[zamanku] Intermezzo polisi kawin
http://www.poskota.co.id/redaksi_baca.asp?id=1955ik=32 Langganan Kawin dan Polisi Minggu 29 Maret 2009, Jam: 7:30:00 Agaknya Gathul, 30, merupakan lelaki paling multidimensi di Semarang. Dia empat kali menikah, empak kali pula masuk penjara. Maka orangpun jadi heran. Apa sih modal si lelaki rusak tersebut selama ini, sehingga banyak wanita yang kemudian bertekuk lutut dan berbuka paha untuk Gatul? Teori memang tak selalu klop ketika dipraktekkan di lapangan, apa lagi untuk hal-hal yang di luar bidang eksak, selalu banyak melesetnya. Tapi karena itu pula kehidupan menjadi penuh warna dan dinamika. Dengan demikian orang menjadi kaya akan pengalaman hidup, paling tidak ya seperti Gathul dari Semarang tersebut. Keluar masuk penjara, sering! Keluar masuk kamar pengantin dengan obyek berbeda, juga ra etungan (tak terhitung). Istri Gathul memang banyak, pernah mencapai 4 biji dalam kurun waktu yang sama. Tapi semenjak ekonominya tak menentu, istri pertamanya yang dikawin lewat KUA, diceraikan. Kini dia hidup dengan 3 istri yang kesemuanya dikawin secara siri. Secara hukum negara memang tak tercatat, tapi sacara hukum agama sudah khalalan tayiban wa asyikan. Ibarat sepeda motor, mau dinaiki kapan saja takkan takut disemprit Pak Polisi. Kebanyakan lelaki poligami karena didukung materil yang kuat. Tapi kalau lelaki dadi Jagalan Timur Semarang ini berbeda. Dia koleksi istri banyak-banyak hanyalah modal onderdil saja. Karena itu pula Gathul menjadi kedodoran saat membiayai ekonomi keluarganya. Karena dia memang tak punya pekerjaan tetap, akhirnya jalur kriminil ditapaki juga. Akibatnya, dinginnya LP Kedungpane sudah menjadi langganan. Seakan rumah penjara tersebut menjadi rumahnya yang kedua. Aparat negara yang namanya polisi, sudah hapal betul pada Gathul. Seringkali mereka memprosesnya, dengan berbagai macam kasus. Ya tindak pencurian, penipuan, penganiayaan dengan akibat orang tewas, termasuk kasus KDRT karena sikap cengkiling (ringan tangan)-nya Gathul sebagai lelaki. Pendek kata, polisi sampai bosan melihat tampangnya: elu lagi, elu lagi, kenapa nggak mati-mati? Hanya sepekan bebas dari LP Kedungpane, Gathul sudah bikin masalah. Sebab ketika dia mau setor bonggol pada istri ke empatnya, Katrin, 25, dia sedang asyik bercanda ria dengan lelaki tetangganya. Gatul mendadak cemburu akibat analisa dan dugaan sendiri. Jadi selama berbulan-bulan kutinggal di penjara, dia di rumah malah selingkuh dengan pria lain, begitu Gathul berasumsi. Karena ulah istrinya tersebut, gairahnya sebagai suami lama tak ketemu bini, mendadak mbleret bagaikan listrik PLN ngedrop dari 240 Volt menjadi 110. Gathul jadi muak akan Katrin. Maka sepeninggal tamu si tetangga, istri ke-4 tersebut segera dihajar. Ditempeleng, digigit bagian pundah. Sudah begitu masih mengancam pula. Katanya, kalau masih begini terus, mau dieksekusi pakai klewang miliknya. Bagaimana Katrin tidak miris. Usai menjalani perawatan di rumahsakit, Katrin segera melaporkan Gathul ke polisi pakai pasal kekerasan dalam rumahtangga. Akibat laporan tersebut, praktis bekas napi dicidhuk lagi ke kantor polisi. Tapi Gathul tenang-tenang saja. Aku ini hanya membela kehormatan rumahtangga. Aku yakin, selam kutinggal di penjara dia pasi selingkuh dengan lelaki lain, ujarnya yakin
[zamanku] Intermezzo
http://www.poskota.co.id/redaksi_baca.asp?id=1897ik=32 Adik Iparku Idolaku Senin 16 Februari 2009, Jam: 7:05:00 Rasa iri itu sangat manusiawi. Tapi jika iri terhadap bini orang yang cantik dan berusaha merebutnya, itu mah Dasamuka dari Alengka. Dan Mardan, 27, dari Lampung Barat, begitulah kelakuannya. Tahu bahwa istri kakak iparnya jauh lebih cantik dari istrinya, dia berusaha menyetubuhinya. Keruan saja Mardan babak belur dihajar warga. Setiap lelaki selalu mendambakan bini yang cantik, yang seksi dan putih putih mulus. Cuma tak semuanya terkabulkan, karena jodoh mutlak di tangan Tuhan. Yang pengin bini putih, dapatnya hitam. Yang mendambakan istri langsing malah dapat bini gembrot. Begitu pula yang ingin istri berambut panjang, dapatnya malah yang berambut pendek macam lelaki. Tapi ini malah ada untungnya, karena tiap pagi tidak perlu keramas melulu gara-gara semalam berantem sama suami. Mardan warga Pekon (Kelurahan) Basungan Kecamatan Sekincau Lampung Barat, termasuk lelaki beruntung. Sebab dia berhasil memiliki istri yang cukup cantik, bodi seksi, sekel nan cemekel. Cuma dia ini lelaki yang tak pandai bersyukur di muka bumi. Begitu melihat istri kakak iparnya jauh lebih cantik dari istrinya, dia timbul rasa irinya. Dia ingin memiliki wanita itu, kasarnya: pingin mencicipi seperti apa enaknya naik Kijang Inova 2008 itu. Istri kakak ipar itu bernama Karmila, 26. Dibanding dengan Napsiah, 26, istrinya, memang jauh lebih cantik. Wajahnya bersih dan mulus, sepertinya enak dicium dan perlu, begitu. Asal Mardan melihat istri kakak ipar tersebut, pendulumnya langsung kontak. Lalu otaknya pun ngeres macam pasir urug Tangerang. Mending jika hanya otak ngeres saja. Tapi otak Mardan juga berputar, bagaimana bisa membuat Karmila bertekuk lutut dan berbuka paha untuknya. Bila situasinya cukup aman secara mantap terkendali, Mardan selalu berusaha merayu Karmila untuk mau diajak main selingkuh. Tapi si kakak ipar itu tak pernah menanggapi. Ironisnya, meski tak melayani aspirasi arus bawah Mardan, Karmila tak pernah mau mengadu pada suami, atau cerita pada Napsiah. Padahal jika dia mau cerita pada Napsiah, wo... tamatlah riwayat si lelaki celamitan ini. Paling apes Mardan pasti nungging-nungging cium kaki istri, minta maaf. Maka sungguh dongkol si Mardan, karena segala tipu daya dan muslihatnya gagal untuk menaklukkan Karmila. Main secara halus selalu gagal, dia mencoba main kasar. Dan ini dilakukannya beberapa hari lalu. Sore-sore sehabis magrib dia main ke rumah Karmila. Tahu suaminya tak di rumah, langsung saja kakak ipar idola itu digelandang ke kamar, mau diajak bersetubuh. Tentu saja Karmila tidak mau. Maling, maling..! Teriak wanita itu ketika Mardan nyosor terus dan berusaha menelanjangi dirinya. Akibat teriakan tersebut, suami Karmila datang. Melihat istrinya digumuli Mardan, langsung saja ambil kayu dan digebuklah kepala lelaki mata keranjang ini. Pletakkk, Mardan jatuh pingsan dan selamatlah Karmila dari percobaan perkosaan. Makin sial saja nasib si Mardan, sebab begitu siuman, sebelum dibawa ke Polsek Sekincau masih sempat juga dapat hadiah tempeleng dari sejumlah warga. Bukan saja tempeleng, makian kata kasar juga berhamburan. Pendek kata sebutan babi anjing dan celeng, semua ditimpakan pada Mardan yang tamak ini. Kalau bisa, pasti suami Karmila diajak tombokan tuh! (LP/Gunarso TS)
[zamanku] Intermezzo dunia kacau
http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=48909ik=2 Anak Durhaka Cangkul Ibu Rabu 17 Desember 2008, Jam: 9:01:00 SERANG (Pos Kota) - Tragis nasib Muntahanah,48. Saat berdoa usai salat, dicangkul anak kandungnya di rumah di Kampung Kedawung, Desa Kadu Beureum, Kecamatan Pabuaran, Serang, Banten, Senin (15/12) malam. Kini terbaring lemah di ruang ICU RSUD Serang karena luka di kepalanya. Sang anak durhaka itu, Abay,27, dibekuk petugas Reskrim Polsek Pabuaran ketika bersembunyi dalam hutan. Hingga Selasa (16/12), polisi masih memeriksa tersangka guna mengungkap motif kejadian itu. Keterangan yang berhasil dihimpun, peristiwa keji itu terjadi sekitar pukul 18:30. Saat itu korban sedang berdoa selepas menunaikan salat Maghrib untuk kesembuhan anaknya yang sering ngamuk tak karuan. Di saat wanita paruh baya ini sedang mengucapkan doa sambil menengadahkan kedua tangannya, tiba-tiba tersangka masuk ke dalam kamar ibunya sambil membawa pacul yang diambil dari dapur. KESETANAN Tanpa sebab, tersangka kemudian mendekati ibu kandungnya dan memaculnya dari belakang. Korban sempat menjerit kesakitan lalu ambruk bersimbah darah. Tidak berhenti sampai di situ, Abay yang kesetanan terus memacul kepala ibu kandungnya. Bahkan tersangka juga sempat memukul wajah korban dengan gagang pacul. Jerit kesakitan yang keluar dari mulut Muntahanah didengar Eki Baihaki, 29, dan Badru, 13, anak korban yang sedang mengaji di ruang tamu. Mendengar ibunya merintih kesakitan, Eki dan Badru buru-buru lari ke kamar ibunya. Saat masuk kamar, keduanya melihat tersangka dengan bengis sedang menganiaya ibunya dengan pacul. Keduanya tak kuasa menolong, karena diancam tersangka. Eki dan Badru akhirnya lari keluar rumah memberitahukan tetangganya. Warga yang mendengar teriakan minta tolong segera berdatangan. Begitu berada dalam rumah warga melihat korban sudah tergeletak bersimbah darah, sementara tersangka sudah melarikan diri. Karena kondisinya yang memprihatinkan, warga langsung membawa korban ke RSUD Serang sedang warga lainnya melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Pabuaran. NYARIS DIBANTAI WARGA Mandapat laporan dari warganya, petugas Polsek Pabuaran segera mendatangi lokasi kejadian. Begitu mengetahui tersangka lari ke arah perbukitan yang berada di belakang rumah tersangka, polisi pun langsung pengejaran. Dibantu puluhan warga, polisipun melakukan penyisiran. Pengejaran itupun membuahkan hasil, tak lama kemudian tersangka berhasil diringkus sedang bersembunyi disemak-semak. Tersangka nyaris dibantai warga, namun aksinya berhasil diredam petugas polisi. Dengan kedua tangan diborgol, tersangka digelandang ke Mapolsek Pabuaran. Kapolsek Pabuaran, AKP Sugiman ketika dikonfirmasi mengaku belum mengetahui sebab-sebab terjadinya pembantaian tersebut. Tersangka belum kita periksa karena kondisi kejiwaannya yang tidak memungkinkan, terang Kapolsek seraya mengatakan, akan memeriksa tersangka pada psikiater untuk mengetahui kondisi sebenarnya. http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=48938ik=2 Ayah Nodai Anak Kandung Rabu 17 Desember 2008, Jam: 20:14:00 JAKARTA (Pos Kota) - Ayah satu ini bisa disebut bejat. Dia tega memperkosa anak kandungnya berkali-kali di rumah sendirinya di Sawah Besar, Jakarta Pusat. SM, 14, korban, siswi kelas 2 SMP, depresi dan malu sehingga tidak berani keluar rumah. Adi, 45, si ayah bejat dilaporkan oleh Ny Ika, 43, ibu korban ke kantor polisi. Peristiwa itu terbongkar saat ibu korban yang statusnya telah bercerai dengan pelaku melihat SM kerap murung. Tidak hanya itu, beberapa kali saat mencuci celana dalam milik putrinya tersebut Ika menemukan ada bercak darah. ''Saya desak akhirnya dia mengakui kalau Bapaknya memang telah memperkosanya,'' ucap Ny Ika pada wartawan, Rabu (17/12) sore. Wanita ini akhirnya melapor ke Polsek Sawah Besar. (deny/silaen/ird/B)
[zamanku] Intermezzo
http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=46609ik=2 Penjagal Suami Nikah 15 Kali Selasa 28 Oktober 2008, Jam: 9:18:00 TANGERANG (Pos Kota) - Wanita yang satu ini memang benar-benar super. Betapa tidak. Dia berani memotong-motong suaminya hingga 13 bagian. Yang lebih mencengangkan lagi, ternyata dia juga pernah memiliki 15 suami . Alasan Sri Rumiyati alias Yati, sering kawin cerai karena dia adalah seorang hiperseks atau yang memiliki hasrat seks sangat tinggi. Bahkan, keterangan yang diperoleh Pos Kota dari rekan korban dan tetangganya, pernikahan wanita berusia 28 tahun ini kebanyakan dilakukan secara siri. Endah, tetangga korban di Kampung Teriti, Desa Karet, Sepatan, Kabupaten Tangerang, mengaku Yati pernah bercerita kepadanya tentang kebutuhan seksnya yang luar biasa tersebut. Biarpun dia jarang diberi nafkah oleh suaminya, yang penting Yati merasa Hendra bisa memenuhi kebutuhan seksnya, ungkap Endah, Senin (27/10). Kelainan seks wanita asal Desa Kupen, Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah, ini juga diakui oleh Duhri, teman korban. Menurut Duhri, korban, Hendra, 50, pernah curhat padanya mengenai perilaku seks istri keempatnya itu. Malah salah satu mantan suaminya pernah dicerainya karena dianggap sudah tak mampu lagi memenuhi kebutuhan seksnya itu. BAWA TIGA KARDUS Di mata tetangga, Yati dikenal baik dan supel. Di lingkungannya ia akrab dipanggil tante. Menurut Endah, empat hari sebelum Lebaran, Yati mengatakan Hendra sedang pergi ke Bandung dan dia diminta tinggal bersama anaknya dari pernikahan terdahulu di Pasar Kemis. Selama Bang Hendra lagi dapat orderan ke Bandung, saya disuruh tinggal bersama anak saya ungkap Endah meniru ucapan Yati. Yati yang menurut orangtuanya memiliki nama asli Sutemi ini pun kemudian pergi membawa tiga buah dus yang diikat rapi. Diduga tiga dus tersebut berisi potongan tubuh Hendra yang kemudian dibuang di dalam bus Mayasari P64 jurusan Kalideres-Pulo Gadung dan ditemukan pada 29 September lalu. Saat itu Yati mengaku, jika kardus tersebut berisi kue Lebaran yang akan dikirim ke Dewi, istri Hendra, yang berada di Lampung.Kardus itu dibungkus rapi dan tidak tercium bau amis ataupun darah, kata Endah. Endah juga mengatakan jika malam hari sebelum Yati pergi ia sempat mendengar suara orang sedang memukul dari dalam rumah kontrakan tersebut. Di duga saat itu pelaku sedang memotong-motong tubuh Hendra, pasalnya petugas dari kepolisian sudah mengamankan sebilah golok dan batu yang diduga sebagai barang bukti. Empat hari setelah Lebaran atau sepekan setelah mayat potongan mayat Hendra ditemukan, Yati datang kembali ke rumah kontrakannya di Kampung Teriti Sepatan, Kabupaten Tangerang. Saat itu tetangga melihat istri ke empat korban itu berperilaku aneh. Yati selalu menggunakan topi dan kacamata hitam, padahal biasanya tidak pernah. Ketika tayangan berita televisi menyiarkan penemuan potongan tubuh manusia dengan ciri tato kepala macan di lengan kanannya, Yati sempat mengatakan bahwa kemungkinan besar mayat tersebut adalah suaminya.Tetapi tetangga saat itu tidak curiga, imbuh Mas'ud. DIBAWA UNTUK CARI POTONGAN TUBUH Yati yang ditangkap polisi Sabtu (25/10) petang di kampung halamannya itu sampai Senin masih diperiksa di Polda Metro Jaya. Yati kemarin dibawa oleh petugas mencari potongan tubuh Hendra lainnya seperti kepala, kaki, tangan, dan bagian belakang tubuh. Bokong korban juga belum ditemukan, ujar satu petugas. Dalam pemeriksaan, wanita berkulit sawo matang, rambut lurus sebahu, tinggi badan sedang dan perawakan agak besar, itu terkesan berbelit-belit. Meski demikian, soal pembantaian sadis itu, Yati mengaku dialah pelakunya. Saya sakit hati, kata Yati tanpa merinci apa yang membuatnya sakit hati itu. Proses penangkapan terhadap Yati, menurut sumber tersebut, berawal dari informasi dari warga yang mengenai ciri-ciri tato di lengan kiri korban yang dimuat di media massa. Dari laporan tersebut akhirnya petugas mengetahui identitas korban sebagai Hendra alias Burung, asal Pekanbaru, Riau. Meski polisi sudah berhasil menangkap tersangka pelakunya, namun hingga saat ini belum ada pernyataan resmi. Hal ini diduga lantaran polisi tidak ingin mengulang kesalahan seperti di Jombang beberapa waktu lalu hingga terjadi kesalahan identifikasi. KORBAN SEORANG MUALAF Pos Kota kemarin mendatangi kediaman Mega, istri kedua Hendra yang tinggal di bilangan Cengkareng. Menurut penuturan Desniar, 40, adik Mega, korban adalah pria keturunan Tionghoa. Dia masuk Islam ketika menikah dengan kakak saya, jelas Desniar. Wanita ini menyebutkan, Mega dan Hendra bercerai tahun 2000. Hendra terpikat dengan wanita asal Lampung. Karena tidak mau dimadu, Mega yang kemarin juga didengar keterangannya oleh polisi akhirnya minta berpisah. Korban memiliki anak dari Mega yang kini duduk di kelas 3 SMA. Sampai saat ini Ic belum mengetahui kematian sang ayah. Ibunya berpesan jangan dikasih tahu dulu takut shock, tutur
Re: [zamanku] Intermezzo - muhammad
Cocok-nya wanita ini di kenalin ke muhammad... kekuatan sex mamad 30x pria normal, tapi Muhammad paling goblok, karena butahuruf, tulisan racun di botol, dia kira obat batuk 'laserine'... di minum-nya, menggelepar, dan mengerang2x bertahun2x, akhirnya modar.. ngakunya nabi... hihihi gp On 10/29/08, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=46609ik=2 Penjagal Suami Nikah 15 Kali Selasa 28 Oktober 2008, Jam: 9:18:00 TANGERANG (Pos Kota) - Wanita yang satu ini memang benar-benar super. Betapa tidak. Dia berani memotong-motong suaminya hingga 13 bagian. Yang lebih mencengangkan lagi, ternyata dia juga pernah memiliki 15 suami . Alasan Sri Rumiyati alias Yati, sering kawin cerai karena dia adalah seorang hiperseks atau yang memiliki hasrat seks sangat tinggi. Bahkan, keterangan yang diperoleh Pos Kota dari rekan korban dan tetangganya, pernikahan wanita berusia 28 tahun ini kebanyakan dilakukan secara siri. Endah, tetangga korban di Kampung Teriti, Desa Karet, Sepatan, Kabupaten Tangerang, mengaku Yati pernah bercerita kepadanya tentang kebutuhan seksnya yang luar biasa tersebut. Biarpun dia jarang diberi nafkah oleh suaminya, yang penting Yati merasa Hendra bisa memenuhi kebutuhan seksnya, ungkap Endah, Senin (27/10). Kelainan seks wanita asal Desa Kupen, Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah, ini juga diakui oleh Duhri, teman korban. Menurut Duhri, korban, Hendra, 50, pernah curhat padanya mengenai perilaku seks istri keempatnya itu. Malah salah satu mantan suaminya pernah dicerainya karena dianggap sudah tak mampu lagi memenuhi kebutuhan seksnya itu. BAWA TIGA KARDUS Di mata tetangga, Yati dikenal baik dan supel. Di lingkungannya ia akrab dipanggil tante. Menurut Endah, empat hari sebelum Lebaran, Yati mengatakan Hendra sedang pergi ke Bandung dan dia diminta tinggal bersama anaknya dari pernikahan terdahulu di Pasar Kemis. Selama Bang Hendra lagi dapat orderan ke Bandung, saya disuruh tinggal bersama anak saya ungkap Endah meniru ucapan Yati. Yati yang menurut orangtuanya memiliki nama asli Sutemi ini pun kemudian pergi membawa tiga buah dus yang diikat rapi. Diduga tiga dus tersebut berisi potongan tubuh Hendra yang kemudian dibuang di dalam bus Mayasari P64 jurusan Kalideres-Pulo Gadung dan ditemukan pada 29 September lalu. Saat itu Yati mengaku, jika kardus tersebut berisi kue Lebaran yang akan dikirim ke Dewi, istri Hendra, yang berada di Lampung.Kardus itu dibungkus rapi dan tidak tercium bau amis ataupun darah, kata Endah. Endah juga mengatakan jika malam hari sebelum Yati pergi ia sempat mendengar suara orang sedang memukul dari dalam rumah kontrakan tersebut. Di duga saat itu pelaku sedang memotong-motong tubuh Hendra, pasalnya petugas dari kepolisian sudah mengamankan sebilah golok dan batu yang diduga sebagai barang bukti. Empat hari setelah Lebaran atau sepekan setelah mayat potongan mayat Hendra ditemukan, Yati datang kembali ke rumah kontrakannya di Kampung Teriti Sepatan, Kabupaten Tangerang. Saat itu tetangga melihat istri ke empat korban itu berperilaku aneh. Yati selalu menggunakan topi dan kacamata hitam, padahal biasanya tidak pernah. Ketika tayangan berita televisi menyiarkan penemuan potongan tubuh manusia dengan ciri tato kepala macan di lengan kanannya, Yati sempat mengatakan bahwa kemungkinan besar mayat tersebut adalah suaminya.Tetapi tetangga saat itu tidak curiga, imbuh Mas'ud. DIBAWA UNTUK CARI POTONGAN TUBUH Yati yang ditangkap polisi Sabtu (25/10) petang di kampung halamannya itu sampai Senin masih diperiksa di Polda Metro Jaya. Yati kemarin dibawa oleh petugas mencari potongan tubuh Hendra lainnya seperti kepala, kaki, tangan, dan bagian belakang tubuh. Bokong korban juga belum ditemukan, ujar satu petugas. Dalam pemeriksaan, wanita berkulit sawo matang, rambut lurus sebahu, tinggi badan sedang dan perawakan agak besar, itu terkesan berbelit-belit. Meski demikian, soal pembantaian sadis itu, Yati mengaku dialah pelakunya. Saya sakit hati, kata Yati tanpa merinci apa yang membuatnya sakit hati itu. Proses penangkapan terhadap Yati, menurut sumber tersebut, berawal dari informasi dari warga yang mengenai ciri-ciri tato di lengan kiri korban yang dimuat di media massa. Dari laporan tersebut akhirnya petugas mengetahui identitas korban sebagai Hendra alias Burung, asal Pekanbaru, Riau. Meski polisi sudah berhasil menangkap tersangka pelakunya, namun hingga saat ini belum ada pernyataan resmi. Hal ini diduga lantaran polisi tidak ingin mengulang kesalahan seperti di Jombang beberapa waktu lalu hingga terjadi kesalahan identifikasi. KORBAN SEORANG MUALAF Pos Kota kemarin mendatangi kediaman Mega, istri kedua Hendra yang tinggal di bilangan Cengkareng. Menurut penuturan Desniar, 40, adik Mega, korban adalah pria keturunan Tionghoa. Dia masuk Islam ketika menikah dengan kakak saya, jelas Desniar. Wanita ini menyebutkan, Mega dan Hendra bercerai tahun 2000.
[zamanku] Intermezzo
http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=46524ik=2 Penjaga Vila Bunuh Istri Muda Minggu 26 Oktober 2008, Jam: 7:11:00 BOGOR (Pos Kota) - Kasus pembunuhan istri kedua yang tengah hamil di Cibinong Bogor akhirnya terbongkar. Setelah lima hari diperiksa secara intensif, petugas akhirnya menetapkan Sainan alias Entong,55, sebagai tersangka pembunuh Atikah,18. Penjaga vila ini ditetapkan sebagai tersangka menyusul ditemukannya potongan tangan korban oleh Mukhlis ,37, penggarap sawah Jumat (24/10) pukul 10.00 WIB. Mukhlis ketika membersihkan rumput di pematang sawah, melihat ada kerumunan lalat serta semut. Saat didekati, ia mencium bau tidak sedap. Penasaran, saya congkel lumpur pakai cangkul. Begitu dua kali cangkulan, ternyata yang keluar potongan tangan manusia. Karena teringat pembunuhan Atikah, saya langsung lapor. Ternyata benar, potongan tangan manusia itu milik Atikah, kata Mukhlis. Temuan Mukhlis ini membuat Sainan, suami korban, tidak bisa lagi berkelit. Dengan pasrah, ia mengaku, dirinya lah yang menghabisi nyawa istri keduanya lantaran kesal sering meminta uang belanja dan dituduh memiliki pria selingkuhan. Diakuinya, mereka dua bulan terakhir pisah ranjang terjadi akibat persoalan tersebut. Barang bukti lain yang berhasil diamankan dari rumahnya di Kampung Bulat Rata RT 02/07 Pondok Rajeg, Cibinong, Bogor, adalah sebilah golok yang digunakan untuk memotong tubuh istrinya. KESAL DAN CEMBURU Kepada Pos Kota , Sainan, mengaku pada malam kejadian (Senin , 20/10), dalam perjalanan pulang dari vila ke rumahnya tak sengaja bertemu Atikah yang baru berbelanja di warung milik ibu Yanti. Karena kesal dan cemburu, Sainan langsung mencekik leher Atikah hingga wanita yang telah memberinya anak bernama Putri, 2, itu jatuh lemas di semak-semak bambu. Melihat istrinya yang sedang hamil itu sudah tidak bernyawa, pelaku duduk sebentar dan tertegun menatap jasad Atikah. Lalu timbul lah niatnya untuk memotong kedua tangan korban. Usai memotong kedua tangan Atikah, ia lalu melucuti celana luar dan dalam serta kaos hingga nyaris bugil. Semula saya ingin tiduri, tapi saya batalkan. Setelah istirahat satu jam, saya lalu membawa potongan tangan untuk dipendam ke lumpur sawah guna menghilangkan jejak, ujar Sainan. Diakui Sainan, dirinya memotong kedua tangan korban dengan alasan tangan kanannya sering meminta uang kepadanya. Sementara tangan kirinya suka meminta uang kepada orang lain dan kekasih gelapnya.Untuk nafkah lahir batin, rasanya sudah cukup saya berikan. Begitu tahu dia suka minta dari orang lain, saya malu, katanya . IBU KORBAN SUJUD SYUKUR Asiah 45, ibu korban langsung sujud syukur, begitu mengetahui dari wartawan, Sabtu (25/10) siang, jika tersangka pembunuh anaknya adalah Sainan. Ia berharap, pelaku dihukum berat. Kapolres Bogor, AKBP Suntana, didampingi Kapolsek Cibinong, AKP Alfred Ramses Sianipar, mengaku Sainan ditetapkan sebagai tersangka setelah adanya bukti yang menguatkan. Tersangka, lanjut Ramses, juga mengakui sering menganiaya korban jika permintaan berhubungan suami-istri ditolak.Tersangka kami jerat dengan pasal 338 KUHP dengan ancaman penjara di atas lima tahun.
[zamanku] Intermezzo
http://www.poskota.co.id/redaksi_baca.asp?id=1695ik=32 Selasa 30 September 2008, Jam: 6:15:00 Mengarak Dukun Cabul Karnaval 17-an sudah lama berlalu, tapi di Desa Gempolrejo Kecamatan Tunjungan (Blora) terlihat arak-arakan ramai, diiringi suara gamelan dan kendang segala. Apa itu? Ternyata warga sedang mengarak pelaku mesum ke kantor polisi. Di leher tersangka Dayat, 53, tergantung pula tulisan: Dukun Cabul! Semula warga Desa Gempolrejo tak pernah curiga ketika Dayat yang warga desa itu juga mengobati seseorang. Sebab profesi sehari-hari dia memang menjadi paranonormal, yang konon ahli mengobati berbagai penyakit termasuk menjadi konsultan nasib dan peruntungan. Cuma ketika cara pengoabatan atas diri Ny. Sawitri, 35, demikian mencurigakan, penduduk mulai bertanya-tanya. Kenapa pengobatan itu selalu berlangsung larut malam? begitu komentar para penduduk menyoroti sepak terjang dukun Widayat. Hal-hal yang makin memicu kecurigaan tersebut, wanita istri Darkum, 43, tersebut memang cukup cantik di kelasnya. Lelaki normal cap apapun, pasti suka menatap wajah dia berlama-lama. Apa lagi jadi dukun yang merawat penyakitnya, pasti semakin betah saja karena memoperoleh legitimasi untuk itu. Cuma yang dipertanyakan warga, kenapa penyakit tersebut sudah berminggu-minggu di tangan Widayat kok tidak kunjung sembuh juga. Warga pun menduga-duga: jangan jangan, jangan jangan, jangan.. bobor! Beberapa warga melapor pada pamong desa bahwa setiap keluar rumah Darkum, dukun Dayat selalu di antara pukul 23-24.00. Itu pun selalu lewat pintu belakang, dan perginya secara sembunyi-sembunyi. Kenapa dia musti takut? Penduduk pun mulai mengira-ngira, yang dikait-kaitkan dengan kejadian yang sering ditayangkan TV maupun dimuat surat kabar. Kalau ketemu dukun cabul, kasih sekali Mbak Witri, begitu komentar warga yang simpati. Sekali waktu, warga pun ada yang nekad mengintip praktek dukun Dayat. Ternyata, di kamar itu terapi pengobatannya sungguh lain dari yang lain. Bukan dipijit atau dimandikan air kembang dari tujuh sungai, tapi tubuh Sawitri dikupas habis, kemudian digauli bak istri sendiri. Kalau begini caranya, jangankan sebulan, sewindu pun pak dukun pasti senang-senang saja meski tanpa honor. Sang pengintip itu pun langsung melaporkan hasil temuannya ke pamong desa. Sebetulnya dukun Dayat sudah lama ditegur keamanan desa, agar memilih waktu pengobatan yang tepat, jangan larut malam begitu. Namun si dukun ngeyel, sehingga untuk sementara dibiarkan saja. Tapi setelah ada laporan minir begini, tentu saja penduduk desa tak mau membiarkan terus. Maka ketika dia datang praktek lagi ke rumah Ny. Sawitri, sebelum mengobati langsung ditangkap dan diserahkan ke Polsek Tunjungan. Yang menarik tapi juga kasihan, di sepanjang jalan menuju polsek yang berjarak 5 Km tersebut, Dayat dikawal ratusan warga lengkap dengan tabuhan kendang dan gamelan, sementara lehernya juga ditulisi: dukun cabul! Kasihan deh lu, dukun cabul dianggap ledek ketek!
[zamanku] Intermezzo..Gubug Kekayaan
Judul : Gubug Kekayaan Oleh : AL-Pacitan Alkisah ini di mulai dari sebuah desa yg amat sangat dusun sekali terpencil, pokoknya Udik banget gitu istilahnya, di sebuah kota Saking terpencil nya saking udik-nya, desa itu cukup susah untuk di datangi, harus melewati segala bukit yg cukup terjal areal persawahan yg cukup luas... Tetapi walopun begitu ada sesuatu yg membuat desa itu cukup terkenal di kenal serta banyak sekali di kunjungi orang dari mana-mana... Sesuatu itu adalah GUBUG Kekayaan, begitu semua orang menyebutnya... Yah..di desa itu ada sebuah gubug reot yg di percaya bisa membuat siapapun yg memasukinya menjadi KAYA RAYA dalam waktu yg cukup singkat... Konon kabarnya gubug reot itu dulu adalah rumah wanita selir seorang Raja yg di usir dari istana.katanya begitu Tetapi ada yg aneh, ternyata hanya bagi orang-orang yg tinggal di luar desa saja yg bisa menjadi kaya raya jika masuk ke dalam gubug itu, peraturan itu TIDAK BERLAKU bagi semua penduduk desa dimana gubug itu berada Hal inilah yg membuat penduduk dimana gubug kekayaan itu berada menjadi geram kesal, di tambah lagi ter-BUKTI bahwa semua orang lain desa yg pernah masuk ke dalam gubug itu benar-benar telah menjadi kaya raya Juru kunci gubug kekayaan itu adalah seorang kakek tua renta keturunan tiongkok yg bernama bo hong tok, yg biasa di panggil om bo, hanya diam membisu seribu basa jika di tanyakan mengapa gubug itu hanya bisa membuat orang dari luar desa yg bisa kaya raya jika memasukinya... Hal ini manambah deretan misteri tentang gubug kekayaan itu.. Tetapi beberapa hari yg lalu berhembus sebuah berita yg sangat mengggembirakan penduduk di mana gubug kekayaan itu berada... Kabarnya tiga hari lagi Om Bo sang juru kunci akan memberi pengumuman Bahwa penduduk sekitar gubug kekayaan itu juga akan bisa kaya raya setelah masuk ke dalam gubug itu asal mendapat izin dari Om Bo secara bergiliran, sekaligus Om Bo akan menjelaskan mengapa dahulu hanya penduduk dari luar desa saja yg bisa mejadi kaya raya setelah masuk ke dalam gubug itu Pucuk di cinta ulampun tiba, hari itu adalah hari dimana Om Bo akan memberi pengumuman memberi izin masuk bagi penduduk yg telah mendapat giliran restu dari dia... Penduduk sekitar telah berjubel di depan gubug kekayaan itu sejak dari sebelum subuh, matahari bersinar mulai meninggi, dng sabar dengan perasaan dag dig dug penduduk setempat menanti Bo Hong Tok alias Om Bo sang juru Kunci yg sehari-hari tinggal di dalam gubug kekayaan itu muncul dari dalam... ...Krieeet... pintu kayu yg sudah rapuh dari gubug itu perlahan terbuka, dan muncul-lah seorang kakek dari dalam gubug kekayaan itu, dan kakek yg keluar dari gubug kekayaan itu ternyata Bukan Bo Hong Tok, tetapi dia adalah Ngi Bu Li, adik ipar Om Bo... Bersambung..InsyaAllah... Salam Agung AL-Pacitan