wah baik sekali pengakuan salah Pak Rizal ini. sempet kaget juga sih ada yang bilang ada Quran yang beda.
walaupun teorinya pastilah ada yang bisa bikin quran palsu, tapi pasti lewatlah, nggak akan diikutin, karena Quran itu bersatu dengan jamannya, tapi ruhnya terus menggaung sampe sekarang. artinya, nggak ada yang bisa memalsukan. Keyakinan bahwa nggak akan ada Quran palsu itu adalah takdir yang sudah terbukti. So be strong Pak Rizal. Sayang sekali temen bapak Pak Satriyo malah menganjurkan untuk nggak meneruskan item yang ini, padahal perlu klarifikasi. So stay strong. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mohammad Rizal <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Pertama, saya minta maaf pada para anggota milis ini yang menunggu jawaban saya. Terus terang, saya sulit mendapat kontak dengan kawan saya karena dia sedang berdakwah di luar negara. Tapi pagi ini akhirnya kami dapat berkomunikasi melalui sms. > > Kedua, saya harus meminta maaf kepada Bapak MA. Suryawan beserta seluruh jamaah Ahmadiah karena saya salah. Ini tepatnya jawaban sms kawan saya itu: > > "penafsirannya yang lain, dan dia punya buku kumpulan wahyu yang diterima Mirza Ghulam Ahmad." > > Saya perbaiki statement saya: > > Jadi yang lain adalah penafsirannya dan selain Quran mereka punya kitab wahyu lain. > > Terima kasih atas ingatannya tentang dosa tersebut. Sungguh, kalau tidak takut ditanya ALLAH di hari berbangkit nanti, saya tidak akan postingkan email ini. > > Sekali lagi mohon maaf atas kesalahan saya. > > -Rizal- >