Hello rekan Rizal, >Nah, disini saya bingung, jadi apa yang membedakan negara yang menganut >demokrasi dengan negara totalitarian/fascist/communist, kalau mereka menekan >kelompok minoritas hanya karena mereka mayoritas atau karena mereka >berkuasa? Karena setau saya hanya negara-negara tersebut yang selalu >hantam-kromo terhadap hak-hak asasi orang lain.
Ah sepengetahuan saya mereka nggak hantam kromo kok. Sebelum suatu UU dibuat, parlemen dan pemerintah mereka berdebat berminggu-minggu, dan perdebatan ini bisa diikuti oleh setiap warga negara. Bahkan kalau ada UU yang ternyata nggak diterima oleh kalangan minoritas, mereka boleh demonstrasi kok, nggak dilarang, nggak ditangkepin. Yang ditangkepin itu kalau berdemonstrasi dengan mengganggu ketertiban umum, apalagi pake lempar bom, he he he. Kalau demonstrasi itu berlarut2 sehingga bisa mengganggu kestabilan ekonomi dan keamanan negara, maka Pengadilan turun tangan. Pengadilanlah yang memutuskan masalahnya musti diapakan. Kalau Pengadilan sudah mengeluarkan putusannya maka semua orang nurut, walaupun pasti ada pihak2 yang nurutnya terpaksa. Ya kalau aturan mainnya bilang bahwa putusan pengadilan harus dipatuhi, ya kan musti dipatuhi dong. Kalau nggak bukan negara hukum lagi namanya. Sekalipun demikian, yang namanya orang hidup, pasti aja ada segelintir orang yang sama sekali nggak mau nurut sama putusan pengadilan itu. Alasannya pengadilannya fascist lah, totaliterlah, kafirlah, dsb. Nah, orang2 inilah yang akhirnya jadi pengacau masyarakat bahkan jadi teroris, jadi musti ditangkep dan dihukum. So simple is that! Kalau negara totalitarian/fascist/communist, kan proses nangkepin orangnya nggak lewat mekanisme diatas? Jadi beda banget dong sama negara demokrasi. >Mengkaitkan dengan hal pelarangan jilbab, membuat saya termenung, kok >bisa2nya mereka nunjuk hidung kita dan bilang: "kowe orang tidak melindungi >kaum minoritas punya hak2", tetapi secara simultan mereka juga melakukan hal >yg sama. Sampai detik ini setahu saya belum ada UU yang melarang kaum muslim berjilbab di negara2 Eropa Barat dan US, khususnya Belanda (Saya baru cek ulang, ternyata UU larangan memakai jilbab di Belanda memang nggak ada. Bahwasanya disuatu sekolah non muslim yang pernah saya sebut diemail saya terdahulu ada larangan berjilbab, itu karena sekolah tsb. kebetulan punya aturan main begitu. Ini sempat jadi perdebatan publik yang cukup lama, sampai pengadilan memutuskan bahwa sekolah itu berhak melaksanakan peraturannya dan si siswa musti nurut kalau mau tetap bersekolah disana, atau cari sekolah lain). Bahwasanya pemerintah Perancis ingin membuat UU melarang berjilbab (lihat posting pertama kali yang dilempar oleh rekan Doedoeng, kalau nggak salah), kita lihat saja, pasti prosesnya akan lama sekali dan belum tentu berhasil. Silakan anda ikuti dan nikmati sendiri proses demokrasi mereka. >Saya sih tidak mempermasalahkan wajib atau tidak memakai jilbab/kerudung, >hanya menitikberatkan jika orang memakainya karena keyakinannya, sudah >seharusnya tidak boleh ada yg melarang karena itu berhubungan dengan hak-hak >asasi manusia yang diakui oleh Piagam PBB dan mungkin UUD negara mereka. Setuju sekali. Yang penting kan berjilbab itu karena memang keinginan sendiri, nggak pake jilbab juga karena kemauan sendiri, bukan karena dipaksa-paksa apalagi di intimidasi! Salam hangat, HermanSyah XIV. "Rizal Ahmad" <[EMAIL PROTECTED]> 11/12/2003 19:48 Please respond to yonsatu To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject: [yonsatu] Re: Komentar wanita pakai jilbab dari Utami! >Hallo rekan Rizal, Hi, Mas Hermansyah, met kenal.... >Sepegetahuan saya, di negara2 Eropa barat dan US, kalau ada peraturan yang >diskriminatif, maka biasanya langsung timbul reaksi dari masyarakat, bahkan >demonstrasi. Sdh pasti mas, namanya negara demokrasi. Tetapi karena memang minoritas, demonstrasinya tidak banyak. >Tapi, kalaupun ada UU atau peraturan yang terkesan diskriminatif dan kaum >minoritas tidak bisa menggagalkannya, yah inilah risiko demokrasi, terpaksa >suara mayoritas harus diterima dengan sportif. >Untuk kaum muslim yang sudah kelompok minoritas kemudian terlalu kaku pula >pada pendiriannya, bisa masuk akal kalau larangan berjilbab misalnya, >mereka lihat sbg. menginjak-injak hak azasi mereka. Nah, disini saya bingung, jadi apa yang membedakan negara yang menganut demokrasi dengan negara totalitarian/fascist/communist, kalau mereka menekan kelompok minoritas hanya karena mereka mayoritas atau karena mereka berkuasa? Karena setau saya hanya negara-negara tersebut yang selalu hantam-kromo terhadap hak-hak asasi orang lain. Dan yg lebih menggelikan lagi, kalau tidak mau dibilang memiriskan/memilukan, USA melalui Department of State dan European Union, selalu mengeluarkan "Laporan Tahuan" mengenai Hak-hak asasi manusia dan pelanggarannya. Dan kalau tidak salah memasukan Indonesia dan sudah tentu Cina daratan sebagai negara yang tidak menghormati kebebasan pelaksanaan kegiatan agama golongan minoritas. Mengkaitkan dengan hal pelarangan jilbab, membuat saya termenung, kok bisa2nya mereka nunjuk hidung kita dan bilang: "kowe orang tidak melindungi kaum minoritas punya hak2", tetapi secara simultan mereka juga melakukan hal yg sama. Bukankah ini sejenis diskriminasi dan lebih buruk lagi Blatant Hipocrisy? Saya sih tidak mempermasalahkan wajib atau tidak memakai jilbab/kerudung, hanya menitikberatkan jika orang memakainya karena keyakinannya, sudah seharusnya tidak boleh ada yg melarang karena itu berhubungan dengan hak-hak asasi manusia yang diakui oleh Piagam PBB dan mungkin UUD negara mereka. Kalau dibilang minoritas lah wong Jews di Eropa juga minoritas dan sikh di Singapura juga minoritas, tetapi kenapa mereka diperbolehkan? Eh, punteun dulu, nih mas. Saya tidak ada maksud buruk lho membuat mas jadi gak enak. Wassalam, Rizal "The only easy day was yesterday" _________________________________________________________________ Add photos to your messages with MSN 8. Get 2 months FREE*. http://join.msn.com/?page=features/featuredemail --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Unsubscribe : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Vacation : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Unsubscribe : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Vacation : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>