[teknologia] Re: Ide Lama Eksekusi Belum Ada: Audio Book
On 2/11/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote: 1) Diskusi Matematika bersama Bu Andonowati (Dosen Matematika ITB)Hihihi.. Bu Andonowati ya? Dulu saya pernah diajar pas TPB, orangnya nyantai... sarapan di oktagon nggak bawa duit, minjam ke teman saya :. Btw, dia adalah seorang yang mengerti matematika by hearts... regards,Dicky Arinal
[teknologia] Re: makanan indonesia Re: great article on speed reading
baskara wrote: Di Jepang juga kesannya sama. :-) Tapi, memang susah mengatur rasa masakan Indonesia. Kalau memakai rasa aslinya, terlalu pedas. Itu komentar teman lab saya yang transit di Jakarta saat liburan tahun baru lalu. Katanya, Terlalu pedas, tapi Fanta-nya lebih enak daripada yang di Jepang. :)) Masakan Thailand, meskipun di menunya diberi tanda gambar cabe 5 biji (dari skala 1-5), setelah saya cicipi, tidak pedas2 amat. Masakan minang masih lebih hot. :-) Pernah dulu ngajakin istri makan tom-yum di resto Thailand. Karena keseringan dapet yang kurang pedes, saya harus katakan Extra, extra, extra, extra, extra hot! Don't Forget! Very, very, very, very, very hot! Trus sama orangnya dijawab Hahahahaha, you must be Indonesian :-) Menurut saya, kekurangan masakan Indonesia di LN = bumbu. Susah mencari bawang merah, terasi, dan keluarga bumbu lainnya, dengan harga yang relatif murah. Kalau dimasak dengan bumbu lengkap, saya yakin orang2 di luar akan selalu minta tambah. he3x. *ngelirik andhi yang pernah jadi sponsor masak* Terasi, disebut juga Belacan, itu suka ada di toko Vietnam/Korea/Indo/Asia. Tapi buat nyari bawang merah, yang suka disebut brambang merah, sampai sekarang belum bisa dapet. Jadi makan soto ayam bawang gorennya harus import dari Indo.
[teknologia] Re: makanan indonesia Re: great article on speed reading
m .c. ptrwn wrote: - Porsi dikit, harga mahal Makanan eropa lebih gila lagi. Porsi jauh lebih dikit, dan jauh lebih mahal :-) - resto indonesia di LN biasanya kokinya (sorry agak agak sara) chineese-indonesian , jadi rasanya sudah disesuaikan .. Dimana-mana emang harus gitu. Coba aja jualan nasi pecel. Beda lah kualitas jogya sama luar negeri. - Tata ruang dan lokasi resto indonesia gak bagus , beda banget ambiencenya ama resto india dan thailand. Ndak juga, pernah juga ketemu disini restoran Jimbaran. Keren seh, cuman mahalnya nda ketulungan. Tempat ini memang buat para kantong 'bule' :-) btw to Ronny, pernah ke Jimbaran Ron? - orang indonesia di luar negeri sedikit (dan resto indonesia di luar jual pork jadi gagal menggaet pasar strict muslim). Disini (Oz, Sydney) Resto indo ampir nda pernah ketemu pork, kecuali memang Chinese Food. - Makanan orang indonesia kalo masak sendiri di rumah jauh lebih enak Wah, itu tergantung tingginya ilmu memasak. Anyway saya bukan fans berat makanan Indonesia , tapi seperti rekan Arie Reynaldi saya penggemar berat Tunjang, Otak,Usus dkk alias Makanan Minang :-) Bwahahaha, coba kalo ngasi tahu orang bule bahwa orang indo suka makan otak :-)
[teknologia] RAHASIA MENDAPATKAN UANG JUTAAN RUPIAH !!!
RAHASIA MENDAPATKAN UANG JUTAAN RUPIAH DARI INTERNET!!! Message: SALAM SUKSES PERNAHKAH ANDA MEMBAYANGKAN MENDAPAT UANG JUTAAN RUPIAH DARI INTERNET!!! APAPUN PROFESI ANDA ANDA JUGA BISA MELAKUKANNYA. DENGAN SEDIKIT USAHA MAKA IMPIAN ANDA AKAN TERWUJUD. LALU BAGAIMANAKAH CARANYA??? UNTUK TAHU LEBIH LANJUT KLIK SITUS DIBAWAH INI www.formulabisnis.com/id-Syahbudi1945 DIJAMIN RATUSAN JUTA RUPIAH DAPAT DENGAN MUDAH ANDA DAPATKAN (SATISFACTION GUARANTEED 100%). PENSIUN DINI. SIAPA TAKUT JANGAN LUPA FORWARD MESSAGE INI KE SEMUA TEMAN ANDA.. MARI SUKSES BERSAMA. FOR MORE CONTACT : [EMAIL PROTECTED]
[teknologia] RAHASIA MENDAPATKAN UANG JUTAAN RUPIAH !!!
RAHASIA MENDAPATKAN UANG JUTAAN RUPIAH DARI INTERNET!!! Message: SALAM SUKSES PERNAHKAH ANDA MEMBAYANGKAN MENDAPAT UANG JUTAAN RUPIAH DARI INTERNET!!! APAPUN PROFESI ANDA ANDA JUGA BISA MELAKUKANNYA. DENGAN SEDIKIT USAHA MAKA IMPIAN ANDA AKAN TERWUJUD. LALU BAGAIMANAKAH CARANYA??? UNTUK TAHU LEBIH LANJUT KLIK SITUS DIBAWAH INI www.formulabisnis.com/id-Syahbudi1945 DIJAMIN RATUSAN JUTA RUPIAH DAPAT DENGAN MUDAH ANDA DAPATKAN (SATISFACTION GUARANTEED 100%). PENSIUN DINI. SIAPA TAKUT JANGAN LUPA FORWARD MESSAGE INI KE SEMUA TEMAN ANDA.. MARI SUKSES BERSAMA. FOR MORE CONTACT : [EMAIL PROTECTED]
[teknologia] Re: (very off-topic) makanan indonesia
On Sun, Feb 12, 2006 at 08:07:34PM +1100, David Sudjiman wrote: m .c. ptrwn wrote: - Porsi dikit, harga mahal Makanan eropa lebih gila lagi. Porsi jauh lebih dikit, dan jauh lebih mahal :-) Mereka mentingin kualitas, bukan kuantitas. Makanya org French sehat2 sampe tua, jarang ada yg obese. Kunci satunya lagi katanya sih red wine (consumed in moderation of course). - resto indonesia di LN biasanya kokinya (sorry agak agak sara) chineese-indonesian , jadi rasanya sudah disesuaikan .. Dimana-mana emang harus gitu. Coba aja jualan nasi pecel. Beda lah kualitas jogya sama luar negeri. Kalo saya bilang sih bukan sengaja disesuaikan tapi memang gak bisa meniru persis. Trus standar kebersihan lebih tinggi, dr pengalaman saya sih biar di Indo pun kalo tempat yg lebih bersih biasanya kalah enak sama yg cenderung kesannya lebih kotor seperti sate restoran sama sate tukang pikul aja contohnya, saya jauh lebih milih yg satenya tukang pikul. - Tata ruang dan lokasi resto indonesia gak bagus , beda banget ambiencenya ama resto india dan thailand. Ndak juga, pernah juga ketemu disini restoran Jimbaran. Keren seh, cuman mahalnya nda ketulungan. Tempat ini memang buat para kantong 'bule' :-) btw to Ronny, pernah ke Jimbaran Ron? Hehe, belum. Lumayan mahal katanya. Lagian rame melulu, susah banget mau bookingnya. Anyway saya bukan fans berat makanan Indonesia , tapi seperti rekan Arie Reynaldi saya penggemar berat Tunjang, Otak,Usus dkk alias Makanan Minang :-) Bwahahaha, coba kalo ngasi tahu orang bule bahwa orang indo suka makan otak :-) Masakan French juga banyak pake begitu2 kalo gak salah. Yg enak2 seperti soul food dr states dan Feijoada dr Brazil itu justru pake bagian2 sisa seperti itu kalo ditelusuri asal muasalnya. Saya yakin masakan Indonesia yg pake jerohan asalnya juga kurang lebih gitu, justru yg lebih enak dan ngetop yg jerohan begitu (walaupun mungkin lebih gak sehat). Ronny signature.asc Description: Digital signature
[teknologia] Re: RAHASIA MENDAPATKAN UANG JUTAAN RUPIAH !!!
On 2/12/06, Syahbudi1945 [EMAIL PROTECTED] wrote: RAHASIA MENDAPATKAN UANG JUTAAN RUPIAHDARI INTERNET!!!Message: SALAM SUKSESPERNAHKAH ANDA MEMBAYANGKANMENDAPAT UANG JUTAAN RUPIAH DARIINTERNET!!!APAPUN PROFESI ANDA ANDA JUGA BISA MELAKUKANNYA.DENGAN SEDIKIT USAHA MAKA IMPIAN ANDAAKAN TERWUJUD.LALU BAGAIMANAKAH CARANYA???UNTUK TAHU LEBIH LANJUTKLIK SITUS DIBAWAH INI www.formulabisnis.com/id-Syahbudi1945 Kenapa harus pake id-Syahbudi1945 yah? hehe -- The Harmony of Lifehttp://www.agung.or.id
[teknologia] Re: Operating sistem untuk server
On 2/11/06, Oskar Syahbana [EMAIL PROTECTED] wrote: Halo,Saya ingin masukan dari rekan - rekan. Saya mencoba untuk membuatserver sendiri (yang sekarang sudah online, hanya koneksi masih naikturun -- harus di setup sedikit). Untuk seorang pemula, lebih baik mana, menggunakan server yang *NIX based (Fedora, CentOS, etc) atauWindows Server 2003 Enterprise (asli!)?Terima kasih atas masukannya. pertanyaan selanjutnya, server kamu itu untuk apa? aplikasi apa saja yang pengen kamu jalankan di server itu? kalo untuk web server, mail server, db server, mungki (mungkin, termasuk saya) akan merekomendasikan Linux, (openbsd, debian, freebsd). Kalo untuk aplikasi tergantung kebutuhan kamu. *yang baru setup gateway and mail server --Oskar Syahbanahttp://www.permagnus.com/ http://www.pojokbisnis.com/-- Andriansah
[teknologia] Re: The World is Flat: Family Name
On 2/10/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa bener dunia bakal bener-bener jadi datar nih?Saya mulai dengan cerita saya ya. Minggu ini ada dua pameran pendidikandi Bandung. Selasa kemarin pameran pendidikan Kanada di hotel Hyatt.Terus satu lagi, Kamis kemarin pameran pendidikan Belanda di Hotel Holiday Inn.Di pameran pendidikan Kanada, saya cuma tahu Manitoba University danWaterloo University. Alumni Manitoba yang saya tahu itu Pak Budi danMas Ronny. Alumni Waterloo itu Pak Onno. (CMIIW) Terus yang Belanda. Saya tahu cuma TU Delft dan Twente. Dua nama itusaya sering denger aja di kampus.Lanjut ke The World is Flat, saya bingung kalau disuruh ngisi namakeluarga. Nama saya sekarang ini yang diberikan oleh orang tua saya tidak ada nama keluarganya. Terus gimana dong ketika saya ngisiformulir family name?Apa nantinya kalau saya punya anak suatu hari nanti harus saya kasihnama keluarga? Gimana kawan-kawan? Menurut saya, kedepan, jika saya punya anak , maka harus ada nama keluarga, karena selain untuk mempermudah dalam melacak keturunan, juga akan mempermudah dalam pendaftaran di mana. Saya juga bingung, tapi menurut saya sebaikan setiap orang itu ada nama keluarga. Nah pertanyaan selanjutnya, nama (keluarga) suami atau istri yang akan di taro di nama anak itu? KAlo saya sih nama suami. Zaki Akhmad.-- Andriansah
[teknologia] Re: Tanya yang Punya Pengalaman di Digital Library
Dipo Prasetyo wrote: Aku ga pengalaman masalah ginian, tp pernah terjun diajak temen ke arena pendataan mirip2 ini di sektor energi dan pendidikan terkemuka... Sip. Yang penting sudah pernah punya pengalaman. Jadi saya bisa tanya-tanya lebih lanjut. Soalnya jarak antara realita dan teori sering berbeda jauh ya. Kalau kita pakai bahasa Matematika, delta (teori-realita) = besar. Harusnya cukup, saya pernah liat di suatu perpus di institusi beken cm modal 4 pc dan 1 server doang!! Padahal buku2nya gila bo, lengkap ori semua...Dan terus terang, saya lebih suka liat katalognya manual krn ya masalah sdm tadi... Sip lagi. Kalau perpustakaan mana tuh kalau saya boleh tahu? Koleksinya terbuka untuk publik gak nih? Wah asyik banget tuh kalau terbuka untuk publik. Cukup, toh cuman infra aja khan? kalo bs spek servernya ada bagusan dikit, soalnya biasa client dipake buat ngetik/gimz drpd jd katalog digilib... Heeh, intra aja kok. Perpustakaan sederhana kok. Sepertinya sih belum bisa menganggarkan untuk koneksi internet. Bagusnya sih iya, tp menurutku seh tergantung mesinnya juga. Tp kalo utk skala kecil, sebaiknya biayanya dialokasikan ke bentuk modul2 pelatihan aja. Minimal ga bego2 amat lah, pake komputer ato barcode... Okeoke 4) Pengklasifikasian Waduh kalo ini teknis libarian, tergantung buku2nya tentunya. Aku kurang paham, harus liat sendiri ke lapangan. Seharusnya setiap perpus py kebijakannya masing2, aku aku pribadi lebih baik pake krn memudahkan indexing... Minta saran ke pustakawan aja kali ya. Soalnya aku baru ngerti kenapa kita gak boleh ngembaliin buku ke raknya kalau kita ke perpustakaan. Jadi suka ada tulisan, Jangan kembalikan buku ke rak. Tinggalkan saja di meja. Tindakan kita meninggalkan buku di meja itu justru mempermudah pustakawan untuk mengembalikan di tempat semestinya. Kalau kita mengembalikan ke rak dan salah posisinya, justru mempersulit pustakawan. 5) Kisaran anggaran Masalah finansial gw kurang paham detil spesifikasinya, tp berdasarkan yg kmr pernah gw kerjain seh ga mahal ko... Total bersihnya itu sekitar 8x spp gw waktu itu, karena dikerjain rame2 yg bagi hasil aku cm kebagian dikit yg penting cukup buat bayar spp n pengalaman boo sekaligus nolongin temen... Xixixixi... Sip lagi-lagi. Terimakasih Mas Dipo untuk bantuannya. Zaki Akhmad
[teknologia] Re: RD Mesin ATM
Dipo Prasetyo wrote: ..tindak tegas dunk, ko malah dilindungi ditutupi bahkan disembunyikan seakan2 ga ada apa2 seperti mahluk gaib... H, syerem... Kalau gitu, jangan kebanyakan nonton film misteri Mas Dipo. Lebih baik baca buku terus nulis. Hippie... Zaki Akhmad
[teknologia] Re: Ide Lama Eksekusi Belum Ada: Audio Book
Dicky Arinal wrote: Hihihi.. Bu Andonowati ya? Dulu saya pernah diajar pas TPB, orangnya nyantai... sarapan di oktagon nggak bawa duit, minjam ke teman saya :. Btw, dia adalah seorang yang mengerti matematika by hearts... Halo Dicky, salam kenal. Wah kamu anak Matematika ya? Aku gak dapat Bu Andono untuk Kalkulus. Hmm dari diskusi dulu, yang kamu bilang emang bener sih: Mengerti Matematika dengan hati. regards, Dicky Arinal Zaki Akhmad
[teknologia] Re: The World is Flat: Family Name
On 2/12/06, Andriansah [EMAIL PROTECTED] wrote: Menurut saya, kedepan, jika saya punya anak , maka harus ada nama keluarga, karena selain untuk mempermudah dalam melacak keturunan, juga akan mempermudah dalam pendaftaran di mana. Mempermudah dari sisi apa? Saya memang pernah melihat sendiri keheranan orang Belanda terhadap nama orang Indonesia yang tidak mengandung nama keluarga, namun justru saya yang balik heran: sekarang kan urusan relasi sudah ditangani oleh basisdata, untuk apa atribut seperti itu harus melekat pada nama? Sebagai sebuah tradisi tentu tidak menjadi masalah jika diteruskan, namun menurut saya tidak perlu semua penduduk di dunia ini menganut sebuah asas dalam tata cara penamaan tersebut. -- amal
[teknologia] Re: Sekolah rodi
On 2/12/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote: Softcopy (ebooks) tidak bisa dibaca berlama-lama. Kalau terlalu lamamembaca di depan monitor (berbeda kondisi untuk tiap mata orang), matakita akan mengalami dry eye ( http://en.wikipedia.org/wiki/Dry_eye).Ada artikel yang mengatakan melihat monitor menyebabkan dry eye? Saya lihat di wiki tidak ada yang mengatakan bahwa penyebabnya adalah karena nongkrong di monitor. Apakah kalau monitornya LCD masih menjadi penyebab dry eye?
[teknologia] Re: Ide Lama Eksekusi Belum Ada: Audio Book
On 2/12/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Halo Dicky, salam kenal. Wah kamu anak Matematika ya? Walah, deduksi darimana ini? Kayaknya kamu nggak bakalan lulus ujian menjadi 'sleuth', lha wong pas TPB kan jurusannya campur aduk... Aku gak dapat BuAndono untuk Kalkulus. Hmm dari diskusi dulu, yang kamu bilangemang bener sih: Mengerti Matematika dengan hati. Hmm.. bahwa pengetahuan akan hakekat suatu ilmu itu penting, adalah sesuatu yang perlahan menghilang dari sebagian orang yang mulai banyak bersentuhan dengan dunia nyata. Kalau tidak salah saya pernah baca di milis ini, yang posting Pak Budi Raharjo seperti ini : I hate math, weleh2x kalo orang sekaliber Mr. Raharjo aja benji matematika, apalagi saya :. regards,Dicky Arinal
[teknologia] Re: Operating sistem untuk server
On 2/12/06, Andriansah [EMAIL PROTECTED] wrote: pertanyaan selanjutnya, server kamu itu untuk apa? aplikasi apa saja yang pengen kamu jalankan di server itu? kalo untuk web server, mail server, db server, mungki (mungkin, termasuk saya) akan merekomendasikan Linux, (openbsd, debian, freebsd). Kalo untuk aplikasi tergantung kebutuhan kamu. Kalau mau support Live Migration dll, ya cari OS yg support virtualisasi yg baik :-) IMW
[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand
On 2/11/06, Fatih [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya sering kecewa kalau acara dengan mahasiswa, karena mahasiswa Indonesia di LN koq jadi sering cengeng :sekarang -) *** hehehe pak made pns ya? :) Wah salah total, saya bukan PNS. Walau dapat beasiswa dari kampus saya, idea saya, kalau saya dapat beasiswa, artinya saya sudah berhutang (sudah merasakan hal yang lebih baik dari orang-orang lain). Jadi gimana membayarnya, bukan bagimana menagih kerjaan bagus kalau saya pulang setelah beasiswa itu. *** setuju. malu kita kalau generasi muda hanya ingin jadi PNS. :) sikap saya dlm soal ini: http://afsyuhud.blogspot.com/2006/01/civil-servant-pns-booming-collective.html Ndak ada salahnya generasi muda yg pinter, baik, jadi PNS. Kalau ndak kapan baiknya birokrat di Indonesia Atau lebih suka cuci tangan saja dan berteriak teriak di luar ? Takut ikut kotor tanganya. Oh ya saya bukan PNS IMW
[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand
On 2/10/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya sering kecewa kalau acara dengan mahasiswa, karena mahasiswa Indonesia di LN koq jadi sering cengeng :sekarang -)Oh gitu ya Pak Made. Apa karena keadaan di LN sudah nyaman dan mapanjadi merasa sudah masuk zona aman? Saya sih masih di Bandung aja jadi belum bisa ngerasain jadi mahasiswa LN. Tergantung usia berapa datangnya biasanya macam macam fasenya - Pertama datang, shock. Semuanya di tempat baru dianggap bagus (biasanya diikuti dg kebiasaan semua di Indonesia salah, semua orang di Indonesia lebih bodoh dari di LN) - Berikutnya terlena dg situasi yang enak, tanpa mau tahu dari mana sejarahnya sampai negara tersebut sampai pada situasi enak - Hilang kontak dengan situasi di Indonesia, dan pas pulang mengalami culture shock lagi. Karena tidak memahami komplekistas permasalahan. IMW
[teknologia] Re: Operating sistem untuk server
Affan Basalamah wrote: Lho justru itu, teman kamu yang pintar itu harusnya kamu tanya-tanyai, sampai capek kalo perlu, agar ilmu yang ada di kepalanya dia itu jadi berguna buat orang di sekelilingnya. Buat apa dia belajar capek-capek kalau orang lain nggak dapat manfaat, iya nggak ??? Nanti kalau RTFM, F=Friendly-nya berubah jadi F=F-bintang-bintang-k gimana Mas Affan? Hii...serem ah. Jadi analogi kasusnya gini. Ada teman saya yang tanya jadwal mata kuliah ke saya. Hah, saya jadi bingung. Bukannya semua jadwal kuliah tertempel dengan baik di papan pengumuman? Lain cerita kalau dia tidak menemukan jadwal mata kuliah yang dia inginkan di papan pengumuman. Kali aja ada salah ketik atau kertas pengumumannya tertutupi kertas lain. -affan Zaki Akhmad
[teknologia] Re: Operating sistem untuk server
Dipo Prasetyo wrote: Xixixixi, harusnya temenmu yang pake Fedora itu malu ko bs ga punya waktu utk jawab pertanyaanmu Pak Zaki. Ya udah lah, lupakan temenmu kalo mm kamu ngerasa ngeggangu ato membuat perasaanmu ga enak. Whuaasaya belum menikah. Jadi jangan dipanggil Pak, Mas Dipo. Soalnya waktu itu teman saya sedang sibuk TA. Jadi saya gak enak mau tanya-tanya banyak. Jadi lebih baik saya coba langsung aja dan beli buku Fedora. Mm komunitas open source itu sangat eksklusif, tp sangat menarik itu menjadi bahan obrolan. Jadinya kl ngobrol aja ga nyambung, maksa harus dipaksa ikutan ngobrol?? Mending kamu explore sendiri dulu, pelajari manual guide book-nya... Ntar kl kamu bs show up, gw yakin Pak Zaki bakal ditanya2in ama yg dodol2... Wah kalau komunitas open source eksklusif, nanti yang bikin virus brontok bisa tambah seneng dong. Semakin banyak yang jadi korban. Yah, paling gaya-nya saja yang menurut saya harus berubah. Kalau kita sudah membuat orang lain tidak simpati ke kita, serba susah jadinya. Nah, dg demikian Pak Zaki msh berusaha meluang waktunya utk menjawab pertanyaan2 mereka... Percaya deh semakin kamu jawab pertanyaan mereka dengan bener, kamu akan makin pinter berkali2 lipat drpd yg kamu ajarkan... Oya, kalo software2 biasain baca lewat manual bawaannya, lebih enak dan gampang nyarinya drpd beli bukunya... gw yakin buku itu ga dibaca, malah buat bantal tidur... mending beli buku yg jelasin lengkap ttg konsep, arsitek, ato biografi untuk fedora itu sendiri... cmiiw Yah, pelan-pelan juga sih aku kasih tahu. 1) Kamu partisi dulu harddisk kamu pakai Partition Magic. Tapi aku gak tanggung jawab lho kalau ada kerusakan data ketika partisi berlangsung. 2) Format harddisk dengan gaya ext3. 3) Masukkan CD Linux Fedora/Mandriva 4) Masuk BIOS, setting boot dari CD. 5) Ikuti petunjuk instalasi Selamat datang di Linux. Yah, paling gitu aja yang saya bagi. Buku Fedora-nya bener Mas Dipo, dibaca-nya cuma sebentar. Habisnya kan ganti ke Mandriva. Terus sekarang saya pinjamkan ke teman saya saja deh jadinya. Yah, buku toh dibeli gunanya untuk dibaca. Zaki Akhmad
[teknologia] Re: Ide Lama Eksekusi Belum Ada: Audio Book
Dicky Arinal wrote: Walah, deduksi darimana ini? Kayaknya kamu nggak bakalan lulus ujian menjadi 'sleuth', lha wong pas TPB kan jurusannya campur aduk... Saya kan masih pakai tanda tanya. Jadi belum pasti. Terus jadinya Dicky anak mana nih? Hmm.. bahwa pengetahuan akan hakekat suatu ilmu itu penting, adalah sesuatu yang perlahan menghilang dari sebagian orang yang mulai banyak bersentuhan dengan dunia nyata. Kalau tidak salah saya pernah baca di milis ini, yang posting Pak Budi Raharjo seperti ini : I hate math, weleh2x kalo orang sekaliber Mr. Raharjo aja benji matematika, apalagi saya :. Jangan gitu ah Dick! Setiap orang punya kelebihan kok menurut saya. Bisa jadi cara belajar kita-nya saja yang salah. Saya lagi baca (eh belum sempet deing, masih numpuk diatas meja doang) ensiklopedia Matematika. Seru juga lho ternyata Matematika. Sayang, sepertinya saya sudah terlambat menyadari bahwa Matematika =! Menghitung. regards, Dicky Arinal Zaki Akhmad
[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand
Made Wiryana wrote: Tergantung usia berapa datangnya biasanya macam macam fasenya - Pertama datang, shock. Semuanya di tempat baru dianggap bagus (biasanya diikuti dg kebiasaan semua di Indonesia salah, semua orang di Indonesia lebih bodoh dari di LN) Kalau saya shock, cuma bisa mimpi doang pergi ke LN sekarang. Family name aja dah dipikirin dari sekarang, padahal lulus kuliah juga belum. :D - Berikutnya terlena dg situasi yang enak, tanpa mau tahu dari mana sejarahnya sampai negara tersebut sampai pada situasi enak Berarti baca buku sejarah negera maju itu jadi penting juga ya Pak Made? - Hilang kontak dengan situasi di Indonesia, dan pas pulang mengalami culture shock lagi. Karena tidak memahami komplekistas permasalahan. Kalau saya berpendapat kita terlalu sering menyederhanakan masalah. Bagi saya masalah yang ideal itu cuma ada pas ujian di dalam kelas. Ada batasan masalah yang jelas. Lhah, kalau di dunia nyata mah tidak ada yang ideal. Misal. Di tempat saya baru saja dilakukan uji coba perwalian online. Ada teman saya yang komentar, wah asyiknya perwalian online. Ada juga yang berkomentar, aduh perwalian online kok malah bikin susah ya. Balik lagi ke layer 0: manusianya(?). Oh iya, supaya gak lupa dengan situasi Indonesia, baca berita on-line dari internet belum cukup ya Pak Made? Kompas, TEMPO, Detik, dll? IMW Zaki Akhmad
[teknologia] Re: Sekolah rodi
On 2/13/06, Dicky Arinal [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada artikel yang mengatakan melihat monitor menyebabkan dry eye? Saya lihat di wiki tidak ada yang mengatakan bahwa penyebabnya adalah karena nongkrong di monitor. Dokter mata saya yang mengatakannya. :-) Apakah kalau monitornya LCD masih menjadi penyebab dry eye? CRT dan LCD sama-sama memancarkan cahaya/energi dari dalam.
[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand
On 2/13/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: - Hilang kontak dengan situasi di Indonesia, dan pas pulang mengalami culture shock lagi. Karena tidak memahami komplekistas permasalahan. Apalagi di Indonesia orang lebih doyan membahas agama dan sosial dibandingkan teknologi. :-) Kalau kita ikut2an memikirkannya, jadi tambah stress. Saya pernah mencoba bekerja seminggu tanpa membaca milis, koran dan TV, ah..rasanya damai sekali Indonesia itu. hihihi.
[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand
On 2/12/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote: - Pertama datang, shock. Semuanya di tempat baru dianggap bagus (biasanya diikuti dg kebiasaan semua di Indonesia salah, semua orang di Indonesia lebih bodoh dari di LN)Kalau saya shock, cuma bisa mimpi doang pergi ke LN sekarang. Family name aja dah dipikirin dari sekarang, padahal lulus kuliah juga belum.:D Saya sih ke LN memang udah dari kecil (karena kebetulan tinggal di Pulau Bintan) he he he 30 menit sampai Singapore.Tapi terus terang saya ndak pernah mimpi bisa sekolah ke LN. - Berikutnya terlena dg situasi yang enak, tanpa mau tahu dari mana sejarahnya sampai negara tersebut sampai pada situasi enakBerarti baca buku sejarah negera maju itu jadi penting juga ya PakMade? Salah satu kegiatan favorit saya kalau jalan-jalan adalah ke museum negara tersebut, baca sejarahnya. Jadi kita nggak kaget kenapa misalnya di Jerman asuransi udah ke semua orang, dan kenapa ke RS ndak bayar (he he he banyak lho orang kuliah lama di Jerman karena beasiswa masih mengira hebat ke RS ndak bayar, padahal udah bayar asuransi). Oh iya, supaya gak lupa dengan situasi Indonesia, baca berita on-linedari internet belum cukup ya Pak Made? Kompas, TEMPO, Detik, dll? Kurang... harus sering sering liburan dan ngiter :-). Biar tahu bahwa Indonesia itu bukan Jakarta saja, kampus itu bukan ITB, UI saja :-), sekolah itu bukan sekolah unggulan saja. Dan juga biar tahu yang namanya PNS, birokrat itu tidak semuanya kacau. Banyak juga yang baik dan berpikiran maju. Sekali lagi saya bukan PNS. IMW
[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand
On 2/12/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote: On 2/13/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: - Hilang kontak dengan situasi di Indonesia, dan pas pulang mengalami culture shock lagi. Karena tidak memahami komplekistas permasalahan. Apalagi di Indonesia orang lebih doyan membahas agama dan sosialdibandingkan teknologi. :-)Kalau kita ikut2an memikirkannya, jadi tambah stress. Saya pernahmencoba bekerja seminggu tanpa membaca milis, koran dan TV, ah..rasanya damai sekali Indonesia itu. hihihi. Saya simple aja menghadapi ini, nikmati saja. Melihat orang -orang sekitar kita lebih suka nonton KISS, ya nikmati saja kita ikutan ketawa, sudah diberikan kesempatan menjadi orang yang lebih waras IMW
[teknologia] Re: Tanya yang Punya Pengalaman di Digital Library
On 2/12/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote: 4) Pengklasifikasian Waduh kalo ini teknis libarian, tergantung buku2nya tentunya. Aku kurang paham, harus liat sendiri ke lapangan. Seharusnya setiap perpus py kebijakannya masing2, aku aku pribadi lebih baik pake krn memudahkan indexing...Minta saran ke pustakawan aja kali ya. Soalnya aku baru ngerti kenapakita gak boleh ngembaliin buku ke raknya kalau kita ke perpustakaan.Jadi suka ada tulisan, Jangan kembalikan buku ke rak. Tinggalkan saja di meja. Tindakan kita meninggalkan buku di meja itu justru Soal perpustakaan, tanya aja ke milis [EMAIL PROTECTED], tempat pustakawan ngumpul. Ada Prof Sulistyo Basuki, ada pak Putu Pendit Laxman, ada Ismail, dsb Sekali tanya banyak yg jawab IMW
[teknologia] Re: Tanya yang Punya Pengalaman di Digital Library
Made Wiryana wrote: Soal perpustakaan, tanya aja ke milis [EMAIL PROTECTED], tempat pustakawan ngumpul. Ada Prof Sulistyo Basuki, ada pak Putu Pendit Laxman, ada Ismail, dsb OK, Pak Made. Saya langsung coba ikutan deh. Trims. Ditunggu oleh-olehnya Pak Made dari Jerman. Nanti dituker sama Brownies Kukus Alamanda deh. Sekali tanya banyak yg jawab IMW Zaki Akhmad
[teknologia] Linux filesystems (desktop)
Pengen tanya, para teknologiawan di sini pilih filesystem apa buat desktop Linux-nya? Pas install kan dikasi bbrp pilihan (ext3, ReiserFS, XFS, dsb). Saya biasa asal pilih aja, krn kurang tau apa kelebihan dan kekurangan masing-masing. fyi distronya openSUSE 10.0. ~Ronald
[teknologia] Re: Linux filesystems (desktop)
On Sun, Feb 12, 2006 at 06:11:06PM -0800, Ronald wrote: Ronny Haryanto wrote: Kalo tidak ada keperluan spesifik, pake default dr distronya aja. Saya cenderung milih ext3 kalo tidak ada keperluan khusus. Saya biasanya pake XFS. Udah pernah coba beberapa (ext3, ReiserFS, XFS), nggak kerasa ada bedanya dalam hal performance, hampir sami mawon semuanya. Apa ada yang ngerasa perbedaan performance? Keperluan yang saya maksud di atas lebih ke pola penggunaan khusus utk filesystem tsb. Misalnya many small files, many big files, few huge files, average, many read seldom write, many write seldom read, dsb. Kalo semua pola penggunaannya average, maka perbedaan itu sudah hampir bisa dipastikan tidak kerasa siginifikan. Jenis filesystem menurut saya tidak ada pengaruh yg siginifkan ke file I/O performance tanpa pola penggunaan yg specific. Bottleneck biasanya ada di hardwarenya. Ronny signature.asc Description: Digital signature
[teknologia] Re: Operating sistem untuk server
Oskar Syahbana wrote: Saya ingin masukan dari rekan - rekan. Saya mencoba untuk membuat server sendiri (yang sekarang sudah online, hanya koneksi masih naik turun -- harus di setup sedikit). Servernya ini buat keperluan apa? (web, mail, ftp,?) ~Ronald
[teknologia] Re: Linux filesystems (desktop)
Ronny Haryanto wrote: On Sun, Feb 12, 2006 at 06:11:06PM -0800, Ronald wrote: Ronny Haryanto wrote: Kalo tidak ada keperluan spesifik, pake default dr distronya aja. Saya cenderung milih ext3 kalo tidak ada keperluan khusus. Saya biasanya pake XFS. Udah pernah coba beberapa (ext3, ReiserFS, XFS), nggak kerasa ada bedanya dalam hal performance, hampir sami mawon semuanya. Apa ada yang ngerasa perbedaan performance? Keperluan yang saya maksud di atas lebih ke pola penggunaan khusus utk filesystem tsb. Misalnya many small files, many big files, few huge files, average, many read seldom write, many write seldom read, dsb. Kalo many small files (maildir), sebaiknya pake filesystem apa? -- Aris
[teknologia] Re: Linux filesystems (desktop)
On Mon, Feb 13, 2006 at 09:57:32AM +0700, risiyanto budi wrote: Ronny Haryanto wrote: Keperluan yang saya maksud di atas lebih ke pola penggunaan khusus utk filesystem tsb. Misalnya many small files, many big files, few huge files, average, many read seldom write, many write seldom read, dsb. Kalo many small files (maildir), sebaiknya pake filesystem apa? Kalo hanya mempertimbangkan speed aja tanpa faktor2 lain, berdasarkan http://linuxgazette.net/102/piszcz.html dan http://linuxgazette.net/122/TWDT.html#piszcz saya masih pegang ext3, karena saya sudah familiar dg ext3, support gak susah, umum dipake, saya males pake sesuatu yg baru kalo gak bener2 ada manfaatnya. Mungkin kalo mempertimbangkan faktor selain speed juga nah ini bisa lain jawabannya. Mungkin yg lebih penting dibanding jenis filesystemnya adalah blocksizenya berapa, dan parameter/options apa aja yg mesti dipake. Idealnya sih kalo mau belajar yg baru saya mendingan sekalian belajar zfs. Feature self healing dan scalabilitynya itu loh bikin ngiler. Journaling is sooo 2004, hehehe (siap2 denger comment soal bsd softupdate). Sayang zfs baru ada di Solaris, dan kayaknya masih beta walaupun open source. Tapi yg lain2 udah mulai rencana adopsi tuh kayaknya, dragonflybsd udah ada plan menurut developernya, dan katanya sih code qualitynya bagus. Ronny signature.asc Description: Digital signature
[teknologia] Re: (very off-topic) makanan indonesia
Ronny Haryanto wrote: Hah? Serius? Di Sydney? Bawang merah mah di mana2, sampe supermarket bule juga ada kadang2. Emang rada mahal, saya sendiri replace bawang merah dg bawang bombay (atau red onion) sebisa mungkin. Trus bawang goreng juga di chinatown banyak banget, ada yg seplastik gede cuma $6 bisa tahan setahun lebih (dimakan org serumah bertiga). Sorry, baru konfirmasi sama Istri, katanya di ChinaTown ada, tapi jarang. Bawang goreng di ChinaTown? Tau deh, biasanya beli sebungkus gede di toko Randwick. thx .dave http://www.davidsudjiman.info
[teknologia] Re: Operating sistem untuk server
Pada tanggal 2/11/06, Oskar Syahbana [EMAIL PROTECTED] menulis: Halo, Saya ingin masukan dari rekan - rekan. Saya mencoba untuk membuat server sendiri (yang sekarang sudah online, hanya koneksi masih naik turun -- harus di setup sedikit). Untuk seorang pemula, lebih baik mana, menggunakan server yang *NIX based (Fedora, CentOS, etc) atau Windows Server 2003 Enterprise (asli!)? Anda butuh atau ingin? Kalo butuh sesuaikan dengan kebutuhan. Kalo ingin sesuaikan dengan keinginan. -- This email contained with virus, worm or junk, please check and scan your brainware!
[teknologia] Re: Butuh Bantuan: Jejak Pak Samaun Samadikun
On 2/13/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Sedikit berbagi cerita saja, jadi kemarin Jumat (10/02) Pak Samaun cerita kalau Shockley sang penemu transistor, kalau ngajar, absennya pakai foto. Jadi begitu mahasiswa-nya masuk semua dalam kelas, Shockley moto dulu. Cheers, you're on camera! Gak bisa nitip absen deh kalau jadi mahasiwa-nya Shockley. Titik dua D. Zaki Akhmad Ooo, Pak Samaun dari Stanford toh, kirain dari MIT, seperti Shockley. Dulu saya pernah diajar sama orang yang pernah diajar sama Pak Samaun. Karena Pak Samaun pernah diajar sama Shockley, dia bilang bahwa dia adalah generasi ke dua dari sang penemu transistor. Lalu mahasiswa ada yang nyeletuk Kalau gitu kami adalah generasi ke tiga dong... regards, Dicky Arinal