Kalo misalnya para pengguna jendela membela mati2an
jendelanya. Maka saya akan membela mati2an open
sourcenya..
--- Apa untungnya buat kita ?? mendingan bela yang bayarin :)) (just
kidding)
Sorry, dude. It just my evil side talk..
-- and your angel side what's it ?
On Mon, 2004-07-19 at 13:48, simple man wrote:
Ini dia, karena malu atau belum pede pakai linux.
Jadi, saya rangkum kemungkinan alasannya:
1. takut ketahuan masih pakai bajakan.
2. belum paham open source, merasa belum secure.
3. malu atau belum pede pakai Linux.
4. gengsi
On Mon, 2004-07-19 at 14:27 +0800, Prianggada I Tanaya wrote:
Oh ... kalau gitu, FreeBSD ya, atau OpenDarwin ?
atau QNX, ... OpenVMS ... barangkali ya.
:)
Dragonfly, man ! :D
Btw ... di sini kan tidak ada yg memaksakan orang utk memakai linux kan
ya ... yang ada, membantu orang yg ingin
simple man wrote:
Jadi, saya rangkum kemungkinan alasannya:
1. takut ketahuan masih pakai bajakan.
2. belum paham open source, merasa belum secure.
3. malu atau belum pede pakai Linux.
4. gengsi pakai software murah (alasan ini masih diragukan).
menurut pengalaman saya, Linux tidak seperti itu,
simple man said:
Ini dia, karena malu atau belum pede pakai linux.
Jadi, saya rangkum kemungkinan alasannya:
1. takut ketahuan masih pakai bajakan.
2. belum paham open source, merasa belum secure.
3. malu atau belum pede pakai Linux.
4. gengsi pakai software murah (alasan ini masih
Dhirham Suseno wrote:
Saya ingin ngga terlalu banyak perbedaan dengan client Windows...
Maklum, sulit tuk mengubah kebiasaan orang ...
Kalau ini, saya angkat tangan...
Ada yang ingin Linux *ngga terlalu banyak beda*
atau sangat mirip client Windows
dan sulit mengubah kebiasaan.
Jadi, jawabnya
On Mon, 2004-07-19 at 05:48, simple man wrote:
Sory sebelumnya, saya agak binggung aja dengan pendapat mas-mas sekalian soal Linux
yang
di ini itu kan (di anggap lebih baik dari produk a, b, c, ...,
status-memperlebar-topik-milis
On Mon, Jul 19, 2004 at 03:58:33PM +0800, Sharren G. Kandou wrote:
simple man said:
Ini dia, karena malu atau belum pede pakai linux.
Jadi, saya rangkum kemungkinan alasannya:
1. takut ketahuan masih pakai bajakan.
2. belum paham open source, merasa
- Original Message -
From: Rusmanto [EMAIL PROTECTED]
Date: Mon, 19 Jul 2004 14:49:48 +0700
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [linux-aktivis] takut ketahuan pakai linux?
Apakah saya salah membuat subject?
atau saya salah membuat rangkuman?
atau malah saya salah masuk milis...hehehe
On Mon, 19 Jul 2004 12:48:15 +0700, simple man [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sory sebelumnya, saya agak binggung aja dengan pendapat mas-mas sekalian soal Linux
yang
di ini itu kan (di anggap lebih baik dari produk a, b, c, ..., z),
menurut pengalaman saya, Linux tidak seperti itu, Linux jelek,
Kalo belajar linux belom berhasil2 juga jangan salahkan linuxnya dong!
heheh.. maklum, masih bodoh dan malas. Bukan bermaksud menyalahkan Linux, cuma
mengambarkan kesesuaian. Saya juga pro Linux koq.
Katanya linux jelek? kok tahu kekuatan linux dimana?
Kan, saya pengguna Linux juga :)
Kalo
On Mon, Jul 19, 2004 at 05:31:43PM +0700, simple man wrote:
- Original Message -
From: Rusmanto [EMAIL PROTECTED]
Date: Mon, 19 Jul 2004 14:49:48 +0700
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [linux-aktivis] takut ketahuan pakai linux?
Apakah saya salah membuat subject?
atau saya
simple man wrote:
Don't worry pak, saya panas-panas angot pak B-).
Hehehe, kalau email reply simple man itu
dikirim japri ke saya, saya tidak akan worry,
bahkan saya sangat senang bisa berdiskusi.
Kebetulan, saya sering terima email yg mirip,
intinya protes kenapa saya bilang linux baik,
padahal
--- simple man [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sory sebelumnya, saya agak binggung aja dengan
pendapat mas-mas sekalian soal Linux yang
di ini itu kan (di anggap lebih baik dari produk a,
b, c, ..., z),
--- Muhammad Rasyid Sahputra
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Yg pst...baik utk satu pihak blm tentu baik utk
pihak yg laen,begitu
juga sebaliknya.Dan klo saya boleh memberi saran,utk
yg ingin melinux
kan suatu lingkungan sebaiknya dipelajari dulu dg
cermat,apakah memang
linux dapat diterapkan pd
Ini dia, karena malu atau belum pede pakai linux.
Jadi, saya rangkum kemungkinan alasannya:
1. takut ketahuan masih pakai bajakan.
2. belum paham open source, merasa belum secure.
3. malu atau belum pede pakai Linux.
4. gengsi pakai software murah (alasan ini masih diragukan).
Kecuali di Halle bosss... penampakan tetep banyak tuh.. ;P apalagi kalau
bawa baby :))
-Original Message-
From: Made Wiryana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 16 Juli 2004 15:54
To: aktivis
Subject: Re: [linux-aktivis] takut ketahuan pakai linux?
On Fri, 16 Jul 2004, Dicky Wahyu Purnomo
On Wednesday 14 July 2004 23:50, 121-317170 wrote:
--- Irvan [EMAIL PROTECTED] wrote:
koreksi pak, pede di sini bukan tidak pede pakai
linux, tapi tidak pede karena
masih campur aduk dengan windows, kalo udah linux
semua baru kita pede pak,
gitcu loh :p
Ehm... Kalo gitu yang
Dugaan saya, takut ketahuan masih pakai bajakan :)
1.
Dugaan bisa saja benar ... tapi sistem IT berhubungan dengan data penting /
rahasia
biasanya perusahaan tidak mau ekspos teknologi IT yang dipergunakan
baik dengan M$ maupun Linux
Padahal belum ada perusahaan diaudit/diperiksa
karena
On Fri, 16 Jul 2004, Beast wrote:
- takut setelah muncul di majalah perusahaannya kena audit pajak hehehe
- takut terkenal, ntar ditawarin maen sinetron lagi.
Takut sebab mendapat penampakan
dapat update dari mana om kalo disini banyak sekali penampakan-2?
cerita-2 doang nggak seru
On Fri, 2004-07-16 at 10:44 +0200, Made Wiryana wrote:
Tahun ini di Jerman sedikit penampakan soalnya musim panas gagal total,
(apa hubungannya coba)
tampak nya tidak ada hubungan ... nah lhooo ... penampakan lagi :))
^^
--
Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info:
On Fri, 16 Jul 2004, Dicky Wahyu Purnomo wrote:
On Fri, 2004-07-16 at 10:44 +0200, Made Wiryana wrote:
Tahun ini di Jerman sedikit penampakan soalnya musim panas gagal total,
(apa hubungannya coba)
tampak nya tidak ada hubungan ... nah lhooo ... penampakan lagi :))
^^
Jelas ada,
On Fri, 16 Jul 2004 10:54:08 +0200 (CEST), Made Wiryana
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Jelas ada, kalau musim panas gagal, maka bajunya jadi rapat-rapat.
Penampakan beberapa bagian tubuh jadi terhalang 8-)
Di Indonesia 'kan iklimnya tropis, tapi penampakan beberapa bagian
tubuh masih jarang..
On Wed, 2004-07-14 at 10:30, Rusmanto wrote:
Ini dia, karena malu atau belum pede pakai linux.
Jadi, saya rangkum kemungkinan alasannya:
1. takut ketahuan masih pakai bajakan.
2. belum paham open source, merasa belum secure.
3. malu atau belum pede pakai Linux.
4. gengsi pakai software
Tedi Tejo Yuwono wrote:
On Wed, 2004-07-14 at 10:30, Rusmanto wrote:
Ini dia, karena malu atau belum pede pakai linux.
Jadi, saya rangkum kemungkinan alasannya:
1. takut ketahuan masih pakai bajakan.
2. belum paham open source, merasa belum secure.
3. malu atau belum pede pakai Linux.
4. gengsi
On Thu, 15 Jul 2004, Beast wrote:
Tedi Tejo Yuwono wrote:
Jadi, saya rangkum kemungkinan alasannya:
1. takut ketahuan masih pakai bajakan.
2. belum paham open source, merasa belum secure.
3. malu atau belum pede pakai Linux.
4. gengsi pakai software murah (alasan ini masih diragukan).
Jadi, saya rangkum kemungkinan alasannya:
1. takut ketahuan masih pakai bajakan.
2. belum paham open source, merasa belum secure.
3. malu atau belum pede pakai Linux.
4. gengsi pakai software murah (alasan ini masih diragukan).
Takut karena berani. Benar karena salah.
???
salam
-iggy
--
Dicky Wahyu Purnomo wrote:
mungkin fenomena penampakan2 seperti ini perlu diangkat menjadi sebuah
artikel di infolinux ... gimana pak rus ? :D
Bisa? ada yang mau nulis?
Atau jadi opini pak made :)
ps :
mau tanya ... majalah non linux itu lebih ke Microsoft Windows kah ? ato
general IT magazine,
Dicky Wahyu Purnomo wrote:
mungkin fenomena penampakan2 seperti ini perlu diangkat menjadi
sebuah artikel di infolinux ... gimana pak rus ? :D
Bisa? ada yang mau nulis?
Atau jadi opini pak made :)
loh bukannya ini pengalaman wartawan pak , berarti wartwannya donk yang
nulis :o
ps :
mau
waktu itu, Wed, Jul 14, 2004 at 10:30:55AM +0700, Rusmanto menulis:
Ini dia, karena malu atau belum pede pakai linux.
Jadi, saya rangkum kemungkinan alasannya:
1. takut ketahuan masih pakai bajakan.
2. belum paham open source, merasa belum secure.
3. malu atau belum pede pakai Linux.
4.
- Original Message -
From: Rusmanto [EMAIL PROTECTED]
Irvan wrote:
Jadi, saya rangkum kemungkinan alasannya:
1. takut ketahuan masih pakai bajakan.
2. belum paham open source, merasa belum secure.
3. malu atau belum pede pakai Linux.
4. gengsi pakai software murah (alasan ini
Issotiyo P. Budi Sulistiyo wrote:
- Original Message -
From: Rusmanto [EMAIL PROTECTED]
Irvan wrote:
Jadi, saya rangkum kemungkinan alasannya:
1. takut ketahuan masih pakai bajakan.
2. belum paham open source, merasa belum secure.
3. malu atau belum pede pakai Linux.
4. gengsi pakai
Dicky Wahyu Purnomo wrote:
On Wed, 2004-07-14 at 14:07 +0700, Beast wrote:
apa keuntungannya dipublikasikan?
dr sisi lain ...
apa sih rugi nya dipublikasikan ? :D
alasanya pengusaha lebih senang ngomongin keuntungan! drpd !keuntungan ;-p
--
--beast
--
Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED]
Arsip
On Rab, 2004-07-14 at 14:16, Beast wrote:
dr sisi lain ...
apa sih rugi nya dipublikasikan ? :D
alasanya pengusaha lebih senang ngomongin keuntungan! drpd !keuntungan ;-p
profit bukan hanya aliran angka Rp atau USD
ada yang namanya brand, image, vision, character dll
--
Lauk buruk
On Wed, 2004-07-14 at 14:16 +0700, Beast wrote:
alasanya pengusaha lebih senang ngomongin keuntungan! drpd !keuntungan
;-p
tp kl gak ada rugi nya, knp juga musti membatalkan artikel yg udah mau
naik ? :D
kl gak ada untung nya kan dia gak mau terima dr awal ;-)
lo khan ceritanya udah
On Wed, 2004-07-14 at 14:30 +0700, Beast wrote:
kalo yg saya lihat dr awal, yg menerima itu IT managernya (awalnya), yg
menolak managementnya (akhirnya)
seperti yg saya bilang :D kl gak ada ruginya knp jg musti ditolak
(akhirnya) oleh management nya :D
--
Berhenti langganan: [EMAIL
Yulian F. Hendriyana wrote:
On Rab, 2004-07-14 at 14:16, Beast wrote:
dr sisi lain ...
apa sih rugi nya dipublikasikan ? :D
alasanya pengusaha lebih senang ngomongin keuntungan! drpd !keuntungan ;-p
profit bukan hanya aliran angka Rp atau USD
ada yang namanya brand, image, vision, character dll
Dicky Wahyu Purnomo wrote:
On Wed, 2004-07-14 at 14:30 +0700, Beast wrote:
kalo yg saya lihat dr awal, yg menerima itu IT managernya (awalnya), yg
menolak managementnya (akhirnya)
seperti yg saya bilang :D kl gak ada ruginya knp jg musti ditolak
(akhirnya) oleh management nya :D
tdk ada
On Wed, 2004-07-14 at 15:18 +0700, Beast wrote:
seperti yg saya bilang :D kl gak ada ruginya knp jg musti ditolak
(akhirnya) oleh management nya :D
tdk ada ruginya itu asumsi anda ;-p
saya gak bilang gak ada rugi nya ... tp kl memang gak ada ... itu berbeda ...
yg jadi pertanyaan itu ...
kl kita lg ngomongin ginian koq si Frans diem aja ya ??? :))
Piss, mAn !!! :D
--
Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Sedikit sharing juga.
Kalo ditempat saya dahulu kasusnya sederhana. Waktu infolinux datang untuk
wawancara, hal tersebut adalah kepada pribadi yang bersangkutan.
Ada lagi yang waktu itu mau datang untuk wawancara IT system di kantor
saya. Tentunya bukan dari Infolinux. Karena hal ini menyangkut
-BEGIN PGP SIGNED MESSAGE-
Hash: SHA1
On Wed, 14 Jul 2004, Rusmanto wrote:
Dan bisa ditebak, siapa yang tidak mau diwawancarai infolinux?
Orangnya sudah tidak di Indo lagi, sekarang diganti mr TC.
Rus
Waaa gue tawu deh!
thx
.dave
Proud Debian User
Registered Linux User # 336244
ryan_oke wrote:
Biasanya kalau saya minta gambar jaringan,
tidak diizinkan. Foto ruang server juga dilarang.
Padahal menurut saya, yang indah di dunia IT adalah
ruang server, ribetnya jaringan, dan orang yang sedang ngoprek,
bukan foto gedung ...hehehe
Rus
Yup, sama Pak Rus. Apalagi jaringan yang
Dicky Wahyu Purnomo wrote:
On Wed, 2004-07-14 at 15:18 +0700, Beast wrote:
seperti yg saya bilang :D kl gak ada ruginya knp jg musti ditolak
(akhirnya) oleh management nya :D
tdk ada ruginya itu asumsi anda ;-p
saya gak bilang gak ada rugi nya ... tp kl memang gak ada ... itu berbeda ...
yg jadi
On Wed, 14 Jul 2004, Rusmanto wrote:
Rusmanto wrote:
membatalkan sepihak artikel dan foto-foto yg akan
kami muat, dg alasan tidak jelas.
Sedikit menambahkan agar tidak salah faham.
Proses wawancara dan pengambilan foto sudah
melalui jalur formal.
Bahkan kasus terakhir ini
saya sudah
On Wed, 14 Jul 2004, Rusmanto wrote:
Yulian F. Hendriyana wrote:
mungkin ada persepsi linux tu open-source, bebas, gratis
jadi nggak secure
jadi khawatir jika dipublikasikan
Ini saya setuju (memaklumi).
Biasanya kalau saya minta gambar jaringan,
tidak diizinkan. Foto ruang server
--- Yulian F. Hendriyana [EMAIL PROTECTED]
wrote:
On Rab, 2004-07-14 at 10:47, Dicky Wahyu Purnomo
wrote:
tp dr sudut pandang bisnis, itu sama aja membuka
peta kekuatan
perusahaan :D
dan ini dikhawatirkan bisa men-generate attacking
attempts ke server,
krn beberapa informasi
On Wed, 14 Jul 2004, Beast wrote:
secara global. oleh krn itu sebaiknya komunitas jgn hanya menghujat
pengusaha saja jika mrk tdk (blm) menggunakan linux.
contoh kecil, dulu saya saja kesulitan cari list perusahaan yg
menyediakan jasa untuk migrasi, training dll.
Isilah daftar di
On Wed, 14 Jul 2004, Rusmanto wrote:
...si dia hanya mau diwawancarai majalah non linux.
Tentu saja wartawan infolinux pulang sambil gigit jari :(
Wajar kan kalau wartawan itu sedih dan kecewa?
Ditulis saja kesedian wartawan linux ini, 8-) dan sebarkan he he eh
IMW
--
Berhenti
On Wed, 14 Jul 2004, Beast wrote:
lebih baik memandang dr segi pengusaha:
apa keuntungannya dipublikasikan?
ini lebih produktif drpd hanya menduga-2 saja.
Lha bukan menduga koq, tapi tentu saja faktanya lewat japri aja ya 8-)
IMW
--
Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info:
On Wed, 14 Jul 2004, Beast wrote:
kalo yg saya lihat dr awal, yg menerima itu IT managernya (awalnya), yg
menolak managementnya (akhirnya)
Artinya tidak memenuhi azas :
Kau yang memulai kau yang mengakhiri
IMW
--
Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info:
On Wed, 14 Jul 2004, Dicky Wahyu Purnomo wrote:
kl kita lg ngomongin ginian koq si Frans diem aja ya ??? :))
Frans lagi sibuk persiapan mau jalan-jalan ke kota lain 8-) makanya nggak
sempet muncul di milis
IMW
--
Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info:
--- Rusmanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Lain kalau cerita nyata ini, lebih menyedihkan
(meski maklum juga).
Wartawan infolinux bersama wartawan media non linux,
datang untuk wawancara dan menunggu sekitar 1 jam,
sudah confirm ke bagian humas sebelumnya,
...si dia hanya mau diwawancarai
On Rab, 2004-07-14 at 09:35, Rusmanto wrote:
Dugaan saya, takut ketahuan masih pakai bajakan :)
Padahal belum ada perusahaan diaudit/diperiksa
karena muncul di majalah infolinux (setahu saya).
Dugaan lain, gengsi turun kalau bisnis pakai linux :)
Maaf kalau dugaan saya salah.
mungkin ada
Rusmanto wrote:
membatalkan sepihak artikel dan foto-foto yg akan
kami muat, dg alasan tidak jelas.
Sedikit menambahkan agar tidak salah faham.
Proses wawancara dan pengambilan foto sudah
melalui jalur formal.
Bahkan kasus terakhir ini
saya sudah ketemu manajer Divisi IT, dan ok.
Biasanya, yg
tiba2 saja terlintas, mungkin 'tim GNU/Linux'
indonesia perlu memikirkan juga mengenai penjelasan
secara hukum, karna ini bisa saja menjadi salah satu
'modal' besar untuk meyakinkan manajemen perusahaan.
pertanyaannya: Apakah user (baca: perusahaan) yg
selama ini pake m$ bajakan bisa di tuntut
On Wed, 2004-07-14 at 10:35, Rusmanto wrote:
Saya buat thread baru
yang sebenarnya hanya curhat :)
Sampean selalu diterima (oleh saya nih) mas Rus.
Mari kita tengok curhat -nya :)
Saya sudah 2 kali dibuat sangat kecewa,
dan banyak kali sedikit kecewa (memaklumi),
sama perusahaan
On Wed, 2004-07-14 at 10:51, Rusmanto wrote:
Rusmanto wrote:
membatalkan sepihak artikel dan foto-foto yg akan
kami muat, dg alasan tidak jelas.
Sedikit menambahkan agar tidak salah faham.
Proses wawancara dan pengambilan foto sudah
melalui jalur formal.
Bahkan kasus terakhir ini
Dicky Wahyu Purnomo wrote:
kl emang takut dimuat knp pas awal mau diinterview pak rus ?
Ya, seperti tambahan tadi, biasanya yang mau
diwawancarai itu hanya level manajer.
Yang melarang secara tiba-tiba itu di atasnya.
Seperti di 1rswap, saya ketemu langsung
pemimpinnya di Indonesia.
Saya yakin
Prianggada I Tanaya wrote:
Pernah enggak, dikasih majalah InfoLinux gratis mereka ini.
Pernah tidak, dikasih tunjuk, dibagian mana dan seperti apa
nantinya artikel atau pemberitaan tersebut di situ.
Kami selalu memberi majalah sebelum wawancara
dan menunjukkan contoh laporan sejenis.
Mas Rus,
On Wed, 2004-07-14 at 10:03 +0700, Rusmanto wrote:
Kasus terakhir, saya sudah ketemu pemimpin di situ
yg orang asing juga dan no problem.
Secara hukum pers, saya tetap bisa memuat itu.
Makanya saya curhat, bagaimana sebaiknya ke depan,
karena saya tidak tega
kalau mereka keberatan sebelum
On Wed, 2004-07-14 at 10:03 +0700, Rusmanto wrote:
Mungkin mr goebel tidak minta izin ke atasannya :-)
mo minta izin gimana pak ... wong dia dah mentok ! :)) ;-)
--
Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Yulian F. Hendriyana wrote:
mungkin ada persepsi linux tu open-source, bebas, gratis
jadi nggak secure
jadi khawatir jika dipublikasikan
Ini saya setuju (memaklumi).
Biasanya kalau saya minta gambar jaringan,
tidak diizinkan. Foto ruang server juga dilarang.
Padahal menurut saya, yang indah di
Irvan wrote:
kalo gengsi kayaknya nggak deh pak, di tempat saya malah manager IT nya bangga
menggunakan linux, namun belum pede untuk masuk infolinux, meski dahulu pak
rus pernah menawarkannya. alasan beliau masih malu karena belum total beralih
ke linux secara penuh, masih banyak pengguna
On Wed, 2004-07-14 at 10:21 +0700, Rusmanto wrote:
Ini saya setuju (memaklumi).
Biasanya kalau saya minta gambar jaringan,
tidak diizinkan. Foto ruang server juga dilarang.
Padahal menurut saya, yang indah di dunia IT adalah
ruang server, ribetnya jaringan, dan orang yang sedang ngoprek,
Rusmanto wrote:
Rusmanto wrote:
membatalkan sepihak artikel dan foto-foto yg akan
kami muat, dg alasan tidak jelas.
Sedikit menambahkan agar tidak salah faham.
Proses wawancara dan pengambilan foto sudah
melalui jalur formal.
Bahkan kasus terakhir ini
saya sudah ketemu manajer Divisi IT, dan ok.
On Wed, 2004-07-14 at 11:21, Rusmanto wrote:
Yulian F. Hendriyana wrote:
mungkin ada persepsi linux tu open-source, bebas, gratis
jadi nggak secure
jadi khawatir jika dipublikasikan
Ini saya setuju (memaklumi).
Biasanya kalau saya minta gambar jaringan,
tidak diizinkan. Foto ruang
Hello Rusmanto:
Ini dia, karena malu atau belum pede pakai linux.
Jadi, saya rangkum kemungkinan alasannya:
1. takut ketahuan masih pakai bajakan.
2. belum paham open source, merasa belum secure.
3. malu atau belum pede pakai Linux.
4. gengsi pakai software murah (alasan ini masih
Prianggada I Tanaya wrote:
Alasannya apa mas mereka gak setuju.
Level atas ini, kalau seorang direksi di bisnis IT, masih seperti
ini mentalitasnya ... rasanya perusahaan ini tidak bakal lama.
Karena kalaupun mereka menggunakan Linux, mereka sebenarnya tidak
mengikuti bagaimana Linux tersebut
Prianggada I Tanaya wrote:
Pengerahan linux sebaiknya oleh sosiolog, dibandingkan oleh 'engineer'
atau specialist sekalian. Karena sosiolog mengetahui benar
bagaimana berbicara dengan bahasa masyarakat ...
Bagaimana mas ...
Hehehe...ini juga sering saya pikirkan,
bahkan harus ada psikolog, pakar
Dicky Wahyu Purnomo wrote:
On Wed, 2004-07-14 at 10:21 +0700, Rusmanto wrote:
Ini saya setuju (memaklumi).
Biasanya kalau saya minta gambar jaringan,
tidak diizinkan. Foto ruang server juga dilarang.
Padahal menurut saya, yang indah di dunia IT adalah
ruang server, ribetnya jaringan, dan orang
On Wed, 2004-07-14 at 11:35 +0700, Rusmanto wrote:
Lain kalau cerita nyata ini, lebih menyedihkan (meski maklum juga).
Wartawan infolinux bersama wartawan media non linux,
datang untuk wawancara dan menunggu sekitar 1 jam,
sudah confirm ke bagian humas sebelumnya,
...si dia hanya mau
Hello Rusmanto,
Wednesday, July 14, 2004, 12:35:28 PM, you wrote:
R Dugaan saya, takut ketahuan masih pakai bajakan :)
R Padahal belum ada perusahaan diaudit/diperiksa
R karena muncul di majalah infolinux (setahu saya).
R Dugaan lain, gengsi turun kalau bisnis pakai linux :)
R Maaf kalau dugaan
On Wed, 2004-07-14 at 11:38 +0700, Yulian F. Hendriyana wrote:
sepertinya faktor itu kalo soal publikasi foto fisik
bisa kita mengerti kalo foto tersebut misalnya adalah 'lemari deposit di
bank' karena memang security fisik tidak boleh 'disclosure'
dalam kaitannya dengan trafik internet dan
Message-
From: Rusmanto [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 14 Juli 2004 9:51
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [linux-aktivis] takut ketahuan pakai linux?
Rusmanto wrote:
membatalkan sepihak artikel dan foto-foto yg akan
kami muat, dg alasan tidak jelas.
Sedikit menambahkan agar tidak salah
Rusmanto [EMAIL PROTECTED] menulis:
Jadi, saya rangkum kemungkinan alasannya:
1. takut ketahuan masih pakai bajakan.
2. belum paham open source, merasa belum secure.
3. malu atau belum pede pakai Linux.
4. gengsi pakai software murah (alasan ini masih diragukan).
5. takut ketahuan MS Indo
76 matches
Mail list logo