO
juga lebih pinter bikin dagelan ya
Lha kalo dr 74 ahli itu terdiri dr 5 orang geologist 69 drilling
engineer,
Trus diadakan votingheee...mas Thukul kalah lucu dg lawakan
ini..Tapi yg paling aneh ya spt kata Rovicky,
Ini hanya untuk UK and European graduates. Lihat komentar Agus M Ustad di bawah.
Herman
_
Yes, this is very useful information for us. But, i checked the website and i
found this information,
Due to restrictions of the grant, the PhD Scholarships are only open to UK and
European
Pak Awang..
Apa bisa ditambahkan tentang peserta voting itu, siapa mereka (geologist,
driller, penonton). atau background mereka.
Sehingga kita bisa mengetahui latar belakangnya
makasih
Salam,
yudie
nyoto
Mungkin kita harus bikin Forum yang mirip itu, kita bahas bersama, lalu
kita putuskan bersama, dan iseng2 coba juga pake Voting?? Hasilnya
gimana?
-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, October 29, 2008 4:55 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc:
-- Forwarded message --
From: Harry Eddyarso [EMAIL PROTECTED]
Date: Wed, 29 Oct 2008 16:05:23 +0700
Subject: RE: [OilGas] Bikin njenggirat kedua di hari ini -- STOP
PRESS!! Hasil Seminar AAPG di Cape Town --
To: [EMAIL PROTECTED]
Mas RDP, (Mas Nathan, tolong diforward di milis
Dear IAGI netters,
Mengenai hasil diskusi baik di BPPT dulu, tim yang dikomandoi oleh Pak Rubi,
Tim Lapindo, juga diskusi terakhir di Cape Town, saya melihat kita semua jalan
di tempat. Tidak aja kemajuan sama sekali. Masing-masing kelompok hanya
menggunakan data masing2 yang mereka anggap
Kang,
Setahu saya inilah voting pertama di dunia diadakan untuk keberpihakan kepada
opini ilmiah... Saya tak menganggapnya serius, hanya kepenasaran moderator saja
untuk mengetahui respon penonton. Tetapi bila nanti hasil voting ini akan
menjadi laporan resmi AAPG, saya akan menulis surat
Sebagai saksi mata yang menyaksikan jalannya perdebatan LUSI, menyaksikan
perubahan skenario yang keluar dari buku program, tak ada dasar ilmiah sama
sekali untuk moderator perdebatan itu (John Underhill) mengadakan voting.
Lembaga survey formal akan menertawakan dasar voting tersebut. Para
ga semudah itu sodara Firman, it's too good to be truedan kalo pun
bisa, saya yakin juga ga bakal ada kesimpulannyadan parahnya
lagi...kalopun nantinya ada kesimpulan pun, ga bisa mengikat secara
hukum...dan kalopun bisa mengikat secara hukum, psti dipilih kesimpulan yg
menguntungkan
Pak Zaim,
Kalau saya sendiri tidak berpendapat bahwa penyebab terjadinya LUSI adalah
sumur BJP-1 BERDASARKAN VOTING di cape Town itu, TIDAK. Saya hanya
berpendapat bahwa setelah melalui diskusi perdebatan yg panjang, ternyata
tidak juga dicapai kata sepakat apa penyebab LAHIRNYA LUSI, maka
Weleh-weleh, kebenaran ilmiah ditentukan oleh suatu voting,
jadi yang hadir disana bukan geoscientist tetapi politikus yang memaksakan
kebenaran politik...waduh maklum mendekati suhu pemilu baik di US maupuan di
negri kita sendiri
Saya jadi teringat kembali dogma suatu 'hakekat suatu
Awang dan Rovicky,
Kalian berhak untuk berkeberatan, dan sebaiknya dikemukan secara langsung dan
terbuka kepada AAPG. Apalagi sebagai anggota aktif.
Kalau seandainya perlu bantuan / support, saya bersedia membantu.
Salam,
Herman Darman
PS: sayang Awang tidak jadi associate editor lagi, kalau
Saya sependapat dengan pak Yogi ... nggak akan terjadi semudah seperti
usulan pak Firman, itu hanya bisa terjadi diatas kertas saja
Voting itupun saya percaya bukan dibuat utk dalam rangka mengambil keputusan
KESIMPULAN dari Conference tsb, tetapi saya kira pihak moderator hanya ingin
Just curious, pak Awang sendiri suaranya termasuk yg 3 atau yg 42 pak ?
jangan marah lho ya, soalnya kalau di-hitung2, kecuali pak Awang sendiri,
kan ada pak Bambang Istadi, kemudian ada representative satu lagi dari
Lapindo (dari Drilling ?), jadi sudah 3 orang, lha trus yg satu lagi
sipenulis
Mas Harry,
Trimakasih.
Benar juga yha. Dulu yang nampak mustahil sekarang menjadi hal yang biasa.
Buku cerita tulisan Jules Verne (Perancis) berjudul: Keliling dunia di bawah
laut, konon ditulis sekitar 350 tahun yll (tentunya pada waktu itu merupakan
hal yang mustahil) ternyata terbukti.
Dari Detik.com:
Gempa 5,1 SR Goyang Sulawesi Utara
Nograhany Widhi K - detikNews
a
href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1bamp;cb=INSERT_RA
NDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'img
src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24amp;cb=INSERT_RAN
semoga saja benar info tsb, bahwa voting hanyalah karena rasa
penasaran si moderator. mong-ngomong, memangnya siapa sih yg jadi
moderator, pak? kalo voting tsb jadi mom (minutes of meeting) si
moderator, alias dianggap tidak hanya bercanda dan memenuhi rasa
penasaran saja, tentunya aapg
(LANJUTAN)
Saya yakin bahwa AAPG-pun menyadari bahwa science is not democracy. Yang
disebut voting itu lebih bersifat jajak pendapat atau polling (hanya
kalau istilah polling biasanya berdasarkan 'sample' sedangkan voting
berdasarkan actual count yang hadlir). Namun lebih baik kita tunggu
Betul sekali pendapat ini. Siapa tahu 10, 20 atau 50 tahun yang akan datang
didapatkan data baru mengenai Lusi ini sehingga pendapat yang sekarang
didukung hanya oleh 3 orang ini ternyata mendapatkan dukungan dari lebih
dari 50 orang ahli berkaliber dunia dalam forum yang sama. Tidak ada
sekedar info, itu sudah pernah dilakukan dan bukan hanya sekali. tapi
seperti kata pak yogi dan pak nyoto, tidak mudah utk 'menyatukan'
pendapat. makanya tetap berkepanjangan hingga kini.
biarlah itu tetap jadi 'perdebatan ilmu' sampai kapan pun. yg lebih
penting, bagaimana 'memanfaatkan' si lusi
Alhamdulillah pemungutan suara untuk urusan ilmiah baru terjadi sekarang, kalo
dari dulu-dulu mekanismenya begitu,sampai sekarang bumi masih datar seperti
piring dan masih jadi pusat tata surya.
salam,
Arya Nuhan
--- On Wed, 10/29/08, mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: mohammad
Pak Nyoto dan Rekan IAGI Netters,
Meski saya termasuk orang yang tidak percaya bahwa LUSI karena gempa,
namun jika penentuan penyebabnya ditentukan lewat voting (meski voting
dari para pakar dalam bidang yang relevan, bukan politikus),saya merasa
risih, karena kebenaran ilmiahnya ilmu
kalau dilihat dari data lintang dan bujur-nya, yah beda tapi gak banyak.
dari BMG:
3.92 North, 126.6 East, 30-October-2008, 02:54 (local time)
dari USGS:
4.204 North, 126.659 East, 30-October-2008, 06:17 (local time)
--pta
2008/10/29 Parvita Siregar [EMAIL PROTECTED]:
Dari Detik.com:
Saya heran seolah-olah AAPG mengambil suatu keputusan berdasarkan voting.
Saya kira AAPG tidak mengambil keputusan apapun, hanya menunjukkan bahwa
hasil voting setelah mendengarkan presentasi 4 orang itu dilanjutkan
dengan tanya jawab itu audience yang terdiri dari para ahli berkelas dunia
itu
Bapak2 dan Teman2 IAGI netters,
Hal yang terjadi di Cape Town tidak aneh, terlepas dari maslah voting.
Saya setuju dengan pernyataan pak Nyoto tidak perlu ini dianggap sebagai
sebuah kebenaran apalagi untuk masalah science seperti yang pak Zaim
jabarkan.
Voting pasti akan mengarah ke pemboran
36 matches
Mail list logo