Pada tanggal 12/23/05, Arif Hidayat <[EMAIL PROTECTED]> menulis:


++ Sangat setuju dg no 1 dan no 6, ciri personal weblog yang sangat kas.
 

Kalau mau dianggap sebagai wilayah pribadi mestinya dipasangi password.
Kalau bisa diakses secara bebas oleh siapa saja, menurut saya tetap mesti dilihat sebagai media publik (dengan segala konsekuensinya).


Yang ini saya setuju :)

Jika kita mengatakan bahwa blog is a new media, dengan kata lain (diakui atau tidak) bisa disetarakan dengan media publik, meski aksesnya terbatas di dunia cyber semata, maka konsekuensi adalah salah satu hal yang tidak bisa dielakkan.

Agak melenceng mungkin, tapi saya membandingkan ini dengan salah satu artikel Budi Rahardjo di InfoLinux (Pak Budi, tolong koreksi kalau ini salah), tentang Disclaimer Pembuat Software. Keinginan software engineer utk disetarakan dengan, misalnya, civil engineer. Tapi pada kenyatannya dalam civil engineering tidak ada disclaimer, namun dalam software ada. Bisa dibayangkan jika seorang ahli teknik sipil bangun jembatan dan mengatakan bahwa IA TIDAK BERTANGGUNG JAWAB JIKA JEMBATAN RUNTUH.

Disclaimer saya lihat kok jadi tameng untuk cuci tangan??

Jika sudah membuat tulisan tentang seseorang atau sesuatu, ya mesti dipertanggungjawabkan dong. Kalau benar, ya benar. Kalau salah, ya salah.

Atau, seperti kata Arif Hidayat, dipassword saja, seperti milis misalnya  :)

--
heart-shaped-box
darussalam-banda aceh
http://tintamerah.blogspot.com

Kirim email ke