> Solihin Makmur Alam <away_...@...> wrote:
> Bukannya Mau membela Ny Muskitawati.
> Apakah benar ada tendensi kecurangan
> atas pembangunan Dam, yang mana sebagian
> dananya dialihkan untuk pembangunan Mesjid
> atas desakan para ulama di sana?
> 


Sebenarnya, pencurian batu dan pasir dari tanggul situ gintung bukan semata 
untuk membangun mesjid saja tetapi setiap bangunan yang terkait batu dengan 
pasir oleh para kontraktor diambil dari tanggul situ gintung atas seizin kepala 
desa maupun para ulamanya.

Jadi dana untuk renovasi pemeliharaan tanggul situ gintung itu setiap tahun 
memang tersedia, dana itu dibelikan pasir, batu dan semen dimana batu dan 
pasirnya ditumpuk ditanggulnya sedangkan semennya dijual atau digunakan oleh 
pemborongnya untuk bangunan lainnya.  Tujuannya keuntungan pemborong itu 
berlipat kali yang di-bagi2kan kepada yang terlibat seperti kepala desa maupun 
ulama.

Kalo ada pemeriksaan, bukti2 bahwa pasir dan batu ditumpuk ditanggul bisa 
dilihat mata, sekalian sipemeriksa juga disogok untuk bikin laporan yang 
bagus2.  Setelah sipemeriksa menanda tangani berita acara pemeriksaan, besoknya 
batu dan pasir yang ditumpuk ditanggul situ gintung itu diangkut lagi dengan 
truk2 menuju lokasi2 pembangunan lainnya antara lain mesjid yang baru berdiri 
itu.

Tentu saja akibat kebutuhan yang makin meningkat, maka keserakahan juga 
meningkat, yang harus dibagikan juga meningkat, dan tingkat korupsi juga 
meningkat.  Akibatnya jumlah pasir dan batu yang berasal dari dana pemeliharaan 
ini lebih sedikit dari jumlah pasir dan batu yang diambil untuk dijual lagi.  
Wajar kalo tanggul situ gintung makin hari makin menipis dan akhirnya jebol.

Kesemuanya ini bukan cerita dongeng buatan saya, saya sendiri punya teman yang 
jadi kepala desa disana dan dia juga mengaku pernah kebagian cuma sekali saja 
dari permainan ini.  Itupun karena dia menjual tanah dari tanah lapangan bola 
cireunde yang dikikisnya sebanyak 1 meter dari permukaan tanah untuk dijual 
truk2an.  Duit masuknya itu kemudian habis digunakan untuk kampanye pemilihan 
kepala Desa.

Jadi soal permainan kotor disini sudah bukan rahasia lagi bagi masyarakat 
didesa Cireunde.  Namun karena tak ada yang berani melaporkan semuanya tetap 
tertutup rapat.  Sampai sekarangpun masih saja ada beberapa petinggi hingga 
gubernur mencoba mengalihkan kesalahan kepada alam.

Kebetulan saja Mesjid yang masih tetap berdiri ini dijadikan bahan khotbah 
tentang keajaiban Islam untuk maksudnya meningkatkan keimanan umat.  Namun 
berdirinya mesjid kokoh yang baru berdiri ini bisa dijadikan pemukul balik 
untuk permulaan penyidikan kalo memang benar2 mau disidik.

Keberhasilan mendirikan mesjid dilingkungan miskin yang penuh dengan 
pengangguran ini tentunya mengundang tanda tanya darimana biayanya.  Sudah 
bukan rahasia lagi biayanya berasal dari kepala desa yang bersaing dalam 
kampanye pemilihan kepala desa.  Untuk membuat dirinya populer, sang kepala 
desa se-olah2 mengeluarkan dana dari kantong sendiri untuk pembangunan mesjid 
ini.  Padahal dananya itu dari macam2 korupsi apapun yang ada didesanya yang 
bisa dijual tentu dijualnya, termasuk tanggul situ gintung itu dijual truk2an.  
Semua kebagian, mulai dari camat, koramil, walikota hingga gubernurnya kebagian 
hasil korupsi ini.

Memang, korupsinya ini bukan cuma tanggul situgintung saja melainkan semua 
tanggul itu dikorupsi, dana tersedia tapi tak pernah tanggul manapun ada yang 
pernah diperbaiki atau dipelihara, bahkan juga tidak pernah diperiksa.

Demikianlah, jebolnya tanggul situgintung ini hanyalah satu peringatan atar 
team anti korupsi segera bertindak.

Ulama bersaing dan kepala desa berkampanye, malah tanggul situgintung jadi 
jebol.

Ny. Muslim binti Muskitawati.












> --- On Sat, 4/4/09, Lusy Anita <looshy...@...> wrote:
> 
> From: Lusy Anita <looshy...@...>
> Subject: [zamanku] To Muskitawati - Tanggul Situ Gintung Jebol Gara2 Bangun 
> Mesjid !!!
> To: zamanku@yahoogroups.com
> Date: Saturday, 4 April, 2009, 12:10 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>     
>             Saya heran dengan tulisan Muskitawati yang ngakunya sebagai 
> seorang Doktor. Tulisan seorang Doctor tentunya dilandasi oleh analisa yang 
> berdasarkan keilmuannya. Saya maklum jika Muskitawati bukan seorang doctor 
> dalam bidang teknik sehingga Mus tidak mampu menganalisa secara keteknikan 
> kenapa masjid tidak roboh. Tetapi sebagai seorang doctor seharusnya Mus tidak 
> gegabah membuat analisa yang bukan bidang keilmuannya.
>  
> Sebuah pondasi bangunan apapun nama bangunannya dibuat untuk mendukung beban 
> vertical bangunan diatasnya. Volume dan konstruksi pondasi dibuat berdasarkan 
> beban yang diterima dengan memperhitungkan mekanika / daya dukung tanah 
> dimana bangunan tsb berdiri. Jika sifat mekanika tanah tsb berubah dari 
> kondisi awalnya maka sekokoh apapun pondasinya maka pondasi tsb tidak mampu 
> mendukung beban diatasnya.
>  
> Dalam kasus masjid yang tidak roboh di Situ Gintung tidak ada hubungannya 
> dengan tulisan provokatif Mus yang menyebutkan sebagai hasil manipulasi 
> bangunan tanggul dialihkan menjadi pondasi masjid. Masjid tsb tidak roboh 
> karena struktur tanah di bawah masjid tidak berubah atau dengan kata lain 
> tidak tergerus oleh aliran air bah dari jebolnya tanggul Situ Gintung. Kalau 
> toh ada struktur tanah yang tergerus oleh aliran air maka volumenya sangat 
> kecil dibandingkan jumlah luas permukaan tanah yang tertutup oleh dasar 
> banguinan masjid tsb. Itupun hanya terjadi pada sisi masjid yang menghadap 
> arah aliran air sedang bagian samping masjid struktur tanahnya relatif tidak 
> berubah karena kecepatan aliran air menurun dan hanya terjadi putaran air 
> dengan kecepatan rendah. Selain itu dengan luasnya dinding masjid yang 
> menghadap aliran air menjadikan bagian ini menjadi hambatan bagi material2 
> yang hanyut sehingga material2 tsb memumpuk pada
>  bagian dinding ini. Dengan menumpuknya material2 tsb akan menurunkan 
> kecepatan aliran air.
>  
> Aliran air bah memberikan gaya horizontal terhadap bagunan masjid, maka gaya2 
> ini hanya bekerja pada dinding masjid bukan terjadi pada pondasi masjid. 
> Berbeda halnya jika terjadi gempa bumi maka gaya vertikal akibat gempa bumi 
> tsb akan bekerja pada pondasi masjid. Dalam hal masih utuhnya bangunan masjid 
> akibat jebolnya tanggul Situ Gintung bukan karena kokohnya pondasi masjid 
> melainkan kuatnya dinding masjid menerima gaya horizontal aliran air selain 
> luasnya bangunan masjid dan tidak tergerusnya struktur tanah sekitar 
> masjid menjadikan masjid menjadi bangunan yang stabil.
>  
> Dengan demikian tulisan Muskitawati selain ngawur tanpa dasar keilmuan juga 
> bersifat provokatif. Sangat disayangkan bahwa tulisan tsb berasal dari 
> seseorang yang mengaku  seorang doctor dimana hasil pemikiran seorang doctor 
> seharusnya bisa dijadikan rujukan.
> 
> --- On Sun, 3/29/09, Hafsah Salim <muskitawati@ yahoo.com> wrote:
> 
> 
> From: Hafsah Salim <muskitawati@ yahoo.com>
> Subject: [zamanku] Re: Tanggul Situ Gintung Jebol Gara2 Bangun Mesjid !!!
> To: zama...@yahoogroups .com
> Date: Sunday, March 29, 2009, 9:40 PM
> 
> 
> 
> 
> > "tawangalun" <tawangalun@ ...> wrote:
> > Memang kok setiap ada musibah biasanya
> > sekitarnya ambrol tapi masjidnya tetep
> > kokoh.Di tsunami Aceh itu dulu juga gitu.
> > Opo anda belum ke Masjid Banda Aceh ,itu
> > kan deket laut tapi rapopo,kalau Allah
> > melindungi maka gelombang yang mau
> > menghantampun tersibak.Tapi ada juga
> > beberapa masjid yang gak pernah utk
> > jamaah solat 5 waktu kena juga.
> > 
> 
> Mana yang lebih penting? Melindungi umatnya atau melindungi mesjidnya atau 
> melindungi dua2nya ???
> 
> Kalo memang sudah bisa dipastikan semua mesjid dilindungi Allah, seharusnya 
> membangun mesjid tak usah pakai semen karena semen itulah yang membuat biaya 
> jadi mahal.. Tanpa semenpun mesjidnya enggak bakalan roboh karena ada 
> kekuatan Allah yang melindunginya.
> 
> Bisa gampang dibuktikan, bahwa Mesjid itu dibangun dengan semen sedangkan 
> tanggul Situ Gintung itu karena sudah tua
>  maka semennya sudah hilang sedangkan pasir dan batu2nya digunakan untuk 
> memperkuat fondasi mesjidnya.
> 
> Memang, batu dan pasir itu bukan cuma untuk digunakan membangun mesjid saja. 
> Agar tidak kelihatan batu dan pasirnya sudah berkurang, maka bendungan itu 
> diratakan se-olah2 sengaja dibuat tempat jogging untuk rekreasi.
> 
> Makanya, anda boleh saksikan sendiri, fondasi mesjid itu dibandingkan dengan 
> fondasi tanggulnya, baru jelas ketahuan, bahwa fondasi mesjid itu terbuat 
> dari batu2 beton sebaliknya fondasi tanggul itu udah berubah menjadi cuma 
> karung2 pasir. Wajar dong kalo Mesjidnya tetap utuh tapi tanggulnya yang 
> jebol, seharusnya Mesjid itulah yang dijadikan tanggulnya, dan karung pasir 
> itu dibuat untuk mesjid.
> 
> Ny. Muslim binti Muskitawati.
> 
> > Shalom,
> > Tawangalun.
> > 
> > - In islamkristen@ yahoogroups. com, "Hafsah Salim" <muskitawati@ > wrote:
> > >
> > > Tanggul Situ Gintung Jebol Gara2 Bangun Mesjid !!!
> > > 
> > > Soal korupsi di Indonesia sudah mendarah daging karena dihalalkan dalam 
> > > Islam. Namun para ulama selalu mengartikan korupsi itu sebagai mencuri 
> > > sehingga tidak pernah tindakan korupsi bisa ditindak, bukan cuma tidak 
> > > bisa ditindak bahkan juga tidak bisa tindakan salah ini ditafsirkan 
> > > sebaggai tindakan korupsi.
> > > 
> > > Demikianlah, sewaktu tanggul Situ Gintung dibangun kebetulan bersamaan 
> > > dengan pembangunan sebuah mesjid didekatnya. Pemborong atau kontraktor 
> > > pembangunan tanggul ini dipaksa memberi sumbangan untuk menambah dana 
> > > pembangunan mesjid ini agar bisa memenangkan kontrak pembangunan tanggul 
> > > ini. Akhirnya si kontraktor setuju, 50% dana besar untuk pembangunan 
> > > tanggul ini akhirnya disumbangkan untuk
>  membantu pembangunan mesjid.
> > > 
> > > Sang Kontraktor berpikir tidak ada salahnya kalo jumlah semen untuk 
> > > membangun tanggul ini dikurangi 50-60%, toh enggak ada yang bisa 
> > > memeriksa-nya !!!
> > > 
> > > Seharusnya adukan semen untuk tanggul ini sekelas dengan beton2 kelas 
> > > satu agar tanggulnya jangan jebol. Tetapi biarpun adukan semen-nya 
> > > dikurangi hingga 90% sekalipun masih kualitasnya sekelas tembok2 bangunan 
> > > sekolah Inpres dijaman Suharto yang hanyut setiap ada banjir.
> > > 
> > > Demikianlah, kualitas beton untuk tanggul Situ Gintung ini menurun cuma 
> > > 50-60%, tapi gantinya justru lebih berharga yaitu berdirinya mesjid megah 
> > > yang jadi kebanggaan warga dan tentu terutama kebanggaan pejabat yang 
> > > memungkinkan berdirinya mesjid ini. Apalagi tanggulnya juga berdiri 
> > > dengan megah dan tidak ada yang bisa melihat bahwa kualitasnya cuma 
> > > 40-50% saja.
> > > 
> > > Singkat cerita, akhirnya tanggul Situ
>  Gintung ini jebol dan semua nya hancur luluh dihantam banjir. Tapi mesjid 
> yang berdiri ini ternyata tetap bisa bertahan karena bangunan mesjid inilah 
> yang kualitas betonnya adalah kualitas yang harusnya dibangun untuk tanggul 
> Situ Gintung itu.
> > > 
> > > Artinya, kalo saja kualitas beton mesjid itu dipindahkan untuk kualitas 
> > > tanggul, dan kualitas beton tanggul dipindahkan untuk beton mesjidnya, 
> > > maka tanggul tidak jebol dan mesjidnya tidak runtuh.
> > > 
> > > Tapi dasarnya memang kaum muslimin selalu suka akan keajaiban Islam, 
> > > sehingga runtuhnya tanggul dan kokohnya mesjid justru menjadi dakwah 
> > > tentang keajaiban mesjid itu tersendiri yang menjadi berkah bagi umat 
> > > dalam meningkatkan keimanan.
> > > 
> > > Ny. Muslim binti Muskitawati.
> >
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>       
>  
> 
>       
> 
>     
>     
>       
>        
>       
>       
> 
> 
>       
> 
> 
>       
>       
>       
>       
>       
> 
> 
> 
> 
>       Get your preferred Email name!
> Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
> http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
>


Kirim email ke