RE: [iagi-net-l] Glauconite
kalau yang hot - hot conventional GR enggak bisa membedakan kan bisa pake density neutron sonic sisi operationlha kalau limestone kan keraskalau sand agak lebih lunak...dsb mungkin yang menarik bisa menggunakan spectral gr (yang menghasilkan thorium, potassium dan uranium ) yang kemudian di xplot bisa menunjukkan type of shalenya ( misalnya : kaolinite, iilite atau montmorilonite ) kalau montmorilonite punya kemungkinan swelling yang besar dibandingkan dengan kaolinite, illite yang jelas menggangu operation. Shofiyuddin Thoha [EMAIL PROTECTED] 04/06/2003 11:40 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Glauconite Bowo, Pengertian saya juga begitu. Limestone dengan GR tinggi itu hot limestone namanya (mungkin sama juga untuk sandstone kali). Disini kita harus hati hati sekali untuk menentukan apakah itu shale atawa limestone. Kalau itu limestone, biasanya kandungan uranium lebih tinggi dibandingkan dengan limestone sekitarnya, otherwise, kalau itu shale, maka kandungan thoriumnya lebih tinggi dari thorium limestone disekitarnya. Bicara dalam skala lebih luas barangkali itu berhubungan dengan sekuen strat Dari sisi operation, yang perlu ditekankan adalah kita selalu jangan lengah untuk tetap terus memantau persentasi cutting even kita drilling di zona limestone yang tebal karena ini akan membantu interpretasi facies thru wireline log. shofi tetangga dekat Boy Wibowo Pangarso/PangaBW/Exchang To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Glauconite 06/04/2003 09:16 AM Please respond to iagi-net Mas Shof, Maksudnya limestone yang hot itu apa ya? Karena saya pernah denger juga tentang hot sand? Hot ini maksudnya ada kandungan mineral tertentu didalam limestone atau sand itu yang kemudian membuat tinggi sekali nilai GR? kalo iya mineral apa aja ya? Apa kemudian yang hot-hot ini reservoir qualitynya lebih rendah daripada sodara-sodaranya yang cenderung lebih cold? Dari sisi operation, apakah barang-barang hot ini bisa bermanfaat atau malah merugikan? sori malah banyak nanya, padahal sebelahan. salam, Bowo -Original Message- From: Thoha, Shofiyuddin Sent: Wednesday, June 04, 2003 8:36 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Glauconite Kombinasikan saja dengan yang lain, misal dengan membandingkan separasi Neutron-Density. Disitu akan terlihat mana facies yang sandy dan mana yang shaly. Shale akan direfleksikan dengan separasi Neutron Density yang lebih lebar, sedangkan facies yang sandy akan lebih deket atau bahkan bisa cross over untuk yang mengandung hidrokarbon. Kadang kadang saya juga menggunakan log thorium untuk menentukan shale volume ini. Thorium bermanfaat sekali kalau sand yang kita tangani punya GR tinggi, juga bermanfaat menentukan shale diantara limestone yang hot. shofi - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Glauconite
Kombinasikan saja dengan yang lain, misal dengan membandingkan separasi Neutron-Density. Disitu akan terlihat mana facies yang sandy dan mana yang shaly. Shale akan direfleksikan dengan separasi Neutron Density yang lebih lebar, sedangkan facies yang sandy akan lebih deket atau bahkan bisa cross over untuk yang mengandung hidrokarbon. Kadang kadang saya juga menggunakan log thorium untuk menentukan shale volume ini. Thorium bermanfaat sekali kalau sand yang kita tangani punya GR tinggi, juga bermanfaat menentukan shale diantara limestone yang hot. shofi Prasiddha Hestu Narendra To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] cc: anusa.com Subject: [iagi-net-l] Glauconite 06/04/2003 08:10 AM Please respond to iagi-net *This message was transferred with a trial version of CommuniGate(tm) Pro* kalo respon radioaktifnya tinggi di log GR, trus kira-kira gimana membedakannya apakah itu shale atau sandstone? tinggi disini maksudnya apa sampai ke shale base line? Atau yang tinggi hanya spektrum potassium (K) saja, sedangkan U (Uranium) dan Th (Thorium) rendah. Thanks. salam, PHN At 11:49 AM 06/03/2003 +0700, you wrote: Glauconite seperti juga illite mengandung potassium (K), sedangkan chlorite tidak mengandung K, dengan Log Gamma-Ray bisa dikenali, disamping diskripsi wellsite dan thin section. Clean (clay/shale-free) sandstone bisa menunjukkan respon radioaktif tinggi dengan Gamma-Ray, karena hadirnya glauconite (lainnya bisa juga karena hadirnya muscovite mica, K-feldspar dan illite). Rgds, Nengah - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED]) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Glauconite
Sambnil menunggu keterangan resmi dari Shofi, saya kebetulan ada info sedikit tentang Thorium. Kondisi high GR pada umumnya terjadi di lingkungan marine, dimana pada beberpa formasi memang tebal sekali, sehingga shale-nya menjadi sangat dominan. Reservoir yang adi dalamnyapun akan sangat shaly, sehingga menjadi cukup sulit untuk membedakan batas yang pas dari sand shale ( seperti kata Shofi, kombinasi dengan log lain akan lebih pas ). Dari satu sumur yang kebetulan ada spectral GR-nya , kelihatan bahwa Thorium lebih mencerminkan GR total( Membedakan snad dan shale ) yang biasanya kita dapat pada logging konvensional ( tanpa spectral ), sedangkan U dan K tidak menunjukkan perbedaan nilai yang terlalu besar pada sand dan shale sehingga agak sulit untuk mendeliniasi sand dan shale. Apakah kekhasan ini memang sifat unik dari Th ataukah memang karena daerahnya, saya masih belum tahu, karena hanya di satu basin saja. Dengan cross plot bisa dilihat GR vs Th mempunyai koefisien korelasi yang lebih baik dibanding GR vs U dan GR vs K. Mudah-mudahan ada manfaatnya Salam, Itung ^-Original Message- ^From: [EMAIL PROTECTED] ^[mailto:[EMAIL PROTECTED] ^Sent: 04 Juni 2003 10:46 ^To: [EMAIL PROTECTED] ^Cc: [EMAIL PROTECTED] ^Subject: Re: [iagi-net-l] Glauconite ^ ^ ^ ^Shof, cerita lebih detil ttg si thorium dong. - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Glauconite
Ada publikasi dengan judul: Application of glauconite morphology in geosteering and for on-site reservoir quality assessment in very fine-grained sandstones: Carnarvon Basin, Australia Schulz-Rojahn et al, IAS Spec Pub 34, 2003, pp 473-488 Paper ini menjelaskan applikasi inovativ dari cuttings waktu drilling horizontal development well. Well result menunjukkan bahwa morphology pellete grauconite dalam cuttings berguna untuk menentukan reservoir quality secara kasar di rig, hanya dengan menggunakan mikroskop (kondisi: drilling dengan oil base mud, very fine-fine grained ss). Bentuk glauconite dipengaruhi tingkat kompaksi batuan yang juga dikontrol oleh framework grain support. Framework support menentukan quality reservoir. Dengan demikian glauconite bisa menentukan secara kasar quality reservoir di atas rig dengan modal mikroskop. -Original Message- From: Itung Turseno [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 04 June 2003 14:11 To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: RE: [iagi-net-l] Glauconite Sambnil menunggu keterangan resmi dari Shofi, saya kebetulan ada info sedikit tentang Thorium. Kondisi high GR pada umumnya terjadi di lingkungan marine, dimana pada beberpa formasi memang tebal sekali, sehingga shale-nya menjadi sangat dominan. Reservoir yang adi dalamnyapun akan sangat shaly, sehingga menjadi cukup sulit untuk membedakan batas yang pas dari sand shale ( seperti kata Shofi, kombinasi dengan log lain akan lebih pas ). Dari satu sumur yang kebetulan ada spectral GR-nya , kelihatan bahwa Thorium lebih mencerminkan GR total( Membedakan snad dan shale ) yang biasanya kita dapat pada logging konvensional ( tanpa spectral ), sedangkan U dan K tidak menunjukkan perbedaan nilai yang terlalu besar pada sand dan shale sehingga agak sulit untuk mendeliniasi sand dan shale. Apakah kekhasan ini memang sifat unik dari Th ataukah memang karena daerahnya, saya masih belum tahu, karena hanya di satu basin saja. Dengan cross plot bisa dilihat GR vs Th mempunyai koefisien korelasi yang lebih baik dibanding GR vs U dan GR vs K. Mudah-mudahan ada manfaatnya Salam, Itung ^-Original Message- ^From: [EMAIL PROTECTED] ^[mailto:[EMAIL PROTECTED] ^Sent: 04 Juni 2003 10:46 ^To: [EMAIL PROTECTED] ^Cc: [EMAIL PROTECTED] ^Subject: Re: [iagi-net-l] Glauconite ^ ^ ^ ^Shof, cerita lebih detil ttg si thorium dong. - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Thorium [dh] RE: [iagi-net-l] Glauconite
bapak Itung, ganti judul saja ya biar enak untuk klipping nya. Saya agak tersandung (bukan tersanjung) dengan kata keterangan resmi dari Shofi. Emang saya pejabat Thorium? hehehehe Yang saya tahu sih (mohon tidak dianggap keterangan resmi), Thorium merupakan unsur yang paling stable yang ditemukan dalam mineral lempung, sedangkan potassium bisa berasal dari banyak sumber yang mungkin bukan merupakan penyusun clay mineral seperti feldspar dan mika. Uranium bersifat lebih mobile dibanding thorium dan seringkali larut membentuk uranium salt. Keberadaan dan kondisi uranium salt yang mobil ini dimanfaatkan orang untuk mendeteksi zona zona lemah / porous yang mungkin sekali dilalui salt ini yaitu fracture dan unconformity. Sehingga untuk limestone, kalau kita ketemu uranium peak semacam ini bisa untuk mengindikasikan adanya uncorformity (exposure cycle dari limestone) ataupun fracture (termasuk di dalam nya pembentukan secondary porosity). Thorium ini bisa juga kita gunakan menarik shale baseline kalau ketemu shaley sandstone sekuen. Coba lihat kembali log log yang dipunyai, betul gak kata saya ini. Kalau betul ya alhamdulillah, tapi kalau salah, mohon dimaafkan (namanya juga bukan keterangan resmi ... hehehehehe lagi) salam shofi Itung Turseno [EMAIL PROTECTED] To: '[EMAIL PROTECTED]' [EMAIL PROTECTED] ur.co.idcc: Subject: RE: [iagi-net-l] Glauconite 06/04/2003 01:11 PM Please respond to iagi-net Sambnil menunggu keterangan resmi dari Shofi, saya kebetulan ada info sedikit tentang Thorium. Kondisi high GR pada umumnya terjadi di lingkungan marine, dimana pada beberpa formasi memang tebal sekali, sehingga shale-nya menjadi sangat dominan. Reservoir yang adi dalamnyapun akan sangat shaly, sehingga menjadi cukup sulit untuk membedakan batas yang pas dari sand shale ( seperti kata Shofi, kombinasi dengan log lain akan lebih pas ). Dari satu sumur yang kebetulan ada spectral GR-nya , kelihatan bahwa Thorium lebih mencerminkan GR total( Membedakan snad dan shale ) yang biasanya kita dapat pada logging konvensional ( tanpa spectral ), sedangkan U dan K tidak menunjukkan perbedaan nilai yang terlalu besar pada sand dan shale sehingga agak sulit untuk mendeliniasi sand dan shale. Apakah kekhasan ini memang sifat unik dari Th ataukah memang karena daerahnya, saya masih belum tahu, karena hanya di satu basin saja. Dengan cross plot bisa dilihat GR vs Th mempunyai koefisien korelasi yang lebih baik dibanding GR vs U dan GR vs K. Mudah-mudahan ada manfaatnya Salam, Itung - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Thorium [dh] RE: [iagi-net-l] Glauconite
Terima kasih banyak pak Shofi, untuk keterangan resmi yang tidak resmi ini. Saya tunggu resminya di BS#19 sajah. Salam, Itung ^-Original Message- ^From: Shofiyuddin Thoha [mailto:[EMAIL PROTECTED] ^Sent: 04 Juni 2003 13:42 ^To: [EMAIL PROTECTED] ^Subject: [iagi-net-l] Thorium [dh] RE: [iagi-net-l] Glauconite ^ ^ ^ ^bapak Itung, ganti judul saja ya biar enak untuk klipping nya. ^Saya agak tersandung (bukan tersanjung) dengan kata ^keterangan resmi dari ^Shofi. Emang saya pejabat Thorium? hehehehe ^Yang saya tahu sih (mohon tidak dianggap keterangan resmi), Thorium ^merupakan unsur yang paling stable yang ditemukan dalam ^mineral lempung, ^sedangkan potassium bisa berasal dari banyak sumber yang mungkin bukan ^merupakan penyusun clay mineral seperti feldspar dan mika. ^Uranium bersifat ^lebih mobile dibanding thorium dan seringkali larut membentuk uranium ^salt. Keberadaan dan kondisi uranium salt yang mobil ini dimanfaatkan ^orang untuk mendeteksi zona zona lemah / porous yang mungkin sekali ^dilalui salt ini yaitu fracture dan unconformity. Sehingga ^untuk limestone, ^kalau kita ketemu uranium peak semacam ini bisa untuk mengindikasikan ^adanya uncorformity (exposure cycle dari limestone) ataupun fracture ^(termasuk di dalam nya pembentukan secondary porosity). ^Thorium ini bisa juga kita gunakan menarik shale baseline kalau ketemu ^shaley sandstone sekuen. Coba lihat kembali log log yang ^dipunyai, betul ^gak kata saya ini. Kalau betul ya alhamdulillah, tapi kalau ^salah, mohon ^dimaafkan (namanya juga bukan keterangan resmi ... hehehehehe lagi) ^ ^salam ^shofi ^ - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Glauconite
Soal deskripsi cutting di wellsite, saya ingin menambahkan bahwa kalau kita betul betul menjadi wellsite yang baik dan benar, maka saya berani bertaruh bahwa minimal 70% (temen saya berani 90%) pekerjaan formation evaluation di sumur yang bersangkutan selesai. Wireline log hanyalah alat untuk membenarkan apa yang kita lihat. Saya seringkali bercanda sama wireline engineer tentang kecenderungan gerak semua tool waktu logging job. Saya bilang di depth sekian maka GR akan bergerak ke kiri, resistivity akan naik dan separation nd semakin mendekat dst dst. Nah, yang kurang dari kita juga banyak, seperti misalnya tidak pernah menggunakan skala besar butir dan warna yang bener, tidak pernah run gas analysis ratio, kurang serius memperhatikan detil detil kecil seperti dispersed shaley matrix atau laminated shaley sand dengan menyebutkan ukuran laminasinya. Morphology pellete glauconite adalah termasuk bagian yang detil tersebut. Ada yang mau menambahkan? salam shofi yang gara gara glauconite jadi banyak komentar Darman, Herman H BSP-TSX/4 To: [EMAIL PROTECTED] Herman.Darman@ cc: Shell.comSubject: RE: [iagi-net-l] Glauconite 06/04/2003 01:18 PM Please respond to iagi-net Ada publikasi dengan judul: Application of glauconite morphology in geosteering and for on-site reservoir quality assessment in very fine-grained sandstones: Carnarvon Basin, Australia Schulz-Rojahn et al, IAS Spec Pub 34, 2003, pp 473-488 Paper ini menjelaskan applikasi inovativ dari cuttings waktu drilling horizontal development well. Well result menunjukkan bahwa morphology pellete grauconite dalam cuttings berguna untuk menentukan reservoir quality secara kasar di rig, hanya dengan menggunakan mikroskop (kondisi: drilling dengan oil base mud, very fine-fine grained ss). Bentuk glauconite dipengaruhi tingkat kompaksi batuan yang juga dikontrol oleh framework grain support. Framework support menentukan quality reservoir. Dengan demikian glauconite bisa menentukan secara kasar quality reservoir di atas rig dengan modal mikroskop. -Original Message- From: Itung Turseno [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 04 June 2003 14:11 To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: RE: [iagi-net-l] Glauconite Sambnil menunggu keterangan resmi dari Shofi, saya kebetulan ada info sedikit tentang Thorium. Kondisi high GR pada umumnya terjadi di lingkungan marine, dimana pada beberpa formasi memang tebal sekali, sehingga shale-nya menjadi sangat dominan. Reservoir yang adi dalamnyapun akan sangat shaly, sehingga menjadi cukup sulit untuk membedakan batas yang pas dari sand shale ( seperti kata Shofi, kombinasi dengan log lain akan lebih pas ). Dari satu sumur yang kebetulan ada spectral GR-nya , kelihatan bahwa Thorium lebih mencerminkan GR total( Membedakan snad dan shale ) yang biasanya kita dapat pada logging konvensional ( tanpa spectral ), sedangkan U dan K tidak menunjukkan perbedaan nilai yang terlalu besar pada sand dan shale sehingga agak sulit untuk mendeliniasi sand dan shale. Apakah kekhasan ini memang sifat unik dari Th ataukah memang karena daerahnya, saya masih belum tahu, karena hanya di satu basin saja. Dengan cross plot bisa dilihat GR vs Th mempunyai koefisien korelasi yang lebih baik dibanding GR vs U dan GR vs K. Mudah-mudahan ada manfaatnya Salam, Itung ^-Original Message- ^From: [EMAIL PROTECTED] ^[mailto:[EMAIL PROTECTED] ^Sent: 04 Juni 2003 10:46 ^To: [EMAIL PROTECTED] ^Cc: [EMAIL PROTECTED] ^Subject: Re: [iagi-net-l] Glauconite ^ ^ ^ ^Shof, cerita lebih detil ttg si thorium dong. - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net
Re: [iagi-net-l] Glauconite
Kang Vicky, Setahu saya sih, glauconite itu warnanya hijau tua dan terkadang mendekati warna kehitaman serta cenderung berbentuk grain dengan tingkat well rounded. Bentuk yang well rounded ini mungkin mencerminkan cara terbentuknya yang secara kimiawi dia melapisi (mencoating) inti dari grain yang lain yang bertindak sebagai core nya (koreksi kalau saya salah). Sayangnya saya belum pernah meng crush glauconite ini untuk tahu apa itu core grainnya, mungkin kang Vicky bisa minta sama bantuan wellsite geologistnya untuk melakukan pekerjaan ini. Kalau bentuknya tidak bulat, saya sering bilang itu klorit, yang biasanya berasosiasi dengan clayey matrix. Untuk menentukan indikasi lingkungan pengendapan, barangkali lebih baik digabungkan dengan hal lain, misal adanya limy matrix atau non limy matrix. Gabungan limy matrix sandstone dengan glauconite barangkali menjadi strong indication untuk lingkungan open marine (shelf ?). Saya pernah menemukan glauconite yang tidak berasosiasi dengan limy matrix dan di core berasosiasi dengan clay drape (?) yang mengindikasikan lingkungan intertidal. Shelley (kalau tidak salah judul bukunya subsurface facies) pernah membuat semacam flow chart untuk menentukan lingkungan pengendapan berdasarkan dua komponen utama batuan, yaitu kandungan glauconite (yang cenderung ke laut) dan carboneous material (cenderung darat) Yang lain mungkin bisa menambahkan. Salam Shofi Rovicky Dwi Putrohari To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] cc: mail.comSubject: [iagi-net-l] Glauconite 06/03/2003 07:29 AM Please respond to iagi-net Adakah yang tahu soal glauconite? Wellsite geologist banyak mendiskripsi dalam lithology-lognya (gimana, Sofi ?), bagaimana ciri-ciri fisik dalam cuttings ataupun sayatan ataupun singkapan. Bagaimana cara terbentuknya ? Beberapa teman dulu cerita kalau glauconite dapat menunjukkan lingkungan laut dalam (?seberapa dalam), karena terbentuk di laut dalam. Sehingga adanya mineral glauconite menunjukkan (salah satu) parameter lingkungan pengendapan. Btw, saya dulu pernah menemukan glauconite di Formasi Sihapas bagian atas yg diyakini lingkungan shelf/paparan. Namun ada yg berpendapat bahwa glauconite dapat terjadi karena proses lain (mineralisasi/alterasi dari mineral lain). Glauconite primer/secunder (?). Adakah cara untuk membedakannya ? Atau ada kondisi khusus sehingga mineral glauconite dapat dipakai sebagai indikasi lingkungan pengendapan ? Trims all RDP 'dua-tiga tahun lalu pernah diskusi di milist ini tapi mungkin perlu penyegaran, lagian arsipnya ngga ada tuh :(' - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Glauconite
99.% Literatur mengatakan Gl menunjukan lingkungan LAUT. Sisanya mukin di darat?? Yang ke Dua, orang tidak banyak memakai acuan ini. GL bisa dijadikan kunci endapan Laut, dari mulai dangkal sampai dalam. Bisa terjadi dipercampuran Fresh water dengan sea water (Mas Thoha bilang intertidal--Yah benar). Bisa juga di Laut yang dalam sekali, di Basin Floor sebagai faecal pelet. Bisa berasosiasi dengan Condensed Section (MFS)-Lapisan tipis, berbutis halus, diendapkan sangat lambat, bisa 1cm/bisa liebih dari 1000th. Sementara sekian, US -Original Message- From: Shofiyuddin Thoha [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, June 03, 2003 8:17 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Glauconite Kang Vicky, Setahu saya sih, glauconite itu warnanya hijau tua dan terkadang mendekati warna kehitaman serta cenderung berbentuk grain dengan tingkat well rounded. Bentuk yang well rounded ini mungkin mencerminkan cara terbentuknya yang secara kimiawi dia melapisi (mencoating) inti dari grain yang lain yang bertindak sebagai core nya (koreksi kalau saya salah). Sayangnya saya belum pernah meng crush glauconite ini untuk tahu apa itu core grainnya, mungkin kang Vicky bisa minta sama bantuan wellsite geologistnya untuk melakukan pekerjaan ini. Kalau bentuknya tidak bulat, saya sering bilang itu klorit, yang biasanya berasosiasi dengan clayey matrix. Untuk menentukan indikasi lingkungan pengendapan, barangkali lebih baik digabungkan dengan hal lain, misal adanya limy matrix atau non limy matrix. Gabungan limy matrix sandstone dengan glauconite barangkali menjadi strong indication untuk lingkungan open marine (shelf ?). Saya pernah menemukan glauconite yang tidak berasosiasi dengan limy matrix dan di core berasosiasi dengan clay drape (?) yang mengindikasikan lingkungan intertidal. Shelley (kalau tidak salah judul bukunya subsurface facies) pernah membuat semacam flow chart untuk menentukan lingkungan pengendapan berdasarkan dua komponen utama batuan, yaitu kandungan glauconite (yang cenderung ke laut) dan carboneous material (cenderung darat) Yang lain mungkin bisa menambahkan. Salam Shofi Rovicky Dwi Putrohari To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] cc: mail.comSubject: [iagi-net-l] Glauconite 06/03/2003 07:29 AM Please respond to iagi-net Adakah yang tahu soal glauconite? Wellsite geologist banyak mendiskripsi dalam lithology-lognya (gimana, Sofi ?), bagaimana ciri-ciri fisik dalam cuttings ataupun sayatan ataupun singkapan. Bagaimana cara terbentuknya ? Beberapa teman dulu cerita kalau glauconite dapat menunjukkan lingkungan laut dalam (?seberapa dalam), karena terbentuk di laut dalam. Sehingga adanya mineral glauconite menunjukkan (salah satu) parameter lingkungan pengendapan. Btw, saya dulu pernah menemukan glauconite di Formasi Sihapas bagian atas yg diyakini lingkungan shelf/paparan. Namun ada yg berpendapat bahwa glauconite dapat terjadi karena proses lain (mineralisasi/alterasi dari mineral lain). Glauconite primer/secunder (?). Adakah cara untuk membedakannya ? Atau ada kondisi khusus sehingga mineral glauconite dapat dipakai sebagai indikasi lingkungan pengendapan ? Trims all RDP 'dua-tiga tahun lalu pernah diskusi di milist ini tapi mungkin perlu penyegaran, lagian arsipnya ngga ada tuh :(' - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL
RE: [iagi-net-l] Glauconite
Ini saya dapat dari web Glauconite Glauconite is an iron rich clay mineral (from the Greek glaucos meaning blue-green, so you can guess what colour it is). It forms in shallow marine environments, maybe up to 500 m deep. It needs specific conditions where the overall environment is oxidizing but the microenvironment where the glauconite forms is reducing. So where do you find reducing conditions in an oxidising environment? Well places where organic matter is decomposing - like inside shells or fecal pellets. Large amounts of glauconite only occur where there is a low sedimentation rate. This is because the glauconites must be at the sediment water interface for a long period of time to form - in the order of 1000's of years. This means that they can't be continually being buried by other sediments. After they form, glauconites can be redeposited, concentrating them into deposits known as greensands. -Original Message- From: Shofiyuddin Thoha [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, 3 June 2003 8:17 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Glauconite Kang Vicky, Setahu saya sih, glauconite itu warnanya hijau tua dan terkadang mendekati warna kehitaman serta cenderung berbentuk grain dengan tingkat well rounded. Bentuk yang well rounded ini mungkin mencerminkan cara terbentuknya yang secara kimiawi dia melapisi (mencoating) inti dari grain yang lain yang bertindak sebagai core nya (koreksi kalau saya salah). Sayangnya saya belum pernah meng crush glauconite ini untuk tahu apa itu core grainnya, mungkin kang Vicky bisa minta sama bantuan wellsite geologistnya untuk melakukan pekerjaan ini. Kalau bentuknya tidak bulat, saya sering bilang itu klorit, yang biasanya berasosiasi dengan clayey matrix. Untuk menentukan indikasi lingkungan pengendapan, barangkali lebih baik digabungkan dengan hal lain, misal adanya limy matrix atau non limy matrix. Gabungan limy matrix sandstone dengan glauconite barangkali menjadi strong indication untuk lingkungan open marine (shelf ?). Saya pernah menemukan glauconite yang tidak berasosiasi dengan limy matrix dan di core berasosiasi dengan clay drape (?) yang mengindikasikan lingkungan intertidal. Shelley (kalau tidak salah judul bukunya subsurface facies) pernah membuat semacam flow chart untuk menentukan lingkungan pengendapan berdasarkan dua komponen utama batuan, yaitu kandungan glauconite (yang cenderung ke laut) dan carboneous material (cenderung darat) Yang lain mungkin bisa menambahkan. Salam Shofi Rovicky Dwi Putrohari To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] cc: mail.comSubject: [iagi-net-l] Glauconite 06/03/2003 07:29 AM Please respond to iagi-net Adakah yang tahu soal glauconite? Wellsite geologist banyak mendiskripsi dalam lithology-lognya (gimana, Sofi ?), bagaimana ciri-ciri fisik dalam cuttings ataupun sayatan ataupun singkapan. Bagaimana cara terbentuknya ? Beberapa teman dulu cerita kalau glauconite dapat menunjukkan lingkungan laut dalam (?seberapa dalam), karena terbentuk di laut dalam. Sehingga adanya mineral glauconite menunjukkan (salah satu) parameter lingkungan pengendapan. Btw, saya dulu pernah menemukan glauconite di Formasi Sihapas bagian atas yg diyakini lingkungan shelf/paparan. Namun ada yg berpendapat bahwa glauconite dapat terjadi karena proses lain (mineralisasi/alterasi dari mineral lain). Glauconite primer/secunder (?). Adakah cara untuk membedakannya ? Atau ada kondisi khusus sehingga mineral glauconite dapat dipakai sebagai indikasi lingkungan pengendapan ? Trims all RDP 'dua-tiga tahun lalu pernah diskusi di milist ini tapi mungkin perlu penyegaran, lagian arsipnya ngga ada tuh :(' - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI
RE: [iagi-net-l] Glauconite
Saya juga menduga Glauconite terbentuk di lingkungan laut. Dari pengamatan saya di thin section, glauconite (iron-illite) paling sering berasosiasi dengan planktonic foraminifera (atau mungkin kebetulan?) terbentuk sebagai pelletal grain atau sebagai material pengisi di dalam cangkang planktonic forams atau kadang-kadang di dalam cangkang small benthonic forams. Kenapa well-rounded, dugaan saya mungkin pada awalnya glauconite terbentuk di dalam foram chambers dari partikel-partikel mineral clay (illite) yang masuk melalui perforate pores dan mulut cangkang. Ketika cangkang foramnya larut, maka yang tertinggal adalah pelletal grain (pak Sanggam, mohon dikoreksi/ditambahkan). Selain glauconite, ada juga chamosite (iron-chlorite) yang kenampakannya di thin section sangat mirip dengan glauconite, tetapi chamosite biasanya mempunyai nucleus/oolith (mungkin ini yang dimaksud Pak Shofi), walaupun kadang-kadang masif. Biasanya kalau ragu-ragu antara glauconite dan chamosite, saya memakai istilah glaucony untuk material ini. Regards, Nengah At 08:55 PM 6/2/03 -0500, Wirawan, Gde wrote: Setahu saya Glouconite adalah mineral authigenic yg biasa terbentuk dalam kondisi marine yaitu process hidrasi silica atau proses pelapukan biotite atau proses metamorphism submarine areawiss uakeh tenann, Gimana Pak Nengah...betul nggak?? gde -Original Message- From: Ukat Sukanta at CPI [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 03 Juni 2003 8:13 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Glauconite 99.% Literatur mengatakan Gl menunjukan lingkungan LAUT. Sisanya mukin di darat?? Yang ke Dua, orang tidak banyak memakai acuan ini. GL bisa dijadikan kunci endapan Laut, dari mulai dangkal sampai dalam. Bisa terjadi dipercampuran Fresh water dengan sea water (Mas Thoha bilang intertidal--Yah benar). Bisa juga di Laut yang dalam sekali, di Basin Floor sebagai faecal pelet. Bisa berasosiasi dengan Condensed Section (MFS)-Lapisan tipis, berbutis halus, diendapkan sangat lambat, bisa 1cm/bisa liebih dari 1000th. Sementara sekian, US -Original Message- From: Shofiyuddin Thoha [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, June 03, 2003 8:17 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Glauconite Kang Vicky, Setahu saya sih, glauconite itu warnanya hijau tua dan terkadang mendekati warna kehitaman serta cenderung berbentuk grain dengan tingkat well rounded. Bentuk yang well rounded ini mungkin mencerminkan cara terbentuknya yang secara kimiawi dia melapisi (mencoating) inti dari grain yang lain yang bertindak sebagai core nya (koreksi kalau saya salah). Sayangnya saya belum pernah meng crush glauconite ini untuk tahu apa itu core grainnya, mungkin kang Vicky bisa minta sama bantuan wellsite geologistnya untuk melakukan pekerjaan ini. Kalau bentuknya tidak bulat, saya sering bilang itu klorit, yang biasanya berasosiasi dengan clayey matrix. Untuk menentukan indikasi lingkungan pengendapan, barangkali lebih baik digabungkan dengan hal lain, misal adanya limy matrix atau non limy matrix. Gabungan limy matrix sandstone dengan glauconite barangkali menjadi strong indication untuk lingkungan open marine (shelf ?). Saya pernah menemukan glauconite yang tidak berasosiasi dengan limy matrix dan di core berasosiasi dengan clay drape (?) yang mengindikasikan lingkungan intertidal. Shelley (kalau tidak salah judul bukunya subsurface facies) pernah membuat semacam flow chart untuk menentukan lingkungan pengendapan berdasarkan dua komponen utama batuan, yaitu kandungan glauconite (yang cenderung ke laut) dan carboneous material (cenderung darat) Yang lain mungkin bisa menambahkan. Salam Shofi Rovicky Dwi Putrohari To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] cc: mail.comSubject: [iagi-net-l] Glauconite 06/03/2003 07:29 AM Please respond to iagi-net Adakah yang tahu soal glauconite? Wellsite geologist banyak mendiskripsi dalam lithology-lognya (gimana, Sofi ?), bagaimana ciri-ciri fisik dalam cuttings ataupun sayatan ataupun singkapan. Bagaimana cara terbentuknya ? Beberapa teman dulu cerita kalau glauconite dapat menunjukkan lingkungan laut dalam (?seberapa dalam), karena terbentuk di laut dalam. Sehingga adanya mineral glauconite menunjukkan (salah satu) parameter lingkungan pengendapan. Btw, saya dulu pernah menemukan glauconite di Formasi Sihapas bagian atas yg diyakini lingkungan shelf/paparan. Namun ada yg berpendapat bahwa glauconite dapat terjadi karena proses lain (mineralisasi/alterasi dari mineral lain). Glauconite primer/secunder (?). Adakah cara untuk membedakannya ? Atau ada kondisi khusus sehingga mineral glauconite dapat dipakai sebagai indikasi lingkungan pengendapan ? Trims all RDP 'dua-tiga tahun lalu pernah diskusi di milist ini tapi mungkin
RE: [iagi-net-l] Glauconite
Kalau Glauconite mengisicangkang fosil, tentunya ada kondisi khusus dimana hanya terjadi dalam dilaut (?), apakah segera setelah terendapkan ?, sehingga bentuk membundar (rounded) bukan berarti loong transported, kan ? Adanya mineral yg miripdengan glauconite ini apakah menyebabkan ke khasannya hanya bisa dilakukan dengan thin section? seperti Sofi juga menuliskan kesulitannya mendiskripsi di wellsite. Alterasi biotit juga memungkinkan pembentukan glauconite ... apakah juga terjadi di laut juga ? Jadi baik alterasi (?pelapukan) maupun primer (authigenic) keduanya menunjukkan marine environment effect (lingkungan laut) ? Statement Pak Ukad menarik juga seandainya sering dijumpai berasosiasi dengan condensed section (MFS), bagaimana bisa terjadi ? Ini yg mendasari pertanyaanku awal tadi. Ketika seseorang meminta untuk melihat lithology log sebuah sumur melihat ada tidaknya glauconite, katanya utk menambah data dalam sequence stratigraphy aspect (? ini aku yg masih belum yakin kehandalan glauconite). Yg menarik lainnya Apakah selalu(99,999%) di laut ? Kenapa ngga bisa di darat ? pengujian 'scientific discovery' kadang dengan metode falsifikasi juga looh :) sesuatu dianggap benar sampai ada yg membuktikan salah ... :) RDP From: I Nengah Sadiarta [EMAIL PROTECTED] Reply-To: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Glauconite Date: Tue, 03 Jun 2003 09:40:40 +0700 Saya juga menduga Glauconite terbentuk di lingkungan laut. Dari pengamatan saya di thin section, glauconite (iron-illite) paling sering berasosiasi dengan planktonic foraminifera (atau mungkin kebetulan?) terbentuk sebagai pelletal grain atau sebagai material pengisi di dalam cangkang planktonic forams atau kadang-kadang di dalam cangkang small benthonic forams. Kenapa well-rounded, dugaan saya mungkin pada awalnya glauconite terbentuk di dalam foram chambers dari partikel-partikel mineral clay (illite) yang masuk melalui perforate pores dan mulut cangkang. Ketika cangkang foramnya larut, maka yang tertinggal adalah pelletal grain (pak Sanggam, mohon dikoreksi/ditambahkan). Selain glauconite, ada juga chamosite (iron-chlorite) yang kenampakannya di thin section sangat mirip dengan glauconite, tetapi chamosite biasanya mempunyai nucleus/oolith (mungkin ini yang dimaksud Pak Shofi), walaupun kadang-kadang masif. Biasanya kalau ragu-ragu antara glauconite dan chamosite, saya memakai istilah glaucony untuk material ini. Regards, Nengah At 08:55 PM 6/2/03 -0500, Wirawan, Gde wrote: Setahu saya Glouconite adalah mineral authigenic yg biasa terbentuk dalam kondisi marine yaitu process hidrasi silica atau proses pelapukan biotite atau proses metamorphism submarine areawiss uakeh tenann, Gimana Pak Nengah...betul nggak?? gde -Original Message- From: Ukat Sukanta at CPI [mailto:[EMAIL PROTECTED] 99.% Literatur mengatakan Gl menunjukan lingkungan LAUT. Sisanya mukin di darat?? Yang ke Dua, orang tidak banyak memakai acuan ini. GL bisa dijadikan kunci endapan Laut, dari mulai dangkal sampai dalam. Bisa terjadi dipercampuran Fresh water dengan sea water (Mas Thoha bilang intertidal--Yah benar). Bisa juga di Laut yang dalam sekali, di Basin Floor sebagai faecal pelet. Bisa berasosiasi dengan Condensed Section (MFS)-Lapisan tipis, berbutis halus, diendapkan sangat lambat, bisa 1cm/bisa liebih dari 1000th. Sementara sekian, US -Original Message- From: Shofiyuddin Thoha [mailto:[EMAIL PROTECTED] Kang Vicky, Setahu saya sih, glauconite itu warnanya hijau tua dan terkadang mendekati warna kehitaman serta cenderung berbentuk grain dengan tingkat well rounded. Bentuk yang well rounded ini mungkin mencerminkan cara terbentuknya yang secara kimiawi dia melapisi (mencoating) inti dari grain yang lain yang bertindak sebagai core nya (koreksi kalau saya salah). Sayangnya saya belum pernah meng crush glauconite ini untuk tahu apa itu core grainnya, mungkin kang Vicky bisa minta sama bantuan wellsite geologistnya untuk melakukan pekerjaan ini. Kalau bentuknya tidak bulat, saya sering bilang itu klorit, yang biasanya berasosiasi dengan clayey matrix. Untuk menentukan indikasi lingkungan pengendapan, barangkali lebih baik digabungkan dengan hal lain, misal adanya limy matrix atau non limy matrix. Gabungan limy matrix sandstone dengan glauconite barangkali menjadi strong indication untuk lingkungan open marine (shelf ?). Saya pernah menemukan glauconite yang tidak berasosiasi dengan limy matrix dan di core berasosiasi dengan clay drape (?) yang mengindikasikan lingkungan intertidal. Shelley (kalau tidak salah judul bukunya subsurface facies) pernah membuat semacam flow chart untuk menentukan lingkungan pengendapan berdasarkan dua komponen utama batuan, yaitu kandungan glauconite (yang cenderung ke laut) dan carboneous material (cenderung darat) Yang lain mungkin bisa menambahkan. Salam Shofi Rovicky Dwi Adakah yang tahu soal glauconite? Wellsite geologist banyak mendiskripsi
RE: [iagi-net-l] Glauconite
Wah seru mungkin FOSI? dapat merangkum aspek2 yang sudah teman2 kemukakan ttg glauconite: - origin - composition and its variance - how to identify (visually, in labs, in logs) - effects and relevances of glauconite in formation evaluation, depositional environments/sequence strat., reservoir quality bagaimana Mas Shofi dan Pak Syaiful...?? salam sanggam At 11:49 AM 6/3/2003 +0700, you wrote: Bisa detrital, bisa juga authigenic, yang terakhir terbentuknya selama proses diagenesa/segera setelah pengendapan. Glauconite seperti juga illite mengandung potassium (K), sedangkan chlorite tidak mengandung K, dengan Log Gamma-Ray bisa dikenali, disamping diskripsi wellsite dan thin section. Clean (clay/shale-free) sandstone bisa menunjukkan respon radioaktif tinggi dengan Gamma-Ray, karena hadirnya glauconite (lainnya bisa juga karena hadirnya muscovite mica, K-feldspar dan illite). Rgds, Nengah At 04:00 AM 6/3/03 +, you wrote: Kalau Glauconite mengisicangkang fosil, tentunya ada kondisi khusus dimana hanya terjadi dalam dilaut (?), apakah segera setelah terendapkan ?, sehingga bentuk membundar (rounded) bukan berarti loong transported, kan ? Adanya mineral yg miripdengan glauconite ini apakah menyebabkan ke khasannya hanya bisa dilakukan dengan thin section? seperti Sofi juga menuliskan kesulitannya mendiskripsi di wellsite. Alterasi biotit juga memungkinkan pembentukan glauconite ... apakah juga terjadi di laut juga ? Jadi baik alterasi (?pelapukan) maupun primer (authigenic) keduanya menunjukkan marine environment effect (lingkungan laut) ? Statement Pak Ukad menarik juga seandainya sering dijumpai berasosiasi dengan condensed section (MFS), bagaimana bisa terjadi ? Ini yg mendasari pertanyaanku awal tadi. Ketika seseorang meminta untuk melihat lithology log sebuah sumur melihat ada tidaknya glauconite, katanya utk menambah data dalam sequence stratigraphy aspect (? ini aku yg masih belum yakin kehandalan glauconite). Yg menarik lainnya Apakah selalu(99,999%) di laut ? Kenapa ngga bisa di darat ? pengujian 'scientific discovery' kadang dengan metode falsifikasi juga looh :) sesuatu dianggap benar sampai ada yg membuktikan salah ... :) RDP From: I Nengah Sadiarta [EMAIL PROTECTED] Reply-To: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Glauconite Date: Tue, 03 Jun 2003 09:40:40 +0700 Saya juga menduga Glauconite terbentuk di lingkungan laut. Dari pengamatan saya di thin section, glauconite (iron-illite) paling sering berasosiasi dengan planktonic foraminifera (atau mungkin kebetulan?) terbentuk sebagai pelletal grain atau sebagai material pengisi di dalam cangkang planktonic forams atau kadang-kadang di dalam cangkang small benthonic forams. Kenapa well-rounded, dugaan saya mungkin pada awalnya glauconite terbentuk di dalam foram chambers dari partikel-partikel mineral clay (illite) yang masuk melalui perforate pores dan mulut cangkang. Ketika cangkang foramnya larut, maka yang tertinggal adalah pelletal grain (pak Sanggam, mohon dikoreksi/ditambahkan). Selain glauconite, ada juga chamosite (iron-chlorite) yang kenampakannya di thin section sangat mirip dengan glauconite, tetapi chamosite biasanya mempunyai nucleus/oolith (mungkin ini yang dimaksud Pak Shofi), walaupun kadang-kadang masif. Biasanya kalau ragu-ragu antara glauconite dan chamosite, saya memakai istilah glaucony untuk material ini. Regards, Nengah At 08:55 PM 6/2/03 -0500, Wirawan, Gde wrote: Setahu saya Glouconite adalah mineral authigenic yg biasa terbentuk dalam kondisi marine yaitu process hidrasi silica atau proses pelapukan biotite atau proses metamorphism submarine areawiss uakeh tenann, Gimana Pak Nengah...betul nggak?? gde -Original Message- From: Ukat Sukanta at CPI [mailto:[EMAIL PROTECTED] 99.% Literatur mengatakan Gl menunjukan lingkungan LAUT. Sisanya mukin di darat?? Yang ke Dua, orang tidak banyak memakai acuan ini. GL bisa dijadikan kunci endapan Laut, dari mulai dangkal sampai dalam. Bisa terjadi dipercampuran Fresh water dengan sea water (Mas Thoha bilang intertidal--Yah benar). Bisa juga di Laut yang dalam sekali, di Basin Floor sebagai faecal pelet. Bisa berasosiasi dengan Condensed Section (MFS)-Lapisan tipis, berbutis halus, diendapkan sangat lambat, bisa 1cm/bisa liebih dari 1000th. Sementara sekian, US -Original Message- From: Shofiyuddin Thoha [mailto:[EMAIL PROTECTED] Kang Vicky, Setahu saya sih, glauconite itu warnanya hijau tua dan terkadang mendekati warna kehitaman serta cenderung berbentuk grain dengan tingkat well rounded. Bentuk yang well rounded ini mungkin mencerminkan cara terbentuknya yang secara kimiawi dia melapisi (mencoating) inti dari grain yang lain yang bertindak sebagai core nya (koreksi kalau saya salah). Sayangnya saya belum pernah meng crush glauconite ini untuk tahu apa itu core grainnya, mungkin kang Vicky bisa minta sama bantuan wellsite geologistnya untuk melakukan
RE: [iagi-net-l] Glauconite
Beres lah itu bos. Saya coba deh, namanya juga coba, boleh khan? salam shofi Sanggam Hutabarat [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] d.slb.comcc: Subject: RE: [iagi-net-l] Glauconite 06/03/2003 03:33 PM Please respond to iagi-net Wah seru mungkin FOSI? dapat merangkum aspek2 yang sudah teman2 kemukakan ttg glauconite: - origin - composition and its variance - how to identify (visually, in labs, in logs) - effects and relevances of glauconite in formation evaluation, depositional environments/sequence strat., reservoir quality bagaimana Mas Shofi dan Pak Syaiful...?? salam sanggam At 11:49 AM 6/3/2003 +0700, you wrote: Bisa detrital, bisa juga authigenic, yang terakhir terbentuknya selama proses diagenesa/segera setelah pengendapan. Glauconite seperti juga illite mengandung potassium (K), sedangkan chlorite tidak mengandung K, dengan Log Gamma-Ray bisa dikenali, disamping diskripsi wellsite dan thin section. Clean (clay/shale-free) sandstone bisa menunjukkan respon radioaktif tinggi dengan Gamma-Ray, karena hadirnya glauconite (lainnya bisa juga karena hadirnya muscovite mica, K-feldspar dan illite). Rgds, Nengah At 04:00 AM 6/3/03 +, you wrote: Kalau Glauconite mengisicangkang fosil, tentunya ada kondisi khusus dimana hanya terjadi dalam dilaut (?), apakah segera setelah terendapkan ?, sehingga bentuk membundar (rounded) bukan berarti loong transported, kan ? Adanya mineral yg miripdengan glauconite ini apakah menyebabkan ke khasannya hanya bisa dilakukan dengan thin section? seperti Sofi juga menuliskan kesulitannya mendiskripsi di wellsite. Alterasi biotit juga memungkinkan pembentukan glauconite ... apakah juga terjadi di laut juga ? Jadi baik alterasi (?pelapukan) maupun primer (authigenic) keduanya menunjukkan marine environment effect (lingkungan laut) ? Statement Pak Ukad menarik juga seandainya sering dijumpai berasosiasi dengan condensed section (MFS), bagaimana bisa terjadi ? Ini yg mendasari pertanyaanku awal tadi. Ketika seseorang meminta untuk melihat lithology log sebuah sumur melihat ada tidaknya glauconite, katanya utk menambah data dalam sequence stratigraphy aspect (? ini aku yg masih belum yakin kehandalan glauconite). Yg menarik lainnya Apakah selalu(99,999%) di laut ? Kenapa ngga bisa di darat ? pengujian 'scientific discovery' kadang dengan metode falsifikasi juga looh :) sesuatu dianggap benar sampai ada yg membuktikan salah ... :) RDP From: I Nengah Sadiarta [EMAIL PROTECTED] Reply-To: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Glauconite Date: Tue, 03 Jun 2003 09:40:40 +0700 Saya juga menduga Glauconite terbentuk di lingkungan laut. Dari pengamatan saya di thin section, glauconite (iron-illite) paling sering berasosiasi dengan planktonic foraminifera (atau mungkin kebetulan?) terbentuk sebagai pelletal grain atau sebagai material pengisi di dalam cangkang planktonic forams atau kadang-kadang di dalam cangkang small benthonic forams. Kenapa well-rounded, dugaan saya mungkin pada awalnya glauconite terbentuk di dalam foram chambers dari partikel-partikel mineral clay (illite) yang masuk melalui perforate pores dan mulut cangkang. Ketika cangkang foramnya larut, maka yang tertinggal adalah pelletal grain (pak Sanggam, mohon dikoreksi/ditambahkan). Selain glauconite, ada juga chamosite (iron-chlorite) yang kenampakannya di thin section sangat mirip dengan glauconite, tetapi chamosite biasanya mempunyai nucleus/oolith (mungkin ini yang dimaksud Pak Shofi), walaupun kadang-kadang masif. Biasanya kalau ragu-ragu antara glauconite dan chamosite, saya memakai istilah glaucony untuk material ini. Regards, Nengah At 08:55 PM 6/2/03 -0500, Wirawan, Gde wrote: Setahu saya Glouconite adalah mineral authigenic yg biasa terbentuk dalam kondisi marine yaitu process hidrasi silica atau proses pelapukan biotite atau proses metamorphism submarine areawiss uakeh tenann, Gimana Pak