[zamanku] Re: Hukum Yang Dibawa nabi itu Adil Sekali
Sederek Tawang, wong Jowo sing wis Ngarab tenan... Iki lho enek conto prilaku adil wong sing sampeyan akone nabi kui..., kenyataane merupaken pelanggaran aturan-aturan yang bersifat mendasar, umum, normatif sbb.: 1) AKU tak mau DIBUNUH maka aku tak mau MEMBUNUH orang lain. KENYATAANNYA MUHAMMAD membunuh/memerintahkan membunuh BANYAK ORANG! 2) AKU tak mau orang lain menyerang kotaku, menjarahnya, memperbudak anak-anakku dan tidur dengan istriku. JADI aku tak mau melakukan HAL seperti itu kpd orang lain. KENYATAANNYA: MUHAMMAD menjarah, memperbudak dan MENIDURI wanita hasil JARAHAN pada MALAM yang sama SUAMInya dihabisin! 3) AKU tak mau menjadi warga kelas dua, dijajah, direndahkan dan dipaksa membayar DENDA hanya karena hakku untuk memilih agama. MAKA AKU tak mau melakukannya kepada orang lain. KENYATAANYA:MUHAMMAD menerapkan PAJAK dan JIZYA bagi mereka yang menolak ISLAM! 4) AKU tak mau mempunyai seorang tuan atau pengawal yang bisa memukulku jika aku tak melakukan perintahnya. JADI aku juga tak mau memperlakukan istriku seperti itu. KENYATAANNYA: MUHAMMAD malah MEMUKUL istrinya dengan tanpa alasan atau hanya karena ISTERINYA menolak tidur dengannya! 5) AKU tak suka dikibulin, ditipu atau dikadalin. KARENA itu aku pikir KETIDAKJUJURAN adalah KEJAHATAN dan tidak ada pengecualian untuk ini. KENYATAANNYA; MUHAMMAD mengajarkan boleh NGIBUL asalkan demi agama dan ALLOH, tuhan palsunya islam = muhamad sendiri yang penuh nafsu manusiawi, egois, kejam, biadab, penipu dan pengancam! damai, insudira --- In zamanku@yahoogroups.com, tawangalun tawanga...@... wrote: Yang aneh itu Hukumnya Amerika globalisasi itu.Tadinya ngusul agar seluruh barrier dihilangkan .lalu industri mobil Jepang bisa mengkolapskan industri mobil Amerika,kok Amerikanya kaing2? lalu kenapa tenaga kerja tidak ikut globalisasi? Mestinya tukang batu,tukang kayu dari Indonesia harus tidak dibatasi masuk Uni Eropa dll.Makane kalau aturan yang bikin uwong itu pasti gak adil. Shalom, Tawangalun. - In islamkris...@yahoogroups.com, Hafsah Salim muskitawati@ wrote: tawangalun tawangalun@ wrote: Hukum Yang dibawa nabi itu pancen adil, Biarpun adil tetap anda harus menerima kenyataan bahwa nabi Muhammad ditolak diseluruh dunia. Hanya umat Islam yang diracuninya saja tetap ber-angan2 dirinya. Hukum agama lain juga lebih adil, contohnya, kalo orang lain boleh masuk agamanya, maka umatnya juga bebas keluar pindah agamanya. Hanya Islam yang paling biadab, orang lain boleh masuk Islam tapi umat Islam sendiri yang pindah keluar dari Islam dituduh murtad dan dipancung kepalanya. Apakah adil merusak patung penyembah berhala??? Kalo Allah kamu tak mau dirusak kabahnya, maka janganlah merusak patung berhala. Terbukti HAM melindungi semua penyembah berhala sama sederajat dengan muslimin dan agama lainnya. Apakah Islam itu bisa adil memperlakukan penyembah berhala sama sederajat dengan umat Islam sendiri??? Apakah orang kafir boleh menjadi caliph Jelas khan tidak adilnya Itulah sebabnya, anda harus berbesar hati untuk menerima kenyataan bahwa Allah dan hukum2nya yang anda anggap adil itu ditolak diseluruh dunia Ny. Muslim binti Muskitawati. contohnya: 1.Kalau seseorang memakan daging babi yang dia tdk tahu bahwa itu babi maka dia tdk dosa,beda dg pak Polisi ada pengendara yang melanggar bahwa disitu jalan satu arah,maka orang tsb tetep ditilang.Makane jaman dulu ada orang nyuri jagung karena dia kelaparan gak dipotong tangannya,sebab pencuri tadi sudah nembung gak dikasih,padahal dia lapar sekali.Jadi Islam mempertimbangkan latar belakang pelanggaran. 2.Orang yang doanya mahbul salah satu adalah :Presiden /Khalifah yang Adil.Kenapa kok bukan Ustad yang adil? Allah itu tahu bahwa kesempatan korupsi Khalifah jauh lebih besar dari seorang Ustad.Maka kalau AA Gym adil itu nilainya kecil ,sementara kalau SBY adil nilainya sangat besar.SBY bisa main mata dg kontraktor minyak asing,sedang AA Gym gak bisa. 3.Siapa yang mendapat Perlindungan ketika di Padang Mahsyar menanti hisab? Salah satunya adalah:Pemuda yang hatinya dimasjid.Setiap ada panggilan azan Pemuda tsb langsung menuju kemasjid.Kalau sudah bau tanah setua Item pasti biasa lah tapi kalau masih Pemuda itu pantas diacungi jempol. Nah cobak Item kamu nyariin yang begitu2 di Kristen mana? ayo keluarkan. Shalom, tawangalun.
[zamanku] Perbedaan Partai Islam dan Nasionalis Tipis
http://www.ambonekspres.com/index.php?act=newsnewsid=25236 Minggu, 21 Dec 2008, | 1 Perbedaan Partai Islam dan Nasionalis Tipis Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla mengatakan, Pemilu 2009 tidak lagi diwarnai perbedaan ideologi antar partai seperti pemilu sebelumnya. Pasalnya, partai-partai beraliran agama maupun nasionalis kini sudah cenderung mengaburkan identitas untuk meraup suara yang lebih besar. ''Semua partai cenderung bergerak ke tengah, ingin merangkul semua pihak. Kalau dulu, partai Islam hanya merangkul orang Islam, partai nasionalis menjual ideologi untuk menggaet golongan nasionalis yang tidak terlalu religius,'' ujar Kalla dalam dialog publik di DPP Partai Golkar. Sejumlah pengamat politik dan praktisi komunikasi menjadi panelis dalam diskusi tersebut, antara lain, Eep Saefullah, Budiarto Sambazi, Daniel Sparingga, Indra J.Piliang, dan Bachtiar Ali. Bukti tipisnya faktor ideologi pada pemilu mendatang, kata Kalla, PKS kini mulai meninggalkan ideologi kanan dengan menyanjung mantan Presiden Soeharto, PAN yang bermodal suara Muhammadiyah telah mencalonkan Alvin Lie yang berasal dari etnis Tionghoa, dan PDIP yang nasionalis kini mendekati pemilih religius dengan mendirikan organisasi sayap Baitul Muslimin. ''Tantangan lain adalah media sangat terbuka sehingga makin mendekatkan ide dan pandangan. Kalau dulu partai hebat dinilai dari dana kampanye, dari banyaknya kaus dan spanduk, kini partai hebat itu yang bisa memberikan semua kebutuhan rakyat. Eep mengatakan, Golkar akan mengulang sukses bila berhasil keluar dari situasi defensif yang dilakukan Partai Demokrat dan situasi ofensif yang dilakukan PDI Perjuangan. ''Golkar tidak bisa mengklaim keberhasilan pemerintah karena pasti milik presiden, sementara Golkar tidak bisa ofensif seperti PDIP karena ketua umumnya wakil presiden. Ini simalakama,'' katanya. (NEO)
[zamanku] Assad: Direct peace talks with Israel possible and will happen
http://www.haaretz.com/hasen/spages/1048980.html Last update - 00:42 23/12/2008 Assad: Direct peace talks with Israel possible and will happen By Haaretz Service and The Associated Press Syrian President Bashar Assad said Monday he believes direct peace talks with Israel are possible and that they will eventually take place. It's natural that we would move, at a later stage, to direct negotiations. We cannot achieve peace through indirect talks only, Assad said, speaking at a joint press conference with visiting Croatian counterpart Stipe Mesic. The comments reflect a softer stance taken by the Syrian leader, who only recently rebuked Israel by claiming it is not genuine in its professed desire for peace with its Arab neighbors. Assad's comments came as Olmert was in Turkey for talks with officials there that were expected to focus among other things on Turkish-mediated negotiations with Syria. After meeting with Turkish President Abdullah Gul on Monday, Olmert reiterated his assertion that, Peace with Syria is achievable. Four rounds of indirect Syrian-Israeli talks have been held this year through Turkish mediators, though no breakthroughs were made. The talks were suspended after outgoing Prime Minister Ehud Olmert announced he would step down. Opposition leader Benjamin Netanyahu, meanwhile, declared on Monday that Israel will not cede the Golan Heights, a key Syrian demand, if he is elected prime minister in February's general election. The government of Israel under Likud's leadership will make sure that we stay in the Golan, and will keep it for the state's security, said Netanyahu, the Likud chairman. He made the comments while on a tour of the strategic plateau. No new date for the Syria-Israel talks has been set, and Assad didn't say Monday when the indirect talks would resume. They are not expected to go on until after the election that would determine Olmert's successor. The Syrian president compared the peace process to the construction of a building, and said Syria and Israel are now laying the foundations for peace through the Turkey-mediated indirect talks. We should first lay solid foundations and then construct the building, and not vice versa, he said. If the bases are successful, then direct negotiations will be successful. Olmert said last week it's possible to negotiate a peace treaty between Israel and Syria. Damascus has proposed that Turkish-mediated talks with Israel resume officially,' perhaps even directly, after Barack Obama assumes the U.S. presidency and a new government is elected in Israel, according to a reporter from the Qatari paper Al-Watan, in Damascus. Arab sources told the paper that until that time, Syria is not interested in continuing talks with Israel. Syria and Israel are bitter foes. They held direct talks in the late 1990s and early 2000 but negotiations broke down over the extent of an Israeli withdrawal from the Golan Heights, a strategic territory captured by Israel in the 1967 Six Day War. Syria insists on the complete return of the Golan Heights, while Israel wants to keep a strip of land around the Sea of Galilee. 0.gif
Balasan: RE: [zamanku] Sandrina malakiano tetep Berjilbab
Kesimpulan yg anda buat adalah bagi mereka yg tidak beriman..yg khuatir tidak bisa hidup kaya dan berpoya. Faktanya masih saja dia dapat hidup dan merasa lebih bahagia dan tenang. Jiwa bebas dan tidak bergantung. betoroism...@yahoo.com betoroism...@yahoo.com wrote: Kesimpulanya- setelah berhaji dan berjilbab kesengsaraan bertambah, makanya jangan naik haji, cuman dapat sial aja, makan antre, duit dikorupsi,pulang2 dicerain. -original message- Subject: [zamanku] Sandrina malakiano tetep Berjilbab From: tawangalun tawanga...@yahoo.com Date: 22/12/2008 10:55 am Dari Facebook-nya Sandrina Malakiano Fatah Setiap kali sebuah musibah datang, maka sangat boleh jadi di belakangnya sesungguhnya menguntit berkah yang belum kelihatan. Saya sendiri yakin bahwa â sebagaimana Islam mengajarkan â di balik kebaikan boleh jadi tersembunyi keburukan dan di balik keburukan boleh jadi tersembunyi kebaikan. Saya sendiri membuktikan itu dalam kaitan dengan keputusan memakai hijab sejak pulang berhaji di awal 2006. Segera setelah keputusan itu saya buat, sesuai dugaan, ujian pertama datang dari tempat saya bekerja, Metro TV. Sekalipun tanpa dilandasi aturan tertulis, saya tidak diperkenankan untuk siaran karena berjilbab. Pimpinan Metro TV sebetulnya sudah mengijinkan saya siaran dengan jilbab asalkan di luar studio, setelah berbulan-bulan saya memperjuangkan izinnya. Tapi, mereka yang mengelola langsung beragam tayangan di Metro TV menghambat saya di tingkat yang lebih operasional. Akhirnya, setelah enam bulan saya berjuang, bernegosiasi, dan mengajak diskusi panjang sejumlah orang dalam jajaran pimpinan level atas dan tengah di Metro TV, saya merasa pintu memang sudah ditutup. Sementara itu, sebagai penyiar utama saya mendapatkan gaji yang tinggi. Untuk menghindari fitnah sebagai orang yang makan gaji buta, akhirnya saya memutuskan untuk cuti di luar tanggungan selama proses negosiasi berlangsung. Maka, selama enam bulan saya tak memperoleh penghasilan, tapi dengan status yang tetap terikat pada institusi Metro TV. Setelah berlama-lama dalam posisi yang tak jelas dan tak melihat ada sinar di ujung lorong yang gelap, akhirnya saya mengundurkan diri. Pengunduran diri ini adalah sebuah keputusan besar yang mesti saya buat. Saya amat mencintai pekerjaan saya sebagai reporter dan presenter berita serta kemudian sebagai anchor di televisi. Saya sudah menggeluti pekerjaan yang amat saya cintai ini sejak di TVRI Denpasar, ANTV, sebagai freelance untuk sejumlah jaringan TV internasional, TVRI Pusat, dan kemudian Metro TV selama 15 tahun, ketika saya kehilangan pekerjaan itu. Maka, ini adalah sebuah musibah besar bagi saya. Tetapi, dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan memberi saya yang terbaik dan bahwa âdunia tak selebar daun Metro TVâ, saya bergeming dengan keputusan itu. Saya yakin di balik musibah itu, saya akan mendapat berkah dari-Nya. HIKMAH BERJILBAB Benar saja. Sekitar satu tahun setelah saya mundur dari Metro TV, ibu saya terkena radang pankreas akut dan mesti dirawat intensif di rumah sakit. Saya tak bisa membayangkan, jika saja saya masih aktif di Metro TV, bagaimana mungkin saya bisa mendampingi Ibu selama 47 hari di rumah sakit hingga Allah memanggilnya pulang pada 28 Mei 2007 itu. Bagaimana mungkin saya bisa menemaninya selama 28 hari di ruang rawat inap biasa, menungguinya di luar ruang operasi besar serta dua hari di ruang ICU, dan kemudian 17 hari di ruang ICCU? Hikmah lain yang saya sungguh syukuri adalah karena berjilbab saya mendapat kesempatan untuk mempelajari Islam secara lebih baik. Kesempatan ini datang antara lain melalui beragam acara bercorak keagamaan yang saya asuh di beberapa stasiun TV. Metro TV sendiri memberi saya kesempatan sebagai tenaga kontrak untuk menjadi host dalam acara pamer cakap (talkshow) selama bulan Ramadhan. Karena itulah, saya beroleh kesempatan untuk menjadi teman dialog para profesor di acara âEnsiklopedi Al Quranâ#65533; selama Ramadhan tahun lalu, misalnya. Saya pun mendapatkan banyak sekali pelajaran dan pemahaman baru tentang agama dan keberagamaan. Islam tampil makin atraktif, dalam bentuknya yang tak bisa saya bayangkan sebelumnya. Saya bertemu Islam yang hanif, membebaskan, toleran, memanusiakan manusia, mengagungkan ibu dan kaum perempuan, penuh penghargaan terhadap kemajemukan, dan melindungi minoritas. Saya sama sekali tak merasa bahwa saya sudah berislam secara baik dan mendalam. Tidak sama sekali. Berjilbab pun, perlu saya tegaskan, bukanlah sebuah proklamasi tentang kesempurnaan beragama atau tentang kesucian. Berjibab adalah upaya yang amat personal untuk memilih kenyamanan hidup. Berjilbab adalah sebuah perangkat untuk memperbaiki diri tanpa perlu mempublikasikan segenap kebaikan itu pada orang lain. Berjilbab pada akhirnya adalah sebuah pilihan personal. Saya menghormati pilihan personal orang lain untuk tidak berjilbab atau bahkan untuk berpakaian seminim yang ia mau atas nama kenyamanan personal mereka.
Bls: [zamanku] Re: Hukum Yang Dibawa nabi itu Adil Sekali
akur wak betoro Dari: betoroism...@yahoo.com betoroism...@yahoo.com Kepada: zama...@yahoogroups..com Terkirim: Selasa, 23 Desember, 2008 00:13:22 Topik: RE: [zamanku] Re: Hukum Yang Dibawa nabi itu Adil Sekali Ane setuja kalo aturan bikinan wong tidak adil, tapi yang lebih mengerikan sekaligus menjijikan adalah aturan nyang dibikin alloh, ayat2 alquran sadis, miris, pedih, dan merusak nalar. Dalam hal ini jelas ajaran manusia lbh manusiawi daripada ajaranya alloh. Kesimpulanya, alloh bodo bin buas. -original message- Subject: [zamanku] Re: Hukum Yang Dibawa nabi itu Adil Sekali From: tawangalun tawanga...@yahoo. com Date: 22/12/2008 10:53 am Yang aneh itu Hukumnya Amerika globalisasi itu.Tadinya ngusul agar seluruh barrier dihilangkan .lalu industri mobil Jepang bisa mengkolapskan industri mobil Amerika,kok Amerikanya kaing2? lalu kenapa tenaga kerja tidak ikut globalisasi? Mestinya tukang batu,tukang kayu dari Indonesia harus tidak dibatasi masuk Uni Eropa dll.Makane kalau aturan yang bikin uwong itu pasti gak adil. Shalom, Tawangalun. - In islamkristen@ yahoogroups. com, Hafsah Salim muskitawati@ wrote: tawangalun tawangalun@ wrote: Hukum Yang dibawa nabi itu pancen adil, Biarpun adil tetap anda harus menerima kenyataan bahwa nabi Muhammad ditolak diseluruh dunia. Hanya umat Islam yang diracuninya saja tetap ber-angan2 dirinya. Hukum agama lain juga lebih adil, contohnya, kalo orang lain boleh masuk agamanya, maka umatnya juga bebas keluar pindah agamanya. Hanya Islam yang paling biadab, orang lain boleh masuk Islam tapi umat Islam sendiri yang pindah keluar dari Islam dituduh murtad dan dipancung kepalanya. Apakah adil merusak patung penyembah berhala??? Kalo Allah kamu tak mau dirusak kabahnya, maka janganlah merusak patung berhala. Terbukti HAM melindungi semua penyembah berhala sama sederajat dengan muslimin dan agama lainnya. Apakah Islam itu bisa adil memperlakukan penyembah berhala sama sederajat dengan umat Islam sendiri??? Apakah orang kafir boleh menjadi caliph Jelas khan tidak adilnya Itulah sebabnya, anda harus berbesar hati untuk menerima kenyataan bahwa Allah dan hukum2nya yang anda anggap adil itu ditolak diseluruh dunia Ny. Muslim binti Muskitawati. contohnya: 1.Kalau seseorang memakan daging babi yang dia tdk tahu bahwa itu babi maka dia tdk dosa,beda dg pak Polisi ada pengendara yang melanggar bahwa disitu jalan satu arah,maka orang tsb tetep ditilang.Makane jaman dulu ada orang nyuri jagung karena dia kelaparan gak dipotong tangannya,sebab pencuri tadi sudah nembung gak dikasih,padahal dia lapar sekali.Jadi Islam mempertimbangkan latar belakang pelanggaran. 2.Orang yang doanya mahbul salah satu adalah :Presiden /Khalifah yang Adil.Kenapa kok bukan Ustad yang adil? Allah itu tahu bahwa kesempatan korupsi Khalifah jauh lebih besar dari seorang Ustad.Maka kalau AA Gym adil itu nilainya kecil ,sementara kalau SBY adil nilainya sangat besar.SBY bisa main mata dg kontraktor minyak asing,sedang AA Gym gak bisa. 3.Siapa yang mendapat Perlindungan ketika di Padang Mahsyar menanti hisab? Salah satunya adalah:Pemuda yang hatinya dimasjid.Setiap ada panggilan azan Pemuda tsb langsung menuju kemasjid.Kalau sudah bau tanah setua Item pasti biasa lah tapi kalau masih Pemuda itu pantas diacungi jempol. Nah cobak Item kamu nyariin yang begitu2 di Kristen mana? ayo keluarkan. Shalom, tawangalun. --- End forwarded message --- Selalu bersama teman-teman di Yahoo! Messenger. Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/
Bls: [zamanku] Sandrina malakiano tetep Berjilbab
wakakakakakakakakakakak... Dari: betoroism...@yahoo.com betoroism...@yahoo.com Kepada: zamanku@yahoogroups.com; islamkris...@yahoogroups.com Terkirim: Selasa, 23 Desember, 2008 00:13:22 Topik: RE: [zamanku] Sandrina malakiano tetep Berjilbab Kesimpulanya- setelah berhaji dan berjilbab kesengsaraan bertambah, makanya jangan naik haji, cuman dapat sial aja, makan antre, duit dikorupsi,pulang2 dicerain. -original message- Subject: [zamanku] Sandrina malakiano tetep Berjilbab From: tawangalun tawanga...@yahoo. com Date: 22/12/2008 10:55 am Dari Facebook-nya Sandrina Malakiano Fatah Setiap kali sebuah musibah datang, maka sangat boleh jadi di belakangnya sesungguhnya menguntit berkah yang belum kelihatan. Saya sendiri yakin bahwa â sebagaimana Islam mengajarkan â di balik kebaikan boleh jadi tersembunyi keburukan dan di balik keburukan boleh jadi tersembunyi kebaikan. Saya sendiri membuktikan itu dalam kaitan dengan keputusan memakai hijab sejak pulang berhaji di awal 2006. Segera setelah keputusan itu saya buat, sesuai dugaan, ujian pertama datang dari tempat saya bekerja, Metro TV. Sekalipun tanpa dilandasi aturan tertulis, saya tidak diperkenankan untuk siaran karena berjilbab. Pimpinan Metro TV sebetulnya sudah mengijinkan saya siaran dengan jilbab asalkan di luar studio, setelah berbulan-bulan saya memperjuangkan izinnya. Tapi, mereka yang mengelola langsung beragam tayangan di Metro TV menghambat saya di tingkat yang lebih operasional. Akhirnya, setelah enam bulan saya berjuang, bernegosiasi, dan mengajak diskusi panjang sejumlah orang dalam jajaran pimpinan level atas dan tengah di Metro TV, saya merasa pintu memang sudah ditutup. Sementara itu, sebagai penyiar utama saya mendapatkan gaji yang tinggi. Untuk menghindari fitnah sebagai orang yang makan gaji buta, akhirnya saya memutuskan untuk cuti di luar tanggungan selama proses negosiasi berlangsung. Maka, selama enam bulan saya tak memperoleh penghasilan, tapi dengan status yang tetap terikat pada institusi Metro TV. Setelah berlama-lama dalam posisi yang tak jelas dan tak melihat ada sinar di ujung lorong yang gelap, akhirnya saya mengundurkan diri. Pengunduran diri ini adalah sebuah keputusan besar yang mesti saya buat. Saya amat mencintai pekerjaan saya sebagai reporter dan presenter berita serta kemudian sebagai anchor di televisi. Saya sudah menggeluti pekerjaan yang amat saya cintai ini sejak di TVRI Denpasar, ANTV, sebagai freelance untuk sejumlah jaringan TV internasional, TVRI Pusat, dan kemudian Metro TV selama 15 tahun, ketika saya kehilangan pekerjaan itu. Maka, ini adalah sebuah musibah besar bagi saya. Tetapi, dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan memberi saya yang terbaik dan bahwa âdunia tak selebar daun Metro TVâ, saya bergeming dengan keputusan itu. Saya yakin di balik musibah itu, saya akan mendapat berkah dari-Nya. HIKMAH BERJILBAB Benar saja. Sekitar satu tahun setelah saya mundur dari Metro TV, ibu saya terkena radang pankreas akut dan mesti dirawat intensif di rumah sakit. Saya tak bisa membayangkan, jika saja saya masih aktif di Metro TV, bagaimana mungkin saya bisa mendampingi Ibu selama 47 hari di rumah sakit hingga Allah memanggilnya pulang pada 28 Mei 2007 itu. Bagaimana mungkin saya bisa menemaninya selama 28 hari di ruang rawat inap biasa, menungguinya di luar ruang operasi besar serta dua hari di ruang ICU, dan kemudian 17 hari di ruang ICCU? Hikmah lain yang saya sungguh syukuri adalah karena berjilbab saya mendapat kesempatan untuk mempelajari Islam secara lebih baik. Kesempatan ini datang antara lain melalui beragam acara bercorak keagamaan yang saya asuh di beberapa stasiun TV. Metro TV sendiri memberi saya kesempatan sebagai tenaga kontrak untuk menjadi host dalam acara pamer cakap (talkshow) selama bulan Ramadhan. Karena itulah, saya beroleh kesempatan untuk menjadi teman dialog para profesor di acara âEnsiklopedi Al Quranâ#65533; selama Ramadhan tahun lalu, misalnya. Saya pun mendapatkan banyak sekali pelajaran dan pemahaman baru tentang agama dan keberagamaan. Islam tampil makin atraktif, dalam bentuknya yang tak bisa saya bayangkan sebelumnya. Saya bertemu Islam yang hanif, membebaskan, toleran, memanusiakan manusia, mengagungkan ibu dan kaum perempuan, penuh penghargaan terhadap kemajemukan, dan melindungi minoritas. Saya sama sekali tak merasa bahwa saya sudah berislam secara baik dan mendalam. Tidak sama sekali. Berjilbab pun, perlu saya tegaskan, bukanlah sebuah proklamasi tentang kesempurnaan beragama atau tentang kesucian. Berjibab adalah upaya yang amat personal untuk memilih kenyamanan hidup. Berjilbab adalah sebuah perangkat untuk memperbaiki diri tanpa perlu mempublikasikan segenap kebaikan itu pada orang lain. Berjilbab pada akhirnya adalah sebuah pilihan personal. Saya menghormati pilihan personal orang lain untuk tidak berjilbab atau bahkan untuk berpakaian seminim yang ia mau atas nama kenyamanan personal mereka. Tapi, karena
Re: [zamanku] Re: Hukum Yang Dibawa nabi itu Adil Sekali
Tawang, FYI Globalisasi itu bukan hukumnya amrik, tapi efek dari kepadatan manusia dan jarak yg semakin pendek. Negara itu artinya tata tertib. Jadi Amerika itu adalah sebuah bentuk tata tertib. Masalah persaingan bisnis (entah itu mobil maupun komputer) adalah bentuk individual, bukan negara. Free Trade adalah bentuk perdagangan masa depan seiring dengan mengglobalnya manusia. Alias mau tidak mau akhirnya akan seperti itu. Tenaga kerja adalah tanggung jawab negara, jika dibebaskan, bagaimana nasib tenaga kerja asli negara tsb? Memang komplex. Tapi globalisasi tenaga kerja akan datang saatnya. From: betoroism...@yahoo.com Sent: Tuesday, December 23, 2008 12:13 AM To: zamanku@yahoogroups.com Subject: RE: [zamanku] Re: Hukum Yang Dibawa nabi itu Adil Sekali Ane setuja kalo aturan bikinan wong tidak adil, tapi yang lebih mengerikan sekaligus menjijikan adalah aturan nyang dibikin alloh, ayat2 alquran sadis, miris, pedih, dan merusak nalar. Dalam hal ini jelas ajaran manusia lbh manusiawi daripada ajaranya alloh. Kesimpulanya, alloh bodo bin buas. -original message- Subject: [zamanku] Re: Hukum Yang Dibawa nabi itu Adil Sekali From: tawangalun tawanga...@yahoo.com Date: 22/12/2008 10:53 am Yang aneh itu Hukumnya Amerika globalisasi itu.Tadinya ngusul agar seluruh barrier dihilangkan .lalu industri mobil Jepang bisa mengkolapskan industri mobil Amerika,kok Amerikanya kaing2? lalu kenapa tenaga kerja tidak ikut globalisasi? Mestinya tukang batu,tukang kayu dari Indonesia harus tidak dibatasi masuk Uni Eropa dll.Makane kalau aturan yang bikin uwong itu pasti gak adil. Shalom, Tawangalun. - In islamkris...@yahoogroups.com, Hafsah Salim muskitawati@ wrote: tawangalun tawangalun@ wrote: Hukum Yang dibawa nabi itu pancen adil, Biarpun adil tetap anda harus menerima kenyataan bahwa nabi Muhammad ditolak diseluruh dunia. Hanya umat Islam yang diracuninya saja tetap ber-angan2 dirinya. Hukum agama lain juga lebih adil, contohnya, kalo orang lain boleh masuk agamanya, maka umatnya juga bebas keluar pindah agamanya. Hanya Islam yang paling biadab, orang lain boleh masuk Islam tapi umat Islam sendiri yang pindah keluar dari Islam dituduh murtad dan dipancung kepalanya. Apakah adil merusak patung penyembah berhala??? Kalo Allah kamu tak mau dirusak kabahnya, maka janganlah merusak patung berhala. Terbukti HAM melindungi semua penyembah berhala sama sederajat dengan muslimin dan agama lainnya. Apakah Islam itu bisa adil memperlakukan penyembah berhala sama sederajat dengan umat Islam sendiri??? Apakah orang kafir boleh menjadi caliph Jelas khan tidak adilnya Itulah sebabnya, anda harus berbesar hati untuk menerima kenyataan bahwa Allah dan hukum2nya yang anda anggap adil itu ditolak diseluruh dunia Ny. Muslim binti Muskitawati. contohnya: 1.Kalau seseorang memakan daging babi yang dia tdk tahu bahwa itu babi maka dia tdk dosa,beda dg pak Polisi ada pengendara yang melanggar bahwa disitu jalan satu arah,maka orang tsb tetep ditilang.Makane jaman dulu ada orang nyuri jagung karena dia kelaparan gak dipotong tangannya,sebab pencuri tadi sudah nembung gak dikasih,padahal dia lapar sekali.Jadi Islam mempertimbangkan latar belakang pelanggaran. 2.Orang yang doanya mahbul salah satu adalah :Presiden /Khalifah yang Adil.Kenapa kok bukan Ustad yang adil? Allah itu tahu bahwa kesempatan korupsi Khalifah jauh lebih besar dari seorang Ustad.Maka kalau AA Gym adil itu nilainya kecil ,sementara kalau SBY adil nilainya sangat besar.SBY bisa main mata dg kontraktor minyak asing,sedang AA Gym gak bisa. 3.Siapa yang mendapat Perlindungan ketika di Padang Mahsyar menanti hisab? Salah satunya adalah:Pemuda yang hatinya dimasjid.Setiap ada panggilan azan Pemuda tsb langsung menuju kemasjid.Kalau sudah bau tanah setua Item pasti biasa lah tapi kalau masih Pemuda itu pantas diacungi jempol. Nah cobak Item kamu nyariin yang begitu2 di Kristen mana? ayo keluarkan. Shalom, tawangalun. --- End forwarded message ---
Re: [zamanku] selamat natal dan tahun baru 2009
To Christians in Zamanku, I wish you all a Happy Celebration of Christmas Day and a Happy Prosperous New Year of 2009. May bright future be yours Yours truly, Supriyadi - Original Message - From: teddy sunardi Sent: Monday, December 22, 2008 7:51 PM Subject: [zamanku] selamat natal dan tahun baru 2009 Kepada para anggota milis yang merayakannya, saya ucapkan: Selamat Natal 2008 Semoga damai senantiasa menerangi hati setiap insan di dunia ini. dan kepada anda semua, saya ucapkan: Selamat Tahun Baru 2009 Semoga tahun 2009 memberikan keberhasilan, kebahagiaan dan kedamaian yang lebih lagi kepada kita semua. Salam hangat, Teddy
[zamanku] BIN: Ulama Berpolitik, Umat Terpecah
PATI, SABTU - Kepala Badan Intelijen Negara Syamsir Siregar mengemukakan, banyaknya kyai dan ulama yang berpolitik praktis membuat umat terabaikan dan terpecah-pecah. Saat ini banyak kyai terpecah-pecah karena jalur politik praktis yang dipilihnya. Ini sangat disayangkan karena masyarakat jadi kesulitan mencari panutan dan umat jadi terabaikan, katanya di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Sabtu (20/12). Menurut Syamsir, berpolitik praktis memang hak setiap warga negara, terutama dalam negara demokrasi seperti Indonesia. Tetapi jangan sampai karena kyainya berpolitik, pesantren dan umat jadi turut terpecah-pecah, katanya. Syamsir yang tengah mengadakan kunjungan silaturahim ke alim ulama, tokoh masyarakat se-Kabupaten Pati serta santri Yayasan Salafiyah itu mengungkapkan, masyarakat kini kesulitan untuk mencari panutan. Salah satunya karena para ulama kini banyak yang disibukkan oleh kegiatan politik. Akhirnya, pondok pesantren yang semula menjadi subyek, malah menjadi obyek dari berbagai kepentingan. Tradisi yang selama ini memberikan ketenangan, kini sedikit terusik oleh kegiatan politik yang penuh nuansa kepentingan, katanya. Hal itu diakui pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah KHB Asmuj yang mengatakan bahwa banyak kyai yang kini lebih berkecimpung dalam kegiatan politik dibanding pembinaan umat. Saat ini memang banyak kyai dan ulama yang fokus ke masalah duniawi termasuk politik sehingga pembinaan terhadap masalah-masalah akhirat agak terbengkalai, ujarnya. Seharusnya, tambah Asmuj, antara kebutuhan duniawi dan akhirat dijalankan secara seimbang. Peran ulama sebagai pembina umat harus sejalan dengan perannya di politik. Karenanya, lanjut dia, para kyai dan ulama harus kembali ke barak tidak terlalu fokus pada kegiatan politik praktis. Kyai atau ulama berpolitik tidak dilarang atau harus. Tetapi jangan sampai mengesampingkan tugas pokoknya sebagai pembina umat, katanya menegaskan. MSH Sumber : Ant KOMPAS http://mediacare.blogspot.com
[zamanku] In central Jakarta, ruins of Indonesia's colonial past
In central Jakarta, ruins of Indonesia's colonial past Dec 22 11:55 PM US/Eastern Map locating the Old Town in the centre of the Indonesian ... Old buildings at Kali Besar Timur, Kota Tua in Jakarta, a pl... A general view of Gedung Arsip Nasional or National Archive ... In the middle of Jakarta there is a place more reminiscent of the ruins of Cambodia's Angkor than the heart of a historic capital seeking to promote itself to the world. Trees grow through the crumbling ceilings of derelict buildings, while thick vines reach out into the sun through dark windows and cracked walls. Jakarta's historic Old Town of Batavia, the centuries-old centre of Dutch colonial trade and administration until only about 60 years ago, is in ruins. What could have been the centrepiece of Jakarta's tourism drive in Visit Indonesia Year 2008 is instead being left to the elements and vandals, while investors spend billions of dollars on new shopping malls instead. This is actually one of the best and most complete old towns in Asia, said architect Budi Lim, who has been involved in efforts to revive the area, known as Kota Tua or Old Town, for more than two decades. The anatomy of the original town exists in full form. The old port and warehouses are still there. But unlike other Asian cities that have preserved and celebrated their historic sites, such as Singapore's Boat Quay and Malaysia's Malacca, Jakarta's modern caretakers have left Batavia to rot. West Jakarta Mayor Djoko Ramadhan recently conceded that some old buildings had not survived the capital's rapid growth into a city of more than 12 million people dotted with skyscrapers and slums. We realise that the Old Town's infrastructure is far from adequate, he said, referring to a lack of parking spaces which discourages visitors in the absence of public transport. Kota Tua was declared a heritage site in the early 1970s and town planners have promoted several schemes to revive it over the years, all of which have failed. About two years ago the city spent more than seven million dollars on a facelift for the European-style Fatahillah square in the centre of Kota Tua, and in the 1970s the 18th century city hall was turned into a museum. Two other Dutch colonial buildings on the square have been repaired and converted into museums of puppetry and fine arts. The well-known Batavia Cafe occupies what used to be a colonial-era warehouse on the square, but otherwise the area is derelict. Of more than 284 buildings in Kota Tua which are on the city's heritage list, 19 are abandoned ruins and many more have been stripped bare with no thought for their historic importance. People chopped off the historic parts of their buildings, such as the teak from the 1800s, with no regrets. Many antique aspects of the properties have been vandalized or stolen, said Kota Tua property owner Ella Ubaidi. A law supposed to protect historic buildings says violators face six months' jail and a fine of 100 million rupiah (9,200 dollars). But it has rarely been enforced. Law enforcement is weak because we don't have a solid investigation team yet, said Kota Tua development agency head Candrian Attahiyyat. Abandoned and neglected it may be, but history still echoes throughout Kota Tua's narrow streets. Leading off the square are alleys and lanes lined with crumbling old shopfronts, warehouses and offices that formed the epicentre of the region's spice trade for about 300 years. Asian luxuries such as Chinese porcelain, silk and tea were packed and shipped off to Europe from Batavia's markets, along with spice island delicacies such as cinnamon, pepper, cloves and nutmeg. The port of Batavia was established on the northwestern coast of Java island by the Dutch East Indies Company in the mid-1600s and remained Indonesia's capital until it was renamed during the Japanese occupation in World War II. Since independence in 1945, the mainly Muslim country of 234 million people has naturally celebrated its resistance to the Dutch occupiers and built monuments to its freedom fighters. The thought of restoring and caring for the remnants of Dutch rule is anathema to many Indonesians. According to the development agency, most of the 19 heritage-listed buildings which have fallen into total ruin in Kota Tua are state owned. The high cost of renovating a building, about 10 billion rupiah (920,000 dollars), has discouraged many investors, said Robert Tambunan, manager of the state-owned Indonesian Trading Company, which has 22 buildings in the area. Long-term resident Henry Leo said it was time to restore the historic centre of old Batavia, if not for the preservation of Indonesia's colonial history then at least as a tourist attraction to boost the incomes of local people. I was born here. We're angry and saddened that the government's lack of action has caused many buildings to deteriorate, he said.
[zamanku] Melawan Perdagangan Anak dari Desa
Melawan Perdagangan Anak dari Desa Sekitar 500-an anak dengan baju warna-warni berjalan kaki sembari menyanyi. Peserta karnaval Temu Anak Nasional di Desa Kebon Agung, Imogiri, Bantul, itu sedang menuju tempat berlangsungnya acara, Ahad lalu. Mereka meneriakkan yel-yel saat melewati hamparan sawah. Ada kerbau, ada kerbau! teriak seorang peserta, Rinny Mokos, 17 tahun, dari Kupang, Nusa Tenggara Timur. Anak gadis yang mengaku baru pertama kali melihat kerbau itu terkesiap heran. Wah beda dengan sapi ya? katanya. Di panggung dan di lapangan terpajang lukisan karya mereka. Pada karya-karya lukis itu tertulis Jangan dijual, aku bukan barang dagangan dan Mosok anak diperdagangkan. Temu Anak Nasional ini merupakan pertemuan anak-anak dari 12 kota, yakni Medan, Batam, Jakarta, Indramayu, Bandung, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, Pontianak, Mataram, dan Kupang. Mereka berkumpul hingga 23 Desember dengan mengusung tema Anak Bersuara Menentang Perdagangan Manusia. Anak-anak itu selama tiga hari tinggal di rumah penduduk. Ada kritikan bahwa kegiatan LSM selalu dilakukan di hotel, kata Odi Shalahudin, Koordinator Temu Anak Nasional. Kali ini, kegiatan yang digelar oleh Indonesia Acts Indonesia (Against Child Trafficking), jaringan nasional perang terhadap perdagangan anak di Indonesia, itu digelar di desa. Kami tidur di lantai tanpa kasur, tapi tetap senang karena bertemu banyak teman, kata Dicky Leo. Odi melibatkan warga setempat dengan menyewa 64 rumah dengan biaya Rp 75 ribu per hari per orang. Setiap pemilik rumah yang ditempati anak-anak itu mendapat informasi tentang larangan melakukan kekerasan terhadap anak. Larangan itu dipasang di tiap rumah, kata Emmy Lucy Smith, Presidium Indonesia ACT. Berdasarkan hasil penelitian Indonesia ACT di Batam dan Surabaya, ada 150 anak korban perdagangan manusia pada 2005 hingga pertengahan 2008. Usia termuda anak yang diperdagangkan adalah 12 tahun, katanya. Menurut Rinny, perdagangan anak dan korban kekerasan seksual banyak terjadi di Kupang. Ia berjanji akan menyampaikan kegiatan ini kepada temannya di Kupang. Agar mereka tak menjadi korban perdagangan anak, tuturnya.BERNADA RURIT http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2008/12/23/Berita_Utama-Jateng/krn.20081223.151740.id.html Salam Abdul Rohim http://groups.google.com/group/peduli-jateng?hl=id
Re: Bls: [zamanku] Tobatlah, Peluk Islam (saya sukarela menjadi islam)
Saya akan mencoba berbagi pendapat dengan Mas Kencana, pemikiran saya berbeda, tapi saya tetap menghargai keyakinan mas Kencana. 1. Tuhan umat Hindu itu sebenarnya bagaimana wujudnya? sekarang bagaimana keadaannya? Di mana? Tuhan dalam Islam (yang saya yakini) sengaja tidak menampakkan diri. Tapi melalui ciptaanNya Dia menyuruh makhlukNya (manusia jin) percaya kalam2Nya yang di ilhamkan lewat para nabi dan rosulNya. Sebelum orang percaya akan ajaran dlm kitab2Nya, kita terlebih dulu lihat siapa yang bawa kalam (ayat2 tersebut). Intinya kita kita harus tau sejarah rosulNya juga (Nabi Muhammad dan pendahulunya). Sengaja di pilih orang yang sudah dikenal jujur di kalangan umat di jamannya. Dan kita dilarang atau tepatnya diingatkan untuk tidak membayangkan wujud Tuhan (Allah) karena kita tidak akan pernah mampu, jadi percumah saja mau membandingkan Allah dengan apa yang pernah kita lihat (bayangkan). Nah inilah bentuk Ke-Maha-Kuasaan Allah, bahwa kita tidak akan pernah mampu membayangkan seperti apa Allah itu, kecuali Dia akan memperlihatkan diri nanti di akhir peradaban (hari akhir yang dijanjikan). 2. Seperti kita mengucapkan ijab kabul, harus ada saksi bahwa kita masuk Islam, sifatnya legalitas secara hukum bahwa kita sudah masuk Islam, untuk yang beragama Islam dari lahir ya ga perlu lagi. Hanya yakin dalam hati dan perbuatan tdk perlu diucapkan. Menyebut nama Muhammad sangat berkaitan erat dengan kitab Al-Qur'an yang di 'bawa' sama beliau. Karena Al-Qur'an diturunkan lewat beliau, makanya kita sebut nama Muhammad. 3. Kiblat itu hanya sebagai arah, contoh kalo kita rapat di aula biar kita teratur dalam berposisi. Sholat itu cerminan kita dalam bejamaah (bervisi dalam misi) jadi harus searah dan satu tujuan. Dan ini hanya ada dalam Islam. Perintah sholat langsung dari Allah, jadi kenapa kita sholat, bagaimana kita sholat, kapan kita sholat, kita ikuti aturanNya. Dan setelah di teliti banyak hikmah yang Saya bisa ambil. Kita bisa sholat menghadap manapun dalam posisi tidak memungkinkan, jadi arah kiblat itu tidak mutlak, tapi kalo kita jamaah dan arahnya jelas, ya kenapa kita ambil arah yang lain? Salah satu kikmahnya adalah kita akhirnya belajar ilmu astronomi. Perintah untuk sholat pun Dirikanlah sholat bukan lakukan sholat atau tunaikan sholat, artinya kita selain melakukan sholat dengan gerak yg sudah ditentukan, kita juga mengaplikasikan sholat dalam kehidupan berjamaah di kehidupan sehari2, yaitu ada imam (pemimpin), ada makmum (jamaah), ada amiiin ketika imam baca surat Fatihah yang artinya makmum meng-amini imam, dan lain2.. 4. Haji, ibadah wajib hanya untuk yang kuasa (mampu) menjalankannya. Disini ada pertemuan (silaturahiim) tahunan bagi sesama muslim di seluruh dunia, untuk mengingat sejarah para nabi sebelum Nabi Muhammad. Juga sebagai wujud syukur dari rejeki yang telah di terima. Bagi yang sudah pernah berhaji, sebagian besar dr mereka memiliki cerita yang bisa membangkitkan semangat untuk kembali ke sana. SubhanaLLAH Nikmatnya, kata mereka. 5. Saya terbalik memahami Jilbab, justru itu untuk melindungi martabat mereka kaum hawa. Allah yang menciptakan laki2 dan perempuan, jadi Allah tau potensi yang ada pada diri laki2 (baik yang beriman maupun tidak). Kalo aurat (laki2/wanita) dipertontonkan, bisa mengundang syahwat. Munafik kalo kita ga terpengaruh dengan hal itu. Nah makanya Allah menyuruh kita untuk menahan pandangan disamping menutup aurat. 6. Tidak harus menutup seperti baju di arab, tapi yang penting menutupi bentuk tubuh kita (laki2wanita), berpakaian tertutup sewajarnya saja kalo tidak 'sreg' dengan cadar/gamis. Saya ga munafik, kalo ada wanita dengan bentuk tubuh yang mulus, paha terbuka, lengan terbuka, maaf imaginasi saya pun dangdutan... Nah jadi siapa yang salah kalo akhirnya saya curi2 pandang, dan syahwat saya berdendang? Karena sampai detik ini saya bisa mengerti ajaran Islam, jadi saya belum memiliki alesan untuk pindah keyakinan... Itulah sedikit sharing dari apa yang saya pahami/yakini... Peace.. nur --- In zamanku@yahoogroups.com, Kencana Parwata kencanaparw...@... wrote: Jawaban ini sengaja saya ambil dari tulisan seorang sahabat yang saya anggap seorang guru berfikir dan bertindak bagi saya. Namun demi melindungi beliau terpaksa nama saya rahasiakan.Semoga beliau mengijinkan saya menyebarkan tulisan beliau yang saya yakin adalah buah fikiran cemerlang beliau. Saya dengan suka-rela dan senang hati akan menjadi penganut Islam, tanpa harus Anda ajak2, asalkan pikiran saya yang liberal-radikal diberi kebebasan dan mendapatkan jawaban2 rasional dan dapat diterima akal sehat atas beberapa ajaran keyakinan Islam berikut ini: 1. Allah, Tuhan Yang Tidak Berwujud, dengan 99 sifat-Nya; salah satu sifat-Nya tersebut adalah Maha Kuasa. Pertanyaannya, dimana letak ke-Maha-Kuasa- an Tuhan versi Islam bila Tuhan-nya tidak bisa Berwujud? Berarti, salah satu sifat-Nya, yaitu Maha Kuasa, hilang dong..? Tidak-kah ini meremehkan Tuhan yang saya puja?
[zamanku] Re: Sandrina malakiano tetep Berjilbab
Saya ingat ketika Harry Moekti pada awal menjadi Islam fundamentalis Islam nggak lebih baik arena kedatangan kamu, Ry, kata saya. Tapi dunia pop kehilangan vokalis pria terbaiknya, kata saya di TV-RI Hal yang sama ingin saya katakan kepada Sandrina Malakiano. Metro TV jelas kehilangan penyiar potensialnya. Padahal dunia Islam tak berubah, meski ada Sandrina... Dimas PS : Ngomong-ngomong saya setuju, kok, dengan keputusan Metro TV. Harus ada yang jelas dalam menegaskan ke Indonesiaan Arabisasi sedang merajalela di sini. --- In zamanku@yahoogroups.com, betoroism...@... betoroism...@... wrote: Kesimpulanya- setelah berhaji dan berjilbab kesengsaraan bertambah, makanya jangan naik haji, cuman dapat sial aja, makan antre, duit dikorupsi,pulang2 dicerain. -original message- Subject: [zamanku] Sandrina malakiano tetep Berjilbab From: tawangalun tawanga...@... Date: 22/12/2008 10:55 am Dari Facebook-nya Sandrina Malakiano Fatah Setiap kali sebuah musibah datang, maka sangat boleh jadi di belakangnya sesungguhnya menguntit berkah yang belum kelihatan. Saya sendiri yakin bahwa â sebagaimana Islam mengajarkan â di balik kebaikan boleh jadi tersembunyi keburukan dan di balik keburukan boleh jadi tersembunyi kebaikan. Saya sendiri membuktikan itu dalam kaitan dengan keputusan memakai hijab sejak pulang berhaji di awal 2006. Segera setelah keputusan itu saya buat, sesuai dugaan, ujian pertama datang dari tempat saya bekerja, Metro TV. Sekalipun tanpa dilandasi aturan tertulis, saya tidak diperkenankan untuk siaran karena berjilbab. Pimpinan Metro TV sebetulnya sudah mengijinkan saya siaran dengan jilbab asalkan di luar studio, setelah berbulan-bulan saya memperjuangkan izinnya. Tapi, mereka yang mengelola langsung beragam tayangan di Metro TV menghambat saya di tingkat yang lebih operasional. Akhirnya, setelah enam bulan saya berjuang, bernegosiasi, dan mengajak diskusi panjang sejumlah orang dalam jajaran pimpinan level atas dan tengah di Metro TV, saya merasa pintu memang sudah ditutup. Sementara itu, sebagai penyiar utama saya mendapatkan gaji yang tinggi. Untuk menghindari fitnah sebagai orang yang makan gaji buta, akhirnya saya memutuskan untuk cuti di luar tanggungan selama proses negosiasi berlangsung. Maka, selama enam bulan saya tak memperoleh penghasilan, tapi dengan status yang tetap terikat pada institusi Metro TV. Setelah berlama-lama dalam posisi yang tak jelas dan tak melihat ada sinar di ujung lorong yang gelap, akhirnya saya mengundurkan diri. Pengunduran diri ini adalah sebuah keputusan besar yang mesti saya buat. Saya amat mencintai pekerjaan saya sebagai reporter dan presenter berita serta kemudian sebagai anchor di televisi. Saya sudah menggeluti pekerjaan yang amat saya cintai ini sejak di TVRI Denpasar, ANTV, sebagai freelance untuk sejumlah jaringan TV internasional, TVRI Pusat, dan kemudian Metro TV selama 15 tahun, ketika saya kehilangan pekerjaan itu. Maka, ini adalah sebuah musibah besar bagi saya. Tetapi, dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan memberi saya yang terbaik dan bahwa âÂÂdunia tak selebar daun Metro TVâÂÂ, saya bergeming dengan keputusan itu. Saya yakin di balik musibah itu, saya akan mendapat berkah dari-Nya. HIKMAH BERJILBAB Benar saja. Sekitar satu tahun setelah saya mundur dari Metro TV, ibu saya terkena radang pankreas akut dan mesti dirawat intensif di rumah sakit. Saya tak bisa membayangkan, jika saja saya masih aktif di Metro TV, bagaimana mungkin saya bisa mendampingi Ibu selama 47 hari di rumah sakit hingga Allah memanggilnya pulang pada 28 Mei 2007 itu. Bagaimana mungkin saya bisa menemaninya selama 28 hari di ruang rawat inap biasa, menungguinya di luar ruang operasi besar serta dua hari di ruang ICU, dan kemudian 17 hari di ruang ICCU? Hikmah lain yang saya sungguh syukuri adalah karena berjilbab saya mendapat kesempatan untuk mempelajari Islam secara lebih baik. Kesempatan ini datang antara lain melalui beragam acara bercorak keagamaan yang saya asuh di beberapa stasiun TV. Metro TV sendiri memberi saya kesempatan sebagai tenaga kontrak untuk menjadi host dalam acara pamer cakap (talkshow) selama bulan Ramadhan. Karena itulah, saya beroleh kesempatan untuk menjadi teman dialog para profesor di acara âÂÂEnsiklopedi Al QuranâÂ#65533; selama Ramadhan tahun lalu, misalnya. Saya pun mendapatkan banyak sekali pelajaran dan pemahaman baru tentang agama dan keberagamaan. Islam tampil makin atraktif, dalam bentuknya yang tak bisa saya bayangkan sebelumnya. Saya bertemu Islam yang hanif, membebaskan, toleran, memanusiakan manusia, mengagungkan ibu dan kaum perempuan, penuh penghargaan terhadap kemajemukan, dan melindungi minoritas. Saya sama sekali tak merasa bahwa saya sudah berislam secara baik dan mendalam. Tidak sama sekali. Berjilbab pun, perlu saya tegaskan, bukanlah sebuah proklamasi tentang kesempurnaan beragama atau tentang kesucian.
[zamanku] Qur'an menyebut2 Injil, Maka Injil mana yang dimaksud?
Pertayaan ini di kutip dari pertanyaan feifei.fairy: Apakah Injil yang disebut Muhammad ayat Q 5:68 ini adalah Injil yang asli? Kalau iya, di manakah Injil itu sekarang? Q 5:68 Katakanlah: Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu. APAKAH INJIL YANG DIMILIKI MUHAMMAD PADA SAAT DIA MENGUCAPKAN Q 5:68 ITU ADALAH INJIL YANG ASLI ? KALAU IYA, DI MANA SEKARANG INJIL ITU atau yang ini : Q 5:47 Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya [419]. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik atau yang ini : Q 10:94 Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu. Di manakah KITAB yang disebut Q 10:94 itu sekarang? Kalau bisa dipalsu, itu berarti Allah ternyata tidak mampu menjaga firmannya, bukan? Kalau kitab itu sudah hilang, bagaimana mungkin Muslim dapat memenuhi perintah Allah di ayat Q 10:94 - All Muslim, Simak kata2 AQ di bawah ini: 48:2, 'Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil..' 7:157, ' mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil..' 5:46, '...Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab injil sedang didalamnya.. ' dll Pertanyaan fei-fei itu benar: Kalau itu injil yang asli, maka dimana kitab itu sekarang? Dari mana Allah/Muhammad tahu di tahun 570-632...bahwa itu adalah injil yang asli? Kalau itu semua adalah kitab2 tuhan, artinya sudah 3 kali Allah tidak menepati janjinya, yaitu menjaga keaslian Taurat, Injil dan Qur'an! Mohon pencerahannnya..Silakan...
[zamanku] BBC: Saudi campaign against maid abuse
Perhatikan argumen taik kucin gorang Arab yang biadab itu untuk menolak kampanye yang dilancarakan pelecehan TKW: Mereka nggk bantah bahwa pelecehan itu berlangsung dan mereka juga nggak bilang mau berusaha untuk menhapuskan pelecehan itu... Budaya Islam itu itu saya bilang dan saya ulang adalah budaya anjig liar dan budaya binatang buas... --- BBC NEWS Saudi campaign against maid abuse By Magdi Abdelhadi BBC Arab Affairs Analyst A Saudi Arabian campaign against the abuse of domestic workers in the country has sparked controversy. There are an estimated 1.5 million foreign domestic workers in Saudi. Many complain of abuse. Critics say the ads misrepresent Saudi society. Rights activists say abuse is common, and acknowledging it is a first step towards solving the problem. A report by Human Rights Watch earlier this year said some foreign workers are treated like slaves. The adverts appeared on Saudi-owned Satellite channels and newspapers. A television advertisement, the first of its kind, shows a Saudi man shouting angrily at a foreign maid for failing to iron his clothes properly. Another sequence shows the man in his car honking and yelling racist abuse at an Asian man. The sketches end with him praying, asking God for help and mercy as a caption appears with the words man la yarham, la yurham (He who shows no mercy, will receive no mercy [from God]). This is the slogan of the Rahma (Mercy) campaign which has appeared on Saudi-owned satellite channels , MBC and Rotana, and some newspapers. The print version of the campaign, which appeared in the London-based Al Hayat, showed a maid held inside a kennel with a dog collar around her neck, and a foreign chauffeur harnessed like a horse with a Saudi woman holding the reins. 'Misrepresentation' But major Saudi newspapers have refused to publish the advertisement, apparently because for them, it was too shocking. Some writers and journalists have called for an end to the campaign because they believe it shows Saudi people as cruel and heartless. Journalist Terad Al al-Asmari, told Islamonline, that the campaign overlooked abuse of domestic workers in other societies. It could lead to hatred between foreign labour and the Saudi citizen, he argued. A Saudi academic, Dr Moutlaq al-Mouteery, criticised airing the campaign on satellite channels. Dr Mouterriy wrote saying that discussing domestic problems on satellite channels turns them into a scandal [for Saudi Arabia]. The director general of the Saudi advertising agency, behind the campaign, Qaswara al-Khateeb, defended the media drive. We sometimes forget that those who we deal with are helpers are actually human beings, Mr Khateeb told the Saudi newspaper Arab News. We are obliged to treat them well. Why ask them to do things that we can't bear ourselves? If we have mercy on them, then Allah will have mercy on us. Mr Khateeb told the BBC that the campaign was financed by a big Saudi corporation, but he refused to disclose which, adding that the backers did not want the message of the campaign to be associated with any particular group. Are you in Saudi Arabia? Do you have any experience of the issues raised in this story? Send us your comments: Name Your E-mail address Town Country Phone number (optional): Comments Story from BBC NEWS: http://news.bbc.co.uk/go/pr/fr/-/2/hi/middle_east/7796051.stm Published: 2008/12/23 12:12:44 GMT © BBC MMVIII Print Sponsor --- Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.
[zamanku] Saya Tidak Pernah Merasa Kalah
Megawati Soekarnoputri: Saya Tidak Pernah Merasa Kalah PELUNCURAN buku Mereka Bicara Mega di Hotel Sultan, Jakarta, awal Desember lalu, semarak. Ratusan orang memenuhi ballroom, termasuk Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang spesial datang dari Yogyakarta. Namun, ”sripanggung” hari itu tentulah Megawati Soekarnoputri, dan buku yang diluncurkan merupakan kumpulan tulisan kolega dan tokoh politik tentang diri Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu. Menjelang Pemilihan Umum 2009, Megawati makin membuka diri. Selama ini, ketika calon presiden lain gencar membangun citra lewat iklan dan media, Megawati banyak diam sehingga tmbul kesan tertutup—tentu tak bagus bagi calon pemimpin. Kesan itu mulai berubah. Perempuan 61 tahun itu kini lebih sering memberikan wawancara media. Bersama keluarga, ia tampil dalam acara televisi. Rabu pekan lalu, ia menerima Tempo di rumahnya di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.. Didahului makan malam bersama Taufiq Kiemas, suami Megawati, dan Ketua PDI Perjuangan Jakarta, Adang Ruchiatna, dengan menu nasi goreng, sate ayam, lontong, ayam goreng, dan kerupuk udang, Tempo kemudian menemui Megawati di ruang tamu yang disekat partisi bertatahkan ayat suci Al-Quran. Hampir dua jam, ibu tiga anak itu menceritakan latar belakang pencalonannya sebagai presiden, dan berbagai isu menyangkut dirinya. Megawati malam itu bergaun terusan bermotif mawar kecil berwarna merah dan biru. Ia menjawab lancar pertanyaan, meski sedang flu. Suaranya terdengar sedikit serak dan sengau. Selama wawancara, tujuh kali ia menyeka hidung dengan tisu, dan empat kali batuk kecil. Beberapa kali pula ia menyesap teh dari cangkir putih untuk memulihkan suaranya. Apa yang mendorong Anda maju kembali sebagai calon presiden? Dalam kongres di Bali 2005 ditetapkan, ketua umum terpilih otomatis menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan. Lalu kami rapat kerja nasional. Di situ keputusan diperteguh dengan permintaan dari seluruh jajaran struktur partai. Kemudian diulangi lagi dalam rapat koordinasi nasional. Akhirnya, saya bersedia. Bukan sombong, jabatan (presiden) itu pernah saya emban. Yang mau saya lihat adalah bagaimana kesiapan Partai. Sebab, tanpa persiapan lebih baik, terutama dari pengalaman 2004, kami bakal menghadapi kesulitan besar. Sejumlah pengurus DPP PDI Perjuangan terkejut karena tak menduga jawaban Anda secepat itu? Orang boleh saja ngomong, bersuara. Tapi kan yang ditanya saya? Nanti kalau saya tidak cepat menjawab, bisa saja saya dikatakan peragu. Dalam rapat koordinasi nasional, terkumpul seluruh aspirasi warga PDI Perjuangan yang ada dalam struktur partai, juga yang duduk di legislatif dan eksekutif. Saya melihat, kita perlu persepsi yang sama, baik di jajaran eksekutif, legislatif, maupun struktur partai. Ini tantangan, karena mengorganisasi 16 ribu peserta bukan hal mudah. Kita harus bisa mendisiplinkan mereka. Mereka datang, dan semua pendanaannya dilakukan gotong-royong. Menurut saya, sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, sekarang kondisi Partai sudah jauh lebih baik daripada 2004. Pada 2004 ada 40 juta orang yang memilih Anda. Anda yakin mereka masih mendukung pada 2009 nanti? Sampai sekarang pun saya tak pernah menyatakan kalah. Waktu itu media menyatakan saya tidak kesatria, tidak menyatakan kekalahan. Saya bilang, aduh, ini orang ngomong kok enak saja, ya. Sebagai pejuang, tak pernah saya merasa kalah. Ini untuk memberikan semangat ke warga saya. Saya menyatakan bahwa saya kurang suara. Mari kita rebut kembali. Saya tahulah sebetulnya permainan yang dilakukan pada waktu itu. Permainan apa? Kalau ada kecurangan, kenapa Anda tidak protes? Begini, ya. Pemilihan langsung itu saya yang membuat. Waktu itu, sebagai presiden, saya dihadapkan pada pilihan: menguntungkan PDI Perjuangan—yang posisi puncaknya dengan sendirinya akan saya raih lagi sebagai presiden—atau memberikan kepada nation ini suatu hal yang konkret. Bahwa pemilu langsung bisa dilakukan di Indonesia. Waktu itu, media dan pengamat banyak yang bilang pemilu ini tidak akan berhasil, berdarah-darah, mungkin mundur, dan sebagainya. Kenapa, sih, komentar seperti itu yang harus dibesar-besarkan? Kapan kita akan maju kalau hanya negative thinking yang disebarkan, yang membuat rakyat akhirnya takut dan ragu? Makanya saya pikir, ya sudah, bismillah, pemilu langsung harus dilakukan. Waktu itu Menteri Koordinator Politik dan Keamanan saya sudah entah ke mana. Betul, kan? Di suatu pemerintahan, yang namanya menteri itu seharusnya ada di posnya. Saya bilang ingin menyukseskan pemilu, bukan untuk saya, tapi untuk republik ini. Orang asing waktu itu semua tanya pada saya, apa betul bisa dilakukan pemilu langsung tanpa guncangan. Saya bilang, bisa. Mengapa? Rakyat saya bukan rakyat yang tak beradab. Itu yang saya katakan kepada banyak kedutaan yang ingin bertemu dengan saya. Dan buktinya (pemilu) memang sukses, alhamdulillah. Waktu itu Menteri Koordinator Politik dan Keamanan
[zamanku] SD: Mechanism That Triggers Differentiation Of Embryo Cells Discovered
Orang Yahudi yang pada hal lagi dikepung orang Arab !yang memang rata-rta dungu kayak anjing itu) masih ada waktu dan kecerdasan untuk melakukan, penelitian yang begini pelik... Jelas agama Islam yagn dianut kebanyakan orang Arab itu adalah salah satu sebab utama kenap aorang Arab itu nggk sanggup make otak lagi.. --- Web address: http://www.sciencedaily.com/releases/2008/12/ 081221220328.htm Mechanism That Triggers Differentiation Of Embryo Cells Discovered Prof. Yehudit Bergman. Professors Yehudit Bergman and Howard Cedar of the Hebrew University-Hadassah Medical School have deciphered the mechanism whereby embryonic cells stop being flexible and turn into more mature cells that can differentiate into specific tissues. (Credit: Image courtesy of Hebrew University of Jerusalem) ScienceDaily (Dec. 22, 2008) — The mechanism whereby embryonic cells stop being flexible and turn into more mature cells that can develop into specific tissues has been discovered by scientists at the Hebrew University of Jerusalem. The discovery has significant consequences towards furthering research that will eventually make possible medical cell replacement therapy based on the use of embryonic cells. At a very early stage of human development, all cells of the embryo are identical, but unlike adult cells are very flexible and carry within them the potential to become any tissue type, whether it be muscle, skin, liver or brain. This cell differentiation process begins at about the time that the embryo settles into the uterus. In terms of the inner workings of the cell, this involves two main control mechanisms. On the one hand, the genes that keep the embryo in their fully potent state are turned off, and at the same time, tissue-specific genes are turned on. By activating a certain set of genes, the embryo can make muscle cells. By turning on a different set, these same immature cells can become liver. Other gene sets are responsible for additional tissues. In a recent paper, published in the journal, Nature Structural and Molecular Biology, Professors Yehudit Bergman and Howard Cedar of the Hebrew University-Hadassah Medical School have deciphered the mechanism whereby embryonic cells stop being flexible and turn into more mature cells that can differentiate into specific tissues. Bergman is the Morley Goldblatt Professor of Cancer Research and Experimental Medicine and Cedar is the Harry and Helen L. Brenner Professor of Molecular Biology at the Medical School. They found in their experiments, using embryos from laboratory mice and cells that grow in culture, that this entire process is actually controlled by a single gene, called G9a, which itself is capable of directing a whole program of changes that involves turning off a large set of genes so that they remain locked for the entire lifetime of the organism, thereby unable to activate any further cell flexibility. Their studies shed light not only on this central process, but also can have consequences for medical treatment. One of the biggest challenges today is to generate new tissues for replacing damaged cells in a variety of different diseases, such as Parkinson’s disease or diabetes. Many efforts have been aimed at “reprogramming” readily-available adult cells, but scientists have discovered that it is almost impossible to do this, mainly because normal tissues are locked in their fixed program and have lost their ability to convert back to fully potent, flexible, embryonic cells. Now, with the new information discovered by Bergman and Cedar, the molecular program that is responsible for turning off cell flexibility has been identified, and this may clear the way towards developing new approaches to program cells in a controlled and specific manner. Adapted from materials provided by Hebrew University of Jerusalem, via AlphaGalileo. Email or share this story: Need to cite this story in your essay, paper, or report? Use one of the following formats: APA MLA Hebrew University of Jerusalem (2008, December 22). Mechanism That Triggers Differentiation Of Embryo Cells Discovered. ScienceDaily. Retrieved December 23, 2008, from http://www.sciencedaily.com /releases/2008/12/081221220328.htm --- Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.
[zamanku] Koalisi Parpol Islam, Mungkinkah Menjadi Realita?
Koalisi Parpol Islam, Mungkinkah Menjadi Realita? Terjebak Romantisme Sukses Poros Tengah Setiap menjelang pemilu, semangat menggabungkan partai berbasis Islam selalu muncul. Kali ini datang dari Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin. Mungkinkah itu terealisasi? - Pengamat politik dari Universitas Indonesia Maswadi Rauf termasuk yang meragukannya. Guru besar ilmu politik itu menilai fanatisme terhadap agama dalam berpolitik sudah sangat berkurang. Buktinya, meski jumlah masyarakat beragama Islam terbesar, total suara pemilih yang menjatuhkan pilihan pada parpol Islam dari pemilu ke pemilu makin kecil. Selain itu, sudah menjadi tradisi partai Islam sulit disatukan, ulasnya. Bila dirunut ke belakang, urai Maswadi, di awal kemerdekaan sudah ada upaya membentuk partai tunggal berasas Islam, yaitu Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi). Namun, partai yang merupakan federasi dari sejumlah ormas Islam itu akhirnya pecah. Pada 1947 PSII memutuskan keluar dari Masyumi. Lima tahun kemudian pada 1952, NU yang merasa kecewa karena jatah menteri agama diberikan kepada ormas lain menyusul keluar. Federasi terpecah-pecah tak lain karena kepentingan sejumlah komponen pendukung tidak terakomodasi, jelasnya. Karena itu, dalam pemilihan umum pertama 1955, kekuatan politik Islam terbelah dalam empat partai utama (Masyumi, NU, PSII, dan Perti). Sekitar 44 persen suara diraih. Dalam beberapa isu di konstituante, mereka sempat beberapa kali bersatu, tapi tetap berdiri sendiri-sendiri, ungkap Maswadi. Sejak saat itu politik Islam terus terpuruk. Termasuk, adanya keharusan pemerintah Orde Baru selepas Pemilu 1971 agar partai Islam berfusi menjadi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi semakin menenggelamkan kekuatan partai bernapas Islam. Paling tinggi, PPP hanya berhasil mengumpulkan suara 29 persen, yaitu pada 1977. Dibukanya keran reformasi memunculkan kembali semangat partai Islam. Sejumlah partai baru dibentuk. Di antaranya PPP, PKB, PAN, PBB, dan PK (sekarang PKS). Pada Pemilu 1999, akumulasi lima partai berbasis massa Islam terbesar itu berhasil mendapatkan suara sekitar 37,54 persen. Pada saat itulah, poros tengah yang dipromotori Amien Rais dibentuk. Berinti sejumlah parpol Islam, koalisi tersebut sengaja digalang sebagai reaksi penolakan bersama atas pencapresan Megawati Soekarnoputri. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pun bisa diusung sebagai presiden terpilih oleh MPR. Keberhasilan itulah yang ingin dibangun kembali oleh sejumlah kekuatan politik. Koalisi Islam sangat mungkin terbentuk karena kita sudah punya pengalaman manis saat 1999, ujar Sekjen DPP PPP Irgan Chairul Mahfidz. Dia yakin, jika koalisi parpol Islam jadi terbentuk lagi, hal tersebut akan bisa mengubah peta politik 2009. Menurut Irgan, kekuatan politik yang saat ini masih terpusat pada parpol-parpol nasionalis akan bergeser. Bisa berubah 180 derajat dalam sekejap, tegasnya. Di antara parpol berbasis massa Islam, PPP memang menjadi salah satu yang cukup menginginkan terwujudnya koalisi parpol Islam pada 2009. Selain partai berlambang Kakbah itu, ada pula PBB, PMB, atau PKNU yang berada di barisan tersebut. Sikap PKB dan PKS belum jelas. Mereka cenderung ingin menunggu hasil pemilu legislatif terlebih dahulu. Koalisi parpol Islam itu bagus, tapi sepertinya dikotomi Islam-nasionalis sudah semakin kabur saat ini, ujar Ketua Umum Dewan Tanfidz PKB Muhaimin Iskandar. Pandangan lebih keras disampaikan Ketua Umum DPP PAN Soetrisno Bachir. Menurut dia, pembentukan koalisi seharusnya tidak lagi didasarkan pada sentimen agama. Itu menafikan kemajemukan bangsa. Mayoritas simpatisan PDIP-Golkar kan juga muslim, ujarnya. Pengamat politik Islam Bachtiar Effendy justru mendorong adanya koalisi tersebut. Menurut dia, koalisi partai Islam adalah keharusan jika ingin eksistensi partai-partai tersebut memiliki nilai. Prestasi politik partai-partai Islam itu, kalau digabung, bisa menjadi kekuatan alternatif untuk bersaing di Pilpres 2009. Apalagi tujuan parpol, kalau bukan merebut kepemimpinan? ingatnya. Mulai Pemilu 1999 hingga terakhir 2004, akumulasi perolehan suara partai Islam memang relatif stabil. Pada 2004 total akumulasi lima partai Islam terbesar (PPP, PKB, PAN, PKS, dan PBB) sekitar 38 persen. Tapi, pertanyaannya, apakah mungkin karena partai berbasis Islam itu selalu mempunyai kepentingan politik praktis yang berbeda. (dyn/bay) http://jawapos.com/ Salam Abdul Rohim http://groups.google.com/group/peduli-jateng?hl=id
[zamanku] Megawati di Mata Sahabat dan Kompetitor Politik
Megawati di Mata Sahabat dan Kompetitor Politik (1) Akbar Muda Sempat Mengantarkan Pulang setelah Les Sebanyak 38 tokoh nasional membuat catatan singkat dalam buku Mereka Bicara Mega. Salah satu di antaranya, Akbar Tandjung. Ternyata mereka sudah berkawan sejak duduk di SMP. Bagaimana ceritanya? Priyo Handoko, Jakarta Matahari mulai tinggi menjelang tengah hari. Akbar Tandjung muda dengan perlahan-lahan mengeluarkan mobil Fiat cokelat miliknya dari area parkir Lembaga Indonesia-Amerika (LIA) yang berada di salah satu sudut kota Jakarta. Duduk di sebelahnya, putri proklamator, Megawati Soekarnoputri. ''Waktu itu kami baru selesai les bahasa Inggris. Saya spontan saja menawari beliau (Megawati, Red) untuk diantar pulang. Kebetulan, saya lihat beliau belum ada yang menjemput. Eh, ternyata beliau bersedia. Jadi, saya antar saja sampai ke rumahnya di kawasan Menteng,'' kata Akbar kepada Jaw Pos Sabtu lalu (20/12). Apa saja yang dibicarakan sepanjang perjalanan? ''Nggak ada yang istimewa. Pembicaraan yang biasa-biasa saja lah,'' jawab Akbar, lantas terkekeh. Cerita itu bukan fiksi politik. Peristiwa tersebut memang pernah terjadi sekitar 1970-an. Usia Akbar dan Mega ketika itu tentu masih cukup muda. Akbar sendiri menuturkan itu dalam catatannya dibuku berjudul Mereka Bicara Mega. Selain Akbar, terdapat 37 tokoh nasional lain yang ikut mengonstribusikan catatannya. Secara keseluruhan, buku 245 halaman itu merupakan kumpulan tulisan para tokoh. Kepada Jawa Pos, Akbar kembali menyampaikan bahwa dirinya sempat satu sekolah dengan Megawati pada 1960, yakni di SMP Cikini, Jakarta Pusat. Megawati adik kelas Akbar. Meski begitu, mantan ketua DPR itu tidak pernah punya kesempatan sekali pun untuk berkenalan langsung dengan Megawati. Bukan karena Megawati yang tengah menjadi putri presiden itu berlagak sombong, tapi aturan protokoler yang membatasinya. Apalagi, sehari-hari Megawati masuk kelas pagi, sedangkan Akbar masuk kelas sore. ''Saya hanya bisa mengagumi Ibu Mega, eh waktu itu Megawati. Soalnya kan bangga karena satu sekolah sama anak presiden,'' kenang Akbar. Begitu lulus dari SMP, Akbar melanjutkan ke SMA Kanisius. ''Setahu saya, Megawati terus di SMA Cikini,'' ujarnya. Nah, setelah menjadi mahasiswa dan aktivis HMI pada 1970-an, Akbar kembali bersahabat dengan Megawati yang aktif di GMNI. Kebetulan keduanya juga sama-sama mengambil les bahasa Inggris di LIA. ''Tahun-tahun itu suasana berubah total. Bung Karno sudah lengser. Protokoler yang melekat pada diri Megawati menjadi lebih longgar. Tapi, saya hanya mengantar Megawati sekali itu saja lho,'' kisah Akbar, lantas kembali terkekeh. Persahabatan itu terus berjalan sampai sekian puluh tahun kemudian. Akbar yang menjadi ketua DPR periode 1999-2004 sekaligus ketua Partai Golkar ikut memberikan dukungan penuh kepada Megawati yang maju menggantikan Gus Dur sebagai presiden setelah lengser pada 2002. Bukan hanya itu, imbuh Akbar, setelah pasangan Wiranto-Salahuddin Wahid (Gus Solah) yang diajukan Partai Golkar gagal menembus putaran pertama Pilpres 2004, suara Golkar juga dialihkan ke pasangan Megawati-Hasyim Muzadi. ''Dari sana muncul kesepakatan membangun koalisi kebangsaan yang dipimpin Partai Golkar sebagai partai pemenang Pemilu 2004,'' ujar mantan ketum HMI kelahiran Sibolga, Sumatera Utara, 14 Agustus 1945, itu. Turut serta dalam koalisi tersebut, antara lain, PPP, PBR, PDS, PKPB, dan PNI Marhaneisme. Meski gagal memenangkan Megawati dalam putaran kedua, seperti ditulis Akbar dalam catatannya, Koalisi Kebangsaan sukses menempatkan Agung Laksono yang kini menjadi wakil ketua umum Partai Golkar di posisi ketua DPR. Hanya, Koalisi Kebangsaan gagal memperjuangkan tokoh senior PDIP yang juga mantan cagub Jatim Sutjipto untuk duduk di kursi pimpinan MPR RI. ''Kalah amat tipis dari Hidayat Nurwahid,'' katanya. Dalam catatannya, Akbar juga menyentil karakter Megawati yang tidak banyak menyampaikan pernyataan di hadapan publik. Menurut Akbar, sebagai seorang politikus, tokoh nasional, mantan presiden yang kini mencapreskan diri kembali, Megawati seharusnya lebih aktif merespons berbagai isu penting. Sebab, tidak sedikit orang yang menilai politikus dari cara pandangannya terhadap isu-isu politik yang berkembang. Pernyataan seorang ketua umum partai, tegas Akbar, juga bisa menjadi pegangan bagi seluruh jajaran partai. ''Meski begitu, bukan berarti sebagai pemimpin Ibu Mega tidak memiliki kemampuan berkomunikasi. Saya justru melihat kemampuan itu sebenarnya dimilikinya secara baik. Contoh konkret dalam berpidato selama ini cukup bagus, tidak ada demam panggung,'' tulis Akbar yang meraih gelar doktor dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta pada 2007 itu. (*) Megawati di Mata Sahabat dan Kompetitor Politik (2) Amien Sarankan Mega Pakai Kerudung Bukan hanya sahabat dan orang dekatnya yang peduli terhadap Megawati Soekarnoputri. Para (mantan) rival politiknya pun tak ragu memberikan saran dan
Balasan: Bls: [zamanku] Tobatlah, Peluk Islam (saya sukarela menjadi islam)
DALAM ISLAM, KETAATAN MUTLAK ADALAH PADA ALLAH. KETAATAN BUKAN SEKEDAR TUHAN YG ESA.NAMUN SEBAGAI HAMBA YG PERLU MEMATUHI SEGALA-GALANYA MENURUT KESANGGUPAN JIWA DAN SENTIASA BERUSAHA MENJADI LEBIH BAIK. MUHAMMAD ADALAH NABI TERAKHIRSESUDAH BANYAK NABI. MESSAGE DI BAWA ADALAH SAMA DAN TETAPMENGESAKAN ALLAH DAN MEMATUHI PERINTAH DAN MENINGGALKAN LARANGAN. JADI JIKA ANDA TIDAK INGIN MEMATUHI PERINTAH ALLAH.ITU TERPULANG. TIADA ANDA DIPAKSASILAKAN TERUS DGN KEYAKINAN SENDIRI. ISLAM MEMBERI KETENANGAN PADA SAYA SEBAGAI HAMBA (SETELAH DIBERI IZIN HIDUP DAN FIZIK SPT MATA, TANGAN, DLL NIKMAT). SAYA TIDAK MENGTUHANKAN PADA KEBEBASAN MANUSIA, PADA HARTA, PADA PANGKAT DLL..YG BANYAK AKHIRNYA MENJAUHI DARI MATLAMAT ASAL KEMBALI MENTAATI ALLAH. CUKUP SEKEDARNYA...PILIHLAH JALAN ANDA SENDIRI. ANDABERTANGGUNGJAWAB DAN ACCOUNTABLE PADA PILIHAN ANDA.SEBAGAIMANA KETAATAN BILA BEKERJA DI SESEBUAH SYARIKAT. Kencana Parwata kencanaparw...@yahoo.co.id wrote: Jawaban ini sengaja saya ambil dari tulisan seorang sahabat yang saya anggap seorang guru berfikir dan bertindak bagi saya. Namun demi melindungi beliau terpaksa nama saya rahasiakan.Semoga beliau mengijinkan saya menyebarkan tulisan beliau yang saya yakin adalah buah fikiran cemerlang beliau. Saya dengan suka-rela dan senang hati akan menjadi penganut Islam, tanpa harus Anda ajak2, asalkan pikiran saya yang liberal-radikal diberi kebebasan dan mendapatkan jawaban2 rasional dan dapat diterima akal sehat atas beberapa ajaran keyakinan Islam berikut ini: 1. Allah, Tuhan Yang Tidak Berwujud, dengan 99 sifat-Nya; salah satu sifat-Nya tersebut adalah Maha Kuasa. Pertanyaannya, dimana letak ke-Maha-Kuasa- an Tuhan versi Islam bila Tuhan-nya tidak bisa Berwujud? Berarti, salah satu sifat-Nya, yaitu Maha Kuasa, hilang dong..? Tidak-kah ini meremehkan Tuhan yang saya puja? 2. Mengapa kalau saya akan jadi pemeluk Islam harus menyebutkan kalimat syahadat ke-dua Muhammad adalah Rasul Allah, sementara nabi2 versi Islam yang lain tidak (minta) disebut-sebut? Kok ego kekanak-kanakan, childish? Tidak-kah ini penjajahan ideologis yang mengekang pikiran saya yang liberal-radikal? 3. Karena filsafat dan teologi Islam butir 1 di atas, saat shalat tidak memakai bantuan visualisasi apa pun seperti pratima. Tapi mengapa harus menghadap kiblat ke ka'bah? Memang ada apa di balik/dalam batu hitam yang ada hajatul aswad-nya tersebut, bolehkah saya melihatnya? Tidak-kah ini penjajahan ritual untuk saya berkomunikasi pada Tuhan? 4. Mengapa saya harus pergi ke Arab untuk naik haji, sekali pun saya mampu? Tidak-kah ini semacam penjajahan ekonomi yang berlindung pada jubah agama yang membuat pemiskinan pada bumi pertiwi saya? 5. Mengapa kaum wanita harus menutup aurat? Tidak-kah ini penjajahan gender yang merendahkan martabat wanita, seolah-olah wanita hanya dilihat sebagai obyek libido-sexual semata? Hanya se-rendah itukah penilaian ajaran yang Anda anut pada wanita, padahal Anda dilahirkan dari seorang wanita yang mulai, seorang Ibu? 6. Kalau kaum wanita menutup aurat-nya harus memakai pakaian ala Arab yang disebut jilbab, tidak-kah ini bentuk penjajahan budaya yang berlindung pada ayat2 dalil agama? Dan wanita Indonesia penganut Islam sekarang, disadari atau pun tidak, sedang ramai2 menjajah budaya diri dan bangsanya sendiri? Di mana letak harga diri saya sebagai bangsa Indonesia? Karena sampai detik ini saya belum mendapat jawaban pencerahan yang sejalan dengan akal sehat saya atas pertanyaan2 di atas, jadi... saya tidak mau jadi penganut Islam. Bila saya paksakan diri saya, saya khawatir jadi pribadi yang neurotis-paranoid. Dan.., saya dengan senang hati mau membantu teman2 penganut Islam untuk menjadi pengikut Sanathana Dharma (Hindu) sehingga mereka tumbuh jadi pribadi yang penuh welas asih dan beroleh kedamaian dan kebahagiaan di dunia dan alam rohani. - Dari: eddyansyah rasyaad lubis edi_a...@yahoo.com Kepada: zamanku@yahoogroups.com Terkirim: Senin, 22 Desember, 2008 11:29:20 Topik: [zamanku] Tobatlah, Peluk Islam Bapak Atau Ibu Muskitawati, masih hidup tah? Pakai nama Islam lagi untuk menghina Islam? Tobatlah dan Peluk Islam atau neraka Jahannam menunggu anda!! -Edi Azka Dari: Hafsah Salim muskitawati@ yahoo.com Topik: [zamanku] Re: 88,5 % Percaya Ekonomi Islam U/ Dunia Kepada: zama...@yahoogroups .com Tanggal: Sabtu, 20 Desember, 2008, 8:16 PM Yang percaya itu dunia mana ??? Mana ada yang percaya ekonomi Islam dimasyarakat yang memiliki pendidikan ekonomi ??? Ngelindur jangan disini. Cina ekonominya maju tak pernah merencanakan mau mengganti dengan ekonomi Islam, juga India, juga Amerika, juga Russia, juga Jepang, semua negara2 didunia tak ada yang tertarik ekonomi Islam, bahkan justru Syariah Islam yang juga mencakup ekonomi Islam
Re: [zamanku] Untuk ttbnice- Tawangalun tidak bodoh
Hello ttbnice, Saya jawab singkat saja ya Justru yang sampeyan debat itulah beyond logic yang terasa musykil yang diutarakan oleh pak Tawang . Harus kita akui bahwa agama apa pun berpotensi membuat umatnya merasa exclusive yang mengakibatkan friksi. Tak usah saya sebutkan sampeyan tentu sudah faham. Maksudnya angka 0 dan 1 adalah yang paling amazing dan berguna untuk umat manusia itu bagaimana? Apakah karena dipakai sebagai digit pokok dalam computer? Kalau ya, itu kan hanya karena kesepakatan saja. Sebenarnya memakai 0 dan 2 atau 2 dan 3 pun bisa. Mengenai amazingness dan mukjizat itu sebetulnya ada di setiap agama. Justru itu yang merupakan daya tariknya. Contoh : Yesus bangkit dari wafatnya. Budha lahir, menerima pencerahan, dan matinya tepat pada saat bulan purnama dll. Jadi Pak Tawang tidak bermaksud membodohi umat, tetapi memang begitulah kenyataannya. Kalau saya kebetulan orang Jawa (tersirat dari nama saya) dan membawa budaya Jawa yang kebetulan cocok dengan etika umum apa salahnya untuk dipakai? Sebaliknya sampeyan ttbnice (menyiratkan niat undercover, nggak jelas) yang membawa budaya apa adanya, kalau memang tidak sesuai dengan etika umum apa salahnya untuk menyesuaikan. Saya ingin tahu, apakah sampeyan akan mengatakan apa adanya : Bodoh! kalau anak sampeyan tidak ngerti ngerti? Apakah sampeyan akan menjawab Habis nge-- kalau ditanya teman atau anak, sehabis making love sama istri? Jadi yang pokok bukan primordialismenya tetapi adabnya. Mengenai pedofil saya tidak mengatakan kadang kadang senang dengan anak di bawah umur, tetapi saya katakan kalau kebetulan saling cocok secara batiniah dengan orang yang jauh lebih muda. Kalau kadang kadang itu sih masih termasuk gemar. Kalau sampeyan mengatakan prakteknya ada yang menggunakan tekanan, harta dll, berarti kalau suka sama suka tanpa paksaan boleh dong? Kalau berdasarkan pengetahuan moderen asal sudah mampu memilih keputusan dan bertanggungjawab atas keputusannya itu maka banyak sekali gadis gadis usia 12 tahun yang memenuhi syarat. Gadis gadis muda sekarang (modern) kan pinter pinter. Maaf saya tidak bermaksud membela pedofil tetapi sekedar mengungkapkan bahwa kaidah kaidah pelarangan pedofil itu masih lemah alias banyak celahnya. Juga mengenai apakah gadis muda itu sudah siap atau masih nebeng ortunya, lha yang udah telat kawin pun banyak yang masih nebeng ortunya kok. Salam, Supriyadi - Original Message - From: ttbnice To: zamanku@yahoogroups.com Sent: Thursday, December 18, 2008 1:22 PM Subject: Re: [zamanku] Untuk ttbnice- Tawangalun tidak bodoh From: Supriyadi Sent: Wednesday, December 17, 2008 12:15 PM To: zamanku@yahoogroups.com Subject: Re: [zamanku] Untuk ttbnice- Tawangalun tidak bodoh Hello ttbnice ! Saya ada di sini sini aja kok boss. Soal beyond logic perlu bagi semua orang yang beragama. Bukan hanya bagi pak Tawang atau Anda saja. Kalau mau jujur semua umat yang meyakini agamanya masing masing dan menerima agamanya apa adanya sebenarnya mereka tahu ada hal hal di dalamnya yang beyond logic. Nice Itulah sebabnya saya tanya kemane aje pak Supriyadi ini. Karena selama ini saya merasa menyadari betul apa arti iman (beyond logic) dari sebuah agama, makanya ga pernah saya debat. === Hubungan antar umat beragama, sebab dan akibatnya, akhirnya mau nggak mau akan menyangkut ke agamanya masing masing juga yang berisi ayat ayatnya masing masing. Tinggal kebijakan masing masing dalam menjalaninya. Nice Justru itu, jika ada ajaran agama yg mengajarkan menyakiti sesamanya, maka saya ikut campur lebih dalam. Sampe ke ayat2 kalo perlu atau ke nabinya sekalian. Siapapun boleh jadi gila oleh beyond logic agamanya, asal jangan ganggu orang lain. Jadi batasannya sudah jelas. == Mengenai angka interlock 19 itu, walaupun banyak orang yang menganggap reka-rekaan, tetapi kok ya bisa ratusan jumlah kecocokan dan interdependensinya. Katakanlah itu hanya faktor kebetulan, tapi bukankah itu amazing ? Saya bilang, kalau hati kita memang bersih tanpa sentimen negatif, pasti akan mengherani kenyataan tersebut. Nice Justru kalo hati bersih, akan menerima angka 0 dan 1 sebagai yang paling amazing, dan paling berguna bagi umat manusia. Saya sebetulnya tidak mempersoalkan amazingnya, tapi pemanfaatan amazing untuk pembodohan umat yg saya khawatirkan. Tawang salah satu cintohnya. Seharusnya Islam tidak perlu amazing2an agar umatnya tetap percaya. === Tentang suka otak atik beyond logicnya christianity saya terus terang tidak tahu siapa mendahului siapa. Tetapi saya lihat pak Tawang dalam posisi menjawab. Lagipula harus diakui beliau lebih tenang dalam menjawab, less emotionally, dibanding lawan lawannya yang lebih sering mencaci maki bahkan jorok yang samasekali jauh dari ajaran Kristus. Nice Anda benar soal ketenangan dan kesabaran Tawang menjawab, tapi salah soal caci
Re: [zamanku] Tobatlah, Peluk Islam (saya sukarela menjadi islam)
Bung Kencana, Guru berfikir dan bertindak sampeyan tidak perlu dilindungi untuk pendapat yang seperti itu. Yang lebih keras dari itu pun banyak yang tak perlu berlindung, dan tidak apa apa tuh! Apalagi pendapat guru sampeyan itu sebenarnya biasa biasa saja kok. Akan saya coba tunjukkan apakah buah pikiran guru sampeyan itu memang betul cemerlang : 1. Tentang rasionalitas agama, saya bertanya agama manakah yang 100% logic ? kalau menurutnya tidak ada maka beliau harus atheis 2. Tentang Tuhan tidak berwujud. Kalau pun ada Tuhan yang berwujud apakah itu benar wujudNya atau hanya rekaan pengikutNya saja? 3. Tentang Tuhan yang maha kuasa. Banyak hal yang terjadi di luar kuasa manusia walau sepintar apa pun manusia ini 4. Tentang kalimah syahadat. Ya memang begitulah cara penyerahan diri kita untuk memeluk suatu agama. Dalam hal ini Islam. Bukankah kristiani juga melakukan pembabtisan? Apakah pak guru sampeyan waktu mau memeluk agamanya melakukan interview dan tawar menawar dulu dengan semua agama lalu baru memilih yang menurutnya rasional? 5. Tentang penyebutan Muhammad rasul Allah, lha kan memang Muhammad yang diutus Allah menyampaikan ajaran Islam ini. Jadi justru pendapat guru sampeyan yang childish 6.Tentang berkiblat ke ka'abah, kecuali sebagai lambang persatuan, adalah agar hadapan setiap orang yang sholat itu sama arahnya. Bayangkan saja kalau tidak memakai pancer arah, dalam hal ini ka'abah, maka jemaah haji yang bersholat disekitar ka'abah tetapi bila tanpa ka'abah akan mengambil arahnya sendiri sendiri. Betapa kacaunya. 7. Hajar aswad (bukan hajatul aswad) adalah batu hitam (ex meteor?) yang disimpan di dalam sebuah sudut ka'abah dan kita boleh menyentuhnya. Kalimat guru sampeyan menyiratkan bahwa beliau belum tahu tentang ka'abah dan hajar aswad. Lagi pula pernyataan penjajahan ritual untuk saya berkomunikasi pada Tuhan tidak jelas kaitannya dengan arah kiblat. 8.Naik haji harus ke Mekah ya memang sudah begitu rukunnya. Kalau tidak mampu ya tidak harus. Lagian kalau ummat Buddha merayakan Waisak dari jauh jauh bahkan dari luar negeri pada datang ke candi Borobudur, Mendut, dan Pawon. Ngapain juga kan ! Kan juga merupakan pemiskinan bagi negara negara pendatang itu. 9. Mengenai menutup aurat, guru sampeyan ini apa nggak terbalik pikirannya? Menutup aurat kok malah dianggap menghina wanita, dan menganggap wanita hanya sebagai obyek libido seksual saja. Gimana sih? Lha orang Perancis saja mengatakan Cherche la Femme, carilah sebabnya dari wanita. Karena diakui atau tidak, disadari atau tidak aurat wanita banyak mendorong perbuatan kejahatan sexual. Coba kalau tidak percaya, sekarang banyak pelanggaran seksual anak remaja karena tontonan yang berbau aurat wanita. Juga, apakah sang guru membolehkan istrinya kelihatan payudara atau pahanya oleh orang lain? Atau bolehkah anak sang guru menonton tari telanjang? 10. Jilbab atau pada umumnya kerudung kepala bukan hanya budaya Arab (Saudi) bahkan bunda Maria , atau wanita India pun memakai kerudung sebagai paduan baju shari. Bahkan pakaian tradisional wanita Belanda juga termasuk kerudung. Lagi pula sekarang ini sang guru memakai baju apa sih? Kalau bukan sarung dan blangkon atau pangsi berarti beliau pun sudah menjajah budayanya sendiri. 11. Neurotis paranoid ? Apa kaitannya dengan memeluk agama Islam ? Nggak jelas maksudnya. 12. Sanathana Dharma ? Apa bukan Sanatha Dharma ? Sekian dan salam, Supriyadi - Original Message - From: Kencana Parwata To: zamanku@yahoogroups.com Sent: Monday, December 22, 2008 11:30 PM Subject: Bls: [zamanku] Tobatlah, Peluk Islam (saya sukarela menjadi islam) Jawaban ini sengaja saya ambil dari tulisan seorang sahabat yang saya anggap seorang guru berfikir dan bertindak bagi saya. Namun demi melindungi beliau terpaksa nama saya rahasiakan.Semoga beliau mengijinkan saya menyebarkan tulisan beliau yang saya yakin adalah buah fikiran cemerlang beliau. Saya dengan suka-rela dan senang hati akan menjadi penganut Islam, tanpa harus Anda ajak2, asalkan pikiran saya yang liberal-radikal diberi kebebasan dan mendapatkan jawaban2 rasional dan dapat diterima akal sehat atas beberapa ajaran keyakinan Islam berikut ini: 1. Allah, Tuhan Yang Tidak Berwujud, dengan 99 sifat-Nya; salah satu sifat-Nya tersebut adalah Maha Kuasa. Pertanyaannya, dimana letak ke-Maha-Kuasa- an Tuhan versi Islam bila Tuhan-nya tidak bisa Berwujud? Berarti, salah satu sifat-Nya, yaitu Maha Kuasa, hilang dong..? Tidak-kah ini meremehkan Tuhan yang saya puja? 2. Mengapa kalau saya akan jadi pemeluk Islam harus menyebutkan kalimat syahadat ke-dua Muhammad adalah Rasul Allah, sementara nabi2 versi Islam yang lain tidak (minta) disebut-sebut? Kok ego kekanak-kanakan, childish? Tidak-kah ini penjajahan ideologis yang mengekang pikiran saya yang liberal-radikal? 3. Karena filsafat dan teologi Islam butir 1 di atas, saat shalat tidak memakai bantuan visualisasi apa pun seperti