On Mon, 17 Jan 2005 07:02:10 +0700, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
Usaha untuk membuat technology site di Bandung sudah ada sejak
jaman tahun 70-an. Bahkan kalau kita mau lihat sejarahnya, sejak
jaman Belanda! (Hebatnya orang asing: mereka membuat rencana!)
Sampai sekarang masih
Jerman relatif negara sosialias, jadi pelaksanaan pendidikan atau
pengembangan Uni relatif mengikuti nafas itu. Idea seperti Elite
Uni tidak laku, Proses pemerataan tersebut dilakukan oleh mekanisme
pembagian dana, pembagian dana riset serta kepangkatan.
Jadi misalnya seorang lulusan Doktor
On Mon, 17 Jan 2005 19:57:04 +0700, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
Yup, ini pun saya tanyakan kepada orang-orang yang waktu itu aktif
seperti pak Samaun Samadikun, Iskandar Alisyahbana, dll.
yang salah, dsb. (Tidak banyak ilmuwan yang terus getol dan
konsisten dalam mencoba
Made Wiryana wrote:
On Sun, Jan 16, 2005 at 09:39:13PM +0900, baskara wrote:
Mari buat situsnya dulu. Tentukan. Kita ributkan dulu.
yang ditulis kagak ada. apalagi insentif kagak ada.
lah wong yang ada insentifnya, terpaksa tulisan belepotan
juga dimuat ...
Insentif ada aja belum
On Mon, 17 Jan 2005 11:34:25 +0900, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:
Monggo pak erte memulainya dengan membuat situs wikimedia (atau mau
pakai format blog?). Jangan pakai wikipedia.org karena sembarang orang
bisa main sunting seenaknya.
Setelah situsnya ada, baru kita pikirkan hal lainnya
-- Forwarded message --
From: Trio Adiono [EMAIL PROTECTED]
Date: Mon, 17 Jan 2005 08:51:45 +0100
Subject: Re: [IECI] Re: ITB mendapat CAD Tools Senilai 600 Milyar rupiah
To: [EMAIL PROTECTED]
Terima kasih atas tanggapan dan masukan dari rekan-rekan sekalian.
Sesuai dengan
On Tue, 18 Jan 2005 05:38:32 +0700, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
-- Forwarded message --
From: Trio Adiono [EMAIL PROTECTED]
Date: Mon, 17 Jan 2005 08:51:45 +0100
Subject: Re: [IECI] Re: ITB mendapat CAD Tools Senilai 600 Milyar rupiah
To: [EMAIL PROTECTED]
On Tue, 18 Jan 2005 10:14:14 +0900, Pakcik [EMAIL PROTECTED] wrote:
Cool banget nih kalau jadi. applause untuk ITB. Jepang aja jarang yg
develope chip codec. Biasanya mereka beli dari luar. Satu yg pernah
saya terlibat dalam develope settop box nya, pake chip codec dari
On Tue, 18 Jan 2005 10:49:30 +0900, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:
Software codec ini maksudnya membuat software untuk
encoder/decodernya?
software encoder/decoder. jadi banyak pake mmx / sse/ sse2 untuk optimize
MPEG2
encoder dengan hanya berbasis software memang kurang optimal (terlalu
On Tue, 18 Jan 2005 10:52:05 +0900, Pakcik [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pertanyaannya, seberapa banyak hobbist di Indonesia? saya rasa dikit
banget. Hobbist umumnya di jumpai di negara maju, karna negara
berkembang seperti indonesia masih susah cari duit. Boro2 hobby, buat
makan aja susah. Atau
On Tue, 18 Jan 2005 11:01:21 +0900, Pakcik [EMAIL PROTECTED] wrote:
Susah karna minta 15 ms per frame full resolution (encoding). sama
dengan kemampuan mpeg2 encodernya http://www.ligos.com/
Kalau spesifikasi seperti itu, memang susah. ;-)
Dulu ada yang pernah meminta saya untuk membuat
Pada hari Senin, tanggal 17/01/2005 pada 23:47 +0700, Bi[G] menulis:
sini gue sediain...
mo berapa gede ?
bukan soal gedenya, tapi soal ini:
1. sepakat nggak bikin jurnal? triwulan deh!
2. kalo sepakat, segera bikin wiki online yang not public
anggota yang punya tulisan submit ke redaktur
Setelah membaca-baca kode etik wartawan:
http://www.dewanpers.org/aktifitas_etika.shtml
Saya lihat memang tidak ada yang berhubungan langsung dengan masalah keilmuan.
Misalnya wartawan harus mempunyai ilmu dasar ttg kesehatan kalau mau menulis
berita yang berhubungan dengan penyakit.
Ini
On Tue, 18 Jan 2005 11:28:19 +0700, Ben [EMAIL PROTECTED] wrote:
mending sekalian punya tipi, koran, majalah sendiri...
selain punya modal buat 'tarung' juga
biar jiwa narsisnya tersalurkan.. kayak si bapak yang satu itu... :D
loh yg model kayak gini kan udah ada juga?
yang preman itu
On Tue, 18 Jan 2005 11:28:19 +0700, Ben [EMAIL PROTECTED] wrote:
mending sekalian punya tipi, koran, majalah sendiri...
selain punya modal buat 'tarung' juga
biar jiwa narsisnya tersalurkan.. kayak si bapak yang satu itu... :D
loh yg model kayak gini kan udah ada juga?
yang preman itu
On Tue, 18 Jan 2005 11:32:34 +0700, Bi[G] [EMAIL PROTECTED] wrote:
loh yg model kayak gini kan udah ada juga?
yang preman itu kan udah juga punya majalah sendiri dan koran sendiri,
ini gw blon nangkap jelas dari tadi.. siapa ya? ;)
yang punya tipi sendiri korang sendiri bahkan pesawat
On Tue, 18 Jan 2005 11:28:16 +0700, risiyanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Media mana yang hak jawabnya tidak bertele-tele, sangat cepat, dan realtime ?
Tentu saja BLOG !!!.
bukankah Blog itu adalah website yang tidak resmi
jangan percaya pada website yang tidak resmi (tm)
susahnya, tidak semua
Pada hari Selasa, tanggal 18/01/2005 pada 12:04 +0700, Bi[G] menulis:
kayak PKI aja rapat-rapat terus.. :D
bukan begitu kawan Baskara ? :D
jadinya gimana nih?
BiG, bikin wiki, user/pass protected (bahkan untuk melihat isinya saja)
kalo perlu namahost bisa pake teknologia.mania.or.id (kecuali
On Tue, 18 Jan 2005 12:24:40 +0700, Yulian F. Hendriyana
[EMAIL PROTECTED] wrote:
BiG, bikin wiki, user/pass protected (bahkan untuk melihat isinya saja)
kalo perlu namahost bisa pake teknologia.mania.or.id (kecuali ada domain
lain yg cocok dan sudah ada DNSnya)
yg megang mania.or.id sapa?
risiyanto wrote:
Ya ya, susahnya kita kadang kalau sudah cocok dengan media tertentu terus jadi mempercayai apapun yang dimuat di media tersebut sepenuhnya.
Padahal tiap baca berita kita musti waspada, waspada (weleh).
Itulah pentingnya counter di media yang sama. Seorang pelanggan media A,
Pada hari Selasa, tanggal 18/01/2005 pada 13:09 +0700, Bi[G] menulis:
yg megang mania.or.id sapa?
pointing dong ke 216.32.66.242
http://216.32.66.242/~teknologia/ -- ini URL sementara
Bagus. Terutama meteran bandwidth-nya cukup akurat. Saya selama ini
memang kecepatan download rata-rata 19.3
21 matches
Mail list logo