Bang Aden  dkk
Maaf numpang lewat, kalau diskusi tentang korupsi aku ikut gatal untuik 
nulis. Biang kerok dari semua permasalahan dinegara kita ini ada pada 
pembinaan SDM yang amburadul. Coba lihat institusi yang bertanggung jawab 
dalam pembinaan intelektualitas dan moral bangsa adalah yang paling korup di 
republik ini. Juara dari tahun ke tahun selalu Depdiknas atau Departemen 
Agama. Untuk Depdiknas sendiri, Media Indonesia kemarin(rabu atau 
kamis?)mengungkapkan korupsi terbanyak ada di Direktorat Pendidikan Tinggi. 
Jadi biang kerok semua ini ternyata didominasi oleh golongan terpelajar,yang 
banyak bergelar Prof.Dr.KH .. Kasihan bangsa ini sudah membiayai PT 
lulusannya ternyata banyak jadi...maling, he..he
Salam
Suryadi 

Aden Ottoloewa writes: 

>  
> 
>> Saya ingin kembali pada "kepercayaan" saya dan pernah saya kemukakan
>> dalam milis ini, bahwa sumber ketidak beresan di Tanah Air tercinta ini
>> adalah KEMISKINAN. 
>> 
>> >Tidak semuanya, mas. Yang paling membikin Tanah Air tercinta ini 
> _berantakan_ adalah hampir semua (sorry)yang menjadi: pejabat, pemimpin, 
> wakil rakyat _bermental buruk_ , yang penting aing mah dapat .... 
> teruskan sendiri, perioda berikut masih/harus dipilih lagi oleh ...gang 
> gue. sorry yaa mas-mas, akang-akang pemimpin, komamdan, dan pejabat. 
> please... pikirkan dan tengoklah hati nurani anda. 
>>  
>> 
>>  
>> 
>> -----Original Message-----
>> From: Syafril Hermansyah [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
>> Sent: Thursday, November 13, 2003 4:30 PM
>> To: [EMAIL PROTECTED]
>> Subject: [yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme) & Korupsi 
>> 
>> 
>> On Thu, 13 Nov 2003 11:48:57 +0700
>> Abdullah Sodik <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
>> 
>> [ ... ] 
>> 
>> > Jadi menurut hemat saya, gambaran kasar tersebut memberi indikasi 
>> > bahwa tinggi-rendahnya korupsi tidak banyak berkait dengan agama, 
>> > tetapi lebih terkait dengan tatanan hukum yang jelas dan tegas yang 
>> > diiringi penegakan hukum berat terhadap para koruptor. 
>> 
>> Mungkin benar begitu ...tp adakah yg tahu kriteria "korupsi" yg
>> digunakan oleh Global Corruption Index atau Transparency International
>> Index seperti apa ? 
>> 
>> Tolok ukur kita terhadap sesuatu sangat dipengaruhi oleh lingkungan.
>> Misalkan saja orang-2x yg lama bekerja di rumah sakit, maka kriteria
>> (dan tolok ukur) dia dalam menentukan seseorang sakitnya "parah" atau
>> tidak parah akan berbeda dg orang biasa; shg sering kita jadi "gemes"
>> melihat perawat yg lamban beresponse padahal pasiennya sudah parah. 
>> 
>> Kita sering mendengar akhir-2x ini mengenai betapa malangnya negeri ini
>> krn departemen yg mendidik kita (depdiknas), yg mengurusi soal moral
>> (dep. agama), yg mengurusi kesehatan (DepKes) dan mengadili
>> benar/tidaknya (DepKeh dan Kejaksaan) mrpkan departemen terkorup di
>> negeri ini. Tentu saja mereka tidak berpendapat seperti itu, dan ini
>> akibat perbedaan kriteria (tolok ukur). 
>> 
>> Saya dulu sempat berpendapat bahwa kalau kita bisa berantas korupsi
>> (KKN) maka produktifitas anak negeri ini akan meningkat, tp setelah
>> saya
>> pikir ulang pendapat itu tidak bagus. Dg pola berpikir seperti itu maka
>> kita jadi terperangkap kepada hal-2x negatif yg justru merusak
>> produktifitas. 
>> 
>> Mestinya semua orang berpikir soal pencapaian target, dan membuat tolok
>> ukur pencapaiannya; shg semua orang berlomba-lomba mencapai tolok ukur
>> tsb dan tidak lagi punya waktu untuk melakukan korupsi. Transparansi
>> juga akan mencegah niatan berkorupsi, plus meningkatkan semangat
>> kompetisi dalam pencapaian target. Siapa yg tidak bisa memenuhi
>> kriteria
>> produktifitas dalam kurun waktu tertentu, ya langsung mundur jabatan
>> ...
>> terlihat jelas ukurannya, terlihat jelas maslahatnya bagi orang banyak. 
>> 
>> 
>> -- 
>> syafril
>> -------
>> Syafril Hermansyah 
>> 
>> 
>> --[YONSATU -
>> ITB]----------------------------------------------------------
>> Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
>> Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
>> Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
>> Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> 
>> 
>> 
>> --[YONSATU -
>> ITB]----------------------------------------------------------
>> Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
>> Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
>> Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
>> Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> 
>> 
>> 
>  
> 
> 
> --[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
> Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
> Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> 
> 
> 
 


Dr. Suryadi Siregar DEA
Department of Astronomy
Bandung Institute of Technology
Jl. Ganesha 10
Bandung 40132
tel:+62-22-2511576; fax : +62-22-2509170
mp: +62-818-212178 ; e-mail:[EMAIL PROTECTED]
 ----------------------------------------------------------------- 


--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>


Kirim email ke