Hahahaha. Lu baca tulisan lu sendiri deh. Kok Error gitu. Di satu sisi
galaxy bergerak mengitari blackhole. Di sisi lain Universe yang
mengelilingi. Universe sama Galaxy kan beda. Ginanjar atau elu yg salah?

Yang tepat black hole itu berada di tengah2 galaxy. Bukan galaxy
mengitari black hole kayak kabah. Cara kerja Black Hole itu jangan
disamakan dengan matahari dengan planet yg mengitari yg masih tunduk
sama hukum Newton. Saya juga masih kurang paham omongan si Hawking
soal black hole secara fisika dengan quantumnya, emang rumit. Gini,
kalo lu jalan2 sampe di black hole sampe batas tertentu, elu ga akan
tertarik ke dalam. Garis ini disebut juga space time. 

Karena di pusat galaxy, yo black hole itu jadi banyak karena galaxy
juga banyak. Bahkan sifat black hole tidak selalu sama, makanya ada
kategorinya.

Sekarang soal Harun Yahya. Apakah dia seorang fisikawan? Apakah dia
pernah bikin jurnal penelitian bidang fisika yg diakui pakar fisika? 
Saya liat kok tulisannya bereferensi ke tulisan fisikawan lain yg lalu
dikait2kan dengan AQ? Ini mah bukan penelitian ilmiah. Bahkan ga
ngikutin aturan metode ilmiah yg anak es em pe juga tau.

Udah gitu dia kok keliatan awam? Dunia yg bekerja di bawah hukum
Newton dengan dunia yang bekerja di bawah hukum kekekalan energinya
Einstein sama sekali berbeda. Makanya si Einstein bisa bilang black
hole itu tidak mengenal waktu. JAdi lubang itu cuma istilah karena
bentuknya yg hitam dan tidak ada yg bisa melihat ke dalamnya, padahal
itu sebuah dunia lain yg masih dicoba dipahami secara akal. Bisa juga
disebut pintu dimensi, atau apalah. 

Trus Si Harun bilang daya hisap si black hole terhadap benda2 lain.
Hisap my ass. Kita liat deh logika yg paling sederhana.

Kalo ke hisap, trus kenapa kita masih disini? Kalo yg dimaksud hanya
yg ada di sekitarnya, kejadiannya pasti udah jutaan taun yg lalu
ketika black hole terjadi. Mosok nungguin manusia muncul baru keisep?
Karena keisepnya udah lama, darimana si Harun tau kalo ada yg keisep?
Ada prasasti yg nulis itu?

Trus katanya ga ada yg bisa liat black hole (ini emang bener), tapi
kok bisa tau ada benda angkasa yg keisep? Keisep itu kan artinya ada
benda yg menghisap. Artinya si penghisap dan proses penghisapannya
keliatan dong. 

Kalo mau ngerti fisika, ya baca buku2 fisika tulisan fisikawan. 

Jangan kayak si Harun ambil yg cocoknya bae. Percaya Black Hole tapi
ga percaya big bang. Padahal sangat berkaitan. 

Banyak lagi yg ngaco dari tulisan si Harun di bawah ini. Saking
banyaknya sampe gw males nulisnya.

Harun itu menyesatkan umat Islam, sampe ke tingkat idiot. Yg begini yg
seharusnya di cap sesat. 



--- In zamanku@yahoogroups.com, "tawangalun" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saya info bahwa galaxy itu bergerak mengitari blachole dari slide
> Ginanjar ketika training ESQ.Foto ttg pusaran universe yang
> mengelilingi satu titik tadi diminiaturkan oleh Ka'bah yang dilihat
> dari ketinggian 10 tingkat.Lautan manusia yang tawaf tsb yang
> gerakannya mengitari ka'bah laksana galaxy mengitari Black Hole (podo
> putarannya kekiri).
> Dibawah ini tulisan harun Yahaya.
> 
>  LUBANG HITAM
> Abad ke-20 menyaksikan banyak sekali penemuan baru tentang peristiwa
> alam di ruang angkasa. Salah satunya, yang belum lama ditemukan,
> adalah Black Hole [Lubang Hitam]. Ini terbentuk ketika sebuah bintang
> yang telah menghabiskan seluruh bahan bakarnya ambruk hancur ke dalam
> dirinya sendiri, dan akhirnya berubah menjadi sebuah lubang hitam
> dengan kerapatan tak hingga dan volume nol serta medan magnet yang
> amat kuat. Kita tidak mampu melihat lubang hitam dengan teropong
> terkuat sekalipun, sebab tarikan gravitasi lubang hitam tersebut
> sedemikian kuatnya sehingga cahaya tidak mampu melepaskan diri
> darinya. Namun, bintang yang runtuh seperti itu dapat diketahui dari
> dampak yang ditimbulkannya di wilayah sekelilingnya. Di surat Al
> Waaqi'ah, Allah mengarahkan perhatian pada masalah ini sebagaimana
> berikut, dengan bersumpah atas letak bintang-bintang:
>  
> Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang.
> Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu
> mengetahui. (QS. Al Waaqi'ah, 56: 75-76)
>  
>  
> Istilah "lubang hitam" pertama kali digunakan tahun 1969 oleh
> fisikawan Amerika John Wheeler. Awalnya, kita beranggapan bahwa kita
> dapat melihat semua bintang. Akan tetapi, belakangan diketahui bahwa
> ada bintang-bintang di ruang angkasa yang cahayanya tidak dapat kita
> lihat. Sebab, cahaya bintang-bintang yang runtuh ini lenyap. Cahaya
> tidak dapat meloloskan diri dari sebuah lubang hitam disebabkan lubang
> ini merupakan massa berkerapatan tinggi di dalam sebuah ruang yang
> kecil. Gravitasi raksasanya bahkan mampu menangkap partikel-partikel
> tercepat, seperti foton [partikel cahaya]. Misalnya, tahap akhir dari
> sebuah bintang biasa, yang berukuran tiga kali massa Matahari,
> berakhir setelah nyala apinya padam dan mengalami keruntuhannya
> sebagai sebuah lubang hitam bergaris tengah hanya 20 kilometer (12,5
> mil)! Lubang hitam berwarna "hitam", yang berarti tertutup dari
> pengamatan langsung. Namun demikian, keberadaan lubang hitam ini
> diketahui secara tidak langsung, melalui daya hisap raksasa gaya
> gravitasinya terhadap benda-benda langit lainnya. Selain gambaran
> tentang Hari Perhitungan, ayat di bawah ini mungkin juga merujuk pada
> penemuan ilmiah tentang lubang hitam ini:
>  
> Maka apabila bintang-bintang telah dihapuskan (QS. Al Mursalaat, 77: 8)
>  
> Selain itu, bintang-bintang bermassa besar juga menyebabkan
> terbentuknya lekukan-lekukan yang dapat ditemukan di ruang angkasa.
> Namun, lubang hitam tidak hanya menimbulkan lekukan-lekukan di ruang
> angkasa tapi juga membuat lubang di dalamnya. Itulah mengapa
> bintang-bintang runtuh ini dikenal sebagai lubang hitam. Kenyataan ini
> mungkin dipaparkan di dalam ayat tentang bintang-bintang, dan ini
> adalah satu bahasan penting lain yang menunjukkan bahwa Al Qur'an
> adalah firman Allah:
>  
> Demi langit dan Ath Thaariq, tahukah kamu apakah Ath Thaariq? (yaitu)
> bintang yang cahayanya menembus. (QS. At Thaariq, 86: 1-3)
> PULSAR: BINTANG BERDENYUT
>  
> Demi langit dan Ath Thaariq, tahukah kamu apakah Ath Thaariq? (yaitu)
> bintang yang cahayanya menembus. (QS. At Thaariq, 86: 1-3)
> 
> Pulsar adalah sisa-sisa bintang padam yang memancarkan gelombang radio
> teramat kuat yang menyerupai denyut, dan yang berputar pada sumbunya
> sendiri dengan sangat cepat. Telah dihitung bahwa terdapat lebih dari
> 500 pulsar di galaksi Bima Sakti, yang di dalamnya terdapat Bumi kita.
>  
> Kata "Thaariq," nama surat ke-86, berasal dari akar kata "tharq," yang
> makna dasarnya adalah memukul dengan cukup keras untuk menimbulkan
> suara, atau menumbuk. Dengan mempertimbangkan arti yang mungkin dari
> kata tersebut, yakni "berdenyut/berdetak," "memukul keras," perhatian
> kita mungkin diarahkan oleh ayat ini pada sebuah kenyataan ilmiah
penting.
> Sebelum menelaah keterangan ini, marilah kita lihat kata-kata
> selainnya yang digunakan dalam ayat ini untuk menggambarkan
> bintang-bintang ini. Istilah "ath-thaariqi" dalam ayat di atas berarti
> sebuah bintang yang menembus malam, yang menembus kegelapan, yang
> muncul di malam hari, yang menembus dan bergerak, yang
> berdenyut/berdetak, yang menumbuk, atau bintang terang. Selain itu,
> kata "wa" mengarahkan perhatian pada benda-benda yang digunakan
> sebagai sumpah – yakni, langit dan Ath Thaariq.
>  
> Melalui penelitian oleh Jocelyn Bell Burnell, di Universitas Cambridge
> pada tahun 1967, sinyal radio yang terpancar secara teratur ditemukan.
> Namun, hingga saat itu belumlah diketahui bahwa terdapat benda langit
> yang berkemungkinan menjadi sumber getaran atau denyut/detak teratur
> yang agak mirip pada jantung. Akan tetapi, pada tahun 1967, para pakar
> astronomi menyatakan bahwa, ketika materi menjadi semakin rapat di
> bagian inti karena perputarannya mengelilingi sumbunya sendiri, medan
> magnet bintang tersebut juga menjadi semakin kuat, sehingga
> memunculkan sebuah medan magnet pada kutub-kutubnya sebesar 1 triliun
> kali lebih kuat daripada yang dimiliki Bumi. Mereka lalu paham bahwa
> sebuah benda yang berputar sedemikian cepat dan dengan medan magnet
> yang sedemikian kuat memancarkan berkas-berkas sinar yang terdiri dari
> gelombang-gelombang radio yang sangat kuat berbentuk kerucut di setiap
> putarannya.
> Tak lama kemudian, diketahui juga bahwa sumber sinyal-sinyal ini
> adalah perputaran cepat dari bintang-bintang neutron. Bintang-bintang
> neutron yang baru ditemukan ini dikenal sebagai "pulsar."
> Bintang-bintang ini, yang berubah menjadi pulsar melalui ledakan
> supernova, tergolong yang memiliki massa terbesar, dan termasuk
> benda-benda yang paling terang dan yang bergerak paling cepat di ruang
> angkasa. Sejumlah pulsar berputar 600 kali per detik.1
>  
> Kata "pulsar" berasal dari kata kerja to pulse . Menurut kamus
> American Heritage Dictionary, kata tersebut berarti bergetar,
> berdenyut. Kamus Encarta Dictionary mengartikannya sebagai berdenyut
> dengan irama teratur, bergerak atau berdebar dengan irama teratur yang
> kuat. Lagi menurut Encarta Dictionary, kata " pulsate ", yang berasal
> dari akar yang sama, berarti mengembang dan menyusut dengan denyut
> teratur yang kuat.
>  
> Menyusul penemuan itu, diketahui kemudian bahwa peristiwa alam yang
> digambarkan dalam Al Qur'an sebagai "thaariq," yang berdenyut,
> memiliki kemiripan yang sangat dengan bintang-bintang neutron yang
> dikenal sebagai pulsar.
>  
> Bintang-bintang neutron terbentuk ketika inti dari bintang-bintang
> maharaksasa runtuh. Materi yang sangat termampatkan dan sangat padat
> itu, dalam bentuk bulatan yang berputar sangat cepat, menangkap dan
> memampatkan hampir seluruh bobot bintang dan medan magnetnya. Medan
> magnet amat kuat yang ditimbulkan oleh bintang-bintang neutron yang
> berputar sangat cepat ini telah dibuktikan sebagai penyebab
> terpancarnya gelombang-gelombang radio sangat kuat yang teramati di
Bumi.
>  
> Di ayat ke-3 surat Ath Thaariq istilah "an najmu ats tsaaqibu," yang
> berarti yang menembus, yang bergerak, atau yang membuat lubang,
> mengisyaratkan bahwa Thaariq adalah sebuah bintang terang yang membuat
> lubang di kegelapan dan bergerak. Makna istilah "adraaka" dalam
> ungkapan "Tahukah kamu apakah Ath Thaariq itu?" merujuk pada
> pemahaman. Pulsar, yang terbentuk melalui pemampatan bintang yang
> besarnya beberapa kali ukuran Matahari, termasuk benda-benda langit
> yang sulit untuk dipahami. Pertanyaan pada ayat tersebut menegaskan
> betapa sulit memahami bintang berdenyut ini. (Wallaahu a'lam)
>  
> Sebagaimana telah dibahas, bintang-bintang yang dijelaskan sebagai
> Thaariq dalam Al Qur'an memiliki kemiripan dekat dengan pulsar yang
> dipaparkan di abad ke-20, dan mungkin mengungkapkan kepada kita
> tentang satu lagi keajaiban ilmiah Al Qur'an.
> BINTANG SIRIUS (SYI'RA)
> 
> Bintang Sirius [Syi'ra] muncul di Surat An Najm (yang berarti
> "bintang"). Bintang ganda yang membentuk bintang Sirius ini saling
> mendekat dengan sumbu kedua bintang itu yang berbentuk busur setiap
> 49,9 tahun sekali. Peristiwa alam tentang bintang ini diisyaratkan
> dalam ayat ke-9 dan ke-49 dari Surat An Najm.
> Ketika pengertian-pengertian tertentu yang disebutkan dalam Al Qur'an
> dikaji berdasarkan penemuan-penemuan ilmiah abad ke-21, kita akan
> mendapati diri kita tercerahkan dengan lebih banyak keajaiban Al
> Qur'an. Salah satunya adalah bintang Sirius (Syi'ra), yang disebut
> dalam surat An Najm ayat ke-49:
>  
> … dan bahwasanya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi'ra (QS. An
> Najm, 53: 49)
>  
> Kenyataan bahwa kata Arab "syi'raa," yang merupakan padan kata bintang
> Sirius, muncul hanya di Surat An Najm (yang hanya berarti "bintang")
> ayat ke-49 secara khusus sangatlah menarik. Sebab, dengan
> mempertimbangkan ketidakteraturan dalam pergerakan bintang Sirius,
> yakni bintang paling terang di langit malam hari, sebagai titik awal,
> para ilmuwan menemukan bahwa ini adalah sebuah bintang ganda. Sirius
> sesungguhnya adalah sepasang dua bintang, yang dikenal sebagai Sirius
> A dan Sirius B. Yang lebih besar adalah Sirius A, yang juga lebih
> dekat ke Bumi dan bintang paling terang yang dapat dilihat dengan mata
> telanjang. Tapi Sirus B tidak dapat dilihat tanpa teropong.
>  
> Bintang ganda Sirius beredar dengan lintasan berbentuk bulat telur
> mengelilingi satu sama lain. Masa edar Sirius A dan B mengelilingi
> titik pusat gravitasi mereka yang sama adalah 49,9 tahun. Angka ilmiah
> ini kini diterima secara bulat oleh jurusan astronomi di universitas
> Harvard, Ottawa dan Leicester.2 Keterangan ini dilaporkan dalam
> berbagai sumber sebagai berikut:
>  
> Sirius, bintang yang paling terang, sebenarnya adalah bintang kembar…
> Peredarannya berlangsung selama 49,9 tahun. 3
>  
> Sebagaimana diketahui, bintang Sirius-A dan Sirius-B beredar
> mengelilingi satu sama lain melintasi sebuah busur ganda setiap 49,9
> tahun. 4
>  
> Hal yang perlu diperhatikan di sini adalah garis edar ganda berbentuk
> busur dari dua bintang tersebut yang mengitari satu sama lain.
> Namun, kenyataan ilmiah ini, yang ketelitiannya hanya dapat diketahui
> di akhir abad ke-20, secara menakjubkan telah diisyaratkan dalam Al
> Qur'an 1.400 tahun lalu. Ketika ayat ke-49 dan ke-9 dari surat An Najm
> dibaca secara bersama, keajaiban ini menjadi nyata:
>  
> dan bahwasanya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi'ra (QS. An
> Najm, 53: 49)
> maka jadilah dia dekat dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi).
> (QS. An Najm, 53: 9)
>  
> Penjelasan dalam Surat An Najm ayat ke-9 tersebut mungkin pula
> menggambarkan bagaimana kedua bintang ini saling mendekat dalam
> peredaran mereka. (Wallaahu a'lam). Fakta ilmiah ini, yang tak seorang
> pun dapat memahami di masa pewahyuan Al Qur'an, sekali lagi
> membuktikan bahwa Al Qur'an adalah firman Allah Yang Mahakuasa.
> 
> Daftar pustaka:
> 1. Double Pulsar Found," January 9, 2004;
> www.atnf.csiro.au/news/press/double_pulsar/
> 2. Leicester edu dept of Physics & astronomy;
> www.star.le.ac.uk/astrosoc/whatsup/stars.html; University of Ottowa;
>    www.site.uottawa.ca:4321/astronomy/index.html#Sirius;
> Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics;
>     http://cfa-www.harvard.edu/~hrs/ay45/Fall2002/ChapterIVPart2.pdf
> 3. "Exposes Astronomiques, La troisième loi de KEPLER;"
> http://www.astrosurf.com/eratosthene/HTML/exposetheoastro.htm
> 4. http://www.dharma.com.tr/dkm/article.php?sid=87
> 
>  Shalom,
> Tawangalun.
>


Kirim email ke