[zamanku] Intermezzo polisi kawin

2009-03-30 Terurut Topik Sunny
http://www.poskota.co.id/redaksi_baca.asp?id=1955ik=32


Langganan Kawin dan Polisi 

Minggu 29 Maret 2009, Jam: 7:30:00 
Agaknya Gathul, 30, merupakan lelaki paling multidimensi di Semarang. Dia empat 
kali menikah, empak kali pula masuk penjara. Maka orangpun jadi heran. Apa sih 
modal si lelaki rusak tersebut selama ini, sehingga banyak wanita yang kemudian 
bertekuk lutut dan berbuka paha untuk Gatul? 

Teori memang tak selalu klop ketika dipraktekkan di lapangan, apa lagi untuk 
hal-hal yang di luar bidang eksak, selalu banyak melesetnya. Tapi karena itu 
pula kehidupan menjadi penuh warna dan dinamika. Dengan demikian orang menjadi 
kaya akan pengalaman hidup, paling tidak ya seperti Gathul dari Semarang 
tersebut. Keluar masuk penjara, sering! Keluar masuk kamar pengantin dengan 
obyek berbeda, juga ra etungan (tak terhitung). 

Istri Gathul memang banyak, pernah mencapai 4 biji dalam kurun waktu yang sama. 
Tapi semenjak ekonominya tak menentu, istri pertamanya yang dikawin lewat KUA, 
diceraikan. Kini dia hidup dengan 3 istri yang kesemuanya dikawin secara siri. 
Secara hukum negara memang tak tercatat, tapi sacara hukum agama sudah khalalan 
tayiban wa asyikan. Ibarat sepeda motor, mau dinaiki kapan saja takkan takut 
disemprit Pak Polisi. 

Kebanyakan lelaki poligami karena didukung materil yang kuat. Tapi kalau lelaki 
dadi Jagalan Timur Semarang ini berbeda. Dia koleksi istri banyak-banyak 
hanyalah modal onderdil saja. Karena itu pula Gathul menjadi kedodoran saat 
membiayai ekonomi keluarganya. Karena dia memang tak punya pekerjaan tetap, 
akhirnya jalur kriminil ditapaki juga. Akibatnya, dinginnya LP Kedungpane sudah 
menjadi langganan. Seakan rumah penjara tersebut menjadi rumahnya yang kedua. 

Aparat negara yang namanya polisi, sudah hapal betul pada Gathul. Seringkali 
mereka memprosesnya, dengan berbagai macam kasus. Ya tindak pencurian, 
penipuan, penganiayaan dengan akibat orang tewas, termasuk kasus KDRT karena 
sikap cengkiling (ringan tangan)-nya Gathul sebagai lelaki. Pendek kata, polisi 
sampai bosan melihat tampangnya: elu lagi, elu lagi, kenapa nggak mati-mati? 

Hanya sepekan bebas dari LP Kedungpane, Gathul sudah bikin masalah. Sebab 
ketika dia mau setor bonggol pada istri ke empatnya, Katrin, 25, dia sedang 
asyik bercanda ria dengan lelaki tetangganya. Gatul mendadak cemburu akibat 
analisa dan dugaan sendiri. Jadi selama berbulan-bulan kutinggal di penjara, 
dia di rumah malah selingkuh dengan pria lain, begitu Gathul berasumsi. 

Karena ulah istrinya tersebut, gairahnya sebagai suami lama tak ketemu bini, 
mendadak mbleret bagaikan listrik PLN ngedrop dari 240 Volt menjadi 110. Gathul 
jadi muak akan Katrin. Maka sepeninggal tamu si tetangga, istri ke-4 tersebut 
segera dihajar. Ditempeleng, digigit bagian pundah. Sudah begitu masih 
mengancam pula. Katanya, kalau masih begini terus, mau dieksekusi pakai 
klewang miliknya. Bagaimana Katrin tidak miris. 

Usai menjalani perawatan di rumahsakit, Katrin segera melaporkan Gathul ke 
polisi pakai pasal kekerasan dalam rumahtangga. Akibat laporan tersebut, 
praktis bekas napi dicidhuk lagi ke kantor polisi. Tapi Gathul tenang-tenang 
saja. Aku ini hanya membela kehormatan rumahtangga. Aku yakin, selam kutinggal 
di penjara dia pasi selingkuh dengan lelaki lain, ujarnya yakin

[zamanku] Intermezzo

2009-02-16 Terurut Topik Sunny
http://www.poskota.co.id/redaksi_baca.asp?id=1897ik=32


Adik Iparku Idolaku 

Senin 16 Februari 2009, Jam: 7:05:00 

Rasa iri itu sangat manusiawi. Tapi jika iri terhadap bini orang yang cantik 
dan berusaha merebutnya, itu mah Dasamuka dari Alengka. Dan Mardan, 27, dari 
Lampung Barat, begitulah kelakuannya. Tahu bahwa istri kakak iparnya jauh lebih 
cantik dari istrinya, dia berusaha menyetubuhinya. Keruan saja Mardan babak 
belur dihajar warga. 

Setiap lelaki selalu mendambakan bini yang cantik, yang seksi dan putih putih 
mulus. Cuma tak semuanya terkabulkan, karena jodoh mutlak di tangan Tuhan. Yang 
pengin bini putih, dapatnya hitam. Yang mendambakan istri langsing malah dapat 
bini gembrot. Begitu pula yang ingin istri berambut panjang, dapatnya malah 
yang berambut pendek macam lelaki. Tapi ini malah ada untungnya, karena tiap 
pagi tidak perlu keramas melulu gara-gara semalam berantem sama suami. 

Mardan warga Pekon (Kelurahan) Basungan Kecamatan Sekincau Lampung Barat, 
termasuk lelaki beruntung. Sebab dia berhasil memiliki istri yang cukup cantik, 
bodi seksi, sekel nan cemekel. Cuma dia ini lelaki yang tak pandai bersyukur di 
muka bumi. Begitu melihat istri kakak iparnya jauh lebih cantik dari istrinya, 
dia timbul rasa irinya. Dia ingin memiliki wanita itu, kasarnya: pingin 
mencicipi seperti apa enaknya naik Kijang Inova 2008 itu. 

Istri kakak ipar itu bernama Karmila, 26. Dibanding dengan Napsiah, 26, 
istrinya, memang jauh lebih cantik. Wajahnya bersih dan mulus, sepertinya enak 
dicium dan perlu, begitu. Asal Mardan melihat istri kakak ipar tersebut, 
pendulumnya langsung kontak. Lalu otaknya pun ngeres macam pasir urug 
Tangerang. Mending jika hanya otak ngeres saja. Tapi otak Mardan juga berputar, 
bagaimana bisa membuat Karmila bertekuk lutut dan berbuka paha untuknya. 

Bila situasinya cukup aman secara mantap terkendali, Mardan selalu berusaha 
merayu Karmila untuk mau diajak main selingkuh. Tapi si kakak ipar itu tak 
pernah menanggapi. Ironisnya, meski tak melayani aspirasi arus bawah Mardan, 
Karmila tak pernah mau mengadu pada suami, atau cerita pada Napsiah. Padahal 
jika dia mau cerita pada Napsiah, wo... tamatlah riwayat si lelaki 
celamitan ini. Paling apes Mardan pasti nungging-nungging cium kaki istri, 
minta maaf. 

Maka sungguh dongkol si Mardan, karena segala tipu daya dan muslihatnya gagal 
untuk menaklukkan Karmila. Main secara halus selalu gagal, dia mencoba main 
kasar. Dan ini dilakukannya beberapa hari lalu. Sore-sore sehabis magrib dia 
main ke rumah Karmila. Tahu suaminya tak di rumah, langsung saja kakak ipar 
idola itu digelandang ke kamar, mau diajak bersetubuh. Tentu saja Karmila tidak 
mau. Maling, maling..! Teriak wanita itu ketika Mardan nyosor terus dan 
berusaha menelanjangi dirinya. 

Akibat teriakan tersebut, suami Karmila datang. Melihat istrinya digumuli 
Mardan, langsung saja ambil kayu dan digebuklah kepala lelaki mata keranjang 
ini. Pletakkk, Mardan jatuh pingsan dan selamatlah Karmila dari percobaan 
perkosaan. Makin sial saja nasib si Mardan, sebab begitu siuman, sebelum dibawa 
ke Polsek Sekincau masih sempat juga dapat hadiah tempeleng dari sejumlah 
warga. Bukan saja tempeleng, makian kata kasar juga berhamburan. Pendek kata 
sebutan babi anjing dan celeng, semua ditimpakan pada Mardan yang tamak ini. 

Kalau bisa, pasti suami Karmila diajak tombokan tuh! 

(LP/Gunarso TS) 

[zamanku] Intermezzo dunia kacau

2008-12-19 Terurut Topik Sunny
http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=48909ik=2

Anak Durhaka Cangkul Ibu 

Rabu 17 Desember 2008, Jam: 9:01:00 
SERANG (Pos Kota) - Tragis nasib Muntahanah,48. Saat berdoa usai salat, 
dicangkul anak kandungnya di rumah di Kampung Kedawung, Desa Kadu Beureum, 
Kecamatan Pabuaran, Serang, Banten, Senin (15/12) malam. Kini terbaring lemah 
di ruang ICU RSUD Serang karena luka di kepalanya. 

Sang anak durhaka itu, Abay,27, dibekuk petugas Reskrim Polsek Pabuaran ketika 
bersembunyi dalam hutan. Hingga Selasa (16/12), polisi masih memeriksa 
tersangka guna mengungkap motif kejadian itu. 

Keterangan yang berhasil dihimpun, peristiwa keji itu terjadi sekitar pukul 
18:30. Saat itu korban sedang berdoa selepas menunaikan salat Maghrib untuk 
kesembuhan anaknya yang sering ngamuk tak karuan. Di saat wanita paruh baya ini 
sedang mengucapkan doa sambil menengadahkan kedua tangannya, tiba-tiba 
tersangka masuk ke dalam kamar ibunya sambil membawa pacul yang diambil dari 
dapur. 

KESETANAN 
Tanpa sebab, tersangka kemudian mendekati ibu kandungnya dan memaculnya dari 
belakang. Korban sempat menjerit kesakitan lalu ambruk bersimbah darah. 

Tidak berhenti sampai di situ, Abay yang kesetanan terus memacul kepala ibu 
kandungnya. Bahkan tersangka juga sempat memukul wajah korban dengan gagang 
pacul. 

Jerit kesakitan yang keluar dari mulut Muntahanah didengar Eki Baihaki, 29, dan 
Badru, 13, anak korban yang sedang mengaji di ruang tamu. 

Mendengar ibunya merintih kesakitan, Eki dan Badru buru-buru lari ke kamar 
ibunya. Saat masuk kamar, keduanya melihat tersangka dengan bengis sedang 
menganiaya ibunya dengan pacul. 

Keduanya tak kuasa menolong, karena diancam tersangka. Eki dan Badru akhirnya 
lari keluar rumah memberitahukan tetangganya. Warga yang mendengar teriakan 
minta tolong segera berdatangan. 

Begitu berada dalam rumah warga melihat korban sudah tergeletak bersimbah 
darah, sementara tersangka sudah melarikan diri. Karena kondisinya yang 
memprihatinkan, warga langsung membawa korban ke RSUD Serang sedang warga 
lainnya melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Pabuaran. 

NYARIS DIBANTAI WARGA 
Mandapat laporan dari warganya, petugas Polsek Pabuaran segera mendatangi 
lokasi kejadian. Begitu mengetahui tersangka lari ke arah perbukitan yang 
berada di belakang rumah tersangka, polisi pun langsung pengejaran. 

Dibantu puluhan warga, polisipun melakukan penyisiran. Pengejaran itupun 
membuahkan hasil, tak lama kemudian tersangka berhasil diringkus sedang 
bersembunyi disemak-semak. 

Tersangka nyaris dibantai warga, namun aksinya berhasil diredam petugas polisi. 
Dengan kedua tangan diborgol, tersangka digelandang ke Mapolsek Pabuaran. 

Kapolsek Pabuaran, AKP Sugiman ketika dikonfirmasi mengaku belum mengetahui 
sebab-sebab terjadinya pembantaian tersebut. 

Tersangka belum kita periksa karena kondisi kejiwaannya yang tidak 
memungkinkan, terang Kapolsek seraya mengatakan, akan memeriksa tersangka pada 
psikiater untuk mengetahui kondisi sebenarnya. 


http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=48938ik=2


Ayah Nodai Anak Kandung 

Rabu 17 Desember 2008, Jam: 20:14:00 

JAKARTA (Pos Kota) - Ayah satu ini bisa disebut bejat. Dia tega memperkosa anak 
kandungnya berkali-kali di rumah sendirinya di Sawah Besar, Jakarta Pusat. 

SM, 14, korban, siswi kelas 2 SMP, depresi dan malu sehingga tidak berani 
keluar rumah. Adi, 45, si ayah bejat dilaporkan oleh Ny Ika, 43, ibu korban ke 
kantor polisi. 

Peristiwa itu terbongkar saat ibu korban yang statusnya telah bercerai dengan 
pelaku melihat SM kerap murung. Tidak hanya itu, beberapa kali saat mencuci 
celana dalam milik putrinya tersebut Ika menemukan ada bercak darah. 

''Saya desak akhirnya dia mengakui kalau Bapaknya memang telah memperkosanya,'' 
ucap Ny Ika pada wartawan, Rabu (17/12) sore. Wanita ini akhirnya melapor ke 
Polsek Sawah Besar. 

(deny/silaen/ird/B) 

[zamanku] Intermezzo

2008-10-28 Terurut Topik Sunny
http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=46609ik=2


Penjagal Suami Nikah 15 Kali 

Selasa 28 Oktober 2008, Jam: 9:18:00 

TANGERANG (Pos Kota) - Wanita yang satu ini memang benar-benar super. Betapa 
tidak. Dia berani memotong-motong suaminya hingga 13 bagian. Yang lebih 
mencengangkan lagi, ternyata dia juga pernah memiliki 15 suami . Alasan Sri 
Rumiyati alias Yati, sering kawin cerai karena dia adalah seorang hiperseks 
atau yang memiliki hasrat seks sangat tinggi. 

Bahkan, keterangan yang diperoleh Pos Kota dari rekan korban dan tetangganya, 
pernikahan wanita berusia 28 tahun ini kebanyakan dilakukan secara siri. 

Endah, tetangga korban di Kampung Teriti, Desa Karet, Sepatan, Kabupaten 
Tangerang, mengaku Yati pernah bercerita kepadanya tentang kebutuhan seksnya 
yang luar biasa tersebut. 
Biarpun dia jarang diberi nafkah oleh suaminya, yang penting Yati merasa 
Hendra bisa memenuhi kebutuhan seksnya, ungkap Endah, Senin (27/10). 

Kelainan seks wanita asal Desa Kupen, Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah, ini 
juga diakui oleh Duhri, teman korban. Menurut Duhri, korban, Hendra, 50, pernah 
curhat padanya mengenai perilaku seks istri keempatnya itu. 
Malah salah satu mantan suaminya pernah dicerainya karena dianggap sudah tak 
mampu lagi memenuhi kebutuhan seksnya itu. 


BAWA TIGA KARDUS 
Di mata tetangga, Yati dikenal baik dan supel. Di lingkungannya ia akrab 
dipanggil tante. Menurut Endah, empat hari sebelum Lebaran, Yati mengatakan 
Hendra sedang pergi ke Bandung dan dia diminta tinggal bersama anaknya dari 
pernikahan terdahulu di Pasar Kemis. 

Selama Bang Hendra lagi dapat orderan ke Bandung, saya disuruh tinggal bersama 
anak saya ungkap Endah meniru ucapan Yati. 

Yati yang menurut orangtuanya memiliki nama asli Sutemi ini pun kemudian pergi 
membawa tiga buah dus yang diikat rapi. Diduga tiga dus tersebut berisi 
potongan tubuh Hendra yang kemudian dibuang di dalam bus Mayasari P64 jurusan 
Kalideres-Pulo Gadung dan ditemukan pada 29 September lalu. 

Saat itu Yati mengaku, jika kardus tersebut berisi kue Lebaran yang akan 
dikirim ke Dewi, istri Hendra, yang berada di Lampung.Kardus itu dibungkus 
rapi dan tidak tercium bau amis ataupun darah, kata Endah. 

Endah juga mengatakan jika malam hari sebelum Yati pergi ia sempat mendengar 
suara orang sedang memukul dari dalam rumah kontrakan tersebut. Di duga saat 
itu pelaku sedang memotong-motong tubuh Hendra, pasalnya petugas dari 
kepolisian sudah mengamankan sebilah golok dan batu yang diduga sebagai barang 
bukti. 

Empat hari setelah Lebaran atau sepekan setelah mayat potongan mayat Hendra 
ditemukan, Yati datang kembali ke rumah kontrakannya di Kampung Teriti Sepatan, 
Kabupaten Tangerang. Saat itu tetangga melihat istri ke empat korban itu 
berperilaku aneh. 

Yati selalu menggunakan topi dan kacamata hitam, padahal biasanya tidak pernah. 

Ketika tayangan berita televisi menyiarkan penemuan potongan tubuh manusia 
dengan ciri tato kepala macan di lengan kanannya, Yati sempat mengatakan bahwa 
kemungkinan besar mayat tersebut adalah suaminya.Tetapi tetangga saat itu 
tidak curiga, imbuh Mas'ud. 

DIBAWA UNTUK CARI 
POTONGAN TUBUH 
Yati yang ditangkap polisi Sabtu (25/10) petang di kampung halamannya itu 
sampai Senin masih diperiksa di Polda Metro Jaya. 
Yati kemarin dibawa oleh petugas mencari potongan tubuh Hendra lainnya seperti 
kepala, kaki, tangan, dan bagian belakang tubuh. Bokong korban juga belum 
ditemukan, ujar satu petugas. 

Dalam pemeriksaan, wanita berkulit sawo matang, rambut lurus sebahu, tinggi 
badan sedang dan perawakan agak besar, itu terkesan berbelit-belit. Meski 
demikian, soal pembantaian sadis itu, Yati mengaku dialah pelakunya. Saya 
sakit hati, kata Yati tanpa merinci apa yang membuatnya sakit hati itu. 

Proses penangkapan terhadap Yati, menurut sumber tersebut, berawal dari 
informasi dari warga yang mengenai ciri-ciri tato di lengan kiri korban yang 
dimuat di media massa. Dari laporan tersebut akhirnya petugas mengetahui 
identitas korban sebagai Hendra alias Burung, asal Pekanbaru, Riau. 

Meski polisi sudah berhasil menangkap tersangka pelakunya, namun hingga saat 
ini belum ada pernyataan resmi. Hal ini diduga lantaran polisi tidak ingin 
mengulang kesalahan seperti di Jombang beberapa waktu lalu hingga terjadi 
kesalahan identifikasi. 

KORBAN SEORANG MUALAF 
Pos Kota kemarin mendatangi kediaman Mega, istri kedua Hendra yang tinggal di 
bilangan Cengkareng. Menurut penuturan Desniar, 40, adik Mega, korban adalah 
pria keturunan Tionghoa. Dia masuk Islam ketika menikah dengan kakak saya, 
jelas Desniar. 

Wanita ini menyebutkan, Mega dan Hendra bercerai tahun 2000. Hendra terpikat 
dengan wanita asal Lampung. Karena tidak mau dimadu, Mega yang kemarin juga 
didengar keterangannya oleh polisi akhirnya minta berpisah. 

Korban memiliki anak dari Mega yang kini duduk di kelas 3 SMA. Sampai saat ini 
Ic belum mengetahui kematian sang ayah. Ibunya berpesan jangan dikasih tahu 
dulu takut shock, tutur 

Re: [zamanku] Intermezzo - muhammad

2008-10-28 Terurut Topik great pretender
Cocok-nya wanita ini di kenalin ke muhammad... kekuatan sex mamad 30x
pria normal, tapi Muhammad paling goblok, karena butahuruf, tulisan
racun di botol, dia kira obat batuk 'laserine'... di minum-nya,
menggelepar, dan mengerang2x bertahun2x, akhirnya modar.. ngakunya
nabi... hihihi

gp

On 10/29/08, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:
 http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=46609ik=2


 Penjagal Suami Nikah 15 Kali

 Selasa 28 Oktober 2008, Jam: 9:18:00

 TANGERANG (Pos Kota) - Wanita yang satu ini memang benar-benar super. Betapa
 tidak. Dia berani memotong-motong suaminya hingga 13 bagian. Yang lebih
 mencengangkan lagi, ternyata dia juga pernah memiliki 15 suami . Alasan Sri
 Rumiyati alias Yati, sering kawin cerai karena dia adalah seorang hiperseks
 atau yang memiliki hasrat seks sangat tinggi.

 Bahkan, keterangan yang diperoleh Pos Kota dari rekan korban dan
 tetangganya, pernikahan wanita berusia 28 tahun ini kebanyakan dilakukan
 secara siri.

 Endah, tetangga korban di Kampung Teriti, Desa Karet, Sepatan, Kabupaten
 Tangerang, mengaku Yati pernah bercerita kepadanya tentang kebutuhan seksnya
 yang luar biasa tersebut.
 Biarpun dia jarang diberi nafkah oleh suaminya, yang penting Yati merasa
 Hendra bisa memenuhi kebutuhan seksnya, ungkap Endah, Senin (27/10).

 Kelainan seks wanita asal Desa Kupen, Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah,
 ini juga diakui oleh Duhri, teman korban. Menurut Duhri, korban, Hendra, 50,
 pernah curhat padanya mengenai perilaku seks istri keempatnya itu.
 Malah salah satu mantan suaminya pernah dicerainya karena dianggap sudah
 tak mampu lagi memenuhi kebutuhan seksnya itu.


 BAWA TIGA KARDUS
 Di mata tetangga, Yati dikenal baik dan supel. Di lingkungannya ia akrab
 dipanggil tante. Menurut Endah, empat hari sebelum Lebaran, Yati mengatakan
 Hendra sedang pergi ke Bandung dan dia diminta tinggal bersama anaknya dari
 pernikahan terdahulu di Pasar Kemis.

 Selama Bang Hendra lagi dapat orderan ke Bandung, saya disuruh tinggal
 bersama anak saya ungkap Endah meniru ucapan Yati.

 Yati yang menurut orangtuanya memiliki nama asli Sutemi ini pun kemudian
 pergi membawa tiga buah dus yang diikat rapi. Diduga tiga dus tersebut
 berisi potongan tubuh Hendra yang kemudian dibuang di dalam bus Mayasari P64
 jurusan Kalideres-Pulo Gadung dan ditemukan pada 29 September lalu.

 Saat itu Yati mengaku, jika kardus tersebut berisi kue Lebaran yang akan
 dikirim ke Dewi, istri Hendra, yang berada di Lampung.Kardus itu dibungkus
 rapi dan tidak tercium bau amis ataupun darah, kata Endah.

 Endah juga mengatakan jika malam hari sebelum Yati pergi ia sempat mendengar
 suara orang sedang memukul dari dalam rumah kontrakan tersebut. Di duga saat
 itu pelaku sedang memotong-motong tubuh Hendra, pasalnya petugas dari
 kepolisian sudah mengamankan sebilah golok dan batu yang diduga sebagai
 barang bukti.

 Empat hari setelah Lebaran atau sepekan setelah mayat potongan mayat Hendra
 ditemukan, Yati datang kembali ke rumah kontrakannya di Kampung Teriti
 Sepatan, Kabupaten Tangerang. Saat itu tetangga melihat istri ke empat
 korban itu berperilaku aneh.

 Yati selalu menggunakan topi dan kacamata hitam, padahal biasanya tidak
 pernah.

 Ketika tayangan berita televisi menyiarkan penemuan potongan tubuh manusia
 dengan ciri tato kepala macan di lengan kanannya, Yati sempat mengatakan
 bahwa kemungkinan besar mayat tersebut adalah suaminya.Tetapi tetangga saat
 itu tidak curiga, imbuh Mas'ud.

 DIBAWA UNTUK CARI
 POTONGAN TUBUH
 Yati yang ditangkap polisi Sabtu (25/10) petang di kampung halamannya itu
 sampai Senin masih diperiksa di Polda Metro Jaya.
 Yati kemarin dibawa oleh petugas mencari potongan tubuh Hendra lainnya
 seperti kepala, kaki, tangan, dan bagian belakang tubuh. Bokong korban juga
 belum ditemukan, ujar satu petugas.

 Dalam pemeriksaan, wanita berkulit sawo matang, rambut lurus sebahu, tinggi
 badan sedang dan perawakan agak besar, itu terkesan berbelit-belit. Meski
 demikian, soal pembantaian sadis itu, Yati mengaku dialah pelakunya. Saya
 sakit hati, kata Yati tanpa merinci apa yang membuatnya sakit hati itu.

 Proses penangkapan terhadap Yati, menurut sumber tersebut, berawal dari
 informasi dari warga yang mengenai ciri-ciri tato di lengan kiri korban yang
 dimuat di media massa. Dari laporan tersebut akhirnya petugas mengetahui
 identitas korban sebagai Hendra alias Burung, asal Pekanbaru, Riau.

 Meski polisi sudah berhasil menangkap tersangka pelakunya, namun hingga saat
 ini belum ada pernyataan resmi. Hal ini diduga lantaran polisi tidak ingin
 mengulang kesalahan seperti di Jombang beberapa waktu lalu hingga terjadi
 kesalahan identifikasi.

 KORBAN SEORANG MUALAF
 Pos Kota kemarin mendatangi kediaman Mega, istri kedua Hendra yang tinggal
 di bilangan Cengkareng. Menurut penuturan Desniar, 40, adik Mega, korban
 adalah pria keturunan Tionghoa. Dia masuk Islam ketika menikah dengan kakak
 saya, jelas Desniar.

 Wanita ini menyebutkan, Mega dan Hendra bercerai tahun 2000. 

[zamanku] Intermezzo

2008-10-26 Terurut Topik Sunny
http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=46524ik=2


Penjaga Vila Bunuh Istri Muda 

Minggu 26 Oktober 2008, Jam: 7:11:00 

BOGOR (Pos Kota) - Kasus pembunuhan istri kedua yang tengah hamil di Cibinong 
Bogor akhirnya terbongkar. Setelah lima hari diperiksa secara intensif, petugas 
akhirnya menetapkan Sainan alias Entong,55, sebagai tersangka pembunuh 
Atikah,18. 

Penjaga vila ini ditetapkan sebagai tersangka menyusul ditemukannya potongan 
tangan korban oleh Mukhlis ,37, penggarap sawah Jumat (24/10) pukul 10.00 WIB. 

Mukhlis ketika membersihkan rumput di pematang sawah, melihat ada kerumunan 
lalat serta semut. Saat didekati, ia mencium bau tidak sedap. 

Penasaran, saya congkel lumpur pakai cangkul. Begitu dua kali cangkulan, 
ternyata yang keluar potongan tangan manusia. Karena teringat pembunuhan 
Atikah, saya langsung lapor. Ternyata benar, potongan tangan manusia itu milik 
Atikah, kata Mukhlis. 

Temuan Mukhlis ini membuat Sainan, suami korban, tidak bisa lagi berkelit. 
Dengan pasrah, ia mengaku, dirinya lah yang menghabisi nyawa istri keduanya 
lantaran kesal sering meminta uang belanja dan dituduh memiliki pria 
selingkuhan. Diakuinya, mereka dua bulan terakhir pisah ranjang terjadi akibat 
persoalan tersebut. 

Barang bukti lain yang berhasil diamankan dari rumahnya di Kampung Bulat Rata 
RT 02/07 Pondok Rajeg, Cibinong, Bogor, adalah sebilah golok yang digunakan 
untuk memotong tubuh istrinya. 

KESAL DAN CEMBURU 
Kepada Pos Kota , Sainan, mengaku pada malam kejadian (Senin , 20/10), dalam 
perjalanan pulang dari vila ke rumahnya tak sengaja bertemu Atikah yang baru 
berbelanja di warung milik ibu Yanti. 

Karena kesal dan cemburu, Sainan langsung mencekik leher Atikah hingga wanita 
yang telah memberinya anak bernama Putri, 2, itu jatuh lemas di semak-semak 
bambu. 

Melihat istrinya yang sedang hamil itu sudah tidak bernyawa, pelaku duduk 
sebentar dan tertegun menatap jasad Atikah. Lalu timbul lah niatnya untuk 
memotong kedua tangan korban. Usai memotong kedua tangan Atikah, ia lalu 
melucuti celana luar dan dalam serta kaos hingga nyaris bugil. Semula saya 
ingin tiduri, tapi saya batalkan. Setelah istirahat satu jam, saya lalu membawa 
potongan tangan untuk dipendam ke lumpur sawah guna menghilangkan jejak, ujar 
Sainan. 

Diakui Sainan, dirinya memotong kedua tangan korban dengan alasan tangan 
kanannya sering meminta uang kepadanya. Sementara tangan kirinya suka meminta 
uang kepada orang lain dan kekasih gelapnya.Untuk nafkah lahir batin, rasanya 
sudah cukup saya berikan. Begitu tahu dia suka minta dari orang lain, saya 
malu, katanya . 

IBU KORBAN SUJUD SYUKUR 
Asiah 45, ibu korban langsung sujud syukur, begitu mengetahui dari wartawan, 
Sabtu (25/10) siang, jika tersangka pembunuh anaknya adalah Sainan. Ia 
berharap, pelaku dihukum berat. 

Kapolres Bogor, AKBP Suntana, didampingi Kapolsek Cibinong, AKP Alfred Ramses 
Sianipar, mengaku Sainan ditetapkan sebagai tersangka setelah adanya bukti yang 
menguatkan. 

Tersangka, lanjut Ramses, juga mengakui sering menganiaya korban jika 
permintaan berhubungan suami-istri ditolak.Tersangka kami jerat dengan pasal 
338 KUHP dengan ancaman penjara di atas lima tahun. 

[zamanku] Intermezzo

2008-09-30 Terurut Topik Sunny
http://www.poskota.co.id/redaksi_baca.asp?id=1695ik=32

Selasa 30 September 2008, Jam: 6:15:00 

Mengarak Dukun Cabul

Karnaval 17-an sudah lama berlalu, tapi di Desa Gempolrejo Kecamatan Tunjungan 
(Blora) terlihat arak-arakan ramai, diiringi suara gamelan dan kendang segala. 
Apa itu? Ternyata warga sedang mengarak pelaku mesum ke kantor polisi. Di leher 
tersangka Dayat, 53, tergantung pula tulisan: Dukun Cabul! 

Semula warga Desa Gempolrejo tak pernah curiga ketika Dayat yang warga desa itu 
juga mengobati seseorang. Sebab profesi sehari-hari dia memang menjadi 
paranonormal, yang konon ahli mengobati berbagai penyakit termasuk menjadi 
konsultan nasib dan peruntungan. Cuma ketika cara pengoabatan atas diri Ny. 
Sawitri, 35, demikian mencurigakan, penduduk mulai bertanya-tanya. Kenapa 
pengobatan itu selalu berlangsung larut malam? begitu komentar para penduduk 
menyoroti sepak terjang dukun Widayat. 

Hal-hal yang makin memicu kecurigaan tersebut, wanita istri Darkum, 43, 
tersebut memang cukup cantik di kelasnya. Lelaki normal cap apapun, pasti suka 
menatap wajah dia berlama-lama. Apa lagi jadi dukun yang merawat penyakitnya, 
pasti semakin betah saja karena memoperoleh legitimasi untuk itu. Cuma yang 
dipertanyakan warga, kenapa penyakit tersebut sudah berminggu-minggu di tangan 
Widayat kok tidak kunjung sembuh juga. Warga pun menduga-duga: jangan jangan, 
jangan jangan, jangan.. bobor! 

Beberapa warga melapor pada pamong desa bahwa setiap keluar rumah Darkum, dukun 
Dayat selalu di antara pukul 23-24.00. Itu pun selalu lewat pintu belakang, dan 
perginya secara sembunyi-sembunyi. Kenapa dia musti takut? Penduduk pun mulai 
mengira-ngira, yang dikait-kaitkan dengan kejadian yang sering ditayangkan TV 
maupun dimuat surat kabar. Kalau ketemu dukun cabul, kasih sekali Mbak Witri, 
begitu komentar warga yang simpati. 

Sekali waktu, warga pun ada yang nekad mengintip praktek dukun Dayat. Ternyata, 
di kamar itu terapi pengobatannya sungguh lain dari yang lain. Bukan dipijit 
atau dimandikan air kembang dari tujuh sungai, tapi tubuh Sawitri dikupas 
habis, kemudian digauli bak istri sendiri. Kalau begini caranya, jangankan 
sebulan, sewindu pun pak dukun pasti senang-senang saja meski tanpa honor. Sang 
pengintip itu pun langsung melaporkan hasil temuannya ke pamong desa. 

Sebetulnya dukun Dayat sudah lama ditegur keamanan desa, agar memilih waktu 
pengobatan yang tepat, jangan larut malam begitu. Namun si dukun ngeyel, 
sehingga untuk sementara dibiarkan saja. Tapi setelah ada laporan minir begini, 
tentu saja penduduk desa tak mau membiarkan terus. Maka ketika dia datang 
praktek lagi ke rumah Ny. Sawitri, sebelum mengobati langsung ditangkap dan 
diserahkan ke Polsek Tunjungan. Yang menarik tapi juga kasihan, di sepanjang 
jalan menuju polsek yang berjarak 5 Km tersebut, Dayat dikawal ratusan warga 
lengkap dengan tabuhan kendang dan gamelan, sementara lehernya juga ditulisi: 
dukun cabul! 

Kasihan deh lu, dukun cabul dianggap ledek ketek!

[zamanku] Intermezzo..Gubug Kekayaan

2008-07-24 Terurut Topik Ahmadi Agung
Judul : Gubug Kekayaan
Oleh  :  AL-Pacitan
 
 
Alkisah ini di mulai dari sebuah desa yg amat sangat dusun sekali 
terpencil, pokoknya Udik banget gitu istilahnya, di sebuah kota
 
Saking terpencil nya  saking udik-nya,  desa itu cukup susah untuk di
datangi, harus melewati segala bukit yg cukup terjal  areal persawahan
yg cukup luas...
 
Tetapi walopun begitu ada sesuatu yg membuat desa itu cukup terkenal 
di kenal serta banyak sekali di kunjungi orang dari mana-mana...
 
Sesuatu itu adalah GUBUG Kekayaan, begitu semua orang menyebutnya...
 
Yah..di desa itu ada sebuah gubug reot yg di percaya bisa membuat
siapapun yg memasukinya menjadi KAYA RAYA dalam waktu yg cukup
singkat...
 
Konon kabarnya gubug reot itu dulu adalah rumah wanita selir seorang
Raja yg di usir dari istana.katanya begitu
 
Tetapi ada yg aneh, ternyata hanya bagi orang-orang yg tinggal di luar
desa saja yg bisa menjadi kaya raya jika masuk ke dalam gubug itu,
peraturan itu TIDAK BERLAKU bagi semua penduduk desa dimana gubug itu
berada
 
Hal inilah yg membuat penduduk dimana gubug kekayaan itu berada menjadi
geram  kesal, di tambah lagi ter-BUKTI bahwa semua orang lain desa yg
pernah masuk ke dalam gubug itu benar-benar telah menjadi kaya raya
 
Juru kunci gubug kekayaan itu adalah seorang kakek tua renta keturunan
tiongkok yg bernama bo hong tok, yg biasa di panggil om bo, hanya diam
membisu seribu basa jika di tanyakan mengapa gubug itu hanya bisa
membuat orang dari luar desa yg bisa kaya raya jika memasukinya...
 
Hal ini manambah deretan misteri tentang gubug kekayaan itu..
 
Tetapi beberapa hari yg lalu berhembus sebuah berita yg sangat
mengggembirakan penduduk di mana gubug kekayaan itu berada...
 
Kabarnya tiga hari lagi Om Bo sang juru kunci akan memberi
pengumuman
 
Bahwa penduduk sekitar gubug kekayaan itu juga akan bisa kaya raya
setelah masuk ke dalam gubug itu asal mendapat izin dari Om Bo secara
bergiliran, sekaligus Om Bo akan menjelaskan mengapa dahulu hanya
penduduk dari luar desa saja yg bisa mejadi kaya raya setelah masuk ke
dalam gubug itu
 
Pucuk di cinta ulampun tiba, hari itu adalah hari dimana Om Bo akan
memberi pengumuman  memberi izin masuk bagi penduduk yg telah mendapat
giliran  restu dari dia...
 
Penduduk sekitar telah berjubel di depan gubug kekayaan itu sejak dari
sebelum subuh, matahari bersinar mulai meninggi, dng sabar  dengan
perasaan dag dig dug penduduk setempat menanti Bo Hong Tok alias Om Bo
sang juru Kunci yg sehari-hari tinggal di dalam gubug kekayaan itu
muncul dari dalam...
 
...Krieeet...  pintu kayu yg sudah rapuh dari gubug itu perlahan
terbuka, dan muncul-lah seorang kakek dari dalam gubug kekayaan itu, dan
kakek yg keluar dari gubug kekayaan itu ternyata Bukan Bo Hong Tok,
tetapi dia adalah Ngi Bu Li, adik ipar Om Bo...
 
 
Bersambung..InsyaAllah...
 
Salam
Agung AL-Pacitan