On Mon, 10 Jan 2005 17:56:23 +0900, baskara <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> On Mon, 10 Jan 2005 09:25:29 +0100, Ikhlasul Amal <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >         Memang lapisan terluar gigi disebut juga dengan email, namun
> >         tidak menjadi persoalan sebuah kata memiliki dua arti (homonim).
> >
> >         * Saya _bisa_ mengerjakan pekerjaan tersebut.
> >         * _Bisa_ ular berbahaya bagi manusia.
> 
> Bahasa Indonesia umumnya mengadopsi bhs asing dengan melihat apa yang
> tertulis, bukan bunyi/lafal-nya, misalnya computer menjadi komputer,
> bukan kompyuter, dan masih banyak lagi.
> 
> Untuk kata "email" [atau e-mail], mana yang lebih baik: mengadopsi
> tulisan/huruf atau bunyi? Kalau mengadopsi tulisan, kita akan
> mempunyai kata email yang bisa punya 2 arti: salah satu lapisan gigi
> dan "e-mail". Kalau kita adopsi bunyinya, mungkin email (english) akan
> menjadi "imel".
> Karena bhs inggris dan indonesia sama2 menggunakan karakter romawi,
> kemungkinan besar kata "email" yang akan menjadi kosakata bhs
> indonesia (yang sama artinya dengan e-mail), bukan "imel".
> 

Waktu berdiskusi sama seorang teman mengenai penggunaan bahasa
indonesia ini didapatkan kesimpulan sementara yang menurut saya ada
benarnya juga.
"Bahasa Indonesia itu bukan bahasa yang dapat mengungkapkan istilah
teknis dengan baik. Bahasa Indonesia itu bahasa sastra, bukan bahasa
teknis."

btw, anak-anak muda sekarang sudah biasanya menulis email dengan imel. 
-->imel lu apa sih? 
-- 
Veriyanta K
http://veriy.net/
*I'm Javanese, I speak Java, but I don't write my programs in Java*

Kirim email ke