Re: [R@ntau-Net] Re: Hari Bela Negara 19 Desember

2016-12-22 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
Eari Haluan kita baca artikel ini, informasi yang rarang kita jumpai. 
Baik kita simpan dalam Mailing List Rantaunet ini untuk dicatat dan 
diketahui Angkatan Kemudian.

Sqalam,
-- MakNgah
Sjamsir Sjarif
Di Tapi Riak nan Badabua
Santa Cruz, California, USA

Bukittinggi Kota Juang 
Jumat,23 Desember 2016 - 01:43:32 WIB
[image: Bukittinggi Kota Juang] Drs. Indra Utama. N bersama Prof. Pooze 
(Pengarang buku tan malaka) di KILV Leiden Belanda.


*1. 19 Desember 1948 sampai 15 Januari 1949*

Sejak pemboman Bukittinggi pada pagi hari 19 Desember 1948 sampai 
pendudukan tentara Belanda 22 Desember 1948 hingga pertengahan Januari 
1949, terdapat kekos­ong an pemerintahan di Kota Bukit­tinggi. Kota 
Bukittinggi kenagariannya terdiri dari 5 jorong yang masin-masing­nya 
mempunyai Wali Jorong, yang dinamakan juga Nagari Ku­rai Limo Jorong yang 
walinya H. Mohammad Hadrajat mantan sekretaris kolonial tuan Spitt gubernur 
Sumatera di Medan; ke 5 jorongnya : 1. Jorong Tigo Baleh, 2. Jorong Koto 
Sala­yan, 3. Jorong Aua Birugo, 4. Jorong Guguak Panjang, 5. Jorong 
Mandiangin.


Jorong-jorong tidak ada hubungan dengan pemerintahan kota dan bela­kangan 
baru diketahui bahwa walikota A. Azwir Jennie ditangkap dan ditahan oleh 
Belanda. Masing-masing jorong berusaha mengadakan hubungan sesamanya dan 
berusaha mencari kontak dengan pihak militer di Agam Tuo Selatan (Sungai 
Pua/Kubang Putiah) dan di Agam Tuo Utara (Ka­mang Hilia/ Kamang Mudiak) 
atau be­rusaha mengadakan konsolidasi di jo­rong masing-masing dengan BPN/K 
(Ba­risan Pengawal Nagari/Kota) atau bersama pemimpin-pemimpin sipil dan 
militer yang sedang menyingkir ke pinggir kota ke Tigo Baleh dan Koto 
Selayan.


*2. Pembentukan MPRK (Markas Pertahanan Rakyat Kecamatan)*

Pada malam tanggal 15 Januari dibentuk MPRK Kurai berdasarkan instruksi 
Residen Sumatera Barat yang dibawa oleh kurir Sutan R. Moedo pegawai EMS. 
Oleh karena belum atau tidak ada jabatan Camat di pemerin­tahan Kota 
BUkittinggi, maka malam itu sekaligus diangkat N. DJ. Datoek Sampono Toeo 
dari Tigo BAleh menja­bat Camat Militer, Wakil Camat Militer A. DTK. 
Sampono Sati dari MAndiangin. MPRK diketuai oleh Camat Militer dan 
anggotanya terdiri dari pemuka-pemuka masyarakat yang bertugas untuk 
memperkokoh perta­hanan rakyat, menyiapkan dana dan perbekalan untuk para 
pejuang (geril­yawan), memberikan penerangan kepada rakyat terutama counter 
propa­ganda Belanda yang menjelekkan Republik. Sekretaris MPRK yang 
sekaligus menjadi sekretaris Camat Militer ialah Moechtar Sutan Samiak dan 
Wakil Sekretaris Letnan Nazir Kari Mangkoeto.

Dengan terbentuknya kecamatan militer dengan nama resmi Kecamatan Militer 
Istimewa Kurai/Kota Bukit­tinggi PDRI, maka wali-wali jorong yang ada 
dengan sendirinya diangkat menjadi Wali Perang. Dari 5 wali jorong yang ada 
hanya terdapat 2 saja yang masih utuh, yakni wali jorong Koto Selayan 
menjadi Wali Perang Koto Selayan yaitu Engku Munir Pakiah Sutan dan Wali 
Jorong Guguak Panjang menjadi Wali Perang Guguak Panjang, DTK Toembaliak 
Kayo, tetapi karena jorong Guguak Panjang sering dirazia dan digeledah 
setiap rumah oleh Belanda dengan maksud mencari Extrimist praktis wali 
perang ini tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan sempurna. Wali Perang 
yang 3 orang lagi diangkat belakangan.


*3. Peringatan 3 ½ Tahun Kemerdekaan RI*

Sesuai dengan instruksi PDRI di Suliki, pada tanggal 17 Februari 1949 
diadakan upacara peringatan 3 ½ tahun RI disalah satu rumag di Parit 
Antang. Upacara tersebut diselengga­rakan dengan rahasia dengan penga­walan 
para anggota BPN/K dan tentara yang kebetulan berada disekitar tempat 
upacara.

Namun lengkap dihadiri oleh jorong-jorong dan pemuka-pemuka masyarakat 
diseluruh Kurai, dipimpin oleh Camat Militer. Upacara itu rupanya diketahui 
juga oleh Belanda, karena beberapa pasukan tentara Belanda datang dari 
berbagai jurusan dan arah.

Tetapi sebelum kedatangan pasu­kan Belanda upacara sudah selesai dan para 
peserta segera berpergian atau menyingkir. Seorang anggota BPN/K dalam 
peristiwa ini tewas kena tembak, dan ini adalah korban pertama semen­jak 
terbentuknya MPRK.


*4.  Camat Militer Datoek Sampono Toeo Ditangkap Belanda*

Sekitar akhir Februari 1949 Camat Militer ditangkap Belanda, setelah 
Belanda lebih dahulu membunuh 2 orang kemenakan beliau. Wakil Camat Militer 
karena berada ditengah-tengah lingkungan pendudukan Belanda tidak dapat 
memimpin kecamatan. Sebab itu, Camat Militer dirangkap oleh sekretaris MPRK 
M. St. Samiak disamping tugasnya sebagai Koman­dan BPN/K Tigo Baleh.


*5.  Konsolidasi Pemerintahan*

Konsolidasi pemerintahan diterus­kan dengan pengangkatan Wali Pe­rang Tigo 
Baleh Sdr. Syamsu Sutan Asa Radjo, Wali Perang Aua Birugo Tuan­ku Madjo 
Indo dan Wali Perang Mandiangin Tuanku Samiak. Kantor-kantor Wali Perang 
bersifat mobil dalam kewalian masing-masing, se­dang kantor kecamatan 
bersifat mobil antara Tigo Baleh, Koto Selayan, Aua Birugodan Mandiangin 
dibagian pinggirnya. Namun markas utama 

Re: [R@ntau-Net] Re: Hari Bela Negara 19 Desember

2016-12-18 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
 Anggota DPRD Sumbar Minta Jaksa Usut Proyek Jalan Palupuah-Koto Tinggi 
Senin,19 Desember 2016 - 02:08:11 WIB


*PADANG, HALUAN —* Anggota DPRD Sumbar dari Daerah Pemilihan (Dapil) III 
(Agam-Bukittingi), Armiati meminta pihak kejaksaan turun untuk mengusut 
pelaksanaan proyek Jalan Palupuah-Pagadih-Koto Tinggi, Kabu­paten Agam. 
Armiati menilai, penger­jaan jalan yang menelan dana Rp4,9 miliar itu 
berjalan tak wajar.

Kepada Haluan, Minggu (18/12), Armiati menyatakan bahwa temuannya saat 
berkunjung ke lokasi jalan ter­sebut, terlihat pengerjaan jalan se­panjang 
900 meter itu, ternyata yang baru rampung 100 persen hanya 400 meter. 
Sedangkan yang 500 meter lagi baru berupa cor dasar atau awal.

“Besarnya dana yang di­beri­kan untuk proyek tersebut tak seban­ding dengan 
capaian kerja yang ada seka­rang. Mestinya yang 900 meter itu telah tuntas 
kese­luru­han 100 persen. Nyatanya yang selesai baru 400 meter,” ucap 
Armiati.

Menurutnya agar tidak me­nim­­bulkan kecurigaan di masya­rakat, proyek ini 
perlu diaudit. Harus ada penjelasan dan per­tangung­jawaban untuk 
semua­nya. Jika memang ada unsur kesengajaan melam­bungkan ang­garan, 
dirinya m­e­minta kejaksaan turun.

Desakan pengusutan kejang­galan pelaksanaan proyek jalan juga disampaikan 
masyarakat setempat, Afdal (32). Warga Pa­gadih, Agam tersebut berencana 
mengadukan persoalan yang ada ke kejaksaan. 

“Kami akan melayangkan surat ke Kejaksaan yang ditem­buskan langsung ke 
DPRD serta Gubernur Sumbar. Pengaduan ditulis atas nama LSM Nagari 
Kecamatan Palupuh yang lang­sung ditanda­tangani oleh ketua KAN, dan Wali 
Nagari,” ujar Afdal.

Camat Palupuh Harizon me­nga­takan, memang banyak mas­ya­rakat yang 
mengeluh dengan kondisi yang ada sekarang. Hal itu karena jalan provinsi 
yang ter­letak Pagadih tersebut merupakan akses warga menuju Limapuluh Kota.

Dia khawatir, jika dibiarkan berlarut-larut maka akan pe­r­dampak dapak 
buruk untuk sektor perekonomian masyarakat Palu­puh yang mayoritas adalah 
petani.

“Tak hanya itu, banyak potensi pariwisata yang terabaikan akibat 
infrastukstur yang ada masih kurang memadai. Untuk Keca­matan Palupuah saja 
misalnya, kita memiliki air terjun Sarasah dan taman Raflesia, namun be­lum 
bisa dikembangkan dengan baik karena kondisi jalan yang ada belum 
mendukung,” paparnya.

Harizon berharap dengan sele­sai­nya pengerjaan perbaikan jalan provinsi 
ini, nantinya akan ada investor yang akan menanamkan modalnya untuk 
mengem­bang­kan potensi pariwisata. Sehingga bisa mendongkrak perekonomian 
masyarakat.* (h/len)*


On Sunday, December 18, 2016 at 1:43:52 PM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
>
> Dari Haluan kita baca: 
>
> GUBERNUR LEPAS MARATON 10K HBN Ribuan Orang Napak Tilas ke Tugu PDRI 
> Senin,19 Desember 2016 - 02:10:10 WIB
> [image: Ribuan Orang Napak Tilas ke Tugu PDRI] Gubernur Sumbar Irwan 
> Prayitno, didampingi Sekjen Kemenhan Widodo, Minggu (18/12) melepas lomba 
> lari Maraton Bela Negara 10K di Depan Kantor Gubernur Sumbar, Jln. Sudirman 
> Padang. Acara ini digelar dalam rangka peringatan Hari Bela Negara, 19 
> Desember. (HUMAS)
>
>
> *PADANG, HALUAN —* Guber­nur Sumatera Barat Irwan Pra­yitno, Minggu 
> (18/18) melepas lari marathon 10k di depan Gubernur Sumbar, Jln. Sudir­man 
> Padang. Sedangkan di Kabupaten Limapuluh Kota, ribuan wartga akan mengikuti 
> Napak Tilas menuju Tugu Pe­me­rintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di 
> Koto Ting­gi.  Kegiatan ini dalam rangka peringatan Hari Bela Negara (HBN) 
> yang jatuh setiap 19 Desember.
>
> Menurut Irwan, dengan lom­ba lari marathon ini masyarakat bisa menghargai 
> keringat para pahlawan yang bisa membe­rikan kita kemerdekaan. Hari bela 
> negara bertujuan mem­bang­kitkan semangat juang para pemuda-pemudi untuk 
> menghargai para pahlawan de­ngan cara marathon yang di selenggarakan.
>
> “Lari maraton sejauh 10k ini menimbulkan rasa perjuangan yang tinggi untuk 
> mencapai garis finish yang di depan mata,” ujarnya. Juga hadir Sekjen 
> Menteri pertahanan republik indonesia Laksdya TNI widodo, SE, M.Sc dan 
> Walikota Padang Mahyeldi Ansyarullah.
>
>
> Sementara itu di Kabupaten Limapuluh Kota, ribuan orang dari berbagai 
> kalangan akan berjalan kaki tengah malam mulai Minggu (18/12). Rombongan 
> akan berjalan dari Jorong Koto Kociak, Nagari VII Koto Talago, Kecamatan 
> Guguak mulai pukul 20.00 Wib menuju pusat PDRI di Koto Tinggi.
>
> Hal itu dinyatakan Yudilfan Habib dari Forum Peduli Luak Limopuluah. Wakil 
> Ketua Pemu­da Panca Marga (PPM) Kabupaten Limapuluh Kota itu menjelaskan, 
> pentingnya membangun kesada­ran masyarakat untuk mengingat perjuangan bela 
> negara.
>
> Karena Koto Tinggi adalah satu tempat yang menyuarakan tentang keberadaan 
> PDRI pada 19 Desember 1948. “Karena itu kita dari PPM mengadakan napak 
> tilas untuk mengikuti jejak pejuang PDRI dari Koto Kaciak ke Koto Tinggi,” 
> jelas Habib.
>
> Diterangkannya, napak tilas itu menelusuri jejak pahlawan dengan jalan 
> kaki sejauh lebih kurang tiga puluh kilometer. 

Re: [R@ntau-Net] Re: Hari Bela Negara 19 Desember

2016-12-18 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
Dari Haluan kita baca: 

GUBERNUR LEPAS MARATON 10K HBN Ribuan Orang Napak Tilas ke Tugu PDRI 
Senin,19 Desember 2016 - 02:10:10 WIB
[image: Ribuan Orang Napak Tilas ke Tugu PDRI] Gubernur Sumbar Irwan 
Prayitno, didampingi Sekjen Kemenhan Widodo, Minggu (18/12) melepas lomba 
lari Maraton Bela Negara 10K di Depan Kantor Gubernur Sumbar, Jln. Sudirman 
Padang. Acara ini digelar dalam rangka peringatan Hari Bela Negara, 19 
Desember. (HUMAS)


*PADANG, HALUAN —* Guber­nur Sumatera Barat Irwan Pra­yitno, Minggu (18/18) 
melepas lari marathon 10k di depan Gubernur Sumbar, Jln. Sudir­man Padang. 
Sedangkan di Kabupaten Limapuluh Kota, ribuan wartga akan mengikuti Napak 
Tilas menuju Tugu Pe­me­rintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Koto 
Ting­gi.  Kegiatan ini dalam rangka peringatan Hari Bela Negara (HBN) yang 
jatuh setiap 19 Desember.

Menurut Irwan, dengan lom­ba lari marathon ini masyarakat bisa menghargai 
keringat para pahlawan yang bisa membe­rikan kita kemerdekaan. Hari bela 
negara bertujuan mem­bang­kitkan semangat juang para pemuda-pemudi untuk 
menghargai para pahlawan de­ngan cara marathon yang di selenggarakan.

“Lari maraton sejauh 10k ini menimbulkan rasa perjuangan yang tinggi untuk 
mencapai garis finish yang di depan mata,” ujarnya. Juga hadir Sekjen 
Menteri pertahanan republik indonesia Laksdya TNI widodo, SE, M.Sc dan 
Walikota Padang Mahyeldi Ansyarullah.


Sementara itu di Kabupaten Limapuluh Kota, ribuan orang dari berbagai 
kalangan akan berjalan kaki tengah malam mulai Minggu (18/12). Rombongan 
akan berjalan dari Jorong Koto Kociak, Nagari VII Koto Talago, Kecamatan 
Guguak mulai pukul 20.00 Wib menuju pusat PDRI di Koto Tinggi.

Hal itu dinyatakan Yudilfan Habib dari Forum Peduli Luak Limopuluah. Wakil 
Ketua Pemu­da Panca Marga (PPM) Kabupaten Limapuluh Kota itu menjelaskan, 
pentingnya membangun kesada­ran masyarakat untuk mengingat perjuangan bela 
negara.

Karena Koto Tinggi adalah satu tempat yang menyuarakan tentang keberadaan 
PDRI pada 19 Desember 1948. “Karena itu kita dari PPM mengadakan napak 
tilas untuk mengikuti jejak pejuang PDRI dari Koto Kaciak ke Koto Tinggi,” 
jelas Habib.

Diterangkannya, napak tilas itu menelusuri jejak pahlawan dengan jalan kaki 
sejauh lebih kurang tiga puluh kilometer. “Anggota TNI, Ormas serta 
anak-anak, cucu keturunan dari pe­juang kemerdekaan RI ambil bagian dalam 
hal ini,”ucapnya lagi.


Ketua PPM Kabupaten Lima­puluh Kota, Safaruddin Dt Ban­daro mengungkapkan, 
napak tilas me­ru­pa­kan rangkaian peringatan Hari Bela Negara di Limapuluh 
Kota. Napak tilas yang diadakan PPM disupport penuh oleh Sekre­taris 
Yayasan Peduli Perjuangan PDRI, Ferizal Ridwan.

Wakil Bupati Limapuluh Kota itu, mendukung upaya PPM dalam mengenang 
sejarah penting per­jua­ngan pahlawan terhadap ke­mer­dekaan RI. Sementara 
Ketua Panitia napak tilas PDRI Davit Arisandi melaporkan untuk pe­serta 
napak tilas mencapai seribu lebih.

Tak hanya dari Kabupaten Lima­puluh Kota, juga dari ber­bagai daerah di 
Sumbar serta provinsi tetangga. “Ribuan pe­serta ambil bagian dalam napak 
tilas ini. Star dari Koto Kociang, menuju Suliki dan finis di Koto Tinggi. 
Di­per­kirakan Senin su­buh peserta sudah sampai di Koto Tinggi dan paginya 
langsung upacara Hari Bela Negara,” terang Davit. *(h/ddg/ald)*

On Wednesday, December 14, 2016 at 8:21:41 PM UTC-8, Maturidi Donsan wrote:
>
> Kewajiban bagi bangsa Indonesia  memperingatinya terutama bagi kita orang 
> SUMBAR
>
> PDRI adalah penyambung nyawa RI.
>
>
>
> Maturidi
>
> Pada 14 Desember 2016 06.35, Sjamsir Sjarif  > menulis:
>
>>
>> *Jokowi Dijadwalkan Jadi Irup HBN*
>>
>>
>> Selasa,13 Desember 2016 - 02:16:53 wib | Dibaca: *397* kali 
>>
>>
>> *PADANG, HA­LUAN *— Pre­si­den Joko Wi­do­do di­jad­wal­kan menjadi 
>> ins­pek­tur upa­cara (Ir­up)  Peringatan Hari Bela Ne­gara (HBN) yang 
>> di­pu­satkan di lapangan Imam Bonjol, Kota Padang,  19 Desember 2017 
>> mendatang. Kehadiran Presiden RI ke­tujuh di HBN ini diharapkan bisa 
>> mempercepat ke­lanju­tan pembangunan mo­nu­ment Bela Negara yang saat ini 
>> sedang terlantar di Koto Tinggi, Kabupaten Lima­puluh Kota.
>>
>>
>> “Jika tidak ada alang me­lintang, pelaksanaan upa­ca­ra Hari Bela Negara 
>> di Lapangan Imam Bonjol, Padang akan dipimpin oleh Presiden Jo­kowi. Ini 
>> pertama kalinya HBN dilaksanakan di tanah kela­hiran PDRI,” kata Ketua DHD 
>> 45 Sumbar, Zulwadi Dt. Ba­gindo Kali kepada *Haluan*, Jumat (9/12) lalu.
>>
>> Informasi Presiden Joko Wi­dodo yang akan menjadi Ins­pe­k­tur Upacara 
>> dalam peringatan Hari Bela Negara nanti didapat dari hasil rapat persiapan 
>> peringatan HBN di Kantor Gubernur, Kamis (8/12). Kabar ini disambut 
>> gem­bira oleh seluruh lembaga pejuang yang ada di Sumatera Barat karena 
>> memperkuat pengakuan negara terhadap PDRI dan peluang untuk melanjutkan 
>> pembangunan Mo­nu­men Bela Negara yang sedang terbengkalai.  
>>
>> “Seluruh pejuang yang masih hidup sangat senang dengan informasi ini. 
>> 

Re: [R@ntau-Net] Re: Hari Bela Negara 19 Desember

2016-12-14 Terurut Topik Maturidi Donsan
Kewajiban bagi bangsa Indonesia  memperingatinya terutama bagi kita orang
SUMBAR

PDRI adalah penyambung nyawa RI.



Maturidi

Pada 14 Desember 2016 06.35, Sjamsir Sjarif 
menulis:

>
> *Jokowi Dijadwalkan Jadi Irup HBN*
>
>
> Selasa,13 Desember 2016 - 02:16:53 wib | Dibaca: *397* kali
>
>
> *PADANG, HA­LUAN *— Pre­si­den Joko Wi­do­do di­jad­wal­kan menjadi
> ins­pek­tur upa­cara (Ir­up)  Peringatan Hari Bela Ne­gara (HBN) yang
> di­pu­satkan di lapangan Imam Bonjol, Kota Padang,  19 Desember 2017
> mendatang. Kehadiran Presiden RI ke­tujuh di HBN ini diharapkan bisa
> mempercepat ke­lanju­tan pembangunan mo­nu­ment Bela Negara yang saat ini
> sedang terlantar di Koto Tinggi, Kabupaten Lima­puluh Kota.
>
>
> “Jika tidak ada alang me­lintang, pelaksanaan upa­ca­ra Hari Bela Negara
> di Lapangan Imam Bonjol, Padang akan dipimpin oleh Presiden Jo­kowi. Ini
> pertama kalinya HBN dilaksanakan di tanah kela­hiran PDRI,” kata Ketua DHD
> 45 Sumbar, Zulwadi Dt. Ba­gindo Kali kepada *Haluan*, Jumat (9/12) lalu.
>
> Informasi Presiden Joko Wi­dodo yang akan menjadi Ins­pe­k­tur Upacara
> dalam peringatan Hari Bela Negara nanti didapat dari hasil rapat persiapan
> peringatan HBN di Kantor Gubernur, Kamis (8/12). Kabar ini disambut
> gem­bira oleh seluruh lembaga pejuang yang ada di Sumatera Barat karena
> memperkuat pengakuan negara terhadap PDRI dan peluang untuk melanjutkan
> pembangunan Mo­nu­men Bela Negara yang sedang terbengkalai.
>
> “Seluruh pejuang yang masih hidup sangat senang dengan informasi ini.
> Bukti bahwa PDRI semakin diakui oleh negara dan menjadi peluang untuk
> me­lan­jut­kan monument Bela Negara. Se­moga apa yang telah di­rencanakan
> berjalan dengan baik sampai hari H,” kata Zulwadi.
>
>
> Sebelumnya, pengakuan ne­gara terhadap PDRI hanya dinya­ta­kan dalam
> Kepres No 28 tahun 2006 dengan menetapkan hari lahir PDRI tanggal 19
> Desember sebagai Hari Bela Negara. Kendati presiden ke 6, Susilo Bambang
> Yudhoyono (SBY)menetapkan HBN sejak tanggal 2006, pe­ringa­tan HBN secara
> nasional baru terlaksana pada 19 Desember 2014 di Jakarta.
>
>
> Namun, dalam agenda Pre­siden Jokowi di Sumatera Barat pada peringatan
> HBN, tidak ada kunjungan ke Monumen Bela Negara. DHD 45 Sumbar be­ren­cana
> mendesak protokoler untuk menjadwalkan peninjauan Mo­numen Bela Negara di
> Koto Ting­gi, Kabupaten 50 Kota.
>
> “Jelang tanggal 19 Desember, kami mencoba berkomunikasi dengan protokol
> untuk men­jad­walkan presiden Jokowi ke Mo­nu­men Bela Negara di Koto
> Ting­gi, Kabupaten 50 Kota. Pem­bangu­nan monument ini terhenti karena
> tidak ada biaya setelah dibuka oleh mantan Presiden SBY tahun 2014,”
> katanya.
>
> Ia juga mengatakan selama pembangunan monument ter­henti, masyarakat di
> lokasi basis perjuangan PDRI serta veteran Sumbar kecewa. Mereka merasa
> pemerintah tidak menghargai perjuangan berat dan kesetiaan PDRI untuk
> menyambung nyawa republik ini.
>
>
> “Jika Jokowi bisa meninjau ke lokasi monumen, kekecewaan itu bisa sedikit
> terobati,” katanya.
>
> Wakil Bupati Kabupaten 50 Kota, Ferizal Ridwal mengatakan dirinya telah
> menulis surat kepada Presiden Jokowi untuk me­nurun­kan biaya kelanjutan
> pem­bangu­nan monumen. Dengan mo­men­tum ini, sangat diharapkan orang no 1
> di Indonesia ini bisa me­ninjau langsung ke lokasi monumen.
>
> “Harapan masyarakat Kabu­paten 50 Kota, Presiden Jokowi datang meninjau
> langsung ke lokasi monumen. Soalnya, di sini PDRI dilahirkan dan banyak
> pribumi yang berjuang. Semoga presiden terketuk hatinya untuk mengucurkan
> dana,” kata Ferizal. (*h/mg-ang*)
>
>
> On Tuesday, December 13, 2016 at 3:25:21 PM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
>>
>> Rencana Peringatan Hari Bela Negara di Limapuluh Kota, Kementerian
>> Pertahanan RI Akan Undang Jokowi
>> 09 August 2016
>>
>> Wakil Bupati Ferizal Ridwan (kanan) tengah berdiskusi dengan Direktur
>> Bela Negara Ditjen Pothan Kementerian Pertahanan RI, Laksamana Pertama TNI
>> M Faisal (tengah) di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta Pusat,
>> beberapa waktu lalu
>>
>> *Gerak-an.com, Limapuluh Kota *— Kementrian Pertahanan RI memastikan
>> diri bakal terlibat menyiapkan berbagai agenda kegiatan dalam rangka
>> peringatan Hari Bela Negara (HBN) di Kabupaten Limapuluh Kota, 19 Desember
>> mendatang. Menurut wacana, kegiatan HBN 2016 di Limapuluh Kota bakal
>> dipusatkan di GOR Singa Harau, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau.
>>
>> Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan, ketika
>> melakukan diskusi terbatas bersama Bagian Humas Setkab di Kantor Bupati
>> setempat, Selasa (9/8). Ferizal menyebut, pada peringatan HBN di Limapuluh
>> Kota, Kementerian Pertahanan bakal memboyong Presiden RI, Joko Widodo.
>>
>> “Saya beberapa waktu lalu sudah konsultasi dengan Direktur Bela Negara
>> Ditjen Pothan, Kementrian Pertahanan RI, Bapak Laksamana Pertama TNI M
>> Faisal di Jakarta. Beliau menyanggupi, untuk terlibat langsung dalam
>> persiapan serta penyelenggaraan HBN di Limapuluh Kota,” 

[R@ntau-Net] Re: Hari Bela Negara 19 Desember

2016-12-13 Terurut Topik Sjamsir Sjarif

*Jokowi Dijadwalkan Jadi Irup HBN*


Selasa,13 Desember 2016 - 02:16:53 wib | Dibaca: *397* kali 


*PADANG, HA­LUAN *— Pre­si­den Joko Wi­do­do di­jad­wal­kan menjadi 
ins­pek­tur upa­cara (Ir­up)  Peringatan Hari Bela Ne­gara (HBN) yang 
di­pu­satkan di lapangan Imam Bonjol, Kota Padang,  19 Desember 2017 
mendatang. Kehadiran Presiden RI ke­tujuh di HBN ini diharapkan bisa 
mempercepat ke­lanju­tan pembangunan mo­nu­ment Bela Negara yang saat ini 
sedang terlantar di Koto Tinggi, Kabupaten Lima­puluh Kota.


“Jika tidak ada alang me­lintang, pelaksanaan upa­ca­ra Hari Bela Negara di 
Lapangan Imam Bonjol, Padang akan dipimpin oleh Presiden Jo­kowi. Ini 
pertama kalinya HBN dilaksanakan di tanah kela­hiran PDRI,” kata Ketua DHD 
45 Sumbar, Zulwadi Dt. Ba­gindo Kali kepada *Haluan*, Jumat (9/12) lalu.

Informasi Presiden Joko Wi­dodo yang akan menjadi Ins­pe­k­tur Upacara 
dalam peringatan Hari Bela Negara nanti didapat dari hasil rapat persiapan 
peringatan HBN di Kantor Gubernur, Kamis (8/12). Kabar ini disambut 
gem­bira oleh seluruh lembaga pejuang yang ada di Sumatera Barat karena 
memperkuat pengakuan negara terhadap PDRI dan peluang untuk melanjutkan 
pembangunan Mo­nu­men Bela Negara yang sedang terbengkalai.  

“Seluruh pejuang yang masih hidup sangat senang dengan informasi ini. Bukti 
bahwa PDRI semakin diakui oleh negara dan menjadi peluang untuk 
me­lan­jut­kan monument Bela Negara. Se­moga apa yang telah di­rencanakan 
berjalan dengan baik sampai hari H,” kata Zulwadi.


Sebelumnya, pengakuan ne­gara terhadap PDRI hanya dinya­ta­kan dalam Kepres 
No 28 tahun 2006 dengan menetapkan hari lahir PDRI tanggal 19 Desember 
sebagai Hari Bela Negara. Kendati presiden ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono 
(SBY)menetapkan HBN sejak tanggal 2006, pe­ringa­tan HBN secara nasional 
baru terlaksana pada 19 Desember 2014 di Jakarta.


Namun, dalam agenda Pre­siden Jokowi di Sumatera Barat pada peringatan HBN, 
tidak ada kunjungan ke Monumen Bela Negara. DHD 45 Sumbar be­ren­cana 
mendesak protokoler untuk menjadwalkan peninjauan Mo­numen Bela Negara di 
Koto Ting­gi, Kabupaten 50 Kota.

“Jelang tanggal 19 Desember, kami mencoba berkomunikasi dengan protokol 
untuk men­jad­walkan presiden Jokowi ke Mo­nu­men Bela Negara di Koto 
Ting­gi, Kabupaten 50 Kota. Pem­bangu­nan monument ini terhenti karena 
tidak ada biaya setelah dibuka oleh mantan Presiden SBY tahun 2014,” 
katanya.

Ia juga mengatakan selama pembangunan monument ter­henti, masyarakat di 
lokasi basis perjuangan PDRI serta veteran Sumbar kecewa. Mereka merasa 
pemerintah tidak menghargai perjuangan berat dan kesetiaan PDRI untuk 
menyambung nyawa republik ini.


“Jika Jokowi bisa meninjau ke lokasi monumen, kekecewaan itu bisa sedikit 
terobati,” katanya.

Wakil Bupati Kabupaten 50 Kota, Ferizal Ridwal mengatakan dirinya telah 
menulis surat kepada Presiden Jokowi untuk me­nurun­kan biaya kelanjutan 
pem­bangu­nan monumen. Dengan mo­men­tum ini, sangat diharapkan orang no 1 
di Indonesia ini bisa me­ninjau langsung ke lokasi monumen.

“Harapan masyarakat Kabu­paten 50 Kota, Presiden Jokowi datang meninjau 
langsung ke lokasi monumen. Soalnya, di sini PDRI dilahirkan dan banyak 
pribumi yang berjuang. Semoga presiden terketuk hatinya untuk mengucurkan 
dana,” kata Ferizal. (*h/mg-ang*)


On Tuesday, December 13, 2016 at 3:25:21 PM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
>
> Rencana Peringatan Hari Bela Negara di Limapuluh Kota, Kementerian 
> Pertahanan RI Akan Undang Jokowi 
> 09 August 2016
>
> Wakil Bupati Ferizal Ridwan (kanan) tengah berdiskusi dengan Direktur Bela 
> Negara Ditjen Pothan Kementerian Pertahanan RI, Laksamana Pertama TNI M 
> Faisal (tengah) di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta Pusat, 
> beberapa waktu lalu
>
> *Gerak-an.com, Limapuluh Kota *— Kementrian Pertahanan RI memastikan diri 
> bakal terlibat menyiapkan berbagai agenda kegiatan dalam rangka peringatan 
> Hari Bela Negara (HBN) di Kabupaten Limapuluh Kota, 19 Desember mendatang. 
> Menurut wacana, kegiatan HBN 2016 di Limapuluh Kota bakal dipusatkan di GOR 
> Singa Harau, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau.
>
> Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan, ketika 
> melakukan diskusi terbatas bersama Bagian Humas Setkab di Kantor Bupati 
> setempat, Selasa (9/8). Ferizal menyebut, pada peringatan HBN di Limapuluh 
> Kota, Kementerian Pertahanan bakal memboyong Presiden RI, Joko Widodo.
>
> “Saya beberapa waktu lalu sudah konsultasi dengan Direktur Bela Negara 
> Ditjen Pothan, Kementrian Pertahanan RI, Bapak Laksamana Pertama TNI M 
> Faisal di Jakarta. Beliau menyanggupi, untuk terlibat langsung dalam 
> persiapan serta penyelenggaraan HBN di Limapuluh Kota,” sebut Wabup Ferizal 
> Ridwan.
>
> Direktur Bela Negara, Laksamana Pertama TNI M Faisal, dikatakan Ferizal, 
> juga berjanji akan mengupayakan kedatangan Presiden Jokowi ke Limapuluh 
> Kota. Oleh sebab itu, Kemenhan meminta kepada pemerintah daerah Provinsi 
> Sumatera Barat maupun Kabupaten Limapuluh 

[R@ntau-Net] Re: Hari Bela Negara 19 Desember

2016-12-13 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
 Rencana Peringatan Hari Bela Negara di Limapuluh Kota, Kementerian 
Pertahanan RI Akan Undang Jokowi 
09 August 2016

Wakil Bupati Ferizal Ridwan (kanan) tengah berdiskusi dengan Direktur Bela 
Negara Ditjen Pothan Kementerian Pertahanan RI, Laksamana Pertama TNI M 
Faisal (tengah) di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta Pusat, 
beberapa waktu lalu

*Gerak-an.com, Limapuluh Kota *— Kementrian Pertahanan RI memastikan diri 
bakal terlibat menyiapkan berbagai agenda kegiatan dalam rangka peringatan 
Hari Bela Negara (HBN) di Kabupaten Limapuluh Kota, 19 Desember mendatang. 
Menurut wacana, kegiatan HBN 2016 di Limapuluh Kota bakal dipusatkan di GOR 
Singa Harau, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau.

Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan, ketika 
melakukan diskusi terbatas bersama Bagian Humas Setkab di Kantor Bupati 
setempat, Selasa (9/8). Ferizal menyebut, pada peringatan HBN di Limapuluh 
Kota, Kementerian Pertahanan bakal memboyong Presiden RI, Joko Widodo.

“Saya beberapa waktu lalu sudah konsultasi dengan Direktur Bela Negara 
Ditjen Pothan, Kementrian Pertahanan RI, Bapak Laksamana Pertama TNI M 
Faisal di Jakarta. Beliau menyanggupi, untuk terlibat langsung dalam 
persiapan serta penyelenggaraan HBN di Limapuluh Kota,” sebut Wabup Ferizal 
Ridwan.

Direktur Bela Negara, Laksamana Pertama TNI M Faisal, dikatakan Ferizal, 
juga berjanji akan mengupayakan kedatangan Presiden Jokowi ke Limapuluh 
Kota. Oleh sebab itu, Kemenhan meminta kepada pemerintah daerah Provinsi 
Sumatera Barat maupun Kabupaten Limapuluh Kota, bisa segera mempersiapkan 
baik skedul, tempat, maupun anggaran kegiatannya.


Selain membicarakan persiapan kegiatan HBN dengan Kemhan, Pemkab Limapuluh 
Kota, lanjutnya, juga sudah menyiapkan bermacam agenda, mulai dari upacara 
gabungan/apel nasional, atraksi Bela Negara dan pameran di GOR Singa Harau. 
Kemudian juga ziarah ke makam pahlawan PDRI di Lurah Kincia, Situjuahbatua, 
hingga kunjungan ke Monumen Nasional PDRI di Koto Tinggi, Gunuang Omeh.

Sebanyak 15.000 satuan khusus, forum relawan, serta generasi muda bela 
negara, akan terlibat dalam kegiatan ini. Satuan ini terdiri dari unsur 
TNI/Polri, Karang Taruna hingga OKP. Ferizal mengharapkan, jika agenda HBN 
di Limapuluh Kota mendapat perhatian pusat, maka daerah basis perjuangan 
PDRI, kelak akan diperhatikan dari segi pembangunan.

“Setidaknya, kita nanti bisa pula menagih dan menuntut kompensasi terkait 
pembangunan di daerah-daerah basis PDRI. Sebab, bagaimana pun, Limapuluh 
Kota serta beberapa daerah lain di Sumbar termasuk daerah basis perjuangan, 
basis pertahanan serta mata rantai berdirinya negara Indonesia. Ini harus 
kita manfaatkan, agar cita-cita para pahlawan dari daerah ini bisa 
terwujud,” sebutnya. (rep)


On Monday, December 28, 2015 at 6:29:43 PM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
>
> Sayang dalam reply nan partamu tadi gambarnyo indak muncul, antah apo 
> sababnyo katu mangirim. 
> Kini MakNgah kirimkan baliak tapisah 2 gambar nan kosong tadi, mudaan 
> jaleh.
>
> On Monday, December 28, 2015 at 4:55:21 PM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
>>
>> [image: image1.(null)]
>>
>> [image: image3.(null)]
>>
>> Dalam komunikasi MakNgah jo Angku Nalfira Pamenan dari PemKab 50 Koto 
>> MakNgah tarangkan baa rasahnyo hati mancaliak gambar-gambar bangkalai 
>> pembangunan Monumen Bela Nasional. Hari ko 28 Des 2015 MakNgah baru tarimo 
>> gambar sadang muloi dipasang atoknyo. 
>>
>> Sajuak hati dapek info dek tampaknyo karajo tu lai diansua-ansua. Kito 
>> tunggu dan monitor jo saba perkembangannyo. 
>>
>> Salam,
>> -- MakNgah
>>
>> ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA
>>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.