Oskar Syahbana wrote: > Ehm... hubungannya nama dengan the world is flat apa toh? :-)
Gara-gara batas antar negara semakin kecil/luntur, kita jadi harus punya satu standar(?). Termasuk dalam hal penamaan diri. > Eniewi, ada teman saya yang namanya hanya satu (engga ada nama keluarga), > yah akhirnya namanya diulang 2 kali. Lucu juga kalau mendengar namanya > dipanggil :-). Dan saya sendiri biasanya mengisikan second name sebagai > substitusi untuk family name. Nah, apakah hal ini bisa dianggap family name? > Engga usah diambil pusing. Ini toh hanya formalitas saja. Memang Zaki Ahmad > dengan Ahmad sebagai nama keluarga akan berbeda dengan Zaki Ahmad tanpa nama > keluarga? Saya yakin engga :-) Yap memang gak usah diambil pusing banget-banget. Masih banyak permasalahan di dunia yang harus dipecahkan. Lha wong, pergi ke LN aja masih mimpi. Sekarang mending fokus bagaimana bisa keluar dari ITB hidup-hidup dulu. Setiap orang unik, jadi penamaan itu gak ngaruh-ngaruh banget. Tapi nama bisa jadi kayak MAC address juga kali ya. > -- > Oskar Syahbana > http://www.permagnus.com/ > http://www.pojokbisnis.com/ Zaki Akhmad